إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا آنَسَهُ بِذِكْرِهِ وَوَفَّقَهُ لِشُكْرِهِ.
(الحِكَم الغوثيّة ١٤٠)
“Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, Dia akan membuatnya merasa tenang dengan mengingat-Nya dan memberinya taufiq untuk bersyukur kepada-Nya.
Maksud dari perkataan Abu Madyan ini adalah tanda kebaikan dari Allah kepada seorang hamba terlihat dari hatinya yang merasa tenteram dengan mengingat Allah (zikir). Allah juga memberikan taufik, yaitu petunjuk dan kemampuan, untuk bersyukur atas segala nikmat-Nya.
Ketika seseorang terus-menerus mengingat Allah, jiwanya menjadi damai, dan rasa syukur itu mendorongnya untuk taat, bersabar, dan semakin dekat kepada Allah. Ini menunjukkan hubungan yang erat antara zikir, syukur, dan kebahagiaan rohani sebagai karunia dari Allah.