Shalawat Abadi @shalawatabadi Channel on Telegram

Shalawat Abadi

@shalawatabadi


Menyebarkan kebaikan dan manfaat. Semoga berkahnya diluaskan dan menjadi bekal yang abadi. Shalawat...

Shalawat Abadi (Indonesian)

Shalawat Abadi adalah sebuah channel Telegram yang didedikasikan untuk menyebarkan kebaikan dan manfaat melalui shalawat. Shalawat merupakan doa atau pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW, yang dipercaya dapat membawa berkah dan kebaikan bagi yang melantunkannya. Dengan bergabung di channel ini, Anda akan mendapatkan informasi dan panduan mengenai berbagai jenis shalawat serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas berkah dan kebaikan dalam hidup Anda melalui kebiasaan bershalawat. Mari bergabung dan menjadi bagian dari komunitas Shalawat Abadi, di mana kebaikan dan barokah tidak pernah berhenti mengalir. Semoga shalawat yang Anda panjatkan dilakukan dengan ikhlas dan menjadi bekal yang abadi untuk kehidupan Anda. Ayo, bergabung sekarang dan mari sebarkan kebaikan bersama Shalawat Abadi!

Shalawat Abadi

03 Dec, 13:12


من لم يزدد بعلمه وعمله افتقاراً لربه واحتقاراً لنفسه وتواضعاً لخلقه فهو هالك

Barangsiapa yang ilmu dan amalnya
(1) tidak menjadikan dirinya semakin merasa butuh kepada Allah
(2) tidak menjadikannya semakin memandang rendah dirinya sendiri,
(3) tidak menjadikannya semakin rendah hati kepada sesama hamba-hamba-Nya,
maka ia orang yang celaka

~ Syaikh Abu Hasan al-Syadzili

📚 Iqazh al-Himam fi Syarh al-Hikam, juz 1, halaman 142

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

03 Dec, 09:25


مصيبة يرجى خيرها خير من نعمة لا يؤدّى شكرها

Musibah yang diharapkan kebaikannya lebih baik daripada nikmat yang tidak ditunaikan syukurnya

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Ghurar al-Hikam, no. 5433

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

02 Dec, 08:30


لا تسي‌ء اللّفظ و إن ضاق عليك الجواب

Jangan berkata-kata buruk meskipun tanggapan orang lain membuatmu tidak nyaman

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Ghurar al-Hikam, no. 10.267

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

01 Dec, 14:08


Kebahagiaan orang lain tak akan membahayakan dirimu. Kekayaan mereka tak akan mengurangi rezekimu. Hiduplah dengan hati dan pikiran yang bersih. Harapkanlah kebaikan untuk orang lain sebagaimana kau mengharapkan kebaikan untuk dirimu sendiri

~ Najib Mahfuzh (1911-2006), sastrawan dan novelis Mesir

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

30 Nov, 09:14


من عاد مريضا شيعه سبعون ألف ملك يستغفرون له حتى يرجع إلى منزله

Siapa yang menjenguk orang sakit, maka tujuh puluh ribu malaikat mengikutinya dan memohonkan ampunan untuknya sampai dia kembali ke rumahnya

~ Imam Ja’far al-Shadiq as

📚 Al-Kafi, jilid 3, halaman 120

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

29 Nov, 08:17


من أصلح ما بينه وبين الله أصلح الله ما بينه وبين الناس

Siapa yang memperbaiki hubungan dan urusannya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungan dan urusannya dengan sesama manusia

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Nahjul Balaghah, halaman 483

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

28 Nov, 04:31


Semoga bermanfaat dan diluaskan berkahnya. Shalawat 🤲🙏

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

28 Nov, 04:29


Istighfar Yang Diajarkan Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin as

Teks Arab

إِلَهِي... أستَغفِرُكَ مِن كُلِّ لَذَّةٍ بغَيرِ ذِكرِكَ، ومِن كُلِّ راحَةٍ بِغَيرِ أُنسِكَ، ومِن كلِّ سُرورٍ بغَيرِ قُربِكَ، ومِن كُلِّ شُغُلٍ بغَيرِ طاعَتِكَ

Teks Latin

Ilahi... astaghfiruka min kulli ladzdzatin bi ghairi dzikrik wa min kulli rahatin bi ghairi unsik wa min kulli sururin bi ghairi qurbik wa min kulli syughulin bi ghairi tha‘atik

Artinya

Tuhanku, aku memohon ampunan kepada-Mu atas setiap kesenangan tanpa mengingat-Mu, atas setiap kenyamanan tanpa merasakan kemesraan dan kenyamanan bersama-Mu, atas setiap kebahagiaan tanpa dekat dengan-Mu, atas setiap kesibukan tanpa ketaatan kepada-Mu

📚 Al-Shahifah al-Sajjadiyyah al-Kamilah, halaman 327, munajat ke-13

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

27 Nov, 03:03


Ke mana aku harus berlari,
bila perjalanan itu ada di dalam diri

~ Maulana Rumi

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

27 Nov, 01:47


Rasulullah Muhammad SAW :

من أحسن فيما بقي غفر له ما مضى، ومن أساء فيما بقي أخذ بما مضى وما بقي

Siapa yang berbuat kebaikan di sisa usianya (bersungguh-sungguh memperbaiki sisa hidupnya), Allah akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu

Siapa yang berbuat keburukan di sisa usianya, Allah akan menghukumnya atas dosa-dosanya di masa lalu dan di sisa usianya

📚 Al-Mu’jam al-Ausath, jilid 7, halaman 46

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

26 Nov, 10:02


Menurut Allahyarham K.H. Jalaluddin Rakhmat :

1. Guru sejati bukan hanya menjadikan ilmu sebagai pengetahuan, tetapi juga hikmah yang membimbing perilaku
2. Guru sejati bukan hanya membangkitkan akal, tetapi juga mencerdaskan hati dan mengarahkan manusia menuju jalan Tuhan
3. Guru sejati hadir bukan sekadar untuk mengajarkan pelajaran, tetapi juga untuk menyalakan pelita kehidupan
4. Guru sejati tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menunjukkan teladan hidup. Mereka adalah cahaya di kegelapan, jembatan menuju keabadian
5. Guru sejati menanamkan nilai-nilai yang menjadikan muridnya manusia sejati
6. Guru sejati membuat manusia menemukan arah dan tujuan hidupnya yang hakiki
7. Guru sejati membuat manusia belajar memahami kehidupan, mencintai kemanusiaan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT

Teriring doa untuk semua guru dan ulama kita. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

26 Nov, 03:27


Baginda Nabi Muhammad SAW :

من مشى على الأرض اختيالا لعنته الأرض ومن تحتها ومن فوقها

Siapa yang berjalan di muka bumi dengan angkuh, maka tanah yang dipijaknya melaknatnya, makhluk-makhluk yang berada di bawah dan di atas tanah juga ikut melaknatnya

📚 Tsawab al-A’mal, halaman 275

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

25 Nov, 07:41


Lima quotes Allahyarham K.H. Jalaluddin Rakhmat yang mewakili isi hati saya. Jadi, guru adalah tentang bekal dan arah perjalanan kita yang semestinya, serta tujuan penciptaan kita. Demikianlah ilmu mestinya diarahkan. Betapapun perolehan ilmu dan gelar akademis seseorang, betapapun ia melibatkan diri dalam hiruk pikuk wacana dan pemikiran dengan segala kerumitannya, betapapun ribuan buku tersimpan dalam memorinya dan mengalir pada tutur katanya, namun pada akhirnya yang menyempurnakan dirinya dan yang bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari sejak ia bangun tidur hingga bangun lagi adalah soal cinta, pengabdian, ketulusan, kesetiaan, empati, menghadirkan kebahagiaan, tangisan, kerinduan, kerendahatian, kedermawanan, memahami kehidupan, menemukan dan merangkul hikmah dan keindahan dalam liku-liku kehidupan, kesederhanaan, kebijaksanaan, pengendalian diri, keindahan perangai dan tutur kata, pancaran dari dalam diri yang menyejukkan orang-orang di sekitarnya, dan kesadaran akan tujuan. 

