Jiwa Bertauhid @jiwa_bertauhid Channel on Telegram

Jiwa Bertauhid

@jiwa_bertauhid


Mereka yang memiliki Kesempurnaan Tauhid, memiliki Jiwa Yang Bertauhid.

Jiwa Bertauhid (Indonesian)

Jiwa Bertauhid adalah channel Telegram yang didedikasikan untuk membahas tentang kehidupan berdasarkan prinsip Tauhid yang sempurna. Dalam Islam, Tauhid adalah konsep keyakinan kepada keesaan Allah yang merupakan dasar utama dalam beragama. Jiwa Bertauhid menyajikan pemikiran-pemikiran yang mendalam mengenai bagaimana kesempurnaan Tauhid dapat mempengaruhi jiwa seseorang. Channel ini merupakan tempat yang tepat bagi mereka yang ingin mendalami ajaran Tauhid dan mengasah pemahaman mereka terhadap keagamaan. Jiwa Bertauhid memberikan bahan-bahan bacaan, kutipan-kutipan bijak, dan diskusi-diskusi yang mendalam mengenai kehidupan berdasarkan perspektif Tauhid yang sejati. Jika Anda ingin menemukan kedamaian jiwa dan meningkatkan pemahaman spiritual, Jiwa Bertauhid adalah channel Telegram yang tepat untuk Anda. Bergabunglah sekarang dan temukan kedalaman makna dari kesempurnaan Tauhid dalam membentuk jiwa yang bertauhid!

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 22:52


Setiap Jumaat
Surah Al Kahfi
Ayat 1- 10
Ayat 101-110

لا إلــــــه إلا الله محمد رسول الله

Ucapan ini membawa maksud: “Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali ALLAH, Muhammad itu Pesuruh ALLAH”.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اِنَّمَاۤ اَنَاۡ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰۤى اِلَيَّ اَنَّمَاۤ اِلٰهُكُمْ اِلٰـهٌ وَّا حِدٌ ۚ فَمَنْ كَا نَ يَرْجُوْا لِقَآءَ رَبِّهٖ فَلْيَـعْمَلْ عَمَلًا صَا لِحًـاوَّلَايُشْرِكْ بِعِبَا دَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا
qul innamaaa ana basyarum mislukum yuuhaaa ilayya annamaaa ilaahukum ilaahuw waahid, fa mang kaana yarjuu liqooo-a robbihii falya'mal 'amalang shoolihaw wa laa yusyrik bi'ibaadati robbihiii ahadaa

"Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahawa Tuhan kamu hanyalah Tuhan Yang Satu; Oleh itu, sesiapa yang percaya dan berharap akan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukan sesiapapun dalam ibadatnya kepada Tuhannya"."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 110)

Kata Ulama', tiada Ilah bermaksud tiada Kecintaan dan Ketaatan melainkan kepada Allah dan RasulNya. Inilah Jalan Yang Lurus, jalan mencapai Kebahagiaan Hakiki.

Namun kebanyakan kita meletakkan kecintaan dan ketaatan selain Allah dan RasulNya, iaitu pada Dunia dan Makhluk (semua selain Allah adalah makhluk). Mana mungkin mencapai Bahagia jika jalannya pun Tidak Sama.

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 21:17


Semakin Tinggi Keyakinan Tauhid, Semakin Besar Ujian Keyakinan Itu Samada Benar Berserah Diri Pada Allah Dalam Segala Perkara

Benar sekali, semakin tinggi keyakinan tauhid seseorang, semakin besar ujian yang dihadapi untuk menguji keikhlasan dan keteguhan hati dalam berserah diri kepada Allah SWT. Ini adalah sunatullah dalam perjalanan seorang hamba menuju makrifatullah. Berikut adalah beberapa poin refleksi terkait hal ini:

1. Tauhid adalah Dasar Kehidupan

Keyakinan tauhid berarti mengesakan Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan: ibadah, doa, dan pengharapan hanya kepada-Nya.

Semakin kuat tauhid seseorang, semakin ia diuji untuk membuktikan bahwa ia benar-benar meyakini Allah sebagai Rabb yang Maha Mengatur.

2. Ujian adalah Tanda Kasih Sayang Allah

Ujian diberikan untuk menghapus dosa, meninggikan derajat, dan membersihkan hati dari riya, ujub, serta kesyirikan tersembunyi.

Allah berfirman:

> "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman,' dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-Ankabut: 2)

3. Hakikat Berserah Diri

Berserah diri (tawakal) bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha maksimal.

Dalam setiap ujian, seorang hamba diuji sejauh mana ia yakin bahwa semua yang terjadi adalah atas izin dan hikmah-Nya.

4. Contoh Ujian Tauhid

Nabi Ibrahim AS: Ketika diperintahkan untuk menyembelih putranya, keyakinannya kepada Allah melebihi cintanya kepada dunia.

Nabi Muhammad SAW: Ujian berupa cacian, penolakan, dan penderitaan di jalan dakwah tidak mengurangi kepercayaan beliau kepada pertolongan Allah.

5. Menguatkan Keyakinan di Tengah Ujian

Dzikir dan Doa: Selalu mengingat Allah untuk menenangkan hati.

Tilawah Al-Qur'an: Menemukan kekuatan dalam kisah para nabi dan ayat-ayat yang menguatkan iman.

Sabar dan Syukur: Bersabar dalam musibah dan bersyukur atas nikmat yang masih ada.

Kesimpulan:
Ujian dalam tauhid adalah cara Allah menyaring hamba-Nya yang benar-benar ikhlas dan berserah diri. Semakin besar ujian, semakin dekat pula seorang hamba kepada Allah, asalkan ia bersabar dan yakin kepada-Nya. Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk menghadapi setiap ujian dengan ikhlas dan penuh tawakal. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 21:17


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illa Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (diulang 3x).
Artinya:

"Ia berlaku dengan Kehendak Allah, tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izin-Mu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 21:17


https://www.youtube.com/live/6Yg-ekuzAek?si=uiaktX_m_DCRQ9Mu

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 21:16


4. DOA AMALAN HARIAN

Al Fatihah pada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada Guru Rohani dan sanad ilmu dan amalnya sampai kepada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada diri (nama bin nama Ibu)
Selawat 11x
================================
JIWA YANG BERTAUHID
MengEsakan Allah pada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat.

Ya Allah selamatkan diri ini daripada Kesyirikan Nafsu, Akal dan merasai kuasa pada diri. Ya Allah, selamatkan diri ini daripada mensyirikkan Engkau dengan melihat dan bergantung pada Kuasa Manusia dan Kuasa Alam. Ya Allah, leburkanlah dalam mata hati kami daripada memandang yang lain melainkan Hak Engkau.

Engkaulah yang Tunggal dalam KetunggalanMu, tiada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat melainkan Engkau jua, yang ada di sekeliling ini hanyalah bekas atau kesan daripada Sifat KamalatMu. Sesungguhnya segala Asma' dan Sifat terhimpun dalam Sifat Ar RahmanMu, segala Pentadbiran alam ini bergerak di atas NamaMu Ar Rahman, maka tenanglah wahai diri dalam pelukan Ar Rahman.
(Al Fadhil Ustaz Angah Sunan)
================================
DOA PENENANG HATI

Doa yang Rasulullah ﷺ ajarkan pada para Sahabat رضی اللہ عنھم, insyallah mujarab untuk penyembuhan anxiety (kerisauan melampau).

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ

"Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid daini, wa gholabatir rijali."

Ertinya :
“Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”

Amalkan pagi dan petang.
Sebaiknya setiap kali lepas solat.
(Buya Dr. Arrazy Hasyim)
================================
DOA PERLINDUNGAN CAHAYA

Wahai Tuhanku
Pasangkan Nur di dalam hatiku;
Pasangkan Nur dalam tubuhku;
Pasangkan Nur di hadapanku;
Pasangkan Nur di belakangku;
Pasangkan Nur di kananku;
Pasangkan Nur di kiriku;
Pasangkan Nur di atasku;
Pasangkan Nur di bawahku;
Pasangkan Nur pada pendengaranku;
Pasangkan Nur pada penglihatanku;
Pasangkan Nur pada rambutku;
Pasangkan Nur di kulitku;
Pasangkan Nur pada dagingku;
Pasangkan Nur pada darahku dan pasangkan Nur pada tulang-belulangku.

Wahai Tuhanku
Kurniakan perbesarkan Nur untukku;
Kurniakan Nur kepadaku dan pasangkan Nur untukku. Maha Suci Tuhan yang menyandangkan Keagungan dan berfirman dengannya. Maha Suci Allah yang tiada yang lain sayugia ditasbih melainkan Dia.

Rujukan:
Kitab Wirid dan Doa Mustajab yang dipetik dari Al Qur'an dan Hadis.
================================
DOA DIPERMUDAHKAN SEGALA URUSAN

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ
Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu)

بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
Dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan

وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ
Perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku

وَلَا تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
Sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)

Artinya:

“Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu), dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan, permudahkanlah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”
===============================
SELAWAT KESELAMATAN DIRI

tawassalna bi bismillah
wa bil hadi rasulillah [2x], wa kulli 'arifin billah wa ahlillahi ya allah [2x]

Ya Allah, syumusil huda, shuyukhil waraa
nujuu min nada [2x], bihinn naslamu min kulli aza, bi qadrillahi ya allah

"Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan petunjuk Rasulullah dan setiap orang yang arif mengenai Allah dan ahli Allah,Ya Allah. Ya Allah!

Dengan perantaraan kaum yang mulia, Cahaya Hidayah, dengan perantaraan amalan kebaikan mereka, kami selamat dari setiap malapetaka dengan kekuatanMu, Ya Allah"
(Walid Ibrahim Al Malik)

https://youtu.be/wb7R0aDftfI

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 21:16


3. SELAWAT DAN ZIKIR

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Kata Ulama', mana-mana Tarbiyah, Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa tidak terlepas dari 3 perkara iaitu Istighfar, Selawat dan Zikir Nafi Isbat (La Ilaha illa Allah).

Wajibkan diri amalkan Selawat dan Zikir bersanad setiap hari MENGIKUT KEMAMPUAN MASING-MASING, yang diambil Sanad Amalnya dari Pewaris Nur yang Haq:

1. Sayyidul Istighfar
2. Selawat Jibril 1000x
3. Zikir Nafi Isbat 1000x
(Diselangi Selawat kerana Zikir Nafi Isbat kesannya Panas)
4. Surah Al Ikhlas 1000x
5. Bismillahhirrohmanirrohim 1000x

Al-Tahlil Al Makhsus (التهليل)
Dibaca sebanyak 4 kali.

Lafaznya ialah:-

لاَاِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

Laailaaha illallaahu Muhammadur Rosuulullaah, Fii kulli lamhatin wanafasin ‘adada maa wasi’ahuu ‘ilmullaah.

Bahawasanya tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah pada setiap kerlipan mata dan nafas sebanyak bilangan ilmu Allah.
=================================

Setiap ilmu ada sanadnya, begitu juga sanad amal. Bukan pada sanad Selawat dan Zikir TETAPI dari siapa kamu mengambil sanad amalan itu. Maka, ambillah sanad amal dari mereka yang sudah MengenalNya, tiada lagi dikuasai Cinta Dunia dan Makhluk melainkan Cinta Allah dan RasulNya.

Kata Ulama', hanya yang ada sesuatu akan melimpahkan sesuatu. Baharulah amal itu dapat memberi kesan kepada Qalbi/Hati.

Ikhtiar agar Qalbi/Hati bersih dari Sifat Ananiyah/Ketuhanan Diri/Keakuan Diri agar mendapat ilham yang baik. Ilmu Laduni adalah ilham yang baik, mendorong diri melakukan perkara kebaikan.

Manusia sentiasa diperilhamkan pada setiap saat, ilham kebaikan dari Allah dan Malaikat atau ilham keburukan kerana bercampur bisikan Nafsu dan Syaitan yang menguasai fikiran alam bawah sedarnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا كَا نَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَآئِ حِجَا بٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِ ذْنِهٖ مَا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ
wa maa kaana libasyarin ay yukallimahullohu illaa wahyan au miw warooo-i hijaabin au yursila rosuulang fa yuuhiya bi-iznihii maa yasyaaa, innahuu 'aliyyun hakiim

"Dan tidaklah layak bagi seseorang manusia bahawa Allah berkata-kata dengannya kecuali dengan jalan wahyu (dengan diberi ilham atau mimpi), atau dari sebalik dinding (dengan mendengar suara sahaja), atau dengan mengutuskan utusan (malaikat) lalu utusan itu menyampaikan wahyu kepadanya dengan izin Allah akan apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi keadaanNya, lagi Maha Bijaksana."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 51)

Sayyidul Istighfar

Berikut adalah bacaannya:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Dalam rumi:

Allahumma anta robbi Laailahailla anta Holaqtani Wa ana abduka Wa ana ala ahdika wawa'dika mastato', A'uzubikan min syarrima Sona', Abu ulaka bini'matika alayya, Wa abu u bizambi faghfirli, Fainnahu la yagfiru zunuba illa anta.

Maksudnya:

"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku di atas perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Ini kerana, tiada yang dapat mengampuni dosa melainkan Engkau”. [Riwayat al-Bukhari (6306)]

Sayyidul Istighfar

https://youtu.be/1Y5BmanP2h4

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 21:15


2. MAJLIS SELAWAT & PENGAJIAN
- Anjuran Majlis Taklim & Selawat Nurul Mubin

*Tatacara Majlis Selawat.

*Hadiah Fatihah*
1- Rasulullah 1x
2- Seluruh keluarga & leluhur 1x
3- Sekalian Guru

👉Istighfar 10x
👉Selawat Asghil 10x
👉Selawat Jibril 500x
👉Doa & munajat

Selawat Asghil

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa asyghilizh zholimin bidz zholimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in

Artinya: “Ya Allah, berikanlah selawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah selawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau,”.

Tatacara ini akan digunakan setiap kali selawat sebelum subuh pada tiap- tiap hari.
(Sumber: Admin MSSS)

==============================
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
innalloha wa malaaa-ikatahuu yusholluuna 'alan-nabiyy, yaaa ayyuhallaziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa

"Sesungguhnya Allah dan malaikatNya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 56)

==============================
Iblis Tidak Berselawat

Iblis dikurniakan ilmu berzikir dan dia mahir dalam zikir sahaja. Ada satu amalan yang Iblis tidak lakukan yang menyebabkan dirinya Tidak Mencapai Makrifat (Mengenal Allah) iaitu SELAWAT kepada Nabi SAW, Malaikat Jibril juga berselawat.

(Kenali Iblis dan Sifat-sifatnya)
Buya Dr. Arrazy Hasyim

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 21:15


1. SANAD AMALAN SELAWAT JIBRIL

Kami disarankan oleh Guru kami untuk perbanyakkan solawat kepada Baginda Nabi SAW.

Dan solawat yang kami terima ialah solawat Jibril, solawat yang amat ringkas iaitu :

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

Antara kelebihan selawat ini ialah akan dibukakan rezeki zahir dan batin.

Rezeki zahir seperti harta benda dan keberkatan rezeki,

dan rezeki batin seperti diberikan pembukaan rasa & cinta kepada Allah dan Rasul

Boleh diniatkan mengamalkan selawat ini agar Allah bukakan rezeki zahir dan batin dalam kehidupan kita.

Amalkan sehari 500x (sekiranya lebih, maka lebih afdhal) - dan sekiranya ada kemampuan, 500x itu diamalkan duduk sekali duduk. (itu lebih afdhal).

Maka kami mendapat kebenaran utk diijazahkan (diberikan) solawat ini. Dengan demikian saya ijazahkan solawat ini seperti mana saya dapat dari guru kami.

Boleh diamalkan secara duduk fokus (sebaiknya) atau dlm keadaan melaksanakan kerja²..

Sanad Amalan Selawat:

Hj. Ibrahim bin Hj. Mohamad bin Sulaiman (Walid Ibrahim al Malik)
Untuk diamalkan selama 40 hari berturut-turut tanpa tertinggal.

Al Fatihah (dibaca)

Sekian

*Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya*
FB Muhammad Afif Yahya
013 5855 288

NOTA:

Dua kaedah mengamalkan Selawat Jibril

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

atau

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ
(Sollallahu Ala Muhammad)

PANDUAN AMALAN SELAWAT

Guru yang dikasihi Walid Al Malik berkongsi panduan amalan berselawat yang mudah-mudahan berhubung dengan Rohani Rasulullah saw dan menyucikan hati. Selamat beramal kepada sekalian ahli keluarga tercinta.

1. Berada di tempat yang khusus (bukan sambil berjalan dsb)
2. Mengambil wudhu'
3. Menghadap kiblat
4. Istighfar
5. Berselawat 300x /500x / 1000x (hantar pada Qalbu)
6. Berdoa (apa-apa doa)

Insya Allah, dengan Barakah Selawat, akan lahir kesan dan perubahan yang baik pada Qalbu (hati).

(Majlis Selawat dan Tausiyah)
Walid Ibrahim Al Malik

KAEDAH MENGAMBIL SANAD:

1. Al Fatihah pada Rasulullah SAW
2. Al Fatihah pada Walid Ibrahim al Malik
3. Al Fatihah pada Ustaz Muhammad Afif Yahya

Amalkan selama 40 hari secara istiqomah.
Berinfaq selepas 40 hari, niat dan doa.
Beramal mengikut kesesuaian diri.

Rujukan bacaan Selawat Jibril:

https://youtu.be/ToRanDKUyGY

https://youtu.be/E_cY4OAtgWw

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 21:15


PENDAHULUAN

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Page ini diwujudkan untuk merekod Catatan Daurah Kitab berkaitan Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf atau tazkirah yang pernah dihadiri admin sebagai ulangkaji kefahaman buat DIRI SENDIRI namun pada masa yang sama untuk memberi manfaat kepada mereka yang SERIUS mahu kembali Mengenal Diri, kembali MengenalNya.

Page ini adalah Pintu Ilmu Tauhid Ihsan/ Ilmu Tasawwuf, di sini disertakan juga Sanad Amalan Selawat, pautan Majlis Ilmu & Selawat yang dianjurkan.

Namun harus diingat bahawa Tasawwuf BUKAN sekadar untuk difahami tetapi hendaklah dihayati dan dirasai sendiri di dalam jiwa dengan melalui Proses Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa iaitu dengan mengamalkan Zikir dan Selawat Bersanad di bawah Pembimbing Rohani iaitu Pewaris Nur Nabi yang haq yang mewarisi sanad amal.

Tujuannya adalah untuk Mencapai Jiwa Yang IHSAN/IKHLAS di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Baharulah Allah Redha dengan segala ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan.

Saranan admin:

1. Mengamalkan Selawat Bersanad (Limpahan Jazbah)

2. Mengikuti Pengajian Ilmu & Majlis Selawat

3. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Catatan Daurah Kitab/Risalah yang diulang muatnaik setiap hari.

4. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Nota Ringkas berkaitan Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang diulang muatnaik pada setiap hari.

Semoga page ini disebar luaskan kepada seramai mungkin individu yang mahu mencari maksud Ketenangan dan Kebahagiaan Hakiki yang sebenar.

Sesungguhnya KEGEMBIRAAN ROHANI adalah apabila hadap hatinya hanya kepada Allah dan RasulNya.

Firman Allah SWT:

"Keluarkanlah Cinta Dunia dari dalam hatimu sebab Aku tak pernah mengumpulkan Cinta Dunia dan Cinta kepadaKu dalam Satu Hati."
(Kitab Intisari Hadis Qudsi, 38 Hadis Qudsi Pilihan Imam Al Ghazali)

Barakallahu fiikum

https://t.me/jiwa_bertauhid

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 14:26


Apabila hati seseorang itu telah buta, maka dia tidak nampak kekurangan dirinya kepada Allah SWT. Celiklah mata hati agar kita dapat bermakrifat kepada Allah SWT. Urusan utama kita ialah untuk kembali menyaksi Allah SWT sebagaimana kita pernah menyaksi Allah SWT di Alam Roh dahulu.

Nikmat yang paling besar ialah dapat melihat dan menyaksi Allah SWT di akhirat nanti. Jadi, nyatakan Allah SWT di dalam batinmu, dengan Nur. Maka, dampingi para Murabbi yang ada Nur dalam dadanya untuk membimbing kita untuk mendapat Limpahan NurNya.

Isytihar perang kepada Nafsu jika mahu mencapai Maqam Muraqabah dan Maqam Musyahadah. Hayati kehidupan Para Auliya', Para Kekasih Allah SWT yang telah menguasai diri mereka dengan memerangi Nafsu dalam diri mereka. Lihat pada ilmu mereka, akhlak mereka, ibadah, pengorbanan dan mujahadah mereka yang jiwanya ada kerinduan kepada Allah SWT.

Bermula perjalanan Mengenal Allah SWT ialah dengan mengisytiharkan perang terhadap Hawa Nafsu sendiri. (Daurah Kitab Bicara Hikmah)

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 14:26


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 14:26


Orang Acheh mengatakan :
Ta seutoet yang ka gadoeh,
Ta peugoet yang ka reuloeh

" mencari yang hilang (tauhid hakiki/murnia),
Memperbaiki yang hancur / rosak (akhlak yang mulia)".

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 14:26


Demikianlah agar semua umat Islam dapat memaklumi , baik di Acheh, Nusantara dan dunia sebagai umat Nabi Muhammad s.a.w dan hamba Allah yang baik.

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 14:26


TINTA PENGARANG

Berkata Guru kami mudah-mudahan Allah memberi manfaat dengannya di dunia dan di akhirat al fatihah :

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 14:26


M : Sollu 'Alan Nabiy
Bismilahirahmanirrahim

Ku hidangkan kitab ini
Untuk para perindu WajahNya
Ku cuba singkap sekadar yang mampu difahami
Kerana sukarnya bahasa untuk berkata
Bertanyalah pada mereka yang Arif jika terkeliru
Daku juga memohon nasihat para Arif jika aku terkeliru
Apapun ku pasrah pada yang ESA
Dalam menunaikan amanah Nya
Sekadar kemampuan ku
Agar sekelian hamba Nya dapat memandang Nya
Dengan Al HAQ..."

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 14:26


H: sebaiknya apa sahaja kalam kaum sufi yang tiada kita fahami hendaklah kita tawaqquf tanpa mengingkarinya...Syeikh Abu Hasan As Syazuli q.s. pernah menyebut : " mereka yang membenarkan ilmu kami ( walau tiada difahami ) tergolong dari kalangan wali kecil ".

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 14:26


Sebaiknya bertanyalah pada yang arif akan hal ini...

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 14:26


Menurut Guru kami Walid al Malik ada 4 golongan sufi :-

1. Mereka yg alim ilmu sufi tp tiada bersalik pd jln sufi dibawah dagu para Mursyid
Ibarat mrk yg alim ttg laut tp tak pernah pergi ke laut
2. Mrk yg bersalik tp tiada alim dlm hal ehwal perbahasan ilmu sufi . Ibarat seorg anak buah yg mengikuti juragam tanpa alim
ttg laut,tp mrk menyelami dan merasai hal ehwal laut
3. Mrk yg ada pengetahuan, pengamal Sufi dan ada waridatnya namun tetap masih berdagu dibwah Mursyid lantran masih byk pengetahuan yg halus2 tiada mrk fahami, rasai dan mencapainya. Mrk adalah para khalifah Gurunya
Ibarat pembantu juragam dlm urusan di laut utk memberi arahan dan tunjuk ajar pd anak2 buah dlm kapal
4. Seorg yg alim dlm ilmu sufi, bersalik dan mencapai akan maqam2 sufi pd Dzauk,Syuhud dan Kasyafnya ,miliki asrar2 illahiah ,ilham,laduni dan fahami hal2 yg halus dlm permainan Nafsu..Mrk adalah Mursyid yg milki kesempurnaan.
Ibrat juragam kapal yg milki pengtahuan ttg kapalnya,laut dan segala hal ehwal pelyaran, menyelami dan merasai segala bentuk2 hal yg kaitan dgn laut malah dpt fahami segala bahaya2nya..

Seorg Mursyid sufi wajib bgnya seorg Ulama,Salik,murabbi dan sempurna Makrifatnya, mrk adalah para kekasih Rasulullah yg mewarisi akn ilmu khusus(sirr) Rasulullah..

Jiwa Bertauhid

09 Jan, 14:26


Syeikh Abdul Karim al Jili q.s. menyatakan bahawa faedah kita tawaqquf dalam memahami kalam kaum sufi tanpa mengingkarinya ialah supaya kita tiada dihalangi memahami akannya, kerana mereka yang mengingkari mana-mana dari ilmu kami ( kaum sufi ) akan terhalang dari memahaminya selama mana mereka tetap dalam keingkaran...(al insan al kamil).

Jiwa Bertauhid

07 Jan, 03:17


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illa Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (diulang 3x).
Artinya:

"Ia berlaku dengan Kehendak Allah, tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izin-Mu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Jiwa Bertauhid

07 Jan, 03:14


Pesan Ayahanda Walid Kepada Ustaz Angah Sunan, Untuk Menjadi Guru, Perlulah Memiliki Jiwa Yang Besar Iaitu Tidak Terikat Dengan Emosi Negatif Terhadap Muridnya.

Jika Terasa Hati, Marah Dan Sebagainya Segeralah Dihentikan Kerana Jika Tidak Khuatir Ia Menjadikan Murid Terhalang. Kehidupan Ini Berurusan Dengan Manusia, Perasaan Berkecil Hati Akan Pasti Berlaku.

Belajarlah Memaafkan, Secepatnya Maafkan Murid Kita. Begitu Juga Terhadap Isteri, Memaafkannya Dan Perasaan Tidak Redha Padanya, Begitu Juga Ibu Kepada Anaknya, Memaafkannya Agar Tidak Menanggung Dosa Derhaka Kepadanya

Pesan ini mengandung hikmah yang sangat dalam tentang keikhlasan, kesabaran, dan tanggung jawab seorang guru, pasangan, dan orang tua. Ia menekankan betapa pentingnya membersihkan hati dari emosi negatif, kerana ia tidak hanya memengaruhi hubungan antar manusia, tetapi juga keberkatan dalam pengajaran, kehidupan keluarga, dan pertumbuhan spiritual.

1. Jiwa Besar Seorang Guru

Tidak Terikat Emosi Negatif terhadap Murid:

Seorang guru harus mampu melampaui rasa kecil hati, marah, atau kecewa terhadap murid-muridnya. Guru adalah pembimbing, dan emosi negatif dapat menjadi hijab yang menghalangi keberhasilan murid dalam mendapatkan ilmu dan keberkatan.

