Belajar Tauhid @belajartauhidofficial Channel on Telegram

Belajar Tauhid

@belajartauhidofficial


Terima kasih telah bergabung dengan Chanel Belajar Tauhid dan semoga materi yang ada bermanfaat bagi kita semua.
.
Link e-Book & e-Paper Belajar Tauhid: http://bit.ly/ebook-gratis-belajartauhid
.
Salam 'alaikum

Belajar Tauhid (Indonesian)

Selamat datang di Chanel Belajar Tauhid! Chanel ini didedikasikan untuk pembelajaran dan pemahaman tentang konsep tauhid dalam agama Islam. Dengan bergabung dengan chanel ini, Anda akan mendapatkan berbagai materi yang mendalam dan bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang tauhid.

Melalui Chanel Belajar Tauhid, Anda akan dapat mengeksplorasi beragam topik terkait tauhid, mulai dari konsep dasarnya hingga aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Materi-materi yang disajikan di chanel ini dirancang untuk memperluas wawasan dan pengetahuan Anda seputar ajaran tauhid.

Untuk memperkaya pemahaman Anda, kami juga menyediakan e-Book & e-Paper Belajar Tauhid yang dapat diakses melalui tautan berikut: http://bit.ly/ebook-gratis-belajartauhid. Dengan memiliki akses ke materi-materi ini, Anda dapat belajar secara lebih mendalam dan terstruktur tentang tauhid.

Terima kasih telah bergabung dengan Chanel Belajar Tauhid dan semoga materi-materi yang kami sajikan dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Mari tingkatkan pemahaman dan keimanan kita bersama-sama. Salam 'alaikum.

Belajar Tauhid

21 Jan, 07:30


Allah ta'ala berfirman,

إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ حَنِيفًا ۖ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah." [QS. Al-An'am:79]

إذا أردتَ عونَ اللهَ وتأييدِه لك، فلا تتوجَّهْ إليه ببعضِ وقتك وبعض قلبك، أو ببعض اهتمامك، وإنَّما توجَّه إليه بكلِّ كيانِك، وخالصِ فؤادك،  ليمنحَك من خزائنِ رزقِهِ ما يُغنيك عن كلِّ خلقِه، ومن خزائنِ علمِه ما يُطلعك به على أسرارِ كونه، ومن اليقينِ ما يُورثِك نعيمَ جناتِه

"Jika kamu menginginkan pertolongan dan dukungan Allah untukmu, maka janganlah kamu menghadap-Nya dengan sebagian waktumu, sebagian hatimu, atau sebagian perhatianmu; tetapi menghadaplah kepada-Nya dengan seluruh jiwamu, dan hati yang tulus, agar Dia menganugerahkan sebagian perbendaharaan  rezeki-Nya yang mampu mencukupimu sehingga tidak butuh kepada makhluk-Nya; juga menganugerahkan sebagian perbendaharaan ilmu-Nya yang akan memberitahumu tentang rahasia alam semesta; serta menganugerahkan keyakinan yang akan mewariskanmu kenikmatan surga-Nya."

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

18 Jan, 16:10


Allah ta'ala berfirman,

وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ

"Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga." [QS. Ar-Rahma: 46]

Semua ketakutan menghasilkan kesedihan dan duka; kecuali ketakutan kepada Allah, Yang Mahatinggi, yang menghasilkan kebahagiaan abadi.

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

18 Jan, 15:53


Di antara faidah yang berkaitan dengan kisah Ashabul Jannah adalah apa yang disebutkan Ibnu Taimiyah, yaitu kaidah dalam kasus kenikmatan yang dikufuri oleh hamba. Beliau menuturkan,

فإنه سبحانه إذا أنعم على عبد بباب من الخير وأمره بالإنفاق فيه فبخل عاقبه بباب من الشر يذهب فيه أضعاف ما بخل به وعقوبته في الآخرة مدخرة

"Sesungguhnya Allah, Yang Mahatinggi, jika menunjukkan suatu pintu kebaikan kepada seorang hamba dan memerintahkannya untuk berinfak, lalu ia kikir, maka Dia akan menghukumnya dengan melakukan suatu keburukan yang akan menghabiskan hartanya berlipat ganda dari apa yang ia kikirkan, dan hukuman di akhirat akan menantinya." [Majmu' al-Fatwa 16/70]

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

15 Jan, 17:52


STANDAR TERTINGGI DALAM BERINTERAKSI DENGAN SESAMA MANUSIA

💢Dalam hubungan suami istri. Allah ta'ala berfirman,

فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ

"Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan (berpisah) dengan cara yang baik." [QS. Al-Baqarah: 229]

💢Dalam transaksi keuangan. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

رَحِمَ اللهُ رَجُلًا سَمْحًا إِذَا بَاعَ، وَإِذَا اشْتَرَى، وَإِذَا اقْتَضَى

"Semoga Allah merahmati seseorang yang murah hati ketika menjual, ketika membeli, dan ketika menagih (utang)." [HR. Al-Bukhari]

Syaikh Dr. Ahmad ibn Nashir al-Qu'aymiy - https://t.me/Algoayme/371

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

15 Jan, 16:01


اللَّهُمَّ لَا تُغَيِّرْ عَلَيْنَا الْحَالَ إِلَّا لِأَحْسَنِهِ وَأَبْعِدْ عَنَّا أَذَى الدُّنْيَا وَسُوءَ الْخَاتِمَةِ

"Ya Allah, janganlah Engkau mengubah keadaan kami kecuali kepada yang lebih baik; serta jauhkanlah kami dari gangguan dunia dan akhir kehidupan yang buruk."

#doa

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

15 Jan, 10:58


Allah ta'ala berfirman,

وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى

"Dan kelak Rabb-mu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu pun ridha." [QS. Adh-Dhuha:5]

Salah satu tanda cinta Allah kepadamu, wahai hamba, adalah Dia memberimu keridhaan atas segala sesuatu; sehingga kamu ridha atas eksistensimu, ridha atas bentuk dan wujudmu, ridha atas kondisi yang kamu alami, serta ridha atas segala sesuatu yang Allah siapkan untukmu dan yang Dia mudahkan bagimu.

Oleh karena itu, setiap orang yang dianugerahi sifat ridha, sungguh Allah telah mengaruniakan kebahagiaan padanya.

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

14 Jan, 23:23


Allah ta'ala berfirman,

قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥٓ

"Nabi Hud berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Sembahan yang berhak disembah selain Dia." [QS. Hud:50]

Memperhatikan permasalahan tauhid kepada Allah dan ibadah kepada-Nya adalah inti dan esensi dari seruan semua utusan Allah. Oleh karena itu, seharusnya tauhid menjadi salah satu prioritas penting dalam dakwah dan pendidikan kita.

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

14 Jan, 13:34


FIKIH RINGKAS NAMA-NAMA ALLAH YANG INDAH

NAMA KEENAM: AL-QUDDUS (YANG MAHA SUCI)


▶️Makna Al-Quddus
1️⃣ Dzat Yang Memberkati;
2️⃣ Dzat Yang suci dari cacat;
3️⃣ Dzat Yang disucikan dari kekurangan, yang disifati dengan sifat-sifat kesempurnaan.

▶️Dampak keimanan kepada nama ini
1️⃣ Menetapkan nama Allah, Al-Quddus.

2️⃣ Beribadah kepada Allah sesuai dengan nama ini, yaitu dengan:

🔘 Meminta kepada Allah berkah dalam segala hal dan agar menjadikannya diberkati.

🔘 Nama ini mendorong untuk meneladani dan mengikuti kandungannya, kata Al-Quddus bersumber dari kesucian dan kebersihan, dan Allah ta'ala mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang bersuci, sehingga hamba pun akan berupaya untuk menyucikan dirinya secara lahir dan batin.

🔘 Mengagungkan Allah subhanahu wa ta'ala dan menyucikan-Nya dari segala kekurangan dan cacat; bahwa Dia sempurna dalam Dzat-Nya, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, perbuatan-Nya, ucapan-Nya, dan perbuatan-Nya yang disifati dengan sifat-sifat kesempurnaan, yang disifatkan sendiri oleh-Nya dalam Al-Quran atau disifatkan oleh Rasul-Nya صلى الله عليه وسلم.

🔘 Beribadah kepada Allah dengan nama ini, karena Nabi صلى الله عليه وسلم sering menyebut nama ini dalam rukuk dan sujud beliau.

Dari Aisyah رضي الله عنها, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم biasa berkata dalam rukuk dan sujudnya,

سبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ المَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ

"Subbūḥun quddūsun rabbul-malā`ikati war-rūḥ [Maha Suci lagi Maha Bersih, Rabb-nya para malaikat dan Ruh (Jibril])." [HR. Muslim]

Beliau صلى الله عليه وسلم pun bertasbih kepada Allah setelah selesai dari witir seperti dalam hadis Ubay bin Ka'b - رضي الله عنه -. Dia berkata,

كانَ رسولُ اللَّهِ يقرأُ في الوترِ ب سبِّحِ اسمَ ربِّكَ الأعلى وفي الرَّكعةِ الثَّانيةِ ب قل يا أيُّها الكافرونَ وفي الثَّالثةِ ب قل هوَ اللَّهُ أحدٌ ولا يسلِّمُ إلَّا في آخرِهنَّ ويقولُ يعني بعدَ التَّسليمِ سبحانَ الملِك القدُّوسِ ثلاثًا

"Rasulullah صلى الله عليه وسلم sering membaca dalam witir dengan (Subhanasbih Ism Rabbika Al-A'la) dan (Qul Ya Ayyuhal Kafirun) dan (Qul Huwa Allahu Ahad) jika beliau mengucapkan salam, beliau pun mengucapkan (Subhanal Malik Al-Quddus) sebanyak tiga kali." [HR. An-Nasai]

Nabi صلى الله عليه وسلم juga membaca do'a iftitah saat mengerjakan qiyamullail sebagaimana diriwayatkan,

كان إذا هَبَّ مِن اللَّيلِ كبَّر عَشْرًا، وحَمِدَ عَشْرًا، وقال: سُبحانَ اللهِ وبحَمْدِهِ عَشْرًا، وقال: سُبحانَ المَلِكِ القُدُّوسِ عَشْرًا، واستغفَر عَشْرًا، وهلَّل عَشْرًا، ثمَّ قال: اللَّهمَّ إنِّي أعُوذُ بكَ مِن ضِيقِ الدُّنيا وضِيقِ يومِ القيامةِ عَشْرًا، ثمَّ يَفتتِحُ الصَّلاةَ

"Jika beliau terbangun dari malam, beliau bertakbir sebanyak sepuluh kali, bertahmid sebanyak sepuluh kali, lalu mengucapkan, "Subhanallah wa bihamdi" sebanyak sepuluh kali, lalu mengucapkan, Subhanal Malik Al-Quddus sebanyak sepuluh kali, beristighfar sebanyak sepuluh kali, bertahmid sebanyak sepuluh kali, kemudian mengucapkan, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sempitnya dunia dan sempitnya hari kiamat sepuluh kali". Kemudian beliau memulai shalat". [HR. Abu Dawud]

Sumber:
1️⃣ Fiqh Al-Asma Al-Husna karya Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr.

2️⃣ An-Nahj Al-Asma fii Syarh Asma Allah Al-Husna karya Syaikh Muhammad Al-Hamud An-Najdi.

#tauhid_asma_wa_shifat
#asmaulhusna

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

14 Jan, 05:20


لا يكون الإنسان في حالٍ إلا قال: لو أنَّ لي كذا .. لكان خيرًا،

لو حصلَ كذا، لو زالَ كذا .. لبلغت الراحة

ولا راحة للعبد قبل الجنة، فالسعيدُ من رضي.

"Ketika berada dalam suatu kondisi, manusia pasti berkata, Seandainya saya memiliki hal ini dan hal itu, pasti akan lebih baik...

Seandainya hal ini terjadi dan seandainya hal itu tak ada, pasti akan tercapai ketenangan...

Padahal hamba tak akan merasakan ketenangan sebelum berada di surga, maka orang yang beruntung adalah mereka yang ridha."

Syaikh Muhammad Salim Buhairi

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

13 Jan, 23:00


Syaikh Abdurrazzaq al-Badr menuturkan,

المرأة الكريمة ما تنسى محاسن زوجها في غلطة واحدة

"Wanita yang mulia tidak akan melupakan kebaikan suaminya hanya karena satu kesalahan."

#nasihatpernikahan

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

11 Jan, 06:32


Jika niat baik muncul untuk beramal shalih, insya Allah pemiliknya tidak akan merugi, karena dengan niatnya itu ia bisa meraih pahala meski tak beramal shalih.

Hal ini seperti yang disebutkan Ibnu al-Qayyim ketika memaparkan maqam kedermawanan (الجود) berikut variannya. Di antara varian kedermawanan adalah "berderma dengan kehormatan"

Beliau menuturkan,

السابعة: الجود بالعرض ، كجود أبي ضمضم من الصحابة رضي الله عنهم . كان إذا أصبح قال : اللهم إنه لا مال لي أتصدق به على الناس . وقد تصدقت عليهم بعرضي ، فمن شتمني ، أو قذفني: فهو في حل . فقال النبي صلى الله عليه وسلم: من يستطيع منكم أن يكون كأبي ضمضم؟

وفي هذا الجود من سلامة الصدر ، وراحة القلب ، والتخلص من معاداة الخلق ما فيه

"Ketujuh: Berderma dengan kehormatan, seperti kedermawanan Abu Dhamdam dari para Sahabat radhiallahu 'anhum.

Jika berada di pagi hari, beliau berdo'a, "Ya Allah, sesungguhnya aku tidak memiliki harta untuk aku sedekahkan kepada manusia. Dan aku telah bersedekah kepada mereka dengan kehormatanku, maka siapa yang mencelaku, atau menuduhku, maka dia telah kumaafkan."

Maka Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, "Siapa di antara kalian yang mampu seperti Abu Dhamdam?" [HR. Abu Dawud]

Komentar Ibnu al-Qayyim, "Dan dalam kedermawanan jenis ini terdapat kelapangan dada, ketenangan jiwa, dan kebersihan hati dari permusuhan terhadap makhluk."

Sumber: Madarij as-Salikin 3/9.

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

11 Jan, 02:55


Allah ta'ala berfirman,

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"...kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. Al-Furqon:70]

Ibnu al-Qayyim menuturkan,

إذا عزمَت التوبةَ وصحَّت، ونشأت مِن صميمِ القلبِ أحرقت ما مرَّت عليه مِن السَّيِّئات، حتَّى كأنَّها لم تكن، فإنَّ التَّائب مِن الذَّنب كمَن لا ذنب له

"Jika taubat itu bulat dan benar, dan muncul dari lubuk hati, ia akan membakar semua dosa yang pernah dilakukannya, hingga seolah-olah tidak ada. Sesungguhnya, orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak memiliki dosa."

#tafsir

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

09 Jan, 07:11


من خلقه الله للجنة؛ لم تزل تأتيه المكاره، والمؤمن الحازم يثبت للعظائم، ولا يتغير فؤاده ولا ينطق بالشكوى لسانه

"Siapa yang diciptakan Allah untuk masuk ke dalam surga; maka kesulitan akan selalu datang kepadanya, dan orang beriman yang teguh akan tetap tegar menghadapi ujian besar, hatinya tidak terombang-ambing, dan lidahnya tidak mengucapkan keluhan."

Ibnu al-Qayyim dalam al-Fawaid

#tauhid

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

09 Jan, 03:21


Document from Ichwan Muslim

Belajar Tauhid

08 Jan, 13:21


Orang-orang berkata, "Sabar itu ada batasnya."

Kataku, "Dan bisa jadi sabar itu tanpa batas, karena dalam hadits dinyatakan,

ومن يتصبر يُصبره الله

"Setiap orang yang berusaha bersabar, niscaya Allah akan menganugerahkannya kesabaran."

Perbendaharaan yang dimiliki Allah tidak akan habis, berapa pun Dia memberikannya kepada hamba-hamba-Nya.

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

06 Jan, 06:46


Allah ta'ala berfirman,

فَأَسَرَّها يُوسُفُ فِي نَفْسِهِ وَ لَمْ يُبْدِها لَهُمْ

"Maka Yusuf menyembunyikan (kekesalan) dalam hatinya dan tidak menampakkannya kepada mereka." [QS.Yusuf:77]

لا يهمُّك ما يقولُ الناسُ عنك، ففي سبيلِ الوصُولِ إلی الهَدف، عليكَ تحمُّل الافتراءاتِ ووخزَ الكلام، تصبَّر، ولا تدَع مثلَ هذه الأمورِ تُؤثرُ فيك، وواصلْ طريقَك بهمةٍ لبلوغِ غايتِك

"Jangan pedulikan apa yang dikatakan orang tentangmu, dalam mencapai tujuan. Anda harus mampu menanggung fitnah dan sindiran. Bersabarlah, dan jangan biarkan hal-hal seperti itu mempengaruhi dirimu. Teruslah bergerak dengan semangat untuk mencapai cita-citamu."

