Sunnah Daily @sunnahdaily_official Channel on Telegram

Sunnah Daily

@sunnahdaily_official


Pengelola : Lusiana bintu Thamrin.
Penasihat : Ustaz Wiwit Hardi P

Media partner: t.me/kajianislamchannel

Sunnah Daily (Indonesian)

Sunnah Daily adalah saluran Telegram yang didedikasikan untuk menyebarluaskan kajian sunnah. Dikelola oleh Admin Lusiana bintu Thamrin dan Penasihat Ustaz Wiwit Hardi P (Alumnus Ma'had Al-'Ilmi Yogyakarta), saluran ini menyediakan konten-konten berkualitas mengenai ajaran sunnah yang dapat menjadi panduan bagi umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Pengikut saluran ini dapat menemukan berbagai informasi yang bermanfaat, termasuk hadis-hadis Nabi, tafsir Al-Qur'an, serta panduan-panduan keislaman lainnya. Dengan bergabung dalam Sunnah Daily, pengguna dapat memperdalam pengetahuan mereka mengenai sunnah dan meningkatkan kualitas ibadah mereka sesuai dengan ajaran Rasulullah. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dengan Sunnah Daily dan jadilah bagian dari komunitas yang peduli akan keutamaan ajaran sunnah dalam kehidupan sehari-hari Anda!

Sunnah Daily

15 Jan, 00:15


TENTANG KEUTAMAAN

Abu Hatim berkata:

مَا الْفَضْلُ إِلَّا لِمَنْ يُحْسِنُ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْهِ، فَأَمَّا مُجَازَاةُ الْإِحْسَانِ إِحْسَانًا فَهُوَ الْمُسَاوَاةُ فِي الْأَخْلَاقِ.

“Keutamaan itu hanya milik orang yang berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepadanya. Adapun membalas kebaikan dengan kebaikan hanyalah sebatas kesetaraan dalam akhlak.”

Rawḍah al-ʿUqalāʾ wa Nuzhah al-Fuḍalāʾ, (1/168)


✏️ Ustaz Didik Suyadi hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

14 Jan, 01:24


MINTALAH KEPADA ALLAH KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT

Allah mencela orang yang berfoa hanya meminta dunia. Allah berfirman:

فَاِذَا قَضَيْتُمْ مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَذِكْرِكُمْ اٰبَاۤءَكُمْ اَوْ اَشَدَّ ذِكْرًاۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ (٢٠٠)

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka berzikirlah kepada Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu. Maka di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun. (Q.S. Al-Baqarah ayat 200)

Lalu Allah memuji orang yang berdoa meminta kebaikan dunia dan akherat.

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ (٢٠١)

Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”
(Q.S. Al-Baqarah ayat 201)

Diijabahnya doa saat meminta dunia bukan tanda Allah sayang kepada kita. Iblis pun diijabah doanya saat minta dipanjangkan umurnya sampai hari kiamat. Mintalah kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat.

✏️ Ustaz Badru Salam hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

13 Jan, 03:22


SHALAT SEPERTI APA YANG DAPAT MENCEGAH DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR ?

Abul-‘Aliyah rahimahullaah mengatakan:


إن الصلاة فيها ثلاث خصال فكل صلاة لا يكون فيها شيء من هذه الخلال فليست بصلاة: الإخلاص والخشية وذكر الله. فالإخلاص يأمره بالمعروف، والخشية تنهاه عن المنكر، وذكر القرآن يأمره وينهاه.

“Sesungguhnya di dalam shalat terdapat tiga hal. Setiap shalat yang tidak terdapat satu hal saja dari ketiga hal ini maka dia bukanlah shalat, yaitu: keikhlasan, rasa takut dan mengingat Allah. Keikhlasan akan menyuruhnya untuk berbuat kema’ruufan, ketakutannya kepada Allah akan melarangnya dari perbuatan mungkar dan dzikir-nya dengan membaca Al-Qur’an akan menyuruh dan melarangnya.”

Ibnu ‘Aun Al-Anshari rahimahullaah berkata:

إذا كنت في صلاة فأنت في معروف، وقد حجزتك عن الفحشاء والمنكر.

“Apabila engkau sedang shalat, maka engkau berada di dalam hal yang ma’ruf (baik). Engkau telah menahan dirimu dari mengerjakan perbuatan keji dan mungkar.”6

Syaikh Abu Bakr Jabir Al-Jazairi hafidzhahullaah berkata, “Di dalam shalat hal pertama yang dilakukan adalah mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah, kemudian hal kedua adalah menjaga kebersihan hati dari memalingkan ibadah kepada selain Rabb (Allah) ta’aalaa ketika mengerjakannya. Kemudian mengerjakan shalat pada waktu-waktunya di masjid-masjid, rumah Allah, dan bersama jamaah kaum muslimin, hamba-hamba Allah dan wali-walinya. Kemudian memperhatikan rukun-rukunnya, di antaranya: membaca Al-Fatihah, ruku’ serta ber-thuma’ninah di dalamnya, bangkit dari ruku’ serta ber-thuma’ninah di dalamnya, kemudian sujud di atas dahi dan hidung serta ber-thuma’ninah di dalamnya dan rukun terakhirnya adalah khusyuu’, yaitu ketenangan, kelembutan hati dan meneteskan air mata. Shalat yang seperti inilah yang memunculkan cahaya energi yang dapat menghalangi seseorang dari menceburkan dirinya ke dalam syahwat dan dosa, serta mendatangi perbuatan keji dan mengerjakan perbuatan mungkar.”7


Sumber: https://muslim.or.id/24594-pengaruh-shalat-dan-maksiat-terhadap-rezeki.html

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

12 Jan, 00:30


TIDAK ADA DOA/DZIKIR KHUSUS DI SETIAP GERAKAN WUDHU

Yang termasuk kekeliruan dalam wudhu adalah melafalkan doa-doa khusus di setiap gerakannya, misal; saat berniat, membasuh muka, membasuh tangan kanan, kiri dengan lafaz doa berbeda-beda di tiap rukunnya.

Sebagian orang menganggap ada doa/dzikir khusus yang dibaca pada setiap gerakan wudhu. Yang benar, doa-doa tersebut tidak pernah diajarkan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, dan hanya berasal dari hadits-hadits yang palsu. Ibnul Qayyim dalam kitab Zaadul Ma’ad (1/188) mengatakan,

وَكُلُّ حَدِيثٍ فِي أَذْكَارِ الْوُضُوءِ الَّذِي يُقَالُ عَلَيْهِ فَكَذِبٌ مُخْتَلَقٌ لَمْ يَقُلْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا مِنْهُ، وَلَا عَلَّمَهُ لِأُمَّتِهِ.

“Semua hadits tentang dzikir-dzikir yang dibaca pada setiap gerakan wudhu adalah kedustaan yang dibuat-buat, tidak pernah dikatakan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sedikit pun dan tidak pernah beliau ajarkan kepada umatnya”.

Syariat Islam itu sederhana, modifikasi beragama (bid'ah: amalan tanpa dalil) lah yang membikin susah bin ruwet lagi sia-sia.

Kalo wudhunya seperti ini pasti ga' selesei-selesei, belum lagi kalo ga' hafal doanya, udah gitu keburu sholat jamaahnya selesei duluan. (lihat contoh doa/dzikir tanpa dalil di kolom komentar)

Allahu a'lam


✏️ Ustaz Yulian Purnama hafizhahullah
@indonesiabertauhidofficial


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

11 Jan, 00:29


Sering Share Ilmu Bukan Untuk “Sok Alim” Tetapi Berharap Pahala Dakwah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti pahala pelakunya (HR. Muslim)

Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan,

المراد أن له ثوابا كما أن لفاعله ثوابا …

دل بالقول، واللسان، والإشارة، والكتابة

“Maksudnya adalah baginya pahala sebagaimana pahala yang menerjakan…ia menunjukkan dengan perkataan, lisan, ISYARAT dan tulisan.” (Syarah Shahih Muslim)

Bukannya merasa “sok alim dan sok ustadz”, tetapi ini yang diharapkan

Terkadang terbetik bisikan “kamu juga banyak maksiat, jangan sok alim dan sok suci”

tetapi teringat perkataan ulama “Kalau menunggu suci sekali, tidak akan ada yang berdakwah”

Ibnu Hazm rahimahullah berkata,

ولو لم ينه عن الشر إلا من ليس فيه منه شيء ولا أمر بالخير إلا من استوعبه؛ لما نهى أحد عن شر ولا أمر بخير بعد النبي صلى الله عليه وسلم

“Seandainya yang melarang dari dosa harus orang yang tidak terlepas dosa dan yang memerintahkan kebaikan harus orang yang sudah melakukan kebaikan semua, maka tidak ada lagi yang melarang dari keburukan dan mengajak kebaikan kecuali Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Akhlaq was Siyar hal. 252-253)

Jika harus menunggu jadi orang suci untuk berdakwah, dakwah tak akan pernah ada

Sumber:
https://muslimafiyah.com/sering-share-ilmu-bukan-untuk-sok-alim-tetapi-berharap-pahala-dakwah

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

10 Jan, 00:49


MENGAPA KITA MENUNTUT SETIAP ORANG MENYEBUTKAN SUMBER DARI SETIAP PENUKILAN?


▪️ Al-Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullahu Ta'ala berkata:

يقال إن من بركة العلم أن تضيفَ الشيء إلى قائله

"Telah disebutkan bahwa sungguh di antara sebab ilmu menjadi barokah adalah engkau menyandarkan sesuatu kepada orang yang mengucapkannya."

