Rabbanians ID @rabbanians Channel on Telegram

Rabbanians ID

@rabbanians


Channel @rabbanians.id adalah channel yang berfokus pada pelayanan pendidikan dan berbagi informasi Keislaman. Tujuannya untuk memberikan pemahaman dan meluruskan tuduhan atas agama Islam serta berbagi wawasan Keislaman untuk umat muslim secara umumnya.

Rabbanians ID (Indonesian)

Selamat datang di channel Rabbanians ID! Channel ini didedikasikan untuk pelayanan pendidikan dan berbagi informasi Keislaman. Dengan tujuan utama untuk memberikan pemahaman yang benar dan meluruskan tuduhan-tuduhan yang sering muncul terkait dengan agama Islam, Rabbanians ID juga bertujuan untuk berbagi wawasan Keislaman kepada umat muslim secara umumnya. Dalam channel ini, Anda akan menemukan berbagai konten edukatif yang dapat meningkatkan pengetahuan Anda tentang Islam, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul seputar agama ini. Bergabunglah dengan kami di Rabbanians ID dan mari kita bersama-sama belajar dan memperkuat keimanan kita!

Rabbanians ID

28 Jan, 03:09


Mohon doakan orang tua saya Adnan bin Ilyas yang saat ini sedang di ICU. Sudah akhir bulan saya belum bisa update video terbaru karena merawat orang tua.

Kalau temen2 berminat, silahkan membeli ebook² kami. In sya Allah bermanfaat dan juga dapat membantu kami untuk dana pengobatan 🙏

Rabbanians ID

17 Jan, 03:02


masih ada yang mau ebooknya? sebelum ditutup

Rabbanians ID

15 Jan, 14:59


Alhamdulilah Ebook baru sudah Rilis!!!

Kali ini kita membaha tentang klaim syubhat misionaris bahwa cerita-cerita dalam Al-Quran tidak sesuai dengan fakta sejarah. Namun sebaliknya, pada ebook ini kita akan melihat bagaimana cerita Al-Quran cukup otetik dan sesuai dengan temuan fakta sejarah dan sebaliknya, Bible sendiri yang bermasalah. Ebook ini berisi 500an halaman dan kita membahas berbagai tema cerita berlatar Mesir kuno seperti kisah Nabi Ibrahim, Yusuf hingga Nabi Musa, dan kita akan melihat bagaimana cerita mereka dalam Al-Quran benar-benar sesuai fakta sejarah, temuan arkeologis dan data historis.

Ini Promo early acces untuk member di channel telegram ini. Klik link dibawah dan pasang kupon "Bismillah99" supaya dapat potongan Rp. 40.000.

DOWNLOAD DISINI:

https://rabbanians.id/ebook/Keakuratan-Sejarah-Quran-1-Kupon
https://rabbanians.id/ebook/Keakuratan-Sejarah-Quran-1-Kupon
https://rabbanians.id/ebook/Keakuratan-Sejarah-Quran-1-Kupon

Rabbanians ID

10 Jan, 02:55


Klik: https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat

Rabbanians ID

01 Jan, 00:26


Video terbaru:

https://youtu.be/JCgUtcN9iFY?si=nP5tCU9ivNiqQGDD

Rabbanians ID

31 Dec, 04:26


Prasasti yang anda lihat ini adalah prasasti yang membuktikan bahwa Yesus Kristus itu adalah Isa Al-Masih. Prasasti inkripsi ini ditemukan oleh Dr. Ahmad Jallad di Wadi al Khudari, Yordan, yang menyebut Yesus dengan nama Isa. Berikut pembahasannya:

https://youtu.be/XNLEqw_x6FM

💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Rabbanians ID

31 Dec, 01:53


Kitab "Hadyul Muhibbin ila Siyaroti Sayyidil Mursalin" merupakan sebuah karya yang berfokus pada sirah (biografi) Nabi Muhammad SAW. Kitab ini dirancang untuk memberikan gambaran mendetail dan mendalam tentang kehidupan Nabi Muhammad, yang merupakan tokoh sentral dalam Islam, dari kelahirannya hingga wafatnya.

Kitab ini menggabungkan berbagai sumber historis dan hadits untuk menggambarkan berbagai aspek kehidupan Nabi Muhammad, termasuk masa kecilnya, wahyu pertamanya, perjuangannya untuk menyebarkan Islam, migrasinya ke Madinah, pertempuran yang dihadapinya, pengelolaan masyarakat Muslim, serta aspek pribadi dan spiritual dari kehidupannya. Tujuannya adalah untuk memberikan pandangan holistik dan inspiratif mengenai kehidupan Nabi, yang dapat dijadikan teladan oleh umat Muslim.

Rabbanians ID

29 Dec, 23:44


𝑫𝒊𝒌𝒆𝒋𝒂𝒓 𝑼𝒍𝒂𝒓 𝑲𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝑴𝒆𝒏𝒈𝒉𝒊𝒏𝒂 𝑯𝒂𝒅𝒊𝒕𝒔 𝑵𝒂𝒃𝒊

Kisah yang diceritakan oleh Imam Dzahabi melalui al-Qadhi Abu Thayyib ini terjadi di Masjid Jami' al-Manshur. Suatu hari, sebuah pengajian sedang berlangsung ketika seorang pemuda dari Khurasan datang dan mempertanyakan tentang masalah 'al-Musharrah', sebuah konsep dalam hukum Islam, dan meminta bukti dalilnya secara langsung. Ketika hadits Abu Hurairah yang berkaitan dengan masalah tersebut dibawakan sebagai jawaban, pemuda yang mengikuti madzhab Hanafi mengejek dengan mengatakan bahwa hadits dari Abu Hurairah tidak dapat diterima.

Belum sempat pemuda tersebut menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba sebuah ular besar jatuh dari atap masjid dan memulai kejaran terhadapnya. Para jemaah di masjid berlarian ketakutan. Dalam kepanikan itu, orang-orang yang berada di sekitarnya menyerukan kepada pemuda tersebut untuk bertaubat. Pemuda itu kemudian menyatakan penyesalan dan bertaubat, dan setelah itu ular tersebut menghilang tanpa meninggalkan bekas.

Imam Dzahabi menekankan bahwa Abu Hurairah adalah seorang sahabat Nabi yang memiliki kekuatan hafalan yang luar biasa terhadap hadits-hadits Nabi, yang disampaikannya dengan setia dan akurat. Oleh karena itu, hadits-hadits yang ia sampaikan, termasuk yang berkaitan dengan 'al-Musharrah', harus diterima dan diamalkan. Kisah ini menggambarkan sebuah peristiwa yang menunjukkan pentingnya menghormati para perawi hadits dan memperingatkan terhadap penolakan sembarangan terhadap sumber-sumber hadits yang autentik. Kisah ini juga mengajarkan tentang kekuatan taubat dan perlindungan Allah bagi mereka yang kembali kepada-Nya.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

29 Dec, 01:49


Kitab "Daqa'iq al-Furuq al-Lughawiyyah" adalah sebuah karya yang membahas perbedaan halus dalam bahasa Arab, khususnya dalam konteks penggunaan kata-kata yang serupa tetapi memiliki nuansa makna yang berbeda. Ini adalah sebuah karya yang sangat teknis dan berguna bagi para ahli bahasa, peneliti, dan siapa saja yang tertarik dengan studi linguistik Arab.

Dalam "Daqa'iq al-Furuq al-Lughawiyyah," penulis menyajikan analisis mendalam tentang kata-kata dalam bahasa Arab yang sering kali disalahpahami atau digunakan secara bergantian meskipun ada perbedaan makna yang signifikan. Kitab ini menguraikan perbedaan tersebut dengan memberikan contoh-contoh dari Al-Qur'an, Hadits, dan teks-teks klasik lainnya, serta konteks penggunaannya.

Rabbanians ID

27 Dec, 23:48


𝑨𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝑰𝒔𝒕𝒊𝒈𝒉𝒇𝒂𝒓 𝑨𝒕𝒂𝒖 𝑴𝒆𝒎𝒖𝒋𝒊 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉

Kisah Sirri as-Saqti benar-benar menunjukkan kedalaman empati dan kesadaran spiritual yang luar biasa. Beliau adalah seorang ahli ibadah yang zuhud dan terkenal dengan kesalehannya. Suatu ketika, terjadi kebakaran besar di kota Baghdad yang menghanguskan banyak rumah dan toko. Ketika Sirri mendengar bahwa tokonya selamat dari kebakaran tersebut, secara spontan dia mengucapkan "Alhamdulillah" sebagai ungkapan syukur.

Namun, tidak lama setelah itu, Sirri merenung dan menyadari bahwa responsnya mungkin tidak sepenuhnya tepat mengingat banyak orang lain yang menderita akibat kebakaran itu. Refleksi ini membawanya pada kesimpulan bahwa seharusnya dia merasakan kesedihan atas musibah yang menimpa saudara-saudaranya yang beriman, bukan sekadar bersyukur atas keselamatan diri sendiri. Perasaan inilah yang membuatnya menghabiskan tiga puluh tahun berikutnya memohon ampunan kepada Allah atas respons awalnya tersebut.

Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya empati dan solidaritas terhadap penderitaan orang lain, bahkan di saat kita sendiri mungkin merasa lega atau bersyukur atas keberuntungan pribadi. Akhlak Sirri as-Saqti mengingatkan kita bahwa dalam keadaan apapun, kita harus tetap sensitif dan peduli terhadap keadaan orang lain dan tidak merasa senang atau lega atas penderitaan mereka.

Semoga kisah Sirri as-Saqti ini bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk senantiasa menjaga hati dan sikap kita dalam merespons setiap situasi, mengajarkan kita untuk tidak hanya fokus pada keberuntungan atau keselamatan pribadi tapi juga memperhatikan dan merasakan apa yang dialami oleh orang lain.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

26 Dec, 01:41


BEGINI UKURAN KAPAL NABI NUH SERTA DESAINNYA

Sebagian ulama salaf berkata, "ketika Allah mengabulkan doa Nabi Nuh, Allah memerintahkan beliau untuk menanam pohon sebagai persiapan bahan untuk membuat kapal. Selanjutnya, beliau menanam pohon dan menunggunya selama seratus tahun. Setelah seratus tahun berlalu, beliau membelah-belah kayu pohon tersebut. Ada pula yang mengatakan selama empat puluh tahun. Wallahualam.
.
Ibn Kathir menukilkan pendapat Ibn Ishaq, Ats-Tsauri, Qatadah, Hasan al-Bashri bahwa besar kapal nabi Nuh adalah 80 hasta, ada yang berpendapat 300 hasta, 600 hasta dan 1200 hasta. Sedangkan tingginyanya 30 hasta dengan bertingkat tiga lantai. Setiap tingkatnya memiliki ketinggian 10 hasta. Lantai dasar untuk menampung berbagai hewan, tengah untuk manusia, dan atas untuk burung-burung. Pintunya di bagian samping dan memiliki atap pada tiap lantainya. Kapal Nabi Nuh terbuat dari kaju jati, ada yang berpendapat dari kayu pohon Shanubar. Bagian luarnya dilapisi ter dan ada haluan kapal untuk menahan gelombang.
.
Sedang Allah sendiri yang mengajarkan Nuh untuk membuat kapal raksasa di zaman teknologi masih begitu minim, sebagaimana bunyi surat al-Mu'minun ayat 26-27
.
Para ulama berbeda pendapat terkait jumlah penumpang bahtera Nabi Nuh, diantaranya :
– Ibnu Abbas berkata bahwa mereka berjumlah 80 orang bersama para istri mereka.
– Ka’ab Al-Ahbar berkata mereka ada 72 orang.
– Sebagian ulama berkata 10 orang.
– Sebagian lagi berkata, Nuh bersama anaknya yang tiga dan Kan’an yang empat yang kemudian tewas tenggelam. Namun perkataan ini bertentangan dengan zhahir ayat, karena ditetapkan bahwa yang turut serta ke dalam bahtera adalah orang-orang yang beriman.
.
Anak-anak Nabi Nuh berjumlah 4 orang, yaitu Ham, Sam, Yafits dan Yaam yang oleh ahli kitab dinamakan Kan’an. Yaam atau Kan’an inilah anak yang durhaka kepada Nabi Nuh yang akhirnya tewas tenggelam. Dan ada perbedaan pendapat mengenai istri Nabi Nuh, ada yang berkata bahwa dia adalah termasuk orang yang tenggelam dan juga termasuk yang sebelumnya dikatakan kekufurannya. Sedangkan ahli kitab berpendapat dia ikut masuk ke dalam bahtera dan kafir setelahnya atau ditangguhkan azab baginya hingga hari kiamat.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Rabbanians ID

24 Dec, 01:52


Kitab "Fawa'id Abi Ya'la" adalah sebuah karya yang ditulis oleh Abu Ya'la al-Khalili, seorang ulama hadits. Kitab ini berisi kumpulan faidah atau manfaat dari berbagai hadits dan athar (perkataan sahabat atau tabi'in) yang telah beliau kumpulkan selama studinya dalam ilmu hadits.

