Kajian Sisesa 💜🧡🩵 @kajiansisesa Channel on Telegram

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

@kajiansisesa


Bismillah,
🌺 Group khusus Akhawat & Ummahat untuk menjalin Ukhuwah Islamiyah.
🌺 Posting In Shaa Allah setiap hari kecuali Sabtu, Minggu dan libur nasional.
🌺 Tafadhdholiy menyebarluaskan group dan materi disini.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵 (Indonesian)

Selamat datang di Kajian Sisesa, sebuah grup Telegram khusus untuk Akhawat & Ummahat yang ingin menjalin Ukhuwah Islamiyah. Di sini, kami berkomitmen untuk berbagi posting setiap hari, kecuali Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional, dengan tujuan memperkuat hubungan sesama muslimah. Dengan bismillah, kami mengundang Anda untuk bergabung dan menyebarluaskan informasi dan materi yang ada di grup ini. Mari bersama-sama memperdalam pengetahuan agama dan mempererat tali persaudaraan dalam Islam. Ayo bergabung dan jadilah bagian dari komunitas yang membawa manfaat bagi satu sama lain. Terima kasih. 🌺🌺🌺

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Feb, 14:23


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Feb, 14:23


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat At-Takwir ayat 22
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجۡنُونٖ

Artinya:
Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.

Tafsir At-Taysir:
Allah mengatakan صَاحِبُكُمْ yaitu sahabat-sahabat kalian wahai orang musyrikin. Allah memakai ungkapan tersebut karena Nabi Muhamamad dikenal baik oleh orang-orang musyrikin. Nabi Muhammad sebelum mengumumkan bahwa dirinya adalah seorang menjadi Nabi, beliau dijuluki oleh orang-orang musyrikin sebagai Ash-Shodiqul Amin (orang yang jujur lagi terpercaya).

Namun tatkala Nabi Muhammad memproklamirkan dirinya adalah seorang Nabi, beliau kemudian dituduh dengan tuduhan yang tidak-tidak diantaranya dikatakan sebagai orang gila, dukun, atau penyihir.

Sehingga seakan-akan Allah bertanya, “Bukankah kalian tahu bahwa sahabat kalian Muhammad bukanlah orang gila?”

Quran Tadabbur #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Feb, 14:22


Yang kita lewati diatas adalah hadits-hadits yang secara khusus (spesifik) menunjukkan kepada amalan tertentu sebelum Bulan Ramadhan dan berhubungan secara langsung dengan Bulan Ramadhan.

Adapun hadist umum tentang persiapan sebelum Ramadhan adalah sangat banyak sekali, diantara adalah belajar ilmu-ilmu yang berhubungan dengan Ramadhan, mempersiapkan harta yang akan disedekahkan di Bulan Ramadhan untuk memberi makan orang-orang yang Ifthar.

Ibadah Puasa di bulan Ramadhan adalah rukun Islam, artinya pondasi di dalam agama ini; dan persiapan menuju bulan Ramadhan telah ditunjukkan oleh hadits-hadits Nabi secara umum dan secara khusus.

Semoga kita semua dipertemukan dengan Bulan Ramadhan, dan kita mendapatkan bonus-bonus pahala amalan yang dilipat gandakan padanya. Amiin!. Wallahu ‘alam.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Feb, 14:22


🌺🌸
Hadis Menyambut Bulan Ramadhan Jauh-jauh Hari
(Ustadz Sanusin Muhammad Yusuf , Lc. MA.)

🪷Pertanyaan:
Adakah hadis-hadis yang berkenaan dengan menyambut ramadhan jauh-jauh hari?

🪷Jawab:
Segala Puji bagi Allah Ta’ala, Shalawat dan Salam atas Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabat.

Amma Ba’du:

Sebuah ibadah yang memiliki nilai yang tinggi di dalam syariat seperti ibadah yang termasuk di dalam rukun Islam, ibadah tersebut memiliki pembukaan sebelumnya, inti ibadah dan penutup sesudahnya.

Shalat Fardhu lima waktu sebagai contoh, sebelumnya ada ibadah sunnah qabliyah dan sesudahnya ada sunnah ba’diyah. Dan juga ibadah lain sebelum dimulai seperti berwudhu dan ibadah sesudahnya seperti berdzikir setelah shalat.

Kalau kita perhatikan ibadah Haji akan kita dapatkan hal yang mirip.

Ibadah Puasa Ramadhan, kita mendapatkan ada ibadah yang mengikuti sesudahnya yaitu puasa enam hari di bulan Syawwal.

Yang jadi pertanyaannya adakah ibadah sebelumnya, berdasarkan hadits-hadits Nabi.

Jawabnya: Ada, dan berikut ini perinciannya.

🌼1. Berdoa semoga Allah Taala pertemukan kita dengan Bulan Ramadhan
Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam bersabda:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ، قَالَ: ” اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ “

Dari Shahabat Anas bin Malik, beliau berkata: Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika memasuki waktu bulan Rajab: “Ya Allah, Berkahilah kami di Bulan Rajab dan Sya’ban. Ya Allah, Berkahilah kami di Bulan Ramadhan” (HR. Ahmad, No.23460).

Di dalam riwayat yang lain dengan lafadz: ”وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ” artinya, “Pertemukanlah kami dengan Bulan Ramadhan” (HR. Al Baihaqi, di kitab Ad Dakwatul Kabir, No.529).

Hadits ini dihukumi Dhoif oleh Syaikh Al Albani di dalam kitab Dhoif Jamius Shagir wa ziyadatuh, No.4395.

Hadist ini adalah yang dhoif sebagaimana disebutkan oleh para Ulama, akan tetapi para Ulama dari para Salafus Sholeh bahkan sampai zaman kita sekarang, mereka berdoa agar bisa bertemu dengan Bulan Ramadhan. Amalan atau doa yang mereka lakukan adalah berdasarkan keumuman dalil dari Al Quran dan Hadits-hadist shohih tentang meminta kebaikan, dan bertemu dengan Bulan Ramadhan adalah salah satu kebaikan yang besar, yang semoga Allah Taala mempertemukan kita dengannya. Amiin.

🌼 2. Memperbanyak Puasa di Bulan Sya’ban
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الشَّهْرِ مِنَ السَّنَةِ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Dari Aisyah beliau berkata:”Rasulullah tidak pernah berpuasa di bulan lain (selain Ramadhan) melebihi banyaknya beliau berpuasa di bulan Sya’ban” (HR. Muttafaqun alaihi, Bukhori No.1969, Muslim No.782).

Bulan Sya’ban adalah bulan yang berada sebelum bulan Ramadhan, ini menunjukkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam membedakan bulan Sya’ban dalam berpuasa dengan memperbanyak puasa padanya; karena merupakan pembukaan atau persiapan menuju Ramadhan. Sebagai contoh lain, menyerupai shalat sunat qabliyah sebelum shalat Fardhu.

🌼 3. Berusaha untuk melihat Hilal Ramadhan
وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: تَرَاءَى النَّاسُ الْهِلَالَ فَأَخْبَرْتُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي رَأَيْتُهُ فَصَامَ وَأَمَرَ النَّاسَ بِصِيَامِهِ

“Orang-orang berusaha untuk (secara Bersama) melihat hilal, kemudian aku (seorang diri) memberitahukan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa aku telah melihatnya. Kemudian beliau berpuasa dan memerintahkan orang-orang agar berpuasa.” (HR. Abu Daud, No.2342, dishohihkan al Albani, Shohih Sunan Abi Daud, No.2028)

Hadits ini menunjukkan salah satu perbuatan ibadah yang kita lakukan sebelum Ramadhan pada akhir bulan Sya’ban adalah berusaha mencaritahu waktu masuknya bulan Ramadhan, yaitu dengan mencari atau berusaha untuk melihat kemunculan Hilal (awal bulan/tanggal satu) Bulan Ramadhan, yang amalan ini bisa dilakukan secara bersama atau sendiri.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Feb, 01:37


Bismillah,

Tafaddholiy tuk join & share
🎙
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حَفِظَهُ اللهُ

🗓️  Jumat, 7 February 2025

  10.30 WIB s/d selesai

📌Join Zoom Meeting:
https://us02web.zoom.us/j/7552623991?pwd=K3BRYkEvaUk5VTlCa0VISFhobGhtQT09

🟠 YouTube :
https://youtube.com/@sisesasyari9785?si=rHwd9DjTndouRYiE


Si.Se.Sa
💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Feb, 01:35


karuniaa Allâh dan rahmat-Nya itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. [Yûnus/10:57-58]

Dan firman-Nya.
فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ

“Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” [Thaha/20:123]

Akhirnya saya memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar senantiasa memberikan petunjuk kepada kami dan kepada saudara-saudara kami kaum Muslimin menuju shirâtul mustaqîm dan saya memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar senantiasa mengurusi kita di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla Maha Dermawan dan Maha Pemurah.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Feb, 01:35


🌺🌸
Ada Apa Dengan Bulan Sya’bân (4-selesai)?
(Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin)

🪷Kelima : Tersebar di Masyarakat Bahwa Pada Malam Nisfu Sya’ban itu Ditentukan Apa yang Akan Terjadi Tahun itu.
Ini kabar yang bathil. Malam penentuan takdir kejadian selama setahun itu yaitu pada malam qadar (lailatul Qadar). Allâh berfirman.

حم﴿١﴾وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ﴿٢﴾إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ﴿٣﴾فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

“Haa miim. Demi Kitab (al Qur’ân) yang menjelaskan. Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah“. [ad-Dukhân/44:1-4].

Malam diturunkannya al-Qur’ân adalah lailatul qadar. Allâh berfirman.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-Qurân) pada malam kemuliaan. [al-Qadr/97:1]

Yaitu pada bulan Ramadhân. Karena Allâh Azza wa Jalla menurunkan al-Qur’an pada bulan itu. Allâh Azza wa Jalla berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al Qur’ân.” [al-Baqarah/2:185]

Orang yang mengira bahwa malam nisfu Sya’bân merupakan waktu Allâh Azza wa Jalla menentukan apa yang akan terjadi dalam tahun itu berarti dia telah menyelisihi kandungan al-Qur’an.

🪷Keenam : Sebagian Orang Membuat Makanan Pada Hari Nisfu Sya’ban dan Membagikannya Kepada Fakit Miskin.
Ini yang mereka namakan ‘asyiyâtul wâlidain. Perbuatan ini juga tidak ada dasarnya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Sehingga mengkhususkan amalan ini pada nisfu Sya’bân termasuk amalan bid’ah yang telah diperingatkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ,”Semua bid’ah itu sesat.”

Ketahuilah, orang yang membuat kebid’ahan dalam agama Allâh Azza wa Jalla ini berarti dia telah terjerumus dalam beberapa larangan :

🌼Perbuatannya menyiratkan pendustaan terhadap kandungan firman Allâh Azza wa Jalla,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu.” [al-Maidah/5:3].

Karena apa yang dibuat-buat ini dan diyakini sebagai bagian dari agama ini tidak termasuk agama ketika agama ini diturunkan. Dengan demikian, ditinjau dari kebid’ahan ini berarti agama itu belum sempurna (sehingga perlu disempurnakan-red)

🌼Membuat-buat suatu yang baru menyiratkan kelancangan terhadap Allâh dan rasulNya.
Orang yang membuat-buat suatu yang baru berarti ia memposisikan dirinya sama dengan Allâh Azza wa Jalla dalam menghukumi manusia. Allâh berfirman.
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ

“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allâh yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allâh?” [as-Syuura/42:21]

🌼Membuat-buat suatu baru berkonsekuensi satu diantara dua.
🌷Yang pertama, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tahu bahwa amalan ini bagian dari agama dan kedua, Nabi tahu namun beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembunyikannya.
🌷Kedua anggapan ini adalah celaan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena yang pertama menuduh beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tahu syari’at dan kedua menuduh beliau menyembunyikan bagian dari agama Allâh yang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketahui.

Sesungguhnya apa yang tercantum dalam kitabullah dan sunnah yang shahih itu sudah cukup bagi orang-orang yang mendapat hidayah dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala. Allâh Azza wa Jalla berfirman,

قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ

“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb kalian dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. Katakanlah, “Dengan kurnia Allâh dan rahmat-Nya, hendaklah mereka bergembira dengannya.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Feb, 00:28


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

06 Feb, 14:50


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

06 Feb, 14:49


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat At-Takwir ayat 21
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

مُّطَاعٖ ثَمَّ أَمِينٖ

Artinya:
yang dita'ati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.

Tafsir At-Taysir:
Jibril punya banyak anak buah yang menaatinya. Malaikat-malaikat langit patuh kepada Jibril atas perintah Allah.

Malaikat jibril adalah malaikat yang terpercaya. Malaikat Jibril membawa pesan dari Allah untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad dalam keadaan terpercaya.

Quran Tadabbur #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

06 Feb, 14:48


🌺🌸
Riba, Sekejam Memperkosa Ibu Kandung
(Ustadz Dr. Muhammad Arifin Baderi, Lc., MA.)

Sobat! kejahatan antara sesama manusia memang beraneka ragam, terlebih di zaman seperti saat ini. Nilai nilai agama telah luntur dan hawa nafsu terus diumbar seluas luasnya.

Begitu merajalelanya kejahatan dan kemaksiatan sampai sampai dianggap biasa alias wajar oleh masyarakat. Terutama bila mengetahui bahwa pelaku kejahatan adalah seorang yang dikenal sebagai penjahat, apalagi penjahat berdarah dingin.

Namun demikian sangat menyakitkan bila ternyata pelaku kejahatan tersebut adalah orang yang selama ini anda kenal sebagai orang baik, rajin ibadah, penampilannya santun dan bahkan agamis.

Saudaraku! Tahukah anda bahwa diantara kejahatan yang barang kali tidak anda sadari dan banyak dari orang orang yang nampaknya baik, bahkan agamis ialah kejahatan memakan riba?

Tahukah anda, seberapa berat kejahatan pemakan riba? temukan jawabannya pada sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam berikut:

الرِّبا ثلاثةٌ وسبعون بابًا ، أيسرُها مثلُ أن ينكِحَ الرَّجلُ أمَّه

“Riba itu ada tujuh puluh tiga model (pintu) dan dosa model riba yang paling ringan bagaikan dosa orang yang memperkosa ibu kandungnya sendiri” (HR. Al Hakim, Ibnu Majah, dll, dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 3539)

Sobat! Setelah mengetahui beratnya dosa riba, Masihkah anda dapat merasa tenang menikmati atau memungut riba walaupun dengan sebutan “bunga” ?

Masihkah anda merasa aman dengan menyimpan riba di rumah atau di brangkas atau di rekening anda?

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

06 Feb, 02:35


*﷽*

🌺🌸
*Kajian Online Sisesa*

🔷 *Hari : Kamis, 6 February 2025*
Pukul : 12.30 WIB - 13.30 WIB

🎙️ *Ustadz Khalid Basalamah*
_Tema :_
🌀 *100 Ide Praktis Mendidik Keluarga Menjadi Shalih - Point ke- 77-Mengunjungi Sekolah Tempat Belajar Anak-Anak*

🔴 *YouTube :*
https://www.youtube.com/c/khalidbasalamah/live


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

06 Feb, 01:16


🌺🌸
Ada Apa Dengan Bulan Sya’bân (3)?
(Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin)

Para Ulama memberikan toleran dalam masalah beramal dengan hadits lemah dalam masalah fadhâilul a’mâl, tapi itupun dengan beberapa syarat yang harus terpenuhi, diantaranya :

🌷Syarat pertama kelemahan hadits itu tidak parah. Sementara kelemahan hadits (tentang shalat nisfu Sya’bân) ini sangat parah. Karena diantara perawinya ada orang yang pernah memalsukan hadits, sebagaimana kami nukilkan dari Muhammad Rasyid Ridha rahimahullah.

🌷Syarat kedua, hadits yang lemah itu menjelaskan suatu yang ada dasarnya. Misalnya, ada ibadah yang ada dasarnya lalu ada hadits-hadits lemah yang menjelaskannya sementara kelemahannya tidak parah, maka hadits-hadits lemah ini bisa memberikan tambahan motivasi untuk melakukannya, dengan mengharapkan pahala yang disebutkan tanpa meyakininya sepenuh hati. Artinya, jika benar, maka itu kebaikan bagi yang melakukannya, sedangkan jika tidak benar, maka itu tidak membahayakannya karena ada dalil lain yang dijadikan landasan utama. Dan sebagaimana sudah diketahui bahwa dalam dalil yang memerintahkan untuk menunaikan shalat nisfu Sya’bân, syarat-syarat ini tidak terpenuhi. Karena perintah ini tidak memiliki dalil yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Rajab rahimahullah dan yang lainnya. Dalam al-Lathâif (hlm. 145) Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Begitu juga tentang shalat malam pada malam nisfu Sya’bân, tidak ada satu dalil sahih pun dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun dari shahabat. Muhammad Rasyid Ridha rahimahullah mengatakan, “Allâh Azza wa Jalla tidak mensyari’atkan bagi kaum Mukminin satu amalan khusus pun pada malam nisfu Sya’bân ini, tidak melalui kitabullah, ataupun melalui lisan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga tidak melalui sunnah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam .”

Syaikh Bin Baz rahimahullah mengatakan, “Semua riwayat yang menerangkan keutamaan shalat malam nisfu Sya’bân adalah riwayat palsu.”

Keterangan terbaik tentang shalat malam nisfu Sya’bân yaitu perbuatan sebagian tabi’in, sebagaimana penjelasan Ibnu Rajab dalam al-Lathâif (hlm. 144), “Malam nisfu Sya’bân diagungkan oleh tabi’in dari Syam. Mereka bersungguh-sungguh melakukan ibadah pada malam itu. Dari mereka inilah, keutamaan dan pengagungan malam ini diambil. Ada yang mengatakan,,

‘Riwayat yang sampai kepada mereka tentang malam nisfu Sya’bân itu adalah riwayat-riwayat isra’iliyyat.’ Ketika kabar ini tersebar diseluruh negeri, manusia mulai berselisih pendapat, ada yang menerimanya dan sependapat untuk mengagungkan malam nisfu Sya’bân, sedangkan Ulama Hijâz mengingkarinya. Mereka mengatakan, ‘Semua itu perbuatan bid’ah.‘

Tidak diragukan lagi, pendapat yang ulama Hijaz ini adalah pendapat yang benar. Karena Allâh berfirman, yang artinya, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (al-Maidah/5:3).

Seandainya shalat malam nisfu Sya’bân itu bagian dari agama Allâh, tentu Allâh Azza wa Jalla jelaskan dalam kitab-Nya, atau dijelaskan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui ucapan maupun perbuatannya n . Ketika keterangan itu tidak ada, itu berarti shalat khusus ini bukan bagian dari agama Allâh Azza wa Jalla . Semua (ibadah) yang bukan bagian dari agama Allâh Azza wa Jalla adalah bid’ah, sementara ada dalil shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semua bid’ah itu sesat.”

🌼Tingkatan Ketiga. Dikerjakan malam itu satu shalat khusus dengan jumlah tertentu dan ini dilakukan tiap tahun. Maka ini lebih parah daripada tingkatan kedua dan lebih jauh dari sunnah. Riwayat-riwayat yang menjelaskan keutamaannya adalah hadits palsu. As-Syaukâni rahimahullah mengatakan[8] , “Semua riwayat tentang shalat malam nisfu Sya’bân ini adalah riwayat bathil dan palsu.”

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

06 Feb, 01:09


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

04 Feb, 15:25


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Jan, 15:15


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Jan, 15:15


🌺🌸
Tafsir Surat At-Takwir ayat 15
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

فَلَآ أُقۡسِمُ بِٱلۡخُنَّسِ

Artinya:
Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,

Tafsir Al-Muyassar:
Allah bersumpah dengan bintang-bintang yang cahayanya redup saat siang hari. Yang berjalan dan bersembunyi pada orbit-orbitnya, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing,

Sesungguhnya Al-Qur'an disampaikan oleh utusan yang mulia, yaitu Jibril, yang mempunyai kekuatan dalam melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah, yang ditaati oleh para malaikat, yang dipercaya untuk menurunkan wahyu.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Jan, 01:57


Bismillah,

Tafaddholiy tuk join & share
🎙 *Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حَفِظَهُ اللهُ_*

🗓️  *Jumat, 24 January 2025*

  *10.15 WIB s/d selesai*

📌Join Zoom Meeting:
https://us02web.zoom.us/j/7552623991?pwd=K3BRYkEvaUk5VTlCa0VISFhobGhtQT09

🟠 YouTube :
https://youtube.com/@sisesasyari9785?si=rHwd9DjTndouRYiE


Si.Se.Sa
💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Jan, 23:50


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Jan, 15:31


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Jan, 15:30


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat At-Takwir ayat 14
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

عَلِمَتۡ نَفۡسٞ مَّآ أَحۡضَرَتۡ

Artinya:
maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.

Tafsir At-Taysir:
Setelah Allah menyebutkan sumpah-sumpah hingga 12 sumpah, kemudian Allah menjelaskan bahwa tujuan dari sumpah-sumpah tersebut adalah untuk menekankan dan memastikan bahwa ‘’setiap jiwa mengetahui apa yang telah dia kerjakan selama dia di dunia’’ berupa amal baik dan amal keburukan. Bisa jadi dengan melihat isi catatan amal, atau amal-amalannya datang dalam bentuk tertentu yang menunjukan akan amalannya (lihat Fathul Qodiir 5/472).

Jadi ayat ini merupakan جَوَابُ الْقَسَمِ (jawaban sumpah) dari 12 sumpah yang sebelumnya.

Setelah Allah berbicara tentang hari kiamat, pembahasan berpindah tentang penjelasan Allah akan Rasulullah. Seakan-akan Allah menyatakan kepada orang-orang musyrikin, “Wahai orang-orang musyrikin, kalian heran dengan kejadian-kejadian di hari kiamat tersebut. Padahal kabar tersebut datang dari Muhammad melalui malaikat jibril yang asalnya dari Allah.”

Karena kita tahu bahwasanya orang-orang musyrikin arab mereka beriman kepada Allah, hanya saja mereka kafir kepada Muhammad. Mereka beriman kepada Allah sebagai tuhan mereka namun mereka tidak percaya Muhammad sebagai utusan untuk mereka. Sehingga tatkala Rasulullah membacakan surat at-takwir tentang dahsyatnya hari kiamat, mungkin akan muncul dalam hati mereka bahwasanya berita-berita tersebut hanyalah omong kosong belaka.

Oleh karena itu, untuk menjelaskan bahwasanya perkara-perkara yang dikabarkan Rasulullah tersebut adalah berita yang benar datang dari Allah melalui Jibril ‘alaihis salam maka Allah bersumpah dengan beberapa ayat berikut.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Jan, 15:28


Dari Mahmud bin Labid bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua perkara yang dibenci anak Adam, (pertama) kematian, padahal kematian itu lebih baik bagi seorang mukmin daripada fitnah (kesesatan di dalam agama). (Kedua) dia membenci sedikit harta, padahal sedikit harta itu lebih menyedikitkan hisab (perhitungan amal). [HR. Ahmad, dan lain-lain, dishahihkan oleh al-Albâni di dalam ash-Shahîhah, no. 813]

Hal ini juga sangat difahami oleh sebagian sahabat, oleh karena itu Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata:

Alangkah bagusnya dua perkara yang dibenci (yaitu) kematian dan kefakiran. Demi Allâh, ketahuilah sesungguhnya kekayaan atau kemiskinan, aku tidak peduli dengan yang mana dari keduanya aku diuji. Jika aku diuji dengan kekayaan, maka sesungguhnya di dalam kekayaan itu untuk menolong. Jika aku diuji dengan kefakiran, maka sesungguhnya di dalam kefakiran itu untuk kesabaran. [HR. Thabarani; Ahmad di dalam Az-Zuhd; dll]

Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu juga berkata :

وَاللَّهِ الَّذِي لا إِلَهَ غَيْرُهُ، مَا مِنْ نَفْسٍ حَيَّةٍ إِلا الْمَوْتُ خَيْرٌ لَهَا إِنْ كَانَ بَرًّا، إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ: ” وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ لِلْأَبْرَارِ” وَإِنْ كَانَ فَاجِرًا , إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ: ” وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ ۚ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا”

Demi Allâh Azza wa Jalla Yang tidak ada ilah yang haq kecuali Dia. Tidak ada satu jiwapun yang mati kecuali kematian lebih baik darinya.

“Jika dia seorang yang berbakti, maka sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla berfirman, (yang artinya) “Dan apa yang di sisi Allâh adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti”. [Ali ‘Imran/198]

Jika dia seorang yang fajir (jahat), maka sesungguhnya Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya), “Janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka”. [Ali ‘Imran/3: 178]. [Riwayat Thabarni, dll]

Ayat yang mulia ini (Ali ‘Imran/3: 178) menunjukkan adanya problem dan syubhat yang merasuki sebagian hati manusia, yaitu musuh-musuh kebenaran tidak mendapatkan siksa di dunia, diberi kesenangan secara lahiriyah dengan kekuatan, kekuasaan, harta benda, dan kedudukan ! Yang hal ini menimbulkan kesesatan di hati mereka dan orang-orang yang berada di sekitar mereka. Ini juga membuat orang-orang yang imannya lemah berburuk sangka kepada Allâh Azza wa Jalla , perasangka yang tidak benar, perasangka jahiliyah, yaitu menyangka Allâh Azza wa Jalla meridhai kebatilan dan keburukan. Mereka mengatakan bahwa jika Allah k tidak meridhainya, tentu Allâh Azza wa Jalla tidak akan membiarkannya membesar dan berkuasa.

Ketahuilah wahai saudara-saudaraku, sesungguhnya ketika Allâh Azza wa Jalla tidak segera menyiksa mereka, ketika Allâh memberikan berbagai kesenangan di dunia, itu semua hanyalah tipu daya terhadap mereka, karena Allâh tidak menghendaki kebaikan bagi mereka.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Jan, 15:28


🌺🌸
Kematian Lebih Baik Bagi Orang Mukmin (1)
(Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari)

Ujian adalah suatu yang pasti menimpa orang Mukmin. Ujian bisa berbentuk perkara yang menyenangkan atau bisa juga berwujud sesuatu yang menyusahkan. Allâh Azza wa Jalla berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. [al-Anbiyâ’/21: 35]

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata, “(Kematian) ini akan menimpa semua jiwa makhluk. Sesungguhnya kematian ini merupakan minuman yang yang harus diminum (dirasakan), walaupun seorang manusia itu sudah hidup lama dan diberi umur (panjang) bertahun-tahun (pasti akan merasakan kematian-pen). Tetapi Allâh Azza wa Jalla menciptakan para hamba-Nya di dunia, memberikan kepada mereka perintah dan larangan, menguji mereka dengan kebaikan dan keburukan, dengan kekayaan dan kemiskinan, kemuliaan dan kehinaan, kehidupan dan kematian, sebagai cobaan dari Allâh Azza wa Jalla untuk menguji mereka, siapa di antara mereka yang paling baik perbuataannya ? Siapa yang akan tersesat atau selamat di tempat-tempat ujian?” [Taisîr Karîmir Rahmân, surat al-Anbiya’ ayat ke-35]

🪷Kematian Orang Tersayang
Di antara bentuk ujian yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepada para hamba-Nya adalah dengan mewafatkan orang tersayang, baik itu orang tua, suami, istri, anak, saudara, atau lainnya.

Allâh Azza wa Jalla berfirman :
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. [al-Baqarah/2:155-157]

Semua itu harus dihadapi dengan kesabaran. Hati menerima, lisan mengucapkan ” Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn ” (Sesungguhnya kita ini milik Allâh Azza wa Jalla dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kita semua akan kembali menghadap pengadilan-Nya), dan anggota badan pun tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama, seperti menjerit, menampar pipi, merobek baju dan semacamnya.

🪷Dua Perkara yang Dibenci Manusia
Manusia memiliki ilmu yang sangat terbatas, sehingga seringkali penilaianya terhadap sesuatu itu itu tidak sesuai dengan kenyaatan. Manusia terkadang menyukai suatu perkara, padahal perkara itu akan berpotensi untuk mencelakakannya. Demikian juga terkadang membenci suatu perkara, padahal sesuatu yang dibencinya itu baik dan bermanfaat baginya.

