e-Renungan Harian @renunganharian Channel on Telegram

e-Renungan Harian

@renunganharian


Anda akan dikirimi e-Renungan Harian setiap hari. (@SABDA - arsip: sabda.org/publikasi/e-rh)

e-Renungan Harian (Indonesian)

Selamat datang di e-Renungan Harian! Channel ini akan mengirimkan renungan harian kepada Anda setiap hari. Dengan mengikuti channel ini, Anda akan mendapatkan inspirasi dan motivasi setiap pagi untuk memulai hari Anda dengan semangat. Renungan harian ini disajikan oleh @SABDA dan dapat diakses melalui arsip sabda.org/publikasi/e-rh. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan pesan-pesan positif dan memotivasi setiap hari langsung di Telegram Anda. Ayo bergabung sekarang dan jadikan setiap pagi Anda lebih berarti dan penuh inspirasi dengan e-Renungan Harian!

e-Renungan Harian

20 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

2 Korintus 8:1-15 (AYT)
8:1 Sekarang, Saudara-saudara, kami ingin kamu mengetahui tentang anugerah Allah yang telah diberikan kepada jemaat-jemaat di Makedonia,
8:2 bahwa dalam banyaknya ujian penderitaan, kelimpahan sukacita dan besarnya kemiskinan mereka telah berkelimpahan dalam kekayaan ketulusan hati mereka.
8:3 Aku bersaksi bahwa mereka memberi sesuai dengan kemampuan mereka, bahkan melebihi kemampuannya atas kerelaan mereka sendiri.
8:4 Mereka memohon dengan sangat kepada kami akan anugerah untuk turut ambil bagian dalam pelayanan orang-orang kudus.
8:5 Dan, inilah yang mereka lakukan, bukan seperti yang kami harapkan, pertama-tama, mereka memberikan diri mereka sendiri kepada Allah, kemudian kepada kami oleh kehendak Allah.
8:6 Jadi, kami mendesak Titus, sebagaimana ia telah memulainya, demikian pula ia juga akan menyelesaikan pekerjaan anugerah ini di antara kamu.
8:7 Namun, sama seperti kamu berkelimpahan dalam segala hal, dalam iman, perkataan, pengetahuan, segala usaha, dan dalam kasihmu terhadap kami, hendaknya kamu juga berkelimpahan dalam anugerah ini.
8:8 Aku tidak mengatakan hal ini sebagai perintah, tetapi untuk menguji melalui kesungguhan orang lain tentang keikhlasan kasihmu.
8:9 Sebab, kamu mengetahui anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa walaupun Ia kaya, Ia rela menjadi miskin demi kamu supaya melalui kemiskinan-Nya, kamu menjadi kaya.
8:10 Dan, dalam hal ini aku memberikan pendapatku, hal ini adalah untuk keuntunganmu, yang sejak tahun lalu, kamu bukan hanya melakukannya, tetapi juga berkeinginan untuk melakukannya.
8:11 Jadi, sekarang, selesaikanlah juga pekerjaan itu supaya sepadan dengan kerelaanmu untuk menyelesaikan apa yang ada padamu.
8:12 Sebab, jika ada kesiapan memberi, pemberian itu akan diterima, berdasarkan apa yang dimiliki seseorang, dan bukan berdasarkan apa yang tidak dimilikinya.
8:13 Hal ini bukan untuk meringankan orang lain dan membebani kamu, tetapi supaya ada keseimbangan.
8:14 Biarlah kelebihanmu sekarang mencukupkan kekurangan mereka agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu. Dengan demikian ada keseimbangan.
8:15 Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, โ€œOrang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_2_Korintus_8

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

20 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Kamis, 21 November 2024

BERDASARKAN KERELAAN HATI

๐Ÿ“– Bacaan

2 KORINTUS 8:1-15 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Sebab, jika kamu rela untuk memberi, pemberianmu akan diterima, berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. (2 Korintus 8:12)

๐Ÿ“ Renungan

Suatu malam ada kawan kami bertamu. Dia minta sumbangan untuk acara yang diadakan di gerejanya. Saya dan istri sepakat menyumbang sekian rupiah. Saat sumbangan sudah diterima dia berkomentar, "Kalau segini kurang, Bos. Si A sumbang sekian, si B sumbang sekian. Tambahin dong." Saya kurang nyaman dengan sikapnya, karena itu saya jawab nominal itu yang rela saya beri. Selebihnya saya tidak rela memberi.

Selayaknya kita memberi berdasarkan kerelaan hati, bukan karena tidak enak hati, apalagi dengan berat hati. Jangan sampai karena orang yang meminta kita memberi "memanas-manasi" dengan mengatakan orang lain memberi lebih banyak, kita memberi lebih banyak dari mereka tanpa kerelaan, melainkan demi gengsi. Paulus meminta kita agar belajar dari jemaat Makedonia. Kondisi mereka memang sedang sulit, tapi mereka memberi dengan rela hati. Tak ada yang memaksa mereka memberi, karena hati mereka kaya dalam kemurahan. Paulus juga menekankan agar apa yang kita berikan berdasarkan apa yang ada pada kita, bukan berdasarkan pada apa yang tidak kita miliki. Karena itu, saat hendak memberi, sesuaikan dengan kemampuan. Jangan sampai setelah memberi, kita bertengkar dengan pasangan karena ada beberapa kebutuhan yang akhirnya tidak terbeli.

Jangan pernah memaksakan diri memberi demi gengsi, demi dipandang hebat oleh sesama, atau karena tahu orang lain memberi banyak. Berilah dengan rela hati, sehingga berapa pun pemberian kita, itu menjadi berkat dan sukacita bagi diri sendiri maupun orang lain. --RTG/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Kisah Para Rasul 21-23 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

19 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Rabu, 20 November 2024

JALAN MENUJU HIDUP

๐Ÿ“– Bacaan

AMOS 5:4-6 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup, supaya Ia tidak akan menyambar keturunan Yusuf bagaikan api, yang melahap habis tanpa ada yang memadamkannya bagi Betel. (Amos 5:6)

๐Ÿ“ Renungan

Dalam kelemahan dan keterbatasan, kepada siapakah kita dapat mengharapkan perlindungan? Tentu saja dari mereka yang memiliki daya kekuatan, bukan? Apa jadinya jika seseorang berlindung pada sesuatu yang lemah dan tak berdaya? Sudah pasti pengharapan mereka akan kemenangan menjadi sia-sia dan kosong.

Pada zaman Amos, keadaan sosial memperlihatkan kehidupan masyarakat yang religius. Mereka setia melakukan ritus keagamaan. Sayangnya, ritus yang mereka lakukan bukanlah penyembahan kepada Allah. Betel, Gilgal, dan Bersyeba tempat Abraham dan Yakub mendirikan monumen sebagai pertanda perjumpaan dengan Allah tak lagi menjadi tempat suci. Fungsinya berubah karena Israel tidak lagi datang ke sana untuk menemui Allah, melainkan untuk menyembah berhala. Mereka mencari anak lembu emas yang dibuat oleh Raja Yerobeam dan menyembahnya. Karena itu, Amos memberikan peringatan supaya mereka kembali kepada Tuhan, satu-satunya jalan menuju kehidupan. Sebab, jika mereka tidak kembali kepada Tuhan, Tuhan akan datang laksana api menjalar dan membakar habis mereka.

Kita tentu paham benar bahwa satu-satunya jalan menuju hidup adalah Tuhan. Namun, tak jarang kita terkecoh pada ritus yang semu. Lebih terpaut pada tempat, bangunan, patung, pernak-pernik, dan segala macam simbol agama. Padahal, keliru jika kita menyamakan Tuhan dengan tempat dan berbagai simbol. Bukan hal-hal itu yang menjamin perjumpaan kita dengan Tuhan. Karena Tuhan ada bagi hati yang bertobat: menggumuli, merenungkan, dan melakukan kehendak-Nya. --EBL/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Kisah Para Rasul 18-20 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

19 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Amos 5:4-6 (AYT)
5:4 Sebab, beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel, โ€œCarilah Aku, dan hiduplah!
5:5 Jangan mencari Betel, jangan masuk ke Gilgal, atau menyeberang ke Bersyeba. Sebab, Gilgal pasti akan pergi ke pembuangan, dan Betel akan sia-sia.โ€
5:6 Carilah TUHAN, dan hiduplah. Atau, Dia meletus seperti api melawan keturunan Yusuf, dan api melahapnya dengan tidak seorang pun dapat memadamkannya untuk Betel.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Amos_5

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

18 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Selasa, 19 November 2024

MENSYUKURI ANUGERAH

๐Ÿ“– Bacaan

ROMA 16:20-24 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Anugerah Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian! Amin. (Roma 16:24)

๐Ÿ“ Renungan

Ingatan akan suasana di lorong rumah sakit pada sore itu takkan pernah saya lupakan. Seorang pria berusaha menguatkan ketiga anaknya yang tampak terpukul melihat kondisi ibu mereka yang masih tergolek lemah di ruang ICU pascaoperasi. Sebenarnya pria tersebut juga perlu dikuatkan, tetapi rasa tanggung jawabnya sebagai seorang ayah tak bisa dikesampingkan begitu saja. "Orang ini benar-benar membutuhkan anugerah dari Tuhan untuk dapat melalui cobaan ini, " gumam saya sembari berdoa dalam hati bagi keluarga tersebut.

Sejatinya, setiap hari kita memerlukan anugerah dari Allah dalam menjalani hidup ini, tanpa harus menunggu mengalami musibah atau cobaan hidup. Namun, dalam masa-masa sukar dan pergumulan berat, rasanya takaran anugerah Allah itu dibutuhkan melebihi kondisi normal. Hari ini nas renungan tentang "ucapan salam anugerah" mungkin jarang kita cermati atau sambil lalu kita dengarkan saat mendengarkan khotbah di gereja. Namun, kalau kita renungkan sebenarnya ada hal yang luar biasa ketika kita hidup dalam penyertaan anugerah Allah.

Kehidupan kita boleh berjalan tak seperti harapan, tetapi anugerah-Nya bekerja untuk menguatkan, menghibur, hingga memampukan kita untuk tetap beriman akan pertolongan Tuhan. Anugerah-Nya juga bekerja ketika kita dikelilingi orang-orang yang mengasihi dan senantiasa mendukung kita dalam segala situasi. Jadi, apakah sampai hari ini kita sudah bersyukur kepada-Nya, yang telah memberikan anugerah yang kita perlukan? --GHJ/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Kisah Para Rasul 16-17 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

18 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Roma 16:20-24 (AYT)
16:20 Allah sumber damai sejahtera akan segera meremukkan Iblis di bawah kakimu. Anugerah Yesus, Tuhan kita, menyertaimu.
16:21 Timotius, temanku sepelayananku, menyampaikan salam untukmu, dan juga Lukius, Yason, dan Sosipater, saudara-saudara sebangsaku.
16:22 Aku Tertius, yang menulis surat ini, menyampaikan salam kepadamu dalam Tuhan.
16:23 Gayus, yang memberi tumpangan kepadaku dan kepada seluruh jemaat, menyampaikan salam kepadamu. Erastus, bendahara kota, dan Kwartus saudara kita, menyampaikan salam kepadamu.
16:24 (Anugerah Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu semua! Amin.)

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Roma_16

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

17 Nov, 22:00


#halaman 2
5:21 Mereka berkata kepada keduanya, โ€œSemoga TUHAN melihatmu dan menghakimimu sebab engkau telah membusukkan nama kami di mata Firaun dan di mata para hambanya. Dengan demikian, engkau telah memberikan sebilah pedang di tangan mereka untuk membunuh kami.โ€
5:22 Setelah itu, Musa kembali kepada TUHAN dan berkata, โ€œOh, TUHAN, mengapa Engkau melakukan hal yang jahat kepada bangsa ini? Mengapa pula Engkau mengutusku?
5:23 Karena sejak aku menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dia telah berlaku jahat terhadap bangsa ini dan Engkau tidak melepaskan bangsa ini sama sekali.โ€
Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Keluaran_5
#ayat @sabdabot

#halaman 2 dari 2

e-Renungan Harian

17 Nov, 22:00


#halaman 1
๐Ÿ“– Nats
Keluaran 5:1-23 (AYT)
5:1 Setelah itu, Musa dan Harun pergi dan berkata kepada Firaun, โ€œInilah firman TUHAN, Allah Israel, โ€˜Biarkanlah umat-Ku pergi supaya mereka dapat mengadakan perayaan bagi-Ku di padang belantara.โ€™โ€
5:2 Namun, Firaun berkata, โ€œSiapa itu TUHAN? Apa aku harus taat kepada suara-Nya dan membiarkan orang Israel pergi? Aku tidak kenal TUHAN dan Aku tidak akan membiarkan orang Israel pergi!โ€
5:3 Kemudian, mereka berkata, โ€œAllah orang Ibrani telah menjumpai kami. Kami mohon, izinkanlah kami pergi sejauh tiga hari perjalanan ke padang belantara untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN, Allah kami, supaya Dia tidak menimpakan wabah penyakit atau pedang atas kami.โ€
5:4 Namun, Raja Mesir berkata kepada mereka, โ€œMusa dan Harun! Mengapa kalian menghentikan orang-orang itu dari pekerjaannya? Kembali saja pada pekerjaan kalian!โ€
5:5 Firaun berkata lagi, โ€œLihat! Orang-orang itu sudah terlalu banyak di tanah ini dan kamu menghentikan mereka dari pekerjaannya!โ€
5:6 Pada hari itu juga, Firaun bertitah kepada para mandor bangsa itu dan kepada kepala tukangnya, katanya,
5:7 โ€œKalian tidak boleh lagi memberikan jerami kepada bangsa itu untuk membuat batu bata seperti sebelumnya. Biar mereka sendiri yang pergi dan mengumpulkan jerami.
5:8 Namun, jumlah batu bata yang sudah mereka buat selama tiga hari terakhir ini harus tetap kalian bebankan kepada mereka. Kalian tidak boleh menguranginya sebab mereka itu malas. Itulah sebabnya, mereka menuntut dan berkata, โ€˜Biarkan kami pergi untuk berkurban kepada Allah kami.โ€™
5:9 Jadi, pekerjaan orang-orang itu harus diperberat supaya mereka tetap mengerjakannya dan tidak menghiraukan kata-kata dusta.โ€
5:10 Sebab itu, para mandor bangsa itu dan kepala-kepala tukangnya pergi untuk menyampaikannya kepada bangsa itu, katanya, โ€œInilah titah Firaun, โ€˜Aku tidak akan memberikan jerami lagi kepada kalian.
5:11 Kalian sendiri yang harus pergi mendapatkan jerami di mana pun kalian dapat menemukannya. Namun, pekerjaanmu tidak boleh berkurang sedikit pun.โ€™โ€
5:12 Bangsa itu pun berpencar ke seluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan tunggul jerami.
5:13 Para mandor menindas mereka, katanya, โ€œPenuhi pekerjaan kalian sehari-hari sebagaimana yang dititahkan, seperti ketika masih ada jerami.โ€
5:14 Para mandor Firaun memukuli para kepala tukang dari keturunan Israel, yang mereka angkat atas bangsa itu dan berkata, โ€œMengapa kalian belum memenuhi pekerjaanmu, baik kemarin maupun hari ini, untuk membuat batu bata sebanyak sebelumnya?โ€
5:15 Kemudian, para kepala tukang dari keturunan Israel itu menghadap dan berseru kepada Firaun, katanya, โ€œMengapa engkau memperlakukan hamba-hambamu seperti ini?
5:16 Tidak ada lagi jerami yang diberikan kepada hamba-hambamu, tetapi mereka berkata kepada kami, โ€˜Buat batu bata!โ€™ Lihatlah, hamba-hambamu ini dipukuli, padahal orang-orangmulah yang bersalah.โ€
5:17 Namun, dia berkata, โ€œPemalas! Kalian pemalas! Itulah sebabnya kalian berkata, โ€˜Biarlah kami pergi dan berkurban kepada TUHAN.โ€™
5:18 Sekarang, kembalilah bekerja! Jerami tidak akan diberikan kepada kalian, tetapi kalian tetap harus menyetorkan batu bata sejumlah yang sudah ditetapkan.โ€
5:19 Para kepala tukang dari keturunan Israel itu pun menyadari bahwa mereka sedang dalam kesulitan setelah dikatakan, โ€œKalian tidak boleh mengurangi jumlah batu bata kalian sehari-hari sebagaimana yang sudah dititahkan!โ€
5:20 Setelah mereka undur dari Firaun, mereka berjumpa dengan Musa dan Harun yang sedang berdiri menantikan mereka.

#halaman 1 dari 2

e-Renungan Harian

17 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Senin, 18 November 2024

SAAT SULIT MEMERCAYAI JANJI-NYA

๐Ÿ“– Bacaan

KELUARAN 5 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Lalu Musa kembali menghadap Tuhan dan berkata, "Tuhan, mengapa Engkau mendatangkan sengsara pada umat ini? Untuk apa Engkau mengutus aku?" (Keluaran 5:22)

๐Ÿ“ Renungan

Musa kembali ke Mesir sebagai utusan Tuhan dengan membawa janji-janji besar. Janji penyertaan Tuhan, janji bahwa Ia akan menuntun umat Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan, janji untuk menyatakan kuasa-Nya atas Mesir, dan janji bahwa Tuhan akan membuat orang-orang Mesir bermurah hati kepada umat Israel. Musa dan Harun pergi mengunjungi para tua-tua Israel dengan membawa nama Tuhan. Dengan keyakinan yang sama, ia penuh keberanian menghadap Firaun.

Namun, kenyataan kerap tidak terjadi seperti apa yang diharapkan. Firaun mengeraskan hatinya pada firman Tuhan dengan menambah derita orang-orang Israel. Firaun menambah beban kerja paksa yang membuat hidup umat itu semakin menyesakkan dan putus asa. Bagaimana mungkin umat itu dapat memercayai janji Tuhan? Bahkan Musa pun menjadi tawar hati saat melihat kenyataan yang terjadi. Sampai-sampai Musa pun menuduh Tuhan yang mengutusnya sama sekali tidak melepaskan umat-Nya. Bahkan ia menyesal telah mengikuti panggilan Tuhan (ay. 22-23).

