ACEH CINTA ILMU AGAMA @majlisacia Channel on Telegram

ACEH CINTA ILMU AGAMA

@majlisacia


Tulisan memang tidak punya tangan dan kaki, tapi dia mampu mengajak dan menundukkan mu, maka tulisan yang benar dan baik yang harus kamu cari.

Albayuni.

ACEH CINTA ILMU AGAMA (Indonesian)

Selamat datang di ACEH CINTA ILMU AGAMA, saluran Telegram resmi dari majlisacia! Apa itu ACEH CINTA ILMU AGAMA? Ini adalah tempat di mana Anda dapat menemukan berbagai pengetahuan dan wawasan mengenai agama Islam, serta berbagi pemikiran dan diskusi dengan komunitas yang sama-sama peduli akan ilmu agama. ACEH CINTA ILMU AGAMA didedikasikan untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran Islam, dan memperkuat rasa cinta terhadap ilmu agama.

Dengan moto "Tulisan memang tidak punya tangan dan kaki, tapi dia mampu mengajak dan menundukkan mu, maka tulisan yang benar dan baik yang harus kamu cari." dari Albayuni, ACEH CINTA ILMU AGAMA mengajak Anda untuk mengeksplorasi dunia ilmu agama melalui tulisan-tulisan yang bermakna dan mendalam. Bergabunglah dengan kami untuk belajar bersama, mendiskusikan topik-topik menarik, dan mempererat tali silaturahmi dalam komunitas yang penuh dengan cinta akan ilmu agama.

Jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dengan ACEH CINTA ILMU AGAMA dan menjadi bagian dari perjalanan spiritual dan intelektual yang bermanfaat. Mari kita bersama-sama mengeksplorasi kekayaan ilmu agama dan memperkuat iman kita. Selamat bergabung dan mari belajar bersama di ACEH CINTA ILMU AGAMA!

ACEH CINTA ILMU AGAMA

04 Dec, 15:59


Menunggu Tengah Malam

❤️❤️❤️

Suatu saat kamu akan menyadari bahwa kawanmu yang berjuang ikhlas bersamamu lebih berharga dari pada mereka yang menjadikanmu pintu foya-foya !

Albayuni, 4 Desember 2024

💐🌷🌹 https://telegram.me/ibnuhasan

ACEH CINTA ILMU AGAMA

18 Nov, 13:29


Menunggu Tengah Malam

❤️❤️❤️

Orang yang paling tersakiti di jagad raya ini adalah orang yang susah terhadap pencapaian orang lain pada ilmu, jabatan, harta dan berbagai prestasi lainnya. Ingatlah ! jangan sekali-kali kamu menjadi orang itu !.

Albayuni, 18 November 2024

💐🌷🌹 https://telegram.me/ibnuhasan

ACEH CINTA ILMU AGAMA

08 Nov, 08:47


Jika muslim sekarang serius mengkaji ilmu dari kitab turats baik berupa Fikih, Tauhid, Tasawuf, Tafsir, Hadits, Ushul Fikih, Mantik dll secara mendalam dan komprehensif, insyaallah semua syubhat dan "serangan logika" sekarang terhadap elemen-elemen ilmu islam pasti bisa dijawab, karena tidak ada polemik dengan mereka yang berseberangan kecuali sudah "dipancung" logikanya oleh ulama-ulama dahulu.

Sebutkan saja era 70 an sedang gencar-gencarnya "menyerang" taklid kepada salah satu Mazhab 4 dalam Fikih, kelompok yang terus menyerang demikian berargumen dengan salah satu pernyataan Imam Ahmad bin Hambal :

لا تقلدني ولا مالكا ولا شافعيا ولا أوزاعيا ولا الثوريا وخذ من حيث ما أخذوا

Artinya: Janganlah kalian taklid kepadaku, juga jangan kepada Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Auza'i dan Imam Tsauri, tetapi ambillah hukum dari dalil yang mereka kutip ( ayat/hadits ).