Allâh Azza wa Jalla berfirman :

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allâh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [al-Baqarah/2: 216]

Oleh karena itu, ketika seseorang ditimpa ujian kematian orang yang dicintai, dia harus husnuzhan (berprasangka baik) kepada Allâh Azza wa Jalla dan berusaha menghadapi musibah ini dengan penuh kesabaran. Diantara cara meraih kesabaran ketika ditinggal mati oleh orang yang dicintai, dan orang yang mati tersebut insya Allâh adalah seorang Mukmin, adalah dengan meyakini bahwa kematiannya adalah merupakan kebaikan bagi dia sebagai seorang Mukmin. Sesungguhnya ada dua perkara yang dibenci oleh manusia, padahal dua perkara tersebut baik bagi seorang Mukmin. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Jan, 06:04


*﷽*

🌺🌸
*Kajian Online Sisesa*

🔷 *Hari : Kamis, 23 January 2025*
Pukul : 12.30 WIB - 13.30 WIB

🎙️ *Ustadz Khalid Basalamah*
_Tema :_
🌀 *#Amal Keluarga Point ke 74*

🔴 *YouTube :*
https://www.youtube.com/c/khalidbasalamah/live


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Jan, 01:02


🌺🌸
Serahkan Segala Urusanmu Hanya Kepada Allah
🎙 Syaikh Prof. Dr. Abdurrahman As-Sudais hafizhahullahu ta’ala
(Imam & Khotib Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah)

Allah ta’ala berfirman,

‎قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا

“Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami’.” (QS. At-Taubah: 51)

Suatu hari Ibrahim bin Adham melewati seorang lelaki yang sedang bersedih, lalu ia berkata padanya, “Aku ingin bertanya
kepadamu tentang 3 hal. Maka jawablah!”

Ia berkata, “Apakah terjadi di dunia ini sesuatu yang tidak Allah kehendaki? Apakah berkurang rezekimu yang telah Allah tentukan? Apakah berkurang ajalmu sekejap yang telah Allah tulis?”

Lelaki itu menjawab, “Tidak.”

Lalu Ibrahim berkata, “Lantas mengapa engkau bersedih?”

Segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah. Dan tidak ada satu pun yang terjadi di alam semesta tanpa kehendak Allah.

Repost: @fawaidharamain

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Jan, 01:01


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Jan, 15:24


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Jan, 15:24


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat At-Takwir ayat 13
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَإِذَا ٱلۡجَنَّةُ أُزۡلِفَتۡ

Artinya:
dan apabila surga didekatkan,

Tafsir At-Taysir:
Ini adalah kemulian yang Allah berikan kepada orang-orang yang beriman sebagai bentuk penghormatan kepada mereka.

Seandainya jarak surga dengan kita adalah sejuta km atau lebih dari itu, niscaya seseorang akan sabar menempuh jarak sejauh itu jika diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan yang luar biasa yang ada di di surga, kenikmatan-kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, bahkan tidak pernah terbetik di hati.

Apapun kenikmatan yang dihasratkan dan dipinta maka Allah langsung menyediakannya di surga, niscaya sejauh apapun surga itu pasti seseorang akan sabar berjalan untuk meraihnya.

Tetapi khusus bagi orang yang beriman maka Allah muliakan mereka dengan mendekatkan surga kepada mereka. Al-Hasan Al-Bashri berpendapat bukan surga yang didekatkan dari posisinya akan tetapi orang-orang berimanlah yang didekatkan kepada surga (Lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/235).

Pada hakikatnya sama saja apakah surga yang didekatkan kepada orang-orang beriman atau sebaliknya orang-orang beriman yang didekatkan kepada surga hasilnya sama surga menjadi dekat dengan orang-orang beriman.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Jan, 15:23


🌺🌸
Fatwa Ulama : Apa Maksud Dunia adalah Penjara bagi Orang Beriman?
(Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahulah)
(Penerjemah : Ustadz dr. Adika Mianoki, Sp.S.)

🪷Pertanyaan

بارك الله فيكم، المستمع أخوكم في الله إبراهيم يسأل عن معنى الحديث الذي رواه أبو هريرة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: «الدنيا سجن المؤمن، وجنة الكافر». يقول: ما معنى هذا الحديث؟

Barakallahu fiikum. Salah seorang pendengar, saudaramu karena Allah yang bernama Ibrahim bertanya mengenai makna hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الدنيا سجن المؤمن، وجنة الكافر

“Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir”

Apa makna hadis di ini ?

🪷Jawaban

Makna hadis ini adalah bahwa dunia ini, sebesar apapun urusannya, sebaik apapun hari-harinya, dan sebagus apapun tempatnya, itu semuanya bagi seorang mukmin statusnya adalah seperti penjara karena seorang mukmin pasti akan mencari kenikmatan yang lebih baik, lebih sempurna, dan lebih tinggi kedudukannya.

Adapun menurut orang kafir, maka itu semua merupakan surga bagi mereka karena mereka mendapatkan kesenangan di sana dan mereka lupa akan kehidupan akhirat. Kondisi mereka persis seperti yang Allah gambarkan dalam Al-Qur’an,

وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ

“Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.“ (QS. Muhammad: 12)

Orang kafir apabila mati maka pasti akan masuk neraka –wal ‘iyadzubillah-, dan sungguh celakalah bagi penduduk neraka. Oleh karena itu, dunia dengan berbagai kesedihan, kekecewaan, kekhawatiran, dan kegelisahan yang ada di dalamnya bagi orang kafir adalah surga karena dia akan berpindah dari dunia menuju azab neraka –wal ‘iyadzubillah-. Maka, apapun kondisinya di dunia adalah seperti surga bagi mereka dibandingkan kesengsaraan berupa azab neraka di akhirat kelak.

Kami akan sebutkan kisah yang diceritakan Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahulah penulis kitab Fathul Baari. Beliau adalah qadhi di Mesir saat itu. Suatu hari beliau pernah melintasi pasar di atas kereta tunggangannya dalam satu barisan konvoi bersama pengawalnya. Kemudian seorang lelaki Yahudi menghentikannya dan berkata kepada Ibnu Hajar rahimahullah,

إن نبيكم يقول: «إن الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر»، وكيف ذلك وأنت في هذا الترف والاحتفاء، وهو يعني: نفسه اليهودي في غاية ما يكون من الفقر والذل، فكيف ذلك

“Sesungguhnya Nabi kalian pernah berkata bahwa dunia adalah penjara orang beriman dan surga orang kafir. Benarkah demikian? Saat ini engkau berada dalam kemewahan dan kedudukan yang terhormat, sedangkan aku dalam kondisi kemiskinan dan kehinaan. Bagaimana bisa seperti ini?“

Ibnu Hajar menjawab orang Yahudi tersebut, “Saya saat ini meskipun dalam kondisi kemewahan dan kedudukan terhormat seperti yang engkau lihat, maka kondisi ini tidak seberapa dibanding kenikmatan surga yang akan didapatkan orang beriman kelak di akhirat. Sementara engkau dengan kondisimu saat ini dalam keadaan miskin dan hina, maka tidaklah seberapa dibandingkan dengan apa yang akan dirasakan oleh orang kafir di neraka kelak. Maka orang Yahudi tersebut pun takjub dengan jawaban Ibnu Hajar, kemudian dia mengucapkan syahadat dan akhirnya masuk Islam.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Jan, 15:21


Jangankan kita sebagai manusia, binatang saja sudah Allah jamin rezekinya. Jangankan kita yang muslim, orang kafir saja Allah kasih rezekinya. Oleh karena itu, janganlah engkau khawatir wahai para pedagang Muslim, Allah pasti akan memberikan engkau rezeki dan tidak akan menyia-nyiakan hidupmu.

🪷*Belajar ilmu agama dan mengetahui hukum-hukum jual beli*
Sesungguhnya syariat Islam telah mengatur hukum jual beli dan yang terkait dengan hal itu. Seorang pedagang Muslim wajib untuk belajar supaya ia tidak terjatuh di dalam perkara haram. Betapa banyak pedagang Muslim yang masih berkutat dengan riba, betapa banyak pedagang Muslim namun tidak paham larangan-larangan dalam jual beli, betapa banyak pedagang muslim yang tidak paham masalah hutang piutang. Belajarlah, agar engkau menjadi seorang pedagang Muslim yang diberkahi.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Jan, 15:21


🌺🌸
6 Karakter Pedagang Muslim
(Ustadz Muhammad Razi)

Sesungguhnya interaksi sehari-hari seorang manusia tak lepas dari yang namanya jual beli, dan agama Islam memberikan perhatian khusus terkait bagaimana cara berinteraksi dengan manusia secara maksimal dan optimal dalam jual beli. Agama Islam telah memberikan panduan-panduan terkait bab muamalat ini supaya seorang muslim dapat menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan dan mendapatkan keselamatan di akhirat. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara menjadi seorang pedagang Muslim yang baik dan benar. Diantara karakter yang harus dimiliki oleh seorang pedagang muslim adalah:

🪷Memiliki akidah yang benar
Wajib bagi seorang pedagang Muslim untuk beriman bahwasanya tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah Rasulullah, kemudian dia harus mengetahui bahwasanya tujuan dia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah semata. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

{وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ}

“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku.”

Seorang muslim itu mengihklaskan amalan-amalan di dalam jual belinya hanya untuk Allah ‘azza wajalla dan dia harus menjauhi syirik dan riyaa karena hal tersebut dapat menghapus amalan sholeh.

🪷Bertawakal kepada Allah ‘azza wajalla
Seorang pedagang muslim harus senantiasa menyerahkan urusannya hanya kepada Allah ‘azza wajalla dan dia menjalani sebab-sebab mendapatkan rezeki yang halal bagi dirinya dan untuk keluarganya. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

{…وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥ…ٓۚ}

‏ ”Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan memberikan kecukupan.”

🪷Memperbanyak doa
Doa adalah pelipur lara bagi orang yang sedang bersedih. Berdoa merupakan kebiasaan orang-orang yang bertakwa dan orang-orang sholeh. Apabila doa itu datang dari hati yang bersih, jiwa yang suci, serta dari jasad yang khusyu, maka doa itu pasti akan dikabulkan oleh Allah.

Oleh karena itu bersemangatlah wahai pedagang Muslim untuk senantiasa berdoa dan mengharap hanya kepada Allah ‘azza wajalla. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

‏{وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ}

“Dan Tuhanmu berkata: berdoalah kepadaku, niscaya akan Aku kabulkan.”

🪷Mendirikan sholat lima waktu secara berjamaah di masjid
Sesungguhnya mendirikan sholat lima waktu di masjid secara berjamaah merupakan kewajiban bagi seorang muslim laki-laki, baligh, dan berakal serta mampu untuk pergi ke masjid meskipun dengan bantuan orang lain. Tidak boleh meninggalkan sholat berjamaah di masjid kecuali bagi orang-orang yang memiliki udzur syar’i. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para sahabatnya senantiasa mendirikan sholat berjamaah meskipun dalam kondisi jihad Fisabilillah (peperangan), maka bisa kita bayangkan bahwa di dalam keadaan genting saja kita wajib untuk mendirikan sholat lima waktu secara berjamaah, apalagi kita dalam kondisi yang aman dan tidak ada peperangan, maka kita lebih harus untuk melakukan itu. Terkadang sedih kita melihat realita yang ada, begitu banyak para pedagang Muslim namun mereka tidak melaksanakan sholat berjamaah di masjid. Jangankan di masjid, sholat di rumah pun tidak, dikarenakan kesibukan mereka di dalam berdagang. Itu sering kita jumpai di zaman sekarang. Oleh karena itu wahai para pedagang, sadarilah bahwa engkau diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Berapa besaran gajimu dan omsetmu sehingga engkau berani untuk meninggalkan sholat. Lucu memang, engkau mencari rezeki namun dengan cara menjauhi Sang pemberi rezeki. Semoga Allah berikan kita taufik untuk senantiasa melaksanakan sholat tepat waktu di masjid.

🪷Meyakini bahwasanya Allah sudah menjamin rezeki makhluknya
Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

‏{وَفِي ٱلسَّمَآءِ رِزۡقُكُمۡ وَمَا تُوعَدُونَ}

“Dan dilangit telah ditetapkan rezeki bagi kalian dan apa yang dijanjikan untuk kalian.”

Sesungguhnya rezeki seorang hamba itu sudah dijamin oleh Allah ‘azza wajalla.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Jan, 01:22


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Jan, 15:01


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Jan, 15:01


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat At-Takwir ayat 12
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَإِذَا ٱلۡجَحِيمُ سُعِّرَتۡ

Artinya:
dan apabila neraka Jaḥim dinyalakan,

Tafsir At-Taysir:
Allah berfirman tentang api neraka :
فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
“Maka takutlah kalian kepada api neraka yang bahan bakarnya batu dan manusia, yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS Al-Baqarah : 24)

Bayangkan bahan bakar api neraka adalah manusia dan batu bukan bensin, minyak tanah, dan lainnya. Bahan bakar yang berasal dari batu panasnya lebih pedih.

Oleh karena itu, bahan bakar neraka jahannam adalah batu. Manusia disiksa dengan hal seperti itu sehingga dia terbakar dan menjadi bahan bakar itu sendiri.

Kemudian neraka jahannam itu sudah disiapkan untuk orang kafir. Karenanya diantara aqidah ahlussunnah bahwasanya neraka jahannam sudah ada begitupun surga juga sudah ada. Dan pada hari kiamat kelak neraka jahanam itu akan lebih dinyalakan apinya untuk menyambut penghuni neraka jahannam, sungguh mengerikan tamu-tamu tersebut.

Allah menyatakan dalam ayat ini bahwa neraka Jahannam yang sudah sangat panas tersebut ternyata dipanaskan lagi sehingga menjadi lebih panas. Ada yang menyatakan bahwa dipanaskan lagi karena kemurkaan Allah dan juga karena dosa-dosa bani Adam (lihat Tafsiir At-Thobari 24/150)

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Jan, 15:00


Demikian. Semoga bermanfaat.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Jan, 15:00


🌺🌸
Fatwa Ulama: Makna Allah Mencintai Keindahan
(Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin)
(Penerjemah: dr. Abdiyat Sakrie,
Sp.JP, FIHA)

🪷Pertanyaan:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إن الله جميل يحب الجمال

“Sesungguhnya Allah itu Mahaindah Yang mencintai keindahan.”

Begitu pula, sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dalam satu hadis yang maknanya bahwa Allah Ta’ala mencintai seseorang yang menunjukkan jejak nikmat pada dirinya.

Saya telah membaca kisah sahabat dalam buku sekolah. Saya belajar bagaimana kezuhudan dan wara’ mereka radhiyallahu ‘anhum wa ardhahum. (Mereka) sederhana dalam makan dan berpakaian di tengah kekayaan dan banyaknya harta yang mereka miliki. Sampai-sampai ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu mengenakan pakaian yang sama seperti orang yang bekerja untuknya.

Pertanyaannya, apakah makna kedua hadis tersebut di atas bertentangan? Apakah bagi penuntut ilmu harus berpenampilan sesuai dengan status ekonominya atau dia harus berpakaian, bertempat tinggal, makan sesuai batasan syariat Islam tanpa berlebihan? Apa makna perintah menyebut nikmat seperti perkataan Allah Ta’ala,

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

“Dan atas nikmat Rabbmu, maka tampakkanlah!”



🪷Jawaban:
Hadis pertama,

إن الله جميل يحب الجمال

“Sesungguhnya Allah itu Mahaindah Yang mencintai keindahan.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika seseorang berkata,

إن الرجل يحب أن يكون نعله حسناً وثوبه حسناً

“Sesungguhnya seseorang menyukai mengenakan sepatu bagus dan pakaian bagus.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إن الله جميل يحب الجمال

“Sesungguhnya Allah itu Mahaindah Yang mencintai keindahan.”

Maknanya yaitu Allah mencintai keindahan dalam pakaian, sepatu, baju mantel, baju pelindung, dalam rangka menampakkan nikmat Allah Ta’ala. Ini maksud hadis yang disebutkan di atas. Jika Allah memberikan nikmat kepada seorang hamba, Dia menyukai jika jejak nikmat tersebut tampak sesuai dengan kadar nikmat yang diberikan.

Nikmat harta, jejaknya berupa seseorang memperbanyak infak kepada kebaikan, demikian juga berpakaian yang pantas sesuai dengan dirinya. Hingga sebagian ulama mengatakan, “Sesungguhnya seorang yang kaya jika berpakaian dengan pakaian para fakir, maka dia terhitung mengenakan pakaian syuhrah (tampil beda).”

Akan tetapi, jika terdapat kebutuhan dalam berpakaian dengan pakaian fakir, seperti jika tinggal di tengah masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah, maka lebih baik berpakaian sebagaimana mereka agar tidak menyakiti hati-hati mereka. Dalam hal ini seseorang akan diberikan balasan pahala atas niatnya. Ganjaran didapat sesuai apa yang diniatkannya.

Adapun firman Allah Ta’ala,

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

“Dan atas nikmat Rabbmu, maka tampakkanlah!”

Yang diinginkan dari ayat ini adalah seorang hendaknya menampakkan nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas dirinya dengan menunjukkan keutamaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada dirinya. Bahwa dia mampu mewujudkan semua kenikmatan tersebut bukan karena kekuatan dan upaya dirinya, akan tetapi atas nikmat Allah.

Tahadduts dengan nikmat Allah dapat berupa ucapan dan perbuatan. Melalui ucapan dapat seperti perkataan, “Sesungguhnya Allah telah menganugerahi kekayaan setelah sebelumnya saya seorang fakir”, “Allah telah mengaruniakan keturunan kepadaku setelah aku sebelumnya tidak memilikinya”, dan perkataan lain yang semisal itu, “Sungguh Allah telah menunjukkan hidayah kepadaku di mana aku sebelumnya seorang yang jauh dari hidayah.”

Tahadduts dengan perbuatan dapat dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan nikmat tersebut. Jika dia seorang alim (berilmu), maka dengan mengajarkan manusia. Jika seorang kaya, dengan memberi kepada sesama. Jika seorang yang kuat, dengan membela orang yang lemah.

Adapun tentang perkataan penanya bahwa sebagian sahabat hidup sederhana, maka ini adalah di antara bentuk tawadhu’. Agar orang di sekitar mereka tidak sedih hati karena mereka belum mampu berpakaian yang semisal dengan itu, atau makan dengan makanan yang semisal itu. Seseorang dalam hal ini harus mempertimbangkan kemaslahatan.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Jan, 06:32


🌺🌸
PENGUMUMAN

Bismillah.
Ummahaat wa akhwaty fillah, untuk memberikan kesempatan lebih bagi jamaah di Komunitas Kajian Sisesa, maka jika ada pertanyaan terkait topik kajian ini, tafadhdholiy untuk mengirimkan ke Admin :

No WA 085967107112
Dengan kode : UFA21 di awal pertanyaan.

Mohon pertanyaan ditulis singkat dan didahulukan sesuai tema.

Mohon agar kode ini tidak disebarluaskan, agar bisa membedakan dengan pertanyaan dari jamaah lain.

In Shaa Allah, Allah mudahkan.

Barakallah fiikum.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Jan, 05:57


BISMILLAH ...

Tafaddholiy tuk join & share
🎙 *Ustadz DR. Firanda Andirja Abidin. I.C,, M.A*
🗓️  *Selasa, 21 January 2025*
  *13.00 WIB s/d selesai*

📌Join Zoom Meeting:
https://us02web.zoom.us/j/7552623991?pwd=K3BRYkEvaUk5VTlCa0VISFhobGhtQT09

🟠 YouTube :
https://youtube.com/@sisesasyari9785?si=rHwd9DjTndouRYiE


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Jan, 00:46


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Jan, 15:15


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Jan, 15:15


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat At-Takwir ayat 11
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَإِذَا ٱلسَّمَآءُ كُشِطَتۡ

Artinya:
dan apabila langit dilenyapkan,

Tafsir At-Taysir:
At-Thobari berkata :

وَإِذَا السَّمَاءُ نُزِعَتْ وَجُذِبَتْ، ثُمَّ طُوِيَتْ

‘’Dan tatkala langit dicabut dan ditarik kemudian dilipat’’ (Tafsir At-Thobari 24/149)

كُشِطَتْ diambil dari kata الْكَشْطُ yang dalam bahasa arab artinya adalah قَلْعٌ عَنْ شِدَّةِ الْتِزَاقٍ ‘’mencabut sesuatu yang sangat melengket’’.

Al-Qurthubi berkata

فَالسَّمَاءُ تُكْشَطُ كَمَا يُكْشَطُ الْجِلْدُ عَنِ الْكَبْشِ وَغَيْرُهُ

‘’Maka langitpun dicabut sebagaimana kulit dicabut dari domba dan hewan lainnya’’ (Tafsir Al-Qurthubi 19/235)

Kalau ada kambing atau unta yang disembelih, kemudian dikuliti, proses kulitnya dilepas itu disebut الْكَشْطُ. Jadi pada hari kiamat kelak Allah akan merobek langit tersebut seperti ditariknya kulit dari hewan.

Kita saksikan sekarang langit yang begitu hebat, tidak ada satu bagian pun yang berlubang. Semuanya kokoh dibangun oleh Allah dengan tujuh lapis. Langit tesrebut lengket di angkasa begitu kuat, akan tetapi pada hari kiamat kelak semua langit akan dirobek oleh Allah.

Adapun yang mengetahui hakikat proses pencabutan langit dari tempatnya adalah Allah semata, kita hanya mencoba memahami dari sisi bahasa.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Jan, 15:12


🌺🌸
Getirnya Ujian Sebelum Datangnya Kenikmatan
(Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc,)

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

Diantara ihsan Allah yang sempurna kepada hamba-hambaNya adalah memberikan getirnya ujian sebelum diberi kenikmatan.

Ketika Allah hendak menyempurnakan kenikmatan surga kepada Adam, Allah berikan kepadanya pedihnya dikeluarkan dari surga dan merasakan derita kehidupan dunia yang kesenangannya diwarnai oleh kepayahan.

- Tidaklah Allah menguji hamba-Nya kecuali karena Dia ingin memberinya kenikmatan.

- Tidaklah Allah menimpakan bala kepadanya kecuali karena Dia ingin memberinya keselamatan.

- Tidaklah Allah mematikannya kecuali karena Dia ingin menghidupkannya kembali.

- Tidaklah Dia menjadikan dunia penuh kepayahan kecuali agar si hamba berharap kehidupan akherat, dan

- Tidaklah Allah mengujinya dengan sikap manusia yang tidak baik kepadanya, kecuali karena agar si hamba kembali kepada-Nya.

(Mukhtashor Showa’iq Mursalah hal. 844)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Jan, 15:10


🌺🌸
Keyakinan Ahlus Sunnah wal Jamaah tentang Al-Qur’an
(Ustadz Ustadz Dr. Iqbal Gunawan, M.A)

Kajian kita telah sampai pada perkataan Imam Al-Barbahari Rahimahullah: “Al-Qur’an adalah Kalamullah (ucapan Allah ‘Azza wa Jalla), Allah yang menurunkannya dan Al-Qur’an adalah cahaya dari ‘Allah ‘Azza wa Jalla. Al-Qur’an bukan makhluk.” Ini adalah keyakinan Ahlus Sunnah wal Jamaah bahwa Al-Qur’an adalah ucapan Allah tanpa keraguan. Allah benar-benar berbicara dengan Al-Qur’an, yang kemudian disampaikan kepada Malaikat Jibril ‘Alaihis Salam dan dari Jibril disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Sebagaimana firman Allah:

نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ ‎﴿١٩٣﴾‏ عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنذِرِينَ ‎﴿١٩٤﴾

“Al-Qur’an itu dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Malaikat Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang yang memberi peringatan.” (QS. Asy-Syu’ara [26]: 193-194)

Kita meyakini sepenuhnya bahwa Malaikat Jibril menyampaikan Al-Qur’an tanpa mengubah apa pun dari yang Allah sampaikan. Sebab itulah ia disebut al-Amin (yang terpercaya). Demikian pula Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak mengarang Al-Qur’an, melainkan menyampaikan apa yang disampaikan oleh Jibril.

Keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah benar-benar ucapan Allah, Allah-lah yang menurunkan dan menyampaikan kepada Malaikat Jibril, kemudian disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, merupakan keyakinan Ahlus Sunnah wal Jamaah yang tidak ada perselisihan sejak masa para sahabat, tabi’in, hingga para imam yang empat.

Perselisihan tentang Al-Qur’an kalamullah baru muncul ketika kelompok Jahmiyah dan pengikutnya seperti Zaidiyah, Mu’tazilah, dan Syi’ah mulai menyebarkan paham bahwa Al-Qur’an adalah makhluk, bukan sifat atau ucapan Allah. Mereka mengambil paham dari Jahm bin Safwan, yang menolak semua nama-nama dan sifat Allah. Mu’tazilah juga demikian, mereka tidak meyakini bahwa Allah berbicara. Bahkan mereka menolak sifat-sifat seperti rahmat, murka, tangan, wajah, dan sifat-sifat fi’liyah yang Allah lakukan sesuai kehendak-Nya, seperti sifat istiwa, sifat turun, dan sifat datang. Ini semua diingkari oleh Jahmiyah dan Mu’tazilah.

💐Menetapkan Sifat Allah tanpa Menyamakan dengan Makhluk

Tujuan kelompok yang menolak sifat-sifat Allah adalah untuk merusak atau menimbulkan kerancuan dalam agama ini, meskipun mereka berdalih ingin mensucikan Allah ‘Azza wa Jalla. Mereka mengklaim bahwa dengan menolak sifat-sifat tersebut, mereka menjaga agar Allah tidak disamakan dengan makhluk. Mereka menyatakan bahwa jika menetapkan sifat-sifat ini—yang juga ada pada makhluk—berarti menyamakan Allah dengan makhluk.

Namun, Ahlus Sunnah wal Jamaah menetapkan sifat-sifat Allah tersebut karena Allah mengabarkan dalam Al-Qur’an dan apa yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sampaikan dalam hadits-hadits yang shahih. Kita tidak menyamakan sifat Allah dengan sifat makhluk. Kita meyakini bahwa lafadz dan maknanya secara umum bisa sama, seperti sifat “tangan,” “mendengar,” dan “melihat,” tetapi hakikat dan kaifiatnya sangat jauh berbeda.

Pendengaran Allah, misalnya, sangat berbeda dengan pendengaran makhluk. Makhluk hanya mampu mendengar suara yang dekat dan terbatas dalam menangkap satu suara dalam satu waktu. Jika dua orang berbicara bersamaan, akan sulit bagi manusia untuk memahami keduanya sekaligus. Sedangkan Allah Subhanahu wa Ta’ala mendengar semua ucapan, baik yang kecil maupun besar, dan seandainya seluruh makhluk berbicara dalam berbagai bahasa dan bermacam-macam permintaan, tidak akan ada suara yang bercampur satu sama lain; Allah memahami semua suara dan mendengar semuanya.

Kita menetapkan sifat-sifat Allah, tetapi tidak mengatakan bahwa hakikat dan kaifiyatnya sama dengan makhluk. Jika antara makhluk dengan makluk saya terjadi perbedaan yang sangat besar, seperti kenikmatan surga yang disebutkan—seperti buah-buahan, khamr, susu, dan bidadari—namanya sama dengan yang ada di dunia, namun hakikatnya sangat berbeda, demikian pula sifat-sifat Allah dan sifat-sifat makhluk.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Jan, 15:10


Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma pernah berkata bahwa di surga tidak ada yang sama dengan dunia kecuali namanya saja, adapun hakikatnya sangat berbeda dengan apa yang berbeda di dunia. Jika sesama makhluk saja ada perbedaan yang sangat besar, lalu bagaimana antara antara sifat Allah dan sifat makhluk? Tentu perbedaannya sangat jauh sekali dan tidak dapat dibandingkan. Perbedaan antara Kalamullah (ucapan Allah) dan Kalamul makhluk (ucapan makhluk) adalah seperti perbedaan antara Sang Pencipta dan makhluk ciptaan-Nya.

🌷Kajian lengkap : https://m.soundcloud.com/radiorodja/keyakinan-ahlus-sunnah-wal-jamaah-tentang-al-quran

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Jan, 01:37


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

17 Jan, 15:24


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

17 Jan, 15:24


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat At-Takwir ayat 10
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَإِذَا ٱلصُّحُفُ نُشِرَتۡ

Artinya:
dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka,

Tafsir At-Taysir:
Al-Qurthubi menjelaskan bahwa lembaran-lembaran catatan amal yang berada di tangan para malaikat ditutup tatkala seseorang meninggal dunia, dan tatkala hari kiamat dibuka kembali untuk dilihat olehnya hasil catatan amalnya selama hidupnya (lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/234)

Hal ini sebagaimana firman Allah
بَلْ يُرِيدُ كُلُّ امْرِئٍ مِنْهُمْ أَنْ يُؤْتَى صُحُفًا مُنَشَّرَةً
Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka (QS Al-Muddatstsir : 52)

Al-Baghowi berkata :
صَحَائِفَ الْأَعْمَالِ تُنْتَشَرُ لِلْحِسَابِ
‘’Lembaran-lembaran catatan amal terbuka untuk dihisab (Tafsir Al-Baghowi 8/348)

Pada hari kiamat kelak seluruh catatan amal yang pernah kita lakukan selama di dunia semua akan terbuka. Seluruh isi catatan amal tersebut berdasarkan amalan kita selama di dunia, kemudian dituliskan oleh malaikat. Sehingga hakekatnya yang mencatat catatan amal kita adalah kita sendiri. Oleh karena itu, jangan sampai kita mengisi buku catatan-catatan amal kita dengan catatan buruk yang mana catatan-catatan tersebut akan dibuka oleh Allah pada hari kiamat kelak.

