Kajian Sisesa 💜🧡🩵 @kajiansisesa Channel on Telegram

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

@kajiansisesa


Bismillah,
🌺 Group khusus Akhawat & Ummahat untuk menjalin Ukhuwah Islamiyah.
🌺 Posting In Shaa Allah setiap hari kecuali Sabtu, Minggu dan libur nasional.
🌺 Tafadhdholiy menyebarluaskan group dan materi disini.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵 (Indonesian)

Selamat datang di Kajian Sisesa, sebuah grup Telegram khusus untuk Akhawat & Ummahat yang ingin menjalin Ukhuwah Islamiyah. Di sini, kami berkomitmen untuk berbagi posting setiap hari, kecuali Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional, dengan tujuan memperkuat hubungan sesama muslimah. Dengan bismillah, kami mengundang Anda untuk bergabung dan menyebarluaskan informasi dan materi yang ada di grup ini. Mari bersama-sama memperdalam pengetahuan agama dan mempererat tali persaudaraan dalam Islam. Ayo bergabung dan jadilah bagian dari komunitas yang membawa manfaat bagi satu sama lain. Terima kasih. 🌺🌺🌺

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Nov, 03:34


*﷽*

🌺🌸
*Kajian Online Sisesa*

🔷 *Hari : Kamis, 21 November 2024*
Pukul : 12.30 WIB - 13.30 WIB

🎙️ *Ustadz Khalid Basalamah*
`Hafidzahullahu Ta'ala```

_Tema :_
🌀 *#Amal Keluarga Point ke 47*

🔴 *YouTube :*
https://www.youtube.com/c/khalidbasalamah/live


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Nov, 00:54


🌺🌸
Pentingnya Belajar Dari Sejarah (3)
(Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni MA)

Lebih lanjut, imam as-Sakhawi rahimahullah menukil keterangan Abu Ishâk Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim ats-Tsa’labi rahimahullah tentang beberapa manfaat dan hikmah dari kisah-kisah dalam al-Qur’an yang Allâh Azza wa Jalla sampaikan kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai keadaan para Nabi dan umat-umat yang terdahulu, yaitu:

🌼Sebagai argumentasi dan bukti yang menunjukkan kebenaran nubuwwah (kenabian) Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan risalah yang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bawa dari Allâh Azza wa Jalla .

🌼Untuk meneladani sifat-sifat mereka yang dipuji oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan menjauhi sifat-sifat yang dicela-Nya.

🌼Untuk meneguhkan jiwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta menampakkan kemuliaan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umat beliau, karena umat ini dilindungi Allâh Azza wa Jalla dari berbagai ujian yang ditimpakan-Nya kepada umat-umat terdahulu, diberi keringanan dalam beberapa hukum syariat dan diistimewakan dengan berbagai kemuliaan yang tidak diberiakan-Nya kepada umat-umat lain.

🌼Sebagai pelajaran dan pendidikan bagi umat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sebagaimana yang diisyaratkan dalam beberapa ayat al-Qur’an, di antaranya :

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi dan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat) [Yûsuf/12:111]

🌼Untuk mengabadikan nama baik dan mengenang jejak-jejak terpuji mereka, sebagaimana doa Nabi Ibrahim Alaihissallam dalam al-Qur’ân :

وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ

Dan jadikanlah aku (ya Allâh) buah tutur yang baik bagi orang-orang yang (datang) kemudian.[As-Syu’arâ/26:84] ”[11]

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Nov, 00:52


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 16:01


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 16:00


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 35
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ

Artinya:
mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.

Tafsir At-Taysir:
Orang-orang beriman berada di atas dipan-dipan yang dihias, merasakan kenikmatan bersama para bidadari kemudian menertawakan orang-orang kafir yang sedang diazab di neraka jahannam.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 06:24


🌺🌸
PENGUMUMAN

Bismillah.
Ummahaat wa akhwaty fillah, untuk memberikan kesempatan lebih bagi jamaah di Komunitas Kajian Sisesa, maka jika ada pertanyaan terkait topik kajian ini, tafadhdholiy untuk mengirimkan ke Admin :

No WA 085967107112
Dengan kode : SRB20 di awal pertanyaan.

Mohon sesuai tema dan 1 (satu) pertanyaan saja.

Mohon agar kode ini tidak disebarluaskan, agar bisa membedakan dengan pertanyaan dari jamaah lain.

In Shaa Allah, Allah mudahkan.