Merenungkan situasi dan reaksi umat Israel, juga Musa, mengingatkan bahwa saya pun kerap bereaksi sama. Ketika berada di bawah bayang-bayang penderitaan, saya sering meragukan janji Tuhan, hilang pengharapan, bahkan menuduh Tuhan atas derita yang terjadi. Benarkah Tuhan mengingkari janji-Nya? Nyatanya di tengah-tengah penderitaan umat-Nya, Tuhan tidak tinggal diam. Ia benar-benar menyatakan kedahsyatan-Nya di hadapan umat-Nya dan juga Firaun. Tuhan menepati janji-Nya. Akhirnya, saya disadarkan bahwa keyakinan pada janji Tuhan itu seharusnya tidak bergantung situasi karena nama Tuhan itu jaminan yang pasti. Ia tak pernah ingkar janji. --SYS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Kisah Para Rasul 14-15 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

16 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

2 Raja-raja 4:1-7 (AYT)
4:1 Salah seorang istri dari rombongan nabi mengadu kepada Elisa sambil berseru, โ€œHambamu, yaitu suamiku, sudah mati dan engkau mengetahui bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Namun, sekarang penagih utang datang untuk mengambil kedua anakku untuk menjadi budaknya.โ€
4:2 Elisa berkata kepadanya, โ€œApa yang dapat aku perbuat? Beritahukanlah apa yang kamu punya di rumah.โ€ Jawabnya, โ€œTidak ada sesuatu apa pun di rumah hambamu ini, selain sebuah buli-buli berisi minyak.โ€
4:3 Elisa menjawab, โ€œPergi, dan mintalah bejana-bejana dari luar, dari semua tetanggamu bejana-bejana yang kosong. Namun, jangan mengumpulkan sedikit.
4:4 Sesudah itu, masuk dan tutuplah pintu sesudah anak-anakmu masuk. Kemudian, tuanglah minyak itu ke dalam seluruh bejana dan angkatlah yang sudah berisi penuh.โ€
4:5 Sesudah itu, perempuan itu pergi dan menutup pintu sesudah anak-anaknya masuk. Lalu, Mereka mendekatkan bejana-bejana kepadanya sementara dia menuang.
4:6 Saat bejana-bejana itu sudah penuh, perempuan itu berkata kepada anaknya, โ€œDekatkanlah kepadaku bejana lainnya.โ€ Anaknya menjawab kepadanya, โ€œTidak ada lagi bejana.โ€ Lalu, minyak itu berhenti mengisi.
4:7 Lalu, perempuan itu datang kepada abdi Allah dan dia berkata, โ€œPergi dan juallah minyak itu untuk membayar utangmu sehingga kamu dan anak-anakmu dapat hidup dari sisanya.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_2_Raja-raja_4

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

16 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Minggu, 17 November 2024

KUMPULKAN BEJANAMU!

๐Ÿ“– Bacaan

2 RAJA-RAJA 4:1-7 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Lalu Elisa berkata, "Pergilah, pinjamlah bejana-bejana dari luar, dari semua tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan sedikit." (2 Raja-raja 4:3)

๐Ÿ“ Renungan

Seorang dari istri-istri para nabi mengadukan perkaranya kepada Elisa. Rupanya, suaminya mati meninggalkan utang dan kini si penagih utang datang hendak mengambil kedua anaknya menjadi budak sebagai ganti pembayaran utangnya. Tidak ada sesuatu apa pun di rumahnya, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak. Dihadapkan pada persoalan demikian, Elisa memintanya mengumpulkan bejana-bejana kosong dari para tetangganya. Luar biasa, minyak dalam buli-buli itu tidak berhenti mengalir sampai semua bejana kosong dipenuhinya!

Banyaknya bejana kosong yang dikumpulkan si janda menunjuk pada seberapa besar imannya kepada Allah. Mendengar Nabi Elisa mengatakan, "Tuanglah minyak ke dalam semua bejana itu dan angkatlah bejana yang sudah penuh!" ia seolah mendapat gambaran dari maksud perintah Elisa. Ya, melalui perkataannya, Elisa menubuatkan kalau minyak itu pasti mengalir memenuhi bejana-bejana kosong yang dikumpulkannya. Seandainya si janda tidak memercayai perkataan Elisa, ia pasti tidak bergerak mengumpulkan bejana. Demikian pula apabila muncul keraguan di hatinya, ia hanya akan mengumpulkan sedikit bejana.

Faktanya, si janda mempunyai iman yang besar sehingga ia mengumpulkan bejana kosong sebanyak-banyaknya. Terbukti, dari uang hasil penjualan minyak, janda itu dapat membayar utangnya bahkan hidup dari kelebihannya.

Allah adalah sumber yang tak terbatas. Karena itulah, jangan terlalu sedikit menyiapkan wadah bagi impian, harapan, maupun cita-cita kita. Ingat, Allah selalu mampu melakukan perkara-perkara ajaib di kehidupan kita. Asalkan kita tekun mengerjakan apa yang menjadi bagian kita, Dia tidak akan pernah lupa melakukan bagian-Nya. --LIN/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Kisah Para Rasul 11-13 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

15 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Ulangan 15:12-18 (AYT)
15:12 Jika saudaramu, baik laki-laki maupun perempuan Ibrani, dijual kepadamu dan melayanimu selama enam tahun, kamu harus membebaskannya sebagai orang merdeka pada tahun ketujuh.
15:13 Ketika kamu membebaskan dia pergi, janganlah kamu membiarkannya pergi dengan tangan hampa.
15:14 Kamu harus memberikan kepadanya beberapa dari ternakmu, gandum, dan anggurmu sesuai dengan berkat dari TUHAN, Allahmu, yang telah memberkatimu.
15:15 Ingatlah bahwa kamu pernah menjadi budak di Mesir dan TUHAN, Allahmu, telah menebusmu. Oleh sebab itu, aku memberikan perintah ini kepadamu hari ini.
15:16 Namun, apabila dia berkata kepadamu, โ€œAku tidak mau meninggalkanmu,โ€ karena dia mengasihimu dan keluargamu serta hidupnya sangat baik saat bersamamu,
15:17 ambillah sebuah jarum penusuk dan tindiklah budakmu pada pintu sehingga dia menjadi budakmu untuk selamanya. Kamu harus melakukan hal yang sama pada budak perempuanmu.
15:18 Jangan berat membebaskan budakmu. Ingatlah, dia sudah melayanimu selama enam tahun dengan upah hanya setengah bayaran seorang buruh. TUHAN, Allahmu, akan memberkatimu dalam segala sesuatu yang kamu lakukan.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Ulangan_15

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

15 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Sabtu, 16 November 2024

ADIL DAN PEDULI

๐Ÿ“– Bacaan

ULANGAN 15:12-18 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Janganlah merasa berat hati, apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, sebab selama enam tahun ia telah bekerja padamu .... (Ulangan 15:18)

๐Ÿ“ Renungan

Dari sejak zaman dahulu kehidupan orang-orang yang lemah dan papa kerap tidak dipedulikan, bahkan ditindas. Kita sering disuguhi berbagai berita bagaimana seorang asisten rumah tangga diperlakukan tidak layak. Hal ini tentulah sangat memprihatinkan. Bahkan di negara-negara yang dikenal cukup maju, mengerti masalah hak asasi manusia dan religi pun masih didapati melakukan praktik-praktik yang tidak manusiawi.

Tuhan sangat peduli dengan masalah sosial terutama kepada orang-orang yang dianggap lemah dan tak berdaya. Tuhan memberikan peraturan baru di tengah-tengah umat-Nya Israel tentang memperlakukan seorang budak. Tuhan peduli kepada mereka dan memberikan sebuah peraturan, yaitu setelah enam tahun lewat mereka bekerja maka pada tahun ketujuh mereka harus dibebaskan. Meski saat membeli budak-budak itu para majikan membeli atau menebus dengan harga yang cukup mahal, tetapi di tahun yang ketujuh, Tuhan memerintahkan untuk membebaskan mereka. Bahkan majikannya harus memberikan kambing dombanya untuk kelangsungan hidup budak yang dibebaskannya itu.

Tuhan mengasihi manusia dan memperlakukannya secara adil. Sebagai umat yang telah dibebaskan-Nya maka selayaknya kita pun memperlakukan bawahan kita, bahkan setiap orang dengan penuh kepedulian. Karena Ia memanggil kita untuk mengasihi, peduli, menjadi berkat, dan memberi kesejahteraan bagi sesama. --SYS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Kisah Para Rasul 9-10 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

14 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Roma 15:1-13 (AYT)
15:1 Jadi, kita yang kuat wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat, dan tidak hanya menyenangkan dirinya sendiri.
15:2 Hendaklah setiap kita menyenangkan sesamanya demi kebaikannya untuk membangun rohaninya.
15:3 Sebab, Kristus pun tidak menyenangkan diri-Nya sendiri, tetapi seperti ada tertulis, โ€œKata-kata hinaan mereka, yang menghinamu, telah menimpa Aku.โ€
15:4 Sebab, apa pun yang ditulis dahulu, dituliskan untuk pengajaran kita supaya melalui ketekunan dan penghiburan yang diberikan Kitab Suci, kita dapat memiliki pengharapan.
15:5 Semoga Allah, sumber kesabaran dan penghiburan memberimu anugerah untuk dapat hidup dalam kesehatian satu sama lain sesuai dengan Yesus Kristus,
15:6 sehingga kamu bersama-sama dengan satu pikiran dan satu suara memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Kristus Yesus.
15:7 Karena itu, terimalah satu sama lain, sama seperti Kristus juga menerima kamu demi kemuliaan Allah.
15:8 Aku berkata kepadamu bahwa Kristus menjadi pelayan bagi orang-orang yang bersunat demi kebenaran Allah, yaitu untuk meneguhkan janji yang diberikan kepada nenek moyang,
15:9 dan supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi boleh memuliakan Allah atas belas kasih-Nya. Seperti ada tertulis, โ€œSebab itu, aku akan memuji-Mu di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi; dan menyanyikan mazmur untuk nama-Mu.โ€
15:10 Lagi, katanya, โ€œBersukacitalah hai bangsa-bangsa bukan Yahudi, bersama dengan umat-Nya!โ€
15:11 Dan, lagi, โ€œPujilah Tuhan, hai segala bangsa bukan Yahudi! Biarlah semua umat memuji Dia.โ€
15:12 Dan, Yesaya berkata lagi, โ€œAkan datang dari keturunan Isai, dan Dia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa bukan Yahudi, dan dalam Dia, bangsa-bangsa bukan Yahudi akan berharap.โ€
15:13 Kiranya Allah sumber pengharapan memenuhimu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam percayamu supaya kamu dengan kuasa Roh Kudus berlimpah dalam pengharapan.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Roma_15

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

14 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Jumat, 15 November 2024

MENERIMA DENGAN KASIH

๐Ÿ“– Bacaan

ROMA 15:1-13 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Sebab itu terimalah satu sama lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kamu, untuk kemuliaan Allah. (Roma 15:7)

๐Ÿ“ Renungan

Apakah Anda memiliki kriteria tertentu dalam mencari teman? Sebagian orang memasang standar kelayakan dalam berteman. Mereka harus memiliki karakter yang baik, tidak memiliki catatan buruk di masa lalu, bersih dari masalah. Sedapat mungkin, menjalin hubungan pertemanan harus menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, nama baik mereka tetap terjaga. Sementara, orang yang tidak memenuhi syarat akan dianggap layak dijauhi, bahkan dikucilkan. Bergaul dengan mereka bisa-bisa hanya menimbulkan masalah dan beban.

Berbeda dengan kecenderungan sebagian orang, Tuhan Yesus justru hadir ke dunia untuk berteman dengan manusia berdosa. Yesus, yang sempurna/tanpa dosa itu, bahkan mau menjadi sahabat dan berkorban bertaruh nyawa demi keselamatan para pendosa. Inilah yang menjadi dasar Rasul Paulus dalam mengajak umat supaya menyediakan diri untuk menjadi teman bagi sesama. Kebaikan Allah melalui pengorbanan Kristus harus mendorong jemaat memiliki kasih yang serupa. Sebab, inilah cara kita memuliakan Allah: menerima sesama.

Keberhasilan pengenalan kita akan Kristus tentu ditandai dengan terjadinya pemulihan hidup sebagai manusia baru dalam kekudusan. Namun, bukan berarti bahwa kita boleh menjadi sombong karenanya. Pemulihan yang kita alami oleh karena kasih Allah hendaknya mendorong kita menerima sesama dengan kasih. Tidak selalu mudah karena tak jarang kita harus rela mengorbankan banyak hal. Waktu, materi, gengsi, juga perasaan. Namun, bukankah Yesus telah lebih dulu berkorban nyawa demi kasih-Nya bagi kita? --EBL/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Kisah Para Rasul 7-8 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

13 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Bilangan 11:24-30 (AYT)
11:24 Jadi, Musa keluar dan menyampaikan perkataan TUHAN kepada umat. Dia juga mengumpulkan 70 orang dari antara tua-tua Israel dan menyuruh mereka berdiri di sekeliling tenda.
11:25 Kemudian, TUHAN turun dalam awan dan berbicara kepadanya. Dia mengambil sebagian roh yang ada pada Musa dan memberikannya kepada ketujuh puluh tua-tua itu. Ketika roh-Nya turun ke atas mereka, mereka bernubuat. Namun, mereka tidak melakukannya lagi.
11:26 Akan tetapi, ada dua orang yang tetap tinggal di perkemahan. Nama mereka adalah Eldad dan Medad. Roh turun ke atas mereka, mereka termasuk dalam orang-orang yang terdaftar, tetapi tidak pergi ke tenda, dan mereka bernubuat di perkemahan.
11:27 Seorang pemuda berlari dan memberi tahu Musa, โ€œEldad dan Medad bernubuat di perkemahan.โ€
11:28 Yosua, anak Nun, hamba Musa sejak masa mudanya, berkata kepada Musa, โ€œTuanku, Musa, hentikanlah mereka!โ€
11:29 Namun, Musa berkata kepadanya, โ€œApakah kamu iri demi aku? Biarlah semua umat menjadi nabi sehingga TUHAN memberikan roh-Nya kepada mereka.โ€
11:30 Kemudian, Musa dan tua-tua Israel kembali ke perkemahan.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Bilangan_11

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

13 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Kamis, 14 November 2024

DIPENUHI ROH ALLAH

๐Ÿ“– Bacaan

BILANGAN 11:24-30 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Tetapi, Musa berkata kepadanya, "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau saja seluruh umat Tuhan menjadi nabi, karena Tuhan memberi Roh-Nya kepada mereka!" (Bilangan 11:29)

๐Ÿ“ Renungan

Musa merasa tidak sanggup sendirian untuk memikul tanggung jawab dalam memimpin bangsa Israel. Lalu Tuhan memintanya mengumpulkan 70 orang tua-tua Israel, untuk diperlengkapi-Nya dengan Roh-Nya, sehingga mereka dapat mengemban tanggung jawab itu bersama Musa (Bil. 11:14-17). Musa melakukannya. Lalu, Tuhan memberikan Roh-Nya pada mereka, sehingga mereka kepenuhan seperti nabi.

Namun, ternyata dua dari 70 tua-tua itu tidak hadir untuk berdiri di sekeliling kemah, melainkan tetap di perkemahan. Namun, mereka juga mengalami pencurahan Roh Allah dan bernubuat seperti nabi. Peristiwa itu segera dilaporkan kepada Musa. Mendengar itu, Yosua muda yang adalah pelayan Musa, meminta agar Musa mencegah mereka. Yosua merasa bahwa mereka dapat menjadi ancaman terhadap jabatan Musa. Bisa saja rasa hormat bangsa Israel kepada Musa berkurang karena semakin banyak orang yang dapat berbicara atas nama Allah.

Tanggapan Musa sungguh menarik, "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku?" Musa menjelaskan bahwa ini bukan soal dirinya. Ini adalah soal Allah berkenan memakai orang-orang lain juga. Musa bahkan berharap andai semua umat itu dipenuhi Roh Allah sehingga mereka mengerti kehendak-Nya dan melakukannya. Ia ingin agar semua umat itu digerakkan oleh Roh Allah sehingga dapat melayani Dia. Syukur bagi Allah, melalui iman kepada Kristus, semua orang percaya telah diberi Roh-Nya. Dialah yang menuntun kita hidup dalam kebenaran, serta mengerjakan kehendak Allah bersama-sama. --HT/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Kisah Para Rasul 4-6 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

12 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Lukas 11:37-46 (AYT)
11:37 Setelah Yesus selesai berbicara, seorang Farisi mengundang-Nya untuk makan. Dia pun datang, lalu duduk dan makan.
11:38 Akan tetapi, orang Farisi itu heran ketika melihat Dia tidak mencuci tangan-Nya terlebih dahulu sebelum makan.
11:39 Namun, Tuhan berkata kepadanya, โ€œOrang-orang Farisi sepertimu membersihkan bagian luar cangkir dan piring, tetapi di dalam dirimu penuh dengan keserakahan dan kejahatan.
11:40 Hai orang-orang bodoh! Bukankah Ia yang membuat bagian luar juga membuat bagian dalam?
11:41 Karena itu, bagikanlah apa yang ada di dalammu itu sebagai sedekahmu. Dengan demikian, kamu akan benar-benar bersih.
11:42 Akan tetapi, celakalah kamu, orang-orang Farisi! Sebab, kamu memberi persepuluhan atas hasil selasih, inggu, dan segala macam tanaman kebunmu, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Seharusnya, kamu melakukan semua hal itu tanpa mengabaikan hal-hal yang lain.
11:43 Celakalah kamu, orang-orang Farisi karena kamu suka duduk di tempat yang terbaik di sinagoge dan juga suka menerima hormat di pasar.
11:44 Celakalah kamu karena kamu seperti kuburan yang tak bertanda, yang diinjak-injak orang tanpa mereka sadari.โ€
11:45 Kemudian, salah seorang ahli Taurat berkata kepada Yesus, โ€œGuru, ketika Engkau mengatakan hal-hal ini, Engkau juga menghina kami.โ€
11:46 Namun, Yesus menjawab, โ€œCelakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat! Sebab, kamu menaruh beban yang berat untuk dipikul orang lain, tetapi dirimu sendiri tidak mau menyentuh beban itu dengan satu jari pun.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Lukas_11

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

12 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Rabu, 13 November 2024

MENGECUALIKAN DIRI SENDIRI

๐Ÿ“– Bacaan

LUKAS 11:37-46 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Namun, Ia menjawab, "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun." (Lukas 11:46)

๐Ÿ“ Renungan

Merasa diri sangat mengerti isi Kitab Suci, para ahli Taurat merumuskan aturan-aturan keagamaan, banyak di antaranya ribet dan sulit. Mereka meyakini semua itu penting, dan mewajibkan masyarakat menaati dengan sungguh. Namun, rupanya mereka justru mengecualikan diri dari kewajiban tersebut. Maka dengan keras, Tuhan menegur mereka, "Celakalah kamu ... sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun."