Allah berfirman:
وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا
“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah Kitab yang dijumpainya terbuka.” (QS Al-Isra’: 13)

Bahkan kata para ulama, orang yang tidak bisa membaca akan bisa membaca dengan sendirinya pada hari tersebut. Di samping itu tidak perlu repot, catatan amal tersebut akan terbuka dengan sendirinya. Oleh karena itu, orang-orang kafir dan orang-orang yang melakukan kemaksiatan akan ketakutan ketika mereka melihat catatan amal mereka.
وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوهُ فِي الزُّبُرِ (52) وَكُلُّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ مُّسْتَطَرٌ (53)
“Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan (yang ada di tangan Malaikat). Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.” (QS. Al-Qamar: 52-53)

Jangankan dosa besar seperti berzina atau meyentuh wanita yang bukan mahram, lirikan mata saja akan dicatat oleh Allah.

Allah juga berfirman :
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ
“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS Al-Mu’min: 19)

Apabila kita melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah, maka itu semua akan dicatat dengan detail dan tidak ada yang terluputkan oleh Allah.

Seluruh ghibah yang kita lakukan, pandangan mata kita lakukan, kedzhaliman yang kita lakukan, uang haram yang kita makan, penghinaan ke orang lain yang kita lakukan, kedustaan yang kita lakukan, dan apapun yang kita lakukan maka semuanya akan tercatat pada catatan amalan tersebut.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

17 Jan, 15:23


“Hendaknya masjid dibersihkan dari semua bentuk jual-beli, namun berdasarkan penjelasan penulis, diberikan kelonggaran untuk melunasi hutang dan menulis hak-hak hutang, selama tidak berpanjang-panjang” (Syarah Ibnu Naji At Tanukhi ‘ala Matnir Risalah, 2/482).

Ini menunjukkan bahwa boleh melakukan akad hutang-piutang di masjid, namun hendaknya tidak menyibukkan diri dengannya.

Demikian paparan singkat mengenai masalah jual-beli di masjid. Semoga bermanfaat.

Wabillahi at taufiq was sadaad.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

17 Jan, 15:23


“Sesungguhnya masjid-masjid dibangun hanya untuk dzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla, untuk shalat, dan membaca Al Qur’an” (HR. Muslim, no. 285).

🪷Batasan area masjid yang dilarang jual-beli
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda dalam hadits di atas:

إذا رأيتم من يبيع أو يبتاع في المسجد

“Jika engkau melihat orang berjual-beli atau orang yang barangnya dibeli di masjid…”

Maka larangan berjual-beli di sini terkait dengan tempat yang disebut “masjid”. Sehingga penting untuk mengetahui apa saja batasan area masjid, karena jika suatu area termasuk batasan masjid maka berlakulah larangan berjual-beli di sana. Dalam kitab Fiqhul I’tikaf (hal. 128-134), Syaikh Khalid Al Musyaiqih menjelaskan batasan-batasan masjid. Yang ringkasnya sebagai berikut:

🌼Semua tempat yang digunakan untuk shalat adalah termasuk masjid. Para ulama sepakat akan hal ini.
🌼Atap masjid. Jumhur ulama berpendapat atap masjid adalah bagian dari masjid dan sahnya beri’tikaf di sana. Adapun Malikiyyah berpendapat atap masjid bukan bagian dari masjid karena tidak sah shalat Jum’at di sana. Namun ini pendapat yang lemah.
🌼Halaman masjid. Dalam hal ini ada tiga pendapat berkaitan dengan apakah halaman masjid termasuk masjid?
🪻Jika bersambung dengan masjid dan dilingkupi oleh sesuatu seperti pagar, maka termasuk masjid. Jika tidak bersambung atau tidak ada pagar, maka halaman masjid tidak termasuk masjid, dan dianggap keluar masjid jika berada di sana. Ini merupakan pendapat Syafi’iyyah, Imam Ahmad, sebagian Hanabilah.
🪻Halaman masjid secara mutlak (tidak ada pembatasnya), maka tidak termasuk masjid. Ini merupakan pendapat Malikiyyah dan pendapat pegangan mazhab Hanabilah.
🌼Menara masjid yang digunakan untuk adzan. Ada tiga keadaan:
🪻Jika menara berada di dalam masjid, maka ia bagian dari masjid menurut jumhur ulama. Namun Malikiyyah menyatakan tidak sah.
🪻Jika menara berada di luar masjid, ada tiga pendapat:
- Dianggap bagian masjid bagi muadzin tetap. Ini pendapat sebagian Hanafiyyah, pendapat pegangan mazhab Syafi’iyyah, sebagian Hanabilah dan Ibnu Hazm.
- Bukan bagian dari masjid, ini pendapat mu’tamad mazhab Hanafiyyah, dan sebagian Syafi’iyyah.
- Merupakan bagian dari masjid. Ini pendapat sebagian Syafi’iyyah, pendapat pegangan madzhab Malikiyyah dan Hanabilah. Pendapat pertama yang lebih rajih, karena menara dibangun hanya untuk kemaslahatan adzan masjid.
🪻Jika berada di halaman masjid, hukumnya sebagaimana hukum halaman masjid.

Syaikh Abdul Aziz Alu Asy Syaikh juga mengatakan:

“Selama dinding (pagar) masjid itu sempurna mengelilingi masjid maka semua yang di dalamnya termasuk masjid, dan semua yang di luarnya tidak termasuk masjid” (Majalah Al Buhuts Al Islamiyah, 59/81).

Sebagaimana juga kaidah fikih:

الحَرِيمُ لَهُ حُكْمُ مَا هُوَ حَرِيمٌ لَهُ

“Lingkar luar dari sesuatu memiliki hukum yang sama dengan sesuatu tersebut” (Al Asybah wan Nazhair, As Suyuthi, 1/125).

Kaidah ini didasari oleh hadits:

أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى، أَلَا وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ

“Ketahuilah bahwa setiap raja itu memiliki daerah perbatasan, dan daerah perbatasan Allah adalah yang Allah haramkan” (HR. Bukhari no. 52, Muslim no. 1599).

Ringkasnya, jika masjid memiliki pagar, maka tidak boleh berjual-beli di area dalam pagar. Adapun jika masjid tidak memiliki pagar, maka batasan terlarangnya jual beli adalah area yang dipakai untuk shalat, demikian juga semua bangunan yang bersambung dengan bangunan masjid.

🪷Boleh hutang-piutang di masjid
Kita ketahui bersama, hutang-piutang berbeda dengan jual beli. Sehingga dibolehkan dilakukan di masjid selama tidak berpanjang-panjang dan dan berlama-lama. Dalam Al Mukhtashar karya Al Khalil Al Maliki rahimahullah di sebutkan:

“Hal-hal berikut ini boleh dilakukan di masjid: bertempat tinggal di masjid bagi lelaki yang kesehariannya hanya beribadah, melakukan akad nikah, melunasi hutang, membunuh kalajengking, dan tidur qailulah” (Mukhtashar Al Khalil,1/211).

Ibnu Naji At Tanukhi rahimahullah mengatakan:

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

17 Jan, 15:23


🌺🌸
Transaksi Jual-Beli Di Masjid
(Ustadz Yulian Purnama, S.Kom)

Pembaca yang budiman, diantara adab ketika di masjid adalah tidak melakukan jual-beli di dalamnya. Bahkan hal ini dilarang oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Simak penjelasan berikut.

🪷Dalil-dalil terlarangnya jual-beli di masjid

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إذا رأيتُم من يبيعُ أو يبتاعُ في المسجدِ، فقولوا : لا أربحَ اللهُ تجارتَك . وإذا رأيتُم من ينشدُ فيه ضالة فقولوا : لا ردَّ اللهُ عليكَ

“Jika engkau melihat orang berjual-beli atau orang yang barangnya dibeli di masjid, maka katakanlah kepada mereka: semoga Allah tidak memberikan keuntungan pada perdaganganmu. Dan jika engkau melihat orang di masjid yang mengumumkan barangnya yang hilang, maka katakanlah: semoga Allah tidak mengembalikan barangmu” (HR. At Tirmidzi no. 1321, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami no. 573).

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, ia mengatakan:

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam melarang melakukan jual-beli di masjid, dan melarang melantunkan nasyid berupa sya’ir-sya’ir, dan melarang mengumumkan barang yang hilang, dan melarang mengadakan halaqah sebelum shalat Jum’at” (HR. Ahmad 10/156, Ahmad Syakir mengatakan: “sanadnya shahih”).

🪷Hukum jual-beli di masjid
Ulama berbeda pendapat mengenai hukum jual beli di masjid antara haram dan makruh. Asy Syaukani rahimahullah menjelaskan:

“Adapun masalah jual-beli di masjid, jumhur ulama berpendapat bahwa larangan dalam hadits di bawa kepada hukum makruh. Al Iraqi mengatakan: “Ulama ijma bahwa akad jual-beli yang sudah terjadi di masjid tidak boleh dibatalkan”. Demikian juga yang dikatakan Al Marwadi. Maka anda yang mengatakan bahwa larangan dalam hadits di bawa kepada hukum makruh, maka ia butuh kepada qarinah yang memalingkan dari makna yang hakiki dari larangan yaitu pengharaman. Dan ini merupakan pendapat sebagian ulama, yaitu bahwa larangan dalam hadits dimaknai secara hakiki, yaitu pengharaman. Dan inilah pendapat yang tepat.

Adapun ijma ulama bahwasanya akad jual-beli tidak boleh dibatalkan dan akadnya tetap sah maka ini tidak bertentangan dengan pengharaman. Maka tidak sah menjadikannya qarinah untuk memalingkan larangan kepada hukum makruh. Sebagian ulama Syafi’iyyah berpendapat hukumnya tidak makruh (baca: boleh) berjual-beli di masjid, namun ini terbantah oleh hadits-hadits yang ada” (Nailul Authar, 2/185-186).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan:

البيعُ والشِّراءُ والتَّأجيرُ والاستئجارُ محرَّمٌ في المسجد، لأنَّه ينافي ما بُنِيَتْ المساجِدُ من أجلِه

“Menjual, membeli, menyewakan, menawarkan sewaan, semuanya haram dilakukan di masjid, karena ini menafikan tujuan masjid dibangun (yaitu untuk ibadah, pent.)” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 33/22)

Maka dari penjelasan ini semua bentuk jual beli dan yang terkait dengannya seperti promosi, menawarkan barang, menyerahkan barang yang terutang pembayarannya, dan semisalnya semua itu terlarang.

Dari penjelasan Asy Syaukani di atas juga kita ketahui bahwa ulama ijma bahwa jual-beli yang dilakukan di masjid tetap sah akadnya, namun berdosa jika dilakukan dengan sengaja.

🪷Alasan terlarangnya jual-beli di masjid
Jual-beli di masjid dilarang agar orang tidak sibuk dengan urusan dunia di masjid. Sehingga ia lalai dari akhirat dan lalai dari dzikir kepada Allah di rumah Allah. Lihat bagaimana sikap Atha’ bin Yasar (seorang ulama tabi’in) rahimahullah berikut ini:

“Jika Atha bin Yasar melewati orang yang berjual-beli di masjid, ia memanggilnya dan menanyakan apa yang ia bawa dan apa yang ia inginkan? Jika orang tersebut menjawab bahwa ia ingin berjual beli maka Atha akan berkata: silakan anda pergi ke pasar dunia, karena di sini adalah pasar akhirat” (Al Muwatha Imam Malik, no. 601).

Juga sebagaimana dijelaskan Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, jual beli di masjid terlarang karena tidak sesuai dengan tujuan dibangunnya masjid.Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ اللهِ عَزَّ وَجِلَّ وَتاصَّلاَةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

17 Jan, 02:53


Bismillah,

Tafaddholiy tuk join & share
🎙 *Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حَفِظَهُ اللهُ_*
🗓️  *Jumat, 17 January 2025*
  *10.30 WIB s/d selesai*

📌Join Zoom Meeting:
https://us02web.zoom.us/j/7552623991?pwd=K3BRYkEvaUk5VTlCa0VISFhobGhtQT09

🟠 YouTube :
https://youtube.com/@sisesasyari9785?si=rHwd9DjTndouRYiE

Si.Se.Sa
💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

17 Jan, 00:00


Utang piutang yang dimaksud pada transaksi ini adalah, uang talangan yang dimiliki oleh penyedia jasa. Hal ini dianggap sebagai “utang”, dan biaya jasa yang disepakati adalah sebagai “manfaat” atau keuntungan. Dan manfaat itu tidak akan ada, kecuali setelah adanya utang. Inilah yang tidak diperbolehkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَا يَحِلُّ ‌سَلَفٌ ‌وَبَيْعٌ

“Tidak halal menyatukan antara salaf (penundaan barang) dan jual beli.” (HR. Abu Dawud)

Hal ini dilarang karena sebagai bentuk hilah (tipu daya) dari riba. Istilahnya riba yang terselubung, sehingga hal ini menjadi wasilah untuk mengambil manfaat dari utang piutang.

💐Beberapa hal yang harus diketahui tentang akad ini:

🪻Pertama: Akad seperti ini adalah akad yang tidak diperbolehkan, karena menyatukan antara utang dan jual beli jasa. Telah terdapat larangan yang jelas dari hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di atas.

🪻Kedua: Solusi dari akad yang tidak diperbolehkan ini adalah silakan untuk kembali kepada dua akad sebelumnya. Keduanya, InsyaAllah adalah akad yang diperbolehkan.

🪻Ketiga: Sebagian ulama ada yang membolehkan akad seperti ini dengan syarat ‘urf atau kebiasaan yang sudah ada antara kedua belah pihak. Seperti antara ibu dan anak, atau tetangga, teman, dan lain sebagainya. Ibu ketika memerintahkan kepada anaknya untuk membelikan makanan dengan uang anaknya, kemudian ibu ingin melebihkan uangnya. Apakah yang demikian tidak diperbolehkan? Oleh karena itu, hal ini dikecualikan oleh sebagian ulama. Wallahu A’lam

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

10 Jan, 00:38


Bismillah,

Tafaddholiy tuk join & share
🎙 *Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حَفِظَهُ اللهُ_*
🗓️  *Jumat, 10 January 2025*
  *10.15 WIB s/d selesai*

📌Join Zoom Meeting:
https://us02web.zoom.us/j/7552623991?pwd=K3BRYkEvaUk5VTlCa0VISFhobGhtQT09

🟠 YouTube :
https://youtube.com/@sisesasyari9785?si=rHwd9DjTndouRYiE

Si.Se.Sa
💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

09 Jan, 15:24


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

09 Jan, 15:23


🌺🌸
Tafsir Surat At-Takwir ayat 4
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَإِذَا ٱلۡعِشَارُ عُطِّلَتۡ

Artinya:
dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan),

Tafsir At-Taysir:
Adalah jamak (kata plural) dari نَاقَةٌ عُشَرَاءُ yaitu unta betina yang hamil besar dimana usia kehamilannya sudah 10 bulan ke atas dan sebentar lagi akan melahirkan.
Jadi ketika usia kandungan unta telah mencapai 10 bulan unta tersebut dinamakan عُشَرَاءُ , dan demikian terus namanya hingga melahirkan. Karena biasanya usia kandungan unta adalah 12 bulan dan terkadang bisa sampai 13 bulan.

Unta yang sudah kandungannya sudah berusia 10 bulan lebih adalah harta yang berharga bagi orang-orang arab di zaman dahulu, karenanya Allah menggunakannya sebagai permisalan. Kalau unta ingin melahirkan, biasanya sang pemilik unta sudah mengetahuinya, maka sang pemilik unta akan mengawasi kapan untanya akan melahirkan. Bahkan terkadang perkara-perkara yang lain tidak dia perdulikan demi memperhatikan proses melahirkan unta tersebut.

Pada hari kiamat kelak, jika ada orang yang mengurus unta maka dia akan meningalkan untanya (Lihat Tafsri Al-Qurthubi 19/229).

Ini adalah gambaran bahwa pada hari kiamat kelak apabila ada harta yang paling dia cintai maka dia akan ketakutan dan tidak akan memperdulikan harta tersebut.

Harta apapun yang sangat dia cintai akan dia tinggalkan pada hari kiamat karena dahsyatnya hari tersebut.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

09 Jan, 15:22


🌺🌸
Mengapa Tidak Malu Berbuat Dosa
(Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I.)

Ibnu Abbas mengatakan:

قِلَّةُ حَيَائِكَ مِمَّنْ عَلَى الْيَمِيْنِ وَعَلَى الشِّمَالِ وَأَنْتَ عَلَى الذَّنْبِ أَعْظَمُ مِنَ الذَّنْبِ … وَخَوْفُكَ مِنَ الرِّيْحِ إِذاَ حَرّكَ سَتْرَ بَابِكَ وَأَنْتَ عَلَى الذَّنْبِ وَلاَ يَضْطَرِبُ فُؤَادُكَ مِنْ نَظْرِ اللَّهِ إِلَيْكَ أَعْظَمُ مِنَ الذَّنْبِ

“Tidak punya rasa malu dengan malaikat pencatat amal yang berada di kanan dan kirimu ketika engkau berbuat dosa adalah sebuah dosa yang lebih besar dibandingkan dosa itu sendiri…

Rasa takutmu terhadap angin yang menggerakkan kain penutup pintu kamar yang engkau sedang melakukan dosa di dalamnya namun jantungmu tidak berdegup kencang karena sadar bahwa Allahﷻ melihatmu adalah sebuah dosa yang lebih besar dibandingkan dosa maksiat yang kau lakukan. (ad-Da’ wad Dawa’ karya Ibnul Qayyim hlm 57)

Seorang muslim itu tidak akan melakukan maksiat kecuali setelah tidak punya rasa malu dengan malaikat pencatat amal.

Padahal tidak punya rasa malu dengan malaikat pencatat amal saat melakukan maksiat adalah dosa yang lebih besar dibandingkan dosa maksiat itu sendiri.

Misal maksiat zina.

Seorang muslim tidak akan berbuat zina kecuali setelah hilang rasa malu kepada malaikat pencatat amal.

Tidak punya rasa malu dengan malaikat pencatat amal sehingga berbuat zina adalah sebuah dosa yang lebih besar dibandingkan dosa zina itu sendiri.

Padahal dosa zina itu sudah demikian besar.

Ketika seorang melakukan maksiat dalam kamar yang pintunya hanya tertutup kain tentu dia sangat ketakutan kain tersebut bergerak gerak tertiup angin. Dia takut ada orang yang memergoki dan melihatnya.

Padahal setiap saat Allah melihat semua perbuatannya. Lebih takut dilihat manusia dibandingkan rasa takut dilihat Allah ketika sedang melakukan maksiat adalah sebuah dosa yang lebih besar dibandingkan dosa maksiat itu sendiri.

Misal rasa khawatir ketahuan suami kalo telah berbuat zina tanpa ada rasa takut kepada Allah yang mengetahui dan melihat dia berzina itu dosanya lebih besar dibandingkan dosa zina itu sendiri.

Demikian pula bila suami yang berbuat zina.

Semoga Allah lindungi pembaca tulisan ini dari berbagai macam dosa yang mendatangkan murka Allah.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

09 Jan, 05:37


*﷽*

🌺🌸
*Kajian Online Sisesa*

🔷 *Hari : Kamis, 9 January 2025*
Pukul : 12.30 WIB - 13.30 WIB

🎙️ *Ustadz Khalid Basalamah*
_Tema :_
🌀 *#Amal Keluarga Point ke 54*

🔴 *YouTube :*
https://www.youtube.com/c/khalidbasalamah/live


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

08 Jan, 23:58


🌺🌸
Karakteristik Agama Islam (4-Selesai)
(Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Rahimahullah)

🪷 13. Islam mengajak kepada akhlak mulia dan amal shalih.
Allah Azza wa Jalla berfirman:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari orang-orang bodoh.” [Al-A’raaf/7: 199]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

“…Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang antaramu dan antara dia ada per-musuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat setia.” [Fushshilat/41: 34]

🪷14. Islam memelihara kesehatan. Banyak sekali dalil dari Al-Qur-an dan As-Sunnah tentang pemeliharaan kesehatan.
Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا

“…Dan makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” [Al-A’raaf/7: 31]

Para ulama mengatakan, “Sederhana dalam makan dan minum merupakan faktor utama terpeliharanya kesehatan.”

Di antara isyarat pemeliharaan kesehatan, Islam mengharamkan makanan yang berbahaya bila dikonsumsi oleh manusia.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah…” [Al-Ba-qarah: 173]

Allah berfirman tentang khamr (minuman keras):

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan itu) agar kamu mendapat keberuntungan.” [Al-Maa-idah/5: 90]

Khamr diharamkan karena di antara bahayanya adalah merusak akal, melemahkan jantung, merusak hati dan berbagai penyakit lainnya.

Allah Azza wa Jalla berfirman tentang madu yang berkhasiat menyembuhkan penyakit:

ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir.” [An-Nahl/16: 69]

🪷15. Islam seiring dengan penemuan ilmiah. Oleh karena itu tidak mungkin penemuan ilmiah yang benar bertentangan dengan nash-nash syari’at Islam yang jelas.

Demikianlah karakteristik Islam yang mengokohkan agama ini serta menunjukkan kemuliaannya.

[Disalin dari buku Prinsip Dasar Islam Menutut Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan ke 3]

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

08 Jan, 23:52


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

08 Jan, 15:09


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

08 Jan, 15:09


🌺🌸
Tafsir Surat At-Takwir ayat 3
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَإِذَا ٱلۡجِبَالُ سُيِّرَتۡ

Artinya:
dan apabila gunung-gunung dihancurkan

Tafsir At-Taysir:
Ada dua pendapat dalam ayat ini, pertama قُلِعَتْ مِنَ الْأَرْضِ، وَسُيِّرَتْ فِي الْهَوَاءِ yaitu dicabut dari pasaknya lalu dijadikan berjalan terbang di udara, dan kedua تَحَوُّلُهَا عَنْ مَنْزِلَةِ الْحِجَارَةِ، فَتَكُونُ كَثِيبًا مَهِيلًا yaitu dirubah dari batu yang kokoh menjadi debu yang berhamburan (lihat Tafsir Al-Qurthubi 19/228)

Gunung-gunung yang kita saksikan begitu kokohnya, tegak, tegar, bahkan Allah mengatakan dalam Al Quran:
وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
“Dan gunung-gunung, bagaimana ditegakkan oleh Allah.” (QS Al-Ghasyiyah : 19)

Sampai-sampai orang-orang menjadikan gunung sebagai perumpamaan seperti kalimat “orang itu tegar seperti gunung” yaitu kokoh seperti gunung. Akan tetapi ternyata gunung pada hari kiamat kelak akan terbang dijalankan oleh Allah.

Allah Subhanallahu Wata'ala berfirman:
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal dia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS An-Naml : 88)

Kondisi gunung-gunung dalam hari kiamat melalui beberapa tahapan. Yang pertama Allah akan mencabut gunung-gunung tersebut dari pasaknya kemudian Allah menerbangkannya.

Allah berfirman :
وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا
“Dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana.” (QS An-Naba’ : 20)

Setelah gunung-gunung tersebut diterbangkan, Allah akan menghancurkan gunung-gunung tersebut sehingga seakan-akan fatamorgana yang tadinya dilihat setelah itu menjadi hilang setelah Allah menghancurkannya.

Allah berfirman:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا
Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang gunung-gunung, maka katakanlah “Tuhanku akan menghancurkannya (pada hari kiamat) sehancur-hancurnya.” (QS Thaha : 105)

Bumi akan rata menjadi lembah yang tidak ada kemiringan padanya. Gunung-gunung pun dihancurkan kemudian akan menjadi seperti debu yang beterbangan.

Sebagaimana firman Allah :
وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا (5) فَكَانَتْ هَبَاءً مُّنبَثًّا (6)
“Dan gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya. Maka jadilah ia seperti debu-debu yang beterbangan.” (QS Al-Waqi’ah : 5-6)

Allah juga menggambarkannya dalam ayat yang lain.

Allah berfirman:
وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ
“Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS Al-Qari’ah : 5)

Seperti inilah kondisi gunung tatkala hari kiamat. Pertama Allah terbangkan, kemudian Allah menghancurkannya seperti debu yang tidak ada bekasnya.

Kejadian seperti ini tentu saja akan menimbulkan ketakutan dan kengerian pada hari kiamat kelak ketika manusia menyaksikan bagaimana matahari dilipat, bintang-bintang berjatuhan, dan gunung-gunung diperjalankan kemudian dihancurkan oleh Allah.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

08 Jan, 15:07


🌺🌸
Menyesali Perbuatan Apakah Menyesali Takdir?
(Ustadz Fauzan Azhiimaa, Lc.)

🪷Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semua peristiwa yang terjadi di alam dunia ini telah Allah taqdirkan dan hal itu terjadi karena perbuatan Allah atas hamba-Nya. Apakah seseorang yang menyesali atas perbuatannya juga dia berarti menyesal kepada Allah ?

جزاك اللهُ خيراً

🪷Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Kita mengetahui bahwa semua yang terjadi dan akan terjadi atas kehendak Allah Ta’ala.

Beriman kepada takdir adalah dengan cara :

1.Meyakini Allah memiliki ilmu dan mengetahui segalanya, yang terjadi, sedang terjadi dan yang akan terjadi.

2.Semua telah tertulis dalam lauh mahfuz 50.000 tahun sebelum diciptakan langit dan bumi.

3.Dan yang telah ditulis akan terjadi jika Allah kehendaki. Tapi manusia juka memiliki kehendak, pilihan untuk menentukan ini dan itu tetapi kehendak manusia dibawah kehendak Allah. Maka ada orang yang menghendaki sukses menggapai cita citanya kemudian dia berjuang keras tetapi tidak Allah kehendaki sukses. Tapi jangan dipahami kita berserah diri apa adanya kepada takdir. Karena kita juga diberi pilihan untuk berbuat.

4.Yang terakhir adalah Allah menciptakan dan mentakdirkan semua yang telah ditulis dan dikehendaki tersebut terjadi.

Jika seseorang menyesali takdir yang telah berlalu dan tujuannya adalah tidak menerima takdir jelas ini tidak boleh. Akan tetapi jika menyesal atas perbuatan yang telah lalu dari dosa yang bisa mendorong untuk beramal shalih maka ini adalah sebagian dari syarat taubat yang diperbolehkan.

Dan hendaknya seorang muslim optimis dengan amal shalih di hari ini yang dia diberikan kesempatan untuk hidup adapun yang telah berlalu jika selalu disesali dan ditangisi maka ini celah syaitan agar seorang muslim sedih dan tidak semangat serta lemah untuk beramal shalih.

Wallahu a’lam.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

08 Jan, 12:04


🌺🌸
Karakteristik Agama Islam (3)
(Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Rahimahullah)

🪷9. Islam adalah agama cinta, kebersamaan, persahabatan dan kasih sayang sesama kaum mukminin.
Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” [Al-Hujuraat/49: 10]

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ. إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.

“Perumpamaan kaum mukminin dalam (sikap) cinta men-cintai, sayang-menyayangi dan menaruh rasa simpati, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan demam dan tidak bisa tidur.” [2]

Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْماَنُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، اِرْحَمُوْا مَنْ فِي اْلأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ.

“Orang-orang yang saling sayang-menyayangi akan dikasihi oleh Allah Yang Maha Pengasih, Maha Perkasa lagi Mahatinggi, maka sayangilah orang yang ada di muka bumi, niscaya kalian disayangi oleh Allah yang ada di langit.”[3]

🪷10. Islam adalah agama kesungguhan, keseriusan dan amal.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اَلْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ، اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجَزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلاَ تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرَ اللهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ.

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam menuntut sesuatu yang bermanfaat bagimu dan mohonlah per-tolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, ‘Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu,’ tetapi katakanlah, ‘Ini telah ditakdir-kan Allah, dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki,’ karena ucapan ‘seandainya’ akan membuka (pintu) per-buatan syaitan.”[4]

🪷11. Islam adalah agama yang sangat jauh dari kontradiksi.
Allah Azza wa Jalla berfirman:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

“Maka apakah mereka tidak menghayati (mendalami) Al-Qur-an? Kalau kiranya (Al-Qur-an) itu bukan dari sisi Allah, pastilah mereka menemukan pertentangan yang banyak di dalamnya.” [An-Nisaa’/4: 82]

🪷12. Islam itu sangat jelas dan sangat mudah, tidak sulit, dan Islam mudah difahami oleh setiap orang.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

08 Jan, 01:07


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Jan, 15:10


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Jan, 15:09


🌺🌸
Tafsir Surat At-Takwir ayat 2
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتۡ

Artinya:
dan apabila bintang-bintang berjatuhan,

Tafsir At-Taysir:
Apabila diteliti perkataan salaf terhadap tafsir انْكَدَرَتْ juga terbagi menjadi dua pendapat.

