Menebar Kajian Sunnah @kajianislamchannel Channel on Telegram

Menebar Kajian Sunnah

@kajianislamchannel


Admin. : Lusiana bintu Thamrin
Penasihat : Ustaz Wiwit Hardi P
Media partner : t.me/sunnahdaily_official

Promotional Article for Menebar Kajian Sunnah Channel (Indonesian)

Selamat datang di channel Telegram resmi kami, 'Menebar Kajian Sunnah', yang dikelola oleh Ustaz Wiwit Hardi P dan Ustaz Yulian Purnama. Channel ini didedikasikan untuk menyebarkan kajian-kajian keislaman yang berlandaskan ajaran sunnah. Dengan konten-konten yang inspiratif dan mendidik, kami berusaha untuk memperkuat pemahaman tentang ajaran Islam sejati. Apakah Anda ingin memperdalam pengetahuan Anda tentang sunnah dan mengenal lebih dalam tentang ajaran agama Islam? Channel kami adalah tempat yang tepat bagi Anda. Dengan mengikuti kajian-kajian yang disajikan oleh para ustaz terpercaya, Anda akan semakin dekat dengan Allah Swt dan meningkatkan kualitas ibadah Anda. Berbagai topik menarik seperti tafsir Al-Quran, hadits, fiqih, sejarah Islam, dan lainnya akan dibahas secara mendalam di sini. Bergabunglah dengan ribuan anggota lainnya yang sudah merasakan manfaat dari konten-konten bermanfaat di 'Menebar Kajian Sunnah'. Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk memperkaya pengetahuan dan spiritualitas Anda. Mari bergabung bersama kami dan menjadi bagian dari komunitas yang peduli akan kebaikan umat dan keagungan Islam. Ayo sebarkan kebaikan melalui ilmu-ilmu sunnah yang akan membimbing langkah kita menuju ridha Allah Swt. Sampaikan salam silaturahmi dan ilmu yang bermanfaat melalui 'Menebar Kajian Sunnah' channel sekarang juga!

Menebar Kajian Sunnah

20 Jan, 08:59


TERLAMBAT MASUK KANTOR, ATAU PULANG LEBIH CEPAT

Ustaz Muflih Safitra hafizhahullah



📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

20 Jan, 02:13


𝗔𝗚𝗔𝗥 𝗔𝗟𝗟𝗔𝗛 𝗠𝗘𝗠𝗣𝗘𝗥𝗕𝗔𝗜𝗞𝗜 𝗞𝗘𝗔𝗗𝗔𝗔𝗡𝗠𝗨

Ibnu Jauzi rahimahullah berkata:

“Barang siapa yang ingin dibersihkan (diperbaiki) keadaannya, hendaklah dia bersungguh-sungguh dalam memperbaiki amalannya.”

(Shaidul Khathir, hal. 31)

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

19 Jan, 13:29


Bismillah.

Daftarkan diri Anda dan keluarga sekarang, pada Dauroh Online Fikih Zakat,

klik: http://bit.ly/daurohfikihzakat1446h-ifs-ska

Gratis untuk umum

Silakan dishare, semoga menjangkau saudara-saudari kita yang membutuhkan, semoga Allah mudahkan semua urusan kita. Aamiin.

▪️Instagram: https://www.instagram.com/islamicfamilysolutions
▪️Channel Telegram: http://t.me/islamicfamilysolutions
▪️Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=61555857750817
📹 Youtube: https://youtube.com/@IslamicFamilySolutions
🌐 Web: islamicfamily.net

Menebar Kajian Sunnah

19 Jan, 02:44


Faedah dari hadits ini:

1. Tata Cara Mengikuti Imam: Makmum harus sedikit terlambat mengikuti imam dalam beberapa gerakan shalat, seperti ketika sujud, agar mengikuti imam dengan tepat. Seorang makmum tidak bergerak untuk sujud sampai imam meletakkan dahinya di lantai. Seorang makmum tidak rukuk sampai imam telah rukuk. Hal ini menunjukkan pentingnya keteraturan dan kedisiplinan dalam berjamaah.

2. Menghormati Imam: Makmum diharapkan tidak lebih cepat atau mendahului imam dalam gerakan-gerakan tertentu. Ini mengajarkan kita untuk memiliki kesabaran dan pengertian dalam mengikuti imam.

3. Keteraturan dalam Shalat Berjamaah: Hal ini menunjukkan bahwa dalam shalat berjamaah, ada adab tertentu yang harus diperhatikan, untuk menjaga kekhusyukan dan keteraturan shalat.

4. Menghindari sikap tergesa-gesa: Sunnah ini juga mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam beribadah, melainkan mengikuti dengan penuh perhatian dan kesabaran.

5. Gerakan makmum tidak boleh bersamaan dengan gerakan imam, apalagi mendahului imam.

Gowa, 18 Rajab 1446 H

✏️ Ustaz Abdul Qodir Abu Fa'izah Al-Bughisiy hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

19 Jan, 02:43


Adab Shalat:
Gerakan Makmum Tidak Boleh Bersamaan Dengan Gerakan Imam, Apalagi Mendahului Imam

Shalat merupakan ibadah yang memiliki aturan dan adab yang harus diikuti,, baik oleh imam, maupun makmum.

Salah satu aspek penting dalam tata cara shalat adalah bagaimana gerakan makmum mengikuti di belakang gerakan imam, terutama dalam hal ruku' dan sujud.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bara' bin Azib, terdapat penjelasan mengenai adab makmum yang harus sedikit terlambat dalam mengikuti imam, khususnya dalam hal sujud.

Hadis ini memberikan petunjuk tentang bagaimana makmum seharusnya tidak terburu-buru melakukan sujud hingga melihat imam telah meletakkan wajahnya di tanah.

Pemahaman terhadap adab ini sangat penting untuk memastikan kesempurnaan dalam melaksanakan shalat berjamaah.

• Dari Al-Bara’ – semoga Allah meridhoinya –, ia berkata,

عن الْبَرَاءِ –رضي الله عنه-:
"أَنَّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ مَعَ رَسُولِ اللهِ _صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ_، فَإِذَا رَكَعَ رَكَعُوا، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ فَقَالَ: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ لَمْ نَزَلْ قِيَامًا، حَتَّى نَرَاهُ قَدْ وَضَعَ وَجْهَهُ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ نَتَّبِعُهُ "
أخرجه البخاري في "صحيحه" (1/ 140) (رقم: 690)، ومسلم في "صحيحه" (1/ 345/ 199) (رقم: 474)

"Mereka (para sahabat) biasa shalat bersama Rasulullah -shallahu alaihi wa sallam-. Ketika beliau rukuk, mereka ikut rukuk, dan ketika beliau mengangkat kepala dari rukuk, lalu beliau berkata, 'Sami’allahu liman hamidah,' maka kami senantiasa berdiri, hingga kami melihat beliau meletakkan wajahnya di tanah (sujud), kemudian kami mengikuti beliau." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

