Market Review November 22, 2024
Indeks saham di Asia sore ini Jumat (22/11) di tutup menguat setelah data inflasi inti (Core CPI) Jepang keluar masih di atas target 2% sehingga memberi tekanan pada bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) untuk melanjutkan kenaikan suku bunga.
Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer price Index (CPI) Jepang naik 2.3% Y/Y di bulan Oktober, terendah sejak bulan Januari, melambat dari 2.5% Y/Y di bulan sebelumnya. Secara bulanan, Inflasi (CPI) naik0.4%, lebih cepat dari kenaikan 0.3% di bulan September.
Inflasi Inti (Core CPI) Jepang naik 2,3% YoY di bulan Oktober, melambat dari 2.4% Y/Y di bulan sebelumnya. Ini menandakan perlambatan selama dua bulan beruntun dan merupakan level terendah sejak bulan April namun masih sedikit lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 2,2%.
Tanpa memperhitungkan harga bahan makanan dan BBM, Inflasi (CPI Core Core) naik 2.3% Y/Y, lebih cepat dari kenaikan 2.1% Y/Y di bulan September.
Data lain memperlihatkan adanya kenaikan harga jual pada sektor Jasa (Services). Perhitungan awal (Flash) data au Jibun Bank Services PMI Jepang naik ke level 50.2 di bulan November dari level 49.7 di bulan September yang juga adalah level terendah dalam empat bulan.
Dari sisi harga, biaya produksi terus meningkat secara signifikan, meskipun pada laju yang lebih rendah. Namun, perusahaan mengalihkan lonjakan ini kepada pelanggan melalui kenaikan harga jual yang tajam, memberi indikasi bahwa kondisi ideal untuk kenaikan suku bunga sudah tercapai.
Sementara itu, perhitungan awal data au Jibun Bank Manufacturing PMI Jepang secara tak terduga turun ke level 49.0 di bulan November, terendah sejak bukan Maret dari perhitungan akhir 49.2 di bulan Oktober dan lebih rendah dari ekspektasi pasar, 49.5.
Dari Asia Tenggara, ekonomi Singapura tumbuh 5,4% Y/Y di 3Q24, melampaui estimasi awal 4,1% Y/Y yang dirilis bulan lalu dan lebih tinggi dari ekspektasi pertumbuhan 4,7%. Ini menandakan akselerasi dari pertumbuhan 2,9% di 2Q24 dan 3% di 1Q24.
Dengan demikian, Pemerintah Singapura menaikkan target pertumuhan ekonomi tahun 2024 menjadi sekitar 3.5% dari sebelumnya yang berada di kisaran 2%-3%.
๐ Statistik
IHSG: 7,195.565 | +54.652 poin | (+0.77%)
Volume (Shares) : 23.741 Billion
Total Value (IDR) : 10.065 Trillion
Market Cap (IDR) : 12,086.082 Trillion
Saham naik : 293
Saham turun : 298
๐ Sektor Penopang (Bloomberg)
Finansial : +8.406 poin
Technology : +3.342 poin
Energy : +2.371 poin
Top Gainers:
JSPT :9,975 | +600 | +6.40%
ITMG :27,950| +575 | +2.10%
DSSA :37,200| +425 | +1.16%
SINI :4,340|+370 | +9.32%
UNTR :27,000 | +325 | +1.22%
Top Losers:
MLPT :25,000 | -900 | -3.47%
RDTX :14,500 | -500 | -3.35%
PLIN : 2,590 | -260 | -9.12%
BRAM : 5,825 | -250 | -4.12%
INDF : 7,475 | -150 | -1.97%
๐๐ป Net Foreign Sell (RG): 115.98 Bn
Top 5 net buy asing RG:
BBRI : +128.94 B
ITMG : +63.52 B
BRIS : +60.05 B
INDF : +41.36 B
UNTR : +35.77 B
Top 5 net sell asing RG:
BBCA : -213.87 B
BMRI : -96.55 B
MDKA : -27.06 B
BRPT : -20.33 B
RAJA : -17.36 B
Ikuti Phillip Morning Webinar setiap hari bursa pukul 08.30 WIB.
Melalui Zoom Webinar: https://bit.ly/PhillipWebinar
*Disclaimer on | Customer Care: 021-57900900.
www.poems.co.id