Teringat petunjuk Sang MahaGuru Rasulullah Muhammad SAW yang bersabda :

لا تجلسوا عند كلّ عالم إلّا عالم يدعوكم من الخمس إلى الخمس : من الشكّ إلى اليقين ، ومن الكبر إلى التواضع ، ومن الرياء إلى الإخلاص ، ومن العداوة إلى النصيحة ، ومن الرغبة إلى الزهد

Janganlah kalian duduk bersama orang berilmu kecuali orang berilmu yang mengajak kalian meninggalkan lima hal menuju lima hal :

• Dari keraguan menuju yakin
• Dari keangkuhan menuju rendah hati
• Dari riya' menuju ikhlas
• Dari permusuhan menuju ketulusan dan kesetiaan
• Dari ambisius duniawi (cinta dunia) menuju zuhud

📚 Al-Ikhtishash, jilid 1, halaman 335

Imam ‘Ali bin Abi Thalib as :

كلما ازداد علم الرجل زادت عنايته بنفسه، وبذل في رياضتها وصلاحها جهده

Setiap kali ilmu seseorang bertambah, (maka harusnya) bertambah pula perhatian dan penjagaannya terhadap jiwanya. Dia makin berusaha melatih dan memperbaiki jiwanya

📚 Ghurar al-Hikam, halaman 535, no. 10

Imam Musa al-Kazhim as :

ألزم العلم لك ما دلّك على صلاح قلبك، و أظهر لك فساده

Engkau harus mengetahui ilmu yang dapat menuntunmu menuju kebaikan hatimu dan menampakkan kepadamu apa saja kerusakan/kotoran hatimu

📚 Nuzhhah al-Nazhir, halaman 122, no. 3

Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

25 Nov, 07:41


Lima quotes Allahyarham K.H. Jalaluddin Rakhmat pada Hari Guru Nasional, 25 November 2024

Shalawat Abadi

23 Nov, 02:55


وأمير لا عدل له كغمام لا غيث له
وفقير لا صبر له كمصباح لا ضوء له
وعالم لا ورع له كشجرة لا ثمر لها
وغني لا سخاء له كمكان لا نبت له
وشاب لا توبة له كنهر لا ماء له
وامرأة لا حياء لها كطعام لا ملح له

Pemimpin tanpa keadilan seperti awan mendung tanpa air hujan

Orang miskin tanpa kesabaran seperti lentera tanpa cahaya

Orang berilmu tanpa kehati-hatian dan penjagaan diri seperti pohon tanpa buah

Orang kaya tanpa kedermawanan seperti tanah tanpa tumbuhan

Pemuda tanpa tobat seperti sungai tanpa air

Perempuan tanpa rasa malu seperti makanan (lauk) tanpa garam

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Irsyad al-Qulub, jilid 1, halaman 362

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

22 Nov, 07:32


من كانت همته ما يدخل بطنه، كانت قيمته ما يخرج منه

Siapa yang perhatiannya dan kepentingannya hanya urusan perut, maka harga dirinya tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib

📚 Ghurar al-Hikam no. 8830

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

21 Nov, 10:36


من قدم عقله على هواه حسنت مساعيه

Siapa yang mendahulukan akal sehatnya atas hawa nafsunya, menjadi baiklah usahanya

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib

📚 Ghurar al-Hikam no. 8270

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

20 Nov, 10:16


البيوت التي يخرج منها المعروف تضيء لأهل السماء كما يضيء الكوكب الدري لأهل الأرض

Rumah-rumah yang darinya mengalir kebaikan itu menerangi penduduk langit seperti bintang berkilauan yang menerangi penduduk bumi

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib

📚 A’lam ad-Din, halaman 275

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

19 Nov, 10:14


Amalan Saat Hujan Turun

عن الصادق (عليه السلام) أنه قال في خواص سورة عبس: من قرأها وقت نزول الغيث غفر الله له بكل قطرة، إلى وقت فراغه

Diriwayatkan dari Imam Ja’far al-Shadiq as :

Siapa yang membaca surah ‘Abasa saat hujan turun, maka Allah mengampuni dosanya sesuai jumlah tetesan hujan yang turun sampai hujan itu berhenti

📚 Mustadrak al-Wasail, jilid 6, halaman 210

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

19 Nov, 07:36


لا يكمل الشرف إلا بالسخاء والتواضع

Tak akan sempurna kehormatan seseorang kecuali dengan kedermawanan dan kerendahan hati

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Ghurar al-Hikam no. 10815

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

18 Nov, 10:25


إن الـغـنـي هـو الـغـنـي بقلبه،
ليس الغني هو الغني بماله
وكذا الكريم هو الكريم بخلقه،
ليـس الكـريـم بـقومه وبآله 
وكذا الفقـيه هو الفقيه بحاله،
لـيس الـفقـيه بنطقه ومقاله

Orang kaya yang sesungguhnya adalah yang kaya hati, bukan kaya harta

Orang mulia yang sesungguhnya adalah yang mulia karena akhlaknya, bukan mulia karena kelompoknya dan keluarganya

Faqih yang sesungguhnya adalah yang memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi-kondisi batinnya, bukan yang terkesan mendalam hanya karena kata-kata dan ungkapan yang ia gunakan

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Anwar al-‘Uqul min Asy‘ar Washiy al-Rasul SAW, halaman 320, no. 329

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

16 Nov, 04:24


من أصعد إلى الله خالص عبادته أهبط الله عز وجل له أفضل مصلحته

Siapa yang mempersembahkan ketulusan ibadahnya kepada Allah, akan dianugerahkan kepadanya sebaik-baik kemaslahatan

~ Sayyidah Fathimah az-Zahra as

📚 Tanbih al-Khawathir, jilid 2, halaman 108

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

15 Nov, 09:27


Baginda Nabi Muhammad SAW :

من حفظ نفسه عند الغضب فهو كالمجاهد في سبيل الله

Siapa yang menjaga dirinya (sikapnya) di saat amarahnya muncul, dia seperti orang yang berjuang di jalan Allah

📚 Mustadrak al-Wasa'il, jilid 12, halaman 14

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

14 Nov, 04:47


لا يقبل الله من مؤمنٍ عملًا وهو مُضمِرٌ على أخيه المومنِ سوءًا

Allah tidak menerima amalan apapun dari seorang mukmin selama ia masih memendam keburukan terhadap saudara mukminnya

~ Imam Ja’far al-Shadiq as

📚 Al-Kafi, jilid 2, halaman 361

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

13 Nov, 14:28


Menurut Imam Khomeini qs, bila manusia membiasakan diri dengan pembawaan yang tenang dan tentram dalam perbuatan-perbuatan lahiriahnya, walaupun itu dibuat-buat (berlagak tenang), maka secara bertahap ketenangan dan kestabilan akan menyusup ke dalam lapisan jiwanya.

Ketenangan dan kestabilan (yakni tidak mudah terganggu dan dikacaukan oleh keadaan, pikiran sendiri, ucapan atau sikap orang lain, dan lain-lain) merupakan tabiat yang sangat mulia karena ia menjadi dasar dari banyak hal yang baik dan yang dapat menyempurnakan manusia.

Teriring doa untuk semua guru dan ulama kita. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

13 Nov, 09:08


Rasulullah Muhammad SAW bersabda :

من عرضت له فاحشة أو شهوة فاجتنبها من مخافة الله عز وجل حرم الله عليه النار، وآمنه من الفزع الأكبر، وأنجز له ما وعده في كتابه في قوله تبارك وتعالى: "ولمن خاف مقام ربه جنتان"

Barangsiapa yang dihadapkan pada (peluang untuk melakukan) perbuatan hina atau godaan hawa nafsu, lalu ia menjauhi hal itu karena takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan neraka menyentuh dirinya, melindunginya pada hari ketakutan yang paling dahsyat, dan memenuhi untuknya apa yang Dia janjikan dalam kitab-Nya, “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga” (QS. Ar-Rahman: 46)

📚 Man La Yahdhuruh Al-Faqih, jilid 4, halaman 14

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

12 Nov, 13:43


Mengendalikan mata dan lisan adalah pesan pertama yang akan disampaikan oleh guru-guru akhlak. Karena jika dua anggota ini sudah terkendali dengan baik, maka semua anggota tubuh lainnya akan terkendali

~ Ayatullah Muhammad Ali Nasiri Ishfahani

Teriring doa untuk semua guru dan ulama kita. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

12 Nov, 09:04


Rasulullah Muhammad SAW :

لا تجلسوا عند كلّ عالم إلّا عالم يدعوكم من الخمس إلى الخمس : من الشكّ إلى اليقين ، ومن الكبر إلى التواضع ، ومن الرياء إلى الإخلاص ، ومن العداوة إلى النصيحة ، ومن الرغبة إلى الزهد

Janganlah kalian duduk bersama orang alim kecuali orang alim yang mengajak kalian meninggalkan lima hal menuju lima hal :

• Dari keraguan menuju yakin
• Dari keangkuhan menuju rendah hati
• Dari riya' menuju ikhlas
• Dari permusuhan menuju ketulusan dan kesetiaan
• Dari kecenderungan duniawi (cinta dunia) menuju zuhud

📚 Al-Ikhtishash, jilid 1, halaman 335

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

11 Nov, 13:27


Para nabi dan para imam ‘alaihimussalam datang bukan untuk mencegah manusia merasakan nikmat-nikmat dunia, tetapi mereka datang untuk membimbing kita bagaimana caranya mengarahkan, mengatur dan menjalankan urusan-urusan kita agar kita hidup disertai kebahagiaan dan kemuliaan hakiki di dalamnya

~ Ayatullah Muhammad Taqi Bahjat

📚 Majallah Sya‘air no. 78

Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

11 Nov, 09:04


إنما لك من دنياك ما أصلحت به مثواك فانفق في حق ولا تكن خازنا لغيرك

Yang menjadi bagianmu dari duniamu hanyalah apa-apa yang dapat memperbaiki tempat berpulangmu (akhiratmu). Maka berinfaklah di jalan yang benar dan jangan kau menahan pemberian untuk orang lain

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Tuhaf al-‘Uqul, halaman 83

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

09 Nov, 05:10


Beliau memperlakukan pembantu dan fakir miskin sedemikian rupa sehingga mereka seperti keluarga beliau sendiri. Beliau menghadirkan kebahagiaan dan ketenangan kepada orang-orang yang ingin melayani beliau. Akhlak yang sangat indah ini kemudian terwariskan dan termanifestasi dalam kehidupan para Imam Ahlul Bait as. 

