Channel Muslimah @komunitasmuslimah Channel on Telegram

Channel Muslimah

@komunitasmuslimah


Channel berbagi inspirasi untuk muslimah yang bersabar sebagai ummu wa robbatul bayt dan pengemban risalah Islam

Channel Muslimah (Indonesian)

Selamat datang di Channel Muslimah! Channel ini adalah tempat bagi para muslimah yang ingin mendapatkan inspirasi sebagai ummu wa robbatul bayt dan pengemban risalah Islam. Dengan username @komunitasmuslimah, channel ini menyediakan konten-konten bermanfaat yang dapat memberikan motivasi dan panduan bagi para muslimah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Di sini, Anda akan menemukan berbagai artikel, kutipan-kutipan dari Al-Qur'an dan hadis, serta tips-tips keislaman yang dapat membantu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Channel Muslimah juga menjadi tempat untuk berbagi pengalaman, cerita, dan dukungan antar sesama muslimah dalam menjalani perjalanan spiritual mereka. Jadi, jika Anda ingin bergabung dengan komunitas muslimah yang saling mendukung dan menginspirasi, jangan ragu untuk bergabung dengan Channel Muslimah sekarang juga! Mari bersama-sama menjadikan diri kita muslimah yang lebih baik dan lebih berdaya dalam mengemban tugas sebagai ummu wa robbatul bayt dan pengemban risalah Islam. Selamat bergabung dan selamat menikmati konten-konten positif dari Channel Muslimah!

Channel Muslimah

04 Jan, 10:39


[LIVE] I Gen Z Peduli, Ayo Cari Solusi Buat Negeri! I Live React with Bestie – Eps. 32
 
Bestie… Gimana nih? Gimanaaaaa? Belom aja genep seminggu di tahun 2025, udah resah aja nih. Kalo kata netijen sih, tahun ini gak Tahun Baru-an, Bestie. Soalnya, katanya tahun yang baru ini akan lebih banyak diisi kekecewaan, kesedihan, dan penderitaan. Ada lagi yang bilang katanya tahun baru kali ini serasa hening, gak banyak gemuruh sorak sorai dan suara kembang api, mungkin beneran ya ekonomi rakyat Indonesia gak baik-baik saja. Waduhh… Tahun baru kok jadi lemes gini yaa, Bestie.

Kayaknya kondisi negeri ini yang gak baik-baik saja dirasain oleh semua generasi ya, Sobie.. Soalnya, di X ada nih sender yang kirim pesan ke salah satu base. Isinya adalah, dia ngajakin netijen netijah buat diskusi kenapa negara ini kacau. Kayak misalnya nih kasus kejahatan tapi hukumanya gak setimpal, krisis ekonomi, infrastruktur gak memadai, dan masih banyak lagi. Si sender juga nanya, gimana ya cara menyelesaikannya?

Gimana nih, Sobie dan Bestie juga ngerasain hal yang sama gak dengan si sender? Adakah rasa-rasa khawatir, sedih, dan tentunya ingin memberi solusi sehingga kondisi kita membaik, sejahtera, bahkan bahagia dunia akhirat? Nah, kira-kira apa yaa akar masalah semua ini? Apa sih solusi hakiki agar kita semua bisa keluar dari keterpurukan dan hidup bahagia? Apa yaa harusnya dilakukan oleh Gen Z sebagai pemuda dan penerus peradaban? Let’s go kita ketemu di Live React with Bestie Eps. 32 dengan tema “Gen Z Peduli, Ayo Cari Solusi Buat Negeri!” bersama:
                 
- Kak Noval
- Kak Kqsna
                   
Sabtu, 4 Januari 2025     
Pukul 18.30 WIB

Link Streaming:
https://youtube.com/live/jN5ybXoj9ok?feature=share
https://youtube.com/live/jN5ybXoj9ok?feature=share
https://youtube.com/live/jN5ybXoj9ok?feature=share

Jangan lupa ajakin orang tua, saudara, kerabat, teman, bestie, tetangga, siapapun deh orang sekampung, sepulau, sedunia kalo bisa!!! Jangan lupa like, comment, dan share seluas-luasnya yaaa!

Channel Muslimah

02 Jan, 23:52


Al-Hasan Al-Bashri Berkata :

Jika engkau melihat orang lain
mengalahkanmu dalam hal dunia maka kalahkan ia dalam hal akhirat.

#SosmedForDakwah

***

Mari sebarluaskan dan dapatkan konten dakwah lainnya di telegram https://t.me/SosmedForDakwah

Channel Muslimah

02 Jan, 05:11


Kewibawaan suami di mata istri itu sederhana, ketika dia mampu meletakkan batas yang kuat di antara dirinya dan wanita asing.
(Ustaz Abu Bassam Oemar Mita)

#SosmedForDakwah

***

Mari sebarluaskan dan dapatkan konten dakwah lainnya di telegram https://t.me/SosmedForDakwah

Channel Muslimah

01 Jan, 13:32


Pergantian tahun sering kali menyimpan beribu harapan, tetapi tidak jarang pula dipenuhi berbagai ketakpastian. Terlebih, 2024 masih menyisakan banyak PR besar. Pertanyaannya, sampai kapan? #Editorial

Baca: 2025, Masih Berharap pada Kepemimpinan Sekuler?

https://m.facebook.com/MuslimahNewsCom/posts/911145464465950

https://muslimahnews.net/2025/01/01/34135/

#PersatuanUmatIslam

Channel Muslimah

30 Dec, 08:58


Tahun 2024. Tahun yang dicatat sebagai sebuah tahun politik dengan berbagai dinamikanya di negeri ini. Berbagai problem kehidupan yang seolah tak pernah selesai terus menghantui rakyat kecil. Di sisi lain, keberadaan umat Islam masih terus terjajah dan bergantinya rezim belumlah berpihak kepada Islam.
.
Apa pelajaran penting untuk kita sepanjang 2024? Bagaimana umat Islam berperan mewarnai perjalanan sepanjang tahun ini? Masa depan akankah berpihak kepada umat Islam?
.
Saksikan Live Special FOKUS UIY Official Channel Edisi Selasa, 31 Desember 2024 mulai pukul 19.30 WIB
.
🔴 REFLEKSI AKHIR TAHUN 2024 DAN MASA DEPAN UMAT ISLAM
.
🎙️ Pembicara:
1️⃣ Chandra Purnairawan SH, MH. (LBH Pelita Umat)
2️⃣ Ust. Ismail Yusanto (Cendekiawan Muslim)
3️⃣ Dr. M. Rizal Taufikurahman (Ekonom Senior INDEF)
4️⃣ Ust. Iwan Januar (Islamic Super Parent)
5️⃣ Hasbi Aswar, Ph.D (Pakar Hubungan Internasional)
6️⃣ Prof. Suteki (Pakar Sosiologi Hukum)
6️⃣ Ustzh Iffah Ainur Rochmah (Aktivis Muslimah)
.
🎙️ Host:
Akhmad Adiasta
.
Hanya melalui link: ⤵️
https://youtube.com/live/u7jNvNzHq7g?feature=share
.
Jangan lupa pastikan sudah like, komen, dan share acara menarik ini.
.
⁠ #2024 #muhasabah #akhirtahun #harapan #umat #islam #muslim #uiy #uiychannel #uiyofficial

Channel Muslimah

28 Dec, 01:37


[LIVE] PPN Naik Menjadi 12 Persen: Menyengsarakan Rakyat I Muslimah on Room Eps. 32

Pemerintah tetap akan menaikkan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Dalihnya adalah kenaikan ini menjadi amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Kenaikan PPN itu memantik penolakan dari para tokoh dan masyarakat. Kondisi ekonomi rakyat saat ini  yang sedang tercekik diprediksi akan semakin sengsara akibat kebijakan ini.

Namun di tengah penolakan berbagai pihak, pemerintah berupaya untuk membangun narasi agar kebijakan ini diterima. Sri Mulyani  mengatakan, dengan tarif yang di level 11% saja sejak April 2022, sebetulnya tarif PPN Indonesia masih tergolong rendah dibanding sesama negara emerging markets, atau dengan negara di region ataupun G20.

Apakah pantas kebijakan zalim ini diberlakukan dan diterima rakyat? Sementara di sisi lain pemerintah justru memberikan banyak insentif kepada investor untuk mengelola SDA milik umat. Apa bahaya kebijakan ini pada kehidupan rakyat? Bagaimana solusi agar rakyat tidak dizalimi dengan pungutan pajak namun bisa merasakan kehidupan sejahtera? Bagaimana tuntunan Islam bagi negara dalam mengurus kehidupan rakyatnya?

Ikuti diskusi hangatnya pada program  Live Muslimah On Room dengan tema “PPN Naik Menjadi 12 Persen: Menyengsarakan Rakyat”

Bersama narasumber terpercaya
Dr. Nuhbatul Basyariah, S.E.I., M.Sc.
Zikra Asril S.E.
Yuli Kusumadewi

Sabtu, 28 Desember 2024
Pukul 09.00 WIB

Link Streaming:
https://youtube.com/live/FBqzMhacdBg?feature=share
https://youtube.com/live/FBqzMhacdBg?feature=share
https://youtube.com/live/FBqzMhacdBg?feature=share

Hanya di Channel YouTube Muslimah Media Hub

Channel Muslimah

26 Dec, 13:47


Perjuangan Nabi Isa Memurnikan Tauhid di Bumi Palestina
===============================

Dulu, ketika kecil aku suka sekali nasyid yang menceritakan tentang nabi-nabi Ulul Azmi. Nabi-nabi yang ujiannya lebih besar, perjuangannya lebih sulit, tapi kesabaran mereka pun lebih besar. Kamu juga masih ingat kan dengan nabi-nabi ini? Mereka adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad ﷺ. Kelima nabi ini disebut sebagai Ulul Azmi, yang kata Ibnu Abbas bermakna, "Mereka adalah orang-orang yang memiliki keteguhan dan kesabaran."