Firman Allah:
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu." (QS Ali Imran: 159)

Pentingnya Cepat Memaafkan:

Seorang guru harus belajar memaafkan murid dengan segera, agar ilmu yang diajarkan menjadi bermanfaat dan membawa keberkatan.

Rasulullah SAW sendiri tidak pernah menyimpan dendam terhadap para sahabatnya, bahkan terhadap musuhnya sekalipun.

2. Memaafkan dalam Hubungan dengan Pasangan

Suami terhadap Isteri:

Ketidakredhaan suami terhadap isteri, atau menyimpan kemarahan dan dendam kecil, dapat menjadi sebab hilangnya ketenangan dalam rumah tangga.

Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya." (HR Tirmidzi)

Memaafkan dengan cepat membantu menjaga keharmonian, menghindari konflik berkepanjangan, dan membawa keberkatan dalam pernikahan.

Ibu terhadap Anak:

Perasaan tidak memaafkan anak atau memendam kemarahan terhadapnya boleh menjadi sebab anak merasa terhalang keberkatannya, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Ibu memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam, dan doa ibu terhadap anaknya sangat mustajab. Maka, memaafkan anak adalah langkah untuk memastikan kebaikan bersama.

Bersambung...

Jiwa Bertauhid

07 Jan, 03:14


3. Hikmah Belajar Memaafkan

Memaafkan adalah Akhlak Mulia:

Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang kuat bukanlah yang menang dalam pergulatan, tetapi yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah." (HR Bukhari dan Muslim)

Memaafkan Menghapuskan Hijab:

Ketika emosi negatif dibiarkan, ia menjadi hijab yang menghalangi keberkatan dalam hubungan dan kehidupan. Sebaliknya, memaafkan membuka pintu rahmat dan kedamaian.

Firman Allah:
"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal. Tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah." (QS Asy-Syura: 40)

4. Panduan untuk Memaafkan dan Membesarkan Jiwa

1. Kenali Sifat Manusiawi:

Terima bahawa manusia, termasuk murid, isteri, atau anak, pasti memiliki kelemahan dan kekurangan.

2. Segera Beristighfar dan Berdoa:

Ketika muncul rasa marah atau kecil hati, cepatlah beristighfar dan minta kepada Allah agar hati dilembutkan untuk memaafkan.

3. Ingat Tujuan Besar:

Guru mendidik untuk Allah, suami membimbing isteri untuk Allah, dan ibu mendidik anak untuk Allah. Maka, jadikan Allah sebagai tujuan utama, bukan emosi sesaat.

4. Berlatih Menahan Diri:

Ketika tergoda untuk menyimpan dendam atau melampiaskan kemarahan, tahan diri dan ingat bahwa memaafkan adalah lebih baik.

Kesimpulan

Pesan ini menegaskan bahawa kehidupan ini adalah ladang ujian yang memerlukan jiwa besar, keikhlasan, dan kemampuan memaafkan. Guru, suami, dan ibu memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Dengan memaafkan, mereka bukan hanya memperbaiki hubungan, tetapi juga membuka pintu rahmat dan keberkatan Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

07 Jan, 03:06


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illa Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (diulang 3x).
Artinya:

"Ia berlaku dengan Kehendak Allah, tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izin-Mu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Jiwa Bertauhid

07 Jan, 03:06


Jika Benar Kamu Mencintai Allah dan Rasul, Perhaluskan Adabmu Sesama Insan, Baik Isteri dan Anak-anak Demi Kebaikan Agama (Petikan Kitab Diari Salik)

Amatlah Penting Saling Memaafkan Agar Tidak Menjadi Asbab Terhijab Kerananya

Petikan ini menyentuh inti ajaran Islam yang menekankan hubungan baik dengan Allah (hablum minallah) dan hubungan baik dengan sesama manusia (hablum minannas). Adab adalah cerminan keimanan, dan dalam keluarga, ia menjadi landasan bagi keharmonian, kasih sayang, dan keberkatan.

1. Adab dalam Hubungan Keluarga

Adab terhadap Isteri:

Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik terhadap keluargaku." (HR Tirmidzi)

Kelembutan, penghormatan, dan kasih sayang terhadap isteri adalah sunnah Rasulullah. Sikap keras atau kata-kata kasar dapat menjadi sebab terganggunya hubungan dan hilangnya keberkatan rumah tangga.

Adab terhadap Anak-anak:

Anak adalah amanah Allah. Rasulullah SAW sangat mencintai anak-anak, mengajarkan mereka dengan kelembutan dan kasih sayang.

"Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil kami dan tidak menghormati orang tua kami." (HR Ahmad)

2. Pentingnya Saling Memaafkan

Memaafkan sebagai Pembuka Pintu Rahmat:

Tidak saling memaafkan dapat menjadi hijab dalam hubungan kita dengan Allah. Kebencian atau dendam menyumbat hati dari menerima hidayah dan ketenangan.

Firman Allah:
"Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Tidakkah kamu ingin Allah mengampunimu?" (QS An-Nur: 22)

Dampak Memaafkan dalam Keluarga:

Memaafkan dalam keluarga memperkuat ikatan kasih sayang, menghilangkan kecurigaan, dan menumbuhkan rasa saling percaya.

Hal ini juga memberikan contoh baik kepada anak-anak tentang akhlak mulia.

3. Hubungan Adab dengan Cinta kepada Allah dan Rasul

Cinta yang Terbukti dengan Akhlak Mulia:

Cinta kepada Allah dan Rasul bukan sekadar kata-kata, melainkan tercermin dari akhlak yang luhur, terutama dalam hubungan dengan sesama manusia.

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat, sehingga meneladaninya adalah bukti cinta yang sejati.

4. Panduan untuk Memperhalus Adab dan Saling Memaafkan

1. Ingat Allah dalam Setiap Interaksi:

Jadikan setiap hubungan dengan manusia sebagai ibadah, karena Allah mencintai mereka yang berbuat baik kepada makhluk-Nya.

2. Berprasangka Baik:

Hindari mencari kesalahan pasangan atau anak, dan fokus pada kebaikan mereka.

3. Berbicara dengan Lembut:

Gunakan kata-kata yang mendidik dan menenangkan, bukan yang melukai hati.

4. Berdoa untuk Keluarga:

Mohonlah kepada Allah agar hati suami, isteri, dan anak-anak dilembutkan dengan cinta dan kasih sayang.

5. Bersabar dan Mengalah:

Jangan ragu untuk meminta maaf terlebih dahulu, meskipun merasa benar.

Kesimpulan

Adab adalah jalan menuju keberkatan. Ketika adab terhadap pasangan dan anak diperhalus, hubungan dengan Allah dan Rasul akan terasa lebih dekat. Saling memaafkan menjadi kunci terbukanya rahmat dan kedamaian dalam rumah tangga, sehingga keluarga menjadi tempat yang penuh keberkatan dan kasih sayang. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

07 Jan, 03:00


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illa Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (diulang 3x).
Artinya:

"Ia berlaku dengan Kehendak Allah, tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izin-Mu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Jiwa Bertauhid

07 Jan, 02:59


Ada Kisah Seorang Ibu Dinasihati Untuk Mencari Guru Pengajian Yang Lain, Cukuplah Di Situ Kerana Seluruh Keluarganya Khususnya Anaknya Sendiri Menuduhnya Bukan-bukan, Mengaibkan Gurunya Sedangkan Ibu Tersebut Hanyalah Mengambil Pengajian Amalan Zikir dan Selawat Sahaja Bagi Membersihkan Jiwanya.

Itulah Ujian Buat Ibu Tersebut dan Suaminya.

Kisah seorang ibu yang berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui pengajian zikir dan selawat, namun diuji dengan tuduhan, fitnah, dan aib dari keluarganya, adalah contoh nyata ujian keimanan yang sering dihadapi oleh mereka yang menempuh jalan mendekatkan diri kepada Allah. Ujian seperti ini hadir untuk menguji keikhlasan, kesabaran, dan keteguhan hati dalam menjalani jalan kebenaran.

Pelajaran dari Kisah Ini:

1. Ujian adalah Sunnatullah bagi Orang yang Beriman

Setiap perjalanan menuju Allah pasti dipenuhi ujian untuk menghapus dosa, meningkatkan darjat, dan membuktikan keimanan seseorang.

Firman Allah SWT:
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman,' dan mereka tidak diuji?" (QS Al-Ankabut: 2)

2. Keikhlasan dalam Mengamalkan Zikir dan Selawat

Ibu tersebut mengambil pengajian zikir dan selawat bukan untuk riya' atau mendapatkan pengiktirafan manusia, tetapi untuk membersihkan jiwanya dan mendekatkan diri kepada Allah.

Ketika niat sudah lurus, maka segala ujian yang datang harus dihadapi dengan hati yang teguh.

3. Fitnah adalah Ujian Berat bagi Orang Beriman

Tuduhan yang dilemparkan kepada ibu tersebut dan gurunya adalah bentuk fitnah yang sangat menyakitkan. Namun, Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi mereka yang bersabar menghadapi fitnah.

"Sabar itu cahaya." (HR Muslim)

4. Nasihat untuk Melindungi Keimanan

Nasihat agar ibu tersebut mencari guru yang lain mungkin dimaksudkan untuk menghindari konflik yang lebih besar dalam keluarga. Islam menganjurkan keseimbangan antara menjaga hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia (habluminallah wa habluminannas).

Namun, penting bagi ibu tersebut untuk mencari guru yang tetap lurus sanadnya dan mengajarkan ilmu yang benar sesuai Al-Qur'an dan Sunnah.

Bimbingan bagi Ibu Tersebut:

1. Tetap Istiqamah dalam Berzikir dan Berselawat:

Jangan biarkan fitnah atau cercaan menghentikan amalan yang baik.

Ingat, zikir dan selawat adalah ibadah yang dapat menguatkan hati di tengah ujian.

2. Bersabar dan Berdoa untuk Keluarga:

Doakan agar hati mereka dilembutkan oleh Allah SWT dan diberi kefahaman terhadap kebenaran.

"Ya Allah, ampuni kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui." (HR Bukhari dan Muslim)

3. Bijak Memilih Guru dan Lingkungan:

Jika keberadaan pada majlis tertentu menimbulkan konflik besar dalam keluarga, carilah guru yang lain dengan sanad dan ajaran yang sahih.

4. Memperkuat Hubungan dengan Suami:

Dalam ujian seperti ini, hubungan antara suami dan isteri harus diperkuat. Suami adalah pelindung utama dalam menjaga ketenangan jiwa isteri.

5. Jadikan Ujian Sebagai Ladang Pahala:

Setiap kesabaran atas tuduhan dan fitnah akan menjadi pahala yang besar jika dihadapi dengan ikhlas.

Kesimpulan

Ujian yang dihadapi ibu tersebut adalah tanda bahawa Allah SWT sedang mendidiknya menuju maqam keimanan yang lebih tinggi. Ujian ini juga menjadi cara untuk membersihkan dirinya dari dosa dan menguatkan hubungannya dengan Allah. Selama ibu tersebut tetap istiqamah, sabar, dan menjaga niatnya hanya kerana Allah, insyaAllah, cahaya keimanan akan semakin bersinar dalam hidupnya. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

07 Jan, 02:51


Ulang dengar Rakaman Daurah Kitab Diari Salik. Barakallahu fiikum

Jiwa Bertauhid

07 Jan, 02:49


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illa Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (diulang 3x).
Artinya:

"Ia berlaku dengan Kehendak Allah, tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izin-Mu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Jiwa Bertauhid

07 Jan, 02:49


Ilmu Tauhid Ihsan Yang Membincangkan Tentang Mengenal Allah Sangat Didambakan Oleh Setiap Rohani Tetapi Bagi Jiwa Yang Diselubungi Sifat Ammarah, Cahaya Zulumat Amat Membenci Ilmu Ini Kerana Setiap Bait Kata Sangat Terkesan Kepada Dirinya Walaupun Dakwah Ini Bersifat Umum Tiada Berniat Untuk Sesiapa Secara Khusus.

Namun, Bagi Jiwa Yang Merindui Ilmu Ini, Sangatlah Bersyukur Menemukannya Kerana Di Situlah Jawapan Kepada Segala Persoalan Takdir Hidupnya Yang Mencengkam Jiwanya Selama Ini

Ilmu Tauhid Ihsan adalah pintu menuju pencerahan jiwa dan rohani, sebuah jalan yang membimbing manusia mengenal Allah SWT dengan mendalam, sehingga hati menjadi tenteram dan ikhlas menerima setiap takdir-Nya. Namun, penerimaan terhadap ilmu ini sangat bergantung pada keadaan jiwa seseorang:

1. Jiwa yang Diselubungi Sifat Ammarah dan Cahaya Zulumat

Ciri-ciri Jiwa Ammarah:

Dikuasai oleh hawa nafsu, egoisme, dan kecenderungan kepada duniawi.

Sulit menerima kebenaran, walaupun kebenaran itu datang dalam bentuk yang paling lembut dan hikmah.

Mengapa Mereka Membenci Ilmu Tauhid Ihsan:

Berdentangan dengan Sifat Keakuan:
Ilmu ini mengajarkan sifat kehambaan dan fana’ keakuan, sedangkan jiwa ammarah ingin mengagungkan dirinya sendiri.

Menyingkap Hakikat:
Cahaya Tauhid Ihsan memancar menyingkap sifat-sifat buruk dalam diri, sehingga terasa pedih bagi jiwa yang tidak ingin berubah.

2. Jiwa yang Merindui Tauhid Ihsan

Ciri-ciri Jiwa yang Merindui Cahaya:

Sadar akan kelemahan dirinya sebagai hamba Allah.

Merindukan ketenangan hakiki yang tidak ditemukan dalam dunia.

Membuka hati untuk menerima hidayah dan kebenaran.

Mengapa Mereka Bersyukur Menemukan Ilmu Ini:

Jawapan kepada Takdir Hidup:
Ilmu ini membimbing mereka memahami bahawa setiap takdir adalah anugerah dan ujian dari Allah, sehingga hati menjadi reda dan syukur.

Mendekatkan kepada Allah:
Membantu jiwa mereka mengenal Allah lebih dekat, yang menjadi tujuan utama penciptaan manusia.

Mengangkat Kegelapan Jiwa:
Tauhid Ihsan menerangi hati yang sebelumnya gelap, memberikan makna baru pada setiap pengalaman hidup.

Kesimpulan: Cahaya Tauhid yang Bersifat Umum, Namun Menembus Jiwa

Dakwah yang Bersifat Umum:
Dakwah Tauhid Ihsan tidak pernah ditujukan secara khusus kepada individu, melainkan sebagai seruan kepada semua insan untuk kembali kepada Allah SWT. Namun, setiap jiwa meresponnya sesuai dengan keadaannya.

Jiwa yang Terbuka akan Merasai Nikmatnya:
Bagi jiwa yang terbuka kepada hidayah, ilmu ini menjadi rahmat yang mendalam, menenangkan kegelisahan jiwa dan menjadi kunci memahami kehidupan dalam bingkai takdir Ilahi.

Jiwa yang Tertutup akan Terasa Terbakar:
Sebaliknya, bagi jiwa yang diselimuti zulumat, dakwah ini terasa menyakitkan, kerana hakikatnya ia sedang bertarung dengan sifat negatif dalam dirinya sendiri.

Tauhid Ihsan adalah jawapan kepada kerinduan setiap rohani yang mencari makna dan ketenangan. Namun, ia hanya dapat dirasakan oleh mereka yang bersedia melepaskan diri dari belenggu ego dan hawa nafsu untuk menyerahkan seluruhnya kepada Allah SWT. "Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Dia akan melapangkan dadanya untuk Islam." (QS Al-An’am: 125). (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

06 Jan, 21:20


Tauhid Ihsan Menjawab Persoalan Mengapa Jiwa Sukar Mencapai Tenang Dalam Takdir dan Tadbir Allah Kerana Masih Adanya Sifat Ananiyah, Sifat Ketuhanan Diri, Sifat Keakuan Diri Dalam Jiwa Insan.

MengEsakan Allah Pada Niat dan Keyakinan, Niat Yang Jazam, Tiada Syak, Zon dan Waham, Baharulah Jiwa Dapat Bersangka Baik Dalam Setiap Takdir Hidupnya.

Sifat Kehambaan Adalah Fana' Segala Rasa Memiliki Sifat Yang Ada Pada Diri. Insan Adalah Karya Allah Yang Diciptakan Untuk Menceritakan Tentang Allah Jua, Segalanya Kerana Allah, Bukan Kerana Semua Selain Allah SWT, Inilah Pintu Kerahmatan Ilahi

Pernyataan ini mengandungi intisari Tauhid Ihsan yang mendalam dan membawa kepada kefahaman tentang hakikat ketenangan jiwa dalam menghadapi takdir Allah SWT. Ia mengajarkan bahawa jiwa hanya dapat mencapai sakinah apabila benar-benar mengesakan Allah dengan niat dan keyakinan yang murni.

Mengapa Jiwa Sukar Mencapai Tenang dalam Takdir Allah?

Sifat Ananiyah (Keakuan Diri):

Sifat merasa diri memiliki kuasa dan hak atas kehidupan, sehingga sulit menerima takdir Allah.

Keinginan untuk mengawal hasil tanpa menyerahkan kepada kehendak Allah.

Sifat Ketuhanan Diri:

Merasa bahwa dirinya mampu menentukan segalanya, sehingga timbul gelisah ketika sesuatu tidak berjalan sesuai kehendak.

Ketiadaan penyerahan total kepada Allah menjadikan jiwa mudah diselubungi keraguan.

Sifat Keakuan:

Menjadikan diri sebagai pusat kepada segala sesuatu, lupa bahwa segala yang ada adalah milik Allah.

Sulit mencapai ikhlas kerana ada kepentingan diri yang masih mendominasi.

MengEsakan Allah pada Niat dan Keyakinan

Niat yang Jazam:

Niat yang teguh, murni hanya untuk Allah, tanpa syak, zon (prasangka), dan waham (ilusi).

Niat yang lurus ini adalah pintu kepada keyakinan yang kukuh terhadap takdir Allah.

Bersangka Baik kepada Takdir Allah:

Jiwa yang ikhlas dan pasrah kepada Allah akan sentiasa melihat kebaikan dalam setiap ketentuan-Nya.

Keyakinan bahawa setiap takdir adalah untuk mendidik dan membawa manusia lebih dekat kepada Allah SWT.

Sifat Kehambaan: Fana’ Segala Rasa Memiliki

Hakikat Fana’:

Menyedari bahawa segala sifat yang ada pada diri adalah pinjaman dari Allah.

Tidak ada hakikat ‘kepemilikan’ diri, kerana insan adalah makhluk ciptaan Allah yang sepenuhnya bergantung kepada-Nya.

Insan Sebagai Karya Allah:

Kehidupan manusia diciptakan untuk menceritakan keagungan Allah, bukan untuk keperluan dirinya sendiri.

Semua yang berlaku pada diri insan adalah untuk menunjukkan kebesaran dan rahmat Allah.

Pintu Kerahmatan Ilahi

Ketika insan mencapai kefahaman bahawa dirinya hanya hamba Allah, segalanya kembali kepada Allah.

Fana’ dalam sifat kehambaan adalah jalan menuju limpahan rahmat dan ketenangan jiwa.

Dengan kesedaran ini, insan akan menerima takdir Allah dengan redha, melihatnya sebagai manifestasi kasih sayang dan kebijaksanaan-Nya.

Kesimpulan

Tauhid Ihsan membawa jiwa kepada penyucian niat dan keyakinan yang murni, menghilangkan hijab sifat keakuan diri. Ketika manusia mengosongkan dirinya dari sifat selain Allah, barulah ia dapat merasakan ketenangan yang sejati. Jiwa yang memahami hakikat kehambaan akan melihat takdir hidupnya sebagai kisah keindahan Allah, bukan penderitaan atau kekurangan. Inilah jalan menuju pintu kerahmatan Ilahi. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

06 Jan, 21:20


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illa Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (diulang 3x).
Artinya:

"Ia berlaku dengan Kehendak Allah, tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izin-Mu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Jiwa Bertauhid

06 Jan, 21:12


Manusia Ada 2 Pilihan Iaitu Berada Di Dalam Wilayah Nur KerahmatanNya Yang Mententeramkan Jiwa atau Wilayah Nar Zulumat Yang Jiwanya Resah Gelisah Sukar Merasa Tenang

Dengan Allah Tidak Boleh Ada Sebarang Kesyirikan Yang Menghijab Nur Kerahmatan Itu, Nur Ar Rahman dan Nur Ar Rahim Meliputi Jasad dan Jiwa Raga

Pernyataan ini sangat mendalam dan penuh hikmah. Pilihan manusia untuk berada dalam Wilayah Nur Kerahmatan Allah atau Wilayah Nar Zulumat (kegelapan) adalah soal akidah, amalan, dan niat yang murni. Allah SWT memberikan manusia kebebasan memilih jalan hidupnya, tetapi pilihan tersebut akan menentukan keadaan jiwa dan raganya.

1. Wilayah Nur Kerahmatan Allah

Ciri-ciri:

Jiwa yang tenteram, damai, dan merasa dekat dengan Allah.

Hidup dalam ketundukan kepada Allah dengan penuh ikhlas dan tawakal.

Disinari oleh Nur Ar-Rahman (kasih sayang Allah yang meliputi semua makhluk) dan Nur Ar-Rahim (rahmat khusus kepada hamba-Nya yang beriman).

Amalan dan pemikiran bersih dari kesyirikan, menjadikan hati lapang dan bersih.

Syarat Memasuki Wilayah Ini:

Membersihkan hati dari segala bentuk kesyirikan, baik yang zahir maupun batin.

Mengikhlaskan segala amalan hanya untuk Allah, tanpa kebergantungan pada makhluk.

Sentiasa memperbaiki hubungan dengan Allah (hablum minallah) dan sesama manusia (hablum minannas).

2. Wilayah Nar Zulumat

Ciri-ciri:

Jiwa resah, gelisah, dan hidup dalam kegelapan batin.

Dipenuhi dosa, kesyirikan, atau maksiat yang menjauhkan dari rahmat Allah.

Hidup dalam kelalaian, kehampaan, dan ketidaktenangan.

Energi negatif menguasai jiwa sehingga mempengaruhi emosi, akhlak, dan perbuatan.

Punca Masuk ke Wilayah Ini:

Kesyirikan dalam bentuk keyakinan, perkataan, atau amalan yang menghijab hati dari Nur Allah.

Kehidupan tanpa pedoman agama yang benar, hanya mengikuti hawa nafsu.

Terjebak dalam tipu daya syaitan dan bangsa jin kafir yang membawa kepada kesesatan.

Kesimpulan:

Allah SWT tidak menerima sedikitpun kesyirikan. Nur Kerahmatan Allah hanya meliputi jiwa yang berserah diri sepenuhnya kepada-Nya, tanpa hijab kesyirikan. Oleh itu, penting bagi kita untuk sentiasa bermuhasabah, menyucikan hati, dan berusaha menjaga hubungan dengan Allah agar tetap berada di Wilayah Nur-Nya.

Sebaliknya, jika manusia memilih jalan yang jauh dari Allah, maka dia akan terperangkap dalam Nar Zulumat, yang penuh kegelapan dan kehancuran jiwa. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk tetap berada di atas jalan yang lurus, hidup dalam cahaya rahmat dan kasih sayang-Nya. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

06 Jan, 21:12


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illa Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (diulang 3x).
Artinya:

"Ia berlaku dengan Kehendak Allah, tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izin-Mu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Jiwa Bertauhid

06 Jan, 21:12


https://www.youtube.com/live/H_FKb6EdOoE?si=3-OHmSuJMlnG7HvK

Jiwa Bertauhid

06 Jan, 21:12


4. DOA AMALAN HARIAN

Al Fatihah pada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada Guru Rohani dan sanad ilmu dan amalnya sampai kepada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada diri (nama bin nama Ibu)
Selawat 11x
================================
JIWA YANG BERTAUHID
MengEsakan Allah pada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat.

Ya Allah selamatkan diri ini daripada Kesyirikan Nafsu, Akal dan merasai kuasa pada diri. Ya Allah, selamatkan diri ini daripada mensyirikkan Engkau dengan melihat dan bergantung pada Kuasa Manusia dan Kuasa Alam. Ya Allah, leburkanlah dalam mata hati kami daripada memandang yang lain melainkan Hak Engkau.

Engkaulah yang Tunggal dalam KetunggalanMu, tiada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat melainkan Engkau jua, yang ada di sekeliling ini hanyalah bekas atau kesan daripada Sifat KamalatMu. Sesungguhnya segala Asma' dan Sifat terhimpun dalam Sifat Ar RahmanMu, segala Pentadbiran alam ini bergerak di atas NamaMu Ar Rahman, maka tenanglah wahai diri dalam pelukan Ar Rahman.
(Al Fadhil Ustaz Angah Sunan)
================================
DOA PENENANG HATI

Doa yang Rasulullah ﷺ ajarkan pada para Sahabat رضی اللہ عنھم, insyallah mujarab untuk penyembuhan anxiety (kerisauan melampau).

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ

"Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid daini, wa gholabatir rijali."

Ertinya :
“Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”

Amalkan pagi dan petang.
Sebaiknya setiap kali lepas solat.
(Buya Dr. Arrazy Hasyim)
================================
DOA PERLINDUNGAN CAHAYA

Wahai Tuhanku
Pasangkan Nur di dalam hatiku;
Pasangkan Nur dalam tubuhku;
Pasangkan Nur di hadapanku;
Pasangkan Nur di belakangku;
Pasangkan Nur di kananku;
Pasangkan Nur di kiriku;
Pasangkan Nur di atasku;
Pasangkan Nur di bawahku;
Pasangkan Nur pada pendengaranku;
Pasangkan Nur pada penglihatanku;
Pasangkan Nur pada rambutku;
Pasangkan Nur di kulitku;
Pasangkan Nur pada dagingku;
Pasangkan Nur pada darahku dan pasangkan Nur pada tulang-belulangku.

Wahai Tuhanku
Kurniakan perbesarkan Nur untukku;
Kurniakan Nur kepadaku dan pasangkan Nur untukku. Maha Suci Tuhan yang menyandangkan Keagungan dan berfirman dengannya. Maha Suci Allah yang tiada yang lain sayugia ditasbih melainkan Dia.