Diriwayatkan bahwa Imam Ja’far al-Shadiq as mengutus seorang pembantu untuk suatu keperluan. Pembantu itu lambat melakukannya (atau telat pulang). Imam Ja’far al-Shadiq as keluar mengikuti jejaknya hingga beliau menemukannya sedang tidur. Mungkin ia capek setelah perjalanannya. Yang beliau lakukan bukan memarahi atau membentaknya dengan cara yang tidak beradab. Beliau justru duduk di dekat kepala pembantunya sambil mengipas-ngipasinya hingga akhirnya ia bangun. Lalu beliau pun mengingatkan kepadanya, masing-masing punya hak, siang untuk apa dan malam untuk apa (Al-Kafi, jilid 2, halaman 112).

Demikian. Semoga bermanfaat dan diluaskan berkahnya. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

09 Nov, 05:10


Akhlak Terhadap Pembantu dan Haknya

Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda,

اذا أتى أحدكم خادمه بطعامه، فليجلسه فليأكل معه، فان لم يفعل فليناله 

“Bila seorang di antara kalian dibawakan makanan oleh pembantunya, hendaknya ia mempersilahkannya duduk dan makan bersamanya. Bila ia tidak melakukan itu, berikanlah sebagian dari makanan itu kepada pembantunya” (Makarim al-Akhlaq karya al-Kharaithi, halaman 170, no. 513)

Inilah teladan akhlak Baginda Rasulullah Muhammad SAW dalam memuliakan dan menjaga adab bahkan terhadap pembantu. Beliau SAW tidak pernah membedakan-bedakan cara bersikapnya berdasarkan materi, ketenaran dan status sosial orang itu. Beliau SAW juga tidak pernah malu, gengsi, apalagi sampai merasa harga dirinya jatuh hanya karena berteman, duduk bercengkerama dan makan bersama para pembantu dan fakir miskin yang mungkin di zaman sekarang mereka akan dipandang rendah dan dianggap enteng oleh sebagian orang-orang kaya, para pejabat, dan oleh orang-orang yang angkuh, merasa besar diri, merasa sebagai pemilik sejati atas nikmat yang Allah limpahkan kepadanya, yang lupa diri, yang terjebak dalam pola pikir materialis, yang jauh dari perkumpulan orang-orang saleh, yang masa bodoh dengan hal-hal yang berkaitan dengan tazkiyatun nafs dan suluk (penyucian diri dan jalan penyempurnaan diri), atau yang batinnya kering dari kelembutan dan sentuhan-sentuhan spiritual.

Selain itu, Baginda Rasulullah Muhammad SAW juga berpesan,

للمملوك طعامه وكسوته بالمعروف ولا يكلفه من العمل ما لا يطيق

“Orang yang berada dalam wewenangmu (pembantu, bawahan) berhak mendapat makanan dan pakaian yang baik. Jangan bebankan pekerjaan yang dia tidak sanggup memikulnya” (Syu‘ab al-Iman, jilid 6, halaman 372)

Diriwayatkan juga kesaksian dari seseorang yang melayani Baginda Rasulullah Muhammad SAW, “Aku berkhidmat pada beliau selama 10 tahun. Beliau tidak pernah memukulku dan mengeluarkan kata-kata penghinaan kepadaku. Bahkan tidak pernah menampakkan raut wajah yang tidak enak kepadaku” (al-Mu’jam al-Ausath, jilid 6, halaman 123)

Hadis-hadis ini mengingatkan bahwa bila seseorang punya wewenang atas orang lain, dalam konteks ini pembantu atau bawahan, itu bukan berarti ia boleh memperlakukan dan bersikap kepada mereka semau-maunya. Posisimu sebagai pemberi upah (gaji) itu bukan berarti kau boleh menyakiti perasaan pembantu dengan perangai yang buruk, kata-kata yang tidak beradab dan merendahkan. Posisimu sebagai majikan bukan berarti kau boleh menekan atau memaksanya untuk menuruti semua hawa nafsumu dan egomu, atau kau memarahinya seenaknya dan membentak-bentak sambil berteriak di dalam rumah atas kesalahan dan kekhilafan dia untuk hal-hal yang sepele atau detail-detail pekerjaan yang sebenarnya tidak perlu direspon dengan sikap seperti itu. Semua ada tempat dan kadarnya. Mempekerjakan bukan berarti menghilangkan ketenangan dan kebahagiaan orang itu.

Seakan tak ada ruang untuk empati, kendali diri dan mendengar hati nurani. Pemuliaan, penghormatan, keramahan dan kehati-hatian dalam bersikap hanya berlaku untuk keluarganya, rekan kerja dan bisnisnya, teman bergaulnya dan orang-orang yang melebihi dirinya secara materi atau status sosial. Adapun untuk orang-orang di bawahnya, ia bersikap seenaknya. Masa bodoh apa yang mereka rasakan, yang penting dirinya didengarkan dan kemauannya dituruti. Lebih miris lagi, ada kecenderungan majikan merasa tidak bersalah dan tetap membusungkan dada setelah memperlakukan pembantu atau orang kecil dengan cara-cara yang tidak mengenakkan hati. Gengsi meminta maaf kepada orang yang bekerja melayani dirinya.

Padahal orang yang memilih mencari nafkah dengan berprofesi sebagai pembantu rumah tangga itu bukan berarti dia berubah menjadi makhluk yang tidak punya hak dan perasaan. Dia tetaplah manusia sama seperti dirimu yang harus dimuliakan dan dijaga hak-haknya. Inna akramakum ‘indallahi atqakum (QS. Al-Hujurat: 13). Di mata Allah, yang membedakan dirimu dengan dia adalah tingkat ketakwaan. Bercerminlah pada akhlak Baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Shalawat Abadi

08 Nov, 08:06


🤲🙏
https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

08 Nov, 07:22


Bila kau ingin memperoleh ilmu yang hakiki, kurangilah waktu bersama orang-orang yang terlalaikan/terbuai dengan hal-hal duniawi. Sebisa mungkin hindari perkumpulan yang tidak mengandung manfaat atau kedalaman

~ Sayyid Muhammad Husain Thabathabai

Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

08 Nov, 03:34


Untuk Yang Satu Ini Aku Tak Sanggup

Diriwayatkan dari Rasulullah Muhammad SAW: Saat diperjalankan mi’raj ke langit, aku melihat malaikat yang mempunyai seribu tangan, dan setiap tangan mempunyai seribu jari-jemari.
     
Malaikat itu menghitung dengan jari-jemarinya, lalu aku bertanya kepada Jibril: Siapakah malaikat itu dan apa yang sedang dihitungnya?

Jibril menjawab: Dia adalah malaikat yang ditugaskan untuk menghitung setiap tetesan hujan, ia menghafal setiap tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi.

Kemudian aku bertanya kepada malaikat itu: Apakah kamu mengetahui berapa tetesan hujan yang diturunkan dari langit ke bumi sejak Allah menciptakan dunia?

Ia menjawab: Ya Rasulullah, demi Allah yang mengutusmu membawa kebenaran kepada makhluk-Nya, aku tidak hanya mengetahui setiap tetesan hujan yang turun dari langit ke bumi, tetapi aku juga mengetahui secara rinci berapa jumlah tetesan hujan yang jatuh di lautan, di daratan, di bangunan, di kebun, di rawa, dan yang jatuh di kuburan.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: Aku kagum terhadap hafalan dan ingatanmu dalam menghitungnya.

Kemudian malaikat itu berkata: Ya Rasulullah, ada yang tak sanggup kuhafal dan kuingat dengan perhitungan tangan dan jari-jemariku ini.

Rasulullah SAW bertanya: Menghitung apakah itu?

Ia menjawab: Bila sekelompok dari umatmu menghadiri suatu majelis dan namamu disebutkan di majelis itu, lalu mereka bershalawat kepadamu (dan kepada keluarga sucimu). Pahala shalawat mereka itulah yang aku tak sanggup menghitungnya.
                         
📚 Mustadrak al-Wasail, jilid 5, halaman 355-356, no. 6072

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

07 Nov, 14:04


Selamat berbahagia atas kelahiran Srikandi Karbala, ‘Aqilah Bani Hasyim, Sayyidah Zainab Al-Kubra ‘alaihas salam, 5 Jumadil Awal 1446 H

Semoga warisan keteladanan, keindahan batin, dan ruh perjuangan beliau senantiasa hidup menghiasi kehidupan kita. Shalawat dan al-Fatihah 🤲 🙏❤️🌹🌺

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

Shalawat Abadi

07 Nov, 13:33


Diriwayatkan dari Imam Ja’far al-Shadiq as :

من قرأ سورة الكهف في كل ليلة جمعة كانت كفارة له لما بين الجمعة إلى الجمعة

Siapa yang membaca surah al-Kahfi pada setiap malam Jumat, itu menjadi kafarat (penebus dosa) atas apa-apa yang ia lakukan dari Jumat sekarang hingga Jumat berikutnya

📚 Tahdzib al-Ahkam, jilid 3, halaman 9

Shalawat 🤲🙏
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

07 Nov, 03:55


Dalam kitabnya yang berjudul Dzikrullah, halaman 30, Ayatullah Muhammad Taqi Mishbah Yazdi menjelaskan bahwa tingkat perhatian hati seorang hamba kepada Allah SWT itu tergantung pada tingkat pengendalian hatinya dan apa-apa yang ada di dalam batinnya (yaitu berupa keinginan-keinginan, ambisi, arah, bisikan, kecenderungan, keterpautan, pemikiran, pemaknaan dan fokus perhatian). Jadi, untuk mengetahui seperti apa tingkat perhatian hatinya kepada Allah, hendaknya setiap hamba memeriksa dan mempelajari hatinya, sudah sampai manakah ia mampu mengendalikan dan menaklukkan hatinya dengan segala yang ada di dalamnya.

