Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman @sepipeminat Channel on Telegram

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

@sepipeminat


Hakikat keberhasilan di dalam dakwah adalah sampainya seruan tauhid (LAA ILAHA ILLALAH) kepada seluruh ummat dengan sejelas jelasnya, walaupun mayoritas mereka menolak seruan tersebut.

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman (Indonesian)

Selamat datang di channel Telegram 'Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman' (@sepipeminat)! Channel ini didedikasikan untuk memperjuangkan hakikat keberhasilan di dalam dakwah, yaitu sampainya seruan tauhid (LAA ILAHA ILLALAH) kepada seluruh ummat dengan sejelas-jelasnya, meskipun mayoritas dari mereka mungkin menolak seruan tersebut. Channel ini menyediakan berbagai konten dakwah yang bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam, terutama dalam konteks akhir zaman. Dengan bergabung di channel ini, Anda akan mendapatkan berbagai informasi bermanfaat, ceramah, kutipan-kutipan dari kitab suci Al-Qur'an, serta inspirasi untuk meningkatkan keimanan dan kualitas spiritualitas Anda. Jadi, jangan ragu untuk bergabung dengan kami di 'Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman' dan mari bersama-sama menyebarkan kebenaran dan kasih sayang dalam dakwah Islam. Bersama kita bisa mencapai lebih banyak orang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Ayo bergabung sekarang dan jadilah bagian dari perubahan yang baik! 🌟

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

25 Mar, 13:19


✍️ SAAT DIUJINYA IMAN & KETEGUHAN


لقد تعلّمت العقيدة 20 عامًا ودرّستها وعلّمتها للناس 20 عامًا أُخرى

"Aku telah belajar ilmu aqidah selama 20 tahun dan mengajarkan kepada orang-orang ilmu tersebut selama 20 tahun pula.


فلمّا أذّن المؤذن للجهاد وذهبنا لملاقاة العدو إذا بي أولي دبري هاربًا مع صوت الرصاص والمدافع

Lalu ketika dikumandangkan panggilan untuk berjihad aku pun turut serta, tapi baru mendengar rentetan tembakan dan dentuman bom nyaliku pun langsung ciut dan aku menjadi yang pertama kali mundur ke belakang.


وحزنت لنفسي كثيرًا كيف أنا العالِم الكبير أهرب مع أول مواجهه ويفتّ في عضدي كل ما أؤمن به وربيّت عليه الناس من عقيده وثبات لله

Aku pun sangat bersedih, bagaimana mungkin aku yang dikenal sebagai seorang sebagai ulama besar tapi malah kabur dari medan perang?

Seperti lenyap begitu saja semua yang telah aku ajarkan kepada manusia dari ilmu keyakinan dan keteguhan di jalan Allah.


حتى أخذت أُصلّي طوال الليل أسال الله الإخلاص والثبات واعتذرت إلى الله ما فعلت

Sampai akhirnya aku melaksanakan sebuah shalat malam yang panjang dan aku memohon kepada Allah agar diberi keteguhan dan aku meminta ampunanNya dari apa yang telah aku lakukan karena telah lari dari medan perang.


ثم يممت وجهي ناحية العدو وقاتلتهم وحدي فترة حتى ولوّا هاربين من أمامي

Sampai kemudian aku diberi kesempatan lagi untuk bisa berhadapan dengan musuh, aku serang mereka dan aku dapati mereka justru yang lari tak mampu berhadapan denganku.


فعلمت وقتها أن ما بيني وبين الله هو إيماني وتقواي وليس كتبي ودروسي وعلمي الشرعي

Sejak itulah aku menyadari bahwa hubunganku dengan Allah hanyalah iman dan takwa, bukan tentang banyaknya kitabku, jam terbang pengajaranku dan juga ilmu-ilmuku."

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

25 Mar, 07:46


✍️ GENERASI TERBAIK BIIDZNILLAH

‏ﺳﻴﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺭﺣﻢ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺤﻨﺔ ﺟﻴل ﻛﺎﻣل ﻻ ﻳﺮﻱ ﻏﺎﻳﺔ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻻ ﻳﺮﻓﻊ ﺷﻌﺎﺭﺍً ﺳﻮى ﺍﻟﻨﺼﺮ ﺃﻭ ﺍﻟﺸﻬﺎﺩﺓ.