Barakallah fiikum.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 00:48


Bismillah,

Tafadhdholiy untuk join & share Kajian Online :

🎙Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah, MA
🗓️ Rabu, 20 November 2024
13.00WIB s/d selesai

📌Join Zoom Meeting :
https://us02web.zoom.us/j/7552623991?pwd=K3BRYkEvaUk5VTlCa0VISFhobGhtQT09

🟣Join Live Youtube Si.Se.Sa :
https://youtube.com/@sisesasyari9785?si=rHwd9DjTndouRYiE

💜🧡💙

*Kajian Sisesa*

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 00:22


🌺🌸
Pentingnya Belajar Dari Sejarah (2)
(Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni MA)

🪷Kisah-Kisah Keteladanan dan Peneguh Keimanan.
Kisah-kisah sejarah para Nabi adalah termasuk sebab utama untuk mengokohkan dan menyempurnakan keimanan dalam hati orang-orang yang beriman.

Allâh Azza wa Jalla berfirman :

وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ ۚ وَجَاءَكَ فِي هَٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ

Dan semua kisah para rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman [Hûd/11:120]

Dalam ayat ini jelas sekali menunjukkan bahwa kisah-kisah dalam al-Qur’an tentang ketabahan dan kesabaran para Nabi dalam memperjuangkan dan mendakwahkan agama Allâh sangat berpengaruh dalam meneguhkan hati dan keimanan orang-orang yang beriman di jalan Allâh Azza wa Jalla.

Ketika menafsirkan ayat ini, imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata, “Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Semua yang Kami ceritakan padama tentang kisah para rasul yang terdahulu bersama umat-umat mereka, ketika mereka berdialog dan beradu argumentasi (dengan umat-umat mereka), ketabahan para Nabi dalam (menghadapi) pengingkaran dan penyiksaan (dari musuh-musuh mereka), serta bagaimana Allâh Azza wa Jalla menolong orang-orang yang beriman dan menghinakan musuh-musuh-Nya (yaitu) orang-orang kafir, semua ini adalah termasuk perkara yang (bisa) meneguhkan hatimu, wahai Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , agar engkau bisa mengambil teladan dari saudara-saudaramu para Nabi yang terdahulu.”[6]

Khususnya yang berhubungan dengan Nabi kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , meneladani kehidupan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam beragama merupakan kewajiban dan keutamaan besar bagi orang-orang beriman yang ingin meraih ridha Allâh Azza wa Jalla . Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allâh [al-Ahzâb/33:21].

Ketika menafsirkan ayat ini, imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata, “Ayat yang mulia ini merupakan landasan yang agung dalam meneladani Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam”[7]

Keutamaan besar ini tentu tidak dapat diraih oleh seorang Muslim kecuali dengan memahami sirah (sejarah perjalanan hidup) Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , karena sejarah perjalanan hidup beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan petunjuk terbesar untuk memahami dan megikuti jalan kebaikan yang pernah ditempuh oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam[8].

Itulah sebabnya mengapa para Ulama memberikan perhatian besar dalam hal ini, dengan menulis kitab-kitab khusus tentang sirah (sejarah perjalanan hidup) Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sejak beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir sampai wafat. Demikian pula biografi orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan baik, dari kalangan para sahabat Radhiyallahu anhum dan para ulama salaf setelah mereka.

Diriwayatkan dari ‘Ali bin Husain Zainul ‘Abidin rahimahullah bahwa beliau berkata, “Dulu kami diajarkan tentang (sejarah) peperangan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana al-Qur’an diajarkan kepada kami.”[9]

Imam Abu Hanifah rahimahullah mengungkapkan hal ini dalam ucapan beliau yang terkenal, “Kisah-kisah (keteladanan) para Ulama dan duduk di majelis mereka lebih aku sukai dari pada kebanyakan (masalah-masalah) fikih, karena kisah-kisah tersebut (berisi) adab dan tingkah laku mereka (untuk diteladani).”[10]

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 00:15


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 15:23


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 15:22


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 34
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

فَٱلۡيَوۡمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنَ ٱلۡكُفَّارِ يَضۡحَكُونَ

Artinya:
Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,

Tafsir At-Taysir:
Itulah yang akan terjadi di akhirat kelak, giliran orang-orang beriman yang akan menertawakan orang-orang kafir.

Abu Sholih :
وَذَلِكَ أَنَّهُ يُفْتَحُ لِلْكُفَّارِ فِي النَّارِ أَبْوَابُهَا، وَيُقَالُ لَهُمُ: اخْرُجُوا، فَإِذَا رَأَوْهَا مَفْتُوحَةً أَقْبَلُوا إِلَيْهَا لِيَخْرُجُوا، وَالْمُؤْمِنُونَ يَنْظُرُونَ إِلَيْهِمْ فَإِذَا انْتَهَوْا إِلَى أَبْوَابِهَا غُلِّقَتْ دُونَهُمْ، يُفْعَلُ ذَلِكَ بِهِمْ مِرَارًا وَالْمُؤْمِنُونَ يَضْحَكُونَ