Semoga bermanfaat dan diluaskan berkahnya. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

06 Nov, 10:59


انتباه العيون لا ينفع مع غفلة القلوب

Perhatian mata tidaklah bermanfaat bila disertai kelalaian hati

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib

📚 Ghurar al-Hikam no. 1870

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

06 Nov, 07:48


Bismillahir rahmanir rahim
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Aali Sayyidina Muhammad

Hasil penelitian yang dilakukan oleh :

1. Prof. Dr. Zulkifli, M.A., direktur Sekolah Pasca Sarjana pengkajian Islam dan guru besar antropologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Muhamad Fahri, M.Pd., dosen di Pusat Pengembangan Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Buku yang berjudul Syiah di Mata Milenial Indonesia ini merupakan hasil penelitian empiris yang mencoba mengungkap bagaimana persepsi yang dimiliki oleh generasi milenial tentang eksistensi Syiah dan sekaligus menjelaskan faktor-faktor apa saja yang membentuk persepsi tersebut, baik dalam aspek politik, pisikologi, media sosial, dan religiositas yang mereka miliki.

Buku ini disusun sebagai bentuk pembuktian ilmiah bagaimana generasi milenial memandang eksistensi Syiah sebagai bagian dari umat Islam dan dunia Islam, bukan untuk tujuan praktis mengajak masyarakat untuk mengikuti paham Syiah, atau sebaliknya membenci ataupun memprovokasi isu-isu sektarian berkenaan dengan Syiah.

Keberadaan Syiah dan Sunni adalah kenyataan historis yang tidak dapat diabaikan tetapi tidak untuk saling membenci atau menegasikan satu sama lain tetapi untuk saling memahami dan mengakui perbedaan-perbedaan serta saling menyayangi agar kita semua mendapat rahmat dan kasih sayang Allah.

Shalawat Abadi

06 Nov, 07:48


Syiah di Mata Milenial Indonesia

Silahkan disebarluaskan. Insya Allah bermanfaat. Shalawat 🤲🙏

Shalawat Abadi

05 Nov, 13:21


Dalam pembahasannya mengenai jalan yang harus ditempuh untuk meraih kemenangan hakiki, Ayatullah Muhammad Taqi Mishbah Yazdi mengingatkan bahwa, “Duduk di perkumpulan yang berisi obrolan sia-sia, pembicaraan yang tidak berguna, secara bertahap akan berdampak negatif pada hati dan jiwa seseorang, walaupun ia tidak terlibat dalam obrolan itu. Bagi orang yang selalu menghadiri pertemuan-pertemuan yang isinya obrolan tidak berguna, sekiranya ia merenungkan apa yang terjadi di dalam dirinya setelah beberapa hari, ia akan menyadari dan menemukan betapa kualitas hatinya, jiwanya, kemurnian dirinya hingga capaian-capaian spiritualnya telah berubah (kualitasnya menurun) bila dibandingkan dengan sebelum ia berada di pertemuan-pertemuan itu”.

📚 Mir‘ah al-Falah wa Tajalli al-‘Ubudiyyah, bab ke-1, halaman 31

Teriring doa untuk semua guru dan ulama kita. Untuk semua yang punya hak atas diri kita. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

05 Nov, 05:03


حسن السيرة عنوان حسن السريرة

Perilaku dan rekam jejak yang baik adalah cerminan dari batin yang indah

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Ghurar al-Hikam, no. 4846

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

04 Nov, 13:32


Apa yang dilakukan semata-mata karena Allah, (efeknya) terus berlanjut dan tak akan pernah hancur. Setiap pekerjaan dan urusan akan memiliki bagiannya yang kekal selama itu berhubungan dengan Allah

~ ‘Allamah Sayyid Muhammad Husain Thabathabai

Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

04 Nov, 08:20


Silahkan 🤲🙏
https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

04 Nov, 08:19


ZAKAT KAKI

Diriwayatkan dari Imam Ja’far al-Shadiq as :

على كل جزء من أجزائك زكاة واجبة لله عز وجل بل على كل منبت شعر من شعرك بل على لحظة من لحظاتك زكاة... وزكاة الرجل السعي في حقوق تعالى من زيارة الصالحين ومجالس الذكر واصلاح وصلة الأرحام والجهاد وما فيه صلاح قلبك وسلامة دينك

Pada seluruh bagian dari dirimu ada kewajiban zakat semata-mata untuk Allah ‘azza wa jalla. Bahkan pada seluruh tempat tumbuhnya rambutmu dan seluruh kesempatan yang kamu miliki itu ada zakatnya... Adapun zakat kaki adalah berupaya menunaikan hak-hak Allah dengan cara menziarahi orang-orang saleh, menghadiri majelis dzikir (yaitu majelis yang mengingatkan kepada Allah dan di situ dihidupkan ajaran-ajaran-Nya), memperbaiki manusia dan urusan-urusan kehidupan, silaturrahim, berjihad, dan segala sesuatu yang bermanfaat untuk hatimu dan keselamatan agamamu

📚 Mishbah al-Syari‘ah, halaman 51-52

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

26 Oct, 10:07


طهروا قلوبكم من درن السيئات تضاعف لكم الحسنات

Sucikan hati kalian dari noda-noda keburukan (kotoran batin), dilipatgandakan kebaikan bagi kalian

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Ghurar al-Hikam no. 6021

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

25 Oct, 08:54


Yang Mengeraskan Hati

Dalam kitab Mir‘ah al-Kamal, jilid 3, halaman 596-597, Ayatullah ‘Abdullah al-Mamaqani menyebutkan hal-hal yang bisa mengeraskan hati seseorang. Berikut ini di antaranya :

1. Melakukan perbuatan haram
2. Melupakan Allah dalam urusan-urusan
3. Berlebih-lebihan makan dan minum (melampaui batas)
4. Makan yang syubhat walau hanya sesuap
5. Berlebih-lebihan makan daging
6. Mengakhirkan waktu shalat
7. Makan dan minum dengan tangan kiri (tanpa udzur)
8. Selalu berbicara hal-hal yang tidak bermanfaat
9. Kebanyakan tidur
10. Makan sambil berbaring
11. Banyak tertawa
12. Terlalu gelisah dan sedih soal dunia (yakni karena meletakkan hatinya pada dunia)
13. Panjang angan-angan
14. Berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang buruk perangainya, kotor lisannya, dan tidak mempedulikan nilai-nilai agama
15. Berbicara dengan lawan jenis (yakni yang bukan mahram tanpa adanya keperluan, urusan penting, atau bukan untuk kebaikan)
16. Enggan berkumpul dan bergaul dengan ulama serta orang-orang saleh
17. Diam tanpa disertai perenungan/memikirkan hal-hal yang bermanfaat

Semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan menjauhkan kita dari segala hal yang bisa membuat hati keras, jauh dari kelembutan, dan segala hal yang membuat hati sulit menyerap serta memancarkan cahaya dan kebaikan.

Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

25 Oct, 03:05


إن أعظم الحسرات يوم القيامة حسرة رجل كسب مالا في غير طاعة الله، فورثه رجل فأنفقه في طاعة الله سبحانه، فدخل به الجنة، ودخل الأول به النار

Penyesalan sekaligus kerugian terbesar pada hari kiamat adalah orang yang memperoleh harta tapi digunakan bukan untuk ketaatan kepada Allah. Lalu orang lain mewarisi hartanya dan digunakan di jalan ketaatan. Maka dengan harta itu dia masuk surga, sedangkan orang pertama masuk neraka

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Nahjul Balaghah, halaman 552, no. 429

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

24 Oct, 06:47


Ayatullah Sa'adat Parvar berkata, “Seandainya kau tenggelam dalam kenikmatan dari awal hingga akhir dunia ini dan tidak pernah menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan, itu tidak sebanding dengan sepersekian detik saat kau berada dalam kedekatan dan keintiman bersama Allah SWT”

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

24 Oct, 04:05


صمت يكسوك الكرامة خير من قول يكسبك الندامة

Diam yang membusanaimu dengan kemuliaan lebih baik daripada bicara yang membawamu pada penyesalan

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Ghurar al-Hikam no. 5866

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

23 Oct, 11:01


‘Allamah Sayyid Muhammad Husain al-Thabathabai mengingatkan bahwa, “Yang menjadi hambatan manusia dalam mengenal dan menyadari Allah SWT bukan karena kurangnya pengetahuan, tetapi kelalaian dan sikap abai. Kelalaian dan sikap abai ini muncul karena manusia melibatkan diri (bahkan terlena) dalam urusan-urusan yang tidak bermanfaat, tidak penting dan hal-hal yang bernilai rendah”

Teriring doa untuk semua guru dan ulama kita. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

23 Oct, 04:41


Bismillahir rahmanir rahim
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa Aali Muhammad wa 'ajjil farajahum

Tukang Kayu Minta Nasihat

Seorang tukang kayu datang ke rumah Ayatullah Araki. Sebelum mengerjakan tugasnya, ia meminta nasihat beliau. Ayatullah Araki berkata, “Kamu yang membuat pintu untuk rumah-rumah orang, buatlah pintu di hatimu sendiri juga, agar tidak ada yang tidak layak bisa masuk”

Kisah itu dijelaskan dengan sangat indah oleh Habib Usman Soekarno Arsal Al Habsyi, berikut ini (dengan edit dan tambahan seperlunya) :

Kisah di atas membawa pelajaran mendalam tentang menjaga hati, diambil dari dialog sederhana antara tukang kayu dan Ayatullah Araki. Tukang kayu ini, yang pekerjaannya adalah membuat pintu untuk rumah-rumah, meminta nasihat kepada Ayatullah Araki. Nasihat yang diberikan Ayatullah bukan hanya berkenaan dengan pekerjaannya sebagai tukang kayu, tetapi lebih dari itu, tentang spiritualitas dan kehidupan batin. Tentang perjalanannya sebagai hamba Tuhan.

