Puisi @puisi Channel on Telegram

Puisi

@puisi


Kumpulan dan wadah berpuisi para pengguna telegram.
Dikirim oleh warga telegram, dibaca oleh warga telegram.
Kirim puisi original kamu ke @temanpuisi , nanti puisi akan dipilih secara acak oleh admin untuk dipost di channel ini.

Paidpromote : @deemuaach

Puisi (Indonesian)

Selamat datang di channel Puisi! Channel ini merupakan kumpulan dan wadah bagi para pengguna Telegram yang gemar menulis puisi. Di sini, kamu bisa menemukan puisi-puisi yang dikirimkan oleh warga Telegram dan dibaca oleh warga Telegram lainnya. Jika kamu memiliki puisi original yang ingin kamu bagikan, jangan ragu untuk mengirimkannya ke @temanpuisi. Puisi-puisi yang kamu kirimkan nantinya akan dipilih secara acak oleh admin untuk diposting di channel ini, sehingga kamu bisa berbagi karya-karyamu dengan lebih banyak orang. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari komunitas puisi di Telegram ini! Jika kamu tertarik untuk melakukan paid promotion, bisa langsung menghubungi @deemuaach. Ayo bergabung dan rasakan keindahan puisi bersama-sama di channel Puisi!

Puisi

21 Nov, 12:24


Karya : @Thary_phonho

Mimik

Terjepit ....
Nada menggelitik
bermain taktik
Kepala sakit
Ruang gelap dipenuhi suara jangkrik

Oh sakit
Sempit ....
Sungguh berisik
Mata melirik
Leher seolah tercekik

Pelatuk ditarik
Namun takut salah bidik
Hahaha ... jangkrik-jangkrik
Sampai kapan akan terus mencekik
Berhenti berisik
Hingga tak lagi mengundang kritik

Hahaha ....
Sungguh berisik namun asyik
Senyumnya yang cantik
Menculik amarah hingga tak sakit

Aaahhh mimik-mimik
Bermain penuh munafik
Suaranya selalu mengusik
Namun istimewa dan unik


Bolsel ~ 11. 11. 2024
Memo

@temanpuisi tempat kamu kirim puisi orisinal kalian
@puisi akan rutin diunggah puisi-puisi pilihan
@sedih follow aja. Siapa tau bisa sedih bareng

Puisi

15 Nov, 12:52


Karya : @noblessiu


Dosa besar cinta

Di setiap pengucapan ; mu
Keutuhan daksa pecah
Terbagi kubu sengketa
Si timur akal dan barat hati
Bebal saling melantun kidung cinta
Merapal litaninya

Di setiap pengucapan kata ; ku
Tak lagi kalis sukma diri
Jiwa lagi tertimpa dosa besar cinta
Maaf gusti
Diri lagi terbuai paras ayu duniawi

Ya gusti yang kuabdi
Mogalah dahayu imanku
Mogalah tak luput namamu kurapali
Kala-kala aku besua
Dengan dosa besar cinta

~noblessiu

29 juni, 2024

Gabung @temapuisi @puisi @sedih

Puisi

13 Nov, 14:25


Karya : @alirobiansyah1997

Kepada angkasa yang menyaksikan, kusampaikan bait-bait ini terurai dari jiwa, kepada engkau, sosok yang berdiri di sana, seperti akar kokoh menghunjam tanah kehidupan.

Dari jantungmu, ada arus waktu mengalir, tak sekadar detik yang terlepas begitu saja, kau bawa ketenangan di setiap langkah, seperti ombak laut yang memeluk bibir pantai.

Tak berteriak, tetapi suaramu terdengar, dalam lirihnya angin, dalam gemuruh badai, kau taburkan kearifan di mana langkah terhenti, mengajar mereka yang hilang arah kembali.

Engkau adalah kawan senja, saudara fajar, menerangi pagi dengan kisah abadi, di bawah langit luas, namamu menjadi gema, menjadi tiang-tiang kokoh bagi jiwa yang rapuh.

Ada kesunyian, ya, hanya kau yang tahu,
namun, itu adalah kekuatan tersembunyi, seperti akar pohon yang tak pernah dilihat,
namun menopang kehidupan di atasnya.

Sebuah pujian bagi engkau, penguasa yang diam, dengan sayap waktu di kedua tangan, kau adalah kisah yang akan terus dikenang, menuntun dalam gelap dan menyala dalam terang.

-robian- β™‘

Lampung, 25 Oktober 2024.

