🔍 FAKTA BAHASA ARAB
1️⃣ Banyak kosakata dalam bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Arab. Di antara contohnya:
Hadiah, Hakikat, Heran, Hewan, Hikmah, Hukum, Ibadah, Insaf, Insan, Ikhlas, Izin, Nama-nama Hari (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu), Khatulistiwa, Kaidah, Kalbu, Kalimat, Keramat, Khayal, Khilaf, Kiamat, Kubur, Kursi, Kutub, Pikir, Pasal, Bab, Badan, Batin, Batal, Batil, Berkat, Adil, Ajal, Akad, Akal, Alam, Aman, Amanah, Asas, Asal, Asli, Azab, Faedah, Fajar, Fana, Makna, Manfaat, Musibah, Maslahat, Mudarat, Mukadimah, Mungkar, Wajib, Taat, Tabiat, Tafsir, Takwa, Taubat, Tamak, Tamasya, Waktu, Darurat, Dewan, Doa, Dunia, Jamak, Jerapah, Jumlah, Saat, Sabar, Sahabat, Sajak, Sehat, Sihir, Syair, Syukur, Niat, Nikah, Nikmat, Riwayat, Maut, Makam, Malaikat, Musyawarah, Majelis, Misal, Masalah, Makmur, Makar, Milik, Miskin, Mukjizat, Ilmu, Ilmiah, Iman, Yakin, Rahmat, Rezeki, Roh, Umur, Lazim, Lisan, Zaman dan masih banyak lagi.
Dengan banyaknya kosakata bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Arab, apakah ada orang berakal sehat yang berani mengatakan bahwa Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) telah disusupi oleh paham radikal atau terorisme? Saya yakin tidak ada yang menyatakan demikian.
2️⃣ Bahasa Arab adalah salah satu dari enam bahasa resmi yang diakui oleh PBB. Enam bahasa yang dimaksud adalah Inggris, Arab, Prancis, Spanyol, Rusia dan China. Selain PBB, Liga Arab dan Uni Afrika juga menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi.
Seandainya bahasa Arab itu identik dengan terorisme, apakah ada yang berani menuduh tiga lembaga internasional tersebut sebagai lembaga yang menaungi pemahaman radikal dan terorisme? Saya yakin tidak ada yang menyatakan demikian.
3️⃣ Menurut situs Ethnologue tahun 2019 jumlah penutur bahasa Arab di seluruh dunia mencapai 274 juta orang & menjadi bahasa resmi di 25 negara. Arab Saudi adalah salah satu dari sekian negara yang bahasa resminya adalah bahasa Arab. Andai bahasa Arab itu identik dengan terorisme, niscaya tidak akan ada satu pun jamaah haji & umroh yang merasakan keamanan & kenyamanan saat melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Namun faktanya tidaklah demikian. Justru para jamaah merasakan keamanan, kenyamanan, kebahagiaan dan kepuasan batin atas berbagai macam fasilitas dan pelayanan terbaik yang telah diberikan oleh Arab Saudi untuk tamu-tamu Allah.
4️⃣ Bahasa Arab dipelajari di sejumlah perguruan tinggi di negara-negara yang mayoritas penduduknya adalah non muslim. Sebutlah Georg August Gottingen University di Jerman, Leiden University di Belanda, American University di Washington DC - USA, Deakin University di Australia, Myongji University di Korea Selatan dan lainnya. Andai bahasa Arab identik dengan terorisme, niscaya universitas-universitas ternama di benua Amerika, Eropa, Australia hingga Asia tidak akan sudi membuka jurusan atau kursus bahasa Arab.
5️⃣ Bahasa Arab tertulis pada sebagian kemasan produk-produk makanan dan minuman di Tanah Air. Lantas apakah ada orang berakal sehat yang menyatakan bahwa produk-produk tersebut telah disusupi paham terorisme? Saya yakin tidak ada yang menyatakan demikian.
Kesimpulannya, tidak ada satu pun orang berakal sehat yang menyatakan bahwa bahasa Arab adalah ciri terorisme. Bila ternyata ada yang memberikan pernyataan seperti itu, kemungkinan besar beliau kurang piknik alias minim literasi.
Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. Salam akal sehat.
Written by: Haris H.