Oase Iman @oaseiman Channel on Telegram

Oase Iman

@oaseiman


Oase Iman (Indonesian)

Selamat datang di Oase Iman! Channel ini adalah tempat untuk semua orang yang ingin memperkuat iman dan mendapatkan inspirasi spiritual. Dengan bergabung di sini, Anda akan menemukan beragam konten yang mengangkat nilai-nilai keagamaan dan membantu Anda dalam perjalanan spiritual Anda. Oase Iman menyediakan artikel, kutipan, doa-doa, dan cerita inspiratif yang akan memotivasi dan memberi semangat kepada setiap anggota. Siapa pun boleh bergabung, independen dari latar belakang keagamaan mereka. Jadi, jika Anda mencari tempat untuk merenungkan, belajar, dan berbagi tentang iman, Oase Iman adalah pilihan yang sempurna untuk Anda. Bergabunglah sekarang dan tambahkan warna baru dalam perjalanan spiritual Anda!

Oase Iman

22 Nov, 14:10


AMBISI YANG TAK BERKESUDAHAN

@ Cahyadi Takariawan

Menurut Imam Al-Ghazali, manusia mudah berpanjang angan-angan. Mereka berangan-angan tentang kesenangan dunia, seakan bakal hidup selamanya.

Mereka berangan tentang popularitas, pujian, puncak karier, kesuksesan, kekayaan, jabatan tertinggi, fasilitas mewah, dan lain sebagainya.

Mengapa bisa panjang angan-angan? Menurut Imam Al-Ghazali, sebab utama adalah karena cinta dunia.

Apabila seseorang sudah dimasuki rasa cinta dunia, maka hatinya akan merasa berat untuk berpisah darinya.

Hatinya tidak bisa berpikir tentang kematian yang merupakan sebab perpisahannya dengan dunia. Setiap orang yang membenci sesuatu, pasti menolaknya.

Sementara itu manusia sangat terobsesi dengan angan-angan palsu. Ia membayangkan dirinya menjadi seseorang sesuai dengan obsesinya. Seakan mereka akan hidup kekal di dunia.

Mereka mengangankan berbagai hal yang diperlukan untuk hidup selamanya di dunia, seperti harta kekayaan, rumah mewah, kendaraan bergengsi, pakaian dan asesoris branded, dan semua kesenangan dunia. Hatinya hanya terkonsentrasi dan tertambat pada pikiran seperti ini, tidak lagi mengingat kematian.

Jika kadang-kadang terlintas ingatan kematian, mereka akan berkata kepada diri sendiri, “Masih banyak waktu, nanti saja bertaubat kalau sudah tua”.

Bila sudah tua, mereka berkata, “Nanti saja bertaubat, kalau sudah renta”. Begitu seterusnya, tanpa ada habisnya.

Demikianlah ia terus menunda-nunda dan tidak melakukan persiapan untuk kehidupan akhirat. Mereka menunda hari demi hari, kesibukan demi kesibukan, hingga akhirnya direnggut kematian pada saat yang tidak terduga.

Orang yang suka menunda-nunda kebaikan, tidak mengetahui bahwa sesuatu yang membuatnya menunda pada hari ini, akan menyertainya pula esok hari. Bahkan semakin lama semakin kuat dan kokoh.

Mereka mengira bahwa orang-orang yang tenggelam dalam kesenangan dunia, akan punya kesempatan untuk melepaskannya di akhir usia. Padahal tak ada yang mengetahui, kapan alkhir usia.

Pangkal panjang angan-angan ini adalah karena terlalu cinta dunia. Akhirat dilupakan dan tak dipedulikan.

Waspadalah.

Sumber: Said Hawwa, Mensucikan Jiwa, Robbani Press, Jakarta, 2003, halaman 128 - 129.

@oaseiman

Oase Iman

20 Nov, 07:23


Apakah Kamu Tidak Ingin Diampuni Allah?

Oleh: Cahyadi Takariawan

Apa yang akan Anda lakukan, jika orang yang selalu Anda bantu selama ini justru memfitnah keluarga Anda?

Ini yang pernah terjadi pada diri Abu Bakar Ash-Shidiq. Ia memberikan bantuan rutin kepada Misthah bin Utsatsah, salah satu kerabat yang sangat miskin.