Join langsung ke @temanpuisi buat sharing, kirim karya orisinal kalian. Akan rutin diunggah puisi pilihan di chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih.

Puisi

06 Nov, 13:41


Karya : @Yahterserahlahapa

Hakikat Pertanyaan di Dalam Pernyataan

Apa arti dari kita, yang hadir di dunia,
Saat waktu mengalir tanpa henti, tanpa suara?
Adakah kita hanya debu yang terhempas angin,
Atau titisan cahaya dalam gulita yang dingin?

Jiwa ini, mengapa selalu merindu makna,
Berjalan meniti batas antara fana dan nirwana?
Dimanakah akhir dari segala pencarian,
Ketika setiap langkah terjerat dalam pertanyaan?

Adakah tujuan di balik setiap nafas yang terhembus,
Atau kita hanya bayangan yang tak pernah terurus?
Mengapa rasa sakit seakan bagian dari perjalanan,
Namun bahagia terasa semu, bagai fatamorgana impian?

Apakah kita bebas, atau terikat dalam takdir,
Mengikuti alur, atau mampu menawar nasir?
Apakah yang hakiki, jika semua yang ada sirna,
Kenyataan hanya bayang, atau kebenaran yang sempurna?

Dalam diam, kita bertanya pada langit tak berbatas,
Tentang hakikat diri, tentang esensi yang terbatas.

10 September 2024

Gabung langsung ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih. Banyak diskusi seru di sana.

Puisi

30 Oct, 14:36


Karya : @ayamviet

Amerta Nirwana

abadi?
ya, kusebut dia abadi di dalam lirik bait setiap napas dalam guncangan renjana
di setiap jejal yang dirasakan

redum yang slalu dicintai sendunya yang disuka bak badai yang didekati

"hangat" dikatakan oleh anak yang jatuh ke dalam jurang lara
dengan tulus mendekap cakrawala hingga tidak mau melepas apa yang selalu ingin dia miliki

dia mengalahkan baskara yang slalu bersinar terang
dia mengalahkan rembulan yang slalu terlihat indah

gundah yang hilang saat menatapnya
mengusir gulita yang gamang dimasuki

padanya sang malaikat juga tersenyum

padanya juga anak itu pulang amerta nirwananya yang dia cinta ....

Banda Aceh, 17 April 2024.


Gabung langsung ke @temanpuisi @puisi @sedih

Puisi

22 Oct, 14:11


Karya : @Hahehow

*EMPAT DETIK*
Oleh: Nauval Faozi.

Empat detik, setelah kau berkata "aku mencintaimu".
Senja menolak padam berminggu-minggu di mataku.

Detik pertama, jantungku mengumumkan libur nasional kepada darah yang berada di relung-relung hati.
Kemacetan terjadi disekujur nadi sebab upacara kenaikan tingkat percaya diri.

Detik kedua, kepalaku memberi pesangon kepada kesedihan sebab pemutusan kontrak sepihak.
Seraya membuka lapangan kerja baru untuk kata-kata yang datang melamar dengan serentak.

Sedang saat detik ketiga, bibirku tak kuasa menahan seringai yang melintang dari timur ke barat.
Hingga gerahamku tak lagi mampu sembunyi, dari dunia luar yang memikat.

Bumi, 2 februari 2024


Gabung ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih.

Open paid promote (usaha, akun, chanel, event)

Puisi

19 Oct, 13:10


Karya : @malmerenak

apakah rindu masih menjadi hakku?

aku keluar rumah berdiri menantang bulan dan mengajaknya berbincang.
kataku, "Sudah kau sampaikan rinduku padanya hari ini?"

bulan tak berbicara.
ia hanya terdiam,
perlahan meredup.

"Tidurlah,
rindumu sia-sia," katanya sebelum menyelimuti diri di balik mendungnya langit malam.

7 Oktober, 2024.


Gabung ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih

Puisi

12 Oct, 15:48


Karya : @Ergotisme

Banyak pena berkeliaran
Seperti asap di himpitan pencakar langit
Semua berlomba-lomba ingin sampai
Tetapi lupa kertas mana yang berlalu
Terpakai bebas oleh tangan-tangan rawan
Setelah kebebasan menghirup aroma lamunan

"Kita" kata yang terhubung penyambung
Tanpa adanya penerus bagaimana bisa berjalan
Tetap berhenti di awal paragraf garis kertas
Kecuali ditemukan dengan pembeda

Ide bagus yang dijumpai bagai suplai amunisi
Menyerang satu garis bertulis satu kata
Hingga berbentuklah karya-karya kaya
Dan lupakan penyebab yaitu asap dari mana

-File corrupt, 1970


Gabung ke chanel @puisi, @temanpuisi juga @sedih

Puisi

07 Oct, 13:48


Karya : @AgroSantri

Kita Bukan Kuasa


awan pekat itu tak pernah pun mendera
kita yang pun tak kuasa akan jingga
mudah merona pada sepucuk rasa
tapi terima, dan takluk dalam iba
aku berlari
dan
menari
menggapai awan nan jauh tinggi

serupa rayu mukamu
menafsu pada yang semu
aku pada nafasku
punya detak sendiri yang bukan ragu


Bandung, 10 September 2024.