📚 Al-Jaami', 2/922

▪️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullahu Ta'ala berkata:

فمن اراد ان ينقل مقالة عن طائفة فليسم القائل والناقل ، وإلا فكل أحد يقدر على الكذب

"Barang siapa yang hendak menukil ucapan dari suatu golongan maka hendaknya dia menyebut siapa yang berucap dan siapa yang menukil. Jika tidak demikian maka setiap orang mampu untuk berdusta."

📚 Minhaajus Sunnah, 2/528

▪️ Ibnul Mubarak Rahimahullahu Ta'ala berkata:

الإسناد من الدين ولولا الإسناد لقال مَنْ شاء ما شاء

"Penyebutan sanad bagian dari agama. Kalau bukan karena sanad, tentu orang bebas berkata seenaknya."

📚 Al-Majruuhin, 1/181

▪️ Al-Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta'ala berkata:

ومن النّصيحة أن تضاف الفائدة الّتي تستغرب إلى قائلها ، فمن فعل ذلك بورك له في علمه وحاله ، ومن أوهم ذلك وأوهم فيما يأخذُ من كلام غيره أنه له ، فهو جدير أن لا يُنْتفَع بعلمه ، ولا يباركُ له في حاله

"Termasuk bentuk nasehat adalah engkau menyandarkan suatu faedah baru kepada orang yang mengucapkan. Barang siapa berbuat demikian maka akan diberkahi ilmu dan kehidupannya. Barang siapa yang mengaburkan hal tersebut, mengesankan seakan-akan ucapan orang lain yang dia nukil tersebut adalah ucapannya maka sudah pantas jika ilmunya tidak memperoleh manfaat dan kehidupannya tidak diberkahi."

📚 Bustaanul 'Aarifin, 29

▪️ Al-Utsaimin Rahimahullahu Ta'ala berkata:

إننا في عصر كٓثُر فيه المتكلمون بغير علم ، ولهذا يجب على الإنسان ألا يعتمد على أي فتيا إلا من شخص معروف موثوق

"Sesungguhnya kita berada di zaman yang banyak orang berbicara tanpa ilmu. Oleh sebab itu wajib bagi setiap individu untuk tidak bersandar kepada fatwa manapun kecuali dari sosok yang ma'ruf lagi terpercaya."

📚 Liqaaul Baabil Maftuuh, 32/16

📌 مجموعة فوائد أهل السنة والجماعة


✏️ Ustaz Musa Jundana Ihsan hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

09 Jan, 00:02


JANGANLAH MENJADI ORANG YANG BERIBADAH KEPADA ALLAH DI TEPI JURANG...


Allah Ta'ala berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kesenangan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata."
(Al Hajj: 11)

Seorang Tabi'in yang bernama Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata:

هو المنافق ، إن صلحت له دنياه أقام على العبادة ، وإن فسدت عليه دنياه وتغيرت ، انقلب فلا يقيم على العبادة إلا لما صلح من دنياه ، فإن أصابته فتنة أو شدة أو اختبار أو ضيق ، ترك دينه ورجع إلى الكفر .

"Ia adalah munafik.
Jika dunianya baik maka ia menegakkan ibadah dengan benar.
Jika dunianya berkurang ia pun berubah. Ia tidak menegakkan ibadah kecuali yang menguntungkan dunianya. Jika ia ditimpa fitnah atau bencana atau ujian atau kesempitan rezeki ia tinggalkan agamanya dan kembali kepada kekufuran."
(Tafsir Ath Thobari)

Kita berlindung kepada Allah dari melaksanakan ubudiyah kepada Allah saat senang saja...
Namun kita beribadah kepada-Nya di setiap keadaan;
baik senang maupun susah...

✏️ Ustaz Badru Salam hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

08 Jan, 07:04


Bismillah.

Daftarkan diri Anda dan keluarga, pada DAUROH FIKIH ONLINE PUASA

klik: https://bit.ly/daurohfikihpuasa1446h-ifs-ska

Silakan dishare, semoga menjangkau saudara-saudari kita yang membutuhkan, semoga Allah mudahkan semua urusan kita. Aamiin.

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

08 Jan, 00:56


ISTIGHFAR DAN TOBAT ADALAH KUNCI-KUNCI REZEKI

Terdapat banyak dalil dari Al-Qur’an maupun hadis yang menunjukkan bahwa istighfar dan tobat merupakan sebab-sebab turunnya rezeki.

Di antara dalil Al-Qur’an adalah perkataan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada kaumnya,
“Maka, aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu! Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.“ (QS. Nuh: 10-12)

Adapun dalil dari hadits adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Barangsiapa memperbanyak istigfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, sahih)

Dalam hadis yang mulia ini, Nabi mengabarkan ada tiga buah manis bagi orang yang banyak beristigfar. Salah satunya adalah rezeki dari Allah Ar-Razzaq yang datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Maka, orang yang mengharapkan rezeki, hendaknya dia memperbanyak istigfar dengan perkataan dan perbuatannya.


Sumber: https://muslim.or.id/77867-istighfar-dan-taubat-kunci-pembuka-rezeki.html

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

07 Jan, 10:07


DOSA-DOSAKU ...

Badan demam, pegal-pegal, kepala pusing, penciuman mulai hilang, terkadang badan gemetar, nafsu makan dan minum hilang, ada batuk-batuknya, benar-benar lemas dan lesu, dst. . Itulah yang kita keluhkan ketika sedang sakit.

Namun, berbeda Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu. Di saat sakit, yang beliau keluhkan adalah dosa-dosa beliau. Nyatanya, dosa lebih dikhawatirkan dan ditakutkan dari pada penyakit. Sebab dosa-dosa tersebut dapat menjerumuskan ke dalam neraka yang penuh dengan siksa.

Abu Zhobyah rahimahullahu bercerita :
"Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu jatuh sakit lalu dibesuk oleh Utsman radhiyallahu 'anhu. Utsman bertanya, 'Apa yang engkau keluhkan?' Ia menjawab, 'Dosa-dosaku'. Ia bertanya lagi, 'Lalu apa yang engkau harapkan?' 'Rahmat Rabb-ku,' jawabnya." (Hayat as-Salaf, Ahmad ath-Thoyyar, hlm. 919)

Semoga kita dimudahkan untuk senantiasa bertaubat kepada Allah ta’ala dalam segala keadaan.

Sumber: ICC DAMMAM KSA

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

07 Jan, 04:08


PERBANYAK KEBAIKAN AGAR ENGKAU HIDUP TENANG

Setiap orang ingin merasakan ketenangan hidup, baik itu di dalam kehidupan dunia, alam barzakh, atau di surga.

Sufyan ats-Tsauriy -rahimahullah- berkata,

"عليك بكثرة المعروف يؤنسك الله في قبرك".
حلية الأولياء (٧ / ٨٢)

"Lakukanlah banyak kebaikan, niscaya Allah akan memberimu ketenangan di dalam kuburmu."
~ Hilyah al-Awliya' (7/ 82), Abu Nu'aim.

🟪 Faedah dari nasihat ini:

1. Kebaikan membawa ketenangan: Dengan memperbanyak amal kebaikan, seseorang akan merasakan kedamaian dan ketenangan, baik di dunia maupun di akhirat.

2. Amal yang terus memberikan manfaat: Kebaikan yang dilakukan, baik dalam bentuk membantu orang lain atau berbuat baik kepada sesama, akan menjadi amal yang memberi manfaat di dunia dan menjadi sebab ketenangan di alam kubur.

3. Persiapan untuk kehidupan akhirat: Dengan memperbanyak kebaikan, kita tidak hanya berbuat baik untuk sesama, tetapi juga untuk mempersiapkan kehidupan akhirat yang lebih baik.

4. Menjadi penyebab kasih sayang Allah: Kebaikan yang tulus adalah cara kita mendekatkan diri kepada Allah dan meraih kasih-Nya, yang pada gilirannya memberikan perlindungan dan ketenangan saat menghadapi ujian hidup, termasuk di dalam kubur.

5. Nasihat ini mengingatkan kita tentang pentingnya berbuat baik sebagai bagian dari persiapan akhirat.

✏️ Ustaz Abdul Qodir Abu Fa'izah Al-Bughisiy hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

03 Jan, 06:01


ADAKAH KEUTAMAAN BULAN RAJAB?

Sebenarnya tak ada dalil valid yang menerangkan keutamaan bulan Rajab kecuali dalil yang menyatakan bahwa Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram/suci.

Dalil tersebut adalah firman Allah Ta’ala,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Berikut penjelasan Imam Qurtubi rahimahullah terkait ayat di atas,

خَصّ الله تعالى الأشهر الحرم بالذكر ونهى عن الظلم فيها تشريفًا لها، وإن كان منهيًا عنه في كل الزمان، وعلى هذا أكثر أهل التأويل

Allah mengkhususkan penyebutan bulan-bulan haram ini, serta melarang berbuat dzalim di dalamnya, sebagai bentuk pemuliaan terhadap bulan-bulan itu. Meskipun sejatinya berbuat dzalim dilarang di setiap waktu. Inilah keterangan dari banyak ahli tafsir.
(Tafsir Al Qurtubi 8/68, atau pada tafsiran ayat 36 surat At Taubah)

Dan hadis Nabi shallallahualaihi wa sallam dari Abu Bakrah,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).

Inilah empat bulan haram/agung dalam Islam :

(1) Dzulqo’dah

(2) Dzulhijjah

(3) Muharram

(4) Rajab.

Jadi Rajab salah satu diantaranya. Inilah yang menjadikan Rajab adalah bulan yang istimewa. Ibadah di dalamnya bernilai besar pahalanya, sebagaimana dosa juga besar nilainya, dibanding yang dilakukan di luar bulan Rajab.