Bukan ucapan terimakasih yang Misthah berikan, ia justru turut menyebarkan fitnah keji terhadap A’isyah dalam peristiwa haditsul ifki.

“Demi Allah, aku tidak akan memberi nafkah kepadanya (Misthah bin Utsatsah) lagi untuk selamanya, setelah apa yang ia katakan kepada A’isyah,” ucap Abu Bakar.

Allah menurunkan koreksi atas sikap Abu Bakar tersebut.

“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada”.

“Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nur: 22).

Setelah mendengar turunnya ayat tersebut, Abu Bakar berkata, “Baiklah. Demi Allah, sungguh aku suka bila Allah mengampuniku.”

Bahkan Abu Bakar berkata, “Aku tidak akan berhenti memberi nafkah kepadanya untuk selamanya.”

Luar biasa kebesaran jiwa Abu Bakar. Membantu orang yang selalu memuji diri kita, tentu mudah kita lakukan. Bagaimana jika harus membantu orang yang memfitnah kita? Tentu sangat berat.

@oaseiman

Oase Iman

18 Nov, 23:55


*ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢِ*
*ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ*

*SIAPA DIANTARA KAMU YANG LEBIH BAIK AMALNYA*

Shahabat-shahabatku !
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَٰوةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ

*"yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,"* (QS. Al-Mulk 67: 2)

Shahabatku yang dimuliakan Allah, salah satu tanda kekuasaan Allah adalah Dia Allah SWT yang menghidupkan dan mematikan, kehidupan dan kematian merupakan bagian dari makhluk-Nya. Dialah Allah yang memberi kehidupan bagi yang Dia kehendaki dengan menghidupkan sesuatu yang sebelumnya mati, dan setelah itu mematikannya tanpa ada kehendak dari makhluk itu; karena kehendak menghidupkan dan mematikan hanyalah milik Allah.

Dan ayat ini menjelaskan hikmah dari adanya kehidupan dan kematian; yaitu sebagai ujian bagi hamba-hamba-Nya, agar jelas kebaikan orang yang baik dan keburukan orang yang buruk. Allah Maha Kuasa, keputusan dan perintah-Nya pasti terlaksana, dan Dia Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dan memperbaiki diri."

Shahabatku yg dimuliakan Allah, mari berdo'a semoga kita dan seluruh anggota keluarga kita, husnul khatimah, dan menghadap Allah dalam keadaan beriman dan beramal shaleh serta bersih dari semua dosa. Aamiin yaa Robbal 'Aalamiin.

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ

بالله التوفيق والهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

@oaseiman

Oase Iman

17 Nov, 23:05


"Ahh Nanti Saja.."

Sebagian dari manusia, ketika akan melakukan kebaikan selalu berkata
"Ahhh nanti saja.."

Kumandang Adzan telah menggema, sebenarnya tau kalau waktu sholat telah tiba dan bisa pula segera melaksanakan nya. Namun hati berkata "Ahh nanti saja.."

Tilawah yang seharusnya selesai dalam saat ini juga, namun enggan melakukannya dan berkata "Ahh nanti saja.."

Ketika membaca tabloid penerbit yayasan anak yatim yang bertuliskan "Salurkan sedekah anda untuk anak yatim melalui yayasan kami, mandirikan umat melalui zakat" . Ketika itu langsung melihat dompet yang sebenar nya cukup untuk sedekah, tapi lagi-lagi berkata "Ahh nanti saja.."

Karena telah hidup mapan dan tempat tinggal jauh dari orang tua, sang ibu sering mengirimkan pesan singkat untuk putra/putri nya untuk sekedar menanyakan kabar dan sedikit mengobati rasa rindu nya, sebenar nya si anak pun bisa langsung membalas pesan tersebut. Karena kesibukan dunia, akhir nya tetap saja berkata "Ahh nanti saja.."

Sang ayah yang sudah renta telah tak berdaya lagi menopang tubuh nya karena penurunan fungsi kondisi tulang-tulang di kaki nya. Sebenar nya si anak bisa saja meluangkan waktu untuk menjenguk dan mendo'akan ayah nya yang keadaan nya semakin memburuk.
Namun tetap saja berkata "Ahh nanti saja.."