Argumen mereka dalam hal ini langsung di tanggapi oleh Syekh Abdul Aziz al Mantiki (guru sekaligus mertua Abu Mudi) sebagaimana tertulis dalam kitab Malhuzat beliau, beliau katakan :

وزل من يمنعه واحتج بالدليل لمنعه والحق أنه ليس للمنع بل للجواز فقد احتج الجاهلون بهذا القول أن التقليد ليس جائزا قلت والذي يمنعه هذا الإمام من يقدر على الإستنباط بشروطه بقرينة قوله خذ من حيث ما أخذوا لأن التكليف في أمر لا يطاق ليس واقعا في الشريعة ولو كان ممكنا كما هو معلوم لمن له العلم وتكليف الإجتهاد على المقصور من أفراد ما لا يطاق فافهم يا من لك العقل.

Artinya :

Tergelincirlah orang-orang yang melarang taklid, mereka berargumen dengan sebuah dalil untuk melarang taklid padahal sebenarnya dalil tersebut untuk membolehkan taklid, sungguh orang-orang dungu berargumen dengan pernyataan Imam Ahmad bin Hambal diatas untuk melarang taklid, aku katakan bahwa taklid yang dilarang oleh Imam Ahmad bin Hambal adalah khusus bagi orang yang mampu untuk istinbat dengan syarat-syarat yang telah berlaku, buktinya adalah perkataan Imam Ahmad bin Hambal "خذ من حيث ما أخذوا / ambillah hukum dari apa yang mereka ambil", dikarenakan bahwa taklif pada sesuatu yang tidak ada kemampuan itu tidak berlaku dalam islam, walaupun secara logika tidak mustahil sebagaimana yang telah dimaklumi oleh mereka yang memiliki ilmu Ushul Fikih, taklif ijtihad kepada mereka awam (masyarakat) itu merupakan bagian dari taklif pada sesuatu yang tidak ada kemampuan, maka fahamilah ini dengan baik wahai kamu yang memiliki akal !

Coba lihat saat Syekh Abdul Aziz al Mantiki "memancung" argumentasi orang-orang yang melampaui batas era itu, ketahuilah bahwa logika yang dibangun oleh Syekh Abdul Aziz al Mantiki tersebut sangat sistematis dan akurat dalam kacamata ilmu mantik, maka Albayuni dalam Najmul Waraqat mendetailkan rupa sesungguhnya argumen tersebut yang dibangun oleh Syekh Abdul Aziz al Mantiki, ternyata terkonsep dalam Syakal pertama dan bisa dibuktikan kevalidan Natijahnya (konklusi) melalui Akas Natijah dalam konsep Syakal kedua sesuai observasi & mekanisme sang Legenda Mantik abad 6 Hijriyah Imam Ibnu Hajib sahib kitab Muntaha Wusul wal Amal fi Ilmai Ushul wal Jadal, ini teks kitab Najmul Waraqat:

قلت قد استدل الشيخ عبد العزيز بالشكل الأول وهو تكليف الإجتهاد على المقصور تكليف ما لا يطاق وكل تكليف ما لا يطاق ليس واقعا في الشريعة فينتج تكليف الإجتهاد على المقصور ليس واقعا في الشريعة فحينئذ يجب عليه التقليد، وبالشكل الثاني وهو الواقع في الشريعة ليس تكليف ما لا يطاق وكل تكليف الإجتهاد على المقصور تكليف ما لا يطاق فينتج كل الواقع في الشريعة ليس تكليف الإجتهاد على المقصور وهذه النتيجة عكس نتيجة الشكل الأول.

Artinya:

Aku katakan sungguh Syekh Abdul Aziz al Mantiki telah berargumen melalui Syakal pertama yaitu :

Premis minor = Taklif ijtihad kepada masyarakat awam itu merupakan Taklif pada sesuatu yang tidak ada kemampuan

Premis Mayor = Setiap Taklif pada sesuatu yang tidak ada kemampuan itu tidak berlaku dalam islam

Konklusi = Taklif ijtihad kepada masyarakat awam itu tidak berlaku dalam islam. Jelas sudah ketika demikian wajib bagi mereka untuk taklid.