• Imam Nawawi -rahimahullah- dalam "Syarh Shahih Muslim" (4/191) berkata,

"وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ هَذَا الْأَدَبُ مِنْ آدَابِ الصلاة وهو أن السنة أن لا يَنْحَنِيَ الْمَأْمُومُ لِلسُّجُودِ حَتَّى يَضَعَ الْإِمَامُ جَبْهَتَهُ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا أَنْ يَعْلَمَ مَنْ حَالِهِ أَنَّهُ لَوْ أَخَّرَ إِلَى هَذَا الْحَدِّ لَرَفَعَ الْإِمَامُ مِنَ السُّجُودِ قَبْلَ سُجُودِهِ
قَالَ أَصْحَابُنَا رَحِمَهُمُ اللَّهُ تَعَالَى: فِي هَذَا الْحَدِيثِ وَغَيْرِهِ مَا يَقْتَضِي مَجْمُوعُهُ أَنَّ السُّنَّةَ لِلْمَأْمُومِ التَّأَخُّرُ عَنِ الْإِمَامِ قَلِيلًا بِحَيْثُ يَشْرَعُ فِي الرُّكْنِ بَعْدَ شُرُوعِهِ وَقَبْلَ فَرَاغِهِ مِنْهُ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ" اهـ من شرح صخيخ مسلم (4/ 191)

"Dalam hadits ini terdapat adab dalam shalat, yaitu bahwa sunnahnya agar makmum tidak langsung sujud sebelum imam meletakkan wajahnya di tanah, kecuali jika makmum mengetahui bahwa jika ia menunggu sampai imam sujud, imam akan bangun dari sujud sebelum ia sujud. Para ulama dalam madzhab kami رحمه الله berkata,
'Di dalam hadits ini dan yang lainnya, terdapat sesuatu yang mengharuskan bahwa yang sunnah bagi makmum adalah sedikit terlambat dalam mengikuti imam, sehingga ia memulai rukun shalat setelah imam memulainya, tetapi sebelum imam menyelesaikan rukun tersebut. Wallahu A'lam."

Menebar Kajian Sunnah

18 Jan, 05:26


HIDUP HARUS PUNYA TARGET

Jelas ini adalah ajaran Islam, memperhatikan hari esok (masa depan) dengan membuat target dan merencanakannya
Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk HARI ESOK ; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18)

Note: masa depan yang paling depan adalah akhirat, katanya orang hebat adalah orang yang memikirkan dan merencanakan serta bercita-cita tinggi mengenai masa depannya


Sumber:
https://muslimafiyah.com/hidup-harus-punya-target.html

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

18 Jan, 01:40


Riba membatalkan pahala amalan shalih

Diriwayatkan dari 'Aisyah radhiallahu'anha:

أنَّ امرأةً أتت عائشةَ فسأَلَتْها عن عبدٍ باعته مِن زيدِ بنِ أرقَمَ بثمانِمائةٍ نَسِيئةً إلى العطاءِ، ثم اشترَتْهُ منه بسِتِّمائةٍ نقدًا، فقالت عائشةُ: بِئْسَ ما اشترَيْتِ، وبِئْسَ ما ابتَعْتِ، أخبِري زيدَ بنَ أرقَمَ أنَّه قد أبطَل جهادَهُ مع رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ إلَّا أن يتوبَ

"Ada seorang wanita datang kepada Aisyah untuk bertanya perihal jual-beli budak. Wanita ini menjual budak kepada Zaid bin Arqam dengan harga 800 secara kredit. Kemudian ia beli kembali budak tersebut dengan harga 600 secara tunai.

Aisyah berkata: "Ini adalah seburuk-buruk jual-beli. Katakan kepada Zaid bin Arqam bahwa amalan jihadnya bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam telah batal, kecuali jika ia bertaubat".

Atsar ini diriwayatkan oleh Ad Daruquthni dalam Sunan-nya dan juga Al Baihaqi dalam Sunan-nya.

Syaikh Syu'aib Al Arnauth menjelaskan:

في سنده العالية قال الدارقطني: مجهولة، ورده ابن التركماني في الجوهر النقي بقوله: العالية معروفة روى عنها زوجها وابنها وهما إمامان، وذكرها ابن حبان في الثقات

"Dalam sanadnya terdapat perawi bernama al-Aliyah. Ad Daruquthni mengatakan bahwa ia majhul. Namun At Turkumani dalam Al Jauhar An Naqiy mengatakan: "al-Aliyah ini ma'ruf (tidak majhul) dan anak serta suaminya meriwayatkan hadits darinya, sedangkan anak serta suaminya adalah dua orang imam". Ibnu Hibban juga memasukkannya dalam Ats Tsiqat" (Takhrij Kitabus Sunnah, 8/72).

Dari keterangan ini, kita dapati atsar ini dha'if namun ringan kelemahannya. Oleh karena itu para imam seperti imam Abu Hanifah, imam Malik, imam Ahmad dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berhujjah dengan atsar ini untuk mengharamkan jual beli 'inah. Dan jual beli 'inah adalah salah satu bentuk riba.

Dan dalam kitab Al Khulashah fi Masail al-Iman (hal. 50), Syaikh Dr. Isa bin Abdillah As Sa'di mengatakan, "Melakukan transaksi riba adalah penghapus pahala amalan jihad. Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu'anha bahwa ia berkata kepada Zaid bin Arqam ketika Zaid bertransaksi inah: kabarkan kepada Zaid bahwa amalan jihadnya bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam telah batal, kecuali jika ia bertaubat".

Jika pahala jihad bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bisa batal, apalagi pahala amalan lain yang di bawah itu?

Jauhkan diri dari riba!

👤 Ustadz Yulian Purnama

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

17 Jan, 02:58


PENYEBAB SUUL KHATIMAH

Al Hafizh Abdul Haq Al Isybili rahimahullah berkata:
"Suul Khatimah tak terjadi pada orang yang zahirnya istiqomah dan batinnya baik. Tak pernah terdengar atau ada informasi tentang itu, walhamdulillah.

Su'ul Khatimah terjadi pada orang yang buruk akidahnya atau terus menerus melakukan dosa besar atau nekat melakukan kejahatan besar. Dia terkalahkan oleh dosa-dosa tersebut sampai datang kematian padanya sebelum ia sempat bertaubat." (Al Jawabul Kaafi)

Syaikh Prof. Dr. Muhammad Al Ghamidi hafizhahullah
@dmasghamdi
4/1/2022

‏قال الحافظ عبد الحق الإشبيلي:"سوءُ الخاتمة لا تكون لِمَن استقام ظاهِرُه، وصلح باطِنُه، ما سُمِع بهذا ولا عُلِمَ، ولله الحمد، وإنما تكون لِمَن له فَسَادٌ في العقيدة، أو إصرارٌ على الكبيرة، وإقدامٌ على العظائم، فربما غلَب ذلك عليه حتى نزَل به الموتُ قبْل التوبة".[الجواب الكافي]


Sumber: Bimbinganislam.com


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

16 Jan, 00:22


DI ANTARA SEBAB YANG MENGHALANGI SESEORANG DARI MENDAPATKAN HIDAYAH

1. Terlalu Memuja Akal
Dengan sebab itu, mereka menolak kebenaran karena dianggap bertentangan dengan akal, dianggap tidak logis.