Rujukan:
Kitab Wirid dan Doa Mustajab yang dipetik dari Al Qur'an dan Hadis.
================================
DOA DIPERMUDAHKAN SEGALA URUSAN

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ
Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu)

بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
Dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan

وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ
Perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku

وَلَا تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
Sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)

Artinya:

“Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu), dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan, permudahkanlah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”
===============================
SELAWAT KESELAMATAN DIRI

tawassalna bi bismillah
wa bil hadi rasulillah [2x], wa kulli 'arifin billah wa ahlillahi ya allah [2x]

Ya Allah, syumusil huda, shuyukhil waraa
nujuu min nada [2x], bihinn naslamu min kulli aza, bi qadrillahi ya allah

"Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan petunjuk Rasulullah dan setiap orang yang arif mengenai Allah dan ahli Allah,Ya Allah. Ya Allah!

Dengan perantaraan kaum yang mulia, Cahaya Hidayah, dengan perantaraan amalan kebaikan mereka, kami selamat dari setiap malapetaka dengan kekuatanMu, Ya Allah"
(Walid Ibrahim Al Malik)

https://youtu.be/wb7R0aDftfI

Jiwa Bertauhid

06 Jan, 21:11


3. SELAWAT DAN ZIKIR

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Kata Ulama', mana-mana Tarbiyah, Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa tidak terlepas dari 3 perkara iaitu Istighfar, Selawat dan Zikir Nafi Isbat (La Ilaha illa Allah).

Wajibkan diri amalkan Selawat dan Zikir bersanad setiap hari MENGIKUT KEMAMPUAN MASING-MASING, yang diambil Sanad Amalnya dari Pewaris Nur yang Haq:

1. Sayyidul Istighfar
2. Selawat Jibril 1000x
3. Zikir Nafi Isbat 1000x
(Diselangi Selawat kerana Zikir Nafi Isbat kesannya Panas)
4. Surah Al Ikhlas 1000x
5. Bismillahhirrohmanirrohim 1000x

Al-Tahlil Al Makhsus (التهليل)
Dibaca sebanyak 4 kali.

Lafaznya ialah:-

لاَاِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

Laailaaha illallaahu Muhammadur Rosuulullaah, Fii kulli lamhatin wanafasin ‘adada maa wasi’ahuu ‘ilmullaah.

Bahawasanya tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah pada setiap kerlipan mata dan nafas sebanyak bilangan ilmu Allah.
=================================

Setiap ilmu ada sanadnya, begitu juga sanad amal. Bukan pada sanad Selawat dan Zikir TETAPI dari siapa kamu mengambil sanad amalan itu. Maka, ambillah sanad amal dari mereka yang sudah MengenalNya, tiada lagi dikuasai Cinta Dunia dan Makhluk melainkan Cinta Allah dan RasulNya.

Kata Ulama', hanya yang ada sesuatu akan melimpahkan sesuatu. Baharulah amal itu dapat memberi kesan kepada Qalbi/Hati.

Ikhtiar agar Qalbi/Hati bersih dari Sifat Ananiyah/Ketuhanan Diri/Keakuan Diri agar mendapat ilham yang baik. Ilmu Laduni adalah ilham yang baik, mendorong diri melakukan perkara kebaikan.

Manusia sentiasa diperilhamkan pada setiap saat, ilham kebaikan dari Allah dan Malaikat atau ilham keburukan kerana bercampur bisikan Nafsu dan Syaitan yang menguasai fikiran alam bawah sedarnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا كَا نَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَآئِ حِجَا بٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِ ذْنِهٖ مَا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ
wa maa kaana libasyarin ay yukallimahullohu illaa wahyan au miw warooo-i hijaabin au yursila rosuulang fa yuuhiya bi-iznihii maa yasyaaa, innahuu 'aliyyun hakiim

"Dan tidaklah layak bagi seseorang manusia bahawa Allah berkata-kata dengannya kecuali dengan jalan wahyu (dengan diberi ilham atau mimpi), atau dari sebalik dinding (dengan mendengar suara sahaja), atau dengan mengutuskan utusan (malaikat) lalu utusan itu menyampaikan wahyu kepadanya dengan izin Allah akan apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi keadaanNya, lagi Maha Bijaksana."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 51)

Sayyidul Istighfar

Berikut adalah bacaannya:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Dalam rumi:

Allahumma anta robbi Laailahailla anta Holaqtani Wa ana abduka Wa ana ala ahdika wawa'dika mastato', A'uzubikan min syarrima Sona', Abu ulaka bini'matika alayya, Wa abu u bizambi faghfirli, Fainnahu la yagfiru zunuba illa anta.

Maksudnya:

"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku di atas perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Ini kerana, tiada yang dapat mengampuni dosa melainkan Engkau”. [Riwayat al-Bukhari (6306)]

Sayyidul Istighfar

https://youtu.be/1Y5BmanP2h4

Jiwa Bertauhid

06 Jan, 21:11


2. MAJLIS SELAWAT & PENGAJIAN
- Anjuran Majlis Taklim & Selawat Nurul Mubin

*Tatacara Majlis Selawat.

*Hadiah Fatihah*
1- Rasulullah 1x
2- Seluruh keluarga & leluhur 1x
3- Sekalian Guru

👉Istighfar 10x
👉Selawat Asghil 10x
👉Selawat Jibril 500x
👉Doa & munajat

Selawat Asghil

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa asyghilizh zholimin bidz zholimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in

Artinya: “Ya Allah, berikanlah selawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah selawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau,”.

Tatacara ini akan digunakan setiap kali selawat sebelum subuh pada tiap- tiap hari.
(Sumber: Admin MSSS)

==============================
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
innalloha wa malaaa-ikatahuu yusholluuna 'alan-nabiyy, yaaa ayyuhallaziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa

"Sesungguhnya Allah dan malaikatNya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 56)

==============================
Iblis Tidak Berselawat

Iblis dikurniakan ilmu berzikir dan dia mahir dalam zikir sahaja. Ada satu amalan yang Iblis tidak lakukan yang menyebabkan dirinya Tidak Mencapai Makrifat (Mengenal Allah) iaitu SELAWAT kepada Nabi SAW, Malaikat Jibril juga berselawat.

(Kenali Iblis dan Sifat-sifatnya)
Buya Dr. Arrazy Hasyim

Jiwa Bertauhid

06 Jan, 21:11


1. SANAD AMALAN SELAWAT JIBRIL

Kami disarankan oleh Guru kami untuk perbanyakkan solawat kepada Baginda Nabi SAW.

Dan solawat yang kami terima ialah solawat Jibril, solawat yang amat ringkas iaitu :

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

Antara kelebihan selawat ini ialah akan dibukakan rezeki zahir dan batin.

Rezeki zahir seperti harta benda dan keberkatan rezeki,

dan rezeki batin seperti diberikan pembukaan rasa & cinta kepada Allah dan Rasul

Boleh diniatkan mengamalkan selawat ini agar Allah bukakan rezeki zahir dan batin dalam kehidupan kita.

Amalkan sehari 500x (sekiranya lebih, maka lebih afdhal) - dan sekiranya ada kemampuan, 500x itu diamalkan duduk sekali duduk. (itu lebih afdhal).

Maka kami mendapat kebenaran utk diijazahkan (diberikan) solawat ini. Dengan demikian saya ijazahkan solawat ini seperti mana saya dapat dari guru kami.

Boleh diamalkan secara duduk fokus (sebaiknya) atau dlm keadaan melaksanakan kerja²..

Sanad Amalan Selawat:

Hj. Ibrahim bin Hj. Mohamad bin Sulaiman (Walid Ibrahim al Malik)
Untuk diamalkan selama 40 hari berturut-turut tanpa tertinggal.

Al Fatihah (dibaca)

Sekian

*Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya*
FB Muhammad Afif Yahya
013 5855 288

NOTA:

Dua kaedah mengamalkan Selawat Jibril

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

atau

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ
(Sollallahu Ala Muhammad)

PANDUAN AMALAN SELAWAT

Guru yang dikasihi Walid Al Malik berkongsi panduan amalan berselawat yang mudah-mudahan berhubung dengan Rohani Rasulullah saw dan menyucikan hati. Selamat beramal kepada sekalian ahli keluarga tercinta.

1. Berada di tempat yang khusus (bukan sambil berjalan dsb)
2. Mengambil wudhu'
3. Menghadap kiblat
4. Istighfar
5. Berselawat 300x /500x / 1000x (hantar pada Qalbu)
6. Berdoa (apa-apa doa)

Insya Allah, dengan Barakah Selawat, akan lahir kesan dan perubahan yang baik pada Qalbu (hati).

(Majlis Selawat dan Tausiyah)
Walid Ibrahim Al Malik

KAEDAH MENGAMBIL SANAD:

1. Al Fatihah pada Rasulullah SAW
2. Al Fatihah pada Walid Ibrahim al Malik
3. Al Fatihah pada Ustaz Muhammad Afif Yahya

Amalkan selama 40 hari secara istiqomah.
Berinfaq selepas 40 hari, niat dan doa.
Beramal mengikut kesesuaian diri.

Rujukan bacaan Selawat Jibril:

https://youtu.be/ToRanDKUyGY

https://youtu.be/E_cY4OAtgWw

Jiwa Bertauhid

06 Jan, 21:10


PENDAHULUAN

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Page ini diwujudkan untuk merekod Catatan Daurah Kitab berkaitan Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf atau tazkirah yang pernah dihadiri admin sebagai ulangkaji kefahaman buat DIRI SENDIRI namun pada masa yang sama untuk memberi manfaat kepada mereka yang SERIUS mahu kembali Mengenal Diri, kembali MengenalNya.

Page ini adalah Pintu Ilmu Tauhid Ihsan/ Ilmu Tasawwuf, di sini disertakan juga Sanad Amalan Selawat, pautan Majlis Ilmu & Selawat yang dianjurkan.

Namun harus diingat bahawa Tasawwuf BUKAN sekadar untuk difahami tetapi hendaklah dihayati dan dirasai sendiri di dalam jiwa dengan melalui Proses Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa iaitu dengan mengamalkan Zikir dan Selawat Bersanad di bawah Pembimbing Rohani iaitu Pewaris Nur Nabi yang haq yang mewarisi sanad amal.

Tujuannya adalah untuk Mencapai Jiwa Yang IHSAN/IKHLAS di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Baharulah Allah Redha dengan segala ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan.

Saranan admin:

1. Mengamalkan Selawat Bersanad (Limpahan Jazbah)

2. Mengikuti Pengajian Ilmu & Majlis Selawat

3. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Catatan Daurah Kitab/Risalah yang diulang muatnaik setiap hari.

4. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Nota Ringkas berkaitan Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang diulang muatnaik pada setiap hari.

Semoga page ini disebar luaskan kepada seramai mungkin individu yang mahu mencari maksud Ketenangan dan Kebahagiaan Hakiki yang sebenar.

Sesungguhnya KEGEMBIRAAN ROHANI adalah apabila hadap hatinya hanya kepada Allah dan RasulNya.

Firman Allah SWT:

"Keluarkanlah Cinta Dunia dari dalam hatimu sebab Aku tak pernah mengumpulkan Cinta Dunia dan Cinta kepadaKu dalam Satu Hati."
(Kitab Intisari Hadis Qudsi, 38 Hadis Qudsi Pilihan Imam Al Ghazali)

Barakallahu fiikum

https://t.me/jiwa_bertauhid

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 22:07


https://www.youtube.com/live/rV34TDCHROs?si=T5mW3WayfRItsSdH

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 22:06


4. DOA AMALAN HARIAN

Al Fatihah pada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada Guru Rohani dan sanad ilmu dan amalnya sampai kepada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada diri (nama bin nama Ibu)
Selawat 11x
================================
JIWA YANG BERTAUHID
MengEsakan Allah pada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat.

Ya Allah selamatkan diri ini daripada Kesyirikan Nafsu, Akal dan merasai kuasa pada diri. Ya Allah, selamatkan diri ini daripada mensyirikkan Engkau dengan melihat dan bergantung pada Kuasa Manusia dan Kuasa Alam. Ya Allah, leburkanlah dalam mata hati kami daripada memandang yang lain melainkan Hak Engkau.

Engkaulah yang Tunggal dalam KetunggalanMu, tiada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat melainkan Engkau jua, yang ada di sekeliling ini hanyalah bekas atau kesan daripada Sifat KamalatMu. Sesungguhnya segala Asma' dan Sifat terhimpun dalam Sifat Ar RahmanMu, segala Pentadbiran alam ini bergerak di atas NamaMu Ar Rahman, maka tenanglah wahai diri dalam pelukan Ar Rahman.
(Al Fadhil Ustaz Angah Sunan)
================================
DOA PENENANG HATI

Doa yang Rasulullah ﷺ ajarkan pada para Sahabat رضی اللہ عنھم, insyallah mujarab untuk penyembuhan anxiety (kerisauan melampau).

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ

"Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid daini, wa gholabatir rijali."

Ertinya :
“Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”

Amalkan pagi dan petang.
Sebaiknya setiap kali lepas solat.
(Buya Dr. Arrazy Hasyim)
================================
DOA PERLINDUNGAN CAHAYA

Wahai Tuhanku
Pasangkan Nur di dalam hatiku;
Pasangkan Nur dalam tubuhku;
Pasangkan Nur di hadapanku;
Pasangkan Nur di belakangku;
Pasangkan Nur di kananku;
Pasangkan Nur di kiriku;
Pasangkan Nur di atasku;
Pasangkan Nur di bawahku;
Pasangkan Nur pada pendengaranku;
Pasangkan Nur pada penglihatanku;
Pasangkan Nur pada rambutku;
Pasangkan Nur di kulitku;
Pasangkan Nur pada dagingku;
Pasangkan Nur pada darahku dan pasangkan Nur pada tulang-belulangku.

Wahai Tuhanku
Kurniakan perbesarkan Nur untukku;
Kurniakan Nur kepadaku dan pasangkan Nur untukku. Maha Suci Tuhan yang menyandangkan Keagungan dan berfirman dengannya. Maha Suci Allah yang tiada yang lain sayugia ditasbih melainkan Dia.

Rujukan:
Kitab Wirid dan Doa Mustajab yang dipetik dari Al Qur'an dan Hadis.
================================
DOA DIPERMUDAHKAN SEGALA URUSAN

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ
Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu)

بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
Dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan

وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ
Perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku

وَلَا تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
Sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)

Artinya:

“Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu), dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan, permudahkanlah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”
===============================
SELAWAT KESELAMATAN DIRI

tawassalna bi bismillah
wa bil hadi rasulillah [2x], wa kulli 'arifin billah wa ahlillahi ya allah [2x]

Ya Allah, syumusil huda, shuyukhil waraa
nujuu min nada [2x], bihinn naslamu min kulli aza, bi qadrillahi ya allah

"Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan petunjuk Rasulullah dan setiap orang yang arif mengenai Allah dan ahli Allah,Ya Allah. Ya Allah!

Dengan perantaraan kaum yang mulia, Cahaya Hidayah, dengan perantaraan amalan kebaikan mereka, kami selamat dari setiap malapetaka dengan kekuatanMu, Ya Allah"
(Walid Ibrahim Al Malik)

https://youtu.be/wb7R0aDftfI

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 22:05


3. SELAWAT DAN ZIKIR

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Kata Ulama', mana-mana Tarbiyah, Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa tidak terlepas dari 3 perkara iaitu Istighfar, Selawat dan Zikir Nafi Isbat (La Ilaha illa Allah).

Wajibkan diri amalkan Selawat dan Zikir bersanad setiap hari MENGIKUT KEMAMPUAN MASING-MASING, yang diambil Sanad Amalnya dari Pewaris Nur yang Haq:

1. Sayyidul Istighfar
2. Selawat Jibril 1000x
3. Zikir Nafi Isbat 1000x
(Diselangi Selawat kerana Zikir Nafi Isbat kesannya Panas)
4. Surah Al Ikhlas 1000x
5. Bismillahhirrohmanirrohim 1000x

Al-Tahlil Al Makhsus (التهليل)
Dibaca sebanyak 4 kali.

Lafaznya ialah:-

لاَاِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

Laailaaha illallaahu Muhammadur Rosuulullaah, Fii kulli lamhatin wanafasin ‘adada maa wasi’ahuu ‘ilmullaah.

Bahawasanya tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah pada setiap kerlipan mata dan nafas sebanyak bilangan ilmu Allah.
=================================

Setiap ilmu ada sanadnya, begitu juga sanad amal. Bukan pada sanad Selawat dan Zikir TETAPI dari siapa kamu mengambil sanad amalan itu. Maka, ambillah sanad amal dari mereka yang sudah MengenalNya, tiada lagi dikuasai Cinta Dunia dan Makhluk melainkan Cinta Allah dan RasulNya.

Kata Ulama', hanya yang ada sesuatu akan melimpahkan sesuatu. Baharulah amal itu dapat memberi kesan kepada Qalbi/Hati.

Ikhtiar agar Qalbi/Hati bersih dari Sifat Ananiyah/Ketuhanan Diri/Keakuan Diri agar mendapat ilham yang baik. Ilmu Laduni adalah ilham yang baik, mendorong diri melakukan perkara kebaikan.

Manusia sentiasa diperilhamkan pada setiap saat, ilham kebaikan dari Allah dan Malaikat atau ilham keburukan kerana bercampur bisikan Nafsu dan Syaitan yang menguasai fikiran alam bawah sedarnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا كَا نَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَآئِ حِجَا بٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِ ذْنِهٖ مَا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ
wa maa kaana libasyarin ay yukallimahullohu illaa wahyan au miw warooo-i hijaabin au yursila rosuulang fa yuuhiya bi-iznihii maa yasyaaa, innahuu 'aliyyun hakiim

"Dan tidaklah layak bagi seseorang manusia bahawa Allah berkata-kata dengannya kecuali dengan jalan wahyu (dengan diberi ilham atau mimpi), atau dari sebalik dinding (dengan mendengar suara sahaja), atau dengan mengutuskan utusan (malaikat) lalu utusan itu menyampaikan wahyu kepadanya dengan izin Allah akan apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi keadaanNya, lagi Maha Bijaksana."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 51)

Sayyidul Istighfar

Berikut adalah bacaannya:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Dalam rumi:

Allahumma anta robbi Laailahailla anta Holaqtani Wa ana abduka Wa ana ala ahdika wawa'dika mastato', A'uzubikan min syarrima Sona', Abu ulaka bini'matika alayya, Wa abu u bizambi faghfirli, Fainnahu la yagfiru zunuba illa anta.

Maksudnya:

"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku di atas perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Ini kerana, tiada yang dapat mengampuni dosa melainkan Engkau”. [Riwayat al-Bukhari (6306)]

Sayyidul Istighfar

https://youtu.be/1Y5BmanP2h4

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 22:05


2. MAJLIS SELAWAT & PENGAJIAN
- Anjuran Majlis Taklim & Selawat Nurul Mubin

*Tatacara Majlis Selawat.

*Hadiah Fatihah*
1- Rasulullah 1x
2- Seluruh keluarga & leluhur 1x
3- Sekalian Guru

👉Istighfar 10x
👉Selawat Asghil 10x
👉Selawat Jibril 500x
👉Doa & munajat

Selawat Asghil

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa asyghilizh zholimin bidz zholimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in

Artinya: “Ya Allah, berikanlah selawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah selawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau,”.

Tatacara ini akan digunakan setiap kali selawat sebelum subuh pada tiap- tiap hari.
(Sumber: Admin MSSS)

==============================
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
innalloha wa malaaa-ikatahuu yusholluuna 'alan-nabiyy, yaaa ayyuhallaziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa

"Sesungguhnya Allah dan malaikatNya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 56)

==============================
Iblis Tidak Berselawat

Iblis dikurniakan ilmu berzikir dan dia mahir dalam zikir sahaja. Ada satu amalan yang Iblis tidak lakukan yang menyebabkan dirinya Tidak Mencapai Makrifat (Mengenal Allah) iaitu SELAWAT kepada Nabi SAW, Malaikat Jibril juga berselawat.

(Kenali Iblis dan Sifat-sifatnya)
Buya Dr. Arrazy Hasyim

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 22:05


1. SANAD AMALAN SELAWAT JIBRIL

Kami disarankan oleh Guru kami untuk perbanyakkan solawat kepada Baginda Nabi SAW.

Dan solawat yang kami terima ialah solawat Jibril, solawat yang amat ringkas iaitu :

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

Antara kelebihan selawat ini ialah akan dibukakan rezeki zahir dan batin.

Rezeki zahir seperti harta benda dan keberkatan rezeki,

dan rezeki batin seperti diberikan pembukaan rasa & cinta kepada Allah dan Rasul

Boleh diniatkan mengamalkan selawat ini agar Allah bukakan rezeki zahir dan batin dalam kehidupan kita.

Amalkan sehari 500x (sekiranya lebih, maka lebih afdhal) - dan sekiranya ada kemampuan, 500x itu diamalkan duduk sekali duduk. (itu lebih afdhal).

Maka kami mendapat kebenaran utk diijazahkan (diberikan) solawat ini. Dengan demikian saya ijazahkan solawat ini seperti mana saya dapat dari guru kami.

Boleh diamalkan secara duduk fokus (sebaiknya) atau dlm keadaan melaksanakan kerja²..

Sanad Amalan Selawat:

Hj. Ibrahim bin Hj. Mohamad bin Sulaiman (Walid Ibrahim al Malik)
Untuk diamalkan selama 40 hari berturut-turut tanpa tertinggal.

Al Fatihah (dibaca)

Sekian

*Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya*
FB Muhammad Afif Yahya
013 5855 288

NOTA:

Dua kaedah mengamalkan Selawat Jibril

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

atau

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ
(Sollallahu Ala Muhammad)

PANDUAN AMALAN SELAWAT

Guru yang dikasihi Walid Al Malik berkongsi panduan amalan berselawat yang mudah-mudahan berhubung dengan Rohani Rasulullah saw dan menyucikan hati. Selamat beramal kepada sekalian ahli keluarga tercinta.

1. Berada di tempat yang khusus (bukan sambil berjalan dsb)
2. Mengambil wudhu'
3. Menghadap kiblat
4. Istighfar
5. Berselawat 300x /500x / 1000x (hantar pada Qalbu)
6. Berdoa (apa-apa doa)

Insya Allah, dengan Barakah Selawat, akan lahir kesan dan perubahan yang baik pada Qalbu (hati).

(Majlis Selawat dan Tausiyah)
Walid Ibrahim Al Malik

KAEDAH MENGAMBIL SANAD:

1. Al Fatihah pada Rasulullah SAW
2. Al Fatihah pada Walid Ibrahim al Malik
3. Al Fatihah pada Ustaz Muhammad Afif Yahya

Amalkan selama 40 hari secara istiqomah.
Berinfaq selepas 40 hari, niat dan doa.
Beramal mengikut kesesuaian diri.

Rujukan bacaan Selawat Jibril:

https://youtu.be/ToRanDKUyGY

https://youtu.be/E_cY4OAtgWw

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 22:05


PENDAHULUAN

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Page ini diwujudkan untuk merekod Catatan Daurah Kitab berkaitan Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf atau tazkirah yang pernah dihadiri admin sebagai ulangkaji kefahaman buat DIRI SENDIRI namun pada masa yang sama untuk memberi manfaat kepada mereka yang SERIUS mahu kembali Mengenal Diri, kembali MengenalNya.

Page ini adalah Pintu Ilmu Tauhid Ihsan/ Ilmu Tasawwuf, di sini disertakan juga Sanad Amalan Selawat, pautan Majlis Ilmu & Selawat yang dianjurkan.

Namun harus diingat bahawa Tasawwuf BUKAN sekadar untuk difahami tetapi hendaklah dihayati dan dirasai sendiri di dalam jiwa dengan melalui Proses Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa iaitu dengan mengamalkan Zikir dan Selawat Bersanad di bawah Pembimbing Rohani iaitu Pewaris Nur Nabi yang haq yang mewarisi sanad amal.

Tujuannya adalah untuk Mencapai Jiwa Yang IHSAN/IKHLAS di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Baharulah Allah Redha dengan segala ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan.

Saranan admin:

1. Mengamalkan Selawat Bersanad (Limpahan Jazbah)

2. Mengikuti Pengajian Ilmu & Majlis Selawat

3. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Catatan Daurah Kitab/Risalah yang diulang muatnaik setiap hari.

4. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Nota Ringkas berkaitan Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang diulang muatnaik pada setiap hari.

Semoga page ini disebar luaskan kepada seramai mungkin individu yang mahu mencari maksud Ketenangan dan Kebahagiaan Hakiki yang sebenar.

Sesungguhnya KEGEMBIRAAN ROHANI adalah apabila hadap hatinya hanya kepada Allah dan RasulNya.

Firman Allah SWT:

"Keluarkanlah Cinta Dunia dari dalam hatimu sebab Aku tak pernah mengumpulkan Cinta Dunia dan Cinta kepadaKu dalam Satu Hati."
(Kitab Intisari Hadis Qudsi, 38 Hadis Qudsi Pilihan Imam Al Ghazali)

Barakallahu fiikum

https://t.me/jiwa_bertauhid

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 11:13


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illa Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (diulang 3x).
Artinya:

"Ia berlaku dengan Kehendak Allah, tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izin-Mu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 11:12


Kebaikan Infaq Di Atas Jalan Agama Allah, Mengeluarkan Yang Berhajat Dari Zulumat Kepada Nur, Itulah Sebaik-baik Jihad Dan Kebaikannya Adalah Buat Diri Sendiri.

Ilham Yang Datang Semakin Baik dan Bersih, Hati Terpandu Kepada Melakukan Kebaikan, Keberkatan Rezeki Dan Lainnya

Infaq di atas jalan agama Allah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ia bukan sahaja memberi manfaat kepada penerima tetapi juga membawa keberkatan yang besar kepada orang yang melakukannya. Berikut adalah kebaikan infaq di jalan Allah, terutama dalam usaha mengeluarkan yang berhajat dari zulumat (kegelapan) kepada nur (cahaya):

1. Mendapat Keberkatan Rezeki

Allah SWT berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 261)

Penjelasan:

Harta yang diinfaqkan tidak akan berkurang, bahkan Allah menggantinya dengan keberkatan rezeki.

Rezeki ini boleh berupa tambahan harta, ketenangan jiwa, kesihatan, dan kemudahan dalam urusan.