Penolakan terhadap norma moral adalah akar ketidakbermoralan. Namun, bacaan hari ini menunjukkan hal lain, yang juga menjadi akar ketidakbermoralan, yakni sikap mengecualikan diri sendiri. Sambil menekankan pentingnya norma moral dan menuntut keberlakuannya atas hidup, orang menganggap bahwa norma moral itu berlaku hanya atas orang lain, tetapi tidak untuk dirinya sendiri.

Tentu saja, sikap mengecualikan diri dari tuntutan norma moral itu juga bisa menginfeksi kita. Mendengar khotbah tentang kesetiaan, kita berkata, "Nah, si Anu harus dengar baik-baik khotbah itu, " seraya merasa diri tak wajib bersikap setia. Menuntut sesama menghormati kebinekaan, tetapi ia sendiri merendahkan keyakinan sesama. Giat menyerukan tuntutan antikorupsi, tetapi membuka pintu untuk suap dan gratifikasi. Dan banyak lagi.

Tak seorang pun tahu benar bagaimana isi hati kita. Namun, alangkah baiknya jika teguran Tuhan di atas kita maknai sebagai tengara agar kita memeriksa diri, adakah sikap mengecualikan diri juga menguasai batin kita? --EE/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Kisah Para Rasul 1-3 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

11 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

1 Timotius 6:2-10 (AYT)
6:2 Sedangkan para budak yang tuannya adalah orang percaya, janganlah mengurangi rasa hormat kepada mereka karena mereka adalah saudara-saudara seiman. Sebaliknya, para budak harus melayani tuannya dengan lebih baik lagi karena yang menerima berkat pelayanan adalah orang-orang percaya dan yang mereka kasihi. Ajarkan dan nasihatkan hal-hal ini kepada mereka.
6:3 Jika ada orang yang mengajarkan ajaran lain yang tidak sesuai dengan perkataan yang benar dari Tuhan kita Kristus Yesus dan tidak sesuai dengan ajaran kesalehan,
6:4 ia adalah pembual dan tidak mengerti apa-apa. Ia hanya tertarik dengan perbantahan yang tidak sehat, yang hanya memperdebatkan kata-kata yang justru menimbulkan iri hati, perpecahan, fitnah, dan kecurigaan yang jahat,
6:5 serta terus-menerus membuat perselisihan di antara orang-orang yang pikirannya telah rusak dan menolak kebenaran, yang mengira bahwa kesalehan adalah cara untuk mendapatkan keuntungan.
6:6 Akan tetapi, kesalehan yang disertai rasa cukup akan memberikan manfaat yang besar.
6:7 Sebab, kita tidak membawa apa-apa ketika masuk ke dunia dan kita juga tidak bisa membawa apa-apa ketika keluar dari dunia ini.
6:8 Jika sudah ada makanan dan pakaian, kita akan merasa cukup.
6:9 Orang yang ingin menjadi kaya jatuh ke dalam pencobaan dan jebakan, serta berbagai nafsu yang bodoh dan membahayakan yang akan menenggelamkan orang-orang ke dalam kehancuran dan kebinasaan.
6:10 Sebab, cinta akan uang adalah akar dari segala macam kejahatan. Orang-orang yang memburu uang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri sendiri dengan berbagai dukacita.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_1_Timotius_6

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

11 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Selasa, 12 November 2024

HIDUP DENGAN RASA CUKUP

๐Ÿ“– Bacaan

1 TIMOTIUS 6:2-10 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. (1 Timotius 6:8)

๐Ÿ“ Renungan

Suatu kali, saya merasa terhentak ketika seorang hamba Tuhan berkata dengan lantang, "Banyak masalah dalam kehidupan, dan banyak tindak kejahatan terjadi karena orang tidak dapat memahami dan menjalani kehidupan dengan rasa cukup, seperti yang diajarkan oleh firman Tuhan." Beliau yang sudah melayani lebih dari empat dekade itu lantas mengutip firman Tuhan seperti nas renungan kita hari ini, "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah."

Menarik sekali mencermati serangkaian ayat pendahulu dari nasihat soal hidup dengan rasa cukup itu. Dalam rangkaian nasihatnya kepada Timotius, Paulus mengingatkan soal berbagai masalah yang muncul ketika kehidupan ibadah orang percaya tidak disertai tindakan menjalani hidup dengan rasa cukup (ay. 3-5). Paulus juga mengingatkan bagaimana dahulu manusia dilahirkan ke dunia tanpa membawa apa-apa, begitu pula nanti ketika mati (ay. 7). Nah, dari situlah lantas ada peringatan untuk hidup dengan rasa cukup, terutama soal ketersediaan makanan dan pakaian, sebelum muncul peringatan lain tentang keinginan menjadi kaya dan bahaya cinta uang bagi kehidupan orang percaya (ay. 9-10).

Nasihat Paulus soal ketersediaan makanan dan pakaian terlihat sederhana, tetapi dampaknya cukup besar terhadap kelangsungan hidup manusia. Mereka yang dapat menerima "kecukupan hidup" dengan rasa syukur, niscaya takkan muncul keinginan lain yang jika sampai tak terpenuhi maka dapat timbul niat berbuat jahat kepada orang lain. Bagaimana dengan cara pandang kita terhadap kecukupan hidup? --GHJ/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Yohanes 19-21 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

10 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Senin, 11 November 2024

KEPENTINGAN

๐Ÿ“– Bacaan

FILIPI 2:1-11 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (Filipi 2:4)

๐Ÿ“ Renungan

Seorang bayi demam dan mengalami diare, menangis terus di malam hari. Tanpa bertanya ini atau itu, seorang ibu lajang yang bertetangga mendatangi dan serta-merta memarahi sang bayi, "Kamu mengganggu orang tidur saja ya! Apa tidak bisa diam dan membiarkan orang istirahat?" Ayah sang bayi tersinggung dan menceritakan perilaku ibu lajang tersebut di hadapan publik. Jika Anda berada dalam situasi tersebut, siapakah yang akan Anda bela?

Secara alami, cara kita memandang persoalan cenderung didasarkan pada keadaan kita sendiri. Yang belum menikah mungkin saja berpikir bahwa ibu lajang itu tentu sangat terganggu dan berhak menegur, meskipun perlu menggunakan cara yang berbeda. Yang sayang anak cenderung membela ayah sang bayi sambil membayangkan betapa sulitnya menenteramkan bayi yang sedang sakit. Profesi dan kebiasaan juga memengaruhi cara pandang kita. Namun, jika dalam kasus sederhana ini kita dapat berbeda pandang, lalu bagaimanakah dengan perkara yang lebih kompleks? Rasul Paulus mengajarkan bahwa kita harus mendahulukan kepentingan orang lain.

Agar dapat menyelesaikan perselisihan, kita harus memperhatikan dasar pikiran Paulus. Kuncinya adalah kesehatian, sepikiran, satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan di dalam Kristus (ay. 2). Menghadapi persoalan relasi, kita patut membayangkan bagaimanakah reaksi Kristus dalam situasi tersebut. Bila prinsip ini diterapkan, hidup kita niscaya berada dalam damai. Persoalan rumit pun dapat disederhanakan dan dapat terselesaikan. --HEM/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Yohanes 16-18 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

10 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Filipi 2:1-11 (AYT)
2:1 Karena itu, jika dalam Kristus ada dorongan semangat, penghiburan kasih, persekutuan Roh, kasih sayang, dan belas kasihan,
2:2 sempurnakanlah sukacitaku dengan sehati sepikir, memiliki kasih yang sama, dipersatukan dalam roh, dan memiliki satu tujuan.
2:3 Jangan melakukan apa pun dari ambisi yang egois atau kesombongan yang sia-sia; tetapi dengan kerendahan hati, anggaplah orang lain lebih penting daripada dirimu sendiri.
2:4 Janganlah masing-masing kamu hanya memandang kepada kepentinganmu sendiri, tetapi juga kepada kepentingan orang lain.
2:5 Biarlah pikiran ini ada di antara kamu, sebagaimana juga dimiliki oleh Yesus Kristus,
2:6 yang walaupun memiliki rupa Allah, Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai sesuatu yang harus dipertahankan.
2:7 Sebaliknya, Ia membuat diri-Nya tidak memiliki apa-apa dan menghambakan diri sebagai budak untuk menjadi sama dengan rupa manusia.
2:8 Dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Ia merendahkan diri-Nya dengan taat sampai mati, bahkan mati di atas kayu salib.
2:9 Untuk alasan inilah, Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahkan kepada-Nya nama di atas segala nama
2:10 supaya dalam nama Yesus, setiap lutut bertelut -- baik yang ada di langit, yang ada di bumi, maupun yang ada di bawah bumi --
2:11 dan setiap lidah mengaku bahwa Kristus Yesus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Sang Bapa!

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Filipi_2

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

09 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Filipi 1:21-26 (AYT)
1:21 Karena bagiku, hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
1:22 Akan tetapi, jika aku harus hidup dalam tubuh ini, berarti aku akan bekerja menghasilkan buah. Lalu, mana yang harus aku pilih, aku tidak tahu.
1:23 Aku terjepit di antara dua pilihan itu. Keinginanku adalah meninggalkan hidup ini dan bersama Kristus, karena itu jauh lebih baik.
1:24 Akan tetapi, untuk kamu, akan lebih berguna jika aku tetap hidup dalam tubuh ini.
1:25 Dengan keyakinan ini, aku tahu aku akan tinggal bersama kamu semua demi kemajuan dan sukacitamu dalam iman.
1:26 Kalau aku kembali lagi kepadamu, maka kebanggaanmu akan bertambah dalam Yesus Kristus karena aku.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Filipi_1

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

09 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Minggu, 10 November 2024

HIDUP DAN MATI PENGIKUT KRISTUS

๐Ÿ“– Bacaan

FILIPI 1:21-26 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Sesungguhnya, bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. (Filipi 1:21)

๐Ÿ“ Renungan

Ada seorang hamba Tuhan yang semasa hidupnya dikenal dengan penyerahan diri yang luar biasa kepada Allah. Baginya, tak ada masalah apakah Tuhan izinkan tetap hidup di dunia atau segera dipanggil pulang ke surga. "Kalau dipanggil pulang, lebih enak ... tetapi kalau masih Tuhan kehendaki hidup untuk melayani Dia, tak masalah, " kira-kira begitu ucapan yang pernah saya dengar. Kini, sekalipun beliau telah tiada, saya masih cukup terngiang dengan banyak nasihat dan kebenaran firman yang pernah dibagikannya.

Firman Tuhan mengenai komitmen hidup untuk Kristus, juga tidak takut mati, memang mudah diucapkan, dikutip, diajarkan, hingga dibuat status di media sosial. Namun, faktanya komitmen ini sangat tidak mudah untuk dijalani. Jauh lebih banyak orang hidup untuk mencari ketenaran, menikmati kesenangan hidup, atau memenuhi hasrat berkuasa dan menjadi kaya, tanpa pernah bertanya, "Apakah semua itu dapat kupergunakan untuk memuliakan Kristus?" Orang yang gagal menjawab pertanyaan ini, niscaya akan sukar berkata, "Mati adalah keuntungan" karena hatinya belum sepenuhnya berpaut pada hal-hal surgawi.

Alangkah indahnya jika kehidupan ini dapat kita jalani dengan keyakinan dan prinsip yang sama seperti Rasul Paulus. Secara sederhana dapat dikatakan: hidup berguna, mati pun terasa untung. Sekali lagi, ini bukanlah perkara yang mudah untuk dijalani, tetapi mungkin dilakukan dalam kasih karunia dan pertolongan dari Allah. Sudahkah kita memiliki kerinduan hidup seperti yang dimiliki Rasul Paulus? --GHJ/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Yohanes 13-15 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

08 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Lukas 8:22-25 (AYT)
8:22 Pada suatu hari, Yesus naik ke dalam perahu bersama murid-murid-Nya dan Dia berkata kepada mereka, โ€œMari kita menyeberang ke sisi lain danau ini.โ€ Maka, berangkatlah mereka ke seberang.
8:23 Namun, ketika mereka berlayar, Yesus tertidur. Lalu, bertiuplah angin ribut ke danau itu dan perahu mereka kemasukan air sehingga mereka berada dalam bahaya.
8:24 Kemudian, para murid datang kepada Yesus dan membangunkan-Nya sambil berkata, โ€œGuru! Guru! Kita akan binasa!โ€ Lalu, Yesus pun bangun dan membentak angin ribut serta gelombang yang bergelora itu. Angin ribut itu pun berhenti dan danau itu menjadi tenang.
8:25 Dan, Dia berkata kepada mereka, โ€œDi manakah imanmu?โ€ Mereka menjadi ketakutan dan heran sambil berkata satu kepada yang lain, โ€œSiapakah Orang ini? Ia bahkan memberi perintah kepada angin dan air, dan mereka mematuhi-Nya.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Lukas_8

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

08 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Sabtu, 9 November 2024

PASTI SAMPAI SEBERANG

๐Ÿ“– Bacaan

LUKAS 8:22-25 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu bersama murid-murid-Nya, dan Ia berkata kepada mereka, "Mari kita pergi ke seberang danau." Mereka pun bertolak. (Lukas 8:22)

๐Ÿ“ Renungan

Saya cukup trauma bila berenang. Karena waktu SMP dalam pelajaran olahraga berenang, saya pernah tenggelam. Bersyukur saat saya sudah hampir kehabisan tenaga, ada seseorang yang datang dan menarik saya keluar dari kolam renang. Saya selamat dan tetap bisa hidup.

Tuhan Yesus mengajak murid-murid naik ke atas perahu untuk menyeberang danau. Namun, dalam pelayaran tersebut angin topan menyerang, air danau masuk ke dalam perahu, mereka dalam bahaya dan kondisi kacau balau. Pikiran sehat tidak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi selain ketakutan bahwa mereka akan tenggelam dan binasa. Dalam situasi ini, Sang Guru tetap tidur tenang dan tidak terganggu dengan kondisi yang sedang dialami para murid. Karena itu, mereka membangunkan Dia untuk melakukan sesuatu. Kenapa Tuhan Yesus tidur dengan nyenyak? Karena Tuhan Yesus yakin yang Dia katakan dan didengar para murid tapi tidak dipedulikan saat mengalami masalah, yaitu, "Mari kita pergi ke sebarang danau." Jadi Tuhan Yesus sendiri yang mengajak pergi ke tempat yang pasti, "ke seberang".

Meski badai dan gelombang danau menggoncangkan kapal, tapi pasti ini akan berlalu ataupun pasti Tuhan tolong. Tuhan akan hantarkan ke seberang. Inilah yang disebut perkataan Tuhan ya dan amin. Pasti terjadi dan tidak pernah diingkari. Ini pun seharusnya menjadi keyakinan kita terhadap firman Tuhan yang telah Ia berikan bagi kita dalam Alkitab. Setiap janji, pengajaran, penyertaan Tuhan itu pasti terjadi untuk mengantar kita ke seberang berjumpa muka dengan muka dengan Tuhan. Karena itu, mari tetap setia pada Tuhan. --RT/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Yohanes 11-12 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

07 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Keluaran 33:12-23 (AYT)
33:12 Musa berkata kepada TUHAN, โ€œMemang, Engkau mengatakan kepadaku untuk membawa umat ini, tetapi Engkau tidak mengatakan siapa yang akan Kauutus bersamaku. Bahkan, Engkau berkata kepadaku, โ€˜Aku sangat mengenalmu dengan namamu, dan kamu juga mendapat kemurahan hati di mata-Ku.โ€™
33:13 Oleh sebab itu, aku mohon kepada-Mu, jika aku mendapat kemurahan hati di mata-Mu, mohon tunjukkan jalan-jalan-Mu kepadaku supaya aku dapat mengenal-Mu agar Aku mendapatkan kemurahan hati di mata-Mu. Pertimbangkanlah juga, bangsa ini adalah umat-Mu.โ€
33:14 TUHAN menjawab, โ€œKehadiran-Ku akan menyertaimu dan Aku akan memberikan ketenteraman kepadamu.โ€
33:15 Musa pun berkata kepada-Nya, โ€œJika kehadiran-Mu tidak menyertai kami, jangan membawa kami dari sini.
33:16 Sebab, bagaimana hal itu akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kemurahan hati di mata-Mu, aku dan umat-Mu ini? Bukankah dengan penyertaan-Mu itu, kami, yaitu Aku dan umat-Mu, dapat dibedakan dari segala bangsa lain di permukaan bumi?โ€
33:17 TUHAN menjawab Musa, โ€œAku juga akan melakukan yang telah kamu minta sebab kamu mendapatkan kemurahan hati di mata-Ku dan Aku telah mengenalmu dengan namamu.โ€
33:18 Lalu, Musa berkata, โ€œAku mohon kepada-Mu, tunjukkanlah kemuliaan-Mu.โ€
33:19 Dia menjawab, โ€œAku akan membuat seluruh kebaikan-Ku lewat di depanmu dan akan menyerukan nama TUHAN di hadapanmu, dan Aku akan berbelas kasihan terhadap orang-orang yang kepadanya Aku akan berbelas kasihan, dan Aku akan menyatakan kasih kepada siapa pun yang kepadanya Aku akan mengasihinya.โ€
33:20 โ€œNamun,โ€ Dia berkata, โ€œkamu tidak dapat melihat wajah-Ku karena tidak seorang pun dapat melihat-Ku dan hidup.โ€
33:21 Kemudian, TUHAN berfirman, โ€œLihat, ada satu tempat di dekat-Ku, dan kamu harus berdiri di sana, di atas gunung batu.
33:22 Ketika kemuliaan-Ku lewat, Aku akan menempatkanmu di celah di gunung batu itu dan akan menudungimu dengan tangan-Ku sampai Aku berlalu.
33:23 Kemudian, Aku akan menarik tangan-Ku, dan kamu akan melihat punggung-Ku. Namun, wajahku tidak dapat dilihat.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Keluaran_33

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

07 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Jumat, 8 November 2024

MAKNA PENYERTAAN-NYA

๐Ÿ“– Bacaan

KELUARAN 33:12-23 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Berkatalah Musa kepada-Nya, "Jika bukan Engkau sendiri yang berjalan beserta kami, jangan bawa kami pergi dari sini." (Keluaran 33:15)

๐Ÿ“ Renungan

Kapankah terakhir kalinya kita berdoa meminta tuntunan dan penyertaan Tuhan? Apakah kita terus melakukannya setiap hari? Sejujurnya kita kerap kali lupa atau malah tidak lagi melakukannya ketika perjalanan hidup kita rasa baik-baik saja tanpa masalah. Akan tetapi, ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik, dikepung masalah, dan terjepit, kita barulah tersadar pentingnya pimpinan dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita.

