FORUM SAKINAH

Tap reaction sbg bentuk support

Lelaki itu... (pengusaha)

Dalam suatu kajian, Ustadz saya menyampaikan tentang 3 kekuatan yang harus dimiliki oleh seorang lelaki sebagai pemimpin keluarga, pendidik keluarga, penjaga keluarga, pencari nafkah dan dan dan beragam tugas-tugas lainnya. Saya mencoba simpulkan sesuai pemahaman saya tentang 3 kekuatan tersebut dan penafsirannya. Apa tiga kekuatan yang harus dimiliki oleh seorang lelaki ?


Pertama, Quwwatul Jasadiyah

Seorang laki-laki, itu harus mempunyai kekuatan fisik, kesehatan jasmani, gak gampang capek, gak gampang sakit dll. Kenapa ? karena di”pundak” seorang Lelakilah putaran kehidupan keluarga itu diletakkan. Bagaimana jadinya bila sebagai Lelaki gampang sakit, cepat lelah dll ? secara otomatis akan mempengaruhi aktifitasnya dalam mengemban tanggungjawabnya untuk keluarga.


Yang kedua, Quwwatul Fikriyah

Sebagai penjaga gawang dalam keluarga, seorang Lelaki harus mempunyai landasan berpikir yang kuat, punya daya pikir yang tajam sehingga dia bisa membedakan mana yang HAQ dan mana yang BATHIL. Kecerdasan dalam mengambil keputusan ini akan membuat Lelaki mempunyai PRINSIP hidup yang jelas dalam mengarahkan bahtera rumah tangganya.


Ketiga, Quwwatul Ruhiyah

Nah, tidak hanya berbadan tegap saja, atau berbadan tegak dan pintar saja seorang lelaki saya katakan LELAKI, karena fungsi Lelaki sebagai Imam juga memerlukan kekuatan ruhiyah. Ruhiyah di sini adalah posisi dimana dia harus MAMPU istiqomah dalam menjaga hubungannya dengan ALLAH SWT. Ketika seorang Lelaki MAMPU Istiqomah dalam menjaga hubungannya dengan ALLAH SWT, maka bisa dipastikan, dia akan mampu mengatasi semua permasalahan yang mendera hidupnya.

Judul yang saya ambil diatas, bukan bermaksud mendikotomi bahwa Pengusaha itu harus lelaki, atau Lelaki harus menjadi Pengusaha.
Namun yang saya kemukakan adalah Pengusaha pun juga harus mempunyai 3 pilar kekuatan di atas agar bisnis yang ia gawangi mampu bertumbuh dan menuai keberkahan...

[ Wuri Nurkhikmah ]

Semoga bermanfaat, silahkan dishare

— @forumsakinah

— @forumsakinah

Panduan Menata Rumah Islami (80 Halaman) - Syaikh Said Hawwa

— @forumsakinah

Agar Suami Tak Berpoligami - Meraih Simpati Suami Tanpa Menentang Syar'i (108 Halaman) - Abu Azzam Abdillah

MAKIN SEDIKIT YANG TAHU MAKIN CEPAT SELESAI



Bicarakan hanya kebahagiaan dengan keluargamu. Simpan kesulitan dan kesedihanmu hanya antara dirimu dan Allah saja.

Saya belajar dari ragam hikmah dan kejadian.
Karena sudah menjadi sifatnya kesedihan dan kesulitan. Semakin banyak kau bicarakan dengan manusia, akan semakin panjang permasalahannya. Semakin lama pula selesainya.

Makin sedikit diketahui makhluk.. Makin cepat selesai dan semakin mudah mulai mengecilnya.

Sebab dari itu..
Bicarakan kesulitan dan kesedihanmu hanya kepada Allah. Insyaallah kesulitan dan kesedihan pun akan melunak, mengecil dan terselesaikan.

Karena sesungguhnya kesulitan dan kesedihan itu tahu. mereka sedang diadukan kepada Allah yang Maha Besar. Maka mereka tak akan lagi berani membesar.

Cukup bicarakan dengan keluarga, teman, sahabat yang seru-seru aja, yang asyik-asyik saja. Episode yang bagian bahagia saja.
Buat mereka melihat seolah dirimu tak punya kesulitan. Sedikitkan cerita kesulitanmu dengan manusia lain.

Makin banyak cerita kesulitan ke manusia. hanya semakin membuatnya besar.
Bahkan terkadang, tak cukup di situ.
Ada bonusnya. Ceritanya ke 1 orang, yang tahu 100 orang. Cerita separagraf, yang beredar jadi satu kitab. 🤭


Salam
Andre Raditya

— @forumsakinah

FORUM SAKINAH pinned «Ebook Seputar Pernikahan dan Parenting (Langsung klik aja judul ebooknya) ✅ Quranic Parenting ✅ 40 Hadits Seputar Pendidikan Anak ✅ Bimbingan Praktis Mendidik Anak ✅ Menjadi Orang Tua Hebat ✅ Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah ✅ Catatan Parenting…»

Menikah adalah tentang ibadah terlama. Dan menjadi orangtua, adalah tentang keikhlasan seumur hidup.

Maka tidak ada yang dominan antara peran suami dan istri. Sama-sama memiliki tugas untuk menafkahi, merawat, menjaga, dan menjadi madrasah al ula.

Sekiranya ada yang lelah dalam perannya, dialah yang istirahat.
Sekiranya ada yang lalai dalam tugasnya, dialah yang diingatkan.
Sekiranya ada yang gagal dalam ikhtiarnya dialah yang ditopang.

Dan sekiranya keduanya sama-sama tumbang. Maka di situlah sabar dan pengertian mengambil peran.

Saling menguatkan, saling bersinegri, dan bila perlu saling meminta maaf. Karena tidak ada pasangan yang sempurna. Sebab, dunia bukanlah surga.

Tidak ada yang dapat kita temukan di dunia ini selain seorang yang masih dan selalu perlu dimengerti keterbatasannya dan digenapi kurangnya.

© edukasi pernikahan

— @forumsakinah