2. Menghapuskan Dosa dan Membersihkan Hati

Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api.”
(HR. Tirmidzi)

Penjelasan:

Infaq menjadi sebab Allah mengampuni dosa-dosa yang lalu.

Ia membersihkan hati dari sifat tamak, bakhil, dan kecintaan dunia yang berlebihan.

3. Membawa Cahaya kepada Hati dan Hidup

Mengeluarkan harta di jalan Allah, terutama untuk membantu mereka yang memerlukan, adalah usaha membawa mereka dari zulumat (kegelapan kesusahan) kepada nur (cahaya kebenaran dan kemudahan).

Kepada penerima: Infaq membantu mereka memahami bahawa rezeki itu dari Allah, menumbuhkan keimanan dan rasa syukur mereka.

Kepada pemberi: Hati menjadi lebih terang, terhindar dari sifat mazmumah, dan terbuka kepada ilham yang baik dan suci.

Allah berfirman:
“Dan barang siapa yang berjihad (berusaha) di jalan Kami, pasti akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah bersama orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Al-Ankabut: 69)

4. Sebaik-baik Jihad

Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik sedekah adalah memberi air minum (kepada yang memerlukan).”
(HR. Ahmad)

Infaq yang digunakan untuk kebaikan, seperti menyokong dakwah, membangun masjid, atau membantu mereka yang berhajat, adalah jihad yang besar. Ia menjadi sebab tegaknya agama Allah di muka bumi.

5. Mendekatkan Diri kepada Allah

Rasulullah SAW bersabda:
“Tangan yang di atas (yang memberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (yang menerima).”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan:

Orang yang berinfaq mendekatkan diri kepada Allah dengan sifat ihsan, menyerupai sifat Allah yang Maha Pemurah.

Mereka yang banyak memberi akan dirahmati dan diberi lebih banyak peluang melakukan kebaikan.

6. Mendapat Ganjaran Akhirat

Infaq di jalan Allah tidak hanya membawa manfaat di dunia, tetapi juga menjadi bekal di akhirat. Allah SWT berfirman:
“Apa saja harta yang kamu infakkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Dan orang-orang yang zalim tidak ada penolongnya. Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu memberikannya kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Baqarah: 270-271)

Kesimpulan

Infaq di jalan agama Allah adalah amalan yang tidak hanya memberi manfaat kepada penerima, tetapi juga kepada pemberi. Ia membersihkan harta, hati, dan jiwa, mendatangkan ilham yang baik, membuka pintu keberkatan, dan menjadikan hidup lebih terpandu kepada kebaikan. Amalan ini adalah sebaik-baik jihad kerana ia membantu menegakkan agama Allah dan mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya-Nya. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 11:12


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا  ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
wallaziina jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulanaa, wa innalloha lama'al-muhsiniin

"Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan); dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 69)

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 06:03


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illa Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (diulang 3x).
Artinya:

"Ia berlaku dengan Kehendak Allah, tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izin-Mu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 06:03


Dengan Allah Tidak Boleh Ada Sebarang Kesyirikan Secara Nyata Mahupun Tersembunyi.

Jalan Kerahmatan Allah Itu Hanya Satu Sahaja Iaitu Tiada Sebarang Kesyirikan Dengan Allah Dengan Segala Sesuatu Selain Allah SWT.

Semua Selain Allah Adalah Makhluk, Allah Maha Kuasa, Makhluk Tiada Kuasa

Apa yang dinyatakan itu adalah inti daripada akidah tauhid yang menjadi landasan keimanan seorang Muslim. Berikut adalah huraian yang lebih mendalam:

1. Tauhid: Mengesakan Allah dengan Mutlak

Tauhid adalah mengesakan Allah SWT dalam setiap aspek, baik ibadah, rububiyah (pengaturan alam), maupun asma wa sifat (nama dan sifat Allah). Tiada sesuatu pun yang layak disamakan atau dibandingkan dengan Allah SWT, baik secara zahir (nyata) maupun batin (tersembunyi).

Allah berfirman:

> "Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya." (QS. Al-Ikhlas: 1–4)

2. Kesyirikan: Penghalang Rahmat Allah

Segala bentuk kesyirikan, baik secara terang-terangan seperti menyembah berhala, ataupun tersembunyi seperti riya' dan ujub, adalah penghalang utama kepada rahmat Allah.

Allah berfirman:

> "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain daripada itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (QS. An-Nisa: 48)

Oleh itu, jalan untuk mendapatkan kerahmatan Allah hanyalah dengan menjaga tauhid yang murni tanpa sedikit pun menyekutukan-Nya dengan makhluk.

3. Hakikat Makhluk: Lemah dan Tiada Kuasa

Segala sesuatu selain Allah adalah makhluk yang tidak memiliki kuasa apa-apa tanpa izin dan kehendak Allah SWT.

Allah berfirman:

> "Dan tidak ada suatu makhluk pun melainkan di sisi Kamilah perbendaharaan-nya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu." (QS. Al-Hijr: 21)

Ini bermakna, segala pergantungan hati kepada makhluk harus dihindari kerana makhluk hanyalah alat yang tidak memiliki daya dan upaya.

4. Jalan Menuju Kerahmatan Allah

Jalan satu-satunya menuju rahmat Allah adalah dengan kembali kepada-Nya sepenuhnya, tanpa ada rasa ketergantungan kepada selain-Nya.

Rasulullah SAW bersabda:

> "Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, dia akan masuk ke dalam surga." (HR. Muslim)

5. Prinsip Tauhid dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk menjaga tauhid murni:

Pastikan semua ibadah dilakukan hanya kerana Allah.

Hindari segala bentuk riya' dan ujub.

Sentiasa ingat bahawa Allah-lah yang mengatur segalanya, dan makhluk hanyalah perantara.

Penutup

Tauhid yang murni adalah kunci kepada kebahagiaan abadi dan rahmat Allah SWT. Segala makhluk adalah ciptaan-Nya, lemah dan tiada daya tanpa kehendak-Nya. Oleh itu, hanya dengan membersihkan hati daripada kesyirikan, baik yang nyata mahupun tersembunyi, seseorang dapat meraih rahmat Allah SWT. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

27 Dec, 06:03


Hikmah Solat Adalah Untuk Memperbaharui Syahadah 5 Kali Sehari Agar Kekal Syuhud MemandangNya Dalam Segala Sesuatu Yang Berlaku Dalam Hidup, Agar Kekal Sifat Kehambaan Diri

Benar, solat merupakan ibadah yang paling utama dan menjadi tiang agama. Hikmah besar dari solat adalah memperbaharui syahadah—ikrar tauhid kepada Allah SWT—sebanyak lima kali sehari. Berikut adalah beberapa penjelasan mendalam tentang hal ini:

1. Memperbaharui Tauhid

Dalam setiap solat, kita menyatakan asyhadu an lā ilāha illallāh wa asyhadu anna Muhammadan rasūlullāh, yang memperbaharui keyakinan dan ketundukan kita kepada Allah SWT.

Syahadah dalam solat mengingatkan kita akan hakikat hidup: kita hanyalah hamba yang tiada daya tanpa kehendak Allah SWT.

2. Menjaga Kesedaran Syuhud

Solat membantu kita untuk kekal dalam syuhud, yaitu menyaksikan Allah dalam segala sesuatu yang berlaku dalam hidup. Ini melatih hati dan akal untuk memahami bahwa setiap kejadian adalah dengan izin dan kehendak-Nya.

Dengan syuhud ini, manusia tidak mudah terjebak dalam kelalaian atau sifat ujub, kerana hati sentiasa mengingat keesaan Allah.

3. Memupuk Sifat Kehambaan

Dalam solat, kita diajarkan untuk tunduk (rukuk) dan bersujud sebagai lambang kehambaan dan pengakuan akan keagungan Allah SWT.

Ia menghapuskan rasa sombong dan angkuh, menggantinya dengan rasa fakir dan rendah hati di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa.

4. Menguatkan Hubungan Dengan Allah SWT

Melalui solat, kita berbicara langsung kepada Allah SWT dengan penuh keikhlasan dan harapan. Ini menjaga hubungan spiritual yang kuat antara hamba dan Tuhannya.

Ia menjadi peringatan harian agar hati tidak terikat pada dunia yang fana.

5. Menjaga Kesucian Jiwa dan Amal

Solat memurnikan hati dan menanamkan ketakwaan. Ia juga menjadi perisai dari dosa dan maksiat. Allah SWT berfirman:

> "Sesungguhnya solat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar." (QS. Al-‘Ankabut: 45)

Dengan menjaga solat, kita berupaya untuk hidup dalam kesedaran syuhud yang tinggi, melihat setiap peristiwa sebagai takdir Allah, dan menjalani hidup dengan penuh rasa kehambaan. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk menjaga solat dan merasai hikmah agungnya. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

26 Dec, 21:27


Keakuan Diri Sebenarnya Mensyirikkan Allah Dengan Meletakkan Sandaran Dirinya Sendiri, Ketuhanan Diri.

Melepaskan Kenangan Masa Lalu, Memaafkan Semua Orang dan Teruskan Berjalan Merupakan Tanda Rasa Kehambaan Diri Tiada Merasa Memiliki Apa-apa Kerana Menyedari Skrip TakdirNya.

Manusia Yang Masih Merasa Berhak Terhadap Jiwa Orang Lain, Mahu Dirinya Diiktiraf dan Diraikan Sebenarnya Zalim Kepada Sesama Makhluk Serta Syirik Dalam Diam

Pernyataan ini mengandung hikmah mendalam tentang tauhid, kehambaan, dan kesadaran diri dalam menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Allah SWT. Berikut adalah penjelasan dari sudut pandang spiritual dan akidah:

1. Keakuan Diri sebagai Bentuk Syirik yang Halus

Keakuan diri (ego) yang berlebihan sering kali membawa manusia kepada syirik tersembunyi, yaitu meletakkan kebergantungan kepada diri sendiri dan bukannya kepada Allah SWT. Hal ini meliputi:

Menganggap dirinya berkuasa penuh atas takdir dan hasil usahanya.

Firman Allah: "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan tidak akan sampai setinggi gunung." (QS. Al-Isra: 37).

Menggantungkan nilai keberadaan pada pengakuan manusia.

Ini menjauhkan jiwa dari konsep ikhlas, karena amalannya tidak semata-mata untuk Allah, tetapi demi mendapatkan perhatian makhluk.

2. Melepaskan Kenangan dan Memaafkan sebagai Tanda Kehambaan

Manusia yang mampu:

Melepaskan kenangan buruk masa lalu.

Memaafkan semua orang yang telah berbuat salah kepadanya.

Berjalan terus tanpa merasa memiliki apa pun di dunia.

... menunjukkan kesadaran bahwa semua yang terjadi adalah ketentuan Allah SWT. Firman Allah:
"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya." (QS. At-Taghabun: 11).

Ini adalah sikap kehambaan sejati yang mengakui bahwa segala yang terjadi adalah skrip takdir Ilahi. Manusia hanya berperan sebagai hamba yang menjalankan peran dengan penuh keridhaan.

3. Zalim kepada Sesama Makhluk dan Syirik dalam Diam

Manusia yang:

Masih merasa berhak atas jiwa orang lain.

Ingin diakui dan diraikan secara berlebihan.

... sebenarnya sedang menzalimi makhluk dan dirinya sendiri. Ini mencerminkan kezaliman, yaitu:

1. Kepada orang lain: Karena mencoba mengendalikan atau menguasai sesuatu yang menjadi hak Allah.

2. Kepada diri sendiri: Karena memperbudak dirinya pada keinginan yang bersifat duniawi.

Syirik dalam diam terjadi ketika manusia:

Menganggap dirinya pusat segalanya.

Menuntut pengakuan yang seharusnya hanya milik Allah.

Firman Allah:
"Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahfi: 110).

4. Jalan Menuju Tauhid Sejati

Hapuskan keakuan diri: Latih hati untuk selalu merasa fakir di hadapan Allah.

Memaafkan dan melepas: Kesedaran bahwa semua yang terjadi adalah takdir Allah membawa jiwa pada kebebasan spiritual.

Ikhlas: Beramal tanpa mengharapkan penghargaan makhluk, melainkan hanya ridha Allah.

Kesimpulan

Keakuan diri, keinginan untuk diakui, dan rasa memiliki adalah ujian besar dalam perjalanan tauhid. Melepaskan semuanya bukan hanya tanda keimanan, tetapi juga cara untuk mencapai kesucian hati dan mendekat kepada Allah SWT. Dengan menyadari skrip takdir-Nya, manusia akan mampu menjalani kehidupan dengan rasa kehambaan yang murni, bebas dari syirik yang tersembunyi. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

26 Dec, 21:27


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illa Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (diulang 3x).
Artinya:

"Ia berlaku dengan Kehendak Allah, tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izin-Mu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."

Jiwa Bertauhid

26 Dec, 20:39


https://www.youtube.com/live/yJ9TRKQGXsY?si=uGjwDYP9g_Mn3wFm

Jiwa Bertauhid

26 Dec, 20:39


4. DOA AMALAN HARIAN

Al Fatihah pada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada Guru Rohani dan sanad ilmu dan amalnya sampai kepada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada diri (nama bin nama Ibu)
Selawat 11x
================================
JIWA YANG BERTAUHID
MengEsakan Allah pada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat.

Ya Allah selamatkan diri ini daripada Kesyirikan Nafsu, Akal dan merasai kuasa pada diri. Ya Allah, selamatkan diri ini daripada mensyirikkan Engkau dengan melihat dan bergantung pada Kuasa Manusia dan Kuasa Alam. Ya Allah, leburkanlah dalam mata hati kami daripada memandang yang lain melainkan Hak Engkau.

Engkaulah yang Tunggal dalam KetunggalanMu, tiada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat melainkan Engkau jua, yang ada di sekeliling ini hanyalah bekas atau kesan daripada Sifat KamalatMu. Sesungguhnya segala Asma' dan Sifat terhimpun dalam Sifat Ar RahmanMu, segala Pentadbiran alam ini bergerak di atas NamaMu Ar Rahman, maka tenanglah wahai diri dalam pelukan Ar Rahman.
(Al Fadhil Ustaz Angah Sunan)
================================
DOA PENENANG HATI

Doa yang Rasulullah ﷺ ajarkan pada para Sahabat رضی اللہ عنھم, insyallah mujarab untuk penyembuhan anxiety (kerisauan melampau).

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ

"Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid daini, wa gholabatir rijali."

Ertinya :
“Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”

Amalkan pagi dan petang.
Sebaiknya setiap kali lepas solat.
(Buya Dr. Arrazy Hasyim)
================================
DOA PERLINDUNGAN CAHAYA

Wahai Tuhanku
Pasangkan Nur di dalam hatiku;
Pasangkan Nur dalam tubuhku;
Pasangkan Nur di hadapanku;
Pasangkan Nur di belakangku;
Pasangkan Nur di kananku;
Pasangkan Nur di kiriku;
Pasangkan Nur di atasku;
Pasangkan Nur di bawahku;
Pasangkan Nur pada pendengaranku;
Pasangkan Nur pada penglihatanku;
Pasangkan Nur pada rambutku;
Pasangkan Nur di kulitku;
Pasangkan Nur pada dagingku;
Pasangkan Nur pada darahku dan pasangkan Nur pada tulang-belulangku.

Wahai Tuhanku
Kurniakan perbesarkan Nur untukku;
Kurniakan Nur kepadaku dan pasangkan Nur untukku. Maha Suci Tuhan yang menyandangkan Keagungan dan berfirman dengannya. Maha Suci Allah yang tiada yang lain sayugia ditasbih melainkan Dia.

Rujukan:
Kitab Wirid dan Doa Mustajab yang dipetik dari Al Qur'an dan Hadis.
================================
DOA DIPERMUDAHKAN SEGALA URUSAN

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ
Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu)

بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
Dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan

وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ
Perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku

وَلَا تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
Sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)

Artinya:

“Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu), dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan, permudahkanlah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”
===============================
SELAWAT KESELAMATAN DIRI

tawassalna bi bismillah
wa bil hadi rasulillah [2x], wa kulli 'arifin billah wa ahlillahi ya allah [2x]

Ya Allah, syumusil huda, shuyukhil waraa
nujuu min nada [2x], bihinn naslamu min kulli aza, bi qadrillahi ya allah

"Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan petunjuk Rasulullah dan setiap orang yang arif mengenai Allah dan ahli Allah,Ya Allah. Ya Allah!

Dengan perantaraan kaum yang mulia, Cahaya Hidayah, dengan perantaraan amalan kebaikan mereka, kami selamat dari setiap malapetaka dengan kekuatanMu, Ya Allah"
(Walid Ibrahim Al Malik)

https://youtu.be/wb7R0aDftfI

Jiwa Bertauhid

26 Dec, 20:39


3. SELAWAT DAN ZIKIR

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Kata Ulama', mana-mana Tarbiyah, Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa tidak terlepas dari 3 perkara iaitu Istighfar, Selawat dan Zikir Nafi Isbat (La Ilaha illa Allah).

Wajibkan diri amalkan Selawat dan Zikir bersanad setiap hari MENGIKUT KEMAMPUAN MASING-MASING, yang diambil Sanad Amalnya dari Pewaris Nur yang Haq:

1. Sayyidul Istighfar
2. Selawat Jibril 1000x
3. Zikir Nafi Isbat 1000x
(Diselangi Selawat kerana Zikir Nafi Isbat kesannya Panas)
4. Surah Al Ikhlas 1000x
5. Bismillahhirrohmanirrohim 1000x

Al-Tahlil Al Makhsus (التهليل)
Dibaca sebanyak 4 kali.

Lafaznya ialah:-

لاَاِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

Laailaaha illallaahu Muhammadur Rosuulullaah, Fii kulli lamhatin wanafasin ‘adada maa wasi’ahuu ‘ilmullaah.

Bahawasanya tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah pada setiap kerlipan mata dan nafas sebanyak bilangan ilmu Allah.
=================================

Setiap ilmu ada sanadnya, begitu juga sanad amal. Bukan pada sanad Selawat dan Zikir TETAPI dari siapa kamu mengambil sanad amalan itu. Maka, ambillah sanad amal dari mereka yang sudah MengenalNya, tiada lagi dikuasai Cinta Dunia dan Makhluk melainkan Cinta Allah dan RasulNya.

Kata Ulama', hanya yang ada sesuatu akan melimpahkan sesuatu. Baharulah amal itu dapat memberi kesan kepada Qalbi/Hati.

Ikhtiar agar Qalbi/Hati bersih dari Sifat Ananiyah/Ketuhanan Diri/Keakuan Diri agar mendapat ilham yang baik. Ilmu Laduni adalah ilham yang baik, mendorong diri melakukan perkara kebaikan.

Manusia sentiasa diperilhamkan pada setiap saat, ilham kebaikan dari Allah dan Malaikat atau ilham keburukan kerana bercampur bisikan Nafsu dan Syaitan yang menguasai fikiran alam bawah sedarnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا كَا نَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَآئِ حِجَا بٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِ ذْنِهٖ مَا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ
wa maa kaana libasyarin ay yukallimahullohu illaa wahyan au miw warooo-i hijaabin au yursila rosuulang fa yuuhiya bi-iznihii maa yasyaaa, innahuu 'aliyyun hakiim

"Dan tidaklah layak bagi seseorang manusia bahawa Allah berkata-kata dengannya kecuali dengan jalan wahyu (dengan diberi ilham atau mimpi), atau dari sebalik dinding (dengan mendengar suara sahaja), atau dengan mengutuskan utusan (malaikat) lalu utusan itu menyampaikan wahyu kepadanya dengan izin Allah akan apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi keadaanNya, lagi Maha Bijaksana."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 51)

Sayyidul Istighfar

Berikut adalah bacaannya:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Dalam rumi:

Allahumma anta robbi Laailahailla anta Holaqtani Wa ana abduka Wa ana ala ahdika wawa'dika mastato', A'uzubikan min syarrima Sona', Abu ulaka bini'matika alayya, Wa abu u bizambi faghfirli, Fainnahu la yagfiru zunuba illa anta.

Maksudnya:

"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku di atas perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Ini kerana, tiada yang dapat mengampuni dosa melainkan Engkau”. [Riwayat al-Bukhari (6306)]

Sayyidul Istighfar

https://youtu.be/1Y5BmanP2h4

Jiwa Bertauhid

26 Dec, 20:38


2. MAJLIS SELAWAT & PENGAJIAN
- Anjuran Majlis Taklim & Selawat Nurul Mubin

*Tatacara Majlis Selawat.

*Hadiah Fatihah*
1- Rasulullah 1x
2- Seluruh keluarga & leluhur 1x
3- Sekalian Guru

👉Istighfar 10x
👉Selawat Asghil 10x
👉Selawat Jibril 500x
👉Doa & munajat

Selawat Asghil

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa asyghilizh zholimin bidz zholimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in

Artinya: “Ya Allah, berikanlah selawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah selawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau,”.

Tatacara ini akan digunakan setiap kali selawat sebelum subuh pada tiap- tiap hari.
(Sumber: Admin MSSS)

==============================
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
innalloha wa malaaa-ikatahuu yusholluuna 'alan-nabiyy, yaaa ayyuhallaziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa

"Sesungguhnya Allah dan malaikatNya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 56)

==============================
Iblis Tidak Berselawat

Iblis dikurniakan ilmu berzikir dan dia mahir dalam zikir sahaja. Ada satu amalan yang Iblis tidak lakukan yang menyebabkan dirinya Tidak Mencapai Makrifat (Mengenal Allah) iaitu SELAWAT kepada Nabi SAW, Malaikat Jibril juga berselawat.

(Kenali Iblis dan Sifat-sifatnya)
Buya Dr. Arrazy Hasyim

Jiwa Bertauhid

26 Dec, 20:38


1. SANAD AMALAN SELAWAT JIBRIL

Kami disarankan oleh Guru kami untuk perbanyakkan solawat kepada Baginda Nabi SAW.

Dan solawat yang kami terima ialah solawat Jibril, solawat yang amat ringkas iaitu :

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

Antara kelebihan selawat ini ialah akan dibukakan rezeki zahir dan batin.

Rezeki zahir seperti harta benda dan keberkatan rezeki,

dan rezeki batin seperti diberikan pembukaan rasa & cinta kepada Allah dan Rasul

Boleh diniatkan mengamalkan selawat ini agar Allah bukakan rezeki zahir dan batin dalam kehidupan kita.

Amalkan sehari 500x (sekiranya lebih, maka lebih afdhal) - dan sekiranya ada kemampuan, 500x itu diamalkan duduk sekali duduk. (itu lebih afdhal).

Maka kami mendapat kebenaran utk diijazahkan (diberikan) solawat ini. Dengan demikian saya ijazahkan solawat ini seperti mana saya dapat dari guru kami.

Boleh diamalkan secara duduk fokus (sebaiknya) atau dlm keadaan melaksanakan kerja²..

Sanad Amalan Selawat:

Hj. Ibrahim bin Hj. Mohamad bin Sulaiman (Walid Ibrahim al Malik)
Untuk diamalkan selama 40 hari berturut-turut tanpa tertinggal.

Al Fatihah (dibaca)

Sekian

*Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya*
FB Muhammad Afif Yahya
013 5855 288

NOTA:

Dua kaedah mengamalkan Selawat Jibril

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

atau

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ
(Sollallahu Ala Muhammad)

PANDUAN AMALAN SELAWAT

Guru yang dikasihi Walid Al Malik berkongsi panduan amalan berselawat yang mudah-mudahan berhubung dengan Rohani Rasulullah saw dan menyucikan hati. Selamat beramal kepada sekalian ahli keluarga tercinta.

1. Berada di tempat yang khusus (bukan sambil berjalan dsb)
2. Mengambil wudhu'
3. Menghadap kiblat
4. Istighfar
5. Berselawat 300x /500x / 1000x (hantar pada Qalbu)
6. Berdoa (apa-apa doa)

Insya Allah, dengan Barakah Selawat, akan lahir kesan dan perubahan yang baik pada Qalbu (hati).

(Majlis Selawat dan Tausiyah)
Walid Ibrahim Al Malik

KAEDAH MENGAMBIL SANAD:

1. Al Fatihah pada Rasulullah SAW
2. Al Fatihah pada Walid Ibrahim al Malik
3. Al Fatihah pada Ustaz Muhammad Afif Yahya

Amalkan selama 40 hari secara istiqomah.
Berinfaq selepas 40 hari, niat dan doa.
Beramal mengikut kesesuaian diri.

Rujukan bacaan Selawat Jibril:

https://youtu.be/ToRanDKUyGY

https://youtu.be/E_cY4OAtgWw

Jiwa Bertauhid

26 Dec, 20:38


PENDAHULUAN

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Page ini diwujudkan untuk merekod Catatan Daurah Kitab berkaitan Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf atau tazkirah yang pernah dihadiri admin sebagai ulangkaji kefahaman buat DIRI SENDIRI namun pada masa yang sama untuk memberi manfaat kepada mereka yang SERIUS mahu kembali Mengenal Diri, kembali MengenalNya.

Page ini adalah Pintu Ilmu Tauhid Ihsan/ Ilmu Tasawwuf, di sini disertakan juga Sanad Amalan Selawat, pautan Majlis Ilmu & Selawat yang dianjurkan.

Namun harus diingat bahawa Tasawwuf BUKAN sekadar untuk difahami tetapi hendaklah dihayati dan dirasai sendiri di dalam jiwa dengan melalui Proses Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa iaitu dengan mengamalkan Zikir dan Selawat Bersanad di bawah Pembimbing Rohani iaitu Pewaris Nur Nabi yang haq yang mewarisi sanad amal.

Tujuannya adalah untuk Mencapai Jiwa Yang IHSAN/IKHLAS di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Baharulah Allah Redha dengan segala ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan.

Saranan admin:

1. Mengamalkan Selawat Bersanad (Limpahan Jazbah)

2. Mengikuti Pengajian Ilmu & Majlis Selawat

3. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Catatan Daurah Kitab/Risalah yang diulang muatnaik setiap hari.

4. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Nota Ringkas berkaitan Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang diulang muatnaik pada setiap hari.

Semoga page ini disebar luaskan kepada seramai mungkin individu yang mahu mencari maksud Ketenangan dan Kebahagiaan Hakiki yang sebenar.

Sesungguhnya KEGEMBIRAAN ROHANI adalah apabila hadap hatinya hanya kepada Allah dan RasulNya.

