Anak Muda Dan Salaf @anakmudadansalaf Channel on Telegram

Anak Muda Dan Salaf

@anakmudadansalaf


Catatan ringkas yang dishare di grup WA siswa-siswa Pusdiklatmu Lendah Kulonprogo.
_Abu Nasim Mukhtar bin Rifai La Firlaz_
Email : [email protected]
https://t.me/Donasi_Pusdiklatmu

Anak Muda Dan Salaf (Indonesian)

Selamat datang di kanal Telegram 'Anak Muda Dan Salaf'! Ingin memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam yang dijalani oleh Salafus Shalih? Kanal ini adalah tempat yang tepat untuk kalian! Dikelola oleh Abu Nasim Mukhtar bin Rifai La Firlaz, kanal ini berisi catatan ringkas yang dishare di grup WhatsApp siswa-siswa Pusdiklatmu Lendah Kulonprogo. Dengan bergabung di kanal ini, kalian dapat mendapatkan informasi terbaru seputar ajaran Salafus Shalih dan berbagai catatan penting lainnya. Untuk pertanyaan lebih lanjut atau kolaborasi, bisa menghubungi Abu Nasim melalui email di [email protected]. Jangan lewatkan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan mendalami ajaran Islam melalui kanal Telegram 'Anak Muda Dan Salaf'. Bergabunglah sekarang dan jadilah bagian dari komunitas yang peduli akan pemahaman agama yang benar!

Anak Muda Dan Salaf

02 Jan, 14:26


(Seri Ibnul Qayyim - 03)

- Jangan Lupa Jalan Pulang! -

" Keledai adalah hewan paling bodoh. Namun, ia punya kelebihan, yaitu : si pemilik yang mengendarainya untuk pulang, walaupun dari perjalanan jauh di malam gelap gulita, keledai tetap mengenali rumah pemiliknya. Sekalipun dilepas, ia akan kembali. Keledai juga mampu membedakan isyarat suara yang menyuruhnya berhenti dan yang menyuruhnya berjalan.

Maka, orang yang tidak mengenali jalan pulang ke rumahnya, yaitu surga, ia lebih bodoh dari keledai "

(Syifaul ' Aliil, hal.76)

Anak Muda Dan Salaf

31 Dec, 13:15


Bismillah.
Alhamdulillah, Pusdiklatmu memperoleh hibah dari seorang donatur berupa 1.000 bibit pohon Klengkeng.
Kami berencana menjualnya dengan hasil penjualan akan digunakan sebagai biaya pembangunan fasilitas pendidikan.
Bagi yang berminat, mohon menghubungi: Ahmad Luqi (+62 822-2356-8345).
Baarakallahu fiikum

Anak Muda Dan Salaf

31 Dec, 13:11


(Seri Ibnul Qayyim - 02)

- Bahagia Atau Sedih Adalah Buah -

" Ikhlas dan Tauhid adalah sebuah pohon yang tumbuh di dalam hati. Cabang dan dahannya : amal perbuatan. Buahnya : kehidupan yang indah di dunia dan kenikmatan yang kekal di akhirat.

Sebagaimana buah-buahan di surga tidak ada putus-putusnya dan tidak satu pun yang tidak ada, maka buah Tauhid dan Ikhlas pun demikian di dunia.

Syirik, dusta, dan riya' adalah sebuah pohon di dalam hati. Buahnya di dunia: rasa takut, gelisah, galau, dada sempit, dan hati yang gelap gulita. Buahnya di akhirat: pohon Zaqqum dan adzab yang kekal " ( Al Fawaid, hal 164 )

Anak Muda Dan Salaf

29 Dec, 12:18


(Seri Ibnul Qayyim - 01)

- Rawatlah Hidayah! Jangan Campakkan! -

Barangsiapa telah mengetahui jalan yang akan mengantarkannya kepada Allah, lalu justru ia tinggalkan. Malah ia mengikuti maunya, kesenangannya, syahwat, dan kepuasannya sendiri.

Maka, ia telah jatuh tercebur ke sumur-sumur kehancuran, ia penjarakan jiwanya ke dalam sel-sel sempit. Sepanjang hidup, ia tersiksa dengan siksa yang belum pernah dirasakan siapapun di alam semesta ini.

Hidupnya penuh keputus-asaan, galau, dan kesedihan. Kematiannya adalah nestapa dan derita. Hari berbangkitnya diiringi rasa bersalah dan penyesalan.

Urusannya berantakan, rencananya hancur-hancuran. Jiwanya dipenuhi gelisah dan kesedihan. Kepuasan orang jahil tidak didapat, ketenangan orang arif tidak diraih.

Ia berteriak minta tolong, tidak ada yang menolong. Ia mengeluh, tidak ada yang peduli.

Kebahagiaan dan kegembiraannya telah pergi menjauh. Gantinya datanglah sakitnya luka, sedih, dan nestapa.

Rasa damai berganti resah. Mulia berubah hina. Kaya dirasa miskin. Semua yang pernah dicapai, hancur berantakan.

Hal itu terjadi karena; ia sudah mengetahui jalan kepada Allah, namun malah ia tinggalkan menjauh. Ia berjalan dengan wajahnya terjungkal terbalik.

Ia yang pernah melihat, berubah buta. Ia yang dulunya sudah mengerti, malah mengingkari. Ia yang sebelumnya datang, justru pergi. Sudah dipanggil kembali, ia tak peduli. Pintu dibuka, tetapi ia berpaling membelakangi pintu " ( Thariqul Hijratain, hal 180)

Anak Muda Dan Salaf

29 Dec, 10:08


Bismillah.

Alhamdulillah, channel telegram Anak Muda dan Salaf terus berkembang. Semuanya semata-mata karena karunia Allah Ta’ala.

Ke depan, kami sajikan sebagai opsi variatif nasihat-nasihat Ibnul Qayyim di channel ini.

Mudah-mudahan menjadi pengingat untuk kita semua.

Baarakallahu fiikum

Yogyakarta, 29 Desember 2024

Anak Muda Dan Salaf

26 Dec, 09:53


(278)

Tarakan - Tanjung - Berau : Harapan di Ujung Galau

Kali ini, rute perjalanan disusun berbeda. Turun di Tarakan, menyeberang ke Tanjung, lalu pulang melalui Berau.

Alhamdulillah 3 wilayah telah membangun komunikasi untuk kegiatan dakwah, yaitu Tarakan dan Tanjung (Kalimantan Utara), dan Berau di Kalimantan Timur.

Satu langkah yang patut diapresiasi. Bukti bahwa berdakwah adalah ibadah lintas batas wilayah. Berdakwah adalah ibadah universal.

Ini kunjungan pertama ke Berau. Sebuah kabupaten di ujung utara propinsi Kalimantan Timur. Ibukotanya bernama Tanjung Redeb.

Kota Berau dikepung oleh sungai-sungai panjang dan lebar. Sungai Segah adalah sungai terbesar yang membelah kota Berau dan bermuara di Laut Sulawesi. Sungai Segah bertemu dengan sungai Kelay dan sungai Bedungun di Tanjung Redeb.

Batas kota sisi tengah sejajar dengan tepian sungai Segah. Dari tepiannya, kita menyaksikan lalu lintas kapal-kapal tongkang pengangkut batubara dan sawit. Kapal barang dan penumpang juga lalu lalang.

Berau dikenal sebagai daerah tambang batubara yang sudah puluhan tahun dikelola berbagai perusahaan. Suasana tambang sangat terasa.

Di Berau, dakwah Salaf tumbuh berkembang. Puluhan keluarga dipertemukan oleh semangat thalabul ilmi. Mayoritasnya para karyawan perusahaan tambang.

Ada 2 unit rumah yang disewa untuk kegiatan belajar mengajar putra-putri mereka. Di bawah naungan sebuah yayasan, Rumah Belajar Ibnu Abbas berdiri sebagai suluh yang menerangi.

Padatnya aktivitas bekerja di tambang, tidak menghalangi untuk meluangkan waktu guna mengelola kegiatan dakwah dan pendidikan. Alhamdulillah 'ala kulli haal.

" Satu hektar hanya 4 juta rupiah ", ujar Abu Zuhron.

Sambil mengendalikan kemudi mobil dari Tanjung menuju Berau, Abu Zuhron menerangkan banyak hal tentang Tanjung Selor dan Berau.

Abu Zuhron bercerita mengenai potensi sumber daya alam, cuaca, dan budaya masyarakat setempat.

Baik dari melalui jendela pesawat maupun saat di darat melintasi, kita disuguhkan betapa banyak manusia-manusia yang rakus. Hutan-hutan digunduli, daratan dibiarkan berlubang menganga bekas tambang ilegal.

Rakus!

Namun, akhirnya vonis rakus harus ditujukan pada diri sendiri. Kenapa?

Saat Abu Zuhron menerangkan bahwa harga tanah di kawasan masih murah, yaitu 4 juta untuk 1 hektar dengan biaya pengurusan surat 500 ribu, ditambah bayangan manis jika dikelola menjadi kebun sawit, " Ah, akan banyak kebun sawit yang saya punya. Berhektar-hektar tanah akan saya kelola. Ada rumah besar dengan kolam dan kebun ", saya langsung membayangkan.

Ternyata saya pun masih rakus! Serakah!

Benar sabda Rasulullah ﷺ :

لَوْ أنَّ لِابْنِ آدَمَ وادِيًا مِن ذَهَبٍ أحَبَّ أنْ يَكونَ له وادِيانِ، ولَنْ يَمْلَأَ فاهُ إلَّا التُّرابُ، ويَتُوبُ اللَّهُ علَى مَن تابَ

" Andai anak Adam sudah mempunyai emas satu lembah, tentu ia tetap berkeinginan mempunyai dua lembah emas. Mulutnya tidak akan bisa penuh kecuali dengan tanah. Allah menerima taubat hamba yang bersungguh-sungguh taubat " HR Bukhari 6439 Muslim 1048 dari sahabat Anas bin Malik.

Manusia sangat rakus lagi serakah!

Allah Ta’ala berfirman:

وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ

"Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan" (QS Al Adiyat; 8)

Menurut As Sa'dii, " Kecintaannya itulah yang menyebabkan ia tidak menunaikan kewajiban-kewajiban. Ia lebih mengedepankan hawa nafsu daripada keridhaan Rabbnya. Semua itu karena ia pandangannya terbatas pada dunia, sementara akhirat ia lalaikan ".

Ketika mendengar harga tanah yang begitu murah bila dibandingkan di sekitar rumah, nafsu serakah langsung muncul.

Lupa kalau itu jaraknya jauh. Lupa kalau hidup hanya sementara. Lupa jika sudah memiliki tanah dan rumah. Lupa jika tanah yang ada saja tidak sempat dirawat. Manusia mudah lupa diri.

Karena sifat rakus dan serakah selalu mengiringi, maka tidak ada jalan untuk selamat kecuali cepat-cepat beristighfar, " Astagfirullahal azhiiim wa atubuu ilaihi".

Sebab, Allah Ta’ala menerima taubat hamba yang sungguh-sungguh bertaubat.

ويَتُوبُ اللَّهُ علَى مَن تابَ

Kulonprogo, 26 Desember 2024

Anak Muda Dan Salaf

26 Dec, 06:44


(278)

Tarakan - Tanjung - Berau : Harapan di Ujung Galau

....

Anak Muda Dan Salaf

26 Dec, 06:44


https://t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

26 Dec, 05:28


(277)

Putus Asa Remaja di Lumbung Cita-cita

Putus asa artinya putus atau hilang harapan.

Remaja adalah fase transisi antara masa kanak-kanak menuju dewasa. Berapa usianya? Banyak pendapat.

Pesantren adalah lumbung cita-cita. Sebuah tempat untuk membentuk pribadi berkarakter dengan harapan-harapan indah.

Praktiknya; ada sekian remaja (tidak semuanya) yang karena satu dan lain sebab, mengalami putus asa. Baginya, jalan ke depan telah buntu. Harapan tentang masa depan menjadi suram.

Padahal, menurutnya, pesantren yang telah tertanam sejak kecil di hatinya adalah tempat mengasah diri dan menggembleng jiwa agar bisa bahagia.

Sebut saja Fulan! Perwakilan dari remaja-remaja putus asa. Dikarenakan satu dan lain alasan melakukan pelanggaran aturan. Secara hukum agama terlarang.

Seharusnya Fulan memang ditegur, dinasihati, bahkan bila perlu diberi sanksi. Namun, mohon bersikaplah bijak! Jangan berlebihan! Sesuai kadar dan porsinya.