Saat waktu termakan usia, begitu banyak tindakan yang di sesali nya ucapan "Ahh nanti saja.." apakah masih berlaku ketika pintu taubat telah ditutup
Ketika cambuk malaikat sudah di depan mata
Ketika tilawah tiada lagi berguna.

Ketika amalan sholat yang tak bisa lagi menolong
Ketika sedekah yang tak berarti lagi
Ketika sang ibu telah terbujur lemah dengan mata tertutup berharap mendapat kabar bahagia dari putra-putrinya hingga akhir hayat nya
dan Beliau kini tak bisa lagi mendo'akan mu

Ketika sang ayah tak mampu bernafas dan tak bisa berjumpa dengan putra putrinya hingga tutup usia, dan kini beliau tak bisa lagi engkau temui

Menyesal percuma
Berduka, meratap tak ada lagi artinya.

Lalu masih kah di antara kita yang untuk melakukan KEBAIKAN masih berkata "Ahh, Nanti Saja.."

Renungi
Renungi
Renungi..

Oleh : Naafi Rachmadhani
Rumah Dakwah Indonesia - RDI

@oaseiman

Oase Iman

16 Nov, 12:44


BILA HARI INI

1 . Bila Hari Ini Belum dapat Memberi Kebahagiaan pada Sesama, usahakan Hari Ini Tidak Menyakiti Orang lain.

2 . Bila Hari Ini Belum dapat Melakukan Amal Sholeh, usahakan Hari Ini Tidak Melakukan Dosa.

3 . Bila Hari Ini Belum dapat Berakhlak Mulia, usahakan Hari Ini Tidak Menyimpan Hati Buruk pada Sesama.

4 . Bila Hari Ini Belum dapat Menghargai Orang lain, usahakan Hari Ini Tidak Memberi nilai Berlebih pada Diri Sendiri.

5 . Bila Hari Ini Belum dapat Memberi Manfaat, usahakan Hari Ini Tidak Memberi Mudharat bagi Sesama.

6 . Bila Hari Ini Belum dapat Menciptakan Suasana yang Menyenangkan bagi Orang lain, usahakan Hari Ini Tidak Melakukan Kemarahan dan Kebencian pada Sesama.

7 . Bila Hari Ini Belum dapat Mengingat Kebaikan Orang, usahakan Hari Ini dapat Melupakan Keburukan Orang lain.

8 . Bila Hari Ini Belum dapat Beramal dengan Ikhlas, usahakan Hari Ini dapat Membebaskan Diri dari Pujian Org lain.

1⃣ Makna dari Kehidupan Bukan Terletak pada seberapa Bernilainya Diri Kita, Tetapi seberapa Besar Bermanfaatnya Kita bagi Orang lain.

2⃣ Jika Keberadaan Kita dapat Menjadi Berkah bagi Banyak Orang, barulah Kita Benar- Benar Bernilai.

Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat.

@oaseiman

Oase Iman

13 Nov, 11:17


CERITA TENTANG LIQO...

Ketika aku ditanya seberapa besar pengaruh LIQO terhadap Diriku.

LIQO... berarti sarana pembenahan diri yang dijalin melalui ukhuwah yang sangat erat.

LIQO... Berarti tempat diri menggantung harap untuk mendapatkan perhatian dalam prinsip ta'aruf tafahum dan takaful.

LIQO..Berarti transformasi kelemahan menjadi kekuatan, kemalasan menjadi kerajinan,sifat pasif menjadi aktif berkegiatan.

LIQO... berarti kita bisa bercermin di dalam kaca yang bening dimana kita bisa melihat segala kekurangan dan kekuatan yang sebenarnya kita tanpa ada yang kita tutupi.

Cantik dan buruk amalan tercermin dalam muhasabah pekanan.

LIQO........... berarti kesetiaan terhadap qiyadah yang akan menyambungkan kita kepada tali ajaran Rasulullah SAW dalam Tarbiyah.

Ketika aku ditanya mengenai Murobbi..

Dulu bagiku ..Murobbi adalah orang tua bagiku karena didalam dirinya ku lihat figur ibu dan sekaligus bapak tidak peduli ia lebih muda dari diriku

Dulu bagiku..Murobbi adalah penyembuh bagiku karena didalam dirinya kulihat figur seorang dokter yang selalu berusaha keras mendedikasikan ilmunya untuk kesembuhan pasien tidak peduli pasien kaya atau miskin, terkenal atau tidak atau bahkan kerabat atau bukan.