Pertama انْكَدَرَتْ artinya تَنَاثَرَتْ “berserakan” atau تَسَاقَطَتْ “berjatuhan”, dan sebagian tafsiran yang lain bermakna تَغَيَّرَتْ yang artinya “berubah” yaitu hilang cahayanya (lihat Tafsir At-Thobari 24/132-133)

Kedua tafsiran adalah tafsiran yang tidak bertentangan karena apabila bintang-bintang berjatuhan maka telah terjadi perubahan padanya dan hilang cahayanya.

Al-Kalbi dan ‘Athoo’ berkata :
تُمْطِرُ السَّمَاءُ يَوْمَئِذٍ نُجُومًا فَلَا يَبْقَى نَجْمٌ إِلَّا وَقَعَ
“Pada hari itu langit menurunkan hujan bintang, maka tidak tersisa satu bintangpun kecuali jatuh (ke permukaan bumi)” (Tafsir Al-Baghowi 8/346)

Kejadian ini juga merupakan perkara yang mengerikan yang terjadi pada hari kiamat. Kita saksikan di atas bintang-bintang yang begitu banyak yang mungkin jumlahnya berjuta-berjuta bahkan lebih.

Seandainya sebuah meteor jatuh hal itu sudah menakutkan padahal meteor ukurannya kecil dibandingkan jika seandainya bintang yang sangat besar itu jatuh menimpa bumi ini.

Lalu bagaimana jika bintang-bintang yang ada di langit semuanya berjatuhan. Sungguh itu adalah perkara yang mengerikan dan ini akan terjadi pada hari kiamat kelak.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Jan, 15:08


انظروا إلى من هو أسفل منكم ولا تنظروا إلى من هو فوقكم ، فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله عليكم

“Lihatlah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah Engkau melihat orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga kita selalu diberikan rasa qana’ah dan kekayaan hati karena itulah hakikat kebahagiaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

“Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun, kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian, semoga bermanfaat.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Jan, 15:08


🌺🌸
Manusia Lebih Serakah dari Serigala Lapar?
(dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK)

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa manusia lebih serakah daripada dua serigala lapar yang akan menerkam kambing. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا ذئبان جَائِعَانِ أُرسِلاَ في غَنَمٍ بأفسَدَ لها مِنْ حِرصِ المرء على المال والشَّرَف لدينهِ

“Dua serigala lapar yang menghampiri seekor kambing tidak lebih berbahaya baginya daripada ambisi seseorang kepada harta dan kedudukan bagi agamanya.” (HR. Tirmidzi)

Syekh Ali Firkous menukil penjelasan dari Ibnu Rajab rahimahullah, beliau menjelaskan mengapa dibuat permisalan dengan dua serigala lapar. Dua serigala itu akan mengepung kambing sehingga tidak ada lagi kambing yang tersisa, melainkan hanya sedikit saja. Beliau rahimahullah berkata,

فالذئبان الجائعان إذا أُرسلا في قطيعٍ من الغنم وأحاطا به من جانبيه وقد غاب الراعي الحارسُ لذلك القطيع؛ فإنهما سيهلكانه ويفترسانه، ولن ينجوَ من الغنم إلَّا القليل

“Dua serigala yang lapar tatkala menerkam segerombolan kambing, mereka berdua akan mengepung kambing dari dua arah dan saat itu penjaga/pengembala kambing sedang tidak ada. Kedua serigala itu akan menerkam dan menghabiskan, tidak ada kambing yang selamat, melainkan sedikit saja.” (Sumber: https://ferkous.com/home/?q=rihab-1-20)

Manusia bisa jadi lebih serakah daripada dua serigala tadi. Serigala lapar yang menyerbu kandang kambing, cukup makan beberapa kambing saja agar kenyang, lalu serigala itu pun pergi. Sedangkan manusia yang serakah, semua ayam habis dan bisa jadi beserta kandang-kandangnya.

Manusia bisa jadi lebih serakah dan tamak daripada serigala. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَلَا يَزْدَادُ النَّاسُ عَلَى الدُّنْيَا إِلَّا حِرْصًا، وَلَا يَزْدَادُوْنَ مِنَ اللهِ إِلَّا بُعْدًا

“Hari Kiamat semakin dekat. Tidak bertambah (kemauan) manusia kepada dunia, melainkan semakin rakus. Dan tidak bertambah (kedekatan) mereka kepada Allah, melainkan semakin jauh.” (HR. Al-Hakim, lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah)

Ketamakan manusia kepada harta memang fakta dan banyak terjadi, serta memunculkan kerusakan di muka bumi. Karena memang fitnah (ujian) terbesar umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah harta, Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَفِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ

“Sesungguhnya pada setiap umat ada fitnah (ujiannya). Dan fitnah umatku adalah harta.” (HR. Bukhari)

Bahkan fitnah dahsyat harta ini juga mengenai orang tua yang sudah lanjut usia (“sepuh”). Harusnya semakin tua itu semakin sadar bahwa ia sudah dekat dengan kematian dan sebentar lagi harta-harta yang ia kumpulkan akan meninggalkannya. Akan tetapi, bisa jadi karena fitnah harta ia terus mengumpulkan harta tanpa peduli batasan syariat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

قَلْبُ الشَّيْخِ شَابٌّ عَلَىٰ حُبِّ اثْنَتَيْنِ : طُوْلُ الْـحَيَاةِ وَحُبُّ الْمَالِ

“Hati orang yang tua renta senantiasa muda dalam mencintai dua perkara: hidup yang panjang dan cinta terhadap harta.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Tidak heran besarnya fitnah harta ini sehingga Allah memperingatkan manusia bahwa harta telah melalaikan kita sampai masuk ke kuburan. Allah Ta’ala berfirman,

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

“Bermegah-megahan dengan harta telah melalaikan kalian.” (QS. At-Takatsur: 1)

Solusi dari ketamakan harta agar tidak seperti serigala adalah qana’ah. Merasa cukup dengan apa yang Allah berikan, tidak terus mengeluh kekurangan, dijauhkan dari rasa serakah, dan tamak terhadap dunia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ

“Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rezeki yang cukup dan Allah menjadikannya merasa puas (qana’ah) dengan apa yang diberikan kepadanya.” (HR. Muslim)

Cara terbaik agar kita selalu qana’ah adalah senantiasa melihat yang di bawah kita dalam masalah dunia dengan tujuan agar selalu bersyukur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

27 Dec, 15:14


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

27 Dec, 15:14


🌺🌸
Tafsir Surat Al-‘Infitar ayat 18
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

ثُمَّ مَآ أَدۡرَىٰكَ مَا يَوۡمُ ٱلدِّينِ

Artinya:
Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?

Tafsir At-Taysir :
Allah mengulang-ulang pertanyaan ini untuk menunjukkan dahsyatnya hari kiamat.

Sebagaimana dalam surat Al-Qari’ah, Allah juga mengulang-ulang pertanyaan dengan model yang serupa. Allah berfirman:

الْقَارِعَةُ (1) مَا الْقَارِعَةُ (2) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ (3)

(1) Hari kiamat ; (2) Apakah hari kiamat itu? ; (3) Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (QS Al-Qari’ah : 1-3)

Pertanyaan diulang-ulang untuk menunjukkan dahsyatnya hari tersebut.

Dalam ayat ini Allah ingin menyampaikan apa itu hari pembalasan. Hari dimana akan dibalaskan segala apa yang pernah kita lakukan, bahkan sekecil apapun akan ada balasannya.

Rasulullah bersabda :

وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ

“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722)

Allah juga berfirman:

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)

(7) Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya ; (8) Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (QS Az-Zalzalah : 7-8)

Kemudian Allah subhanallahu wata'ala menutup surat Al-Infithar dengan menjelaskan apa itu hari pembalasan.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

27 Dec, 15:13


🌺🌸
Kumpulan Tanya Jawab Dan Artikel Seputar Perayaan Natal - Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku
(Tim Asatidzah Dewan Konsultasi Bimbingan Islam)

https://bimbinganislam.com/wp-content/uploads/2021/12/EBOOK_TJ_2_qc.pdf

Penerbit : Maktabah Bimbingan Islam

Silahkan disebarluaskan

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

27 Dec, 02:04


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Dec, 15:54


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Dec, 15:53


🌺🌸
Tafsir Surat Al-‘Infitar ayat 17
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا يَوۡمُ ٱلدِّينِ

Artinya:
Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?

Tafsir Al-Muyassar:
Tahukah kalian bagaimana dahsyatnya hari Perhitungan itu? Kemudian tahukah kalian bagaimana dahsyatnya hari Perhitungan itu? Pada hari itu, tidak seorang pun dapat memberi manfaat kepada orang lain. Segala urusan pada hari itu hanya milik Allah, tidak ada seorang pun dapat mengalahkan-Nya dan tidak ada seorang pun dapat membantah-Nya.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Dec, 15:52


🌺🌸
Menerima Orderan Natal
(Dr Muhammad Abduh Tuasikal)

Apa hukum menerima orderan atau pesanan natal?

Seringkali didapat pertanyaan hangat seperti ini menjelang natal terutama dari para pelaku bisnis karena banyak orderan menjelang natal 25 Desember.

Tentu saja kita selaku muslim tidak mendukung ritual keagamaan non-muslim. Menerima orderan berkaitan dengan acara natal berarti mendukung. Mendukung seperti ini tidaklah dibolehkan dalam agama kita.

Allah Ta’ala berfirman,
‎وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. ” (QS. Al-Maidah: 2).

Ayat ini menunjukkan bahwa terlarang saling tolong menolong dalam maksiat.

Kami cuma ingatkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut bagi yang begitu khawatir rugi karena meninggalkan order yang tidak boleh diterima seorang muslim.

‎إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik bagimu.” (HR. Ahmad 5/363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
 
Padahal rezeki kita tidak pernah tertukar. Kenapa khawatir?
 
Moga siapa saja yang meninggalkan sesuatu karena Allah, moga usaha dan bisnisnya lebih berkah.
Sedangkan bekerjasama bisnis dengan non-muslim, asalnya masih boleh.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Dec, 15:50


“Menyerupai mereka pada sebagian hari rayanya, melahirkan kegembiraan dalam hati terhadap kebatilan pada mereka. Kadang mereka memberi makanan untuk memanfaatkan  kesempatan dan  merendahkan orang-orang lemah.”

Barangsiapa yang melakukan sesuatu dari hal itu, maka dia berdosa. Baik dia lakukan sekedar basa basi, pertemanan, malu sebab-sebab lain. Karena hal itu termasuk mudahanah (bermuka dua) dalam agama Allah, dan dapat menguatkan jiwa orang kafir serta rasa bangga kepada agama mereka.

Hanya Allah yang berkuasa memuliakan umat Islam terhadap agamanya, memberi kekuatan  untuk dapat konsisten, serta menolong kaum muslimin menghadapi musuh-musuhnya. Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Dec, 15:50


🌺🌸
Hukum Ucapan Selamat Kepada orang Kafir Pada Hari Raya Mereka
(ıslamqa)

🪷Pertanyaan
Apa hukum memberikan ucapan selamat kepada orang kafir pada hari raya mereka?

🪷Jawaban
Alhamdulillah.

Memberi ucapan selamat pada hari raya Natal atau lainnya dari hari raya keagamaan mereka sepakat diharamkan. Hal itu dinukil oleh Ibnu Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ahkam Ahlu Dzimmah’, beliau mengatakan,

‘Adapun memberi ucapan selamat dengan syiar khusus untuk orang kafir, hal itu disepakati keharamannya. Seperti memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka dengan mengucapkan ‘Hari raya yang diberkahi untuk anda.’ Atau memberikan ucapan selamat dengan hari raya ini atau semisal itu. Hal ini, walaupun pelakunya selamat dari kekufuran, maka ia termasuk sesuatu yang diharmakan. Hal itu seperti kedudukannya dengan memberikan ucapan selamat dengan sujudnya kepada salib. Bahkan hal itu lebih besar dosanya disisi Allah dan lebih dimurkai dibandingkan memberi ucapan selamat untuk orang yang meminum khamr dan membunuh jiwa. Serta terjerumus dalam perbuatan asusila yang diharamkan dan semisalnya. Banyak di antara orang yang kurang penghargaan terhadap agama, terjerumus terhadap hal itu. tidak tahu kejelekan apa yang dilakukannya. Barangsiapa yang memberi ucapan selamat kepada seorang hamba yang melakukan kemaksiatan, bid’ah dan kekufuran, maka dia terancam mendapatkan kemurkaan Allah. selesai ucapan beliau rahimahullah.

Sesungguhnya memberi ucapan selamat kepada orang kafir terhadap hari raya agama mereka itu diharamkan sebagaiman  dinyatakan oleh Ibnu Qayim. Karena itu berarti mengakui dan ridha dengan syiar kekufuran mereka, meskipun dia sendiri tidak rela dengan kekafiran itu. Seorang muslim diharamkan ridha dengan syiar kekufuran atau memberi ucapan selamat dengannya atau lainnya. Karena Allah Ta’ala tidak ridha akan hal itu sebagaimana dalam firman-Nya:

اِنْ تَكْفُرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ ۗوَلَا يَرْضٰى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَۚ وَاِنْ تَشْكُرُوْا يَرْضَهُ لَكُمْۗ

“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” [Az-Zumar/39 : 7]

Dan Firman-Nya.

اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”[Al-Maidah/5:3]

Maka, memberikan ucapan selamat itu haram, baik mereka ikut serta dalam perayaan maupun tidak.

Kalau mereka memberikan ucapan selamat kepada kita dengan hari raya mereka, maka kita tidak memberikan jawaban akan hal itu, karena itu bukan hari raya kita. Dan karena itu hari raya yang Allah tidak rela denganya. Juga karena hal itu adalah perkara yang diada-adakan dalam agama mereka, atau disyariatkan akan tetapi dihapus dengan agama Islam yang Allah utus Muhammad sallallahu alaihi wa sallam kepada seluruh makhluk.

Allah berfirman.

وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali Imran/3:85]

Maka jawaban seorang muslim pada kesempatan semacam ini adalah haram. Hal ini bahkan lebih besar (dosanya) dibandingkan dengan mengucapkan selamat terhadap mereka di hari raya, karena hal itu termasuk ikut serta dengan mereka.

Begitu juga seorang muslim diharamkan menyerupai orang kafir dengan mengadakan perayaan seperti ini, atau saling memberi hadiah, membagikan kue, memasak makanan, libur kerja atau semisal itu. berdasarkan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam kitab Iqtidha As-Syiratal Mustaqim Mukholafatul Ahlil Jahim’ mengtakan,

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Dec, 23:59


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Dec, 15:17


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Dec, 15:16


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-‘Infitar ayat 16
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَمَا هُمۡ عَنۡهَا بِغَآئِبِينَ

Artinya:
Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu.

Tafsir At-Taysir:
Tidak akan ghaib artinya adalah mereka senantiasa hadir di dalam neraka jahannam dan mereka kekal di dalamnya, tidak pernah sedetik pun berhenti dari siksaan.

Apabila orang-orang kafir sudah memasuki neraka Jahannam, mereka akan meminta agar siksaannya diringankan, namun Allah tidak akan memberi keringanan.

Allah berfirman:
فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَاباً
“Rasakanlah adzab Allah Subhanallahu wata'ala maka kami tidak akan menambah pada kalian kecuali adzab.” (QS An-Naba’ : 30)

Ini adalah ayat yang sangat ditakutkan oleh para penghuni neraka Jahannam. Mereka tidak diadzab dengan satu jenis adzab, tetapi adzabnya akan ditambah terus-menerus.

Sampai-sampai Abdullah bin ‘Amr berkata :
مَا أُنْزِلَتْ عَلَى أَهْلِ النَّارِ آيَةٌ قَطٌّ أَشَدُّ مِنْهَا
“Tidak pernah turun satu ayatpun yang lebih berat kepada penghuni neraka dari pada ayat ini” (Fathul Qodiir 5/444)

Kapan mereka akan keluar dari neraka jahannam? Jawabannya adalah hingga unta bisa masuk ke lubang jarum, dan hal tersebut adalah sebuah kemustahilan.

Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.” (QS Al-A’raf : 40)

Maka sungguh beruntung orang-orang yang bertauhid kepada Allah subhanallahu wata'ala yang diselamatkan dari adzab neraka jahannam yang kekal. Karena keberuntungan yang hakiki adalah bisa masuk surga dan terselamatakan dari neraka jahannam.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Dec, 15:15


🌺🌸
Fatwa Ulama : Mengucapkan Selamat Natal
(Syaikh Muhammad al-Utsaimin)

🪷Pertanyaan :
Apakah hukumnya mengucapkan selamat kepada orang kristen pada hari besar mereka, karena saya mempunyai paman yang mempunyai tetangga yang beragama kristen yang dia (paman) mengucapkan selamat kepadanya dalam kebahagiaan di hari besar. Dan dia (tetangga) juga mengucapkan selamat kepada paman saya dalam kebahagiaan atau hari besar dan setiap ada kesempatan. Apakah hal ini boleh, muslim mengucapkan selamat kepada orang kristen dan orang kristen mengucapkan selamat kepada muslim pada hari besar dan kebahagiaan? Berilah fatwa kepada saya semoga Allah Subhanahuwata’alla membalas kebaikan untukmu.

🪷Jawaban :
Tidak boleh bagi seorang muslim mengucapkan selamat kepada orang kristen dengan hari-hari besar mereka, karena hal itu termasuk tolong menolong terhadap perbuatan dosa dan kita dilarang dalam hal itu. Firman Allah Subhanahuwata’alla:

قال الله تعالى : وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [al-Maidah/5:2]

Sebagaimana dalam hal itu ada sifat cinta kepada mereka, mengharapkan cinta mereka, dan menyatakan ridha (senang) terhadap mereka dan terhadap syi’ar agama mereka, dan ini hukumnya tidak boleh. Bahkan yang wajib adalah menampakkan permusuhan dan menyatakan kebencian kepada mereka, karena mereka menentang Allah Subhanahuwata’alla dan menyekutukan Dia dengan yang lain, serta menjadikan bagi-Nya istri dan anak. Firman Allah Subhanahuwata’alla:

قال الله تعالى:  لاَّتَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخَرِ يُوَآدُّونَ مَنْ حَآدَّ اللهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلاَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ اْلإِيمَانَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُوْلاَئِكَ حِزْبُ اللهِ أَلآَإِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ 

Baca Juga  Hukum Memiliki Pohon Natal Tanpa Melakukan Perayaan
Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah Subhanahuwata’alla ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung. [al-Mujadilah/58:22]

Dan firman Allah Subhanahu wa Ta’alla:

قال الله تعالى:  قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَءَآؤُا مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَآءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ 

Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:”Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja…. [Al-Mumtahanah/60:4]

Wa billahit taufiq, semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

Fatawa Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa 3/213.

[Disalin dari التهنئة بعيد الكريسماس  Penulis : Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa, via AlManhaj]

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

02 Dec, 15:09


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

02 Dec, 15:08


“Tatkala langit terbelah.” (QS Al-Insyiqaq : 1)

Perbedaan antara infithar dan insyiqaq, infithar adalah permulaan terbelahnya langit. Setelah itu, semakin lama akhirnya langit benar-benar terbelah, itu lah yang disebut denga insyiqaq.

Ibnu Zaid berkata :
فَإِذَا جَاءَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ انْفَطَرَتْ ثُمَّ انْشَقَّتْ، ثُمَّ جَاءَ أَمْرٌ أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ انْكَشَطَتْ
‘’Jika tiba hari kiamat maka langitpun mengalami infithoor lalu insyiqooq, lalu terjadi yang lebih besar lagi dari itu yaitu mengalami al-kasyth’’ (Tafsir At-Thobari 23/122)

Kemudian setelah langit terbelah, jadilah langit tersebut menjadi lemah. Karena sebelumnya Allah menyebut langit dengan makhluk yang kokoh lagi kuat. Allah berfirman:
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا
“Dan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh.” (QS An-Naba’ : 12)

Namun tatkala terjadi hari kiamat maka langit kemudian terbelah dan sehingga jadilah langit itu menjadi sangat lemah. Allah berfirman :
وَانشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ
“Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.” (QS Al-Haqqah : 16)

Allah kemudian melakukan al-kasyth yaitu melepas langit tersebut sebagaimana kulit yang dilepaskan dari seekor hewan. Setelah langit dilepaskan lalu dilipat oleh Allah. Allah berfirman:
يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۚ
“(Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti lembaran-lembaran buku.” (QS Al-Anbiya : 104)

Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَالْأَرْضُ جَمِيعًا قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
"Dan mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit akan dilipat dengan tangan-Nya. Maha Suci Dia dan Mha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (QS Az-Zumar : 67)

Jadi urutan perubahan langit sebagai berikut :
(1) Al-infithoor (awal terbelahnya langit) lalu
(2) al-insyiqooq (terbelahnya langit secara sempurna) lalu
(3) langit menjadi lemah lalu
(4) al-kasyth (langit dilepas dari tempatnya) lalu
(5) at-Thoyy (langit dilipat oleh Allah)

Ini adalah kondisi-kondisi perubahan alam semesta yang akan terjadi pada hari kiamat. Bagaimanapun kengerian yang kita bayangkan, niscaya tidak akan sama dengan kengerian yang akan terjadi pada hari kiamat kelak. Kita mungkin pernah mendengar suara guntur yang sangat keras, kita mungkin pernah melihat meteor yang jatuh, dan kita juga mungkin pernah melihat kejadian-kejadian dahsyat lainnya, tetapi kejadian-kejadian tersebut tidak akan ada apa-apanya dibanding dengan kedahsyatan hari kiamat.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

02 Dec, 15:08


Tujuannya adalah sebagai mukaddimah (pengantar) untuk mencela orang-orang yang kafir kepada Allah, padahal mereka telah diberikan nikmat yang berlimpah oleh Allah. Dan untuk mencela orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan terhadap hari kebangkitan.
Semua manusia mengetahui bahwa langit adalah makhluk yang paling besar yang pernah kita saksikan. Tidak ada makhluk yang lebih besar dan lebih luas dibandingkan dengan langit. Bahkan matahari sekalipun berada di dalam langit, rembulan di dalam langit, bintang-bintang juga berfungsi sebagai perhiasan langit berada di dalamnya. Karenanya, langit merupakan makhluk paling besar yang pernah kita saksikan. Dan Allah menciptakan langit dengan penciptaan yang luar biasa. Allah berfirman :

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ

“Dan langit Kami bangun langit dengan kekuasaan (Kami), dan kami yang meluaskannya.” (QS Az-Zariyat : 47)

Allah menyatakan bahwasanya Dia telah meluaskan langit tersebut. Oleh karena itu, penciptaan manusia itu lebih ringan daripada penciptaan langit. Allah subhanallahu wata'ala berfirman:
أَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ ۚ بَنَاهَا
“Apakah penciptaan kalian yang lebih hebat, ataukah langit yang telah dibangun-Nya?” (QS An-Nazi’at : 27)

Allah pula lah yang telah meninggikan langit tanpa ada tiang. Allah berfirman :
وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ
”Dan (apakah mereka tidak melihat) bagaimana langit ditinggikan?”

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا
Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya (QS Luqman : 10)

وَيُمْسِكُ السَّماءَ أَنْ تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِ
Dan Dia menahan langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? (QS Al-Hajj : 65)

Sungguh menakjubkkan, langit adalah makhluk yang sangat besar dan di dalamnya terdapat makhluk yang besar pula. Langit berada di atas bumi dan dia adalah payung/atap bagi bumi ini akan tetapi tidak ada tiang yang menopangnya hingga ke bumi. Dan langit yang luar biasa besarnya ini pada hari kiamat kelak akan dirubah kondisinya oleh Allah. Di samping itu, Allah akan merubah kondisi seluruh alam semesta ini sebagai pertanda bahwasanya akan ada kehidupan dan suasana yang baru yaitu kehidupan akhirat. Langit yang begitu megahnya akan dihancurkan oleh Allah subhanallahu wata'ala.
Para ahli fisika mengatakan -wallahu a’lam akan kebenarannya- bahwasanya antara bumi dengan planet-planet lainnya mempunyai gaya gravitasi yang menghasilkan efek tarik-menarik satu dengan yang lainnya. Gaya gravitasi inilah yang mengikat antara planet-planet tersebut, begitupun antara bumi dengan matahari, dan benda-benda langit lainnya. Seakan-akan ada kekuatan yang tidak terlihat yang mereka namakan dengan gaya gravitasi. Gaya gravitasi ini yang menyebabkan stabilitas posisi planet-planet dan benda-benda langit lainnya terjaga sehingga semua berjalan pada orbitnya masing-masing.

Dalam Al-Quran Allah menyatakan :
إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضَ أَنْ تَزُولا
“Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi agar tidak melenceng.” (QS Fathir : 41)

At-Thobari berkata :
لِئَلَّا تَزُولَا مِنْ أَمَاكِنِهِمَا
‘’Yaitu agar langit dan bumi tidak tergelincir dari tempatnya’’ (Tafsir at-Thobari 19/390)

Sebagian ulama zaman sekarang mengatakan bahwa diantara makna zawaal adalah tergelincir. Sehingga makna ayat tersebut adalah langit dan bumi tetap pada orbitnya. Seandainya langit dan bumi bergeser atau tergelincir maka tidak ada yang bisa mengembalikannya. Begitu pula seandainya satu buah bintang saja terlepas dari orbitnya maka tidak ada yang bisa mengembalikan bintang tersebut ke garis orbitnya.
Oleh karena itu, orbit-orbit ini pada hari kiamat kelak atau hukum gaya grafitasi ini yang menyebabkan keteraturan antara planet satu dengan planet lainnya, antara satu bintang dengan bintang lainnya, antara bumi dengan matahari, atau antara bulan dengan bumi, semua keteraturan tersebut akan rusak dan hancur pada hari kiamat.
Tentang keadaan langit, Allah juga menyebutkan dalam ayat yang lain. Seperti dalam surat Al-Insyiqaq, Allah berfirman:
إِذَا السَّمَاءُ انشَقَّتْ

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

02 Dec, 15:08


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-‘Infitar ayat 1
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنفَطَرَتۡ

Artinya:
Apabila langit terbelah,

Tafsir At-Taysir:
Sebagaimana yang telah berlalu pada tafsir surat At-Takwir bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi tentang surat At-Takwir, Al-Infithar, dan Al-Insyiqaq yang ketiga surat ini membicarakan tentang dahsyatnya, ngerinya hari kiamat. Nabi shallallahu' alaihi wasallam bersabda :

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ كَأَنَّهُ رَأْيُ عَيْنٍ. فَلْيَقْرَأْ: إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ، وَإِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ

“Barangsiapa yang ingin merasakan hari kiamat seperti menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, hendaklah ia membaca “idzas syamsu kuwirat, idzas samaaunfatarat, dan idzas samaaunsyaqat”. (HR At-Tirmidzi no. 3333)
Dalam hadist yang lain disebutkan juga tentang surat Al-Infithar. Sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata,

صَلَّى مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ الْأَنْصَارِيُّ لِأَصْحَابِهِ الْعِشَاءَ. فَطَوَّلَ عَلَيْهِمْ فَانْصَرَفَ رَجُلٌ مِنَّا. فَصَلَّى فَأُخْبِرَ مُعَاذٌ عَنْهُ فَقَالَ: إِنَّهُ مُنَافِقٌ فَلَمَّا بَلَغَ ذَلِكَ الرَّجُلَ دَخَلَ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ مَا قَالَ مُعَاذٌ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَتُرِيدُ أَنْ تَكُونَ فَتَّانًا يَا مُعَاذُ؟ إِذَا أَمَمْتَ النَّاسَ فَاقْرَأْ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا، وَسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَاقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ، وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى»

“Mu’adz bin Jabal Al-Anshari pernah memimpin shalat Isya. Ia pun memperpanjang bacaannya. Lantas ada seseorang di antara kami yang sengaja keluar dari jama’ah. Ia pun shalat sendirian. Mu’adz pun dikabarkan tentang keadaan orang tersebut. Mu’adzpun berkata, ‘’Sesungguhnya ia seorang munafik’’. Tatkala perkataan Mu’adz sampai kepada orang tersebut maka iapun mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengabarkan pada beliau apa yang dikatakan oleh Mu’adz padanya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menasehati Mu’adz, “Apakah engkau ingin menjadi pembuat fitnah, wahai Mu’adz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A’laa, Al-‘Alaq, atau Al-Lail.” (HR. Muslim, no. 465)

Dalam riwayat An-Nasaai Jabir berkata

قَامَ مُعَاذٌ فَصَلَّى الْعِشَاء الْآخِرَةَ فَطَوَّلَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفَتَّانٌ يَا مُعَاذٌ؟ أَفَتَّانٌ يَا مُعَاذُ؟ أَيْنَ كُنْتَ عَنْ سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَالضُّحَى، وَإِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ؟»

‘’Mu’adz sholat isya dan ia memperpanjang sholatnya. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘’Apakah engkau membuat fitnah wahai Mu’adz?, apakah engkau membuat fitnah wahai Mu’adz?. Kemanakah engkau tidak membaca surat سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى dan surat وَالضُّحَى dan surat إِذَا السَّمَاءُ انْفَطَرَتْ?’’ (HR An-Nasaai no 997 dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Para ulama bersepakat bahwa surat Al-Infithar adalah surat makiyyah yaitu surat yang diturunkan sebelum Nabi berhijrah dari mekkah menuju madinah. Patut diketahui bahwa diantara ciri-ciri surat-surat makiyyah yaitu pada umumnya suratnya jumlah ayatnya sedikit dan potongan-potongan ayat tersebut pendek. Kemudian topik yang diangkat dalam surat-surat makiyyah kebanyakan tentang hari kiamat dan iman kepada Rasul. Hal ini disebabkan karena yang menjadi sasaran dakwah ketika itu adalah orang-orang musyrikin arab di mekkah yang mengingkari adanya hari kiamat dan mendustakan Rasulnya.

