Belajar ilmu Agama Islam

@belajarilmuagamislam


#Share chanel @belajarilmuagamaislam

”من دل على خير فله أجر فاعله“

"Barangsiapa yang menunjukan kepada kebaikan,Maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya”
[H.R, Imam Muslim, no 1893]

#JanganPernahLelahUntukBerbuatKebaikan

Belajar ilmu Agama Islam

27 Jul, 14:24


* *PUASA ASYURA’⁣⁣⁣⁣ MENGHAPUS DOSA SETAHUN YANG LALU⁣⁣⁣**
⁣⁣⁣

☀️ بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ☀️


HARI ASYURA' (10 Muharram) tahun ini 1445 H, InsyaAllah jatuh pada hari Jumat, 28 Juli 2023. Jangan lewatkan puasa sunnah di hari itu, karena keutamaannya sangat besar.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
Dalam Kitab Shahih Muslim disebutkan sebuah hadist dari sahabat Abu Qatadah Al-Anshari beliau berkata,
⁣⁣⁣⁣
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ؟ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
"Rasulullah ditanya tentang puasa hari Asyura’, beliau bersabda, '(Puasa tersebut) menghapuskan dosa-dosa kecil setahun yang lalu.'”
📚 (HR. Muslim no. 1162)⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Agar keutamaannya bisa diraih lebih sempurna, lengkapi dengan puasa TASU'A (9 Muharram) pada hari Kamis (27 Juli 2023). Ini untuk menyelisihi kaum Yahudi dan Nashrani yang hanya berpuasa tanggal 10 Muharram.⁣⁣⁣
⁣⁣⁣
Dari Ibnu Abbas, dia berkata,
“Ketika Rasulullah berpuasa pada hari Asyura' dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa pada hari itu, mereka berkomentar, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari Asyura' adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah pun menjawab, ‘Kalau begitu, pada tahun depan InsyaAllah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi sudah wafat.”
📚 (HR. Muslim no. 1916)⁣⁣⁣
.
💕 اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 💕

Belajar ilmu Agama Islam

17 Jun, 00:58


Dalam hal makananan juga manusia lebih suka dengan makanan-makanan yang manis dan berlemak padahal itu tidak baik untuk kesehatannya dan ia tidak suka dengan makanan yang mendatangkan kesehatan untuk tubuhnya.

Disebutkan dalam sebuah syair:

“كَمْ حَسّنَتْ لَذّةً لِلْمَـــــــرْءِ قَاتِلَةً ۞ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ أَنّ السَّمَّ فِي الدَّسَمِ

“Betapa banyak kenikmatan justru membunuh karena tidak menyadari bahaya racun yang terkandung di dalamnya”

Dalam menyikapi hidup ini jangan seperti monyet memakan manggis, baru saja dia buka kulitnya dan mendapatkan rasa yang pahit lalu ia buang, padahal di dalamnya terdapat rasa yang manis.

Tidak semua keinginan harus diperturutkan dan tidak semua keinginan kita harus dikabulkan oleh Allah; itu semua untuk kemaslahatan hamba-Nya, maka tetaplah berbaik sangka terhadap ketetapan-Nya.

Sayyid Qutub berkata dalam tafsir "Fi Zhilalil Quran", "Semua manusia dalam berbagai pengalaman khususnya, bila mau merenungkan pasti bisa menemukan banyak hal yang tidak disukai dalam kehidupannya, tetapi dibalik yang tidak disukai terdapat banyak kebaikan dan hal yang disenangi. Betapa banyak hal yang dicari-cari manusia hingga dia menyesal karena tidak berhasil mendapatkannya, tetapi beberapa saat kemudian ternyata bahwa Allah ingin menyelamatkannya dirinya dengan tidak memberikan apa yang ia cari-cari saat itu.

Inilah manhaj tarbawi (sistem pembinaan) yang diterapkan Al Qur'an terhadap jiwa manusia, agar jiwa manusia percaya, menerima dan pasrah tentang perkara ghaib yang tersembunyi, sesudah ia bekerja dan berusaha seoptimal mungkin dalam lingkup ruang usaha yang terbuka.