Ayatullah Araki mengatakan bahwa sebagaimana seorang tukang kayu membangun pintu untuk melindungi rumah dari yang tidak diinginkan, ia juga harus membangun pintu untuk hatinya. Hati, dalam perspektif Islam, sering dipandang sebagai pusat kesadaran spiritual dan moral. Membuka hati untuk semua pengaruh tanpa seleksi dapat merusak spiritualitas seseorang. Oleh karena itu, nasihat Ayatullah Araki adalah untuk membangun pertahanan yang kuat, bukan terhadap orang luar dalam pengertian fisik, tetapi terhadap niat, pikiran,  keinginan dan kecenderungan buruk yang dapat merusak hati dan jiwa.

Simbolisme pintu dalam nasihat ini menunjukkan pentingnya seleksi spiritual. Bukan semua hal boleh diterima atau dimasukkan ke dalam hati. Hanya hal-hal yang layak dan bermanfaat secara spiritual yang seharusnya diizinkan masuk. "Yang tidak layak" dalam hal ini bisa berarti apa pun yang menyesatkan hati dari tujuan utamanya: cinta dan penghambaan kepada Tuhan dan segala yang membantu penyempurnaan diri.

Ayatullah Araki juga menunjukkan bahwa seperti dalam kehidupan duniawi, di mana kita waspada terhadap siapa yang memasuki rumah kita, kita harus lebih waspada terhadap apa yang masuk ke dalam hati kita—tempat paling sakral bagi setiap individu.

Pelajaran dari cerita ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan hati dari sifat-sifat yang buruk seperti cinta dunia, sombong, ‘ujub, tamak, iri hati, pemuasan keakuan, menganggap enteng orang lain dan seterusnya. Hati juga perlu dibentengi dari hal-hal yang tidak bermanfaat, tidak penting, yang bisa membutakan kesadaran, yang menghalangi perjalanan hakiki dan merusak pandangan dunia ilahi kita. 

Dengan menutup hati dari segala yang negatif tersebut, kita menjadikan spiritual kita lebih sehat, terjaga dan lebih mampu untuk tumbuh berkembang. Hati yang bersih dan sehat akan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan, lebih dapat menyerap cahaya dan pesan ilahi, mengalirkan hikmah, dan memancarkan kebaikan kepada orang lain.

Di sisi lain, pintu hati yang terbuka lebar tanpa penjagaan akan membiarkan beragam jenis keinginan duniawi, hasrat-hasrat rendah, kebahagiaan palsu, cara pandang yang justru membutakan dan dorongan negatif itu masuk, yang akhirnya bisa merusak pikiran, gaya hidup dan kehidupan spiritual seseorang. Itulah pentingnya mengendalikan apa yang masuk dan keluar dari hati, sama seperti kita mengendalikan akses masuk rumah kita.

Dengan ini, Ayatullah Araki memberikan nasihat spiritual yang mendalam: bahwa pekerjaan menjaga hati adalah seperti seni pertukangan yang memerlukan perhatian, kesabaran, ketekunan, dan kebijaksanaan. 

Allahumma shalli 'ala Muhammad wa Aali Muhammad wa 'ajjil farajahum

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

22 Oct, 09:43


ما زوي الرفق عن أهل بيت إلا زوي عنهم الخير

Bila perangai yang lembut, ramah dan menyejukkan hilang dari sebuah keluarga, maka kebaikan dijauhkan dari keluarga itu

~ Imam Ja’far al-Shadiq as

📚 Al-Kafi, jilid 2, halaman 119

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

21 Oct, 10:09


لا يكمل إيمان العبد حتى يكون فيه أربع خصال: يحسن خلقه، ويستخف نفسه، ويمسك الفضل من قوله، ويخرج الفضل من ماله

Tak sempurna iman seorang hamba sampai empat hal ini ada pada dirinya : memperindah akhlaknya, memandang rendah dirinya, menahan kelebihan bicaranya, dan berbagi kelebihan hartanya

~ Imam Ja’far al-Shadiq as

📚 Amali al-Thusi, halaman 230, no. 408

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

19 Oct, 23:39


Doa Pagi Ahlul Bait as

Diriwayatkan dari Imam Muhammad al-Baqir as, “Ucapkanlah ini bila kau memasuki pagi hari”. Seperti biasa didahului dengan basmalah, shalawat, tawassul dan ungkap syukur kepada Allah SWT 🙏

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد وعجل فرجهم

أَصْبَحْتُ بِاللَّهِ مُؤْمِناً عَلَى دِينِ مُحَمَّدٍ (صلى الله عليه وآله وسلم) وَ سُنَّتِهِ وَ دِينِ عَلِيٍّ وَ سُنَّتِهِ وَ دِينِ‌ الْأَوْصِيَاءِ وَ سُنَّتِهِمْ آمَنْتُ بِسِرِّهِمْ وَ عَلَانِيَتِهِمْ وَ شَاهِدِهِمْ وَ غَائِبِهِمْ وَ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِمَّا اسْتَعَاذَ مِنْهُ رَسُولُ اللَّهِ (صلى الله عليه وآله وسلم) وَ عَلِيٌّ وَ الْأَوْصِيَاءُ وَ أَرْغَبُ إِلَى اللَّهِ فِيمَا رَغِبُوا إِلَيْهِ وَ لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

🔸 Teks Latin

Bismillahir rahmanir rahim
Allahumma shalli ‘ala Muhamad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

Ashbahtu billah mu’minan ‘ala Muhammad SAW wa sunnatihi wa dini ‘Aliyyin wa sunnatihi wa dinil aushiya'i wa sunnatihim. Amantu bi sirrihim wa ‘alaniyatihim wa syahidihim wa gha'ibihim

Wa a‘udzu billah mimmas-ta‘adza minhu Rasulullah SAW wa ‘Aliyyun wal aushiya'u wa arghabu ilallah fima raghibu ilaihi wa la haula wa la quwwata illa billah

🔸 Arti Doa

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya dan segerakan kelapangan mereka

Aku memasuki pagi hari dengan beriman kepada Allah SWT atas agama Nabi Muhammad SAW dan sunnahnya, agama ‘Ali dan sunnahnya, agama para washi dan sunnah mereka. Aku beriman kepada kerahasiaan dan keterbukaan mereka, kenampakan dan kegaiban mereka.

Aku berlindung kepada Allah SWT dari apa-apa yang Rasulullah SAW, ‘Ali dan para washi memohon perlindungan darinya. Aku betul-betul memohon kepada Allah SWT apa-apa yang mereka mohonkan kepada-Nya. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah SWT

📚 Al-Kafi, jilid 2, halaman 522-523

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

19 Oct, 02:32


إن أوقاتك أجزاء عمرك فلا تنفذ لك وقتا إلا فيما ينجيك

Waktumu adalah bagian dari hidupmu, maka jangan kau habiskan waktumu kecuali untuk hal-hal yang bisa menyelamatkanmu

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Ghurar al-Hikam, no. 3642

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

18 Oct, 09:10


Hanya Mereka Yang Melakukan Itu?

Kemarin malam dalam majelis tahlilan malam ke-7 untuk istri beliau tercinta, almarhumah Syarifah Zaenab binti Habib Husein Al Habsy, guru kita yang mulia Habib Muhammad Taufiq Ali Yahya menyampaikan nasehat sangat berharga yang intinya bahwa saat kita mengetahui orang lain melakukan dosa-dosa besar, misalnya kita menyimak di TV berita tentang kasus pembunuhan, perzinahan, minum khamar, korupsi, mengambil harta anak yatim, dan lain sebagainya, atau kita punya kenalan yang kita tahu dia selalu meninggalkan shalat, maka jangan merasa diri kita aman/bersih dari dosa-dosa besar. Seakan-akan orang lain punya dosa besar, sedangkan kita tidak.