Firman Allah SWT:

"Keluarkanlah Cinta Dunia dari dalam hatimu sebab Aku tak pernah mengumpulkan Cinta Dunia dan Cinta kepadaKu dalam Satu Hati."
(Kitab Intisari Hadis Qudsi, 38 Hadis Qudsi Pilihan Imam Al Ghazali)

Barakallahu fiikum

https://t.me/jiwa_bertauhid

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:49


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:49


M: Solat wajib fana' dari wajah diri, memiliki perasaan rindu, cinta, gerun, khusyu' dalam setiap gerak, diam dan kalimah-kalimah yang diucapkan. Tanpa ada hal-hal tersebut, solatny a tiada membawa dirinya mikraj memandang wajahNya. (M/s: 45)

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:49


H: yakni wajib merasai kebesaran dan keagungan Allah, sehingga lebur keakuan diri(wajah diri).

Wajah diri juga bermaksud kekuatan dan keupayaan diri sehingga merasakan diri tenggelam dalam hakikat "la hawla wala quwwata illa biLLah"

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:49


Melihat solat itu semata-mata anugerah dan hadiah cinta dari Nya, selagi wajah keakuan diri tiada lebur dalam wajah Kebesaran dan Keagungan Allah seorang itu tiada akan dapat merasai perasaan rindu, cinta gerun, khusyuk dan sebagainya dalam gerak dan kalimah yang diucapkan.

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:49


Keakuan diri adalah hijab yang membentengi hamba dengan Tuhannya. Sesungguhnya tiada sesuatupun yang menutupi diriNya tetapi yang menutupi diri hamba itu tiada lain melainkan nafsunya.

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:49


Terdapat dalam satu riwayat yang disebut oleh Imam Suyuti pada syarahnya terhadap Sunan Ibn Majah bahawa Nabi s.a.w bersabda:

الصلاة معراج المؤمن
Solat itu mikraj seorang mukmin.

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:49


Kemuncak mikraj ialah kembali ke alam kesedaran ( baqa' biLLah) dengan membawa akhlak salaman pada diri, keluarga, masyarakat dan umat.

Oleh kerana itu, solat disudahi dengan salam yang membawa maksud akhlak salaman.

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:49


Mikraj bermaksud peningkatan kesucian jiwa dan makrifat kepada Allah sehingga mencapai seolah-olah berpandangan(musyahadah), berbicara (mukalamah), semajlis (mujalasah) dan lain-lain dengan Allah.

Permulaan mikraj tersebut ialah dengan takbiratul ihram yakni isyarat fana' diri dan selain Allah..sehingga terbang merentasi langit pertama sehingga ke sidratil muntaha.

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:49


Tahiyyat adalah simbul pergabungan antara syariat dan hakikat di mana adanya pujian pada Allah, salam ke atas RasuluLLah, syahadah dan selawat disudahi dengan salam.

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:49


Itulah hakikat baqa'... Batinnya hanya memandang segalanya Allah dan pada syariatnya berakhlak dengan akhlak Rasulullah s.a.w.

Umbi bagi Akhlak RasuluLLah s.a.w ialah cinta kerana darinyalah bermula segalanya.

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:49


Sabda Rasulullah s.a.w:
عن عبد الله بن عمرو ـ رضي الله عنهما ـ عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده، والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه. رواه البخاري
Seorang muslim yang benar itu ialah seorang yang selamat kaum Muslimin dari kejahatan lidah dan tangannya...

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:48


BICARA KETUHANAN
M : Matan, H : Huraian
Rujukan: Kitab Allah, Syariat & Hakikat II - Memandang WajahNya (Satu Pencerahan)
Pengarang Kitab: Walid al Malik

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:48


Makrifat Khas al Khas
https://youtu.be/VaJcns0g5nw

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:48


10. RUJUKAN ILMU TAUHID IHSAN

Disertakan beberapa sumber pengajian  Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang berkaitan bagi meningkatkan kefahaman.
https://m.youtube.com/@SidiTV/videos

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:47


9. PENGAJIAN ILMU TAUHID IHSAN

Peradaban Sufi
Walid Ibrahim Al Malik
https://t.me/Walidalmalik

Walid Ibrahim Al Malik:
https://www.facebook.com/karyailhamwalid

Zawiyah Syeikh Abdul Malik:
https://www.facebook.com/zawiyahpm
Tok Pulau Manis, Terengganu
(Lokasi Kem Rohani Al Malik/KRM)

Sheikh Rohimuddin Nawawi Al Banteni
https://t.me/alisyraqtv
https://m.youtube.com/@SidiTV/videos
https://chat.whatsapp.com/LZC4CaUzhJMEHBVXiMIBEz

Al Fadhil Ustaz Muhammad Idris Muharam
https://t.me/babalongidris
https://t.me/UluhiYYah
(Bicara Ketuhanan)

Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Majlis Ilmu & Selawat
http://www.wasap.my/60182439509/MajlisIlmu&Selawat
https://t.me/muhammadafifyahya

Al Fadhil Ustaz Shikh Muhammad Norhasyim Shikh Hassan
Majlis Ilmu & Selawat
www.wasap.my/60197958387

https://t.me/PengajianTauhidSufiUstazHashim

Al Fadhil Ustaz Angah Sunan
(Ustaz Muhammad Hanif bin Ibrahim)
https://t.me/angahsunan

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:47


1. Takabbur
Sifat ini sering wujud di kalangan mereka yang ada kedudukan dan kehebatan seperti pangkat, harta, keturunan yang mulia, kemasyhuran, sanjungan dan lainnya. Ia mudah terkena pada golongan ini.

2. Riya'
Gemar menunjukkan amal kebaikan diri kepada orang lain. Untuk apa beramal sekiranya itu tujuannya, itulah sia-sia sahaja buat dirinya. Inilah syirik yang kecil.

3. Ujub
Merasa diri lebih dalam amal, merasa sempurna dan mulia.

4. Mann dan Adha
Mereka yang gemar menderma tetapi gemar mengungkit amalannya dan menyebabkan sakit hati kepada pihak yang pernah menerimanya.

5. Hasad

Sabda Nabi SAW:

"Hasad (dengki) itu memakan segala amal kebajikan seperti api yang memakan kayu."(HR. Abu Daud dari Abu Hurairah r.a)

Segala amal kebaikan itu hilang begitu sahaja kerana hasad diri terhadap orang lain.

6. Mengumpat, menyebarkan aib orang, mengadu domba dan memfitnah.

Jauhilah Sifat Mazmumah ini kerana ia tidak melayakkan diri untuk mencapai rasa kehambaan kepadaNya.

Allah SWT berfirman:

يَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَـرَا مِ قِتَا لٍ فِيْهِ ۗ قُلْ قِتَا لٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَ کُفْرٌ بِۢهٖ وَا لْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَا لْفِتْنَةُ اَکْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَا لُوْنَ يُقَا تِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْـنِکُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْـنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ کَافِرٌ فَاُولٰٓئِكَ حَبِطَتْ اَعْمَا لُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَا لْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
yasaluunaka 'anisy-syahril-haroomi qitaalin fiih, qul qitaalun fiihi kabiir, wa shoddun 'an sabiilillaahi wa kufrum bihii wal-masjidil-haroomi wa ikhrooju ahlihii min-hu akbaru 'indalloh, wal-fitnatu akbaru minal-qotl, wa laa yazaaluuna yuqootiluunakum hattaa yarudduukum 'an diinikum inistathoo'uu, wa may yartadid mingkum 'an diinihii fa yamut wa huwa kaafirun fa ulaaaika habithot a'maaluhum fid-dun-yaa wal-aakhiroh, wa ulaaaika ash-haabun-naar, hum fiihaa khooliduun

"Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad), mengenai (hukum) berperang dalam bulan yang dihormati; katakanlah: Peperangan dalam bulan itu adalah berdosa besar, tetapi perbuatan menghalangi (orang-orang Islam) dari jalan Allah dan perbuatan kufur kepadaNya, dan juga perbuatan menyekat (orang-orang Islam) ke Masjid Al-Haraam (di Makkah), serta mengusir penduduknya dari situ, (semuanya itu) adalah lebih besar lagi dosanya di sisi Allah. Dan (ingatlah), angkara fitnah itu lebih besar (dosanya) daripada pembunuhan (semasa perang dalam bulan yang dihormati). Dan mereka (orang-orang kafir itu) sentiasa memerangi kamu hingga mereka (mahu) memalingkan kamu dari ugama kamu kalau mereka sanggup (melakukan yang demikian); dan sesiapa di antara kamu yang murtad (berpaling tadah) dari ugamanya (ugama Islam), lalu ia mati sedang ia tetap kafir, maka orang-orang yang demikian, rosak binasalah amal usahanya (yang baik) di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah ahli neraka, kekal mereka di dalamnya (selama-lamanya)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 217)

*Berbuat fitnah lebih besar dosanya daripada membunuh.

Pembimbing rohani yang benar hendaklah sudah tiada lagi Sifat Mazmumah dalam dirinya.

Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanujtanibuu kasiirom minazh-zhonni inna ba'dhozh-zhonni ismuw wa laa tajassasuu wa laa yaghtab ba'dhukum ba'dhoo, a yuhibbu ahadukum ay ya
kula lahma akhiihi maitan fa karihtumuuh, wattaqulloh, innalloha tawwaabur rohiim

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa; dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang; dan janganlah setengah kamu mengumpat

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:47


Audio 18
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Kitab Bicara Diri
Walid Al Malik

1. Siapalah Aku

"Duhai diri yang dibelah dada
Mataku menangis untuk memandang wajahmu
Namun siapalah aku untuk memandang wajahmu
Duhai Penunggang Buraq
Telingaku merintih untuk mendengar suaramu
Namun siapakah aku untuk mendengar suaramu
Duhai imam para Nabi
Tangan ku gementar mahu menyentuh tubuhmu
Namun siapakah aku untuk menyentuh tubuhmu
Duhai pembelah langit
Aku amat rindu mahu hampir denganmu
Namun siapakah aku mahu berada di sisimu
Duhai penjejak Sidratul Muntaha
Tanpa kasih sayangmu siapalah kami di sisi Allah
Walaupun lautan ilmu dan amal kami
Duhai Ghafarru Rahim
Sudulah kiranya memberi cinta kepada kami
Walaupun siapalah kami untuk menerima cintamu
(Kitab Bicara Diri)

Ini adalah bicara tentang siapalah kita berbanding Nabi SAW. Kita sangat berhajat kepada Cahaya Nabi SAW. Itulah pintu untuk sampai kepada Allah SWT.

Dalam riwayat, empat kali Nabi SAW melalui proses dibelah dan dibersihkan dadanya oleh malaikat.

Keistimewaan Nabi SAW itu dijemput untuk menhadap Allah SWT pada malam Israk Mikraj.

Kita sangat merindui kalam-kalam Nabi SAW. Nabi SAW adalah imam Para Nabi. Baginda dalam menembusi 7 petala langit dengan dipimpin oleh Malaikat Jibril as sehingga menghampiri Sidratul Muntaha kerana sekiranya Malaikat Jibril mendekati Sidratul Muntaha, dia akan terbakar. Hanya Nabi SAW sahaja yang dapat sampai ke Sidratul Muntaha dan dapat menatap wajahNya Allah SWT.

Siapalah kita jika tidak atas limpahan syafaat dan restunya Nabi SAW.

Sifat Ar Ghafur, Sifat Ar Rahim, pengampun dan pengasih ada pada Nabi SAW. Ini Sifat Allah yang ada pada Nabi SAW.

Adabnya dengan memperbanyakkan Selawat kepada Nabi SAW. Perbanyakkan selawat kepada Nabi SAW. Di sebalik Selawat ada Makrifat, Cinta, Peningkatan Tauhid. Jangan tinggalkan Selawat kerana ia adalah dasar untuk bersalik kepada Allah SWT, nak berjalan kepada Allah SWT.

2. Hindari Mazmumah Perosak Amal

"Kesalahan dalam bentuk perbuatan seperti minum arak, judi dan lainnya hanya merosakkan dirinya atau kelompok kecilnya, tak sukar untuk dirinya bertaubat dan perbetulkan kesilapan tersebut."
(Kitab Bicara Diri)

Dosa sebegini hanya melibatkan dirinya dengan Allah dan hendaklah dibersihkan dengan jalan Taubat.

"Namun kesalahan dalam bentuk lisan dan tulisan boleh menjatuhkan dan mengaibkan pihak lain. Kalau dia seorang yang benar, aib itu bukan sahaja melibatkan maruahnya bahkan keluarganya, orang di sekelilingnya, perniagaannya, pekerjaannya, para muridnya dan berbagai lagi. Malah lebih dahsyat ia boleh mewujudkan perpecahan, permusuhan, pembunuhan antara keluarga, masyarakat dan negara. Bahkan khususnya umat islam, ianya boleh membawa perpecahan dan menjadikan mereka semakin lemah."(Kitab Bicara Diri)

Bukan senang untuk membetulkan fitnah yang telah tersebar. Apabila fitnah berkembang dan terus menerus, begitu juga dosa kita di sisi Allah SWT.

Hal ini penting kerana ia akan memberi kesan kepada hati khususnya yang nak berjalan kepada Allah SWT.

Kata Ulama, cakap bila perlu dan diam itu lebih baik dari banyak bercakap.

"Begitu juga dalam beramal dan bersalik menuju makrifat, jangan terus beramal terlebih dahulu tanpa terlebih dahulu memagar diri dari perbuatan yang menghancurkan amal. Ianya hanya kelelahan kerana amal yang dilakukan tidak akan membawa nur ke dalam hati, atau nur (pahala) akan berpindah pada orang lain. Justeru hatinya akan terus kelam dan muflis dengan cahaya tika di akhirat nanti." (Kitab Bicara Diri)

Beramal tetapi pada masa melakukan perkara yang merosakkan amal, maka amal tidak dapat memberi impak nur ke dalam hati.

"Sayangilah amal-amal yang dilakukan agar benar-benar ia menjadi benih yang baik tertanam dalam hati, hingga ditumbuhkan Allah, membesar dan membuahkan Tauhid Makrifat, serta memancarkan adab dan akhlak mulia pada dirinya."(Kitab Bicara Diri)

Jagailah dengan baik segala amal yang telah diijazahkan sebelum ini. Jangan dirosakkan dengan perkara yang merosakkan amal.

Antara perkara yang merosakkan amal:

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:47


setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)

*Jauhi sangkaan kerana sebahagiannya adalah dosa.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَا نُوْا شِيَـعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِيْ شَيْءٍ ۗ اِنَّمَاۤ اَمْرُهُمْ اِلَى اللّٰهِ ثُمَّ يُنَـبِّـئُـهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَفْعَلُوْنَ
innallaziina farroquu diinahum wa kaanuu syiya'al lasta min-hum fii syaii, innamaaa amruhum ilallohi summa yunabbiuhum bimaa kaanuu yaf'aluun

"Bahawasanya orang-orang yang mencerai-beraikan ugama mereka (dengan perselisihan-perselisihan yang berdasarkan hawa nafsu), dan mereka menjadi berpuak-puak, tiadalah engkau terkait sedikitpun dalam (perbuatan) mereka. Sesungguhnya perkara mereka hanya terserah kepada Allah. Kemudian Ia akan menerangkan kepada mereka (pada hari kiamat kelak), apa yang telah mereka lakukan (dan membalasnya)."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 159)

*Jauhi perselisihan berdasarkan hawa nafsu.

3. Penghalang ke Wilayah Cinta Allah

Empat hal yang menghalang ke wilayah Cinta Allah iaitu Dunia, Makhluk, Nafsu dan Syaitan.


Allah SWT berfirman:

اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ
illaa 'ibaadaka min-humul-mukhlashiin

" Kecuali hamba-hambaMu di antara zuriat-zuriat Adam itu yang dibersihkan dari sebarang kederhakaan dan penyelewengan ."
(QS. Sad 38: Ayat 83)

* kecuali hamba-hambaMu yang mukhlasin (ikhlas) diantara mereka.

"Tiada salah memiliki dunia dan makhluk, namun jangan sampai tersangkut hati padanya melebihi Allah dan Rasul." (Kitab Bicara Diri)

Punca segala kejahatan ialah kerana Cinta Dunia.

"Musuh yang paling besar berada dalam dirimu sendiri yakni Nafsu Ammarah. Ia bagaikan haiwan yang amat ganas dan mahu dirimu menjadi tunggangannya. Namun Nafsu Ammarah ada Tuannya yakni Allah, maka berhubunglah dengan Tuannya agar nafsu tersebut disucikan dan diganti dengan Nafsu Mutmainnah." (Kitab Bicara Diri)

Untuk jinakkan Nafsu Ammarah itu dengan kembali terikat kepada Allah. Hidup yang diikat dengan dunia dan makhluk tidak akan tenang hidup itu.

Punca masalah permasalahan manusia hanya akan selesai dengan membangkitkan kembali Tauhid Makrifat di dalam hati seluruh umat.

Allah SWT berfirman:

وَمَاۤ اُبَرِّئُ نَفْسِيْ ۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَ مَّارَةٌ بِۢا لسُّوْٓءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْ ۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
wa maaa ubarriu nafsii, innan-nafsa laammaarotum bis-suuu`i illaa maa rohima robbii, inna robbii ghofuurur rohiim

"Dan tiadalah aku berani membersihkan diriku; sesungguhnya Nafsu Ammarah itu sangat menyuruh melakukan kejahatan, kecuali orang-orang yang telah diberi Rahmat oleh Tuhanku (maka terselamatlah ia dari hasutan nafsu itu). Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."
(QS. Yusuf 12: Ayat 53)

*Bersihkan diri dari Nafsu Ammarah. Nafsu Ammarah itu sentiasa mengajak kepada kejahatan.

Dalam Risalah al- Qusyairiyyah, Imam Junaid al-Baghdadi rahimahullah memberi pedoman dalam mengenal bisikan nafsu dan syaitan, kata beliau:

"Adalah bisikan Nafsu ia sentiasa menuntut dan mendesak untuk mendapat sesuatu, serta akan sentiasa berulang-ulang pada kemahuannya, sehingga mencapai kehendaknya, melainkan ia istiqamah dalam mujahadahnya. Walaubagaimanapun ia akan tetap sentiasa kembali kepadamu." (Kitab Bicara Diri)

"Adapun bisikan syaitan, jika mengajakmu kepada kejahatan, kemudian bila kamu melawannya, dengan meninggalkan hal tersebut, maka ia akan membisikkan godaan yang lain pula." (Kitab Bicara Hati)

Lintasan hati itu terlalu banyak dalam sehari sekitar 70 ribu lintasan. Untuk membezakannya perlu dengan berguru yang boleh mendidik kita untuk membezakan lintasan yang baik ataupun sebaliknya.

23.12.2020
Rabu

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:47


8. CATATAN DAURAH KITAB/RISALAH

(20 siri) - bil. 18
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Kitab Bicara Diri
Walid Al Malik

Jiwa Bertauhid

09 Dec, 21:46


7. SENARAI DAURAH KITAB/RISALAH

Catatan Daurah Kitab/Risalah yang dimuatnaik adalah berkaitan Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang telah dihadiri sendiri oleh admin.

1. Risalah Penyucian Jiwa (14 siri)
Pembimbing:
Ustaz Muhammad Afif Yahya
Penulis Risalah:
Ustaz Muhammad Afif Yahya &
Ustaz Shikh Muhammad Norhashim bin Shikh Hassan

2. Pengajian Tauhid Tasawwuf (17 siri)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya

3. Kitab Ku Temui Cahaya (14 siri)
4. Kitab Duhai Perindu Allah ( 22 siri)
5. Kitab Jalan Mencapai Makrifat (14 siri)
6. Kitab Bicara Hikmah (16 siri)
7. Kitab Bicara Diri (20 siri)
8. Kitab Bisikan Nurani (24 siri)
9. Kitab Cahaya Rabbani (Pengajian bermula pada 13.10.2023)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya
Penulis Kitab: Walid Ibrahim Al Malik

10. Kitab Kompilasi Ma'rifah dan Cinta (9 siri/1 siri telah dimuatnaik)
11. Kitab Inilah Tasawwuf Sufi yang berpegang kepada Manhaj Sahih (13 siri/belum dimuatnaik)
12. Kitab Mengubah Kemungkaran Sarana Kelestarian Ummah (4 siri/belum dimuatnaik)
Pembimbing/Penulis Kitab: Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni

13. Kitab Muqaddimah Attasawwuf
(3 siri/belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni
Penulis Kitab: Imam Ahmad Zarruq

14. Kitab Minahus Saniyah
(1 & 2 Feb 2022/ belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni
Penulis Kitab:
Syeikh Abdul Wahab Al Sya'rani

15. Kitab Syarah Tauhid Arsalan
"Fathur Rahman"
(Pengajian pada 15 & 16 Nov 2021/belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni

16. Kitab Sirr Al Asrar - Rahsia dari Segala Rahsia (5 siri)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Syeikh Yusuf Al Makasari

17. Pengajian Kitab Tauhid Sufi
Kitab Allah, Syariat & Hakikat I
- Suatu Penghuraian (18 siri)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik

18. Pengajian Diari Salik
- Menyingkap Rahsia Jiwa
(18 siri/1 siri telah dimuatnaik)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Pengarang Kitab: Walid Al Malik

19. Kitab Ayyuhal Walad
Pembimbing: Al Fadhil Ustaz Shikh Muhammad Norhashim bin Shikh Hassan
Penulis Kitab: Imam Al Ghazali

20. Daurah Kitab Syarah Tauhid Arsalan
"Fathur Rahman"
Pembimbing: Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni Hafizahuallah (belum dimuatnaik)
(Pengajian pada 15 & 16 Nov 2021)

21. Daurah Ringkasan Martabat 7
(Nur ala Nur)
Pembimbing: TG Baba Rusli Jamauddin
(Pengajian pada 21 Ogos 2022)

22. Kitab Syarah Hikam Ibnu Athoillah Ibnu As-Sakandari (Jilid 1)
- Syarahan Pak Chu Das (18 siri)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya

23. Kitab Muhammad Syariat dan Hakikat
"Suatu Pemurnian"
Pembimbing : Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab : Walid Al Malik
(Pengajian pada 2 & 4 Nov 2022)

24. Daurah Intensif, Kunci Perbendaharaan Makrifat
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik
(Pengajian bermula 7 Jun 2023)

25. Daurah Kitab Al Mukaddimah
Penghayatan Hakikat Tauhid
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik

26. Daurah Kitab Makrifatullah & Makrifaturrasul
Pembimbing:
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Susunan:
Babalong Idris & Cikgu Badrul
Dengan bimbingan:
Walid Ibrahim Al Malik
(Bermula Ogos 2023)

27. Kota Sufi Se-Nusantara
Memartabatkan Keilmuan Sufi
Memperkasakan Ummah Nusantara
(25 - 27 Ogos 2023)

https://anyflip.com/bookcase/wypcw/

28. Pengajian Baitul Rahmah Wal Mahabbah
Kitab Munyatul Musalli - Feqh Solat
Al Fadhil Ustaz Angah Sunan
Kitab Hikam Imam Al Haddad (Tasawwuf)
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya

29. Kota Sufi Se-Nusantara 2024
Tasik Malaya, Jawa Barat
19 hingga 21 Februari 2024
t.me/kotasufi

Dengan Barokah Sanad dan kemuliaan Baginda Nabi SAW, moga kita dikurniakan kefahaman Ilmu MengenalNya dan kembali MenyaksiNya pada diri dan alam ini.

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ
(Sollallahu Ala Muhammad)
Al Fatihah (dibaca)

Ameen Ya Rabbal Alamin

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:55


"HAWA bersifat hembusan iblis, ia adalah unsur api, bersifat panas dan asap menjulang ke atas. Dinisbah pada sifat takbur, ujub, riya', dengki, ammarah dan lainnya." (Kitab Bicara Diri)

"NAFSU bersifat haiwani, ia unsur tanah. Dinisbah pada sifat tamak dan menguasai. Ia adalah kehendak pada keperluan jasad seperti makan, minum, tempat tinggal, pakaian, kenderaan, pasangan dan seumpamanya." (Kitab Bicara Diri)

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:55


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:54


Golongan syariat menunaikan solat untuk mendapat pahala dan syurga kerana jiwa mereka masih terikat dengan zahir sedang hati mereka lalai dari mengingati Allah.

Firman Allah:
(يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ)
[Surat Ar-Rum 7]
Mereka hanya mengetahui perkara yang zahir nyata dari kehidupan dunia sahaja, dan mereka tidak pernah ingat hendak mengambil tahu tentang hari akhirat.

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:54


Adapun para salik mereka menunaikan solat untuk membersihkan jiwa kerana mereka ingin menghampirkan diri kepada Allah. Kehampiran diri kepada Allah itu adalah dengan hati dan jiwa.

Yakni hati yang sentiasa ingat dan merasai kebersamaan dengan Nya dalam segala gerak dan diamnya bahkan pada setiap helaan nafas.

Firman Allah:

(هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ)
[Surat Al-Hadid 4]

Dia lah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Ia bersemayam di atas Arasy; Ia mengetahui apa yang masuk ke bumi serta apa yang keluar daripadanya; dan apa yang diturunkan dari langit serta apa yang naik padanya. Dan Ia tetap bersama-sama kamu di mana sahaja kamu berada, dan Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:54


Sementara golongan ahli tauhid dan makrifat, mereka menunaikan solat kerana hendak memandang WajahNya.

Hal ini kerana solat merupakan mikraj qalbi seorang mukmin kepada Tuhannya. Sebagaimana semasa mikraj RasuluLLah s.a.w Baginda bertemu dan mengadap Tuhannya sudah pasti pertemuan dan penghadapan tersebut pasti berlaku peristiwa memandang wajahNya maka begitulah kiasannya ketika solat.

Firman Allah :
(مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَىٰ)
[Surat An-Najm 11]
Hati (Nabi Muhammad) tidak mendustakan apa yang dilihatnya.

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:54


Solat yang sempurna bermula dengan wudhu yang sempurna, wudhu yang sempurna ialah yang merangkumi hakikat dan syariat.

Wudhu syariat ialah membasuh dan meyapu anggota-anggota tertentu dengan air. Manakala wudhu hakikat ialah menyuci ingatan dari selain Allah.