Sebagaimana diterangkan oleh Imam Qurtubi dalam kitab tafsirnya,

فيضاعف فيه العقاب بالعمل السيئ كما يضاعف الثواب بالعمل الصالح

Perbuatan dosa di bulan haram hukumannya dilipatgandakan, sebagaimana pahala amal sholih dilipatgandakan. (Tafsir Al-Qurtubi 8/68)

Ingat, fadilah ini tidak hanya berlaku khusus pada bulan Rajab, namun pada seluruh bulan haram. Kita tidak boleh mengkhususkan keistimewaan bulan kecuali berdasarkan dalil. Sementara dalil di atas menyinggung keempat bulan agung tersebut, tak hanya berbicara bulan Rajab.

Sumber:
https://konsultasisyariah.com/31418-adakah-keutamaan-bulan-rajab.html

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

03 Jan, 00:52


Islamic Marriage Academy Batch 2

Pendidikan Pra Nikah Satu Semester.

Materi:
1. Tips Jitu dan Sukses Memilih Pasangan.
2. Nazhar, Taaruf, dan Khitbah.
3. Syarat - Rukun Pernikahan dan Walimah.
4. Mengenal Mahram.
5. Bekal Kesehatan Mental dan Emosional Bagi Calon Suami-Istri.
6. Aku, Kau dan KUA.
7. Tips Menemukan Ide-ide Bisnis Keluarga.
8. Kewajiban dan Hak Suami-Istri.
9. Pencegahan dan Penanganan Konflik dalam Rumah Tangga.
10. Perencanaan dan Manajemen Keuangan Keluarga.
11. Urgensi dan Tips Menjaga Kesehatan Keluarga.
12. Kaidah-kaidah Talak dan Rujuk.
13. Kaidah-kaidah Penanaman Akidah dalam Keluarga.
14. Tantangan Pernikahan Bagi Gen Z.
15. Manajemen Lerdership Dalam Keluarga.

Daftarkan diri Anda dan keluarga sekarang, klik: bit.ly/pranikah2ifs

Silakan dishare, semoga bermanfaat, semoga menjangkau saudara-saudari kita yang membutuhkab

Sunnah Daily

01 Jan, 01:29


AKHIRAT DAHULU, DUNIA KEMUDIAN

HAKIKAT HARTA DUNIA
1. Dunia itu sedikit
2. Dunia itu hina
3. Dunia itu terlaknat
4. Dunia itu banyak menipu
5. Dunia akan meninggalkan kita

HAKIKAT KEHIDUPAN DUNIA
1. Dunia hanya sebentar
2. Dunia akan dilupakan
3. Dunia ibarat penjara bagi mukmin

JANGAN LUPAKAN BAGIAN DARI DUNIA

Dalilnya surah Al-Qoshshos ayat 77. Cari dan kejar akhirat dulu, namun jangan lupakan bagian untuk dunianya.

(Ringkasan faedah kajian Ustaz Musyaffa Ad-Dariny hafizhahullah)


Sumber: Ustaz Wiwit Hardi P hafizhahullah

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

31 Dec, 22:49


Anak tidak mau shalat adalah ujian bagi orangtua! ‼️

Sebab, hadirnya anak di tengah hidup kita terkadang tidak hanya membawa kebahagiaan.. namun juga membawa ujian. Allah sendiri yang berkata bahwa anak adalah salah satu sumber ujian dan fitnah! Lantas, apakah kita harus menyerah begitu saja jika dihadapkan dengan anak yang seperti ini?

Tentu tidak..

Maka, mari perbanyak rasa sabarnya.. mari perbanyak do’a dan memohon kepada Allah agar anak kita digerakkan hatinya untuk beribadah.

Karna, seberapa besarpun usaha kita dalam menyuruh anak untuk shalat, semuanya akan sia-sia tanpa hidayah dari Allah! Do’a dan ikhtiar kita tidak ada apa-apanya tanpa hidayah dari Allah. Kuatkan keyakinan kita bahwa yang mampu mengubah anak-anak kita hanyalah Allah semata!

Semoga Allah yang Maha Membolak-balikkan hati.. menurunkan hidayah kepada anak-anak kita. Dan semoga Allah mudahkan kita dalam menghadapi segala macam kondisi dan ujian. Aamiin Allahumma Aamiin.

Baarakallaahu fiykum…


✏️ Ustaz Abdurrahman Zahier hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

30 Dec, 23:12


BEBERAPA AMALAN PADA BULAN RAJAB

• Pertama: Boleh berpuasa pada bulan Rajab sebagai bulan haram (bulan suci), namun tidak mengkhususkan ibadah puasa tertentu pada hari tertentu, seperti ada yang menyebar broadcast (berita siar) akan anjuran puasa pada satu Rajab hingga tujuh Rajab. Ini tidak berdasarkan hadits yang shahih.

Syaikh Shalih Al-Munajjid hafizhahullah berkata, “Adapun mengkhususkan puasa pada bulan Rajab, maka tidak ada hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya atau menunjukkan anjuran puasa saat bulan Rajab. Yang dikerjakan oleh sebagian orang dengan mengkhususkan sebagian hari di bulan Rajab untuk puasa dengan keyakinan bahwa puasa saat itu memiliki keutamaan dari yang lainnya, maka tidak ada dalil yang mendukung hal tersebut.” (Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 75394)

Yang tepat hanyalah berpuasa pada bulan Rajab karena itu masuk bulan haram. Ada anjuran dari sebagian salaf untuk berpuasa di bulan haram seperti perkataan Sufyan Ats-Tsauri dan Ibnu ‘Abbas. Dengan catatan, silakan puasanya bebas pada hari kapan pun di bulan Rajab tanpa mengistimewakan tanggal tertentu.

• Kedua: Tidak ada amalan shalat khusus pada malam-malam bulan Rajab, begitu juga tidak ada anjuran dzikir-dzikir khusus seperti yang kebanyakan tersebar di tengah-tengah kita saat ini.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Setiap hadits yang membicarakan puasa Rajab dan shalat pada sebagian malam (seperti shalat setelah Maghrib pada malam-malam pertama bulan Rajab, pen), itu berdasarkan hadits dusta.” (Al-Manar Al-Munif, hlm. 49).

• Ketiga: Membayar utang puasa dengan segera.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 185)

• Keempat: Bulan Rajab saatnya menanam.

Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah berkata,

شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ

“Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Sya’ban saatnya menyiram tanaman dan bulan Ramadhan saatnya menuai hasil.” (Lihat Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab no. 92748)

Sumber https://rumaysho.com/19793-khutbah-jumat-bulan-rajab-antara-sunnah-dan-bidah.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

30 Dec, 00:11


PERINGATAN TAHUN BARU DAN NIAT

Sebagian orang mengatakan, "di malam tahun baru saya ada acara makan-makan dan bakar jagung, niatnya sekedar kumpul-kumpul, bukan merayakan tahun baru".

Ada juga yang mengatakan, "di malam tahun baru saya ingin melihat pesta kembang api, sekedar menikmati kembang api saja bukan merayakan, kan semua tergantung niatnya".

Maka kita katakan, kita semua tahu bahwa perayaan tahun baru masehi adalah kebiasaan orang-orang non Muslim. Dan kita semua tahu hadits:

من تشبه بقوم فهو منهم

“Orang yang menyerupai suatu kaum, ia bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Daud, 4031, dihasankan oleh Ibnu Hajar di Fathul Bari, 10/282, dishahihkan oleh Ahmad Syakir di ‘Umdatut Tafsir, 1/152).

Dan perbuatan yang dilarang karena tasyabbuh, tidak memandang niat pelakunya. Karena tasyabbuh itu sudah riil terjadi ketika adanya keserupaan secara zahir, tanpa melihat niatnya.

Contohnya, kalau ada laki-laki memakai lipstik, bedak, maskara, dan make up wanita lainnya, kemudian jalan lenggak-lenggok, maka kita katakan ini lelaki yang menyerupai wanita (baca: tasyabbuh terhadap wanita). Tanpa perlu kita tanyakan apa niatnya.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menyatakan:

ما حصل به التشبه لا يشترط فيه نية التشبه، إذن التشبه تحصل صورته ولو بلا قصد فإذا حصلت صورة التشبه كانت ممنوعاً ولا فرق في هذا بين التشبه بالكفار أو تشبه المرأة بالرجل أو الرجل بالمرأة فإنه لا يشترط فيه نية التشبه ما دام وقع على الوجه المشبه

“suatu perbuatan yang merupakan tasyabbuh, tidak disyaratkan adanya niat untuk tasyabbuh. Maka, bentuk dari perbuatan tasyabbuh itu terjadi walau tidak dimaksudkan demikian. Maka jika terjadi suatu perbuatan yang merupakan bentuk dari tasyabbuh, hukumnya terlarang. Ini tidak dibedakan baik dalam tasyabbuh dengan orang kafir atau tasyabbuh-nya wanita dengan laki-laki atau tasyabbuh-nya laki-laki dengan wanita. Tidak disyaratkan adanya niat, selama di sana terjadi satu bentuk tasyabbuh (maka terlarang)” (Fatawa Nuurun ‘alad Darbi).