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

04 Jan, 07:07


Allah ta'ala berfirman,

قُلْ اِنَّمَآ اَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍۚ اَنْ تَقُوْمُوْا لِلّٰهِ مَثْنٰى وَفُرَادٰى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوْاۗ مَا بِصَاحِبِكُمْ مِّنْ جِنَّةٍۗ اِنْ هُوَ اِلَّا نَذِيْرٌ لَّكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيْدٍ 

"Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku hendak menasihatimu dengan satu hal saja, (yaitu) agar kamu menghadap Allah dengan ikhlas, baik berdua-dua maupun sendiri-sendiri, kemudian memikirkan (perihal Nabi Muhammad). Kawanmu itu tidak gila sedikit pun. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu bahwa di hadapanmu ada azab yang keras.” [QS.Saba:46]

Ibnu al-Qayyim berkata,

ولما كان للإنسان الذي يطلب معرفة الحق والصواب حالتان: أحدهما: أن يكون ناظرا مع نفسه. والثانية: أن يكون مناظرا لغيره

أمرهم بخصلة واحدة وهي أن يقوموا لله اثنين اثنين فيتناظران ويتساءلان بينهما، وواحدا واحدا يقوم كل واحد مع نفسه فيتفكر في أمر هذا الداعي وما يدعو إليه، ويستدعي أدلة الصدق والكذب، ويعرض ما جاء به عليها ليتبين له حقيقة الحال.

فهذا هو الحجاج الجليل، والإنصاف البين، والنصح التام

"Ketika manusia yang mencari kebenaran memiliki dua keadaan, yaitu dia berdialog dengan dirinya sendiri atau dia berdialog dengan orang lain.

Maka, Allah ta'ala memerintahkan mereka dengan satu cara yaitu menghadap kepada Allah dengan ikhlas, baik dengan berkelompok untuk berdialog dan saling bertanya satu sama lain, atau pun dengan bersendirian untuk merenung bersama dirinya sendiri tentang apa yang disampaikan oleh sang pendakwah dan apa yang dia dakwahkan, mencari bukti atas kebenaran dan kebohongan, dan membandingkan apa yang disampaikannya dengan bukti tersebut untuk mengetahui hakikat keadaan yang sebenarnya.

Inilah hujjah yang agung, keadilan yang jelas, dan nasihat yang paripurna." [Ash-Shawa'iq Al-Mursalah 1/237].

#tafsir

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

02 Jan, 02:12


Document from Ichwan Muslim

Belajar Tauhid

31 Dec, 16:51


BERANGGAPAN SIAL BUKANLAH KARAKTER KITA

🌿 Tidak sedikit muslim di hari ini yang merasa cemas dan beranggapan sial terhadap hari-hari dan tempat-tempat tertentu, baik karena adat dan tradisi, atau karena di waktu dan tempat tersebut pernah terjadi peristiwa kecelakaan.

🔍 Namun, perhatikanlah tindakan para Sahabat dan Rasulullah agar kita dapat meneladani mereka.

Tidak ada ujian yang menimpa kaum muslimin seperti ujian yang menimpa mereka di Perang Uhud, dan meskipun demikian, kita tidak mendengar seorang Sahabat pun yang merasa beranggapan sial terhadap bulan Syawal, di mana di bulan itulah mereka mengalami cobaan Uhud.

👉 Dan anda melihat Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika melihat Uhud setelah bertahun-tahun, saat dalam perjalanannya menuju Perang Tabuk malah berkata,

هذا أحد، وهو جبل يحبنا ونحبه

"Ini adalah Uhud. Ia adalah gunung yang mencintai kami dan kami pun mencintainya."

👉 Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, beliau berkata,

كان النبي ﷺ يعجبه الفأل الحسن ويكره الطيرة

"Nabi ﷺ menyukai pada al-fa'lu al-hasan dan membenci ath-thiyarah."

🔹 Al-Fa'lu Al-Hasan merupakan perkataan baik yang didengar seseorang, sehingga menenangkan dirinya dan berprasangka baik kepada Allah.

🔸 Sedangkan ath-thiyarah adalah beranggapan sial/pesimis.

🍂 Jauhilah sikap beranggapan sial terhadap peristiwa, waktu, dan tempat, karena semua yang terjadi padamu adalah atas takdir Allah.

#tauhid

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

31 Dec, 13:58


Hukum Bergembira dalam Perayaan Non-Muslim

Syaikh Abdurrahman ibn Nashir al-Barrak mengatakan,
 
 من الاحتفاء بأعياد الكفار: الفرحُ بها، واتخاذها مناسبةً بحيث يُهنّئُ المسلمون بعضهم بعضًا، ويفعلون من مظاهر الفرح ما جرت به العادةُ في الأعياد، وهذا أقبحُ ما يكون من التشبُّهِ بالكفار في أعيادهم

"Hal yang termasuk merayakan hari raya orang kafir adalah bergembira dengannya, menjadikannya sebagai kesempatan di mana para muslim saling memberi selamat, dan melakukan berbagai bentuk kegembiraan yang biasa dilakukan dalam perayaan, dan hal ini adalah bentuk terburuk dari perbuatan meniru orang kafir dalam perayaan mereka."

Sumber: https://sh-albarrak.com/article/10577

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

31 Dec, 02:49


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لا يَنظرُ اللَّهُ إلى امرأةٍ لا تَشكرُ لزوجِها وَهيَ لا تَستَغني عنهُ

"Allah tidak akan melihat (dengan pandangan rahmat) kepada seorang wanita yang tidak berterima kasih kepada suaminya, padahal dia butuh kepadanya." [HR.An-Nasai dan Al-Hakim]

Penjelasan Hadits

طاعةُ الزَّوجِ والإحسانُ إليه، والاعتِرافُ بجَميلِه وشُكرِه، من الأُمورِ التي تُوجِبُ رضا اللهِ، ومُخالفةُ هذه الأُمورِ تَجلِبُ سَخَطَه سُبحانَه وعَذابَه.

وفي هذا الحَديثِ يقولُ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: "لا يَنظُرُ اللهُ تَبارك وتَعالى"، وصِفَةُ النَّظَرِ من الصِّفاتِ الفِعليَّةِ، المُقيَّدةِ بمَشيئةِ اللهِ سُبحانَه وتَعالى، ولا تكونُ إلاَّ لِمَن يُحِبُّه،

والمعنى: لا يَنظُرُ اللهُ تعالى نَظرَةً فيها رَحمةٌ "إلى امرَأةٍ لا تَشكُرُ لزَوجِها، وهي لا تَستَغني عنه"، يعني: أنَّ زَوجَها أحسَنَ إليها، وقام بأُمورِها لدَرَجةٍ تَصِلُ إلى عَدَمِ الاستِغناءِ عنه، ومع ذلك هي لا تَشكُرُه، وتَكفُرُ مَعروفَه، ولا

يُقصَدُ بالشُّكرِ هنا مُجرَّدُ الشُّكرِ باللِّسانِ، ثم تُؤذيهِ بمَساوِئِ الأفعالِ والأخْلاقِ والخِصالِ، بل الشُّكرُ يُقصَدُ به هنا: الثَّناءُ عليه باللِّسانِ والأفعالِ من إظهارِ السُّرورِ، والرَّاحَةِ بالحَياةِ في كَنَفِه، والقِيامِ على أُمورِه وأُمورِ وَلَدِه، وخِدمَتِه، وعَدَمِ التَّخلِّي عنه في مِحَنِه، وعَدَمِ تَتَبُّعِ عَثَراتِه، وتَركِ الإساءَةِ إليه في مَواطِنِ خَلَلِه، وزَلَلِـهِ وقُصورِه، وتُجيبُه إذا طَلَبَها، وتَستَمِعُ إليه إذا ما أفْضَى إليها، وتَحفَظُ سِرَّه إذا أسَرَّ إليها بشَيءٍ، إلى غيرِ ذلك

"Ketaatan kepada suami dan berbuat baik kepadanya, serta mengakui kebaikan dan berterima kasih kepadanya, merupakan hal-hal yang akan mengundang keridhaan Allah. Sebaliknya, menyelisihi hal tersebut akan mendatangkan kemarahan dan siksa-Nya.

Dalam hadis ini, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "لا يَنظُرُ اللهُ", dimana sifat melihat adalah salah satu sifat fi'liyah yang dibatasi dengan kehendak Allah, yang hal ini hanya diberikan kepada orang-orang yang dicintai-Nya.

Artinya, Allah tidak akan melihat dengan pandangan yang penuh rahmat kepada seorang wanita yang tidak berterima kasih kepada suaminya, padahal dia butuh kepadanya.

Suaminya telah berbuat baik kepadanya dan memenuhinya dalam urusan-urusannya hingga pada tingkatan wanita itu tidak dapat lepas darinya, namun dia malah tidak berterima kasih kepadanya dan mengingkari kebaikannya.

Berterima kasih yang dimaksud di sini bukan sekedar ucapan terima kasih di lisan, lalu menyakiti suami dengan perbuatan dan akhlak yang buruk, tetapi terima kasih yang dimaksud di sini adalah memuji suami dengan lisan dan perbuatan, menunjukkan rasa bahagia, merasa nyaman dalam hidup bersamanya, mengurus urusannya dan urusan anaknya, melayaninya, tidak meninggalkannya dalam masa-masa sulit, tidak mencari-cari kesalahannya, tidak berbuat jahat kepadanya ketika berada dalam keadaan yang lemah dan kekurangan, serta meresponnya saat memanggilnya, mendengarkannya ketika dia berbicara, menjaga rahasianya jika dia menceritakan sesuatu, dan lain sebagainya."

Sumber: https://dorar.net/hadith/sharh/111643

#nasihatpernikahan
#wanitashalihah

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

30 Dec, 13:17


Allah ta'ala berfirman,

لَا يُسۡـَٔلُ عَمَّا يَفۡعَلُ وَهُمۡ يُسۡـَٔلُونَ

"(Allah) tidak ditanya tentang apa yang Dia kerjakan, tetapi merekalah yang akan ditanya." [QS.Al-Anbiya:23]

والله هو المتفرد في ملكه وقضائه، لا يسأله أحد عما قدَّره وقضى به، وهو يسأل عباده عن أعمالهم، ويجازيهم عليها

"Allah Maha Esa dalam mengurusi kerajaan, kekuasaan, dan keputusan-Nya. Tidak ada yang berhak menanyakan tentang apa ditakdirkan dan diputuskan-Nya, bahkan Dialah yang akan bertanya dan memintai pertanggungjawaban dari hamba-hamba-Nya atas amal perbuatan mereka, serta akan memberikan mereka balasan yang setimpal dengannya." [Al-Mukhtashar fi Tafsir Al-Quran Al-Karim]

#tafsir

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

29 Dec, 14:52


Allah ta'ala berfirman,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوكّلِين

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal." [QS.Ali Imran:159]

حتى لو لم يتحقق لك ما تريد ... ما دمتَ متوكلًا على الله ... يكفيك أنَّ الله ... يحبك ...

Bahkan jika apa yang kamu inginkan tidak tercapai ... selama kamu bertawakal kepada Allah ... cukup bagimu bahwa Allah ... mencintaimu ...

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

28 Dec, 22:55


FIKIH RINGKAS NAMA-NAMA ALLAH YANG INDAH

NAMA KEEMPAT DAN KELIMA: AL-MALIK, AL-MALIIK  (YANG MAHA MERAJAI)


Makna


Kedua nama ini menunjukkan bahwa Allah ta'ala adalah pemilik kekuasaan, yaitu: Pemilik segala sesuatu yang dikuasainya tanpa ada penolakan atau perlawanan.

Dampak keimanan terhadap kedua nama ini

1️⃣ Menetapkan kedua nama Al-Malik dan Al-Maliik beserta sifat merajai (al-mulk) bagi Allah ta'ala.

2️⃣ Beribadah kepada Allah dengan konsekuensi dari kedua nama ini tersebut seperti:

🔘 Meyakini bahwa kerajaan yang hakiki adalah milik Allah semata, dan dalam hal tersebut tidak ada yang bersekutu dengan-Nya; serta setiap orang yang merajai/menguasai sesuatu hanyalah karena Allah memberikan kepadanya, dan pemberian Allah itu adalah sebagai ujian dan cobaan.

🔘 Jika seorang hamba mengimani bahwa dia memiliki Rabb yang memiliki kerajaan yang mutlak, yang memberikan kerajaan/kekuasaan kepada siapa yang Dia kehendaki, yang mengangkat derajat siapa yang Dia kehendaki, dan yang merendahkan siapa yang Dia kehendaki, maka hal ini mendorongnya untuk taat kepada Allah dengan ketaatan yang mutlak dan mewujudkan pengabdian yang tulus kepada-Nya dengan merendahkan diri, berlindung kepada-Nya, dan memohon karunia yang besar kepada-Nya.

🔘 Tidak diperbolehkan menyebut diri sebagai Raja Diraja atau gelar yang semisal, karena tidak ada yang Mahamerajai melainkan Allah semata.

🔘 Berdoa dan meminta kepada Allah dengan menggunakan nama-nama yang agung ini.

Sumber:

1️⃣ Fiqh Al-Asma Al-Husna karya Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr.

2️⃣ An-Nahj Al-Asma fii Syarh Asma Allah Al-Husna karya Syaikh Muhammad Al-Hamud An-Najdi.

#tauhid_asma_wa_shifat
#asmaulhusna

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

28 Dec, 22:11


أخـتـي الـغـالـيـة لـيـسـت الـقـضـيـة وضـع خـاتـم فـي يـدكِ ،الـقـضـيـة هـي وضـع ديـنـك فـي يـد رجـل ربـمـا بـه سـيـزداد أو يـنـقـص!.فـأحـسـنـي الإخـتـيـار

"Saudariku yang terkasih, pernikahan bukanlah masalah menempatkan cincin di tanganmu, namun pernikahan adalah masalah menempatkan agamamu di tangan seorang pria yang mungkin akan menguatkan atau melemahkannya! Jadi, pilihlah pasangan dengan baik."

#nasihatpernikahan

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

28 Dec, 06:11


وَكُلُّ صَغِيرٍ وَكَبِيرٍ مُسْتَطَرٌ

"Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis." [QS.Al-Qamar:53]

آيةٌ مزلزلة، إذا كانت الأعمالُ مكتوبة، والنوايا مرصودة، والملائكةُ شهود، والربّ خبيرٌ بصير، فكيفَ يظنّ بعضُ البشر أنّه سينجو بجرائمه؟!
إنّ هذا الكون ليس فيه الناس فحسب، ولكن دبره ربّ الناس الذي يعلمُ، ويُحصي، ويكتب، ويُحاسِب، فاحذر مما يُكتب في صحائفك

"Ayat yang mengguncang, jika amal-amal telah tertulis, niat-niat telah tercatat, para malaikat menjadi saksi, dan Allah adalah Dzat yang Mahamengetahui dan Mahamelihat, maka bagaimana mungkin sebagian manusia berpikir bahwa mereka akan selamat dari kejahatan mereka?!

Sesungguhnya alam semesta ini tidak hanya dihuni oleh manusia, tetapi ada Allah, Rabb manusia yang mengaturnya, yang mengetahui, menghitung, menulis, dan menghisab, maka berhati-hatilah terhadap apa yang tertulis dalam catatanmu."

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

27 Dec, 06:04


Awal Mula Kesyirikan yang Terjadi pada Manusia

Terdapat sejumlah pendapat dalam menentukan awal mula penyimpangan sehingga timbul kesyirikan.

Ada ulama yang mengatakan kesyirikan terjadi dilakukan oleh anak nabi Adam. Ada juga yang menyatakan kesyirikan terjadi pada zaman Idris alaihi as-salam. Ada yang mengatakan kesyirikan berasal dari Adam 'alaihi as-salam. Dan ada yang mengatakan kesyirikan terjadi pada zaman kaum Nuh alaihi as-salam.

Pendapat keempat adalah yang paling mendekati kebenaran berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma yang menyatakan,

كان بين نوح وآدم عشرة قرون كلهم على شريعة من الحق فاختلفوا فبعث الله النبيين مبشرين ومنذرين

“Antara Adam dan Nuh terdapat jarak 10 abad. Mereka semua berada di atas syariat dari Al-Haq (Allah). Kemudian mereka saling berselisih. Kemudian Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan.”¹

Berdasarkan pendapat ini terlihat bahwa sebab utama terjadinya kesyirikan adalah karena mengultuskan orang shalih. Hal ini menunjukkan bahaya mengultuskan orang shalih, yang ditambah dengan ketergantungan pada bintang dan planet, serta menunjukkan perlu untuk mewaspadainya.

Ibnu Taimiyah berkata,

الشرك في بني آدم أكثره عن أصلين:

أولهما: تعظيم قبور الصالحين وتصوير تماثيلهم للتبرك بها، وهذا أول الأسباب التي بها ابتدع الآدميون الشرك وهو شرك قوم نوح ....