Tuhan murka kepada umat-Nya Israel. Itu karena mereka telah menyakiti hati-Nya dengan menyembah patung anak lembu emas. Murka yang membuat Tuhan membinasakan lebih dari tiga ribu orang dari umat itu (Kel. 32:28). Tuhan pun sepertinya enggan untuk menyertai umat itu, dosa sudah merusak segalanya. Meski begitu, Ia tetap meminta Musa dan umat-Nya untuk melanjutkan perjalanan dengan janji bahwa Ia tetap menyertai Musa. Namun, bagi Musa, apalah artinya melanjutkan perjalanan jika Tuhan tidak menyertai bangsa itu juga? Sampai-sampai Musa merasa perlu untuk memohon kasih karunia Tuhan agar Ia menyertai umat-Nya juga.

Penyertaan Tuhan itu tidak melulu soal bahwa Ia akan selalu melindungi, menjaga, memberkati, atau melepaskan diri kita dari setiap kesulitan di depan kita. Penyertaan Tuhan itu lebih kepada kasih karunia-Nya yang memberi kita kekuatan, pimpinan, dan bimbingan hidup agar kita dapat berjalan dalam kehendak-Nya. Kasih karunia yang memampukan kita dalam menghadapi berbagai tantangan seberat apa pun di depan kita. --SYS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Yohanes 9-10 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

06 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Amsal 25:17-20 (AYT)
25:17 Biarlah kakimu jarang datang ke rumah sesamamu, supaya jangan sampai dia bosan, lalu membencimu.
25:18 Bagaikan gada, atau pedang, atau anak panah yang tajam, seperti itulah orang yang mengangkat kesaksian dusta terhadap sesamanya.
25:19 Bagaikan gigi yang rusak dan kaki yang goyah, seperti itulah kepercayaan kepada pengkhianat pada masa kesusahan.
25:20 Bagaikan menanggalkan pakaian pada hari yang dingin, atau cuka di atas air abu, seperti itulah orang yang menyenandungkan nyanyian bagi hati yang sedih.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Amsal_25

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

06 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Kamis, 7 November 2024

LUKA DAN CUKA

๐Ÿ“– Bacaan

AMSAL 25:17-20 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Bagaikan orang yang menanggalkan baju di musim dingin, dan bagaikan cuka pada luka, demikianlah orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih. (Amsal 25:20)

๐Ÿ“ Renungan

Seorang penceramah memulai presentasinya dengan menceritakan suatu kejadian lucu. Mendengar cerita itu, spontan meledaklah tawa para peserta seminar itu. Tak lama kemudian, penceramah ternama itu menceritakan lagi humor yang sama. Sebagian hadirin masih menyambut dengan tawa, sisanya diam saja. Sesudahnya, penceramah itu masih mengulang lelucon itu untuk ketiga kalinya. Kali ini tak seorang pun tertawa. Ia berpesan kepada hadirin, "Kejenakaan pun menjemukan apabila diulangi terus, maka jangan terus tenggelam mengulangi terus cerita sedih dalam hatimu! Anda harus belajar untuk move on!"

Penulis Kitab Amsal mengingatkan tentang bahayanya suatu pengulangan yang tidak tepat. Seperti bertandang ke rumah orang. Walau itu bagian dari kesantunan memelihara hubungan, tetapi jika terlalu sering justru mengganggu bahkan kelak bisa merusak hubungan itu (ay. 17). Begitu pun kesedihan hati. Apabila terlalu sering diulangi-layaknya nyanyian-akan menenggelamkan orang dalam kubangan kesusahan yang berkepanjangan. Ia tak bisa bangkit karena rasa perihnya terus disentuh, ibarat luka yang ditetesi cuka (ay. 20).

Kesedihan tak terhindarkan dalam kehidupan ini. Yang harus kita hindari adalah tenggelam atau larut hanyut dalam kesedihan. Oleh karena itu, sesulit apa pun itu, kita jangan sampai membiarkan cerita sedih terus menghantui akibat kemurungan, keluh kesah dan ratap tangis yang terus-menerus diulangi hingga melebihi dosis. Jika luka di hati kita terus ditaburi cuka, proses pemulihannya akan terhambat. Berilah kesempatan untuk luka di hati kita bisa sembuh, serta melangkahlah maju! --PAD/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Yohanes 7-8 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

05 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

2 Korintus 8:9 (AYT)

Sebab, kamu mengetahui anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa walaupun Ia kaya, Ia rela menjadi miskin demi kamu supaya melalui kemiskinan-Nya, kamu menjadi kaya.

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

05 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Rabu, 6 November 2024

MENELADANI YESUS

๐Ÿ“– Bacaan

2 KORINTUS 8:9 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Karena kamu telah mengenal anugerah Tuhan kita Yesus Kristus bahwa sekalipun Ia kaya, oleh karena kamu Ia menjadi miskin, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. (2 Korintus 8:9)

๐Ÿ“ Renungan

Semakin lama seseorang mengikut Yesus, seharusnya kualitas kehidupan menjadi lebih baik karena hal-hal baik dalam pribadi Yesus akan menginspirasinya untuk melakukan hal yang serupa. Hari ini ketika kita membaca nas renungan mengenai pengorbanan Yesus, yang rela memberikan seluruh hidupnya, bahkan Ia rela menjadi miskin agar kita menjadi kaya dalam segala sesuatu, apakah hal pertama yang terlintas dalam benak kita?

Tentu saja maksud dari kebenaran firman itu tak hanya berbicara soal kekayaan secara materi. Jika itu yang dimaksud, tentu hari ini kita tidak lagi melihat seorang Kristen yang berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya. Sudut pandang kita perlu diarahkan pada kerelaan dan pengorbanan Tuhan Yesus yang rela menjadi miskin agar hidup kita "diperkaya" dalam berbagai macam hal: kaya dalam kasih, kemurahan hati, pengampunan, dan masih banyak lagi. Allah menghendaki agar cara hidup yang serupa juga melekat dalam diri setiap orang percaya, yang tidak segan membagikan segala sesuatu yang baik kepada sesama, supaya kehidupan orang lain menjadi lebih baik.

Jika lantas kesediaan untuk meneladani cara hidup Yesus itu mengarah pada berbagai materi, dalam hal ini pun hendaknya kita melakukan dengan kerelaan, tanpa pernah takut mengalami kekurangan. Setiap orang percaya yang bersedia meneladani cara hidup Yesus, baginya akan berlaku hukum tabur-tuai sehingga apa pun yang pernah ditaburkan, maka cepat atau lambat berkat Tuhan akan dituai pula. Bersediakah kita menempuh jalan hidup seperti ini? --GHJ/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Yohanes 5-6 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

04 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Pengkhotbah 3:16-22 (AYT)
3:16 Selain itu, aku melihat di bawah matahari bahwa di tempat pengadilan, di sana ada kefasikan, dan di tempat kebenaran, di sana ada kefasikan.
3:17 Aku berkata dalam hati, โ€œAllah akan menghakimi orang benar dan orang fasik karena ada waktu untuk setiap maksud dan setiap pekerjaan.โ€
3:18 Aku berkata dalam hati mengenai anak-anak manusia, โ€œAllah menguji mereka supaya mereka dapat melihat bahwa mereka adalah binatang.
3:19 Sebab, nasib anak-anak manusia dan nasib binatang adalah nasib yang sama. Seperti halnya yang satu mati, yang lainnya pun mati. Mereka semua memiliki satu napas, dan manusia tidak unggul atas binatang. Sebab, semuanya itu adalah kesia-siaan!
3:20 Semuanya pergi ke satu tempat. Semuanya berasal dari debu, dan semuanya kembali kepada debu.
3:21 Siapa yang tahu bahwa roh anak-anak manusia naik ke atas, dan roh binatang turun ke bawah bumi?โ€
3:22 Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia daripada bersukacita atas pekerjaan-pekerjaannya karena itu adalah bagiannya. Sebab, siapa yang dapat membawanya melihat apa yang akan terjadi kelak?

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Pengkhotbah_3

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

04 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Selasa, 5 November 2024

KETIDAKADILAN DI TEMPAT KEADILAN

๐Ÿ“– Bacaan

PENGKHOTBAH 3:16-22 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situ ada kejahatan, dan di tempat keadilan, di situ ada ketidakadilan. (Pengkhotbah 3:16)

๐Ÿ“ Renungan

Sudah dua hari An mogok sekolah. Sebelumnya, ia dituduh mengunci temannya di toilet. Ia sudah mengaku dengan jujur apa yang sebenarnya terjadi. Bahwa saat ia melintasi toilet sekembalinya dari kantin, ia mendengar seseorang berteriak minta tolong. Ia melihat pintu toilet terkunci dari luar, sehingga ia membukanya. Ia sangat kecewa ketika sang guru yang menangani kasus itu tetap menuduh, bahkan menghukumnya.

Sebagian orang berpendapat bahwa keadilan pada masa kini semakin menjadi barang langka. Sekalipun ada ukuran dalam perundang-undangan (hukum), tetapi pada praktiknya keadilan tak jarang dimanipulasi demi kepentingan pribadi, golongan, atau kelompok. Siapa memiliki uang, dialah yang menang. Siapa berkuasa, dialah yang dibela. Pengkhotbah turut menyatakan bahwa di tempat pengadilan pun terdapat ketidakadilan. Namun demikian, sang pengkhotbah merasa yakin bahwa masih ada satu tempat yang mampu memberikan keadilan. Dialah Allah. Memang, di dunia ini kesempurnaan maksud Allah bisa saja tercemar oleh kefasikan dan ketidakadilan. Namun, Allah akan memberi upah kepada orang benar dan menghukum orang fasik tepat pada waktu-Nya.

Karena itu, sekalipun fakta kehidupan dunia menunjukkan ketimpangan keadilan, orang beriman tak boleh menjadi pesimis. Apalagi memilih bermain hakim sendiri atau berlaku semena-mena. Pastikan kita tidak kehilangan upah kebahagiaan pada saat hari penghakiman Allah dengan menjaga kesetiaan kepada-Nya! Bukan hidup di dunia, menjadi abu dan binasa dalam kesia-siaan. --EBL/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Yohanes 3-4 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

03 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Matius 7:12 (AYT)

โ€œKarena itu, segala sesuatu yang kamu ingin orang lakukan kepadamu, demikian juga kamu lakukan kepada mereka karena inilah isi Hukum Taurat dan kitab para nabi.โ€

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

03 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Senin, 4 November 2024

TEPA SALIRA

๐Ÿ“– Bacaan

MATIUS 7:12 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah inti Taurat dan Nabi-nabi." (Matius 22:39; 7:12)

๐Ÿ“ Renungan

Di depan pasar itu, beberapa laki-laki mengepung seorang pria kurus. "Copet kurang ajar!" bentak mereka. Seorang penjual kayu bakar baru saja tiba di pasar. Ia letakkan dagangannya, lalu berlari mendekat, dan menghajar pencopet malang itu. Untunglah datang pertolongan. Seorang lelaki tinggi kekar mendekat sambil berteriak mengguntur, "Hentikaaaan!!!" Semua mata menoleh ke pemilik suara, dan kebrutalan itu pun terhenti.

Peristiwa 55 tahun silam itu masih sering memantik tanya dalam hati: Mengapa orang bisa begitu kejam terhadap sesama? Apa yang dipikirkan penjual kayu bakar itu hingga ia tega menghajar si pencopet? Andai kata dia sendirilah si pencopet, dia pasti tak ingin diperlakukan seperti ia memperlakukan pencopet itu. Jadi, mengapa dia bersikap begitu? Ada hal amat penting yang hilang dari hati penjual kayu bakar itu: tepa salira.

Tuhan Yesus bersabda, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mat. 22:39b). Sabda Tuhan itu punya makna yang dalam dan luas. Namun, satu di antaranya, Tuhan berpesan agar kita memiliki tepa salira, yakni menempatkan diri di tempat dan situasi sesama, dan memperlakukan sesama seperti memperlakukan diri sendiri, seperti yang dijelaskan oleh Tuhan Yesus, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka" (Mat. 7:12).

Memang, kita tak boleh menoleransi kejahatan, apa pun wujudnya. Namun, itu bukan berarti bahwa kita boleh meninggalkan tepa salira kepada sesama, siapa pun mereka. --EE/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Yohanes 1-2 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

02 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

1 Samuel 2:1-10 (AYT)
2:1 Berdoalah Hana, katanya, โ€œHatiku bergembira karena TUHAN, ditinggikanlah tandukku oleh TUHAN. Mulutku mencemooh musuh-musuhku, sebab aku bersukacita atas keselamatan-Mu.
2:2 Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada selain Engkau. Tidak ada gunung batu seperti Allah.
2:3 Janganlah berbicara terlalu tinggi, janganlah kesombongan keluar dari mulutmu. Sebab, TUHAN, Allah yang Mahatahu, oleh Dia perbuatan-perbuatan ditimbang.
2:4 Busur pahlawan telah patah, tetapi orang-orang yang tersandung berikatpinggangkan kekuatan.
2:5 Orang yang dahulu kenyang, kini menyewakan diri demi makanan. Bahkan, orang yang mandul, melahirkan tujuh anak. Orang yang dahulu banyak anak, kini menjadi layu.
2:6 TUHAN mematikan, dan menghidupkan. Dia menurunkan ke dalam dunia orang mati, dan mengangkatnya.
2:7 TUHAN membuat miskin dan menjadikan kaya. Dia merendahkan, juga meninggikan.
2:8 Dia membangkitkan orang yang lemah dari debu, mengangkat orang miskin dari timbunan sampah untuk mendudukkan mereka bersama para bangsawan sehingga dia mewarisi takhta kehormatan. Sebab TUHAN pemilik alas bumi, yang menaruh daratan di atasnya.
2:9 Langkah orang-orang saleh dijaga-Nya, tetapi orang-orang jahat akan lenyap dalam kegelapan. Sebab, tidak dengan kekuatan seseorang berkuasa.
2:10 TUHAN akan menghancurkan orang yang menentang, Dia mengguntur atas mereka di langit. TUHAN mengadili ujung-ujung bumi, Dia akan memberi kekuatan kepada raja dan meninggikan tanduk orang yang diurapi-Nya.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_1_Samuel_2

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

02 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Minggu, 3 November 2024

NILAI SEBUAH DOA

๐Ÿ“– Bacaan

1 SAMUEL 2:1-10 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Lalu Hana berdoa, "Hatiku bergembira dalam Tuhan, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh Tuhan; mulutku menertawai musuh-musuhku, sebab aku bersukacita atas pertolongan-Mu." (1 Samuel 2:1)

๐Ÿ“ Renungan

"Hatiku bergembira karena Tuhan, " demikian nyanyian Hana. Hana bergembira karena mengalami pertolongan Allah. Pengalamannya sungguh menunjukkan betapa doa memiliki kuasa yang besar. Dalam Perjanjian Lama pun kerap ditunjukkan bagaimana orang-orang yang dalam kesesakan, mereka lari kepada Allah dalam doa. Melalui doa, mereka mengutarakan pengalaman hidupnya kepada Allah. Itulah sesungguhnya nilai doa yang sejati, berkaitan langsung dengan situasi nyata yang dihadapi manusia.

Hana menyampaikan doanya dalam kesunyian hati. Saking sunyinya, mulutnya tak mampu lagi berucap, hatinyalah yang berkata-kata. Doa hati inilah yang nyatanya memiliki kekuatan yang besar. Tak jarang kita menjumpai orang-orang yang berdoa dengan kata-kata yang panjang dan indah, tetapi tanpa hati yang terarah kepada Allah. Ada pula yang merasa kecewa karena doa yang belum terjawab. Kita lupa bahwa ketika kita boleh berbicara kepada Allah itu pun adalah suatu anugerah. Oleh sebab itu, doa menjadi bernilai bukan karena panjangnya atau indahnya kata-kata yang terucap atau bukan dinilai dari berapa banyaknya doa yang terkabul. Doa menjadi bernilai tatkala kita menjadikannya sebagai kesempatan mengutarakan isi hati kepada Allah.

Apakah kita meragukan kuasa doa hanya karena doa yang belum terjawab? Apakah hati kita merasa kering sehingga kita sulit untuk berdoa? Apakah kejenuhan melanda hati kita? Jika ya, mengapa kita tidak membawa semua keraguan, kekeringan, dan kejenuhan hati kita kepada-Nya? Seperti Hana yang datang dalam kesunyian hati, di situlah ia menemukan kuasa Allah. --SYS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Lukas 23-24 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

01 Nov, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Mazmur 1:1-6 (AYT)
1:1 Diberkatilah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri di jalan orang-orang berdosa, dan tidak duduk di pertemuan para pencemooh.
1:2 Akan tetapi, yang kesenangannya ada dalam hukum TUHAN, dan dia merenungkan hukum-Nya siang dan malam.
1:3 Dia seperti sebuah pohon yang ditanam di dekat aliran-aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan daun-daunnya tidak layu. Segala sesuatu yang dilakukannya berhasil.
1:4 Tidak demikian dengan orang fasik; mereka seperti sekam yang diterbangkan angin.
1:5 Oleh karena itu, orang fasik takkan bertahan dalam penghakiman, begitu juga orang-orang berdosa dalam kumpulan orang benar.
1:6 Sebab, TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik akan binasa.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Mazmur_1

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

01 Nov, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Sabtu, 2 November 2024

MERENUNGKAN FIRMAN

๐Ÿ“– Bacaan

MAZMUR 1 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (Mazmur 1:2)

๐Ÿ“ Renungan

Seorang remaja tertarik membandingkan pengkhotbah yang satu dengan lainnya. Ia menemukan bahwa ada pengkhotbah yang tak pernah kehabisan ide khotbahnya, tetapi pengkhotbah lainnya tidak demikian. Ia pun bertanya kepada ayahnya, seorang pendeta, "Pengkhotbah bisa kehabisan ide kalau sering khotbah. Bagaimana supaya tidak kehabisan ide?" Ayahnya hanya merespons pendek, "Bagai tikus mati kelaparan di lumbung yang penuh padi." Maksud sang ayah, Alkitab ibarat lumbung yang padinya melimpah. Jadi bila ada yang kehabisan ide, patut dipertanyakan mengapa dia tidak mampu memanfaatkan sumber yang melimpah itu.

