"Selama kamu tidak suci maka kesucian tidak akan diberikan kepadamu.
Wadah yang kamu pilih untuk minum haruslah suci/bersih.
Jika wadah batin saya tidak suci maka harapan ini tidak benar jika kita berharap kesucian dari Allah.
Sekarang apa yang harus dilakukan di dalam langkah awal agar batin saya menjadi suci?
Ikatlah janji dengan dirimu bahwa kamu tidak akan menghina seseorang.
Kita melaksanakan ziarah, melaksanakan solat berjamaah, di bulan Ramadhan Kita berpuasa, lalu mengapa kita tidak memiliki taufik dan kita tidak melangkah maju(dalam alam maknawi, pen)?
Ketika kita teliti kita temukan bahwa akar dari seluruh masalah adalah lisan.
Kita menjatuhkan seseorang dengan perkataan, atau marah dan menghina.
Ayatullah Baha'udini ra menyampaikan:
'berkata menghina akan menghilangkan keberkahan dalam hidup.'
Seseorang menulis surat kepada Khoja Nashir.
Bagian awal surat dia berkata kepada Khoja Nashir :
wahai anjing, atau wahai anjing anak seekor anjing, tentang masalah ilmiah ini bagaimana?
Khoja Nashir dalam jawabannya menulis bahwa berkenaan dengan masalah itu jawabannya adalah ini.
Dan di akhir beliau menulis adapun pembicaraanmu tentang anjing, anjing adalah hewan yang berjalan dengan 4 kaki, dan tubuhnya ditutupi oleh bulu.
Sedangkan saya hanya memiliki 2 kaki dan tidak seperti itu... Wassalam.
Selesai! Tidak ada hinaan tidak ada marah! Jika itu terjadi pada kita maka paling tidak kita akan menulis jawaban: '(anjing) itu adalah kamu!'
Maka pertama batin kita harus suci terlebih dahulu agar kita bisa berkembang (dalam alam maknawi, pen)."
✅ Telegram.me/cinta_islam