🎙 Syaikh Prof. Dr. Sulaiman Ar-Ruhaily hafizhahullahu ta'ala (ulama kota Madinah, pengajar tetap Masjid Nabawi)
Setiap manusia pasti akan mati, namun hanya Allah yang mengetahui kapan waktunya tiba. Kesadaran akan kematian ini menjadi pengingat penting bagi kita untuk selalu menjaga ketakwaan kepada-Nya. Sebab, bisa saja seseorang tengah berjalan menuju kemaksiatan lalu meninggal di tengah jalan. Bagaimana jika kita menemui Allah dalam keadaan seperti itu?
Rasulullah ﷺ mengingatkan, siapa yang meninggal dalam suatu keadaan, maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan tersebut. Peringatan ini seharusnya menjadi motivasi agar kita merasa malu jika melakukan dosa, terlebih jika dosa itu menjadi akhir perjalanan hidup kita.
Ketika setan membisikkan kemaksiatan, tanyakan pada diri sendiri: "Apa selanjutnya? Bagaimana jika aku mati saat bermaksiat ini? Apakah aku rela bertemu Allah dalam keadaan hina seperti ini?" Kesadaran ini adalah benteng keimanan yang menjaga kita dari tergelincir ke dalam dosa.
Namun, jika terlanjur melakukan dosa dan kesalahan, maka janganlah putus asa. Segeralah bertaubat dan kembali kepada Allah. Allah bukan hanya mengampuni dosa-dosa kita, tetapi Dia juga mencintai hamba-Nya yang bertaubat.
Semoga Allah ta'ala mengampuni kita semua dan membimbing kita untuk senantiasa berjalan di atas jalan yang diridhai-Nya. Aamiin.