"Kelak dari rahim ujian yang seperti ini lah akan lahir generasi yang sempurna, yang mereka tidak mengenal tujuan tertinggi kecuali Allah ta'ala semata, dan yang tidak akan mengibarkan semboyan selain : Menang atau mati syahid."

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

24 Mar, 12:43


✍️ SUNNATULLAH SEBAB AKIBAT

Luqman Al-Hakim pernah berkata kepada putranya :

يا بنيّ، مَن رَحِمَ يُرْحَم، ومَن يصمِت يسلَم، ومَن يفعلِ الخير يَغْنَم، ومَن يَفْعَلِ الشَّرَّ يأثم، ومَن لَم يملك لسانه يندم

"Wahai putraku, barang siapa yang menyayangi, maka ia akan disayangi.
Barang siapa yang diam, ia akan selamat.
Barang siapa yang melakukan kebaikan, maka ia akan beruntung.
Barang siapa melakukan keburukan, maka ia berdosa. Dan barang siapa yang tidak menjaga lisannya, maka ia akan menyesal."

📚 Bahru ad-Dumu', hlm. 152

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

24 Mar, 09:01


✍️ 𝗔𝗜𝗕

إنَّ العبد إذا استخفَّ بسِتْر الله عليه: أنْطَقَ الله لسانه بمعايِب نفسِه

"𝘚𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘮𝘣𝘢 𝘢𝘱𝘢𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘮𝘦𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘳𝘢𝘪 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘵𝘶𝘱𝘪 𝘢𝘪𝘣𝘯𝘺𝘢, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘪𝘣-𝘢𝘪𝘣𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪."
[ Abdullah bin Mubarak ]

📚Tarikh Damsyiq (32/470)



Maknanya adalah ketika seseorang terus menerus mengerjakan maksiat yang tersembunyi, merasa aman karena tidak ada yang melihat, lalu ia menganggap remeh dosa dari maksiatnya tersebut, maka Allah akan bongkar aib-aibnya dengan cara yang unik.

Bukan lewat orang lain yang memergokinya, tapi lewat lisannya sendiri yang mengumbar aib-aib dirinya. Hal ini bisa jadi dengan cara yang tidak disengaja, atau yang lebih parah Allah telah mencabut rasa malu dari hatinya.

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

24 Mar, 06:56


✍️ KETIKA ILMU DICARI BUKAN UNTUK DIAMALKAN


Dari Malik bin Dinar rahimahullah, beliau berkata :

إذا طلب الرجل العلم ليعمل به سره علمه، وإذا طلب العلم لغير أن يعمل به زاده علمه فخرا.

"Jika seseorang menuntut 'Ilmu untuk beramal dengannya, maka 'Ilmunya akan membuatnya bahagia.
Namun jika dia menuntut 'Ilmu bukan untuk mengamalkannya, maka 'Ilmunya justru akan menambah keangkuhan pada dirinya."



📚 Raudhah Al-'Uqala' wa Nuzhah Al-Fudhala', hal. 35.

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

23 Mar, 06:55


✍️ 𝗣𝗘𝗡𝗚𝗜𝗡𝗚𝗔𝗧 𝗕𝗔𝗚𝗜 𝗣𝗔𝗥𝗔 𝗠𝗨𝗦𝗟𝗜𝗠𝗔𝗛


يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ الِاسْتِغْفَارَ فَإِنِّي رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ

"𝘞𝘢𝘩𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢, 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘥𝘦𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘴𝘵𝘪𝘨𝘩𝘧𝘢𝘳. 𝘚𝘦𝘣𝘢𝘣, 𝘬𝘶𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘶𝘯𝘪 𝘕𝘦𝘳𝘢𝘬𝘢."
(HR. Muslim)




1️⃣. Diantara sebab mengapa wanita banyak menghuni neraka adalah dari sisi jumlah mereka yang nanti akan berlipat lebih lebih banyak dari kaum pria menjelang hari kiamat.

Sebab berikutnya, kebanyakan dosa para wanita adalah mereka ingkar kepada kebaikan suaminya. Sedangkan dosa durhaka kepada suami adalah sebesar-sebesarnya dosa bagi wanita.