Surat Al-Infithaar sedikit berbeda dengan surat At-Takwir. Pada surat At-Takwir Allah benar-benar menyebutkan tentang kedahsyatan hari kiamat dalam banyak rentetan ayat. Enam ayat pertama tentang kejadian sebelum tiupan sangkakala kedua dan enam ayat berikutnya tentang kejadian setelah tiupan sangkakala yang kedua. Adapun pada surat Al-Infithar Allah hanya menyebutkan sebagian dari kedahsyatan hari kiamat.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

02 Dec, 15:06


Ini pendapat Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim.[9]

Pendapat terkuat -wallahu a’lam- yang pertama kali Allah ciptakan adalah ‘Arsy. Syaikh Al-‘Ustaimin menjelaskan,

ﺃﻭﻝ ﻣﺎ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﺍﻟﻤﻌﻠﻮﻣﺔ ﻟﻨﺎ ﻫﻮ ﺍﻟﻌﺮﺵ ، ﻭﺍﺳﺘﻮﻯ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﻌﺪ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﺴﻤﺎﻭﺍﺕ، ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ – ﺗﻌﺎﻟﻰ :- ‏( ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﺴﻤﺎﻭﺍﺕ ﻭﺍﻷﺭﺽ ﻓﻲ ﺳﺘﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﻛﺎﻥ ﻋﺮﺷﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻟﻴﺒﻠﻮﻛﻢ ﺃﻳﻜﻢ ﺃﺣﺴﻦ ﻋﻤﻼ ‏

“Yang pertama kali Allah ciptakan dari segala sesuatu yang kita ketauhi adalah ‘Arsy, kemudian Allah ber-istiwa di atasnya setelah menciptakan langit dan bumi sebagaimana dalam firman Allah, ‘Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam waktu enam hari. (Sebelumnya) ‘arsy Allah di atas air, untuk menguji kalian siapakah yang paling baik amalnya.”[10]

Demikian semoga bermanfaat

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

02 Dec, 15:06


🌺🌸
Arsy adalah Makhluk Allah yang Terbesar, Paling Tinggi dan yang Pertama Kali Allah Ciptakan
(Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK)

Cukup banyak dalil yang menjelaskan bahwa ‘Arsy adalah makhluk ciptaan Allah. Kami bawakan beberapa dalil dari Al-Quran, Sunnah, dan Ijma’ ulama

🪷Dalil dari Al-Quran
Allah adalah Rabb (pencipta) ‘Arsy yang besar. Allah berfirman,

قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيم

“Katakanlah, ”Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘Arsy yang besar?” (Al-Mu’minun: 86).

Allah berfirman,

فَتَعَالَى اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لآإِلَهَ إِلاَّهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيم

“Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya;tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Dia, Rabb (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia” (Al-Mu’minun/ 23:116).

Syaikhul Islam menjelaskan maksud Rabb ‘Arsy adalah yang menciptakan, beliau berkata,

‏ ﻭَﻫُﻮَ ﺧَﺎﻟِﻖُ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ : ﺍﻟْﻌَﺮْﺵُ ﻭَﻏَﻴْﺮُﻩُ ، ﻭَﺭَﺏُّ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ : ﺍﻟْﻌَﺮْﺵُ ﻭَﻏَﻴْﺮُﻩُ

“Allah adalah Rabb segala sesuatu termasuk ‘Arsy dan yang lainnya. Allah pencipta segala sesuatu termasuk ‘Arsy dan lainnya.”[1]

Demikian juga firman Allah,

ذَالِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَىْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ

“(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Rabb kamu; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu” (Al-An’am: 102).

Kaidahnya adalah segala sesuatu selain Allah adalah makhluk. Syaikh Muhammad At-Tamimi berkata,

وكل ما سوى الله عالم، وأنا واحد من ذلك العالم

“Semua selain Allah adalah ‘alam (makhluk), dan aku salah satu bagian dari ‘alam tersebut.”[2]

🪷Dalil dari As-Sunnah
Terdapat dalil tegas yang menyatakan bahwa Allah menciptakan ‘Arsy.

Abu Raziin Al-Uqailiy bertanya kepada Nabi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Wahai Rasulullah dimana dahulu Rabb kita berada sebelum menciptakan makhluk-Nya? Beliau menjawab, ‘Dia berada di ‘amaa, tidak ada di atas dan bawahnya udara, kemudian dia menciptakan Arsy-Nya di atas air.’”[3]

Dalil ijma’ ulama
Muhammad bin ‘Utsman bin Abi Syaibah berkata,

ﺛﻢ ﺗﻮﺍﺗﺮﺕ ﺍﻷﺧﺒﺎﺭ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﻓﺎﺳﺘﻮﻯ ﻋﻠﻴﻪ

“Beritanya mencapai level mutawatir (sangat banyak jalurnya) bahwa Allah Ta’ala menciptakan ‘Arsy kemudian ber-istiwa di atasnya.”[4]

Mulaa Ali Al-Qarii menukilkan dalam syarh Al-Fikhul Al-Akbar,

ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺧﻠﻖ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺇﻇﻬﺎﺭًﺍ ﻟﻘﺪﺭﺗﻪ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan ‘Arsy untuk menampakkan kekuasaan-Nya.”[5]

Ibnu Hazm rahimahullah berkata,

“Ulama telah bersepakat bahwa Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, pencipta segala sesuatu kecuali diri-Nya sendiri. Dia selalu Maha Esa. Tiada sesuatu selain Allah yang membersamai-Nya, kemudian Dia menciptakan segala sesuatu sesuai yang Dia inginkan. Jiwa itu adalah makhluk, ‘arsy itu adalah makhluk, dan ‘alam semuanya adalah makhluk.”[6]

‘Arsy adalah makhluq Allah yang paling tinggi dan Allah berada di atas ‘Arsy.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الله عَلَى عَرْشِهِ وَ إِنَّ عَرْشَهُ عَلَى سَمَوَاتِهِ وَ أَرْضِهِ كَهَكَذَا وَ قَالَ بِأَصَابِعِهِ مِثْلَ اْلقُبَّةِ

“Sesungguhnya Allah di atas ‘Arsy-Nya dan Arsy-Nya di atas langit-langit dan bumi, seperti begini dan beliau memberikan isyarat dengan jari-jemarinya seperti kubah.”[7]

Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا سَأَلْتُمُ الله فَاسْأَلُوْهُ اْلفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ وَسَطُ اْلجَنَّةِ وَ أَعْلاهَا وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفْجُرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ

“Jika kalian meminta, mintalah Al-Firdaus, karena dia syurga yang paling utama dan yang paling tinggi dan diatasnya adalah ‘Arsy Allah, dan darinya terpancar sungai-sungai syurga.”[8]

‘Arsy adalah makhluk pertama yang Allah ciptakan

Terdapat khilaf ulama apa makhluk yang pertama kali Allah ciptakan. Ada tiga pendapat dalam hal ini

1. Al-Qalam (pena menulis takdir)
Ini pendapat Ibnu Jarir At-Thabari dan Ibnul Jauzi

2. Al-Maa’ (air)
Ini pendapat Ibnu Mas’ud dan sebagian salam

3. Al-‘Arsy

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

02 Dec, 00:25


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

29 Nov, 15:09


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

29 Nov, 15:08


🌺🌸
Hukum Operasi Plastik Untuk Kecantikan
(Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK)

Hukum operasi plastik dengan tujuan kecantikan tidak diperbolehkan oleh syariat. Perlu diketahui bahwa hukum operasi plastik ini ada rinciannya.

1) Operasi plastik untuk menghilangkan cacat dan aib

Hukumnya boleh karena termasuk “mengembalikan ciptaan Allah”, misalnya operasi bibir sumbing, operasi rekonstruksi wajah setelah kecelakaan dan lain-lainnya.

2) Operasi plastik untuk kecantikan

Hukumnya adalah haram karena ini termasuk mengubah ciptaan Allah

Hal in senada dengan yang dfatwakan oleh syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, beliau merinci hukum operasi plastik:

التجميل نوعان :

تجميل لإزالة العيب الناتج عن حادث أو غيره ، وهذا لا بأس به ولا حرج …

والنوع الثاني :

هو التجميل الزائد وهو ليس من أجل إزالة العيب بل لزيادة الحسن ، وهو محرم لا يجوز ….

“Operasi (plastik) ada dua macam:

🌼1) Operasi plastik untuk menghilangkan aib akibat kecelakaan/musibah dan yang lainnya, maka hal ini tidak mengapa dan diperbolehkan

🌼2) Operasi plastik untuk menambah kecantikan dan bukan untuk menghilangkan aib bahkan untuk membuat tambah cantik maka hukumnya haram dan tidak boleh.” [Fatawa Islamiyyah 4/412]

Berikut dalil dari rincian tersebut:

1) Operasi plastik untuk menghilangkan cacat dan aib

Hukumnya boleh, dalilnya adalah kisah sahabat Urfujah bin As’ad radhiallahu ‘anhu yang menggunakan emas untuk memperbaiki hidungnya, padahal emas haram bagi laki-laki.

أَنَّهُ أُصِيبَ أَنْفُهُ يَوْمَ الْكُلَابِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ، فَاتَّخَذَ أَنْفًا مِنْ وَرِقٍ فَأَنْتَنَ عَلَيْهِ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَتَّخِذَ أَنْفًا مِنْ ذَهَبٍ

“Hidungnya terkena senjata pada peristiwa perang Al-Kulab di zaman jahiliyah. Kemudian beliau tambal dengan perak, namun hidungnya malah membusuk. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya untuk menggunakan tambal hidung dari emas.” [HR. An-Nasai 5161, Abu Daud 4232]

2) Operasi plastik untuk kecantikan

Hukumnya adalah haram karena ini termasuk mengubah ciptaan Allah

Allah Ta’ala berfirman,

..وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ

“dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya”. (An-Nisa’ :119)

Sahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,

لَعَنَ اللَّهُ الوَاشِمَاتِ وَالمُوتَشِمَاتِ، وَالمُتَنَمِّصَاتِ وَالمُتَفَلِّجَاتِ، لِلْحُسْنِ المُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ

“Semoga Allah melaknat orang yang mentato, yang minta ditato, yang mencabut alis, yang minta dikerok alis, yang merenggangkan gigi, untuk memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah.” [HR. Bukhari 4886]

Operasi untuk memperindah dan kecantikan diharamkan sedangkan untu menghilangkan cacat atau penyakit maka diperbolehkan. As-Syaukani menjelaskan,

قوله (إلا من داء) ظاهره أن التحريم المذكور إنما هو فيما إذا كان لقصد التحسين لا لداء وعلة، فإنه ليس بمحرم

“Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘kecuali karena penyakit’ dzahir maksudnya bahwa keharaman yang disebutkan, yaitu jika dilakukan untuk tujuan memperindah penampilan, bukan untuk menghilangkan penyakit atau cacat, karena semacam ini tidak haram.” [Nailul Authar, 6/229]

_Artikel:Muslim.or.id_

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

29 Nov, 01:03


Bismillah,

Tafaddholiy tuk join & share
🎙 *Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حَفِظَهُ اللهُ_*
🗓️  *Jumat, 29 November 2024*
  *10.15 WIB s/d selesai*

📌Join Zoom Meeting:
https://us02web.zoom.us/j/7552623991?pwd=K3BRYkEvaUk5VTlCa0VISFhobGhtQT09

🟠 YouTube :
https://youtube.com/@sisesasyari9785?si=rHwd9DjTndouRYiE


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

29 Nov, 00:26


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

28 Nov, 15:31


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

28 Nov, 15:29


🌺🪷
Taubat (3)
(Sumber: Almanhaj -
Islamqa)


Kedua: Keberkahan taubat itu bisa datang cepat dan lambat, nampak dan tidak nampak, pahala bertaubat adalah kesucian hati, terhapusnya keburukan, dilipatgandakannya kebaikan, Allah –Ta’ala- berfirman:

  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ يَوْمَ لا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ 

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu“. [At Tahrim/66: 8]

Pahala bertaubat juga berupa kehidupan yang baik yang dinaungi iman, qana’ah (kecukupan), ridho, tuma’ninah, ketenangan, lapang dada, Allah –Ta’ala- berfirman:

  وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعاً حَسَناً إِلَى أَجَلٍ مُسَمّىً وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ 

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya”. [Huud/11: 3]

Pahala bertaubat juga berupa turunnya keberkahan dari langit, keberkahan dari bumi juga nampak, luasnya harta dan banyaknya anak, berkah meraih hasil, badan sehat, terjaga dari banyak bencana, Allah –Ta’ala- berfirman tentang Huud –‘alaihis salam-:

  وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَاراً وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ

“Dan (dia berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” [Huud/11: 52]

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Nov, 15:03


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Nov, 15:02


Ini mencakup segala jenis dzikir, yaitu mengingat Allah dengan hati, lisannya dan anggota badan.

Maka masuk juga dalam karakter ini, orang yang sholat dengan berdiri saat mampu, duduk dan berbaring saat tidak mampu.

🌷2. Gemar menggunakan pikirannya untuk menemukan kebesaran Allah.

Jika kita perhatikan dua sifat di atas, keduanya mewakili dua poin penting dalam kehidupan manusia : gemar dzikir adalah ekspresi ibadah. Kemudian gemar berfikir adalah ekspresi akal. Ini dalil bahwa :

Untuk bisa beribadah kepada Allah dengan professional, seorang harus membuka dan menggunakan pikirannya.
Seorang disebut benar berakal sehat, manakala ia taat beribadah kepada Allah. Dan ibadah yang paling utama adalah tauhid…

Wallahua’lam bish showab.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Nov, 00:05


🌺🌸
Sedekah Membuat Hidup Menjadi Penuh Berkah
(Syaikh Prof. Dr. Abdurrahman As-Sudais hafizhahullahu ta’ala)
(Imam & khotib Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah)

Di antara hal yang paling disesali oleh manusia setelah wafat adalah kurangnya kesempatan untuk bersedekah selama hidupnya. Allah telah mengingatkan dalam Al-Qur’an tentang pentingnya berinfak sebelum ajal menjemput:

‎وَأَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ

“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada kalian sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kalian, lalu dia berkata, ‘Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau menunda (kematian)ku sampai waktu yang dekat, maka aku akan bersedekah dan aku akan menjadi termasuk orang-orang yang saleh.’” (QS. Al-Munafiqun: 10)

Harta yang kita miliki sejatinya adalah titipan Allah. Ia bukan milik mutlak kita, melainkan amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban. Oleh karena itu, Allah menguji kita melalui harta tersebut—apakah kita menggunakannya sesuai dengan kehendak-Nya, salah satunya dengan bersedekah.

Tidak harus menunggu memiliki banyak harta untuk bersedekah. Sedikit pun, seperti satu riyal atau beberapa rupiah, tetap memiliki nilai besar di sisi Allah. Terlebih, bersedekah di saat orang-orang membutuhkan, seperti di waktu sulit, di musim paceklik, atau ketika ada keluarga dan tetangga yang kekurangan, akan membawa keberkahan yang luar biasa.

Allah juga menjanjikan balasan bagi setiap harta yang kita keluarkan dengan ikhlas. Dalam firman-Nya disebutkan:

‎وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan apa saja yang kalian infakkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS. Saba’: 39)

Maka, jadikanlah sedekah sebagai kebiasaan yang terus kita lakukan selama hidup. Karena penyesalan terbesar setelah wafat adalah ketika kita tidak sempat menggunakan harta kita untuk kebaikan. Sedekah adalah jalan keberkahan, baik untuk diri kita sendiri maupun orang-orang di sekitar kita.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Nov, 00:04


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Nov, 15:33


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Nov, 15:33


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 36*l
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

هَلۡ ثُوِّبَ ٱلۡكُفَّارُ مَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ

Artinya:
Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Tafsir At-Taysir:
Maka jawabannya adalah jelas bahwasanya orang-orang kafir akan diberi ganjaran terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Ini disebut dengan الاِسْتِفْهَامُ التَّقْرِيْرِي pertanyaan untuk penetapan.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Nov, 15:30


🌺🌸
Fatwa Ulama : Manusia Berasal dari Kera
(Syekh Abdul Aziz bin Baaz Rahimahullahu Ta’ala)
(Penerjemah : Ustadz Muhammad Fadhli, ST.)


🪷Pertanyaan:

Seperti yang telah diketahui, bahwa sebagian manusia menduga bahwa mereka berasal dari hewan, karena mereka setuju dengan teori orang barat (baca: teori evolusi). Bagaimana pendapat Anda dalam hal tersebut?

🪷Jawaban:

نظرية دارون تقول الإنسان أصله قرد وأن ابن آدم حيوان ينطق وكلنا حيوان، فالله خلق لابن آدم حياة وجعل له عقلاً ونطقاً

“Teori Darwin berbunyi bahwa manusia berasal dari kera. Teori tersebut mengklaim bahwa anak keturunan Adam adalah hewan yang bisa berbicara, dan setiap manusia adalah hewan. Padahal, Allah Ta’ala telah menciptakan anak keturunan Adam kehidupan dan menjadikan mereka memiliki akal dan dapat berbicara.”

ولكن هذه النظرية الخبيثة باطلة بإجماع أهل العلم، فالقردة أمة من الأمم والكلاب أمة من الأمم والخنازير أمة من الأمم والقطط أمة من الأمم وهكذا الأسود والنمور والفهود وغيرها، أما الإنسان فهو حيوان مستقل ناطق عاقل خلقه الله من ماء مهين، وأبونا آدم عليه الصلاة والسلام خلقه الله من طين

“Teori yang buruk ini adalah sebuah kesalahan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) ahli ilmu. Kera adalah satu jenis tersendiri dari sekian banyak jenis makhluk hidup [1]. Demikian juga anjing adalah satu jenis tersendiri dari sekian banyak jenis makhluk hidup. Babi adalah satu jenis tersendiri dari sekian banyak jenis makhluk hidup. Kucing adalah satu jenis tersendiri dari sekian banyak jenis makhluk hidup. Seperti itu pula dari singa, harimau, citah, dan lain-lain. Adapun manusia, maka ia adalah jenis makhluk hidup tersendiri. Ia dapat berbicara, berakal, dan diciptakan Allah Ta’ala dari air yang hina. Bapak kita adalah Adam ‘Alaihi Ash-Sholatu Wassalaam. Allah Ta’ala menciptakan beliau dari tanah.”

فهو حيوان مستقل وأمة من الأمم قائمة وهم بنو آدم، والجن أيضاً أمة قائمة خلقوا من مارج من نار، وكل نوع من الحيوان أمة قائمة حتى النمل أمة.

“Maka, manusia adalah jenis makhluk hidup yang tersendiri. Salah satu jenis dari sekian banyak jenis makhluk hidup yang ada. Mereka adalah Bani Adam (anak keturunan Adam). Golongan jin juga demikian. Mereka diciptakan dari nyala api. Setiap jenis dari makhluk hidup tersebut adalah sebuah umat tersendiri. Bahkan semut adalah satu umat tersendiri. [2]

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Nov, 03:34


*﷽*

🌺🌸
*Kajian Online Sisesa*

🔷 *Hari : Kamis, 21 November 2024*
Pukul : 12.30 WIB - 13.30 WIB

🎙️ *Ustadz Khalid Basalamah*
`Hafidzahullahu Ta'ala```

_Tema :_
🌀 *#Amal Keluarga Point ke 47*

🔴 *YouTube :*
https://www.youtube.com/c/khalidbasalamah/live


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Nov, 00:54


🌺🌸
Pentingnya Belajar Dari Sejarah (3)
(Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni MA)

Lebih lanjut, imam as-Sakhawi rahimahullah menukil keterangan Abu Ishâk Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim ats-Tsa’labi rahimahullah tentang beberapa manfaat dan hikmah dari kisah-kisah dalam al-Qur’an yang Allâh Azza wa Jalla sampaikan kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai keadaan para Nabi dan umat-umat yang terdahulu, yaitu:

🌼Sebagai argumentasi dan bukti yang menunjukkan kebenaran nubuwwah (kenabian) Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan risalah yang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bawa dari Allâh Azza wa Jalla .

🌼Untuk meneladani sifat-sifat mereka yang dipuji oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan menjauhi sifat-sifat yang dicela-Nya.

🌼Untuk meneguhkan jiwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta menampakkan kemuliaan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umat beliau, karena umat ini dilindungi Allâh Azza wa Jalla dari berbagai ujian yang ditimpakan-Nya kepada umat-umat terdahulu, diberi keringanan dalam beberapa hukum syariat dan diistimewakan dengan berbagai kemuliaan yang tidak diberiakan-Nya kepada umat-umat lain.

🌼Sebagai pelajaran dan pendidikan bagi umat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , sebagaimana yang diisyaratkan dalam beberapa ayat al-Qur’an, di antaranya :

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi dan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat) [Yûsuf/12:111]

🌼Untuk mengabadikan nama baik dan mengenang jejak-jejak terpuji mereka, sebagaimana doa Nabi Ibrahim Alaihissallam dalam al-Qur’ân :

وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ

Dan jadikanlah aku (ya Allâh) buah tutur yang baik bagi orang-orang yang (datang) kemudian.[As-Syu’arâ/26:84] ”[11]

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Nov, 00:52


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 16:01


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 16:00


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 35
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ

Artinya:
mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.

Tafsir At-Taysir:
Orang-orang beriman berada di atas dipan-dipan yang dihias, merasakan kenikmatan bersama para bidadari kemudian menertawakan orang-orang kafir yang sedang diazab di neraka jahannam.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 06:24


🌺🌸
PENGUMUMAN

Bismillah.
Ummahaat wa akhwaty fillah, untuk memberikan kesempatan lebih bagi jamaah di Komunitas Kajian Sisesa, maka jika ada pertanyaan terkait topik kajian ini, tafadhdholiy untuk mengirimkan ke Admin :

No WA 085967107112
Dengan kode : SRB20 di awal pertanyaan.

Mohon sesuai tema dan 1 (satu) pertanyaan saja.

Mohon agar kode ini tidak disebarluaskan, agar bisa membedakan dengan pertanyaan dari jamaah lain.

In Shaa Allah, Allah mudahkan.

Barakallah fiikum.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 00:48


Bismillah,

Tafadhdholiy untuk join & share Kajian Online :

🎙Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah, MA
🗓️ Rabu, 20 November 2024
13.00WIB s/d selesai

📌Join Zoom Meeting :
https://us02web.zoom.us/j/7552623991?pwd=K3BRYkEvaUk5VTlCa0VISFhobGhtQT09

🟣Join Live Youtube Si.Se.Sa :
https://youtube.com/@sisesasyari9785?si=rHwd9DjTndouRYiE

💜🧡💙

*Kajian Sisesa*

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 00:22


🌺🌸
Pentingnya Belajar Dari Sejarah (2)
(Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni MA)

🪷Kisah-Kisah Keteladanan dan Peneguh Keimanan.
Kisah-kisah sejarah para Nabi adalah termasuk sebab utama untuk mengokohkan dan menyempurnakan keimanan dalam hati orang-orang yang beriman.

Allâh Azza wa Jalla berfirman :

وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ ۚ وَجَاءَكَ فِي هَٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ

Dan semua kisah para rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman [Hûd/11:120]

Dalam ayat ini jelas sekali menunjukkan bahwa kisah-kisah dalam al-Qur’an tentang ketabahan dan kesabaran para Nabi dalam memperjuangkan dan mendakwahkan agama Allâh sangat berpengaruh dalam meneguhkan hati dan keimanan orang-orang yang beriman di jalan Allâh Azza wa Jalla.

Ketika menafsirkan ayat ini, imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata, “Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Semua yang Kami ceritakan padama tentang kisah para rasul yang terdahulu bersama umat-umat mereka, ketika mereka berdialog dan beradu argumentasi (dengan umat-umat mereka), ketabahan para Nabi dalam (menghadapi) pengingkaran dan penyiksaan (dari musuh-musuh mereka), serta bagaimana Allâh Azza wa Jalla menolong orang-orang yang beriman dan menghinakan musuh-musuh-Nya (yaitu) orang-orang kafir, semua ini adalah termasuk perkara yang (bisa) meneguhkan hatimu, wahai Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , agar engkau bisa mengambil teladan dari saudara-saudaramu para Nabi yang terdahulu.”[6]

Khususnya yang berhubungan dengan Nabi kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , meneladani kehidupan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam beragama merupakan kewajiban dan keutamaan besar bagi orang-orang beriman yang ingin meraih ridha Allâh Azza wa Jalla . Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allâh [al-Ahzâb/33:21].

Ketika menafsirkan ayat ini, imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata, “Ayat yang mulia ini merupakan landasan yang agung dalam meneladani Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam”[7]

Keutamaan besar ini tentu tidak dapat diraih oleh seorang Muslim kecuali dengan memahami sirah (sejarah perjalanan hidup) Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , karena sejarah perjalanan hidup beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan petunjuk terbesar untuk memahami dan megikuti jalan kebaikan yang pernah ditempuh oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam[8].

Itulah sebabnya mengapa para Ulama memberikan perhatian besar dalam hal ini, dengan menulis kitab-kitab khusus tentang sirah (sejarah perjalanan hidup) Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sejak beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir sampai wafat. Demikian pula biografi orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan baik, dari kalangan para sahabat Radhiyallahu anhum dan para ulama salaf setelah mereka.

Diriwayatkan dari ‘Ali bin Husain Zainul ‘Abidin rahimahullah bahwa beliau berkata, “Dulu kami diajarkan tentang (sejarah) peperangan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana al-Qur’an diajarkan kepada kami.”[9]

Imam Abu Hanifah rahimahullah mengungkapkan hal ini dalam ucapan beliau yang terkenal, “Kisah-kisah (keteladanan) para Ulama dan duduk di majelis mereka lebih aku sukai dari pada kebanyakan (masalah-masalah) fikih, karena kisah-kisah tersebut (berisi) adab dan tingkah laku mereka (untuk diteladani).”[10]

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

20 Nov, 00:15


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 15:23


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 15:22


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 34
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

فَٱلۡيَوۡمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنَ ٱلۡكُفَّارِ يَضۡحَكُونَ

Artinya:
Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,

Tafsir At-Taysir:
Itulah yang akan terjadi di akhirat kelak, giliran orang-orang beriman yang akan menertawakan orang-orang kafir.

Abu Sholih :
وَذَلِكَ أَنَّهُ يُفْتَحُ لِلْكُفَّارِ فِي النَّارِ أَبْوَابُهَا، وَيُقَالُ لَهُمُ: اخْرُجُوا، فَإِذَا رَأَوْهَا مَفْتُوحَةً أَقْبَلُوا إِلَيْهَا لِيَخْرُجُوا، وَالْمُؤْمِنُونَ يَنْظُرُونَ إِلَيْهِمْ فَإِذَا انْتَهَوْا إِلَى أَبْوَابِهَا غُلِّقَتْ دُونَهُمْ، يُفْعَلُ ذَلِكَ بِهِمْ مِرَارًا وَالْمُؤْمِنُونَ يَضْحَكُونَ

“Yaitu pintu-pintu neraka dibukakan untuk orang-orang kafir, lalu dikatakan kepada mereka, “Keluarlah dari neraka !”. Jika mereka melihat pintu-pintu terbuka maka mereka segera menuju ke pintu-pintu tersebut untuk keluar, sementara kaum mukminin melihat mereka. Jika mereka sampai di pintu-pintu tersebut maka ditutuplah pintu-pintu tersebut, dan hal ini dilakukan kepada mereka berulang-ulang, sementara kaum mukminin mentertawakan mereka” (Tafsiir Al-Baghowi 8/369)

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 15:20


Dan apalagi ketika musyawarah kita hendaknya berusaha untuk senantiasa diri kita dalam keadaan tenang sehingga pikiran akan jernih dan insya Allah keputusan yang di hasilkan akan baik, dan diantara tujuan bermusyawarah adalah mengahasilkan pendapat yang paling banyak maslahatnya dan hal itu tidak akan didapat apabila musyawarah hanya harus menuruti pendapat anda atau salah satu dari yang ikut permusyawarahan tersebut, apabila pendapat kita itu tidak di terima maka kita harus mendahulukan dialog terlebih dahulu dan ketika apa yang di sampaikan sodara kita benar maka kita harus lebih legowo dan berhusnudzon.

