Salafy Jember @salafyjember Channel on Telegram

Salafy Jember

@salafyjember


Salafy Jember

Salafy Jember (Indonesian)

Salafy Jember adalah sebuah channel Telegram yang menyediakan informasi dan diskusi seputar ajaran Salaf di Jember. Channel ini merupakan tempat berkumpulnya para pengikut Salaf di Jember untuk berbagi pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman seputar ajaran tersebut. Dengan bergabung di channel ini, Anda dapat memperluas wawasan dan keterampilan Anda dalam memahami konsep-konsep Salaf yang murni dan otentik. Salafy Jember juga menjadi tempat yang tepat untuk bertukar pikiran, menanyakan pertanyaan, dan mendapatkan jawaban dari sesama pengikut Salaf. Jadi, jika Anda ingin mendalami ajaran Salaf secara lebih dalam dan bermakna, bergabunglah dengan Salafy Jember sekarang juga!

Salafy Jember

15 Oct, 03:27


FATWA SYAIKH UBAID AL-JABIRI RAHIMAHULLAH TENTANG PENDIDIKAN


Penanya: Kemudian Syaikh kami --barakallahu fikum-- sebagaimana yang Anda ketahui bahwa di tempat kami di Indonesia terdapat rumah-rumah hadits yaitu markas-markas ilmiah, ikhwah melakukan semampu mereka, dan alhamdulilah hal ini telah berlalu lebih dari 15 tahun, na'am walhamdulilah, dan telah nampak hasil-hasilnya semata-mata dengan memuji Allah Ta'ala, ma'had-ma'had (pondok pesantren) atau markas-markas ilmiah ini tentunya diakui oleh pemerintah, diakui...

Syaikh Ubaid: Alhamdulillah, ini ciri khas yang merupakan keistimewaan Ahlus Sunnah, mereka tidak memisahkan diri dari penguasa selama-lamanya, bahkan mereka berbuat di bawah payungnya dan dalam pendengaran dan penglihatannya (pengawasannya).

Penanya: Dan diantara keistimewaan ma'had-ma'had atau markas-markas ilmiah tersebut adalah pemerintah tidak ikut campur dalam kurikulum pelajaran, hanya saja ada sebagian ikhwah mengusulkan untuk mendirikan sekolah-sekolah yang padanya dipelajari ilmu-ilmu kekinian dan juga ilmu-ilmu agama, hanya saja sekolah-sekolah ini sejak tingkat dasar, tsanawiyah dan setelahnya pemerintah ikut campur dalam kurikulum pelajaran, dan kami sampaikan kepada Anda bahwa perkara-perkara yang diwajibkan oleh pemerintah ini padanya terdapat hal-hal yang banyak menyelisihi syari'at.

Misalnya ada pelajaran tentang ilmu filsafat, dan sebagaimana yang insyaallah telah Anda ketahui ada hal-hal lain yang menyelisihi syari'at.

Demikian juga ada pelajaran akhlak dengan metode tarekat sufi, dan ada pelajaran umum misalnya pada Bahasa Indonesia pada sebagian materinya terdapat penyebutan hal-hal yang bertentangan dengan tauhid yaitu berbagai kesyirikan dan hal-hal lainnya yang menyelisihi syari'at.

Apa yang Anda nasehatkan kepada anak-anak Anda di Indonesia, apakah mereka terus dalam bentuk ma'had-ma'had dan markas-markas ilmiah atau dengan sekolah-sekolah seperti ini?

Syaikh Ubaid:
Pertama --barakallahu fik-- berluas-luas dengan hal-hal yang tidak diridhai tersebut sepanjang masa akan menyebabkan dimasukkannya kepada Ahlus Sunnah hal-hal yang bukan termasuk dari manhaj mereka, seperti yang telah engkau sebutkan sekarang, atau akan mengantarkan mereka kepada keadaan tidak mampu untuk melanjutkan hal-hal yang telah berhasil mereka raih dengan baik.

Maka berdasarkan apa yang engkau sebutkan saya berpendapat untuk mencukupkan dengan ma'had-ma'had ilmiah, selama ma'had-ma'had tersebut diizinkan oleh pemerintah dan diakui oleh mereka.