Dalam "Fawa'id Abi Ya'la," penulis mengumpulkan berbagai hadits dan athar yang menyediakan wawasan dan pelajaran penting dalam berbagai aspek kehidupan seorang Muslim. Koleksi ini tidak hanya mencakup hadits tentang ibadah dan etika tetapi juga mencakup tema-tema seperti muamalat (transaksi dan interaksi sosial), akhlak, dan nasihat-nasihat spiritual.

Rabbanians ID

23 Dec, 04:49


Hal ini berbeda dengan naskah Bible yang bergantung hanya pada catatan. Oleh karenanya ga mengherankan ketika Origen menemukan ada dua versi bacaan dalam Bible, dia menentukan kebenarannya sendiri berdasarkan kriteria yang ia pahami, bukan dari sumber riwayat. Oleh karenanya tidak mengherankan ada beragam versi terjemahan yang memiliki detail bacaan yang berbeda. Al-Quran walaupun juga memiki ragam bacaan Qiraat, semua versi yang sahih adalah benar karena semua varian bacaanya memiliki sanad riwayat yang dilegitimasi dan dikonfirmasi oleh Rasulullah sendiri.

Maka sangat lucu jika kita melihat saat ini para pendengki Islam merasa sudah begitu sukses untuk menjatuhkan Islam setelah mereka baru mengenali tentang adanya ragam Qiraat. Sementara yang lain merasa paling hebat ketika menemukan naskah-naskah manuskrip Quran yang terdapat penulisan yang berbeda. Mereka masih menagggap bahwa Al-Quran memiliki kriteria yangs ama dengan Bible. Jawabannya tidak!, tradisi transmisi Quran bahkan memiliki dua sumber koreksi dan itu tidak sama dengan tradisi transmisi Bible.

Selengkapnya pembahasan ini disarankan untuk dibaca lebih lanjut dalam ebook kami "Apakah Alkitab Bibel MAsih Asli?" pada bab ke tiga. Download disini:

https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible

NB: Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait

Rabbanians ID

23 Dec, 04:49


MUDAHNYA TIMBUL KESALAHAN DALAM MENYALIN BIBLE

Pada pembahasan sebelumnya kita telah melihat bagaimana para teolog Kristen modern pada akhirnya meminta kita untuk memaklumi adanya kesilapan dan kesalahan-kesalahan dalam Bible modern ini akibat dari penyalinan yang tidak terevaluasi dengan baik. Gerrit Cornelis van Niftrik & B.J. Boland dalam buku "Dogmatika Masa Kini" mengatakan "Kita tidak usah merasa malu, bahwa terdapat pelbagai ke-khilafan di dalam Alkitab...

Untuk memahami bagaimana kesilapan dn kekhilafan itu dapat terjadi dan membentuk Bible yang ada modern ini, M.E Duyverman dalam buku "Pembimbing dalam perjanjian Baru", Bab Ilmu Salinan menjelaskan bagaimana kekhilafan mudah sekali terjadi dalam menyalin naskah yang menimbulkan distorsi pada terjemahannya (lihat Pembimbing Ke Dalam Perjanjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008) hlm.25).

Dikatakan bahwa Naskah-naskah Bible yang ada pada mulanya sangat mentah bahkan pembagian ayat dan pasal baru dimulai pada abad ke 13-16 Masehi. Dan dikatakan:

"Alangkah mudahnya timbul kesalahan! Kami sendiri, waktu menyediakan contoh ini, masih salah. Di samping cara menulis seperti itu, yang menyebabkan mudahnya penyalin membuat kesalahan, maka terdapat lagi kesulitan lain. Dalam bahasa Yunani, adakalanya susunan huruf dapat dibagi dengan cara yang berlainan sehingga terdapat kata-kata yang berlainan: Akibatnya, arti kalimat menjadi berubah."

Dalam kasus ini seperti contohnya Markus 10:40 yang dalam bahasa Yunaninya bertuliskan "OUKESTINEMONDOUNAIALLOISETOIMASTAI" dapat dipahami dengan dua cara:

Pertama, dibaca dengan cara "DOUNAI, ALL (h) OIS (H) ETOIMASTAI" artinya sebagaimana yang digunakan oleh terjemahan LAI Bible Indoensia saat ini yakni "Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan"

Kedua, dibaca dengan cara "DOUNAI, ALLOIS (H) ETOIMASTAI" artinya "Bukannya hakku memberinya, kepada orang-orang lain sudah isediakan (hak itu)"

Lantas manakah versi bacaan yang benarnya? sayangnya Bible adalah naskah agama yang hanya berpaku pada tulisan dan tidak memiliki jalur koreksi dengan metode hafalan dan sanad untuk melegitimasinya. Duyverman menjelaskan bahwa satu-satunya cara untuk menentukan mana versi bacaan yang benar adalah dengan menyesuaikan pada dogma yang ada. Sehingga versi bacaan versi ditolak dan memilih bacaan versi pertama atas dasar dogmatis. Alasannya "hak yang tidak diberi kepada Yesus, sudah tentu tidak diberi kepada orang lain di samping Yesus."

Untuk memudahkan anda, mari kita lihat bagaimana jadinya jika kasus serupa terjadi dalam Al-Quran?

Pada mulanya, Al-Quran tidak ditulis dengan titik dan baris tanda baca (harakat), sehingga penulisannya sangat mentah walaupun orang Arab mampu membacanya. Contohnya seperti penggalan ayat Quran ini yang ditulis dalam naskah-naskah Quran kuno: "اىاك ىعىد واىاك ىسىعىں". Tulisan "اىاك ىعىد واىاك ىسىعىں" (bahkan tidak dapat dilatinkan) dapat dibaca setidaknya dengan dua versi bacaan:

Pertama dapat dibaca اتاك بعبد واتاك بسبعن (ataaka bi-'abdin wa ataaka bi sab'in) yang artinya "Dia datang kepadamu dengan membawa seorang hamba dan 70 (dinar/dirham)".

Kedua dapat dibaca dengan اياك نعبد واياك نستعين (iyaka a'budu wa-iyaka nasta'in) yang artinya "Kepada-Mu kami menyembah dan kepada-Mu kami memohon pertolongan".

Lantas bagaimana pembaca dan penulis Quran dahulu dapat menentukan bacaan yang benarnya? sangat sederhana, jika ini berada dalam surat Al-Fatihah langsung saja dapat meruju pada riwayat hafalannya dan tidak ada yang memperdebatkannya jika bacaan yang benarnya adalah versi kedua yakni اياك نعبد واياك نستعين (iyaka a'budu wa-iyaka nasta'in). Hal ini karena kita punya double crossceck yakni tulisan (fi sutur) dan hafalan (fi sudur), jika tulisan bermasalah maka riwayat hafalan yang mutawatirnya akan memberikan koreksi dan konfirmasi.

Rabbanians ID

22 Dec, 05:31


INJIL-INJIL PALSU TAPI TETAP DIYAKINI BENAR SECARA TERBATAS

Jika saat ini kita mengenal hanya ada empat injil/gospel dalam Bible (markus, Lukas, Matius, Yohanes), faktanya karya-karya yang dinamail "injil/gospel" lebih banyak dari itu, namun atas dasar kriteria tertentu hanya empat saja yang memenuhi kualifikasi untuk dikanonkan (disahkan) menjadi bagian dari kitab Bible Perjanjian Baru. Sisanya kemudian disebut sebagai Injil-Injil Apokrif, sedangkan yang disahkan dinamai sebagai Injil-Injil Kanonik. Setidaknya ada 20-an karya yang disebut sebagai "injil-Injil Apokrifa" yang dapat etemen-temen banyak di ebook saya.

Namun pada mulanya, di kalangan sejarawan Kekristenan awal, buku-buku/ karya-karya Apokrifa dianggap sangat berharga, terutama yang hampir masuk ke dalam kanon Bible, seperti karya tulisannya Shepherd of Hermas (Gembala Hermas), Didache, 1 Klemens, 2 Klemens, Surat Barnabas, dan Apokalipsis Petrus. Karya-karya ini sering digunakan secara luas, tetapi tidak selalu dianggap sebagai bagian dari ajaran resmi gereja.

Sekitar tahun 100 Masehi, penulis Kristen awal seperti Ignatius, Polikarpus, dan Irenaeus serta umat Kristen non-Yahudi sudah menganggap Injil dan surat-surat Paulus sebagai kitab suci, tetapi butuh sekitar 200 tahun untuk menentukan daftar lengkap kitab Perjanjian Baru. Selama proses itu, hanya Kitab Wahyu yang sempat ditolak oleh Konsili Laodikia pada 363–364 Masehi karena pengaruh ajaran kelompok Montanis. Pada tahun 367 Masehi, Athanasius menetapkan daftar 27 kitab yang kita kenal sekarang, meskipun ia juga menyebut karya lain seperti Shepherd of Hermas dan Didache sebagai bacaan yang berguna.

Mengenai pengesahan kitab-kitab Perjanjian Baru ini, Bart Ehrman mengatakan:

"... Praktik pemalsuan dalam Kekristenan memiliki sejarah panjang dan masyhur ... perdebatan berlangsung selama tiga ratus tahun ... bahkan di kalangan 'ortodoks' sendiri ada perdebatan besar tentang buku-buku mana yang harus dimasukkan dalam kitab suci" (lihat, Lost Christianities: Battles for Scripture and the Faiths We Never Knew (Oxford University Press, 2003) hlm. 2, 3)

Karena tidak dikanonkan (disahkan sebagai bagian dari kitab suci), injil-injil apokrifa ini kerap dianggap secara populer sebagai "Injil Palsu", istilah apokrifa secara populer sejajar dengan makna "palsu". Namun walaupun dianggap palsu, beberapa informasi dari "injil-injil palsu" ini malah diyakini kebenarannya, padahal hal itu tidak didukung dari data-data yang ada pada kitab-kitab yang kanonik.

Contohnya, Bible tidak memberikan informasi apapun soal siapa nama "nenek-kakek tuhan (orang tuanya Maria)", namun umumnya umat Kristen meyakini nama mereka adalah Hanna dan Yoakim. Faktanya nama ini berasal dari dua "injil palsu" yang disebut Protoevangelium Yakobus dan Injil Yakobus. Keyakinan lain mengenai Maria yang dijadikan keyakinan oleh Kekristenan dan bersumber dari “karya palsu” adalah kisah kematian dan pengangkatan Maria ke Sorga yang dikenal dengan istilah "Dormisi Bunda Tuhan". Keyakinan ini kemudian dijadikan perayaan besar (hari raya) dalam Gereja Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental, dan Gereja Katolik Timur (kecuali gereja-gereja Siria Timur). Keyakinan ini tidak berasal dari kitab Injil kanonik apapun, melainkan dari karya apokrifa yakni Transitus Mariae.

Tradisi dari sumber apokrifa lain yang diyakini dalam Kekristenan adalah cerita turunnya Yesus ke Neraka yang juga dikenal dengan ungkapan "Geger Neraka". Turunnya Kristus ke dunia orang mati disebutkan dalam Pengakuan Iman Rasuli dan Pengakuan Iman Athanasian (Quicumque vult), yang menyatakan bahwa Dia "turun ke dunia orang mati" (descendit ad inferos), meskipun keduanya tidak menyebutkan bahwa Dia membebaskan orang mati. Menurut "The Catholic Encyclopedia" kisah ini pertama kali muncul secara jelas dalam Injil Apokrifa yakni Injil Nikodemus dalam bagian yang disebut Kisah Pilatus.

Rabbanians ID

22 Dec, 05:31


Ini menunjukkan bahwa beberapa ajaran/tradisi dalam Kristen diambil dari karya-karya yang mereka anggap sebagai injil palsu atau apokrifa. Kita tidak perlu mencari tahu atas dasar apa tradisi-tradisi dari kitab-kitab apokrifa ini kemudian layak diterima.

Hanya saja kita bisa memahami bahwa tidak diceritakan/disebutkan dalam kitab suci bukan berarti itu tidak ada. Maksud saya, hanya karena nama "kakek tuhan" tidak disebutkan dalam Bible, bukan berarti mereka tidak dikenali. Begitu pula, ketika nama Hawa tidak disebutkan dalam Al-Quran bukan berarti Al-Quran tidak mengenali nama istri dari Adam. Hal ini karena nama Hawa secara jelas disebutkan dalam hadits. Bedanya, Al-Quran dan Hadits adalah dua seumebr primer dalam Islam yang membuat semua informasi dalam hadits yang tidak disebutkan dalam Quran bisa dianggap sah. Akan tetapi "Injil-Injil Palsu" dalam kekristenan bukalah sumber primer, yang meninggalkan pertanyaan; 'bagaimana tradisi, ceritad an nama-nama itu bisa dianggap sah untuk diyakini'.

Namun, sekali lagi; ini bukan ranah kita untuk mengkompromikannya. Lebih baik simak saja pembahasannya secara detail di ebook kami dengan judul "Apakah Alkitab Bibel Masih Asli?" pada bab ke tiga. Download disini:

https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible

NB: Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait.