والسبب الثاني: عبادة الكواكب، فكانوا يصنعون للأصنام طلاسم للكواكب ويتحرون الوقت المناسب لصنعة ذلك الطلسم، ويصنعونه من مادة تناسب ما يرونه من طبيعة ذلك الكوكب، ويتكلمون عليها بالشرك والكفر، فتأتي الشياطين فتكلمهم وتقضي بعض حوائجهم، ويسمونها روحانية الكواكب، وهي الشيطان أو الشيطانة التي تضلهم


"Syirik pada anak Adam sebagian besar berasal dari dua hal:

Pertama: Mengultuskan kuburan orang shalih dan membuat patung-patung mereka untuk bertabarruk. Hal ini merupakan sebab pertama yang melatarbelakangi manusia  memunculkan syirik, yaitu kesyirikan yang dilakukan kaum Nuh 'alaihi as-salam.

Kedua: Penyembahan terhadap bintang-bintang. Mereka membuat simbol untuk berhala-berhala berdasarkan bintang-bintang; dan memilih waktu yang tepat untuk membuat simbol tersebut. Mereka membuatnya dari bahan yang sesuai dengan sifat bintang yang mereka lihat.

Lalu mereka merekayasa cerita untuk berhala-berhala tersebut yang mengandung kesyirikan dan kekufuran. Setan pun kemudian mendatangi mereka, berbicara kepada mereka serta memenuhi beberapa kebutuhan mereka. Mereka lantas menamakannya sebagai ruh dari bintang-bintang tersebut, padahal ia adalah setan lelaki atau setan perempuan yang menyesatkan mereka."²

Footnote:
(1) Diriwayatkan oleh Al-Tabari dalam tafsirnya (3/620), dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/546). Dinilai shahih oleh Ibnu al-Qayyim dalam Ighatsah al-Lahafan (2/620).

(2) Ar-Raddu 'alaa al-Manthiqiyyin hal. 285.

Diterjemahkan dari: Al-Muntaqa min Al-Maslak Ar-Rasyid ilaa Syarh Kitaab at-Tauhid hal. 30.

#tauhid

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

27 Dec, 03:46


Document from Ichwan Muslim

Belajar Tauhid

24 Dec, 08:18


Allah ta'ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi." [QS. Fathir:29]

3 bentuk perniagaan yang tak mengenal kerugian, yaitu membaca al-Quran, menegakkan shalat, dan bersedekah. Setiap perniagaan berpotensi menguntungkan dan merugikan, kecuali perniagaan dengan Allah yang hanya akan mendatangkan keuntungan.

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

23 Dec, 23:49


Salah satu cara untuk membersihkan hati dari iri hati (hasad) adalah mengingat-ingat berbagai kenikmatan yang telah diberikan Allah. Allah ta'ala berfirman,

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

"Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat." [QS. Al-Baqarah: 47]

Ibnu Asyur menjelaskan,

أمرهم بتفكر النعم التي أنعم بها عليهم لينصرفوا بذلك عن حسد غيرهم فإن تذكير الحسود بما عنده من النعم عظة له وصرف له عن الحسد الناشئ عن الاشتغال بنعم الغير وهذا تعريض بهم أنهم حاسدون للعرب فيما أوتوا من الكتاب والحكمة ببعثة محمد ﷺ وانتقال النبوة من بني إسرائيل إلى العرب وإنما ذكروا بذلك لأن للنفس غفلة عما هو قائم بها وإنما تشتغل بأحوال غيرها لأن الحس هو أصل المعلومات فإذا رأى الحاسد نعم الغير نسي أنه أيضا في نعمة فإذا أريد صرفه عن الحسد ذكر بنعمه حتى يخف حسده فإن حسدهم هو الذي حال دون تصديقهم به

"Allah memerintahkan Bani Israil untuk merenungkan berbagai kenikmatan yang telah diberikan, sehingga dengan hal itu mereka mampu berpaling dari iri hati terhadap orang lain.

Sesungguhnya mengingatkan orang yang tengah ditimpa iri hati terhadap berbagai nikmat yang dimilikinya merupakan nasihat baginya dan dapat mengalihkan perhatiannya dari iri hati yang muncul akibat sibuk memperhatikan nikmat yang diperoleh orang lain.

Apa yang diungkapkan dalam ayat ini merupakan sindiran kepada Bani Israil yang iri terhadap orang Arab atas kenikmatan yang diberikan kepada mereka berupa Kitab Suci (Al-Quran) dan hikmah dengan diutusnya Muhammad ﷺ, serta perpindahan nubuwat dari Bani Israil kepada orang Arab.

Dalam ayat ini, Bani Israil dinyatakan demikian, karena jiwa cenderung lalai terhadap kenikmatan yang ada pada dirinya dan lebih memikirkan keadaan orang lain, karena panca indera memang merupakan sumber informasi. Itulah mengapa, jika memperhatikan kenikmatan yang dimiliki orang lain, maka orang yang ditimpa iri hati pun lupa bahwa sebenarnya ia juga berada dalam curahan nikmat.

Oleh karena itu, jika ingin mengalihkan perasaan iri hatinya, ingatkanlah dia terhadap berbagai kenikmatan yang dimilikinya agar rasa irinya berkurang, karena iri hati Bani Israil adalah sebab yang menghalangi mereka untuk percaya kepada-Nya."  [At-Tahrir wa at-Tanwir]

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

22 Dec, 23:20


FIKIH RINGKAS NAMA-NAMA ALLAH YANG INDAH

NAMA KEDUA DAN KETIGA: AR-RAHMAN, AR-RAHIM 


Makna


Ar-Rahman: Dzat yang memiliki rahmat yang mencakup seluruh makhluk di dunia dan orang-orang yang beriman di akhirat. 

Ar-Rahim: Dzat yang memiliki rahmat yang diperuntukkan bagi orang-orang beriman di hari kiamat. 

Dampak keimanan terhadap dua nama ini

1️⃣ Penetapan dua nama ini, yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim, serta penetapan sifat rahmat bagi Allah.

2️⃣ Beribadah kepada Allah sesuai dengan dua nama ini, yaitu dengan:

🔘 Memiliki sifat rahmat dan berakhlak dengan sifat itu.

🔘 Merasakan luasnya rahmat Allah Ta'ala, dan bahwa tidak ada makhluk yang terlepas dari rahmat-Nya di sepanjang malam dan siang. 

🔘 Bersyukur kepada Allah dan memuji-Nya karena apa yang Allah berikan kepada makhluk-Nya berupa kebaikan, nikmat, dan kebajikan adalah bukti dari rahmat yang sempurna, yang mencakup segala sesuatu. 

🔘 Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ketaatan dan kebaikan, karena hal itu merupakan sebab untuk memperoleh dan mengundang rahmat Allah. 

🔘 Memperkuat tauhid dan penghambaan yang tulus kepada Allah dengan merendahkan diri kepada-Nya, tunduk kepada-Nya, dan memohon di hadapan-Nya sambil merasakan rahmat-Nya dan pengaruhnya. 

🔘 Berdoa dan memohon kepada Allah dengan dua nama yang agung ini. 

Sumber

1️⃣ Fiqh Al-Asma' Al-Husna karya Syaikh Abdul Razaq Al-Badr.

2️⃣ An-Nahj Al-Asma fi Syarh al-Asma al-Husna karya Muhammad Al-Hamud An-Najdi.

#tauhid_asma_wa_shifat
#asmaulhusna

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

22 Dec, 23:01


Syaikh Sulayman Ar-Ruhaili menuturkan,

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَعَلِّمُ أَهْلَهُ وَيُرْشِدُهُم إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُهُمْ بِالطَّاعَةِ ، وَيُنْكِرُ عَلَيْهِمْ إِذَا أَخْطَأُوا ﷺ...

وَهَكَذَا الرَّجُلُ ، لَطِيفُ الْمَعْشرِ هَادٍ إِلَى دِينِ اللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ ، يَحْرِصُ عَلَى أَنْ يَقِيَ أَهْلَهُ النَّارَ ، يُعْلِّمُهُمْ إِذَا تَعَلَّمَ ، إِذَا أَخَذَ فَائِدَةً أَتْحفَ بِهَا أهلَه ، وَيَأْمُرُهُمْ بِالْخَيْرِ أَمْرَ إِلْزَامٍ أَوْ أَمْرٍ نَدبٍ عَلَى حَسَبِ الطَّاعَةِ ، وَيُنْكِرُ عَلَيْهِمْ الْمُنْكَرَ وَيَحْرِصُ عَلَى أَنْ يَكُونَ سَبَبًا فِي هِدَايَتِهِمْ

"Nabi ﷺ mengajarkan keluarganya dan membimbing mereka kepada kebaikan serta memerintahkan mereka untuk taat, dan beliau mengingkari mereka jika melakukan kesalahan.

Demikianlah seorang lelaki, lembut dalam pergaulan, berperan sebagai penunjuk jalan kepada agama Allah Ta'ala, dan berusaha agar keluarganya terhindar dari api neraka.

Jika menuntut ilmu, dia pun mengedukasi mereka; jika mendapatkan manfaat, dia pun akan membagikannya kepada keluarganya.

Dia memerintahkan mereka untuk melakukan kebaikan, baik hal itu suatu kewajiban atau anjuran yang disesuaikan dengan ketaatan; serta melarang mereka dari perbuatan yang buruk dan berusaha keras agar dirinya menjadi sebab agar keluarganya memperoleh petunjuk.

Sumber: Ushul Mu'amalah al-Ahl wa al-Ashab

#nasihatpernikahan

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

21 Dec, 09:44


لا تقل "اللهم إني أتوب إليك"، ثم لا تتوب فتكون كذبة وتكون ذنباً، ولكن قل "اللهم تب علي"

Jangan katakan, "Ya Allah, aku bertaubat kepada-Mu" lantas engkau tidak bertaubat, karena hal itu akan menjadi kebohongan dan dosa, tetapi katakanlah, "Ya Allah, terimalah taubatku."

Al-Zuhd karya Ahmad bin Hanbal

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

20 Dec, 06:22


Nafkah yang Paling Utama

Agama kita yang mulia selalu membimbing kita untuk melaksanakan amalan dengan pahala terbesar agar kita tidak teralihkan oleh amalan yang kurang utama sehingga meninggalkan amalan yang lebih utama.

Rasulullah ﷺ bersabda:

دينارٌ أنفقْتَهُ في سبيلِ اللهِ ، ودينارٌ أنفقتَهُ في رقَبَةٍ ، و دينارٌ تصدقْتَ بِهِ على مسكينٍ ، ودينارٌ أنفقتَهُ على أهلِكَ ، أعظمُهما أجرًا الذي أنفقْتَهُ على أهلِكَ

"Satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu, itu pahalanya lebih besar, daripada pahala satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, dan satu dinar yang engkau keluarkan untuk seorang miskin." [HR.Muslim]

Nabi ﷺ tidak memotivasi kita untuk membatasi pengeluaran hanya untuk keluarga, tetapi ia memberi urutan dalam kondisi yang terbatas, bahwa yang pertama diperhatikan untuk dinafkahi adalah keluarga karena menafkahi mereka adalah kewajiban.

Jika seseorang termasuk orang yang mampu, maka setelah mencukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya, ia dianjurkan untuk membelanjakan hartanya di semua jalan kebaikan yang dicintai dan diridhai Allah.

Jadi saudaraku...

Janganlah pelit dalam membelanjakan uang untuk keluargamu, dan ingatlah bahwa itu adalah harta Allah, maka pergunakanlah untuk apa yang diwajibkan Allah subhanahu wa ta'ala, dan berniatlah ketika menafkahi mereka, agar hal itu terhitung sebagai sedekah bagimu dengan izin Allah.

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

18 Dec, 12:15


إذا رأيت مبتلى في دينه فاحمد الله على العافية

Jika kamu melihat seorang yang tertimpa musibah dalam agamanya, maka bersyukurlah kepada Allah atas keselamatan yang diberikan padamu.

ولا ترى لنفسك فضلا عليه وتقول لنفسك

Janganlah kamu merasa lebih baik dari orang itu dan katakanlah pada dirimu

قد أقيمت علي من الحجج من العلم وبلوغ النصوص ووضوحها وتوافر أهل الفضل حولي وتيسر العلم لي أو صلاح والدي   أعظم مما بلغ هذا الرجل ولعلها لو بلغته وتوافرت له كان أكثر بعدا مما هو فيه مني

"Sesungguhnya hujjah berupa ilmu, tersampaikannya dalil dan kejelasannya telah tegak pada diriku; serta keberadaan orang-orang shalih di sekitarku, kemudahan ilmu yang kuperoleh atau kebajikan orang tuaku lebih besar daripada yang diperoleh orang tersebut, yang mungkin jika memperoleh apa yang aku miliki, ia akan lebih menjauhi fitnah agama itu ketimbang diriku."

أكرمني الله بفضله بنعم دنيوية وسعة في الرزق كفتني فتنة الوقوع فيما وقع فيه ولعله لو رزق كما رزقت لكان أورع وأتقى

"Allah memuliakanku dengan karunia-Nya berupa nikmat dunia dan kelapangan rezeki yang cukup bagiku untuk terhindar dari fitnah yang menimpa dirinya, dan mungkin jika ia diberi rezeki seperti yang aku miliki, ia akan lebih shalih dan lebih bertakwa."

ستر الله مني القبيح وكشف منه قبيحه فلعل ما كشف منه كفارة له

"Allah menutup keburukanku dan membongkar keburukan dirinya, mungkin aibnya yang dibongkar itu merupakan penebus bagi dosanya."

أظهر الله للناس صلاحي وأخفى صلاحه ولعل له خبيئة من صالح عمل يسبق بها غيره

"Allah menunjukkan kebaikanku kepada manusia dan menyembunyikan kebaikannya, boleh jadi dia memiliki suatu amal shalih yang membuatnya mampu mengungguli orang lain."

يا نفس لا تدرين بما يختم لك وله فدعي عنك العجب والأمن وأقبلي على خويصة نفسك وسلي الله لك وله الهداية

"Wahai jiwaku, kamu tidak tahu bagaimana akhir kehidupanmu dan dirinya, maka tinggalkanlah rasa 'ujub dan rasa aman, serta fokuslah pada dirimu sendiri serta mohonlah kepada Allah agar mengaruniakan petunjuk untukmu dan untuknya."

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

16 Dec, 01:38


Jika orang beriman yakin bahwa semua takdir berada di tangan Allah Yang Mahatinggi, dan bahwa kesudahan segala sesuatu akan kembali kepada-Nya, niscaya ia tahu bahwa Allah yang telah membuat air mata mengalir di matanya mampu untuk menciptakan senyuman di bibirnya.

Allah ta'ala berfirman,

وَأَنَّ إِلى رَبِّكَ المُنتَهى ۝ وَأَنَّهُ هُوَ أَضحَكَ وَأَبكى ۝ وَأَنَّهُ هُوَ أَماتَ وَأَحيا …. وَأَنَّهُ هُوَ أَغنى وَأَقنى

"Dan bahwasanya kepada Rabb-mulah kesudahan (segala sesuatu). Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan...Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan." [QS.An-Najm: 42-44, 48]

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

16 Dec, 01:11


   لا تتعلّق فتُعلّق!

 تعلقك المفرط بالأشخاص يجعل سعادتك ونجاحاتك مرتبطة بوجودهم؛

فإن غابوا أو رحلوا رحلت سعادتك ونجاحاتك؛
بغيابهم!

اجعل تعلقك بالله "فالتعلق بغير الله ذل وعلامة الإفلاس الإستئناس بالناس

Jangan bergantung sehingga kamu pun berada dalam ketergantungan!

"Ketergantunganmu yang berlebihan pada orang-orang membuat kebahagiaan dan kesuksesanmu bergantung pada keberadaan mereka.

Jika mereka pergi atau meninggalkanmu, maka kebahagiaan dan kesuksesanmu juga akan pergi dengan kepergian mereka!

Jadikan kebergantunganmu kepada Allah karena kebergantungan kepada selain Allah adalah kehinaan dan tanda kebangkrutan adalah kebergantungan pada orang lain."

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

12 Dec, 22:05


2123 - Tuntunan Nabi Mendidik Istri - EBook.pdf

Belajar Tauhid

07 Dec, 06:04


Alasan cemburu tidaklah membenarkan wanita untuk mengucapkan sesuatu yang mengundang kemurkaan Allah padanya.

Hal yang tidak termasuk dalam uraian di atas adalah ketidaksukaan seorang wanita ketika suaminya menikah lagi, karena hal itu bukanlah kebencian terhadap syariat, tetapi kebencian karena ia harus berbagi suami dengan orang lain.

Hal ini adalah bagian dari cemburu dan pelit, bukan kebencian terhadap syariat; oleh karena itu, wanita muslimah tidak merasa keberatan dengan poligami yang dilakukan pria lain, bahkan mungkin ia berusaha untuk menikahkan salah satu kerabatnya dengan istri kedua, tetapi ia sendiri membenci jika suaminya yang berpoligami. Kecemburuan yang demikian ini tidaklah terlarang bagi wanita.

#nasihatpernikahan
#poligami

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

07 Dec, 06:04


Kecemburuan dalam Praktik Poligami

Kecemburuan adalah fitrah alami dalam diri manusia selama masih dalam batas tertentu, jika melampaui batas tersebut, maka ia menjadi penyakit yang memerlukan pengobatan.