Apa contoh sikap berlebihan? Dipermalukan di depan umum. Diceritakan kesana kemari, bahkan disebarluaskan. Dicap dan dilabeli nakal. Seolah-olah tidak ada pintu taubat. Seakan-akan tidak ada maaf.

Ibrahim An Nakha'i (Syuabul Iman, 6353) berkata, " Sungguh, aku mengetahui ada sesuatu yang aku benci, namun tidak ada yang menghalangiku berbicara kecuali karena takut aku mengalami hal yang sama "

Seorang ahli hikmah berpesan, " Jangan engkau mencela saudaramu karena kesalahan yang ia lakukan. Takutnya, Allah memberinya penyesalan sementara dirimu justru terjatuh dalam kesalahan yang sama dengan yang ia lakukan" ( At Tamtsil, hal.433)

Saya sangat terkesan dengan petuah bijak seorang guru, " Andaikan kita hidup di zaman ini sebagai remaja, belum tentu kita bisa lebih baik dari remaja-remaja putus asa itu. Andaikan mereka sezaman dengan kita dahulu, bisa jadi mereka akan lebih baik ".

Benar, Ustadz! Saya sepakat dengan Ustadz.

Sekadar membandingkan antara effort atau perjuangan yang dilakukan di zaman remaja kita dengan perjuangan remaja zaman sekarang, tidaklah adil! Sebab, harus dibandingkan juga hambatan dan godaan di zaman sekarang dengan zaman dahulu.

Contoh sederhana; kemudahan teknologi dan media. Tak terbayang, andaikan HP beserta aplikasi dan konten-kontennya sudah ada di zaman dahulu, apakah kita mampu bertahan? Apakah kita bisa bersabar? Allah Ta’ala lah semata yang kita harapkan memberi hidayah.

Justru, saya pribadi sangat minder ketika berkunjung ke berbagai pesantren. Saya benar-benar minder dengan santri-santri remaja yang meraih pencapaian akademik dan hifzul Qur'an luar biasa. Padahal, godaan syubhat dan rayuan syahwat sangatlah menakutkan. " Seumuran mereka, saya dahulu bukan apa-apa ", di dalam hati. Hanya kepada Allah Ta’ala kita berharap taufik.

Obrolan ringan sudah banyak saya tempuh. Remaja-remaja putus asa itu bukannya membenci pesantren. Bukan! Namun, mereka mengaku terbebani target dari orang tua yang melampaui batas maksimal kemampuannya.

Juga dikarenakan tuntutan untuk berkemampuan yang sama dengan santri-santri lain yang lebih berprestasi. Padahal berbeda.

Remaja-remaja putus asa itu menghadapi persoalan kompleks. Mereka berharap ada yang hadir membersamai, mendengar uneg-uneg, dan memberi solusi.

Kalaupun salah, jangan direndahkan! Jangan dihina-hina. Namun, bantulah menemukan jalan keluar.

Kata Ibnul Qayyim, " Sungguh, sikapmu yang merendahkan saudaramu karena dosa yang ia perbuat, justru dosanya lebih besar daripada dosa yang saudaramu perbuat " ( Madarijus Salikin, 1/177)

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan hidayah dan jalan cerah untuk kita semua, hingga ke Al Jannah. Aamiiiin, yaa Rabb.


Berau, 26 Desember 2024

Anak Muda Dan Salaf

23 Dec, 09:55


(277)

Putus Asa Remaja di Lumbung Cita-cita

...

Anak Muda Dan Salaf

22 Dec, 11:53


https://t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

22 Dec, 09:58


(276)

Cita-cita Suci Penghafal Kitab Suci

Tepat satu pekan hari ini. Peristiwa Ahad 15 Desember 2024 di jalan raya Nganjuk, Bagor, tetap saja menyisakan kesedihan.

Kakak yang hendak mengantarkan adiknya kembali ke Pesantren, keduanya meninggal dunia. Motor yang mereka naiki dihantam bis dari arah berlawanan. Bis ugal-ugalan itu melewati marka jalan. Ngeblong.

إنا لله وإنا إليه راجعون

Kakak (Ar Rayyan, 19 tahun) telah hafiz menyelesaikan hafalan 30 juz Al Qur'an. Adiknya (Abdurrahim), anak bungsu berusia 15 tahun, telah menghafal 26 juz. 5 tahun sebelumnya, ayah mereka telah wafat.

Kaum penghafal kitab suci bukanlah orang-orang biasa. Mencintai Al Qur'an adalah sifat orang beriman. Cinta Al Qur'an bukan cinta sembarang cinta.

Apalagi di usia remaja, cinta Al Qur'an sangatlah istimewa.

Maka, mendengar wafatnya kakak beradik di atas, walaupun bukan keluarga, bahkan tidak ada interaksi sebelumnya, rasa sedih tetap ada.

Bolehkah bersedih? Boleh. Siapa yang melarang? Sepanjang sedih itu sedih yang sewajarnya.

Rasulullah ﷺ bersedih ketika 70 sahabat penghafal kitab suci Al Qur'an gugur dibunuh. Peristiwa itu disebut Peristiwa Sumur Ma'unah, di tahun ke-4 hijriah bulan Shafar.

Ibnu Sa'ad meriwayatkan ucapan sahabat Anas bin Malik, " Aku tidak pernah melihat Rasulullah bersedih karena wafatnya seseorang, seperti sedihnya beliau saat para sahabat gugur di Sumur Ma'unah. Bahkan selama 30 hari, Beliau mendoakan kejelekan untuk para pembunuh"

Meski bersedih, banyak hikmah dan pembelajaran hidup yang dapat diambil dari meninggalnya para penghafal kitab suci.

Bukankah cita-cita mereka meninggal dunia dalam keadaan istiqamah? Dalam keadaan berjuang menghafal dan mempelajari kitab suci.

Itulah jalan kehidupan dan jalan kematian yang mereka pilih.

Lagipula, jika masih berumur panjang, tidak ada jaminan semangat dan istiqamah itu tetap terjaga. Di zaman ini, banyak sekali godaan syubhat dan rayuan syahwat. Belum tentu bisa selamat.

Tidak sedikit remaja yang telah hafiz Al Qur'an, akhirnya meninggalkan Al Qur'an. Banyak remaja yang sebelumnya semangat menghafal Al Qur'an, justru berbalik hati dengan menjauhi Al Qur'an.

Justru yang masih hidup menghirup nafas segar lah, yang harus berjuang agar tetap istiqamah berjuang bersama Al Qur'an.

Dari Peristiwa Sumur Ma'unah, seorang dari kelompok penyerang masuk Islam.

Ibnul Atsir dalam Usudul Ghabah, menyebut biografi Jabbar bin Salma yang membunuh sahabat Amir bin Fuhairah di Sumur Ma'unah.

Jabbar bercerita, " Sebab yang mendorongku masuk Islam adalah saat aku menusuk satu orang dari mereka dengan tombak, aku mendengarnya berkata: Demi Allah, sungguh beruntung diriku!"

" Dalam hati aku bertanya-tanya, " Beruntung bagaimana? Bukankah aku sudah membunuhnya ", lanjut Jabbar.

Jabbar mencari tahu, apa sebabnya sahabat itu mengatakan, " Demi Allah, sungguh beruntung diriku!".

Orang-orang menjelaskan; ia beruntung karena gugur sebagai syahid.

Jabbar bin Salma berucap, " Benar-benar beruntung dia, demi Allah!"

Maka, wafatnya para penghafal kitab suci bisa jadi sebab Allah Ta’ala memberikan hidayah kepada orang-orang, termasuk hidayah untuk mencintai Al Qur'an, termasuk hidayah untuk bercita-cita wafat sebagai ahlul Qur'an.

Untuk keluarga yang ditinggalkan, untuk teman-teman seperjuangannya, berdoalah dan memohonlah kepada Allah agar mereka diridhai. Supaya mereka meraih husnul khatimah.

Mudah-mudahan mereka tergolong di dalam hadis Rasulullah ﷺ :

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ

" Tiap orang, akan dibangkitkan sesuai kondisinya saat meninggal dunia " HR Muslim no.2878 dari sahabat Jabir.

Semoga orang tua mereka termasuk orang tua yang beruntung menggunakan mahkota cahaya di hari kiamat. Wafatnya mereka saat perjalanan thalabul ilmi adalah tabungan di akhirat.

Yakinlah bahwa Allah menetapkan yang terindah!

Juwata, Ahad, 22 Desember 2024

Anak Muda Dan Salaf

19 Dec, 13:11


بِسْـــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيـــــــــــــْم


🎙️ "PODCAST Haji Furoda 2025: Menjemput Mabrur dalam 15 Hari"

Bersama para tamu inspiratif, kita akan membahas bagaimana mempersiapkan perjalanan suci ke Baitullah melalui program Haji Furoda. Praktis, cepat, namun tetap penuh makna.

Apa saja yang harus dipersiapkan? Bagaimana cara menjaga kekhusyukan dalam waktu singkat? Temukan jawabannya di podcast ini!

Yuk, dengarkan episode terbaru Podcast Syirkuh Tour Episode 4

🎙 Pembicara:
- Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar bin Rifai Lafirlas حفظه الله (Pembimbing Umrah Syirkuh Tour)
- Al-Akh Ahmad Husaini حفظه الله (Penanggung jawab teknis lapangan di Arab Saudi )

🎙️ Moderator:
- Al-Ustadz Abu Thalhah Yahya حفظه الله (Pembimbing Umrah Syirkuh Tour)

📅 Jadwal: Jum'at, 20 Desember 2024
Waktu: 20.00 ( Bada Isya ) - Selesai WIB
🔴 Live streaming di:

di link Telegram :
https://t.me/syirkuhtourid
di link Instagram :
https://www.instagram.com/syirkuhtour.id
Atau di link Radio :
( https://forumiman.radioislam.my.id:11108/index.html?sid=1 )

PERTANYAAN BISA DI CHAT NOMER BERIKUT Wa.me/6282265423068

🌐 syirkuhtour.id
Segenap Hati, Melayani Umat!

Anak Muda Dan Salaf

18 Dec, 02:43


https://t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

18 Dec, 00:55


(275)

Bosan Hidup

"Ustadz pernah bosan hidup?", teman bertanya. Sebenarnya bukan pertama kali pertanyaan semacam itu ditujukan kepada saya.

Beberapa teman yang mengalami bosan hidup, setelah panjang lebar bercerita, menanyakan, apakah saya mengalami hal yang sama?

Bosan hidup yang dimaksud adalah kondisi tidak semangat beraktivitas seperti biasanya, bahkan kehilangan minat dalam hal-hal yang sebelumnya sangat disukai.

Bosan hidup ditandai dengan menurunnya motivasi berkegiatan, seperti pekerjaan, pendidikan, ta'awun, dan berkeluarga. Akibatnya, produktivitas berkurang.

Orang yang sedang bosan hidup cenderungnya mudah emosi, gampang tersinggung atau bersedih tanpa alasan yang jelas.

Bahkan, memilih mengisolasi diri dari pergaulan. Ia menghindari pertemuan sosial. Berinteraksi dengan orang lain, baginya membosankan bahkan membuatnya terluka dan dirugikan.

Ibnul Qayyim (Al Fawaid hal.181) menyebut bosan hidup sebagai penyakit yang paling berbahaya. Orang yang bosan hidup, tidak mensyukuri nikmat Allah.

Berikut ini beberapa langkah untuk mensiasati rasa bosan:

Pertama; mempelajari siklus iman, naik turunnya dan lemah menguatnya. Sebelum iman melemah, sudah mengambil langkah mengokohkan.

Sahabat Umar bin Khattab berkata:

هَلُمُّوا نزداد إيمانًا

" Ayolah kemari, kita menambah iman " (As Sunnah karya Al Khallal 1584)

Kedua; memilih ibadah yang memang variatif. Ibadah tak hanya tentang rukuk dan sujud, bukan sebatas puasa dan salat malam. Ibadah sangat luas maknanya.

Jika rasa bosan itu hadir, cobalah kunjungi orang-orang miskin sambil membagikan hadiah. Anda akan bahagia saat menyaksikan mereka tertawa bahagia. Anda akan kembali bersemangat setelah melihat bahwa masih banyak orang yang susah hidupnya.

Ketiga; berlomba-lomba berbuat baik! Maksudnya adalah menempatkan diri dalam ajang perlombaan berbuat baik. Lihatlah orang-orang yang telah melesat jauh ke depan dengan berbagai kebaikan!