2. Mengikuti Budaya yang Bertentangan Dengan Syari'at
Dengan sebab itu, mereka jadikan budaya sebagai ajaran agama dan akidah. Padahal tidak ada dalil yang membenarkannya.

Dengan 2 hal inilah, seseorang terhalang dari hidayah, sehingga memiliki akidah yang menyimpang.

Akidah yang menyimpang itu:
1. Mengingkari sesuatu yang ada (poin 1)
2. Meyakini sesuatu yang tidak ada (poin 2)

(Faedah kajian Ustadz Ammi Nur Baits)


✏️ Ustaz Wiwit Hardi P hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

15 Jan, 14:37


Bahaya Bid’ah: Allah Menghalangi Taubat Pelaku Bid’ah Dari Kebid’ahannya

Allah menghalangi taubat pelaku bid’ah dari kebid’ahannya, kecuali orang yang Allah berikan rahmat kepadanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَ اللهَ حَجَبَ التَّوْبَةَ عَنْ كُلِّ صَاحِبِ بِدْعَةٍ حَتَّى يَدَعْ بِدْعَتَهُ

“Sungguh Allah menghalangi taubat dari setiap pelaku bid’ah sampai ia meninggalkan bid’ahnya” (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath no.4334. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 54).

As Safarini mengatakan:

وَتَوْبَةُ الْمُبْتَدِعِ أَنْ يَعْتَرِفَ بِأَنَّ مَا عَلَيْهِ بِدْعَةٌ

“yang dimaksud taubatnya pelaku bid’ah adalah ia mengakui apa yang dilakukannya adalah bid’ah” (Ghadzaul Albab Syarh Manzhumatul Adab, hal. 581)

Imam Ahmad ketika ditanya mengenai makna hadits di atas, beliau menjawab:

لَا يُوَفَّقُ, وَلَا يُيَسَّرُ صَاحِبُ بِدْعَةٍ

“maksudnya: ia tidak mendapatkan taufiq, pelaku bid’ah tidak dipermudah untuk bertaubat” (Ghadzaul Albab Syarh Manzhumatul Adab, hal. 582)

Selengkapnya:
https://fawaidkangaswad.id/2016/08/31/bahaya-bidah-allah-menghalangi-taubat-pelaku-bidah-dari-kebidahannya/

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

15 Jan, 01:43


NASIHATMU HISABMU

Memberi nasihat itu mudah. Hampir semua orang mampu memberi nasihat. Yang sulit adalah mengamalkan nasihat bagi pemberi nasihat maupun yang dinasihati.

Pemberi nasihat harus menjaga dua perkara:

1. Keikhlasan ketika memberi nasihat. Tidak berharap ingin disanjung atau pujian lainnya. Terlebih di media sosial, keikhlasan amat dibutuhkan. Ketika yang me-like sedikit terasa sedih, tetapi ketika yang me-like banyak menjadi senang.

Dahulu Abdurrahman bin Mahdi pernah bertanya kepada gurunya, “aku punya majelis setiap Jum’at pagi. Apabila yang hadir banyak aku gembira dan apabila sedikit aku sedih?” Gurunya berkata, “itu majelis yang buruk, tinggalkan saja.” Semenjak itu Ibnu Mahdi tak pernah lagi mengajar di sana. (Siyar Adz-Dzahabi, 9/196).

2. Mengamalkan nasihat. Karena Allah membenci orang yang mengucapkan sesuatu yang ia tidak amalkan. Bahkan orangnya terancam diazab di dalam kuburnya. Na’udzu billah min dzalik.

Yang diberi nasihat pun harus menjaga dua perkara:

1. Menerima nasihat dengan hati yang lapang. Karena itu adalah tanda keikhlasan.

Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Tanda orang ikhlas itu adalah apabila diingatkan kesalahannya ia tidak merasa panas hatinya tidak juga ngeyel. Justru ia mengakui kesalahannya dan mendo’akannya, “Semoga Allah merahmati orang yg mengingatkan kesalahanku.” (Siyar Adz-Dzahabi, 13/439).

2. Menjauhi sifat yang buruk. Ketika seseorang diberi nasihat yang dia pikirkan bukan dirinya, tapi malah bergumam, “Nasihat ini cocok buat si fulan dan si anu nih.” Padahal seharusnya yang hendaknya dia pikirkan adalah untuk dirinya terlebih dahulu.

Sumber: https://muslim.or.id/30954-nasehatmu-hisabmu.html


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

14 Jan, 01:56


JANGAN BERBANGGA DENGAN AMAL

Tatkala anda terpilih berada di atas jalan Islam dan Sunnah, bukan berarti anda adalah orang yang istimewa di hadapan Allah, tetapi karena rahmatNya yang luas semata sedang meliputi anda.

Jika Dia berkendak, begitu mudah bagiNya mencabut rahmat tersebut, maka jangan pernah tertipu merasa bangga dengan amal ibadahmu.


✏️ Ustaz Abu Fairuz Ahmad Ridwan hafizhahullah

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

13 Jan, 07:53


Saudariku Jangan Upload Foto dan Videomu

Wanita ada fitnah (godaan) terbesar dan terberat bagi kaum lelaki. Maka hendaknya wanita Muslimah menyadari hal ini berusaha agar ia tidak menjadi fitnah bagi lelaki. Diantara perbuatan yang menjadi fitnah adalah wanita mengupload fotonya ke internet yang bisa dilihat oleh kaum lelaki.

Wanita Adalah Fitnah (cobaan) Bagi Lelaki

Tidak diragukan lagi bahwa wanita adalah cobaan yang besar bagi lelaki. Allah Ta’ala berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” (QS. Al Imran: 14).

Allah Ta’ala juga berfirman:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya” (QS. An Nur: 30-31).

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ما تَركتُ بَعدي فِتنَةً أضرَّ على الرجالِ منَ النساءِ

“Tidaklah ada sepeninggalku fitnah (cobaan) yang paling berbahaya bagi lelaki selain fitnah (cobaan) terhadap wanita” (HR. Al Bukhari 5096, Muslim 2740).

Beliau juga bersabda:

إن الدنيا حلوةٌ خضرةٌ . وإن اللهَ مستخلفُكم فيها . فينظرُ كيف تعملون . فاتقوا الدنيا واتقوا النساءَ . فإن أولَ فتنةِ بني إسرائيلَ كانت في النساءِ

“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau. Dan Allah telah mempercayakan kalian untuk mengurusinya, Sehingga Allah melihat apa yang kalian perbuatan (disana). Maka berhati-hatilah kalian dari fitnah (cobaan) dunia dan takutlah kalian terhadap fitnah (cobaan) wanita. Karena sesungguhnya fitnah (cobaan) pertama pada Bani Isra’il adalah cobaan wanita” (HR Muslim 2742).