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:54


Justeru ketika melakukan wudhu, sayugia hati tiada lalai kepada Allah. Untuk itu Imam Ghazali ketika menjelaskan adab-adab zahir dan batin wudhu membawakan doa-doa yang berkaitan dengan setiap anggota wudhu.

Ia bertujuan untuk melatih hati mengingati Allah dalam setiap gerak dan diam lantaran ingatan itu berterusan sehingga di dalam solatnya.

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:54


Wudhu adalah penyucian sementara solat adalah penyaksian, ibu bagi kedua-dua hal tersebut ialah ingatan berterusan kepada Allah.

Wudhu' adalah takhalli, solat adalah tajalli dan zikir adalah tahlil...

Urutan proses tersebut ialah tahlil>takhalli>tajalli. Solat yang khusyuk akan menghasilkan tajalli, tajalli yang benar akan membuahkan akhlak yang mulia(tahalli).

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:54


Adapun usul tahlil, takhalli dan tajalli di atas ialah murabbi/guru yang benar.

Adapun kaifiyat dan jenis zikir adalah perihal furuk yang boleh berubah mengikut aliran perguruan, individu, masa, tempat dan keadaan.

Apa yang penting zikir tersebut diambil dari para murabbi yang memiliki waridat dan ahwal kerana tanpanya ia ibarat padi yang hampa.

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:54


3 tingkatan solat :-
1. Solat bagi golongan syariat untuk mendapat pahala dan syurga.
2. Bagi kaum salik untuk membersihkan jiwanya.
3. Bagi ahli tauhid dan makrifat adalah untuk memandang wajah Nya.

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:54


BICARA KETUHANAN
M : Matan, H : Huraian
Rujukan: Kitab Allah, Syariat & Hakikat II - Memandang WajahNya (Satu Pencerahan)
Pengarang Kitab: Walid al Malik

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:54


Makrifatullah
https://youtu.be/8ThLhAR3u9I

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:53


10. RUJUKAN ILMU TAUHID IHSAN

Disertakan beberapa sumber pengajian  Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang berkaitan bagi meningkatkan kefahaman.
https://m.youtube.com/@SidiTV/videos

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:53


9. PENGAJIAN ILMU TAUHID IHSAN

Peradaban Sufi
Walid Ibrahim Al Malik
https://t.me/Walidalmalik

Walid Ibrahim Al Malik:
https://www.facebook.com/karyailhamwalid

Zawiyah Syeikh Abdul Malik:
https://www.facebook.com/zawiyahpm
Tok Pulau Manis, Terengganu
(Lokasi Kem Rohani Al Malik/KRM)

Sheikh Rohimuddin Nawawi Al Banteni
https://t.me/alisyraqtv
https://m.youtube.com/@SidiTV/videos
https://chat.whatsapp.com/LZC4CaUzhJMEHBVXiMIBEz

Al Fadhil Ustaz Muhammad Idris Muharam
https://t.me/babalongidris
https://t.me/UluhiYYah
(Bicara Ketuhanan)

Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Majlis Ilmu & Selawat
http://www.wasap.my/60182439509/MajlisIlmu&Selawat
https://t.me/muhammadafifyahya

Al Fadhil Ustaz Shikh Muhammad Norhasyim Shikh Hassan
Majlis Ilmu & Selawat
www.wasap.my/60197958387

https://t.me/PengajianTauhidSufiUstazHashim

Al Fadhil Ustaz Angah Sunan
(Ustaz Muhammad Hanif bin Ibrahim)
https://t.me/angahsunan

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:52


Audio 14
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Kitab Bicara Diri
Walid Al Malik

1. Dicipta Dirimu Untuk DiriNya

Allah SWT berfirman:

قُلْ اِنْ كَا نَ اٰبَآ ؤُكُمْ وَاَ بْنَآ ؤُكُمْ وَاِخْوَا نُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَ اَمْوَا لُ ٭ِ قْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَ مَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَاۤ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَ جِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَ بَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَ مْرِهٖ ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ
qul ing kaana aabaaaukum wa abnaaaukum wa ikhwaanukum wa azwaajukum wa 'asyiirotukum wa amwaaluniqtaroftumuuhaa wa tijaarotun takhsyauna kasaadahaa wa masaakinu tardhounahaaa ahabba ilaikum minallohi wa rosuulihii wa jihaadin fii sabiilihii fa tarobbashuu hattaa yatiyallohu biamrih, wallohu laa yahdil-qoumal-faasiqiin

"Katakanlah (wahai Muhammad): Jika bapa-bapa kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu, dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu bimbang akan merosot, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) menjadi perkara-perkara yang kamu cintai lebih daripada Allah dan RasulNya dan (daripada) berjihad untuk ugamaNya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusanNya (azab seksaNya); kerana Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik (derhaka)."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 24)

Seperti yang dinyatakan di dalam siri yang lepas, apa yang ada di sekeliling adalah ujian dan halangan dalam bersalik kepada Allah SWT. Bersalik adalah mencari Cinta Allah, demi mendapat Limpahan Makrifat dari Allah.

Semua itu sekiranya diletakkan hal-hal lain lebih dari Allah dan Rasul, jihad kepada agamanya, maka tunggulah azab dari Allah SWT.

"Dia tidak menciptakan dirimu untuk sesiapa melainkan untuk Dirinya, diciptakan yang lain di sisimu agar menjadi penenang, pembantu dan sebagai amanahmu kepadaNya."(Kitab Bicara Diri)

Allah menciptakan diri kita untuk Allah dan bukan untuk selainNya. Kehidupan adalah nikmat dan tanda kecintaan dari Allah kepada kita. Jika kita menggunakan kehidupan kerana selainNya, bermakna kita telah menduakan dan membelakangkan Allah dalam hal itu.

Kehidupan adalah nikmat dan anugerah Allah, nafas adalah modal yang dibekalkan. Setiap gerak dan nafas adalah untuk Allah semata. Kita dari Allah dan kita bersama Allah.

Alam ini adalah untuk menceritakan tentang DiriNya yang memiliki Sifat di sebalik penciptaan makhluk itu.

Alam ini telah sempurna kejadiannya untuk menyatakan kenyataan tentang Allah. Manusia dicipta untuk menyatakan sifat-sifat kesempurnaan di dalam batin.

Alam dan makhluk adalah ciptaanNya dalam apa jua bentuk, di situ ada penceritaan tentang Sifat-sifatNya dan agar Sifat-sifatNya nyata di dalam batinmu. Ini semua agar dirimu benar mengenalNya.

Maka, jadikanlah hidup ini untuk mencari Cinta dan Redha serta Restunya Allah SWT.

Semua yang diciptakan adalah sebagai amanah untuk membawa kita kepada Allah SWT samada keluarga, perniagaan dan segalanya. Jangan fokus pada yang selainnya lebih penting kedudukannya daripada mencari redhaNya Allah.

Urusan keluarga, perniagaan, rumah tangga dan segala-galanya dihabiskan dan menjadi hijab, pendinding diri dengan Allah SWT, sedangkan semua itu hanyalah alat untuk sampai padanya.

Namun ramai yang menjadikan dirinya menghabiskan masanya untuk hal-hal selain Allah. Difikirkan dalam jiwanya akan hal selainNya, jika begitu, maka tiada peningkatan Tauhid dalam hatimu.

Itu bukan hal yang utama untuk difikirkan kerana hal yang utama ialah untuk kekal bermakrifat kepada Allah, bertasbih, sujud kepada Allah SWT, dalam nafas dan ingatan kepada Allah SWT sahaja. Baharulah bernilai ibadah yang kita lakukan itu. Fahamilah hal ini.

Oleh itu, latihlah hati untuk sentiasa ingat kepada Allah SWT dalam segala urusan kehidupannya. Apabila hati sudah ingat kepada Allah, maka segala yang dilakukan adalah ibadah di sisi Allah SWT.

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:52


Hati hendaklah sentiasa berhubungan dengan Allah. Perbaikilah hubungan dengan Allah, baharulah kita berada di dalam dakapan Ar Rahman dan Ar RahimNya.

"Jagalah wadah hatimu dari cinta selain Dirinya kerana ia adalah kederhakaan sebelum datang kemurkaanNya hingga Ia azabkan hatimu dengan hijab tidak yakin, tidak ingat, tidak merasai dan tidak memandang padaNya. Hidupmu tidak ada dalam cinta dan pertolonganNya dalam setiap urusanmu dunia dan akhirat."(Kitab Bicara Diri)

Cahaya dan Kegelapan tidak boleh berada di dalam hati yang sama pada masa yang sama. Apabila hati berpaling dari Allah Yang Maha Hebat dan Maha Agung dan berhajat dengan makhluk, maka Allah pun berpaling dari kita. Maka, hilanglah keyakinan diri kepada Allah.

Sekiranya di dalam hati tiada keyakinan kepada Allah, maka itulah yang diperolehi kerana Allah bertindak mengikut sangkaan hambaNya. Jika baik sangkaan itu, maka baiklah dan begitulah sebaliknya.

Sekiranya menjadi hijab, maka hilanglah merasai dan ingatan serta keyakinan dan pandangan kepada Allah. Apabila rasa, pandang dan keyakinan kepada Allah sudah tiada, maka Allah tidak akan membantu kita dalam hal kehidupan itu.

Sekiranya dalam hati ada selain Allah, bagaimana Allah mahu memberi pertolongan dalam hidupmu. Akan didapati kesannya apabila hati tidak ada Allah, maka ibadah yang dilakukan tidak akan memberi kesan yang baik.

2. Kembali Kepada Fitrah Insani

"Sifat asal rohani di Alam Lahut adalah sentiasa dalam mengingati Allah. Apabila bersifat lalai bila berada di alam dunia, maka ia bukan lagi bersifat dengan fitrahnya. Justeru kerana ia terlarut dengan dunia, maka wajib dirinya bersalik (berjalan) membebaskan diri dari belenggu debu dunia hingga kembali ia pada sifat fitrahnya." (Kitab Bicara Diri)

Fitrah sifat rohani adalah mahu kekal mengingati Allah. Sekiranya luput ingatan kepada Allah, maka hendaklah mencari guru untuk mendidiknya mencari Allah SWT.

Antara sebab tidak khusyuk solat ialah disebabkan tiada ilmu dan tiada guru.

Bagi mereka yang bersungguh mencari Allah akan bersungguh mencari guru. Akan terlihat kesungguhannya itu. Bagi yang belum menemui murabbi rohani hendaklah perbanyakkan selawat ke atas Nabi SAW.

Dalam perjalanan salik ialah perbanyakkan Taubat, Istighfar dan bersihkan dirinya dari semua Sifat Mazmumah dalam dirinya dalam bimbingan. Ini semua agar rohaninya dan jiwanya kembali kepada fitrah insani.

Fitrah insani mahukan Allah, rindukan Allah dan bukan kepada dunia.

"Ia perlu bersifat ikan, walaupun berada dalam lautan air masin, tetapi masin tersebut tidak meresap pada zat ikan tersehut." (Kitab Bicara Diri)

Fitrah insani mahukan Allah untuk disembah. Sekiranya terlarut dengan dunia, wajib bagi dirinya untuk kembali bersalik kepada Allah SWT.

*Bersalik adalah proses Penyucian Jiwa dengan Selawat dan Zikir dalam bimbingan untuk merasai kedekatan dan kebersamaan dengan Allah di dalam hati.

"Mempelajari ilmu syariat tanpa bersalik hati kepada fitrah diri di alam lahut, hati mereka tetap berada di dalam cahaya kegelapan dunia. Mereka hanya mengetahui Allah pada akal sedangkan hati tetap buta dari cinta, merasai dan memandang Allah." (Kitab Bicara Diri)

Jika sekadar belajar tetapi tanpa Tarbiyah tidak akan menghidupkan Tauhid dan Tasawuf di dalam hati. Semuanya ini perlukan tarbiyah dan bersalik iaitu berjalan kepada Allah SWT.

Jika tidak, hati akan tetap buta dalam merasai dan memandang Allah SWT, tidak nyata Allah pada diri dan alam.

Sekiranya berilmu tetapi tidak mahu bersalik, ia sekadar ilmu perbahasan sahaja dan tidak hidup jiwa itu dengan Allah.

Amal kepada Tauhid ialah dengan mengamalkan Zikir agar berlaku Penyucian Jiwa, berlaku peningkatan Nafsu dari nafsu yang tidak baik kepada nafsu yang diredhai di sisi Allah SWT.

"Justeru itu insan perlu membuka kembali memori asal dirinya dari alam tersebut dengan beberapa peringkat, secara kiasannya:

1. Membuka cip ingatan Cinta agar sentiasa ingat kepada Allah kerana ia adalah sifat asal diri dengan mengamalkan Zikir Ismu Dzat "Allah, Allah, Allah" di dalam hati." (Kitab Bicara Diri)

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:52


Cahaya itu sudah ada di dalam sirr, di dalam batin dan ia perlu dibuka kembali agar kembali ingatan dan cinta kepada Allah SWT.

"2. Membuka cip atau memori asal akan rasa "Maaiyah" (kebersamaan) dan "Aqrabiah" (mesra/kehampiran) kerana ia sifat asal diri yang sentiasa merasai nikmat kebersamaan dan mesra dengan Allah." (Kitab Bicara Diri)

"Ketika Rasulullah SAW dan Saidina Abu Bakar bersembunyi di Gua Thur, kegelisahan Abu Bakar diredakan dengan sabda Rasulullah SAW: "Ya Abu Bakar, jangan kamu takut, sesungguhnya sentiasa Allah bersama (Maaiyah) dengan kita!". (Kitab Bicara Diri)

Allah SWT berfirman:

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۗ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَا ۗ وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
huwallazii kholaqos-samaawaati wal-ardho fii sittati ayyaamin summastawaa 'alal-'arsy, ya'lamu maa yaliju fil-ardhi wa maa yakhruju min-haa wa maa yanzilu minas-samaaa`i wa maa ya'ruju fiihaa, wa huwa ma'akum aina maa kuntum, wallohu bimaa ta'maluuna bashiir

"Dia lah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Ia bersemayam di atas Arasy; Ia mengetahui apa yang masuk ke bumi serta apa yang keluar daripadanya; dan apa yang diturunkan dari langit serta apa yang naik padanya. Dan Ia tetap bersama-sama kamu di mana sahaja kamu berada, dan Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 4)

Rasa kedekatan dan kebersamaan itulah yang dinamakan Maqam Ihsan.

Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَا نَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖ وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ
wa laqod kholaqnal-insaana wa na'lamu maa tuwaswisu bihii nafsuh, wa nahnu aqrobu ilaihi min hablil-wariid

"Dan demi sesungguhnya, Kami telah mencipta manusia dan Kami sedia mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, sedang (pengetahuan) Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,"
(QS. Qaf 50: Ayat 16)

Jangan kita jauh dari Allah kerana jauh dari Allah akan membawa kepada kebinasaan.
Allah tidak pernah jauh dari kita.

"3. Membuka cip atau memori asal ingatan agar sentiasa menyaksikan Allah di dalam bentuk yang sesuai di alam rohani, adapun di sini menyaksikan Wajah Allah dalam bentuk yang sesuai di alam ini." (Kitab Bicara Diri)

Ketika di alam Roh, kita sudah menyaksi kepada Allah serta dibukakan rasa kebersamaan dengan Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

وَلِلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَا لْمَغْرِبُ فَاَيْنَمَا تُوَلُّوْا فَثَمَّ وَجْهُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
wa lillaahil-masyriqu wal-maghribu fa ainamaa tuwalluu fa samma waj-hulloh, innalloha waasi'un 'aliim

"Dan Allah jualah yang memiliki timur dan barat, maka ke mana sahaja kamu arahkan diri (ke kiblat untuk mengadap Allah) maka di situlah arah yang diredhai Allah; sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmatNya dan limpah kurniaNya), lagi sentiasa Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 115)

"Intipatinya adalah tetap memandang, yang berbeza hanya maqam memandang sahaja. Maka, fana' (lebur) diri dalam melihat diri dan alam melainkan WajahNya, justeru alam dan diri hanyalah cerminan untuk memandang WajahNya." (Kitab Bicara Diri)

Pada diri dan alam adalah cerminan, surah gambaran untuk memandang Allah SWT. Pada diri kita adalah pantulan cerminan yang sempurna untuk menceritakan tentang Allah SWT.

Baharulah dapat mencapai rasa kehambaan yang sempurna di sisi Allah SWT.

"4. Membuka cip memori asal Kasyaf dan Tajalli Asrar (Rahsia Ketuhanan) yakni kembali rahsia-rahsia Allah dalam bentuk kasyaf dan ladunni. Ini merupakan ahwal bagi mereka yang khusus dan tidak dibicarakan di sini." (Kitab Bicara Diri)
(Rujukan: Sirrur Asrar, Syeikh Abd Qadir Jailani)

Kita sebagai orang awam memadai dapat membuka cip memori pertama hingga ke 3 agar terlepas dari keakuan dan kesyirikan kepada Allah SWT, sementara yang ke 4 adalah untuk maqam mereka yang khusus.

21.12.2020
Isnin

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:52


8. CATATAN DAURAH KITAB/RISALAH

(20 siri) - bil. 14
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Kitab Bicara Diri
Walid Al Malik

Jiwa Bertauhid

06 Dec, 12:52


7. SENARAI DAURAH KITAB/RISALAH

Catatan Daurah Kitab/Risalah yang dimuatnaik adalah berkaitan Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang telah dihadiri sendiri oleh admin.

1. Risalah Penyucian Jiwa (14 siri)
Pembimbing:
Ustaz Muhammad Afif Yahya
Penulis Risalah:
Ustaz Muhammad Afif Yahya &
Ustaz Shikh Muhammad Norhashim bin Shikh Hassan

2. Pengajian Tauhid Tasawwuf (17 siri)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya

3. Kitab Ku Temui Cahaya (14 siri)
4. Kitab Duhai Perindu Allah ( 22 siri)
5. Kitab Jalan Mencapai Makrifat (14 siri)
6. Kitab Bicara Hikmah (16 siri)
7. Kitab Bicara Diri (20 siri)
8. Kitab Bisikan Nurani (24 siri)
9. Kitab Cahaya Rabbani (Pengajian bermula pada 13.10.2023)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya
Penulis Kitab: Walid Ibrahim Al Malik

10. Kitab Kompilasi Ma'rifah dan Cinta (9 siri/1 siri telah dimuatnaik)
11. Kitab Inilah Tasawwuf Sufi yang berpegang kepada Manhaj Sahih (13 siri/belum dimuatnaik)
12. Kitab Mengubah Kemungkaran Sarana Kelestarian Ummah (4 siri/belum dimuatnaik)
Pembimbing/Penulis Kitab: Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni

13. Kitab Muqaddimah Attasawwuf
(3 siri/belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni
Penulis Kitab: Imam Ahmad Zarruq

14. Kitab Minahus Saniyah
(1 & 2 Feb 2022/ belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni
Penulis Kitab:
Syeikh Abdul Wahab Al Sya'rani

15. Kitab Syarah Tauhid Arsalan
"Fathur Rahman"
(Pengajian pada 15 & 16 Nov 2021/belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni

16. Kitab Sirr Al Asrar - Rahsia dari Segala Rahsia (5 siri)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Syeikh Yusuf Al Makasari

17. Pengajian Kitab Tauhid Sufi
Kitab Allah, Syariat & Hakikat I
- Suatu Penghuraian (18 siri)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik

18. Pengajian Diari Salik
- Menyingkap Rahsia Jiwa
(18 siri/1 siri telah dimuatnaik)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Pengarang Kitab: Walid Al Malik

19. Kitab Ayyuhal Walad
Pembimbing: Al Fadhil Ustaz Shikh Muhammad Norhashim bin Shikh Hassan
Penulis Kitab: Imam Al Ghazali

20. Daurah Kitab Syarah Tauhid Arsalan
"Fathur Rahman"
Pembimbing: Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni Hafizahuallah (belum dimuatnaik)
(Pengajian pada 15 & 16 Nov 2021)

21. Daurah Ringkasan Martabat 7
(Nur ala Nur)
Pembimbing: TG Baba Rusli Jamauddin
(Pengajian pada 21 Ogos 2022)

22. Kitab Syarah Hikam Ibnu Athoillah Ibnu As-Sakandari (Jilid 1)
- Syarahan Pak Chu Das (18 siri)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya

23. Kitab Muhammad Syariat dan Hakikat
"Suatu Pemurnian"
Pembimbing : Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab : Walid Al Malik
(Pengajian pada 2 & 4 Nov 2022)

24. Daurah Intensif, Kunci Perbendaharaan Makrifat
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik
(Pengajian bermula 7 Jun 2023)

25. Daurah Kitab Al Mukaddimah
Penghayatan Hakikat Tauhid
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik

26. Daurah Kitab Makrifatullah & Makrifaturrasul
Pembimbing:
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Susunan:
Babalong Idris & Cikgu Badrul
Dengan bimbingan:
Walid Ibrahim Al Malik
(Bermula Ogos 2023)

27. Kota Sufi Se-Nusantara
Memartabatkan Keilmuan Sufi
Memperkasakan Ummah Nusantara
(25 - 27 Ogos 2023)

https://anyflip.com/bookcase/wypcw/

28. Pengajian Baitul Rahmah Wal Mahabbah
Kitab Munyatul Musalli - Feqh Solat
Al Fadhil Ustaz Angah Sunan
Kitab Hikam Imam Al Haddad (Tasawwuf)
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya

29. Kota Sufi Se-Nusantara 2024
Tasik Malaya, Jawa Barat
19 hingga 21 Februari 2024
t.me/kotasufi

Dengan Barokah Sanad dan kemuliaan Baginda Nabi SAW, moga kita dikurniakan kefahaman Ilmu MengenalNya dan kembali MenyaksiNya pada diri dan alam ini.

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ
(Sollallahu Ala Muhammad)
Al Fatihah (dibaca)

Ameen Ya Rabbal Alamin

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 21:15


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (3x)

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 21:15


Rasa Memiliki Itu Syirik Dengan Allah Kerana Allah Menciptakan Alam Buana Ini Untuk Menzahirkan Penceritaan Tentang Dia Semata dan Makhluk Termasuk Manusia Hanyalah Pemain Watak Dalam Menjalani Skrip Takdir Hidupnya.

Hanya Yang Kekal Bersangka Baik Dengan Takdir Hidupnya Akan Merasa Selamat Dalam JagaanNya.

Pernyataan yang Anda sampaikan sangat mendalam dan sejalan dengan ajaran tauhid dalam Islam. Memang, rasa memiliki sesuatu secara mutlak, baik terhadap benda, manusia, atau bahkan kehidupan itu sendiri, dapat membawa seseorang kepada bentuk syirik jika tidak disertai dengan kesedaran bahawa segala sesuatu adalah milik Allah dan berjalan sesuai kehendak-Nya.

Allah Sebagai Pemilik Mutlak

Dalam Surah Al-Baqarah (2:284), Allah berfirman: “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi...” Ayat ini menegaskan bahawa tidak ada satu pun yang benar-benar milik manusia, kerana semuanya berasal dari dan akan kembali kepada Allah.

Manusia hanyalah khalifah di muka bumi yang ditugaskan untuk menjalankan amanah-Nya, bukan pemilik hakiki terhadap apa pun.

Syirik Dalam Rasa Memiliki

1. Kehilangan Kebergantungan kepada Allah: Ketika seseorang merasa memiliki sesuatu secara mutlak, ia cenderung lupa bahwa semua itu adalah titipan dari Allah yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali.

2. Mendahulukan Dunia Berbanding Akhirat: Rasa memiliki yang berlebihan sering membuat seseorang menjadi tamak, tidak rela kehilangan, atau terlalu fokus pada duniawi, sehingga melupakan akhirat.

Manusia Sebagai Pemain Skrip Takdir

Dalam konsep Islam, takdir telah ditentukan Allah sejak sebelum penciptaan manusia, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi SAW:
"Segala sesuatu telah ditulis di Lauh Mahfuz sejak 50,000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi" (HR Muslim).

Manusia diberi kemampuan untuk berusaha, tetapi hasil akhirnya tetap dalam ketentuan Allah. Oleh itu, memahami peran sebagai pemain watak dalam skrip Ilahi memerlukan:

Kefahaman Tauhid: Menyedari Allah sebagai Pengatur segala sesuatu.

Keikhlasan: Berusaha sebaik mungkin tanpa terikat pada hasil.

Husnuzhan kepada Allah: Bersangka baik terhadap takdir-Nya, sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi, “Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku.” (HR Bukhari dan Muslim).

Rasa Selamat Dalam Jagaan Allah

Seseorang yang mampu bersangka baik dengan takdirnya akan merasakan:

Ketenteraman Hati: Kerana ia tahu segala yang berlaku adalah untuk kebaikannya, meskipun ia belum memahaminya.

Ketenangan Jiwa: Dengan berserah diri, manusia bebas dari kekhawatiran akan masa depan atau penyesalan terhadap masa lalu.

Kedekatan dengan Allah: Keyakinan bahwa Dia selalu menjaga dan memberi yang terbaik akan mempererat hubungan hamba dengan Tuhannya.

Kesimpulannya, rasa memiliki sesuatu secara mutlak dapat menjadi pintu kepada syirik jika tidak disertai kesedaran akan hakikat kepemilikan Allah. Dengan menanamkan sifat husnuzhan dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya, seseorang dapat merasakan ketenangan hakiki dan selamat dalam perlindungan-Nya. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 21:04


Melepaskan Keakuan Diri Secara Teori dan Praktikal, Itu Bukan Suatu Hal Yang Mudah Kerana Setiap Orang Sudah Ada Kepercayaan Terhadap Sesuatu Yang Diyakininya Sekian Lama Berdasarkan Maklumat Yang Beliau Perolehi.

Namun, Apabila Rasa Keakuan Diri Itu Berjaya Dilepaskan, Merasakan Diri Kosong dan Dalam Gerak dan DiamNya, Ketenangan Hakiki Dapat Diraihnya dan Segala Kerisauan Berlalu Begitu Sahaja.

Benar, melepaskan keakuan diri bukanlah suatu hal yang mudah, terutama karena manusia cenderung memiliki kepercayaan atau ego yang terbentuk dari pengalaman, ilmu, dan keyakinan yang diyakini selama bertahun-tahun. Ego adalah unsur yang membuat manusia merasa dirinya ada, merasa memiliki kontrol, dan terkadang membuat seseorang enggan melepaskan kendali kepada kehendak Allah.

