https://t.me/SastraPembebasan
Postagens do Canal Sastra Pembebasan

Kumpulan para pecinta sastra yg bukan hanya mencintai keindahan tapi ingin mengembalikan kehidupan Islam
1,260 Inscritos
116 Fotos
2 Vídeos
Última Atualização 09.03.2025 20:36
Canais Semelhantes

56,841 Inscritos

16,918 Inscritos

5,225 Inscritos
O conteúdo mais recente compartilhado por Sastra Pembebasan no Telegram
Jika mengenalNya adalah jalan yang manis, mudah, dan penuh keriangan, tentu sudah banyak peminatnya. Sayang, mengenalNya adalah jalan yang terjal, penuh kepahitan dan tak lekang dari derita dan air mata. Hanya pejuang yang tahu diri sejatinya, yang mampu bertahan sampai tiba waktunya berada dihadiratNya. (Uus Rusad)
https://t.me/SastraPembebasan
https://t.me/SastraPembebasan
Tiada itu ketundukkan. Ada itu pembangkangan. Selama merasa ada dan mampu mengadakan, selama itu pula diri sedang menikmati ketiadaan dalam pandangan Dia yang Maha Ada. Sebaliknya, selama diri belajar merasa tiada, selama itu pula diri menuju kesadaran haikiki bahwa yang ada hanya Dia. (Uus Rusad)
https://t.me/SastraPembebasan
https://t.me/SastraPembebasan
Jangan katakan, "Aku telah berdzikir, tapi Allah belum juga memberi". Tapi, katakanlah, "Allah telah memberiku dzikir". Ketika Allah memberi karunia seluas bumi hingga ke arsyNya pada seorang hamba, namun Allah tak memberinya sesaatpun si hamba tersebut untuk mampu berdzikir, ketahuilah, bahwa si hamba tersebut hakekatnya adalah manusia yang paling miskin. (Syaikh Gaber al-Bagdhadi)
https://t.me/SastraPembebasan
https://t.me/SastraPembebasan
Sungguh berat jika tanpa pertolonganNya untuk menjadi manusia yang sadar bahwa dirinya tidak tahu apa-apa, tidak punya apa-apa, dan bukan siapa-siapa. Selama hidup masih "aku"nya yang mengendalikan lahir dan batinnya, selama itu pula penghambaan padaNya hanyalah wujud penipuan pada diri sendiri, dan selama itu pula akan sulit mengenalNya dan mengenal dirinya sendiri. (Uus Rusad)
https://t.me/SastraPembebasan
https://t.me/SastraPembebasan
Obat marah itu salah satu caranya dengan belajar menumbuhkan kesadaran, ketika kita marah pada seseorang, maka hakekatnya, Allah sedang marah pada diri kita. Lantas, senangkah kita jika Allah memarahi kita? Tentunya, orang yang masih punya iman pada Allah dan hari akhir akan takut untuk marah. Memang berat kesadaran tersebut dibiasakan, tapi itulah salah satu cara kita belajar mendapatkan ridhoNya saat kita marah. (Uus Rusad)
https://t.me/SastraPembebasan
https://t.me/SastraPembebasan
Semakin sungguh-sungguh kita belajar mengenal diri, semakin banyak kita mengingatNya, semakin sedikit teman kita, dan semakin besar tumbuhnya benih-benih cinta pada mahlukNya. (Uus Rusad)
https://t.me/SastraPembebasan
https://t.me/SastraPembebasan
Tidak ada keuntungan apapun kalau kita kehilangan dzikrullah. Dan tidak ada kerugian apapun di dunia dan akhirat selama hidup kita ada dzikrullah. Jika kita merasa lebih bahagia mendapatkan harta berlimpah yang Allah karuniakan dibanding saat Allah karuniakan pada kita untuk bisa dzikrullah, itu artinya kita masih jauh meyakini bahwa akhirat adalah kehidupan hakiki dan dunia kehidupan fana.
Yaa Rabb, ampuni atas dusta imanku selama ini. Yaa Rabb, kasihanilah diriku yang selalu tertipu indahnya dunia. رب اغفرلي وارحمني
https://t.me/SastraPembebasan
Yaa Rabb, ampuni atas dusta imanku selama ini. Yaa Rabb, kasihanilah diriku yang selalu tertipu indahnya dunia. رب اغفرلي وارحمني
https://t.me/SastraPembebasan
Sebelum daun kering yang jatuh dari ranting, ia pernah berbuat baik sebagai penghasil oksigen. Namun sering kali kita hanya menganggap sampah tak berguna. Begitulah kita sering melihat yang terlihat buruk daripada melihat yang baik di balik yang nampak buruk terhadap luar diri kita. (Uus Rusad)
https://t.me/SastraPembebasan
https://t.me/SastraPembebasan
Salah satu ciri hati yang terhijab, yaitu ketika melihat ciptaan Allah, ia hanya melihat ciptaanNya semata. Begitu juga salah satu ciri hati yang sudah diangkat hijabnya oleh Allah, ketika mata dohir melihat ciptaan dan perbuatan mahlukNya, maka mata hatinya hanya melihat Allah semata. Dengan hati yang telah diangkat hijabnya oleh Allah, maka saat menyeru manusia kepada Islam, maka mata dohirnya melihat manusia, tapi mata hatinya melihat Allah. Hingga dakwahpun hidup karena dorongan cinta yang lahir dari mata batinnya, bukan mata dohirnya. (Uus Rusad)
https://t.me/SastraPembebasan
https://t.me/SastraPembebasan
Serulah kaum muslimin pada ajaran Islam untuk membangkitkan dan menaikkan imannya, bukan untuk memancing naik darahnya! Ajaklah pada Islam karena cinta, sebagaimana Rasulullah Saw mencintai umatnya, bukan karena semata kita merasa berada di jalan yang benar dan orang yang diseru berada di jalan yang salah! Sebab sikap itulah, salah satunya dakwah sering kali berujung mereka yang diseru naik darah, bukan naik iman dan takwanya.(Uus Rusad)
https://t.me/SastraPembebasan
https://t.me/SastraPembebasan