Hidup berbuah adalah hasil perenungan Taurat Tuhan siang dan malam, juga berperilaku menjauhi kejahatan. Pemazmur menyatakan bahwa insan yang melakukan kedua hal ini sebagai berbahagia (ay. 1-2). Orang demikian ibarat pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang berbuah pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya (ay. 3). Menyegarkan, tidak pernah kekeringan. Jadi, kunci memperoleh berkat dari firman Tuhan adalah dengan merenungkan dan menghidupinya. Maka, inspirasi kehidupan pun akan mengalir deras.

Di era digital sekarang ini, kita bebas membaca Alkitab maupun membahasnya secara terbuka melalui berbagai media. Kita sama sekali tidak sulit memperoleh bahan berkualitas yang menjelaskan maksud ayat atau bagian-bagian Alkitab. Masa sekarang merupakan kesempatan terbaik untuk menggali Alkitab dan merenungkannya. Sayang sekali bila kesempatan ini tidak dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya. --HEM/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Lukas 21-22 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

31 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Markus 5:25-34 (AYT)
5:25 Ada seorang perempuan yang menderita pendarahan selama dua belas tahun.
5:26 Dia sudah banyak menderita di bawah banyak tabib, dan sudah menghabiskan semua hartanya, tetapi dia tidak menjadi lebih baik malah bertambah buruk.
5:27 Ketika mendengar tentang Yesus, perempuan itu mendatangi-Nya dari belakang di tengah-tengah kerumunan dan menjamah jubah-Nya.
5:28 Karena pikir perempuan itu, โ€œKalau saja aku dapat menjamah jubah-Nya, aku akan sembuh.โ€
5:29 Segera pendarahannya berhenti, dan dia merasakan bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
5:30 Segera Yesus menyadari ada kuasa yang telah keluar dari-Nya. Dia menoleh ke antara kerumunan itu dan berkata: โ€œSiapa yang menyentuh jubah-Ku?โ€
5:31 Akan tetapi, murid-murid-Nya berkata kepada-Nya, โ€œEngkau melihat kerumunan orang banyak yang mendesak-desak-Mu dan Engkau berkata, โ€˜Siapa yang menjamah-Ku?โ€™โ€
5:32 Lalu, Yesus memandangi sekeliling untuk melihat siapa yang telah melakukannya.
5:33 Namun, perempuan yang mengetahui apa yang telah terjadi pada dirinya itu datang dengan takut dan gemetar, dan jatuh bersujud di hadapan Yesus dan menceritakan kepada-Nya seluruh kebenaran.
5:34 Kemudian, Yesus berkata kepada perempuan itu, โ€œAnak-Ku, imanmu telah menyelamatkanmu. Pergilah dalam damai dan sembuhlah dari penyakitmu.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Markus_5

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

31 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Jumat, 1 November 2024

MASIH MENYALA

๐Ÿ“– Bacaan

MARKUS 5:25-34 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Sebab, katanya, "Asal kusentuh saja jubah-Nya, aku akan sembuh." (Markus 5:28)

๐Ÿ“ Renungan

Pada zamannya, Nelson Mandela merindukan perubahan di negerinya. Yakni penghapusan sistem politik apartheid yang mendiskriminasi dan menindas kaum kulit hitam secara luar biasa di Afrika Selatan. Seiring dengan itu, ia memperjuangkan pula pemilihan umum "satu orang satu suara" bagi semua warga. Nyatanya, malah dirinya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Namun, tahun-tahun ia menjalani hukuman itu tak membuat kerinduan dan pengharapannya pupus. Setelah 27 tahun, ia dibebaskan dan mulailah perjuangannya menampakkan hasil. Mandela menyebutnya, "Jalan panjang menuju kebebasan."

Waktu 12 tahun menjalani sakit perdarahan bukan kurun waktu yang singkat (ay. 25). Terkucil dari semua ritual keagamaan karena dianggap cemar (najis). Berobat ke tabib mana saja tak memberi hasil. Semua harta sudah dipertaruhkan. Nihil. Tetap saja darah meleleh. Malah semakin hari semakin memburuk saja (ay. 26). Namun, yang mengejutkan ialah penderitanya tidak berhenti berpengharapan. Waktu 12 tahun tanpa menyaksikan perubahan apa-apa tidak memadamkan pengharapannya! Ketika berjumpa Yesus, dirinya masih berpikir tentang kesembuhan. "Asal kusentuh saja jubah-Nya, aku akan sembuh, " bisiknya lirih (ay. 28). Itulah yang Yesus sebut sebagai iman (ay. 34).

Menghadapi tantangan hidup dalam kurun waktu panjang sungguh tak mudah. Bisa-bisa semua mimpi sirna dibunuh oleh rasa jenuh, semua keinginan akan perbaikan keadaan pun lenyap. Rasa lelah menguasai. Kita cenderung menjadi apatis. Semangat berjuang pergi tanpa jejak. Justru di sinilah iman berperan. Iman itu percaya jikalau Tuhan berkehendak, kapan pun selalu masih ada alternatif. Iman membuat pengharapan dalam hati kita masih tetap menyala. --PAD/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Lukas 19-20 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

30 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Kejadian 39:1-6 (AYT)
39:1 Pada saat itu, Yusuf dibawa ke Mesir. Potifar, pegawai Firaun, kepala para pengawal, seorang Mesir, membelinya dari tangan orang Ismael yang telah membawanya ke sana.
39:2 TUHAN menyertainya sehingga dia menjadi orang yang berhasil dan dia tinggal di rumah tuannya, orang Mesir itu.
39:3 Tuannya melihat bahwa TUHAN menyertainya dan TUHAN membuat segala yang dilakukannya berhasil di tangannya.
39:4 Sebab itu, Yusuf mendapat perkenanan di mata tuannya dan Yusuf mengabdi kepadanya. Lalu, Potifar mengangkat Yusuf dalam rumahnya dan segala miliknya pun diserahkannya ke tangan Yusuf.
39:5 Sejak Potifar mengangkat Yusuf dalam rumahnya dan atas segala miliknya, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf. Berkat TUHAN itu ada pada segala sesuatu yang dimilikinya, baik di dalam rumah maupun di ladang.
39:6 Jadi, dia menyerahkan segala miliknya ke tangan Yusuf sehingga tidak diketahuinya mengenai apa pun, kecuali makanan yang dimakannya. Yusuf adalah orang yang bagus penampilannya dan tampan.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Kejadian_39

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

30 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Kamis, 31 Oktober 2024

TANDA BERKAT TUHAN

๐Ÿ“– Bacaan

KEJADIAN 39:1-6 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Namun, TUHAN menyertai Yusuf sehingga ia menjadi orang berhasil. Ia tinggal di rumah tuannya, orang Mesir itu. (Kejadian 39:2)

๐Ÿ“ Renungan

Apa yang muncul di benak kita ketika mendengar pernyataan "Orang itu diberkati Tuhan"? Mayoritas kita membayangkan orang itu mempunyai rumah megah, mobil mewah, sekotak perhiasan emas, berlian dan permata, atau omzet yang terus bertambah. Pertanyaannya, benarkah semua yang muncul di benak kita ialah "tanda berkat Tuhan"? Benarkah berkat Tuhan tergambar dari banyaknya harta kekayaan?

Tuhan menyertai Yusuf sehingga ia menjadi orang yang berhasil (ay. 2). Dalam bahasa Inggrisnya dikatakan, "The Lord was with Joseph so that he prospered" (NIV). "Prosper" berarti makmur, suatu kehidupan yang diberkati Tuhan. Yusuf adalah orang dengan tanda berkat Tuhan. Sungguh menarik karena saat itu Yusuf tidak mempunyai rumah megah, kereta kuda yang mewah, ataupun perhiasan melimpah. "Omzet" juga Yusuf tidak punya karena statusnya ialah budak, pekerja tanpa upah. Alasan Yusuf dimasukkan ke dalam golongan orang yang diberkati Tuhan dapat kita ketahui dari penjelasan sebelumnya. The Lord was with Joseph (Tuhan menyertai Yusuf). Dari sini dapat kita ketahui bahwa tanda berkat Tuhan bukan banyaknya harta kekayaan, tetapi penyertaan-Nya di sepanjang kehidupan.

"Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman, " janji Yesus sebelum Dia naik ke surga (Mat. 28:20b). Penyertaan Yesus berikan untuk kita selamanya. Itu berarti kita pun termasuk golongan orang dengan tanda berkat Tuhan. Mengetahui kebenaran ini, mulai sekarang jangan ada di antara kita berkecil hati atau merasa rendah diri karena belum mempunyai ini dan itu, atau mencapai jumlah penghasilan tertentu! Sebaliknya, mari bersukacita karena kita orang-orang yang diberkati. --LIN/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Lukas 17-18 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

29 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Mazmur 130:1-8 (AYT)
130:1 Nyanyian Ziarah. Dari kedalaman aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN.
130:2 Tuhan, dengarlah suaraku! Biarlah telinga-Mu memperhatikan suara permohonanku.
130:3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengawas-awasi kesalahan-kesalahan, ya TUHAN, siapa yang bisa bertahan?
130:4 Akan tetapi, ada pengampunan pada-Mu, sehingga Engkau ditakuti.
130:5 Aku menantikan TUHAN, jiwaku menanti dan pada firman-Nya, aku berharap.
130:6 Jiwaku menanti-nantikan Tuhan, melebihi para pengawal menantikan pagi hari, ya, para pengawal menantikan pagi hari.
130:7 Hai Israel, berharaplah kepada TUHAN! Sebab, pada TUHAN ada kasih setia, dan bersama-Nya ada penebusan yang berlimpah.
130:8 Dia akan menebus Israel dari segala kesalahannya.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Mazmur_130

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

29 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Rabu, 30 Oktober 2024

ALAMAT YANG TEPAT

๐Ÿ“– Bacaan

MAZMUR 130 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Berharaplah pada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan banyak sekali pembebasan dilakukan-Nya. (Mazmur 130:7)

๐Ÿ“ Renungan

Hidup senang, selalu bahagia, dan tanpa pernah merasakan susah, tentu saja menjadi harapan banyak orang. Tidak jarang orang lantas mengejarnya dengan cara bagaimanapun. Faktanya, hidup ini tidak lepas dari berbagai pergumulan, kesulitan, dan masa-masa sukar. Kita tidak siap dengan hal ini. Saat terjadi, kita kehilangan pegangan, pengharapan, dan menjadi lemah, serta mendorong kita untuk mencarinya pada tempat yang salah.

Mazmur 130 ini dipercaya sebagai mazmur yang ditulis di masa pembuangan. Tentu saja kita dapat memahami situasi yang terjadi dan dirasakan oleh umat Tuhan pada saat itu. Mereka harus menghadapi kenyataan terusir dari tanah mereka sendiri, dikalahkan oleh bangsa asing yang jelas tidak percaya kepada Tuhan Allah bangsa Israel, kota-kota mereka dihancurkan dan mereka menjadi orang yang terpaksa tinggal di negeri asing. Pasti ada perasaan susah, sedih, kecewa dan tentu saja, rindu untuk kembali ke negeri mereka sendiri. Melalui mazmurnya ini, pemazmur mengajak umat untuk berseru kepada Tuhan yang pastilah mendengar suara seruan umat-Nya. Juga untuk terus memiliki pengharapan di dalam Tuhan dan menantikan pertolongan Tuhan yang akan membebaskan umat-Nya pada waktunya (ay. 6-7). Bahkan bukan itu saja, pemazmur menegaskan bahwa Tuhan juga akan mengampuni segala kesalahan umat-Nya (ay. 8).

Di tengah segala kesusahan, kesesakan, dan pergumulan yang tengah kita hadapi, tentu kita berharap akan adanya pembebasan, keselamatan, dan pertolongan. Alamat yang tepat kepada siapa kita berharap mendapatkan semuanya menjadi krusial. Jangan salah alamat! Tuhan Allah dalam Yesus Kristus adalah alamat yang tepat. Ia pasti dan sanggup menolong kita. --AAS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Lukas 14-16 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

28 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Kejadian 28:10-22 (AYT)
28:10 Yakub pergi dari Bersyeba dan berangkat ke Haran.
28:11 Lalu, dia tiba di suatu tempat dan dia bermalam di sana sebab matahari telah terbenam. Yakub mengambil sebongkah batu dari tempat itu dan menjadikannya bantal, lalu berbaringlah dia di tempat itu untuk tidur.
28:12 Kemudian, dia bermimpi, dan lihatlah, sebuah tangga didirikan di atas bumi yang ujungnya sampai ke langit. Lihatlah, para malaikat Allah turun naik melaluinya.
28:13 Kemudian, lihatlah, TUHAN berdiri di atasnya dan berfirman, โ€œAkulah TUHAN, Allah Abraham, nenek moyangmu, dan Allah Ishak; tanah tempatmu berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
28:14 Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah, dan kamu akan menyebar ke barat, timur, utara, dan selatan. Melaluimu dan melalui keturunanmu, semua kaum di bumi akan diberkati.
28:15 Lihatlah, Aku menyertaimu dan akan menjagamu, ke mana pun kamu pergi, dan akan membawamu kembali ke tanah ini. Sebab, Aku tidak akan meninggalkanmu sampai Aku menggenapi apa yang telah Kukatakan kepadamu.โ€
28:16 Kemudian, Yakub terbangun dari tidurnya dan dia berkata, โ€œSesungguhnya, TUHAN ada di tempat ini, tetapi aku tidak mengetahuinya!โ€
28:17 Dia menjadi takut dan berkata, โ€œBetapa dahsyatnya tempat ini! Ini tidak lain adalah rumah Allah dan ini adalah gerbang surga!โ€
28:18 Karena itu, Yakub bangun pagi-pagi benar dan mengambil batu yang diletakkannya di bawah kepalanya. Lalu, dia menyusunnya menjadi sebuah tugu dan mencurahkan minyak ke atasnya.
28:19 Yakub menyebut tempat itu Betel, tetapi sebelumnya nama kota itu adalah Lus.
28:20 Kemudian, Yakub bersumpah, katanya, โ€œJika Allah akan menyertaiku dan akan menjagaku dalam perjalanan yang kutempuh ini, dan jika Dia memberiku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dikenakan,
28:21 sampai aku kembali lagi ke rumah ayahku dengan selamat, TUHAN akan menjadi Allahku.
28:22 Batu ini, yang kudirikan sebagai tugu, akan menjadi rumah Allah dan segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku, aku akan memberikan sepersepuluhnya kepada-Mu.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Kejadian_28

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

28 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Selasa, 29 Oktober 2024

BANTAL BATU

๐Ÿ“– Bacaan

KEJADIAN 28:10-22 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Ia sampai di suatu tempat dan bermalam di situ karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu di tempat itu dan memakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu. (Kejadian 28:11)

๐Ÿ“ Renungan

Saat tidur, bantal yang empuk sudah pasti menjadi teman setia. Bantal tidak hanya memperlancar peredaan darah dan membuat tidur nyenyak, tetapi ia juga memberi kita rasa nyaman dan menyehatkan tubuh. Sebaliknya, bantal yang terlalu keras akan membuat saraf-saraf leher menjadi tegang dan kesehatan pun terganggu. Pernahkah kita membayangkan seorang yang menjadikan batu sebagai alas kepalanya waktu tidur?

Sudah terlalu lama Yakub "terlelap" dengan "bantal empuk" di rumahnya. Saking nyamannya, ia hidup tidak lagi mengandalkan Tuhan, melainkan otak dan kekuatannya. Namun, kini ia harus meninggalkan tempat nyamannya itu jauh-jauh karena ancaman Esau. Yakub pun terpaksa membaringkan dirinya di tanah dan memakai batu untuk alas kepalanya. Sungguh tidak nyaman. Namun, justru di situlah ia bermimpi menyaksikan pintu surga yang terbuka untuknya. Berawal dari bantal batu itulah ia menyaksikan anugerah Allah yang menyapa dirinya. Bahkan di tempat itulah ia mendengar secara langsung akan janji Allah kepada Abraham, kepada dirinya, juga janji penyertaan-Nya. Dan untuk mengingat anugerah itu, Yakub menjadikan batu itu menjadi sebuah tugu peringatan.