Dan di antara 5 nabi ini, yang medan dakwahnya utuh di Palestina sejak awal sampai akhir adalah Nabi Isa alaihissalam. Bahkan kelak di akhir zaman, beliau juga akan membunuh Dajjal di Bab Ludd, Palestina. Langit Palestina mengabadikan peristiwa sejak Nabi Isa saat bayi sudah menegakkan tauhid, "Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi..." (QS Maryam 30). Beliau adalah anak Ibunda Maryam, yang sejak kecilnya sudah tumbuh dalam keberkahan Masjid Al Aqsha!

Kota-kota di Palestina seperti Baitulahm (Bethlehem) dan Nashirah (Nazareth) menjadi dua tempat yang sering dikaitkan dengan napak tilas perjuangan Nabi Isa. Baitulahm sebagai tempat lahirnya Beliau, dan Nashirah sebagai tempat beliau diutus menjadi nabi di usia 30 tahun. Selama 3 tahun lamanya beliau meneruskan perjuangan Nabi Zakaria dan Yahya. Bisa kamu bayangkan, Bani Israil benar-benar jahat kala itu dengan membunuh para nabi, sehingga tugas kenabian Nabi Isa juga penuh dengan ancaman.

Dalam membersamai dakwah itulah, Nabi Isa dibersamai oleh sahabat-sahabat andalan yang digelari sebagai Al Hawariyyun. Dalam As Shaf ayat 14, Nabi Isa pernah bertanya tentang kesediaan pengikutnya untuk menjadi penolong agama Allah, "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?”, lalu para Hawariyyun menjawab lugas dan tegas, "...Kamilah penolong-penolong (agama) Allah...". Lalu apakah Bani Israil kala itu menyambut seruan dakwah Nabi Isa?

Dalam ayat Ash Shaf yang sama, Allah menggambarkan, "lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir." Sebagaimana dakwah nabi-nabi sebelumnya, Nabi Isa pun melalui tantangan dari masyarakat dan penguasa yang tidak suka perubahan. Kala itu Palestina dikuasai oleh Romawi, namun Romawi memberi kekuasaan pada penguasa lokal Yahudi bernama Herodes Antipas. Orang inilah pula yang bertanggung jawab atas syahidnya Nabi Yahya karena menegakkan risalah tauhid kepada Bani Israil.

Di bumi Palestina yang mulia itulah, Nabi Isa meneruskan perjuangan para Nabi, sekaligus memberi tahu kaumnya bahwa nabi akhir zaman akan diutus. Dalam Ash Shaf ayat 6, Allah menggambarkan Nabi Isa yang memberitakan kedatangan Nabi Muhammad pada kaumnya, "Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)."

Nabi Isa akhirnya Allah angkat ke langit setelah perjuangan beliau di bumi Masjid Al Aqsha dan sekitarnya (dalam beberapa riwayat disebutkan beliau berdakwah 3 sampai 3,5 tahun), dan sekitar 500 tahun kemudian, Allah utus Rasulullah ﷺ dari jazirah Arab, diikuti oleh generasi sahabat dari bangsa Arab, untuk menyempurnakan risalah para Nabi. Rasulullah ﷺ bertemu Nabi Isa dalam megahnya peristiwa Isra Mi'raj —lagi-lagi terjadi di Masjid Al Aqsha— sebelum beliau hijrah ke Madinah.

Dan, 16 tahun setelah peristiwa Isra Mi'raj itu, sahabat-sahabat kebanggaan Rasulullah ﷺ menapakkan kakinya di Bumi Palestina sebagai pembebas, mengakhiri kekuasaan Romawi yang sudah nyaris 700 tahun berkuasa di Palestina dan bertempur begitu lama dengan Persia untuk mempertahankannya. Bilal azan di atasnya, Khalid dan Amru membuka gerbangnya, Abu Ubaidah memimpin shalat khusyu, dan Khalifah Umar menerima kuncinya. Risalah Tauhid yang murni itu akhirnya bersinar setelah penantian berabad-abad lamanya...

Channel Muslimah

26 Dec, 13:47


Sumber bacaan:
1. نبذة عن نبي الله عيسى عليه السلام, islamqa
2. أولوا العزم من الرسل، وسبب تسميتهم بذلك, islamweb
3. توحيد الله أساس دعوة ورسالة عيسى (عليه السلام) Dr Ali Ash Shalabi

Sumber: Gen Saladin Channel

***

Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan

Join us: https://t.me/komunitasmuslimah

Grup Telegram Komunitas Muslimah:
https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9

Saluran WA:
https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g

Channel Muslimah

25 Dec, 12:35


Mari Simak Kajian Online Share Kajian Muslimah via YouTube

https://www.youtube.com/live/9zsFG9ptNBI?si=ewcWBKoeSik4P3xw

Channel Muslimah

25 Dec, 10:52


🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
*_Hadirilah Kajian Online Zoom dan Live Streaming_*
_Share Kajian Muslimah_

*Sharing Buku Islami Vol. 5*
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

*Jagalah Allah, Allah Menjagamu*

Narasumber: Gayuh Rahayu Utami

Host: Despry Nur Annisa Ahmad

Rabu, 25 Desember 2024
Pukul 19.30 WIB—selesai

Live YouTube Share Kajian Muslimah (untuk Umum Ikhwan dan Akhwat)
Link bisa diakses ke Channel telegram Channel Muslimah

Via Zoom Meeting (Khusus Muslimah)
Link zoom akan dibagikan ke Grup Share Kajian Muslimah

Bagi yang ingin bergabung ke Grup Share Kajian Muslimah caranya ketik: JOIN SKM-Nama-Tahun Lahir-Domisili kirim ke https://wa.me/6281228481155

/Gratis/

Follow us:
Instagram dan TikTok @sharekajianmuslimah

Subscribe YouTube: Share Kajian Muslimah

*Mari sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin*

Channel Muslimah

25 Dec, 10:47


Larangan Tasyabbuh bil Kuffar
========================

Perbuatan menyerupai kaum kafir (tasyabbuh bil kuffar) mencakup perkara aqidah, ibadah, hari raya, pakaian khas kekafiran mereka, adat istiadat, atau gaya hidup yang memang merupakan bagian dari ciri-ciri khas kekafiran mereka (fi khashaishihim). (Imam Shan‘ani, Subulus Salam, 4/175; Ali Ibrahim Mas‘ud Ajiin, Mukhalafah Al Kuffar fi As Sunnah An Nabawiyyah, hlm. 14)

Imam Ibnu Katsir rahimahuLlah mengetengahkan sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dari shahabat Ibnu ‘Umar ra., bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

وَمَنْ تَشَبَّوَ بِقَوْمٍ فَ هُوَ مِنْ هُمْ

“Siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (HR. Ahmad)

Hadits ini mengandung larangan yang sangat keras serta ancaman bagi siapa saja yang meniru-niru atau menyerupai orang-orang kafir, baik dalam hal perkataan, perbuatan, pakaian, hari raya, peribadahan, serta semua perkara yang tidak disyariatkan bagi kaum Muslim. (Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, 1/149-150)

Dalam semua hal yang menyalahi Akidah dan Syariah, seorang Muslim dilarang berbuat atas idenya sendiri maupun menirunya dari kaum kafir. Seorang muslim diharamkan berpartisipasi dalam kekufuran maupun kemaksiatan. Allah SWT berfirman:

وَالَّذِينَ لا يَشْهَدُونَ الزُّورَ

“Dan [ciri-ciri hamba Allah adalah] tidak menghadiri /mempersaksikan kedustaan/kepalsuan.” (QS. Al Furqaan [25]: 72)

Imam Ibnul Qayyim meriwayatkan penafsiran Ibnu Abbas, Adh Dhahhak, dan lain-lain, bahwa kata az zuur (kebohongan/kepalsuan) dalam ayat tersebut artinya adalah hari raya orang-orang musyrik (iedul musyrikiin). Berdalil dengan ayat ini, Imam Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa haram hukumnya muslim turut merayakan (mumaala
ah), menghadiri (hudhuur), atau memberi bantuan (musa`adah) pada hari-hari raya kaum kafir. (Ibnul Qayyim, Ahkam Ahlidz Dzimmah, 2/156)

Sumber: Sultan Channel

***

Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan

Join us: https://t.me/komunitasmuslimah

Grup Telegram Komunitas Muslimah:
https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9

Saluran WA:
https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g

Channel Muslimah

25 Dec, 03:50


THALAB AL-NUSHRAH ITU SUNNAH RASULULLAH ﷺ
==============================
Penulis: Ustaz Irfan Abu Naveed

Hizb al-Tahrir mengamalkan thalab al-nushrah itu dalam rangka ittiba' kepada thariqah dakwah Rasulullah ﷺ, dahulu Rasulullah ﷺ mendakwahi para ahlul quwwah untuk menjadi pelindung dan pendukung dakwah li iqamat al-dawlah al-Islamiyyah li isti'naf al-hayat al-Islamiyyah, hingga gayung bersambut bi tawfiqillah melalui tangan-tangan kokoh Suku Aus dan Khazraj di Yastrib. Sunnah ini, menjadi jembatan bagi tegaknya kekuasaan Islam yang diberkahi, hingga Islam bisa tersebar ke berbagai negeri.

Selama masa dakwah sebelum tegaknya era al-Dawlah al-Islamiyyah di Madinah, Rasulullah ﷺ tidak menjadikan jihad sebagai metode menegakkan kepemimpinan Islam ini, terlebih pada kenyataannya, aktivitas dakwah yang kompleks seiring sejalan dengan persoalan-persoalan umat yang kompleks bermuara pada persoalan rendahnya tingkat pemikiran dan kesadaran umat, jelas membutuhkan fokus gerak dakwah yang relevan untuk meningkatkan taraf berpikir umat dan kesadaran mereka kepada Islam itu sendiri.