Sebab, tanpa disadari dosa-dosa kecil yang dilakukan berulang kali/terus menerus itu bisa menumpuk hingga menjadi dosa besar bagi pelakunya. Jangan lupakan maksiat mata, telinga dan lisan yang diulang-ulang, maksiat pikiran dan perasaan yang dianggap biasa-biasa saja, cara bersikap atau merespon yang tidak enak di hati orang, yang mana itu dilakukan bertahun-tahun, masihkah diri ini merasa aman/bersih? Tidakkah itu jadi gunung dosa? Bahkan Imam ‘Ali bin Abi Thalib as mengingatkan, “Dosa yang paling parah adalah dosa yang dianggap remeh oleh pelakunya” (Nahjul Balaghah, halaman 559, no. 477). Dalam riwayat lain disebutkan, “Dosa yang paling besar di sisi Allah SWT adalah dosa yang dianggap kecil oleh pelakunya” (Ghurar al-Hikam, no. 3141).

Dengan menyadari ini semoga kita lebih mawas diri dan lebih berhati-hati dalam menjalani keseharian kita zhahir maupun batin, dan terhindar dari sibuk memperhatikan aib orang lain sambil melupakan aib diri sendiri. Tidak pula gegabah menghujat dan memastikan orang lain masuk neraka lalu merasa diri lebih suci dari orang itu karena kita tidak pernah tahu apa saja yang dia dilakukan selama 24 jam. Seakan-akan tidak ada peluang bertobat sampai dia meninggal. Mari ingat lagi pesan Imam ‘Ali bin Abi Thalib as :

يا عبد الله، لا تعجل في عيب أحد بذنبه، فلعله مغفور له، ولا تأمن على نفسك صغير معصية، فلعلك معذب عليه

Wahai hamba Allah, janganlah tergesa-gesa (menghujat atau menghakimi) orang lain karena dosa yang dilakukannya. Boleh jadi dia telah diampuni. Dan janganlah kamu merasa aman atas dosa (yang dianggap) kecil sekali pun. Boleh jadi justru karena dosa itulah kamu diazab (Nahjul Balaghah, halaman 197, no. 140)

Semoga catatan ini bermanfaat dan diluaskan berkahnya untuk kita semua. Jumat penuh berkah. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

18 Oct, 03:23


Tidak Ada Alasan Untuk Tidak Berbuat Baik

قال رسول الله (صلى الله عليه وآله) لرجل أتاه: ألا أدلك على أمر يد خلك الله به الجنة؟ قال: بلى يا رسول الله، قال: أنل مما أنالك الله، قال: فان كنت أحوج ممن أنيله؟ قال: فانصر المظلوم، قال: وإن كنت أضعف ممن أنصره؟ قال: فاصنع للأخرق يعني أشر عليه، قال: فان كنت أخرق ممن أصنع له؟ قال: فاصمت لسانك إلا من خير، أما يسرك أن تكون فيك خصلة من هذه الخصال تجرك إلى الجنة؟

Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda kepada seseorang yang mendatanginya: Maukah kau kuberitahu sesuatu yang dengannya Allah memasukkanmu ke surga? Kata orang itu: Tentu saja ya Rasulullah SAW.

Kata Rasul: Berikanlah apa yang Allah berikan kepadamu. Dia bertanya: Bagaimana bila aku lebih butuh dari orang yang diberi?

Kata Rasul: Bantulah orang yang terzalimi (dengan kekuatan dan jasamu). Dia bertanya: Bagaimana bila aku lebih lemah dari orang itu?

Kata Rasul: Berbuat baiklah kepada orang yang bodoh dan bingung, yaitu dengan cara mengajarinya dan membimbingnya. Dia bertanya: Bagaimana bila aku lebih bodoh dan bingung dari orang itu?

Kata Rasul: Tahanlah lisanmu kecuali untuk yang baik-baik saja. Tidakkah kau ingin satu di antara perbuatan-perbuatan tadi ada pada dirimu sehingga dapat mengantarkanmu ke surga?

📚 Al-Kafi, jilid 2, halaman 113-114

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

17 Oct, 13:59


Manfaat Hadiah Amalan Bagi Mayit

Seseorang bertanya kepada Imam Ja’far al-Shadiq as mengenai shalat atas nama orang yang sudah meninggal.

Imam as menjawab :

نعم حتى أنه ليكون في ضيق فيوسع الله عليه ذلك الضيق، يؤتى فيقال له: خفف عنك هذا الضيق بصلاة فلان أخيك عنك

Ya, bahkan ketika ia dalam kondisi terhimpit dan kesulitan di alam sana, maka Allah SWT melapangkan hal itu baginya. Dihadirkan hadiah shalat itu dan dikatakan kepadanya, “Kesulitanmu diringankan karena shalat yang dilakukan saudaramu si fulan untukmu”

Imam as juga berkata :

إن الميت ليفرح بالترحم عليه والاستغفار له كما يفرح الحي بالهدية تهدى إليه

Orang yang meninggal itu betul-betul bahagia bila didoakan rahmat dan ampunan sebagaimana kebahagiaan orang yang hidup bila diberi hadiah

📚 Man La Yahdhuruh al-Faqih, jilid 1, halaman 183

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

17 Oct, 03:29


Wajah Islam, Tauhidnya Mereka

Seandainya tidak ada sosok-sosok seperti mereka, mungkin Islam hanya dikenal tak lebih dari ritual pemujaan Tuhan, gemuruh tempat ibadah, petuah moral, penyemangat hidup, cerita-cerita spiritual, bahasa-bahasa langit, surga neraka, tumpukan kitab-kitab, kutipan-kutipan teks, pelajaran masa lalu... Imam Khomeini, Sayyid ‘Ali Khamenei, Sayyid Hasan Nashrullah, Qasim Sulaemani, Isma‘il Haniyeh serta para pendahulu dan penerusnya yang berada di jalan cinta yang sama telah menampilkan wajah Islam yang sejati, agama yang menggelorakan ideologi “politik” perlawanan terhadap penindasan kaum mustakbirin atas mustadh‘afin. Ideologi yang pantang menyerah di hadapan kezaliman. Yang tak kenal kompromi dengan kehinaan. Yang tak akan menukar ridha Tuhan demi membuat orang lain rela dan nyaman dengan diri kita. Yang tak akan mengorbankan nilai-nilai agamanya demi menyambut tawaran yang menjanjikan kenyamanan semu.

Mereka telah menampilkan wajah Islam yang rela mengorbankan kenyamanan dan keinginan diri demi tegaknya kebenaran dan keadilan, demi memperjuangkan hak saudara-saudaranya. Tentunya kesadaran dan perjuangan mereka ini tidak lepas dari siapa yang selama ini mereka cintai dan teladani, yakni Sang Utusan Teragung Nabi Muhammad SAW dan Ahlul Baitnya yang suci as. Dari mereka kita memahami bahwa tauhid bukan sebatas doktrin (ajaran dan pendirian), bukan sebatas konsep ketuhanan yang mengawang-ngawang di pikiran, tapi juga sebagai worldview (pandangan dunia)—dengan pengertiannya tentang realitas sebagai suatu keseluruhan—dan nilai yang menjadi dasar kita dalam berpikir, menilai, memahami, mengambil keputusan, bersikap dan menjalani seluruh aspek kehidupan ini. Sehingga segala bentuk berhala seperti menuhankan hawa nafsu, kepentingan dan materi duniawi yang bisa menjelma dalam berbagai bentuk, ideologi bahkan sistem, harus dilawan. Tauhid menempatkan segala sesuatu pada tempatnya dan mengembalikan segalanya pada tujuan penciptaannya. Karena itulah tauhid tidak cukup dihadirkan dalam pemikiran dan keyakinan. Ia harus membuahkan perubahan demi perubahan dalam realitas kita saat ini. 

Tiada perubahan tanpa gerak. Hakikat tauhid adalah gerak menyempurna secara vertikal dan horizontal. Tauhid yang seperti inilah yang akan melahirkan gerakan-gerakan intelektual, spiritual, sosial, hingga politik perlawanan yang sesuai dengan tujuan penciptaan kita, yang sesuai dengan nilai-nilai keluhuran agama dan fitrah manusia. Tauhid yang membuat kita paham bahwa antara ketekunan ibadah ritual dan kepedulian sosial, menjadi ahli ilmu yang kutu buku dan perkhidmatan di tengah-tengah masyarakat, suluk rohani dan berartisipasi dalam gerakan perubahan, kecakapan intelektual dan keterjagaan spiritual, dan seterusnya, bukan untuk dipertentangkan dan dihadap-hadapkan. Menurut pandangan dunia tauhid, semua itu tidak saling menafikan karena semua itu bisa menjadi wasilah penghambaan. Dengan tauhid inilah kita melihat semua itu sebagai jalan mendekatkan diri kepada Tuhan dan meraih ridha-Nya. Ia tidak melihat yang langit dengan yang bumi dan alam materi dengan non-materi sebagai dua eksistensi yang terpisah dan tidak mempunyai hubungan sama sekali, melainkan sebagai hubungan erat yang bisa saling mempengaruhi (memberikan efek), bahkan seperti apa kualitas diri kita dalam keduanya itu saling menentukan satu sama lain. Demikian. Wallahu a’lam.