Pembuktian kevalidan konklusi dari Syakal pertama melalui Akas Natijahnya dalam konsep Syakal kedua:

ACEH CINTA ILMU AGAMA

08 Nov, 08:47


Premis minor = Yang berlaku dalam islam itu bukan Taklif pada yang tidak ada kemampuan

Premis Mayor = Setiap Taklif ijtihad kepada masyarakat awam itu merupakan Taklif pada sesuatu yang tidak ada kemampuan

Konklusi = Setiap yang berlaku dan terjadi dalam islam itu bukan Taklif pada sesuatu yang tidak ada kemampuan

Coba lihat !, konklusi pada Syakal kedua adalah Akas Natijah pada Syakal pertama, luar biasa, tepat seperti rumusan logika yang dibangun oleh pakar Mantik abad 6 Hijriyah Imam Ibnu Hajib.

Uji kebenaran setiap Syakal :

Dalam ilmu mantik disebutkan bahwa syarat Syakal pertama adalah:

a. Premis minor harus Mujabah dan premis Mayor harus Kulliyah
b. Had Mukarrarr / Had Wasat ( kosa kata yang diulang ) mesti terletak pada mahmul premis Minor dan maudhuk premis Mayor

Kedua syarat tersebut yaitu poin a dan b jelas ada pada Syakal diatas.

Dalam ilmu mantik juga disebutkan bahwa syarat Syakal kedua adalah:

a. Premis minor boleh Kulliyah atau Juziyah
b. Premis Mayor harus Kulliyah
c. Persoalan Mujabah & Salibah harus beda, artinya jika Premis Mayor dalam bentuk Mujabah maka Premis Minor harus Salibah begitu pula sebaliknya

Ketiga syarat pada oin diatas yaitu a,b dan c juga jelas ada pada Syakal kedua.

Copas https://www.facebook.com/share/p/1AyhyfNnoW/

ACEH CINTA ILMU AGAMA

05 Nov, 12:11


Menunggu Tengah Malam

❤️❤️❤️

Setidaknya setiap hari ada satu atau dua hal yang kamu analisa, bukan hanya sekedar melihat lalu menceritakannya, ini penting untuk terbentuk daya pikirmu.

Albayuni, 5 November 2024

💐🌷🌹 https://telegram.me/ibnuhasan

ACEH CINTA ILMU AGAMA

04 Nov, 11:23


Menunggu Tengah Malam

❤️❤️❤️

Superiority complex terkadang diperlukan, agar kamu selalu optimis dan terus berdiri tegak dengan kakimu walau sedang di lembah gurun Sahara & di pedalaman hutan Amazon Amerika.

Albayuni, 4 November 2024

💐🌷🌹 https://telegram.me/ibnuhasan

ACEH CINTA ILMU AGAMA

04 Nov, 11:08


Menunggu Magrib

❤️❤️❤️

Jika muslim sekarang serius mengkaji ilmu dari kitab turats baik berupa Fikih, Tauhid, Tasawuf, Tafsir, Hadits, Ushul Fikih, Mantik dll secara mendalam dan komprehensif, insyaallah semua syubhat dan "serangan logika" sekarang terhadap elemen-elemen ilmu islam pasti bisa dijawab, karena tidak ada polemik dengan mereka yang berseberangan kecuali sudah "dipancung" logikanya oleh ulama-ulama dahulu.

Albayuni, 4 November 2024

💐🌷🌹 https://telegram.me/ibnuhasan

ACEH CINTA ILMU AGAMA

03 Nov, 15:43


Menunggu Pagi

❤️❤️❤️

Umur 27 tahun Kolonel Muammar Khadafi mengkudeta Raja Libya tepat tahun 1969, kamu umur berapa bisa kudeta egomu sendiri?