Maka, hanya orang jahil yang memberanikan diri mengolok-olok sunnah mulia ini dan pengamalannya. Siapapun yang istiqra' dan ikhlas membaca ayat-ayat nashrullah dan meneliti sirah, ia akan mendapati pertolongan Allah turun kepada para da'i ilallah yang ikhlas dan serius berdakwah dan ahlul quwwah yang ikhlas mendukung dakwah dan dipimpin gerakan dakwah. Jangan lupa, ittiba' kepada sunnah Rasulullah ﷺ adalah sebab nashrullah itu sendiri, jika Allah sudah memberikan pertolongan, logika manusia mana yang bisa menampiknya?

Jika persoalan thalab al-nushrah ini tidak masuk dalam logika sebagian orang, maka perlu diingat bahwa pertolongan Allah tidak membutuhkan perhitungan manusia dengan kelemahan berpikirnya, dan persoalan hukum syarak lebih dari sekadar soal logika manusia yang seringkali tertutup prasangka.

***

Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan

Join us: https://t.me/komunitasmuslimah

Grup Telegram Komunitas Muslimah:
https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9

Saluran WA:
https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g

Channel Muslimah

22 Dec, 00:38


Yuk, Segera Lunasi Utang Puasa!

"…maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (TQS al-Baqarah: 185)

#SosmedForDakwah

***

Mari sebarluaskan dan dapatkan konten dakwah lainnya di telegram https://t.me/SosmedForDakwah

Channel Muslimah

18 Dec, 13:31


Kasus Jual Beli Bayi Berulang, Buah Penerapan Sistem Kapitalisme-Sekuler | The Topics

Kasus penjualan bayi kembali terjadi. Baru-baru ini Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta meringkus dua oknum bidan berinisial JE (44 tahun) dan DM (77). Keduanya ditetapkan sebagai tersangka pelaku jual-beli bayi melalui sebuah rumah bersalin di Kota Yogyakarta. Simak selengkapnya di video ini!

https://youtu.be/LJXlNJ2ZGR4

Jangan lupa share seluas-luasnya ya

Channel Muslimah

16 Dec, 13:23


7 LANGKAH AGAR ISTIKAMAH
========================
Penulis: Ustaz Arief B. Iskandar
(Khadim Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor)

Setiap Muslim tentu menginginkan bisa tetap istikamah di dalam ketaatan dan ketakawaan kepada Allah SWT. Lalu apa langkah-langkah yang harus ditempuh agar kita bisa tetap istikamah dalam ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT?

Beberapa hal mesti dilakukan, antara lain:

Pertama, beriman secara benar dan lurus. Menyatu antara keyakinan, ucapan, dan tindakan (Lihat: QS Ibrahim [14]: 27).

Kedua, mengkaji, menghayati, dan mengamalkan seluruh isi Al-Qur'an (Lihat: QS an-Nahl [16]: 102; QS al-Furqan [25]: 32).

Ketiga, menjalankan segala amal dengan ikhlas dan selalu berusaha terikat dengan syariat (QS al-Bayyinah [89]: 5).

Keempat, banyak menjalankan amal-amal sunah—seperti salat malam, saum sunah, dll—selain tentu konsisten dalam menjalankan berbagai kewajiban.

Kelima, membaca kisah-kisah orang saleh terdahulu sehingga bisa dijadikan teladan dalam beristiqamah. Dalam Al-Qur'an banyak diceritakan kisah-kisah para nabi, rasul dan orang-orang yang beriman yang terdahulu. Kisah-kisah ini Allah jadikan untuk meneguhkan hati Rasulullah saw. dan tentu orang-orang mukmin (Lihat: QS Hud [11]: 11).

Keenam, bergaul dengan orang-orang saleh. Allah SWT menyatakan dalam Al-Qur'an bahwa salah satu sebab utama yang menguatkan para Sahabat adalah keberadaan Rasulullah saw. di tengah-tengah mereka. Allah SWT juga memerintahkan agar kita selalu bersama dengan orang-orang yang baik (Lihat: QS at-Taubah [9]: 119). Para ulama pun memiliki nasihat agar kita selalu dekat dengan orang-orang saleh (Adz-Dzahabi, Siyar A’lam an-Nubala’, 8/435).

Ketujuh, memperbanyak doa kepada Allah SWT agar diberi keistikamahan. Allah SWT memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdoa kepada-Nya untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian (Lihat: QS Ali ‘Imran [3]: 146-148; QS al-Baqarah [2]: 250; QS Ali Imran [3]: 8).

Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah. []

***

Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan

Join us: https://t.me/komunitasmuslimah

Grup Telegram Komunitas Muslimah:
https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9

WA Channel:
https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g

Channel Muslimah

14 Dec, 13:02


#ButuhKepemimpinanIslam
#PemimpinPengurusRakyat

***

الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Seorang pemimpin (kepala negara) adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus (HR al-Bukhari dan Muslim).

#SosmedForDakwah

***

Mari sebarluaskan dan dapatkan konten dakwah lainnya di telegram https://t.me/SosmedForDakwah

Channel Muslimah

14 Dec, 11:47


[LIVE on X] I Bener Gak Sih Mau Ngelakuin Ibadah Harus Ada Alasannya? I Live React with Bestie – Eps. 29

Bestie… Live React with Bestie ada yang baru nih. Karena kita akan live di X lhooo! Uhuuyyy.. So, kita bisa langsung berinteraksi di X, Bestie!!! Gimana, gimana, gimana? Pokoknya ramein yaaa.

BTW, emangnya live malhad ini kita mau bahas apaan yak? Ya balik lagi, bahas topik yang lagi rame di X donggg, sekaligus menjawab gundah gulana para netizen di X nih. Akhir-akhir ini lagi rame konten “We Listen, We Don’t Judge”. Jadi, tren ini bisa dipake buat siapapun yang mau mengungkapkan keburukan atau hal yang gak lazim terkait diri sendiri atau orang lain, tanpa takut untuk di-salty-in atau dihujat.

So, ada sender yang curhat pake keyword ini di salah satu base nih, Bestie. dan tampaknya si sender ini kebingungan dan butuh solusi atas dirinya. Jadi, ceritanya, si sender bilang kalo dari SMP, dia gak pernah sholat sampe sekarang umur 26 tahun. Sholatnya kalo pas bulan ramadhan aja. Nah, si sender bilang gimana ya cara menyadarkan dirinya dari kebiasannya buruknya ini?

Hmm gimana ya? Mau kasihan, miris, tapi juga geregetan… Gak boleh nge-judge tuh katanya, justru harus kita sadarin ya, Bestie. Apa ya yang sebenernya membuat seseorang bisa sadar dan melakukan kewajibannya? Nah, without any futher do, let’s go kita ketemu di Live React with Bestie on X, dengan tema “Bener Gak Sih Mau Ngelakuin Ibadah Harus Ada Alasannya?” bersama:

- Kak Noval
- Kak Kqsna

Sabtu, 14 Desember 2024
Pukul 18.30 WIB
LIVE X di akun @Orkidea733
(https://x.com/Orkidea733?t=mURmGGc6OTZUMPAVf43WVA&s=09)

Jangan lupa ajakin orang tua, saudara, kerabat, teman, bestie, tetangga, siapapun deh orang sekampung, sepulau, sedunia kalo bisa!!! Jangan lupa like, comment, dan share seluas-luasnya yaaa!

Channel Muslimah

14 Dec, 06:27


Majalah Alwaie (84 Halaman) - Politik Halal Haram

Channel Muslimah

14 Dec, 02:51


[LIVE] Kepemimpinan Islam Melahirkan Pemimpin Negarawan I Muslimah on Room Eps. 30

Tahun politik telah usai dengan terpilihnya pemimpin baru. Tapi umat masih khawatir akan masa depannya. Umat masih mencari-cari profil pemimpin ideal, berkepribadian yang baik dan mampu menjalankan tugas kepemimpinan. Demokrasi elektoral telah memaksa umat untuk memilih pemimpin secara instan, dan terjebak hanya pada figur-figur populis yang nyatanya tidak menjamin terwujudnya kehidupan yang jauh lebih baik.

Di sisi lain, nilai-nilai Islam dalam diri umat belum hilang. Umat masih sensitif dengan tingkah laku pemimpin dan orang-orang di sekeliling kepemimpinan. Kasus yang terjadi belum lama ini menunjukkan betapa umat masih memiliki kepedulian akan karakter pemimpin di tengah-tengah mereka. Berulangnya kasus serupa melegkapi mozaik wajah kepemimpinan negeri ini. Semua itu makin menguatkan bahwa di negeri ini sedang terjadi krisis kepemimpinan, dan umat telah kehilangan sosok pemimpin negarawan.

Mirisnya, umat masih sering terjebak sekedar pada figuritas. Sebagian lain menyandarkan pada pemimpin dari program, rencana, dari cara menyelesaikan masalah. Meskipun ternyata kebijakan-kebijakannya masih jauh dari harapan.

Sungguh masalah kepemimpinan di tengah umat sangatlah penting. Oleh karena itu perlu ada wacana kepemimpinan baru yang lepas dari patron kepemimpinan sekuler demokrasi. Wacana yang memberi harapan nyata kehidupan yang sejahtera dan penuh keadilan. Islam adalah harapan baru yang seharusnya menjadi rujukan. Pasalnya, Islam tidak sekedar aqidah tapi aturan kehidupan yang lengkap dan sempurna. Sejarah peradaban Islam memiliki banyak figur pemimpin negarawan yang membawa kebahagiaan dan keberkahan di tengah-tengah umat.

Bagaimana sesungguhnya wacana kepemimpinan yang lahir dari Islam? Bagaimana pula konsepsi
Islam tentang tanggung jawab umum seorang pemimpin atas rakyat yang dipimpinnya. Serta bagaimana menjadikannya sebagai misi umat menuju kehidupan Islam, yang mensejahterakan dan membawa keberkahan?