Semoga bermanfaat dan diluaskan berkahnya. Teriring doa untuk kedua orangtua dan keluarga kita, semua guru dan ulama kita, hamba-hamba saleh, para pejuang dan pembela kebenaran, saudara-saudara kita yang teraniaya dan tertindas, kaum muslimin dan muslimat, kaum fakir miskin dan anak-anak yatim. Untuk semua yang punya hak atas diri kita. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Aali Sayyidina Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

17 Oct, 03:28


Para pejuang dan ulama pewaris sejati. Mereka yang menorehkan prestasi dan membangkitkan jiwa di jalan cinta ini.
https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

16 Oct, 14:31


Bismillahir rahmanir rahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

Ayatullah Sayyid Muhammad Husain Fadhlullah (1935-2010), ulama besar dan pemikir Syi‘ah yang bermukim di Lebanon sekaligus tokoh pejuang persatuan dan guru spiritual gerakan Hizbullah, pernah mengingatkan yang intinya: setiap ungkapan dan ekspresi yang melemahkan atau bertentangan dengan spirit muqawamah (poros perlawanan) itu menjadi simbol kemenangan Zionis-Israel.

Maka hemat admin, jika seseorang mengangkat isu-isu kepada publik—alih-alih menggunakan embel-embel “ilmiah”—yang berpotensi besar memicu perpecahan umat Islam bahkan merusak ukhuwah tanpa mempertimbangkan kemaslahatan dan kondisi, tanpa mempertimbangkan skala prioritas dan apakah signifikan atau tidak, apalagi kalau disampaikan dengan tidak mengindahkan cara-cara yang elegan, terukur dan tepat, maka secara tidak langsung itu sama dengan menyambut Zionis-Israel dengan karpet merah dan memberikan musuh angin segar untuk memuluskan taktik dan tujuannya.

Bukankah spirit poros perlawanan adalah persatuan? Maka apa-apa yang bisa merusak persatuan umat harus dihindari. Ini mengingatkan kita pesan Rahbar Ayatullah Sayyid ‘Ali Khamenei dalam pertemuannya dengan para ulama Sunni di Iran pada Senin, 16 September 2024, bahwa identitas kita sebagai umat Islam adalah spirit yang sangat mendasar dan melampaui afiliasi kebangsaan dan kelompok. Batas-batas geografis tidak sedikit pun mengubah identitas kita sebagai umat yang satu. Berpegang teguh pada persatuan adalah solusi menghadapi upaya musuh yang menghembuskan perpecahan bagi sesama umat Islam. Sebab, menurut beliau, targetnya bagaimana agar kita luput dari identitas kita sebagai umat Islam. Satu kesatuan.

Kita memasuki era di mana masyarakat dunia menyaksikan bersatunya Sunni dan Syi‘ah dalam melawan para tiran dunia, kaum zhalim dan sekutunya demi membantu saudara-saudara kita yang teraniaya dan tertindas di Palestina khususnya Gaza, Lebanon, Yaman dan Suriah. Karena itulah, saat ini dan seterusnya yang kita butuhkan bukan hanya ukhuwah dan persatuan. Lebih dari itu, sudah saatnya saling memberikan dukungan dan apresiasi. Yang dibutuhkan saat ini adalah mengikis ego (rasa gengsi dan jumawa) untuk mengakui dan mengapresiasi peran dan kontribusi orang-orang yang berbeda kelompok dan afiliasi dengan kita.

Panjang umur perlawanan.
Abadilah kebenaran.

Semoga bermanfaat dan diluaskan berkahnya. Teriring doa untuk kedua orangtua dan keluarga kita, semua guru dan ulama kita, hamba-hamba saleh, para pejuang dan pembela kebenaran, saudara-saudara kita yang teraniaya dan tertindas, kaum muslimin dan muslimat, kaum fakir miskin dan anak-anak yatim. Untuk semua yang punya hak atas diri kita. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

16 Oct, 06:35


إنّ الله حرّم الجنة على كلِّ فاحش بذيء قليل الحياء لا يبالي ما قال ولا ما قيل له

Allah mengharamkan surga bagi setiap orang yang perilakunya buruk, kata-katanya kotor dan tidak pantas, sedikit rasa malunya, tidak peduli dengan apa yang dia ucapkan dan apa yang dinasihatkan kepadanya

~ Nabi Muhammad SAW

📚 Al-Kafi, jilid 2, halaman 323

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

15 Oct, 03:36


علم لا يصلحك ضلال، ومال لا ينفعك وبال

Ilmu yang tak memperbaiki dirimu adalah tipuan. Harta yang tak bermanfaat bagimu adalah bencana

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Ghurar al-Hikam no. 6294

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

14 Oct, 14:45


Pesan Imam Khomeini qs :

Bila kau bertekad memperbaiki dirimu, mereformasi jiwamu, metodenya itu praktis, sederhana, yang penting disertai ketekunan. Satu-satunya cara untuk mengatasi al-nafs al-ammarah (jiwa yang cenderung mengarahkan pada hal-hal buruk), menaklukkan setan, dan agar kau berada di jalan keselamatan adalah dengan menyelisih keinginan-keinginan mereka (al-nafs al-ammarah dan setan)

Betapa pun kau menyadari keangkuhan dalam dirimu, betapa pun jalan yang kau tempuh dalam meraih ilmu dan amal selama ini, cobalah memulai menjalani keseharianmu dengan menyelisih keinginan-keinginanmu sedikit demi sedikit.

Tak ada cara yang lebih baik untuk menekan diri sendiri selain menghiasinya dengan sifat rendah hati dan mengikuti jalan orang-orang yang rendah hati.

Contohnya begini. Bila terbesit dalam dirimu keinginan agar kau lebih didahulukan atau diperlakukan istimewa dibanding orang lain dalam sebuah pertemuan atau majelis, lawanlah keinginan itu dan lakukan yang sebaliknya. 

Jika selama ini kau merasa besar diri dan tak layak untuk duduk bersama orang-orang fakir miskin, maka cobalah rendahkan hatimu, duduk dan makanlah bersama mereka, temanilah mereka bepergian, dan berbagi canda tawa dengan mereka. Bisa jadi muncul bisikan dalam dirimu, “Kau ini punya kedudukan dan status. Kau orang terhormat. Bila duduk bersama mereka, nanti hilang harga dirimu di mata orang-orang”. Sungguh inilah yang dimaksud al-nafs al-ammarah dan tipu daya setan.

Sumber :
📚 Majallah Baqiyatullah no. 293, halaman 12

Teriring doa untuk semua guru dan ulama teladan kita. Untuk semua yang punya hak atas diri kita. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

14 Oct, 04:30


عود اذنك حسن الاستماع، ولا تصغ إلى ما لا يزيد في صلاحك استماعه، فإن ذلك يصدئ القلوب

Biasakan telingamu mendengarkan yang baik-baik. Tak perlu kau dengar apa-apa yang tak menambah kebaikan dirimu karena itu bisa membuat hati berkarat

~ Imam ‘Ali bin Abi Thalib as

📚 Ghurar al-Hikam no. 6234

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

13 Oct, 10:13


Ketahuilah, sesungguhnya Allah SWT tak pernah membebanimu dengan sesuatu yang bisa menghancurkanmu, tak pernah mewajibkanmu dengan sesuatu yang tak sanggup kau pikul dan kau tak punya kemampuan atasnya. Namun setan dan bala tentaranya mencitrakan/menggambarkan semua itu kepadamu seakan-akan berat, meletihkan, dan sukar.

~ Imam Khomeini

Teriring doa untuk semua guru dan ulama teladan kita. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

13 Oct, 10:05


إن كانت لك يد عند إنسان فلا تفسدها بكثرة المن والذكر لها ولكن اتبعها بأفضل منها، فإن ذلك أجمل بك في أخلاقك وأوجب للثواب في آخرتك

Bila kau punya andil/berjasa bagi seseorang, jangan kau rusak dengan selalu mengungkit-ungkit dan mengingatnya. Mending kau susul kebaikan itu dengan amal yang lebih baik lagi. Yang demikian lebih indah bagi akhlakmu dan mendatangkan pahala di kehidupan akhiratmu kelak.

~ Imam Ja’far al-Shadiq as

📚 Tuhaf al-‘Uqul, halaman 305

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

12 Oct, 09:29


Ilmu bisa menjadi bencana bagi pemiliknya dan umat manusia. Bila aku memiliki kemampuan keilmuan/kecakapan intelektual yang luar biasa, namun pada saat yang sama aku kering secara ruhani dan jauh dari takwa, ini berarti aku sangat berpotensi menyesatkan orang lain. Karena itulah, orang berilmu yang tidak mengamalkan agamanya menjadi sesat.

Bahkan orang seperti ini dikeluhkan dalam hadis,

قصم ظهري اثنان: جاهلٌ متنسّك، وعالمٌ متهتّك

“Dua golongan yang mematahkan punggungku: orang bodoh yang tampak sebagai ahli ibadah dan orang berilmu yang rusak, yang tidak tahu malu”

Mereka inilah ulama yang tidak mengamalkan ilmu agama yang diketahuinya dan tidak menempuh jalan penyucian diri

✍️ Demikianlah nasehat asy-Syahid Sayyid ‘Abbas al-Musawi, pendiri dan mantan Sekretaris Jendral Hizbullah yang wafat tahun 1992

Teriring doa-doa mulia untuk semua guru dan ulama teladan kita. Shalawat dan al-Fatihah 🤲🙏

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

12 Oct, 03:44


يسأل المرء عن جاهه، كما يسأل عن ماله، يقول: جعلت لك جاها، فهل نصرت به مظلوما، أو قمعت به ظالما، أو أغثت به مكروب

Kelak manusia akan dimintai pertanggungjawaban perihal kedudukan/posisinya. Dikatakan kepadanya, “Dahulu kuberikan kamu kedudukan. Apakah dengan itu kamu menolong orang yang terzhalimi? Apakah dengan itu kamu melawan pihak zhalim? Apakah dengan itu kamu membantu orang yang sedang susah?”