Berada di tempat nyaman kerap membuat kita lupa diri. Kita mulai merasa diri kuat, tidak butuh Tuhan, dan buta kepada anugerah-Nya. Karena kasih-Nya, terkadang Tuhan perlu menghancurkan kenyamanan itu dan membawa kita ke tempat yang keras dan jauh dari rasa nyaman. Batu-batu yang keras itu bisa berupa masa-masa sulit yang harus kita lewati dan itulah cara Tuhan memurnikan hidup kita. Di tempat yang keras itulah Tuhan memperlihatkan anugerah-Nya, menyatakan janji-Nya, dan memulihkan kita. --SYS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Lukas 12-13 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

25 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

1 Raja-raja 19:1-8 (AYT)
19:1 Ahab memberitahukan Izebel semua yang telah Elia lakukan dan semua hal tentang bagaimana dia membunuh seluruh nabi dengan pedang.
19:2 Kemudian, Izebel mengutus seorang utusan kepada Elia, katanya, โ€œBeginilah para ilahku akan melakukannya, bahkan lebih lagi, jika besok pada waktu ini, aku tidak membuat nyawamu seperti nyawa salah seorang dari mereka.โ€
19:3 Elia takut, lalu bangkit dan pergi demi nyawanya. Saat dia datang di Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, dia meninggalkan hambanya di sana.
19:4 Namun, dia sendiri pergi ke padang gurun, sehari perjalanan jauhnya dan tiba, serta duduk di bawah sebuah pohon arar, dia meminta supaya dia mati saja, katanya, โ€œCukuplah sekarang, ya TUHAN! Ambillah nyawaku, karena aku tidak lebih baik daripada nenek moyangku.โ€
19:5 Dia berbaring dan tertidur di bawah pohon arar itu. Kemudian, seorang malaikat tampak dan menyentuhnya dan berkata kepadanya, โ€œBangunlah dan makanlah!โ€
19:6 Saat dia melihat, tampak di sebelah kepalanya ada roti di atas bara api dan kendi berisi air. Dia makan dan minum, dan berbaring kembali.
19:7 Malaikat TUHAN kembali untuk kedua kalinya dan menyentuhnya, dan berkata, โ€œBangunlah dan makanlah karena perjalanan ini terlalu jauh untukmu.โ€
19:8 Elia bangun untuk makan dan minum. Dia berjalan dengan kekuatan makanan itu selama 40 hari 40 malam sampai ke gunung Allah, yaitu Horeb.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_1_Raja-raja_19

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

25 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Sabtu, 26 Oktober 2024

MAKAN DAN TIDUR

๐Ÿ“– Bacaan

1 RAJA-RAJA 19:1-8 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya, "Bangunlah, makanlah!" (1 Raja-raja 19:5)

๐Ÿ“ Renungan

"Allah tidak menetapkan manusia sebagai makhluk yang semata-mata rohani. Itulah sebabnya Dia memakai benda-benda seperti roti dan anggur untuk mendatangkan hidup baru dalam diri kita. Kita mungkin menganggapnya sebagai tindakan yang kasar dan kurang rohani. Tidak demikian dengan Allah. Allah menyediakan makanan. Dia menyukai materi. Dia yang menciptakannya, " kata C.S. Lewis dalam buku Mere Christianity.

Elia gigih melayani Allah dengan membunuh nabi palsu sehingga Izebel mengancam hendak menghabisi nyawanya. Elia berlari ketakutan dan ingin mati saja. Apakah yang Allah lakukan? Mengutus seorang malaikat kepadanya. Apakah yang dilakukan malaikat itu? Memberinya pesan Ilahi? Memberinya kuasa untuk melakukan mukjizat? Tidak.

"Sebelum Allah berbicara kepadanya, Elia disuguhi makan dua kali dan diberi kesempatan untuk tidur dengan nyenyak. Barulah kemudian, dan dengan sangat lemah lembut, Allah menegur kesalahannya. Senantiasa begitulah cara Allah. Dia menjadikan kita sebagai manusia, Dia pun menghormati kemanusiaan kita dan memperlakukan kita dengan integritas. Artinya, Dia memperlakukan kita selaras dengan jati diri kita yang sesungguhnya. Manusialah dan bukan Allah yang menjadikan kerohanian itu tidak praktis, " kata Os Guinness dalam buku God in the Dark.

Jawaban Tuhan atas masalah hidup kita tidaklah mengawang-awang. Ungkapan kasih yang tulus dan praktis mampu mendatangkan pemulihan bagi jiwa yang putus asa dan depresi. --ARS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Lukas 6-7 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

24 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Amsal 10:1-6 (AYT)
10:1 Inilah amsal-amsal Salomo: Anak yang berhikmat menjadikan ayahnya bersukacita, tetapi anak yang bodoh adalah kedukaan ibunya.
10:2 Harta benda hasil kefasikan tidaklah menguntungkan, tetapi kebenaran melepaskan dari maut.
10:3 TUHAN tidak membiarkan orang benar kelaparan, tetapi Dia menghempaskan keinginan orang fasik.
10:4 Tangan orang lamban menyebabkan kemiskinan, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.
10:5 Dia yang mengumpulkan pada musim panas adalah anak yang bijak, tetapi dia yang tidur pada waktu panen adalah anak yang menyebabkan malu.
10:6 Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menutupi kekejaman.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Amsal_10

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

24 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Jumat, 25 Oktober 2024

NOTA KOSONG BERSTEMPEL

๐Ÿ“– Bacaan

AMSAL 10:1-6 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Harta benda dari kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut. (Amsal 10:2)

๐Ÿ“ Renungan

Ace, kawan lama saya, menceritakan pengalamannya dalam menolak permintaan pembeli yang hendak meminta nota kosong berstempel di toko miliknya. Penolakannya itu membuat transaksi urung terjadi, sekalipun awalnya sudah terjadi kesepakatan harga. Ace mengakui bahwa ketegasannya itu menjadikannya kurang disukai, disebut sok suci, hingga dibenci. Namun, ia menempuh risiko itu karena meyakini bahwa uang yang diperoleh dengan cara tidak benar, tidak akan menjadi berkat.

Pengalaman Ace senada dengan nas renungan hari ini, di mana "kefasikan" dapat diartikan sebagai kecurangan atau perbuatan tidak benar lainnya, yang dalam hal ini konteksnya terkait transaksi demi mendapatkan keuntungan materi atau harta benda. Firman Tuhan menyebut kefasikan semacam ini sebagai tindakan yang tidak berguna, sia-sia, dan tidak akan menguntungkan dalam jangka panjang. Sebaliknya, ada jaminan bahwa orang yang teguh berdiri dalam kebenaran, ketika maut atau sesuatu yang merugikan mengancam maka tindakannya akan menyelamatkan hidupnya-Allah sebagai Sang Kebenaran itu pasti akan menolong.

Bagian lain dari Amsal yang kita baca hari ini juga meneguhkan kebenaran yang kita renungkan, mengenai adanya berkat bagi orang benar (ay. 6). Suatu janji firman Allah yang tak hanya menghibur, tetapi sangat layak untuk dikejar melalui keputusan untuk hidup dalam kebenaran, kejujuran, dan integritas yang kuat. Bersediakah kita menempuh jalan hidup yang tidak banyak diminati orang ini karena ketaatan kita pada kebenaran firman-Nya? --GHJ/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Lukas 4-5 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

23 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

1 Raja-raja 11:26-40 (AYT)
11:26 Yerobeam, anak Nebat, seorang Efraim dari Zereda, pegawai Salomo, yang nama ibunya adalah Zerua, seorang janda, juga mengangkat tangan melawan raja.
11:27 Inilah alasan dia mengangkat tangan melawan raja, yaitu Salomo membangun Milo dan menutup celah tembok dari kota Daud, ayahnya.
11:28 Yerobeam adalah laki-laki perkasa yang gagah berani. Salomo melihat bahwa orang muda itu rajin bekerja, maka dia menetapkannya menjadi pengawas atas seluruh pekerja paksa dari rumah Yusuf.
11:29 Pada waktu itu, Yerobeam keluar dari Yerusalem, Nabi Ahia, orang Silo itu bertemu dia di jalan dan dia berselubungkan kain baru, serta hanya ada mereka berdua di padang.
11:30 Lalu, Ahia memegang kain baru yang dia pakai dan mengoyakkannya menjadi dua belas koyakan.
11:31 Kemudian, dia berkata kepada Yerobeam, โ€œAmbillah untukmu sepuluh koyakan karena beginilah TUHAN, Allah Israel berfirman, โ€˜Lihatlah, Aku mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan Aku memberikan sepuluh suku kepadamu.
11:32 Satu suku akan tetap tinggal padanya karena Daud, hamba-Ku dan karena Yerusalem, kota yang Aku pilih dari seluruh suku Israel.
11:33 Sebab, mereka telah meninggalkan Aku dan mereka sujud kepada Asytoret, ilah orang Sidon, Kamos, ilah orang Moab, dan Milkom, ilah orang Amon, serta mereka tidak mengikuti jalan-jalan-Ku, tidak melakukan yang benar di mata-Ku, dan ketetapan-ketetapan-Ku, serta hukum-hukum-Ku seperti Daud, ayahnya.
11:34 Namun, Aku tidak akan mengambil seluruh kerajaan itu dari tangannya karena Aku akan menjadikannya pemimpin di sepanjang umurnya, karena Daud, hamba-Ku yang telah Aku pilih, yang memelihara perintah-perintah-Ku dan ketetapan-ketetapan-Ku.
11:35 Namun, aku akan mengambil kerajaan itu dari tangan anaknya dan memberikannya kepadamu sepuluh suku.
11:36 Lalu, Aku akan memberikan kepada anaknya satu suku supaya ada pelita untuk Daud, hamba-Ku di sepanjang masa di hadapan-Ku di Yerusalem, kota yang Aku pilih bagi-Ku untuk meletakkan nama-Ku di sana.
11:37 Aku akan mengambilmu dan kamu akan memerintah sesuai dengan segala yang hatimu inginkan serta kamu akan menjadi raja atas Israel.
11:38 Jika kamu mendengarkan segala yang Aku perintahkan kepadamu dan kamu hidup di jalan-jalan-Ku serta melakukan yang benar di mata-Ku dengan memelihara ketetapan-ketetapan-Ku dan perintah-perintah-Ku seperti yang dilakukan oleh Daud, hamba-Ku, maka Aku akan besertamu serta membangun keluarga yang teguh untukmu, seperti yang Aku bangun untuk Daud dan Aku akan memberikan Israel kepadamu.
11:39 Kemudian, Aku akan merendahkan keturunan Daud karena hal ini, tetapi bukan untuk selama-lamanya.โ€™โ€
11:40 Lalu, Salomo berniat membunuh Yerobeam, tetapi Yerobeam bangkit dan melarikan diri ke Mesir, kepada Sisak, raja Mesir sampai Salomo mati.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_1_Raja-raja_11

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

23 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Kamis, 24 Oktober 2024

SUKSES YEROBEAM

๐Ÿ“– Bacaan

1 RAJA-RAJA 11:26-40 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Yerobeam adalah seorang yang tangkas. Ketika Salomo melihat bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, ia memberinya tugas mengawasi semua tenaga kerja dari keturunan Yusuf. (1 Raja-raja 11:28)

๐Ÿ“ Renungan

Kisah-kisah sukses biasanya memiliki banyak persamaan. Ada kerja keras, dan kegigihan di baliknya. Dapat dipercaya, rajin serta terampil adalah beberapa sifat lain yang biasanya menyertai. Kualitas karakter yang demikianlah yang mampu mengubahkan kehidupan banyak orang. Para pengusaha pasti menginginkan para pekerja dengan kualitas demikian, bahkan mempertahankan keberadaan mereka dengan memberi berbagai tunjangan atau fasilitas.

Yerobeam muda juga menaiki tangga kesuksesan dengan pola ini. Ia berasal dari suku Efraim, anak seorang janda, yang kemudian menjadi pegawai Raja Salomo. Ia bekerja dengan tangkas dan rajin sehingga mendapat perhatian khusus dari sang raja. Kemudian ia ditempatkan menjadi pengawas para pekerja dari suku Yusuf. Kemampuan Yerobeam dalam memimpin pun semakin berkembang. Ketika Raja Salomo berubah setia kepada Tuhan, Nabi Ahia menubuatkan bahwa setelah kematian Salomo, kerajaan Israel akan terbagi. Yerobeam pun dinobatkan menjadi raja atas sepuluh suku Israel, yang kemudian bernama Israel Utara (1Raj. 12:20).

Zaman memang sudah berubah, tetapi kualitas karakter yang membawa kepada keberhasilan tetaplah sama. Keahlian yang mumpuni harus dibarengi dengan kerja keras dan kegigihan. Ketekunan pun harus ditopang pengetahuan dan keahlian yang baik (Ams. 19:2). Dan ini harus didukung oleh sifat dapat dipercaya. Sebagai umat Allah, kiranya kita terus belajar untuk memiliki kualitas karakter yang demikian. --HT/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Lukas 2-3 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

22 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Lukas 15:11-20 (AYT)
15:11 Kemudian Yesus berkata, โ€œAda seseorang yang mempunyai dua anak laki-laki.
15:12 Anak yang bungsu berkata kepada ayahnya, โ€˜Ayah, berikan kepadaku bagian harta yang menjadi milikku.โ€™ Maka, ayahnya pun membagi kekayaannya kepada kedua anaknya.
15:13 Tidak lama kemudian, anak bungsu itu mengumpulkan semua miliknya, lalu pergi ke negeri yang jauh dan di sana ia menghambur-hamburkan miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
15:14 Ketika ia sudah menghabiskan semuanya, terjadilah bencana kelaparan yang hebat di negeri itu, dan ia pun mulai berkekurangan.
15:15 Jadi, pergilah ia dan bekerja pada seorang penduduk negeri itu, yang menyuruhnya ke ladang untuk memberi makan babi-babinya.
15:16 Ia ingin sekali mengisi perutnya dengan buah karob yang dimakan babi-babi itu, tetapi tidak ada seorang pun yang memberi kepadanya.
15:17 Ketika anak bungsu itu sadar, ia berkata, โ€˜Betapa banyaknya pekerja-pekerja ayahku yang memiliki makanan yang berlimpah-limpah, tetapi aku di sini hampir mati kelaparan.
15:18 Aku akan bangun dan kembali kepada ayahku. Aku akan berkata kepadanya: Ayah, aku sudah berdosa terhadap surga dan di hadapanmu.
15:19 Aku tidak lagi pantas disebut anakmu, jadikanlah aku sebagai salah seorang pekerjamu.โ€™
15:20 Maka, berdirilah ia dan pergi kepada ayahnya. Akan tetapi, ketika anak itu masih sangat jauh, ayahnya melihat dia dan dengan penuh belas kasihan, ayahnya itu berlari lalu memeluk dan menciumnya.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Lukas_15

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

22 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Rabu, 23 Oktober 2024

LANGIT MALAM NAN GULITA

๐Ÿ“– Bacaan

LUKAS 15:11-20 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

"Lalu ia menyadari keadaannya, ...." (Lukas 15:17)

๐Ÿ“ Renungan

Pada akhir 2019, pemerintah Selandia Baru mengumumkan program untuk menjadi negara pertama di dunia yang memiliki langit malam yang gelap gulita. Negeri itu menyadari bahwa langit malam gelap gulita, yang bebas dari polusi cahaya (hingga orang bisa mengamati langit-untuk tujuan ilmiah, turisme, dll.-dengan kejernihan maksimal) adalah harta yang tak ternilai harganya (www.bbc.com/indonesia/vert-tra-60285117).

Dulu, sebelum jaringan listrik masuk, malam hari di desa saya selalu gelap gulita. Tiap kemarau, saat langit malam tanpa bulan bersih tak berawan, saya suka berbaring di rerumputan di tepi sawah menatap langit malam nan gulita. Taburan bintang tampak begitu jelas justru karena kegelapan malam. Kala itu, saya melakukannya sekadar untuk perintang waktu. Namun, sejak membaca artikel BBC di atas, langit malam gelap gulita-yang dulu saya anggap biasa saja-saya sadari sebagai hal yang tak hanya indah, tetapi keajaiban besar, nikmat Ilahi yang luar biasa, tiada tara.

Pengalaman itu mengingatkan saya pada kisah si Bungsu. Selama tinggal di rumah bapanya, si Bungsu meremehkan semua yang ada di sana. Baru kemudian, dalam penderitaan di rantau, "Ia menyadari keadaannya" (ay. 17a), menyadari betapa indah dan berharga semua yang ia terima di rumah bapanya.

Bukankah kisah saya mirip kisah si Bungsu? Seperti si Bungsu, saya lupa bahwa kebahagiaan datang bukan terutama karena mendapatkan sesuatu yang saya belum punya, melainkan karena menyadari dan menghargai tiap anugerah yang sesungguhnya sudah ada pada saya. --EE/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Lukas 1 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

21 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Keluaran 17:1-16 (AYT)
17:1 Kemudian, seluruh jemaat keturunan Israel berjalan dari Padang Belantara Sin untuk menempuh tahap demi tahap perjalanan mereka, sebagaimana yang telah TUHAN perintahkan, dan berkemah di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum oleh bangsa itu.
17:2 Karena itu, bangsa itu bertengkar dengan Musa dan berkata, โ€œBerikan kami air supaya kami dapat minum!โ€ Lalu, Musa berkata kepada mereka, โ€œMengapa kamu bertengkar denganku? Mengapa kamu mencobai TUHAN?โ€
17:3 Akan tetapi, bangsa itu haus akan air sehingga bangsa itu bersungut-sungut kepada Musa, katanya, โ€œMengapa engkau membawa kami keluar dari Mesir? Apakah untuk membunuh kami, anak-anak kami, dan ternak kami dengan dahaga?โ€
17:4 Musa pun berseru kepada TUHAN, katanya, โ€œApa yang harus aku lakukan terhadap bangsa ini? Mereka sudah siap untuk merajamku dengan batu.โ€
17:5 TUHAN pun menjawab Musa, โ€œBerjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beberapa tua-tua Israel besertamu, juga tongkatmu yang kaupakai untuk memukul sungai, bawalah itu di tanganmu, lalu pergilah.
17:6 Lihat, Aku akan berdiri di depanmu di atas batu itu, di Horeb, dan kamu akan memukul batu itu, lalu air akan menyembur dari situ sehingga bangsa itu dapat minum.โ€ Lalu, Musa melaksanakan hal itu di depan mata para tua-tua Israel.
17:7 Kemudian, dia menamakan tempat itu Masa dan Meriba karena pertengkaran dengan keturunan Israel dan karena mereka mencobai TUHAN dengan berkata, โ€œApakah TUHAN ada di tengah-tengah kita atau tidak?โ€
17:8 Kemudian, orang Amalek datang dan berperang dengan orang Israel di Rafidim.
17:9 Musa pun berkata kepada Yosua, โ€œPilihlah beberapa orang bagi kita, lalu pergilah berperang melawan orang Amalek. Besok, aku akan berdiri di puncak bukit dengan tongkat Allah itu di tanganku.โ€
17:10 Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek. Sementara itu, Musa, Harun, dan Hur naik ke puncak bukit.
17:11 Setiap kali Musa mengangkat tangannya, Israel menjadi kuat, tetapi ketika dia menurunkan tangannya, Amalek menjadi kuat.
17:12 Namun, tangan Musa menjadi berat, lalu mereka mengambil batu dan meletakkannya di bawahnya sehingga Musa dapat duduk di situ. Kemudian, Harun dan Hur menopang tangannya, yang seorang di sisi yang satu, dan yang seorang di sisi yang lain agar tangan Musa tetap terangkat hingga matahari terbenam.
17:13 Itulah sebabnya, Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
17:14 Kemudian, TUHAN berfirman kepada Musa, โ€œTulislah ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan dan taruhlah itu di telinga Yosua sebab Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan akan Amalek dari bawah langit.โ€
17:15 Kemudian, Musa membangun sebuah mazbah dan menamakannya, โ€œTUHAN adalah panji-panjiku,โ€
17:16 sebab katanya, โ€œTangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN akan berperang melawan Amalek turun-temurun.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Keluaran_17

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

21 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Selasa, 22 Oktober 2024

TIDAK MUSTAHIL

๐Ÿ“– Bacaan

KELUARAN 17 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Dibelah-Nya gunung batu di padang gurun, diberi-Nya mereka minum sepuas-puasnya seperti dari samudra dalam. (Mazmur 78:15)

๐Ÿ“ Renungan

Padang gurun ialah tempat yang sangat gersang. Tidak pernah terpikir di benak kita akan menemukan banyak air di sana. Namun, hari itu segenap umat Israel yang berjalan keluar dari Mesir melalui padang gurun menuju tanah Kanaan dapat minum dengan puas. Tuhan memecah gunung batu di Horeb sehingga mengalirkan banyak air.