Di mana kita? Tertinggal jauh. Di mana kita? Masih berada di baris belakang.

وَفِى ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ ٱلْمُتَنَٰفِسُونَ

" dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba" Al Muthaffifin: 26

Sementara orang-orang saleh telah berbuat yang terbaik, kenapa kita justru merasa bosan?

Keempat; berdoa! Ini langkah krusial. Sebab, bosan hidup diakibatkan suasana hati yang ekstrem fluktuatif.

Nah, ingatlah bahwa Allah adalah Dzat yang maha membolak-balikkan hati. Mintalah kepada- Nya agar hati tetap tenang dan damai. Mohonlah supaya hati tidak mengalami kebosanan.

Rasulullah ﷺ sering berdoa :


يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

" Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agama- Mu " HR Tirmidzi no.2140 dari Anas bin Malik

Kelima; mungkin saja inilah hikmahnya! Bosan hidup dikarenakan rutinitas yang sama di setiap hari.

Daripada terjun bebas ke rutinitas negatif atau turun level, kenapa tidak berpikir untuk naik level saja? Berpindah naik ke suasana dan semangat baru di level yang lebih tinggi.

Misalnya, sudah bosan hidup karena semua kebutuhan dunia telah terpenuhi. Uang ada. Semua jenis makanan minuman sudah di rasa. Jalan-jalan traveling telah dilalui.

Kenapa tidak naik level? Tinggal di dekat Pondok lalu private Al Qur'an dan bahasa Arab. Atau bila mampu, tinggal saja di kota suci Mekkah atau Madinah untuk fokus ibadah.

Intinya, jangan karena bosan hidup malah ingin kembali turun level seperti sebelumnya. Jangan karena bosan hidup malah berbuat maksiat mengotori hidup. Baarakallahu fiikum

Lendah, Rabu 18 Desember 2024

Anak Muda Dan Salaf

11 Dec, 04:06


Selengkapnya di Buku Pahit Manis Muda Mudi!

Dengan Open Harga Pemesanan :

Rp, 57.000,-

📞 Untuk Informasi dan Pemesanan Segera Hubungi:

https://wa.me/+62 823-2566-6656

Pesan banyak dapat Harga Khusus

Barakallahu Fiikum

Anak Muda Dan Salaf

11 Dec, 03:18


Bismillah

Mohon izin menyampaikan update informasi.
Baarakallahu fiikum

https://t.me/Donasi_Pusdiklatmu

Hormat kami ;

Kulonprogo 11 Desember 2024
Abu Nasim Mukhtar

Anak Muda Dan Salaf

09 Dec, 22:36


https://t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

09 Dec, 22:35


(274)

Ngerumpi Kaum Istri, Ngerumpi Para Suami

Kebiasaan ngerumpi tak hanya dijumpai pada kaum istri. Para suami pun sering ngerumpi. Hanya berbeda dalam beberapa hal tentang yang dirumpikan.

Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa materi ngerumpinya kaum istri sangat luas dan lebih variatif. Mulai urusan dapur, sumur, hingga kasur.

Tujuan ngerumpi sangat tidak jelas. Umumnya adalah membicarakan kelebihan dan kekurangan orang lain.

Karena ngerumpi, waktu pun terbuang percuma. Tidak produktif. Bahkan, seringkali berakhir dengan salah paham, jengkel, dan sakit hati. Tidak jarang menimbulkan fitnah.

Kebiasaan ngerumpi yang terlanjur mengakar, malah diangkat sebagai tayangan infotainment di media-media. Isu, gosip, cerita, dan kabar-kabar burung justru dikemas untuk mencari untung dengan alasan menghibur.

Islam melarang ngerumpi dengan pengertian di atas.

Al Bukhari (Adabul Mufrad 119) meriwayatkan hadis Abu Hurairah tentang seorang perempuan yang rajin salat malam, sering puasa, suka berbuat baik, dan sedekah.

Akan tetapi, perempuan itu juga mempunyai kebiasaan jelek, yaitu menyakiti tetangga-tetangganya dengan kata-kata.

Rasulullah ﷺ yang ditanya, bersabda :

لا خَيرَ فيها ، هيَ من أهلِ النَّارِ

" Perempuan itu tidak ada baiknya sedikit pun. Dia termasuk penduduk neraka "

Apa artinya kebaikan yang dilakukan? Jika di saat yang bersamaan, ia rubuhkan bangunan kebaikan dengan lisan.

Walau banyak kebaikan dikerjakan, namun mulut yang tidak dikendalikan, membuat kebaikan-kebaikan itu hangus terbakar tidak tersisakan.

Akibat suka ngerumpi terputuslah tali persaudaraan, berubahlah dari kawan menjadi lawan, cinta menjadi murka, dan persatuan hancur berkeping-keping berserakan.

Akibat ngerumpi, hidup bertetangga tak nyaman sedikit pun, tatanan masyarakat rusak, bahkan suasana lingkungan ngaji terdampak.

Mengerikan!!

Abu Dawud (4878) meriwayatkan hadis Anas bin Malik tentang perjalanan Mi'raj Nabi Muhammad ﷺ.

Beliau menyaksikan orang-orang dengan kuku-kuku tembaga yang tajam, mencakar-cakar wajah dan dadanya sendiri.

Nabi Muhammad ﷺ menanyakan hal itu kepada malaikat Jibril.

هؤلاء الذين يأكلون لحوم الناسِ ، ويقعون في أعراضِهم

" Mereka yang suka makan daging manusia (ghibah) dan menjatuhkan kehormatan orang lain ", jawab Jibril.

Naudzu billah min dzalik.

Cukuplah hadis di atas sebagai nasihat!

Jangan suka membicarakan orang lain. Jangan diam ketika mendengar yang lain membicarakan seseorang. Alihkan pembicaraan ke hal yang lain!

Jika Anda yang dibicarakan, tidak perlu direspon. Jangan ditanggapi! Anggap saja tidak ada. Bersabar dan berlapang dada lah.

Diam lebih baik. Jangan ikut-ikutan menanggapi di grup-grup WA jika tidak bisa memastikan ada manfaatnya. Jangan sedikit-sedikit bikin status yang menyindir personal. Diam lebih baik.

Iya, dengan diam bersabar, banyak problem terselesaikan. Walhamdulillah

Pagi hujan di Lendah, 10 Desember 2024

t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

04 Dec, 02:51


Selengkapnya di Buku Pahit Manis Muda Mudi!

Dengan Open Harga Pemesanan :

Rp, 57.000,-

📞 Untuk Informasi dan Pemesanan Segera Hubungi:

https://wa.me/+62 823-2566-6656

Pesan banyak dapat Harga Khusus

Barakallahu Fiikum

Anak Muda Dan Salaf

03 Dec, 00:43


https://t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

03 Dec, 00:42


(273)

Jangan Besar Pasak Dibandingkan Tiang

Pasak adalah paku yang terbuat dari bambu atau kayu yang berfungsi untuk menyambung atau menyatukan dua batang kayu. Termasuk menyambung tiang kayu penyangga rumah.

Peribahasa Indonesia berbunyi; besar pasak daripada tiang. Artinya? Belanja lebih besar daripada pendapatan.

Manusia memiliki kebutuhan, juga punya keinginan. Kebutuhan adalah hal-hal yang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Sementara keinginan adalah sesuatu bersifat subjektif yang jika tidak terpenuhi, kehidupan masih bisa berjalan normal.

Kebutuhan juga masih bisa diklasifikasi menjadi primer/pokok, sekunder/penunjang pokok, dan tersier/pelengkap.

Manusia adalah makhluk yang paling sering mengeluh dan terlalu banyak menuntut. Manusia cenderung menyalahkan dan tidak siap menerima kenyataan bahwa dirinya lah yang salah.

Gaji, pendapatan, upah, dan penghasilan, yang dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan, manusia sulit memandang secara objektif dan adil.

Manusia mengeluh; gaji terlalu kecil, harga melonjak naik, ekonomi sedang tidak baik-baik saja, dan terlalu banyak pengeluaran.

Manusia menggerutu; apa-apa mahal, orang miskin tambah miskin, pemerintah tidak memihak rakyat, dan hidup di zaman sekarang semakin berat.

Itulah manusia! Tak mau disalahkan.

Coba renungkan firman Allah di dalam surat Al A'raf ayat 31

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

"Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan"

Jelas! Allah melarang gaya hidup konsumtif, gaya hidup yang berlebih-lebihan.

Seorang muslim dilarang bergaya hidup konsumtif, yaitu perilaku yang menggunakan uang untuk hal yang tidak penting dan tidak mendatangkan keuntungan.

Contoh perilaku konsumtif adalah membeli makanan beranekaragam namun akhirnya tidak dimakan habis, membeli barang padahal sudah memiliki, atau membeli barang branded untuk status sosial.

Contoh konsumtif yang lain adalah membuat acara hiburan, wisata mahal, traveling berbiaya tinggi, atau hobi-hobi yang menelan anggaran besar.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا

" Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros! "

Dengan demikian, coba hitung kembali pengeluaran selama ini, digunakan buat apa saja? Usahakan hidup hemat. Belajarlah untuk efisien.

2 orang dengan gaji yang sama, jumlah anggota keluarga sama, dan sama dalam banyak hal, karena berbeda gaya hidupnya, maka berbeda pula cara memandang pendapatan.

Yang satu memandang cukup karena pengeluaran disesuaikan pendapatan. Satu yang lain mengeluh kekurangan bahkan sering berhutang. Kenapa? Lebih besar pasak daripada tiang.

Anak-anak harus dididik dan dilatih untuk hidup berhemat. Mereka mestinya dibentuk dengan gaya hidup sederhana.

Bukan sebaliknya! Malah dikenalkan dan diakrabkan dengan paparan aplikasi belanja online. Sebab, hidup konsumtif pasti terlahir oleh promo-promo menggiurkan, bonus-bonus yang dijanjikan, dan discount-discount yang ditawarkan.

Intinya; pilih pilah lah kebutuhan, dan selektif lah untuk keinginan. Sebab, kemiskinan seringkali bukan disebabkan kurangnya nilai penghasilan, namun disebabkan besarnya pengeluaran yang tidak diperlukan.


Lendah, 03 Desember 2024

Anak Muda Dan Salaf

25 Nov, 22:22


(272)

Dari Siapa Anak Berdusta?

Berbohong seolah tak dapat lepas dari sosok anak. Masih kecil sudah bisa bicara dusta. Ada saja cara memilintir atau mengakali cerita.

Secara kasuistik, anak selalu diposisikan yang salah. Anak dicap pembohong. Label nakal mulai disematkan. Bahkan, status anak jahat distempelkan.

Anak kecil yang berbohong, seakan-akan disamakan persis dengan orang dewasa atau yang sudah tua jika berbohong. Konsekuensi perilaku berbohong tidak dibedakan antara anak kecil dan yang sudah tua.

Padahal, berbohong yang dilakukan anak kecil, apakah memang benar-benar berbohong? Atau ada kemungkinan lain?

Contohnya, daya khayal anak-anak. Mereka seringkali berfantasi ketika bermain. Secara imajiner, seorang anak mulai mampu menyusun rangkaian cerita sederhana.

Seorang anak perempuan bertingkah seolah-olah ibu yang merawat anak. Lengkap dengan alur cerita sederhana.

Seorang anak laki-laki bergaya dengan kostumnya seakan-akan tentara. Lengkap juga dengan alur ceritanya.

Maka, orang tua harus bisa membedakan, kapan anak bercerita lalu dihukumi berbohong dengan kapan anak bercerita namun sedang berfantasi.

Selanjutnya, anak yang berbohong jika dikatakan berbohong, meniru siapa? Belajar dari siapa? Atau anak sudah bisa berbohong dengan sendirinya?

Saat Rasulullah ﷺ bertamu di rumahnya, Abdullah bin Amir bin Rabi'ah yang masih kecil dipanggil ibunya, " Ha, sini. Saya mau kasih kamu sesuatu ".

Rasulullah ﷺ bertanya, " Memangnya apa yang ingin engkau berikan kepadanya? "

" Saya ingin memberinya kurma", jawab ibunya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

أما إنك لو لمْ تُعطيهِ شيئًا كُتبتْ عليكِ كَذِبةٌ

" Ketahuilah, sungguh jika engkau tidak memberinya sesuatu, maka tercatat satu kebohongan atasmu " HR Abu Dawud 4991

Inilah yang seringkali tidak disadari orang tua. Anak diberi janji, anak dikasih harapan, namun kenyataannya tidak.