Meski dari sisi ibadah lainnya, terkadang para wanita lebih tekun dan rajin dari suaminya. Lihat saja jama'ah pengajian, rata-rata yang rutin dan istiqamah adalah para muslimah.

2️⃣. Pada hadits diatas dikatakan "bersedekahlah dan perbanyak istighfar." Menandakan disisi inilah dosa sebagian besar para wanita.

Mereka secara umum sangat menuntut masalah materi, karenanya diterapi dengan sedekah, dan tidak pandai berterima kasih kepada suami itu sebabnya diperintah memperbanyak istighfar.

3️⃣. Maka bersyukurlah jika anda telah menjadi muslimah yang gemar bersedekah dan beristighfar. Karena itu tanda  telah dijauhkan oleh Allah dari fitnah berupa cinta berlebihan kepada harta dan diselamatkan dari mengkufuri kebaikan suami.


Wallahu a'lam...

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

22 Mar, 08:18


Sedangkan sebagian ulama dari kalangan  Syafi’iyyah membolehkan pemindahan zakat terlebih jika ada mashlahat yang kuat. Misalnya disalurkan ke negeri yang lebih miskin atau kepada para penuntut ilmu, mujahidin dan lainnya.

Berkata Sayid al Bakri rahimahullah :

أنّ القول بالنّقل يُوجَد فى مذهب الشّافعِي ويجوزُ تقليدُه والعملُ بِمُقتضَاه

“Sesungguhnya pendapat yang menyatakan bolehnya memindah (zakat dari satu daerah ke daerah lain), terdapat dalam madzhab Syafi'i sehingga boleh bertaklid dengan pendapat ini dan melaksanakan ketetapannya." [3]

Berkata Syaikh Abdurrahman rahimahullah :

وَاخْتَارَ جَمْعٌ الْجَوَازَ كَابْنِ عُجَيْلٍ وَابْنِ الصَّلاَحِ وَغَيْرِهِمَا قَالَ أَبُوْ مَخْرَمَةَ وَهُوَ الْمُخْتَارُ إِذَا كَانَ لِنَحْوِ قَرِيْبٍ وَاخْتَارَهُ الرَّوْيَانِيّ وَنَقَلَهُ الْخَطَّابِيُّ عَنْ أَكْثَرِ الْعُلَمَاءِ وَبِهِ قَالَ ابْنُ عَتِيْقٍ فَيَجُوْزُ تَقْلِيْدُ هَؤُلاَءِ

"Ada sekelompok ulama syafi'iyyah memilih diperbolehkan pemindahan zakat, seperti pendapat Ibn ‘Ujail dan Ibn al-Shalah.

Menurut Ibn Makhramah itulah pendapat yang terpilih ketika zakat diberikan kepada semisal kerabat. Pendapat tersebut dipilih pula oleh al-Rauyani. Al Khathabi menukilnya dari mayoritas ulama, dan Ibn ‘Atiq juga berpendapat seperti itu. Maka kesimpulannya boleh mengikuti mereka ini." [4]

Pendapat ini didasarkan kepada keumuman ayat Allah ta'la :

إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ ...

“𝘚𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘻𝘢𝘬𝘢𝘵-𝘻𝘢𝘬𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘧𝘢𝘬𝘪𝘳, 𝘮𝘪𝘴𝘬𝘪𝘯 ….” (QS. At Taubah : 60)


𝙆𝙚𝙨𝙞𝙢𝙥𝙪𝙡𝙖𝙣

Mayoritas ulama memakruhkan memindahkan zakat bila tanpa adanya udzur, sedangkan sebagian ulama membolehkan.

Jika karena adanya suatu udzur atau tujuan tertentu seperti disalurkan kepada kerabat, atau orang shalih, penuntut ilmu, atau pihak yang sangat membutuhkan, maka mayoritas ulama tidak memakruhkan.


Wallahu a’lam.