Ikuti diskusi hangatnya pada program Live Muslimah On Room dengan tema “Kepemimpinan Islam Melahirkan Pemimpin Negarawan”

Bersama narasumber terpercaya
Fatma Sunardi
Dedeh Wachidah Achmad
Rina Hafs

Sabtu, 14 Desember 2024
Pukul 09.00 WIB

Link Streaming:
https://youtube.com/live/qJcELhrp4eI?feature=share
https://youtube.com/live/qJcELhrp4eI?feature=share
https://youtube.com/live/qJcELhrp4eI?feature=share

Hanya di Channel YouTube Muslimah Media Hub

Channel Muslimah

26 Oct, 01:18


[LIVE] Kesadaran Politik Gen Z dan Harapan Baru Masa Depan | Muslimah on Room Eps. 23

Manager Riset dan Advokasi Publik Netfid Indonesia, Imron Wasyi mengungkap bahwa kesadaran politik Gen Z semakin meningkat pada momen Pilkada yang tercermin pada ketertarikan Gen Z menghadiri berbagai platform diskusi.

Di sisi lain, adanya kekhawatiran dan kecemasan Gen Z terhadap masa depannya telah memunculkan kesadaran mereka untuk mendiskusikan persoalan ekonomi dan sosial terutama dengan masalah krisis mental yang terjadi pada pemuda. Namun Kemenkumham menyebutkan mayoritas Gen Z di Indonesia tidak tertarik dengan partai politik karena turunnya kepercayaan mereka tentang kredibilitas parpol.

Kondisi ini tentu paradoks. Di saat kesadaran politik Gen Z sudah mulai meningkat namun kehadiran Partai Politik tidak mampu menjawab harapan mereka.
Mengapa kondisi ini bisa terjadi dan bagaimana jalan yang harus ditempuh Gen Z untuk mewujudkan harapan masa depan yang cerah bagi mereka? Dan bagaimana Islam memberikan arah pada Gen Z dalam membangun peradaban mulia?

Ikuti diskusi hangatnya pada program Live Muslimah on Room dengan tema: "Kesadaran Politik Gen Z dan Harapan Baru Masa Depan".

Bersama narasumber terpercaya:
Rr. Ranty Kusumaningayu, S.Si
Zikra Asril, SE
Yuli Kusumadewi

Sabtu, 26 Oktober 2024
Pukul 09.00 WIB

Link Streaming:
https://youtube.com/live/iqmqN0828_I
https://youtube.com/live/iqmqN0828_I
https://youtube.com/live/iqmqN0828_I

Hanya di Channel YouTube Muslimah Media Hub

Channel Muslimah

25 Oct, 09:09


Mereka pun menjalankan sistem pemerintahan Islam yang berdasarkan aqidah Islam dan hanya menerapkan syariah Islam dalam menjalankan pemerintahannya. Namun demikian, mereka tetap amat khawatir. Khalifah Umar bin al-Khaththab ra., misalnya, dengan penuh rasa khawatir pernah berkata:

لَوْ مَاتَتْ شَاةٌ عَلَى شَطْءِ الْفُرَاتِ ضَائِعَةً لَظَنَنْتُ أَنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ سَائِلِيْ عَنْهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Sungguh, andai ada seekor domba mati dalam keadaan terbuang di tepi Sungai Eufrat (di Irak), aku sangat khawatir bahwa Allah ‘Azza wa Jalla akan meminta pertanggungjawaban diriku atas hal itu pada Hari Kiamat kelak (Abu Nu’aim al-Ashbahani, Hilyah al-Awliyâ’, 1/53).

Sebelumnya, Abu Bakar ash-Shiddiq ra., sesaat setelah dibaiat sebagai khalifah, karena khawatir menyimpang dalam menjalankan pemerintahannya, pernah berkata:

قَدْ وُلِّيْتُ عَلَيْكُمْ وَ لَسْتُ بِخَيْرِكُمْ. فَإِنْ أَحْسَنْتُ فَأَعِيْنُوْنِي، وَ إِنْ أَسَأْتُ فَقَوِّمُوْنِي

Sungguh aku telah diangkat menjadi pemimpin kalian. Padahal aku bukanlah orang yang terbaik di antara kalian. Karena itu jika aku berbuat baik, bantulah aku. Jika aku berbuat salah, luruskanlah aku (Lihat: Ibnu Katsir, Al-Bidâyah wa an-Nihâyah, 5/248; Ibnu Badis, Âtsar Ibni Bâdîs, 2/401).

Pada era setelahnya, Umar bin Abdul Aziz ra., saat menjadi khalifah, juga pernah berdoa dengan penuh kekhawatiran, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari memikul tugas yang tidak sanggup aku pikul ini, atau aku diserahi urusan ini, lalu aku menyia-nyiakannya." (Ibn al-Jauzi, Shifat as-Shafwah, 2/92).

Demikianlah, betapa besar kekhawatiran para pemimpin Islam atau para khalifah pada masa lalu atas amanah kepemimpinan dan pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT kelak di Akhirat. Tidak aneh jika mereka benar-benar menjalankan amanah kepemimpinan mereka dengan sebaik-baiknya. Tentu agar kekuasaan atau kepemimpinan yang mereka emban di dunia ini tidak berubah menjadi penyesalan di akhirat kelak. Bagaimana dengan para pemimpin saat ini?!

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. []

---*---

Hikmah :

Rasulullah saw. bersabda:

فَاْلإِمَامُ رَاعٍ وَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Seorang imam (kepala negara) adalah pengurus rakyat dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang rakyat yang dia urus. (HR al-Bukhari dan Muslim). []

Channel Muslimah

25 Oct, 09:09


SUNGGUH BERAT PERTANGGUNGJAWABAN PEMIMPIN DI AKHIRAT

Bulletin Kaffah, No. 366 (22 Rabiul Akhir 1446 H/25 Oktober 2024 M)

Akhirnya Prabowo dan Gibran dilantik sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Keduanya disumpah di bawah Kitab Suci al-Quran pada Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024).

Sejumlah media asing menyoroti pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dengan beragam narasi. Reuters menyebut pemerintahan Prabowo dibayang-bayangi oleh politik dinasti dan meningkatnya patronase lama. Media asal Singapura, Channel News Asia (CNA), menyoroti ihwal tak adanya oposisi di Indonesia. Ini karena Prabowo mengakomodasi partai politik ke dalam pemerintahannya yang gendut. Komposisi kabinet gendut ini tak bisa dilepaskan dari sistem politik demokrasi yang pragmatis dan transaksional.

Dalam pidatonya yang berapi-api, Prabowo bertekad akan memberantas korupsi. Namun, disinyalir para menteri dalam Kabinet Merah Putih ini justru banyak yang terjerat kasus korupsi. Hal ini ditegaskan oleh Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2005-2013 Abdullah Hehamahua.

Pidato Prabowo cukup panjang karena menyentuh berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Sayangnya, pidato tersebut belum menyentuh secara spesifik masalah kekuatan oligarki kapitalis yang justru menjadi biang masalah di negeri ini.

Ada juga aspek lain yang sangat penting, yang juga tidak disebutkan Prabowo dalam pidatonya, yakni ihwal beratnya pertanggungjawaban kepemimpinan kelak di akhirat. Tentu di hadapan pengadilan Allah SWT.

Kekuasaan untuk Melayani Islam dan Kemaslahatan Umat

Dalam Islam, kepemimpinan atau kekuasaan memang sangat penting. Begitu pentingnya, Allah SWT mengajarkan kepada Rasulullah saw. suatu doa agar beliau diberi kekuasaan. Tentu bukan sembarang kekuasaan, tetapi kekuasaan yang bisa digunakan untuk menolong agama-Nya. Demikian sebagaimana firman Allah SWT:

وَقُل رَّبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَٱجْعَل لِّى مِن لَّدُنكَ سُلْطَٰنًا نَّصِيرًا

Katakanlah (Muhammad), "Tuhanku, masukkanlah aku dengan cara masuk yang benar, dan keluarkanlah (pula) aku dengan cara keluar yang benar, serta berikanlah kepada diriku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong (agama Allah).” (TQS al-Isra’ [17]: 80).

Berkaitan dengan ayat di atas, Imam Ibnu Katsir rahimahulLâh, dengan mengutip Qatadah ra., menyatakan: “Sungguh Nabi Muhammad saw. menyadari bahwa beliau tidak punya daya/kekuatan untuk menegakkan agama ini (Islam), kecuali dengan kekuasaan. Karena itulah beliau memohon kepada Allah kekuasaan yang bisa menolong Kitabullah (al-Quran), melaksanakan hudûd Allah, menunaikan berbagai kewajiban dari Allah dan menegakkan agama Allah (Islam). Sungguh kekuasaan adalah rahmat yang Allah berikan kepada para hamba-Nya. Andai bukan karena kekuasaan tersebut, orang-orang bisa saling menyerang (menzalimi) satu sama lain sehingga pihak yang kuat bisa memangsa pihak yang lemah.” (Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm, 5/111).

Dari penjelasan Imam Ibnu Katsir tersebut bisa disimpulkan bahwa ada dua fungsi kekuasaan yang utama:

Pertama, untuk menegakkan agama Islam. Inilah yang sekaligus menjadi motif utama Rasulullah saw. untuk berdoa kepada Allah SWT agar diberi kekuasaan. Faktanya, ketika pada akhirnya Rasulullah saw. benar-benar menjadi penguasa (kepala negara) Daulah Islam di Madinah, kekuasaan beliau benar-benar diorientasikan untuk menegakkan Islam dan menyebarluaskan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.

Kedua, untuk mengurus berbagai urusan dan kepentingan masyarakat. Tentu dengan menggunakan syariah Islam. Inilah juga yang dipraktikkan oleh Rasulullah saw. sebagai penguasa (kepala negara). Dengan itu semua warga negara (Muslim maupun non-Muslim) terurus dan terayomi dengan baik. Tidak ada yang berani saling menzalimi. Tidak ada pihak yang kuat memangsa pihak yang lemah.

Channel Muslimah

25 Oct, 09:09


Dengan demikian, dalam pandangan Islam, tidak ada artinya kekuasaan jika tidak digunakan untuk menegakkan Islam dan menyebarluaskan dakwah Islam. Tidak ada artinya pula kekuasaan jika tidak digunakan untuk mengurus berbagai urusan dan kepentingan rakyat dengan syariah Islam.