Rabbanians ID

21 Dec, 05:25


"Keluhan tentang pengubahan teks cukup sering ditemukan dalam literatur Kristen awal. Teks Kristen, baik teks-teks Kristen yang bersifat kitab suci maupun non-kitab suci tidak kebal dari proses transmisi yang tidak diatur dengan baik melalui salinan tangan. Bahkan, dalam beberapa hal, teks-teks ini lebih rentan daripada teks biasa, dan bukan hanya karena komunitas Kristen sering kali tidak memiliki juru tulis yang ahli. Meskipun tulisan Kristen umumnya bertujuan untuk mengekspresikan pandangan bersama suatu kelompok, anggota kelompok yang bertindak sebagai editor dan penyalin sering kali merevisi teks sesuai dengan persepsi mereka sendiri. Godaan ini lebih kuat terkait dengan teks-teks religius atau filosofis daripada teks lainnya hanya karena lebih banyak yang dipertaruhkan. Sebagian besar literatur Kristen awal disusun untuk tujuan memajukan sudut pandang tertentu di tengah konflik gagasan dan praktik yang sering muncul di dalam dan antara komunitas Kristen, dan bahkan dokumen yang tidak dirancang secara polemis mungkin tetap digunakan secara polemis. Setiap teks rentan terhadap perbaikan demi membuatnya lebih dapat digunakan dalam situasi kontroversi teologis"

Dari sini dapat dipahami bahwa pada kurun tiga ratus tahun pertama masehi maraknya terjadi pengubahan bahkan pemalsuan bible adalah karena:

1. Belum ada satu kelompok Kristen yang mendominasi. Masing-masing kelompok Kristen memiliki basis dan kekuatan sendiri seperti kaum nestorian, yakobit, melkit, adopsionis, modalism, macionism dll. Masing-masing memiliki naskah kitab sucinya (karena dimasa itu Bible Kristen belum dikanonkan secara sah). Dan dikatakan mereka masing-masing mengubah isi Bible agar isinya sesuai dengan ajaran keyakinan kelompok mereka. Dan Kekristenan yang berhasil bertahan sampai sekarang adalah kelompok Diofisit yang menuhankan Yesus (juga karena dukungan kerajaan Romawi - dulu disebut Melkit), sedangkan kelompok lin sudah musnah baik secara alami maupun dibasmi.

2. Tidak ada aturan resmi bagaimana mentransmisikan teks agama, dan tidak diatur bagaimana penyalinan itu seharusnya dilakukan. Sebagai perbandingan untuk mudah dipahami bagi Muslim, bahwa Quran sedari awal memberikan aturan standar koreksi dua arah; yakni secara teks tulisan dan hafalan mutawatir. Sehingga tiap ada kesilapan terhadap penyalinan tulisan akan mudah dikenali karena dapat divalidasi dengan metode hafalan mutawatir. Hafalan mutawatir adalah ingatan kolektif yang didikumentasikan dalam benak hati oleh banyak penghafal yang bahkan mereka saling tidak kenal. Hal ini semakin diperkuat dengan metode sanad untuk menjaga keotentikan hafalan dan tulisan naskah.

Selengkapnya pembahasan ini disarankan untuk dibaca lebih lanjut dalam ebook kami "Apakah Alkitab Bibel Masih Asli?" pada bab ke tiga. Download disini:

https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible

NB: Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait.

Rabbanians ID

21 Dec, 05:25


PARA TEOLOG KRISTEN MEMINTA MEMAKLUMI ADANYA KESALAHAN DALAM NASKAH BIBLE

Bukan suatu rahasia lagi bahwa Bible yang ada saat ini sudah mengalami sejarah yang panjang dan rumit, sehingga para teolog dan pengkaji Bible akhirnya meminta kita agar memaklumi dan menerima Bible saat ini apa adanya dibalik ragam polemiknya seperti adanya kesalahan, kesilapan, pengubahan dan sebagainya. Dalam buku "Misquoting Jesus", Bart D Ehrman mengungkapkan bagaimana naskah-naskah Bible yang mengalami distorsi, pengurangan, pengubahan dan penambahan telah terjadi sehingga sulit untuk mencari bagaimana bentuk naskah aslinya. Hal ini merupakan masalah yang besar, bahkan saking besarnya, sejumlah pengkritik naskah mulai menyatakan bahwa mereka sebaiknya menghentikan dahulu segala pembahasan tentang ‘naskah asli’, karena kita tidak akan mengetahuinya, tulisnya.

Gerrit Cornelis van Niftrik & B.J. Boland dalam buku "Dogmatika Masa Kini" juga memberikan pemakluman terhadap kondisi Bible yang kita terima saat ini:

"Kita tidak usah merasa malu, bahwa terdapat pelbagai ke- khilafan di dalam Alkitab: kekhilafan-kekhilafan tentang angka- angka, perhitungan-perhitungan, tahun dan fakta-fakta. Dan tak perlu kita pertanggungjawabkan kekhilafan-kekhilafan itu ber- dasarkan caranya isi Alkitab telah disampaikan kepada kita, se- hingga dapat kita berkata: dalam naskah asli tentulah tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi kekhilafan-kekhilafan itu barulah kemudiannya terjadi di dalam turunan-turunan (salinan- salinan) naskah itu. Isi Alkitab, juga dalam bentuknya yang asli, telah datang kepada kita "dengan perantaraan manusia” (Calvin)"

Niftrik dan Boland mengakui bahwa Bible yang kita terima saat ini adalah bible yang sudah mendapati ragam polemik, namun ia memberikan sedikit cercah harapan dengan mengatakan "dalam naskah asli tentulah tidak terdapat kesalahan-kesalahan". Namun walaupun begitu "naskah Asli" itu tidak pernah sampai di tangan kita. Bruce Metger pun ketika mendefinisikan suatu ayat dalam Bible apakah asli atau tidak, dia hanya mengkompromikan pada apa yang tertulis dalam naskah tertua yakni Sinaiticus dan Vaticanus, namun bagaimana bentuk dari "naskah asli" sebelum era dua manuskrip ini, tidak ada yang bisa menguraikannya.

Manuskrip kodeks Sinaiticus dan Vaticanus adalah naskah tertua dari Bible Kristen yang berasal dari abad ke-4. Namun faktanya, sejarah teks Perjanjian Baru dalam tiga ratus tahun pertama sering digambarkan oleh para kritikus teks sebagai "periode kebebasan relatif" atau "periode kreativitas relatif." Selama periode ini, sebagian besar perubahan pada teks Perjanjian Baru, baik yang tidak disengaja maupun disengaja, mulai terjadi. Dalam buku "The Orthodox Corruption Of Scripture: The Effect Of Early
Christological Controversies On The Text Of The New Testament" sebuah buku yang mengungkapkan bagaimana kontroversi fenomena pengubahan teks-teks agama Kristen terjadi menuliskan sebagai berikut:

"(pada tiga ratus abad pertama) Selama isu-isu kristologis (masa-masa perdebatan soal status eksistensi ketuhanan Yesus) masih diperdebatkan, sebelum ada satu kelompok Kekeristenan yang berhasil mendominasi dan sebelum pihak proto-ortodoks menyempurnakan pandangan mereka yang akhirnya berkembang pada abad keempat, kitab-kitab suci Kristen yang sedang beredar dalam bentuk manuskrip sering kali mengalami perubahan. Teks-teks ini tidak kebal terhadap perubahan; sebaliknya, mereka diubah dengan cukup mudah dan sering kali secara signifikan. Sebagian besar perubahan ini terjadi secara tidak sengaja karena ketidaktepatan, kecerobohan, atau kelelahan para penyalin. Namun, ada juga perubahan yang dilakukan secara sengaja, mencerminkan perdebatan teologis yang terjadi pada masa itu"

Pengamatan serupa juga dibuat oleh Harry Gamble dalam buku "Books and Readers in the Early Church: A History of Early Christian Texts". Dia berkata:

Rabbanians ID

20 Dec, 23:47


𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑩𝒊𝒔𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑨𝒌𝒊𝒃𝒂𝒕 𝑴𝒆𝒏𝒈𝒉𝒊𝒏𝒂 𝑯𝒂𝒅𝒊𝒕𝒔

Kisah ini diceritakan oleh Abu Yahya Zakaria as-Saji yang mengisahkan pengalaman saat berjalan di kampung kota Bashrah menuju rumah seorang ahli hadits. Mereka berjalan dengan tergesa-gesa, dan dalam rombongan tersebut ada seorang yang diragukan agamanya. Orang tersebut dengan nada mengejek berkata, "Angkatlah kaki kalian dari sayap para malaikat, janganlah kalian memecahkannya!" Segera setelah itu, orang tersebut tidak bisa berjalan lagi. Kakinya menjadi kering dan akhirnya jatuh, sebuah kejadian yang diinterpretasikan sebagai akibat dari sikap mengejeknya terhadap sesuatu yang sakral.

Kisah serupa juga diceritakan oleh ad-Dainawari dari Ahmad bin Syu’aib. Abu Dawud as-Sijistani menambahkan bahwa suatu ketika, saat mereka belajar hadits dari seorang ahli hadits, gurunya menyampaikan hadits Nabi yang menyatakan, "Para malaikat meletakkan sayapnya untuk para penuntut ilmu." Dalam majelis tersebut, ada seorang Mu’tazilah yang mengejek hadits ini dan dengan sombong berkata, "Demi Allah, besok saya akan mengenakan sandal yang berpaku lalu akan kuinjakkan ke sayap para malaikat!" Dia benar-benar melakukannya, dan kejadian ini membawa akibat buruk yang segera menyusul, seperti yang diisyaratkan oleh kisah sebelumnya.

Kedua kisah ini mengajarkan bahwa melecehkan atau meremehkan ajaran agama dan hal-hal yang dianggap sakral dalam Islam dapat membawa akibat yang serius. Ini adalah pengingat bahwa keimanan dan sikap hormat terhadap ajaran agama bukanlah sesuatu yang boleh dianggap enteng atau dijadikan bahan ejekan.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

20 Dec, 10:16


MARAKNYA FENOMENA PENGUBAHAN TEKS KETIKA MENYALIN BIBLE

Sebenarnya fenomena pengubahan (tahrif) pada teks-teks agama sudah terjadi dan terpolarisasi sejak lama. Tidak perlu jauh-jauh mengutip bagaimana kesalnya para bapa-bapa gereja ketika kedapatan ada naskah Bible yang sudah diubah-ubah seperti yang diungkapkan oleh Origen, Dionysius, Jerome, Eusebius dan sebagainya. Lebih jauh sebelum itu penulis Kitab Wahyu (bagian terakhir dari Bible Kristen) juga memuat sebuah ancaman bagi siapa saja yang mencoba mengubah isi dari tulisannya. Hal ini disebutkan pada bagian akhir dari Kitab Wahyu sebagai berikut:

Μαρτυρῶ ἐγὼ παντὶ τῷ ἀκούοντι τοὺς λόγους τῆς προφητείας τοῦ βιβλίου τούτου· ἐάν τις ἐπιθῇ ἐπ' αὐτά, ἐπιθήσει ὁ Θεὸς ἐπ' αὐτὸν τὰς πληγὰς τὰς γεγραμμένας ἐν τῷ βιβλίῳ τούτῳ· καὶ ἐάν τις ἀφέλῃ ἀπὸ τῶν λόγων τοῦ βιβλίου τῆς προφητείας ταύτης, ἀφελεῖ ὁ Θεὸς τὸ μέρος αὐτοῦ ἀπὸ τοῦ ξύλου τῆς ζωῆς καὶ ἐκ τῆς πόλεως τῆς ἁγίας, τῶν γεγραμμένων ἐν τῷ βιβλίῳ τούτῳ.

"Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka tuhan akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka tuhan akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini." (Wahyu 22:18-19)

Ini bukan ancaman bahwa pembaca harus menerima atau mempercayai semua yang ditulis dalam kitab ini, seperti yang kadang-kadang ditafsirkan; melainkan, ini adalah ancaman yang khas bagi para penyalin kitab tersebut, bahwa mereka tidak boleh menambahkan atau menghapus kata-kata dari kitab tersebut. Kutukan serupa dapat ditemukan tersebar dalam berbagai tulisan Kristen awal. Pertimbangkan ancaman yang cukup keras yang diucapkan oleh cendekiawan Kristen Latin bernama Rufinus terkait terjemahannya atas salah satu karya Origen:

"Sungguh, di hadapan Bapa, Anak, dan Roh Kudus, saya bersumpah dan memohon kepada siapa pun yang mungkin menyalin atau membaca buku-buku ini, demi imannya pada kerajaan yang akan datang, demi misteri kebangkitan dari kematian, dan demi api kekal yang disiapkan untuk iblis dan para malaikatnya, bahwa, sebagaimana dia tidak ingin memiliki warisan kekal di tempat di mana ada tangisan dan kertakan gigi, di mana api mereka tidak padam dan roh mereka tidak mati, dia tidak boleh menambahkan apa pun pada apa yang tertulis dan tidak boleh mengurangi apa pun darinya, serta tidak boleh memasukkan atau mengubah apa pun, tetapi dia harus membandingkan salinannya dengan naskah dari mana dia menyalinnya" (Lihat Origen, On First Principles, Pendahuluan oleh Rufinus; dikutip dalam Gamble, Books and Readers in the Early Church: A History of Early Christian Texts (New Haven: Yale Univ. Press, 1995) hlm. 124)

Ancaman keras yang diberikan oleh penulis kitab Wahyu dan Rufinus ini membuktikan bahwa potenti pengubahan terhadap karya-karya mereka besar kemungkinan bisa saja terjadi. Ini menunjukkan bahwa fenomena itu sudah terpolarisasi dimasa itu, sehingga dibutuhkan ultimatum dan ancaman-ancaman spritual untuk mengentikan upaya jahat oleh penyalin-penyalinnya.

