(295)
Doa Kebaikan Untuk Presiden Prabowo Subianto dan Jajaran Pemerintahan
Jangan remehkan doa! Rasulullah ﷺ mengingatkan dalam sabda :
لا تَدْعُوا علَى أَنْفُسِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا علَى أَوْلَادِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا علَى أَمْوَالِكُمْ، لا تُوَافِقُوا مِنَ اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ، فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ
“ Jangan berdoa buruk untuk dirimu sendiri! Jangan berdoa buruk untuk anak-anakmu! Jangan berdoa buruk untuk hartamu! Jangan sampai bertepatan waktu yang Allah tetapkan ; di mana doa yang dipanjatkan di waktu tersebut, lalu Allah kabulkan “ HR Muslim 3009 dari sahabat Jabir bin Abdillah
Apalagi jika doa buruk itu ditujukan kepada pemerintah, tentu lebih terlarang lagi. Bayangkan jika doa buruk untuk pemerintah itu bertepatan dengan waktu yang mustajab, lalu Allah kabulkan, siapa yang merugi? Rakyat lah yang merugi! Rakyat akan dipimpin oleh pemerintah yang didoakan keburukan.
Al Fudhail bin Iyadh (Hilyatul Auliya 8/91) berkata, “ Andai saya memiliki satu doa yang mustajab, tidak akan saya pergunakan kecuali untuk kebaikan penguasa “. Ketika ditanya sebabnya, Al Fudhail menjawab, “ Jika doa mustajab itu saya pergunakan untuk saya sendiri, manfaatnya tidak lebih dari dari saya. Bila doa mustajab itu untuk kebaikan penguasa, maka kebaikannya bermanfaat untuk rakyat dan negara “
Hak pemerintah untuk didoakan kebaikan adalah akidah yang dipegang oleh kaum muslimin. Ulama 4 mazhab menyatakan keyakinan yang sama.
At Thahawi , ulama mazhab Hanafy,(Aqidah Thahawiyah) menyatakan, “ Kita selalu mendoakan kebaikan dan kesejahteraan untuk pemerintah “
Abu Bakar Al Isma’ily , ulama mazhab Syafi’i,berkata (I’tiqad Ahlil Hadis, 75), “ Mereka (ahlul hadis) berkeyakinan : mendoakan kebaikan untuk pemerintah “
Ulama mazhab Maliki, Ibnu Abdil Barr (At Tamhid 21/287) menegaskan, “ Jika tidak memungkinkan menasehati penguasa, maka harus bersabar dan mendoakan kebaikan. Sebab, mereka melarang mencela penguasa “
Al Khallal (As Sunnah 1/84) meriwayatkan ucapan Imam Ahmad tentang khalifah Al Mutawakkil, “ Sungguh, aku selalu mendoakan Beliau agar baik dan sejahtera “
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (As Siyasah As Syar’iyyah, 1/129) saat menjelaskan urgensi pemerintah, tugas, dan kewajibannya yang berat, mengingatkan kewajiban warga negara yang baik adalah selalu mendoakan kebaikan untuk pemerintahnya.
Syaikhul Islam mengatakan, “ Oleh sebab itu, kaum Salaf seperti Al Fudhail bin Iyadh, Ahmad bin Hanbal, dan lain-lain mengatakan: Andai kami memiliki satu doa yang mustajab, tidak akan kami pergunakan kecuali untuk kebaikan penguasa “
Nukilan-nukilan di atas tentu sudah lebih dari cukup untuk menegaskan bahwa prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah mendoakan kebaikan untuk pemerintah dan tidak mencela mereka.
Ya Allah, yaa Arhamar raahimin. Ya Hayyu ya Qayyum. Ya ‘Aziiz ya Jabbar. Ya Qawiyyu ya Matiin. Ya Rahman ya Rahiim…berikanlah petunjuk dan hidayah untuk pemerintah Indonesia. Limpahkanlah kekuatan dan kesabaran kepada mereka di dalam memimpin. Curahkanlah taufik agar mereka mampu menjalankan amanah dan sumpah yang telah diucapkan.
Ya Allah, ya Arhamar Raahimin…pilihkanlah teman-teman yang baik untuk pemerintah Indonesia. Jauhkanlah mereka dari orang-orang yang berkeinginan buruk terhadap negara dan agama kami.
Aamiiiin, yaa Rabbal 'Alamiin
Kamis pagi, 24 Oktober 2024.
L6 K20 HSB
http://t.me/anakmudadansalaf