Lebih dari 7800 Pendengar
Live streaming babak final Musabaqah Al Imam Ibnul Jazari ke-3 untuk Marhalah Aliyah dan Jami'ah di Ahad (17/11) disimak 3598 pendengar. Jumlah tersebut gabungan dari pendengar 5 radio digital di aplikasi RII (Radio Islam Indonesia) dan chanel resmi Musabaqah Al Imam Ibnul Jazari di Telegram.
Hajatan di Ma'had Al Faruq As Salafy Kalibagor Banyumas itu berlangsung selama 3 hari (15-17/11). Musabaqah tersebut untuk Marhalah Aliyah dan Jami'ah. Dua marhalah lainnya --Ibtidaiyyah dan Mutawassithah-- sudah dilaksanakan di 2 ma'had berbeda sebelumnya.
Mungkin ada yang bertanya, berapa jumlah pendengar live streaming Musabaqah Al Imam Ibnul Jazari ke-3 selama 3 hari hajatan?
Jawabannya: lebih dari 7800. Itu berdasarkan jumlah terbanyak dari akun (HP) yang tersambung dengan RII di 3 hari acara tersebut.
Pada hari Jumat (15/11) di sesi penyisihan Marhalah Aliyah didengarkan 1883 akun. Hari Sabtu (16/11) melanjutkan sesi penyisihan Marhalah Aliyah disimak 2353 akun. Hari Ahad (17/11) --babak penyisihan dan final Marhalah Aliyah dan Jami'ah-- diikuti 3598 akun.
Jadi, total jumlah akun (HP) yang menyimak live streaming selama 3 hari adalah 7834. Jumlah tersebut memang bukan jumlah pendengar yang berbeda, karena bisa jadi sebuah akun (HP) menyimak terus di 3 hari. Kemungkinan besar beberapa di antara mereka itu orangnya sama.
Namun beda untuk jumlah 3598 akun yang tersambung dengan RII dan channel Telegram di babak final. Bisa dipastikan jumlah pendengarnya lebih dari 3598 orang. Di Masjid An Nur --tempat berlangsungnya MTQ-- paling tidak ada 500-an orang yang hadir mendengarkannya secara langsung.
Apalagi di babak final, lumrah 1 akun (HP) didengar lebih dari 1 orang. Anggota keluarga besar finalis tentunya menyimak barengan. Seperti keluarga sang juara 1 Marhalah Jami'ah --atas nama Zakariya Qeis--, 1 HP didengarkan oleh 6 orang (ayah, ibu dan 4 adiknya).
Ma'had asal finalis biasanya malah bikin acara dengar bareng (debar). "Rata-rata ma’had yang mengirim perwakilannya dan masuk final, biasanya ada acara dengar bareng. Seperti tahun lalu di Ma’had as Sunnah Batu, 2 perwakilannya masuk final," tutur Helmi Effendi, pegiat dakwah di Semarang.
Seperti debar yang dilakukan Pondok Pesantren Daarul Atsar Temanggung. Para santri menyimak live streaming Musabaqah Al Imam Ibnul Jazari ke-3 di masjid ponpes. Santri ponpes tersebut ada yang lolos babak final dan tampil sebagai juara 1 Marhalah Aliyah atas nama Muhammad Farel.
Pun begitu yang dilakukan Ma'had Ta'dhimus Sunnah Wonosobo. Mereka gelar debar live streaming di masjid ma'had hingga pukul 24.00. Salah satu finalis Marhalah Aliyah --atas nama Al Mutsanna-- merupakan santri Ta'dhimus Sunnah Wonosobo. Al Mutsanna berhasil meraih predikat juara 2.
Mendengarkan live streaming babak final Musabaqah Al Imam Ibnul Jazari ke-3 memang mendebarkan. Para finalis benar-benar pilihan sehingga kompetisi sangat ketat. Hafalan dan bacaan mereka bagus-bagus.
Hadiah umroh bagi juara 1 dan 2 --Marhalah Aliyah dan Jami'ah-- memicu para finalis menampilkan performa terbaiknya. Khusus untuk juara 1 dan 2 Marhalah Jami'ah, diupayakan bisa tinggal selama setahun di Madinah sehingga bisa bermajelis ilmu di hadapan masyaikh.
Untuk itu jika ada yang pengin berta'awun hendak ikut mensukseskan proses pemberangkatan umroh para juara tersebut, silakan hubungi Abu Fahmi Kohir di nomor 0852-9367-0339. Beliau adalah Ketua Panitia Musabaqah Al Imam Ibnul Jazari ke-3.
(Abu Zakariyya Thobroni, Rabu 18 Jumadilawal 1446H/20 November 2024)
https://t.me/geraifathimah