Anak menangis supaya berhenti dijanjikan akan diberi ini diberi itu. Anak supaya mau belajar dijanjikan ini dijanjikan itu. Padahal, sejak awal orang tua tidak berkeinginan untuk memberi.

Di situlah anak meniru, dan di situlah anak mulai mengenal bohong.

Karena pendidikan anak sangat penting, Rasulullah ﷺ tidak melewatkan kesempatan untuk mengingatkan ibu Abdullah bin Amir bahwa hati-hati jangan sampai berbohong.

Sebab, seorang anak hanya meniru, hanya mengikuti saja. Maka, tanamkanlah kejujuran kepada anak. Bukan sebatas dengan kata-kata, namun yang terpenting adalah dengan sikap nyata.

Kemudian, jangan sampai ajaran kejujuran diruntuhkan dengan sikap berbohong. Jangan berbohong kepada anak!

Selasa, 26 November 2024

Anak Muda Dan Salaf

25 Nov, 03:41


📚📬📨●●●━━━━━━━━┓
PAKET SOSIAL!
┗━━━━━━━━●●●📦🏷️🛍️


Alhamdulillah, Pusdiklatmu Media membuka paket sosial. Hemat dan terjangkau.

Dengan Open Harga Pemesanan :

Pesan 2 buku harga Rp, 60.000,-
Pesan 4 buku harga Rp, 100.000,-

📞 Untuk Informasi dan Pemesanan Segera Hubungi:

https://wa.me/+62823-2566-6656

Pesan banyak dapat Harga Khusus

Barakallahu Fiikum

Anak Muda Dan Salaf

23 Nov, 01:35


(271)

Ketika Jarum Menjadi Linggis

Jarum menjadi linggis hanyalah istilah yang menggambarkan bagaimana masalah kecil bisa berubah menjadi besar.

Spesifiknya adalah berita biasa saja atau kejadian lumrah, yang bisa menguap dengan sendirinya, langsung dilupakan, justru berkembang liar dengan "bumbu-bumbu" yang tidak membuat sedap.

Jarum menjadi linggis seringkali terkait gosip dan isu mengenai ranah privasi orang lain.

Urusan internal orang dan masalah "dapur" tetangga selalu menjadi bahan baku nya. Bahkan, tentang seseorang yang ia tidak kenal pun tidak lepas menjadi bahan.

Rasulullah ﷺ bersabda :

إنَّ اللَّهَ كَرِهَ لَكُمْ ثَلَاثًا: قيلَ وقالَ، وإضَاعَةَ المَالِ، وكَثْرَةَ السُّؤَالِ

" Sungguh! Allah membenci 3 perkara untuk kalian; katanya dan katanya, menggunakan harta sia-sia, dan terlalu banyak bertanya " HR Muslim 593.

Katanya dan katanya
yang disebut hadis dengan al qiil wal qaal, menurut Al Utsaimin (Syarah Riyadhus Salihin) adalah sibuk membicarakan orang dan menyampaikan kesana kemari.

Hari-hari adalah membahas si A si B. Waktu demi waktu dilalui selalu dengan obrolan si X si Z.

Walaupun ia sekadar membaca berita di berbagai media atau mengikuti informasi terkini, hukumnya tetap sama. Dilarang! Karena, hanya membuang-buang waktu.

Membicarakan orang berdampak negatif dalam kehidupan. Dari sekian banyak negatifnya, andaikan satu saja dialami, itu sudah cukup mengambil keputusan: stop! Jangan lagi sibuk membicarakan orang!

Andaikan kerugiannya adalah memori dan pikiran malah terseret untuk ikut memikirkan, turut merasakan, itu sudah kerugian besar.

Apalagi bila terseret untuk ikut berbicara dan berpendapat, akan lebih rugi lagi. Kenapa? Apa manfaat untuknya? Bahkan, seringnya jarum menjadi linggis.

Sudah banyak yang menyesal karena ikut-ikutan berbicara. Sebab, beritanya salah, terpotong, tidak utuh, keliru keterangan waktu, atau salah orang dan tempat.

Parahnya, sumber berita sudah melakukan klasifikasi, yang di ujung masih cerita kesana kemari.

An Nawawi (Al Adzkar, 355) menyebutkan riwayat tentang Al Quss bin Sa'idah dan Aktsam bin Shaifi yang pernah berbincang.

" Berapa banyak cela yang ada pada manusia? "

" Terlalu banyak kalau ingin dihitung. Saya saja bisa menemukan delapan ribu cela. Namun, saya menemukan satu cara, andaikan engkau lakukan semua cela itu tertutup "

" Apa itu? "

" Menjaga lisan! "

Benar! Menjaga lisan sangat menenangkan. Tidak ikut-ikutan bicara justru membuat nyaman. Diam adalah mulia. Semakin irit kata, semakin tinggi harga.

Tantangan terberat adalah hawa nafsu. Nafsu meledak-ledak agar ia ikut bicara, turut berpendapat. Hawa nya mempengaruhi agar mau mengambil bagian. Jangan diam!

Tantangan yang tak kalah berat adalah omongan orang. Ada saja yang berkomentar, " Kenapa kamu diam? Kenapa kamu tidak bicara? Kamu pantas dan kamu berhak bicara ".

Namun, ia timbang-timbang lagi kalau ingin berbicara. Apakah ia mengetahui masalah secara utuh? Apa niatnya berbicara? Apakah jika berbicara akan menyelesaikan masalah?

Ia juga takut dan tak ingin membuat masalah yang kecil sekecil jarum, malah membesar sebesar linggis. Barangsiapa beriman kepada Allah Ta'ala dan hari Akhir, hendaknya berbicara yang baik atau memilih diam saja.

G- 38B

Sabtu 23 November 2024

Anak Muda Dan Salaf

19 Nov, 22:29


https://t.me/Donasi_Pusdiklatmu

Anak Muda Dan Salaf

19 Nov, 22:29


(271)

Ketika Jarum Menjadi Linggis

...

Anak Muda Dan Salaf

18 Nov, 00:27


(270)

Teman Berbicara Yang Mau Mendengarkan

Macam-macam cara dilakukan untuk berbakti. Beberapa suku atau daerah secara turun temurun memiliki budaya khusus untuk mengungkapkan cinta kepada orang tua.

Ada yang diberikan berupa harta. Ada yang indikatornya gelar akademik. Ada yang berbentuk status sebagai pegawai. Ada juga yang dibuktikan dengan melanjutkan profesi orang tua nya.

Karena semacam adat istiadat setempat, orang tua pun barulah menganggap anaknya berbakti jika sudah sesuai lazimnya kebanyakan orang.

Orang tua akan bahagia jika diajak traveling, diajak kulineran, diajak menginap di hotel, diajak shopping di mall, atau diajak jalan-jalan ke luar negeri.

Namun, setiap orang tua pada waktunya akan menyadari bahwa sebaik-baik cara berbakti adalah ketika anaknya bisa menjadi teman bicara yang mau mendengarkan.

Semua yang diberikan anak akhirnya hilang rasa manisnya ketika anak tak bisa diajak bicara, jarang berkomunikasi, kasar berkata, bernada tinggi, apalagi jika telah membentak.

Di dalam Al Qur'an, anak diperintah berbuat baik kepada orang tua. Lebih-lebih ketika usia mereka semakin menua. Menurut Al Qur'an, apa bentuk berbuat baik itu?

Allah berfirman;

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

" Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia " QS Al Isra;23

3 poin yang disebutkan dalam ayat ini terkait cara berbuat baik kepada orang tua. Dan tiga-tiganya tentang cara berkomunikasi.

Pertama: فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ

Jangan ucapkan, "Uff"!. Atau ah, ih, uh, atau suara dan bunyi yang ditimbulkan mulut, yang menandakan tidak suka, tidak mau, atau tidak setuju.

As Sa'dii menegaskan, " Jangan sakiti orang tua mu walaupun dengan sesuatu yang dianggap sepele "

Kedua: وَلَا تَنْهَرْهُمَا

Jangan membentak! Jangan berbicara dengan nada tinggi! Bahkan, jangan sampai suara lebih tinggi dibandingkan suara orang tua mu.

Ketiga : وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

As Sa'dii menjelaskan, " (berbicaralah kepada orang tua) dengan memilih kata yang disukai mereka ".

Berbicaralah secara sopan, lemah lembut, dengan kata-kata yang baik dan positif. Sehingga hati orang tua senang dan jiwanya bahagia.

As Sa'dii menambahkan, " Prakteknya menyesuaikan kondisi, kebiasaan, dan waktu, yang tentu berbeda-beda "

Al Bukhari ( Al Adabul Mufrad no.6) meriwayatkan ucapan sahabat Ibnu Umar kepada seseorang yang meminta nasihat karena telah terjatuh dalam dosa.

Setelah menjawab, Ibnu Umar bertanya, apakah orang tua nya masih hidup. " Tersisa ibu ku", katanya.

Ibnu Umar menyatakan:

فواللهِ، لو أَلَنْتَ لها الكلامَ، وأطعمْتَها الطَّعامَ، لَتَدْخُلَنَّ الجنَّةَ ما اجتَنَبْتَ الكبائرَ.

" Demi Allah, andaikan engkau berbicara kepada ibumu dengan lemah lembut dan engkau memberi makan ibumu, sungguh engkau akan masuk surga. Sepanjang engkau menjauhi dosa-dosa besar " .

Merawat orang tua yang telah lanjut usia memang berat. Sering tergoda bosan dan jenuh. Anak mudah tersinggung dan merasa selalu disalahkan.

Iya, orang tua semakin tua semakin berubah. Pelupa, membanding-bandingkan, menyalahkan, cepat marah, tubuhnya melemah, pendengaran menurun, dan seterusnya.

Oleh sebab itu, anak yang bersabar ekstra dengan tetap lemah lembut berbicara dan tetap menanggung biaya hidupnya, maka surga adalah balasannya.

Setiap anak pun akan menjadi orang tua. Pada saatnya ketika bertambah usia dan semakin menua, ia akan merasakan apa yang telah dirasakan orang tua nya dahulu.

Semoga Allah menjaga kita di usia tua nanti dari hal-hal yang buruk.

Senin 18 November 2024

t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

17 Nov, 21:50


Selengkapnya di Buku Pahit Manis Muda Mudi!

Dengan Open Harga Pemesanan :

Rp, 57.000,-

📞 Untuk Informasi dan Pemesanan Segera Hubungi:

https://wa.me/+62 823-2566-6656

Pesan banyak dapat Harga Khusus

Barakallahu Fiikum

Anak Muda Dan Salaf

13 Nov, 23:06


(270)

Teman Berbicara Yang Mau Mendengarkan

...

Anak Muda Dan Salaf

08 Nov, 22:21


http://t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

08 Nov, 22:21


(296)

Kamu lah Batu Penghalang Jalan

Manusia memang suka menyalahkan. Siapapun dia salahkan. Bahkan, syariat pun dia salah-salahkan. Pokoknya dia yang benar. Titik!

Katanya, sudah berdoa berulang-ulang. Meminta tiada henti. Siang malam berharap. Pagi petang menengadahkan tangan. Menurutnya, hal itu telah berlangsung bertahun-tahun.

Dia protes, " Katanya siapa yang berdoa, Allah pasti kabulkan. Katanya, Allah malu jika hamba mengangkat tangan meminta, lalu saat tangan diturunkan Allah tidak memberinya ".

Dia dengan sinis bilang, " Sia-sia saya berdoa. Percuma! Apa yang saya minta tak pernah terwujud. Hanya capek saja "

Dalam Thariqul Hijratain, Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa; manusia tentu sangat senang jika doanya dikabulkan dan keinginannya terwujud. Namun, senangnya Allah untuk mengabulkan dan memberi, jauh lebih besar

Oleh karenanya, jika ada doa yang belum terkabul, ada permintaan yang tak kunjung terwujud, maka, " Penyakitnya ada pada dirimu! Problemnya berasal darimu ", jelas Ibnul Qayyim

Allah telah menetapkan bahwa; apa yang ada di sisi- Nya tidak mungkin didapat kecuali dengan sikap taat, dan nikmat dari Allah tidak bisa diraih jika bermaksiat.

Tanpa syukur, nikmat yang sudah ada akan hilang. Karena maksiat, tentu tercabut nikmat.