__
[1] Al Ikhtiyarat al fiqhiyyah 99
[2] Fiqh al Islami wa Adillatuhu (2/892).
[3] Al Mausu’ah al Fiqhiyyah al Kuwatiyyah (23/331), Fiqh ‘ala Mazhab al ‘Arba’ah (1/563)
[4] Fath al Qadir (2/28)
[5] Hasyiah Ibnu Abidin (2/375)
[6] Syarah ash Shagir (1/235)
[7] Nihayatul Muhtaj (6/167)
[8] Kasyful Qina (5/95)
[9] I'anah Thalibin hal. 187
[10] Bughyatul Musytarsyidin hal. 105

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

22 Mar, 08:18


✍️ 𝗠𝗘𝗡𝗬𝗔𝗟𝗨𝗥𝗞𝗔𝗡 𝗭𝗔𝗞𝗔𝗧 𝗞𝗘𝗟𝗨𝗔𝗥 𝗗𝗔𝗘𝗥𝗔𝗛

Bagi orang yang merantau seperti saya ini : Kemanakah zakat disalurkan, apakah di daerah perantauan ataukah daerah asal ?  Syukran ustadz.


Jawaban :

Sebenarnya zakat boleh dan sah disalurkan di mana saja. Asalkan diberikan kepada 8 asnaf yang memang berhak menerima zakat. Tapi bila berbicara keafdhalan, umumnya ulama berpendapat afdhalnya disalurkan di tempat ia menetap sekarang ini.

Sebagian ulama klasik ada yang mengatakan :

جيران المال أحق بزكاته

"Tetangga dari pemilik harta, lebih berhak untuk menerima zakatnya." [1]

Hal ini berdasarkan keumuman hadits yang menyatakan : ”Hendaknya zakat dibagikan kepada masyarakat yang ada di antara mereka”.

Juga sabda Rasulullah ﷺ  :

أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً فِى أَمْوَالِهِمْ ، تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ

"𝘚𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘸𝘢𝘫𝘪𝘣𝘬𝘢𝘯 𝘻𝘢𝘬𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘩𝘢𝘳𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢, 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘥𝘪𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘧𝘢𝘬𝘪𝘳 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢”. (HR. Bukhari)[1]

Sehingga seorang yang mencari rezekinya di negeri orang, sebaiknya menunaikan zakat di tempat mereka bekerja tersebut.

Namun jika seseorang tetap berkeinginan untuk mentransfer atau memindahkan zakatnya ke tempat lain, ulama khilaf tentang hukumnya. Sebagian ulama membolehkan sedangkan mayoritas ulama berpendapat tidak diperbolehkan.[2]

𝟭. 𝗣𝗲𝗻𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗶𝗹𝗮 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝗺𝗮𝘀𝗹𝗮𝗵𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝘂𝗮𝘁

Mayoritas ulama madzhab dari kalangan Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah melarang pendistribusian zakat dari satu negeri ke daerah atau negeri lain. Karena prinsipnya zakat itu harus dibagikan di tempat harta kekayaan tersebut diambil. Berikut rincian pendapat pertama ini.

Berkata al imam abu Hanifah :

يُكره إلا إن نقلها إلى قرابةٍ له محاويجٍ، أو قومٍ هم أمس حاجة من أهل بلده، فلا يُكره.

"Dimakruhkan zakat disalurkan keluar dari negeri diambilnya harta jika penduduknya masih membutuhkan. Kecuali bila penduduk negeri tersebut sudah cukup dan disalurkan ke yang membutuhkan, maka tidak makruh." [3]

Kalangan Hanafiyyah mengecualikan zakat yang disalurkan kepada keluarga, ini hukumnya boleh meskipun berada di luar daerah, karena ada tambahan fadhilah untuk menyambung silaturahim.

Juga untuk disalurkan ke pihak yang sangat membutuhkannya, atau kepada orang-orang shalih, yang dipandang lebih bermanfaat buat kaum muslimin, atau dari wilayah perang ke negeri Islam, untuk kalangan penuntut ilmu, orang-orang yang zuhud. Dalam konteks ini maka tidak makruh untuk memindahkan distribusi zakat ke wilayah lain.[4]

Berkata imam Malik rahimahullah :

لا يجوز إلا أن يقع بأهل بلدٍ حاجةٌ، فينقلها الإمام إليهم على سبيل النظر والاجتهاد.