💕 اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 💕

Belajar ilmu Agama Islam

17 Jun, 00:58


Tidak Semua Yang Disukai Baik


☀️ بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ☀️



كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
📖 (QS. Al Baqarah: 216)

*Penjelasan:*

Ayat ini merupakan perintah Allah SWT yang mewajibkan kaum muslimin untuk berjihad melawan musuh demi menahan kejelekan mereka terhadap Islam. Azzuhri berkata, “Jihad hukumnya wajib atas setiap orang, baik ia ahli dalam peperangan atau tidak. Bagi orang yang tidak biasa berperang, ia harus menolong jika diminta dan ia harus maju perang jika diminta untuk berperang, namun jika tidak diperlukan maka ia boleh meninggalkan."

Ibnu Katsir berkata untuk masalah tersebut, ada sebuah hadist shahih:

عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «من مات ولم يَغْزُ، ولم يُحدث نفسه بالغزو، مات ميتتة جاهلية »
[صحيح] - [رواه مسلم]

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Siapa yang meninggal dunia dalam keadaan tidak pernah berperang (di jalan Allah), dan tidak pernah berniat untuk berperang, maka ia mati di atas salah satu cabang kemunafikan."

Sedangkan firman-Nya, "Padahal perang itu adalah sesuatu yang kamu benci," yaitu bahwa berperang itu sangat berat bagi kalian, karena disamping ia terancam, terbunuh atau terluka,.ia juga merasakan beratnya perjalanan dan dahsyatnya musuh. Allah berfirman, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu," maknanya bahwa berperang itu mendatangkan kemenangan dan keunggulan atas musuh serta penguasaan atas negeri, harta, keturunan dan anak-anak mereka setelahnya. "Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu," ini berlaku umum dalam semua perkara, terkadang seseorang menyukai sesuatu tetapi itu tidak baik baginya dan sebaliknya.

Kemudian Allah berfirman, "Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui." Maknanya Allah SWT mengetahui akibat berbagai urusan bagi kalian, dan Dia memberitahukan kepada kalian hal-hal yang di dalamnya terdapat kebaikan bagi kalian di dunia dan akhirat. Oleh karena itu penuhilah perintah-Nya dan berserah dirilah, mudah-mudahan kalian mendapatkan petunjuk; demikian dijelaskan dalam tafsir "Ibnu Katsir".

Didalam tafsir Allubab disebutkan, "Berperang adalah sesuatu yang berat dilakukan oleh orang beriman karena hati mereka dipenuhi oleh rahmat dan kasih sayang dan karena perang mengakibatkan kesengsaraan dan kehancuran. Namun demikian ia terkadang diperlukan demi membela kebenaran dan keadilan. Kalau keadilan harus berhadapan dengan perdamaian, maka yang dipilih adalah keadilan dan kebenaran.

Ayat ini menjadi bukti bahwa Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah sehingga Islam tidak mengingkari hal-hal yang berat bagi manusia untuk dijalankan, namun Islam membina jiwa manusia untuk bisa menerima dan taat terhadap ketetapannya dan membuka pintu harapan baginya bahwa ada hikmah yang banyak dari setiap yang ia tidak sukai.

Ayat ini memerintahkan untuk selalu berbaik sangka kepada pilihan Allah untuk kita walau tidak sesuai dengan keinginan kita, sebab Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan karena apa yang kita inginkan belum tentu baik untuk kita.

Di dalam kehidupan ini manusia tidak suka dengan jalan yang menanjak padahal di atas puncak itu ada pemandangan yang indah dan udara yang segar untuknya tetapi ia enggan untuk mendakinya; dan manusia lebih suka dengan jalan yang menurun padahal di bawahnya ada jurang yang dalam yang akan mencelakakannya.