Jika Allah mencabut nikmat dari hamba, itu bukan karena Dia bakhil atau hendak menyimpannya. Nikmat dicabut karena, " Kamu lah sebab nya! ", pungkas Ibnul Qayyim.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا۟ عَن كَثِيرٍ

" Musibah apa pun yang menimpamu, maka disebabkan ulah tanganmu sendiri. Dan Allah sudah banyak memaafkan " QS Asy Syuraa 30.

Maka, renungkanlah kembali apa yang membuat doamu tidak terkabul? Apa yang menghalangi permintaanmu tidak diberikan?

Mungkin kezaliman pernah engkau lakukan terhadap seseorang. Mungkin engkau melukai hati orang tua mu. Mungkin engkau menghina orang lemah, miskin, atau orang cacat.

Mungkin engkau sombong. Mungkin engkau meremehkan dosa. Mungkin engkau bermalas-malasan ibadah.

Ibnul Qayyim menyatakan, " Kamu lah batu yang menghalangi jalanmu sendiri! "

Barikade hasil perbuatan hamba yang lantas menjadi pembatas, barier karena ulah hamba yang merintangi, dapat dibersihkan dan dihilangkan dengan istighfar. Dengan bertaubat. Dan dengan meminta maaf.

Apabila hamba sudah benar-benar berserah diri kepada Allah, dia sungguh-sungguh mensucikan jiwa dengan bertaubat, namun doa juga belum terkabul, maka pesan Nabi Muhammad ﷺ berikut ini semoga menyejukkan.

Beliau ﷺ bersabda:

ما من مسلِمٍ يَدعو ، ليسَ بإثمٍ و لا بِقطيعةِ رَحِمٍ إلَّا أَعطَاه إِحدَى ثلاثٍ : إمَّا أن يُعَجِّلَ لهُ دَعوَتَهُ ، و إمَّا أن يَدَّخِرَها لهُ في الآخرةِ ، و إمَّا أن يَدْفَعَ عنهُ من السُّوءِ مِثْلَها

" Jika seorang muslim berdoa, bukan untuk berdosa dan bukan untuk memutus silaturahmi, maka tidaklah untuknya kecuali akan diberi 1 dari 3 balasan. Bisa saja doanya dikabulkan dengan cepat, atau pahalanya tersimpan untuk di akhirat, atau ia dihindarkan dari keburukan yang semisal " HR Bukhari dalam Adabul Mufrad (710).

Semoga Allah melimpahkan taufik dan hidayah agar kita siap berbenah. Belajarlah untuk menyadari bahwa apa yang didapat sesuai dengan apa yang diperbuat.

Temukanlah cacat pada dirimu!

Bau-Bau, 09 November 2024

Anak Muda Dan Salaf

06 Nov, 11:53


(296)

Kamu lah Batu Penghalang Jalan

...

Anak Muda Dan Salaf

03 Nov, 22:01


Selengkapnya di Buku Pahit Manis Muda Mudi!

Dengan Open Harga Pemesanan :

Rp, 57.000,-

📞 Untuk Informasi dan Pemesanan Segera Hubungi:

https://wa.me/+62 823-2566-6656

Pesan banyak dapat Harga Khusus

Barakallahu Fiikum

Anak Muda Dan Salaf

02 Nov, 02:21


Selengkapnya di Buku Pahit Manis Muda Mudi!

Dengan Open Harga Pemesanan :

Rp, 57.000,-

📞 Untuk Informasi dan Pemesanan Segera Hubungi:

https://wa.me/+62 823-2566-6656

Pesan banyak dapat Harga Khusus

Barakallahu Fiikum

Anak Muda Dan Salaf

23 Oct, 22:07


(295)

Doa Kebaikan Untuk Presiden Prabowo Subianto dan Jajaran Pemerintahan

Jangan remehkan doa! Rasulullah ﷺ mengingatkan dalam sabda :

لا تَدْعُوا علَى أَنْفُسِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا علَى أَوْلَادِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا علَى أَمْوَالِكُمْ، لا تُوَافِقُوا مِنَ اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ، فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ

Jangan berdoa buruk untuk dirimu sendiri! Jangan berdoa buruk untuk anak-anakmu! Jangan berdoa buruk untuk hartamu! Jangan sampai bertepatan waktu yang Allah tetapkan ; di mana doa yang dipanjatkan di waktu tersebut, lalu Allah kabulkan “ HR Muslim 3009 dari sahabat Jabir bin Abdillah

Apalagi jika doa buruk itu ditujukan kepada pemerintah, tentu lebih terlarang lagi. Bayangkan jika doa buruk untuk pemerintah itu bertepatan dengan waktu yang mustajab, lalu Allah kabulkan, siapa yang merugi? Rakyat lah yang merugi! Rakyat akan dipimpin oleh pemerintah yang didoakan keburukan.

Al Fudhail bin Iyadh (Hilyatul Auliya 8/91) berkata, “ Andai saya memiliki satu doa yang mustajab, tidak akan saya pergunakan kecuali untuk kebaikan penguasa “. Ketika ditanya sebabnya, Al Fudhail menjawab, “ Jika doa mustajab itu saya pergunakan untuk saya sendiri, manfaatnya tidak lebih dari dari saya. Bila doa mustajab itu untuk kebaikan penguasa, maka kebaikannya bermanfaat untuk rakyat dan negara “

Hak pemerintah untuk didoakan kebaikan adalah akidah yang dipegang oleh kaum muslimin. Ulama 4 mazhab menyatakan keyakinan yang sama.

At Thahawi , ulama mazhab Hanafy,(Aqidah Thahawiyah) menyatakan, “ Kita selalu mendoakan kebaikan dan kesejahteraan untuk pemerintah “

Abu Bakar Al Isma’ily , ulama mazhab Syafi’i,berkata (I’tiqad Ahlil Hadis, 75), “ Mereka (ahlul hadis) berkeyakinan : mendoakan kebaikan untuk pemerintah “

Ulama mazhab Maliki, Ibnu Abdil Barr (At Tamhid 21/287) menegaskan, “ Jika tidak memungkinkan menasehati penguasa, maka harus bersabar dan mendoakan kebaikan. Sebab, mereka melarang mencela penguasa “

Al Khallal (As Sunnah 1/84) meriwayatkan ucapan Imam Ahmad tentang khalifah Al Mutawakkil, “ Sungguh, aku selalu mendoakan Beliau agar baik dan sejahtera “

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (As Siyasah As Syar’iyyah, 1/129) saat menjelaskan urgensi pemerintah, tugas, dan kewajibannya yang berat, mengingatkan kewajiban warga negara yang baik adalah selalu mendoakan kebaikan untuk pemerintahnya.

Syaikhul Islam mengatakan, “ Oleh sebab itu, kaum Salaf seperti Al Fudhail bin Iyadh, Ahmad bin Hanbal, dan lain-lain mengatakan: Andai kami memiliki satu doa yang mustajab, tidak akan kami pergunakan kecuali untuk kebaikan penguasa “

Nukilan-nukilan di atas tentu sudah lebih dari cukup untuk menegaskan bahwa prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah mendoakan kebaikan untuk pemerintah dan tidak mencela mereka.

Ya Allah, yaa Arhamar raahimin. Ya Hayyu ya Qayyum. Ya ‘Aziiz ya Jabbar. Ya Qawiyyu ya Matiin. Ya Rahman ya Rahiim…berikanlah petunjuk dan hidayah untuk pemerintah Indonesia. Limpahkanlah kekuatan dan kesabaran kepada mereka di dalam memimpin. Curahkanlah taufik agar mereka mampu menjalankan amanah dan sumpah yang telah diucapkan.

Ya Allah, ya Arhamar Raahimin…pilihkanlah teman-teman yang baik untuk pemerintah Indonesia. Jauhkanlah mereka dari orang-orang yang berkeinginan buruk terhadap negara dan agama kami.

Aamiiiin, yaa Rabbal 'Alamiin

Kamis pagi, 24 Oktober 2024.
L6 K20 HSB

http://t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

22 Oct, 03:15


http://t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

22 Oct, 03:14


(294)

Merangkul Anak Muda

Ini mindset tentang anak muda, seberapa mahal dan berharganya mereka?

Pernah kehilangan barang berharga? Bingung, pusing, dan tidak tenang. Semua area disisir, rute sebelumnya ditelusuri, bertanya ke orang-orang, membuat pengumuman, bahkan menjanjikan hadiah bagi yang menemukan.

Jika benar-benar berharga, pemiliknya akan sungguh-sungguh menjaga. Ia tidak rela kehilangan.

Bila ada potensi bahaya, barang itu yang pertama kali diselamatkan. Sekalipun rusak, berusaha diperbaiki. Kalaupun diambil orang yang tidak bertanggungjawab, ia akan melapor ke pihak berwajib.

Anak muda sangat berharga. Mereka adalah kita. Anak muda lah yang akan meneruskan perjuangan. Anak muda menjadi ladang pahala jariah. Kesuksesan tidak maksimal, jika tidak diteruskan. Relakah pengorbanan berlalu tanpa ada yang melanjutkan.

Maka, jika ada anak muda memiliki potensi positif, punya bakat yang bagus, dan memberikan harapan kebaikan, jangan lepaskan!

Bila anak muda salah langkah, jangan dijauhi. Bila keliru berjalan, jangan dibuang. Dekati dan rangkul mereka!

Maimun bin Mihran, seorang ulama tabi’in yang wafat tahun 117 H, dikenal akrab dengan anak-anak dan remaja. Bahkan, Beliau dipercaya menjadi pendidik anak-anak khalifah Umar bin Abdul Aziz.

Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam menyebut beliau dengan, “ Al Imam Al Hujjah. Ulama dan mufti untuk Semenanjung Arab “

Al ‘Ijli ( At Tsiqat, 1/445/446) menukil bahwa Maimun bin Mihran jika mengetahui ada anak muda cerdas namun salah jalan, akan didekati.

Maimun mendekati anak muda itu, bersikap baik, perhatian, dan selalu memulai salam. Maimun menanyakan kabar keluarganya dan berbuat baik kepadanya. Itu ketika berdua.

Maimun mengajaknya menjenguk orang sakit, bertakziyah di orang meninggal, dan hal-hal lain. Dan itu berdua.

Teman-teman si anak muda yang biasa nongkrong dan gaul bareng sering bertanya, “ Kami melihat kamu dekat-dekat dengan Maimun. Apa sih yang kamu lakukan?”. Anak muda itu lalu bercerita apa adanya.

Maimun sendiri jika melihat anak muda itu sedang berkumpul dengan teman-temannya, tidak menyapa juga tidak mengucapkan salam. Justru seolah-olah Maimun tidak melihat.

Metode pendekatan secara personal dilakukan Maimun bin Mihran. Memang membutuhkan waktu dan harus melalui proses dengan waktu yang tidak sebentar.

Namun, Maimun mengajarkan kepada kita bahwa satu anak muda haruslah diperjuangkan. Satu anak muda adalah karunia. Coba jika anak muda itu adalah Anda atau anak Anda?

Anak muda itu akhirnya bisa membedakan antara ketulusan Maimun dengan teman-temannya yang bertendensi materi. Anak muda itu dapat merasakan nyaman dan nikmatnya berbuat baik bersama orang saleh. Dengan kesadaran, anak muda itu pun meninggalkan teman-temannya yang buruk. Allah memberikan hidayah.

Subhaanallah!

Demikianlah Salaf mendidik! Sabar, tekun, dan menitikberatkan pada pendekatan personal.

Selalu ada waktu untuk anak-anak muda, itulah prinsip mendidik yang digaungkan Salaf.

Konsepnya bukan sebatas memotong, memutus, dan amputasi. Sebelum ke sana, masih banyak langkah dan tahapan yang ditempuh. Mulai dari identifikasi masalah, mencari akarnya, memberikan terapi, pendampingan, dan mengarahkan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Anak muda yang dikatakan bermasalah atau berkasus, karena suatu pelanggaran, seharusnya tidak serta merta “dibuang”.

Namun, coba berkomunikasi dengan baik dan lembut untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan akarnya. Setelah itu, berilah obat yang pas dengan dosis yang tepat. Dampingi dan arahkan secara bijak agar ia tidak terjatuh di lubang yang sama.

Mudah-mudahan ilmu dan praktik Maimun bin Mihran dapat diterapkan, yaitu merangkul anak muda dengan pendekatan personal.