Albayuni, 3 November 2024

💐🌷🌹 https://telegram.me/ibnuhasan

ACEH CINTA ILMU AGAMA

29 Oct, 05:36


Menunggu Sore

❤️❤️❤️

Jangan pernah pesimis dalam menjalani kehidupan ini, karena kamu sebenarnya adalah pribadi yang istimewa dimata orang tertentu, ditempat tertentu & diwaktu tertentu.

Albayuni, 29 Oktober 2024

💐🌷🌹 https://telegram.me/ibnuhasan

ACEH CINTA ILMU AGAMA

26 Oct, 16:46


Menunggu Pagi

❤️❤️❤️

Pemikiran yang diperlukan untuk kenyamanan hidup seseorang adalah :

"Dia tidak takut orang lain lebih kaya darinya, tidak takut orang lebih cerdas darinya, tidak takut orang lain lebih berwibawa darinya, dan tidak takut orang lain lebih hebat darinya".

Albayuni, 25 Oktober 2024

💐🌷🌹 https://telegram.me/ibnuhasan

ACEH CINTA ILMU AGAMA

26 Oct, 13:45


Menunggu Tengah Malam

❤️❤️❤️

Kalau yang direferensikan itu adalah bermuatan ide & gagasan, kenapa kamu berkutat lalu terjebak di referensi tersebut, gali ide & gagasan baru !

Albayuni, 26 Oktober 2024

💐🌷🌹 https://telegram.me/ibnuhasan

ACEH CINTA ILMU AGAMA

24 Oct, 14:23


Menunggu Tengah Malam

❤️❤️❤️

Kamu harus radikal dalam pikiran tetapi bijak dalam tindakan, saat itu akalmu merdeka !

Albayuni, 21 Oktober 2024

💐🌷🌹 https://telegram.me/ibnuhasan

ACEH CINTA ILMU AGAMA

28 Aug, 05:39


Copas https://www.facebook.com/share/VkbkWnYCBB2vNuLx/?mibextid=oFDknk

ACEH CINTA ILMU AGAMA

28 Aug, 05:39


Tuhfah Terkadang Tidak Bisa Dijadikan Pegangan

Imam Nawawi dalam Minhajnya menegaskan bahwa wajib qadha puasa bagi yang haid saat ramadhan berbeda dengan shalat, lalu Imam Jalal Mahalli dalam syarahnya mengatakan tidak wajib qadha shalat (kalau tinggal sebab haid).

Pernyataan Imam Jalal ini bisa melahirkan multi tafsir, sebab saat satu hukum taklifi dinafikan maka itu artinya meng isbatkan hukum taklifi yang lain, maka tidak wajib qadha itu bisa berarti sunnat qadha/makruh qadha/boleh qadha/haram qadha.

Perkataan Imam Jalal diatas dalam Ushul Fikih termasuk dalam kategori Mujmal, sehingga membangkitkan semangat untuk melakukan penafsiran-penafsiran melalui "nalar liar", maka dibutuhkan barometer untuk menjinakkan nalar liar tersebut yaitu dalam Ushul Fikih dikenal dengan lafaz Mubayyin, iya lafaz Mujmal butuh kepada Mubayyin.

Ok, sebelum kita melihat Mubayyin, kita harus fahami dulu ibarat-ibarat Fuqaha sebelumnya dalam hal ini, Imam Baidhawi dalam kitab Tabsirah beliau mengatakan haram qadha pada kasus diatas dan pendapat ini dinukil oleh Imam Ibnu Shalah. Imam Ajli dalam kitab Syarah Wasit beliau katakan bahwa makruh qadha. Dua ibarat tersebut sudah sangat jelas, tidak ada multi tafsir disitu.

