Rumi Institute @ruminstitute Channel on Telegram

Rumi Institute

Rumi Institute
Chanel Baru Rumi Institute
3,277 Subscribers
352 Photos
31 Videos
Last Updated 06.03.2025 12:35

Similar Channels

Menebar Kajian Sunnah
39,841 Subscribers
Tafsir Hikmah
8,138 Subscribers
Paguyonan
7,912 Subscribers

Discovering the Rumi Institute: A New Era in Education

Rumi Institute adalah institusi pendidikan yang baru lahir yang memadukan nilai-nilai kebijaksanaan Sufi dengan pendidikan kontemporer. Terinspirasi oleh karya dan ajaran Jalal ad-Din Muhammad Rumi, seorang penyair dan filosof legendaris dari abad ke-13, institusi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendorong tidak hanya perkembangan intelektual tetapi juga pertumbuhan spiritual dan emosional. Berlokasi di lingkungan yang tenang dan inspiratif, Rumi Institute menyediakan kurikulum yang dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global, sekaligus memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan cinta. Dengan pengajaran yang berfokus pada pengalaman, Rumi Institute berupaya untuk menginspirasi generasi muda untuk menjadi pemimpin yang bijak dan peduli terhadap masyarakat.

Apa visi dan misi dari Rumi Institute?

Visi Rumi Institute adalah untuk menjadi pusat pendidikan terkemuka yang mengembangkan siswa menjadi individu yang holistik, mampu berpikir kritis dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Misi mereka adalah mengintegrasikan pendidikan akademis dengan kebijaksanaan tradisional Rumi sehingga siswa tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki karakter yang baik.

Dengan menawarkan kurikulum yang beragam, Rumi Institute berusaha menciptakan pengalaman belajar yang menyeluruh, di mana siswa dapat mengeksplorasi berbagai disiplin ilmu dan menemukan passion mereka. Institusi ini percaya bahwa setiap individu memiliki potensi unik yang perlu dieksplorasi dan dikembangkan.

Bagaimana Rumi Institute mengintegrasikan nilai-nilai Rumi dalam pendidikan?

Integrasi nilai-nilai Rumi dilakukan melalui pendekatan pengajaran yang menekankan pada cinta, toleransi, dan pengertian. Kegiatan belajar mengajar tidak hanya difokuskan pada pencapaian akademis tetapi juga pada pembentukan karakter, sehingga siswa diajarkan untuk menghargai perbedaan dan berempati terhadap orang lain.

Untuk mencapai hal ini, Rumi Institute juga mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti diskusi tentang puisi Rumi, lokakarya seni, dan program pengabdian masyarakat yang memungkinkan siswa untuk melaksanakan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Apa saja program pendidikan yang ditawarkan di Rumi Institute?

Rumi Institute menawarkan berbagai program pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Program-program ini mencakup berbagai bidang studi, termasuk ilmu sosial, kebudayaan, dan seni, yang mengedepankan pendekatan interdisipliner.

Selain itu, Rumi Institute juga menyediakan pelatihan kepemimpinan dan pengembangan diri, yang bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam dunia profesional dan personal. Program-program ini dirancang untuk memperkuat daya saing siswa di era global.

Siapa saja yang terlibat dalam pengajaran di Rumi Institute?

Para pengajar di Rumi Institute merupakan individu yang berpengalaman dan memiliki latar belakang akademis yang kuat. Mereka tidak hanya memiliki pengetahuan mendalam di bidangnya masing-masing, tetapi juga memahami pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam proses pembelajaran.

Beberapa pengajar juga merupakan praktisi yang aktif di bidangnya, membawa pengalaman dunia nyata ke dalam ruang kelas. Ini membantu siswa mendapatkan perspektif yang lebih luas dan memahami aplikasi nyata dari teori yang diajarkan.

Bagaimana cara mendaftar di Rumi Institute?

Pendaftaran di Rumi Institute dapat dilakukan melalui situs web resmi mereka, di mana calon siswa dapat menemukan informasi lengkap tentang program yang ditawarkan dan persyaratan pendaftaran. Biasanya terdapat formulir pendaftaran yang harus diisi, serta dokumen pendukung yang perlu disertakan.

Setelah mengirimkan pendaftaran, calon siswa mungkin diundang untuk mengikuti tes dan wawancara sebagai bagian dari proses seleksi. Hal ini untuk memastikan bahwa mereka yang diterima adalah individu yang sejalan dengan nilai-nilai dan visi Rumi Institute.