Belajar ilmu Agama Islam

15 Jun, 10:37


Ketika Berhutang Harus Disertai Dengan Barang Jaminan (Gadai)


☀️ بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ☀️


📚 Renungan Hadist

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ اشْتَرَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ يَهُودِيٍّ طَعَامًا بِنَسِيئَةٍ فَأَعْطَاهُ دِرْعًا لَهُ رَهْنًا (رواه مسلم)

Dari 'Aisyah ra berkata, "Bahwa Rasulullah Saw pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan cara pembayaran yang ditangguhkan. Dan beliau menggadaikan baju besinya sebagai jaminan."
📚 (HR. Muslim, hadits no. 3007)

Hikmah Hadits :
1. Bolehnya melakukan transaksi hutang piutang atau jual beli dengan tidak tunai, disertai dengan menggadaikan barang tertentu sebagai jaminannya (rahn). Nabi Saw pun pernah melakukan transaksi tersebut dengan seorang Yahudi, dimana Nabi Saw menggadaikan (menjaminkan) baju besi beliau sebagai jaminannya.

2. Bahwa dalam transaksi gadai (rahn), secara subtsansi sebenarnya terjadi multi akad (uqud murakkabah) yaitu antara akad qardh (hutang) dengan rahn (jaminan/gadai). Ditambah lagi, dalam kasus hadits di atas bahwa qardh (hutang) dan rahn (gadai/jaminan) adalah terjadi akibat adanya akad bai' (jual beli). Sehingga pada dasarnya multi akad termasuk dalam transaksi yang boleh untuk dilakukan.

3. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa rahn (gadai) sangat berpotensi menjadi riba, apabila tidak berhati-hati dalam menjalankannya. Gadai bisa menjadi riba apabila terjadi hal-hal berikut ;

1). Hutang dengan jaminan (gadai), yang hutangnya disertai dengan bunga. Misalnya berhutang Rp 1 juta dengan jaminan emas, namun pengembaliannya disyaratkan ada bunganya 10%, sehingga menjadi Rp 1.100.000,-. Tambahan Rp 100 ribu dalam hutang tersebut adalah riba, termasuk riba qardh atau riba nasi'ah.

2). Barang yang dijaminkan atas dasar hutang yang diberikan, dipergunakan atau dimanfaatkan atau diambil manfaatnya oleh si pemberi hutang, utk kepentingannya sendiri. Sebagai contoh seaeorang berhutang Rp 5 juta dengan jaminan sepeda motor. Lalu sepeda motor tersebut dimanfaatkan oleh pemberi hutang, dengan digunakan setiap hari untuk pulang pergi kerja, jalan-jalan dsb. Maka meskipun pinjamanannya tanpa bunga, namun tetap terdapat unsur ribanya. Karena pemanfaatan barang yang digadaikan adalah termasuk riba. Dalam hal ini juga masuk dalam riba nasi'ah.

3). Barang jaminan langsung menjadi milik si pemberi pinjaman ketika peminjam tidak mampu membayar hutangnya dengan tanpa memperhitungkan harga barang jaminan dengan jumlah hutangnya. Seperti kasus di atas dimana sepeda motor dijadikan jaminan atas hutang Rp 5 juta, yang ketika ia tidak mampu bayar, lalu sepeda motor tersebut menjadi milik si pemberi pinjaman. Padahal sepeda motor tersebut nilainya adalah Rp 8 juta. Ada selisih nilai antara hutang dengan barang jaminannya. Maka seharusnya selisih tersebut dikembalikan kepada orang yang berhutang agar tidak ada unsur saling mendzalimi satu dengan yang lainnya dan terhindar dari riba.