Sekolah-sekolah tersebut jika kita diberi kebebasan untuk memilih materi-materi pelajaran, kita bisa mendirikannya agar menjadi senjata atau menjadi bekal bagi siapa saja yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi di negara sendiri atau selainnya yang ijazahnya diakui.

Tetapi ada pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada kalian: Ma'had-ma'had ilmiah yang kalian miliki apakah ijazahnya diakui?

Penanya: Ijazah mereka tidak diakui.

Syaikh Ubaid: Ijazah ma'had-ma'had kalian (tidak diakui)?

Penanya: Ya. Tetapi kami bisa mendapatkannya melalui cara mu'dalah (persamaan).

Syaikh Muhammad Ghalib: Mereka menerima melalui cara persamaan, Syaikh.

Syaikh Ubaid: Bagus. Selesai, yang seperti ini mencukupi sehingga tidak membutuhkan sekolah-sekolah, tidak membutuhkan sekolah-sekolah berdasarkan apa yang engkau sebutkan.

Karena (bahaya) ilmu filsafat, tokoh-tokoh besar para imam saja ada yang bingung pada sebagiannya, dan bisa mengotori pikiran para pemuda hal-hal yang seorang guru tidak akan mampu untuk menghilangkannya.

Maka saya berpendapat untuk mencukupkan dengan ma'had-ma'had ilmiah dan markas-markas ilmiah, padanya terdapat barakah, dan tujuannya adalah untuk menyebarkan tauhid dan Sunnah.

Maksudnya siapa yang ingin belajar di sekolah-sekolah pemerintah maka itu haknya, kami tidak melarangnya.

Salafy Jember

15 Oct, 03:27


Sebagai contoh misalnya seseorang memiliki empat anak, yang dua dia bawa (belajar) dengan kita, sementara yang dua di sekolah-sekolah pemerintah, atau menjadikan mereka belajar sebagaian waktu dengan kalian dan pada sebagian waktu yang lainnya di sekolah-sekolah pemerintah, kami tidak menentangnya dan tidak melarangnya.

Hal ini bisa dipahami?
Barakallah fikum.

Penanya: Ya.

Syaikh Ubaid: Saya tidak berpendapat untuk mendirikan sekolah-sekolah berdasarkan apa yang engkau sebutkan.


https://t.me/salafytabalong/8435

Salafy Jember

15 Oct, 03:27


Kesepuluh: Jika Dinas Pendidikan mengutus seorang diantara kalian untuk mengawasi para murid laki-laki dan para murid perempuan, dan kalian tidak mampu menghindarinya, maka utuslah orang yang kalian percayai agama dan amanahnya ke sekolah-sekolah itu walaupun di dalamnya terdapat campur baur antara pria dan wanita, dan wajib atasnya untuk menundukkan pandangannya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah.

Kesebelas: Gambar-gambar makhluk bernyawa pada buku-buku pelajaran jika kalian diharuskan untuk menggunakannya, maka tidak masalah bagi kalian insyaallah, karena itu termasuk musibah yang merata.

Semoga Allah memberikan taufik kepada kalian dan mensyukuri usaha kalian.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

Saudara kalian di jalan Allah
Ubaid bin Abdillah bin Sulaiman al-Jabiri
Mantan pengajar di Universitas Islam (Madinah).

Disusun pada hari Senin, 15 Jumadal Akhirah 1430 H (2009 M).


Sumber: https://drive.google.com/file/d/18XFM4iLnaNk-CPA_sbiroSbLoC25t2d-/view?usp=sharing

https://t.me/salafytabalong

Salafy Jember

15 Oct, 03:27


FATWA DAN ARAHAN-ARAHAN SYAIKH UBAID AL-JABIRI RAHIMAHULLAH TERKAIT PELAKSANAAN KEGIATAN PENDIDIKAN


بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Ubaid al-Jabiri

Kepada saudara-saudaranya di jalan Allah, para pendiri Madrasah Salafiyyah di Perawang, pulau Sumatra, Indonesia.

Semoga Allah menjaga kami dan kalian dengan Sunnah dan menjadikan kita sebagai pengikutnya yang terpilih di dunia dan akhirat.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

وبعد:

Saya telah menelaah surat kalian kepada kami tertanggal 18 Mei 2009 M, dan saya gembira dengan apa yang kalian sebutkan berupa pendirian madrasah dan perjuangan kalian dalam menyusun manhajnya hingga sesuai dengan Sunnah.