Apabila kita sedang emosi maka ada tuntutan yang di ajarkan oleh nabi, agar setan tidak menguasai kita ketika marah, yaitu;

🪻1. Meminta perlindungan kepada Allah dengan mengucapkan Ta’awudz.
🪻2. Diam, tidak mengucapkan apapun atau melakukan yang mampu merugikan.
🪻3. Berpindah posisi, apabila anda dalam keadaan duduk maka terlentang lah atau berdirilah.
🪻4. Mengambil air wudhu.

Semoga bermanfaat buat anda.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 15:20


🌺🌸
Cara Mengendalikan Diri Saat Marah
(Ustadz M Taufik Abu Utsman, B.A., S.E.I)

🪷Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Izin bertanya ustadz. Bagaimana cara mengendalikan diri agar tidak sering emosi ustadz? Apa yang harus dilakukan jika seseorang mudah emosi jika pendapatnya tidak didengar ustadz?

جزاك اللهُ خيراً

🪷Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Marah adalah sifat yang tercela yang dengannya Nabi ﷺ melarang kepada kita untuk marah, dalam sebuah hadits dinyatakan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ
رَوَاهُ البُخَارِي

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.” [HR. Bukhari, no. 6116].

Apalagi marah ketika mengambil keputusan sangat sangat di larang karena akan menghasilkan keputusan yang kurang tepat, ada sebuah hadits yang khusus larangan marah bagi seorang qhodi ketika memutuskan perkara:

Dari Abdurrahman ibn Abu Bakrah, ia berkata: Abu Bakrah menulis surat untuk anaknya yang ketika itu berada di Sijistan yang isinya: Jangan engkau mengadili diantara dua orang ketika engkau marah, sebab aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Seorang hakim dilarang memutuskan antara dua orang ketika marah.” [HR Hadits Sahih riwayat Al-Bukhari: 6625]

Pesan hadits yang disampaikan: Seorang hakim atau pemimpin hendaklah bijak dalam membuat keputusan. Jika ada perseteruan antara dua pihak, maka alangkah baiknya jika hakim itu tidak terbawa emosi dan memutuskan perkara antara mereka dengan kepala dingin.

Diantara cara agar tidak mudah marah adalah,

🌼1. Dengan terus mengingat pada diri kita atas pahala yang besar bagi mereka yang mampu menjaga dirinya dari marah. Pahala apa saja?

Balasan syurga. Dari Abu Ad-Darda’ Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

“Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani dalam Al-Kabir. Lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, hadits ini shahih lighairihi).

Bidadari syurga. Dari Mu’adz Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia inginkan.” (HR. Abu Daud, no. 4777; Ibnu Majah, no. 4186. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya hasan).

🌼2. Sifat dan watak suka marah tidak akan mendatangkan kebaikan akan tetapi akan mendatangkan keburukan untuk diri kita sendiri atau orang yang berada di sekitar kita yang akhirnya adalah penyesalan belaka, sehingga Nabi ﷺ pun mengatakan bahwa orang yang hebat adalah yang mampu menahan amarahnya. Dalam sebuah hadits dinyatakan:

لَيْسَ الشَّدِيْدُ بِالصُّرْعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

“Orang yang kuat bukanlah dengan mengalahkan (yang lain). orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan diri ketika dilanda kemarahan” (HR. al-Bukhari no.6114 dan Muslim no.2609)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 00:32


Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka) mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? [Qaaf/50: 36].

Salah seorang ulama salaf berkata, “Kisah-kisah (dalam al-Qur’an) adalah tentara-tentara Allâh”, artinya : Kisah-kisah tersebut tidak bisa disanggah oleh para penentang kebenaran…

Oleh karena itu, wahai hamba Allâh ! Bersungguh-sungguhlah untuk memahami tali yang menghubungkan Allâh Subhanahu wa Ta’ala dengan hamba-hamba-Nya ini, karena barangsiapa yang berpegangteguh dengannya maka dia akan selamat (dari kebinasaan) dan barangsiapa yang berpaling darinya maka dia akan binasa”[5].

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 00:32


🌺🌸
Pentingnya Belajar Dari Sejarah (1)
(Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni MA)

Sejarah dan peradaban Islam merupakan bagian penting yang tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan kaum Muslimin dari masa ke masa. Betapa tidak, dengan memahami sejarah dengan baik dan benar, kaum Muslimin bisa bercermin untuk mengambil banyak pelajaran dan membenahi kekurangan atau kesalahan mereka guna meraih kejayaan dan kemuliaan dunia dan akhirat.

Semoga Allâh Azza wa Jalla meridhai sahabat yang mulia, Abdullah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu yang mengungkapkan hal ini dalam ucapannya, “Orang yang berbahagia (beruntung) adalah orang yang mengambil nasehat (pelajaran) dari (peristiwa yang dialami) orang lain.”[1]

Dalam al-Qur’ân Allâh Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan al-‘ashr (masa/jaman) karena padanya banyak terdapat peristiwa-peristiwa yang bisa menjadi bahan renungan dan pelajaran bagi manusia. Itulah jaman meraih keberuntungan dan amal shaleh bagi orang-orang yang beriman, serta saat mendapatkan kerugiaan dan kecelakaan bagi orang-orang yang berpaling dari petunjuk-Nya[2]. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Demi masa ! Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, saling menasehati supaya mentaati kebenaran, dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran [al-‘Ashr/103:1-3]

Oleh karena itulah, Imam asy-Syâfi’i rahimahullah menggambarkan agungnya kedudukan surah al-‘Ashr ini dengan ucapannya, “Seandainya Allâh Azza wa Jalla tidak menurunkan (dalam al-Qur’ân) sebuah argumentasi bagi semua makhluk-Nya kecuali surah ini (saja) maka itu cukup bagi mereka.”[3]

🪷Kisah-Kisah Dalam Al-Qur’an dan Hadits-Hadits yang Shahih
Sebaik-baik kisah sejarah yang dapat diambil pelajaran dan hikmah berharga darinya adalah kisah-kisah yang terdapat dalam ayat-ayat al-Qur’ân dan hadits-hadits yang shahîh dari Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Karena kisah-kisah tersebut disamping sudah pasti benar, bersumber dari wahyu Allâh Azza wa Jalla yang maha benar, juga karena kisah-kisah tersebut memang disampaikan oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat. Allâh Azza wa Jalla berfirman :

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi dan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat). al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman [Yusuf/12:111]
.
Artinya : Kisah-kisah yang menggambarkan keadaan para Nabi dan umat mereka tersebut, serta yang menjelaskan kemuliaan orang-orang yang beriman dan kebinasaan orang-orang kafir yang mendustakan seruan para nabi, berisi pelajaran bagi orang-orang yang beriman untuk memantapkan keimanan mereka dan menguatkan ketakwaan mereka kepada Allâh Azza wa Jalla dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya”[4].

Syaikhul Islam Muhammad bin ‘Abdul Wahhâb rahimahullah menjelaskan bahwa diantara manfaat memahami kisah-kisah tersebut adalah bisa menjadi sebab untuk meraih ridha Allâh Azza wa Jalla . Beliau rahimahullah berkata, “Termasuk hal yang paling jelas (manfaatnya dalam kebaikan) bagi orang-orang (beriman) yang memiliki pemahaman (yang benar) adalah (merenungkan) kisah-kisah orang-orang yang terdahulu maupun orang-orang jaman sekarang, (yaitu) kisah orang-orang yang taat kepada Allâh dan kemuliaan yang Dia berikan kepada mereka, serta kisah orang-orang yang durhaka kepada-Nya dan kehinaan yang Dia timpakan kepada mereka. Barangsiapa yang tidak bisa memahami kisah-kisah tersebut dan tidak dapat mengambil manfaat darinya maka (sungguh) tidak ada jalan (kebaikan) untuknya. Sebagaimana firman Allâh Subhanahu wa Ta’ala :

وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَشَدُّ مِنْهُمْ بَطْشًا فَنَقَّبُوا فِي الْبِلَادِ هَلْ مِنْ مَحِيصٍ

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

19 Nov, 00:31


Ustadz Abu Haidar As-Sundawy Hafizahullah

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

15 Nov, 02:02


Bismillah,

Tafaddholiy tuk join & share
🎙 *Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حَفِظَهُ اللهُ_*
🗓️  *Jumat, 15 November 2024*
  *10.30 WIB s/d selesai*

📌Join Zoom Meeting:
https://us02web.zoom.us/j/7552623991?pwd=K3BRYkEvaUk5VTlCa0VISFhobGhtQT09

🟠 YouTube :
https://youtube.com/@sisesasyari9785?si=rHwd9DjTndouRYiE


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

15 Nov, 00:13


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

14 Nov, 15:33


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

14 Nov, 15:33


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 32
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَإِذَا رَأَوۡهُمۡ قَالُوٓاْ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ لَضَآلُّونَ

Artinya:
Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan, "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat",

Tafsir At-Taysir:
Padahal merekalah yang sesat. Mereka berada di atas kesyirikan, mereka menyembah selain Pencipta alam semesta, mereka menyembah Nabi, wali, malaikat, sapi, dewa-dewa, atau menyembah patung.

Sesungguhnya tidak ada yang menyembah pencipta alam semesta ini secara murni dan Esa kecuali orang-orang Islam semata.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

14 Nov, 15:32


🌺🌸
Sujud Sahwi : Hukum Sujud Sahwi (2)
(Ustadz oleh Muhammad Abduh Tuasikal, MSc.)

🌼Ketiga: Hadis Abu Hurairah, ia berkata,

صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِحْدَى صَلَاتَيْ الْعَشِيِّ إِمَّا الظُّهْرَ وَإِمَّا الْعَصْرَ فَسَلَّمَ فِي رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ أَتَى جِذْعًا فِي قِبْلَةِ الْمَسْجِدِ فَاسْتَنَدَ إِلَيْهَا مُغْضَبًا وَفِي الْقَوْمِ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرَ فَهَابَا أَنْ يَتَكَلَّمَا وَخَرَجَ سَرَعَانُ النَّاسِ قُصِرَتْ الصَّلَاةُ فَقَامَ ذُو الْيَدَيْنِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَقُصِرَتْ الصَّلَاةُ أَمْ نَسِيتَ فَنَظَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمِينًا وَشِمَالًا فَقَالَ مَا يَقُولُ ذُو الْيَدَيْنِ قَالُوا صَدَقَ لَمْ تُصَلِّ إِلَّا رَكْعَتَيْنِ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengimami kami salat pada salah satu dari dua salat petang, mungkin shalat Zuhur atau Ashar. Namun pada raka’at kedua, beliau sudah mengucapkan salam. Kemudian beliau pergi ke sebatang pohon kurma di arah kiblat masjid, lalu beliau bersandar ke pohon tersebut dalam keadaan marah. Di antara jamaah terdapat Abu Bakar dan Umar, namun keduanya takut berbicara. Orang-orang yang suka cepat-cepat telah keluar sambil berujar, “Salat telah diqasar (dipendekkan).” Sekonyong-konyong Dzul Yadain berdiri seraya berkata, “Wahai Rasulullah, apakah salat dipendekkan ataukah anda lupa?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menengok ke kanan dan ke kiri, lalu bersabda, “Betulkan apa yang dikatakan oleh Dzul Yadain tadi?” Jawab mereka, “Betul, wahai Rasulullah. Engkau salat hanya dua rakaat.” Lalu beliau salat dua rakaat lagi, lalu memberi salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573)

🌼 Keempat: Hadis ‘Imran bin Hushain.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَلَّى الْعَصْرَ فَسَلَّمَ فِى ثَلاَثِ رَكَعَاتٍ ثُمَّ دَخَلَ مَنْزِلَهُ فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ الْخِرْبَاقُ وَكَانَ فِى يَدَيْهِ طُولٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ. فَذَكَرَ لَهُ صَنِيعَهُ. وَخَرَجَ غَضْبَانَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ حَتَّى انْتَهَى إِلَى النَّاسِ فَقَالَ « أَصَدَقَ هَذَا ». قَالُوا نَعَمْ. فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah salat ‘Ashar lalu beliau salam pada raka’at ketiga. Setelah itu beliau memasuki rumahnya. Lalu seorang laki-laki yang bernama al-Khirbaq (yang tangannya panjang) menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya, “Wahai Rasulullah!” Lalu ia menyebutkan sesuatu yang dikerjakan oleh beliau tadi. Akhirnya, beliau keluar dalam keadaan marah sambil menyeret rida’nya (pakaian bagian atas) hingga berhenti pada orang-orang seraya bertanya, “Apakah benar yang dikatakan orang ini?“ Mereka menjawab, “Ya benar”. Kemudian beliau pun salat satu rakaat (menambah raka’at yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim no. 574)

🌼 Kelima: Hadis ‘Abdullah bin Buhainah.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِي صَلَاةِ الظُّهْرِ وَعَلَيْهِ جُلُوسٌ فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ وَسَجَدَهُمَا النَّاسُ مَعَهُ مَكَانَ مَا نَسِيَ مِنْ الْجُلُوسِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melaksanakan salat Zuhur namun tidak melakukan duduk (tasyahud awal). Setelah beliau menyempurnakan salatnya, beliau sujud dua kali, dan beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan seperti ini sebelum salam. Maka orang-orang mengikuti sujud bersama beliau sebagai ganti yang terlupa dari duduk (tasyahud awal).” (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570)

🌼 Keenam: Hadis ‘Abdullah bin Mas’ud.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

14 Nov, 15:32


صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَمْسًا فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَزِيدَ فِى الصَّلاَةِ قَالَ « وَمَا ذَاكَ ». قَالُوا صَلَّيْتَ خَمْسًا. قَالَ « إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ أَذْكُرُ كَمَا تَذْكُرُونَ وَأَنْسَى كَمَا تَنْسَوْنَ ». ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَىِ السَّهْوِ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah salat bersama kami lima raka’at. Kami pun mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah engkau menambah dalam salat?” Lalu beliau pun mengatakan, “Memang ada apa tadi?” Para sahabat pun menjawab, “Engkau telah mengerjakan salat lima raka’at.” Lantas beliau bersabda, “Sesungguhnya aku hanyalah manusia semisal kalian. Aku bisa memiliki ingatan yang baik sebagaimana kalian. Begitu pula aku bisa lupa sebagaimana kalian pun demikian.” Setelah itu beliau melakukan dua kali sujud sahwi.” (HR. Muslim no. 572)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

14 Nov, 06:20


🌺🌸
PENGUMUMAN

Bismillah.
Ummahaat wa akhwaty fillah, untuk memberikan kesempatan lebih bagi jamaah di Komunitas Kajian Sisesa, maka jika ada pertanyaan terkait topik kajian ini, tafadhdholiy untuk mengirimkan ke Admin :

No WA 085967107112
Dengan kode : KHB14 di awal pertanyaan.

Mohon sesuai tema dan 1 (satu) pertanyaan saja.

Mohon agar kode ini tidak disebarluaskan, agar bisa membedakan dengan pertanyaan dari jamaah lain.

In Shaa Allah, Allah mudahkan.

Barakallah fiikum.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

14 Nov, 05:26


*﷽*

🌺🌸
*Kajian Online Sisesa*

🔷 *Hari : Kamis, 14 November 2024*
Pukul : 12.30 WIB - 13.30 WIB

🎙️ *Ustadz Khalid Basalamah*
`Hafidzahullahu Ta'ala```

_Tema :_
🌀 *#Amal Keluarga Point ke 44*

🔴 *YouTube :*
https://www.youtube.com/c/khalidbasalamah/live


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

14 Nov, 01:21


🌺🌸
Syarat Ibadah Diterima (4-Selesai)
(Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari)

🪷Kesalahan Seputar Ikhlas
Dalam kitab al-Ikhlâsh, penulis yaitu Syaikh Umar Sulaiman al-‘Asyqar rahimahullah menyebutkan beberapa persepsi yang keliru tentang ikhlas, diantaranya:

🌼Anggapan bahwa makna ikhlas adalah tidak memiliki kehendak

🌼Anggapan bahwa orang yang menghendaki ridha Allâh harus meninggalkan duniawi, harta-benda, wanita, kedudukan, dan sebagainya.

🌼Anggapan bahwa ikhlas adalah beribadah hanya dengan dorongan cinta kepada Allâh, tanpa disertai raja’ (harapan untuk meraih) surga dan tanpa khauf (rasa takut) dari neraka.

🌼Orang yang tujuan hidupnya hanya duniawi.

🌼Riya’, sum’ah, dan ‘ujub, bertentangan dengan ikhlas.
🪻Riya’ adalah: memperlihatkan ketaatan lahiriyah untuk mendapatkan kebaikan dunia, pengagungan, pujian, atau kedudukan di hati manusia.
🪻Sum’ah semakna riya’ namun berkaitan dengan pendengaran.
🪻‘Ujb: merasa besar atau membanggakan ketaatan.

🌼Beribadah dengan niat mengetahui hal-hal ghaib.

🪷ITTIBA
Ittibâ’ adalah mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

Orang yang telah bersyahadat bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allâh, maka syahadat tersebut memuat kandungan: meyakini berita Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , mentaati perintah Beliau, menjauhi larangan Beliau, dan beribadah kepada Allâh hanya dengan syari’at Beliau. Oleh karena itu, barangsiapa membuat perkara baru dalam agama ini, maka itu tertolak. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. [Ali-Imran/3: 85]

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dia larang kepadamu, maka tinggalkanlah. [Al-Hasyr/59: 7]

Ayat ini nyata menjelaskan kewajiban ittiba’ kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ

Barangsiapa membuat perkara baru di dalam urusan kami (agama) ini, apa-apa yang bukan padanya, maka itu tertolak.[10]

Hadits ini nyata-nyata mengharamkan perbuatan membuat ibadah yang tidak diperintahkan dan tidak dituntunkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , dan mengharamkan perbuatan membuat sifat ibadah walaupun asal ibadah itu disyari’atkan, karena itu menyelisihi tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.  Dengan ini jelas bahwa ibadah harus sesuai tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam waktunya, sifatnya, dan tidak boleh menambahkan ibadah yang tidak dituntunkan, baik berupa amalan atau perkataan.

Inilah syarat-syarat diterima amal ibadah oleh Allâh Subhaana wa Ta’ala, semoga Allâh selalu membimbing kita semua di atas jalan yang lurus.

Al-hamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

14 Nov, 01:20


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

13 Nov, 15:10


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

13 Nov, 15:09


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 31
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَإِذَا ٱنقَلَبُوٓاْ إِلَىٰٓ أَهۡلِهِمُ ٱنقَلَبُواْ فَكِهِينَ

Artinya:
Dan apabila orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.

Tafsir At-Taysir:
Padahal mereka sudah mengejek kaum muslimin di hadapan mereka langsung, namun setelah kembali ke rumahnya masing-masing dan bertemu keluarganya, mereka tidak bosan dan tetap saja mengejek kaum muslimin dengan cara menggunjingnya di belakangnya.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

13 Nov, 15:07


Orang-orang yang suka cepat-cepat telah keluar sambil berujar, “Salat telah diqasar (dipendekkan).” Sekonyong-konyong Dzul Yadain berdiri seraya berkata, “Wahai Rasulullah, apakah salat dipendekkan ataukah anda lupa?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menengok ke kanan dan ke kiri, lalu bersabda, “Betulkan apa yang dikatakan oleh Dzul Yadain tadi?” Jawab mereka, “Betul, wahai Rasulullah. Engkau salat hanya dua rakaat.” Lalu beliau salat dua rakaat lagi, lalu memberi salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

13 Nov, 15:07


🌺🌸
Sujud Sahwi (1): Hukum Sujud Sahwi
(Ustadz oleh Muhammad Abduh Tuasikal, MSc.)

Saat ini kami akan membahas pembahasan menarik mengenai hukum sujud sahwi, sujud karena lupa. Kami akan sajikan dengan sederhana supaya lebih memahamkan pembaca sekalian. Semoga bermanfaat.

Definisi Sujud Sahwi
Sahwi secara bahasa bermakna lupa atau lalai.[1] Sujud sahwi secara istilah adalah sujud yang dilakukan di akhir salat atau setelah salat untuk menutupi cacat dalam salat karena meninggalkan sesuatu yang diperintahkan atau mengerjakan sesuatu yang dilarang dengan tidak sengaja.[2]

Pensyariatan Sujud Sahwi
Para ulama mazhab sepakat mengenai disyariatkannya sujud sahwi. Di antara dalil yang menunjukkan pensyariatannya adalah hadis-hadis berikut ini. Hadis-hadis ini pun nantinya akan dijadikan landasan dalam pembahasan sujud sahwi selanjutnya.

🌼Pertama: Hadis Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا نُودِىَ بِالأَذَانِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ الأَذَانَ فَإِذَا قُضِىَ الأَذَانُ أَقْبَلَ فَإِذَا ثُوِّبَ بِهَا أَدْبَرَ فَإِذَا قُضِىَ التَّثْوِيبُ أَقْبَلَ يَخْطُرُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا. لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ إِنْ يَدْرِى كَمْ صَلَّى فَإِذَا لَمْ يَدْرِ أَحَدُكُمْ كَمْ صَلَّى فَلْيَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ

“Apabila azan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil kentut hingga dia tidak mendengar azan tersebut. Apabila azan selesai dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan ikamah, setan pun berpaling lagi. Apabila ikamah selesai dikumandangkan, setan pun kembali, ia akan melintas di antara seseorang dan nafsunya. Dia berkata, “Ingatlah demikian, ingatlah demikian untuk sesuatu yang sebelumnya dia tidak mengingatnya, hingga laki-laki tersebut senantiasa tidak mengetahui berapa rakaat dia salat. Apabila salah seorang dari kalian tidak mengetahui berapa rakaat dia salat, hendaklah dia bersujud dua kali dalam keadaan duduk.” (HR. Bukhari no. 1231 dan Muslim no. 389)

🌼Kedua: Hadis Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلاَثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلاَتَهُ وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ

“Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam salatnya, dan tidak mengetahui berapa rakaat dia salat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah keraguan, dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia salat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan salatnya. Lalu jika ternyata salatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan.” (HR. Muslim no. 571)

🌼Ketiga: Hadis Abu Hurairah, ia berkata,

صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِحْدَى صَلَاتَيْ الْعَشِيِّ إِمَّا الظُّهْرَ وَإِمَّا الْعَصْرَ فَسَلَّمَ فِي رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ أَتَى جِذْعًا فِي قِبْلَةِ الْمَسْجِدِ فَاسْتَنَدَ إِلَيْهَا مُغْضَبًا وَفِي الْقَوْمِ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرَ فَهَابَا أَنْ يَتَكَلَّمَا وَخَرَجَ سَرَعَانُ النَّاسِ قُصِرَتْ الصَّلَاةُ فَقَامَ ذُو الْيَدَيْنِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَقُصِرَتْ الصَّلَاةُ أَمْ نَسِيتَ فَنَظَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمِينًا وَشِمَالًا فَقَالَ مَا يَقُولُ ذُو الْيَدَيْنِ قَالُوا صَدَقَ لَمْ تُصَلِّ إِلَّا رَكْعَتَيْنِ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengimami kami salat pada salah satu dari dua salat petang, mungkin shalat Zuhur atau Ashar. Namun pada raka’at kedua, beliau sudah mengucapkan salam. Kemudian beliau pergi ke sebatang pohon kurma di arah kiblat masjid, lalu beliau bersandar ke pohon tersebut dalam keadaan marah. Di antara jamaah terdapat Abu Bakar dan Umar, namun keduanya takut berbicara.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

13 Nov, 00:50


🌺🌸
Syarat Ibadah Diterima (3)
(Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari)

🪷IKHLAS
Ikhlas secara bahasa artinya memurnikan. Maksud ikhlas dalam syara’ adalah memurnikan niat dalam beribadah kepada Allâh, semata-mata mencari ridha Allâh, menginginkan wajah Allâh, dan mengharapkan pahala atau keuntungan di akhirat. Serta membersihkan niat dari syirik niat, riya’, sum’ah, mencari pujian, balasan, dan ucapan terimakasih dari manusia, serta niat duniawi lainnya.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

 Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allâh dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus. [Al-Bayyinah/98: 5]

Orang yang ikhlas mencari ridha Allâh Azza wa Jalla , sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

Dan barangsiapa yang berbuat demikian (yaitu: memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia) karena mencari keridhaan Allâh, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. [An-Nisa’/4: 114]

Orang yang ikhlas beramal untuk wajah Allâh, yakni agar bisa melihat wajah Allâh di surga. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk wajah Allâh, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. [Al-Insan/76: 9]

 Orang yang ikhlas itu menghendaki pahala akhirat, bukan balasan dunia. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ ۖ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ

Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat. [Asy-Syûra/42: 20]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَمَنْ عَمِلَ مِنْهُمْ عَمَلَ الْآخِرَةِ لِلدُّنْيَا لَمْ يَكُنْ لَهُ فِي الْآخِرَةِ نَصِيبٌ

Barangsiapa di antara mereka (umat ini) beramal dengan amalan akhirat untuk dunia, maka dia tidak mendapatkan bagian di akhirat.[5]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

Sesungguhnya Allâh tidak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali yang murni untuk–Nya dan untuk mencari wajah–Nya. [6]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

Allâh Tabaraka wa Ta’ala berfirman: “Aku paling tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa beramal dengan suatu amalan, dia menyekutukan selain Aku bersama–Ku pada amalan itu, Aku tinggalkan dia dan sekutunya.[7]

Seorang ulama dari India, al-Imam Shiddiiq Hasan Khan al-Husaini rahimahullah berkata, “Tidak ada perbedaan (di antara Ulama) bahwa ikhlas merupakan syarat sah amal dan (syarat) diterimanya amal”.[8]

Berdasarkan syarat ikhlas ini, maka barangsiapa melakukan ibadah dengan meniatkannya untuk selain Allâh, seperti menginginkan pujian manusia, atau keuntungan duniawi, atau melakukannya karena ikut-ikutan orang lain tanpa meniatkan amalannya untuk Allâh, atau barangsiapa melakukan ibadah dengan niat mendekatkan diri kepada makhluk, atau karena takut penguasa, atau semacamnya, maka ibadahnya tidak akan diterima, tidak akan berpahala. Demikian juga jika seseorang meniatkan ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla, tetapi niatnya dicampuri riya’, amalannya gugur. Ini merupakan kesepakatan ulama.[9]

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

08 Nov, 00:45


Bismillah,

Tafaddholiy tuk join & share
🎙 *Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حَفِظَهُ اللهُ_*
🗓️  *Jumat, 8 November 2024*
  *10.30 WIB s/d selesai*

📌Join Zoom Meeting:
https://us02web.zoom.us/j/7552623991?pwd=K3BRYkEvaUk5VTlCa0VISFhobGhtQT09

🟠 YouTube :
https://youtube.com/@sisesasyari9785?si=rHwd9DjTndouRYiE


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Nov, 15:26


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Nov, 15:25


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 28
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

عَيۡنٗا يَشۡرَبُ بِهَا ٱلۡمُقَرَّبُونَ

Artinya:
(yaitu) mata air yang minum darinya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.

Tafsir At-Taysir:
Para penghuni surga kelak akan meminum khamr yang dicampur dengan tasnim. Namun yang meminum tasnim yang murni hanyalah al-muqarrabun yaitu yang didekatkan oleh Allah.

Ini dalil bahwasanya penghuni surga bertingkat-tingkat. Diantaranya al-abrar yang akan mendapatkan limpahan kenikmatan, namun di atas itu ada yang lebih tinggi lagi yaitu al-muqarrabun.

Allah berfirman:
وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ (10) أُولَٰئِكَ الْمُقَرَّبُونَ (11)
“(10) Dan orang-orang yang paling dahulu (beriman), merekalah yang paling dahulu (masuk surga); (11) Mereka itulah orang yang dekat (kepada Allah).” (QS. Al-Waqi’ah : 10-11)

Al-Muqarrabun adalah orang-orang yang mendapatkan posisi sangat tinggi di surga kelak, merekalah yang berhak meminum tasnim dengan murni, tidak dicampur sama sekali dengan yang lainnya. Adapun penghuni surga yang lain yaitu al-abrar mereka tidak minum tasnim secara murni melainkan telah dicampur dengan khamr.

Dalam ayat ini Allah tidak menggunakan huruf مِنْ (dari) sehingga maknanya akan menjadi “mata air yang para al-muqarrabun minum darinya” tetapi menggunakan huruf الْبَاءُ (dengan) sehingga maknanya menjadi “mata air yang para al-muqarrabun minum dengannya”.

Secara makna, kalimat yang lebih cocok adalah yang pertama, yaitu minum dari mata air bukan minum dengan mata air. Namun para ulama mengatakan bahwa ini merupakan salah satu uslub dalam bahasa arab yaitu uslub tadmiin التَّضْمِيْنُ. Karenanya, mereka menafsirkan ayat ini dengan عَيْنًا يَلْتَذُّ بِهَا الْمُقَرَّبُونَ artinya “mata air yang para al-muqarrabun berlezat-lezat dengan mata air tersebut”. Sehingga mereka tidak hanya sekedar minum tetapi berlezat-lezat.