Syekhuna Ibnu Hajar dalam Tuhfahnya mengatakan bahwa Imam Jalal Mahalli dalam kitab Ushul Fikih beliau yaitu Syarah Jamul Jawamik Imam Subki menyebutkan haram qadha, ini menarik sekali, sebab sudah tentu para "loyalis Syarah Mahalli" akan menjadikan kalam Imam Jalal itu menjadi Mubayyin bagi kalam Imam Jalal yang Mujmal dalam Syarah Mahalli. Namun tunggu dulu, mari kita lihat komentar Syekh Ubbadi dalam Hasyiahnya terhadap Tuhfah :

قوله جزم به في شرحه لجمع الجوامع ينبغي أنه يفتش في أي محل من ذلك الشرح جزم به فإن أراد قوله في الكلام على العزيمة ويجاب بمنع الصدق فإن الحيض الذي هو عذر في الترك مانع من الفعل إلخ فهو سهو؛ لأن هذا في أداء الصلاة حال الحيض لا في قضائها بعد الحيض الذي الكلام فيه مع أن هذا أيضا في الصوم الواجب قضاؤه فضلا عن مجرد صحته وإن أراد قوله في مبحث أن مطلق نهي للتحريم والتنزيه للفساد أي سواء رجع النهي فيما ذكر إلى نفسه كصلاة الحائض وصومها إلخ فهو سهو أيضا لأن هذا أيضا في أداء الصلاة حال الحيض لا في القضاء الذي الكلام فيه مع أن هذا متعلق أيضا بالصوم الواجب القضاء فضلا عن مجرد صحته وإن أراد محلا آخر فليفتش.

Artinya: Pernyataan Tuhfah bahwa Imam Jalal telah berpendapat haram qadha dalam Syarah Jamul Jawamik itu perlu diperiksa lagi dimana letak pendapat tersebut, jika maksud Tuhfah terletak pada masalah azimah ....... maka ini sahwun (lupa) dari analisa Tuhfah karena disitu terkait melakukan shalat saat sedang haid bukan qadha setelah habis haid..... Dan jika maksud Tuhfah terletak pada masalah mutlak nahi littahrim....... maka ini juga sahwun dari analisa Tuhfah karena disitu juga terkait shalat saat sedang haid...... Dan jika maksud Tuhfah terletak pada tempat lain maka coba periksa lagi ( memang tidak ada pernyataan demikian oleh Imam Jalal dalam Syarah Jamul Jawamik).

Jadi, sudah jelas bahwa Syekh Ubbadi menolak pernyataan Tuhfah bahwa Imam Jalal telah mengatakan haram qadha dalam Syarah Jamul Jawamik, setelah Syekh Ubbadi melakukan riset ternyata tidak pernah Imam Jalal mengatakan demikian, yang ada cuma kekeliruan Tuhfah dalam menganalisa kalam Imam Jalal dalam Syarah Jamul Jawamik.

Artinya, Mubayyin dalam Syarah Jamul Jawamik ternyata hanya dugaan dan akhirnya setelah di cek rupanya tidak ada, maka kalam Imam Jalal dalam Syarah Mahalli masih Mujmal, bisa saja Imam Jalal memiliih ibarat itu sebagai bentuk pengakuan beliau terhadap pendapatan Imam Baidhawi dalam Tabsirah dan pendapat Imam Ajli dalam Syarah Wasit, artinya Imam Jalal menganulir kedua pendapat itu, ataupun bisa jadi Imam Jalal memerintahkan kita sampai saat ini untuk mencari Mubayyin, dan tentu Mubayyin yang ditawarkan itu berbeda oleh setiap pembaca Mahalli, ketika itu lahirlah diskusi yang tidak bisa dikatakan final 💯, itulah aura Syarah Mahalli, dibaca, dianalisa, difahami lalu diskusikan!

Najmul Ali Hasyiah Syarah Mahalli Jilid 1 halaman 279 Cet Maktabah Iskandariyah Jogjakarta, yang minat chat terus stok tersedia !

ACEH CINTA ILMU AGAMA

25 Aug, 11:13


https://komparatif.id/final-nasdem-usung-bustami-hamzah-tu-sop/#m09dkdd09jcceg7l3pp

ACEH CINTA ILMU AGAMA

24 Aug, 09:02


Murthalamuddin, yang meremehkan peran ini, jelas tidak memahami kedalaman filosofi kepemimpinan yang lebih tinggi.