Rangkuman jawaban kami atas pertanyaan-pertanyaan kalian adalah:

Pertama: Kalian telah bersikap tepat ketika meminta ijin kepada pihak urusan pendidikan dalam mendirikan madrasah ini, karena sesungguhnya hal itu termasuk kesempurnaan sikap mendengar dan taat kepada pemerintah.

Kedua: Jika datang kepada kalian undangan dari pemerintah untuk mengikuti sebuah pertemuan, dan kehadiran kalian merupakan keharusan, maka kirimlah beberapa orang diantara kalian untuk menghadiri pertemuan itu, dan jika di dalam pertemuan itu terdapat wanita, maka hendaknya mereka menundukkan pandangan mereka sebagaimana diperintahkan oleh Allah:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ.

"Katakanlah kepada para pria yang beriman: "Hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka."
(QS. An-Nur: 30)

Ketiga: Jika ada pengawas dari pemerintah mengunjungi kalian, maka berikan kepadanya untuk mengunjungi madrasah, sama saja apakah seorang pria atau wanita, karena saya memahami dari surat kalian bahwa hal itu diharuskan atas kalian oleh (Kementerian) Urusan Agama.

Keempat: Tidak masalah kalian mengambil bantuan dari pemerintah, walaupun pemerintah memungut pajak dari kalian, karena kebutuhan kalian besar terhadap bantuan ini.

Kelima: Pisahkanlah anak-anak laki-laki dari anak-anak perempuan pada tiga tahun pertama.

Dan kami nasihatkan kepada kalian untuk melakukan salah satu dari dua cara:

1. Meletakkan anak-anak perempuan di bagian belakang jauh dari anak-anak laki-laki, di samping kalian memerintahkan anak-anak perempuan yang telah berumur 9 tahun ke atas agar memakai cadar dan pakaian yang longgar dan menutupi aurat, serta mengkhususkan sebuah pintu untuk keluar masuk bagi anak-anak perempuan.

2. Atau buatlah waktu khusus untuk mengajar anak-anak perempuan, jika kalian tidak mampu untuk menyatukan mereka dengan teman-teman perempuan mereka di kelas 4, 5 dan 6 hingga yang mengajar mereka guru-guru perempuan.

Keenam: Jika kalian terpaksa memasang foto para guru pria dan wanita dan tidak pilihan bagi kalian kecuali itu, maka tidak masalah hal itu bagi kalian, insyaallah.

Ketujuh: Jika diwajibkan atas kalian materi-materi pelajaran yang kalian tidak ingin mengajarkannya karena menyelisihi syariat, jika itu termasuk hal-hal yang murni diharamkan, seperti musik, menari, dan renang untuk perempuan, maka jangan kalian terima.

Namun jika materi-materi pelajaran itu bisa dikondisikan dengan yang sesuai syariat, maka tidak ada halangan untuk menerimanya dan mempelajarinya, agar para murid laki-laki dan para murid perempuan bisa mendapatkan ijazah yang menjadikan mereka bisa melanjutkan pendidikan ke universitas-universitas Islam yang diakui. Karena, universitas-universitas itu tidak akan menerima ijazah yang tidak diakui dalam pendidikan yang kalian selenggarakan.

Kedelapan: Tidak ada halangan bagi kalian untuk mempelajari undang-undang negara, disertai adanya penjelasan isinya berupa hal-hal yang menyelisihi syari'at, agar para murid laki-laki dan para murid perempuan terdidik untuk berhati-hati darinya di masa yang akan datang.

Kesembilan: Izin yang kalian dapatkan dari pemerintah, demikian pula bantuan dari mereka, bukan merupakan sikap basa-basi, selama kalian tetap mendidik para murid laki-laki dan para murid perempuan di atas Sunnah dan tauhid.