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

المرأة عورة ، فإذا خرجت استشرفها الشيطان

“Wanita adalah aurat. Jika ia keluar, setan memperindahnya” (HR. At Tirmidzi no. 1173, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

Maka jelas bahwa wanita ada fitnah (cobaan) terbesar bagi lelaki, maka fitnahnya lebih besar lagi ketika para wanita meng-upload wajahnya, dan gambar dirinya ke internet yang bisa dilihat oleh jutaan lelaki.

Terlebih jika wajah sang wanita tersebut cantik lalu di-upload di internet, maka ini fitnah yang nyata. Oleh karena itu Al Qurthubi berkata:

قال ابن خُويز منداد ــ وهو من كبار علماء المالكية ـ : إن المرأة اذا كانت جميلة وخيف من وجهها وكفيها الفتنة ، فعليها ستر ذلك ؛ وإن كانت عجوزًا أو مقبحة جاز أن تكشف وجهها وكفيها

“Ibnu Juwaiz Mandad – ia adalah ulama besar Maliki – berkata: Jika seorang wanita itu cantik dan khawatir wajahnya dan telapak tangannya menimbulkan fitnah, hendaknya ia menutup wajahnya. Jika ia wanita tua atau wajahnya jelek, boleh baginya menampakkan wajahnya” (Tafsir Al Qurthubi, 12/229).

Selengkapnya: https://muslim.or.id/39374-saudariku-jangan-upload-fotomu.html

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

13 Jan, 02:35


PENGARUH DOSA PADA REZEKI SEORANG HAMBA

Dosa yang dilakukan oleh seseorang dapat berpengaruh terhadap rezeki yang Allah berikan kepadanya. Allah menahan rezeki orang-orang yang berbuat maksiat. Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ

“Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi.” (QS Al-A’raf : 96)

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَكَفَّرْنَا عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأَدْخَلْنَاهُمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ (65) وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ (66)

“Dan sekiranya ahli kitab beriman dan bertakwa, tentulah kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan. Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan-nya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka.” (QS Al-Ma-idah: 65-66)

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ (3)

“(2) Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (3) dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq: 2-3)

Ayat-ayat di atas menunjukkan kaitan yang besar antara rezeki seseorang dengan ketakwaannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Orang yang berbuat maksiat kepada Allah bukanlah orang yang bertakwa kepada-Nya.


Sumber: https://muslim.or.id/24594-pengaruh-shalat-dan-maksiat-terhadap-rezeki.html

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

11 Jan, 23:53


DI ANTARA HIKMAH DI BALIK MUSIBAH

Sebagian generasi salaf menuturkan:
“Sekiranya tidak ada berbagai macam musibah di dunia, niscaya di akhirat kita termasuk orang yang bangkrut. [Tazkiyah an-Nufuus, Ahmad Farid]

Sungguh benar apa yang mereka sampaikan. Musibah itu, meski sekilas tampak menyesakkan hati, namun di balik itu terdapat ribuan hikmah yang telah rapi menanti, apabila memang kita tulus dan sabar ketika menghadapi. Sekiranya tidak ada musibah yang menimpa, bisa jadi seorang hamba datang ke akhirat dengan bergelimang dosa, tanpa ada pengampunan dari Allah ta’ala. Sekiranya tidak ada musibah yang datang menyapa, bisa jadi seorang hamba akan begitu hina dan menderita di akhirat sana.

Di antara hikmah musibah, merupakan cara Allah subhanahu wa ta’ala untuk menghapuskan dosa-dosa hamba-Nya. Berikut beberapa hadis yang menjelaskan tentang hal tersebut. Semoga menjadi hiburan bagi setiap jiwa yang dirudung duka karena musibah yang sedang menyapanya.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa rasa letih, penyakit, kesedihan, gundah gulana, gangguan, sesuatu yang menyesakkan hati, hingga duri yang menusuknya, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapuskan sebagian dari dosa-dosanya.” (HR. al-Bukhari)

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
Tidaklah seorang muslim mendapatkan gangguan seperti suatu penyakit atau selainnya, melainkan dengan sebab itu Allah akan menggugurkan dosa-dosanya, seperti pohon yang menggugurkan dedaunannya. (HR. al-Bukhari & Muslim)

Maka itu, hendaknya seorang muslim -minimal- bersabar atas musibah yang menimpanya, sehingga semoga di akhirat kelak ia termasuk orang yang banyak terhapus dosa-dosanya.

Semoga Allah ta'ala menghindarkan kita dari musibah. Jika memang harus terjadi, semoga kita dimudahkan untuk senantiasa bersabar dan tegar dalam menghadapi. Aamiin.

✏️ Ustaz Muhammad Sulhan hafizhahullah

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

11 Jan, 09:09


MANHAJ SALAF BUKAN MANHAJ ALTERNATIF

Semua orang wajib beragama Islam dengan manhaj salaf, tidak boleh memilih manhaj yang lain.

Simak:
https://www.youtube.com/watch?v=cZ9E5LP2LSk

Masjid Ar-Riyadh, Depok

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

11 Jan, 04:55


Untuk apa diutus Rasul jika dalam beragama kita hanya taklid buta, ikut-ikutan dan tidak mengikuti dalil?

Simak nasehat Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas rahimahullah :
https://www.youtube.com/watch?v=fQr9L5e5QPs

Silakan share ...

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

10 Jan, 23:44


KEUTAMAAN SIFAT TAWADHU'

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588).

Yang dimaksudkan di sini, Allah akan meninggikan derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan dirinya di tengah-tengah manusia, dan kedudukannya akhirnya semakin mulia. Sedangkan di akhirat, Allah akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya karena sifat tawadhu’nya di dunia (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16: 142)

Tawadhu’ juga merupakan akhlak mulia dari para nabi ‘alaihimush sholaatu wa salaam. Lihatlah Nabi Musa ‘alaihis salam melakukan pekerjaan rendahan, memantu memberi minum pada hewan ternak dalam rangka menolong dua orang wanita yang ayahnya sudah tua renta. Lihat pula Nabi Daud ‘alaihis salam makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Nabi Zakariya dulunya seorang tukang kayu. Sifat tawadhu’ Nabi Isa ditunjukkan dalam perkataannya,

وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا

“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam: 32). Lihatlah sifat mulia para nabi tersebut. Karena sifat tawadhu’, mereka menjadi mulia di dunia dan di akhirat.