Teori: Mengapa Melepaskan Keakuan Itu Sulit?

1. Keterikatan Identitas: Ego sering dikaitkan dengan identitas diri. Melepaskannya berarti menantang siapa diri kita berdasarkan persepsi.

2. Ketakutan Akan Kekosongan: Ketakutan bahwa tanpa ego, seseorang tidak memiliki arah, kendali, atau tujuan dalam hidup.

3. Kebiasaan Lama: Pikiran bawah sadar yang terus memperkuat ego sebagai mekanisme pertahanan dari dunia luar.

Praktikal: Bagaimana Melepaskan Keakuan Diri?

1. Latihan Kesedaran (Mindfulness):

Sedar pada setiap nafas, gerak tubuh, dan fikiran.

Latihan ini membantu menyedari betapa terbatasnya kontrol ego dan pentingnya berserah kepada Allah.

2. Dzikir dan Tafakur:

Dzikir membantu melarutkan keakuan dalam keagungan Allah, merasakan diri sebagai hamba yang lemah.

Tafakur mendekatkan diri kepada kesedaran akan hakikat keberadaan.

3. Menerima dan Menyerah:

Dalam teori tauhid, menerima qada dan qadar Allah membantu memudahkan pelepasan ego.

Menyerah bukan dalam erti menyerah kalah, tetapi berserah kepada kehendak-Nya.

4. Amalan Khusyuk:

Amalan seperti solat dengan penuh rasa rendah hati, fokus kepada hubungan langsung dengan Allah.

Solat yang benar-benar khusyuk mengajarkan rasa tiada “aku” kerana hanya Allah yang berkuasa.

Kesan: Rasa Kosong dan Ketenangan Hakiki

Apabila seseorang berjaya melepaskan rasa "aku", ia merasakan:

Kekosongan dari Keinginan Duniawi: Tidak lagi terikat kepada hal dunia yang fana.

Kebebasan dari Kekhawatiran: Semua perkara dirasakan dalam kendali Allah, sehingga hati menjadi tenang.

Kedamaian Jiwa: Dalam kekosongan, timbul kedekatan dengan Allah, yang membawa pada kebahagiaan hakiki.

Seperti yang diajarkan dalam tasawuf, "Fana' Fillah" adalah keadaan di mana seseorang hilang dalam cinta dan kesadaran kepada Allah, sehingga ego larut sepenuhnya. Praktik ini memerlukan kesungguhan dan pengawasan guru rohani untuk memastikan jalan yang dilalui sesuai dengan syariat Islam. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 21:04


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (3x)

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 20:56


https://www.youtube.com/live/UCdA0O4fHbI?si=9LWPKatlT6eqBcDc

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 20:55


4. DOA AMALAN HARIAN

Al Fatihah pada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada Guru Rohani dan sanad ilmu dan amalnya sampai kepada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada diri (nama bin nama Ibu)
Selawat 11x
================================
JIWA YANG BERTAUHID
MengEsakan Allah pada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat.

Ya Allah selamatkan diri ini daripada Kesyirikan Nafsu, Akal dan merasai kuasa pada diri. Ya Allah, selamatkan diri ini daripada mensyirikkan Engkau dengan melihat dan bergantung pada Kuasa Manusia dan Kuasa Alam. Ya Allah, leburkanlah dalam mata hati kami daripada memandang yang lain melainkan Hak Engkau.

Engkaulah yang Tunggal dalam KetunggalanMu, tiada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat melainkan Engkau jua, yang ada di sekeliling ini hanyalah bekas atau kesan daripada Sifat KamalatMu. Sesungguhnya segala Asma' dan Sifat terhimpun dalam Sifat Ar RahmanMu, segala Pentadbiran alam ini bergerak di atas NamaMu Ar Rahman, maka tenanglah wahai diri dalam pelukan Ar Rahman.
(Al Fadhil Ustaz Angah Sunan)
================================
DOA PENENANG HATI

Doa yang Rasulullah ﷺ ajarkan pada para Sahabat رضی اللہ عنھم, insyallah mujarab untuk penyembuhan anxiety (kerisauan melampau).

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ

"Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid daini, wa gholabatir rijali."

Ertinya :
“Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”

Amalkan pagi dan petang.
Sebaiknya setiap kali lepas solat.
(Buya Dr. Arrazy Hasyim)
================================
DOA PERLINDUNGAN CAHAYA

Wahai Tuhanku
Pasangkan Nur di dalam hatiku;
Pasangkan Nur dalam tubuhku;
Pasangkan Nur di hadapanku;
Pasangkan Nur di belakangku;
Pasangkan Nur di kananku;
Pasangkan Nur di kiriku;
Pasangkan Nur di atasku;
Pasangkan Nur di bawahku;
Pasangkan Nur pada pendengaranku;
Pasangkan Nur pada penglihatanku;
Pasangkan Nur pada rambutku;
Pasangkan Nur di kulitku;
Pasangkan Nur pada dagingku;
Pasangkan Nur pada darahku dan pasangkan Nur pada tulang-belulangku.

Wahai Tuhanku
Kurniakan perbesarkan Nur untukku;
Kurniakan Nur kepadaku dan pasangkan Nur untukku. Maha Suci Tuhan yang menyandangkan Keagungan dan berfirman dengannya. Maha Suci Allah yang tiada yang lain sayugia ditasbih melainkan Dia.

Rujukan:
Kitab Wirid dan Doa Mustajab yang dipetik dari Al Qur'an dan Hadis.
================================
DOA DIPERMUDAHKAN SEGALA URUSAN

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ
Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu)

بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
Dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan

وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ
Perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku

وَلَا تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
Sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)

Artinya:

“Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu), dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan, permudahkanlah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”
===============================
SELAWAT KESELAMATAN DIRI

tawassalna bi bismillah
wa bil hadi rasulillah [2x], wa kulli 'arifin billah wa ahlillahi ya allah [2x]

Ya Allah, syumusil huda, shuyukhil waraa
nujuu min nada [2x], bihinn naslamu min kulli aza, bi qadrillahi ya allah

"Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan petunjuk Rasulullah dan setiap orang yang arif mengenai Allah dan ahli Allah,Ya Allah. Ya Allah!

Dengan perantaraan kaum yang mulia, Cahaya Hidayah, dengan perantaraan amalan kebaikan mereka, kami selamat dari setiap malapetaka dengan kekuatanMu, Ya Allah"
(Walid Ibrahim Al Malik)

https://youtu.be/wb7R0aDftfI

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 20:55


3. SELAWAT DAN ZIKIR

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Kata Ulama', mana-mana Tarbiyah, Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa tidak terlepas dari 3 perkara iaitu Istighfar, Selawat dan Zikir Nafi Isbat (La Ilaha illa Allah).

Wajibkan diri amalkan Selawat dan Zikir bersanad setiap hari MENGIKUT KEMAMPUAN MASING-MASING, yang diambil Sanad Amalnya dari Pewaris Nur yang Haq:

1. Sayyidul Istighfar
2. Selawat Jibril 1000x
3. Zikir Nafi Isbat 1000x
(Diselangi Selawat kerana Zikir Nafi Isbat kesannya Panas)
4. Surah Al Ikhlas 1000x
5. Bismillahhirrohmanirrohim 1000x

Al-Tahlil Al Makhsus (التهليل)
Dibaca sebanyak 4 kali.

Lafaznya ialah:-

لاَاِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

Laailaaha illallaahu Muhammadur Rosuulullaah, Fii kulli lamhatin wanafasin ‘adada maa wasi’ahuu ‘ilmullaah.

Bahawasanya tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah pada setiap kerlipan mata dan nafas sebanyak bilangan ilmu Allah.
=================================

Setiap ilmu ada sanadnya, begitu juga sanad amal. Bukan pada sanad Selawat dan Zikir TETAPI dari siapa kamu mengambil sanad amalan itu. Maka, ambillah sanad amal dari mereka yang sudah MengenalNya, tiada lagi dikuasai Cinta Dunia dan Makhluk melainkan Cinta Allah dan RasulNya.

Kata Ulama', hanya yang ada sesuatu akan melimpahkan sesuatu. Baharulah amal itu dapat memberi kesan kepada Qalbi/Hati.

Ikhtiar agar Qalbi/Hati bersih dari Sifat Ananiyah/Ketuhanan Diri/Keakuan Diri agar mendapat ilham yang baik. Ilmu Laduni adalah ilham yang baik, mendorong diri melakukan perkara kebaikan.

Manusia sentiasa diperilhamkan pada setiap saat, ilham kebaikan dari Allah dan Malaikat atau ilham keburukan kerana bercampur bisikan Nafsu dan Syaitan yang menguasai fikiran alam bawah sedarnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا كَا نَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَآئِ حِجَا بٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِ ذْنِهٖ مَا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ
wa maa kaana libasyarin ay yukallimahullohu illaa wahyan au miw warooo-i hijaabin au yursila rosuulang fa yuuhiya bi-iznihii maa yasyaaa, innahuu 'aliyyun hakiim

"Dan tidaklah layak bagi seseorang manusia bahawa Allah berkata-kata dengannya kecuali dengan jalan wahyu (dengan diberi ilham atau mimpi), atau dari sebalik dinding (dengan mendengar suara sahaja), atau dengan mengutuskan utusan (malaikat) lalu utusan itu menyampaikan wahyu kepadanya dengan izin Allah akan apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi keadaanNya, lagi Maha Bijaksana."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 51)

Sayyidul Istighfar

Berikut adalah bacaannya:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Dalam rumi:

Allahumma anta robbi Laailahailla anta Holaqtani Wa ana abduka Wa ana ala ahdika wawa'dika mastato', A'uzubikan min syarrima Sona', Abu ulaka bini'matika alayya, Wa abu u bizambi faghfirli, Fainnahu la yagfiru zunuba illa anta.

Maksudnya:

"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku di atas perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Ini kerana, tiada yang dapat mengampuni dosa melainkan Engkau”. [Riwayat al-Bukhari (6306)]

Sayyidul Istighfar

https://youtu.be/1Y5BmanP2h4

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 20:55


2. MAJLIS SELAWAT & PENGAJIAN
- Anjuran Majlis Taklim & Selawat Nurul Mubin

*Tatacara Majlis Selawat.

*Hadiah Fatihah*
1- Rasulullah 1x
2- Seluruh keluarga & leluhur 1x
3- Sekalian Guru

👉Istighfar 10x
👉Selawat Asghil 10x
👉Selawat Jibril 500x
👉Doa & munajat

Selawat Asghil

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa asyghilizh zholimin bidz zholimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in

Artinya: “Ya Allah, berikanlah selawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah selawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau,”.

Tatacara ini akan digunakan setiap kali selawat sebelum subuh pada tiap- tiap hari.
(Sumber: Admin MSSS)

==============================
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
innalloha wa malaaa-ikatahuu yusholluuna 'alan-nabiyy, yaaa ayyuhallaziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa

"Sesungguhnya Allah dan malaikatNya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 56)

==============================
Iblis Tidak Berselawat

Iblis dikurniakan ilmu berzikir dan dia mahir dalam zikir sahaja. Ada satu amalan yang Iblis tidak lakukan yang menyebabkan dirinya Tidak Mencapai Makrifat (Mengenal Allah) iaitu SELAWAT kepada Nabi SAW, Malaikat Jibril juga berselawat.

(Kenali Iblis dan Sifat-sifatnya)
Buya Dr. Arrazy Hasyim

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 20:54


1. SANAD AMALAN SELAWAT JIBRIL

Kami disarankan oleh Guru kami untuk perbanyakkan solawat kepada Baginda Nabi SAW.

Dan solawat yang kami terima ialah solawat Jibril, solawat yang amat ringkas iaitu :

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

Antara kelebihan selawat ini ialah akan dibukakan rezeki zahir dan batin.

Rezeki zahir seperti harta benda dan keberkatan rezeki,

dan rezeki batin seperti diberikan pembukaan rasa & cinta kepada Allah dan Rasul

Boleh diniatkan mengamalkan selawat ini agar Allah bukakan rezeki zahir dan batin dalam kehidupan kita.

Amalkan sehari 500x (sekiranya lebih, maka lebih afdhal) - dan sekiranya ada kemampuan, 500x itu diamalkan duduk sekali duduk. (itu lebih afdhal).

Maka kami mendapat kebenaran utk diijazahkan (diberikan) solawat ini. Dengan demikian saya ijazahkan solawat ini seperti mana saya dapat dari guru kami.

Boleh diamalkan secara duduk fokus (sebaiknya) atau dlm keadaan melaksanakan kerja²..

Sanad Amalan Selawat:

Hj. Ibrahim bin Hj. Mohamad bin Sulaiman (Walid Ibrahim al Malik)
Untuk diamalkan selama 40 hari berturut-turut tanpa tertinggal.

Al Fatihah (dibaca)

Sekian

*Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya*
FB Muhammad Afif Yahya
013 5855 288

NOTA:

Dua kaedah mengamalkan Selawat Jibril

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

atau

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ
(Sollallahu Ala Muhammad)

PANDUAN AMALAN SELAWAT

Guru yang dikasihi Walid Al Malik berkongsi panduan amalan berselawat yang mudah-mudahan berhubung dengan Rohani Rasulullah saw dan menyucikan hati. Selamat beramal kepada sekalian ahli keluarga tercinta.

1. Berada di tempat yang khusus (bukan sambil berjalan dsb)
2. Mengambil wudhu'
3. Menghadap kiblat
4. Istighfar
5. Berselawat 300x /500x / 1000x (hantar pada Qalbu)
6. Berdoa (apa-apa doa)

Insya Allah, dengan Barakah Selawat, akan lahir kesan dan perubahan yang baik pada Qalbu (hati).

(Majlis Selawat dan Tausiyah)
Walid Ibrahim Al Malik

KAEDAH MENGAMBIL SANAD:

1. Al Fatihah pada Rasulullah SAW
2. Al Fatihah pada Walid Ibrahim al Malik
3. Al Fatihah pada Ustaz Muhammad Afif Yahya

Amalkan selama 40 hari secara istiqomah.
Berinfaq selepas 40 hari, niat dan doa.
Beramal mengikut kesesuaian diri.

Rujukan bacaan Selawat Jibril:

https://youtu.be/ToRanDKUyGY

https://youtu.be/E_cY4OAtgWw

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 20:54


PENDAHULUAN

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Page ini diwujudkan untuk merekod Catatan Daurah Kitab berkaitan Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf atau tazkirah yang pernah dihadiri admin sebagai ulangkaji kefahaman buat DIRI SENDIRI namun pada masa yang sama untuk memberi manfaat kepada mereka yang SERIUS mahu kembali Mengenal Diri, kembali MengenalNya.

Page ini adalah Pintu Ilmu Tauhid Ihsan/ Ilmu Tasawwuf, di sini disertakan juga Sanad Amalan Selawat, pautan Majlis Ilmu & Selawat yang dianjurkan.

Namun harus diingat bahawa Tasawwuf BUKAN sekadar untuk difahami tetapi hendaklah dihayati dan dirasai sendiri di dalam jiwa dengan melalui Proses Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa iaitu dengan mengamalkan Zikir dan Selawat Bersanad di bawah Pembimbing Rohani iaitu Pewaris Nur Nabi yang haq yang mewarisi sanad amal.

Tujuannya adalah untuk Mencapai Jiwa Yang IHSAN/IKHLAS di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Baharulah Allah Redha dengan segala ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan.

Saranan admin:

1. Mengamalkan Selawat Bersanad (Limpahan Jazbah)

2. Mengikuti Pengajian Ilmu & Majlis Selawat

3. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Catatan Daurah Kitab/Risalah yang diulang muatnaik setiap hari.

4. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Nota Ringkas berkaitan Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang diulang muatnaik pada setiap hari.

Semoga page ini disebar luaskan kepada seramai mungkin individu yang mahu mencari maksud Ketenangan dan Kebahagiaan Hakiki yang sebenar.

Sesungguhnya KEGEMBIRAAN ROHANI adalah apabila hadap hatinya hanya kepada Allah dan RasulNya.

Firman Allah SWT:

"Keluarkanlah Cinta Dunia dari dalam hatimu sebab Aku tak pernah mengumpulkan Cinta Dunia dan Cinta kepadaKu dalam Satu Hati."
(Kitab Intisari Hadis Qudsi, 38 Hadis Qudsi Pilihan Imam Al Ghazali)

Barakallahu fiikum

https://t.me/jiwa_bertauhid

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 09:45


Sesiapa yang mengikuti jalan Nabi SAW akan mencapai Cahaya yang mengatasi Kegelapan.

Nabi SAW bergaul dalam masyarakat seperti orang biasa tetapi batinnya baginda dilimpahkan Sifat Af'al, Asma' dan SifatNya. Nabi SAW dikurniakan kehebatan untuk membangunkan Madinah dengan membawa Pantulan Sifat Al Malik dalam dirinya dalam mentadbir dan mengurus. Kemudian, baginda ke Mekah dan membawa kepada pembukaan Kota Mekah.

Cahaya Al Ghafar, Al Latif, As Salam mengatasi Cahaya Kegelapan berhala di Mekah. Mekah kembali bersinar dengan CahayaNya. (Daurah Kitab Ku Temui Cahaya)

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 09:44


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 09:44


H: Kalimah nafi dan isbat itu di bahagikan kepada empat komponen, sesuai dengan martabat wujud yang zahir (a'yaan kharijiyah)iaitu; Alam Arwah, Alam Mitsal, Alam Ajsam dan Alam Mulki.

Alam Arwah mewakili zat, Alam Mitsal sifat, Alam Ajsam asma' dan Alam Ajsam af'al.

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 09:44


Wujud selain Allah adalah wujud yang mumkin, maksudnya harus baginya ada atau tiada dan kewujudannya adalah dalam qabdah kekuasaaan Nya; sama ada hendak meneruskan ketiadaannya atau meneruskan keberadaannya atau meniadakan setelah ada atau mengadakan setelah tiada.

Kesemua keadaan itu adalah harus bagi Allah dengan maksud mewujud atau meniadakannya itu sama sahaja kemungkinannya. Maka apabila berat iradah Allah mengadakannya maka wujudlah ia dan kewujudannya itu bergantung penuh pada kehendak Nya pada setiap saat dan ketika.

Justeru wujud selain Allah tiada layak sebenarnya disifatkan dengan wujud hanya Dia sebenarnya Yang Wujud.

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 09:44


Komponen pertama ialah nafi dan isbat pada zat iaitu menafikan segala wujud melainkan Wujud Nya. Hanya Allah yang wujud dan tiada menyertai wujud Nya wujud yang lain, kerana wujud yang lain itu mengambil wujud dari wujud Nya.

Menurut perbahasan ilmu kalam wujud terbahagi kepada dua iaitu wujud yang wajib (wajibul wujud) dan wujud yang harus(imkanul wujud)

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 09:44


M: Ia dibahagikan kepada empat dalam nafi dan isbat.
a. Pada DzatNya
Menafikan akan segala wujud yang hakiki dan hanya isbatkan
wujud kepada DzatNya. Wujud yang lain adalah wujud yang majazi
yakni wujud yang mendatang atau ciptaan. Ia limpahan daripada
wujud Allah s.w.t. Kewujudan makhluk takluk pada kudrat dan
iradah Allah s.w.t, tiada dapat wujud dengan sendiri melainkan
diwujudkan oleh Allah s.w.t. Maha suci Allah akan apa jua makhluk
menyerupainya dalam apa jua keadaan.
Pada hakikat yang wujud hanya DzatNya. Adapun wujud yang lain
asalnya tiada dan kemudian diadakan. Kewujudan insan dan alam
adalah bayangan pada wajahNya. Tanpa wujud Allah s.w.t, maka
tiada akan wujud segala bayangan wajahNya.

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal
wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 09:44


Wujud yang wajib ialah wujud yang tiada mempunyai awal, tiada menerima binasa, tiada menyerupai sedikitpun dengan sekelian yang baharu, tiada berhajat pada sesiapa dan tiada berbilang.

Mana-mana wujud yang tiada menerima sifat-sifat di atas adalah baharu sedang Allah menyalahi kesemua itu.

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 09:44


BICARA KETUHANAN
M : Matan, H : Huraian
Rujukan: Kitab Allah, Syariat & Hakikat II - Memandang WajahNya (Satu Pencerahan)
Pengarang Kitab: Walid al Malik

Jiwa Bertauhid

25 Nov, 09:43


Murid
https://youtu.be/FrgKYNDlAsk

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 10:54


Ada Yang Berkata, Rahmat Allah Pasti Diperolehi Dalam Taat KepadaNya, Siapa Kata?

Yang Pasti Mendapat Rahmat Allah Adalah Yang Kekal MemandangNya Dalam Taat dan Juga Maksiat. Dalam Taat, Dia Tidak Memandang Ketaatannya Melainkan Memandang Diri. Dalam Maksiat, Dia Tidak Memandang Maksiat Itu Melainkan Pengampunan Allah SWT.

Pernyataan ini mengandung kedalaman makrifat tentang bagaimana seorang hamba memandang rahmat Allah dalam setiap keadaan, baik ketika berada dalam ketaatan maupun terjerumus dalam maksiat. Berikut adalah penjelasannya:

1. Rahmat Allah Meliputi Segala Sesuatu

Rahmat Allah Tidak Terbatas: Allah berfirman, "Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu." (QS Al-A'raf: 156). Ini menunjukkan bahwa rahmat Allah tidak hanya diperoleh dalam ketaatan, tetapi juga tetap tersedia dalam kondisi maksiat, selama seorang hamba menyadari dan kembali kepada-Nya.

Kekal Memandang Allah: Rahmat Allah diperoleh oleh mereka yang hatinya kekal terpaut kepada Allah, bukan kepada amal ketaatan atau maksiat yang dilakukan. Yang dipandang adalah Allah sebagai Pemilik segala sesuatu, bukan diri dan amal perbuatannya.

2. Dalam Taat, Tidak Memandang Ketaatan

Bahaya Ujub dalam Ketaatan: Ketika seorang hamba memandang ketaatannya sebagai hasil usahanya, dia berpotensi terjerumus dalam ujub dan merasa cukup dengan amalnya.

Memandang Diri dalam Taat: Seorang hamba yang benar memandang ketaatan sebagai anugerah dan taufik dari Allah, bukan hasil jerih payah dirinya. Dengan demikian, ia tetap rendah hati dan tidak merasa memiliki keistimewaan apa pun.

3. Dalam Maksiat, Tidak Memandang Maksiat Itu

Jangan Tenggelam dalam Keputusasaan: Ketika seorang hamba terjerumus dalam maksiat, yang dipandang adalah keampunan dan rahmat Allah, bukan dosanya semata. Ini menghindarkan dari keputusasaan yang dilarang Allah:
"Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya." (QS Az-Zumar: 53).

Taubat sebagai Jalan Kembali: Dalam maksiat, seorang hamba hendaknya segera memohon ampunan dan kembali kepada Allah, karena yang lebih penting adalah kesadaran untuk kembali kepada-Nya.

4. Hakikat Memandang Allah dalam Segala Keadaan

Taat dan Maksiat sebagai Jalan untuk Mengenal Allah: Baik dalam taat maupun maksiat, seorang hamba selalu melihat Allah sebagai Maha Pengatur, Maha Pengampun, dan Maha Penyayang.

Tidak Bergantung pada Amal: Seorang hamba yang hakiki tidak bergantung kepada amalnya, tetapi sepenuhnya berserah kepada rahmat Allah. Dalam taat, ia tidak sombong; dalam maksiat, ia tidak putus asa.

Kesimpulan:

Rahmat Allah Tidak Bergantung pada Keadaan: Rahmat Allah meliputi hamba-Nya dalam segala keadaan, baik dalam ketaatan maupun maksiat, selama hati tetap terpaut kepada-Nya.

Memandang Allah, Bukan Amal: Fokusnya adalah pada Allah sebagai sumber segalanya, bukan pada amal perbuatan diri.

Hamba yang Kekal Memandang Allah: Inilah hakikat seorang hamba sejati, yang melihat kasih sayang Allah dalam setiap aspek kehidupannya, sehingga ia selalu berada dalam ketenangan dan pengharapan kepada-Nya.

Pernyataan ini mengajarkan kepasrahan yang mendalam, menghindari ujub dalam taat, dan putus asa dalam maksiat, dengan menjadikan Allah satu-satunya tujuan dalam setiap keadaan. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 10:54


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (3x)

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 09:34


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (3x)

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 09:34


Semua Yang Berlaku Kepada Diri Kita Tetap Tidak Terlepas Dari Allah Yang Maha Mentadbir Dengan Sifat Ar RahmanNya.

Semuanya Baik Belaka, Hatta Dajjal, Iblis, Semuanya Tidak Ada Yang Tidak Baik Dari Allah Termasuk Dosa. Jangan Berbuat Dosa, Jika Berbuat Dosa Pun Tetap Tidak Terputus Dari Rahmat Allah SWT.

Pernyataan ini menegaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini, baik atau buruk menurut pandangan manusia, berada di bawah tadbir Allah dengan sifat Ar-Rahman-Nya, yang meliputi kasih sayang kepada seluruh makhluk-Nya. Berikut adalah penjelasan dari sudut pandang akidah dan hikmah:

1. Segala Sesuatu Adalah Tadbir Allah

Allah Maha Mentadbir: Segala peristiwa di alam ini, baik yang dipandang sebagai kebaikan maupun keburukan oleh manusia, adalah bagian dari tadbir Allah. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari kehendak dan pengaturan-Nya.

Sifat Ar-Rahman: Allah adalah Maha Pengasih, bahkan kasih sayang-Nya meliputi makhluk yang dianggap buruk, seperti Iblis dan Dajjal. Segala sesuatu memiliki hikmah tersembunyi dalam rencana-Nya.

2. Kebaikan dalam Perspektif Allah

Hakikat Kebaikan: Apa yang dianggap buruk oleh manusia tidak selalu buruk di sisi Allah. Sebagai contoh, dosa yang membawa seorang hamba kepada taubat bisa menjadi jalan kembali kepada Allah, bahkan mengangkat maqamnya lebih tinggi daripada sebelumnya.

Dosa sebagai Ujian dan Perbaikan: Dosa yang disadari dan diikuti dengan taubat membawa seseorang lebih dekat kepada Allah. Namun, berbuat dosa dengan kesengajaan dan tanpa penyesalan adalah bentuk pelanggaran yang harus dihindari.