Kecemburuan seorang wanita terhadap suaminya dalam batas yang diizinkan adalah sesuatu yang alami dan dapat diterima. Tidak diragukan lagi bahwa ada banyak alasan di balik kecemburuan wanita terhadap suaminya, yang paling utama adalah ketika suaminya menikah dengan wanita lain, dan hal ini pernah terjadi pada Ummahatul Mukminin, termasuk yang terjadi pada Aisyah radhiallahu 'anha dalam kisahnya ketika ia memecahkan piring.

Dan juga dari hadits yang diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata, "Hala binti Khuwailid, saudara perempuan Khadijah, meminta izin untuk masuk menemui Rasulullah, dan beliau mengenali suara Khadijah sehingga beliau terkejut dan berkata, 'Ya Allah, Hala." Aku pun cemburu. Lalu aku berkata, "Apa yang kau ingat tentang seorang wanita tua dari wanita-wanita Quraisy yang telah mati di masa lalu? Bukankah Allah telah memberikan ganti dengan yang lebih baik darinya?"

Maka wajah Rasulullah berubah dan beliau menegur Aisyah dengan marah, "Demi Allah, Allah tidak memberikan ganti dengan yang lebih baik darinya; dia beriman kepadaku ketika orang-orang kafir, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dan dia membantuku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku, dan Allah memberiku anak darinya bukan istri-istri yang lain."

Aku (Aisyah) pun berkata, 'Wahai Rasulullah, maafkan aku dan mulai saat ini engkau tidak akan mendengarku menyebut-nyebut Khadijah dengan sesuatu yang membuatmu benci." [HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim]

Dan bukti-bukti tentang hal itu banyak dan saya tidak bermaksud untuk merincinya. Namun yang ingin saya sampaikan adalah bahwa wanita tidak boleh membiarkan kecemburuan mendorongnya untuk melakukan apa yang diharamkan oleh Allah ta'ala.

Ada wanita yang mungkin cemburu jika suaminya menikah lagi, sehingga berbicara dengan kata-kata yang dapat mengeluarkannya dari agamanya tanpa ia sadari, karena ia menentang hukum Allah ta'ala; karena Allah telah mensyari'atkan poligami.

Mungkin dari perkataan sebagian muslimaj muncul indikasi kebencian terhadap hukum Allah ta'ala dan penentangan terhadapnya, bahkan mungkin membuatnya merasa perlu untuk memperbaiki hukum dan hikmah Allah.

Maka wajib bagi wanita untuk bertakwa kepada Allah ta'ala dan menimbang kata-katanya dengan timbangan syariat, dan tidak terjerumus ke dalam emosi dan kecemburuan; karena seorang hamba bisa saja mengucapkan kata-kata yang membuat Allah murka tanpa disadari, sehingga ia terjerumus.

Hal ini seperti yang disebutkan dalam hadits Abu Hurairah, bahwa Nabi ﷺ bersabda,

إن العبد ليتكلم بالكلمة ما يتبين فيها؛ يزل بها في النار أبعد مما بين المشرق

"Sesungguhnya seorang hamba bisa melontarkan kata-kata tanpa sadar, sehingga ia terjerumus ke dalam api neraka yang jaraknha lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat." [HR.Al-Bukhari dan Muslim]

Dalam hadits Abu Hurairah yang lain disebutkan,

وإن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله لا يلقي لها بالا يهوي بها في جهنم

"Dan seorang hamba bisa mengucapkan perkataan yang membuat Allah murka tanpa sadar, sehingga terseret ke dalam neraka karena perkataan tersebut." [HR.Al-Bukhari]

Al-Hafiz Ibn Hajar menuturkan,

«لا يلقي لها بالا» أي : لا يتأملها بخاطره ولا يتفكر في عاقبتها ولا يظن أنها تؤثر شيئًا، وهو من نحو قوله تعالى : وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِندَ اللَّهِ عَظِيمٌ

"Kata 'tanpa sadar' berarti ia tidak memikirkan perkataan itu dalam hatinya atau tidak merenungkan akibatnya serta tidak mengira bahwa perkataan itu akan berpengaruh pada suatu hal, dan ini mirip dengan firman Allah, 'Dan kamu mengira itu hal yang sepele, padahal itu di sisi Allah adalah besar (QS.An-Nur:15).'" [Fath al-Baar 11/311]

-bersambung-

Belajar Tauhid

06 Dec, 07:38


Nasihat kepada Istri Kedua (Ketiga dan Keempat)

Untuk istri baru, saya menyampaikan:

Pengorbananmu untuk menerima suami yang telah memiliki istri, terutama dengan perbedaan usia antara kamu dan suamimu, tidak boleh membuat istri pertama menjadi orang yang merugi. Hal itu bisa terjadi melalui upaya untuk menguasai suami dengan mengorbankan ibu dari anak-anaknya.

Saya tidak mencela anda karena berusaha menjadi istri yang baik, karena dengan usaha itu untuk mendapatkan cintanya adalah hak yang sah bagimu, bahkan kamu akan mendapatkan pahala untuk itu.

Namun, berhati-hatilah agar hal itu tidak dilakukan dengan mengorbankan istri yang lain. Di hari pembagian, kamu memiliki kesempatan untuk mendapatkan cinta suamimu, jadi kamu tidak perlu menguasai hak orang lain untuk mencapai tujuan ini.

Harapan kami darimu dan keyakinan kami adalah agar kamu menjadi penolong bagi suami dalam berlaku adil di antara kamu dan istri-istrinya yang lain. Dan jika kamu melihat suamimu berperilaku sebaliknya, ingatkanlah dia tentang Allah, tentang bahaya kezaliman dan akibat buruknya.

Wahai istri baru, kebaikan apa yang bisa diharapkan jika kamu mendorong suamimu untuk tidak berlaku adil antara kamu dan istri-istrinya? Hal ini adalah kezaliman yang harus kamu takuti akibatnya.

Betapa banyak istri baru istri yang mengambil jalan ini sehingga Allah pun "menganugerahkan" istri lain kepada suaminya dan istri yang terbaru itu pun melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan kepada ibu anak-anak suaminya.

Dan saya ingatkan kamu dengan sabda Nabi yang bersabda,

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْصُرُهُ إِذَا كَانَ مَظْلُومًا أَفَرَأَيْتَ إِذَا كَانَ ظَالِمًا كَيْفَ أَنْصُرُهُ قَالَ تَحْجُزُهُ أَوْ تَمْنَعُهُ مِنْ الظُّلْمِ فَإِنَّ ذَلِكَ نَصْرُهُ

"Tolonglah saudaramu, baik ketika ia menzalim atau dizalimi." Ada seorang laki-laki bertanya, 'Wahai Rasulullah, saya maklum jika ia dizhalimi, namun bagaimana saya menolong ketika zalim?' Nabi menjawab, 'Engkau mencegahnya atau menahannya dari kezaliman, maka itulah cara menolongnya." [HR.Al-Bukhari]

Jadi, jadilah penolong bagi suamimu dalam berlaku adil di antara kamu dan istri-istrinya, dan janganlah kamu menjadi alat penghancur bagi hidupmu dan hidup orang lain.

Dan kapan pun kamu menginginkan keberkahan dalam hidupmu, ketahuilah bahwa apa yang ada di sisi Allah tidak akan diraih kecuali dengan ketaatan kepada-Nya. Dan salah satu ketaatan kepada Allah adalah tidak menguasai hak istri-istri yang lain agar dialihkan kepadamu.

Semoga Allah menjadikanmu sebagai orang yang memberi petunjuk lagi diberi petunjuk.

#nasihatpernikahan
#poligami

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

06 Dec, 02:13


Nasihat bagi Istri Pertama

Allah ta'ala berfirman,

فَعَسَى أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

"... karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu, sementara Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS.An-Nisa:19]

Pernikahan suami seorang wanita dengan wanita yang lain bukanlah semata-mata keburukan seperti yang dipikirkan sebagian wanita.

Betapa banyak hal yang dibenci terjadi pada manusia , kemudian setelah itu terbukti bahwa apa yang dibencinya mengandung kebaikan yang banyak.

Di antara hal itu adalah pernikahan suami seorang wanita dengan wanita yang lain, dan dalam keadaan ini wanita diperintahkan untuk bersabar dan mengharapkan pahala atas apa yang dia anggap sebagai musibah yang menimpanya.

Saya ingin mengingatkan wanita yang suaminya menikah lagi dan menghiburnya dengan beberapa hal, antara lain:

Bahwa kesabaran wanita dalam menaati suaminya adalah salah satu sebab masuk surga, seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban,

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa di bulan, serta betul-betul menjaga kemaluannya, dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau inginkam.” [HR. Ibnu Hibban]

Dan kesabarannya terhadap suaminya jika menikah lagi dengan wanita lain memiliki pahala khusus yang melebihi hal di atas karena ditinjau dari beberapa sisi:

A - Bahwa pernikahan suaminya dengan wanita lain adalah ujian dan cobaan baginya; jika dia bersabar atas itu, maka dia akan mendapatkan pahala sabar atas ujian, sebagaimana firman Allah,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حساب

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang akan diberikan pahala mereka tanpa batas." [QS.Az-Zumar:10]

Dalam hadis dinyatakan,

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاه

"Tidaklah seorang muslim itu ditimpa rasa lelah, rasa sakit, rasa khawatir, rasa sedih, gangguan atau rasa gelisah sampai pun duri yang melukainya, melainkan dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya.” [HR.Al-Bukjari dan Muslim]

Dan dari hadis Abu Hurairah bahwa Nabi ﷺ bersabda,

مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَة

“Cobaan itu akan senantiasa bersama orang yang beriman baik laki laki ataupun perempuan baik berkaitan dengan dirinya, anaknya ataupun hartanya sampai dia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa.” [HR.At-Tirmidzi]

B - Bahwa seorang wanita jika menyikapi hal tersebut dengan berbuat baik kepada suaminya dan kepada istri yang lain, maka baginya pahala dari orang-orang yang berbuat baik. Allah berfirman,

إِنَّهُ مَن يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

"Sesungguhnya, barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." [QS.Yusuf:90]

dan firman-Nya,

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

"Adakah balasan kebaikan selain kebaikan (pula)?" [QS.Ar-Rahman:60]

dan firman-Nya,

وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

"Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." [QS.Al-Ankabut:69]

-bersambung-

Belajar Tauhid

06 Dec, 02:13


C - Bahwa seorang wanita jika suaminya menikah lagi dengan wanita lain dan ia merasa marah karenanya, tetapi ia menyimpan kemarahannya dan menahan lisannya, maka baginya pahala yang diperuntukkan bagi orang yang menahan amarah.

Allah berfirman,

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"...dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." [QS.Ali Imran:134]

Maka seharusnya seorang wanita muslimah menyikapi pernikahan suaminya dengan sabar dan ridha terhadap apa yang telah Allah tetapkan untuknya, dan ia harus menyadari bahwa poligami bagi suami adalah perkara yang diperbolehkan, sehingga tidak ada alasan baginya untuk menentang selama suaminya menjalankan hak-hak istri-istrinya.

Dan mungkin dalam pernikahannya itu terdapat upaya penjagaan kehormatan dan perlindungan tambahan bagi suami yang mencegahnya terjatuh ke dalam yang haram [zina], terutama di zaman seperti ini, di mana yang haram menjadi mudah dan terjangkau. Dan Allah adalah sebaik-baik penolong.

Dan hendaklah anda wahai istri pertama, mencontoh dan menjadikan Ummahatul Mukminin sebagai teladan, karena mereka telah bersabar dan mengharapkan pahala meskipun ada rasa cemburu di antara mereka.

Kehidupan dunia ini pada hakikatnya adalah tempat ujian dan cobaan, sehingga kita memerlukan kesabaran dan kerelaan serta menyerahkan semua urusan kita kepada Allah. Maka keadaan seorang beriman selalu berada di antara kesabaran dan syukur; syukur saat mendapatkan nikmat, dan sabar saat menghadapi musibah.

Dan wanita muslimah harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam kecemburuannya ketika suaminya menikah lagi dengan wanita lain, sehingga ia melupakan hak suaminya dan sebelum itu hak Tuhan-nya.

Saya juga memperingatkan wanita muslimah agar tidak melakukan apa yang diharamkan Allah ketika suaminya menikah dengan wanita lain, seperti meminta cerai atau menceraikan istri kedua suaminya, atau memberontak dan menolak suaminya, serta terjerumus dalam menyebarkan aib suaminya atau istri keduanya dan hal-hal haram lainnya yang dilakukan sebagian wanita muslimah dengan alasan cemburu terhadap suaminya.

Kecemburuan wanita terhadap suaminya tidaklah tercela, tetapi itu tidak berarti ia boleh meremehkan pelanggaran terhadap apa yang diharamkan Allah dengan alasan cemburu.

Semoga doamu dikabulkan agar menjadikan akhir dari apa yang terjadi menjadi baik, dan agar Allah menguatkan hatimu, serta memberimu petunjuk dan kebenaran. Aamiin.

#nasihatpernikahan
#poligami

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

03 Dec, 08:12


جماع الحسنات العدل، وجماع السيئات الظلم، وهذا أصل جامع عظيم

"Inti kebaikan adalah keadilan, dan inti keburukan adalah kezaliman. Hal ini merupakan prinsip yang sangat komprehensif."

Ibnu Taimiyah rahimahullah

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

02 Dec, 11:00


Allah ta'ala berfirman,

وَقُولُوا۟ لِلنَّاسِ حُسْنًا

"Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia." [QS.Al-Baqarah:83]

Dr. Abdurrahman ibn Shalih as-Sudais mengatakan,

استثارة النساء ومشاغبتهن بقصص التعدد وحكاياته، والاستظراف بها في مواقع التواصل؛ يجب أن يتنزه عنه الفضلاء

فالمرأة تنفر من التعدد وتكرهه فطرة، كما تكره أنت وصول الماء البارد لجسدك في البرد

فما حاجتك في أن تؤذيهن!

"Memprovokasi dan menghasut wanita dengan cerita-cerita dan kisah-kisah poligami, serta memperoloknya di media sosial; seharusnya dihindari oleh orang-orang terhormat.

Karena wanita secara naluriah merasa tidak nyaman dengan poligami dan tidak menyukainya, sama seperti anda tidak menyukai air dingin yang menyentuh tubuh di cuaca yang dingin.

Lalu, apa perlunya anda menyakiti mereka!"

Sumber: https://t.me/assdais/2710

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

01 Dec, 13:37


واستحضار أمر التعبد لله عز وجل في الحياة الزوجية هو في الحقيقة أساس جوهري كفيل بأن يغسل كل ما يأتي وراءه من مشاحنات واعتراضات ومنازعات تتعلق بالتقصير والإهمال الذي يحصل بين الزوجين في بعض الجوانب الحياتية.

وللأسف فإنّ غياب معنى التعبد لله تعالى يفضي إلى كثرة المشاحنات من أصغر المشكلات العارضة وما زيادة نسب الطلاق إلا دليل حصول التساهل في هذا الباب

"Menghadirkan konsep ibadah kepada Allah ta'ala dalam kehidupan pernikahan sebenarnya adalah dasar yang sangat penting yang mampu membersihkan segala perselisihan, keberatan, dan konflik yang berkaitan dengan kekurangan dan kelalaian yang terjadi antara suami dan istri dalam beberapa aspek kehidupan.

Sayangnya, hilangnya makna ibadah kepada Allah ta'ala mengakibatkan banyaknya perselisihan dari masalah-masalah kecil yang muncul, dan meningkatnya angka perceraian hanyalah bukti adanya kelalaian dalam hal ini."

Dr. Iman al-'Usairiy

#nasihatpernikahan

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

28 Nov, 21:42


عليه الصلاة والسلام ﷺ

Belajar Tauhid

28 Nov, 07:29


Syaikh Abdul Aziz ath-Tharifi mengatakan,

لا تكتمل رسالة العالم إلا بحماية دنيا الناس من الظلم كما يحمي دينهم من التبديل

"Tidaklah lengkap misi ulama kecuali dengan melindungi kehidupan manusia dari kezaliman sebagaimana melindungi agama mereka dari perubahan."

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

28 Nov, 07:29


Syaikh Abdul Aziz ath-Tharifi mengatakan,

مهمة العالم ليست لحفظ العبادة ونشرها فحسب، بل لحفظ الدين وإصلاح الدنيا، فشعيب جاء لإصلاح ظلم الأموال ولوط جاء لإصلاح انحراف الفطرة والأخلاق.

"Tugas ulama bukan hanya untuk menjaga dan menyebarkan ibadah, tetapi juga untuk menjaga agama dan memperbaiki dunia. Syuaib 'alaihi as-salam datang untuk memperbaiki ketidakadilan dalam hal keuangan, sedangkan Luth 'alaihi as-salam datang untuk memperbaiki penyimpangan fitrah dan akhlak."