Salafy Jember

09 Sep, 07:19


BALASAN MENGERIKAN BAGI PENGUASA YANG DURHAKA KEPADA KAUMNYA/KOMUNITASNYA


🎙 Al Ustadz Abdushshomad Bawazier Hafizhahullah


🔘 Salafy Jember
🌏 https://t.me/salafyjember

Salafy Jember

25 Aug, 11:02


BAGAIMANA AGAR TERHINDAR DARI SIKAP TAKLID KEPADA SESEORANG



🎙️ Al Ustadz Usamah Faishal Mahri hafizhahullah



Ini ada yang tanya ikhwanikum...
Bagaimana agar terhindar dari sikap taklid kepada seseorang?

Tadi tersampaikan sedikit banyak, taklid tercela dan itu menghalangi banyak mereka untuk mengikuti al-Haq, Taklid hanya membodohi dirinya sendiri, menipu akal pikirannya sendiri.

Kamu agar selamat dari taklid, biasakan untuk berfikir, tentunya ilmu itu segala-galanya setelah perlindungan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Artinya dengan ilmu kamu menimbang, kamu mengukur, kemudian juga akal pikiran terbukalah. Allah kasih manusia pikiran untuk kamu mengerti, akal itu membimbing kamu untuk kepada yang lebih baik seharusnya.

Kamu tahu itu tidak benar, itu bermadharat, kedzaliman itu jelek, ya jangan kamu turuti. Jangan kamu terus bela dan kamu ikuti hanya karena sosok ini tadi. Tadi yang kata Mu'alimi sebutkan, kadang Allah kasih kamu ibthila', cobaan kepada orang yang kamu cintai dan itu butuh perjuangan, butuh pembelajaran, artinya dibiasakan untuk tidak kamu ikuti.

Ya kalau memang dia memang sosok yang baik, yang kamu ikuti itu orang yang pantas dihormati ya tetap dihormati, tetap pada posisi dia, namun dalam perkara ini nggak bisa dan tidak boleh kamu mengikutinya.

👍 Intinya seperti KATA PARA FUQAHA, orang memposisikan 'alim itu seperti bintang-bintang di langit, terutama zaman itu belum ada kompas atau semisalnya untuk menentukan arah kiblat.

Kamu nggak tahu kiblat kan? Butuh bantuan ini, kamu lihat bintang, ooo rasi bintang ini, berarti arah barat ke sana, timur ke situ, kamu di tengah laut atau di ...kalau orang arab dulu di tengah gurun pasir sana, kamu mau shalat, butuh bintang-bintang itu kamu pakai bantuan untuk tahu arah kiblat, kemana arah. Sehingga kalau kamu sudah berdiri di hadapan Ka'bah, ya sudah kamu nggak butuh bintang, ngapain?!

Ka'bah di depan matamu, masak sudah di depan Ka'bah kamu masih melihat., sebentar, sebentar bintangnya mengarah ke mana ini Kiblatnya? Lho Ka'bah di depan kamu. Bisa-bisa kalau kamu melihat bintang, padahal Ka'bahnya di sini, bintangnya ke arah sana, kamu shalat menghadap ke sana (padahal) Ka'bah di depan kamu, kamu tinggalkan?!

🌹 Ulama seperti itu...

💡 ARTINYA
👍 KITA ORANG BUTUH KEPADA SEORANG 'ALIM,
👍 Membimbing dia,
👍 Menasehati dia,
👍 Menyampaikan ilmu,
👍 Dia butuh nasehatnya, arahannya, seperti bintang tadi, tetapi ketika kamu paham kebenaran, kamu mengerti dan KAMU TAHU BELIAUNYA SALAH ya jangan dituruti, jangan kamu ikuti, IKUTI KEBENARAN YANG ADA DI DEPANMU. Kamu tahu dalilnya, kamu tahu buktinya, kamu tahu....

Segala-galanya doa, mintalah perlindungan kepada Allah selalu, agar diselamatkan.


💽 https://t.me/salafyjember/246



🔘 Salafy Jember
🌏 https://t.me/salafyjember

Salafy Jember

12 Aug, 13:31


PELAJARAN PENTING DARI SIKAP SABAR DAN SANTUN SEORANG PANGLIMA PERANG YANG MENGGENDONG KHIMAR (KELEDAI) YANG KOTOR DAN BAU

🎙Disampaikan oleh: Al-Ustadz Usamah bin Faishal Mahri hafizhahullah


Contoh saja, bagaimana hilm itu kamu kiyaskan.