Dalam kitab al Qaulul Mufid, beliau juga menjelaskan:

لأن الحكم عُلق على مجرد صورته , فهذا العمل لا يحتاج إلى نية لأنه مُعلق بمجرد الفعل . فالنية تؤثر في الأعمال الصالحة وتصحيحها, وتؤثر في الأعمال التي لايقدر عليها فيعطى أجرها , وما أشبه ذلك , بخلاف ما علق على فعل مجرد , فلا حاجة فيه إلى نية

“... Karena hukum tasyabbuh ini hanya terkait dengan bentuk zahirnya. Maka perbuatan ini tidak membutuhkan pengecekan niat, karena hukumnya hanya dikaitkan dengan amal. Adapun niat itu berpengaruh pada amal-amal shalih yaitu berpengaruh pada sah atau tidaknya amal shalih tersebut. Juga niat berpengaruh pada amal-amal yang tidak disebut batasan pahalanya, sehingga seseorang diberi pahala karena niatnya, atau amalan-amalan semacam itu. Ini tidak berlaku pada yang hanya dikaitkan dengan amalannya saja. Dalam hal ini maka tidak perlu pengecekan niat”

Maka aktivitas apa saja yang bisa disangka secara zahir sebagai bentuk merayakan tahun baru, ini semua terlarang. Walaupun tidak berniat merayakannya.

Sikap yang benar dalam melewati malam tahun baru Masehi adalah melewatinya sebagaimana malam-malam biasanya, tidak ada yang istimewa. Sebagaimana firman Allah:

والذين لا يشهدون الزور وإذا مروا باللغو مروا كراما

“(Orang beriman adalah) orang-orang yang tidak menyaksikan az zuur (perayaan orang kafir) dan bila melewatinya, ia lewat dengan penuh wibawa” (QS. Al Furqan: 72).

Wallahu a'lam.

✏️ Ustaz Yulian Purnama hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

29 Dec, 02:51


LARANGAN TASYABBUH

Tasyabbuh yaitu menyerupai orang-orang kafir dalam merayakan, memberi selamat, berpesta pora, meniup terompet dalam tahun baru dan lain-lainnya. Tasyabbuh haram berdasarkan dalil Al-Qur’an, As- Sunnah dan kesepakatan para ulama.

Allah Subhânahû Wa Ta’âlâ berfirman,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa terhadap Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” [Al-Hasyr: 19]

Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, dia termasuk ke dalam kaum tersebut.”
[HR. Ahmad & Abu Dawud, dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallâhu ‘anhuma, Shahihul Jaami’: 6149]

dan juga sabda beliau Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam lainnya,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ، وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ. قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى! قَالَ: فَمَنْ

“Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, hingga andaikata mereka masuk ke lubang dhab, niscaya kalian akan mengikutinya. Kami berkata: Wahai Rasulullah, apakah mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nashara? Beliau menjawab: (Ya), siapa lagi (kalau bukan mereka)...!?”
[HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallâhu ‘anhû]

Sumber:
hsi.id
hsi Abdullahroy

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

28 Dec, 23:58


TEROMPET ITU BUDAYA YAHUDI

Terompet itu budaya Yahudi. Namun itulah yang dilakukan oleh kaum muslimin di malam tahun baru, hanya mengekor budaya Yahudi.

Tak percaya?

Silakan renungkan hadits berikut ini. Dari Abu ‘Umair bin Anas dari bibinya yang termasuk shahabiyah Anshar,

عَنْ أَبِى عُمَيْرِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ عُمُومَةٍ لَهُ مِنَ الأَنْصَارِ قَالَ اهْتَمَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- لِلصَّلاَةِ كَيْفَ يَجْمَعُ النَّاسَ لَهَا فَقِيلَ لَهُ انْصِبْ رَايَةً عِنْدَ حُضُورِ الصَّلاَةِ فَإِذَا رَأَوْهَا آذَنَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا فَلَمْ يُعْجِبْهُ ذَلِكَ قَالَ فَذُكِرَ لَهُ الْقُنْعُ – يَعْنِى الشَّبُّورَ – وَقَالَ زِيَادٌ شَبُّورَ الْيَهُودِ فَلَمْ يُعْجِبْهُ ذَلِكَ وَقَالَ « هُوَ مِنْ أَمْرِ الْيَهُودِ ». قَالَ فَذُكِرَ لَهُ النَّاقُوسُ فَقَالَ « هُوَ مِنْ أَمْرِ النَّصَارَى ». فَانْصَرَفَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ

“Nabi memikirkan bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang yang memberikan usulan. Yang pertama mengatakan, ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka akan saling memberi tahukan tibanya waktu shalat’. Namun Nabi tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai terompet. Nabi pun tidak setuju, lantas beliau bersabda, ‘Membunyikan terompet adalah perilaku orang-orang Yahudi.’ Orang ketiga mengusulkan agar memakai lonceng. Nabi berkomentar, ‘Itu adalah perilaku Nasrani.’ Setelah kejadian tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pun pulang.” (HR. Abu Daud no. 498. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dari hadits di atas menunjukkan bahwa terompet itu tradisi Yahudi. Nah itulah yang diikuti oleh orang-orang yang merayakan tahun baru. Budaya Yahudilah yang diikuti.


Sumber https://rumaysho.com/9980-terompet-itu-budaya-yahudi.html

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

28 Dec, 01:42


SALAH SATU SEBAB KEMALASAN DAN BADMOOD (SUASANA HATI BURUK)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ: عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ. فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ

Artinya :
“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan, dimana pada tiap ikatan tersebut dia meletakkan godaan, “Kamu mempunyai malam yang sangat panjang, maka tidurlah dengan nyenyak.” Jika dia bangun dan mengingat Allah, maka lepaslah satu tali ikatan. Lalu jika dia berwudhu, maka lepaslah tali ikatan yang lainnya. Dan jika dia mendirikan sholat (malam), maka lepaslah seluruh tali ikatannya sehingga pada pagi harinya dia akan merasakan semangat & baik jiwanya. Namun bila dia tak melakukan hal itu, maka pagi harinya jiwanya menjadi jelek & menjadi malas beraktifitas." (HR. Imam Al-Bukhari no. 1142, dan Muslim no. 776).

✏️ Ustaz Abdurrahman Dani hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

27 Dec, 01:43


MULAILAH PERBAIKI SISA UMUR KITA!

Dia yang di masa muda berbadan tegap, akhirnya akan mengeriput kulitnya. Dia yang di masa dewasa memiliki kekayaan ratusan trilliun rupiah, akhirnya akan beruban. Dia yang di masa puncak pernah duduk di kursi terpandang pun, akhirnya akan berkurang penglihatan dan pendengarannya. Dia yang Allah Ta'ala berikan umur panjang, akhirnya akan menua, sehebat apapun masa mudanya.

Ibnu Katsir rahimahullah berkata:

“Termasuk dari Ghanimah terbaik adalah engkau memperbaiki sisa-sisa umurmu, niscaya Allah akan mengampunimu dari apa yang telah berlalu (dari umur itu).”

(Al-Bidayah Wan Nihayah, 10/318)

Sumber: Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

25 Dec, 23:30


BERAGAMA ITU BUKAN DENGAN MENGEDEPANKAN AKAL, NAMUN DENGAN MENGIKUTI DALIL

Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

لَوْ كَانَ الدِّينُ بِالرَّأْىِ لَكَانَ أَسْفَلُ الْخُفِّ أَوْلَى بِالْمَسْحِ مِنْ أَعْلاَهُ وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَمْسَحُ عَلَى ظَاهِرِ خُفَّيْهِ

“Seandainya agama dengan ra'yu (logika), maka tentu bagian bawah khuf (alas kaki) lebih layak untuk diusap (ketika berwudhu) daripada bagian atasnya. Namun sungguh aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap bagian atas khuf-nya (ketika berwudhu)” (HR. Abu Daud no. 162. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).


✏️ Ustaz Yulian Purnama hafizhahullah
@ fawaid_kangaswad


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

25 Dec, 10:25


KENAPA BULAN DESEMBER - JANUARI SERING TERJADI BENCANA?

"Saya sering mengingatkan setiap tahunnya kepada teman-teman, Jika sudah memasuki bulan Desember - Januari, waspadalah dari datangnya bencana dan musibah, kenapa?

Karena pada waktu tersebut banyak sekali terjadi kekufuran dan kemaksiatan.

Ayo kuatkan ilmu agama, iman dan amal sholeh. ayo perbanyak istighfar, taubat, amal sholeh dan dakwah. Semoga Allah menjaga kita di Dunia dan Akhirat, Aamiin."

✏️ Ustaz Imam Syuhada hafizhahullah

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

24 Dec, 00:05


MENGUNGKIT PEMBERIAN ADALAH KARAKTER ORANG YANG KIKIR DAN UJUB

Sebuah faidah yang dinukilkan oleh Al Hafizh rahimahullah dalam Fathul Bari (3/229) dari Al Imam Al Qurthuby rahimahullah,

الْمَنُّ غَالِبًا يَقَعُ مِنَ الْبَخِيلِ وَالْمُعْجَبِ فَالْبَخِيلُ تَعْظُمُ فِي نَفْسِهِ الْعَطِيَّةُ وَإِنْ كَانَتْ حَقِيرَةً فِي نَفْسِهَا وَالْمُعْجَبُ يَحْمِلُهُ الْعُجْبُ عَلَى النَّظَرِ لِنَفْسِهِ بِعَيْنِ الْعَظَمَةِ وَأَنَّهُ مُنْعِمٌ بِمَالِهِ عَلَى الْمُعْطَى وَإِنْ كَانَ أَفْضَلَ مِنْهُ فِي نَفْسِ الْأَمْرِ وَمُوجِبُ ذَلِكَ كُلِّهِ الْجَهْلُ وَنِسْيَانُ نِعْمَةِ اللَّهِ فِيمَا أَنْعَمَ بِهِ عَلَيْهِ وَلَوْ نَظَرَ مَصِيرَهُ لِعَلِمَ أَنَّ الْمِنَّةَ لِلْآخِذِ لِمَا يَتَرَتَّبُ لَهُ مِنَ الْفَوَائِدِ

“Mengungkit-ungkit pemberian kebanyakannya dilakukan oleh orang yang kikir dan ujub. Maka seorang yang kikir merasa besar kepala dengan apa yang dia berikan itu, padahal yang diberikan tidak seberapa.