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

28 Nov, 06:56


Sebab Perceraian yang Paling Umum

Kata Syaikh Ali ath-Thantawi, seorang pakar sastra,

  لو أن الرجل " طوّل باله " عند الغضب، ... ولو أن المرأة - حين ترى زوجها غضبان – تسكت عنه وتكفّ عن جوابه، لا تلقي على نار غضبه دلواً من البنزين بدلاً من أن تلقي عليه دلواً من الماء ... لو فعلا ذلك لذهبت ثلاثةُ أرباع أسباب الطلاق

    وقد لبثتُ قاضياً ومستشارًا في محكمة النقض ( التمييز ) سبعاً وعشرين سنة، فوجدتُ أن أكثر حوادث الطلاق سببها غضب الرجل الأعمى وجواب المرأة الأحمق، والأمر على الغالب تافه لا يستحق الاهتمام

"Seandainya seorang suami mau 'memanjangkan kesabarannya' saat marah; ... dan seandainya seorang istri, ketika melihat suaminya marah, diam dan berhenti menjawab, tidak melemparkan ember bensin ke api kemarahannya alih-alih melemparkan ember air... jika mereka melakukan itu, niscaya 75% penyebab terjadinya perceraian akan hilang.

Saya telah menjadi hakim dan penasihat di Pengadilan Kasasi selama dua puluh tujuh tahun, dan saya menemukan bahwa sebagian besar kejadian perceraian disebabkan oleh kemurkaan dari suami yang gelap mata dan kebiasaan menjawab dari istri yang bodoh, dan biasanya permasalahan yang dipertengkarkan adalah hal yang sepele dan tidak pantas untuk diperhatikan."

[Fushul Ijtima'iyah hal. 277]

#nasihatpernikahan

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

28 Nov, 01:43


Dalam firman-Nya tercantum do'a,

رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ

"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami." [QS.Al-Baqarah:286]

Ibnu al-Qayyim menuturkan,

فُسر ذلك بالعشق، وليس المراد اختصاصه به؛ بل المراد: أن العشق مما لا طاقة للعبد به…وقال النبي ﷺ: (لا ينبغي للمرء أن يذل نفسه)، قال الإمام أحمد: تفسيره أن يتعرض من البلاء لما لا يطيق. وهذا مطابق لحال العاشق، فإنه أذل الناس لمعشوقه، ولما يحصل به رضاه، والحب مبناه على الذل والخضوع للمحبوب

"Terdapat penafsiran bahwa beban berat dalam ayat tersebut sebagai cinta terlarang (al-'isyq), dan bukan berarti pengkhususan; tetapi yang dimaksud adalah bahwa cinta terlarang merupakan salah satu beban berat yang tidak sanggup dipikul oleh hamba…

Dan Nabi ﷺ telah bersabda,

لا ينبغي للمرء أن يذل نفسه

"Tidak seharusnya seorang merendahkan dirinya."

Imam Ahmad berkata,

تفسيره أن يتعرض من البلاء لما لا يطيق. وهذا مطابق لحال العاشق، فإنه أذل الناس لمعشوقه، ولما يحصل به رضاه، والحب مبناه على الذل والخضوع للمحبوب

"Penafsirannya adalah ia terpapar pada ujian yang tidak dapat dipikul. Hal ini sesuai dengan keadaan seorang yang mabuk cinta, karena ia merendahkan diri kepada yang dicintainya, dan untuk sesuatu yang bisa mengundang keridhaannya, dan cinta dibangun atas kerendahan dan kepatuhan kepada yang dicintai."

Kutipan Ibnu al-Qayyim yang indah ini, memberikan arahan terhadap ucapan para salaf dengan mengaitkannya pada contoh, serta mengumpulkan antara berbagai pendapat yang berbeda sebagai variasi, dan menghubungkan antara cinta dan ujian yang tidak mampu ditanggung oleh seseorang dalam satu deskripsi tentang ketidakmampuan.

#tafsir

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

21 Nov, 23:24


Ibnu Taimiyah menuturkan,

‏وطالب الرئاسة ولو بالباطل ترضيه الكلمة التي فيها تعظيمه وإن كانت باطلا، وتغضبه الكلمة التي فيها ذمه وإن كانت حقا، والمؤمن ترضيه كلمة الحق له وعليه، وتغضبه كلمة الباطل له وعليه؛ لأن الله تعالى يحب الحق والصدق والعدل ويبغض الكذب والظلم

"Orang yang menginginkan kekuasaan/kepemimpinan, meski dengan menempuh hal yang batil, akan senang dengan ucapan yang menyanjungnya meski itu tidak benar; dan akan marah dengan ucapan yang mencelanya meski itu benar.

Sedangkan orang beriman akan merasa senang dengan ucapan yang benar, baik yang mendukung maupun yang merugikannya; dan akan marah dengan ucapan yang batil, baik yang mendukung maupun yang merugikannya; karena Allah Yang Maha Tinggi mencintai kebenaran, kejujuran, dan keadilan, serta membenci kebohongan dan ketidakadilan."

Sumber: Majmu' al-Fatawa 1/599

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

21 Nov, 07:28


Dialog Internal untuk Berbuat Kebajikan

Seringkali dalam hati orang beriman terjadi dialog internal dengan dirinya sendiri; terdapat keinginan untuk melakukan banyak kebaikan yang tidak dapat ia laksanakan.

Hatinya sibuk dengan harapan untuk bisa melakukan kebaikan, cita-cita untuk beramal shalih, kerinduan untuk melakukan kebaikan dan kebajikan; ia berdialog dengan jiwanya perihal ketaatan, silaturahmi, sedekah, ibadah, serta ilmu dan pengajarannya.

Seluruh dialog internal ini merupakan keimanan, ketaatan, dan upaya untuk meraih kedekatan dengan Allah (qurbah).

Oleh karena itu, dalam kamus orang beriman hanya ada dua 2 hal, yaitu mengeksekusi kebaikan dan mencita-citakannya.

Dalam Shahih Muslim, dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menuturkan,

مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ

"Setiap orang yang meninggal, sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak membisikkan jiwanya untuk berjihad, maka ia meninggal di atas satu cabang kemunafikan.”

Dalam al-Mufhim, al-Qurthubi menjelaskan,

فِيهِ مَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ مَنْ لَمْ يَتَمَكَّنْ مِنْ عَمَلِ الْخَيْرِ فَيَنْبَغِي لَهُ أَنْ يَعْزِمَ عَلَى فِعْلِهِ إِذَا تَمَكَّنَ مِنْهُ وَأَنْ يَنْوِيَهُ، فَيَكُونُ ذَلِكَ بَدَلًا مِنْ فِعْلِهِ فِي تِلْكَ الْحَالِ . فَأَمَّا إِذَا أَخْلَى نَفْسَهُ عَنْ ذَلِكَ الْعَمَلِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا عَنْ نِيَّتِهِ ; فَذَلِكَ حَالُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَعْمَلُ الْخَيْرَ ، وَلَا يَنْوِيهِ

"Kandungan hadits ini menunjukkan bahwa setiap orang yang tidak dapat melakukan kebaikan seharusnya bertekad dan berniat untuk melakukannya ketika ia mampu, sehingga hal  itu bisa menjadi pengganti dari amalannya dalam kondisi tersebut.

Namun, jika ia membebaskan dirinya dari amal tersebut, baik secara lahir, maupun secara batin meski sekadar berniat; maka itulah kondisi munafik yang tidak melakukan kebaikan dan tidak pula berniat untuk melakukannya."

Sumber: https://t.me/bilgasem/846

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

21 Nov, 07:01


Apakah hamba perlu bertaubat dari ketaatan yang dilakukan?

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

وتوبة الإنسان من حسناته على أوجه:

أحدها: أن يتوب ويستغفر من تقصيره فيها.

والثاني: أن يتوب مما كان يظنه حسنات ولم يكن كحال أهل البدع.

والثالث: يتوب من إعجابه ورؤيته أنه فعلها وأنها حصلت بقوته وينسى فضل الله وإحسانه وأنه هو المنعم بها.

وهذه توبة من فعل مذموم وترك مأمور.

ولهذا قيل: تخليص الأعمال مما يفسدها أشد على العاملين من طول الاجتهاد

"Seorang perlu bertaubat dari kebaikan yang dilakukannya karena ditinjau dari sejumlah alasan:

Alasan pertama: Dia perlu bertaubat dan memohon ampun atas kekurangan dalam melakukannya.

Alasan Kedua: Dia perlu bertaubat dari tindakan yang dianggapnya sebagai kebaikan tetapi sebenarnya bukan, seperti keadaan orang-orang yang berbuat inovasi dalam agama.

Alasan Ketiga: Dia perlu bertaubat dari rasa bangga dan anggapan bahwa dialah yang melakukan kebaikan itu dan bahwa itu terjadi karena kekuatannya, serta melupakan karunia dan kebaikan Allah, dan bahwa Dialah yang memberikan nikmat untuk berbuat kebajikan tersebut.

Ini adalah taubat dari perbuatan tercela dan pengabaian perintah.

Oleh karena itu, ada pernyataan, bagi orang yang beramal, melakukan amal yang berat itu lebih ringan daripada membersihkan amal dari apa yang merusaknya."

Sumber: Majmu' Fatawa 11/687

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

20 Nov, 06:24


العاقل يفكّر كل يوم في مستقبله الدائم في الآخرة، فيصبح وهمّه الاستقامة على الطريق الذي يحبه الله ويرضاه،

فيحافظ على الفرائض،

ويجتنب المحرمات،

ويكفّ أذاه عن الناس،

ويستكثر من الخير،

ويُديم الذّكر كيلا تنسيه زينةُ الدنيا لقاء ربه،

ويستغفر ما بين ذلك من سهوه وزلّته؛ فيعيش مطمئنا، صابرا، قويا، متوكلا، سعيدا، ثابتا، غير شحيح ولا جبان.

وهذه هي الحياة التي من حُرِمَها فقد حُرِم.

"Orang yang cerdas selalu memikirkan masa depannya yang abadi di akhirat; sehingga ia berusaha untuk tetap berada di jalan yang dicintai dan diridhai oleh Allah.

Dia menjaga pelaksanaan berbagai kewajiban

Dia menjauhi berbagai larangan

Dia menahan diri dari menyakiti orang lain

Dia memperbanyak perilaku kebajikan

Dia rutin berdzikir agar tidak terlena oleh perhiasan dunia sehingga melupakan pertemuan dengan Allah

Dia memohon ampun atas kelalaian dan kesalahannya; sehingga ia hidup dengan tenang, sabar, kuat, tawakkal, bahagia, teguh, tidak kikir dan tidak pengecut.

Inilah kehidupan yang jika terlewatkan oleh seseorang, sungguh ia telah merugi."

Syaikh Ahmad Yusuf Al-Sayyid

Sumber: https://t.me/Qutooff/29682

Ya Rabb, anugerahi kehidupan seperti itu kepada kami. Aamiin.

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

18 Nov, 12:36


اعلم أنَّ الحزن مِن عوارض الطريق، ليس من مقامات الإيمان ولا من منازل السائرين. ولهذا لم يأمر اللَّه به في موضع قطّ، ولا أثنى عليه، ولا رتَّب عليه جزاءً وثوابًا. بل نهى سبحانه عنه في غير موضع، كقوله تعالى: ﴿وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ﴾ [آل عمران: ١٣٩]

"Ketahuilah bahwa kesedihan adalah salah satu penghalang di jalan menuju Allah. Kesedihan bukanlah termasuk derajat keimanan ataupun persinggahan yang disinggahi para pejalan menuju keridhaan Allah.

Oleh karena itu, Allah tidak pernah memerintahkan untuk bersedih dalam satu ayat pun, tidak pula memujinya, dan tidak mengaitkannya dengan ganjaran atau pahala. Bahkan, Allah melarangnya di berbagai tempat, seperti firman-Nya,

وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." [QS. Ali Imran:139]"  [Ibnu al-Qayyim dalam Thariq al-Hijratain 2/607]

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

17 Nov, 10:43


Siapa yang hatinya dipenuhi dengan cinta kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, tidak akan menemukan ruang untuk yang lain.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata ketika membandingkan antara Yusuf 'alaihi as-salam dan istri Al-Aziz,

والرسل ﷺ بعثوا لتقرير الفطرة وتكميلها لا لتغيير الفطرة وتحويلها وإذا كان القلب محبا لله وحده مخلصا له الدين لم يبتل بحب غيره أصلا، فضلا أن يبتلى بالعشق. وحيث ابتلي بالعشق فلنقص محبته لله وحده. ولهذا لما كان يوسف محبا لله مخلصا له الدين لم يبتل بذلك بل قال تعالى: {كذلك لنصرف عنه السوء والفحشاء إنه من عبادنا المخلصين} . وأما امرأة العزيز فكانت مشركة هي وقومها فلهذا ابتليت بالعشق وما يبتلى بالعشق أحد إلا لنقص توحيده وإيمانه وإلا فالقلب المنيب إلى الله الخائف منه فيه صارفان يصرفانه عن العشق).

Para rasul 'alaihim as-salam diutus untuk meneguhkan dan menyempurnakan fitrah, bukan untuk mengubah atau mengganti fitrah tersebut.

Jika hati mencintai Allah semata dan mengikhlaskan peribadatan kepada-Nya, niscaya ia tidak akan teruji dengan cinta kepada selain-Nya, apalagi diuji dengan cinta terlarang (al-'isyq).

Jika seseorang diuji dengan cinta terlarang, itu berarti karena kurangnya kadar cinta kepada Allah semata. Oleh karena itu, ketika Yusuf mencintai Allah dan mengikhlaskan peribadatan kepada-Nya, dia tidak diuji dengan hal itu, bahkan Allah berfirman,

كَذَٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ ۚ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ

"Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih." [QS. Yusuf:24]

Adapun istri Al-Aziz, dia adalah seorang musyrik bersama kaumnya, oleh karena itu dia teruji dengan cinta terlarang.

Tidak ada yang teruji dengan cinta terlarang kecuali dikarenakan tauhid dan keimanan yang minim.

Jika tidak, hati yang kembali kepada Allah dan takut kepada-Nya, memiliki dua penghalang yang akan menjauhkannya dari cinta terlarang." [Majmu' al-Fatawa 10/135]

Betapa jauhnya kami. Maafkan dan ampuni kami ya Rabb!

#tauhid

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

17 Nov, 08:05


Apakah Kisah Al-Quran Hanya Sekadar Alegori

Belajar Tauhid

17 Nov, 04:40


DAMPAK AKHLAK BURUK TERHADAP PIHAK YANG BERBEDA PENDAPAT

Imam Abu Hamid Al-Ghazali rahimahullah (w. 505 H) berkata,

التعصب سبب يرسخ العقائد في النفوس، وهو من آفات علماء السوء

فإنهم يبالغون في التعصب للحق، وينظرون إلى المخالفين بعين الازدراء والاستحقار فتنبعث منهم الدعوى بالمكافأة، والمقابلة والمعاملة، وتتوفر بواعثهم على طلب نصرة الباطل، ويقوى غرضهم في التمسك بما نسبوا إليه،

ولو جاؤوا من جانب اللطف والرحمة والنصح في الخلوة لا في معرض التعصب والتحقير لأنجحوا فيه

ولكن لما كان الجاه لا يقوم إلا بالاستتباع، ولا يستميل الأتباع مثل التعصب واللعن والشتم للخصوم، اتخذوا التعصب عادتهم والتهم وسموه ذبًا عن الدين ونضالاً عن المسلمين، وفيه على التحقيق هلاك الخلق، ورسوخ البدعة في النفوس.

"Fanatisme adalah penyebab yang membuat suatu akidah (bid'iyah) bisa mengakar di dalam jiwa, dan sikap itu adalah salah satu penyakit para ulama yang buruk.

Mereka berlebih-lebihan dalam fanatisme terhadap kebenaran, dan memandang pihak yang berbeda pendapat dengan pandangan merendahkan dan menghina, sehingga muncullah dari mereka tuntutan untuk membalas, melawan, dan menyikapi; sehingga dorongan mereka untuk mencari dukungan bagi kebatilan semakin kuat, dan tujuan mereka untuk berpegang pada apa yang dinisbatkan kepada mereka semakin menguat.

Seandainya ulama itu datang dengan kelembutan, kasih sayang, dan nasihat dalam kesendirian dan bukan dalam konteks fanatisme dan penghinaan, pasti mereka akan sukses.

Namun, karena kedudukan tidak dapat berdiri kecuali dengan keberadaan pengikut, dan tidak ada yang dapat menarik pengikut kecuali melalui fanatisme, kutukan, dan penghinaan terhadap lawan, mereka menjadikan fanatisme sebagai kebiasaan dan tuduhan dan menyebutnya sebagai pembelaan terhadap agama dan perjuangan bagi umat Islam, padahal sungguh di dalamnya terkandung upaya membinasakan orang lain dan menguatkan bid'ah di dalam jiwa (pihak yang berbeda pendapat)."

Sumber: Ihya' Ulum ad-Din (40/1); dikutip dari al-Khilaf wa al-Munazharah

#adab

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

16 Nov, 12:31


*ANTARA LARANGAN TERHADAP TASYABBUH DAN PERINTAH MELAKUKAN MUKHALAFAH*

Hakikat tasyabbuh bil kuffar adalah:

مضاهاة المسلم للكافرين في شيء من عقائدهم، أو عباداتهم، أو أعيادهم، أو فيما يختصون فيه من عادات

“Seorang muslim berupaya menyerupai orang-orang kafir dalam beberapa aspek dari keyakinan mereka, ibadah mereka, hari raya mereka, atau dalam hal non-ritual (adat) yang menjadi ciri khas mereka.” [lihat: Buku: Mn Tasyabbaha bi Qaumin Fa Huwa Minhum karya Dr. Nashir Al-Aql hal. 11; Mazhahir at-Tasyabbuh bi al-Kuffar karya Asyraf Barqa’an (26); dan al-Waqiyah min at-Tasyabbuh bi al-Kuffar karya Utsman Dukuri]

Dalam topik ini, ada dua hal yang harus diperhatikan.