"Tidak diperbolehkan memindahkan zakat kecuali jika negeri tempat tinggalnya telah terpenuhi hajatnya. Imam boleh memindahkan zakat ke tempat lain karena sebuah pertimbangan atau Ijtihad." [5]

Berkata imam Syafi'i rahimahullah :

يُكره نقلها، فإن نقلها ففي الإجزاء قولان.

"Dimakruhkan memindahkan zakat, jika dipindahkan karena sebab yang dibolehkan ada dua pendapat..." [6]

Berkata imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah :

لا يجوز نقلها إلى بلدٍ آخر تقصر فيه الصلاة

"Tidak boleh memindahkan zakat kepada negeri yang lain sejauh jarak bolehnya mengqashar shalat..."[7]

Pendapat ini didasarkan kepada hadits :

صَدَقَةٌ تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ ، فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ

"𝘚𝘩𝘢𝘥𝘢𝘲𝘢𝘩 (𝘡𝘢𝘬𝘢𝘵) 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘪𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘺𝘢, 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘻𝘢𝘬𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘥𝘪𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬𝘢𝘯 (𝘥𝘪𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯) 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘧𝘢𝘲𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘨𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢". (HR. Bukhari)



𝟮. 𝗣𝗲𝗻𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗯𝗼𝗹𝗲𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗲𝘀𝗸𝗶 𝘁𝗮𝗻𝗽𝗮 𝗵𝗮𝗷𝗮𝘁

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

22 Mar, 07:09


✍️ JANJI ALLAH ADALAH SURGA, SEDANGKAN SURGA ITU MAHAL


لقد وعدك الله عز وجل بالجنة ولكن بدفع الثمن

“sesungguhnya Allah عز وجل telah menjanjikan untukmu Surga akan tetapi engkau harus membayar harganya”



أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ، أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الجَنَّةُ....


“Ketahuilah, bahwa barang dagangan Allah itu mahal. Dan ketahuilah, bahwa barang dagangan Allah itu adalah Surga.”
(HR. Tirmidzi)

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

21 Mar, 11:21


✍️ 𝗛𝗔𝗥𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗟𝗔𝗟𝗔𝗜𝗞𝗔𝗡


Banyak orang berangan-angan ketika nanti kebutuhannya telah tercukupi dengan semakin banyaknya harta yang ia miliki, akan menjadikan dirinya lebih mudah untuk bisa berbagi.

Padahal ulama telah mengingatkan bahwa harta dunia itu memiliki sifat seperti khamr, semakin banyak seseorang meneguk, maka ia akan semakin dibuat mabuk.

Jika ia tidak bisa mengendalikan yang sedikit, maka sudah pasti ia tak akan mampu untuk menguasai yang banyak.

Itu mengapa kita dapati, banyak orang yang ketika semakin berduit, justru dia semakin pelit. Semakin berada bukan merasa cukup, namun kian serakah.

Maka, harta kekayaan yang sekarang kita miliki dan yang sedang dicari, biarkan ia hanya mengisi dompet, rekening, brankas, garasi atau rak lemari. Jangan sampai masuk ke dalam diri lalu bersemayam ke dalam hati.

Agar ia dapat digunakan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tapi juga untuk berbagi.


Allah ta'ala berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُلۡهِكُمۡ أَمۡوَٰلُكُمۡ وَلَآ أَوۡلَٰدُكُمۡ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ 

"𝘞𝘢𝘩𝘢𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢𝘯, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘳𝘵𝘢-𝘩𝘢𝘳𝘵𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘢𝘬-𝘢𝘯𝘢𝘬𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩. 𝘉𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘥𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘪𝘵𝘶𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨-𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘳𝘶𝘨𝘪."
(Al Munafiqun : 9)


Nabi shalallahu'alaihi wassalam bersabda :

إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ ‏

“𝘚𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘶𝘮𝘮𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘧𝘪𝘵𝘯𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘧𝘪𝘵𝘯𝘢𝘩 𝘶𝘮𝘮𝘢𝘵𝘬𝘶 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘳𝘵𝘢.”
(HR. Tirmidzi)

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

21 Mar, 06:41


✍️ BERIMAN DI AKHIR ZAMAN


Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiallahu'anhu, ia berkata :