Rumi Institute Telegram Channel

Selamat datang di Chanel Baru Rumi Institute! Apakah Anda tertarik dengan karya-karya Rumi, salah satu penyair Sufi terbesar dalam sejarah? Jika iya, maka channel Telegram ini adalah tempat yang tepat untuk Anda. Rumi Institute didedikasikan untuk mempelajari, mendalami, dan mengapresiasi karya-karya inspiratif dari Jalaluddin Rumi. Siapakah Rumi? Rumi adalah seorang penyair, filsuf, dan mistikus Persia yang terkenal dengan karya-karya puisi yang penuh makna dan kebijaksanaan. Lewat channel ini, Anda akan dapat mengeksplorasi berbagai karya Rumi, mendapatkan wawasan mendalam tentang ajaran-ajarannya, dan terhubung dengan para penggemar Rumi lainnya dari seluruh dunia. Tunggu apa lagi? Bergabunglah dengan Rumi Institute sekarang dan biarkan kebijaksanaan Rumi memperkaya jiwa dan pikiran Anda setiap harinya. Selamat mengeksplorasi dunia spiritual Rumi!

Rumi Institute Latest Posts

Post image

Salah satu tipu daya paling halus dan tersembunyi disebut sebagai "proyeksi" atau "frafeksi." Proyeksi adalah mekanisme psikologis di mana, demi memberi kesempatan dan kelonggaran bagi kekurangan diri sendiri, seseorang tidak mengakui kekurangan itu dalam dirinya, melainkan menyandarkannya kepada orang lain.


Dengan cara ini, ia menghindari tanggung jawab atas kekurangan tersebut dan tidak berusaha memperbaikinya. Mekanisme ini ibarat memberikan alamat yang salah kepada diri sendiri agar tetap tersesat.


Maulana Rumi mengingatkan, kita mesti menyadari bahwa kekurangan itu ada dalam diri kita sendiri. Andai kita melihat dunia tampak suram, itu karena kita telah mengenakan kacamata berwarna suram. Kezaliman yang kita tuduhkan kepada orang lain sebenarnya adalah sifat buruk yang telah bersembunyi di dalam diri kita sendiri.


Kata Maulana Rumi dalam Matsnawi, kitab I, bait 1319, 1324, dan 1329:

Oh Fulan! Berbagai kezaliman yang kau saksikan pada orang lain,
adalah sifatmu di dalam diri mereka.
Karena kau telah sampai di tempat paling dasar sifatmu sendiri,
ketahuilah! Musuhmu adalah dirimu sendiri.
Kau letakkan cermin biru di depan matamu,
sebab itu dunia ini tampak biru bagimu.


Rumi dengan berbagai contoh membuka kedok nafsu dalam mekanisme "proyeksi" ini. Firaun, karena takut pada takwil mimpinya tentang kehancuran kekuasaannya, memerintahkan pembantaian seluruh anak laki-laki dari kaumnya. Namun, ia tidak sadar bahwa musuhnya, yakni Musa, justru sedang tumbuh besar di dalam istananya sendiri. Sementara itu, ia sibuk mencari musuhnya di luar. Proyeksi yang salah ini justru membuat tipu dayanya berakhir dengan kehancuran.


Kata Maulana Rumi dalam Matsnawi, kitab I, bait 919 – 921:

Ia menutup semua pintu,
padahal musuh telah hadir di dalam rumahnya.
Makar atas Fir’aun pun seperti ini jalannya.
Fir’aun membunuh ribuan bayi,
padahal yang ia cari justru telah hadir di dalam rumahnya.
Mata kita penuh dengan aib-aib,
sebab itu, fanakanlah penglihatanmu dalam penglihatanNya.


Muh Nur Jabir

05 Mar, 14:40
167
Post image

Salah satu perangkap waktu lainnya, pikiran manusia yang selalu mengembara di masa lalu dan masa depan, hingga ia lalai akan saat ini dan kehilangan makna kehidupan yang sedang berlangsung. Seperti kata seorang filsuf:
"Setengah hidupmu berlalu dalam kebingungan,
Dan setengah lainnya dalam penyesalan."


Bentuk lain dari kecemasan terhadap waktu adalah ketakutan akan masa depan yang tak pasti. Dalam Matsnawi jilid kelima, Maulana Rumi dalam kisah imajinernya, mengisahkan seekor sapi yang menjadi kurus karena selalu mengkhawatirkan, apakah ia akan memiliki makanan esok hari. Melalui kisah ini, Rumi menegur manusia yang merasa takut akan masa depan, padahal sudah bertahun-tahun ia telah diberi rezeki oleh Tuhan.