Sumber https://rumaysho.com/2056-memiliki-sifat-tawadhu.html

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

10 Jan, 06:01


Dahsyatnya Fitnah Wanita

https://youtu.be/VigFHkYbS9M?si=bzbmT25iqHEYFKSk

Tausiyah dari Ust. Dr. Firanda Andirja hadizhahullah

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

10 Jan, 00:04


KEBERKAHAN SEORANG MUSLIM


Allah Ta'ala berfirman

وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ

"Dan Allah menjadikan diriku diberkahi di manapun aku berada" [Maryam : 31]

Dalam tafsir Ibnu Katsir, setidaknya Ibnu Katsir menyebutkan ada 3 maksud dari keberkahan tersebut:

1. Mengajarkan kebaikan (معلما للخير)
2. Bermanfaat bagi orang lain (نفاعا)
3. Melakukan amar makruf nahi mungkar di manapun ia berada
(الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر ، أينما كان)

Hendaknya seorang da'i, memiliki 3 hal ini dalam dirinya.

(Faedah dari pesan penutup dauroh Ustaz Firanda Andirja hafizhahullah)


✏️ Ustaz Wiwit Hardi P hafizhahullah

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

09 Jan, 12:52


Bismillah.

Daftarkan diri Anda dan keluarga, pada DAUROH FIKIH ONLINE PUASA

klik: https://bit.ly/daurohfikihpuasa1446h-ifs-ska

Silakan dishare, semoga menjangkau saudara-saudari kita yang membutuhkan, semoga Allah mudahkan semua urusan kita. Aamiin.


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

09 Jan, 11:08


Pelanggaran-Pelanggaran Seputar Kuburan

👤 Ustaz Yulian Purnama hadizhahullah

Simak:
https://www.youtube.com/watch?v=D-ZYq-WZinY

Majelis Taklim Nusaibah
Masjid Al Hidayah Purwosari, Sleman

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

09 Jan, 08:02


Bagaimana kita menghadapi perbedaan pendapat ulama?

Ketika ulama sunnah berbeda pendapat dalam masalah ijtihadiyyah, yang satu berpendapat A, yang lain berpendapat B. Bagaimana kita menyikapinya?

Prinsipnya, semua perselisihan kita kembalikan kepada dalil. Kita perlu perhatikan:
* apa dalil yang dijadikan dasar oleh ulama tersebut?
* shahihkah dalilnya?
* tepatkah pendalilannya?

Dari sini ada tiga jenis orang:

Pertama:
Orang yang mampu menelaah poin-poin ini karena ia punya ilmu terhadap al Qur'an dan as Sunnah dan ilmu alat (bahasa Arab, ushul fiqih, ilmu tafsir, dll) maka ia memilih pendapat yang lebih kuat dalilnya.

Kedua:
Orang yang tidak mampu menelaah poin-poin di atas, atau penuntut ilmu pemula, atau orang awam, maka ia memilih pendapat ulama yang lebih ia percayai dan lebih ia yakini keteguhannya dalam berpegang pada dalil. Ini taqlid yang dibolehkan.

Ketiga:
Orang yang tidak tahu mana ulama yang lebih diyakini, karena tidak kenal ulama. Maka ia memilih pendapat yang lebih hati-hati dan lebih selamat dari pendapat-pendapat yang ada.

Namun perlu diperhatikan untuk orang kedua dan ketiga:
* Mereka tidak layak dan tidak boleh memperdebatkan, mengomentari, dan membahas masalah yang diperselisihkan. Karena bagaimana mungkin mau membahas, bukankah mereka sekedar taqlid pada ulama dan tidak punya ilmunya?
* Mereka tidak layak menyalahkan pendapat lain yang berseberangan. Bukankah mereka tidak punya ilmunya? Bagaimana mungkin mau menyalahkan? Maksimalnya hanya bisa mengatakan, "pendapat ini yang lebih saya yakini".
* Yang jadi tujuan utama adalah amalan. Maka tidak perlu anda memperdebatkannya, apalagi anda termasuk orang kedua dan ketiga, yang penting adalah mengamalkannya.

Wallahu a'lam.

✏️ Ustaz Yulian Purnama hafizhahullah

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

09 Jan, 02:29


Benarkah pernikahan itu menyeramkan?

Simak:
https://www.youtube.com/watch?v=ymlGIm6AA7s

Nasehat singkat dari Ustadz Yulian Purnama

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

09 Jan, 01:00


2 BENTUK KESELAMATAN

1. Selamat dari masuk ke dalam neraka.
Karena ia sukses merealisasikan tauhid secara sempurna. Bahkan ada yang masuk surga tanpa hisab, tanpa adzab.

2. Selamat dari kekalnya neraka.
Ia belum bisa merealisasikan tauhid secara sempurna. Di antara sebabnya karena dosa dan maksiat (bukan kesyirikan). Ia berhak masuk ke dalam neraka, namun suatu saat akan masuk ke dalam surga.

Oleh karenanya, pentingnya seorang muslim belajar tauhid. Dengan sebab tauhid, seseorang akan selamat di akhirat.

(Faedah kutaib "10 Jalan Keselamatan" karya Syaikh Abdurrozzaq bin Abdil Muhsin Al Abbad Al Badr)


✏️ Ustaz Wiwit Hardi P hafizhahullah

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

08 Jan, 07:55


DIANJURKAN MEMAKAI PENUTUP KEPALA KETIKA SHALAT

Memakai penutup kepala pada asalnya adalah kebiasaan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, para sahabat, para ulama, dan orang-orang saleh, baik di luar atau di dalam shalat. Beberapa riwayat menunjukkan hal ini, di antaranya, “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berwudu, beliau mengusap ubun-ubunnya, mengusap imamahnya, dan mengusap khufnya.” (HR. Bukhari 182, Muslim 274).

Hadis lainnya mengatakan bahwa “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam biasanya shalat dengan memakai imamah.” (HR. Bukhari 205, Muslim 1359).

Namun, anjuran memakai penutup kepala ketika shalat ini melihat pada ‘urf (kebiasaan) masyarakat setempat. Jika masyarakat setempat biasa menggunakan penutup kepala, maka lebih afdal menggunakan penutup kepala. Namun, jika masyarakat setempat tidak biasa menggunakan penutup kepala, maka ketika itu tidak dikatakan lebih afdal.

Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan, “Jika kita terapkan hal ini pada firman Allah Ta’ala (yang artinya):“Wahai manusia, gunakanlah perhiasanmu ketika memasuki setiap masjid” (QS. Al A’raf: 31). Akan jelas bagi kita bahwa menutup kepala itu lebih afdal bagi masyarakat yang menganggap penutup kepala itu sebagai penghias penampilan. Namun, jika kita berada di suatu masyarakat yang tidak menganggap demikian, maka tidak kita katakan bahwa memakai penutup kepala itu afdal, dan juga tidak dikatakan bahwa tidak memakainya itu afdal.” (Syarhul Mumthi’, 2/137).

Sumber:
https://muslim.or.id/29254-dianjurkan-memakai-penutup-kepala-ketika-shalat.html

✏️ Ustaz Yulian Purnama hafizhahullah

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

08 Jan, 01:30


Memahami Masalah Karomah Wali

Simak:
https://www.youtube.com/watch?v=gJY5DIX3ETs

Faedah singkat dari Ustadz Abdullah Taslim, M.A.

