BULAN RAJAB
Bulan Rajab merupakan satu dari empat bulan yang diharamkan berperang di dalamnya. 3 bulan lainnya terletak berurutan yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, sedangkan Rajab Mudhar atau al-Asham terpisah sendiri.
Dinamakan al-Asham, karena pengagungan bangsa Arab terhadapnya, bahkan sejak sebelum Islam datang. Sehingga di bulan Rajab ini, tidak terjadi adanya peperangan, dan pembunuhan. Bahkan, kalau ada seseorang yang dibunuh orang tuanya pun, maka dia akan menahan kemarahan/kebenciannya kepada yang membunuh hingga selesai bulan Rajab.
Dinamakan al-Asham, juga karena di dalamnya tidak terdengar suara senjata dalam keadaan apapun. Sehingga siapapun orang di seluruh penjuru jazirah arab, bisa melakukan ibadah umrah dan berthawaf dengan aman, tanpa ada gangguan di perjalanan menuju ka'bah, karena peperangan, pencurian, ataupun pembegalan yang biasa terjadi di jazirah arab saat itu semuanya berhenti.
Allah menciptakan waktu, kemudian memuliakan satu waktu atas waktu lainnya. Menciptakan tempat, kemudian mengagungkan satu tempat atas lainnya. Begitu juga dengan malaikat, para Nabi dan Rasul, Allah menciptakannya dan melebihkan satu atas lainnya. Dan itu merupakan sunnatullah.
Siapa saja yang mengagungkan syi'ar dan apa yang Allah agungkan maka itu suatu kebaikan bagi kamu, dan siapa yang tidak mengagungkannya maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.
Iblis adalah makhluk yang tidak mengagungkan apa yang Allah agungkan dan muliakan, bahkan malah meremehkannya. Allah memerintankan untuk sujud kepada Adam, tapi dia menolaknya. Sehingga jadilah ia hamba yang terlaknat walaupun tingkat ibadahnya melebihi malaikat.
Untuk menghormati bulan haram ini, yang biasanya kurang ibadahnya, sholat 5 waktunya tidak di masjid, baca al-Qur'an nya jarang-jarang, misalnya, maka di bulan haram harus lebih meningkat dari itu semua, karena hal itu termasuk bagian dari mengagungkan syi'ar Allah.
Yang hafal al-Qur'an, panjangkan shalatnya, baca hafalannya di dalam sholat malam. Yang belum hafal, banyakkan rakaatnya; 20, 30, ataupun 40 rakaat, misalnya.
Membaca al-Qur'an di dalam shalat lebih utama daripada di luar shalat secara mutlak. Orang yang sering membaca al-Qur'an adalah orang yang akan mewarisi warisan syafaat dari pemberi syafaat paling agung, yaitu Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wasallam. Nabi mensyafaati seluruh makhluk, sedangkan pembaca al-Qur'an mensyafaati 10 orang keluarganya yang sudah dicap wajib masuk neraka.
Al-Qur'an diturunkan ke dalam hati nabi, dan dibacakan kepada umatnya melalui lisannya. Kita bisa membaca al-Qur'an dengan mudah karena telah dimudahkan melalui lisan nabi.
Bulan Rajab, merupakan bulan haram. Maksiat yang dikerjakan di dalamnya dosanya lebih besar dari maksiat yang dilakukan di selain bulan haram. Sebagaimana maksiat yang dilakukan di masjid lebih jelek dari yang dilakukan di luar masjid. Atau juga yang dilakukan di Mekkah dan Madinah tingkat keharamannya lebih daripada yang dilakukan di luar dua kota itu.
Derajat keharaman/kejelekan suatu maksiat tergantung kepada tempat, waktu, ataupun orang yang melihat ketika maksiat sedang dilakukan. Maka dosa bermaksiat di depan orang tua, atau guru, itu lebih besar daripada selainnya.
Sedikit demi sedikit dalam beramal, mulai dari menanam dan menabur benih di bulan Rajab, kemudian menyirami dan mengikuti perkembangan benihnya yang sudah tumbuh di bulan Sya'ban, dan akhirnya bisa memanen hasilnya di bulan Ramadhan.
Disarikan dari khutbah jumat Maulana Syekh Yusri Rusydi
اللهم إنا نسألك فعل الخيرات وترك المنكرات وحبَّ المساكين وأن تغفر لنا وترحمنا وتتوب علينا.
–Tulisan: Ust. Nur Mohamad Fauzi, Lc