Kata Maulana Rumi dalam Matsnawi, kitab V, bait 2857 - 2866 :

Di malam hari, karena memikirkan apa yang akan dimakannya esok,
Ia menjadi kurus laksana sehelai rambut, merana dalam kesedihan.

Namun ketika fajar menyingsing, tampaklah padang yang hijau,
Hingga rerumputan segar dan tanaman tumbuh subur di ladang.

Lalu si sapi pun, dalam kelaparan yang mendera,
Terjun ke dalam padang dan merumput dari pagi hingga senja.

Hingga akhirnya tubuhnya kembali tambun dan kuat,
Dagingnya penuh lemak dan tenaganya kembali pulih.

Namun saat malam tiba, ia kembali dicekam ketakutan,
Gelisah dalam kecemasan hingga tubuhnya kurus kembali.

Ia bertanya, "Apa yang akan kumakan esok saat tiba waktu makan?"
Begitulah, selama bertahun-tahun, kebiasaan si sapi ini.

Tak pernah ia berpikir bahwa selama ini,
Ia selalu diberi makan dari padang rumput dan ladang hijau ini.

Tak pernah ada satu hari pun di mana rezekinya berkurang,
Lalu mengapa ia masih terus merasa takut, gelisah, dan resah?

Namun begitu malam datang, sapi yang gemuk itu,
Kembali menjadi kurus, khawatir bahwa rezekinya akan lenyap.

Nafsu manusia itu ibarat sapi ini, dan dunia adalah padangnya,
Yang terus mengkhawatirkan makanan, hingga kurus dalam ketakutan.


Muh Nur Jabir

04 Mar, 14:08
226
Post image

Nafs (jiwa) mendorong manusia untuk selalu menunda perbaikan dirinya. Katanya, “Besok ia akan berubah.” Namun, ia terus-menerus menunda batas waktu perbaikannya. Agar tidak perlu menghadapi kebiasaan buruknya sekarang, ia berjanji akan mengatasinya di masa depan.


Dengan mekanisme psikologis ini, untuk sementara waktu, ia mengurangi rasa bersalah yang timbul dari teguran nuraninya. Namun, pada kenyataannya, dengan terus menunda, ia justru mempertahankan kebiasaan buruk tersebut.


Hal ini seperti kisah seorang pencabut semak berduri yang ingin mencabut semak itu, tetapi selalu berkata "besok". Hari demi hari berlalu, semak berduri itu semakin besar dan kuat, sementara si pencabut semakin tua dan lemah hingga akhirnya ia tak lagi mampu mencabutnya.


Maulana Rumi mengibaratkan nafs seperti semak duri yang semakin kokoh karena manusia yang menundanya menipu dirinya sendiri:


Kata Mualana Rumi dalam Matsnawi, kitab II, bait 1232 – 1239:

Ia berjanji, esok dan esok dalam waktu yang lama.
Semak duri itu semakin tertanam kuat.
Suatu hari Hakim itu berkata,
“Hai tukang janji! Lakukan perintah kami. Jangan undur.”
Katanya, “Oh Paman, ada hari-hari di antara kita!”
Kata Hakim, “Percepatlah! Jangan perlambat kau bayar janjimu.”
Pohon jahat itu semakin muda,
sementara yang mencabut makin tua dan makin lemah.
Semak duri makin kuat dan makin tinggi.
Pencabut duri makin tua dan makin rapuh.
Semak duri kian hari semakin hijau dan segar.
Pencabut duri kian hari makin menyedihkan dan kering.
Dia makin muda, kau makin tua.
Segeralah! Jangan sia-siakan hari-harimu.
Kau yang mengatakan esok,
ketahuilah, setiap hari kau melewati waktu.


Muh Nur Jabir

03 Mar, 15:40
279
Post image

Assalamu Alaikum wr wb

Teman-teman Rumi yang sedang berada di Jogyakarta atau sekitarnya. Semoga kita bisa bertemu kembali di Jogyakarta bersama Kang Panji di acara menanti maghrib.

Sabtu, 8 Maret 2025, Jam 16.30 – selesai. Lokasi; Gramm Hotel by Ambarrukmo, Pool Side (lt 5)

Mohon jangan lupa daftar terlebih dahulu sebelum datang temans. Hubungi no kontak 0882 3288 2204

Terima kasih

03 Mar, 03:52
313