Karena itu dalam Islam, pemimpin haruslah orang yang adil dan amanah. Demikian pula para pembantunya. Mereka haruslah orang-orang yang amanah sekaligus memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugasnya. Karena itu pula mereka diangkat bukan karena faktor transaksional. Juga bukan karena faktor kedekatan atau kekerabatan. Ini karena Allah SWT telah menegaskan agar amanah harus diberikan kepada ahlinya:

إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّواْ ٱلۡأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهۡلِهَا

Sungguh Allah menyuruh kalian menyerahkan amanah kepada orang yang berhak menerima amanah itu (TQS an-Nisâ’ [4]: 58).

Tugas kenegaraan juga seharusnya diberikan kepada orang yang memiliki karakter dan moralitas. Salah satunya kejujuran. Nabi saw. menegaskan bahwa kejujuran akan membuahkan kebaikan. Sebaliknya, kedustaan akan menghasilkan kejahatan. Beliau bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ...وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّار...

Bersikap jujurlah kalian, karena kejujuran membawa kebaikan, dan kebaikan membawa (pelakunya) ke surga… Jauhilah oleh kalian dusta, karena kedustaan mengantarkan pada kejahatan dan kejahatan mengantarkan (pelakunya) ke neraka… (HR Muslim).

Selain itu Islam juga menekankan pentingnya sistem yang baik untuk menjalankan kekuasaan. Sistem yang baik merujuk pada sistem pemerintahan yang berlandaskan aqidah dan syariah Islam. Bukan yang didasarkan pada aqidah dan sistem sekuler sebagaimana saat ini.

Allah SWT menegaskan bahwa hanya sistem hukum-Nya yang baik yang wajib diambil dan diterapkan. Sebaliknya, sistem hukum jahiliah wajib ditolak dan ditinggalkan. Allah SWT berfirman:

أَفَحُكۡمَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ يَبۡغُونَۚ وَمَنۡ أَحۡسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكۡمًا لِّقَوۡمٍ يُوقِنُونَ

Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? Hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi kaum yang yakin? (TQS al-Maidah [5]: 50).

Pertanggungjawaban Berat di Akhirat

Dalam Islam, amanah kepemimpinan sejatinya merupakan sesuatu yang sangat menakutkan. Pasalnya, selain harus bertanggung jawab kepada rakyat di dunia, seorang pemimpin juga harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kelak di akhirat di hadapan Allah SWT. Karena itu dalam Islam, orang-orang yang diberi amanah dan tugas kepemimpinan haruslah mereka yang senantiasa menyadari akan beratnya pertanggungjawaban atas kepemimpinan mereka itu di hadapan Allah SWT di akhirat kelak. Kesadaran ini menjadi sangat penting. Sebabnya, jika mereka takut hanya kepada Allah, maka amanah kepemimpinan akan mereka jalankan sebaik mungkin dan tidak mungkin mereka selewengkan. Berbagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan dan jabatan yang marak terjadi saat ini tidak lain karena para pemangkunya seolah tidak memiliki rasa takut kepada Allah SWT akan pertanggungjawaban mereka di hadapan-Nya kelak di akhirat. Padahal Rasulullah saw. telah menegaskan:

إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ، وَسَتَكُونُ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Sungguh kalian akan berambisi terhadap kekuasaan. Padahal kekuasaan itu bisa berubah menjadi penyesalan pada Hari Kiamat kelak (HR al-Bukhari).

Karena itulah pada masa lalu, sepanjang era Kekhilafahan Islam, tak sedikit yang enggan dipilih dan dibaiat menjadi khalifah. Jika pun pada akhirnya umat atau rakyat tetap memilih dan membaiat mereka sebagai khalifah, mereka amat terbebani dengan beratnya amanah yang mereka emban itu. Mereka pun amat khawatir atas pertanggungjawaban kepemimpinan mereka di akhirat kelak di hadapan Allah SWT. Padahal mereka adalah orang-orang yang shalih, adil dan amanah. Di antara mereka bahkan termasuk para Sahabat Nabi saw. yang terbaik.

Channel Muslimah

25 Oct, 04:12


Ironis, Proyek Food Estate Tidak Membuat Hidup Rakyat Sejahtera | The Topics

Proyek lumbung pangan skala besar atau food estate dinilai gagal mewujudkan ketahanan pangan. Bahkan beberapa daerah harus babak belur karena perampasan lahan dan kerusakan lingkungan lantaran proyek ini. Bagaimana solusi Islam atas hal ini?

https://youtu.be/bWCyGXmBuHQ

Jangan lupa share seluas-luasnya ya

Channel Muslimah

24 Oct, 21:30


Di sisi lain, kaum perempuan memiliki tugas yang sangat mulia dan strategis, yaitu sebagai ibu dan madrasah pertama untuk anak-anaknya. Kelak merekalah yang akan menjadi generasi penerus bangsa yang akan memegang tongkat estafet perjuangan.

--
Kiprah Perempuan pada Masa Rasulullah Saw. dan Khilafah Tegak
--

Sejak Rasulullah saw. diutus menyebarluaskan risalah Islam, para muslimah generasi awal telah terlibat secara aktif dalam pergerakan dakwah bersama kaum muslim lainnya untuk melakukan transformasi sosial, mengubah masyarakat jahiliah menjadi masyarakat Islam. Mereka bahkan secara bersama merasakan pahit getirnya mengemban misi dakwah, melakukan perang pemikiran dan perjuangan politik di tengah masyarakat, hingga atas pertolongan Allah akhirnya berhasil membangun masyarakat Islam yang agung di Madinah.

Demikian halnya pada masa khulafaurasyidin dan kekhalifahan sesudahnya, peran muslimah dalam kancah kehidupan—termasuk dalam percaturan politik—tercatat demikian besar. Misalnya, Khadijah binti Khuwailid ra. yang senantiasa mendampingi dan mengobarkan semangat perjuangan bagi Rasulullah (saw.).

Lalu siapa yang tidak kenal Sumayyah binti Khubath seorang syahidah pertama, Asma binti Abu Bakar yang memuluskan jalan bagi Rasulullah saw. dan ayahnya untuk berhijrah ke Madinah, dan Asma binti Yazid orator ulung yang menjadi wakil para perempuan dalam majelis syura?

Pada masa kekhalifahan, ada Bunda Khaulah binti Malik bin Tsa’labah yang tidak segan-segan melakukan koreksi terhadap Amirulmukminin Umar bin Khaththab dan sebagainya. Mereka adalah para perempuan yang mempunyai posisi strategis dalam peran politik.

Istimewanya, pada saat yang sama, mereka pun mampu melaksanakan peran utamanya sebagai ummun wa rabbatul bait. Mereka berhasil mencetak generasi terbaik (generasi mujahid dan mujtahid) yang mampu membangun peradaban Islam yang tinggi dan cemerlang, mengalahkan peradaban lainnya di dunia dalam rentang waktu yang sangat panjang.

Generasi demikian lahir dari para ibu yang paham Islam, yang mengajarkan Islam kafah kepada anak-anaknya, mengajarkan Islam sebagai ideologi yang lahir darinya aturan-aturan Islam yang sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Tidak heran jika umat Islam pada rentang tersebut betul-betul bisa tampil sebagai khairu ummah ‘sebaik-baik umat’.

--
Kewajiban Dakwah dan Kewajiban Rumah Tangga Bisa Sinergis
--

Dakwah adalah misi yang agung dan mulia karena merupakan misi para nabi dan Rasul yang mulia. Dakwah merupakan amal terbaik karena dengannya akan mengajak umat pada lurusnya iman dan akan dijadikan sebagai sebaik-baiknya umat.

Dengan dakwah amal islami, pribadi dan masyarakat akan terpelihara. Demikian halnya dengan kewajiban sebagai ummun wa rabbatul bait, merupakan tugas mulia dan aktivitas strategis pula. Keduanya merupakan aktivitas penting yang tidak boleh dilaksanakan yang satu dan meninggalkan lainnya. Ini karena Allah telah menurunkan perintah-Nya dalam berbagai nas bahwa keduanya merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seorang muslimah.

Keduanya juga bisa bersinergis satu sama lainnya. Terbukti bahwa kedua aktivitas ini bisa dilaksanakan secara harmonis oleh para muslimah pada masa Rasulullah saw. maupun masa kekhalifahan. Artinya, segala aktivitas ini bisa dilaksanakan oleh muslimah mana pun hari ini sesuai dengan tuntunan syariat.

Namun perlu diingat, aktivitas apa pun, baik dakwah maupun rumah tangga dalam, perjalanannya tidak akan pernah sepi dari rintangan dan cobaan. Terkadang bisa terjadi benturan. Cita-cita yang besar memang membutuhkan curahan tenaga, perhatian, dan pastinya pengorbanan yang juga besar. Tanpa itu semua, keinginan menggapai kemuliaan hidup hanyalah mimpi belaka.

Kalaupun memang terjadi benturan antara aktivitas yang satu dan yang lain, termasuk antara kewajiban dakwah dan kewajiban dalam rumah tangga, Islam pun memiliki solusi tentang hal ini, yaitu dengan adanya konsep fikih aulawiyaat, yaitu prioritas pelaksanaan hukum syarak.

Channel Muslimah

24 Oct, 21:30


Benar bahwa dalam Islam, perempuan diposisikan sebagai perhiasan berharga yang wajib dijaga dan dipelihara. Hanya saja, harus dipahami bahwa hal ini tidak berarti mengekang mereka dalam wilayah tertentu. Islam tidak membatasi peran muslimah pada mengurusi urusan domestik, melainkan memberi peran baginya dalam ranah domestik sekaligus publik, serta hal ini tidak boleh diabaikan.