يا رسولَ اللهِ طوبى لِمَن راكَ وآمَن بكَ قال : ( طوبى لِمَن رآني وآمَن بي وطوبى ثمَّ طوبى لِمَن آمَن بي ولَمْ يَرَني )

"Wahai Rasulullah, sungguh beruntung bagi orang yang melihatmu dan beriman kepadamu!".
Rasulullah bersabda : "Sungguh beruntung, orang yang melihatku dan beriman kepadaku. Namun lebih beruntung lagi dan lebih beruntung lagi, bagi orang yang beriman kepadaku padahal mereka tidak melihatku"

(HR. Ibnu Hibban no. 7230, dihasankan oleh Syaikh Syu'aib Al Arnauth).

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

20 Mar, 12:11


✍️ JUJUR KEPADA ALLAH

Bukan tidak tau, tapi tidak mau tau...
Bukan tidak faham, tapi tidak mau memahami...
Bukan tidak ada yang menjelaskan, tapi berpaling dari penjelasan...



Inilah realita hakikat akan kebodohan ummat tentang tauhid dan syirik...

Seandainya mereka jujur kepada Allah niscaya PASTI Allah akan sampaikan ia kepada pemahaman yang benar...


وَا لَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا  ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ

"Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh sungguh) untuk (mencari keridaan) Kami, Niscaya kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 69)

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

19 Mar, 16:03


✍️ SIAPAPUN YANG MENJADI PENGUASA "WAJIB" DI TAATI?


"Kita (masyarakat) yang penting taat saja, kalau mereka (para penguasa) melakukan kemaksiatan maka dosanya untuk mereka sendiri...tugas kita hanya taat..."


Mantra seperti kalimat di atas sering di lontarkan oleh para tokoh/orang yang di ulamakan di sekitar kita...

Apakah benar demikian?


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

اِذْ تَبَرَّاَ الَّذِيْنَ اتُّبِعُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا وَرَاَ وُا الْعَذَا بَ وَ تَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْاَ سْبَا بُ

"(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti (para tokoh/penguasa) berlepas diri dari orang-orang yang mengikuti (rakyat/masyarakat), dan mereka melihat azab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus."


وَقَا لَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْا لَوْ اَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّاَ مِنْهُمْ ۗ كَمَا تَبَرَّءُوْا مِنَّا ۗ كَذٰلِكَ يُرِيْهِمُ اللّٰهُ اَعْمَا لَهُمْ حَسَرٰتٍ عَلَيْهِمْ ۗ وَمَا هُمْ بِخٰرِجِيْنَ مِنَ النَّا رِ

"Dan orang-orang yang mengikuti berkata : "Sekiranya kami mendapat kesempatan (kembali ke dunia), tentu kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami (saat ini).
"Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka perbuatan yang menjadi penyesalan mereka. Dan mereka tidak akan dikeluarkan dari api neraka."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 166 - 167)


Mentaati pihak yang tidak layak untuk mendapatkan ketaatan adalah bentuk kemaksiatan yang Allah ancam dengan kekal di dalam api neraka....

Dan tidak ada yang mengekalkan di dalam di dalam api neraka kecuali kemusyrikan atau kekufuran...


Penguasa wajib di taati? Iya...TAPI ADA SYARATNYA..!!

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

19 Mar, 11:18


✍️ 𝗦𝗛𝗔𝗟𝗔𝗧 𝗧𝗘𝗥𝗔𝗞𝗛𝗜𝗥


اعتنْ بصلاتك فإحداهن ستكون الأخيرة وانْت لا تعلم

"𝘗𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘢𝘵𝘮𝘶, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘢𝘵𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘵𝘢𝘩𝘶𝘪𝘯𝘺𝘢."



Bisa jadi pagi ini kita mengerjakan shalat shubuh, kemudian di waktu dzuhur kita telah dishalati.

Tetaplah untuk selalu berada dalam naungan Allah, jangan sampai diri kita melepas perjanjian dan jaminan.

Karena dalam hadits dikatakan : "Mereka yang menjaga shalat ada dalam perjanjian dan jaminan perlindungan dari Allah.."