*Pertama* : Larangan untuk menyerupai orang kafir (selanjutnya disebut tasyabbuh).

*Kedua* : Perintah untuk menyelisihi orang kafir (selanjutnya disebut mukhalafah).

Di antara keduanya ada perbedaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

*PERBEDAAN PERTAMA*
Perbedaan dari segi esensi.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, tasyabbuh adalah tindakan seorang muslim yang menyerupai salah satu ciri khas orang kafir, sehingga dianggap sebagai bagian dari mereka.

Adapun mukhalafah lebih umum dari tasyabbuh dari satu sisi, dimana seorang muslim sengaja melakukan suatu perbuatan yang tidak dilakukan oleh orang kafir, dengan tujuan menyelisihi mereka, seperti mengubah warna uban tanpa menggunakan warna hitam.

Mukhalafah ini bisa terjadi meskipun tidak diawali dengan tasyabbuh, dan ketiadaan mukhalafah tidaklah melazimkan terjadinya tasyabbuh. Perintah untuk melakukan mukhalafah bisa saja dalam hal yang dianjurkan, seperti mewarnai uban.

Dengan demikian, seorang yang tidak mewarnai uban tidak bisa dinyatakan telah terjatuh dalam tasyabbuh yang terlarang dengan pelarangan yang bernilai haram (nahyu at-tahrim), tetapi dia tidak menjalankan sunnah untuk melakukan mukhalafah terhadap orang kafir; sementara sebaliknya ketiadaan tasyabbuh melazimkan terjadinya mukhalafah.

*PERBEDAAN KEDUA*
Perbedaan dari segi hukum.

Tasyabbuh terlarang, dan asal dari larangan adalah haram, yang bisa berujung pada kekufuran (menurut salah satu pendapat).

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lainnya dengan sanad yang shahih dari Nabi shallallahu álaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,

من تشبه بقوم فهو منهم

"Siapa yang meniru suatu kaum, maka dia termasuk mereka."

Ibn Taimiyah berkata,

هذا الحديث أقل أحواله أن يقتضي تحريم التشبه بهم، وإن كان ظاهره يقتضي كفر المتشبِّه بهم، كما في قوله: {وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ}

"Hadis ini paling tidak menunjukkan bahwa menyerupai orang kafir adalah haram, meskipun zhahir hadits menunjukkan kekufuran bagi yang menyerupai mereka, seperti dalam firman-Nya,

وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ

“Barangsiapa di antara kalian mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.” [QS.Al-Maidah:51] [al-Iqtida' (1/241)].

Adapun mukhalafah merupakan hal yang diperintahkan, bisa menjadi wajib atau sunnah.

*PERBEDAAN KETIGA*
Perbedaan dari segi tuntutan secara umum.

Tuntutan dari tasyabbuh adalah meninggalkan.

Tuntutan dari mukhalafah adalah melakukan.

Dalam Ash-Shahihain, Nabi shallallahu álaihi wa sallam bersabda,

إن اليهود والنصارى لا يصبغون فخالفوهم

“Sesungguhnya orang Yahudi dan Nasrani tidak mewarnai rambut mereka, maka selisihilah mereka dengan mewarnai rambut).”

Dalam Sunan Abu Dawud, Nabi shallallahu álaihi wa sallam bersabda,

خالفوا اليهود فإنهم لا يصلون في نعالهم ولا في خفافهم

“Selisihilah orang Yahudi, karena mereka tidak melaksanakan shalat dengan menggunakan sandal dan sepatu mereka).”

-bersambung-

Belajar Tauhid

16 Nov, 12:31


*PERBEDAAN KEEMPAT*
Perkara tasyabbuh lebih berbahaya daripada tidak melaksanakan mukhalafah dalam hal yang diperintahkan untuk melakukan mukhalafah, karena perintah untuk melakukan mukhalafah bisa jadi bersifat anjuran, sementara teks-teks yang melarang tasyabbuh berkonsekuensi pengharaman.

Larangan terhadap tasyabbuh dan perintah untuk melakukan mukhalafah saling berkaitan, dari segi makna secara umum.

Larangan terhadap tasyabbuh mengharuskan perintah untuk melakukan mukhalafah, dan perintah untuk melakukan mukhalafah mengharuskan larangan terhadap tasyabbuh dan tidak boleh menyamai.

Oleh karena itu, salah satu dari keduanya dapat digunakan untuk menyatakan yang lain.

*HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN LARANGAN TASYABBUH*
Larangan terhadap tasyabbuh bil kuffar terdapat pada:
1- Akidah mereka;
2- Ibadah mereka;
3- Hari raya mereka; dan
4- Kebiasaan mereka dan penampilan mereka yang terlihat.

Maka keempat hal ini adalah hal yang berkaitan dengan larangan tasyabbuh.

Berkaitan dengan akidah, hari raya, dan ibadah, maka hal tersebut sudah jelas akan larangannya.

Sedangkan berkaitan dengan kebiasaan dan penampilan yang terlihat, maka yang terlarang adalah hal yang merupakan ciri khas mereka.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Abdullah bin Amru ketika melihatnya mengenakan dua pakaian berwarna kuning,

إن هذا من ثياب الكفار فلا تلبسها

"Sesungguhnya pakaian ini adalah pakaian orang kafir, maka janganlah kamu memakainya." (HR. Muslim).

Dalam Shahih al-Bukhari, Umar radhiallahu ánhu berkata,

إياكم والتنعم وزي أهل الشرك

"Hati-hatilah kalian dari kehidupan mewah dan pakaian orang-orang musyrik." (HR. Al-Bukhari).

Prof. Dr. Sulaiman ad-Dubaikhiy

Sumber: https://t.me/sulaiman_Al_Dubaikhi/438

Belajar Tauhid

14 Nov, 23:25


من آداب المخالف مع مخالفه: التواضع ولين الجانب؛ فلا يتعامل مع مخالفة بالزهو والتكبر، فضلاً عن السخرية والاستهزاء بقوله، ولا يحط من قدرة لاختياره رأيًا مخالفًا، أو التشنيع عليه بما لا يقول به أو يلتزمه؛ لأن مقتضى العلم النافع الانكسار لله تعالى، ولين الجانب مع عباده

"Salah satu etika berhadapan dengan orang yang berbeda pendapat adalah bersikap rendah hati dan bersikap lembut; tidak seharusnya menyikapi perbedaan pendapat dengan keangkuhan dan kesombongan, apalagi dengan mengejek dan merendahkan ucapannya; serta tidak merendahkan kemampuan seseorang karena memilih pendapat yang berbeda, atau mencemoohnya dengan hal-hal yang bukan menjadi perkataan dan konsekuensi perkataannya, karena esensi dari ilmu yang bermanfaat adalah merendahkan diri di hadapan Allah Yang Maha Tinggi, dan bersikap lembut terhadap hamba-hamba-Nya." [Al-Khilaf wa al-Munazharah hal. 97, Itsra al-Mutun]

#adab

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

14 Nov, 09:33


Karena masalah perceraian dan perpisahan antara pasangan suami istri adalah hal yang berat bagi jiwa dan seringkali diwarnai dengan ketegangan dan tarik-menarik, maka dalam surat ath-Thalaq diulang-ulang penyebutan terkait jalan keluar, kemudahan, pahala, dan harapan terhadap perubahan keadaan, serta dorongan untuk beriman kepada takdir Allah.

Perhatikanlah akhir-akhir ayat surat ath-Thalaq dan hukum-hukumnya.

Allah ta'ala berfirman,

لَا تَدۡرِی لَعَلَّ ٱللَّهَ یُحۡدِثُ بَعۡدَ ذَ ٰ⁠لِكَ أَمۡرࣰا

"Kamu tidak mengetahui barangkali setelah itu Allah mengadakan suatu ketentuan yang baru." [QS. Ath-Thalaq:1]

Allah ta'ala berfirman,

قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَیۡءࣲ قَدۡرࣰا

"Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." [QS. Ath-Thalaq:3]

Allah ta'ala berfirman,

وَمَن یَتَّقِ ٱللَّهَ یَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجࣰا

"Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya." [QS. Ath-Thalaq:2]

Allah ta'ala berfirman,

وَمَن یَتَّقِ ٱللَّهَ یَجۡعَل لَّهُۥ مِنۡ أَمۡرِهِۦ یُسۡرࣰا

"Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya." [QS. Ath-Thalaq:4]

Allah ta'ala berfirman,

وَمَن یَتَّقِ ٱللَّهَ یُكَفِّرۡ عَنۡهُ سَیِّـَٔاتِهِۦ وَیُعۡظِمۡ لَهُۥۤ أَجۡرًا

"Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan memperbesar pahala baginya." [QS. Ath-Thalaq:5]

Allah ta'ala berfirman,

سَیَجۡعَلُ ٱللَّهُ بَعۡدَ عُسۡرࣲ یُسۡرࣰا

"Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan." [QS. Ath-Thalaq:7]

Sebagian ulama merekomendasikan untuk melakukan ruqyah dengan membaca surat ath-Thalaq karena di dalamnya terdapat pengulangan tentang jalan keluar dan kemudahan bagi setiap masalah yang dihadapi.

Dr. Muhsin al-Mathiriy

Sumber: https://t.me/qanattafsirwatadabor/2555

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

12 Nov, 22:58


المرأةُ النَّاجِحةُ هيَ التِي تُهدِي الأُمَّةَ جِيلاً يَستَخرِجُ العِلمَ مِن دَفَائِنِ الكُتُبِ و أسرَارِهَا و يَعمَلُ علىٰ تَثقِيفِ المُجتَمَعِ و إنَارَةِ عُقُولِهم ..

و لَيسَت التِي خُدِعَتْ بِشِعارَاتٍ ذَاعَ صِيتُهَا و لَمَعَ بَريقُهَا تحتَ مُسمَّى الحَضَارةِ العَالمِيةِ المُعَاصِرة

"Wanita yang sukses adalah yang memberikan kepada umat suatu generasi yang dapat menggali ilmu dari khazanah buku-buku dan rahasia-rahasianya serta bekerja untuk mendidik masyarakat dan menerangi pikiran mereka...

Mereka bukanlah wanita yang tertipu oleh slogan-slogan yang terkenal dan berkilau di bawah sebutan peradaban dunia kontemporer."

#wanitashalihah

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

11 Nov, 06:53


Tasyabbuh bil Kuffar dalam Pandangan Hanabilah

💡 Pertanyaan
Dalam Kasyaf al-Qina' tercantum redaksi,

(و) يكره للرجل (لبسه زي الأعاجم، كعمامة صماء ونعل صرارة للزينة) للنهي عن التشبه بالأعاجم

"(Dan) dimakruhkan bagi laki-laki (memakai pakaian orang asing, seperti surban yang tidak memiliki ujung atau ikatan; dan mengenakan sandal yang dihias untuk perhiasan) karena terdapat larangan untuk menyerupai orang asing (kafir)."

Apakah Hanabilah menganggap makruh ini sebagai makruh tanzih atau makruh tahrim?

💡 Jawaban
Dalam topik tasyabbuh bil kuffar, Hanabilah menilai haram sebagian tindakan tasyabbuh dan menilai makruh sebagian yang lain, karena hukum tersebut bergantung pada tingkat kesamaan dan ketidaksamaannya.

Apa yang disebutkan dalam pertanyaan ini merupakan nash dari Hanabilah yang menyatakan makruh; dan di bagian yang lain dalam Kasyaf al-Qina' disebutkan pengharaman tasyabbuh dengan nash berikut:

ولما صارت العمامة الصفراء والزرقاء والحمراء من شعارهم، حرم على المسلم لبسها) قاله الشيخ تقي الدين. لكن في الزرقاء والصفراء واضح، لا في الحمراء (والظاهر: أنه يجتزئ بها) أي: بالعمامة الزرقاء ونحوها، كالذي اعتاده اليهود ببلدنا (في حق الرجال عن الغيار ونحوه) كشد الزنار (لحصول التمييز الظاهر بها، وهو في هذه الأزمنة وقبلها كالإجماع؛ لأنها صارت مألوفة لهم، فإن أرادوا العدول عنها، مُنِعوا. وإن تَزَيَّا بها مسلم، أو علَّق صليبًا بصدره حَرُم) لحديث: «من تَشَبَّهَ بقوْمٍ فهو منهم». ويكون قولهم فيما تقدم: يُكره التشبه بزي أهل الكتاب ونحوهم، مخصوصًا بغير ما هنا. والفرق ما في هذه من شدة المشابهة

"Dan ketika surban kuning, biru, dan merah menjadi simbol mereka (orang kafir), maka haram bagi seorang muslim untuk memakainya) kata Sheikh Taqiyuddin (Ibnu Taimiyah); namun (keharamannya) jelas untuk yang surban biru dan kuning, (tapi) tidak untuk yang merah.

Menurut pendapat yang lebih tepat, ketidakbolehan tersebut terbatas pada penggunaan surban biru dan sejenisnya seperti yang sering digunakan oleh kaum Yahudi di negeri kami (dalam hal pakaian luar laki-laki dan sejenisnya); seperti halnya mengikat sabuk (untuk mendapatkan perbedaan yang jelas, dan pakaian tersebut pada zaman ini dan sebelumnya seperti konsensus; karena sudah menjadi kebiasaan bagi mereka, jika mereka ingin berpaling dari kebiasaan itu, mereka pun dilarang. Jika seorang muslim mengenakan pakaian itu, atau menggantung salib di dadanya, maka hal itu haram) berdasarkan hadis, "Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka".

Dan pernyataan mereka (Hanabilah) sebelumnya bahwa dimakruhkan menyerupai pakaian ahli kitab dan sejenisnya, khusus untuk selain apa yang dinyatakan di sini. Perbedaan (antara makruh dan haram) terletak pada tingkat tasyabbuh (penyerupaan) yang dilakukan."

Selesai kutipan.

Sumber: https://t.me/hnabla1444/624

Belajar Tauhid

10 Nov, 04:30


المرأة الصالحة جزء من سعادة المرء؛ لأنّ فيها صفات لا تتوفر إلا في الصّالحة من النّساء، كالإخلاص والنّصح و الصّدق، والأمانة، والوفاء، وحفظ المال، واحترام الزّوج، وصيانة العرض، وحسن التّربية للأولاد.

ثمّ إن صلاحها ينعكس على الأبناء غالبًا؛ لشدّة مباشرتها لهم، وعنايتها بهم، و توجيهها المستمر لهم، وهذا أيضًا من جملة السّعادة التي يجعلها الله عزّ وجل في الزّوجة الصالحة

"Wanita yang salehah adalah bagian dari kebahagiaan pria; karena di dalam dirinya terdapat sifat-sifat yang hanya terkumpul pada wanita yang salehah, seperti keikhlasan, ketulusan, kejujuran, amanah, kesetiaan, menjaga harta, menghormati suami, menjaga kehormatan, dan mendidik anak-anak dengan baik.

Kemudian, kebaikannya sering kali tercermin pada anak-anak; karena kedekatannya yang kuat dengan mereka, perhatian yang diberikan, dan bimbingan yang terus-menerus kepada mereka. Hal ini juga merupakan salah satu kebahagiaan yang Allah jadikan pada diri istri yang salehah."

Syaikh Abdurrazzaq al-Badr dalam 'Asyru Rakaiz fi Tarbiyah al-Abna hal. 9

#wanitashalihah

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

09 Nov, 06:26


Allah ta'ala berfirman,

وَلَو عَلِمَ اللَّهُ فيهِم خَيرًا لَأَسمَعَهُم وَلَو أَسمَعَهُم لَتَوَلَّوا وَهُم مُعرِضونَ

"Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu)." [QS. Anfal: 23]

Ibnu Taimiyah menuturkan,

ودلت الآية على أنه ليس لكل من سمع وفقه يكون فيه خير; بل قد يفقه ولا يعمل بعلمه فلا ينتفع به فلا يكون فيه خيرًا ودلت أيضًا على أن إسماع التفهيم إنما يطلب لمن فيه خير فإنه هو الذي ينتفع به فأما من ليس ينتفع به فلا يطلب تفهيمه

"Ayat ini menunjukkan bahwa tidak setiap orang yang mendengar dan memahami memiliki kebaikan; bahkan seseorang bisa memahami tetapi tidak mengamalkan ilmunya, sehingga tidak mampu mengambil manfaat dan tidak memiliki kebaikan.