Islam pun memandang bahwa perempuan muslimah merupakan penyangga peradaban mulia. Keberadaannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan laki-laki. Keduanya diciptakan dengan mengemban tanggung jawab yang sama dalam mengatur dan memelihara kehidupan sesuai kehendak Allah Swt. Al-Khaliq Al Mudabbir.

Allah Swt. telah mewajibkan laki-laki maupun perempuan untuk berdakwah di tengah umat. Hal ini tampak dalam nas-nas, baik Al-Qur’an maupun Sunah yang tidak hanya menjelaskan peran utamanya sebagai bagian dari keluarga, tetapi juga bagian dari masyarakat.

--
Dakwah Adalah Kewajiban Seorang Muslimah Berdasarkan Nas Syarak
--

Islam memandang bahwa perempuan adalah bagian dari masyarakat yang menjadikan mereka memiliki kewajiban yang sama untuk mewujudkan kesadaran politik pada diri mereka dan masyarakat secara umum. Keduanya memiliki kewajiban yang sama dalam memajukan Islam dan umat Islam.

Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang tidak memperhatikan kepentingan kaum muslim, ia bukanlah termasuk di antara mereka. (Dan) barang siapa bangun pada pagi hari tidak memperhatikan urusan kaum muslim, maka ia bukanlah golongan mereka.” (HR Ath-Thabari).

Untuk mewujudkan hal ini, harus terwujud dakwah di tengah umat, baik oleh laki-laki maupun perempuan.

Di samping itu, sesungguhnya Islam tidak pernah mendikotomikan antara peran domestik dan peran publik atau peran politiknya. Sebabnya, peran yang dianggap domestik, bisa juga bernilai politik. Seorang ibu, misalnya, tidak sekadar melahirkan anak, melainkan ia akan mendidik anak-anaknya menjadi orang yang berkepribadian Islam dan menjadi pejuang Islam tepercaya.

Setiap muslim pun harus menyadari bahwa Islam sangat menjaga kemuliaan dan ketinggian martabat perempuan. Semua ini semata-mata karena Allah Swt. sangat memahami segala yang terbaik bagi manusia, baik laki-laki dan perempuan.

Walhasil, sudah seharusnya setiap muslimah bangga dengan peran yang Allah telah tetapkan ini. Betapa tidak, seorang muslimah tidak hanya dikaruniai keistimewaan yang luar biasa, tetapi juga dianugerahi peran yang sangat spesial dalam Islam.

Keistimewaan seorang muslimah ini tidak terlepas dari sifat kasih sayang dan lemah lembutnya. Wajar jika ia diamanahkan Sang Khalik untuk menjadi ummun wa rabbatul bait, seorang ibu dan pengelola rumah suaminya, yang dari rahimnyalah akan lahir generasi berkualitas prima.

Tidak hanya itu, seorang muslimah pun Allah anugerahkan peran spesial sebagai “aktor utama” dalam menentukan nasib suatu bangsa. Ia adalah agent of change di tengah masyarakat sebagaimana laki-laki. Keduanya berperan besar dalam memperbaiki kondisi umat.

Allah Swt. berfirman, “Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran: 104).

“Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS At-Taubah: 71).

Ayat-ayat tersebut bersifat umum, menunjukan bahwa Allah memerintahkan kepada laki-laki maupun perempuan untuk beramar makruf nahi mungkar. Dengan kata lain, berdakwah merupakan kewajiban setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan.

Kiprah muslimah dalam lapangan dakwah pada hari ini pun sangat penting karena tidak sedikit dari kaum perempuan yang belum paham Islam. Perempuan tentu lebih mudah dan lebih leluasa dalam menjalankan misi dakwah kepada sesama kaumnya.

Channel Muslimah

24 Oct, 21:30


Konsep aulawiyaat menuntun manusia untuk mendahulukan pelaksanaan kewajiban daripada yang sunah, serta mendahulukan yang sunah daripada yang mubah. Apabila terjadi benturan antara fardu yang satu dengan fardu lainnya, maka yang diprioritaskan adalah yang lebih darurat menurut syariat, bukan menurut penilaian manusia. Juga mendahulukan mengerjakan kewajiban yang satu dan menunda sementara kewajiban yang lain, bukan lantas meninggalkannya.

Pelaksanaan suatu kewajiban tidak boleh menyebabkan seseorang melalaikan kewajiban lainnya. Misalnya, seorang ibu dihadapkan pada kewajiban berdakwah, tetapi pada saat yang sama anaknya sakit. Alhasil, ia harus merawat anaknya dahulu dan menunda sementara aktivitas dakwahnya. Akan tetapi, ketika situasinya sudah normal, ia pun harus kembali menunaikan kewajiban dakwah yang tertunda sebelumnya.

Dari penjelasan ini semua, baik secara syar’i maupun fakta, muslimah pada masa sistem Islam tegak, sesungguhnya memiliki peran politis yang luar biasa. Ia mendapat tanggung jawab utama sebagai ummun wa rabbatul bait, tetapi ia juga berkewajiban untuk berdakwah sebagai tanggung jawabnya menjadi bagian dari masyarakat.

Oleh sebab itu, tidak layak bagi kita untuk membenturkan kewajiban yang satu dan yang lainnya. Semua peran ini bisa berjalan bersamaan secara harmonis, tentu saja jika kita menjalankannya sesuai tuntunan syariat, bukan mengikuti aturan manusia. Sudah seyogianya umat kembali pada Islam yang telah menempatkan posisi perempuan pada posisi yang sangat mulia dalam seluruh perannya. Wallahualam bissawab. [MNews/GZ]

Channel Muslimah

24 Oct, 21:30


Tidak layak bagi seorang muslimah untuk membenturkan kewajiban yang satu dan yang lainnya. Semua peran ini bisa berjalan bersamaan secara harmonis, tentu saja jika kita menjalankannya sesuai tuntunan syariat, bukan mengikuti aturan manusia. #Fokus #Keluarga

--
Antara Tugas Rumah Tangga dan Dakwah, Layakkah Dibenturkan?

https://muslimahnews.net/2024/10/20/32675/
--

Penulis: Ummu Nashir N.S.

Muslimah News, FOKUS — Perbincangan tentang perempuan memang selalu menarik untuk dibahas, termasuk tentang kiprah perempuan dalam kehidupan. Sebagian berpendapat bahwa perempuan berhak menentukan kiprahnya di semua bidang yang sama dengan laki-laki tanpa pengecualian. Pendapat ini banyak diusung oleh para feminis dan para pengusung ide feminisme.

Sebaliknya, sebagian lagi berpendapat bahwa perempuan harus memaksimalkan kewajiban utamanya dalam kehidupan domestiknya, sedangkan keterlibatannya dalam ruang publik tidak menjadi prioritas. Pandangan seperti akhirnya membuat muslimah tidak mau berdakwah, bahkan berpolitik. Alih-alih melakukan aktivitas politik, memikirkannya pun mereka tidak mau.

Akibatnya, kaum perempuan hanya mencukupkan diri untuk memikirkan dan beraktivitas dalam urusan dirinya, anak-anaknya, dan keluarganya. Pada saat yang sama, mereka tidak mau peduli dengan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Pandangan ini bukan tanpa dalil. Mereka menjadikan beberapa hadis Rasulullah saw. sebagai hujah, di antaranya, “Apabila seorang istri melaksanakan salat lima waktu, puasa Ramadan, menjaga kehormatannya, dan menaati suaminya, maka dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu yang mana saja.’” (HR Ahmad).

Ada juga yang berpendapat bahwa tugas utama seorang perempuan itu adalah sebagai ummun wa rabbatul bait, yakni ibu dan pengelola rumah suaminya. Hal ini didasarkan pada satu kaidah, “Al-ashlu fil mar’ati annahaa ummun wa rabbatul bayti. Wa hiya ‘irdhun an yushona (hukum asal seorang perempuan adalah ibu dan pengatur rumah suaminya dan ia merupakan kehormatan yang wajib dijaga).” (Kitab Muqaddimah Dustuur).

Jika kita telusuri dari berbagai sumber, hadis atau kaidah yang dijadikan argumentasi ini sesungguhnya tidak ada masalah. Hanya saja, semestinya tidak lantas disimpulkan bahwa seorang perempuan muslimah hanya mencukupkan dengan aktivitas di dalam rumah tangga saja. Banyak nas lain, baik dari Al-Qur’an maupun Sunah yang menjelaskan secara terperinci bahwa seorang muslimah seharusnya turut berkiprah. Tentu kita tidak boleh mengabaikan nas-nas ini. Kita juga harus memperhatikan aktivitas kaum perempuan pada masa Rasulullah saw. dan ketika kekhalifahan berdiri.

--
Kewajiban Utama Tidak Lantas Mengabaikan Kewajiban Lainnya
--

Islam telah memberikan aturan khusus bagi kaum perempuan untuk mengemban tanggung jawab sebagai ibu sekaligus sebagai pengelola rumah suaminya. Syarak pun memberi aturan sedemikian rupa agar misi keluarga dapat dijalankan dengan baik. Dari sebelum pernikahan, syarak sudah mewanti-wanti para lelaki agar memilih pasangan yang subur, penyayang, dan memiliki pemahaman Islam yang mumpuni karena nantinya ia akan menjadi ibu.

Modal dasar menjadi seorang ibu adalah penyayang, di samping ia harus paham tentang din. Ini karena ibu adalah madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Tanggung jawab pengasuhan, pemeliharaan, dan pendidikan anak-anak berada di pundaknya.

Sebagai rabbatul bayt, maka Islam telah menjelaskan dalam banyak hadis bahwa Rasulullah saw. telah memerintahkan kepada istri-istrinya untuk melayani beliau. Salah satunya, “Ya Aisyah, tolong ambilkan aku minum. Ya ‘Aisyah, tolong ambilkan aku makan. Ya ‘Aisyah, tolong ambilkan aku pisau dan asahlah dengan batu.” Dalam hal ini, perempuan berperan mengatur dan menyelesaikan urusan rumah tangga agar memberikan ketenteraman dan kenyamanan bagi anggota keluarganya.