Surat-surat Aristeas juga menggambarkan bagaimana Septuaginta (terjemahan Yunani dari Kitab Perjanjian Lama) yang dikerjakan oleh tujuh puluh ahli Yahudi atas permintaan raja Mesir; Ketika terjemahan itu selesai, 'mereka harus menyatakan semacam kutukan sesuai kebiasaan, terhadap orang-orang yang mengubah, entah dengan menambah atau mengubah atau mengurangi kata-kata yang telah tertulis' (lihat; Letters of Aristeas 310, 311).

Fenomena mengutuk upaya pengubahan (tahrif) ini juga dilakukan oleh Eusebius (lihat; The Ecclesiastical History 5.20:2) yang juga mengutip cara Irenaeus, cendekiawan Kristen besar abad ke-2 M, dimana ketika mengakhiri salah satu bukunya dia menuliskan,

Rabbanians ID

20 Dec, 10:16


"Saya meminta Anda yang mungkin menyalin buku ini, demi Tuhan kita Yesus Kristus, dan demi kedatangan-Nya kembali dalam kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati, untuk membandingkan apa yang Anda tulis dengan naskah ini, dan mengoreksinya dengan hati-hati serta menuliskan anjuran ini juga ke dalam naskah salinan Anda". (lihat William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Kitab Wahyu Kepada Yohanes pasal 6-22 (Terj. S. Wismoady W) (BPK Gunung Mulia, 2008) hlm. 352)

Ini menunjukkan bagaimana maraknya pemalsuan naskah terjadi dimasa itu. Namun terlepas oleh siapa yang mengkorupsi injil, pada faktanya fenomena tahrif (pengubahan) pada teks-teks agama sudah terekam sebagai suatu bentuk yang historis.

Apa-apa saja ayat-ayat yang kemudian dikomentasi "tidak asli (palsu?" oleh peneliti Bible dari barat? simak di ebook berikut:

https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible

NB: Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait.

Gambar: Surat Aristeas, Greek-Latin bilingual Oxford edition of 1692.

Rabbanians ID

20 Dec, 10:15


Greek-Latin bilingual Oxford edition of 1692.

Rabbanians ID

19 Dec, 04:10


BAPA GEREJA ABAD KE-2 MENGELUH BIBLE BANYAK DIPALSUKAN

Selama enam tahun kami terus-terusan mendapatkan pertanyaan dari temen-temen Kristiani dan menuntut kami untuk membuktikan klaim Al-Quran jika Bible sudah ditahrif (diubah). Kami memohon maaf jika baru sekarang dapat kami respon permintaan temen-temen, hal ini demi menjaga perasaan temen-temen yang lainnya. Namun semakin kesini permintaan serupa semakin banyak.

Untuk itu kami telah membuat beberapa video untuk menyajikan permintaan temen-temen kristiani dan juga sudah kami sajikan dalam bentuk ebook. Namun sepertinya video dan postingan yang sudah-sudah belum menjawab dahaga dari pertanyaan temen-temen. Oleh karena itu kami terus berupaya mengupdate postingan terbaru terkait topik ini. Sehingga postingan-postingan ini adalah hasil dari permintaan temen-temen, dari tuntutan untuk pembuktian klaim tahrif dalam Al-Quran.

sebelum kita membahas ayat-ayat apa saja yang oleh ahli dan pengkaji Bible dari barat diklasifikasikan sebagai "ayat-ayat tdiak asli". Mari kita bahasa bagaimana fenomena pemalsuan kitab suci ini sudah marak terjadi.

Manuskrip tertua dari Bible Perjanjian Baru adalah codex Sinaiticus dan Vaticanus, kedua naskah ini berasal dari abad ke-4 masehi dan belum dijumpai lagi naskah-nakah yang lebih tua dari itu. sehingga kita tidak dapat mengetahui bagaimana bentuk naskah-naskah Bible sebelum abad ke-4 masehi, mengingat kedua manuskrip Bible PB tertuapun memiliki segudang perbedaan dengan Bible modern ini.

Sebelumnya kita telah melihat bagaimana Origen beserta bapa gereja lainnya seperti Jerome dan Agustinus mengkritik para penyalin Bible yang kerang mengubah isi-isinya baik dengans engaja maupun karena kesalahan. Kali ini mari kita lihat ketika seorang tokoh gereja jujur seperti Dionysius dari Korintus juga mengeluhkan ketika suratnya juga dipalsukan dan dia mengaitkan dengan fenomena pemalsuan kitab suci yang marak terjadi di masanya:

The apostles of the devil have filled my letters with tears by leaving out some things and putting in others. Therefore it is no wonder that some have gone about to falsify even the scriptures of the Lord, when they have plotted against writings so inferior.

"Rasul-rasul setan telah mengisi surat-suratku dengan air mata dengan menghilangkan beberapa hal dan menambahkan hal-hal lainnya. Karena itu, tidak heran bahwa ada yang bahkan memalsukan kitab-kitab suci Tuhan, ketika mereka merencanakan melawan tulisan-tulisan yang jauh lebih rendah."

Kalimat "Karena itu, tidak heran bahwa ada yang bahkan memalsukan kitab-kitab suci Tuhan" telah mengonfirmasi kepada kita bagaimana fenomena pemalsuan naskah-naskah agama terjadi secara masif hingga dikatakan jika fenomena ini dimasa itu cukup tidak mengherankan.

Hal ini juga dapat dilihat bahwa dimasa itu Bible perjanjian baru memiliki versi yang berbeda dengan komposisi yang berbeda. Fakta ini dapat disimak dalam buku The Canon Of The New Testament: Its Origin, Significance & Development karya Bruce Metzger (1997, Clarendon Press, Oxford). Mulai Bible versi kanonisasi Muratorian, Origen, Eusebius, Cyril, Cheltenham hingga versi yang disetujui oleh sinode ketiga di kartago pada akhir abad ke-4 memiliki bagian-bagian yang ditambahkan dan dihilangkan. Butuh empat abad hingga mencapat bentuk Bible PB yang kita lihat saat ini. Pun sudah begitu, codex Sinaiticus dan vaticanus yang berasal dari abad ke-4 seniri juga memiliki bagian-bagian ayat yang berbeda dengan Bible versi modern. Menunjukkan bahwa proses penyusunan Bible tidak berhenti di era abad ke-4 saja, mungkin terus berlanjut hingga era Textus Receptus pada abad pertengahan.

Perjalanan panjang ini dapat temen-temen simak di ebook kami "Apakah Alkitab Bible Masih Asli". Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait. Download disini:

Rabbanians ID

19 Dec, 04:10


https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible

Jika ini belum memadai, mungkin esok kita akan update lagi untuk menjawab dahaga temen-temen kristiani :)

Rabbanians ID

19 Dec, 01:40


ANAK-ANAK NABI NUH DAN TOTAL USIANYA

Menurut Ibnu abbas, Usia nabi Nuh mencapai 1780 tahun. Nuh diangkat menjadi rasul diusia 480 tahun, dan hidup 350 tahun lagi selepas banjir besar. Nuh berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun menurut keterangan surah Al-Angkabut ayat 14.
.
Al-Hamawi menjelaskan, “Orang pertama yang turun kapal adalah Nuh ‘alaihis salam, ketika beliau keluar dari kapal, beliau bersama 80 manusia. Mereka membangun tempat tinggal di tempat itu dan menetap di sana. Kemudian mereka tertimpa wabah penyakit, sehingga 80 orang tersebut meninggal kecuali Nuh ‘alaihis salam dan anaknya. Maka beliau adalah Abul Basyar (bapak seluruh manusia)”
.
Anak-anak Nabi Nuh berjumlah 4 orang, yaitu Ham, Sam, Yafits dan Yaam yang oleh ahli kitab dinamakan Kan’an. Yaam atau Kan’an inilah anak yang durhaka kepada Nabi Nuh yang akhirnya tewas tenggelam. Dan ada perbedaan pendapat mengenai istri Nabi Nuh, ada yang berkata bahwa dia adalah termasuk orang yang tenggelam dan juga termasuk yang sebelumnya dikatakan kekufurannya. Sedangkan ahli kitab berpendapat dia ikut masuk ke dalam bahtera dan kafir setelahnya atau ditangguhkan azab baginya hingga hari kiamat.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Rabbanians ID

18 Dec, 04:15


IMAM GEREJA INI KETAHUAN MEMALSUKAN NASKAH SURAT PAULUS

Pada postingan sebelumnya kita telah melihat bagaimana bapa gereja bernama Origen begitu kesal melihat adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh penyalib Bible. Tentu saja, Origenes bukan yang pertama merasa bingung dengan kesalahan yang terjadi pada naskah teks Perjanjian Baru. Prof. B. M. Metzger dalam "The Text Of The New Testament: Its Transmission Corruption, And Restoration" mengungkapkan bahwa Bapa Gereja lain, seperti Jerome (sekitar 347–420 M) dan Augustine (354–430 M), juga mempraktikkan kritik teks karena perbedaan yang ditemukan dalam teks Alkitab.

Bukan hanya Origen, Jerome dan Augusine saja, penentangnya Origen yakni Celsus (yang hidup selama pemerintahan Marcus Aurelius, 161–180 M) sudah mengetahuinya sekitar 70 tahun sebelumnya. Celsus adalah seorang filsuf Yunani abad ke-2 dan penentang gereja perdana. Mengenainya, Origen menuliskan karya apologetiknya dengan judul Contra Celcus (Melawan Celsus). Celsus menuliskan jika beberapa penganut Kristen seolah-olah seperti orang yang mabuk, dan mereka sendiri mengubah naskah asli injil sampai tiga atau empat atau beberapa kali (lihat; Contra Celcus 2.27).

Menyikapi hal itu, Origen memberikan membantahnya pernyataan apologetis bahwa orang Kristen tidak mengubah-ubah Injil, namun injil sebenarnya diubah-ubah oleh kelompok yang mereka sebut sebagai penganut Kristen yang sesat seperti kalompok Marcion, Valentinus, dan Lucanus. Pernyataan Origen ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya Origen sendiri menyadari fenomena itu terjadi oleh penyalin-penyalin Bible dan mengecamnya.

Namun, apakah tuduhan pemalsuan 'kitab suci' hanya terbatas pada filsuf pagan seperti Celsus? Meskipun tindakan pemalsuan secara luas dan keras dikecam, praktik ini cukup sering terjadi di awal Kekristenan. Menariknya, pemalsuan tidak hanya dilakukan oleh "kaum bidat" saja. Sebagai contoh, seorang presbiter "ortodoks" (Imam Gereja) dari Asia Kecil pernah mengakui telah memalsukan surat Apostolic Constitutions (Konstitusi Para Rasul) dan III Corinthians (3 Korintus). Dalam pembelaannya, presbiter yang akhirnya dipecat ini beralasan bahwa dia melakukannya "karena cintanya kepada Paulus.".

Di antara surat-surat Paulus, para sarjana modern sering kali mempertanyakan keaslian kepenulisan Paulus untuk beberapa surat, dan beberapa dianggap ditulis oleh penulis yang anonim (bukan Paulus sendiri) atau oleh pengikutnya setelah kematiannya. Surat-surat yang sering dikatakan anonim atau tidak ditulis oleh Paulus adalah Efesus, Kolose, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus. Surat-surat ini sering disebut sebagai bagian dari Deutero-Pauline Epistles (surat surat Deutero-Pauline) atau Pastoral Epistles (surat surat Pastoral). Banyak sarjana modern percaya bahwa surat-surat ini ditulis oleh murid-murid atau pengikut Paulus yang menulis atas namanya setelah kematiannya, karena adanya perbedaan gaya penulisan, teologi, dan konteks sejarah dibandingkan dengan surat-surat yang dianggap "asli" oleh Paulus.

Dari sini kita bisa melihat bagaimana rumitnya dinamika dalam penyalinan naskah Bible akibat sudha terpolarisasinya perilaku pengubahan-pengubahan teks agama, bahkan dengan alibi "cinta" atau mengaggap bahwa pengubahan itu dilakukan untuk tujuan baik. Fenomena ini semakin rumit lagi ketika temen-temen membaca ebook "Apakah Alkitab Masih Asli?" terkait data dan fakta dibalik dinamika menyalinan naskah Bible. Temen-temen dapat menyimak dan membacanya (serta rujukan referensinya) di link berikut:

https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible

Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait.

Rabbanians ID

05 Dec, 12:40


Alhamdulillah 🎉 sudah rilis ebook Benarkah Al-Quran Menjiplak Bible? dengan ✔️ 700 halaman ✔️ 6 bab ✔️ 1062 footnote untuk menjawab tuduhan misionaris dan orientalis bahwa Al-Quran menjiplak dari kitab-kitab lain. Ini adalah bagian kedua dari ebook edisi full menjawab tuduhan non-muslim.