Ayat ini juga menunjukkan bahwa memperdengarkan pengajaran hanyalah diperlukan bagi orang yang memiliki kebaikan, karena merekalah yang akan mengambil manfaat. Sedangkan bagi orang yang tidak mau mengambil manfaat, tidak perlu untuk diberikan pengajaran/pemahaman." [Majmu' al-Fatawa]

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

07 Nov, 05:43


تقوى الرجُلِ تبدأ من غضِّ البصر ،
وتقوى الْمراة تبدأ في عدم لفت النظر

"Ketakwaan seorang pria bermula dari menundukkan pandangan; dan ketakwaan seorang wanita bermula dari tidak menarik perhatian."

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

06 Nov, 14:50


Sering menyalahkan, mencela, dan memata-matai; akan membuat orang menjauh darimu dan menghindar untuk duduk bersamamu.

Hal yang sebaiknya dilakukan adalah menyeimbangkan antara pujian yang baik dan nasihat yang lembut.

Allah ta'ala berfirman,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu." [QS. Ali Imran:159]

Sumber: https://t.me/https3E/334

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

05 Nov, 13:51


Di antara do'a Ali ibn Husain ibn Ali ibn Abi Thalib radhiallahu 'anhum adalah,

اللهم لا تكلني إلى نفسي فأعجز عنها، ولا تكلني إلى المخلوقين فيُضيِّعوني

Allohumma laa takilniy ilaa nafsiy fa a'jizu 'anha wa laa takilniy ilaa makhluuqiin fa yudhoyyi'uuniy

"Ya Allah, janganlah Engkau serahkan aku pada diriku sendiri, karena pastilah aku takkan mampu; dan janganlah Engkau serahkan aku kepada makhluk, karena pastilah mereka akan menyia-nyiakanku."

Siyar A'lam An-Nubala 396/4

#doa

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

31 Oct, 22:22


النساء الحقيقيَّات لا يعالجن مشكلاتهن بالبُكاء،

لكن يربِّتن على قلوبِ صغارهن،
يعانقن أطفالِهن،
يختزلن حُزنهن في كعكةٍ،
في بيتٍ مُرتَّبٍ نظيفٍ،
وفي عائلةٍ دافئةٍ هانئة.

أعتقدُ أنَّ النساء خارقات!

هذه القوى السحريَّة التي تجعل كل شيءٍ حزين يمرن عليه، يصير لطيفًا هادئًا مؤنِسًا،
وكل خائفٍ يرفقن به، يصير آمنًا مطمئنًا آنسًا،

وكل أمرٍ يتخلَّله طيفٌ أنثوي، يغدو رقيقًا حنونًا طيِّبًا أبدًا.

"Perempuan sejati tidak menyelesaikan masalah mereka dengan menangis,

tetapi mengusap hati kecil mereka, memeluk anak-anak mereka, mengabadikan kesedihan mereka dalam sebuah kue, di rumah yang rapi dan bersih, dan dalam keluarga yang hangat dan bahagia.

Saya percaya bahwa perempuan itu luar biasa!

Kekuatan ajaib ini membuat segala sesuatu yang menyedihkan yang mereka lalui, menjadi lembut, tenang, dan menyenangkan, dan setiap ketakutan yang mereka dampingi, menjadi aman, tenang, dan menyenangkan,

dan setiap hal yang dilalui dengan sentuhan feminin, akan menjadi lembut, penuh kasih, dan baik selamanya."

#wanitashalihah

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

31 Oct, 07:47


MASUK SURGA DENGAN "MENGHITUNG" NAMA ALLAH

Dari Abu Hurairah radhiallah 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا، مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا،
مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, yaitu seratus kurang satu. Barangsiapa yang menghitungnya, niscaya masuk surga." [HR. Al-Bukhari]

📝🌸 "Menghitung" yang disebutkan dalam hadis tersebut mencakup hal-hal berikut:

1️⃣ Menghafalkan nama-nama Allah.

2️⃣ Mengetahui maknanya.

3️⃣ Mengamalkan isinya

Jika dia tahu bahwa Allah adalah Al-Ahad, Yang Maha Esa, maka tidak boleh dia menyekutukan-Nya dengan yang lain.

Jika dia tahu bahwa Allah adalah Ar-Razzaq, Yang Maha Pemberi Rezeki, maka tidak boleh dia meminta rezeki kepada selain-Nya.

Jika dia tahu bahwa Dia adalah Ar-Rahim, Yqng Maha Penyayang, maka dia melakukan amal shalih
yang menjadi sebab yang mendatangkan rahmat tersebut... dan seterusnya.

4️⃣ Berdoa dengan nama-nama-Nya, sebagaimana Allah berfirman,

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا

"Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu." [QS:Al-A'raf:180].

Seperti mengucapkan:

Ya Rahman, kasihanilah aku.

Ya Ghafur, ampunilah aku

Ya Tawwab, terimalah taubatku, dan sejenisnya.

📝🌸 Hamba yang senantiasa menerima nikmat Allah yang terus-menerus dan karunia-Nya yang besar dari segala sisi, tidaklah pantas tidak mengetahui tentang Rabb-nya, lantas berpaling dari mengenal nama-nama, sifat-sifat, dan perbuatan-Nya.

Sesungguhnya mengenal Allah Ta'ala mendorong untuk mencintai dan mengagungkan-Nya,
takut dan berharap kepada-Nya, serta ikhlas dalam beramal untuk-Nya, dan inilah kebahagiaan hamba yang sesungguhnya.

#asmaulhusna
#tauhid

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

30 Oct, 08:13


إرضاء الناس غاية لا تُدرك 
لكن ضبط نفسك والحفاظ على أدبك ومكانتك بين الناس غاية لا تُترك

"Memuaskan setiap orang adalah tujuan yang tidak dapat dicapai; namun mengendalikan diri dan menjaga etika serta kedudukan Anda di hadapan mereka adalah tujuan yang tidak boleh diabaikan."

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

30 Oct, 01:35


Pengantar tentang Nama-nama Allah yang Indah (Al-Asma Al-Husna)

📝🌸 Nama-nama Allah yang Indah (Al-Asma Al-Husna) adalah nama-nama pujian dan sanjungan, pengagungan kepada Allah; sifat-sifat kesempurnaan Allah, dan atribut keagungan Allah, serta tindakan hikmah, kasih sayang, manfaat, dan keadilan dari Allah, Allah dipanggil dengan nama-nama tersebut, dan mencakup pujian dan sanjungan itu sendiri.

📝🌸 Seluruh nama Allah Yang Maha Tinggi adalah indah: yaitu mencapai puncak keindahan. Allah berfirman,

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى

"Allah memiliki al-Asma al-Husna (nama-nama yang terbaik)" [QS. Al-A'raf:180]

Hal itu dikarenakan nama-nama tersebut mencakup sifat-sifat yang sempurna tanpa ada kekurangan dalam bentuk apapun, dimana nama tersebut tidak mengandung dan tidak diasumsikan bermuatan negatif.

Sebagai contoh, nama Al-Hayyu (الحي), Yang Maha Hidup. Nama ini adalah salah satu nama-Nya Yang Maha Tinggi yang mencakup kehidupan yang sempurna yang tidak pernah didahului oleh ketiadaan dan tidak akan diikuti dengan kepunahan. Sifat kehidupan milik Allah ini ini mengharuskan adanya kesempurnaan sifat-sifat seperti ilmu, kekuasaan, pendengaran, penglihatan, dan sifat lainnya.

📝🌸 Penyebutan adanya nama-nama Allah dan penamaannya dengan nama-nama Allah yang indah terdapat dalam Al-Qur'an dalam empat ayat, yaitu: 💭

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَۖ

"Dan Allah memiliki nama-nama yang indah, maka berdoalah kepada-Nya dengan nama-nama itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam nama-nama-Nya; mereka akan mendapat balasan atas apa yang mereka kerjakan" [Surah Al-A'raf:180]

لِ ادْعُوا اللّٰهَ اَوِ ادْعُوا الرَّحْمٰنَۗ اَيًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًا

"Katakanlah: "Berdoalah kepada Allah atau berdoalah kepada Ar-Rahman, mana saja yang kamu doakan, maka bagi-Nya adalah nama-nama yang indah. Dan janganlah kamu mengeraskan suara dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkan suara dalam shalatmu, dan carilah jalan tengah di antara keduanya." [QS. Al-Isra:110]

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى

"Allah, tidak ada Sembahan yang hak selain Dia; bagi-Nya adalah nama-nama yang indah" [QS. Thaha:8]

هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

"Dia adalah Allah, Yang Maha Pencipta, Yang Maha Mengadakan, Yang Maha Membentuk Rupa; bagi-Nya adalah nama-nama yang indah. Segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya, dan Dia adalah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana" [QS.Al-Hasyr:24]

#asmaulhusna
#tauhid

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

29 Oct, 09:05


إنسان اليوم المادي يتصور أن "الرزق" الذي تتكلم عنه الكتب السماوية هو المال، وينسى أن العقل والحكمة والصحة واستقامة الضمير والصبر على المكاره هي أرزاق أعظم وأكبر في قيمتها من المال الذي ينفد ومن العملة التي تفقد قيمتها والمتاع الذي يبلى

وهو ينظر بنظرة مادية تشريحية إلى كل شيء ويفقد القدرة على الرؤية الكلية والنظرة الشمولية التي تهدي صاحبها إلى الحكمة والاستنارة

"Manusia zaman sekarang yang berpaham materialis membayangkan bahwa "rezeki" yang dibicarakan dalam kitab-kitab suci adalah uang, dan melupakan bahwa akal, kebijaksanaan, kesehatan, ketulusan hati, dan kesabaran dalam menghadapi kesulitan adalah rezeki yang lebih besar dan lebih berharga dibandingkan dengan uang yang habis dan mata uang yang kehilangan nilainya serta barang-barang yang akan usang.

Ia melihat segala sesuatu dengan pandangan materialistis dan analitis, sehingga kehilangan kemampuan untuk melihat secara utuh dan meneliti secara menyeluruh, yang bisa membimbing pemiliknya menuju kebijaksanaan dan pencerahan."

Dr. Mustafa Mahmoud rahimahullah

Dari buku "Ilmu Nafs Quraniy Jadid".

Belajar Tauhid

28 Oct, 09:59


PELAKU NAMIMAH TAK AKAN MASUK SURGA

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لا يدخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ

"Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba (namimah)'." [HR. Muslim]

Berkaitan definisi namimah, al-Ghazali rahimahullah menuturkan,

" اعلم أن اسمَ النميمة إنما يُطلق في الأكثر على من ينُمُّ قولَ الغير إلى المقولِ فيه، كما تقول: فلانٌ كان يتكلم فيك بكذا وكذا،
وليست النميمةُ مختصةً به،

بل حدُّها: كشفُ ما يُكره كشفُهُ.
⁃ سواءٌ كرِهَهُ المنقولُ عنه، أو المنقولُ إليه، أو كرِهَهُ ثالثٌ.
⁃ وسواءٌ كان الكشفُ بالقول، أو بالكِتابة، أو بالرمز، أو بالإيماء.
⁃ وسواءٌ كان المنقولُ من الأعمال، أو من الأقوال.
⁃ وسواءٌ كان ذلك عيبًا ونقصًا في المنقول عنه، أو لم يكن.

بل حقيقة النميمة: إفشاءُ السر وهتكُ الستر عما يُكره كشْفُه … [فلو] رآه يُخفي مالاً لنفسه فذَكَرَه فهو نميمةٌ وإفشاءٌ للسر.

فإن كان ما ينمُّ به نقصًا وعيبًا في المحكي عنه = كان قد جمعَ بين الغيبة والنميمة.

والباعثُ على النميمة: إما إرادةُ السوء للمحكي عنه، أو إظهارُ الحب للمحكي له، أو التفرُّجُ بالحديث، أو الخوضُ في الفضول والباطل "

أبو حامد الغزالي | إحياء علوم الدين (٥/ ٥٥٢)


"Ketahuilah bahwa istilah namimah umumnya digunakan untuk merujuk kepada orang yang menyampaikan ucapan orang lain kepada orang yang dibicarakan, seperti perkataan anda, "Si Fulan berbicara tentangmu dengan demikian dan demikian."

Namun, namimah tidaklah terbatas pada hal itu.

Definisi namimah adalah mengungkapkan hal yang tidak ingin untuk diungkapkan.

▪️Baik pengungkapan itu tidak diinginkan oleh orang yang membicarakan, orang yang mendengar, atau pihak ketiga; 

▪️Baik pengungkapan itu dilakukan melalui ucapan, tulisan, isyarat, atau gerakan;

▪️ Baik hal yang disampaikan itu berupa tindakan, atau ucapan;
 
▪️ Baik hal yang disampaikan itu merupakan celaan atau kekurangan pada orang yang dibicarakan, atau tidak.

Sebenarnya, esensi namimah adalah mengungkapkan rahasia dan merobek tirai dari sesuatu yang tidak ingin untuk diungkapkan…

[Jika] dia melihat orang lain menyembunyikan harta untuk dirinya sendiri lantas ia membocorkannya, maka tindakan itu adalah namimah dan mengungkapkan rahasia.

Jika yang disampaikan adalah celaan dan kekurangan pada orang yang dibicarakan, maka dia telah menggabungkan antara ghibah dan namimah.

Motif di balik namimah bisa jadi keinginan untuk berbuat buruk terhadap orang yang dibicarakan, atau menunjukkan kasih sayang kepada orang yang diajak bicara, atau sekadar sebagai bahan pemanis obrolan, atau menjerumuskan diri dalam hal-hal yang tidak perlu dan kebatilan."

Abu Hamid Al-Ghazali | Ihya Ulumuddin (5/552)

#fikih_jiwa

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

26 Oct, 03:47


إذا رأيت نفسك

وقد تغيرت نفسيتك

وأصبحت متغير الأخلاق

مشدود الأعصاب

فاعلم أن الذين من حولك لهم دور كبير في ذلك

حتى البرامج الالكترونية

فابحث عن بديل

"Jika Anda melihat bahwa diri Anda

dan kejiwaan Anda berubah

menjadi seorang dengan akhlak yang berbeda

benar-benar stress,

Ketahuilah bahwa orang-orang di sekitar Anda memiliki peran besar dalam hal itu

termasuk juga program-program elektronik

Maka, segeralah cari pengganti."

Belajar Tauhid

20 Oct, 02:23


كن صادقاً بوعدك

فإن لم تستطع الوفاء بالوعد فلا تعد

فغيرك ربما يبني أحلامه

على كلمة منك

"Tepati janjimu

Jika kamu tidak dapat menepati, maka jangan berjanji

Karena orang lain mungkin membangun impian mereka

dari kata-katamu."

Belajar Tauhid

18 Oct, 22:29


لا تتكبر على الناس

وتنظر إليهم شزراً

وتغضب إن لم يتقبلوا منك كبرك

فهم مثلك..

لا أحد نفسه عنده رخيصة

"Janganlah kamu menyombongkan diri kepada orang lain

dan memandang mereka dengan sinis

serta marah jika mereka tidak menerima kesombonganmu

Karena mereka seperti dirimu..

Tidak ada seorang pun yang menganggap dirinya rendah."

Belajar Tauhid

18 Oct, 09:48


كن كالنهر العذب

يستقي منه الناس

ولا ينتظر كلمة : شكرا

"Jadilah seperti sungai yang jernih

manusia mengambil airnya

tanpa ia menunggu ucapan terima kasih."

Belajar Tauhid

17 Oct, 22:41


اللهم إني أسألك بإسمك الحكم أن تحكم على قلبي بالرضا والقناعة وعلى نفسي بالطاعة والإنقياد وأسألك بإسمك العدل أن تجعلني معتدلا في أفعالي وأقوالي وأن تعاملني برحمتك لا بعدلك ..

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu, al-Hakam, yang Maha Menetapkan Hukum, agar Engkau menetapkan hatiku dalam keridhaan dan qana'ah; dan menetapkan jiwaku pada ketaatan dan kepatuhan; dan aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu, al-Adl, yang Maha Adil agar Engkau menjadikanku bersikap adil dalam perbuatan dan perkataanku, dan agar Engkau memperlakukanku dengan kasih sayang-Mu bukan dengan keadilan-Mu."

#doa

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

17 Oct, 01:12


Document from Ichwan Muslim

Belajar Tauhid

15 Oct, 22:40


إن المؤمن عندما يدرك أن الله تعالى المعز المذل

فإنه يجد في العزة مظهراً من مظاهر الثقة بالله تعالى ورسوخ اليقين ، والقوة في الدين والخلــق ..

قال عمر بـن الخطاب رضي الله عنه إنا كنا أذل قوم فأعزنا الله بالإسلام ، فمهما نطلب العز بغير ما أعزنا الله به أذلنا الله ..

"Ketika seorang mukmin menyadari bahwa Allah ta'ala adalah Yang Maha Memuliakan dan Yang Maha Menghinakan, maka ia akan menemukan dalam kemuliaan-Nya salah satu wujud kepercayaan kepada Allah ta'ala, keyakinan yang teguh, serta kekuatan dalam agama dan akhlak.

Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu berkata, "Dahulu kami adalah umat yang paling hina, lalu Allah memuliakan kami dengan Islam. Maka, selama kami mencari kemuliaan dengan selain kemuliaan yang diberikan Allah, niscaya Allah akan menghinakan kami."