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

07 Jan, 04:47


JANGAN DIBALIK !

Sebagian orang, bisa loyal dengan komunitas yang mereka buat karena KESAMAAN DALAM HAL DUNIA. Seperti komunitas mancing, bola, sepeda, klub motor/mobil, dll..

Padahal semua itu, tidak akan bermanfaat kecuali dibangun di atas ketakwaan.

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
Teman-teman akrab pada hari itu (kiamat), sebagian akan menjadi musuh bagi yang lain, kecuali mereka yang bertakwa [Az-Zukhruf : 67]

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa semua pertemanan dan persahabatan yang bukan karena Allah, maka akan berubah menjadi permusuhan pada hari kiamat, kecuali mereka yang berkawan karena Allah.

Oleh karenanya, orang yang memiliki KESAMAAN DALAM HAL AKHIRAT, dalam perkara akidah, maka lebih layak untuk kita bersikap loyal kepada mereka.

Jangan malah dibalik!

(Faedah kajian Ustaz Ammi Nur Baits)


✏️ Ustaz Wiwit Hardi P hafizhahullah

📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

07 Jan, 00:10


Grup Tanya Jawab Fawaid Kangaswad

Ayo gabung grup "Tanya-Jawab Fawaid Kangaswad" yang diampu oleh Ust. Yulian Purnama hafizhahullah.

Anda akan mendapatkan:
1. Tanya-jawab lebih fast-response
2. Faedah-faedah ilmu
3. Ringkasan materi dari setiap kajian ustadz berupa PDF

Ketentuan grup:
* Menggunakan aplikasi telegram
* Sementara dibatasi 100 peserta
* Grup privat (tidak dibuka untuk publik)
* Bisa bertanya-jawab dalam masalah agama
* Pertanyaan maksimal 1 pertanyaan per hari
* Biaya registrasi member Rp 25.000,-

Cara bergabung:
* Kirim whatsapp ke nomor 085228770889 dengan format:
GRUP TELEGRAM FAWAID<spasi>nama<spasi>ikhwan/akhwat
* Transfer ke rekening:
Bank Mandiri 1370023156371
* Kirimkan bukti transfer
* Admin akan mengirimkan link untuk bergabung.

Silakan share…

Menebar Kajian Sunnah

12 Dec, 01:17


Menyebarkan Islam bukan dengan mengucapkan selamat hari raya orang kafir atau ikut-ikutan budaya orang kafir atau menjadikan orang kafir sebagai auliya (orang kepercayaan; orang yang disayang).

Menyebarkan Islam adalah dengan menerapkan dan menyebarkan ajaran Islam yang sebenarnya, sesuai dengan dalil Qur'an dan Sunnah sesuai pemahaman generasi salafus shalih. Karena dengan inilah, dahulu orang-orang kafir dan para pembesarnya menerima Islam dan masuk Islam.

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah berkata:

لا سبيل إلى نشر الإسلام والمحافظة عليه إلا بالاستسلام لنصوص الكتاب والسنة، واتباع السلف الصالح

"Tidak ada jalan lain untuk menyebarkan dan menjaga Islam selain dengan tunduk dan pasrah kepada nash-nash Al Qur’an dan As Sunnah serta mengikuti cara beragama generasi salafus shalih" (Silsilah Ahadits Dha’ifah, 917)

✏️ Ustaz Yulian Purnama hafizhahullah

@kajianislamchannel

Menebar Kajian Sunnah

02 Dec, 06:23


Saudaraku Rawatlah Rambutmu!

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ كَانَ لَهُ شَعْرٌ فَلْيُكْرِمْهُ

“Siapa yang punya rambut maka muliakanlah” (HR. Abu Daud no. 3632, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).

Dalam Hasyiyah Aunul Ma’bud (9/1183) dijelaskan maknanya:

أي فليزينه ولينظفه بالغسل والتدهين والترجيل ولا يتركه متفرقاً، فإن النظافة وحسن المنظر محبوب

“Maksudnya perbaguslah dan bersihkanlah dengan mencucinya dan memberinya minyak serta menyisirnya. Jangan membiarkannya berantakan. Karena kebersihan dan dan bagusnya penampilan itu disukai dalam agama”.

Namun laki-laki tidak boleh berlebihan dalam merawat rambut sehingga sibuk dandan dan bersolek. Karena dandan dan bersolek itu tabiat wanita. Dari Abdullah bin Mughaffal radhiallahu’anhu:

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ التَّرَجُّلِ إِلَّا غِبًّا

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melarang laki-laki menyisir rambutnya kecuali ghibban (sehari menyisir, sehari tidak)” (HR. Abu Daud no.3628, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).

Bukan berarti tidak boleh menyisir setiap hari ...

Selengkapnya:
https://fawaidkangaswad.id/2019/07/02/saudaraku-rawatlah-rambutmu/

@kajianislamchannel

Menebar Kajian Sunnah

24 Nov, 22:35


TENTANG KETAATAN

Mereka yang pernah merasakan kesenangan dalam kemaksiatan, kemudian merasakan pula kelezatan di atas ketaatan.

Pasti akan memilih agar bisa terus istiqomah dalam ketaatan.

Karena sesungguhnya tiada kebahagiaan dan ketenangan hidup kecuali di atas ketaatan.

Namun sayang, hawa nafsu seringkali membutakan.


✏️ Ustaz Boris Tanesia hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

24 Nov, 12:32


Larangan Berdebat Dalam Masalah Agama

Ketahuilah perdebatan dalam masalah agama itu terlarang dan merupakan sebab kesesatan, serta bertentangan dengan manhaj Ahlussunnah. Kecuali debat yang diperbolehkan yang memenuhi syarat-syaratnya.

Debat dalam bahasa Arab disebut dengan al-mira’ atau al jadal.
Al Jurjani rahimahullah mendefinisikan al mira’:

طعن في كلام الغير لإظهار خلل فيه، من غير أن يرتبط به غرض سوى تحقير الغير

“Al-mira’ adalah mencela mengkritik orang lain untuk menunjukkan cacat pada perkataan orang lain tersebut, dan tidak ada tujuan lain selain hanya untuk merendahkan orang tersebut” (At Ta’rifat, hal. 209).

Adapun al-jadal, Al Jurjani mengatakan:

الجَدَلُ: دَفعُ المرءِ خَصمَه عن إفسادِ قَولِه، بحُجَّةٍ أو شُبهةٍ، أو يَقصِدُ به تصحيحَ كلامِه

“Al-jadal adalah upaya seseorang untuk menolak argumen lawannya yang bertujuan untuk membatalkan perkataannya, dengan menggunakan argumen kuat atau syubhat, atau bertujuan untuk menguatkan pendapatnya sendiri.” (At Ta’rifat, hal. 74).