Berapa banyak orang yang di waktu paginya masih di dunia, dan di waktu sore sudah berada di alam akhirat.

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

19 Mar, 11:13


✍️ PELAJARAN PENTING DI BALIK BERBAGAI PERISTIWA


Dalam menjalani kehidupan ini, banyak peristiwa, semua itu ada hikmah yang sempurna, diantaranya adalah Allah تعالى akan tampakkan jati diri kita sesungguhnya, siapa yang jujur dan siapa yang dusta.

Alhamdulillah, para ulama' kita sudah menjelaskan faedah-faedah/pelajaran-pelajaran penting dari terjadinya berbagai peristiwa, diantaranya :


١ - أن نعلم علم يقين لا نخالطه شك ولا نداخله ريب أن خالق هذا كون وموجوده ومدبر شئونه هو الله وحده لا شريك له وأنه هو المتصرف فيه وأنه لايكون إلا ما شاء الله تبارك وتعالى ما شاء الله كان وما لم يشأ لم يكن.

1. Kita mengetahui dengan pasti, tidak ada keraguan dan kebimbangan di dalamnya bahwa yang menciptakan alam semesta ini dan yang mengadakan serta mengatur segala urusannya adalah Allah 'azza wa jalla yang tidak ada serikat baginya.

Dialah Allah yang memiliki kuasa untuk bertindak sesuai dengan kehendaknya, dan bahwasanya tidak ada sesuatupun yang terjadi melainkan sesuai dengan kehendak Allah tabaraka wa ta'ala.
Apa yang dikehendaki Allah ta'ala pasti terjadi dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak terjadi.


٢ - أن الله جل وعلا تكفل بنصز أهل الإيمان وحفظ أهل الدين.

2. Sesungguhnya Allah jalla wa 'ala telah memberikan jaminan pertolongan kepada ahlul iman dan penjagaan kepada orang-orang yang senantiasa berpegang teguh kepada agama.


٣ - أن الله وعد في كتابه بخذلان الكافرين.

3. Bahwa Allah ta'ala telah menjanjikan di dalam kitabnya untuk memberikan kehinaan kepada orang-orang kafir.


٤ - أن يعلم المؤمن أنه لن تموت نفس حتى تستوسف أجلها وتستتم رزقها.

4. Seorang mukmin hendaknya mengetahui bahwasanya tidak ada satu jiwapun yang mati melainkan sudah sampai pada ajalnya dan sudah sempurna rezekinya.


٥ - التوكل على الله مع بذل الأسباب.

5. Bertawakkal kepada Allah ta'ala dengan tetap mengambil sebab.


٦ - التوبة إلى الله عما حصل منا أو من بعضنا من المخالفات لديننا وعقيدتنا.

6. Bertaubat kepada Allah ta'ala atas segala penyelisihan yang kita lakukan atau dilakukan oleh sebagian dari kita terhadap agama dan aqidah kita.


٧ - الإعتصام بكتاب الله وسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم بفهم سلف الصالح.

7. Berpegang teguh kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan pemahaman salafush shalih.


٨ - الحذر من كيد أعدائنا من الكفار والمنافقين الذين يريدون صرفنا عن ديننا.

8. Waspada dari setiap makar musuh-musuh kita dari kalangan kuffar dan munafiqin yang mereka ingin memalingkan kita dari agama kita.


٩ - الرجوع إلى العلماء الربانيين والأخذ عنهم.

9. Kembali / rujuk kepada ulama' rabbaniy dan mengambil arahan dan nasehat mereka.


١٠ - عدم الحكم على الأشياء إلا بعد تصورها.

10. Tidak boleh menghukumi sesuatu melainkan setelah mengetahui gambarannya secara sempurna.


١١ - دعوة الأمة إلى الحرص على العلم النافع المثمر للعمل الصالح.

11. Berdakwah kepada ummat untuk sungguh-sungguh dalam mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang membuahkan amalan shalih.


والله تعالى أعلم بالصواب

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

19 Mar, 06:36


✍️ ORANG YANG TERFITNAH

Sahabat Hudzaifah bin Yaman rodhiyallahu 'anhu ditanya :

متى يعلم المرأُ أنّه فُتِن ؟
إن كان ما يراهُ بالأمسِ حرَامًا أصْبحَ اليومَ حلالًا فلْيعلمْ أَنَّه فُتِن


"Kapan diketahuinya bahwa seseorang telah terfitnah?"