Bagiku...Murobbi adalah tali penyelamat yang mengenalkan dienul Islam kepadaku sehingga aku Yakin ketika kelak diakhirat nanti amalku ditanya ia akan menjadi saksi yang membelaku.

Subhanallah ....Sungguh nikmat hidayah yang tidak akan pernah aku lepaskan lagi.

Jujur pernah karena suatu keadaan aku terhempas...

Begitu lama karena ketidak berdayaan namun Ingatan akan LIQO dan Murobbi tertanam manis di kalbu menjadi memori yang selalu dirindukan.

Sungguh aku tak pernah menyesal menjadi orang yang kembali.😌

Nb. LIQO = UPA

@oaseiman

Oase Iman

12 Nov, 15:46


Percakapan Guru dan murid

Seorang guru besar di depan audiens nya memulai materi kuliah dengan menaruh topless yg bening & besar di atas meja.

Lalu sang guru mengisinya dengan bola tenis hingga tidak muat lagi. Beliau bertanya: "Sudah penuh?"

Audiens menjawab: "Sdh penuh".

Lalu sang guru mengeluarkan kelereng dari kotaknya & memasukkan nya ke dlm topless tadi. Kelereng mengisi sela2 bola tenis hingga tdk muat lagi. Beliau bertanya: "Sdh penuh?"

Audiens mjwb: "Sdh penuh".

Setelah itu sang guru mengeluarkan pasir pantai & memasukkan nya ke dlm topless yg sama. Pasir pun mengisi sela2 bola & kelereng hingga tdk bisa muat lagi. Semua sepakat kalau topless sdh penuh & tdk ada yg bisa dimasukkan lg ke dalamnya.

Tetapi terakhir sang guru menuangkan secangkir air kopi ke dalam toples yg sdh penuh dgn bola, kelereng & pasir itu.

Sang Guru kemudian menjelaskan bahwa:
"Hidup kita kapasitasnya terbatas spt topless. Masing2 dari kita berbeda ukuran toplesnya:

🔹Bola tenis adalah hal2 besar dlm hidup kita, yakni tanggung-jawab thdp Tuhan, orang tua, istri/suami, anak2, serta makan, tempat tinggal & kesehatan.

🔹Kelereng adalah hal2 yg penting, spt pekerjaan, kendaraan, sekolah anak, gelar sarjana, dll.

🔹Pasir adalah yg lain2 dlm hidup kita, seperti olah raga, nyanyi, rekreasi, Facebook, BBM, WA, nonton film, model baju, model kendaraan dll.

🔹Jika kita isi hidup kita dgn mendahulukan pasir hingga penuh, maka kelereng & bola tennis tdk akan bisa masuk. Berarti, hidup kita hanya berisikan hal2 kecil. Hidup kita habis dgn rekreasi dan hobby, sementara Tuhan dan keluarga terabaikan.

🔹Jika kita isi dgn mendahulukan bola tenis, lalu kelereng dst seperti tadi, maka hidup kita akan lengkap, berisikan mulai dr hal2 yg besar dan penting hingga hal2 yg menjadi pelengkap.

Karenanya, kita harus mampu mengelola hidup secara cerdas & bijak. Tahu menempatkan mana yg prioritas dan mana yg menjadi pelengkap.
Jika tidak, maka hidup bukan saja tdk lengkap, bahkan bisa tidak berarti sama sekali".

Lalu sang guru bertanya: "Adakah di antara kalian yg mau bertanya?"

Semua audiens terdiam, karena sangat mengerti apa inti pesan dlm pelajaran tadi.

Namun, tiba2 seseorang nyeletuk bertanya: "Apa arti secangkir air kopi yg dituangkan tadi .....?"

Sang guru menjawab sbg penutup: "Sepenuh dan sesibuk apa pun hidup kita, jgn lupa masih bisa disempurnakan dgn bersilaturahim sambil "minum kopi" ..... dgn tetangga, teman, sahabat yg hebat. Jgn lupa sahabat lama.

Saling bertegur sapa, saling senyum bila berpapasan ..... betapa indahnya hidup ini !

Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat.

@oaseiman

Oase Iman

11 Nov, 12:29


Percantik Istri Anda, Agar Tidak Tergoda Perempuan Lain

Cahyadi Takariawan

Salah satu cara mencegah agar ketertarikan terhadap perempuan lain tidak berkembang adalah dengan mempercantik istri.

Imam Ibnul Jauzi dalam kitab Shaidul Khatir memberikan nasihat sangat berharga untuk suami dan istri. Jika lelaki merasa tertarik atau tergoda dengan perempuan lain, hendaknya ia segera mengurus istrinya agar tampil lebih baik dan lebih menarik bagi dirinya.

Berikut nasihat Imam Ibnul Jauzi.

“Terkadang seorang lelaki melihat seorang perempuan yang menurutnya perempuan itu lebih cantik dari istrinya. Dalam benaknya, yang muncul hanya hal-hal yang indah dan menarik dari perempuan itu. Pikirannya hanya berisi sisi-sisi baik perempuan itu.

“Lalu ia pun berusaha menikahinya. Jika keinginannya itu tercapai, perempuan itu telah menjadi istrinya, ia pun mulai melihat kekurangan yang selama ini tidak tampak dan tak pernah terpikirkan. Ia pun kemudian merasa bosan.

“Karena itu, seyogyanya lelaki berakal itu konsentrasi pada istrinya saja. Ia meminta dan memfasilitasi istri untuk mempercantik diri. Setelah itu ia pejamkan mata dari mencari-cari kekurangannya. Insyaallah hatinya tenteram”.

Nasihat Ibnul Jauzi tersebut sungguh luar biasa, karena terkadang lelaki menjadi lupa diri saat sudah tertarik dan tergoda dengan perempuan lain. Dia tidak bisa mengendalikan diri, dan cenderung mengikuti keinginan serta selera syahwatnya.

Kondisi ketertarikan dan ketergodaan ini adalah peristiwa sesaat. Padahal, kalau dia mau berpikir panjang jauh ke depan, perempuan yang tampak menarik dan sempurna ini, diapun memiliki banyak kekurangan dan kelemahan.

Sementara itu, istri anda bisa anda fasilitasi untuk mempercantik diri sehingga semakin membahagiakan anda.

@oaseiman

Oase Iman

10 Nov, 20:41


“Tidak ada kegembiraan sama sekali bagi orang yang tidak punya hasrat dan impian. Tidak ada kesenangan sama sekali bagi orang yang tidak punya kesabaran".

"Tidak ada kenikmatan sama sekali bagi orang yang tidak pernah mengalami penderitaan. Dan tidak ada kenyamanan sama sekali bagi orang yang tidak pernah mengalami kesusahan”.

--Ibnul Qayyim Al-Jauzi

@oaseiman

Oase Iman

10 Nov, 20:02


Seorang pemburu memasuki hutan untuk mencari binatang yang bisa dipakai untuk makan keluarganya hari itu. Tetapi tidak seperti biasanya, ia tidak menemukan binatang yang cukup besar, yang bisa mengobati rasa lapar keluarganya. Dalam kebingungannya itu, ia melihat seekor burung dan berhasil menangkapnya. Lumayan untuk pengganjal perut sambil mencari buruan yang lebih besar, begitu mungkin pemikirannya.

Tetapi tanpa disangkanya, tiba-tiba burung itu berbicara layaknya manusia, “Apa yang engkau inginkan dengan menangkapku ini??”

Pemburu itu berkata, “Aku akan menyembelih dan memakanmu!!”

Burung itu berkata, ”Itu tidak akan menyelesaikan masalah, aku tidak akan bisa mengobati rasa laparmu!!
Tetapi aku akan memberikan tiga pelajaran berharga kepadamu, pertama saat aku ada di tanganmu (masih di tangkap), kedua saat aku berada di atas pohon, dan ketiga saat aku telah ada di atas bukit.”

Sang pemburu yang memang cukup penasaran dengan adanya burung yang bisa berbicara itu, langsung saja berkata, “Jelaskanlah pelajaran yang pertama!!”

Sang burung berkata, “Janganlah engkau merasa sedih dan menyesal dengan sesuatu yang telah lepas darimu….!!”