22 Oktober 2024

Anak Muda Dan Salaf

21 Oct, 12:40


📚📬📨●●●━━━━━━━━┓
PROSES CETAK BUKU
PAHIT MANIS MUDA MUDI
┗━━━━━━━━●●●📦🏷️🛍️


Alhamdulillah, Buku Pahit Manis Muda Mudi dalam proses Bending. Semakin dekat untuk dimiliki.

Spesifikasi Buku :
- Ukuran14x21 cm
- Soft Cover + Embos
- Laminasi Plastik
- Shrink

Dengan Open Harga Pemesanan :

Rp, 57.000,-

📞 Untuk Informasi dan Pemesanan Segera Hubungi:

https://wa.me/+62823-2566-6656

Pesan banyak dapat Harga Khusus

Barakallahu Fiikum

Anak Muda Dan Salaf

14 Oct, 23:35


http://t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

14 Oct, 23:34


(293)

Menolak Tawaran Tawuran

Sebulan lalu, 7 remaja ditemukan tewas di Kali Bekasi. Menurut pihak berwenang, mereka bagian dari aksi tawuran yang melibatkan kelompok-kelompok remaja di malam harinya.

Tawuran adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menggambarkan bentuk kekerasan antar kelompok dalam masyarakat.

Cukup lama, sejarah tawuran dikenal. Pelakunya rata-rata dari kalangan remaja. Sebarannya merata di daerah, dengan Jawa Barat sebagai propinsi terbanyak kasus tawurannya.

Korban tawuran tak hanya luka-luka atau trauma. Tawuran kerapkali berujung pada kematian. Bahkan, korbannya ada yang bukan dari pihak yang tawuran.

Jika ditanya, pelaku tidak mampu memberikan alasan yang pasti, kenapa mereka tawuran?

Rasulullah bersabda:

و الَّذي نَفسِي بيدِه ، ليَأتِيَنَّ علَى النَّاسِ زمانٌ لا يَدرِي القاتِلُ في أيِّ شيءٍ قَتَلَ ، و لا يدرِي المقتولُ في أيِّ شيءٍ قُتِلَ

" Demi Allah, dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sungguh, akan tiba suatu masa, dimana orang yang membunuh tidak mengetahui apa alasan ia membunuh, dan orang yang dibunuh tidak mengetahui kenapa dia dibunuh " HR Muslim 2908

Hanya ikut-ikutan, pelaku tidak mengenal korban, didorong rasa solidaritas, tidak mau dikucilkan dari kelompoknya, dibilang pemberani, dan seabreg alasan yang secuil pun tidak dapat dibenarkan.

Jika ditelusuri, akar masalah tawuran ada beberapa hal. Seperti; emosi remaja yang labil, masalah ekonomi, brokenhome, pengaruh lingkungan, tontonan konten kekerasan di medsos, dan lain-lain.

Semua faktor di atas, masih harus dicari lagi, intinya apa?

Tawuran dan kasus-kasus kenakalan remaja lainnya, seperti narkoba, kriminal, penyimpangan seksual, dan lain-lain, dikarenakan identitas diri yang positif belum terbangun.

Identitas atau jati diri, banyak orang terus mencarinya. Tak hanya remaja, bahkan yang sudah dewasa atau tua, masih bingung dengan jati dirinya.

Seringkali dikata, " Wajar. Remaja-remaja itu sedang proses mencari jati diri ".

Memangnya, jati diri mesti dicari sendiri? Apa setiap orang berhak mencari jati diri dengan definisinya masing-masing?

Jati diri sudah ada di dalam agama Islam!

Jati diri sebagai muslim. Itulah yang harus kita ajarkan dan tanamkan pada anak-anak kita.

Ketika, jati diri sebagai muslim telah dibentukkan sejak dini, maka mereka akan tumbuh sebagai remaja dengan identitas yang jelas, dengan jati diri yang kuat mengakar.

Bentuklah jati diri anak sebagai seorang muslim yang harus menjaga tangan dan lisan. Tidak mengganggu dan tidak menyakiti orang lain.

Bentuklah jati dirinya dengan sabda Nabi Muhammad ﷺ :

المُسْلِمُ مَن سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِن لِسَانِهِ ويَدِهِ

" Seorang muslim itu, lisan dan tangannya selamat, (tidak mengganggu) saudara-saudara muslim lainnya " HR Bukhari 10 Muslim 40.

Tanamkan jati diri pada anak bahwa seorang muslim pantang berbuat zalim. Sekecil apapun kezaliman itu. Rasulullah ﷺ bersabda :

المُسْلِمُ أخُو المُسْلِمِ لا يَظْلِمُهُ

" Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Tidak boleh menzaliminya." HR Bukhari 2442 Muslim 2580.

Jati diri seorang muslim adalah pemberani. Sampaikan kepada anak-anak bahwa seorang jagoan, seorang pemberani, dan "super hero" itu adalah yang mampu menahan diri.

Jagoan itu bukan yang suka berkelahi dan berani tawuran!

Bacakan sabda Nabi Muhammad ﷺ :

" Orang yang kuat itu bukanlah yang mampu membanting lawan. Orang kuat adalah orang yang mampu menahan diri ketika marah " HR Bukhari 6114 Muslim 2609.

Remaja yang tumbuh tanpa identitas, akan rapuh dan kopong tanpa isi. Ia ibarat kapas, terbang dibawa kemana arah angin bertiup. Tidak ada sikap jelas.

Remaja yang berkembang tanpa jati diri, akan terombang-ambing dalam kebingungan. Ia tidak mengerti harus apa dan mesti bagaimana.

Jika jati dirinya sebagai muslim dengan sifat-sifat mulia tidak ditanamkan sejak kecil, maka di usia remaja ia akan mencari sendiri jati dirinya.

Bila ia sendiri yang mencari jati diri, risikonya sangat mengerikan. Maka, jangan biarkan anak hidup tanpa jati diri. Sematkan identitas muslim pada anak!

15 Oktober 2024

t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

02 Oct, 09:10


Bismillah.
Pembimbing program Umroh November atas adalah staf pengajar di Pusdiklatmu.
Jazaakumullahu khairan

Anak Muda Dan Salaf

02 Oct, 08:47


🔰BISMILLAH

💫Update Umroh...
〰️▪️🇸🇦🔳🇸🇦▪️〰️
*SYIRKUH TOUR*
*UMROH SULTAN HEMAT*
〰️▪️🇸🇦🔳🇸🇦▪️〰️

🛫Alhamdulillah *Syirkuh Tour* semakin dipercaya sebagai salah satu biro pelayanan ibadah umroh dan haji yang profesional dengan *_biaya minimal - pelayanan maksimal_*.

🎊 *BUY 2 GET 1* 🎊

🎖️Dapatkan Fasilitas:
Pelayanan profesional
Hotel lebih dekat
Pembimbing berpengalaman
Visa umroh
Akomodasi Hotel
Driver & transportasi ziarah
City tour Makkah Madinah
Air zam zam
Hotel Fullboard
Meals 3X1
Handling airport kedatangan & kepulangan
Handling Hotel Check in & Check out (Cek kunci, cek jumlah bed, cek handuk, cek air mineral)
Porter Bandara
Bellboy Hotel (Bagasi terima depan pintu kamar masing-masing)
All Tipping
Nasi box komplimen kedatangan dan Kepulangan
Snack box 3x
Free Al BAYK
VISA + BUS + TASREH
👍dan tentunya dengan biaya yang tergolong masih terjangkau *33jt*
📌 *Daftar 2 berangkat 3 berarti cuma bayar 22jt/orang*

📝Ketentuan Free:
1⃣Daftar 1 orang atau 2 orang. Free tidak di ambil.
- Free perlengkapan
- Uang saku 250 Riyal

2⃣Daftar 2 orang free 1.
Berangkat 3 orang
- Tanpa Perlengkapan
- harga perlengkapan 1.5 jt/orang




♻️Silakan informasi ini bisa antum share kepada saudara/kerabat/teman yang hendak mengikuti program Umroh *Sultan* Hemat 2024.
🔸🔸🔸🔸🔸🔸

🌐Informasi update terkait umroh, haji, visa, siskopatuh, dll insyaAllah akan kami update di chanel ini ⤵️:
https://t.me/syirkuhtour
Silakan bisa antum follow

📱info lebih detail bisa hubungi nomer handphone berikut :
Wa.me/6282265423068
〰️〰️〰️〰️〰️
🍃Baarakallahu fiikum

Anak Muda Dan Salaf

01 Oct, 07:02


📚📬📨●●●━━━━━━━━┓
SEPEKAN LAGI CLOSE PRE ORDER
ANAK MUDA & SALAF

PAHIT MANIS MUDA MUDI
┗━━━━━━━━●●●📦🏷️🛍️


SEGERABatas Pre Order Buku Pahit Manis Muda Mudi Karya Al Ustad Abu Nasim Mukhtar Ibn Rifa'i Hafidzahulllah.

Dengan Spesifikasi Buku :
- Ukuran14x21 cm
- Soft Cover + Embos
- Laminasi Plastik
- Shrink

Dengan Open Harga Pemesanan :

Rp, 57.000,-

📞 Untuk Informasi dan Pemesanan Segera Hubungi:

https://wa.me/+62 823-2566-6656

Pesan banyak dapat Harga Khusus

Barakallahu fiikum...

Anak Muda Dan Salaf

24 Sep, 14:15


Dengan membeli produk-produk Pusdiklatmu Media, Anda telah membantu program pembangunan fisik dan SDM di Pusdiklatmu.
Baarakallahu fiikum

Anak Muda Dan Salaf

24 Sep, 14:15


Bismillah

Silakan diorder gantungan kunci, murah meriah.

Edisi warna (merah-kuning-biru) harga masing-masing 10 k/ pcs
Edisi buku AMDS harga masing-masing 10 k/ pcs

Spesifikasi :
Bahan Acrylic
Tebal 4 ml
Lebar 2,5 cm
Panjang 5,8 cm
Gambar depan dan belakang

Segera dipesan di https://wa.me/+6282325666656

Baarakallahu fiikum

Anak Muda Dan Salaf

22 Sep, 23:04


(292)

Ketika Hampir Menyerah

Pasti berat dan bersedih ketika terpisah dari orang yang dicintai. Apalagi anak kandungnya sendiri. Lebih-lebih diketahui anaknya masih hidup, namun entah di mana berada.

Bukan satu atau dua bulan. Bukan juga setahun dua tahun. Terpisah dalam waktu yang lama. 30 tahun, Nabi Ya'qub terpisah dengan anaknya yang masih kecil, Nabi Yusuf.

Kakak-kakaknya iri. Mereka dengan tipu muslihat, memasukkan Yusuf ke dalam sebuah sumur yang kemudian dipungut oleh kafilah yang lewat.

Maka, mulailah perjalanan hidup Yusuf yang menakjubkan. Dari budak, menjadi pelayan seorang pejabat, dipenjara, hingga menjadi menteri kepercayaan raja.

Ketika paceklik melanda di semua penjuru negeri, Nabi Ya'qub memerintahkan anak-anaknya berangkat ke Mesir guna meminta bantuan makanan pokok kepada Menteri Al Aziz, yang bukan lain adalah Yusuf.

Kedatangan pertama, Yusuf meminta mereka untuk menghadirkan adik paling bungsu bernama Bunyamin. Karena, Yusuf memberikan jatah 11 orang padahal mereka datang bersepuluh.

Kedatangan kedua : Bunyamin yang diajak serta, ditahan karena tertuduh mencuri sukatan. Padahal hal itu sudah diatur oleh Yusuf.

Kedatangan ketiga: Atas perintah dari Nabi Ya'qub untuk menemukan Yusuf dan Bunyamin. Sebab, Nabi Ya'qub sangat yakin bahwa Yusuf masih hidup dan tanda-tandanya berada di Mesir.

Nabi Ya'qub berkata :

يَٰبَنِىَّ ٱذْهَبُوا۟ فَتَحَسَّسُوا۟ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ

" Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir" (QS Yusuf;87)

Ada 3 pesan Nabi Ya'qub yang mesti kita perhatikan. 3 pesan untuk setiap orang yang ingin meraih sukses. 3 pesan yang menjadi jalan kebahagiaan.

Pertama : Pergilah! Artinya, bergerak dan berusahalah! Jangan hanya diam, jangan hanya menunggu. Harus mengambil inisiatif, tidak pasif.

Kedua: Carilah berita! Maksudnya, belajar dan pelajarilah. Bertanyalah dan berkonsultasi. Secara detil, dengan cermat. Teliti dan jeli.