Kemudian, klaim bahwa Murthalamuddin mengenal langkah-langkah Tu Sop di masa lalu sebagai dasar untuk menilai kapasitas politiknya saat ini menunjukkan kesalahan mendasar dalam prinsip "non sequitur" di mana kesimpulan yang diambil tidak memiliki hubungan logis dengan premis yang diajukan.

Dalam hukum, penilaian terhadap seseorang harus didasarkan pada bukti yang relevan dan konteks yang tepat.

Menggunakan pengalaman masa lalu Tu Sop secara sepihak untuk mendiskreditkannya saat ini adalah bentuk argumen yang cacat dan menunjukkan kekurangan dalam penilaian rasional Murthalamuddin.

Akhirnya, Murthalamuddin tampaknya gagal memahami prinsip "rule of law" dalam konteks politik, di mana hukum dan prinsip-prinsip etika harus menjadi dasar setiap tindakan politik.

Kritik emosional dan serampangan terhadap Tu Sop dan timnya menunjukkan bahwa penulis lebih terfokus pada emosi pribadi daripada pada analisis yang obyektif dan berbasis fakta.

Tu Sop, yang beroperasi dalam kerangka hukum dan etika politik, jelas jauh lebih memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam setiap langkahnya. Sebagai pemimpin yang memiliki pemahaman mendalam tentang politik dan hukum, Tu Sop berdiri tegak sebagai contoh dari kepemimpinan yang berdasarkan pada kebijaksanaan dan moralitas yang tinggi yakni sesuatu yang Murthalamuddin tidak mampu hargai atau pahami.

Penulis : Khairul Amri
Mahasiswa Program Doktor Filsafat Hukum Universitas Islam Sultan Syarif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam

ACEH CINTA ILMU AGAMA

24 Aug, 09:02


Tanggapan untuk Murthalamuddin atas Tuduhan Kejinya kepada Guru Kami Tu Sop Jeunieb

GEMARNEWS.COM - OPINI - Tuduhan Murthalamuddin di akun Facebooknya "Murthala Murthalamuddin" terhadap Tu Sop bukan hanya cacat secara logika, tetapi juga mencerminkan kedangkalan pemahaman terhadap struktur kekuasaan dan strategi politik yang lebih dalam.

Murthalamuddin tampaknya terperangkap dalam pemikiran yang miskin akan nuansa politik dan gagal memahami prinsip dasar dalam ilmu politik dan hukum tata negara, yaitu bahwa politik adalah proses pengambilan keputusan yang kompleks, dimana kepentingan berbagai pihak harus dipertimbangkan dengan cermat dan berimbang.

Tuduhan bahwa tim Tu Sop tidak memahami mekanisme politik Indonesia menunjukkan ketidaktahuan Murthalamuddin akan prinsip realpolitik. Dalam filsafat politik, realpolitik menekankan pentingnya strategi dan pragmatisme dalam mencapai tujuan politik.

Tu Sop, sebagai individu yang berpengalaman luas, jelas sangat memahami bahwa setiap langkah politik harus diambil dengan mempertimbangkan konstelasi kekuasaan yang ada serta dinamika hukum dan sosial yang berkembang.

Murthalamuddin, yang tampaknya hanya melihat permukaan dari setiap tindakan, justru menunjukkan keterbatasan dalam memandang politik sebagai seni manajemen kekuasaan yang dinamis.

Selanjutnya, asumsi Murthalamuddin bahwa ada skenario yang dirancang oleh tim Tu Sop untuk menghancurkan Mualem/PA adalah tuduhan yang tidak berdasar dan berbahaya.

Dalam sistem hukum, setiap tuduhan harus didasarkan pada bukti yang jelas dan dapat diverifikasi.

Menyebarkan tuduhan seperti ini tanpa dasar yang kuat menunjukkan bahwa Murthala Murthalamuddin tidak memahami konsep dasar dari "Due Process" dalam politik, di mana setiap tindakan politik harus melewati proses pertimbangan yang matang dan transparan.