Al jadal lebih ringan daripada al mira’, karena al mira’ tujuannya untuk merendahkan sedangkan al jadal tujuannya sekedar untuk memenangkan pendapat sendiri tanpa merendahkan. Namun keduanya tetap terlarang.

Al Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah dalam matan Ushulus Sunnah mengatakan:

وتَركُ المِراءِ والجِدالِ والخُصوماتِ في الدِّينِ …

“(landasan akidah ahlussunnah) di antaranya adalah meninggalkan al mira’ dan al jadal serta perdebatan dalam agama…”

Selengkapnya:
https://fawaidkangaswad.id/2024/11/19/larangan-berdebat-dalam-masalah-agama/

Menebar Kajian Sunnah

24 Nov, 12:02


Bismillah...

Yuuk, join channel telegram dan akun instagram SUNNAH DAILY 👇

https://t.me/sunnahdaily_official

https://instagram.com/sunnahdaily_official

Insyaaallah rutin membagikan artikel/poster berfaedah, terkait ilmu syar'i dan nasihat ⚘️⚘️

Menebar Kajian Sunnah

24 Oct, 23:08


TIDAK INSECURE TERHADAP ORANG LAIN


Di antara cara agar tidak mudah insecure terhadap apa yang dimiliki orang lain, terhadap apa yang diraih orang lain, adalah dengan tidak banyak melihat story mereka, tidak banyak tahu tentang kehidupan pribadi mereka, tidak sama sekali tahu tentang planning mereka. Karena setiap orang punya cobaan yang berbeda. Setiap orang punya ujian yang beragam. Boleh jadi kita anggap kenikmatan, tapi justru Allah jadikan itu ujian. Sebab itulah Allah mengatakan:

﴿وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ﴾
[ طه: 131]

Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. [Taha: 131]


✏️ Ustaz Abdurrahman Zahier hafizhahullah



📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

23 Oct, 00:22


DOSA MENGHALANGI KETAATAN KEPADA ALLAH

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

إذا ثقل الظهر بالأوزار، منع القلب من السير إلى الله والجوارح من النهوض في طاعته.

“Jika belakang telah berat memikul dosa-dosa, maka hati akan terhalangi untuk berjalan menuju Allah dan anggota badan juga akan terhalangi untuk bangkit melaksanakan ketaatan kepada-Nya.”

(Bada’iut Tafsir, jilid 3 hlm. 332)



📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

21 Oct, 03:30


BERSANDAR KEPADA BAIKNYA PILIHAN ALLAH


Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhuma berkata :

من اتكل على حسن اختيار الله له، لم يتمن شيئا. وهذا حد الوقوف على الرضى بما تصرف به القضاء

“Barangsiapa yang bersandar kepada baiknya pilihan Allah untuknya maka dia tidak akan mengangan-angankan sesuatu selain keadaan yang Allah pilihkan untuknya. Inilah batasan sikap selalu ridha terhadap semua ketentuan takdir dalam semua keadaan yang Allah berlakukan bagi hambaNya.” (Siyaru A’laamin Nubalaa’ 3/262)


Shahihfiqih.com


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

20 Oct, 02:19


Semua kita pasti akan menemui ajal, entah dalam taat maupun maksiat. Sungguh beruntung orang yang wafatnya mendapat rahmat.

وَلَئِن قُتِلْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ [ آل عمران: 157]

Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. (Al Imran: 157)


✏️ Ustaz Wira Bachrun hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

19 Oct, 00:05


INDAHNYA TAGHOFUL


TAGHOFUL artinya melupakan kesalahan saudara kita dan tidak mengingat ingatnya.
Ia adalah akhlak yang mulia..

⚉ Al Hasan Al Bashri rohimahullah berkata, “Taghoful adalah akhlak orang-orang yang mulia.”

⚉ Ibnul Jauzi rohimahullah berkata:

ﻣﺎ ﻳﺰﺍﻝ ﺍﻟﺘﻐﺎﻓﻞ ﻋﻦ ﺍﻟﺰﻻﺕ ﻣﻦ ﺃﺭﻗﻰ ﺷﻴﻢ ﺍﻟﻜﺮﺍﻡ
ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﺠﺒﻠﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺰﻻﻥ ﻭﺍﻷﺧﻄﺎﺀ ﻓﺈﻥ ﺍﻫﺘﻢ ﺍﻟﻤﺮﺀ ﺑﻜﻞ ﺯﻟﺔ ﻭﺧﻄﻴﺌﺔ ﺗﻌﺐ ﻭﺃﺗﻌﺐ ﻏﻴﺮﻩ ﻭﺍﻟﻌﺎﻗﻞ ﺍﻟﺬﻛﻲ ﻣﻦ ﻻ ﻳﺪﻗﻖ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺻﻐﻴﺮﺓ ﻭﻛﺒﻴﺮﺓ ﻣﻊ ﺃﻫﻠﻪ
ﻭﺃﺣﺒﺎﺑﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﺟﺮﺍﻧﻪ ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ﺗﺴﻌﺔ
ﺃﻋﺸﺎﺭ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻐﺎﻓﻞ.

“Melupakan kesalahan orang lain adalah sifat orang-orang mulia.
Karena manusia tak ada yang lepas dari kesalahan dan dosa.
Apabila seseorang selalu memperhatikan tiap kesalahan orang lain, ia akan lelah dan membuat orang lain lelah.
Orang yang berakal dan cerdas adalah orang yang tidak menghitung hitung kesalahan saudaranya, tetangganya, temannya dan keluarganya. Oleh karena itu imam Ahmad rohimahullah berkata, ‘Sembilan persepuluh akhlak yang baik ada pada taghoful.'”

[Tahdzibul Kamal 19/230].

Bila kita cinta mungkin amat mudah kita melupakan kesalahannya..
Tetapi ketika kita benci..
Kesalahan kecil padanya tampak jelas di mata kita..
Allahul Musta’an..



✏️ Ustaz Badru Salam hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

16 Oct, 02:58


KEBIASAAN ORANG-ORANG SALEH ADALAH SENANTIASA MENGINGAT ALLAH DALAM KONDISI LAPANG


Di antara nasihat indah yang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sampaikan adalah,

تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ

“Kenalilah Allah di saat senang (lapang), niscaya Allah akan mengenalmu di saat susah.” (HR. Tirmidzi no. 2516; Ahmad, 1: 293; Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 14: 408. Syekh Syu’aib Al-Arnauth dalam tahqiq beliau terhadap Musnad Imam Ahmad menyatakan bahwa sanad hadis ini kuat)

Di antara kebiasaan orang-orang saleh adalah di saat mereka mendapatkan kelapangan hidup, mereka akan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Mereka gunakan kesempatan tersebut agar bisa lebih dekat kepada Allah. Dan sebaliknya, di antara ciri-ciri orang yang tidak baik adalah mereka hanya mengenal Allah ketika dalam kondisi sulit (susah).