Dulu saat perang, perang antara dua negeri atau dua pasukan. Antum tahulah kondisi pasukan perang, musuh menanam ranjau di sana sini. Terinjak sedikit, salah langkah kamu dhuarrr hancur lebur kamu.

Seorang pimpinan pasukan perang, mungkin Jenderalnya -semacam itu- memilih untuk dia yang menggendong khimarnya. Khimar, kamu tahu keledai, khimar, suaranya juga buruk dan Allah cela itu:

إِنَّ أَنكَرَ ٱلْأَصْوَٰتِ لَصَوْتُ ٱلْحَمِيرِ

"Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai" (QS. Luqman: 19)

Yang biasanya dikendarai jadi tunggangan, tapi kali ini dia yang milih untuk gendong khimarnya, berat, bau, tapi dia harus gendong.

Ya orang mungkin mencela,
"Komandan goblok, bodoh, dungu, Khimar kok digendong, dipikul sama dia."

Dia bukan bodoh, dia halim.
Kalau dia naiki keledainya -keledai nggak punya akal, khimar- asal jalan, asal nginjak, nggak tahu mana ranjau mana rumput, korbannya semua.

Iya kalau cuma satu dia yang jadi korban, pasukan yang lain bisa kena percikan bomnya.
Dhuarrr...
Meledak satu pasukan bisa habis gara-gara khimar ini.
Nggak..nggak ngukur, nggak.. dia nggak tahu bawaannya asal ngelangkah saja.

Kadang, ya.. kamu harus seperti si komandan itu tadi. Ada saja orang-orang yang kayak Khimar itu tadi.

Perbuatannya, ucapannya, nggak dia ukur.
Dia nggak ngitung daya ledaknya.

Dia nggak ngitung efeknya seperti apa?
Kerusakan yang akan ditimbulkan?
Mafsadatnya apa?.

Memadharatkan dakwah, kejelekannya ke sana ke mari.

Kadang mau nggak mau kamu harus pikul itu khimar, demi keselamatan semua orang, agar tidak berdampak ke sana ke mari, besar madharatnya. Ya kamu harus pikul walaupun berat, pahit, bau, mau ndak mau.

Mungkin kamu merasa terhina wah khimar, semestinya dikendarai kok malah dia yang kendarai ana. Biar sudah, yang penting selamat.

Kadang hilm membuat kamu ngambil keputusan yang semacam itu demi kebaikan. Kalau nggak, khimar ini akan pergi jalan semaunya.
Khimar masa punya akal?
Masak tahu ini ranjau?
Nggak boleh aku injak, tak minggir sini... Oo ini ada ranjau lagi, tak menghindar.
(Khimar) nggak punya perhitungan itu.

🌐https://t.me/Salafy_Sorowako/4255

📑Gabung dan share channel:
✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✿ WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaFMjHi6rsQvoY1doz0m

Salafy Jember

09 Aug, 12:50


HALIM, SIKAP MULIA SEORANG MUKMIN

🎙Disampaikan oleh: Al-Ustadz Usamah bin Faishal Mahri hafizhahullah


Muhammad ibnu Ali rahimahullah, juga pernah berkata,

من حلم وقى عرضه

Orang yang halim pasti akan terjaga kehormatannya.
Orang ngga akan berani membicarakannya dia.
Halim dia, dikenal hilmnya.

Tapi kalau hilmnya rusak, minim dan tipis. Orang ngga akan sungkan-sungkan untuk membicarakan kehormatannya.
Apa fulan itu?!
Dia begini muro'bal, jelek.. anu.. itu.
Waktu ini.. begini begini.
Di kasus ini, begini sama fulan begitu.

Dia menjadi bahan pembicaraan oleh orang-orang saleh, orang-orang berakal.
Kehormatannya jadi rusak.
Dia sendiri yang merusak.
Karena ngga ada hilmnya.

Tapi kalau orang halim!.
Orang ngga ada yang berani menyentuh kehormatannya.
Yang ada orang segan.
Orang menghormati dan sangat memuliakan dia.

Ini yang dikatakan Muhammad bin Ali, "Kalau kamu ingin terjaga kehormatanmu, hilm lah! Jaga dan tanamkan sifat hilm itu pada dirimu."