Adapun orang yang ujub, dia merasa bangga atas dirinya karena sudah memberikan seseuatu kepada orang lain walaupun orang yang dia beri lebih mulia daripada dirinya.

Sebab dari semua ini adalah kebodohan dan lalai atas apa yang Allah berikan kepada dirinya. Apabila dia mau berpikir, maka apa yang dia berikan itu hanya memberikan manfaat bagi si penerima saja (tidak ada manfaat bagi dirinya sama sekali -pent.)"

✏️ Ustaz Wira Mandiri Bachrun hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

23 Nov, 00:11


TANDA KEBAHAGIAAN

مِنْ عَلَامَاتِ السَّعَادَةِ عَلَى الْعَبْدِ: تَيْسِيرُ الطَّاعَةِ عَلَيْهِ، وَمُوَافَقَةُ السُّنَّةِ فِي أَفْعَالِهِ، وَصُحْبَتُهُ لِأَهْلِ الصَّلَاحِ،⁶⁶ìoʻ وَحُسْنُ أَخْلَاقِهِ مَعَ الْإِخْوَانِ، وَبَذْلُ مَعْرُوفِهِ لِلْخَلْقِ، وَاهْتِمَامُهُ لِلْمُسْلِمِينَ، وَمُرَاعَاتُهُ لِأَوْقَاتِهِ

“Di antara tanda-tanda kebahagiaan seorang hamba adalah: dimudahkan dalam menjalankan ketaatan, mengikuti sunnah dalam tindakannya, berteman dengan orang-orang saleh, berakhlak baik kepada saudara-saudaranya, berbuat kebaikan kepada orang lain, peduli terhadap kaum muslimin, dan pandai mengatur waktunya.”

Al-I’tisham karya Asy-Syathibi (1/152)


✏️ Ustaz Didik Suyadi hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

22 Nov, 00:00


Terkadang Allah menguji seorang hamba dengan ujian yang memiliki nature yang sama.

Ada yang kena tipu berkali-kali, ada yang dipusingkan dengan hal yang sama berulang kali, atau mungkin ada yang jatuh hati ke orang yang salah tidak hanya sekali dua kali.

Namun tiap kali dia diuji, tiap kali pula dia mampu menghadapinya.

Dia mampu melewati ujian tersebut tanpa menerobos batasan Allah, tidak menembus perkara yang haram, menghadapinya dengan penuh kesabaran, bahkan semakin meningkatkan ketaatan.

Tiap kali ia menerima ujian tersebut, tiap kali pula dia berkata dalam dirinya,

"Dulu aku pernah mengalaminya, InsyaAllah aku pasti mampu melewatinya..."

✏️ Ustaz Boris Tanesia hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

21 Nov, 02:41


Orang yang menempuh jalan hidup di atas Manhaj Salaf itu adalah orang-orang yang seharusnya:

1. Sibuk memperbaiki hati
2. Sibuk belajar
3. Sibuk berdakwah kepada tauhid
4. Jauh dari cinta dunia dan fanatik
5. Zuhud terhadap dunia
6. Sibuk waktunya dengan ilmu, amal shalih, dakwah, dan sabar di atas itu semua.

Harta karunnya adalah buku. Tempat hiburannya adalah maktabah. Ketenangan hatinya ada pada ibadah

(Faedah secara makna dari asatidzah di group MDI)

Sumber: Ustaz Muadz Mukhadasin hafizhahullah

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

21 Nov, 02:41


Orang yang menempuh jalan hidup di atas Manhaj Salaf itu adalah orang-orang yang seharusnya:

1. Sibuk memperbaiki hati
2. Sibuk belajar
3. Sibuk berdakwah kepada tauhid
4. Jauh dari cinta dunia dan fanatik
5. Zuhud terhadap dunia
6. Sibuk waktunya dengan ilmu, amal shalih, dakwah, dan sabar di atas itu semua.

Harta karunnya adalah buku. Tempat hiburannya adalah maktabah. Ketenangan hatinya ada pada ibadah

(Faedah secara makna dari asatidzah di group MDI)

Sumber: Ustaz Muadz Mukhadasin hafizhahullah

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

20 Nov, 03:45


4 TINGKATAN KEADAAN JIWA MANUSIA

Manusia dalam hal dzikir terbagi menjadi empat tingkatan yang menggambarkan keadaan jiwa mereka:

1. Pertama: Dzikir dengan hati yang khusyuk dan lisan yang senantiasa melantunkan, inilah keadaan yang paling luhur, puncak dari segala ketaatan yang diperintahkan.

2. Kedua: Dzikir dengan hati saja. Jika lisan tak sanggup berbicara, ini tetaplah kemuliaan. Namun jika lisan masih mampu bersuara namun dibiarkan terdiam, sungguh, ia telah melepaskan sesuatu yang lebih utama.

3. Ketiga: Dzikir dengan lisan saja, saat bibir terus bergerak menyebut nama Allah, meski hatinya mungkin tak sepenuhnya hadir. Lisan yang senantiasa basah oleh dzikir tetaplah lebih baik daripada diam tak berdzikir sama sekali.

4. Keempat: Mereka yang tak melibatkan hati maupun lisan dalam berdzikir, inilah golongan yang berada dalam kerugian yang nyata, terperosok dalam kelalaian yang memalingkan dari rahmat-Nya.

Dikutip dari Majmu’ al-Fatawa (Jilid 10, halaman 556).

Alih bahasa: Ustaz Abdurrahman Zahier hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

19 Nov, 00:52


Di Antara Keutamaan Ibadah Sunnah:
Menyempurnakan Kekurangan Dalam Pelaksanaan Ibadah Wajib

Tidak bisa kita pungkiri bahwa dalam pelaksanaan ibadah wajib, kita masih memiliki banyak kekurangan. Shalat wajib kita yang kurang khusyu’, atau puasa Ramadhan kita yang kurang sempurna. Di sinilah fungsi ibadah sunnah, yaitu menyempurnakan atau menambal kekurangan yang terdapat dalam ibadah wajib.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

“Sesungguhnya perkara pertama kali yang dihisab pada hari kiamat dari amal seorang hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika terdapat suatu kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, “Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki ibadah sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang?” Lalu setiap amal akan diperlakukan sama seperti itu.” (HR. Tirmidzi no. 413, An-Nasa’i no. 466, shahih)


Sumber: https://muslim.or.id/44192-keutamaan-menjaga-pelaksanaan-ibadah-sunnah.html

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

18 Nov, 00:32


TEMAN

Berkata As-Syaikh Al-Allamah Zaid Al-Madkhali rahimahullah :

Teman sebenarnya adalah yang membantu saudaranya sebatas yang dia mampu, walaupun dengan kalimat yang baik lagi terpuji, dan membantunya dengan nasehat kepada dirinya, dan apabila dia lupa maka (teman) mengingatkannya, agar menjalankan hak sebagai teman, terlebih lagi dalam perkara yang berkaitan dengan perkara-perkara agama maka dia mengingatkannya dan menasehatinya, memberikan kepadanya kebaikan, dan semua itu termasuk dari menunaikan hak pertemanan.

Dan adapun orang yang apabila dia lupa lalu dia tidak mengingatkanmu, dan apabila dia butuh kepadamu namun dia tidak membantumu; maka dia tidak menjalankan hak pertemanan; karena dia tidak mengerti kadar pertemanan dan kadar apa yang dapat menyebabkan terpenuhinya hak bersama teman...

Lihat: Awnul Ahad As-Shamad Bi Syarh Al-Adab Al-Mufrad (1/166)


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

17 Nov, 00:21


ISTIDRAJ


Istidraj adalah jebakan berupa limpahan rezeki yang diberikan Allah kepada seseorang yang terus-menerus bermaksiat kepada-Nya.

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

ِإِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ

“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad, 4:145. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).

Allah Ta’ala berfirman,

ِفَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)

Contoh istidraj bisa kita lihat pada orang yang hidup dalam kemewahan dan kesenangan, tetapi jauh dari nilai-nilai agama. Misalnya, seseorang yang sukses secara finansial tetapi terlibat dalam praktik korupsi atau dosa lainnya. Kekayaan dan keberuntungan yang mereka peroleh bukanlah tanda keberkahan, melainkan bisa jadi merupakan istidraj yang mengarah pada kerugian yang lebih besar di akhirat. Seiring waktu, mereka mungkin akan menghadapi konsekuensi dari perilaku tersebut, yang bisa berujung pada kesedihan dan penyesalan.



Sumber https://rumaysho.com/10828-istidraj-jebakan-berupa-limpahan-rezeki-karena-bermaksiat.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

16 Nov, 00:33


Banyak duit, bukan standar kemuliaan manusia di hadapan Allah. Allah luaskan rezeki pada lsiapa yang Allah kehendaki, pada orang baik atau orang jahat. Demikian pula, ketika rezeki disempitkan, itu kehendak Allah pada orang baik atau orang jahat.