DOWNLOAD SEGERA DISINI
Klik Disini
Klik Disini
Klik Disini
Klik Disini

(Vochernya jangan lupa digunakan, ada di halamannya) - promo early acces hanya berlaku sampai besok ya.

Rabbanians ID

05 Dec, 01:38


NUH DISEBUT RASUL PERTAMA

Rasul yang petama diutus adalah Nuh ‘alaihis salaam, Dalilnya adalah firman Allah, “Sesungguhnya Kami telah memberkan wahyu kepadamu sebagaman Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya…” (An Nisaa’:163)
.
Para ulama berdalil dengan ayat ini bahwa Nuh adalah rasul pertama. Sisi pendalilannya adalah dari kalimat “dan nabi-nabi yang kemudiannya”. Jika ada rasul sebelum Nuh tentunya akan dikatakan dalam ayat ini.
.
Adapun dalil dari sunnah adalah sebuah hadist shahih tentang syafa’at, ketika manusia mendatangi Nabi Adam untuk meminta syafaat, beliau berkata kepada mereka, “Pergilah kalian kepada Nuh, karena ia adalah rasul pertama yang diutus ke muka bumi”. Maka mereka pun mendatangi Nuh dan berkata: “engkau adalah rasul pertama yang diutus ke bumi…” (Muttafaqun ‘alaihi). Hadist ini merupakan dalil yang paling kuat menunjukkan bahwa Nuh adalah rasul pertama. Dan Nabi Adam sendiri menyebutkan bahwa Nuh sebagai Rasul pertama di atas muka bumi.
.
Nuh adalah rasul pertama yang diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam, Syits dan Idris termasuk golongan nabi saja. Dari Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 tahun sepeninggal Nabi Adam, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia. Penduduk yang diserunya dikenal dengan Banu Rasib.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Rabbanians ID

04 Dec, 13:08


total nyaris 700 hlm

Rabbanians ID

04 Dec, 13:08


sttt, disini kita juga bakal ngebongkar apakah Bible juga ngjiplak dari kitab lainnya 🤫😃

Rabbanians ID

04 Dec, 13:06


stay tune ya, ebook berikutnya bakal rilis segera

Rabbanians ID

03 Dec, 01:48


Kitab "Buldaniyyat As-Sakhowi" adalah sebuah karya oleh Al-Sakhawi, seorang ulama hadits dan sejarawan terkemuka dari abad ke-15. Al-Sakhawi, yang nama lengkapnya adalah Muhammad ibn 'Abd al-Rahman al-Sakhawi, terkenal dengan kontribusinya yang luas dalam bidang ilmu hadits dan biografi.

Kitab "Buldaniyyat As-Sakhowi" merupakan kumpulan biografi yang fokus pada para ulama dan tokoh penting dari berbagai kota dan wilayah, sehingga sering dikategorikan dalam genre "tabaqat" (lapisan atau kategori) dalam literatur Islam. Karya ini mengumpulkan informasi tentang para ulama dari berbagai tempat, mencatat kisah-kisah, pencapaian ilmiah mereka, dan kontribusi mereka terhadap ilmu-ilmu Islam.

Rabbanians ID

29 Nov, 23:42


𝑨𝒏𝒋𝒊𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒉𝒊𝒏𝒂 𝑵𝒂𝒃𝒊

Kisah hukuman terhadap Ibrahim al-Fazari merupakan contoh ketatnya penegakan hukum dalam konteks hukum Islam klasik terkait penistaan terhadap ajaran agama. Ibrahim al-Fazari, seorang penyair dan ahli dalam berbagai disiplin ilmu, dikenal karena penghinaannya terhadap Allah dan Nabi Muhammad. Perbuatannya ini dilaporkan kepada al-Qadhi Abul Abbas bin Thalib, yang kemudian mengumpulkan al-Qadhi Yahya bin Umar dan para ahli fiqih lainnya untuk mengadili kasus tersebut.

Berdasarkan pertimbangan hukum yang ada, para ahli fiqih dari Qairawan dan para sahabat Suhnun memutuskan bahwa hukuman yang pantas untuk al-Fazari adalah hukuman mati. Al-Fazari kemudian dihukum mati dan cara eksekusinya cukup drastis; dia disalib terbalik dan setelah itu jasadnya dibakar.

Dalam pelaksanaan hukumannya, terjadi fenomena yang dianggap sebagai tanda luar biasa; kayu salibnya berputar sendiri sehingga membelakangi kiblat, dan hal ini memicu reaksi dari orang-orang yang menyaksikan, yang kemudian bertakbir. Selain itu, ada seekor anjing yang menjilat darahnya setelah eksekusi. Menanggapi kejadian ini, al-Qadhi Yahya bin Umar merujuk pada hadits Nabi yang mengatakan, "Anjing itu tidak menjilat darah seorang muslim," yang menandakan bahwa perbuatan al-Fazari telah menempatkannya di luar komunitas Muslim.

Kisah ini menyoroti bagaimana hukuman atas penistaan dianggap serius dalam konteks sejarah Islam dan bagaimana fenomena yang terjadi selama eksekusi dapat diinterpretasikan sebagai tanda ilahi. Selain itu, kisah ini juga menunjukkan kompleksitas dan ketegasan hukum Islam dalam menangani kasus-kasus yang menyangkut penghinaan terhadap sakralitas agama.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

29 Nov, 04:23


MIRIP? awas yang anda lihat ini bukan Islam. Mereka disebut kaum Samaritan. Secara tampilan mirip Islam, tapi bukan Islam. Secara agama mirip Yahudi, tapi bukan Yahudi juga. Siapakah mereka? perkawinan Islam dan Yahudi? simak disini:

https://youtu.be/VEAuJSpjl64

💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Rabbanians ID

28 Nov, 01:37


JARAK NABI NUH DENGAN ADAM

Beliau ‘Alaihissalam bernama Nuh bin Lamak bin Mattusylikh bin Khanuk -beliau adalah Nabi Idris ‘Alaihissalam- bin Yard bin Mahla’il bin Qainan bin Anusy bin Syits bin Adam Abul Basyar ‘Alaihissalam. Beliau lahir 126 tahun setelah wafatnya Nabi Adam sebagaimana yang disebutkan Ibnu Jarir Ath-Thabari dan selainnya. Sementara menurut sejarah ahli kitab, jarak antara kelahiran Nuh dan kematian Adam adalah 146 tahun yaitu antara keduanya dipisahkan 10 abad. Hal ini dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan Al-Hafizh Ibnu Hibban, dari sahabat Abu Umamah, ia berkata bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, “Wahai Rasul, apakah Adam itu termasuk seorang Nabi?” Beliau bersabda, “Benar.” Laki-laki itu bertanya lagi, “Berapa jarak antara Adam dengan Nuh?” Rasulullah bersabda, “10 abad.” Ibnu Hibban berkata bahwa riwayat ini sesuai syarat Imam Muslim namun ia tidak meriwayatkannya. [HR Ibnu Hibban no. 6190; Ath-Thabrani (Mu’jam Al-Kabir no. 5745); Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Ash-Shahihah no. 2668].
.
Disamping itu dalam Shahih Bukhari diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Antara Adam dan Nuh terdapat jarak 10 abad, semuanya (beragama) Islam.” [Asy-Syaikh Abdullah At-Turki, pentahqiq kitab berkata bahwa ia tidak mengetahui riwayat ini dalam Shahih Bukhari, tetapi diriwayatkan Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam Tafsir (29/99) dari jalan Ikrimah]. Jika yang dimaksud abad disini adalah seratus tahun, maka jarak antara keduanya adalah seribu tahun tetapi tidak dapat dinafikan pula bahwa jaraknya lebih dari itu berlandaskan apa yang dikatakan Ibnu Abbas dengan menyertakan kata Islam dalam riwayat tersebut, yaitu bisa jadi ada jarak beberapa abad bahwa mereka tidak dalam keadaan Islam tetapi hadits Abu Umamah menandakan bahwa hanya terbatas pada 10 abad. Selain itu Ibnu Abbas menambahkan bahwa semuanya sudah memeluk Islam. Maka ini membantah perkataan ahli sejarah dan ahli kitab bahwa Qabil dan lainnya menyembah api. Dengan demikian, generasi sebelum Nuh berumur panjang. Allahu a’lam.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Rabbanians ID

26 Nov, 01:46


Kitab "At-Targhib wat-Tarhib" adalah karya yang ditulis oleh Imam Al-Mundhiri, seorang ulama hadits terkemuka. Al-Mundhiri, nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Al-Husain bin Mas'ud Al-Baghawi Al-Mundhiri, dikenal sebagai seorang ahli hadits dan penulis yang produktif dalam studi Islam.

Kitab "At-Targhib wat-Tarhib" adalah sebuah kompilasi hadits yang bertujuan untuk mendorong (targhib) umat Islam melakukan amalan baik dan mencegah (tarhib) dari perbuatan buruk melalui contoh-contoh yang diambil dari Sunnah. Kitab ini mengelompokkan hadits-hadits berdasarkan tema-tema etika dan praktik keagamaan, dengan setiap hadits yang ditujukan untuk menstimulasi keinginan melakukan kebajikan atau rasa takut akan dosa dan konsekuensinya.

Rabbanians ID

23 Nov, 04:43


🌚

Rabbanians ID

22 Nov, 23:40


𝑩𝒖𝒎𝒊 𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝑴𝒂𝒚𝒂𝒕 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒉𝒊𝒏𝒂 𝑵𝒂𝒃𝒊

Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Anas bahwa dahulu ada seorang Nasrani yang masuk Islam. Ia sempat membaca Surah al-Baqarah dan Aali Imraan dan menulis untuk Nabi Muhammad. Namun, setelah itu ia murtad kembali ke agama Nasrani dan mulai menghina Nabi dengan mengatakan, "Muhammad itu tidak tahu kecuali apa yang dituliskan untuknya saja." Sebagai balasan atas perbuatannya, Allah mematikannya. Ketika orang-orang menguburkannya, keesokan harinya, mayatnya ditemukan tergeletak di atas tanah. Komunitasnya mengira bahwa ini adalah perbuatan Muhammad dan para sahabatnya, yang mungkin telah menggali kuburan dan membuang jenazahnya.

Mereka kemudian menggali kuburan yang lebih dalam untuknya, namun, keesokan harinya, mayat itu sekali lagi ditemukan tergeletak di atas tanah. Pada titik ini, mereka menyadari bahwa apa yang terjadi bukanlah perbuatan manusia, sehingga mereka akhirnya membuang mayatnya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkomentar tentang kejadian ini, menunjukkan bahwa ketika orang tersebut berdusta tentang Nabi Muhammad, Allah menghukumnya dengan cara yang sangat jelas—jenazahnya terus-menerus ditolak oleh bumi. Ini adalah sebuah peringatan yang luar biasa bahwa hukuman tersebut adalah akibat dari kedustaannya, suatu peristiwa yang tidak biasa bagi kebanyakan mayat.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

22 Nov, 12:46


Ebook yang paling dibenci sama misionaris dan yang paling tidak diinginkan untuk dibaca oleh umat Islam. Karena isinya menguak fakta yang dapat meruntuhkan klaim-klaim misionaris dan sering digunakan untuk menjelekkan Islam.

Salah satu yang paling sering mereka gunakan, adalah klaim jika pernyataan Al-Quran jika Bible sudah mengalami pengubahan adalah dusta, ebook ini melumatkan semua kesombongan misionaris.

Segera download ebooknya disini:

https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible

Rabbanians ID

22 Nov, 12:22


Video baru rilis!, kali ini kita membuktikan bahwa benar naskah-naksah manuskrip Bible pernah diubah-ubah di masa silam.

https://youtu.be/XKRaoY1ce5E

Rabbanians ID

22 Nov, 04:20


Dalam beberapa buku rajah dan doa-doa, ditemukan ada beberapa nama Tuhan Yahudi yang telah di Arabkan, disebut sebagai asma' suryaniyah. Berikut adalah kajian pembahasannya soal nama-nama tuhan Yahudi dalam buku/kitab doa umat Islam;

https://youtu.be/vzQ-DqLrSyo

💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Rabbanians ID

21 Nov, 01:36


NAMA ASLI NABI NUH?

Merujuk pada kitab Jalaluddin As-Suyuti dengan nama Bada-i' az-Zuhur fi Waga-i ad-Duhur pada halaman 51 menjelaskan bahwa nama asli beliau bukanlah Nuh akan tetapi Abdul Ghaffar atau Yasykur. "Imam Kisa'i berkomentar Nama Nabi Nuh adalah Abdul Ghaffar atau Yasykur".
.
Suyuti menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Syam yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena seringnya dia menangis, nama aslinya adalah Abdul Ghafar (Hamba dari Yang Maha Pengampun).
.
Sedangkan menurut kisah dari Taurat nama asli Nuh adalah Nahm yang kemudian menjadi nama sebuah kota, kuburan Nuh berada di desa al Waqsyah yang dibangun didaerah Nahm.
.
Nuh mendapat gelar dari Allah dengan sebutan Nabi Allah dan Abdussyakur yang artinya “hamba (Allah) yang banyak bersyukur”.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Rabbanians ID

19 Nov, 01:45


Kitab "Arba'in Fi Usul al-Din" adalah sebuah karya oleh Fakhr al-Din al-Razi, salah satu cendekiawan dan teolog terkemuka dalam sejarah Islam. Fakhr al-Din al-Razi terkenal dengan kontribusinya yang luas dalam bidang tafsir, teologi, filsafat, dan ilmu kedokteran. Kitab ini berisi empat puluh bab atau diskusi mengenai prinsip-prinsip dasar agama (usul al-din), yang membahas tentang fondasi teologis dan kepercayaan dalam Islam.