Sumber: https://muslim.or.id/96049-semakin-ingat-allah-dalam-kondisi-lapang-dan-nyaman.html


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

05 Oct, 00:29


“Sesungguhnya rasa takut yang sejati itu adalah kamu takut kepada Allah sehingga menghalangi dirimu dari berbuat maksiat. Itulah rasa takut.

Adapun zikir adalah sikap taat kepada Allah. Siapa pun yang taat kepada Allah maka dia telah berzikir kepada-Nya.

Barangsiapa yang tidak taat kepada-Nya maka dia bukanlah orang yang -benar-benar- berzikir kepada-Nya, meskipun dia banyak membaca tasbih dan tilawah al-Qur’an.”

(Sa’id bin Jubair rahimahullah
Sittu Durar min Ushul Ahli al-Atsar, hal. 31)



📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

04 Oct, 01:13


HAK MUSLIM ATAS MUSLIM LAINNYA


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hak muslim kepada muslim yang lain ada enam.” Beliau shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

”(1) Apabila engkau bertemu, ucapkanlah salam kepadanya;
(2) apabila engkau diundang, penuhilah undangannya; (3) apabila engkau dimintai nasihat, berilah nasihat kepadanya; (4) apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’); (5) apabila dia sakit, jenguklah dia; dan (6) apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” (HR. Muslim, no. 2162).



Sumber: Bimbinganislam.com


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

01 Oct, 00:09


MENGGANTI KEJELEKAN DENGAN KEBAIKAN


Di antara tanda taubat yang baik adalah mengganti kejelekan yang dulu dilakukan dengan kebaikan.

Kalau dulu suka berbohong, maka taubatnya dengan berusaha untuk berkata jujur di setiap waktu. Kalau dulu suka meninggalkan sholat, maka taubatnya adalah dengan rajin sholat termasuk sholat Sunnah. Kalau dulu suka menyesatkan orang, maka taubatnya dengan mengajak orang pada kebenaran. Begitulah taubat yang benar.

"kecuali orang yang berlaku zalim yang kemudian mengubah (dirinya) dengan kebaikan setelah kejahatan (bertaubat); maka sungguh, Aku Maha Pengampun, Maha Penyayang." [QS An-Naml: 11]


✏️ Ustaz Amrullah Akadhinta hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

30 Sep, 06:34


BOLEHKAH MEMUJI SESEORANG DI HADAPANNYA?


Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin telah menjelaskan secara rinci dalam syarh kitab Riyadhus Shalihin (hal. 564-565)

• Kondisi pertama
Jika pujian tersebut di dalamnya terdapat kebaikan dan dorongan motivasi untuk memiliki sifat-sifat yang terpuji dan akhlak yang mulia, maka pujian tersebut boleh, karena bertujuan untuk memotivasi saudaranya.

• Kondisi kedua
Jika memujinya untuk menjelaskan kepada orang lain tentang keutamaannya, menyebarkan dan memuliakannya di hadapan manusia, maka hal itu boleh.

• Kondisi ketiga
Memujinya secara berlebihan dan mensifati dengan apa yang tidak ada pada dirinya, maka hal ini hukumnya haram dan sama dengan menipu.

• Kondisi keempat
Memuji realita yang sebenarnya ada di dalam dirinya, namun dikhawatirkan yang dipuji tertipu dengan dirinya sendiri, menjadi besar hati, dan merasa tinggi dibandingkan yang lainnya. Maka hal ini hukumnya juga haram dan tidak boleh dilakukan.


[diterjemahkan dari: http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?p=171912]
Penerjemah: Ustaz Wiwit Hardi P hafizhahullah


Sumber: https://muslim.or.id/13816-bolehkah-memuji-seseorang-dihadapannya.html


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

24 Sep, 23:55


TENTANG KEBERKAHAN


Syaikh Utsaimin rahimahullah berkata:

كم من إنسان يجعل الله على يديه من الخير في أيام قليلة ما لا يجعل على يد غيره في أيام كثيرة وكم من إنسان يكون المال عنده قليلاً لكنه متنعم في بيته قد بارك الله له في ماله.

Berapa banyak orang yang Allah jadikan kebaikan yang banyak melalui tangannya dalam waktu yang sedikit sementara yang lain tidak dapat melakukan itu di waktu yang banyak.
Berapa banyak juga orang yang memiliki harta yang sedikit namun ia merasa nikmat dengannya karena Allah memberinya keberkahan.
(Syarah Mumti’ 4/26)

Bukan kuantitas tapi yang penting kualitas..
Bukan jumlah yang banyak jika ternyata tidak berkah..
Bukan pula harta yang melimpah tapi selalu merasa kurang..
Maka carilah keberkahan dengan berbuat ketaatan..
Karena keberkahan hanyalah milik Allah semata...



✏️ Ustaz Badru Salam hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

24 Sep, 00:34


Al-Qur'an dan nyanyian bagaikan air dan minyak, keduanya tak akan pernah bisa bersatu di hati seorang hamba.

Oleh karenanya, kapan saja engkau lihat banyak senandung lagu keluar dari lisanmu, sungguh ini dikarenakan sedikitnya Al-Qur'an di dalam hatimu.


✏️ Ustaz Boris Tanesia hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

22 Sep, 23:52


Z A M A N


Ibnul Jauzi rahimahullah berkata:

اعلم أن الزمان لا يثبت على حال،كما قال الله عز وجل: ﴿وتلك الأيام نداولها بين الناس﴾
‏فتارة فقر،
‏وتارة غنى،
‏وتارة عز،
‏وتارة ذل،
‏وتارة يفرح الموالي،
‏وتارة يشمت الأعادي،
‏فالسعيد من لازم أصلًا واحدًا على كل حال وهو تقوى الله عز وجل"

Ketahuilah bahwa zaman itu tidak akan tetap di atas satu keadaan. Sebagaimana firman Allah: “Itulah hari hari Kami silih bergantikan kepada manusia.”
Terkadang fakir...
Terkadang kaya...
Terkadang mulia...
Teekadang terhina...
Terkadang gembira...
Terkadang ditertawakan musuh...
Orang yang bahagia itu orang selalu memegang satu keadaan...
Yaitu takwa kepada Allah Azza wajalla...
(Shaidul Khathir hal 137)



✏️ Ustaz Badru Salam hafizhahullah


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel

Menebar Kajian Sunnah

21 Sep, 02:51


Bismillah...

Yuuk, join channel dakwah Sunnah Daily, dan dapatkan poster²/artikel² bermanfaat, Insyaallah

https://linktr.ee/sunnah_daily

Menebar Kajian Sunnah

19 Sep, 23:40


NIKMAT SEHAT DAN WAKTU LUANG YANG MEMBUAT MANUSIA TERTIPU


Nikmat sehat dan waktu luang, dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula hamba yang faqir ini-. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”



Sumber https://rumaysho.com/634-nikmat-sehat-dan-waktu-luang-yang-membuat-manusia-tertipu.html


📲 Follow Us:
https://t.me/kajianislamchannel
https://instagram.com/kajianislam_channel