Gabung ke @temanpuisi tempat diskusi saling lempar puisi di @puisi. Sekalian chanel @sedih juga sabi

Puisi

02 Oct, 13:32


Karya : @Ihwa_1

.P U I S I H A M P A

Di ruang hampa,
Aku menatap kertas kosong,
Berusaha menangkap kata-kata
Yang tak kunjung datang.

Seperti burung
Terbang menjauh,
Menghindari jaring tanganku,
Seolah akan menjeratku.

Malam ini aku buta huruf,
Kata-kata yang tak datang,
Ide-ide yang menghilang,
Hingga baris bait tak terlihat di selembar kertas.

Ketidakmampuanku!
Menjadi deretan puisi
Yang hampa dan tak pernah terangkai.


September, 2024


@temanpuisi
@puisi
@sedih

Gabung aja deh

Puisi

28 Sep, 03:55


Puisi pinned Deleted message

Puisi

23 Sep, 17:53


Karya : @Melki_Unnu

SETITIK DEBU

Pada pangkuan telapak tangan pencipta
Diantara suara-suara yang gembira
Tersemat tubuh yang tak siap rumpang
Dan jiwa yang mengeja pulang

Lisan tak sempat bersarang
Kata membasuh wajah dengan peduli
Tubuh ditimang teduh yang kering
Nyawa dan drama di tepi api

Ratap napas yang berbentur sendu
Berteduh pada payung asing
Berselimut pengertian derajat liku
Yang terlihat memilih hilang

Dalam agresi hati yang bernalar
Canda telah panas dan jemu
Tiap napas adalah nyaman yang pudar
Bosan basah dan basi, setitik debu.

Surabaya, 18 Agustus 2024.
Melki_Unnu


Langsung gabung ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih. Terima kisahπŸ‘

Puisi

11 Sep, 14:47


Karya : @yhharahap

yang sia-sia dari cinta

seharusnya tak ada bukan. tapi tidakkah kau merasa, sekarang semuanya terasa sia-sia. kau hanya berkutat dengan apa yang kau rasa, apa yang kau inginkan, apa yang bagimu terdengar begitu indah, menyenangkan dan entahlah.

kau bangun di suatu malam dan ingatan pertama adalah 'apa yang telah kulakukan?' kau kosong seperti tong yang bahkan tak pernah dihantam apapun. ia berkarat hari ke hari hingga menjadi racun yang tak mampu kau temukan lagi penawarnya.

tapi sebenarnya apa yang tak sia-sia dari dunia?

cinta hanya salah satunya. dan kau adalah lainnya.


β€”nonaabuabu

7 September, 2024

Open paid promote di 3 chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih

Puisi

06 Sep, 13:52


Karya : @Roomimaji

I d e a l i s m F a n a t i s m

Hanya dari satu percikan kecil
Orang yang setadinya merasa kau hangati
Bisa memberimu jarak, bahkan meninggalkanmu pergi. Dan biasanya; kau memilih padam, mengabu, beku.
Hingga kembali menyala saat kau ditemukan seseorang yang menerima.

Bagaimana, apa kau terlahir sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan emosional seseorang saja yang katanya; bersamamu aku nyaman.
Padahal, kau sendiri seperti api di tengah himpitan badai. Seperti kasih lilin yang membakar dirinya tanpa bisa pamrih.

Apatah kau lela
Menyebutnya sebagai amsal cinta!


R . . .
Bandung


Tempat kirim puisi, diskusi diksi cuman di chanel @temanpuisi @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Terima kisahπŸ‘

Puisi

03 Sep, 15:09


Karya : @fi_adv


Jika cinta itu konsonan, maka peran tanggung jawab terhadap perasaan adalah huruf vokal.

Cintamu terdiri dari beberapa huruf abjad, satu konsonan dan satu huruf vokal. Kau pikir, jika hanya ada salah satu diantara keduanyaβ€”kau bisa memanggil namanya dengan sebutan kekasih? Kau bisa tahu kelekatan huruf-huruf yang terbentuk agar bisa terbaca oleh mata hati?