“Yaitu pintu-pintu neraka dibukakan untuk orang-orang kafir, lalu dikatakan kepada mereka, “Keluarlah dari neraka !”. Jika mereka melihat pintu-pintu terbuka maka mereka segera menuju ke pintu-pintu tersebut untuk keluar, sementara kaum mukminin melihat mereka. Jika mereka sampai di pintu-pintu tersebut maka ditutuplah pintu-pintu tersebut, dan hal ini dilakukan kepada mereka berulang-ulang, sementara kaum mukminin mentertawakan mereka” (Tafsiir Al-Baghowi 8/369)

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 15:20


Dan apalagi ketika musyawarah kita hendaknya berusaha untuk senantiasa diri kita dalam keadaan tenang sehingga pikiran akan jernih dan insya Allah keputusan yang di hasilkan akan baik, dan diantara tujuan bermusyawarah adalah mengahasilkan pendapat yang paling banyak maslahatnya dan hal itu tidak akan didapat apabila musyawarah hanya harus menuruti pendapat anda atau salah satu dari yang ikut permusyawarahan tersebut, apabila pendapat kita itu tidak di terima maka kita harus mendahulukan dialog terlebih dahulu dan ketika apa yang di sampaikan sodara kita benar maka kita harus lebih legowo dan berhusnudzon.

Apabila kita sedang emosi maka ada tuntutan yang di ajarkan oleh nabi, agar setan tidak menguasai kita ketika marah, yaitu;

🪻1. Meminta perlindungan kepada Allah dengan mengucapkan Ta’awudz.
🪻2. Diam, tidak mengucapkan apapun atau melakukan yang mampu merugikan.
🪻3. Berpindah posisi, apabila anda dalam keadaan duduk maka terlentang lah atau berdirilah.
🪻4. Mengambil air wudhu.

Semoga bermanfaat buat anda.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 15:20


🌺🌸
Cara Mengendalikan Diri Saat Marah
(Ustadz M Taufik Abu Utsman, B.A., S.E.I)

🪷Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Izin bertanya ustadz. Bagaimana cara mengendalikan diri agar tidak sering emosi ustadz? Apa yang harus dilakukan jika seseorang mudah emosi jika pendapatnya tidak didengar ustadz?

جزاك اللهُ خيراً

🪷Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Marah adalah sifat yang tercela yang dengannya Nabi ﷺ melarang kepada kita untuk marah, dalam sebuah hadits dinyatakan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ
رَوَاهُ البُخَارِي

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.” [HR. Bukhari, no. 6116].

Apalagi marah ketika mengambil keputusan sangat sangat di larang karena akan menghasilkan keputusan yang kurang tepat, ada sebuah hadits yang khusus larangan marah bagi seorang qhodi ketika memutuskan perkara:

Dari Abdurrahman ibn Abu Bakrah, ia berkata: Abu Bakrah menulis surat untuk anaknya yang ketika itu berada di Sijistan yang isinya: Jangan engkau mengadili diantara dua orang ketika engkau marah, sebab aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Seorang hakim dilarang memutuskan antara dua orang ketika marah.” [HR Hadits Sahih riwayat Al-Bukhari: 6625]

Pesan hadits yang disampaikan: Seorang hakim atau pemimpin hendaklah bijak dalam membuat keputusan. Jika ada perseteruan antara dua pihak, maka alangkah baiknya jika hakim itu tidak terbawa emosi dan memutuskan perkara antara mereka dengan kepala dingin.

Diantara cara agar tidak mudah marah adalah,

🌼1. Dengan terus mengingat pada diri kita atas pahala yang besar bagi mereka yang mampu menjaga dirinya dari marah. Pahala apa saja?

Balasan syurga. Dari Abu Ad-Darda’ Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

“Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani dalam Al-Kabir. Lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, hadits ini shahih lighairihi).

Bidadari syurga. Dari Mu’adz Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia inginkan.” (HR. Abu Daud, no. 4777; Ibnu Majah, no. 4186. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya hasan).

🌼2. Sifat dan watak suka marah tidak akan mendatangkan kebaikan akan tetapi akan mendatangkan keburukan untuk diri kita sendiri atau orang yang berada di sekitar kita yang akhirnya adalah penyesalan belaka, sehingga Nabi ﷺ pun mengatakan bahwa orang yang hebat adalah yang mampu menahan amarahnya. Dalam sebuah hadits dinyatakan:

لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

“Orang yang kuat bukanlah dengan mengalahkan (yang lain). orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan diri ketika dilanda kemarahan” (HR. al-Bukhari no.6114 dan Muslim no.2609)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 00:32


Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? [Qaaf/50: 36].