Demikianlah para penghuni surga, mereka makan dan minum bukan dengan tujuan untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga tetapi dalam rangka berlezat-lezat.

Kemudian pada pembahasan selanjutnya, Allah berbicara tentang kebiasaan orang-orang musyrikin dan orang-orang kafir yang suka mengolok-olok orang-orang shalih, yang mana ini akan terus berlajut hingga kiamat kelak bahwasanya orang-orang yang shalih dan bertaqwa akan sering mejadi olok-olokan orang-orang kafir atau orang-orang munafik.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Nov, 02:49


*﷽*

🌺🌸
*Kajian Online Sisesa*

🔷 *Hari : Kamis, 7 November 2024*
Pukul : 12.30 WIB - 13.30 WIB

🎙️ *Ustadz Khalid Basalamah*
`Hafidzahullahu Ta'ala```

_Tema :_
🌀 *#Amal Keluarga Point ke 40*

🔴 *YouTube :*
https://www.youtube.com/c/khalidbasalamah/live


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Nov, 02:10


🌺🌸
Mensyukuri Nikmat Islam yang Allah Karuniakan Kepada Kita (4-Selesai)
(Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Rahimahullah)

🪷C. Kemuliaan Ilmu Atas Harta
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah (wafat th. 751 H) rahimahullah menjelaskan perbedaan antara ilmu dengan harta, di antaranya sebagai berikut:

Ilmu adalah warisan para Nabi, sedang harta adalah warisan para raja dan orang kaya.
Ilmu menjaga pemiliknya, sedang pemilik harta menjaga hartanya.
Ilmu adalah penguasa atas harta, sedang harta tidak berkuasa atas ilmu.

Harta bisa habis dengan sebab dibelanjakan, sedangkan ilmu justru bertambah dengan diajarkan.

Pemilik harta jika telah meninggal dunia, ia berpisah dengan hartanya, sedangkan ilmu mengiringinya masuk ke dalam kubur bersama para pemiliknya.
Harta bisa didapatkan oleh siapa saja, baik orang beriman, kafir, orang shalih dan orang jahat, sedangkan ilmu yang bermanfaat hanya didapatkan oleh orang yang beriman saja.

Sesungguhnya jiwa menjadi lebih mulia dan bersih dengan mendapatkan ilmu, itulah kesempurnaan diri dan kemuliaannya. Sedangkan harta tidak membersihkan dirinya, tidak pula menambahkan sifat kesempurnaan dirinya, malah jiwanya menjadi berkurang dan kikir dengan mengumpulkan harta dan menginginkannya. Jadi keinginannya kepada ilmu adalah inti kesempurnaan-nya dan keinginannya kepada harta adalah ketidak-sempurnaan dirinya.
Sesungguhnya mencintai ilmu dan mencarinya adalah akar seluruh ketaatan, sedangkan mencintai harta dan dunia adalah akar berbagai kesalahan.

Sesungguhnya orang berilmu mengajak manusia kepada Allah Azza wa Jalla dengan ilmunya dan akhlaknya, sedangkan orang kaya mengajak manusia ke Neraka dengan harta dan sikapnya.
Sesungguhnya yang dihasilkan dengan kekayaan harta adalah kelezatan binatang. Jika pemiliknya mencari kelezatan dengan mengumpulkannya, itulah kelezatan ilusi. Jika pemiliknya mengumpulkan dengan mengguna-kannya untuk memenuhi kebutuhan syahwatnya, itulah kelezatan binatang.

Sedangkan kelezatan ilmu, ia adalah kelezatan akal plus ruhani yang mirip dengan kelezatan para Malaikat dan kegembiraan mereka. Di antara kedua kelezatan tersebut (kelezatan harta dan ilmu) terdapat perbedaan yang sangat mencolok.

Seorang muslim harus mengetahui tentang pengertian Islam, karena itu ia harus belajar tentang Islam, definisi, dan inti dari ajarannya yang mulia.

[Disalin dari buku Prinsip Dasar Islam Menutut Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan ke 3]

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

07 Nov, 02:06


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

06 Nov, 15:27


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

06 Nov, 15:26


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 27
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَمِزَاجُهُۥ مِن تَسۡنِيمٍ

Artinya:
Dan campuran khamar murni itu adalah dari Tasnim,

Tafsir At-Taysir:
Tasnim adalah mata air yang merupakan puncak terlezat dari minuman yang ada di surga kelak.

Sebagaimana penjelasan sebagian ulama, tasnim diambil dari kata sanam yang dalam bahasa Arab artinya tinggi. Seperti jika disebutkan sanam onta, maka maksudnya adalah punuknya, itulah ketinggian.

Oleh karena itu, tasnim adalah minuman terlezat di akhirat. Dan kelak akan dicampur dengan khamr.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

06 Nov, 15:25


🌺🌸
Cinta Yang Benar
(Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi)

Kecintaan yang benar dari seorang muslim kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu bagaimana..?

🪷PERTAMA, DIRASAKAN DI HATI

Seorang yang beriman betul-betul merasa dari hatinya, dia mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang yang beriman, dia beramal siang dan malam agar bisa bersama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kelak di surga yang penuh dengan kenikmatan. Inilah cinta yang benar. Kemudian kecintaan yang ada didalam hati ini akan tampak pada anggota badan dalam perbuatan.

Orang yang jujur dalam cintanya, dia akan mengikuti sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berjalan dengan manhaj Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّـهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّـهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّـهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali-Imran[3]: 31)

Ayat inilah yang disebut oleh ulama dengan Ayatul Mihnah (ayat ujian). Yaitu menguji mereka yang mengucapkan “Aku cinta Allah.” Jika cintanya benar dengan dibuktikan dengan mengikuti sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan dengan mengikuti sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, minimal mendapatkan dua keutamaan. Yaitu mendapatkan cinta Allah dan mendapatkan ampunan.

Cinta kepada Allah adalah pokoknya, sedangkan mencintai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah cabang. Orang yang mencintai Allah, dia akan mencintai RasulNya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang yang mencintai Allah, dia akan mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia akan meniti jalannya dan manhajnya. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyeru manusia kejalan yang lurus. Dan memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

…وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ

“…Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy-Syura[42]: 52)

🪷KEDUA, SURI TAULADAN

Cinta yang benar adalah menjadikan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai contoh untuk dirinya. Kalau hanya mengatakan, “Aku cinta Nabi”, kemudian tidak mengikuti sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka cintanya adalah cinta palsu. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّـهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّـهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّـهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab[33]: 21)

Perhatikanlah wahai umat Islam, keadaan para pemuda dan pemudi kita, perhatikan juga rumah-rumah kita, kita dapati kita mengambil contoh dari orang-orang kafir. Kita meniru mereka dalam penampilan kita, begitupun dalam makan, dalam perdagangan kita, bahkan cara berbicara kita, kita lebih memilih mencontoh orang-orang kafir dari pada mencontoh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu mari kita perbaiki keadaan kita. Hendaknya kalau kita cinta kepada Rasul, kita jadikan Rasul sebagai suri tauladan kita.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

06 Nov, 15:24


🌺🌸
Mensyukuri Nikmat Islam yang Allah Karuniakan Kepada Kita (3)
(Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Rahimahullah)

🪷B. Pentingnya Ilmu Syar’i
Kita dan anak-anak kita akan tetap dan senantiasa ditambahkan ilmu, hidayah dan istiqamah di atas ketaatan jika kita beserta keluarga menuntut ilmu syar’i.

Hal ini tidak boleh diabaikan dan tidak boleh dianggap remeh. Kita harus selalu bersikap penuh perhatian, serius serta sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu syar’i. Kita akan tetap berada di atas ash-Shiraathal Mustaqiim jika kita selalu belajar ilmu syar’i dan beramal shalih.

Jika kita tidak memperhatikan dua hal penting ini, tidak mustahil iman dan Islam kita akan terancam bahaya. Sebab, iman kita akan terus berkurang dikarenakan ketidaktahuan kita tentang Islam dan iman, kufur, syirik, dan dengan sebab banyaknya dosa dan maksiyat yang kita lakukan! Bukankah iman kita jauh lebih berharga daripada hidup ini?

Dari sekian banyak waktu yang kita habiskan untuk bekerja, berusaha, bisnis, berdagang, kuliah dan lainnya, apakah tidak bisa kita sisihkan sepersepuluhnya untuk hal-hal yang dapat melindungi iman kita?

Saya tidaklah mengatakan bahwa setiap muslim harus menjadi ulama, membaca kitab-kitab tebal dan menghabiskan waktu belasan atau puluhan tahun untuk usaha tersebut. Namun, minimal setiap muslim harus dapat menyediakan waktunya satu jam saja setiap hari untuk mempelajari ilmu pengetahuan tentang agama Islam. Itulah waktu yang paling sedikit yang harus disediakan oleh setiap muslim, baik remaja, pemuda, orang dewasa maupun yang sudah lanjut usia. Setiap muslim harus memahami esensi ajaran Al-Qur-an dan As-Sunnah yang shahih menurut pemahaman para Salafush Shalih. Oleh karena itu, ia harus tahu tentang agama Islam dengan dalil dari Al-Qur-an dan As-Sunnah sehingga ia dapat mengamalkan Islam ini dengan benar. Tidak banyak waktu yang dituntut untuk memperoleh pengetahuan agama Islam. Jika iman kita lebih berharga dari segalanya, maka tidak sulit bagi kita untuk menyediakan waktu 1 jam (enam puluh menit) untuk belajar tentang Islam setiap hari dari waktu 24 jam (seribu empat ratus empat puluh menit).

Baca Juga  Dasar Islam Adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah(1)
Ilmu syar’i mempunyai keutamaan yang sangat besar dibandingkan dengan harta yang kita miliki.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

05 Nov, 23:51


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

05 Nov, 15:51


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

05 Nov, 15:51


وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِّمَّا عَمِلُوا ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
“Dan masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS Al-An’am : 132)

Benar bahwasanya semua orang yang masuk ke dalam surga tidak akan ada yang merasakan kesedihan. Tetapi surga itu bertingkat-tingkat, masing-masing diberikan derajat sesuai dengan amalan perbuatan mereka. Semakin kita banyak beramal shalih di dunia ini maka surga yang akan kita raih semakin tinggi.

Quran Tadabbur, #qurantadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

05 Nov, 15:51


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 26
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

خِتَٰمُهُۥ مِسۡكٞ ۚ وَفِي ذَٰلِكَ فَلۡيَتَنَافَسِ ٱلۡمُتَنَٰفِسُونَ

Artinya:
laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.

Tafsir At-Taysir:
Ada beberapa pendapat di kalangan para ulama. Sebagian berpendapat sesuai dengan makna dzahir ayat yaitu penutupnya dari kasturi, di akhir dia meminumnya akan keluar aroma yang sangat wangi. Sebagian menyebutkan bahwa yang dimaksudkan adalah bermakna مِزَاجُهُ مِسْكٌ yaitu khamr tersebut dicampurkan dengan minyak wangi misk.

Diantara pendapat yang lain mengatakan bahwa maknanya adalah رَيْحَتُهُ رَيْحَةُ الْمِسْكِ yaitu aromanya adalah aroma minyak kasturi.

Ini menunjukkan perbedaan antara khamr dunia dan khamr akhirat. Khamr dunia apabila diminum akan membuat kepala menjadi pusing, membuat sakit perut, dan membuat lupa ingatan dan tidak sadarkan diri, berbicara dan berbuat sesuatu di luar kesadarannya. Orang yang terpengaruh khamr maka bicaranya tidak akan terkontrol, demikian juga perbuatannya seakan-akan orang gila yang berbuat sesukanya. Padahal Allah telah memberikan karunia akal kepadanya tetapi dia menghilangkannya dengan berani melanggar larangan Allah yaitu meminum khamr.
Berbeda halnya jika khamrnya adalah khamr akhirat, tidak membuat sakit kepala dan pusing, tidak membuat sakit perut, khar tersebut sangat lezat, ditambah khamr tersebut sangat lezat, dan juga mengeluarkan bau yang sangat harum, yaitu aroma minyak kasturi. Sehingga, jangan sampai terbayangkan bahwa khamr dunia sama seperti khamr akhirat.
Oleh karena itu Allah mengatakan bahwa penutupnya adalah minyak kasturi.

Setelah diminum oleh para penghuni surga, mereka akan mengeluarkan bau yang sangat harum. Para penghuni surga juga setiap meminum khamr, maka mereka akan meminta tambahan terus-menerus. Setiap gelas yang mereka ambil dari khamr tersebut akan memberikan rasa yang berbeda-beda. Allah memberikan kenikmatan yang beraneka ragam.

Allah berfirman:
وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا
“Mereka diberi kenikmatan yang serupa.” (QS Al-Baqarah : 25)

Khamr ada bukan dengan satu rasa saja tetapi dengan berbagi macam rasa. Dan kesemuanya adalah kelezatan dan kenikmatan. Oleh karena itu, barangsiapa yang ingin meminum khamr di akhirat kelak dengan segala kenikmatannya maka hendaknya dia menahan hawa nafsunya agar tidak meminum khamr di dunia ini.

Kemudian firman Allah dalam ayat yang sama memotivasi kita agar hendaknya orang-orang berlomba-lomba. Allah mengajarkan kita agar memiliki himmah ‘aliyah yakni semangat yang tinggi dalam beramal shalih. Jika dia melihat ada orang lain yang beramal shalih maka dia tidak ingin kalah seakan-akan mengejar ketertinggalan, itulah hakikatnya perlombaan. Hendaknya tidak merasa cukup dalam masalah agama, tetapi dia selalu haus untuk meraup sebanyak-banyaknya amal shalih. Berbeda dalam masalah dunia, kita dianjurkan untuk memiliki sifat qana'ah yaitu merasa cukup.

Karena bersikap qana'ah dalam masalah dunia adalah sifat yang mulia. Imam Asy-Syafi'i rahimahullah pernah mengatakan,
إِذَا مَا كُنْـتَ ذَا قَلْبٍ قَنُـوعٍ فَأَنْـتَ وَمَالِكُ الدُّنْيَا سَـوَاءُ
“Jika engkau memiliki hati yang selalu qana'ah maka sesungguhnya engkau sama seperti raja dunia.” (Diwan Imam Syafi’i hal. 15)

Seseorang yang memiliki hati yang qana'ah dan menerima nikmat yang Allah berikan maka seakan-akan keadaannya seperti raja dunia yaitu sama-sama bahagia. Dalam masalah dunia hendaknya kita menerima apa yang Allah berikan.

Tetapi dalam masalah akhirat kata Allah hendaknya berlomba-lomba. Jangan membandingkannya dengan orang yang tidak pernah shalat sama sekali kemudian mencukupkan bagi dirinya shalat dua kali sehari. Tetapi hendaknya dia menjadi orang yang berlomba. Jika ada orang yang di depannya dalam masalah agama, maka dia pun berusaha mengejar orang tersebut. Inilah sikap yang benar yang seharusnya dimiliki, karena orang-orang yang beriman terhadap akhirat meyakini bahwa para penghuni surga juga bertingkat-tingkat.

Allah berfirman

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

25 Oct, 15:32


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

25 Oct, 15:32


🌺🌸
Tafsir Surat Al-Mutaffifin ayat 19
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا عِلِّيُّونَ

Artinya:
Tahukah kamu apakah ʻIlliyyin itu?

Tafsir Al-Muyassar:
Benar, sesungguhnya perkara yang telah ditetapkan bagi orang orang yang berbakti, (yaitu orang orang yang bertakwa), adalah bahwa mereka berada di derajat yang tinggi di dalam surga.

Wahai Rasul, tahukan kamu apa derajat yang tinggi itu? Ketetapan bagi orang-orang baik itu sudah tercatat dan sudah selesai, tidak ditambah dan tidak dikurangi. Para malaikat di setiap langit yang didekatkan (kepada Allah) melihatnya.

Quran Tadabbur #QuranTadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

25 Oct, 02:21


Bismillah,

Tafaddholiy tuk join & share
🎙 *Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حَفِظَهُ اللهُ_*
🗓️  *Jumat, 25 Oktober 2024*
  *10.15 WIB s/d selesai*

📌Join Zoom Meeting:
https://us02web.zoom.us/j/7552623991?pwd=K3BRYkEvaUk5VTlCa0VISFhobGhtQT09

🟠 YouTube :
https://youtube.com/@sisesasyari9785?si=rHwd9DjTndouRYiE


💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

25 Oct, 00:10


🌺🌸
Dua Hal Yang Mendapatkan Keberkahan

🎙 Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ar-Ruhaily hafizhahullahu ta’ala (ulama kota Madinah, pengajar tetap Masjid Nabawi, imam & khotib Masjid Quba)

Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily dalam kajiannya di Masjid Quba beberapa hari yang lalu menyampaikan sebuah nasihat berharga tentang bagaimana mendapatkan keberkahan dalam hidup. Beliau menekankan bahwa dua hal yang mendatangkan keberkahan dalam umur adalah banyak membaca Al-Qur’an dan berbakti kepada orang tua.

Banyak dari kita sering mengeluh bahwa waktu terasa sempit atau mungkin sulit untuk menyelesaikan apa yang kita rencanakan. Syaikh Sulaiman mengingatkan bahwa kunci untuk menarik keberkahan ada pada membaca Al-Qur’an setiap hari dan menjaga senantiasa berbakti kepada kedua orang tua. Al-Qur’an, sebagai kitab suci, tidak hanya memberi petunjuk, tetapi juga membawa berkah bagi siapa saja yang senantiasa membacanya.

Selain itu, berbakti kepada orang tua adalah perintah langsung dari Allah, dan merupakan salah satu amal paling mulia dalam Islam. Ketika seseorang memperhatikan kebutuhan dan kebahagiaan orang tuanya, maka ia membuka pintu keberkahan yang luas.

Nasihat ini menjadi pengingat bagi kita yang merasa hidup tanpa berkah atau kesulitan dalam mencapai tujuan. Mulailah dengan membaca Al-Qur’an setiap hari dan berbakti kepada orang tua. Insyaallah, berkah akan mengalir dalam hidup kita, dan waktu kita akan terasa lebih bermakna.

@fawaidharamain

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

25 Oct, 00:09


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Oct, 15:01


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Oct, 15:01


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 18
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلۡأَبۡرَارِ لَفِي عِلِّيِّينَ

Artinya:
Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu (tersimpan) dalam ʻIlliyyin.

Tafsir At-Taysir:
Terkait makna عِلِّيِّينَ maka ada yang mengatakan yaitu tempat yang tinggi di langit yang ke tujuh, ada pula yang mengatakan di surga. Bahwasanya Allah sudah mencatat nama-nama orang yang akan masuk surga dalam suatu catatan yang tidak akan diubah lagi oleh Allah subhanallahu wata'ala.
Pada ayat ini juga ada dua pendapat, pertama yaitu “Sesungguhnya kesudahan dan tempat menetap orang-orang yang baik adalah di surga” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir 8/348). Pendapat kedua : yaitu bahwasanya nama-nama para orang-orang baik sudah tercatat di tempat yang tinggi di langit yang ketujuh. Dan ini berkaitan dengan taqdir.

Quran Tadabbur #QuranTadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Oct, 15:00


🌺🌸
Hukum Istri yang Dinafkahi dengan Harta yang Haram
(Sumber : Islamqa.info - KonsultasiSyariah)

🌷Pertanyaan:
كثير من العائلات المسلمة يعمل رجالها في بيع الخمور والخنزير وما شابه ذلك ، وزوجاتهم وأولادهم كارهون لذلك علماً بأنهم يعيشون بمال الرجل ، فهل عليهم من حرج في ذلك ؟

Banyak keluarga Muslim yang para lelakinya bekerja dalam jual beli miras dan babi dan yang semisalnya. Anak dan istrinya tidak menyukai hal itu, tapi memang mereka hidup dari uang nafkah dari suaminya. Apakah mereka berdosa?

🌷Jawaban:
‎الحمد لله
‎قال الله تعالى : ( فاتقوا الله ما استطعتم ) وقال عزّ وجلّ : ( لا يكلّف الله نفسا إلا وسعها ) ، فللزوجة والأولاد غير القادرين على الكسب الحلال أن يأكلوا للضرورة من كسب الزوج المحرم شرعاً ، كبيع الخمر والخنزير وغيرهما من المكاسب الحرام بعد بذل الجهد في إقناعه بالكسب الحلال والبحث عن عمل آخر . فلهم أن يأخذوا النفقة الواجبة لهم على أبيهم وأن يكون ذلك بقدر الحاجة والكفاية دون توسّع
‎والله أعلم

Segala puji hanya bagi Allah.

Allah Subḥānahu wa Ta’āla berfirman,
‎فَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ 
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. Taghabun: 16)

Allah ‘Azza wa Jalla juga berfirman,
‎ لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا 
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)

Jika istri dan anak tidak mampu mencari nafkah yang halal sendiri, karena alasan darurat setelah mereka berusaha semampu mereka mencari harta yang halal dan mencari pekerjaan lain, mereka boleh menggunakan penghasilan suami yang haram secara syariat seperti menjual miras dan babi atau pekerjaan yang haram lainnya.

Mereka boleh menerima nafkah wajib dari ayah mereka sesuai dengan kadar kecukupan dan kebutuhan mereka, tidak lebih dari itu.
Wallāhua’alam.

https://islamqa.info/ar/downloads/answers/1836

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Oct, 00:59


🌺🌸

(Maha benar Allah dengan segala firman-Nya). Apakah bentuk ucapan seperti ini setelah selesai membaca Al Qur’an itu masyru’ atau terdapat tuntunan dalam Islam?

Mufti Kerajaan Saudi Arabia di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah pernah menjelaskan dalam fatwanya sebagai berikut:

Banyak orang yang membiasakan mengucapkan ‘shodaqollahul ‘azhim’ ketika selesai membaca Al Qur’an Al Karim, padahal sebenarnya amalan ini tidak ada dasarnya. Tidak boleh membiasakan bacaan ini, bahkan kalau ditimbang-timbang dengan aturan syari’at amalan ini termasuk amalan tanpa tuntunan jika diyakini oleh yang membacanya bahwa aamalan tersebut sunnah. Sehingga sepantasnya amalan itu tidak diteruskan (ditinggalkan). Janganlah dibiasakan karena tidak ada dalil yang mendukungnya.

Padahal yang ada tuntunan setelah selesai membaca Al Qur’an adalah mengucapkan, “Subhanakallahumma wa bihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik” (Maha suci Engkau, ya Allah sambil memuji-Mu. Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu)

Intinya, menutup membaca Al Qur’an dengan ucapan ‘shodaqollahul ‘azhim’ tidak ada dasarnya dalam Islam. Namun jika dilakukan kadang-kadang saja karena ada faktor yang menuntut, maka tidaklah mengapa.
.
Semoga ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang selalu kita lestarikan dan rutinkan, sedangkan yang tidak ada dasarnya dari beliau itulah yang dijauhi dan ditinggalkan. Sekali lagi, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wallahu waliyyut taufiq.

@thesunnah_path
Sumber:
https://rumaysho.com/2811-ucapan-shodaqollahul-azhim.html

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

24 Oct, 00:57


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Oct, 14:50


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Oct, 14:49


🌺🌸
Tafsir Surat Al-Mutaffifin ayat 17
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

ثُمَّ يُقَالُ هَٰذَا ٱلَّذِي كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ

Artinya:
Kemudian dikatakan (kepada mereka), "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan".

Tafsir At-Taysir:
Maka kelak di hari kiamat akan dikatakan kepada mereka kalimat demikian sebagai bentuk penghinaan dan perendahan kepada mereka, karena dahulu di dunia orang-orang musyrikin mendustakan adzab neraka Jahannam, hingga akhirnya mereka merasakan sendiri apa yang mereka dustakan.

Setelah Allah menyampaikan keadaan golongan al-fujjar beserta adzab yang akan mereka dapatkan di hari kiamat, kemudian Allah menyebutkan keadaan al-abrar beserta kenikmatan yang disediakan untuk mereka di hari kiamat kelak.

Quran Tadabbur #QuranTadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Oct, 14:43


🌺🌸
Agar Cintamu semakin Membara
(Ustadz Ammi Nur Baits, S.T., B.A)

🌷Pertanyaan:
Bagaimana membangun perasaan agar semakin mencintai Allah? terlebih dengan adanya kenikmatan dunia yang demikian banyak…

🌷Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Ada sebuah pepatah yang mengajarkan kepada kita kata kunci dari cinta.. ‘Tak kenal maka tak sayang’. Artinya, kecintaan dan kebencian seseorang, sebanding dengan pengetahuan seseorang pada objek tertentu.
Semua yang ada di sekitar kita, pasti memiliki potensi baik dan buruk. Ada yang dominan baiknya, ada yang dominan buruknya. Ada yang isinya hanya kebaikan, dan ada yang isinya hanya keburukan.

Nabi Muhammad ﷺ adalah manusia pilihan yang isinya hanya kebaikan. Semakin lengkap pengetahuan seorang mukmin tentang beliau, akan berpengaruh dengan semakin besarnya kecintaan mereka kepada beliau. Ketika ada orang yang membenci Nabi ﷺ, bukti dia tidak kenal siapa Nabi ﷺ.

Iblis adalah makhluk yang isinya hanya keburukan. Semakin lengkap pengetahuan seorang mukmin tentang Iblis, akan berpengaruh dengan semakin besarnya kebencian mereka kepadanya.
Karena itu, ketika ada orang yang mengagungkan Iblis, bukti bahwa dia tidak mengenal Iblis.
Sebagaimana ini berlaku antara makhluk dengan makhluk, ini juga berlaku antara makhluk dengan Allah.

Allah Dzat yang Maha-Baik, Maha Sempurna semua nama dan sifat-Nya. Maha Suci dari semua kekurangan. Semakin sempurna pengetahuan seseorang tentang Allah, semakin besar pula kecintaan mereka kepada-Nya.

Karena itulah, ilmu tentang Allah merupakan ilmu yang paling tinggi derajatnya. Setidaknya ada 2 alasan:
[1] Ilmu tentang Allah membuahkan kecintaan kepada Dzat Yang Menciptakan makhluk..
[2] Ilmu tentang Allah berarti membahas tentang Allah. dan nilai kemuliaan ilmu, berbanding dengan objek yang dibahas.

Ibnul Qayyim mengatakan,
شرف العلم تابع لشرف معلومه … ولا ريب ان اجل معلوم وأعظمه واكبره فهو الله الذي لا إله إلا هو رب العالمين وقيوم السموات والارضين الملك الحق المبين الموصوف بالكمال كله المنزه عن كل عيب ونقص وعن كل تمثيل وتشبيه في كماله ولا ريب ان العلم به وباسمائه وصفاته وافعاله اجل العلوم وافضلها…
Kemuliaan ilmu mengikuti kemuliaan yang dipelajari… kita sangat yakin, bahwa objek ilmu yang paling mulia dan paling agung adalah tentang Allah.. Dzat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia. Rab semesta alam, Yang mengatur langit dan bumi, Sang Raja, Yang Maha Benar, Yang sempurna dalam menjelaskan (al-Mubin), Yang sempurna semua sifat-Nya, Maha Suci dari semua aib dan kekurangan, Maha Suci dari semua bentuk penyerupaan terhadap makhluk. Kita sangat yakin, ilmu tentang Allah, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan semua perbuatan-Nya adalah ilmu yang paling agung dan mulia. (Miftah Dar as-Sa’adah, 1/86).

Ketika seseorang mengenal kebaikan Allah baginya dan bagi semua makhluk-Nya, maka akan timbul rasa cinta dan ketergantungan hati kepada-Nya. Karena makhluk ini lemah, dan mereka butuh kasih sayang dan perlindungan dari Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ibnul Qayyim menjelaskan,
والمحبة والشوق تابع لمعرفته والعلم به فكلما كان العلم به اتم كانت محبته أكمل… فمن كان يؤمن بالله واسمائه وصفاته ودينه أعرف كان له أحب وكانت لذته بالوصول اليه مجاورته والنظر الي وجهه وسماع كلامه أتم…
Rasa cinta dan rindu kepada Allah itu mengikuti pengetahuan seseorang dan kadar ilmunya tentang Allah. Ketika pengetahuan seseorang tentang Allah semakin sempurna, maka kecintaannya kepada Allah akan semakin sempurna… karena itu, siapa yang beriman kepada Allah, nama-nama-Nya, semua sifat-Nya, ajaran agama-Nya, maka dia akan semakin mencintai Allah. dan akan semakin sempurna kemampuan dia untuk bisa menikmati lezatnya berhubungan dengan Allah, melihat wajah-Nya (ketika di surga), serta mendengarkan kalamnya. (al-Fawaid, hlm. 53)

Malik bin Dinar – seorang ulama tabi’in – mengatakan,
خرج أهل الدنيا من الدنيا ولم يذوقوا أطيب شيء فيها، قيل: ما هو؟ قال: معرفة الله تعالى
Ketika penduduk dunia meninggalkan dunia, mereka belum merasakan sesuatu yang paling nikmat di sana.
Ada yang bertanya, “Apa itu?”