Ketiga : Jangan mudah putus asa! Jangan gampang menyerah! Harus optimis dan merawat harapan. Tentu sebaik-baik cara merawat harapan adalah dengan bertawakkal kepada Allah Ta'ala.

3 pesan Nabi Ya'qub benar-benar dilaksanakan anak-anaknya. Mereka pun dapat bertemu Yusuf dan Bunyamin dalam suasana bahagia lagi mengharukan. Maaf dan memaafkan.

3 pesan yang menghantarkan keluarga dapat berkumpul kembali setelah terpisah selama 30 tahun.

Maka, siapapun yang hendak meraih sukses, perhatikanlah 3 pesan Nabi Ya'qub di atas! Dalam kebaikan apapun, dan untuk cita-cita seperti apa.

Anda yang ingin berhasil dalam thalabul ilmi, yang ingin berhasil mencari nafkah; pergi dan bergeraklah, carilah berita dan kumpulkan informasi, kemudian jangan sekalipun berputus-asa.

Jangan putus asa hanya karena merasa telah berusaha satu tahun dua tahun. Jangan putus asa walaupun sudah berlalu bertahun-tahun. Sebab, Nabi Ya'qub tak kenal putus asa selama 30 tahun.

Jangan putus asa, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.

(Materi khutbah Jum'at di Ponpes Riyadhul Jannah, Bojong Ciulengsi, 20 September 2024)

G 14, 23 September 2024

https://t.me/Donasi_Pusdiklatmu

Anak Muda Dan Salaf

20 Sep, 16:55


(291)

Di Antara Puing-Puing dan Reruntuhan Semangat Thalabul Ilmi

Mereka berbicara tentang pencapaian hidup. Apa yang telah diraih, apa yang sudah dimiliki? Masing-masing berbangga. Dirinya yang terbaik!

Tapi, apa capaiannya?

Si A dengan hartanya sampai dikatakan orang terkaya. Si B dengan pangkatnya hingga tak ada yang bisa menyainginya. Si C karena follower nya berjuta dibilang megabintang.

Si D memamerkan deretan piala di rak lemari; piala dari kecil di bidang olahraga. Si E memposting sertifikat dan piagam untuk menunjukkan prestasinya.

" Aku penakluk wanita ", kata si F karena banyak perempuan mengejar-ngejar. " Sementara si G bilang, " Aku multitalenta di bidang musik ". Si H seakan tak mau kalah, " Aku sudah berkeliling dunia "

Pernah mendengar tentang khalifah Al Manshur? Khalifah kedua dinasti Abbasiyah. Khalifah yang menjabat selama 22 tahun hingga wafat di tahun 775.

Ibnu Katsir (Al Bidayah) menukil aktivitas harian Al Manshur. Pagi-pagi beliau sudah bekerja untuk memeriksa; perkara pemerintahan, mutasi pejabat, amar ma'ruf nahi mungkar, dan kepentingan publik.

Selepas Zuhur, Al Manshur pulang ke rumah dan istirahat hingga Ashar. Setelah salat Ashar, beliau fokus urusan keluarga dan kepentingan pribadi.

Selepas salat Isya, Al Manshur berkantor lagi untuk memeriksa surat menyurat dari daerah-daerah. Dilanjutkan dengan diskusi-diskusi hingga habis sepertiga malam.

Setelahnya Al Manshur pulang ke rumah untuk tidur hingga sepertiga malam terakhir. Beliau bangun dan salat sampai datang waktu Subuh. Setelah memimpin salat Subuh berjamaah, beliau masuk ke ruang kerja.

Apa yang tidak Al Manshur punya? Jabatan tertinggi sebagai khalifah. Wilayah sangat luas dikuasai. Kekuatan militer yang menggetarkan. Istri banyak. Harta berlimpah.

Adakah semacam si A, si B, hingga si H, seperti di atas yang mampu menyamai Al Manshur dalam pencapaian duniawi?

Adz Dzahabi (Siyar A'lam Nubala) menyebut Al Manshur, " Tokoh bani Abbasiyah yang disegani dan pemberani. Cerdas dan tegas. Cerdik dan kuat. Mampu mengelola kekayaan. Energik. Tidak suka kegiatan sia-sia dan tidak senang bermain. Akalnya sempurna. Jauh dari sifat bodoh. Sangat beretika di majlis fikih, adab, dan ilmu "

Al Manshur, masih menurut Adz Dzahabi, "Telah berkeliling di semua penjuru dunia. Mengunjungi banyak negeri. Dan beliau melakukan thalabul ilmi "

Ibnu Katsir dalam Al Bidayah menulis, " Al Manshur di masa remaja nya senang berthalabul ilmi di majlis-majlis, termasuk hadis dan fikih. Maka, Al Manshur memiliki aspek keilmuan yang baik dan pengetahuan agama yang bagus "

Suatu hari beliau ditanya, " Wahai, Amirul Mukminin. Apakah masih ada kelezatan di dunia ini yang belum Anda capai? ".

" Tidak ada. Kecuali satu hal saja ", jawab Al Manshur.

Orang-orang bertanya, " Apa itu? "

Al Manshur menerangkan, " Ucapan ahli hadis kepada gurunya: Riwayat hadis siapa yang akan Anda sampaikan? Semoga Allah merahmati Anda ".

Iya. Majlis hadis Nabi ﷺ adalah majlis yang diselenggarakan untuk menyampaikan riwayat-riwayat hadis Nabi ﷺ.

Majlid hadis dipandu seorang guru. Di salah satu metode, murid-murid akan meminta riwayat hadis dari gurunya, " Riwayat hadis siapa yang akan Anda sampaikan? Semoga Allah merahmati Anda ".

Nah, Al Manshur ingin menjadi seorang guru hadis. Hal itu menjadi satu-satunya kelezatan di dunia yang tak kesampaian.

Menteri-menterinya, para juru tulis yang ada, segera berkumpul dan duduk mengitari Al Manshur. Mereka berkata, " Silahkan Amirul Mukminin menyampaikan hadis untuk kami ".

Al Manshur merespon, " Kalian bukan ahli hadis. Ahli hadis pakaiannya sederhana, kaki mereka pecah-pecah, rambutnya panjang, berkeliling ke berbagai negeri, dan menyebarkan hadis-hadis Nabi ﷺ "

Ternyata, Al Manshur yang sudah memiliki "semuanya". Jabatan, harta, keluarga, pasukan, dan lainnya.

Dari itu semuanya, masih ada yang kurang. Hanya satu yang kurang. Apa itu? Menjadi seorang ahli hadis.

Sayang, tak sedikit anak muda yang meninggalkan majlis ilmu untuk sesuatu yang ingin ditinggalkan Al Manshur.

Bojong, 20/09/24

https://t.me/Donasi_Pusdiklatmu

Anak Muda Dan Salaf

18 Sep, 02:10


http://t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

18 Sep, 01:42


Suwar lalu berkunjung menemui khalifah Al Mahdi dan menceritakan peristiwa tersebut.

Al Mahdi memerintahkan agar orang buta itu diberi hadiah 2.000 dinar. “ Engkau sendiri apakah punya utang?”, tanya Al Mahdi kepada Suwar. Jawabnya, “ Ada. 50 ribu dinar “.

Hari itu juga, utusan Al Mahdi ke rumah Suwar membawa 50 ribu dinar untuk Suwar dan 2.000 dinar untuk si buta. Hanya saja hari itu, orang buta tidak datang ke rumah Suwar.

Sore saat Suwar bertemu Al Mahdi, Al Mahdi mengatakan, “Saya berpikir jika engkau melunasi utang 50 ribu dinar itu, maka habis sudah uang yang engkau punya. Maka, saya tambahkan 50 ribu dinar lagi untukmu “

Hari berikutnya barulah orang buta itu datang ke rumah Suwar. Kepada si buta Suwar mengatakan, “ Sungguh, karena sebab dirimu, Allah melimpahkan rezeki yang sangat banyak kepadaku “.

Suwar lalu menyerahkan 2.000 dinar dari Al Mahdi kepadanya dan ditambah lagi 2.000 dinar dari Suwar sendiri. ( Al Bidayah wan Nihayah 10/165 )

Ketiga : Kisah Thahir bin Ahmad yang sedang makan bersama dengan teman-temannya. Seekor kucing datang, mereka melemparkan makanan untuk si kucing. Si kucing dengan cepat mengambil lalu pergi.

Tak lama kucing itu datang lagi, mereka kembali melemparkan makanan. Kucing itu mengambil kemudian pergi dan datang lagi.

Karena penasaran, mereka mengikuti kemana kucing itu pergi. Rupanya, kucing itu mengambilkan makanan untuk seekor kucing buta di atas atap rumah. (Al Bidayah wan Nihayah 12/142)

Keempat : Kisah Izzudin Al Harrani yang memperhatikan seekor kumbang. Kumbang itu datang mengambil biji gandum lalu pergi terbang. Berkali-kali kumbang itu melakukan. Rupanya, kumbang itu membawakan makanan untuk seekor burung buta yang ada di sebuah pohon ( Al Bidayah wan Nihayah 13/366)

Kelima : Kisah Nuruddin Ahmad bin Al Maqshus yang menyaksikan sendiri seekor sapi betina yang menyusui anak-anak anjing di sebuah reruntuhan bangunan. Induk anjing telah mati. ( Al Bidayah wan Nihayah 14/320)

Kaliwaru, Wonosobo, 18 September 2024

t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

18 Sep, 01:42


(290)

Rejeki di Sekecil Pori-Pori

Allah menjamin rezeki untuk setiap makhluk. Tidak akan meleset, dan tidak mungkin terlewatkan. Walau dianggap mustahil atau dibilang tidak masuk akal, namun demikianlah kenyataannya. Sayang, ada yang meragukan keajaiban rezeki.

Allah Ta’ala berfirman ;

وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

" Dan tidak ada suatu binatang
melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata
" [Hud: 6]

Berikut ini beberapa kisah tentang keajaiban rezeki yang disebutkan Al Hafiz Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah.

Kisah-kisah di bawah ini dikumpulkan dalam sebuah karya berjudul Al Hidayah. Semoga menginspirasi untuk optimis dan berbesar hati dalam menjemput rejeki.

Pertama : Kisah Abun Nafidz. Saat itu terjadi wabah Tha’un yang mengerikan di kota Bashrah. Abun Nafidz dan orang-orang yang sehat berkeliling ke kampung-kampung untuk menguburkan jenazah.

Saking banyaknya, mereka merasa tidak mampu. Akhirnya, rumah yang anggota keluarganya meninggal, pintunya ditutup dan dikunci begitu saja.

“ Kami pernah memasuki sebuah rumah. Kami periksa, dan tidak ada satu pun yang masih hidup. Kami tutup pintu rumah itu “, kata Abun Nafidz.

Setelah masa-masa wabah Tha’un lewat, Abun Nafidz dan orang-orang mendatangi rumah-rumah yang dahulu hanya ditutup pintunya. Termasuk rumah yang diceritakan di atas.

“ Saat kami membuka pintu dan kami periksa, ternyata ada seorang anak kecil di tengah rumah dalam keadaan segar bugar. Seolah-olah baru saja lepas dari pangkuan ibunya saat itu “, cerita Abun Nafidz.

Masih belum hilang rasa terkejut, mereka melihat seekor anjing betina yang masuk melalui sebuah lobang di rumah. Anjing itu mendatangi dan melindungi si anak. Sementara si anak merangkak lalu menyusu dari susu anjing betina tersebut. ( Al Bidayah wan Nihayah, 8/288-289 )

Kedua : Kisah Suwar, seorang kepala distrik di Baghdad. Hari itu, Suwar baru saja pulang dari pertemuan dengan khalifah Al Mahdi yang baru saja menjabat.

Sampai di rumah, makan siang disiapkan tidak membuat Suwar tertarik untuk menyantap. Ingin tidur, namun Suwar kesulitan tidur. Bingung, Suwar berusaha mencari kegiatan yang menarik,tetapi tetap saja Suwar tidak merasa tenang.

Suwar memutuskan keluar dari rumah dengan mengendarai seekor baghlah (persilangan kuda dengan keledai).

Baru sebentar berkendara, ada orang datang menyerahkan uang sebanyak 2.000 dirham. Ketika ditanya dari siapa, orang itu menjawab, “ Dari khalifah yang baru menjabat “.

Suwar mengajak orang itu untuk berkeliling di jalan-jalan kota Baghdad untuk menghilangkan penat.