Air yang keluar dari gunung batu di Horeb tentu jernih, murni, dan segar. Nikmat sekali rasanya saat diteguk dan diminum. Peristiwa Tuhan memecah gunung batu di Horeb untuk mengalirkan air memberi satu pelajaran berharga bagi kita, yakni tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Dari tempat yang teramat gersang, seseorang dapat merasakan kesegaran. Dahaga terpuaskan walau berada di tengah padang gurun yang kering kerontang. Tangan Tuhan bekerja mengalirkan mukjizat. Mukjizat serupa dapat kita terima dari Tuhan. Mungkin situasi kehidupan kita saat ini gersang bak padang gurun. Ada area yang "kering kerontang", seperti usaha yang menurun, kesehatan merosot, atau hubungan pernikahan berantakan. Tidak perlu tawar hati sebab Tangan Tuhan Perkasa. Tuhan dapat memecah "area kering" untuk alirkan air segar.

Satu kunci kita dapat menerima aliran mukjizat ialah beriman kepada Tuhan. Jangan bersungut-sungut sekiranya Tuhan mengizinkan kita berjalan melewati padang gurun. Selalu ingat kita tidak berjalan sendirian, tetapi bersama Tuhan. Bagi Tuhan, padang gurun bukanlah masalah, sebab Dia mampu memberikan kesegaran bagi kita. Dahaga hati menjadi terpuaskan saat kita sungguh-sungguh percaya Tuhan sanggup melakukan perkara ajaib bagi kita. Area kering kerontang berubah menjadi area berkat. Tuhan mengangkat, menyembuhkan, dan memulihkan kehidupan kita. --LIN/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 15-16 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

20 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Markus 2:13-17 (AYT)
2:13 Yesus pergi lagi ke tepi danau, dan semua orang berbondong-bondong datang kepada-Nya, dan Dia mengajar mereka.
2:14 Ketika Dia sedang berjalan, Dia melihat Lewi, anak Alfeus, sedang duduk di meja pembayaran pajak. Lalu, Yesus berkata kepadanya, โ€œIkutlah Aku.โ€ Lalu, Lewi pun berdiri dan mengikut Dia.
2:15 Dan, sementara Yesus duduk makan di rumah Lewi, ada banyak pemungut pajak dan orang-orang berdosa yang juga makan bersama dengan Yesus serta murid-murid-Nya, karena ada banyak orang yang mengikuti Yesus.
2:16 Ketika ahli-ahli Taurat dari kelompok Farisi melihat Yesus sedang makan bersama orang-orang berdosa dan para pemungut pajak, mereka bertanya kepada murid-murid-Nya, โ€œMengapa Dia makan bersama para pemungut pajak dan orang-orang berdosa?โ€
2:17 Ketika Yesus mendengarnya, Dia berkata kepada mereka, โ€œMereka yang sehat tidak memerlukan dokter, melainkan mereka yang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Markus_2

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

20 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Senin, 21 Oktober 2024

DIA MENGUBAH HIDUPKU

๐Ÿ“– Bacaan

MARKUS 2:13-17 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Markus 2:17)

๐Ÿ“ Renungan

Pernahkah kita mendengar pepatah ini "Jangan menilai buku dari sampulnya saja"? Kita mudah tertipu oleh penampilan luar seseorang yang tampak meyakinkan. Betapa kita sering kali teperdaya saat menilai seseorang buruk padahal tidak demikian atau sebaliknya.

Di saat Yesus berjalan menyusur pantai Danau Galilea bersama banyak orang, Ia melihat Lewi anak Alfeus yang sedang duduk di rumah cukai. Pandangan Yesus terarah kepadanya dan menyapanya, "Ikutlah Aku!" Tunggu dulu, tidakkah Yesus salah mengenali seseorang? Lewi adalah seorang pemungut cukai (ay. 14). Pemungut cukai sangatlah dibenci oleh masyarakat Yahudi. Mereka disetarakan dengan orang-orang berdosa dan kotor karena pekerjaan mereka yang menindas orang sebangsanya demi keuntungan pribadi. Mereka menjadi antek penjajah dan bertugas mengumpulkan pajak yang biasanya cukup tinggi. Tuhan pasti mengetahui siapakah Lewi ini, tapi itu tidak menyurutkan niat-Nya untuk memanggil Lewi menjadi murid-Nya. Lewi pun segera menyambut ajakan Yesus dan meninggalkan segalanya untuk mengikut Yesus. Saat orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mencemooh-Nya, Tuhan menjawab, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa" (ay. 17).

Tuhan memang berkehendak memilih Lewi, terlepas dari latar belakang hidupnya yang kelam. Terbukti, Lewi kemudian dipakai Tuhan untuk menuliskan Injil Matius. Tidak peduli apa pun masa lalu kita, sekelam apa pun kehidupan kita, Tuhan mau memakai dan mengubah hidup kita menjadi alat yang berharga di tangan-Nya. Bersediakah kita hari ini menyambut ajakan-Nya, "Ikutlah Aku"? --DSK/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 14 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

19 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Yakobus 5:12-20 (AYT)
5:12 Akan tetapi, Saudara-saudaraku, di atas semuanya itu, janganlah kamu bersumpah, baik demi langit, bumi, atau demi apa pun. Katakan โ€œYaโ€ jika ya dan โ€œTidakโ€ jika tidak supaya kamu tidak dijatuhi hukuman.
5:13 Apakah di antara kamu ada yang sedang menderita? Biarlah dia berdoa. Apakah ada yang sedang bersukacita? Biarlah dia menyanyikan mazmur.
5:14 Apakah di antara kamu ada yang sedang sakit? Biarlah dia memanggil tua-tua jemaat dan mereka harus mendoakannya, mengurapinya dengan minyak dalam nama Tuhan.
5:15 Doa yang dinaikkan dalam iman akan menyelamatkan orang yang sakit itu dan Tuhan akan membangunkannya. Dan, jika dia telah melakukan dosa-dosa, dia akan diampuni.
5:16 Karena itu, hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu sembuh. Doa orang benar yang dinaikkan dengan sungguh-sungguh, sangat besar kuasanya.
5:17 Elia adalah manusia biasa seperti kita. Dia berdoa dengan sungguh-sungguh supaya tidak turun hujan, dan hujan tidak turun di negeri itu selama tiga tahun enam bulan.
5:18 Kemudian, dia berdoa lagi, maka langit mencurahkan hujan dan bumi menumbuhkan buahnya.
5:19 Saudara-saudaraku, seandainya ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran, lalu ada orang yang menolongnya berbalik,
5:20 ketahuilah bahwa orang yang membawa orang berdosa kembali ke jalan yang benar akan menyelamatkan jiwa orang itu dari kematian dan menutupi banyak dosa.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Yakobus_5

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

19 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Minggu, 20 Oktober 2024

IKATAN CINTA

๐Ÿ“– Bacaan

YAKOBUS 5:12-20 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Karena itu, hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, sangat besar kuasanya dan ada hasilnya. (Yakobus 5:16)

๐Ÿ“ Renungan

Tahukah Anda sebuah sinetron yang berjudul Ikatan Cinta? Dalam sinetron tersebut, salah seorang tokohnya, yakni Elsa, sering dirundung oleh warganet lantaran perannya yang sering melakukan kebohongan. Alih-alih mengakui kesalahan dan bertobat, Elsa selalu berusaha menutupi kebohongannya dengan kebohongan-kebohongan lain.

Yakobus mengingatkan pembacanya untuk mengarahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan, semakin dekat dan bergantung kepada-Nya. Caranya, dengan berlaku jujur. Jika ya katakan "ya", jika tidak, katakan "tidak". Umat juga diajak untuk mengakui keberdosaan mereka di hadapan Tuhan. Bahkan pengakuan dosa ini disebut sebagai syarat kesembuhan! Selanjutnya, Yakobus juga mengingatkan agar umat saling mendoakan karena doa orang benar besar kuasanya.

Ya, doa adalah sarana komunikasi kita dengan Tuhan. Doa yang benar membangun kehidupan yang dipenuhi Roh, menuntun kita pada persekutuan dengan Allah. Doa membawa kasih karunia, kemurahan, dan sejahtera. Doa dapat membawa yang terhilang kepada Kristus, memberi hikmat, pernyataan, dan pengenalan akan Dia. Doa dapat membawa kesembuhan, bahkan meloloskan dari kesukaran. Doa menjadi sarana memuliakan Allah, menjadikan kehadiran Kristus nyata bagi kita, bahkan memastikan kita akan keselamatan kekal. Dapat dikatakan bahwa ketekunan dalam doa menunjukkan ikatan cinta kita dengan Tuhan. Asal, dilakukan dengan motivasi yang benar, bukan ditujukan untuk memaksa Tuhan menurunkan berkat-Nya. Karena berdoa berarti menyerahkan diri pada kehendak Tuhan. --EBL/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 12-13 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

18 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Sabtu, 19 Oktober 2024

SALAH SANGKA

๐Ÿ“– Bacaan

FILIPI 1:12-19 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan tidak dengan tulus, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara. (Filipi 1:17)

๐Ÿ“ Renungan

Pernahkah Anda merasa gusar atau marah ketika firman Tuhan disampaikan dengan maksud yang tidak semestinya, misalkan untuk kepentingan sendiri atau kelompok, hingga ada motivasi terselubung? Saya pernah marah dengan tindakan seorang pemimpin kelompok mission trip kami, yang diam-diam memakai dokumentasi kegiatan kami untuk mendapat sponsor untuk mendukung pelayanan pribadinya.

Rasul Paulus pernah menghadapi situasi serupa. Hal yang jelas disampaikannya saat menyurati jemaat di Filipi. Ada pihak tertentu yang memberitakan Injil karena kepentingan pribadi, juga dengan maksud yang tidak ikhlas, supaya memperberat beban pikiran Paulus yang sedang dipenjara. Namun, di luar dugaan bahwa Paulus justru mampu untuk tetap bersukacita-karena bagaimanapun nama Kristus diberitakan (ay. 18). Tentu saja hal ini tidak berarti kita "diizinkan" melakukan pelayanan atau pemberitaan Injil dengan maksud terselubung. Firman ini hanya sebagai pengingat bahwa adakalanya orang membelokkan berita Injil untuk kepentingan pribadinya, tetapi kuasa Allah sanggup bekerja melampaui niat-niat culas, licik, dan jahat sekalipun!

Kita meyakini bahwa Allah sanggup bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Rm. 8:28). Tak hanya dalam rangka pelayanan atau penginjilan, tetapi dalam segala perkara. Oleh karena itu, jagalah hati kita agar jangan sampai terusik oleh hal-hal yang mengecewakan, tetapi fokuslah untuk hidup seturut kehendak dan rencana-Nya sehingga hidup kita dapat memuliakan Dia senantiasa. --GHJ/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 10-11 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

18 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Filipi 1:12-19 (AYT)
1:12 Saudara-saudaraku, aku ingin kamu tahu bahwa apa yang telah terjadi padaku justru telah membawa kemajuan bagi Injil,
1:13 sehingga seluruh pengawal istana dan semua orang lain tahu bahwa aku dipenjara bagi Kristus.
1:14 Sebagian besar saudara seiman yang semakin yakin pada Tuhan karena pemenjaraanku ini, menjadi lebih berani memberitakan firman Allah tanpa rasa takut.
1:15 Memang, ada orang-orang yang memberitakan Kristus karena iri dan persaingan, tetapi ada juga yang karena maksud baik.
1:16 Mereka yang bermaksud baik melakukannya karena kasih sebab mereka tahu bahwa aku ditempatkan di sini bagi pembelaan Injil.
1:17 Sedangkan yang bermaksud tidak baik, mereka melakukannya karena ambisi egois, tidak tulus dan berpikir mereka dapat menambah kesulitan untukku selama aku dipenjara.
1:18 Lalu apa hasilnya? Yang penting adalah dengan cara apa pun, baik dengan maksud pura-pura maupun maksud benar, Kristus diberitakan, dan untuk itu aku bersukacita. Ya, dan aku akan terus bersukacita,
1:19 sebab aku tahu bahwa melalui doa-doamu dan pertolongan Roh Kristus Yesus, apa yang telah terjadi padaku justru akan menjadi pembebasanku.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Filipi_1

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

17 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

1 Petrus 3:1-7 (AYT)
3:1 Demikian juga kamu, hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu. Sebab, apabila di antara mereka ada yang tidak taat kepada Firman, mereka dapat dimenangkan oleh tingkah laku istrinya tanpa kata-kata,
3:2 sebab mereka melihat betapa murni dan terhormatnya tingkah lakumu.
3:3 Janganlah kecantikanmu berasal dari hiasan luar, misalnya dari mengepang rambut, memakai perhiasan emas, atau memakai pakaian yang mahal-mahal.
3:4 Sebaliknya, hendaklah kecantikanmu berasal dari dalam batinmu, yaitu kecantikan yang tidak dapat layu, yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenang. Itulah yang berharga di mata Allah.
3:5 Sebab, demikianlah perempuan-perempuan kudus pada zaman dahulu, yang menaruh pengharapan mereka kepada Allah, mempercantik diri mereka; yaitu dengan tunduk kepada suami mereka.
3:6 Demikianlah Sara taat kepada suaminya, Abraham, dan memanggilnya โ€˜tuanโ€™. Kamu adalah anak-anak Sara jika kamu berbuat baik dengan tidak dikuasai oleh rasa takut ketika melakukannya.
3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bersama istrimu dengan penuh pengertian karena mereka kaum yang lebih lemah. Hormatilah mereka sebagai sesama ahli waris dalam menerima anugerah hidup supaya doa-doamu tidak terhalang.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_1_Petrus_3

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

17 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Jumat, 18 Oktober 2024

UMOJA

๐Ÿ“– Bacaan

1 PETRUS 3:1-7 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Demikian juga kamu, suami-suami, hiduplah bijaksana dengan istrimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai sesama ahli waris anugerah kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. (1 Petrus 3:7)

๐Ÿ“ Renungan

Umoja adalah sebuah desa para wanita di Samburu, sekitar 380 km dari Nairobi, Kenya, yang artinya "bersatu". Desa ini didirikan tahun 1990 oleh Rebecca Lolosoli, sebagai tempat penampungan dan perlindungan bagi para perempuan korban kekerasan. Rebecca sendiri adalah korban kekerasan yang mengalami trauma. Menariknya, jumlah penghuninya makin lama makin bertambah karena semakin banyak wanita yang bergabung ke sana. Mereka membangun sistem pemerintahan desa yang demokratis, menyediakan sarana pendidikan bagi anak-anak, serta pelatihan keterampilan membuat berbagai perhiasan. Mereka beranggapan bahwa laki-laki adalah penindas dan monster. Dan mereka hendak membuktikan bahwa mereka dapat hidup sejahtera tanpa laki-laki. Desa ini kemudian menjadi desa wisata yang terkenal.

Banyak istri mengalami kekerasan justru dari suami yang seharusnya melindungi dan mengasihinya. Praktik ini juga terdapat dalam sebagian keluarga Kristen, bahkan di antara para pelayan Tuhan. Banyak orang menutupinya karena menganggapnya aib keluarga.