Tidak Nona, temukanlah lebih dulu kelekatan yang membentuk cinta yang kau beri. Satu peran saja tidak cukup; karena cinta memikul banyak peran yang terbagi pada setiap individu selama ia hidup.

Jangan sebut cinta jika kau hanya menyukai salah satu huruf vokal saja. Jangan sebut cinta jika kau tak menerima bahwa kelima huruf vokal secara bergantian memerankan haknya.

Siapa namamu?
Coba eja tanpa huruf vokal secara menyeluruh. Coba eja arti konsonannya hidup yang kau pilih. Yang tertulis, yang tertera sebagai pilihan sejak sebelum kau lahir, itulah yang sebaik-baiknya kau renungi.

Bukan cinta namanya jika kau sendiri tak menerima dengan tulus cinta itu sendiri yang hanya 1% dari 99% cinta dari Sang Maha Cinta.


BukanDylanβ€”07 Juni 2024.



Langsung gabung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih yah!

Puisi

29 Aug, 15:19


Karya : @Dassein44

MERDEKA

merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini

di depan dada yang kian membusung,
dasi tergerai.
kaki yang penuh kapal
menginjak kepala ibu pertiwi yang meronta-ronta melerai,
tanpa kepal

merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini

kaki-kakinya yang melepuh
berendam dalam api yang memburu dan menipu
ibu tak lagi pertiwi
tak lagi ibu

merdeka sana merdeka sini,
demi negara yang merdeka ini

kian tiada ibu
tiada pertiwi
hanya upeti
hanya api

merdeka sana, sana merdeka
sini?
: merdeka

17 agustus 2024


@temanpuisi @puisi @sedih. Gabung aja dehπŸ‘

Puisi

16 Aug, 14:41


Karya : @rekahmausuf


PEJAM

Sesenggukan tangis kemarin sore
Basah lagi
Rintik gerimis di muka pagi
Cepatlah kering
Terik sengat punggung siang
Berlalulah teduh
Senja yang sendu
Tidurlah engkau dalam timangan purnama
Embuslah
Ratap napas burung hantu
Menyela sepi,
Menyela sepi–
Menyela sepi.

Karanganyar, 23 Juli 2023.


Gabung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih.

Puisi

11 Aug, 14:25


Karya : @klairooo


Sebelum memeluk malam



Kuharap tak ada pagi terakhir,
Untuk saat ini,
Napas adalah kompas untuk perjalanan yang begitu jauh,
Hanya dapat meraba jalan,
Mendengar seruan lalu berlari ke arah Tuhan.

Bagaimana caraku sampai?
Tidak penting hingga siang menjemput malam,
Bagaimana caraku tahu?
Tidak yakin hingga detik per detik terlelap oleh waktu.

Tak ada persiapan,
Takdir kubaca dengan perlahan,
Bolehkah tertidur di sela-sela tangis?
Bolehkah terbangun di sela-sela gerimis?

Solo, 6 Juli 2024.



Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Terima kisahπŸ‘

Puisi

02 Aug, 13:20


Karya : @Lukkkksss

KAUM PARA PENDOSA
Oleh: Cak Ab

Petang selimutkan keheningan
Demi menyemarakkan durja yang suram
Atas biadabnya cakra semesta
Gelita memanifestasikan
Segala yang tak tersuratkan terang

Petiklah rembulan
Jelmakan ia sinaran nyata
Di kelam serapah para kaum pendosa
Sunyi tiada nama
Dingin, tetapi bermakna

Geram pada malam
Tak lenyapkan suram
Gusar pada siang
Tak sinarkan bayang

27 Juli



Gabung langsung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih

Puisi

29 Jul, 15:46


Karya : @abdul_turge

KEPADA DIAM

kata terlalu panas dan jemu
untuk hanya duduk menunggu layu
aku memilih bergerak maju
di tengah sunyi itu
aku memilih jadi suara lain
dan penuh dengan makna yang berat
agar nanti,
ketika bisu suaraku
kau tahu bahwa aku pernah bicara padamu

seperti botol kosong di bar yang sepi
seperti pria tua yang tidak tahu caranya berhenti
seperti malam yang terlalu larut
aku bicara,
karena diam tak pernah memihak siapa pun.

(Jakarta, 2023)


Kirim puisi kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah di chanel @puisi. Join chanel sekalian juga ke @sedih. πŸ™