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Oct, 14:43


Jawab beliau, “Makrifatullah (mengenal Allah) Ta’ala.” (HR. Abu Nu’aim dalam al-Hilyah, 2/358).

Dan upaya mengenal Allah bisa kita lakukan dengan mempelajari ilmu tauhid, baik tauhid rububiyah, uluhiyah, maupun asma’ wa shifat.
Demikian, Allahu a’lam.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Oct, 01:32


🌺🌸
Mengapa Syirik adalah Dosa Terbesar (2-Selesai)?
(Ustadz Faadhil Fikrian Nugroho)

🌹Syirik menegasikan tujuan hidup manusia
Manusia diciptakan Allah dengan satu tujuan universal, yaitu agar mengesakan Allah dalam peribadahan atau disebut juga dengan tauhid. Oleh karena tauhid merupakan tujuan terbesar diciptakannya manusia, maka syirik otomatis menjadi penegasi terbesar tujuan hidup manusia.
Ibnu Al-Qayyim rahimahullah menerangkan ketika menjawab mengapa syirik merupakan dosa terbesar yang paling dibenci Allah? Salah satu jawabannya adalah ketika seseorang melakukan kesyirikan, maka dia,
خرج عما خلق له وصار إلى ضد ما هيئ لها
“telah keluar dari tujuan ia diciptakan dan melakukan sesuatu yang berkebalikan dengan fitrahnya.” [2]

🌹Syirik adalah sikap narsistik dan penyembahan diri sendiri
Orang yang enggan menyembah Allah atau menyembah Allah bersama dengan tuhan-tuhan kecil lainnya, hakikatnya ia adalah orang yang egois, narsis, dan penyembah hawa nafsunya sendiri. Sebab, tuhan-tuhan yang disembah selain Allah sebenarnya hanyalah hasil ciptaan manusia itu sendiri. Artinya, manusialah yang menciptakan tuhan-tuhan mereka sendiri lalu ia sembah. Tidak ada sikap yang lebih egois dan sombong dibandingkan berani menciptakan bentuk peribadatan sendiri yang berasal dari hasil karangan imajinasinya sendiri, lantas kemudian ia sembah.

Allah Ta‘āla berfirman,
إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْثَـٰنًۭا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا ۚ
“Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan.” (QS. Al-‘Ankabūt: 17)

Pada ayat di atas, Allah menyifati orang yang berbuat syirik sebagai pembohong. Artinya, mereka pun mengetahui bahwa tuhan-tuhan selain Allah yang mereka sembah hanyalah karangan mereka sendiri. Meski begitu, karena egoisme dan rasa sombong, mereka tetap menyembahnya sehingga hakikatnya mereka menyembah diri mereka sendiri.

Allah Ta‘ālā berfirman,
أَرَءَيْتَ مَنِ ٱتَّخَذَ إِلَـٰهَهُۥ هَوَىٰهُ أَفَأَنتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا
“Sudahkah engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya? Apakah engkau akan menjadi pelindungnya?” (QS. Al-Furqān: 43)

🌹Dampak yang sangat merugikan di akhirat
Apabila kita ingin menggunakan prinsip harm principle atau lā ḍarara wa lā ḍirār, yaitu perbuatan yang dianggap buruk adalah perbuatan yang menimbulkan kerugian bagi seseorang, maka tidak ada perbuatan yang lebih merugikan seseorang dibandingkan perbuatan syirik. Perlu dipahami, bahwasanya orang yang berbuat syirik mungkin tidak merasakan dampak buruknya di dunia ini sebagaimana maksiat lainnya, seperti mencuri dan berzina yang tampak jelas kerugiannya. Akan tetapi, di akhirat nanti, orang yang berbuat syirik akan merasakan efek dari perbuatan syiriknya, yaitu seluruh amalnya hangus dan kekal di neraka.

Allah berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَـٰسِرِينَ
“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh jika engkau menyekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.” (QS. Az-Zumar: 65)

Kejahatan syirik memang tidak menyakiti atau merugikan orang lain, tetapi sangat merugikan pelakunya sehingga perbuatan ini hakikatnya adalah bentuk menyakiti dan menzalimi diri sendiri.

💐Kesimpulan
Dengan keempat alasan tersebut, yaitu syirik adalah pengkhianatan, penegasi tujuan hidup, sikap egois, dan berdampak buruk di akhirat, menjadikan perbuatan syirik adalah dosa terbesar di sisi Allah subḥānahu wa ta‘āla. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari berbuat syirik kepada-Nya. Āmīn

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

23 Oct, 01:31


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Oct, 15:22


🌺🌸
Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

‎سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Oct, 15:21


🌺🌸
Tafsir Surat Al-Mutaffifin ayat 16
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

ثُمَّ إِنَّهُمۡ لَصَالُواْ ٱلۡجَحِيمِ*

Artinya:
Kemudian sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.

Tafsir Al-Muyassar:
Azab yang keras pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, yaitu orang oranga yang mendustakan akan terjadinya hari pembalasan.

Tidak ada yang mendustakan hari pembalasan melainkan setiap orang yang zalim dan banyak berbuat dosa. Apabila dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an kepadanya, ia berkata, "Ini adalah Ini adalah dongeng batil orang-orang yang dahulu." Urusannya tidak sebagaimana yang mereka sangka. Al-Qur'an adalah firman Allah dan wahyu-Nya yang diturunkan kepada Nabi-Nya. Yang membuat hati mereka terhalang untuk membenarkan adalah apa yang menutupinya akibat banyaknya dosa dosa yang mereka lakukan.

Urusannya tidak sebagaimana yang disangkakan orang-orang kafir. Bahkan pada Hari Kiamat mereka benar-benar terhalang dari melihat Tuhan mereka. Ayat ini menjadi dalil bahwa orang-orang yang beriman akan melihat Tuhan mereka di surga.

Kemudian orang-orang kafir itu masuk kedalam api neraka, mereka merasakan panasnya, Kemudian kepada mereka dikatakan, "Ini adalah balasan yang dulu kalian dustakan."

Quran Tadabbur #QuranTadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Oct, 15:19


Pendapat yang lebih mendekati kebenaran adalah bahwa tidak ada penghalang bagi wanita haid dan nifas untuk membaca Al-Quran dari hafalan mereka. Ini pendapat paling tepat, karena tidak adanya dalil yang menunjukkan larangan tersebut. Terdapat hadis dalam shahihain dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau mengatakan kepada ‘Aisyah yang pada saat itu dalam kondisi haid ketika melaksanakan ibadah haji,
افعلي ما يفعل الحاج غير ألا تطوفي بالبيت حتى تطهري
“Lakukan apa yang dilakukan orang yang berhaji, hanya saja jangan melaksanakan tawaf di Baitullah sebelum suci” (HR. Bukhari no. 294, 1540 dan Muslim no. 2114, 2115).

Ibadah haji adalah ibadah yang di dalamnya dibacakan Al-Quran dan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengecualikannya. Ini menunjukkan bolehnya membaca Al-Quran untuk ‘Aisyah yang pada saat itu sedang haid. Dengan kalimat serupa, Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam juga mengatakan kepada ‘Asma’ binti ‘Umais yang pada saat itu baru melahirkan anak bayi yang diberi nama Muhammad bin Abu Bakar. Sedangkan ‘Asma’ berada di miqat dalam kondisi haji wada’. Maka hal ini menunjukkan bahwa wanita haid dan nifas boleh membaca Al-Quran, akan tetapi tanpa langsung menyentuh mushaf.

Adapun hadis riwayat Ibnu ‘Umar dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
لا تقرأ الحائض ولا الجنب شيئًا من القرآن
“Janganlah wanita haid dan orang yang dalam kondisi junub membaca sesuatu dari ayat-ayat Al-Qur’an” (HR. Tirmidzi no. 121 dan Ibnu Majah no. 588).

Ini adalah hadis yang dha’if (lemah). Dalam sanadnya terdapat perawi bernama Isma’il bin ‘Ayyas, dia meriwayatkan dari Musa bin ‘Uqbah. Para ulama hadis men-dhaif-kan riwayat Isma’il yang bersumber dari penduduk Hijaz. Mereka mengatakan, “Riwayat ‘Ismail ini jayyid jika bersumber dari penduduk Syam, akan tetapi dhaif jika bersumber dari penduduk Hijaz. Dan riwayat hadis ini berasal dari penduduk Hijaz, sehingga menjadi dhaif.”

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Oct, 15:19


🌺🌸
Fatwa Ulama : Hukum Menyentuh Mushaf Tanpa Berwudhu
(Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz rahimahullah)
(Penerjemah : Ustadz Muhammad Bimo Prasetyo)


🌼Pertanyaan:
Apa hukum menyentuh mushaf tanpa berwudu terlebih dahulu atau memindahkan posisi mushaf tanpa berwudu? Dan apa hukum membacanya pada saat kondisi-kondisi tersebut?

🌼Jawaban:
Tidak boleh bagi seorang muslim untuk menyentuh mushaf sedangkan dia sebelumnya tidak berwudhu menurut jumhur/mayoritas ulama, imam empat mazhab, dan  begitu pula yang difatwakan oleh para Sahabat Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Terdapat hadis yang sahih dari ‘Amr bin Hazm  radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam menetapkan kepada penduduk kota Yaman,
أن لا يمس القرآن إلا طاهر
“Tidak boleh menyentuh Al-Quran kecuali orang yang sudah bersuci” (HR. Malik dalam Al-Muwatha’ no. 419 dan Ad-Darimi no. 1266).

Hadis ini jayyid, memiliki jalur-jalur sanad yang saling menguatkan satu sama lain. Oleh karena itu, hadis ini menunjukkan tidak boleh bagi seorang Muslim untuk menyentuh mushaf Al-Quran kecuali sudah bersuci. Baik bersuci dari hadas kecil, maupun dari hadas besar.

Demikian pula sama hukumnya ketika ada orang yang hendak memindahkan posisi mushaf dari satu tempat ke tempat lain. Apabila dia tidak dalam keadaan suci, maka tetap tidak diperbolehkan. Berbeda halnya apabila dia menyentuh atau memindahkan mushaf dengan menggunakan sebuah perantara seperti memakai pembungkus, sarung tangan, atau yang semisalnya, maka hukumnya boleh. Namun, jika dia menyentuh secara langsung dan dalam keadaan tidak suci, maka yang paling tepat hukumnya adalah tidak diperbolehkan menurut pendapat jumhur (mayoritas) ulama.

Adapun ketika membaca Al-Quran, maka tidak mengapa membaca dengan menggunakan hafalan Al-Quran, walaupun dalam kondisi berhadas. Atau boleh juga dia membacanya dalam keadaan ada orang lain yang memegangkan Al-Quran untuknya dan membukakan halaman mushaf untuknya. Akan tetapi, ketika dalam kondisi junub, maka tidak diperbolehkan baginya membaca Al-Quran. Hal ini karena terdapat larangan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bahwa tidak ada sesuatu yang menghalangi dari membaca Al-Quran kecuali dalam kondisi junub.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang jayyid, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia mengatakan,
أن النبي ﷺ خرج من الغائط وقرأ شيئًا من القرآن، وقال هذا لمن ليس بجنب أما الجنب فلا ولا آية
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai dari buang hajat, lalu beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam membaca sesuatu ayat dari Al-Quran. Dan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan perbuatan ini boleh bagi yang tidak sedang junub/hadas besar. Adapun jika dalam kondisi junub, maka dia tidak boleh membacanya walupun hanya satu ayat” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya no. 830).

Maksudnya adalah orang yang dalam kondisi junub tidak boleh membaca Al-Quran baik dari mushaf maupun dari hafalannya sampai dia mandi junub untuk menghilangkan hadas besarnya. Adapun bagi orang yang berhadas kecil dan tidak sedang junub, maka boleh baginya membaca Al-Quran melalui hafalannya dan tidak boleh menyentuh mushaf.

Dan ada masalah lain yang terkait dengan hal ini, yaitu tentang wanita haid dan nifas. Apakah boleh bagi mereka membaca Al-Quran atau tidak? Terdapat khilaf (perbedaan pendapat) di kalangan ulama. Di antara mereka ada yang tidak membolehkan, karena hukumnya disamakan dengan orang yang sedang junub. Lalu ada ulama yang berpendapat boleh membacanya, asalkan dengan menggunakan hafalan atau tidak menyentuh mushaf secara langsung.

Alasan ulama yang membolehkan adalah karena panjangnya masa haid dan nifas. Dan keduanya tidak seperti junub yang singkat waktunya sehingga mampu untuk langsung mandi, lalu kembali membaca Al-Quran. Adapun perempuan yang haid dan nifas, tidak mungkin bagi mereka untuk mandi kecuali jika sudah benar-benar bersih dari haid dan nifas. Maka tidak cocok menyamakannya dengan kondisi orang yang sedang junub.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Oct, 15:18


يَـٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَـٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلْكَرِيمِ  ٱلَّذِى خَلَقَكَ فَسَوَّىٰكَ فَعَدَلَكَ  فِىٓ أَىِّ صُورَةٍۢ مَّا شَآءَ رَكَّبَكَ

“Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (QS. An-Nāzi‘āt: 6-8)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Oct, 15:18


🌺🌸
Mengapa Syirik adalah Dosa Terbesar (1)?
(Ustadz Faadhil Fikrian Nugroho)

Pada situasi masyarakat yang kurang mengenal ilmu agama, standar yang digunakan untuk menentukan baik buruknya sesuatu tidak begitu pasti dan masih samar.

Sebagian masyarakat menggunakan prinsip moral relativism, yaitu apa yang dikatakan kebanyakan orang, maka itulah yang benar. Sebagian lainnya, seperti masyakarat sekuler-liberal, berpandangan bahwa kebaikan dan keburukan ditentukan berasaskan harm principle, yaitu anggapan bahwa baik buruknya sesuatu ditentukan oleh besarnya gangguan atau kerugian yang disebabkan keburukan tersebut.

Semakin rugi seseorang akibat suatu tindakan, semakin buruk perbuatan tersebut dipandang. Sebagai contoh, perbuatan mencuri adalah perbuatan yang dipandang tidak bermoral karena mencuri menyebabkan kerugian pada orang lain. Contoh lainnya adalah perbuatan zina adalah perbuatan yang sangat buruk dan tabu, karena merusak kehormatan dan nama baik keluarga.

Lantas, bagaimana jika ternyata ada suatu perbuatan yang di sisi Allah Ta‘āla, perbuatan tersebut adalah perbuatan paling tidak bermoral, paling merugikan, paling buruk dampaknya, dan paling merusak kehormatan dan nama baik pelakunya di hadapan Allah. Perbuatan tersebut adalah perbuatan menyekutukan Allah atau syirik. Dalilnya adalah hadis berikut.

Dari Abdullāh bin Mas‘ūd radhiyallāhu ‘anhu ia berkata,
سَأَلْتُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أيُّ الذَّنْبِ أعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ؟ قالَ: أنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وهو خَلَقَكَ
“Aku bertanya kepada Nabi ﷺ, “Dosa apa yang paling besar di sisi Allah?” Beliau menjawab, “Engkau menjadikan tandingan bagi Allah, padahal Dia yang telah menciptakanmu … ” (HR. Bukhāri no.4477)

Alhamdulillah, berkat taufik dari Allah, kemudian berkat kegigihan para ustaz dalam mendakwahkan tauhid dan sunah, pengetahuan bahwa syirik merupakan dosa terbesar pun semakin tersebar dan diketahui masyarakat luas. Status syirik sebagai dosa terbesar dikarenakan beberapa alasan berikut.

🌹*Syirik adalah bentuk pengkhianatan hamba kepada Allah*
Akar muara dari perbuatan syirik adalah khianat. Khianat terhadap tujuan terbesar manusia hidup di dunia. Khianat terhadap nikmat yang telah Allah berikan dengan menolak untuk menyatakan rasa syukur dan perendahan diri kepada Sang Pencipta subḥānahu wata‘ālā.

Dalam kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) [1], berkhianat terhadap negara dalam bentuk makar pembunuhan presiden atau mengadakan tindak separatisme adalah salah satu tindakan kriminal paling besar yang terancam hukuman mati. Alasannya adalah negara telah memberikan pelayanan kepada warga negara dalam bentuk perlindungan dan berbagai fasilitas dengan imbalan loyalitas dari penduduknya. Mengadakan makar atau memberontak kepada negara berarti seseorang telah mengkhianati negara tersebut.

Demikian pula perbuatan syirik. Memberikan penyembahan, penghinaan diri, doa, dan bentuk ibadah lainnya kepada sesuatu selain Allah adalah bentuk pengkhianatan dan kriminalitas terbesar yang dapat dilakukan seorang hamba.

Bagaimana tidak, Allah yang telah menciptakan manusia dari ketiadaan, kemudian memberikannya nikmat kehidupan, lantas manusia malah menyembah kepada selain Allah yang tidak bisa menghidupkan maupun mematikan. Ini adalah perbuatan khianat yang luar biasa.
Jika label tindak kejahatan luar biasa dan pemberian hukuman mati saja dianggap pantas bagi orang yang membelot dan berkhianat kepada negara, maka orang yang berkhianat kepada Allah dalam bentuk berbuat syirik juga pantas dianggap sebagai dosa terbesar dan dihukum dengan hukuman terberat, yaitu kekal di neraka. Sebab, Allah bukan hanya telah memberikannya perlindungan dan fasilitas, bahkan Allah telah memberikannya kehidupan.

Dialah yang telah memberikannya telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, dan akal untuk berpikir agar digunakan untuk mencari kebenaran dan memberikan penyembahan kepada yang berhak disembah, Allah ‘azza wa jalla. Allah Ta‘ālā berfirman,

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

22 Oct, 01:20


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Oct, 15:11


🌺🌸
*Mari kita tutup grup ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :*

*سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ*

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

_Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu_

(Do'a itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majelis.)
(HR. Abu Daud, no. 4857;  Ahmad, 4: 425. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Oct, 15:11


🌺🌸
Tafsir At-Taysir Surat Al-Mutaffifin ayat 15
(Ustadz Dr Firanda Andirja MA)

Allah ta'ala berfirman,

كَلَّآ إِنَّهُمۡ عَن رَّبِّهِمۡ يَوۡمَئِذٖ لَّمَحۡجُوبُونَ

Artinya:
Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka.

Tafsir At-Taysir:
Yakni mereka tidak bisa melihat Allah subhanallahu wata'ala di hari kiamat kelak. Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahulah dalam tafsirnya mengatakan bahwa Al-Imam Asy-Syafi’i berdalil dengan ayat ini bahwasanya kaum mukminin kelak akan melihat wajah Allah pada hari kiamat. Imam As-Syaf’'i berkata :
وفي هَذِهِ الْآيَةِ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ الْمُؤْمِنِينَ يَرَوْنَهُ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَئِذٍ
“Pada ayat ini ada dalil yang menunjukan bahwa kaum mukminin melihat Allah ‘Azza wa Jalla pada hari itu”.

Yaitu Al-Imam Asy-Syafi’i berdalil dengan mafhum ayat ini (lihat Tafsir Ibnu Katsir 8/347)
Melihat wajah Allah merupakan kenikmatan yang paling lezat yang akan dirasakan oleh orang-orang beriman di surga kelak. Kenikmatan tersebut merupakan tambahan dari nikmat yang telah mereka rasakan di dalam surga.

Oleh karena itu, dalam ayat yang lain Allah berfirman
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ (22) إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ (23)
“(22) Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri ; (23) Melihat kepada Tuhannya.” (QS Al-Qiyamah : 22-23)

Ini juga merupakan dalil bahwasanya Allah subhanallahu wata'ala memiliki wajah dan sifat-sifat lainnya, namun tidak kita tahu akan hakikatnya. Allah memiliki wajah yang berbeda dengan wajah manusia. Pendengaran Allah juga berbeda dengan pendengaran manusia yang penuh dengan keterbatasan. Jika ada dua orang yang berbicara bersamaan, maka pendengaran manusia tidak akan bisa menangkapnya dengan baik kedua pembicaraan tersebut.

Adapun pendengaran Allah tidak demikian, tatkala jutaan manusia berkumpul di padang arafah padang musim haji dan semua berdoa kepada Allah subhanallahu wata'ala dalam satu waktu dengan doa yang berbeda-beda maka semuanya didengar oleh Allah. Demikian juga penglihatan Allah berbeda dengan penglihatan manusia, manusia penglihatannya terbatas namun penglihatan Allah melingkupi segala sesuatu. Begitupun kekuatan Allah berbeda dengan kekuatan manusia, dan seluruh sifat-sifat lainnya.
Allah berfirman:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS As-Syura : 11)

Dan diantara keyakinan Imam Asy-Syafii rahimahullah berikut seluruh Ahlussunnah wal Jamaah bahwasanya orang-orang yang beriman akan melihat wajah Allah pada hari kiamat. Rasulullah juga mengajarkan supaya berdoa kepada Allah agar kelak di hari kiamat diberikan kesempatan melihat wajah Allah dalam kenikmatan.

Diantara doa Nabi shallallahu 'alaihi wassallam :
أَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ
“Aku memohon kenikmatan memandang wajah-Mu.” (HR. An-Nasai, Ahmad)

Adapun Ibnu Jarir At-Thobari maka beliau berpendapat bahwa ayat ini umum mencakup terhalanginya kaum kafir dari melihat wajah Allah dan juga terhalangi dari karomah/kemuliaan Allah, yaitu Allah tidak akan melihat mereka, tidak akan mensucikan merekan dan bagi mereka adzab yang pedih (lihat Tafsir At-Thobari 24/206)

Quran Tadabbur #QuranTadabbur

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Oct, 15:01


Tidak sedikit kasus perselingkuhan bermula dari gadget, di mulai dengan saling berbalas komentar, saling inbox/PM/DM, kemudian memunculkan rasa cinta (padahal bisa jadi romantis dan bujuk rayu itu palsu), mulai lah suami atau istri berpaling dari pasangan halalnya, kemudian membanding-bandingkan dengan perhatian yang semu, lalu sering konflik dan berujung perceraian. Ironisnya, teman komentar dunia maya-nya yang ia harap itu, tidak jelas rimba dan tidak jelas masa depan serta keluarganya.[4]
Bisa juga berawal dari grop reuni (kami tidak mengeneralisir semua reuni itu jelek), grop WA teman SMP, WA teman SMA atau kuliah, dalam grop itu bertemu lah ia dengan “mantan kekasih”, lalu saling berbalas komentar, terlebih ia sedang konflik atau minim perhatian dengan pasangan halalnya. Teringatlah ia masa-masa romantis dan kasih sayang yang dahulu akhirnya berujung dengan perslelingkuhan. Inilah yang disebut dengan CLBK (cinta lama bubarkan keluarga). Semoga Allah menjaga keluarga kita dari hal ini.

🌼7. Gadget mencuri eksistensi di dunia nyata
Semoga kita selalu sadar bahwa kita hidup di dunia nyata, seharusnya dunia maya bukan tujuan utama, akan tetapi ada orang yang menghabiskan mayoritas waktu di dunia maya dan di depan gadgetnya. Orang sukses tidak akan menghabiskan waktu di dunia maya untuk hal-hal yang tidak penting atau tidak bermanfaat, semisal hanya membaca-baca berita atau komentar saja padahal setelah membaca berita dan komentar kita tidak berbuat apa-apa. Bisa jadi jadi dunia maya adalah pelarian diri orang yang tidak bisa eksis dan tidak diakui di dunia nyata atau tidak ada kesibukan berarti di dunia nyata, tidak jarang kita jumpai seseorang yang terlihat bijak, bersemangat, terlihat hebat atau shalih di dunia maya akan tetapi berbalik 180 derajat ketika kita jumpai di dunia nyata.
Masih banyak yang dicuri oleh gadget dari kita seperti kehangatan dan interaksi orang tua-anak, kehangatan berkumpul keluarga besar. Bisa jadi seseorang diajak bicara akan tetapi ia tidak fokus mendengarkan hanya mengiya-iyakan saja lawan bicaranya sedangkan tangan sibuk memegang gadget dan pikiran tidak berada di tempat.[5]
Kita berharap, berdoa bisa membagi waktu dan bijak mengunakan gadget.[6] Kami yang menulis pun perlu juga sering-sering diingatkan akan hal ini.

Demikian semoga bermanfaat

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Oct, 15:01


🌺🌸
Yang Dicuri Oleh Gadget dari Kita
(Ustadz dr. Raehanul Bahraen)

Gadget ibarat pedang bermata dua, tapi nampaknya sisi pedang yang negatif lebih tajam dan lebih sering terkena bagi mereka yang lalai. Sebenarnya kita tahu dan sadar akan hal ini, tetapi begitu dahsyat godaan gadget membuat kita lupa dan pura-pura lupa bahwa gadget telah MENCURI banyak hal dari kita.
Berikut beberapa hal tersebut dan kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan terus saling mengingatkan akan hal ini:

🌼1. Gadget mencuri waktu belajar kita
Orang yang belajar harus benar-benar menjauhkan gadgetnya. Hendaknya jangan meletakkan gadget di kamar apalagi di atas meja tempat belajar. Godaan sangat besar untuk memegang gadget, apalagi mendengar suara notifikasi sosmed dalam keheningan belajar. Bisa jadi yang terjadi adalah, belajar 10 menit, lihat gadget 5 menit, lalu belajar 10 menit, lihat gadget 10 menit, belajar 10 menit, lihat gadget seterusnya dan akhirnya lupa belajar. [1]

🌼2. Gadget mencuri  keikhlasan dan waktu Ibadah kita
Kami teringat ketika ibadah shalat jumat di masjidil haram, ada jamaah yang memfoto, memvideo-kan bahkan live streaming ketika khatib berkhutbah, padahal mendengarkan khutbah Jumat adalah rukun, jika ditinggalkan sengaja atau tidak sengaja ibadah tidak sah, kami khawatir ini yang terjadi. Demikian juga ibadah yang seharusnya dinikmati dalam kesendirian (berkhalwat) bersama Allah, jadi tidak nikmat karena harus mencari perhatian dan ridha manusia dengan memamerkannya baik secara langsung maupun tidak langsung dengan postingan ibadah kita untuk memberitahukan kepada penduduk jagat dunia maya.[2]
Secara langsung misalnya: posting selfie dekat ka’bah, posting datang ke kajian dengan niat riya’
Tidak langsung misalnya: buat status “alhamdulillah, nikmatnya buka puasa tiap senin-kamis”, atau sengaja sering update status di sepertiga malam terakhir agar orang-orang tahu dia sering bangun shalat malam

🌼3. Gadget mencuri waktu romantis dan hangat suami-istri
Waktu tersebut terutama di saat malam hari, waktu malam hari terutama sebelum tidur adalah waktu paling pas bagi suami-istri untuk berbincang-bincang hangat, saling curhat, saling berbagi dan saling menceritakan kegiatan sehari-hari setelah seharian suami sibuk di luar rumah sedangkan istri sibuk di dalam rumah. Berbincang-bincang suami-istri sebelum tidur merupakan sunnah berpahala, akan tetapi gadget mencuri waktu tersebut. Menjelang tidur, suami-istri sibuk dengan gadgetnya masing-masing sampai mereka berdua ketiduran, benar-benar mencuri waktu romantis dan kehangatan suami-istri.[3]

🌼4. Gadget mencuri waktu rekreasi kita
Trend rekreasi bisa jadi berubah, dahulu orang menikmati pemandangan dan spot indah yang bisa melepaskan penat dan jenuh dari rutinitas harian. Sekarang orang berusaha mencari spot untuk bisa foto selfie (spot instagramable), lalu posting dan menikmati gagdet serta komentar-komentarnya, lebih banyak waktu di depan gadget daripada menikmati pemandangan atau menghabiskan waktu untuk rekreasi.

🌼5. Gadget mencuri kehangatan di meja makan
Wajar apabila sekeluarga sesekali keluar makan bersama kuliner untuk mencari variasi makan rutinitas di rumah, demikian juga perjumpaan dengan kawan lama yang semakin hangat di meja makan, akan tetapi gadget mencuri waktu mereka yang sibuk dengan mem-foto makanan dengan mencari sudut terbaik, lalu memposting dan kembali menikmati gadget, menunggu komentar dan menjawab satu persatu komentar yang berdatangan. Bisa jadi juga suasana kehangatan di meja makan dengan obrolan dan candaan ringan berubah menjadi hening dan kaku.

🌼6. Gadget mencuri cinta dan perhatian dan berujung perselingkuhan bahkan perceraian
Adanya gadget dan sosial media memudah seseorang berinteraksi dengan siapa saja dan kapan saja.

Kajian Sisesa 💜🧡🩵

21 Oct, 00:34


‎ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

‎اﻟسّـلامےعليكمے ورحمـۃ اﻟلّہ وبركاتہ


Mari kita buka grup ini dengan membaca Bismillaah dan doa:

           اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
 وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمً


“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkanlah ilmu kepadaku.”
(HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)

💜🧡🩵 Kajian Sisesa 💜🧡🩵