Sejenak sang pemburu merenungi ucapannya itu, kemudian berkata, “Apakah pelajaran yang kedua??”

Sang burung berkata, “Lepaskan dulu aku!!”

Si pemburu segera melepaskannya, dan burung itu hinggap di atas dahan, lalu berkata, "Wahai manusia, janganlah engkau meyakini bahwa sesuatu itu ada, padahal hakekatnya tidak ada!!”

Kemudian burung itu terbang lebih jauh dan hinggap di bukit. Tanpa diminta burung itu berkata lagi, “Wahai manusia, andaikata engkau jadi menyembelih diriku, engkau akan menemukan dua intan di paruhku, yang masing-masing beratnya 77,88 gram…!!”

Pemburu itu terkejut mendengar perkataan sang burung, ia sangat sedih dan menyesal, tetapi tidak mungkin ia menangkapnya lagi karena burung itu telah cukup jauh di atas bukit. Tetapi, seperti teringat sesuatu, ia berkata, “Wahai burung, apakah pelajaran ketiga yang engkau janjikan??”

Burung itu tertawa dan berkata, “Wahai manusia, baru saja engkau memperoleh dua pengajaran, dan dalam sesaat ini engkau telah melanggar (melupakan)nya. Mengapa pula engkau bersedih telah melepaskanku? Dan bagaimana mungkin engkau begitu saja mempercayai ada dua butir intan di paruhku? Berat tubuhku tidak sampai 77,88 gram, bagaimana bisa ada dua intan masing-masing beratnya 77,88 gram?”

Sang pemburu tampak termangu-mangu mendengarnya, kemudian sang burung berkata lagi, “Itulah gambaran kehidupan dunia, suka atau tidak, sengaja atau tidak, pada akhirnya engkau harus melepaskannya juga. Begitu juga dengan segala janji keindahan dan kenikmatannya, pada hakekatnya hanya tipuan semata. Karena itu, berupayalah dengan sungguh-sungguh untuk meraih sesuatu yang engkau tidak akan pernah terlepas darinya, dan sesuatu yang kenikmatannya akan selalu engkau rasakan tanpa akhir!!”

Semoga kita menjadi lebih baik dan bermanfaat.

@oaseiman

Oase Iman

04 Nov, 06:37


Ayah bunda....

Satu teladan lebih baik daripada seribu nasihat.

Dahulukan Tobat sebelum Obat
Mari kita libatkan Allah dalam membersamai anak-anak kita..

Join channel
Parenting islami
https://t.me/parenting_islami_nnk

Oase Iman

04 Nov, 00:57


Carilah keberkahan dari setiap usaha dan jerih payahmu...

@oaseiman

Oase Iman

03 Nov, 11:52


CAN'T BE.. WITHOUT ALLAH'S HELP

Assalamu'alaykum..
This is my copy paste version!
The first born who is constantly and humbly growing with their hectic parent. The one who was patiently joining our PhD journey and a big sister of two. This is an appreciation post for her.

Selamat kakak atas prestasi selama ini, menjadi:
1. Duta literasi
2. Juara 1 lomba puisi
3. Juara terbaik lomba pidato
4. Hafalan terbanyak saat super camp Al-Qur'an
5. Siswa terdisiplin saat MOS
6. Best student of the month

Yg menarik adlh percakapan kami di malam itu. Bagi sy, keberhasilan adlh titik temu antara ikhtiar terbaik kita dgn keridhoan-Nya..

B: Well done kakak!
N: Alhamdulillah Bunda.. aku pdhl baru pertama kali ikut lomba pidato krna diminta Bu Guru. Allah bantu padahal aku deg2an bgd pas pidato. I can't bunda, without Allah's help.. (kata si sulung)
M: Mu'adz jg bisa dapat nilai 100 karena baca bismillah pas ujian, ujar si abang tdk mau ketinggalan
B: Masya Allah.. Tabarakallah..

"I can't Bunda, without Allah's help.."
Mgkn kalimat itu terdengar sederhana, namun sesungguhnya syarat makna. Saat dimana kalimat berserah itu terdengar begitu indah. Saat keberhasilan itu bermuara kpd pemilik-Nya, saat ikhlas digantungkan kpd Dzat yg menggengam dunia. Maka berhasil dan gagal adlh bagian dari etape pendewasaan dari-Nya..