Begitu yang Allah sebutkan:
"Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman". (QS az Zumar: 52)


✏️ Ustaz Amrullah Akadhinta hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

15 Nov, 00:22


KEUTAMAAN WAKTU BA'DA ASHAR HARI JUMAT

Salah satu waktu mustajab untuk berdoa adalah ba’da ashar di hari Jumat. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

‘Pada hari Jum’at terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar.’[HR. Abu Dawud]

Iman Ahmad rahimahullah menjelaskan bahwa waktu mustajab itu adalah ba’da ashar, beliau berkata,

قال الإمام أحمد : أكثر الأحاديث في الساعة التي تُرجى فيها إجابة الدعوة : أنها بعد صلاة العصر ، وتُرجى بعد زوال الشمس . ونقله عنه الترمذي


“Kebanyakan hadits mengenai waktu yang diharapkan terkabulnya doa adalah ba’da ashar dan setelah matahari bergeser (waktu shalat jumat).” [Lihat Fatwa Sual Wal Jawab no.112165]

Ibnul Qayyim berkata,

وهذه الساعة هي آخر ساعة بعد العصر، يُعَظِّمُها جميع أهل الملل

“Waktu ini ini adalah akhir waktu ashar dan diagungkan oleh semua orang yang beragama” [Zadul Ma’ad 1/384]


Sumber: https://muslim.or.id/42217-keutamaan-waktu-bada-ashar-hari-jumat.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

14 Nov, 00:42


BENTUK BURUK SANGKA KEPADA ALLAH
⁣⁣
Imam asy-Syafi'i rahimahullah mengatakan, “Terus-terusan merasa khawatir dan takut akan tertimpa musibah, akan hilangnya kenikmatan (yang sedang dimiliki) merupakan bentuk buruk sangka kepada Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (Hilyatul Auliya 9/123)⁣⁣
⁣⁣
Segala Sesuatu Diciptakan Dengan Hikmah⁣⁣
⁣⁣
Alloh menciptakan langit dan bumi beserta isinya, semuanya tentu mengandung hikmah yang agung dan tidak dalam rangka kesia-siaan. Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah (hanya sia-sia saja). Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka…” (Ash-Shood: 27). Termasuk tatkala Alloh memberikan manfaat (kebaikan) atau suatu mudhorot (musibah) pada seseorang, tentunya hal ini juga mengandung hikmah yang agung di dalamnya.⁣⁣
⁣⁣
Untuk itu kita harus selalu berhusnuzhon (berprasangka baik) terhadap segala sesuatu yang telah Alloh tetapkan kepada para hamba-Nya agar kita termasuk orang-orang yang beruntung.⁣⁣
⁣⁣

Sumber: https://muslim.or.id/39-janganlah-berburuk-sangka-kepada-allah.html⁣⁣


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

12 Nov, 04:00


Al-QUR'AN DAN MUSIK TAKKAN MENYATU


Al-Quran dan Musik itu bagaikan air dan minyak, keduanya tidak akan pernah menyatu.

Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata,

حُبُّ الْكِتَابِ وَحُبُّ أَلْحَانِ الْغِنَاءِ * فِي قَلْبِ عَبْدٍ لَيْسَ يَجْتَمِعَانِ

“Cinta Al-Quran dan cinta melodi nyanyian, tidak akan berkumpul di hati seorang hamba” (Nuniyyah hlm. 368).

Faedah:

1. Penghafal Al-Quran seharusnya selalumenjauhi musik, melodi dan semisalnya.

2. Jumhur ulama menyatakan bahwa musik hukumnya haram.

3. Ketika kita tahu bahwa musik itu haram, maka hendaknya kita ajarkan pula kepada keluarga, kerabat dan teman-teman kita agar mereka dapat menjauhi dan tahu akan keharamannya.

4. Musik menentramkan hati? Buktinya banyak berita pemusik mati bunuh diri.

5. Terkadang proses meninggalkan musik ini berat. Akan tetapi dengan kekuatan ilmu dan iman serta pertolongan dari Allah, banyak yang bisa meninggalkan musik karena ingin dekat dengan Al-Quran.



Sumber: Website hamalatulquran.com


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

09 Nov, 02:21


MOTIVASI SYARIAT UNTUK MEMILIKI TUBUH YANG SEHAT DAN KUAT


Di dalam hadis yang sahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ

“Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah, namun pada masing-masing (dari keduanya) ada kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan menjadi lemah.” (HR. Muslim no. 2664)

Kekuatan seorang mukmin diperlukan dalam segala bidang kehidupannya, terutama dalam keyakinan dan keimanannya. Kekuatan, kesehatan, dan keselamatan tubuh juga diperlukan untuk menolong dan membantu seorang hamba dalam menjalankan perintah Allah Ta’ala, baik itu dalam melaksanakan salat, puasa, haji, berjihad, ataupun ibadah-ibadah lainnya.

Sementara itu, lemahnya badan dan sakitnya, maka dapat menghalangi dan menghambat kelancaran seorang hamba dalam beribadah



Sumber: https://muslim.or.id/99234-agar-olahraga-bernilai-ibadah.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

08 Nov, 02:56


TULISAN (Barang yang Sudah Dibeli Tidak Dapat Ditukar/Dikembalikan)


Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta ditanya: Bagaimana pandangan hukum syari’at mengenai tulisan yang menyebutkan:”Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan dan ditukar”yang ditulis oleh beberapa pemilik toko pada faktur penjualan (kwitansi) yang mereka keluarkan. Apakah menurut syari”at syarat seperti itu dibolehkan? Dan apa pula nasihat anda mengenai masalah ini?

Jawaban:

Menjual barang dengan syarat bahwa barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan dan ditukar adalah tidak boleh, karena syarat tersebut tidak dibenarkan. Sebab, di dalamnya mengandung madharat. Selain itu, karena tujuan penjual melalui syarat tersebut agar pembeli harus tetap membeli barang tersebut meskipun barang tersebut cacat.

Persyaratannya ini tidak melepaskannya dari cacat yang terdapat pada barang. Sebab, jika barang itu cacat, maka dia boleh mengembalikannya dan menukar dengan barang yang tidak cacat, atau pembeli boleh mengambil ganti rugi dari cacat tersebut. Selain itu, karena pembayaran penuh itu harus diimbangi dengan barang yang bagus dan tidak cacat. Tetapi dalam hal ini, penjual yang mengambil harga penuh dengan adanya cacat pada barang merupakan tindakan yang tidak benar.

Di sisi lain, syari’at telah memberlakukan syarat-syarat yang sudah biasa berlaku sama seperti syarat berupa ucapan. Hal ini dimaksudkan agar pembeli selamat dari cacat, sehingga dia bisa mengembalikan barang yang dibeli jika terdapat cacat padanya, karena persyaratan barang dagangan bebas dari cacat menurut hukum kebiasaan yang berlaku, berkedudukan sama seperti persyaratan yang diucapkan.

Wabillahit Taufiq. Dan mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan para shahabatnya.

(Al-Lajnah Ad-Daa-imah Lil Buhuuts Al-Ilmiyah Wal Ifta)


Sumber: https://konsultasisyariah.com/312-tulisan-barang-yang-sudah-dibeli-tidak-dapat-ditukardikembalikan.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

07 Nov, 02:55


UNTUK SEGALA KEADAAN YANG KITA HADAPI, BERHUSNUZHANLAH KEPADA ALLAH

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

‎فإن المحسن حسن الظن بربه أن يجازيه على إحسانه

“Orang muhsin atau yang berbuat baik ia pasti akan berhusnuzhan kepada Rabbnya, lalu Allah akan membalas perbuatan baiknya tersebut.” (Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa‘)

Ingatlah, masih ada Allah yang akan memberikan jalan keluar bagi yang mau bertakwa.

‎{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا } { وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ }

“Barang siapa bertakwa kepada Allah,niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).



✏️ Ustaz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

06 Nov, 00:42


PRIBADI YANG BERMANFAAT
⁣⁣
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:⁣⁣
⁣⁣
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ⁣⁣
⁣⁣
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).⁣⁣
⁣⁣
Saudaraku, menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain.⁣⁣
⁣⁣
Memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah Jalla wa ‘Alaa berfirman:⁣⁣
⁣⁣
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ⁣⁣
⁣⁣
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)⁣⁣
⁣⁣
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:⁣⁣
⁣⁣
مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ الله فِي حَاجَتِهِ⁣⁣
⁣⁣
“Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” (Muttafaq ‘alaih)⁣⁣
⁣⁣
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:⁣⁣
⁣⁣
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ, ةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ⁣⁣
⁣⁣
“Barang siapa yang memudahkan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan niscaya akan Allah memudahkan baginya di dunia dan akhirat” (HR. Muslim).⁣⁣
⁣⁣
Saudaraku agar kita benar-benar mendapatkan manfaat yang kita berikan kepada orang lain, kita harus ikhlas, karena ikhlas adalah salah satu kunci diterimanya amalan kita.⁣⁣
⁣⁣
Dan hanya amalan yang diterima Allah Jalla fii ‘Ulaah yang akan memberikan manfaat kepada kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.⁣⁣



Sumber: https://muslimah.or.id/6435-pribadi-yang-bermanfaat.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

05 Nov, 01:19


BERPEGANGLAH DENGAN KEBENARAN WALAU ENGKAU SEORANG DIRI

Ibnu Mas’ud berkata,

الجَمَاعَةُ مَا وَافَقَ الحَقَّ وَإِنْ كُنْتَ وَحْدَكَ

“Yang disebut jama’ah adalah jika mengikuti kebenaran, walau ia seorang diri.” (Dikeluarkan oleh Al Lalikai dalam Syarh I’tiqod Ahlis Sunnah wal Jama’ah 160 dan Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq 2/ 322/ 13).

Sebagian salaf mengatakan,

عَلَيْكَ بِطَرِيْقِ الحَقِّ وَلاَ تَسْتَوْحِشُ لِقِلَّةِ السَّالِكِيْنَ وَإِيَّاكَ وَطَرِيْقَ البَاطِلِ وَلاَ تَغْتَرُّ بِكَثْرَةِ الهَالِكِيْنَ

“Hendaklah engkau menempuh jalan kebenaran. Jangan engkau berkecil hati dengan sedikitnya orang yang mengikuti jalan kebenaran tersebut. Hati-hatilah dengan jalan kebatilan. Jangan engkau tertipu dengan banyaknya orang yang mengikuti yang kan binasa” (Madarijus Salikin, 1: 22).