Channel Muslimah

24 Oct, 05:46


Sungguh, mimpi dan harapan rakyat untuk bahagia dan sejahtera sudah nyaris hilang. Sejak negara ini didirikan, tidak ada satu masa kepemimpinan pun yang bisa benar-benar disebut sebagai masa keemasan. Kejayaan, kemakmuran, dan kemandirian hanya ada dalam klaim dan narasi bombastis yang ada dalam pidato-pidato kenegaraan. #Editorial

Baca: Saatnya Kita Bangun dari Mimpi Panjang Demokrasi!

https://m.facebook.com/MuslimahNewsCom/posts/863257979254699

https://muslimahnews.net/2024/10/23/32718/

Channel Muslimah

19 Oct, 13:33


Ia yang Gugur yang Telah Jujur
============================
Penulis: Zico Alviandri

Saya baru sadar kalau selama ini kurang tepat memahami idiom "berjuang hingga titik darah penghabisan." Saya pikir cuma "berjuang sampai mati." Rupanya yang lebih pas adalah gambaran syahidnya pejuang yang tengah menjadi pembicaraan manusia di dunia baru-baru ini.

Dengan lengan terputus, ia terkulai lemah duduk di kursi. Namun ketika musuh dengan senjata terbangnya datang, ia kerahkan semua tenaga tersisa untuk menghantam, meski dengan sebilah tongkat.

Ia syahid setelah menyempurnakan amalnya, yaitu mengerahkan segenap kemampuan. Itulah sikap yang jujur dalam berjuang.

Ketika Allah SWT berfirman:

“Bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At-Taghabun: 16), sebagian muslim mengejewantahkan dengan beramal minimalis yang penting bisa dan sudah. Tapi beliau mewujudkan dengan berbuat maksimalis dengan apapun yang masih bisa dikerjakan.

Pada sirah saya menemukan kisah berikut.

"Bagaimana cara kalian berperang?" tanya Rasulullah saat perang Badar.

Ashim bin Tsabit pun berdiri dengan busur panah di tangan. "Jika musuh berada 100 hasta dariku, maka akan aku lesatkan anak panah. Jika musuh semakin dekat sehingga dapat dijangkau dengan tombak, maka akan kuhadapi dengan tombak. Jika tombak sudah tidak mungkin lagi untuk digunakan, maka aku hadapi dengan pedang."

Maka pada saat itu Rasulullah SAW berkata, "Seperti itulah caranya berperang. Siapa yang akan berperang, maka ia harus berperang dengan cara yang dilakukan oleh Ashim.”

Dan pejuang yang kemarin ini syahid sudah mempraktikkan cara Ashim bin Tsabit r.a.

Bahkan ia pun menduplikasi apa yang diperbuat Mush'ab bin Umair r.a.

Dalam perang Uhud ia menjaga panji umat Islam. Lalu musuh datang dan membabat tangannya hingga putus. Lantas ia pun jaga panji itu dengan tangan kiri. Musuh datang lagi dan menebas tangan kiri Mush'ab. Panji pun masih terjaga ditopang dada Mush'ab. Hingga akhirnya serangan pamungkas musuh membuatnya roboh tak mampu lagi menjaga panji itu. Dan Mush'ab pun syahid, mendapatkan kehidupan yang lebih baik yang telah Allah janjikan.

Pejuang yang saat ini jadi pembicaraan manusia telah jujur dengan khutbah-khutbahnya semasa hidup tentang kerinduan akan syahid, yang jejak digitalnya tengah diputar kembali di media sosial.

"Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya)" (QS Al Azhab: 23)

Sementara kelompoknya yang ditinggal di dunia, yang masih hidup dan menunggu-nunggu tuntasnya janji mereka sendiri, tak terasa gentar dengan terwujudnya cita-cita pemimpin mereka.

Mereka telah terbiasa sekali dengan datang dan perginya para pemimpin. Yang jelas, jihad harus tetap ada bersama mereka.

"Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul, sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS Ali Imran: 144)

Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS Ali Imran: 146)

Sumber: Satu Palestina News

***

Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan

Join us: https://t.me/komunitasmuslimah

Grup Telegram Komunitas Muslimah:
https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9

Saluran WA:
https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g

Channel Muslimah

19 Oct, 11:56


Innalillahi Wainnailaihi Roji'un

Pemimpin Biro Politik Hamas - Yahya Sinwar Syahid akibat serangan zionis.

Bukan seperti yang dituduhkan bahwa para petinggi pejuang perlawanan berada di terowongan atau berada jauh dari medan perang.

Beliau gugur di medan pertempuran dengan terhormat. Masih melakukan perlawanan di saat-saat terakhir dengan satu tangan tersisa ketika tangan yang lain telah hancur terluka.

Beliau telah menyelesaikan tugas mulianya di dunia dan kini kembali kepada Allah Sang Pemilik segala yang bernyawa. Menikmati kemuliaan di sisi Allah dan berkumpul bersama para syuhada lainnya.

Semoga Allah merahmatimu wahai syuhada

Semoga Allah menerima kesyahidanmu dan menghadiahimu kelimpahan rezeki disisiNya sesuai dengan janjiNya

Teman-teman pejuang...

Syahidnya seorang pejuang hanya akan melahirkan ribuan pejuang tangguh lainnya

Syahidnya beliau, hanya akan menambah kekuatan perjuangan perlawanan.

Perjuangan tidak akan pernah berhenti

Perjuangan tidak akan pernah berakhir

Al Aqsa bukan hanya tanggung jawab rakyat Palestina, tapi tanggung jawab seluruh umat muslim di dunia.

Selama kita masih ada di dunia,

Mengaku sebagai pembela Palestina,

Mengaku ingin menjadi bagian dari pembebasan Al Aqsa yang suci,

Maka kita bertanggung jawab menjaga api perjuangan agar tak pernah padam

Kobarkan semangat perjuangan bersama para pejuang perlawanan yang juga tidak akan pernah surut apalagi menyerah melawan penjajah

Jagalah semangat api perjuangan agar terus berkobar

Panjang Umur Perjuangan

Free Palestine

Sumber: Brigade Hasan Bin Tsabit

***

Silakan share, semoga menjadi amal saleh kita bersama. Aamiin. Jazakumullahu khairan

Join us: https://t.me/komunitasmuslimah

Grup Telegram Komunitas Muslimah:
https://t.me/+lkYb2YSLNKYyODc9

Saluran WA:
https://whatsapp.com/channel/0029VaL8X0aEawdz8RLumB1g

Channel Muslimah

15 Oct, 12:38


*IKUTILAH!*

Agenda #HiduplahBersamaQuran Menulis Ayat Al-Qur'an Juz 30 (Batch #5)

Gerakan 1 Hari Menulis* 1 Ayat Al-Qur'an

*Menulis/menyalin Ayat Al-Qur'an, arti per kata dan terjemah lengkapnya

Dapatkan pengalaman menuliskan ayat Al-Qur'an Juz 30. Bagi yang ingin mendapatkan wadah untuk memudahkan 1 hari menulis 1 ayat Al-Qur'an segera daftarkan diri Anda

Biaya Pendaftaran
*Best choice*
•Early bird Rp15.000 (12—21 Oktober 2024
•Normal Rp30.000 (22—24 Oktober 2024)

Fasilitas:
1. e-sertifikat bagi yang selesai menulis ayat Al-Qur'an Juz 30
2. File Tabel Mutabaah
3. Teman Belajar
4. Support Grup Online

Cara Daftar:

1. Bagikan informasi ini dan captionnya ke 10 kontak WA

2. Ketik "Ikut Nulis" kirim ke wa.me/+6281228481155

Pendaftaran ditutup pada 24 Oktober 2024
Insyaallah kelas dimulai pada 27 Oktober 2024

/Khusus Muslimah/

Follow IG @hiduplahbersamaquran

*Berlaku sistem eliminasi apabila selama 7 Hari berturut-turut tidak mengerjakan tugas

*Apakah Anda tertantang ikut agenda ini? bila belum berminat, silakan bagikan kepada teman lainnya yang mungkin berminat ikut agenda ini.

Mari sebarkan informasi ini semoga jadi amal salih kita bersama. Aamiin

Channel Muslimah

10 Oct, 07:17


Alhamdulillah quiz selesai. Benar berapakah? 😊 tulis di komentar yaa

Channel Muslimah

10 Oct, 07:10


#Quiz #MengasahTsaqafah

بسم اللّٰه الرّحمن الرّحيم

Saatnya Quiz...Mari merapat 😊💡

Channel Muslimah

05 Oct, 12:55


Sistem pendidikan sekuler yang menihilkan peran agama tercermin pada visi, misi, kurikulum, program, metodologi pengajaran hingga indikator output dan outcome sekolah. Keseluruhan komponen itu dikaitkan dengan orientasi kehidupan duniawi semata. Sama sekali mengabaikan tujuan kehidupan ukhrawi. Dengan kata lain sistem pendidikan sekuler mengabaikan sama sekali nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.

Dominasi sistem pendidikan sekuler di tengah-tengah kaum Muslim di negeri ini jelas merupakan malapetaka. Malapetaka yang menonjol adalah lahirnya generasi-generasi sekularistik (yang jauh dari ajaran agama). Karena jauh dari agama, mereka sangat rentan menjadi generasi amoral, bahkan kriminal. Akibatnya, di kalangan remaja/pelajar akhir-akhir ini marak kasus pornografi, seks bebas, narkoba, tawuran dan aneka kejahatan lainnya.

*Sistem Pendidikan Islam Sebagai Solusi*

Sistem pendidikan Islam memiliki karakteristik yang didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam. Tujuan utamanya adalah membentuk kepribadian Islam pada peserta didik. Kepribadian islami (asy-syakhshiyyah al-islâmiyyah) sebagai hasil dari pendidikan Islam memiliki dua karakter utama, yakni pola pikir islami (al-‘aqliyyah al-islamiyyah) dan pola sikap islami (an-nafsiyyah al-islâmiyyah).