Rasul Petrus mengajarkan agar dalam relasi suami istri, laki-laki hidup secara bijaksana dengan istrinya. Suami harus memandang istrinya sebagai teman pewaris anugerah Allah. Bahwa Kristus juga mati bagi para perempuan. Bahwa mereka juga berharga bagi-Nya. Perempuan sama seperti laki-laki diciptakan dalam gambar dan rupa Allah (Kej. 1:27). Karenanya, sepantasnyalah laki-laki memperlakukan perempuan, terlebih suami memperlakukan istrinya, dengan penuh hormat. Itu adalah tanda ketaatan kepada Tuhan. --HT/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 8-9 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

16 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Roma 2:1-16 (AYT)
2:1 Karena itu, kamu tidak dapat berdalih lagi, hai manusia, siapa pun, kamu yang menghakimi dalam memberikan penghakiman kepada orang lain, kamu juga menghukum dirimu sendiri; sebab kamu, yang memberikan penghakiman, juga melakukan hal-hal yang sama.
2:2 Kita tahu bahwa penghakiman Allah dijatuhkan dengan adil atas semua orang yang melakukan hal-hal semacam itu.
2:3 Hai manusia, apakah kamu mengira kamu dapat lepas dari penghakiman Allah, yaitu kamu yang menghakimi mereka yang melakukan hal-hal seperti itu, tetapi kamu sendiri melakukan hal yang sama?
2:4 Atau, apakah kamu menganggap remeh kekayaan kemurahan-Nya, kelapangan hati-Nya, dan kesabaran-Nya, dengan tidak mengetahui bahwa kebaikan Allah bertujuan untuk membawa kamu kepada pertobatan?
2:5 Namun, karena sikap keras kepalamu dan hatimu yang tidak mau bertobat, kamu sedang mengumpulkan bara murka atas dirimu sendiri pada hari kemurkaan, ketika penghakiman Allah yang adil dinyatakan.
2:6 Dia akan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya,
2:7 Dia akan memberikan kehidupan kekal kepada mereka yang dengan tekun terus-menerus berbuat baik untuk mencari kemuliaan, kehormatan, dan kekekalan.
2:8 Namun, bagi mereka yang mementingkan diri sendiri, dan tidak menaati kebenaran, dan menaati ketidakbenaran akan ada murka dan kemarahan.
2:9 Akan ada penderitaan dan kesulitan atas setiap manusia yang melakukan kejahatan, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.
2:10 Akan tetapi, kemuliaan, kehormatan, dan damai sejahtera kepada setiap orang yang berbuat apa yang baik, pertama-tama kepada orang Yahudi, dan juga kepada orang Yunani.
2:11 Sebab, Allah tidak pilih kasih.
2:12 Untuk semua orang yang telah berdosa tanpa mengenal Hukum Taurat, mereka akan binasa tanpa Hukum Taurat. Namun, semua orang yang telah berdosa di bawah Hukum Taurat akan dihakimi berdasarkan Hukum Taurat.
2:13 Sebab, bukan pendengar Hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, melainkan orang yang melakukan hukum Taurat yang akan dibenarkan.
2:14 Karena ketika orang bukan Yahudi yang tidak mempunyai Hukum Taurat dengan keinginan sendiri menjalankan apa yang dituntut oleh Hukum Taurat, mereka adalah Hukum Taurat bagi diri mereka sendiri, walaupun mereka tidak memiliki Hukum Taurat.
2:15 Mereka menunjukkan bahwa perbuatan Hukum Taurat tertulis di dalam hati mereka, sementara nurani mereka juga memberi kesaksian, dan pikiran mereka akan saling menuduh atau membela mereka,
2:16 pada hari ketika Allah menghakimi pikiran-pikiran manusia yang tersembunyi melalui Yesus Kristus, menurut Injilku.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Roma_2

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

16 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Kamis, 17 Oktober 2024

PENGHUKUMAN YANG JUJUR

๐Ÿ“– Bacaan

ROMA 2:1-16 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Namun, kita tahu bahwa hukuman Allah berlangsung secara adil atas mereka yang berbuat demikian. (Roma 2:2)

๐Ÿ“ Renungan

Mendapat perlakuan kurang menyenangkan dapat menimbulkan rasa dendam. Tak jarang perlakuan tidak menyenangkan ini pun dibalas dengan tindakan yang lebih jahat. Meski demikian, membalas kejahatan dengan perbuatan yang lebih jahat sering tidak diakui sebagai tindakan jahat. Mereka tetap merasa diri benar. Mereka mengaku tega melakukannya karena ingin memberi penghukuman. Memberi pelajaran supaya orang lain tahu rasanya dijahati.

Penghukuman adalah balasan. Perbuatan jahat mungkin perlu dibalas dengan hukuman yang setimpal. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan efek jera bagi para pelaku kejahatan. Penghukuman juga dapat menjadi sarana pendisiplinan, supaya pelaku kejahatan meninggalkan tabiat jahatnya dan beralih kepada kebaikan. Namun, masalahnya, siapa yang layak memberikan penghukuman semacam ini? Penghukuman yang jujur, yang sesuai dengan tingkat kejahatan yang telah dilakukan dan disertai dengan motivasi yang benar, untuk membawa pertobatan. Jawabnya sudah pasti, hanya Tuhan saja!

Bukankah tindakan main hakim sendiri tidak dapat dibenarkan oleh hukum negara? Tuhan pun tidak memberi kewenangan kepada kita untuk menghakimi sesama! Menghakimi sesama menandakan kalau kita belum bertobat. Terlebih menjatuhkan hukuman kepada mereka. Menghakimi dan menghukum sesama adalah tindakan kemunafikan karena kita sendiri pun adalah pendosa. Hal ini hanya akan berbuahkan murka Tuhan atas diri kita. Bukankah seorang yang telah bertobat menjalani hidup dalam kasih dan tidak lagi gemar menghakimi? --EBL/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 6-7 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

15 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Yosua 5:13--6:7 (AYT)
5:13 Ketika Yosua berada di dekat Yerikho, ia mengangkat matanya dan melihat, tampaklah seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya, โ€œApakah engkau kawan atau lawan?โ€
5:14 Ia menjawab, โ€œBukan, tetapi akulah Panglima Bala Tentara TUHAN. Sekarang, aku datang.โ€ Kemudian, Yosua sujud dengan muka ke tanah, menyembah, dan berkata kepadanya, โ€œApakah yang akan Tuanku katakan kepada hamba-Mu?โ€
5:15 Panglima Bala Tentara TUHAN itu berkata kepada Yosua, โ€œTanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.โ€ Lalu, Yosua melakukannya.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Yosua_5

6:1 Sekarang, Yerikho telah ditutup rapat-rapat karena orang Israel. Tidak ada seorang pun yang keluar atau masuk.
6:2 TUHAN berfirman kepada Yosua, โ€œKetahuilah, Aku menyerahkan Yerikho ke dalam tanganmu beserta rajanya dan orang-orangnya yang perkasa.
6:3 Kamu harus mengelilingi kota itu. Semua prajurit harus mengitari kota itu sekali saja. Kamu harus melakukannya selama enam hari.
6:4 Tujuh orang imam harus membawa tujuh trompet tanduk domba di depan tabut itu. Pada hari ketujuh, kamu harus mengelilingi kota itu tujuh kali, dan para imam akan meniup trompet.
6:5 Apabila kamu mendengar trompet tanduk domba berbunyi panjang, seluruh umat harus bersorak dengan suara yang nyaring. Tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, dan setiap orang harus memanjat yang ada di depannya.โ€
6:6 Kemudian, Yosua anak Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka, โ€œAngkatlah Tabut Perjanjian itu dan tujuh imam harus membawa tujuh trompet tanduk domba di depan Tabut TUHAN.โ€
6:7 Lalu, ia berkata kepada bangsa itu, โ€œMajulah, kelilingilah kota itu! Orang-orang bersenjata harus berjalan di depan Tabut TUHAN.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Yosua_6

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

15 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Rabu, 16 Oktober 2024

BAGAI TEMBOK TEBAL

๐Ÿ“– Bacaan

YOSUA 5:13-6:7 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua, "Lihatlah, Aku sudah menyerahkan ke dalam tanganmu Yerikho dengan rajanya dan pejuang-pejuangnya yang gagah perkasa." (Yosua 6:2)

๐Ÿ“ Renungan

Banyak yang bilang bahwa berjalan bersama Tuhan itu mudah. Benarkah demikian? Nyatanya tidak jarang kita dihadapkan dengan persoalan yang begitu rumit bagaikan menghadapi sebuah tembok tebal yang sulit diruntuhkan. Dalam situasi demikian acapkali hati kita ragu, iman kita diuji. Di tengah kemustahilan yang kita hadapi apakah kita masih memiliki keyakinan bahwa bersama Tuhan kita sanggup menemukan jalan keluarnya?

Yosua memandang kota Yerikho yang bertembok tebal dan diperlengkapi kekuatan besar itu dengan penuh keraguan. Rasanya mustahil mengalahkan kota itu. Di tengah keraguannya itu, tiba-tiba berdirilah seseorang di hadapannya dengan pedang terhunus. Dalam ketakutannya Yosua dengan spontan bertanya apakah ia membela Israel atau membela lawannya. Seseorang itu menjawab, "Bukan, tetapi aku adalah Panglima Balatentara Tuhan. Aku di sini sekarang." Yosua sadar siapa Pribadi yang dihadapinya saat itu. Ia pun sujud menyembah sampai mukanya ke tanah. Yosua berserah dan belajar percaya kepada Tuhan sambil tekun menanti-nantikan-Nya. Yosua belajar percaya bahwa Tuhan yang berfirman itu pasti menepati janji-Nya.

Apakah hari ini Anda dan saya melihat persoalan yang kita hadapi bagaikan tembok Yerikho yang mustahil untuk dilalui? Ketika keraguan mulai melanda, itulah saat yang tepat bagi kita untuk sujud dan menyembah Tuhan sebagai bentuk penyerahan kita. Di dalam hati yang berserah ada keyakinan untuk berpegang kepada janji Tuhan. Percaya bahwa Panglima Balatentara Tuhan itu berjalan bersama kita untuk menghancurkan persoalan di depan kita. --SYS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 4-5 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

14 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Selasa, 15 Oktober 2024

MEMBUATKU LEBIH BURUK

๐Ÿ“– Bacaan

WAHYU 1:4-8 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Bagi Dia, yang mengasihi kita dan telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. (Wahyu 1:5)

๐Ÿ“ Renungan

Philip Yancey membuka buku What's So Amazing About Grace? dengan cerita temannya yang melayani orang-orang tersisih di perkampungan kumuh Chicago. Ia bertemu dengan pelacur yang tak mampu membeli makanan untuk putrinya yang berumur dua tahun. Pelacur itu malah terpaksa menyewakan putrinya itu kepada pria yang hendak melampiaskan nafsu seksual tak wajar. Orang itu tertegun, lalu bertanya apakah si pelacur pernah ke gereja untuk mencari bantuan. Pelacur itu malah tersentak, "Gereja! Kenapa aku harus ke sana? Aku ini sudah muak dengan diriku sendiri. Dan mereka malah membuat keadaanku lebih buruk lagi."

Kisah tragis ini mewakili orang-orang yang enggan ke gereja karena gereja cenderung menghakimi. Gereja menuntut orang agar beres dulu hidupnya, barulah mereka akan diterima dengan baik.

Salam pembuka Rasul Yohanes di kitab Wahyu bernada sangat lain. Pernyataannya begitu bersahaja sehingga kita mungkin tidak cermat menyimaknya, mengiranya sekadar pembukaan surat yang kurang penting maknanya. Justru sebaliknya! Salam ini sangat bermakna: Allah tidak mengasihi kita karena kehidupan kita sudah beres dan bebas dari dosa; sebaliknya, Allah sejak awal mengasihi kita, menerima kita, dan, karena itu, Dia pun melepaskan kita dari dosa, memulihkan hidup kita. Bukankah itu hakikat Injil?

Adakah kehadiran gereja menjadi kabar baik bagi orang-orang tersisih di sekitarnya? Ataukah kita justru menjadi tembok penghambat bagi mereka untuk datang kepada Allah? --ARS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Markus 1-3 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

14 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Wahyu 1:4-8 (AYT)
1:4 Dari Yohanes, kepada ketujuh jemaat yang ada di Asia. Anugerah dan damai sejahtera untukmu dari Dia Yang Ada, Yang sudah Ada, dan Yang akan Datang; serta dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
1:5 dan dari Kristus Yesus, Saksi yang setia, yang pertama kali bangkit dari antara orang mati dan Penguasa atas raja-raja di bumi. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan melepaskan kita dari dosa-dosa kita dengan darah-Nya,
1:6 dan telah menjadikan kita menjadi satu kerajaan, imam-imam bagi Allah dan Bapa-Nya, bagi Dialah kemuliaan dan kekuasaan sampai selama-lamanya! Amin.
1:7 Lihatlah, Yesus datang dengan awan-awan, dan setiap mata akan melihat Dia, bahkan mereka yang sudah menusuk-Nya; dan semua bangsa di bumi akan meratap karena Dia. Ya, ini akan terjadi! Amin.
1:8 โ€œAku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, Yang Ada, Yang sudah Ada, dan Yang akan Datang, Yang Mahakuasa.โ€

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Wahyu_1

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

13 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Mazmur 107:1-3 (AYT)
107:1 Bersyukurlah kepada TUHAN karena Dia baik, karena kasih setia-Nya selama-lamanya!
107:2 Biarlah tebusan TUHAN mengatakan demikian; yang telah ditebus-Nya dari tangan musuh,
107:3 dan dikumpulkan dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Mazmur_107

Mazmur 107:23-32 (AYT)
107:23 Sebagian turun ke laut dengan kapal-kapal, serta mengadakan pekerjaan di samudra luas.
107:24 Mereka melihat perbuatan-perbuatan TUHAN, keajaiban-keajaiban-Nya di kedalaman.
107:25 Dia berfirman dan angin badai bangkit meninggikan ombak.
107:26 Mereka naik ke langit; mereka turun ke samudra; jiwa mereka luluh oleh malapetaka.
107:27 Mereka sempoyongan dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan segala hikmat mereka berakhir.
107:28 Kemudian, mereka berseru-seru kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan Dia melepaskan mereka dari kesulitan-kesulitan mereka.
107:29 Dia membuat badai tenang, dan gelombang-gelombang terdiam.
107:30 Lalu, mereka bergembira karena sudah reda, dan Dia menuntun mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.
107:31 Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, dan karena keajaiban-keajaiban-Nya bagi anak-anak manusia.
107:32 Biarlah mereka meninggikan-Nya dalam kumpulan umat, dan memuji-Nya di tempat kedudukan para tua-tua.

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Mazmur_107

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

13 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Senin, 14 Oktober 2024

BERSYUKUR ATAS SEGALA HAL

๐Ÿ“– Bacaan

MAZMUR 107:1-3, 23-32 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. (Mazmur 107:31)

๐Ÿ“ Renungan

Di kala susah dan dalam pergumulan yang berat, begitu cepat kita mencari Tuhan dan berseru-seru memohon pertolongan-Nya. Bagaimana di saat senang, gembira, dan bahagia? Bisa jadi cepat pula kita lupa pada Tuhan dan berterima kasih untuk kebaikannya bagi kita. Contoh sederhana: saat sakit dan dalam pergumulan, kita menghubungi pendeta atau penatua untuk minta didoakan dan mungkin bahkan masuk dalam daftar pokok doa pada Warta Jemaat di gereja. Bagaimana saat kita sembuh dan pergumulan yang tadinya dihadapi telah selesai dan teratasi? Belum tentu kita juga menghubungi pendeta dan penatua untuk minta berdoa bersama menaikkan syukur atas kebaikan Tuhan.

Mazmur 107 ini merupakan mazmur setelah pembuangan dari Babel. Pemazmur mengajak umat Tuhan untuk bersyukur karena Tuhan baik dan kasih setia-Nya adalah untuk selama-lamanya. Tuhan sudah menebus umat-Nya dan menyelamatkan mereka dari negeri pembuangan. Sesungguhnya umat Tuhan sudah melihat berbagai bentuk kasih, kebaikan, dan kuasa Tuhan nyata di dalam hidup mereka. Hal ini terjadi terutama saat mereka berseru di dalam kesesakan yang mereka rasakan di negeri pembuangan. Saat mereka berseru, Tuhan menjawab seruan mereka. Gelombang diredakan-Nya dan dituntun-Nya umat-Nya ke pelabuhan kesukaan mereka, yaitu dikembalikan dari pembuangan. Oleh karena semuanya ini, umat bersyukur karena perbuatan ajaib Tuhan atas mereka.

Mazmur ini mengajar kita semua untuk bersyukur atas kasih dan setia Tuhan dalam hidup ini. Bersyukurlah dalam segala hal dan perkara. Bukan saja saat hal-hal besar menurut ukuran kita, tetapi untuk setiap detail berkat Tuhan mulai dari saat bangun pagi hari hingga menutup mata tidur di malam hari. --AAS/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Matius 27-28 (alkitab.mobi)

Arsip

e-Renungan Harian

12 Oct, 22:00


๐Ÿ“– Nats

Amsal 20:27-30 (AYT)
20:27 Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.
20:28 Kesetiaan dan kebenaran melindungi raja, dan takhtanya ditopang oleh kebaikan.
20:29 Kemuliaan orang muda ialah kekuatannya, tetapi kehormatan orang tua ialah rambutnya yang memutih.
20:30 Luka-luka yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati;

Untuk mendalami lebih lanjut pasal ini klik /alkipedia_Amsal_20

#ayat @sabdabot

e-Renungan Harian

12 Oct, 22:00


๐Ÿ“˜ e-Renungan Harian
Minggu, 13 Oktober 2024

SIAP MENJADI TUA

๐Ÿ“– Bacaan

AMSAL 20:27-30 (alkitab.mobi)

๐Ÿ“– Nats

Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban. (Amsal 20:29)

๐Ÿ“ Renungan

Saya pernah melihat tayangan mengenai orang-orang yang mengalami kerusakan penampilan, khususnya bagian wajah, usai menjalani operasi plastik berkali-kali. Sebagian dari mereka begitu terobsesi dengan wajah rupawan, sedangkan yang lain seperti tak siap menerima kenyataan bahwa setiap manusia akan menjadi tua, dengan berbagai tanda-tanda yang menyertai, termasuk dalam penampilan yang tak lagi rupawan.

Ada banyak orang tidak hanya takut mati, tetapi tidak siap menjadi tua. Mereka berusaha "mengingkari" proses penuaan dengan memoles wajah, menyemir rambut, atau berdandan begitu rupa, supaya dirinya tidak tampak tua. Hari ini, lewat firman yang sederhana kita diingatkan bahwa usia tua, yang biasanya ditandai dengan rambut beruban adalah suatu keindahan dan bukanlah kondisi yang memalukan. Begitu pula dengan tanda-tanda penuaan lainnya, seperti kulit keriput, kekuatan yang melemah, dan tanda-tanda penurunan kondisi fisik lain seiring bertambahnya usia. Namun, jika kita mau renungkan, usia lanjut justru dapat menjadi momen yang tepat untuk mengingat setiap perjalanan hidup kita bersama Tuhan, yang dapat kita ceritakan kepada generasi penerus!

Sesungguhnya tak ada manusia yang hidup abadi. Allah sudah membatasi usia manusia dengan kedaulatan-Nya. Oleh karena itu, selama menjalani pertambahan usia, siapkanlah diri kita menerima kenyataan bahwa kita akan menua. Tidak perlu berusaha mengingkari penuaan itu, tetapi isilah hari-hari kita dengan hal-hal yang bermanfaat dan memuliakan Dia! --GHJ/www.renunganharian.net

๐Ÿ“… Bacaan setahun

Matius 26 (alkitab.mobi)

Arsip