Tuduhan liar seperti ini lebih merupakan ekspresi dari rasa tidak aman dan kebingungan Murthalamuddin dalam memahami strategi politik yang lebih canggih.

Murthalamuddin juga menunjukkan pemahaman yang keliru tentang konsep legitimasi politik. Kritik terhadap langkah-langkah lobi Tu Sop dengan partai-partai politik menunjukkan ketidakpahaman Murthalamuddin tentang bagaimana legitimasi politik dibangun dalam kerangka demokrasi.

Dalam filsafat politik, lobi dan negosiasi adalah alat yang sah dan diperlukan untuk membangun konsensus dan dukungan politik yang lebih luas.

Tu Sop, yang secara cerdas memilih waktu dan strategi lobi, justru menunjukkan penguasaan terhadap seni politik yang sering kali tidak dipahami oleh mereka yang hanya melihat dari pinggir.

Sebaliknya, Murthalamuddin tampaknya mengabaikan pentingnya membangun koalisi politik yang solid, sesuatu yang sangat krusial dalam politik praktis.

Lebih jauh lagi, tuduhan Murthalamuddin bahwa Tu Sop sengaja merusak harmoni dan menciptakan permusuhan merupakan bentuk fitnah politik yang tidak bertanggung jawab.

Dalam teori hukum, fitnah seperti ini tidak hanya merusak reputasi individu, tetapi juga dapat menciptakan polarisasi yang sangat tidak layak di masyarakat.

Filsafat politik menekankan pentingnya Ethos dalam kepemimpinan, di mana seorang pemimpin harus menjaga integritas dan bekerja untuk kepentingan umum. Tu Sop, yang dikenal sebagai sosok yang berintegritas dan bijaksana, justru berusaha untuk menjaga stabilitas dan harmoni di tengah perbedaan politik yang ada, sesuatu yang jelas tidak dipahami oleh Murthalamuddin.

Murthalamuddin juga tampaknya tidak mampu memahami dualitas peran Tu Sop sebagai ulama dan politisi, sebuah konsep yang dalam hukum filsafat politik dianggap sebagai "Virtue" keutamaan.

Dalam konteks ini, kemampuan Tu Sop untuk berperan ganda sebagai pemimpin spiritual dan politik adalah kekuatan besar yang memungkinkan dia untuk menyatukan nilai-nilai moral dan kebijakan publik.

Ini adalah ciri dari seorang "philosopher-king" dalam pengertian Platonik, di mana seorang pemimpin yang ideal adalah mereka yang memiliki kebijaksanaan moral sekaligus keterampilan politik.

ACEH CINTA ILMU AGAMA

23 Aug, 09:51


https://regional.kompas.com/read/2024/08/23/131647078/pan-dukung-bustami-hamzah-dan-tu-sop-untuk-pilkada-aceh

ACEH CINTA ILMU AGAMA

22 Aug, 15:50


Menunggu Pagi

❤️❤️

Sediakan waktu bermain dengan anak-anakmu dan biarkan dirimu menjadi sahabat pertama dalam kehidupan mereka.

Albayuni, 22 Agustus 2024

💐🌷🌹 https://telegram.me/ibnuhasan

ACEH CINTA ILMU AGAMA

21 Aug, 15:05


Abu Mudi & Ayah Caleu

ACEH CINTA ILMU AGAMA

20 Aug, 08:12


"Selain memimpin Dayah Babussalam Al-Aziziyah, Tu Sop terus berkontribusi dalam dunia pendidikan dan keagamaan di Aceh melalui berbagai peran penting yang diembannya."

Perjalanan Pendidikan dan Kepemimpinan Ulama Aceh, Tu Sop Jeunieb
https://theacehpost.com/perjalanan-pendidikan-dan-kepemimpinan-ulama-aceh-tu-sop-jeunieb/

ACEH CINTA ILMU AGAMA

20 Aug, 07:03


Calon wakil gubernur sudah diputuskan