Salah seorang ulama salaf berkata, “Kisah-kisah (dalam al-Qur’an) adalah tentara-tentara Allâh”, artinya : Kisah-kisah tersebut tidak bisa disanggah oleh para penentang kebenaran…

Oleh karena itu, wahai hamba Allâh ! Bersungguh-sungguhlah untuk memahami tali yang menghubungkan Allâh Subhanahu wa Ta’ala dengan hamba-hamba-Nya ini, karena barangsiapa yang berpegangteguh dengannya maka dia akan selamat (dari kebinasaan) dan barangsiapa yang berpaling darinya maka dia akan binasa”[5].

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 00:32


🌺🌸
Pentingnya Belajar Dari Sejarah (1)
(Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni MA)

Sejarah dan peradaban Islam merupakan bagian penting yang tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan kaum Muslimin dari masa ke masa. Betapa tidak, dengan memahami sejarah dengan baik dan benar, kaum Muslimin bisa bercermin untuk mengambil banyak pelajaran dan membenahi kekurangan atau kesalahan mereka guna meraih kejayaan dan kemuliaan dunia dan akhirat.

Semoga Allâh Azza wa Jalla meridhai sahabat yang mulia, Abdullah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu yang mengungkapkan hal ini dalam ucapannya, “Orang yang berbahagia (beruntung) adalah orang yang mengambil nasehat (pelajaran) dari (peristiwa yang dialami) orang lain.”[1]

Dalam al-Qur’ân Allâh Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan al-‘ashr (masa/jaman) karena padanya banyak terdapat peristiwa-peristiwa yang bisa menjadi bahan renungan dan pelajaran bagi manusia. Itulah jaman meraih keberuntungan dan amal shaleh bagi orang-orang yang beriman, serta saat mendapatkan kerugiaan dan kecelakaan bagi orang-orang yang berpaling dari petunjuk-Nya[2]. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Demi masa ! Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, saling menasehati supaya mentaati kebenaran, dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran [al-‘Ashr/103:1-3]

Oleh karena itulah, Imam asy-Syâfi’i rahimahullah menggambarkan agungnya kedudukan surah al-‘Ashr ini dengan ucapannya, “Seandainya Allâh Azza wa Jalla tidak menurunkan (dalam al-Qur’ân) sebuah argumentasi bagi semua makhluk-Nya kecuali surah ini (saja) maka itu cukup bagi mereka.”[3]

🪷Kisah-Kisah Dalam Al-Qur’an dan Hadits-Hadits yang Shahih
Sebaik-baik kisah sejarah yang dapat diambil pelajaran dan hikmah berharga darinya adalah kisah-kisah yang terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’ân dan hadits-hadits yang shahîh dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Karena kisah-kisah tersebut disamping sudah pasti benar, bersumber dari wahyu Allâh Azza wa Jalla yang maha benar, juga karena kisah-kisah tersebut memang disampaikan oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat. Allâh Azza wa Jalla berfirman :

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi dan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat). al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman [Yusuf/12:111]
.
Artinya : Kisah-kisah yang menggambarkan keadaan para Nabi dan umat mereka tersebut, serta yang menjelaskan kemuliaan orang-orang yang beriman dan kebinasaan orang-orang kafir yang mendustakan seruan para nabi, berisi pelajaran bagi orang-orang yang beriman untuk memantapkan keimanan mereka dan menguatkan ketakwaan mereka kepada Allâh Azza wa Jalla dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya”[4].

Syaikhul Islam Muhammad bin ‘Abdul Wahhâb rahimahullah menjelaskan bahwa diantara manfaat memahami kisah-kisah tersebut adalah bisa menjadi sebab untuk meraih ridha Allâh Azza wa Jalla . Beliau rahimahullah berkata, “Termasuk hal yang paling jelas (manfaatnya dalam kebaikan) bagi orang-orang (beriman) yang memiliki pemahaman (yang benar) adalah (merenungkan) kisah-kisah orang-orang yang terdahulu maupun orang-orang jaman sekarang, (yaitu) kisah orang-orang yang taat kepada Allâh dan kemuliaan yang Dia berikan kepada mereka, serta kisah orang-orang yang durhaka kepada-Nya dan kehinaan yang Dia timpakan kepada mereka. Barangsiapa yang tidak bisa memahami kisah-kisah tersebut dan tidak dapat mengambil manfaat darinya maka (sungguh) tidak ada jalan (kebaikan) untuknya. Sebagaimana firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala :

وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَشَدُّ مِنْهُمْ بَطْشًا فَنَقَّبُوا فِي الْبِلَادِ هَلْ مِنْ مَحِيصٍ

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 00:31


Ustadz Abu Haidar As-Sundawy Hafizahullah