Wallahu A'lam

💕 اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 💕

Belajar ilmu Agama Islam

06 Jun, 10:43


Jati Diri Orang -Orang Yang Beriman


☀️ بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ☀️


📚 Renungan Hadist


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُو،ِّ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mengharap bertemu musuh, namun jika kalian bertemu mereka maka bersabarlah (teguhkan hati kalian)."
📚 (HR. Muslim hadits no 3275)

Hikmah Hadits ;
1. Pada hakekatnya, Islam adalah agama yang damai, sesuai dengan makna lughawi (makna secara bahasa) dari Al-Islam itu sendiri yaitu berasal dari kata as-salmu yang berarti damai. Artinya bahwa ajaran agama Islam akan membawa pada kedamaian dan ketentraman di hati para pemeluknya. Selain tentunya seorang muslim diharuskan untuk menjadi pribadi yang membawa kedamaian bagi orang lain, sebagaimana hadits Nabi Saw, "Seorang muslim adalah orang menjadikan orang lain selamat dari lisan dan perbuatannya." (HR. Muslim).

Maka oleh karenanya setiap muslim harus menjadi "penentram" dan "pendamai" bagi orang lain.

2. Di sisi lain, setiap muslim juga merupakan seseorang yang mempunyai jati diri dan menjaga martabat dan kehormatannya berdasarkan keyakinan dan agamanya. Apabila kehormatan dan martabatnya diusik, tentu pasti akan menimbulkan reaksi, demi menjaga martabat dan kehormatan agamanya. Inilah uniknya kaum muslimin, yang diibaratkan seperti lebah; di satu sisi lebah tidak hinggap kecuali di tempat yang baik dan tidak menghasilkan kecuali hal-hal yang baik saja. Namun di sisi yang lain, lebah juga bersatu dan memiliki keberanian yang besar demi mempertahankan kehormatannya. Lebah akan bersatu padu, yang apabila pihak lain yang mengusiknya atau mengganggunya maka setiap lebah akan rela mengorbankan apa saja demi membela kehormatannya, bahkan mengorbankan ngawanya sekalipun.

3. Maka oleh karenanya umat Islam adalah umat yang tidak suka mencari-cari musuh, namun apabila ada musuh yang datang maka umat Islam siap menghadapinya bahkan sampai titik darah penghabisan. Nabi Saw pun berpesan demikian; melarang umat Islam untuk tidak mencari-cari musuh dan masalah, bahkan berharap bertemu musuh pun dilarang. Namun jika musuh datang dan menantang, maka Nabi Saw memerintahkan kita utk sabar yaitu tidak goyah dalam menghadapinya.

4. Menghadapi musuh Allah dan musuh umat Islam, tidaklah harus menggunakan senjata dan kekuatan. Kecuali apabila musuh menyerang dengan senjata dan kekuatan. Jika musuh datang melalui perang media, maka harus dihadapi juga dengan media, dengan politik, dengan ekonomi, dengan opini atau dengan berbagai wasilah lainnya yang dirasa efektif untuk menghadapinya. Tujuannya hanya satu, yaitu agar kalimat Allah menjadi kalimat yang Agung dan Mulia, yang cahaya Ilahi menjadi cahaya yang menerangi seluruh penjuru alam. Maka, siapkah kita menghadapi musuh Allah? Allah menantimu saudara...

Wallahu A'lam

💕 اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 💕

Belajar ilmu Agama Islam

25 May, 13:16


PERBANYAK SHALAWAT DI HARI JUMAT


☀️ بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ☀️


Dari Abu Umamah -Radhiyallahu Anhu, Rasulullah -Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:

أَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلَاةَ أُمَّتِي تُعْرَضُ عَلَيَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّي مَنْزِلَةً

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap hari Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan kepadaku setiap hari Jumat. Barang siapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat kelak.”
📚 (Diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad hasan. Hadits hasan lighairihi menurut Syaikh al-Albani. Lihat Shahih At-Targhib Wa At-Tarhib 2/297)

💕 اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 💕

Belajar ilmu Agama Islam

15 May, 15:18


Belajar Itu Pahit


☀️ بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ☀️


🔹Tazkiyatun Nafs

مَنْ لَمْ يَذُقْ ذُلَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً # تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتـِهِ

"Barangsiapa belum merasakan susahnya menuntut ilmu barang sejenak, ia pasti akan merasakan rendahnya kebodohan seumur hidupnya."