Rabbanians ID

17 Nov, 04:37


Seorang sahabat Nabi yang dilupakan namun keberadaanya sangat signifikan dalam sirah nabawiyah

https://youtu.be/_omczJHH47s

Rabbanians ID

15 Nov, 23:38


𝑾𝒂𝒇𝒂𝒕 𝒀𝒂𝒏𝒈 𝑴𝒆𝒏𝒈𝒂𝒈𝒖𝒎𝒌𝒂𝒏

Muhammad bin Muslim bin Warah menceritakan pengalaman saat mendampingi Abu Hatim ar-Razi ketika Abu Zur’ah berada dalam sakratulmaut. Dalam keadaan tersebut, Muhammad mengusulkan untuk menalqin syahadat kepada Abu Zur’ah, namun Abu Hatim merasa malu dan menyarankan agar mereka mengulang hadits, berharap jika Abu Zur'ah mendengar, dia akan dapat menjawab.

Muhammad memulai dengan menyebut sanad hadits, "Menceritakan kepada kami Abu Ashim an-Nabil: Menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja’far," namun dia tiba-tiba lupa bagian hadits tersebut seolah-olah belum pernah mendengar atau membacanya. Abu Hatim mencoba melanjutkan, tetapi dia juga mengalami kesulitan yang sama.

Dalam kebingungan itu, Abu Zur’ah yang tampaknya tidak sadar, tiba-tiba membuka matanya dan melengkapi sanad serta matan hadits dengan tepat: "Menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar: Menceritakan kepada kami Abu Ashim an-Nabil: Menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja’far dari Shalih bin Abi ’Arib dari Katsir bin Murrah dari Mu’adz bin Jabal berkata: Rasulullah bersabda, ‘Barangsiapa yang akhir ucapannya di dunia La ilaha illa Allah maka dia akan masuk surga.’”

Setelah menyampaikan hadits tersebut, Abu Zur’ah menghembuskan napas terakhirnya. Suasana rumah pun menjadi sangat haru dengan tangisan orang-orang di sekitarnya.

Kisah ini mengilhami bahwa jika seseorang menyibukkan dirinya dengan amalan tertentu sepanjang hidupnya, maka amalan itu akan mendampingi dia hingga akhir hayatnya. Imam Abu Zur’ah, yang selama hidupnya tekun dalam mempelajari hadits, dihormati dengan mengakhirinya dengan mengucapkan sebuah hadits agung. Ini menunjukkan tanda husnul khatimah, yakni akhir yang baik. Kisah ini mengingatkan kita semua akan pentingnya konsistensi dalam amal dan doa untuk kestabilan di saat-saat akhir.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

15 Nov, 04:17


Para Nabi dari tanah Arab menurut Islam berdasarkan hadits Nabi. Siapa bilang Nabi dari tanah Arab hanya Nabi Muhammad saja. Simak disini:

https://youtu.be/aQMod-_c7yE
______
💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Rabbanians ID

14 Nov, 01:35


TIDAK BENAR NABI IDRIS DIANGKAT KE SURGA, TETAPI….

Firman Allah, “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” ayat ini seperti yang telah dijelaskan di dalam hadits riwayat Bukhari-Muslim peristiwa Isra’ Mi’raj bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam melintasinya ketika Idris berada di langit keempat. Al-Imam Ibnu Jarir meriwayatkan dari Yunus, dari Abdul A’la, dari Ibnu Wahab, dari Jarir bin Hazim, dari Al-A’masy, dari Syimr bin Athiyyah, dari Hilal bin Yasaf, dia berkata, Ibnu Abbas bertanya kepada Ka’ab sementara aku berada disitu, “Apa maksud firman Allah tentang Idris, “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi,” Ka’ab berkata, “Adapun tentang Idris, sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadanya bahwa: Aku telah mengangkat untukmu setiap hari sebagaimana amalan anak keturunan Adam. Maka Idris suka untuk menambah amalan, kemudian malaikat mendatanginya, lalu Idris berkata, “Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku begini dan begitu maka katakanlah kepada malaikat maut agar menangguhkanku hingga aku dapat menambahkan amalan-amalanku.” Kemudian malaikat itu membawanya dengan sayapnya naik ke atas langit. Ketika mereka sampai di langit keempat, malaikat maut pun menyambut, maka malaikat yang bersama Idris menyampaikan pesan Idris kepadanya. Malaikat maut berkata, “Dimana Idris?”, dijawab oleh malaikat, “Dia ada di atas punggungku.” Malaikat maut berkata, “Aku takjub karena telah dikatakan kepadaku, cabutlah ruh Idris di langit keempat, kemudian aku berkata, bagaimana mungkin aku mencabut ruhnya di langit keempat sedangkan dia berada di bumi.” Kemudian malaikat mautpun mencabut ruh Idris di langit keempat. Demikianlah, sesuai dengan firmanNya, “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.”
.
Di dalam tafsir Ibnu Abi Hatim, terdapat tambahan, Idris bertanya kepada malaikat yang membawanya, “Tanyakan kepada malaikat maut berapa sisa umurku?”, maka malaikat pun menanyakan kepada malaikat maut, malaikat maut menjawab, “Aku tidak tahu hingga aku melihatnya.” Kemudian malaikat maut melihatnya dan berkata kepada malaikat yang membawa Idris, “Kau bertanya kepadaku berapa sisa umur seseorang, sesungguhnya umurnya tinggal beberapa saat lagi.” Malaikat pun melihat ke bawah sayapnya untuk melihat Idris dan ternyata nyawanya sudah dicabut namun dia tidak merasakannya. Ibnu Katsir berkata : Riwayat ini israiliyat yang mana di dalamnya terdapat banyak kemungkaran.
.
Sementara itu, Ibnu Abi Najih berkata dari Mujahid dalam firman Allah Ta’ala, “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” Dia berkata, Idris diangkat ke langit dalam keadaan hidup, belum dicabut nyawanya sebagaimana ‘Isa Alaihissalam , namun hal ini harus dikaji lebih dalam lagi, adapun jika maksudnya adalah dia diangkat ke langit dalam keadaan masih hidup kemudian dicabut nyawanya disana maka tidak dapat dinafikan dari apa yang diriwayatkan oleh Ka’ab Al-Ahbar. Allahu a’lamu bishawab.
.
Al-Aufi berkata, dari Ibnu Abbas terkait firmanNya, “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” Maksudnya dia diangkat ke langit keenam dan wafat disana (4), demikian yang dikatakan Adh-Dhahhak. Namun hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim yang menyebutkan di langit keempat adalah lebih shahih dan sanadnya lebih terpercaya. Al-Hasan berkata tentang firman Allah, “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” Yaitu diangkat ke surga. Sementara yang lain ada yang mengatakan Idris diangkat kepada kehidupan bapaknya, Yard bin Mahla’il.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Rabbanians ID

12 Nov, 01:43


Kitab "An-Nisa'ul Muhaddithat" adalah sebuah karya yang mengkaji dan mendokumentasikan peran wanita dalam ilmu hadits, khususnya para wanita yang berstatus sebagai perawi hadits (muhaddithat) dalam sejarah Islam. Kitab ini bertujuan untuk menyoroti kontribusi signifikan wanita dalam penghafalan, penjagaan, dan penyebaran hadits Nabi Muhammad SAW.

Rabbanians ID

11 Nov, 00:05


Bruce Metzger yang referensinya kami gunakan di video ini adalah mentornya Bart D Erhman (penulis Misquoting Jesus) di Princeton Theological Seminary, dan kolaborasi mereka melahirkan buku "The Text of the New Testament: Its Transmission, Corruption, and Restoration" yang secara eksplisit mengulas ayat² bermasalah dan palsu dalam Bible. Cuma bedanya, Bruce sampai akhir hayatnya ttp dihormati sebagai Pakar Bible NT, sedangkan Bart dikritisi dan dianggap sudah keluar dari Kristen, karena karya²nya malah menghancurkan doktein Kristen.

Apapun itu, video ini dibuat dan dikemas secara akademis, bukan asumsi semata.

https://youtu.be/OdnOv2iHu9c?si=zb9ACPEZm3wDTJGT

Rabbanians ID

08 Nov, 23:37


𝑫𝒊𝒂 𝑴𝒆𝒏𝒊𝒌𝒖𝒏𝒈 𝑻𝒆𝒎𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝑼𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑴𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝑲𝒆𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒏𝒚𝒂

Mughirah bin Syu’bah, seorang sahabat terkemuka, pernah menceritakan sebuah insiden yang menunjukkan kebijaksanaan dan juga kecerdikannya dalam menangani masalah pribadi. Ketika ia melamar seorang wanita dari Bani Harits bin Ka’ab, seorang pemuda dari suku tersebut hadir dan mendengarkan pembicaraannya. Pemuda tersebut kemudian menasehati Mughirah dengan berkata, "Tuan, wanita itu tidak cocok dengan Anda." Mughirah bertanya alasan di balik pernyataan tersebut, dan pemuda itu menjawab bahwa ia pernah melihat seorang lelaki mencium wanita tersebut.

Mendengar ini, Mughirah membatalkan niatnya untuk melanjutkan lamaran dan melepaskan wanita tersebut. Namun, tidak lama setelah itu, ia mendengar bahwa wanita itu akhirnya menikah dengan pemuda yang sama yang memberi tahu dia tentang ciuman itu. Mughirah penasaran dan mengutus seseorang untuk menanyakan kepada pemuda tersebut, "Bukankah kamu yang mengabarkan kepadaku bahwa kamu melihat seorang lelaki pernah menciumnya, lantas kenapa sekarang kamu malah menikah dengannya?" Pemuda itu kemudian menjelaskan bahwa memang benar ia melihat seorang lelaki mencium wanita tersebut, tetapi lelaki itu adalah ayahnya sendiri.

Kisah ini mengandung pelajaran penting tentang pentingnya memahami konteks sebelum membuat keputusan yang penting, terutama dalam hal pernikahan. Mughirah mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diberikan tanpa mengetahui seluruh konteksnya, yang berpotensi merugikan dirinya sendiri. Kisah ini juga mengingatkan akan pentingnya integritas dan kejujuran dalam memberikan informasi, terutama jika informasi tersebut bisa mempengaruhi keputusan besar dalam hidup seseorang.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

08 Nov, 04:14


Katanya ka'bah dahulu pernah menjadi gereja karena dahulu ada patung Yesus dan Maria. Berikut bantahan dan pembahasannya:

https://youtu.be/YZg36y-TAIM

_______
💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Rabbanians ID

07 Nov, 01:34


MANUSIA PERTAMA YANG MAMPU MENULIS DENGAN PENA

Idris adalah keturunan keenam dari Adam, silsilah lengkapnya adalah sebagai berikut, Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusy bin Syits bin Adam. Idris hidup bersama Adam selama 308 tahun. Idris memiliki nama asli Khanukh (Akhnukh).
.
Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa dia adalah orang pertama yang menulis dengan pena, dan manusia pertama yang menjahit baju dan memakainya. Sedangkan manusia sebelumnya memakai pakaian dari kulit binatang. Dia juga adalah orang pertama yang mengerti masalah medis. (Lihat Al Mawsu’ah Al Arabiyah Al Alamiyah 1/379).
.
Ibnu Abbas berkata: "Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit dan Musa adalah penggembala." — Al-Hakim
.
Ia diberikan hak kenabian oleh Allah setelah Adam dan Syits. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali dalam Al-Qur'an.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Rabbanians ID

06 Nov, 14:59


Tidak bisa dibantah lagi, ini bukti² tahrif dalam bible terkuak sudah...

https://youtu.be/Qr2iLb1CmBk?si=G0lsdYgvKcs5hwm5

Rabbanians ID

04 Nov, 23:13


Kitab "Al-Inshaf fi ma Yajibu I'tiqaduhu" adalah karya yang dibuat oleh Imam Al-Haramayn Al-Juwayni, seorang ulama terkemuka dalam tradisi Sunni, khususnya dalam mazhab Syafi'i. Al-Juwayni dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam bidang teologi Islam (kalam) dan fiqh. Beliau juga merupakan guru dari Imam Al-Ghazali, salah satu pemikir dan mistikus Islam paling terkenal.

Rabbanians ID

01 Nov, 23:34


𝑴𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒀𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒔𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓𝒂 𝑱𝒊𝒏

Alkisah, seorang sahabat Anshar pergi untuk menunaikan shalat Isya’ tetapi kemudian menghilang tanpa jejak. Istrinya, dalam kebingungan, menghadap Umar bin Khattab untuk menceritakan kejadian tersebut. Umar pun menanyakan kepada orang-orang dan mendapat konfirmasi bahwa memang benar suaminya telah keluar untuk shalat Isya’ dan sejak itu tidak terlihat lagi. Umar kemudian memerintahkan kepada sang istri untuk menunggu selama empat tahun.