Juga disebutkan dari Hasan رضى الله عنه

المؤمن حليمٌ لا يجهل

Maka seorang mukmin itu halim.
Nggak akan dia jahil.
Ganggu orang.
Menyakiti orang.
Bukan seorang mukmin.

وإن جُهِل عليه

Bahkan kalaupun dia di jahili.
Kalaupun orang berbuat jelek padanya.
Dia nggak membalas.
Nggak dia layani.
Kejahilan dengan kejahilan serupa.

حليم

Sifat seorang mukmin

حليمٌ لا يظلم

Seorang mukmin itu halim.
Maka nggak akan dia menzhalimi orang lain.

وإن ظُلِم غَفَر

Kalaupun dia dizhalimi dia mudah memaafkan.

Hasan pula ini yang berkata ma'ruf, yang beliau sebutkan, "Kalau seseorang mencela aku di telingaku sini (kanan), ente ini begini begini apalah caci makian pokoknya, lalu dia pindah ke sebelah kiri, di telingaku sini dia bisikkan,afwan ana minta maaf tadi mencaci antum, ana maafkan."
Selesai

Cuma berselang berapa second aja nggak sampai 1 detik
Muter.. Disini..
Maafkan ana ya ana tadi caci maki ditelinga kanan.
Ana maafkan kata Hasan.
Dia sudah minta maaf, selesai.
Nggak berkepanjangan.
Nggak berlarut-larut sekian tahun.
Sekian lama.
Nggak ada habis-habisnya.

🌐https://t.me/Salafy_Sorowako/4246

📑Gabung dan share channel:
✺ TG: https://t.me/salafy_sorowako
❁ TG: https://t.me/assunnahsorowako
✿ WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaFMjHi6rsQvoY1doz0m

Salafy Jember

22 Jul, 00:09


HUKUM MENEGUR MANUSIA KARENA ENGGAN MENGHADIRI MAJELIS ILMUNYA
|| Asy Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari حفظه الله

https://t.me/salafymaluku/2877

Salafy Jember

17 Jul, 04:37


*SERUAN AJAKAN* untuk bertahkim kepada Ulama, pada perkara yang sudah jelas, adalah Jejak Lelucon Ar'uriyah. Waspadalah!
_______
*Soal:* Bantahan untuk syubhat _rujuk kepada Ulama dalam segala perkara._

*Jawab:* rujuk kepada Ulama adalah perkara yang agung dalam Islam dan penting sekali. Namun dalam perkara-perkara yang tersamarkan urusannya bagi selain Ulama. Adapun dalam perkara-perkara yang jelas seperti perkara-perkara yang diselisihi oleh Abul Hasan, maka bagi Ulama itu tidak lain sifatnya melainkan sebagai penolong dan penguat terhadap kebenaran dan pembelanya, dan mengambil tangan yang dzalim lagi berbuat kebatilan yang menebarkan fitnah kekacauan.

Sesungguhnya seruan ajakan untuk bertahkim pada perkara-perkara yang jelas seperti matahari itu termasuk dari lelucon yang dibuat-buat oleh kelompok Ar'uriyah yang berbuat makar dan menjalar pada kebanyakan Ahlis Sunnah."

_[Berlepasdirinya Ahlussunnah dari apa yang dinisbatkan kepada mereka berupa sebagai pemilik fitnah kekacauan]_
•|Oleh Asy Syaikh Rabi'bin Hadi Al Madkhali hafidzahullah
_____
السؤال : الرد على شبهة الرجوع إلى العلماء في كل شيء

الجواب : " الرجوع إلى العلماء أمر عظيم في الإسلام ومهم جدًا ، و لكن في الأمور التي يلتبس أمرها على غير العلماء ، أما في الأمور الواضحة كالأمور التي خالف فيها أبو الحسن فما على العلماء إلا النصر والتأييد للحق وأهله والأخذ على يد الظالم المبطل المثير للفتن.
إن الدعوة إلى التحاكم في الأمور الواضحة كالشمس من المهازل الشنيعة التي افتعلتها هذه العصابة العرعورية الماكرة وانطلت على كثير من أهل السنة "

[براءة أهل السنة مما نسبه إليهم ذو الفتنة]

https://t.me/joinchat/AAAAAEx1JZoxpLhpa5j1MA

https://t.me/salafykawunganten/3959