Sumber https://rumaysho.com/10467-siapakah-yang-terasing-dari-umat-islam-yang-banyak.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

04 Nov, 00:54


G H U R O B A

Siapakah yang dikatakan GHUROBA atau orang yang terasing sehingga disebut orang yang berbahagia dan menuai kebaikan yang banyak?

Orang yang berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni, itulah yang selalu teranggap asing. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنَ سَنَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيباً ثُمَّ يَعُودُ غَرِيباً كَمَا بَدَأَ فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنِ الْغُرَبَاءُ قَالَ الَّذِينَ يُصْلِحُونَ إِذَا فَسَدَ النَّاسُ

Dari ‘Abdurrahman bin Sannah. Ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabad, “Islam itu akan datang dalam keadaan asing dan kembali dalam keadaan asing seperti awalnya. Beruntunglah orang-orang yang asing.” Lalu ada yang bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai ghuroba’, lalu beliau menjawab, “(Ghuroba atau orang yang terasing adalah) mereka yang memperbaiki manusia ketika rusak.” (HR. Ahmad 4: 74. Berdasarkan jalur ini, hadits ini dho’if. Namun ada hadits semisal itu riwayat Ahmad 1: 184 dari Sa’ad bin Abi Waqqosh dengan sanad jayyid)

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ فَقِيلَ مَنِ الْغُرَبَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُنَاسٌ صَالِحُونَ فِى أُنَاسِ سَوْءٍ كَثِيرٍ مَنْ يَعْصِيهِمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيعُهُمْ

“Beruntunglah orang-orang yang terasing.” “Lalu siapa orang yang terasing wahai Rasulullah”, tanya sahabat. Jawab beliau, “Orang-orang yang shalih yang berada di tengah banyaknya orang-orang yang jelek, lalu orang yang mendurhakainya lebih banyak daripada yang mentaatinya” (HR. Ahmad 2: 177. Hadits ini hasan lighoirihi, kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth)

Orang yang ingin jujur dan tidak korupsi akan terasa asing di tengah-tengah rekan kerjanya sendiri. Padahal anti korupsi sudah diajarkan dari sifat amanah yang diajarkan oleh Rasul kita –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.

الْخَازِنُ الْمُسْلِمُ الأَمِينُ الَّذِى يُنْفِذُ – وَرُبَّمَا قَالَ يُعْطِى – مَا أُمِرَ بِهِ كَامِلاً مُوَفَّرًا طَيِّبٌ بِهِ نَفْسُهُ ، فَيَدْفَعُهُ إِلَى الَّذِى أُمِرَ لَهُ بِهِ ، أَحَدُ الْمُتَصَدِّقَيْنِ

“Bendahara muslim yang diberi amanat ketika memberi sesuai yang diperintahkan untuknya secara sempurna dan berniat baik, lalu ia menyerahkan harta tersebut pada orang yang ia ditunjuk menyerahkannya, maka keduanya (pemilik harta dan bendahara yang amanat tadi) termasuk dalam orang yang bersedekah.” (HR. Bukhari no. 1438 dan Muslim no. 1023).


Sumber https://rumaysho.com/10467-siapakah-yang-terasing-dari-umat-islam-yang-banyak.html



📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

02 Nov, 01:59


CARA MENDETEKSI NAIK TURUNNYA IMAN

Sebagian ulama di zaman dahulu, salah satu cara mendeteksi naik atau turunnya iman adalah dengan melihat shalat malam mereka. Mereka menjadikan shalat malam sebagai indikator apakah dimudahkan atau tidak dalam melakukannya.


Sufyan Ats Tsauri terhalangi shalat malam karena melakukan suatu dosa. Padahal para ulama sangat memungkinkan mudah bangun di tengah malam untuk melaksanakan shalat, namun tiba-tiba terhalangi selama 5 bulan. Mereka langsung mendeteksi adanya dosa yang mereka lakukan, dan jika melakukan dosa tandanya iman sedang turun, sehingga terhalangi dalam melakukan kebaikan.


Demikian juga sebagaimana yang telah dikatakan oleh Hasan Al Bashri. Beliau mengatakan:

إن الرجل ليذنب الذنب فيحرم به قيام الليل

“Apabila seseorang melakukan suatu dosa yang menurunkan keimanaannya, dia akan diharamkan atau dihalangi shalat malam oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” [Al-Mujalasah wa Jawahirul Ilmi no. 403]


Shalat malam adalah indikasi keimanaan kita. Karena shalat malam itu hanya bisa dilakukan karena keimanan di dalam hati dan merupakan kebiasaan orang-orang yang shalih.


Sumber:
https://muslimafiyah.com/cara-mendeteksi-naik-turunnya-iman.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

01 Nov, 06:13


TEMAN BERGAUL, CERMINAN DIRI ANDA

Sebenarnya, sangat mudah mengetahui seperti apa cerminan diri Anda. Cukup dengan melihat bersama siapa saja Anda sering bergaul, seperti itulah cerminan diri Anda. Kenyataan ini telah dipaparkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ (أخيه) الْمُؤْمِنِ

Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin [1]

Kalau seorang biasa berkumpul dengan seseorang yang hobinya berjudi, maka kurang lebih dia seperti itu juga. Begitu pula sebaliknya, kalau dia biasa berkumpul dengan orang yang rajin shalat berjamaah, maka kurang lebih dia seperti itu.

Allah Azza wa Jalla menciptakan ruh dan menciptakan sifat-sifat khusus untuk ruh tersebut. Di antara sifat ruh (jiwa) adalah dia tidak mau berkumpul dan bergaul dengan selain jenisnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan hakekat ini dengan bersabda:

الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan berbeda (berpisah) [2]

Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tak salah dalam memilihnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman [3]

Sudah dapat dipastikan, bahwa seorang teman memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap temannya. Teman bisa mempengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorang


Sumber:
https://almanhaj.or.id/48616-teman-bergaul-cerminan-diri-anda-2.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

31 Oct, 07:56


WANITA MEMPOSTING FOTO LAMA DI SOSIAL MEDIA


Foto lama atau foto baru, selama yang difoto adalah wanita baligh, maka HARAM menampakkan bagian manapun yang termasuk aurat. Memposting foto di sosmed lebih besar lagi dosanya, karena yang terfitnah dengan foto tersebut tidak bisa dibatasi jumlahnya dan fitnahnya terjadi berulang kali setiap ada lelaki ajnabi yg membuka akun wanita yang bersangkutan. Apalagi bisa dipastikan tidak ada alasan syar’i untuk itu, maka jelaslah ini merupakan perbuatan yg haram dari banyak sisi.

Di sisi lain, masa lalu yang buruk (seperti tidak berhijab) mestinya disembunyikan, bukan dibongkar. Saya khawatir orang seperti ini akan terkena sabda Nabi berikut:

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى، إِلاَّ الْمُجَاهِرينَ وَإِنَّ مِنَ الْمَجَاهرةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً، ثُمَّ يُصْبِحُ، وَقَدْ سَتَرَهُ اللهُ، فَيَقُولُ: يَا فُلاَنُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللهِ عَنْهُ

Setiap umatku akan dimaafkan, kecuali yang terang-terangan. Salah satu bentuk terang-terangan tadi ialah ketika seseorang berbuat dosa di malam hari lalu Allah menutupinya semalaman, namun keesokan harinya ia malah bercerita kpd temannya, “Hai Fulan, tadi malam aku berbuat ini dan itu!”. Allah telah menutupinya semalaman, namun keesokannya ia justru membongkar tutupan Allah. (Muttafaq Alaih).

Allohu A’lam



Sumber: https://bimbinganislam.com/wanita-memposting-foto-lama-di-sosial-media


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

30 Oct, 01:28


UJIAN TIDAK SELALU MUSIBAH..

Allah ta'ala mengingatkan,

ونبلوكم بالشر والخير فتنة

"Dan Kami akan menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)."

(QS. Al-Anbiya': 35)

Syaikhul Mufassirin Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah menukil ucapan Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma,

بالرخاء والشدة وكلاهما بلاء

"Yaitu dengan kelapangan dan kesulitan dan keduanya itu pada hakikatnya cobaan dari Allah."

📚 Jami'ul Bayan (18/440)

Ujian datang adakalanya berupa musibah, adakalanya berupa kenikmatan, maka susah senang hakikatnya ujian.

Bedanya, seorang mukmin pandai bersyukur ketika mendapat nikmat, sanggup bersabar ketika menghadapi cobaan, dan beristighfar ketika terjatuh dalam dosa dan kesalahan.

Nas'alullaahas salaamah wal 'afiyah.



Sumber: Telegram Manhajulhaq


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

25 Oct, 23:36


PENGHALANG TERKABULNYA DOA


Beberapa penghalang terkabulnya doa antara lain:

- Pertama, hati yang lalai dan berpaling ketika berdoa kepada Allah Ta’ala (hanya menggerakkan lisannya saja, sedangkan hatinya berpaling memikirkan yang lainnya)

- Kedua, dan merupakan penghalang terbesar terkabulnya doa adalah memakan harta atau barang haram. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ، يَا رَبِّ، يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ؟

“Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya menjadi kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat kedua tangannya ke langit dan berdoa, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.’ Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya?” (HR. Muslim no. 1015)

Seorang muslim harus menjauhi makanan haram karena merupakan salah satu penghalang terkabulnya doa dan menjadi penghalang antara dirinya dengan Allah Ta’ala. Terkadang, kecintaan seseorang terhadap harta mendorongnya untuk memperoleh harta tersebut dari cara yang haram, seperti melakukan penipuan, memakan harta riba, atau harta suap, dan cara-cara lainnya yang diharamkan oleh syariat. Demikian pula harus menjauhi memakan yang diharamkan, seperti babi atau khamr. Wallahu a’lam. [2]



Sumber: https://muslim.or.id/32288-sebab-sebab-dan-penghalang-terkabulnya-doa.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

24 Oct, 23:12


SEBAB-SEBAB TERKABULNYA DOA


- Pertama, mengikhlaskan doa tersebut untuk Allah Ta’ala, konsisten (istiqamah) dan menjauhi kemusyrikan.