Setelah empat tahun berlalu tanpa kabar, sang istri kembali kepada Umar, dan kali ini Umar memperbolehkannya untuk menikah lagi setelah menjalani masa 'iddah. Sang istri menikah lagi, namun tidak lama setelah itu, suami pertamanya muncul kembali dan menuntut penjelasan dari Umar.

Suami pertamanya menjelaskan bahwa pada malam ia menghilang, dia telah disandera oleh sekelompok jin. Lama kemudian, ia berhasil dibebaskan oleh jin muslim yang menyerang kelompok jin yang menyandera dia. Para jin muslim menyatakan bahwa sebagai muslim, tidak layak untuk ia ditawan. Mereka memberinya pilihan untuk tetap tinggal atau kembali ke keluarganya, dan ia memilih untuk kembali ke Madinah, tiba di kota itu pada pagi hari.

Mendengar penjelasan ini, Umar memberikan pilihan kepada pria itu untuk kembali kepada istrinya atau mengambil kembali maharnya. Pria itu memilih untuk tidak kembali kepada istrinya karena istrinya telah hamil dari suaminya yang baru.

Kisah ini memberikan pelajaran fiqih bahwa jika seorang istri ditinggalkan oleh suaminya tanpa kabar—tidak diketahui apakah ia masih hidup atau telah meninggal—maka istri tersebut harus menunggu selama empat tahun. Setelah itu, ia harus menjalani masa 'iddah selama empat bulan sepuluh hari, dan setelah itu, ia diperbolehkan untuk menikah lagi. Kisah ini menekankan pentingnya kesabaran dan prosedur dalam menangani kasus-kasus seperti hilangnya suami.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

01 Nov, 03:59


Katanya ka'bah dahulu pernah menjadi gereja karena dahulu ada patung Yesus dan Maria. Berikut bantahan dan pembahasannya:

https://youtu.be/tfFdiVdDHbU
________
💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Rabbanians ID

31 Oct, 01:33


SOSOK MAHLA’EL (CICIT NABI SYITS)

Nabi Syits adalah saudara Habil dan Qabil, beliau dilahirkan setelah peristiwa kematian Habil karena kejahatan saudaranya, Qabil. Dikatakan bahwa usia beliau mencapai 920 tahun. Ketika ajalnya datang dia berwasiat kepada anaknya, Anusy (Enos), maka dia melaksanakan perintah Allah. Kemudian setelahnya adalah anaknya, Qanin (Kenan). Kemudian anaknya, Mahla’il, dialah orang yang diklaim merupakan moyang bangsa Persia. Dia menguasai tujuh daerah, dia juga merupakan orang pertama yang menebang pohon, membangun kota dan benteng besar. Dia yang membangun kota Babilonia dan kota Sus Al-Aqsha (begeri Khazastan, kelak terdapat kuburan Nabi Daniel), dikatakan bahwa dia mengalahkan iblis dan bala tentaranya lalu mengusir mereka dari bumi. Ia pernah membunuh makhluk sejenis yang membangkang dan menentangnya. Ia memiliki mahkota kerajaan yang agung dan pernah berpidato di hadapan manusia. Ia memegang kekuasaan selama 40 tahun lamanya.Ketika dia meninggal, tampuk kepemimpinan diwariskan oleh anaknya, Yarid.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Rabbanians ID

29 Oct, 14:10


Selamat buat temen² Rabbanians yang sudah membersamai kami, Alhamdulillah kita mendapatkan Initiative Award dari Human Initiative 🥰🥰

Rabbanians ID

28 Oct, 23:11


Kitab "Al-Ittijahul Ilmani fi Ulumil Qur'an" (الاتجاه العلماني في علوم القرآن) adalah sebuah karya yang ditulis oleh Muhammad Abdullah Draz, seorang cendekiawan Muslim dari Mesir. Kitab ini mengupas tentang pendekatan sekuler dalam studi ilmu-ilmu Al-Qur'an. Muhammad Abdullah Draz dikenal karena usahanya dalam mengeksplorasi dan menerangkan Al-Qur'an melalui pendekatan yang memadukan kajian tradisional dan kontemporer, sering kali melibatkan kritis dan analisis kontekstual.

Rabbanians ID

28 Oct, 03:49


Sebulan ga rilis video, and here we go
https://youtu.be/1gSApxHiME4?si=-Rus1SNi4SywJgYT

Rabbanians ID

26 Oct, 09:04


Video baru jam 5 sore ini ya

https://youtu.be/1gSApxHiME4

Rabbanians ID

25 Oct, 23:32


𝑲𝒊𝒔𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝑩𝒂𝒍𝒊𝒌 𝑺𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝑮𝒆𝒍𝒂𝒓

Hatim al-Asham adalah seorang ulama yang terkenal dengan kesalehannya dan kebijaksanaannya. Gelar "al-Asham" dalam konteks ini berarti 'tuli', dan ada sebuah kisah menarik yang menjelaskan bagaimana dia mendapatkan gelar tersebut.

Ceritanya bermula ketika seorang wanita datang kepada Hatim untuk bertanya tentang suatu permasalahan agama. Namun, selama percakapan, wanita itu secara tidak sengaja mengeluarkan suara kentut, membuatnya merasa sangat malu. Dalam usaha untuk menjaga perasaan wanita tersebut, Hatim berpura-pura tidak mendengar dan memintanya untuk berbicara lebih keras, “Keraskanlah suaramu.” Wanita itu merasa lega karena mengira bahwa Hatim tidak mendengar suara yang memalukan itu. Sejak itu, Hatim terkenal sebagai 'tuli'.

Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga perasaan orang lain dan pentingnya menutupi aib sesama untuk menjaga hubungan pergaulan yang baik dan harmonis. Kepekaan dan kemurahan hati Hatim dalam menangani situasi tersebut telah memberikan pelajaran berharga tentang empati dan kebijaksanaan.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

25 Oct, 02:44


Engga aja Nabi Ibrahim, mereka juga menuduh bahwa Nabi Harun telah menciptakan berhala anak sapi dna Nabi Sulaiman telah kafir menyembah berhala. Sedangkan Al-Quran mengoreksinya. Berikut pembahasannya:

https://youtu.be/Fan7TAcsxAE
_________

💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Rabbanians ID

24 Oct, 16:16


Buat yang uda download ebook ini https://rabbanians.id/Otentikkah-Bible pasti sudah dapat jawabannya 😁😁

Rabbanians ID

24 Oct, 01:33


KISAH WAFATNYA NABI ADAM

Ubay bin Ka’ab berkata, sesungguhnya ketika Adam dijemput ajal, dia berkata kepada anaknya, “wahai anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari surga,” kemudian anak-anak Adampun berangkat untuk mencarinya dan mereka bertemu dengan para malaikat yang sedang memegang kain kafan. Para malaikat bertanya, “wahai anak Adam, apa yang kalian inginkan dan kalian cari?”, mereka menjawab, “ayah kami sakit dan dia menginginkan buah surga.” Maka para malaikat berkata, “kembalilah kalian, umur ayah kalian sudah habis.” Kemudian mereka pun kembali kepada Adam. Ketika Hawa melihat mereka, ia pun mengetahui maksud kedatangan mereka lalu Adam berkata kepada Hawa, “biarkanlah aku, sesungguhnya aku diciptakan sebelummu, jangan halangi aku dengan para malaikat Tuhanku.” Kemudian para malaikat mencabut nyawa Adam, memandikannya, mengkafaninya dan menggali kuburannya kemudian menshalatkannya. Lalu mereka masuk ke dalam kuburannya dan meletakkan jasad Adam disana, kemudian mereka berkata, “wahai anak Adam, inilah sunnah kalian.” [HR Ahmad no. 10734].
.
Atha Al-Khurasani berkata, "saat adam wafat, semua makhluk menangisi beliau selama tujuh hari." demikian, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibn Asakir.
.
Banyak perbedaan pendapat mengenai tempat dikuburnya Adam, yang masyhur diantaranya adalah :
1. Adam dikubur di dekat gunung yang ketika itu ia diturunkan dari Surga, yaitu di India.
2. Adam dikubur di gunung Abu Qubais di Makkah.
3. Dikatakan, ketika topan melanda, Nuh Alaihissalam membawa jasad Adam dan Hawa di peti Tabut, kemudian menguburkan keduanya di Baitul Maqdis. Inilah yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.

Ibnu Asakir meriwayatkan, kepala Adam berada di Masjid Ibrahim sementara kakinya berada di batu besar Baitul Maqdis [HR Ibnu Asakir dari perkataan Abdullah bin Abi Farras]. Allahu a’lam.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Rabbanians ID

21 Oct, 23:20


Kitab "Al-Kabair" atau "The Major Sins" adalah karya penting oleh Imam Adh-Dhahabi, seorang ulama hadits, sejarawan, dan kritikus terkenal dalam sejarah Islam. Kitab ini fokus pada dosa-dosa besar yang disebutkan dalam Islam, menurut Al-Qur'an dan Sunnah.

Rabbanians ID

18 Oct, 23:31


𝑨𝒌𝒊𝒃𝒂𝒕 𝑺𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒊𝒍𝒊𝒉 𝑷𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏

Imran bin Khiththan, dahulu seorang tokoh ulama Sunnah, mengalami perubahan drastis dalam keyakinannya setelah menikah. Dia jatuh cinta pada sepupunya, Hamnah, yang memiliki pemahaman Khawarij dan dikenal karena kecantikannya. Meski beberapa temannya mencoba menegur, Imran bertekad menikahinya dengan harapan dapat mengubah pandangan istrinya.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya; bukan Hamnah yang berubah, melainkan Imran yang akhirnya mengadopsi paham Khawarij secara tulen. Al-Madaini menceritakan bahwa Hamnah adalah wanita yang sangat cantik, sementara Imran tidak begitu tampan. Suatu hari, terpesona oleh kecantikan istrinya, Imran merasa kagum, dan Hamnah pun berkomentar, “Saya dan kamu akan masuk surga, sebab engkau mendapat nikmat dan bersyukur (karena mendapatkan istri cantik), dan saya mendapat musibah dan bersabar (karena mendapatkan suami yang jelek).”

Syaikh Bakr Abu Zaid, saat berkomentar tentang kisah ini, menggarisbawahi bahaya dari bergaul dan menikah dengan ahli bid’ah dan pengikut aliran sesat. Dia menunjukkan bagaimana perubahan besar terjadi di Irak dari mayoritas Ahli Sunnah menjadi mayoritas Syi'ah, yang banyak dipengaruhi oleh pernikahan antara kedua kelompok tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam "al-Khuthuth al-'Aridhah" oleh Muhibbuddin al-Khathib. Kisah ini menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam memilih pasangan, terutama dalam konteks keyakinan dan aqidah.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

18 Oct, 02:38


Pernah dengar kisah Nabi Ibrahim mencari tuhan, hingga memunculkan narasi "Nabi Ibrahim Pernah Atheis"?. Ini merupakan cerita bathil yang tersebar di kalangan umat Islam. Tapi bukankan ceritanya ada dalam Al-Quran? Berikut pembahasannya:

https://youtu.be/BfNwseptf_g

__________
💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Rabbanians ID

17 Oct, 01:32


NABI PENERUS ADAM BUKAN IDRIS!

Diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishaq: “Diriwayatkan – Wallahu a’lam! – ketika Adam hampir wafat, dia memanggil putranya Syits dan menunjuknya untuk menjadi pewarisnya. Dia mengajarinya jam malam dan siang dan menunjukkan kepadanya bagaimana para makhluk harus beribadah di setiap jamnya. Dia memberitahukannya bahwa dalam setiap jamnya terdapat makhluk yang dikhususkan beribadah di dalamnya."
.
Syits berarti anugerah, itu dikarenakan beliau dilahirkan setelah peristiwa kematian Habil untuk penggantinya. Nabi Syits terpilih karena faktor kecerdasannya, ketakwaannya, kezuhudannya dan kepatuhannya, sifat-sifatnya yang mulia inilah yang membuatnya lebih unggul dibandingkan anak-anak Nabi Adam yang lainnya. Dikatakan bahwa usia beliau mencapai 920 tahun.
.
Diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari: "Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah! Berapa banyak kitab yang Allah SWT berikan?’ Dia menjawab: ‘104. Allah SWT memberikan 50 shahifah kepada Syits.’”
.
Catatan :
Nabi Syits tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an dan riwayat-riwayat yang menjelaskan mengenai beliau terutama bersumber dari ahli kitab Yahudi dan Nashrani atau riwayat Israiliyat yang tidak bisa dipastikan keshahihannya. Ada pula riwayat dari tanah Jawa yang menyebutkan bahwa beliau adalah putra Nabi Adam yang setelah ayahnya wafat, maka beliau mengembara dan tiba di suatu daerah, lalu beliau menetap disitu kemudian beranak pinak dan keturunan dari beliau inilah yang kemudian menjadi leluhur raja-raja di tanah Jawa. Terhadap kisah gharib yang tak ada asal-usulnya ini, cukuplah kita katakan, Allah-lah yang Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Rabbanians ID

14 Oct, 23:08


Kitab "Al-Ibanah 'an Usul ad-Diyanah", yang sering disebut hanya sebagai "Al-Ibanah", adalah salah satu karya penting dari Abu al-Hasan al-Asy'ari, seorang tokoh teolog Islam yang sangat berpengaruh. Al-Asy'ari adalah pendiri mazhab teologi Asy'ariyah, yang merupakan salah satu mazhab teologi utama dalam Islam Sunni, berfokus pada penggunaan rasio dan teologi dalam memahami ajaran Islam.