Maka bagi kami, tak cukup hny merenda usaha, namun menyertakan tawakkal dlm setiap perjalanannya. Bukan.. sesungguhnya keberhasilan itu bukan mutlak krna usaha2 qt, namun krna Allah mampukan qt di tengah keterbatasan seorang hamba. Maka jgn pernah menuhankan ikhtiar qt, krna dlm 1 helai daun yg berguguran pun, sdh terukir garis takdir atas iradat-Nya..

Bergantunglah pada-Nya, niscaya qt tidak akan pernah kecewa..

The most humble statement is 'I am nothing without Allah'.
And the most powerful statement is 'With Allah, I can do everything'.

#masyaAllah #tabarakallah #tawakkal #ntms #shalihadaughter

Fb. Dewi Nur Aisyah

Oase Iman

02 Nov, 09:05


KEBERKAHAN MENIKAH
Cahyadi Takariawan


Menikah akan mendatangkan berkah, yaitu bertambahnya kebaikan. Salah satu kebaikan itu adalah rezeki yang halal dan thayib.

Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. An Nur: 32).

Tentang ayat di atas, Ibnu Mas’ud ra berkata,

التمسوا الغنى في النكاح

“Carilah kaya (hidup berkecukupan) dengan menikah” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim).

Dalam kitab An-Nukat wal ‘Uyun dijelaskan, “Jika kalian miskin maka Allah yang akan mencukupi rizki kalian. Boleh jadi Allah mencukupinya dengan memberi sifat qana’ah (selalu merasa cukup) dan boleh jadi pula Allah mengumpulkan dua rizki sekaligus”.

Rasulullah saw bersabda,

ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الْأَدَاءَ

“Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah: (1) orang yang berjihad di jalan Allah, (2) orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya, (3) budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya” (HR. An-Nasa’i, no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no. 2518).

Maka menikahlah, insyaallah akan bertabur berkah.

@oaseiman

Oase Iman

01 Nov, 21:51


Tutupi aib saudara mu, sebagaimana kamu punya aib juga ingin di tutupi.

Jangan pernah mengambil hak orang lain, sebagaimana hak mu juga tak ingin di ambil orang lain.

Perlakukan baik orang lain, sebagaimana kamu juga ingin di perlakukan baik oleh orang lain.

Jika engkau senang diberi, maka senang pulalah engkau memberi.
Dan jika engkau pelit, maka jangan membenci jika orang lain pelit.

Kedudukan mu di hadadapan orang lain adalah sebagaimana kedudukan orang lain di hadapan mu.

Jika engkau mencintai mereka, maka mereka pun akan mencintai mu.

Jika engkau jahat, angkuh dan merendahkannya, maka mereka pun juga akan jahat, angkuh dan merendahkan mu.

Manusia secara tabiat tidak suka dengan orang yang jahat, bahkan orang yang jahat pun tidak suka jika orang lain jahat.

Demikian pula sebaliknya manusia secara tabiat suka dengan orang yang baik, bahkan orang yang jahat pun suka dengan orang yang baik.

Maka berusahalah terus untuk senantiasa menjadi cermin,

Jika engkau ingin sebuah keindahan yang muncul di hadapan mu, maka tampak pula keindahan.

Karena tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula.

Yakni tidak ada balasan bagi orang yang berbuat baik di dunia melainkan diperlakukan dengan baik di dunia atau di akhirat nanti.

Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

هَلْ جَزَآءُ الْإِحْسٰنِ إِلَّا الْإِحْسٰنُ

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).(Qs. Ar rahman : 60)

Semoga Allah Ta'ala memberi banyak kebaikan, Pahala, Taufiq dan Hidayah kepada kita semua.

Habibie Quotes

@oaseiman

Oase Iman

01 Nov, 04:45


Teruslah berlaku ADIL
Terhadap orang yang kau benci sekalipun
Karena disinilah letak ujian Perasaan itu.

Tetap semangat karena Allah
Ikhlas RIdho dan Sabar

Video inspirasi
https://t.me/video_kehidupan

Oase Iman

31 Oct, 13:12


Selesaikan masalah di dunia
Karena semua akan menjadi pertanggungjawaban

https://t.me/video_kehidupan