Allah Ta’ala berfirman,

فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

“Maka berdoalah (sembahlah) Allah Ta’ala dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).” (QS. Ghaafir [40]: 14)

Oleh karena itu, tauhid (ikhlas) merupakan syarat terkabulnya doa tersebut. Karena tauhid akan mendekatkan seseorang kepada Allah Ta’ala dan sebagai sarana (wasilah) dikabulkannya doa seorang hamba.

- Kedua, berdoa kepada Allah Ta’ala dengan sepenuh hati, menghadirkan hatinya untuk benar-benar dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Tidak berdoa dengan hati yang lalai dan berpaling, sehingga hanya menggerakkan lisannya saja, sedangkan hatinya berpaling memikirkan yang lainnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ

“Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah mengabulkan doa dari hati yang lalai dan berpaling.” (HR. Tirmidzi no. 3488 dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 1: 493) [1]

- Ketiga, berdoa kepada Allah Ta’ala dengan menyebutkan nama dan sifat Allah Ta’ala, misalnya yaa Rahmaan, yaa Rahiim, yaa Allah, dan sebagainya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ

“Hanya milik Allah asmaa-ul husna. Maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya.” (QS. Al-A’raf [7]: 180) .

- Keempat, mencari waktu-waktu yang merupakan waktu istimewa terkabulnya doa. Yang dituntut dari seorang muslim adalah berdoa secara terus-menerus di waktu kapan pun. Akan tetapi, seorang muslim juga hendaknya memperhatikan waktu-waktu khusus yang lebih besar kemungkinan untuk dikabulkan. Misalnya, ketika bersujud, atau di akhir malam, atau di bulan Ramadhan, lebih khusus lagi di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Ini adalah waktu-waktu istimewa, sehingga hendaknya kita lebih banyak berdoa di waktu-waktu tersebut dibandingkan di waktu lainnya.


Sumber: https://muslim.or.id/32288-sebab-sebab-dan-penghalang-terkabulnya-doa.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

24 Oct, 02:31


FLEXING, SALAH SATU KARAKTER QARUN

Tidak samar lagi bahwa flexing merupakan gambaran seseorang yang bangga dengan pencapaian duniawi. Dan secara umum, bangga dengan dunia itu termasuk perbuatan tercela, sebagaimana celaan Allah Ta’ala di dalam Al-Quran,

“Mereka berbangga dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (QS. Ar-Ra’d: 26)

Ketika Allah menceritakan tentang Qarun, Allah mengisahkan sebuah nasihat yang disampaikan oleh orang saleh dari kalangan Bani Israil kepada Qarun,

“(Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.” (QS. Al-Qashash: 76)

Sehingga, fenomena bangga dengan kenikmatan duniawi adalah sesuatu yang tercela dan buruk dalam syariat kita.

Sumber: https://muslim.or.id/98274-flexing-salah-satu-karakter-qarun.html

📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

23 Oct, 00:31


UJUB DAN RIYA' JADI SENJATA SETAN UNTUK MENJERAT ORANG SHALIH


Sesungguhnya Iblis selalu berusaha menjauhkan anak cucu Adam dari amalan shalih dan menjerumuskan mereka dalam beragam kemaksiatan, tidak lain agar anak cucu Adam bisa menemaninya di neraka Jahanam abadi salama-lamanya.

Jika Iblis tidak berhasil melakukannya pada sebagian anak cucu Adam dan melihat mereka semangat beribadah dan jauh dari kemaksiatan maka Iblis tidak putus asa…ia tetap terus berusaha agar para pelaku amal shalih tersebut tetap bisa menemaninya di neraka?.

Iblis memiliki dua senjata yang sangat ampuh untuk menjerat mereka yang rajin beribadah, senjata Riya’ dan senjata ujub. Iblis selalu menyerang mereka dengan dua senjata ini, dan ia tidak peduli apakah ia berhasil menjerat mereka dengan dua senjata ini atau salah satunya.

Maka sungguh binasa orang yang terjerat dua senjata ini…ia beramal dalam keadaan Riya’ sehingga amalannya tidak diterima oleh Allah, dan pada waktu yang sama iapun ujub dan ta’jub dengan amalan shalihnya yang pada hakekatnya tidak diterima oleh Allah. Ia bangga dengan sesuatu yang semu dan fatamorgana…!!!

Ada orang yang selamat dari senjata Riya’ akan tetapi terkena tembakan senjata ujub, sehingga gugurlah pula amalannya.

Sungguh dua senjata Iblis yang sangat berbahaya…senjata yang hanya ditodongkan kepada orang-orang yang rajin beribadah…orang-orang yang rajin, puasa, sedekah, dan sholat.

Karenanya para pelaku kriminal, kejahatan, dan kemaksiatan tidak kawatir dengan dua senjata ini. Justru orang-orang yang shalihlah yang dikhawatirkan terjangkiti penyakit Riya’ dan ujub.

Ibnul Mubaarok rahimahullah berkata :

وَلاَ أَعْلَمُ فِي الْمُصَلِّيْنَ شَيْئًا شَرٌّ مِنَ الْعُجْبِ

“Aku tidak mengetahui pada orang-orang yang sholat perkara yang lebih buruk daripada ujub” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Sy’abul Iman no 8260).


✏️ Ustaz DR. Firanda Andirja hafizhahullah


Sumber: https://firanda.com/9676-ujub-dan-riya-jadi-senjata-setan-untuk-menjerat-orang-shalih.html



📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

22 Oct, 05:18


Syubhat Penghalang Berhijab: “SAYA BELUM MANTAP BERHIJAB”

Duhai saudariku muslimah yang berdalih dengan syubhat ini hendaknya bisa membedakan antara dua hal, yakni antara perintah Allah Jalla Jalaaluhu dengan perintah manusia.

Jika perintah itu datangnya dari manusia, maka manusia bisa salah dan bisa benar. Imam Malik berkata: “Dan setiap orang bisa diterima ucapannya dan juga bisa ditolak, kecuali (perkataan) orang yang ada di dalam kuburan ini.” Yang dimaksudkan adalah Rasulullah Shallallaahu’alaihi wa Sallam.

Selagi masih dalam bingkai perkataan manusia, maka seseorang tidak bisa dipaksa untuk menerima. Karenanya, dalam hal ini, setiap orang bisa berucap “belum mantap”, dan ia tidak bisa dihukum karenanya.

Adapun jika perintah itu merupakan salah satu dari perintah-perintah Allah Jalla Jalaaluhu , dengan kata lain Allah yang memerintahkan di dalam kitab-Nya, atau memerintahkan hal tersebut melalui nabi-Nya agar disampaikan kepada umatnya, maka tidak ada tempat bagi manusia untuk mengatakan “saya belum mantap”



Sumber: https://muslimah.or.id/8928-syubhat-penghalang-berhijab-saya-belum-mantap-berhijab-bagian-1.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily

Sunnah Daily

21 Oct, 02:27


TERLALU BANYAK TERTAWA MENGERASKAN HATI


Bercanda dan tertawa boleh-boleh saja, asalkan tidak dilakukan terus menerus dan menjadi kebiasaan hidupnya. Terlalu banyak tertawa akan membuat keras hati bahkan bisa mematikan hati. Hati sulit menerima kebenaran dan tersentuh dengan kebaikan dan kelembutan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِكَ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ القَلْبَ

“Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” [HR. Tirmidzi 2/50, Dishahihkan Syaikh Al-Albani]

Kehidupan di dunia ini tidaklah disikapi dengan bercanda terus dan tertawa terus. Apalagi kehidupan di dunia ini hanya sementara dan merupakan tempat menanam bekal untuk kehidupan akhirat yang selamanya. Apakah bisa kita menanam bekal dengan terus-menerus bercanda dan tertawa? Bahkan jika kita memikirkan nasib kita yang belum pasti apakah masuk neraka atau surga, kita akan banyak menangis dan sedikit tertawa.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عُرِضَتْ عَلَيَّ الْجَنَّةُ وَالنَّارُ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ فِي الْخَيْرِ وَالشَّرِّ وَلَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا قَالَ فَمَا أَتَى عَلَى أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمٌ أَشَدُّ مِنْهُ قَالَ غَطَّوْا رُءُوْسَهُمْ وَلَهُمْ خَنِيْنٌ

“Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat tentang kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”

Anas bin Malik –perawi hadits ini mengatakan, “Tidaklah ada satu hari pun yang lebih berat bagi para Sahabat selain hari itu. Mereka menutupi kepala mereka sambil menangis sesenggukan.” [HR. Muslim, no. 2359]

Kebahagiaan yang sejati itu bukan berupa tertawa dan sering bercanda, tetapi bahagia itu adalah rasa tenang dan ketentraman dalam hati. Inilah tujuan kehidupan seorang muslim di dunia dan Allah turunkan ketenangan pada hati seorang muslim.


Sumber: https://muslim.or.id/43399-terlalu-banyak-tertawa-mengeraskan-hati.html


📲 Follow Us:
https://linktr.ee/sunnah_daily