وَمَنْ فَاتَهُ التَّعْلِيْمُ وَقْتَ شَبَابِهِ # فَكَبِّرْ عَلَيْهِ أَرْبَعًا لِوَفَاتـِهِ

"Barangsiapa yang lalai dari menuntut ilmu semasa mudany, maka bertakbirlah engkau atasnya sebanyak 4 kali akan wafatnya ia."

حَيَاةُ الْفَتَى وَاللهِ بِالْعِلْمِ وَالتُّقَى # إِذَا لَمْ يَكُوْنَا لَا اعْتِبَارَ لِذَاتـِهِ

"Hidupnya seseorang itu –demi Allah- ditentukan oleh ilmu dan takwa. Jika keduanya sudah tak ada, maka tak ada lagi harga dirinya."

Penjelasan:

1. Belajar itu capek tetapi bodoh itu jauh lebih melelahkan; belajar itu pahit tetapi hidup dalam kebodohan (karena malas belajar) itu lebih pahit; belajar itu sulit, tetapi hidup dalam kebodohan akan menemukan banyak kesulitan.

2. Orang yang bodoh itu seperti orang yang mati; ketika hidup ia tidak dikenang terlebih lagi saat ia mati. Adapun orang yang berilmu ia akan tetap hidup dalam keabadian melalui buku-buku yang ia tulis.

3. Menjadi suatu keharusan bagi penuntut ilmu untuk bersungguh-sungguh, tekun dan terus menerus dalam belajar, hal ini diisyaratkan dalam firman Allah SWT:

يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ۖ

"Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan"
📖 (QS. Maryam 12)

4. Sebuah petuah bijak mengatakan:

مَنْ طَلَبَ شَيْئًا وَجَدَّ وَجَدَ وَمَنْ قَرَعَ البَابَ َولَجَّ وَلَجَ

"Siapa yang bersungguh-sungguh dalam mencari sesuatu, pasti akan menemukannya; siapa yang mengetuk pintu berkali-kali, pasti akan bisa memasukinya.

5. Hidup hanya sekali di dunia ini, maka hiduplah dengan penuh makna dan arti, dan siapa saja yang tidak menjadikan ilmu dan taqwa sebagai perhiasan hidupnya, maka hidupnya tak ubah seperti binatang

Buya hamka berpesan, “Kalau hidup hanya sekedar hidup, kera di rimba juga hidup. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kerbau di sawah juga bekerja”.

💕 اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 💕

Belajar ilmu Agama Islam

04 May, 13:57


MENJAGA LISAN – JALAN SURGA DAN JALAN NERAKA


☀️ بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم ☀️


Saudaraku, lisan itu ibarat pisau. Dia bisa digunakan untuk perkara yang bermanfaat dan juga bisa digunakan untuk kejahatan. Pisau bisa menjadi jalan pahala dan bisa menjadi jalan dosa, tergantung siapa yang memanfaatkannya. Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang Allah ridhai tanpa keseriusan yang kata tersebut menjadi sebab Allah tinggikan kedudukannya beberapa derajat. Dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang Allah murkai tanpa keseriusan yang kata tersebut menjadi sebab terjerumus ke dalam neraka Jahannam.
📚 (HR Bukhari)


Saudaraku, sungguh sangat berat kita menjaga lisan ini.
Lisan yang terjaga dari caci
maki, ghibah, fitnah, kata-kata kotor, kata-kata kasar, menyepelekan, dan tuduhan dusta terhadap saudara muslim yang lain.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Nabi SAW bersabda:

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا

“Jika anak Adam masuk waktu pagi maka seluruh anggota badan menyatakan ketundukannya terhadap lisan dengan mengatakan, “Bertakwalah kepada Allah terkait dengan kami karena kami hanyalah mengikutimu. Jika kau istiqamah (di atas kebenaran) maka kami juga istiqamah. Jika kau melenceng (dari kebenaran) maka kami juga melenceng.”
📚 (HR. Tirmidzi & dinilai hasan oleh Al-Albani).


Saudaraku, mohonlah pada Allah agar dimudahkan untuk menjaga lisan.

💕 اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ 💕