Sistem pendidikan Islam dimulai oleh Rasulullah saw. Beliau mengajarkan hukum-hukum Islam kepada kaum Muslim, baik anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Islam mendidik setiap generasi dan angkatan. Rasulullah saw. dan para Sahabat mengislamkan hampir semua kalangan. Mereka mengajarkan al-Quran dan as-Sunnah kepada segenap lapisan masyarakat. Dengan itu lahirlah generasi ulul albab yang cerdas dan shalih.

Meski demikian, Islam tetap memperhatikan ilmu pengetahuan umum (sains). Rasulullah saw., misalnya, pernah mengizinkan dua orang Sahabat beliau pergi ke Yaman untuk mempelajari teknik membuat senjata yang bernama dabbabah. Rasulullah saw. juga mendorong kaum Muslim untuk mengembangkan teknik pembuatan busur panah dan tombak. Beliau pun menganjurkan para wanita saat itu untuk mempelajari ilmu tenun, menulis dan merawat orang-orang sakit (pengobatan). Beliau juga memerintahkan para orangtua agar mengajarkan kepada anak-anak mereka olahraga memanah, berenang dan menunggang kuda. Dari sistem pendidikan Islam yang dipelopori oleh Rasulullah saw. inilah kelak lahir generasi emas yang berkualitas, baik dari sisi intelektualitas maupun spiritualitas.

Dalam pandangan Islam, pendidikan bukanlah sekadar media transfer ilmu pengetahuan. Pendidikan juga merupakan “alat” pembentuk kepribadian islami, yakni pembentuk pola pikir islami dan pola sikap islami, pada peserta didik. Pola pikir islami berkaitan dengan pemahaman peserta didik terhadap hukum-hukum Islam (wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram). Pola sikap islami berkaitan dengan perilaku peserta didik yang sesuai dengan hukum Islam di semua aspek kehidupan.

Dalam pandangan Islam, orangtua di tengah-tengah keluarga wajib menjalankan fungsi pendidikan Islam kepada anak-anak mereka. Pemerintah pun wajib menjalankan sistem pendidikan Islam yang melahirkan generasi berkepribadian islami. Pemerintah juga wajib menerapkan sistem sanksi yang adil dan tegas sesuai dengan hukum dan ketetapan Allah SWT. Di sisi lain, masyarakat pun wajib menegakkan amar makruf nahi mungkar.

Sinergitas antara keluarga, guru dan masyarakat yang ditopang oleh negara dalam melaksanakan sistem pendidikan Islam terbukti pernah melahirkan generasi emas sepanjang sejarah peradaban dunia. Kondisi ini berlangsung sejak penerapan sistem pendidikan Islam yang dimulai pada masa kepemimpinan Rasulullah saw. sebagai kepala Negara Islam di Madinah, lalu dilanjutkan hingga pada masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelah mereka sepanjang era Kekhilafahan Islam selama berabad-abad.

Channel Muslimah

05 Oct, 12:55


Sistem pendidikan Islam di dalam Negara Khilafah mengintegrasikan ilmu agama (seperti aqidah, fiqih, tasawuf/akhlaq, dll) dengan ilmu duniawi (seperti sains, matematika dan teknologi). Tujuannya adalah untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas dalam urusan dunia, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama dan mampu menerapkan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupan.

Lahirnya generasi emas sepanjang sejarah peradaban Islam dalam institusi Khilafah pada masa lalu semestinya menjadi petunjuk dan pelajaran yang berharga bagi umat Islam di negeri ini, khususnya Pemerintah. Petunjuk bahwa hanya Islamlah sebagai sistem kehidupan yang benar/lurus, yang akan melahirkan aneka kebaikan bagi bangsa dan negara ini. Allah SWT berfirman:

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Inilah jalanku yang lurus (yakni Islam). Karena itu ikutilah jalan itu dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan lain yang bisa mengakibatkan kalian tercerai-berai dari jalan-Nya. Yang demikian Allah perintahkan kepada kalian agar kalian bertakwa (TQS al-An’am [6]: 153).

Dari petunjuk dan pelajaran ini, akan lahir sebuah kesadaran ideologis pada bangsa ini untuk berjuang bersama menegakkan syariah Islam secara kâffah dalam semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan.

Yakinlah, hanya sistem Islam—termasuk di dalamnya sistem pendidikan Islam—yang akan melahirkan generasi emas. Itulah generasi yang beriman, bertakwa, cerdas dan berprestasi.

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. []

---*---

*Hikmah:*

Allah SWT berfirman:

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰات مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ

Andai penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami). Karena itu Kami menyiksa mereka disebabkan perbuatan mereka itu. (TQS al-A’raf [7]: 96). []

Channel Muslimah

05 Oct, 12:55


*HANYA SISTEM PENDIDIKAN ISLAM YANG MAMPU MELAHIRKAN GENERASI EMAS*

Buletin Kaffah No. 363 (1 Rabi’ul Akhir 1446 H/4 Oktober 2024 M)

Tindakan kriminal yang dilakukan remaja/pelajar hingga anak berusia di bawah umur terus meningkat dan mengkhawatirkan akhir-akhir ini. Tak sedikit remaja/pelajar yang terlibat dalam pembunuhan, penganiayaan, pencurian, pembegalan, pemerkosaan, geng motor dan tawuran. Baru-baru ini, misalnya, kasus pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP di Palembang melibatkan empat tersangka yang semuanya merupakan remaja di bawah 18 tahun.

Data Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menunjukkan adanya peningkatan kejahatan anak mulai dari tahun 2020 hingga 2023. Tercatat 2.000 anak berkonflik dengan hukum (ABH) per Agustus 2023. Sejumlah 1.467 anak di antaranya berstatus tahanan dan 526 anak lainnya menjalani hukuman sebagai narapidana (Kompas.id, 19/9/2024).

*Kegagalan Pendidikan Sekuler*

Penerapan sistem pendidikan sekuler di negeri ini terbukti telah gagal melahirkan generasi yang beriman dan bertakwa. Akibatnya, tindak kriminal, khususnya yang dilakukan remaja/pelajar, makin meningkat. Melalui penerapan sistem pendidikan sekuler, Pemerintah terbukti telah gagal menjalankan misi pencerdasan bangsa. Apalagi misi mewujudkan generasi yang beradab. Pemerintah juga telah gagal melindungi remaja dan anak-anak dari berbagai ancaman tindak kriminal.

Sekularisme adalah keyakinan dasar (aqidah) yang memisahkan negara dan agama. Di negeri yang mayoritas Muslim ini, agama (Islam) hanya sebatas urusan ritual ibadah/penyembahan kepada Tuhan. Syariah Islam tidak digunakan untuk mengatur tata kehidupan yang lebih luas, termasuk aspek pendidikan.

Dalam sistem pendidikan sekuler, fungsi agama diabaikan. Akibatnya, pelajar terjauhkan dari fitrahnya. Sistem pendidikan sekuler juga menjadikan naluri pelajar tak bisa dikendalikan saat lingkungan eksternal memberikan stimulus negatif. Sebab utamanya adalah karena tidak tertanam keimanan dan ketakwaan pada diri pelajar.

Padahal pada awalnya, manusia dilahirkan membawa fitrah. Demikian sebagaimana sabda Rasulullah saw.:

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ ُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanyalah yang menjadikan dirinya Yahudi, Nasrani, atau Majusi (HR al-Bukhari dan Muslim).

Hadis ini mengajarkan bahwa setiap manusia, sejak kelahirannya, cenderung pada agama yang benar (ad-dîn al-haqq), yakni tauhid (Islam) (Ibn Hajar, Fath al-Bâri, 16/479. Maktabah Syamilah). Sayangnya, lingkungan yang sekuler baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat telah mematikan fitrah manusia ini.
Padahal Allah SWT juga berfirman:

فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفاۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ

Hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama Allah. Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus. Namun, kebanyakan manusia tidak mengetahui (TQS ar-Rum [30]: 30).

Dengan demikian pada dasarnya fitrah anak adalah Islam. Jika sistem pendidikan yang membesarkan dirinya justru sekuler (menjauhkan anak dari Islam), maka akan lahir generasi amoral yang mengabaikan perintah dan larangan Allah SWT. Sosok generasi yang kehilangan fitrah dan amoral semacam ini akan terus ada jika Pemerintah tidak segera menyadari bahaya sistem pendidikan sekuler ini.

Saat ini lingkungan sosial tempat anak-anak bergaul juga tidak mencerminkan kehidupan islami. Lingkungan masyarakat yang di dalamnya marak perjudian, prostitusi, pornografi, pornoaksi, peredaran minuman keras, pergaulan bebas dan sederet fakta lain akan sangat mempengaruhi secara negatif perilaku remaja dan pelajar.

Channel Muslimah

05 Oct, 11:33


Berdakwah untuk tegaknya aturan Islam sifatnya adalah harus segera dilaksanakan, terlebih di tengah kehidupan yang belum sepenuhnya Islami. Namun, perlu diperhatikan untuk tetap mengedepankan kesabaran dalam pelaksanaannya.

Bagaimana hukum berjuang untuk menegakkan aturan Islam? Sikap sabar seperti apa yang wajib ada dalam pengemban dakwah? Bagaimana menempatkan sikap sabar yang benar?

Saksikan Kajian Fiqh hanya di Al-Khilafah

🔴 SABAR DALAM MEMPERJUANGKAN ISLAM

🎙️Bersama :
*KH. Shiddiq Al Jawi*

*Melalui Link*: ⤵️
https://youtu.be/lcQLtuNXFoE
https://youtu.be/lcQLtuNXFoE
https://youtu.be/lcQLtuNXFoE

Jangan lupa pastikan sudah like, komen dan share acara ini.

Channel Muslimah

04 Oct, 06:53


Jumat Mubarak, Jangan Lupa Selawat...

Channel Muslimah

04 Oct, 00:57


Alhamdulillah quiz selesai. Benar berapa? 😊 tulis di komentar yaa