Hudzaifah menjawab :

Jika seseorang berpandangan pada suatu hal yang sebelumnya HARAM, lalu di lain waktu dia berpandangan hal tersebut menjadi HALAL, maka ketahuilah bahwa dia telah terfitnah...

📚 Al Hakim dalam kitab Al-Mustadrok, 4/514

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

19 Mar, 06:33


"الصمت لا يعني القبول دائماً، أحياناً يعني أننا تعبنا من التفسير لشخص لا يفهم"


"Diam tidak berarti menerima, terkadang kita lelah menjelaskan kepada orang yang sulit memahami..."

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

18 Mar, 09:05


✍️ SEBAB BURUKNYA SEGALA URUSAN


الشبع يثقل البدن، ويقسي القلب، ويزيل الفطنة، ويجلب النوم، ويضعف عن العبادة

“Kekenyangan memberatkan badan, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah.”
[ Imam Syafi'i ]

📚Siyar A’lam an Nubala (8/248)

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

17 Mar, 11:50


✍️ MENJAGA MARWAH ILMU


مَنْ تَوَاضَعَ لِغَنِيٍّ لأَجْلِ غِنَاهُ ذَهَبَ ثُلُثَا دِينِهِ

"Barangsiapa merendahkan diri kepada orang kaya karena kekayaannya, maka lenyaplah 2/3 dari agamanya."
(HR. Baihaqi)



Terlebih bagi para mengemban ilmu agama, hadits di atas harus benar-benar diperhatikannya.

Jika harus bermuamalah dengan orang kaya untuk membantu dakwah, mereka harus dipahamkan sejak awal bahwa yang butuh kepada dakwah itu kita, bukan dakwah yang membutuhkan kita.

Seharusnya orang-orang kaya bersyukur, karena ada lembaga, organisasi, pesantren dan para ustadz yang menfasilitasi amal harta mereka.

Jangan sampai para pemilik harta merasa, para ahli ilmu bahkan agama yang membutuhkan mereka.

Karena hadits inilah kemudian ulama sampai membahas tentang hukum mencium tangan orang kaya, apa dibolehkan?

Menghormati setiap muslim itu jelas diperintahkan. Tapi memberikan penghormatan dengan bentuk mencium tangan ini dibahas ditail oleh para ulama dalam kitab-kitab mereka.

Demi agar tidak terjadi perilaku merendahkan diri di hadapan orang-orang kaya, apalagi jika yang melakukannya adalah para pengemban ilmu agama.

Dimana mengenai hukumnya mayoritas ulama memakruhkan, sedangkan sebagian ulama lainnya mengharamkan.

Mereka menetapkan mencium tangan orang lain tidak boleh karena faktor kekuasaannya atau kekayaannya.

Dibolehkan bahkan disunnahkan bila sebab keilmuan dan nasab atau karena hubungan tanggung jawab. Semisal anak kepada orang tua, istri kepada suaminya dan lainnya.



Wallahu a'lam....

Sepi Peminat Dakwah Akhir Zaman

17 Mar, 11:46


✍️ KETIKA SUATU URUSAN DI SERAHKAN KEPADA YANG BUKAN AHLINYA


Khalifah al Manshur pernah bertanya kepada seorang ulama, tentang penyebab runtuhnya daulah sebesar dinasti Umawiyah.

Sang ulama menjawab :

أمور صغيرة سلمناها لكبار وأمور كبيرة سلمناها لصغار

"Kami menyerahkan urusan kecil kepada orang orang besarnya, sebaliknya urusan yang besar justru kami serahkan kepada orang orang kecilnya."

Hal yang sama akan terjadi pada semua negeri dan tatanan masyarakat manapun, di sepanjang sejarah umat ini. Sebab kehancuran adalah ketika pihak yang tak paham justru dia yang diserahi kendali.

Hal ini sebagaimana sabda Nabi ﷺ : "Jika urusan telah diserahkan bukan kepada ahlinya, maka nantikan saja saat kehancurannya."