Rabbanians ID

11 Oct, 23:29


𝑲𝒆𝒂𝒋𝒂𝒊𝒃𝒂𝒏𝑫𝒐𝒂 𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑰𝒃𝒖

Imam Dzahabi menceritakan dalam biografi Imam Sulaim bin Ayyub ar-Razi bahwa ketika masih kecil, sekitar umur sepuluh tahun, dia belajar mengaji di kampungnya. Sang ustadz memintanya untuk mencoba membaca al-Qur'an. Sulaim berusaha membaca Surat al-Fatihah, tetapi mengalami kesulitan karena ada masalah pada lidahnya.

Sang ustadz kemudian bertanya, "Apakah engkau punya seorang ibu?" Sulaim menjawab, "Ya." Ustadz itu lalu menyarankan, "Kalau begitu, mintalah kepada ibumu agar dia berdoa supaya Allah memudahkan engkau untuk bisa membaca al-Qur'an dan meraih ilmu agama." Sulaim menyetujui dan menyampaikan hal ini kepada ibunya. Ibunya kemudian berdoa kepada Allah untuk membantu Sulaim.

Berkat doa ibunya, Sulaim tumbuh menjadi seorang yang berilmu. Dia pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu bahasa Arab, fiqih, dan disiplin ilmu lainnya. Ketika dia kembali ke kampungnya di Ray dan sedang menyalin kitab Mukhtashar al-Muzani di sebuah masjid, ustadznya yang lama mendatanginya dan mengucapkan salam, tetapi tidak mengenalinya lagi. Sang ustadz mendengar apa yang dibaca Sulaim dan tidak paham, ia bertanya, "Kapankah ilmu seperti ini bisa dipelajari?" Sulaim ingin menjawab, "Jika Anda punya seorang ibu, maka mintalah kepadanya untuk mendoakan Anda," tetapi dia merasa malu untuk mengatakan itu.

Kisah ini menekankan pentingnya doa orang tua, terutama seorang ibu, yang sangat mustajab (pasti terkabul). Oleh karena itu, bagi kamu yang menuntut ilmu, jangan hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri. Teruslah memohon pertolongan kepada Allah dan mintalah doa restu dari orang tuamu.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

11 Oct, 02:35


Gereja-Gereja dengan kubah. Pertanyaanya: kubah ala masjid kita apakah meniru gaya-gaya arsitektur gereja? berikut pembahasannya:

https://youtu.be/QnPeXrrP9R0

________
💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Rabbanians ID

10 Oct, 01:31


DISINI LOKASI HABIL DIBUNUH DAN AZAB KEPADA QABIL

Al-Imam Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanadnya, As-Suddi menyebutkan dari beberapa orang sahabat diantaranya Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas bahwa Nabi Adam memiliki anak laki-laki yang diselingi anak perempuan setiap kehamilan Hawa. Ketika Habil ingin menikahi saudari Qabil dan dia lebih tua dari Habil sementara saudari Qabil adalah seorang wanita rupawan, maka Qabil ingin bertukar dengan saudaranya itu, sedangkan Nabi Adam memerintahkan Habil untuk menikahi saudari Qabil.
.
Diriwayatkan bahwa Habil dibunuh Qabil dengan cara dipukul kepalanya dengan besi hingga tewas. Ada pula yang meriwayatkan bahwa Qabil membunuhnya dengan tombak yang ia lemparkan ke kepala Habil ketika ia sedang tidur. Dan yang lain mengatakan Qabil mencekik Habil dengan cekikan yang sangat kuat dan menggigitnya sebagaimana yang dilakukan hewan buas hingga Habil tewas seketika. Allahu a’lam. Redaksi Al-Qur’an tidak menceritakan bagaimana detil pembunuhan oleh karena itu hendaknya kita batasi pada apa yang difirmankan oleh Allah Ta’ala saja. Ahli kitab meriwayatkan bahwa pembunuhan terjadi di Gunung Qasiyun yang terletak di sebelah utara Damaskus, disebut juga sebagai gua darah. Menurut mereka di tempat inilah Qabil membunuh saudaranya, Habil, Allahu a’lam, ini adalah kabar israiliyat.
.
Diriwayatkan bahwa ketika Qabil selesai membunuh Habil, ia membawa mayat saudaranya di pundaknya selama setahun, ada yang menyebutkan selama seratus tahun. Ia kebingungan apa yang harus dilakukan atas mayat saudaranya tersebut dan terus seperti itu hingga Allah Ta’ala mengutus 2 ekor gagak.
.
As-Suddi berkata dari beberapa orang sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, ada 2 ekor gagak yang bertengkar kemudian salah satunya membunuh yang lain, gagak yang membunuh kemudian menggali lubang dan mengubur gagak yang mati. Qabil melihat mereka dan ia berkata, “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?“, kemudian Qabil pun melakukan apa yang dilakukan oleh gagak tersebut, menimbun dan mengubur mayat saudaranya. Dengan demikian, perbuatan zhalim yang pertama kali terjadi di muka bumi pun tercatat dalam sejarah umat manusia sebagai buah atas rasa dengki seorang anak kepada saudaranya karena kurban saudaranya adalah kurban yang bagus dan sehat dan diterima oleh Allah Ta’ala.
.
Mujahid menyebutkan bahwa Qabil mendapat azab yang disegerakan setelah membunuh Habil. Betisnya menyilang dan mengantung pada pahanya. Wajahnya selalu mengarah dan tertuju pada matahari ke mana pun matahari berputar. Hal itu sebagai balasan dan siksaan atas dosa, kesewenangan, kedzaliman dan kedengkiannya terhadap Habil.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Rabbanians ID

08 Oct, 13:50


Bengini bentuknya jika ebook 500 halaman kita dicetak. Temen2 yang sudah download ebooknya diperkenankan untuk dicetak (buat sendiri), namun jangan disebarkan ya :)

Temen² lebih suka yang digital atau cetak? Yang versi cetak cenderung lebih mahal karena ada biaya cetak dan cetak ya mandiri, bukan melalui penerbit...

Yang belum download silahkan download disini

https://rabbanians.id/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/Otentikkah-Bible

Rabbanians ID

07 Oct, 23:07


Kitab "Burhan fi Ulum al-Quran" adalah karya penting yang ditulis oleh Badr al-Din al-Zarkashi. Karya ini merupakan salah satu referensi klasik yang mendalam mengenai ilmu-ilmu Al-Quran, yang mencakup berbagai aspek pengetahuan terkait dengan kitab suci umat Islam ini.

Rabbanians ID

06 Oct, 08:08


"𝑵𝒂𝒋𝒊𝒔𝒏𝒚𝒂" 𝑨𝒏𝒋𝒊𝒏𝒈 𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑨𝒈𝒂𝒎𝒂 𝑯𝒊𝒏𝒅𝒖

Tidak hanya Islam, Hindu ternyata juga melarang mememlihara anjing dan emamsukkannya didalam rumah karena ketidaksucian dan kebersihannya. Dalam Śrīmad-Bhāgavatam disebutkan:

जीवा: श्रेष्ठा ह्यजीवानां तत: प्राणभृत: शुभे ।
त: सचित्ता: प्रवरास्ततश्चेन्द्रियवृत्तय: ॥ २८ ॥

"Makhluk hidup lebih unggul dibandingkan benda mati, wahai ibu yang terberkati, dan di antara makhluk hidup, mereka yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan lebih baik. Hewan yang memiliki kesadaran lebih baik dari itu, dan lebih baik lagi adalah mereka yang sudah memiliki kemampuan indra, seperti bisa merasakan, melihat, atau mendengar." (Śrīmad-Bhāgavatam 3.29.28)

Mengenai ayat ini, maka diberikan penejalsan sebagai ebrikut: Dalam ajaran Veda, anjing dianggap sebagai makhluk yang tidak bersih, sehingga tidak boleh masuk ke dalam rumah orang yang terhormat. Biasanya, anjing dilatih untuk tetap berada di luar rumah. Namun, kepala keluarga yang baik akan tetap memberi makanan prasāda kepada anjing dan kucing. Mereka akan makan di luar dan pergi. Jadi, meskipun kita memperlakukan makhluk hidup dengan belas kasihan, perlakuan kita harus sesuai dengan tingkatannya. Anjing tidak diperlakukan seperti manusia, tetapi tetap harus mendapatkan perhatian dan kasih sayang dengan cara yang sesuai. (cek https://vedabase.io/en/library/sb/3/29/28/)

Menurut tradisi Veda dalam Kitab-kitab suci, terutama Smriti, sering kali menggambarkan anjing dengan pandangan yang tidak baik.

Lihat contoh ayat berikut. Dan, ayat semacam ini bisa ditemukan di setiap teks Smriti.

"Sebuah persembahan leluhur menjadi rusak jika dilihat oleh anjing, seorang Candala, atau seseorang yang terbuang. Oleh karena itu, ia harus melakukan persembahan itu di tempat tertutup; atau sebagai alternatif, ia bisa menaburkan biji wijen di atas persembahan tersebut." (Gautama Smriti 15.28 - lihat Dharmasūtras - The Law Codes Of Āpastamba, Gautama, Baudhāyana And Vasiṣṭha (Oxford, 199) hlm. 105)

Dan ayat berikut ini:

"Para dewa tidak memakan sesajen dari orang yang memelihara anjing, yang menikahi wanita Sudra, yang dikendalikan oleh istrinya, atau yang membiarkan kekasih istrinya tinggal di rumahnya." (Vashishta Dharma Sutra 14.15)

Dalam Vahishta disebutkan bahwa jika seseorang menyentuh seekor anjing, ia akan menjadi suci kembali dengan segera setelah mandi dengan pakaian lengkap. (lihat Dharmasūtras - The Law Codes Of Āpastamba, Gautama, Baudhāyana And Vasiṣṭha (Oxford, 199) hlm. 313)

Dalam Parasara Darmasastra disebutkan: "Bagian-bagian badan orang yang dicium, dijilat, atau digaruk seekor anjing, harus disucikan dengan cara membasuhnya dengan air dan membakarnya dengan api." (Lihat I Wayan Maswinara, Parasara Darmasastra (Penerbit Paramita: Surabaya, 1999) hlm. 73)

Rabbanians ID

04 Oct, 23:26


𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑼𝒍𝒂𝒎𝒂 𝑴𝒆𝒏𝒖𝒕𝒖𝒑𝒊 𝑨𝒊𝒃 𝑾𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝑷𝒆𝒛𝒊𝒏𝒂

Dulu, ada seorang ulama dan ahli hadits yang bernama Ahmad bin Mahdi bin Rustam. Dia tidak hanya terkenal sebagai perawi hadits yang terpercaya, tetapi juga dikenal karena kekayaannya yang melimpah. Dikisahkan, dia pernah menafkahi para ulama di zamannya dengan jumlah mencapai 300 ribu dirham.

Pada suatu hari, seorang wanita mendatangi ulama tersebut, dengan keadaan sangat putus asa. Wanita itu mengaku telah diperkosa dan mengandung sebagai akibatnya. Dalam kebingungannya, ia mengklaim kepada orang-orang bahwa Ahmad bin Mahdi adalah suaminya, memintanya untuk tidak membuka aibnya. Sang ulama, mendengarkan cerita itu, terdiam.

Beberapa hari kemudian, kepala desa dan para tetangga datang untuk mengucapkan selamat atas kehamilan wanita tersebut. Sang ulama menyambut mereka dengan rasa gembira dan mengirimkan dua dinar sebagai nafkah untuk wanita itu setiap bulan. Pemberian ini terus berlanjut hingga anak tersebut berusia dua tahun, namun sayangnya, anak itu meninggal dunia. Saat itu, banyak orang datang memberikan ucapan belasungkawa, dan Ahmad bin Mahdi menunjukkan kesedihan serta kepasrahan kepada Allah.

Beberapa hari setelah kematian anak itu, wanita tersebut kembali datang dengan membawa emas, mengatakan, “Semoga Allah menutupi aib Anda, ambillah emas Anda.” Namun, dengan hati yang lapang, sang ulama berkata kepadanya, “Dinar-dinar ini adalah pemberianku untuk si kecil, dan sekarang engkaulah yang berhak mewarisinya.”

Kisah ini menunjukkan akhlak mulia sang ulama, yang tidak hanya menutupi aib wanita yang telah mencemarkan namanya, tetapi juga mendukungnya melalui masa-masa sulit. Sikap ini membawa pertanyaan besar tentang bagaimana kita seharusnya bersikap terhadap mereka yang sedang menghadapi cobaan, terutama di kalangan yang aktif dalam dakwah dan ilmu, yang sering kali menjadi sasaran penyebaran aib oleh beberapa kalangan.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://t.me/rabbanians

Rabbanians ID

04 Oct, 02:28


Misteri mayat diatas kubah makam Nabi Muhammad SAW. Berikut pembahasannya:

https://youtu.be/hBw_GEjxQig

_________
💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!