#tauhid

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

15 Oct, 14:18


Apa rahasia penyandingan nama Allah, Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana) dengan nama-Nya, Al-Aziz (Yang Maha Perkasa) di sejumlah ayat Al-Quran?

Setiap nama tersebut menunjukkan kesempurnaan khusus yang terkandung di dalamnya, yaitu keperkasaan yang mutlak dalam nama Al-Aziz (Yang Maha Perkasa) dan kebijaksanaan yang mutlak dalam nama Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana); dan penyandingan kedua nama tersebut menunjukkan kesempurnaan yang lain, yaitu bahwa keperkasaan Allah senantiasa disertai dengan kebijaksanaan. Oleh karena itu, keperkasaan-Nya tidak mengandung kedzaliman atau ketidakadilan, seperti firman-Nya,

إِن تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۖ وَإِن تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

"Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Al-Maidah: 118]

Artinya, pengampunan-Mu kepada mereka berasal dari keperkasaan dan kesempurnaan kekuasaan, bukan dari ketidakberdayaan, ketidaktahuan, atau kelemahan.

Allah ta'ala juga berfirman,

تَنْزِیْلُ الْكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الْعَزِیْزِ الْحَكِیْمِ

"Diturunkan Kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" [Al-Ahqaf: 2]

Keperkasaan Allah ta'ala mencakup kesempurnaan kekuasaan dan penguasaan; sedangkan kebijaksanaan mencakup kesempurnaan pujian dan ilmu.

Oleh karena itu, sering kali Allah menggabungkan antara kedua nama ini dalam ayat-ayat pensyariatan dan balasan, untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya bahwa sumber semua hal itu adalah dari kebijaksanaan yang mendalam dan keperkasaan yang absolut.

Sumber: https://t.me/NamesAllah1/2382

#tauhid

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

14 Oct, 23:07


NAMA ALLAH, AS-SAMI' (YANG MAHA MENDENGAR)

تكلم مع الله ، أخبره بالذي كسرك اليوم ..!

أخبره بالذنوب التي وعدته أن لا تفعلها لكنك كررتها

أخبره أن قلبك مكسور ويحتاج لجبر ..
وليس لك جابر غيره سبحانه

أخبره بانك تتألم وان لديك امنيات

أخبره بكل شئ ..

واستشعر اسم الله السميع ..

وأن ملك الملوك منصت اليك ..  

"Bicaralah kepada Allah, beritahukan Dia apa yang membuatmu hancur hari ini..!

Beritahukan Dia tentang dosa-dosa yang telah kau janjikan untuk tidak melakukannya tetapi kau ulangi.

Beritahukan Dia bahwa hatimu hancur dan membutuhkan penyembuhan.. dan tidak ada yang mampu menyembuhkanmu selain Dia, Maha Suci. 

Beritahukan Dia bahwa kau merasa sakit dan memiliki harapan-harapan...

Beritahukan Dia segalanya.. 

Dan rasakan nama Allah yang Maha Mendengar..

Dan bahwa Raja segala raja mendengarkanmu.."

#tauhid

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

13 Oct, 23:11


إذا اعتقدت جازماً أنَّ الله على كلِّ شيءٍ قدير في كلِّ موضوع يعطيك، يغنيك، يقوِّيك، يحفظك، يؤيِّدك، ينصرك، يشفيك، يحميك. 🌿🌧

إن اعتقدت ولم يساورك شك أنَّ الله على كلِّ شيءٍ قدير فأنت في كنف الله ورحمته ورعايته، و تعلَّقت به، وقطعت الآمال ممن سواه، وتوجَّهت إليه وأعرضت عن الخلق، هذا هو الدين، فالدين هو التوحيد الخالص و أن تقطع أملك من الخلق وأن تعلِّق أملك بالحق، أن تيأس من المخلوقين، وأن تتطلَّع إلى ربِّ المخلوقين. 💛

"Jika kamu yakin sepenuhnya bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, maka dalam setiap hal niscaya Dia akan memberimu, memperkayamu, menguatkanmu, melindungimu, mendukungmu, menolongmu, menyembuhkanmu, dan menjagamu.

Jika kamu percaya tanpa keraguan bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, maka kamu berada dalam perlindungan, rahmat, dan penjagaan Allah, dan kamu bergantung kepada-Nya, memutuskan harapan dari selain-Nya, dan mengarahkan perhatianmu hanya kepada-Nya serta menjauh dari makhluk.

Inilah agama, karena agama adalah tauhid yang murni dan memutuskan harapan dari makhluk serta menggantungkan harapanmu kepada Al-Haq, berputus asa dari makhluk, dan berharap kepada Rabb para makhluk."

Sumber: https://t.me/NamesAllah1/2542

#tauhid

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

11 Oct, 07:30


Document from Ichwan Muslim

Belajar Tauhid

30 Sep, 23:10


4 Hal yang Perlu Dikembangkan pada Diri Anak

1️⃣ Siap beradaptasi, melakukan penyesuaian diri secara cepat dengan siapa saja.

2️⃣ Siap menghadapi berbagai kerumitan, berbagai kesulitan; fokus bagaimana dia melakukan hal-hal yang baik, walaupun saat itu yang dijalani memang terasa rumit, sulit daripada biasanya. Dia dapat menemukan, mengaitkan hubungan antar berbagai hal.

3️⃣ Siap dengan berbagai perubahan; apakah kondisinya, cara belajarnya, dan lain-lain.

4️⃣ Senantiasa fokus kepada bagaimana meraih hasil dengan proses yang benar, dengan sangat teliti, dengan sebaik-baiknya. Belajar dari kesalahan.

Mohammad Fauzil Adhim

#parenting

Belajar Tauhid

30 Sep, 07:25


3 SEBAB DO'A TERKABULKAN

Di antara sebab do'a terkabulkan adalah:

1️⃣ Aktif berbuat kebajikan di saat lapang;
2️⃣ Berdo'a kepada Allah dengan harap dan cemas;
3️⃣ Memiliki hati yang khusyu' dan khauf terhadap Allah.

Dalil bagi ketiga hal ini adalah firman Allah ta'ala yang menyebutkan permohonan hamba-Nya, Zakariya 'alaihi as-salam yang kemudian diperkenankan oleh-Nya. Allah ta'ala pun menjelaskan sebab terkabulnya permintaan beliau.

Allah ta'ala berfirman,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami." [QS. Al-Anbiya:90]

#tadabbur

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

25 Sep, 06:17


Kumpulan 𝑲𝒉𝒖𝒍𝒂𝒔𝒉𝒂𝒉 (ringkasan) berbagai cabang ilmu syari buah karya 𝐃𝐫.𝐊𝐡𝐚𝐥𝐢𝐝 𝐀𝐥-𝐌𝐮𝐬𝐲𝐚𝐢𝐪𝐢𝐡 :
[1] 𝐀𝐪𝐢𝐝𝐚𝐡
[2] 𝐅𝐢𝐪𝐡 (𝐻𝑎𝑛𝑏𝑎𝑙𝑖𝑦)
[3] 𝐌𝐚𝐪𝐨𝐬𝐡𝐢𝐝 𝐒𝐲𝐚𝐫𝐢𝐚𝐡
[4] 𝐐𝐨𝐰𝐚𝐢𝐝 𝐅𝐢𝐪𝐡𝐢𝐲𝐲𝐚𝐡 (𝐻𝑎𝑛𝑏𝑎𝑙𝑖𝑦)
[5] 𝐔𝐬𝐡𝐮𝐥-𝐅𝐢𝐪𝐡 (𝐻𝑎𝑛𝑏𝑎𝑙𝑖𝑦)

Khulashoh nomer 4-5 menjadi diktat ajar di Ma'had Al-Furqon Gresik

Link PDF : https://bit.ly/khulashoh-Kholid-Musyaiqih

Copas Status Ustaz Fandy Abu Syarifah

Belajar Tauhid

24 Sep, 11:00


Document from Ichwan Muslim

Belajar Tauhid

23 Sep, 22:33


WASPADA TERHADAP 4 HAL

إن البُصراء لا يأمنون من أربع:

١) ذنبٍ قد مضى؛ لا يُدرى ما يصنع فيه الربُّ عزَّ وجل،
٢) وعمرٍ قد بقي لا يُدرى ما فيه من الهلكة،
٣) وفضل قد أُعطي العبدُ؛ لعله مكرٌ واستدراج،
٤) وضلالة قد زُيِّنت؛ يراها هدىً، وزيغ قلب ساعة؛ فقد يُسلب المرء دينه ولا يشعر.

"Sesungguhnya orang-orang yang bijaksana tidak merasa aman dari empat hal berikut:

1️⃣ Dosa yang telah berlalu, karena ia tidak mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Allah azza wa jalla terhadap dosa itu;

2️⃣ Umur yang tersisa, karena ia tidak mengetahui kebinasaan apa yang terdapat di dalamnya;

3️⃣ Karunia yang diberikan kepada hamba, karena mungkin hal itu adalah makar dan istidraj;

4️⃣ Kesesatan yang dianggap benar, karena ia menganggapnya sebagai petunjuk; dan penyimpangan hati meski sekejap, karena bisa jadi keimanan seorang tercabut tanpa disadari."

Abdullah Ibn Al-Mubarak

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

21 Sep, 01:16


KAMI SEKALI-KALI TIDAK AKAN MENGUTAMAKANMU

Judul di atas merupakan perkataan singkat yang menjadi salah satu bukti dari buah keimanan

◀️ Jika iman telah meresap ke dalam hati, maka pemilik hati itu tidak akan mengutamakan siapa pun atas Allah Allah subhanahu wa ta'ala.

◀️ Jika iman telah meresap ke dalam hati, maka pemiliknya akan menyampaikan apa yang terlihat jelas baginya berupa bukti nyata dan kebenaran, apapun hasil yang akan diperoleh.

◀️ Jika iman telah meresap ke dalam hati, maka pemiliknya akan mudah untuk berkata kepada para penguasa terkuat di bumi, "Putuskanlah apa yang ingin kamu putuskan".

Oleh karena itu, ketika iman telah meresap ke dalam hati orang-orang yang sebelumnya adalah penyihir Fir'aun, mereka berkata:

لَن نُّؤْثِرَكَ عَلَىٰ مَا جَاءَنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالَّذِي فَطَرَنَا ۖ فَاقْضِ مَا أَنتَ قَاضٍ ۖ إِنَّمَا تَقْضِي هَٰذِهِ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا

"Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja." [QS. Thaha: 72]

#tauhid

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

19 Sep, 02:38


Document from Ichwan Muslim

Belajar Tauhid

18 Sep, 08:09


BERTAUBAT DARI MENUNDA PERTAUBATAN

Pernahkah kita berpikir untuk membisikkan jiwa bahwa kelak akan bertaubat sebelum ajal menjemput dan bukan segera bertaubat di saat ini?

Apabila jawabannya iya, maka camkanlah selalu dalam benak kita bahwa pemikiran itu sendiri sudah tergolong kemaksiatan.

Ibnu al-Qayyim rahimahullah menuturkan,

المبادرةُ إلى التَّوبة من الذَّنب فرضٌ على الفور، لا يجوز تأخيرها، ‌فمتى ‌أخَّرها ‌عصى ‌بالتَّأخير

"Segera bertaubat dari perbuatan dosa adalah hal yang wajib untuk segera dilakukan. Tidak boleh menunda-nunda taubat. Ketika pertaubatan itu ditunda, maka orang tersebut berdosa karena telah menunda pertaubatan."

#fikihjiwa

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

13 Sep, 08:06


MERASA TENANG SETELAH BERTAUBAT

Ibnu al-Jauzi menuturkan,

ينبغي للعاقل أن يكون على خوف من ذنوبه، وإن تاب منها، وبكى عليها، وإني رأيت أكثر الناس قد سكنوا إلى قبول التوبة، وكأنهم قد قطعوا على ذلك! وهذا أمر غائب! ثم لو غفرت؛ بقي الخجل من فعلها،

ويؤيد الخوف بعد التوبة أنه في "الصحاح": أن الناس يأتون إلى آدم عليه السلام، فيقولون: اشفع لنا! فيقول: ذنبي، وإلى نوح عليه السلام، فيقول: ذنبي، وإلى إبراهيم.. وإلى موسى، وإلى عيسى صلوات الله وسلامه عليهم

فهؤلاء إذا اعتبرت ذنوبهم؛ لم يكن أكثرها ذنوبًا حقيقة، ثم إن كانت، فقد تابوا منها، واعتذروا، وهم بعد على خوف منها، ثم إن الخجل بعد قبول التوبة لا يرتفع، وما أحسن ما قال الفضيل بن عياض رحمه الله: وا سوأتاه منك، وإن عفوت!

فأف والله لمختار الذنوب، ومؤثر لذة لحظة تبقى حسرة، لا تزول عن قلب المؤمن، وإن غفر له.

فالحذر الحذر من كل ما يوجب خجلًا، وهذا أمر قل أن ينظر فيه تائب أو زاهد؛ لأنه يرى أن العفو قد غمر الذنب بالتوبة الصادقة! وما ذكرته يوجب دوام الحذر والخجل».

"Seharusnya orang yang berakal selalu merasa takut akan dosanya, meskipun ia telah bertaubat darinya dan menyesal.

Saya melihat kebanyakan orang merasa tenang karena merasa taubatnya telah diterima, seolah-olah mereka telah memastikan hal itu! Padahal diterimanya taubat adalah sesuatu yang gaib!

Kalau pun memang diampuni, rasa malu karena melakukannya tetap akan ada.

Dan yang memperkuat keharusan adanya rasa takut meski telah bertaubat adalah riwayat yang tercantum dalam kitab ash-Shahih yang menyebutkan bahwa manusia akan mendatangi Adam 'alaihi as-salam dan berkata, "Berikan syafa'at kepada kami!", namun Adam 'alaihi as-salam justru menjawab, "Saya pernah berbuat dosa."

Begitu pula ketika mereka mendatangi Nuh 'alaihi as-salam, beliau menjawab, "Saya pernah berbuat dosa." Mereka pun melakukan hal yang sama dan mendatangi Ibrahim, Musa, dan Isa 'alaihi as-salam.

Jika kita mempertimbangkan dosa-dosa para nabi di atas, kebanyakan dari dosa tersebut bukanlah dosa yang sebenarnya. Namun jika memang ada, pasti mereka telah bertaubat darinya, meminta maaf, dan mereka masih merasa takut akan dosa tersebut.

Rasa malu mereka setelah diterimanya taubat tidaklah hilang. Betapa indah apa yang diucapkan oleh al-Fudail ibn 'Iyadh rahimahullah, "Meskipun Engkau mengampuniku, sungguh aku masih merasa malu di hadapan-Mu!"

Demi Allah, sungguh, memilih berbuat dosa adalah pilihan yang buruk, dan memilih kenikmatan sesaat hanya menyisakan penyesalan yang tak akan hilang dari hati orang beriman, meskipun dia diampuni.

Maka, berhati-hatilah dari segala sesuatu yang menimbulkan rasa malu. Hal ini jarang dipikirkan oleh seorang yang bertaubat atau seorang yang zuhud; karena mereka berpikir bahwa pengampunan telah menutupi dosa dengan taubat yang tulus! Apa yang saya sampaikan ini menuntut kewaspadaan dan rasa malu yang terus-menerus."

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial

Belajar Tauhid

12 Sep, 22:26


 SKALA PRIORITAS

من الناس من ينشغل برد الباطل عن تأسيس وتقرير القول الحق، والمؤمن الزكي لا يشغله رد الباطل عن تأسيس الحق وتقريره.

ومنهم من إذا رد قولًا باطلًا أو مذهبًا منكرًا، تساهل مع ما يقابله من الأقوال والمذاهب، والعاقل لا يشغله رد قول باطل عن رد ضده من الباطل.

ومنهم من ينشغل بالخصومة مع المبتدع أو الفاسق، عن الخصومة الكبرى مع كافر.
وذو التقوى يرتّب أولياته بحسب ترتيب الشريعة، لا بحسب هواه

"Sebagian orang terjebak dalam membantah kebatilan sehingga abai untuk menegakkan dan membuktikan kebenaran, sedangkan orang beriman lagi cerdas, membantah kebatilan tidaklah mengalihkannya sehingga abai dalam menanamkan dan membuktikan kebenaran.

Ada juga yang ketika membantah suatu pernyataan yang batil atau aliran yang sesat, bersikap longgar terhadap pernyataan dan aliran batil yang berlawanan. Orang yang berakal tentu tidak teralihkan oleh bantahan terhadap suatu pernyataan yang batil, sehingga abai dari membantah pernyataan batil lain yang berseberangan.

Dan ada di antara mereka yang terlibat dalam perselisihan dengan para pelaku bid'ah atau orang fasik, sehingga mengabaikan perselisihan yang lebih besar dengan orang kafir. Sementara itu, orang yang bertakwa mengatur prioritasnya sesuai dengan urutan syariat, bukan berdasarkan keinginannya."

Sumber: https://t.me/mohdromih_drs/1064

#nasihat

🌐 Channel Whatsapp Belajar Tauhid: https://t.ly/belajartauhid

🌐 Channel Telegram Belajar Tauhid: https://t.me/belajartauhidofficial