Salat Ashar tiba, Suwar salat di sebuah masjid. Selesai salat, ada orang buta memegang baju Suwar dan menyampaikan maksudnya.

Kata orang itu, “ Sungguh, saya orang buta. Aku mencium aroma wangi Anda. Menurut saya, Anda adalah orang yang lapang dan kaya. Saya ingin menyampaikan keperluan “.

Orang itu bercerita bahwa bangunan rumah di depan masjid dahulu milik ayahnya. Karena pindah ke Khurasan, rumah itu dijual dan ia diajak ayahnya ke Khurasan. Ayahnya meninggal dunia. Ia pun kembali ke Bahgdad. Hanya masjid dan rumah itu yang diingatnya. Ia menemui pemilik rumah itu untuk meminta bantuan bekal.

“ Saya ingin berjumpa dengan Suwar. Karena Suwar adalah teman baik ayahku. Siapatahu ia sedang lapang sehingga bisa membantu “, kata si buta.

Setelah menanyakan siapa ayahnya, yang memang teman baiknya, Suwar berkata, “ Sungguh, saya lah Suwar teman baik ayahmu. Sungguh, hari ini Allah menghalangi saya untuk tidur, tetap di rumah, makan , dan tidak bisa tenang, sehingga saya keluar dari rumah. Rupanya agar saya berjumpa denganmu dan duduk di hadapanmu “

2.000 dirham yang diberikan khalifah, diserahkan Suwar kepadanya. Suwar juga mengundang ke rumahnya esok hari.

Anak Muda Dan Salaf

17 Sep, 14:23


📚📬📨●●●━━━━━━━━┓
OPEN PRE ORDER
ANAK MUDA & SALAF
PAHIT MANIS MUDA MUDI

┗━━━━━━━━●●●📦🏷️🛍️


Alhamdulillah, PRE ORDER Buku Anak Muda & Salaf Ke-5 dengan judul  Pahit Manis Muda Mudi Karya Al Ustad Abu Nasim Mukhtar Ibn Rifa'i Hafidzahulllah .

Dengan Spesifikasi Buku :
- Ukuran14x21 cm
- Soft Cover + Embos
- Laminasi Plastik
- Shrink

Dengan Open Harga Pemesanan :

Rp, 57.000,-


📞 Untuk Informasi dan Pemesanan Segera Hubungi:

https://wa.me/+6282325666656

Pesan banyak dapat Harga Khusus

Barokallahufiikum...

Anak Muda Dan Salaf

14 Sep, 23:23


http://t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

14 Sep, 23:22


(289)

Jiwa-Jiwa Kaca

Mula-mula jengkel juga, jika melihat anak muda tidak percaya diri. Ditanya, ia memilih bersembunyi. Diminta maju ke depan, ia justru tak bergerak. Diam seribu bahasa saat diberi kesempatan bicara.

Anak muda macam apa lah!!!

Namun, setelah berpikir agak jernih, sikap anak muda semacam itu pasti ada sebabnya. Apa akar masalahnya?

Ternyata, di antara sebabnya; anak sering dibentak. Sebabnya juga; anak terus dikritik. Seolah tidak ada benarnya. Selalu salah!

Anak yang sering dibentak akan tumbuh dengan sifat yang cenderung penakut, minder, dan tidak percaya diri.

Anak yang sering disalahkan, tentu kesulitan untuk mengembangkan potensi diri. Ia merasa tidak berharga, tidak memiliki kelebihan, dan kecil hati.

Dalam bahasa Arab, kata Uff diucapkan untuk mengungkapkan kekesalan, jengkel, dan ekspresi kemarahan.

Uff jika dikonversikan ke bahasa Indonesia, menjadi: huh, uft, aduhh, heh, dan yang semisal.

Mengucapkan uff terhadap anak tidaklah pantas dan kurang pas. Jika uff saja tidak boleh, apalagi lebih dari itu?! Seperti : dasar bodoh, tidak punya otak, goblok, atau yang serupa.

Anas bin Malik bercerita:

وَلَقَدْ خدمتُ رسول اللهِ ﷺ عَشْرَ سنين، فما قَالَ لي قَطُّ: أُفٍّ،

" Sungguh, selama 10 tahun aku melayani Rasulullah ﷺ, tidak pernah Beliau mengucapkan Uff kepadaku, walaupun satu kali " HR Bukhari 1973 Muslim 2330

Subhaanallah! 10 tahun kebersamaan, satu kali pun tidak pernah mengucapkan uff!!

Anas bin Malik masih berusia 10 tahun ketika dititipkan sang ibu kepada Rasulullah ﷺ. Anas bertugas melayani Rasulullah ﷺ untuk keperluan sehari-hari. Berangkat pagi, pulang ke rumah sore hari.

Maka, Anas melalui masa kecil dan remaja bersama Rasulullah ﷺ.

Anas melanjutkan,

وَلاَ قَالَ لِشَيءٍ فَعَلْتُهُ: لِمَ فَعَلْتَه؟، وَلاَ لشَيءٍ لَمْ أفعله: ألاَ فَعَلْتَ كَذا؟

" Untuk sesuatu yang aku lakukan, Beliau tidak pernah mengkritik, " Kenapa kamu lakukan itu? ". Untuk sesuatu yang tidak aku lakukan, Beliau tidak pernah mengkritik, " Kenapa tidak kamu lakukan? "

Allahu Akbar! Pendidikan anak yang luar biasa.

Anak dibukakan ruang berkembang, diberi panggung untuk berinisiatif. Anak dihargai ketika berpendapat, didorong untuk berani menyampaikan ide.

Anak tidak hanya disasar sebagai obyek. Anak pun dilatih menjadi subjek. Jangan satu arah, tapi buatlah anak merasa nyaman dengan komunikasi dua arah.

Nah, tugas orang tua dan pendidik untuk mendampingi dan mengarahkan. Berikanlah apresiasi sesuai kadarnya. Jangan diam saja jika anak keliru. Namun, bijaklah dalam menegur.

Jangan salah memperlakukan anak! Anak yang sering dibentak, sering dikritik, seringnya akan sulit bergaul. Ia menghindari pertemanan karena takut dicela oleh orang lain.

Takutnya, anak yang sering dibentak atau dikritik, akan meniru sehingga ia pun menjadi tipe pemarah dan suka mencacat orang. Apa jadinya jika anak pun suka mencacat orang tua nya sendiri? Mencacat gurunya sendiri?

Jangan menjadi sebab anak depresi! Karena sering dibentak dan dikritik, maka kecewa, sedih, dan luka hatinya bertumpuk. Lama kelamaan, jika tidak segera diobati, anak akan mengalami depresi. Allahul musta'an

Al Utsaimin ( Syarah Riyadhus Salihin 3/561 ) saat membahas hadis Anas di atas, mengatakan, " Bahkan, hal-hal yang dilakukan Anas berdasarkan inisiatifnya, Rasulullah ﷺ tidak pernah mengkritik dan mencelanya"

Jika anak berbuat salah, jangan buru-buru menyalahkan! Coba introspeksi, apakah kita sudah memberikan edukasi? Apakah kita telah menjadi contoh yang baik? Apakah kita sudah maksimal mendampingi?

Jiwa anak bagaikan kaca yang mudah pecah, gampang retak. Satu kata bisa meruntuhkan dan menghancurkan mental nya. Maka, bijaklah kepada anak.

Pusdiklatmu, 15 September 2024

t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

10 Sep, 00:19


Dua tahun pertama adalah pondasi kehidupan seorang anak. Dua tahun pertama hidupnya akan sangat mempengaruhi tahun-tahun yang akan datang. Maka, jangan lewatkan kebersamaan dengan anak Anda!

Miris dan sedih rasanya ketika melihat kenyataan anak-anak yang ditinggalkan ayah ibunya. Alasan kerja, mengejar karir, atau alasan apapun itu. Akhirnya anak diserahkan ke rumah penitipan, atau dititipkan kepada pembantu di rumah. Makan, minum, pakaian, dan mainan belumlah cukup. Anak-anak membutuhkan perhatian dan kebersamaan.

Jangan heran jika seorang anak lebih menghormati pembantunya, daripada ibunya sendiri. Jangan heran bila anak lebih terbuka kepada pembantunya, di saat ia memilih menutup diri kepada ayah ibunya sendiri. Karena, dua tahun pertama ia lalui bersama pembantunya, bukan dengan orang tuanya.

Salut dan apresiasi untuk seorang ibu, seorang ayah, yang memilih anak dibandingkan karirnya. Demi anak, rela berhenti dari pekerjaannya.

Tidak akan sia-sia pengorbanan itu! Semoga memperoleh pekerjaan yang lebih baik, dan semoga anak Anda benar-benar menyatu secara fisik dan batin. Jangan sampai menyesal seperti seorang ayah yang disebutkan di pembuka tulisan ini. Baarakallahu fiikum

Lendah, 10 September 2024

t.me/anakmudadansalaf

Anak Muda Dan Salaf

10 Sep, 00:19


(288)

Menyesal Karena Anak Ditinggal

Seorang ayah, setelah anaknya berusia remaja, mengatakan, “ Penyesalan besar dalam hidup saya adalah sering meninggalkan anak. Akibatnya, ikatan emosional antara saya dan anak terasa lemah “
Orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Satu contoh adalah kemampuan anak berkomunikasi dengan orang lain dan lingkungan sekitar.

Hal ini dipengaruhi oleh jalinan komunikasi yang diterapkan orang tua terhadap anaknya. Bagaimana orang tua berkomunikasi terhadap anak, seperti itulah komunikasi yang akan dilakukan anak terhadap orang lain.

Komunikasi anak kepada orang tua, adalah cerminan cara komunikasi orang tua terhadap anaknya.

Kita jabarkan sedikit. Jika orang tua berbicara kasar kepada anak, seringkali anak berbicara kasar kepada temannya. Bahkan, kepada orang tuanya pun kasar. Sebaliknya, orang tua yang berbicara dengan sopan, maka anak cenderung sopan saat berbicara kepada yang lain. Kepada orang tua pun ia terdidik untuk bicara sopan.

Pada kasus orang tua yang sering berpisah dengan anak, orang tua yang meninggalkan anak, termasuk juga orang tua yang jarang berinteraksi dengan anak, maka ikatan emosional nya lemah. Bahkan, seperti tidak ada ikatan sama sekali.

Jika tidak ada ikatan emosional, atau katakan saja lemah, maka apa yang terjadi? Anak cenderung tertutup, anak susah diajak bicara, bahkan mengalami ketakutan jika berhadapan. Apa dampaknya? Jika punya masalah, dan pasti punya masalah, anak tidak mau berterusterang. Takutnya, ketika masalah sudah menumpuk, terjadi ledakan masalah.

Jika ikatan emosional tidak terbentuk, maka apa efeknya? Anak kurang tanggap dengan kondisi orang tua. Orang tua sedang repot, anak enggan membantu. Orang tua sakit, anak tidak tergerak merawat. Orang tua susah, anak seolah tidak merasa. Anak menganggap orang tua nya, seperti orang lain. Bukan siapa-siapa nya.

Dalil-dalil dari Al Qur’an maupun Sunnah Nabi, serta praktik Salaf mengenai membersamai anak, amat banyak. Coba saja kita teliti, ada puluhan bahkan ratusan riwayat yang merekam untuk kita berbagai peristiwa dan kejadian bagaimana Rasulullah ﷺ membersamai anak-anak. Lebih-lebih anak dan cucu beliau sendiri.

Kali ini, saya rasa cukup satu ayat Al Qur’an yang semestinya sudah cukup sebagai pengingat, yaitu firman Allah Ta’ala dalam surat Al Baqarah ayat 233

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dan kaum ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah adalah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut “

As Syaikh As Sa’di dalam Tafsir menyatakan, “ Ayat ini bentuknya berita, namun mengandung makna perintah “

Dua tahun masa menyusui adalah hak anak yang seringkali diabaikan. Bahkan, Al Utsaimin berpendapat untuk anak yang masih membutuhkan asupan ASI setelah masa dua tahun, tetap diberikan ASI sesuai kadarnya.

Selama dua tahun masa menyusui itu, kewajiban ayah untuk menanggung nafkah dan pakaian disebutkan dalam satu ayat. Dalam satu rangkaian penjelasan.

Hal ini menunjukkan bahwa ayah sangat diperlukan kehadirannya. Nafkah dan pakaian harus dipenuhi ayah tidak hanya saat menyusui, namun di hari-hari menyusui lebih ditekankan lagi. Kenapa?