DAUROH STABAT
Panitia 780 Porsi Makan, Peserta 3000 Bungkus Snack
Taklim, dauroh, tabligh akbar bagaimana pun besar kecilnya skala hajatan hakikatnya adalah sama. Yakni, sebuah majelis ilmu. Ini artinya majelis ilmu harus dipersiapkan sedemikian rupa agar kajian berlangsung sukses. Biidznillah.
"Untuk memaksimalkan manfaat dan faedah ilmu yang disampaikan ustadz pemateri agar benar-benar tersampaikan kepada para peserta," ujar al Ustadz Abu Ziyad Fawwaz hafidzahullah, salah satu panitia Dauroh Stabat.
Dauroh Islam Ilmiah Ahlussunnah Wal Jamaah yang berlangsung di Ma'had Al Hijrah Stabat pada Jumat - Ahad, 20-22 Desember 2024. Sebuah ma'had yang beralamat di Jl. Kenanga Ling. 1, Sidomulyo, Stabat, Langkat - Sumatera Utara. Sebagai pemateri didatangkan al Ustadz Abu Anas Ahmad Khodim hafidzahullah, Pengasuh Ma'had As Sunnah Junrejo, Batu - Malang Jawa Timur.
Al Ustadz Abu Ziyad Fawwaz adalah salah satu dari 130 panitia (ikhwan dan ummahat) di Dauroh Stabat. Sejak diperoleh kepastian akan adanya Dauroh Stabat di bulan November, panitia pun segera mempersiapkan segala sesuatunya. Agar majelis ilmu bisa berlangsung dengan lancar dan memberikan faedah ilmu.
Banyak hal yang harus disiapkan menyangkut pelaksanaan majelis ilmu berskala dauroh 3 hari. Ada 19 divisi di kepanitiaan Dauroh Stabat. Mulai dari koordinator, sound system, tenda, keamanan, konsumsi peserta, konsumsi asatidzah, stok air bersih, imam sholat, parkir, dan lainnya.
Hingga H-4, persiapan sudah mencapai 90 persen. "Alhamdulillah dari panitia sudah 90 persen persiapannya. Mulai dari areal dauroh ikhwan, rumah inap ustadz pemateri, areal parkiran, areal tempat kajian ummahat/akhwat. Persiapan barang mentah untuk fasilitas konsumsi panitia dauroh ikhwan dan akhwat. Persiapan snack gratis 3000 bungkus untuk peserta dauroh hari Sabtu dan Ahad," papar al Ustadz Abu Ziyad Fawwaz.
Sepuluh persennya lagi tinggal gladi resik, rapat koordinasi terakhir seluruh panitia, pemasangan tenda, tratak, sutrah, alas/karpet, dan persiapan alat-alat penunjang acara. Alhamdulillah.
Keputusan disediakan 3000 bungkus snack karena diperkirakan jumlah peserta Dauroh Stabat kurleb 1500 orang. Mereka berasal dari Banda Aceh hingga Pekanbaru.
Di hari Sabtu (21/12) sampai pukul 10:50, di area parkir tercatat 55 unit mobil dan 180 unit sepeda motor. Sejumlah 1500 snack juga sudah dibagikan kepada peserta di sesi jeda istirahat kajian pada pukul 10:45 - 11:00.
Setiap detail yang berkenaan dengan kelancaran dauroh sangat diperhatikan oleh panitia. Tak hanya untuk kenyamanan tamu undangan, pun kelancaran kerja panitia pelaksana Dauroh Stabat itu sendiri.
"Kalau panitia dan asatidzah tamu, bukan snack gratis saja. Bahkan makan panitia dan asatidzah kita tanggung selama Sabtu - Ahad. Karena panitia juga suami istri berta'awun, jadi makan seluruh panitia (dan anak-anaknya) disediakan ma'had. Makanya dibuat divisi dapur umum, tugasnya menyiapkan 130 porsi setiap makan, 3 kali sehari. Jadi per hari dapur umum menyiapkan 390 porsi makan," ujar al Ustadz Abu Ziyad Fawwaz.
Keputusan pengadaan konsumsi (makan) untuk panitia dan keluarganya untuk mengantisipasi kendala saat pelaksanaan dauroh. Jika tidak disediakan makan dari ma'had, panitia pulang dulu ke rumah bersama keluarga untuk makan ketika jam istirahat.
Itu bisa jadi celah yang mengganggu koordinasi dan proses kerja panitia. Untuk itulah panitia juga difasilitasi tempat istirahat. Jadi seharian panitia bisa standby dan maksimal dalam ta'awunnya.
Ta'awun ikhwah dan ummahat ahlussunnah di Stabat memang mengundang decak kekaguman. Tak hanya menyumbangkan tenaga dan waktu, mereka berbagi harta pula untuk Dauroh Stabat.
Bahan mentah dan sembako untuk 780 porsi makan dan 3000 bungkus snack juga hasil ta'awun dari ikhwah Stabat. Mulai dari beras, telor, kambing, minyak, gula, teh, bumbu-bumbu, dan lainnya.