~ Imam Ja’far al-Shadiq as

📚 ‘Awali al-La'ali, jilid 1, halaman 50

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

11 Oct, 07:53


إن خواتيم أعمالكم قضاء حوائج إخوانكم، والاحسان إليهم ما قدرتم، وإلا لم يقبل منكم عمل، حنوا على إخوانكم وارحموهم تلحقوا بنا

Sesungguhnya stempel (tanda pengesahan) amal-amal kalian adalah menyelesaikan hajat saudara-saudara kalian dan berbuat baik kepada mereka semampunya. Jika tidak, maka tidak satu pun amal kalian yang diterima. Kasihanilah dan sayangilah mereka, niscaya kalian bergabung dengan kami (Ahlul Bait as)

~ Imam Musa al-Kazhim as

📚 Qadha’ Huquq al-Mu’minin, halaman 39, no. 48

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

10 Oct, 05:36


Cerminan Alam Batin: Uang Seribu Rupiah dan Titipan Salam

Menurut Ayatullah Panahiyan, kejahilan bisa muncul dalam melakukan maksiat dengan menanggapnya seolah-olah kecil, misalnya tidak menyampaikan amanat. Dititipi uang seribu rupiah untuk seseorang tidak disampaikan karena menganggap bahwa uang tersebut nilainya kecil. Padahal itu amanat yang harus disampaikan.

Ada yang titip salam untuk seseorang juga tidak disampaikan karena menganggap titipan salamnya itu tidak penting, sesuatu yang remeh temeh, atau tidak menghasilkan apa-apa. Padahal itu amanat yang harus disampaikan.

Bayangkan, bila ternyata orang yang menitip salam itu niatnya adalah ibadah, mendekatkan diri pada Allah SWT, dengan cara membahagiakan hati orang lain. Sebab dia (si yang menitip salam) tahu bagaimana sikap atau respon orang yang menjadi tujuan salamnya terhadap dirinya selama ini, sehingga dia bisa meraba-raba sekiranya salamnya itu sampai ke telinga si penerima maka perasaannya akan bahagia.

Artinya, secara tidak langsung, orang yang tidak menunaikan amanah titipan salam ini telah menjadi penghalang kebahagiaan orang lain, dan juga menyia-nyiakan kesempatan berharga untuk menjadi perantara tersampaikannya kebahagiaan pada hati orang lain.

Jika maksiat-maksiat kecil semacam ini diabaikan maka akan menumpuk sehingga seseorang tidak bisa lagi membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Bahkan bisa jadi, keburukan berupa lalai menyampaikan amanat ini oleh pelakunya dianggap sepele, ringan dan tidak berpengaruh apa-apa pada perjalanan dan kehidupan ruhaninya.

Dia tidak menyadari bahwa apa pun dalam kehidupan ini, ucapan, perbuatan, apa saja yang tersimpan dalam perasaan dan bahkan hanya sekadar niat dan apa yang terpikirkan oleh manusia itu memiliki realitas, kenyataan, alias menghasilkan bentuk-bentuk malakuti di alam yang lebih tinggi. Segala sesuatu akan menjelma (tajassum) yang dengan penjelmaan itulah terbentuk hakikat diri kita, serta seperti apa nantinya perjalanan dan kehidupan kita di alam-alam kehidupan selanjutnya setelah alam dunia ini.

Maka, dari contoh ini kita juga belajar bahwa menganggap menyampaikan amanah seperti titipan uang seribu rupiah dan titipan salam sebagai hal yang kecil, sepele dan tidak penting, itu dapat dicegah jika kita memiliki kesadaran dan kepekaan ruhani tentang kehidupan ini dan apa-apa yang ada di sekitar kita. Menurut ulama, pengetahuan tentang adanya realitas non materi beserta efek-efeknya yang terlibat dalam kehidupan itu berperan penting dalam menentukan tingkat kehati-hatian kita dalam melihat, memahami, menyikapi dan menjalani kehidupan ini. Inilah yang disebut bashirah (penglihatan dan pengetahuan ruhani).

Itulah sebabnya, guru kita Allahyarham K.H. Dr. Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Jangan Bakar Taman Surgamu, mengingatkan bahwa salah satu dosa besar adalah mengulang-ulang dosa kecil dan meremehkannya. Hal ini berpotensi untuk membawa manusia dari cahaya akalnya menuju kegelapan. Padahal, manusia dengan akalnya bisa menuju alam cahaya, namun maksiat yang dianggap kecil dan diulang-ulang akan menghalangi jalannya ke sana.

Banyak dosa yang dianggap kecil dan mungkin sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Pebisnis, misalnya, merendahkan nilai barangnya yang dibeli dan menyembunyikan cacat pada pada barang yang dijual. Atau seorang dosen berulangkali mengabaikan janji dengan mahasiswa yang ingin melakukan bimbingan. Sikap dosen yang seperti itu akan membuat mahasiswanya kecewa dan merasa tidak dihargai.

Di sisi lain, ketika dia berurusan dengan atasan atau pihak yang mendatangkan uang, maka dia antusias, penuh perhatian dan penghargaan. Mungkin tak jarang sebagian orang akan terlebih dahulu datang bila janjian ketemuan untuk urusan yang mendatangkan uang atau memuaskan kesenangan/keinginan duniawinya. Tetapi untuk urusan yang mengorbankan kenyamanan dirinya walaupun urusan itu subtansi dan nilainya lebih hakiki dan dapat menyempurnakan perjalanan penghambaannya, maka dia tidak seantusias itu.

Shalawat Abadi

10 Oct, 05:36


Jika tindakan ini dilakukan berulang-ulang maka itu akan membuat pelakunya betul-betul menjadi jahil.

📚 Catatan ini dipetik dari buku Mutiara Doa ‘Arafah karya Ustadz Dr. Ir. Dimitri Mahayana, halaman 260-261, yang diterbitkan oleh penerbit Marja, Bandung, tahun 2024. Dengan penyesuaian dan tambahan seperlunya.

Demikian. Semoga bermanfaat dan diluaskan berkahnya. Teriring doa untuk semua guru dan ulama kita. Untuk semua yang punya hak atas diri kita. Shalawat dan al-Fatihah.

Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Aali Sayyidina Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

10 Oct, 00:20


قف عند كل أمر حتى تعرف مدخله من مخرجه، قبل أن تقع فيه فتندم

Menahan dirilah dari segala urusan (perkara) sampai kamu tahu mana pintu masuknya dan pintu keluarnya sebelum kamu terjerumus ke dalamnya lalu menyesalinya

~ Imam Ja’far al-Shadiq as

📚 Tuhaf al-‘Uqul, halaman 304

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi

Shalawat Abadi

08 Oct, 13:24


Diriwayatkan dari Imam ‘Ali bin Abi Thalib as bahwasanya :

ستة أشياء حسنة ولكنّها من ستّة أحسن:
العدل حسن وهو من الاُمراء أحسن،
والصبر حسن وهو من الفقراء أحسن،
والورع حسن وهو من العلماء أحسن،
والسخاء حسن وهو من الأغنياء أحسن،
والتوبة حسنة وهي من الشباب أحسن،
والحياء حسن وهو من النساء أحسن

Ada enam hal yang baik, yang bila ada pada enam lainnya maka akan lebih baik

1. Adil itu baik dan lebih baik bila pada pemimpin
2. Sabar itu baik dan lebih baik bila pada orang miskin
3. Wara’ itu baik dan lebih baik bila pada ulama (orang berilmu)
4. Dermawan itu baik dan lebih baik bila pada orang kaya
5. Tobat itu baik dan lebih baik bila pada anak muda
6. Malu itu baik dan lebih baik bila pada perempuan

Imam melanjutkan :

وأمير لا عدل له كغمام لا غيث له، وفقير لا صبر له كمصباح لا ضوء له، وعالم لا ورع له كشجرة لا ثمر لها، وغني لا سخاء له كمكان لا نبت له، وشاب لا توبة له كنهر لا ماء له، وامرأة لا حياء لها كطعام لا ملح له

Pemimpin tanpa keadilan seperti awan mendung tanpa air hujan. Orang miskin tanpa kesabaran seperti lentera tanpa cahaya. Orang berilmu tanpa wara’ seperti pohon tanpa buah. Orang kaya tanpa kedermawanan seperti tanah tanpa tumbuhan. Anak muda tanpa tobat seperti sungai tanpa air. Perempuan tanpa rasa malu seperti makanan (lauk) tanpa garam

📚 Irsyad al-Qulub, jilid 1, halaman 362

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad wa ‘ajjil farajahum...

https://t.me/shalawatabadi