Allah azza wa jalla berfirman,
وَٱلسَّلَـٰمُ عَلَیَّ یَوۡمَ وُلِدتُّ وَیَوۡمَ أَمُوتُ وَیَوۡمَ أُبۡعَثُ حَیࣰّا
"Salam sejahtera dilimpahkan untukku - Isa bin Maryam alaihissalam - pada hari aku dilahirkan, hari ketika aku meninggal, serta hari aku dibangkitkan hidup kembali
(QS. Maryam: 33)
Sebagian orang-orang yang kurang akalnya menjadikan ayat ini sebagai dalil bolehnya memberikan tahniah kepada orang-orang yang merayakan natal karena lafaz "as-Salam."
Ini adalah ucapan yang kufur terhadap Kitabullah.
📃 Al-Mufassir Abu Ja'far Muhammad bin Jarir Ath-Thabariy (w. 310 H) rahimahullah berkata,
والأمنة من الله علي من الشيطان وجنده
"Keselamatan dari Allah kepada Isa alaihissalam dari setan dan bala tentaranya."
[Jami' al-Bayan fi Ta'wil Aayi al-Qur'an li ath-Thabariy, jld. 15. hal. 533]
📃 Hal yang senada juga diungkapkan oleh Abul Hasan Ali bin Muhammad Al-Bashriy Al-Mawardiy Asy-Syafi'iy (w. 450 H) rahimahullah berkata,
يعني بالسلام {يَوْمَ وُلِدتُّ} سلامته من همزة الشيطان فإنه ليس مولود يولد إلا همزه الشيطان وذلك حين يستهل , غير عيسى فإن الله عصمه منها. وهو معنى قوله تعالى: {وَإِنِّي أُعِذُهَا وَذُرّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ} {وَيَوْْمَ أَمُوتُ} يعني سلامته من ضغطة القبر لأنه غير مدفون في الأرض.
"Yang dimaksudkan dengan salam sejahtera pada "Hari aku dilahirkan" adalah keselamatan diri Nabi Isa alaihissalam dari gangguan syaitan, karena anak-anak yang akan lahir sudah tentu digoda dan diganggu oleh syaitan bahkan ketika bernafas untuk pertama kalinya, kecuali Isa bin Maryam alaihissalam, karena Allah semata lah yang melindunginya. Hal itu sebagaimana yang dimaksudkan dengan firman-Nya,
وَإِنِّي أُعِذُهَا وَذُرّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
"(Istri Imran - Hannah bintu Faquza - berdoa, "Sesungguhnya aku memohon perlindungan (kepada-Mu) untuk dirinya (Maryam) dan anak keturunannya (Isa) dari syaitan yang terlaknat."
Pada lafaz "(salam sejahtera) pada hari dimana aku meninggal" maksudnya adalah keselamatan dirinya dari himpitan kubur, karena Isa alaihissalam tidaklah dikubur di bumi - diangkat ke langit -."
[an-Nukat wa al-'Uyun li al-Mawardiy, jld. 3. hal. 371]
📃 Imaduddin Abul Fida' Ismail bin Umar Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy Asy-Syafi'iy (w. 774 H) rahimahullah berkata,
إثبات منه لعبوديته لله عز وجل، وأنه مخلوق من خلق الله يحيا ويموت ويبعث كسائر الخلائق، ولكن له السلامة في هذه الأحوال التي هي أشق ما يكون على العباد ،صلوات الله وسلامه عليه
"Ayat tersebut adalah penetapan Ubudiyah Isa alaihissalam kepada Allah azza wa jalla. Karena beliau termasuk makhluk Allah yang hidup, meninggal, dan juga dibangkitkan sebagaimana makhluk lainnya. Akan tetapi, beliau diberikan keselamatan pada keadaan-keadaan yang paling sulit bagi setiap hamba. shalawatullahi wa salamuhu alaihi."
[Tafsir al-Qur'an al-'Azhim li Ibni Katsir, jld. 5. hal. 230]
Seandainya doa untuk keselamatan itu disunahkan, sudah tentu lebih layak dipanjatkan untuk Nabi Isa alaihissalam daripada orang-orang kafir yang menyimpang dari ajaran beliau alaihissalam. Maha suci Allah dari yang mereka ucapkan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata, "Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
صلوا على أنبياء الله ورسله فإن الله بعثهم كما بعثني
"Bershalawatlah kalian kepada para Nabi dan Rasul Allah, karena sejatinya Allah telah mengutus mereka sebagaimana Dia telah mengutusku."
[al-Mushannaf li Abdirrazzaq ash-Shan'aniy no. 3118 dan Syu'ab al-Iman li al-Baihaqiy no. 131 (1/148). Lafaz ini milik Imam Al-Baihaqiy.]
📝 Ibn Zuhair
https://t.me/alfawaaaed