3. Rahmat Allah Tidak Terputus

Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah: Firman Allah dalam Al-Quran:
"Katakanlah, 'Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.'" (QS Az-Zumar: 53).
Ini menunjukkan bahwa rahmat Allah selalu terbuka bagi siapa pun yang kembali kepada-Nya dengan taubat dan ikhlas.

Peran Dosa dalam Perjalanan Spiritual: Dosa bukan alasan untuk putus asa, tetapi menjadi momen refleksi untuk kembali kepada Allah dengan hati yang lebih bersih dan rendah hati.

4. Jangan Berbuat Dosa, tetapi Jika Terlanjur…

Larangan Berbuat Dosa: Allah melarang manusia berbuat dosa karena dosa merusak hubungan dengan-Nya, dengan sesama makhluk, dan bahkan dengan diri sendiri.

Jika Terlanjur Berdosa: Jangan merasa terputus dari rahmat Allah. Kembali kepada-Nya melalui istighfar, taubat, dan amal soleh adalah cara untuk memperbaiki diri.

Kesimpulan:

Segala Sesuatu adalah Hikmah: Bahkan hal-hal yang dianggap buruk memiliki tujuan dalam rencana Allah.

Jangan Berputus Asa: Rahmat Allah meliputi segala sesuatu, termasuk mereka yang berdosa, selama mereka ingin kembali kepada-Nya.

Berbuat Baik dan Menjauhi Dosa: Hindari dosa, tetapi jika terlanjur melakukannya, jadikan dosa itu sebagai alasan untuk bertambah dekat kepada Allah dengan taubat dan amal soleh.

Perjalanan hidup, termasuk dosa dan kesalahan, adalah bagian dari ujian Allah untuk membawa hamba-hamba-Nya menuju penghambaan yang lebih tulus. Tetaplah berharap kepada rahmat Allah dan jangan pernah merasa terputus dari-Nya. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 09:27


Kekal Bersangka Baik Kepada Mursyid Yang Membimbing, Murid Hanya Mahukan Kasih Allah Yang Tertumpah Pada Dirinya.

Jika Benar Mursyid Itu, Pasti Akan Mendapatnya. Jika Tidak Benar Mursyid Itu, Tentu Allah Akan Menemukan Dengan Mursyid Yang Benar.

Yang Utama Adalah Niat Kita dan Bukan Menilai Siapa dan Apa Guru Itu. Yang Penting Adalah Benar dan Jujur Diri, Kesungguhan Rohani.

Rata-rata Yang Tidak Benar Gurunya Kerana Diri Tidak Memiliki Niat Yang Benar Pada Mulanya.

Pernyataan ini mengandung hikmah yang mendalam tentang adab dalam hubungan murid dengan mursyid, serta pentingnya niat dan kejujuran diri dalam perjalanan spiritual. Berikut penjelasannya:

1. Kekal Bersangka Baik kepada Mursyid

Adab terhadap Mursyid: Seorang murid perlu bersangka baik kepada mursyid, karena bimbingannya adalah bagian dari ketentuan Allah untuk perjalanan ruhani murid. Sikap ini melatih hati untuk tawaduk dan ikhlas menerima apa yang datang dari Allah melalui mursyid.

Kasih Allah yang Tertumpah: Tujuan utama murid adalah mendapatkan rahmat dan kasih Allah. Jika mursyid itu benar, dia akan menjadi wasilah untuk membawa murid kepada kasih Allah. Jika tidak benar, Allah yang Maha Mengatur akan menggantikan dengan mursyid yang sejati.

2. Keutamaan Niat dalam Berhubungan dengan Mursyid

Niat yang Benar dan Jujur: Hubungan murid dengan mursyid bergantung pada niat murid itu sendiri. Jika niatnya benar—hanya untuk Allah—maka perjalanan itu akan diberkahi, terlepas dari siapa mursyidnya.

Kesungguhan Rohani: Murid yang bersungguh-sungguh dalam rohaninya akan menerima manfaat, bahkan jika gurunya kurang sempurna. Sebaliknya, niat yang salah akan menghalangi keberkatan, meskipun gurunya benar.

3. Tidak Menilai Guru secara Berlebihan

Fokus pada Perjalanan Diri: Menilai guru secara berlebihan, baik memujinya secara fanatik maupun mencela tanpa alasan yang sah, bisa menjadi penghalang spiritual. Yang lebih penting adalah introspeksi diri dan memperbaiki niat serta amal.

Kebergantungan kepada Allah: Seorang murid tidak boleh bergantung sepenuhnya kepada mursyid, melainkan kepada Allah yang mengatur segala sesuatu. Allah adalah sebaik-baik pemberi petunjuk dan akan mempertemukan murid dengan guru yang sesuai.

4. Hikmah dari Guru yang Tidak Benar

Ujian untuk Memurnikan Niat: Jika seorang murid bertemu dengan guru yang tidak benar, itu bisa menjadi ujian dari Allah untuk memurnikan niatnya. Dari situ, murid belajar untuk tetap berserah kepada Allah dan tidak menjadikan mursyid sebagai tujuan akhir.

Pengarahan kepada Guru yang Sejati: Jika niat murid tetap jujur dan benar, Allah akan memalingkannya dari mursyid yang tidak benar dan mengarahkannya kepada bimbingan yang lebih baik.

Kesimpulan:

Perbaiki Niat: Fokus pada niat yang tulus hanya kepada Allah, bukan kepada mursyid atau maqam tertentu.

Bersangka Baik: Sikap husnuzhan kepada mursyid akan membuka keberkatan dan kemudahan dalam perjalanan spiritual.

Kebergantungan kepada Allah: Apapun yang terjadi, tetaplah bergantung kepada Allah, karena Dia yang Maha Mengetahui dan Maha Membimbing.

Kejujuran dan Kesungguhan: Kejujuran dalam hati dan kesungguhan dalam amal akan menentukan sejauh mana seorang murid mendapat manfaat dari perjalanan ini.

Perjalanan spiritual bukan soal siapa guru yang ditemui, tetapi bagaimana niat dan kejujuran diri dalam menempuh jalan menuju Allah. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 08:15


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim (3x)

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 08:14


Jika Ada Yang Bertanya, Benarkah Cinta Aku Ini Kepada Nabi?. Jawapannya, Tidak Penting Untuk Kamu Cinta Pada Nabi Kerana Perjalanan Cinta Itu Milik Allah, Maka, Bersangka Baik Sahajalah Dengan Allah, Yang Penting Sudah Menemukan Asbab Ke Arah Itu, Sudah Selesai.

Pertama, Selawat Agar Dipertemukan Dengan Guru Yang Membimbing. Apabila Telah Menemukan Guru Yang Membimbing, Kekal Dalam Bimbingannya, Kena Marah, Kena Puji, Dieduli Atau Tidak Dipedulikan, Ditanggapi Atau Tidak Ditanggapi, Apa Sahaja Hubungan Dengan Mursyid, Redam Sahaja.

Ini Kerana Aku Bukan Berkehendak Mursyid, Aku Bukan Berkehendak Amal, Aku Hanya Berkehendak MemandangNya.

Pernyataan ini membawa makna yang mendalam tentang hakikat cinta kepada Nabi, hubungan dengan guru (mursyid), dan perjalanan menuju Allah. Berikut adalah penjelasan berdasarkan inti dari ungkapan tersebut:

1. Cinta Kepada Nabi dan Perjalanan Cinta Milik Allah

Makna Cinta kepada Nabi: Mencintai Nabi SAW bukan sekadar perasaan emosional, tetapi juga mengikuti sunnahnya, memahami risalahnya, dan meneladani akhlaknya.

Hakikat Cinta Milik Allah: Cinta kepada Nabi adalah jalan untuk mencintai Allah, karena Allah yang menciptakan rasa cinta itu. Yang lebih penting adalah bersangka baik kepada Allah, bahwa setiap langkah dalam kehidupan adalah asbab untuk mendekat kepada-Nya.

Asbab Ke Arah Cinta: Selawat, zikir, dan amal soleh adalah sarana yang mengarahkan hati menuju cinta kepada Allah melalui kecintaan kepada Nabi.

2. Peran Guru dalam Perjalanan Spiritual

Selawat Memohon Guru: Guru atau mursyid adalah pembimbing yang membantu menyelamatkan jiwa dari jalan yang menyimpang. Memohon melalui selawat adalah bentuk doa agar Allah mempertemukan dengan guru yang tepat.

Kekal dalam Bimbingan Guru: Dalam perjalanan spiritual, keberadaan mursyid tidak hanya untuk menyenangkan hati murid. Hubungan dengan mursyid mencakup penerimaan baik dalam pujian maupun teguran, perhatian maupun pengabaian.

Sikap Redam: Sikap redam adalah sikap pasrah yang menghapus keakuan (ego) dalam hubungan dengan mursyid. Ini adalah latihan hati untuk memandang semua keadaan sebagai ketentuan Allah.

3. Tujuan Utama: Memandang Allah

Bukan Berkehendak kepada Guru atau Amal: Guru dan amal hanyalah alat, bukan tujuan akhir. Yang dicari adalah pandangan hati yang lurus kepada Allah.

Memandang Allah: Berkehendak memandang-Nya adalah maqam tertinggi, di mana segala amalan dan hubungan semata-mata diarahkan kepada Allah.

Kesimpulan:

Bersangka Baik kepada Allah: Fokus pada hubungan dengan Allah melalui amal dan bimbingan, tanpa terlalu terobsesi pada capaian cinta atau maqam tertentu.

Ikhlas dalam Beramal: Jadikan setiap langkah dalam jalan ini sebagai bentuk pengabdian kepada Allah, bukan untuk mendapatkan pujian, balasan, atau kedudukan tertentu.

Tawakkal dan Redam: Pasrahkan semua kepada Allah, termasuk dalam hubungan dengan mursyid, karena akhirnya segala sesuatu kembali kepada-Nya.

Perjalanan ini adalah soal keikhlasan, kesabaran, dan kerendahan hati untuk menuju Allah dengan sepenuh cinta dan penyerahan. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 08:06


Nilai Yang Dimaksudkan Itu Sudah Dijelaskan Di Dalam Daurah Ini, Maka, Amalkanlah Amalan Soleh Yang Mudah Yang Memberikan Nilai Hidup.

Keinginan Diri Tetap Syuhudi Iaitu Kekal MemandangNya. Maka, Buatlah Apa Sahaja Amalan Yang Baik Dan Saling Mendoakan Kebaikan Diantara Satu Sama Yang Lain.

Ungkapan ini menekankan pentingnya amalan soleh yang mudah dan memberikan nilai hidup kepada individu. Nilai hidup yang dimaksudkan adalah kesadaran untuk selalu memandang Allah (syuhudi), yakni menjalani hidup dengan mengarahkan hati dan jiwa hanya kepada-Nya, baik dalam beribadah maupun dalam berinteraksi dengan makhluk-Nya.

Poin-Poin Utama:

1. Amalan Soleh yang Mudah: Fokus pada amalan-amalan ringan namun memiliki keberkahan besar, seperti membaca zikir, bersedekah, membantu orang lain, atau bahkan sekadar senyum kepada sesama. Hal ini menanamkan nilai kebaikan dan meningkatkan hubungan hati dengan Allah.

2. Keinginan Syuhudi: Syuhudi adalah maqam kesadaran tinggi yang membuat seseorang tetap memandang Allah dalam segala sesuatu, baik dalam keadaan senang maupun susah. Ini adalah bentuk ihsan dalam beramal.

3. Saling Mendoakan Kebaikan: Doa yang saling dipanjatkan adalah manifestasi kasih sayang antara sesama hamba Allah, serta membawa keberkatan dan keridhaan-Nya.

Aplikasi Dalam Kehidupan:

Lakukan amalan dengan niat yang ikhlas hanya untuk Allah.

Jadikan setiap perbuatan, sekecil apapun, sebagai ladang pahala yang mendekatkan kepada-Nya.

Perkuat hubungan dengan sesama melalui doa, tolong-menolong, dan kebaikan yang tulus.

Semoga amal yang mudah tetapi konsisten ini dapat menjadi jalan menuju syuhudi dan kehidupan yang penuh dengan keberkatan. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 08:02


Ulang dengar rakaman daurah kitab berkaitan ilmu Tauhid Ihsan. Barakallahu fiikum

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 08:00


"Engkau tidak akan sampai pada hamparan CintaNya selagi dalam jiwamu ada kemegahan baik berupa amal, harta, pangkat, ilmu, dakwah, jihad, rupa, keturunan dan apa jua. Dia membenci jiwa yang ada kemegahan kerana tiada layak hambaNya memakainya. Justeru itu Azazil tiada dapat mencapai hamparan cintaNya kerana ada kemegahan dengan keturunannya, ilmu dan amalnya."
(Kitab Duhai Perindu Allah)

Perjalanan ini adalah dengan mengemis Cinta Allah SWT. Sekiranya tiada sifat mengemis untuk CintaNya dalam hati kita, maka dia tidak akan dapat buah kepada Tauhid.

Rasa sombong dengan amal, rupa, ilmu, harta, keturunan, kerja dakwah dll. Ini tidak akan mendapat Cinta Allah SWT. Orang yang ada kesombongan ini tidak akan mendapat Cinta Allah SWT.

Kita tidak akan mendapat Pandangan Allah, Curahan Rahmat Allah, Cinta Allah sekiranya kita memiliki najis Rasa Keakuan dan Kesombongan itu. (Daurah Kitab Duhai Perindu Allah)

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 08:00


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 07:59


"Apabila Allah membukanya, Mursyidmu akan membenarkannya,"
Apabila seseorang salik itu dikasyafkan oleh Allah akan Wajah Nya, maka untuk mengesahkannya ialah dengan pengesahan seorang Mursyid yang mempunyai pengalaman melihat Wajah Nya dan penglihatannya itu disahkan oleh mursyidnya juga.

Jika apa yang dilihat oleh si salik itu bertepatan dengan ciri-ciri yang dilihat oleh mursyidnya maka penglihatan tersebut adalah benar.

Seorang mursyid sekurang-kurangnya telah dibukakan melihat Nya sebanyak tiga kali, ia diperlihatkan padanya untuk mentahkikkan pengenalannya dan ia menjadi bukti Allah ke atas mereka yang terbuka akan hakikat ini.

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 07:59


Berkait dengan hal ini sebaiknya kita renung sabda Nabi s.a.w:
في الصحيحين أنه قال عليه الصلاة والسلام: إن الله خلق آدم على صورته وجاء في رواية أحمد وجماعة من أهل الحديث: على صورة الرحمن...
Sesungguhnya Allah menciptakan Adam di atas rupa Nya; pada riwayat Imam Ahmad dan sekumpulan ahli hadis: di atas rupa Ar Rahman( hadis riwayat Bukhari dan Muslim).

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 07:59


"Apabila Mursyid mu membuka, Allah pula akan membenarkannya."

Apabila seorang mursyid membukakan rahsia memandang wajahNya pada muridnya yang diizinkan oleh Allah untuk membukanya, pengetahuan si murid itu adalah berupa maklumat sahaja belum tahkik.

Sehingga Allah sendiri membuka tabirNya dan memperlihatkan padanya seperti apa yang diceritakan oleh mursyidnya.

Demikianlah maksud kalam pengarang...

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 07:59


Dari keterangan Imam At Tabari ini dapat kita simpulkan bahawa para ulama berselisih pendapat apakah Nabi s.a.w melihat Tuhannya pada malam Israk dan Mikraj itu ataupun tidak? Jika Baginda melihat Nya, apakah bentuk penglihatan tersebut? Adakah dengan mata kasar atau dengan mata hati?...

Ada pelbagai pendapat ulama mengenainya yang penting ia bukan masalah akidah yang mana mereka yang mengingkarinya menjadi kufur, begitu juga mereka yang mengisbatkannya tiada dihukumkan bidaah kerana ada sandarannya.

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 07:59


Untuk memandang wajah Nya itu seorang itu perlu menyatu pandangan dengan mereka yang telah dibukakan oleh Allah akan hal ini.

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 07:59


Apa yang penting di sini kemuncak pendakian(mikraj) rohani seorang salik itu ialah memandang wajah Nya. Untuk memandang wajah Nya itu tiada memadai dengan mata kasar bahkan mesti menyatu dengan mata hati yang memiliki cahaya.

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 07:59


Seorang yang meyakini kebenaran pembimbingnya akan tetap bersangka baik dengan segala tindak tanduknya.

Hal ini kerana seorang pembimbing yang benar berada di dalam bimbingan Allah, yang mana jika dia tersilap, Allah akan mendatangkan teguran melalui pelbagai cara dan dia akan segera memperbetulkan dirinya.

Kesalahan bagi para pembimbing yang benar adalah anak tangga buatnya untuk mencapai maqamat kesempurnaan, adapun dosa para salik adalah racun buat mereka yang boleh menghapuskan cahaya hati yang sudah terbit dari lubuk hatinya.

Jiwa Bertauhid

21 Nov, 07:59


Justeru bersungguhlah beradab dengan mereka dan khidmatilah mereka, insya Allah jika ada izin Nya dia akan menjadi sebab Allah membuka tabir yang menutupi pandangan mu daripada memandang wajah Nya.

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 09:35


Pasti Apabila Hampir Hayatnya, Akan Tersenyum Dirinya Kerana Memandang Cahaya Kerahmatan Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا  ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
wallaziina jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulanaa, wa innalloha lama'al-muhsiniin

"Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak ugama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami (yang menjadikan mereka bergembira serta beroleh keredaan); dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 69)

Ayat ini mengandung janji Allah yang luar biasa bagi hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam mencari keredhaan-Nya. Berikut adalah beberapa pelajaran penting dari ayat ini:

1. Jihad di Jalan Allah

"Orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh (jaahaduu fiinaa)" merujuk kepada mereka yang berjuang dengan sepenuh hati untuk mendekatkan diri kepada Allah, baik melalui ibadah, mujahadah melawan hawa nafsu, atau menyampaikan kebaikan kepada orang lain.

Usaha ini tidak semestinya besar di mata manusia; bahkan amalan kecil dengan niat yang benar dan ikhlas pun termasuk dalam jihad ini.

2. Janji Petunjuk dari Allah

Allah menjanjikan, "lanahdiyannahum subulanaa"—“Kami pasti akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami.”
Ini menunjukkan bahwa mereka yang bersungguh-sungguh akan diberi petunjuk ke jalan kebenaran, yang membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

3. Kehadiran Allah Bersama Orang yang Berbuat Baik

"Wa innallaha lama'al-muhsiniin"—Allah bersama orang-orang yang berbuat baik (muhsinin).
Kehadiran Allah di sini bermakna pertolongan, penjagaan, dan kasih sayang-Nya yang sentiasa menyertai hamba-hamba yang ikhlas dan melakukan amal kebaikan.

4. Senyuman Akhir Hayat

Ketika seorang hamba bersungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Allah sepanjang hidupnya, dia akan mencapai hati yang tenteram.
Firman Allah:
"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diredai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam syurga-Ku."
(QS. Al-Fajr 89:27-30)

Senyuman di akhir hayat adalah tanda dia memandang cahaya rahmat Allah, yang telah dijanjikan kepada mereka yang berusaha dan bersungguh-sungguh menuju-Nya.

5. Keberkatan Amal Kecil dan Ikhlas

Sekalipun amalan kita mungkin terasa kecil atau sederhana, jika dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh, ia akan membuka jalan kepada keredhaan Allah. Amal itu menjadi lebih bernilai jika disertai keikhlasan sepenuhnya kepada Allah.

Kesimpulan:

Allah SWT tidak pernah mengecewakan hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh mencari keredhaan-Nya. Jalan menuju Allah dipenuhi dengan kasih sayang dan petunjuk-Nya bagi mereka yang ikhlas dan istiqamah. Akhirnya, senyuman yang lahir saat ajal tiba adalah bukti nyata dari rahmat dan ridha Allah yang dirasai oleh hamba-hamba-Nya yang beriman.

Semoga kita termasuk dalam golongan yang mendapatkan janji ini, insya Allah. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 08:55


Bagi Yang Merasa Tidak Mampu Berbuat Amal Ibadah Sebagaimana Kebiasaan Orang Lain, Dia Boleh Mengambil Jalan Khidmat Di Masjid Dengan Menyusun Kasut-kasut Yang Ada Di Situ, Daripada Kasut Itu Hala Ke Dalam, Dipusingkan Ke Hala Keluar, Itu Sahaja.

Ini Agar Apabila Para Jemaah Mahu Keluar, Segalanya Sudah Tersusun. Begitu Juga Dengan Menjaga Laluan Kenderaan Di Luar Masjid.

Untuk Berzikir Tidak Pandai, Duduk Lama Sakit Lutut dan Sebagainya, Maka Laksanakan Amal Itu Secara Tersembunyi, Dengan Niat Ekslusif Dengan Allah.

Dengan Kesedaran Nur Muhammad Yang Diambil Dari Guru, Sebagai Jambatan Dengan Nabi Untuk Menghubungkan Dirimu Dengan Allah, Maka, Kekalkan Di Situ.

Nasihat ini mengandungi hikmah mendalam, terutama untuk mereka yang merasa keterbatasan dalam beribadah. Berikut adalah beberapa poin utama yang boleh difahami dan diaplikasikan dari ajaran ini:

1. Ibadah Tidak Terbatas Pada Ritual Formal

Ibadah bukan semata-mata soal ritual seperti zikir panjang, solat malam, atau amalan khusus yang dilakukan oleh ramai orang. Setiap perbuatan yang dilakukan dengan niat ikhlas untuk Allah boleh menjadi ibadah.

Contoh yang diberikan, seperti menyusun kasut di masjid atau menjaga lalu lintas kenderaan, menunjukkan bahawa amalan sederhana yang memberi manfaat kepada orang lain juga bernilai besar di sisi Allah.

2. Mengambil Jalan Khidmat Sebagai Bentuk Ibadah

Perkhidmatan kepada jemaah masjid, seperti menyusun kasut supaya memudahkan mereka keluar, adalah bentuk amal yang ikhlas dan tidak memerlukan syarat khusus seperti kekuatan fizikal yang luar biasa.

Menjaga laluan kenderaan di luar masjid juga dapat mengurangkan tekanan dan kesulitan para jemaah, yang menjadi salah satu bentuk amalan kebajikan.

3. Kesederhanaan Amal dengan Keikhlasan

Walaupun amalannya kecil, jika dilakukan dengan niat eksklusif untuk Allah dan tersembunyi dari pengetahuan manusia, ia menjadi lebih murni. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal perbuatan kalian." (HR. Muslim)

4. Keterbatasan Fizikal Bukan Halangan

Tidak mampu duduk lama untuk berzikir atau solat sunnah kerana sakit lutut, atau keterbatasan lain, bukanlah halangan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Allah Maha Adil dan tidak membebankan hamba-Nya lebih daripada kemampuan mereka.
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Surah Al-Baqarah: 286)

5. Kesedaran Nur Muhammad Melalui Guru

Guru yang mursyid menjadi jambatan penting untuk menyedarkan kita akan Nur Muhammad, yang berperanan sebagai kenderaan rohani menuju cinta Rasulullah SAW dan Allah SWT.

Melalui bimbingan guru, seseorang diajarkan untuk menjadikan amalan yang sederhana sebagai cara mencapai hubungan yang lebih mendalam dengan Allah.

6. Istiqamah dalam Keikhlasan

Kekal di jalan khidmat ini, walaupun ia kelihatan remeh atau kecil di mata manusia. Ketekunan dalam amalan kecil, jika dilakukan secara berterusan dan penuh ikhlas, mampu membawa seseorang kepada kedudukan yang tinggi di sisi Allah.

Kesimpulan:

Tidak ada amalan yang terlalu kecil jika dilakukan dengan hati yang tulus dan niat eksklusif untuk Allah. Jalan khidmat, walaupun sekadar menyusun kasut atau menjaga laluan kenderaan, adalah cara yang sederhana tetapi berkesan untuk meraih redha Allah. Dengan kesedaran akan Nur Muhammad melalui guru, amal kecil ini dapat menjadi jalan penghubung dengan Allah SWT. Kekal di jalan itu, insya Allah, akan membawa keberkatan dan kedekatan kepada-Nya. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 08:14


Jika Ada Yang Mempersoalkan Akan Dirinya Yang Hanya Tahu Asas-asas Agama Sahaja, Bagaimana Caranya Untuk Makrifat Kepada Allah, Amalannya Amat Minima Sekali;

Jawapannya, Siapa Kata Tidak Akan Dapat Nilai Nur Itu, Laksanakan Yang Wajib, Tinggalkan Yang Haram, Amalkan Yang Sunat, Tinggalkan Yang Makruh, Melakukan Amalan Yang Ada Nilai Nur Walaupun Kecil dan Disembunyikan Dari Pengetahuan Umum, Yang Dilakukan Khusus Untuk Mendapat Cinta Rasulullah SAW Yang Mana Kenderaan Cinta Itu Adalah Nur Muhammad Yang Didapatkan Dari Bimbingan Guru, Kekal Di Situ, Pasti Akan Mendapatkannya (Makrifat Kepada Allah SWT), Insya Allah.

Jawapan ini adalah nasihat yang sangat bernilai dan sarat hikmah bagi sesiapa sahaja yang merasa amalannya sedikit atau sekadar asas, tetapi ingin mencapai makrifat kepada Allah SWT. Berikut adalah huraian kepada jawapan tersebut:

1. Tidak Memperkecilkan Kemampuan Diri
Siapa kata seseorang yang hanya tahu asas agama tidak mampu mencapai makrifat kepada Allah? Makrifat kepada Allah bukan soal banyaknya ilmu atau amalan, tetapi soal keikhlasan hati dan usaha istiqamah dalam melaksanakan perintah Allah.

2. Melaksanakan Yang Wajib dan Meninggalkan Yang Haram
Ini adalah asas utama dalam agama. Solat lima waktu, puasa Ramadan, menjaga lisan, menahan diri daripada perkara haram seperti zina, riba, dan seumpamanya adalah langkah awal untuk mendekati Allah. Dengan ini, seseorang membersihkan diri daripada dosa yang menjadi hijab antara dirinya dan Allah.

3. Memperbanyak Amalan Sunat dan Menghindari Yang Makruh
Amalan sunat seperti solat tahajjud, zikir, sedekah, dan membaca al-Quran adalah pintu tambahan yang mendekatkan diri kepada Allah. Meninggalkan perkara makruh pula menunjukkan tahap takwa yang lebih tinggi, kerana menjauhi sesuatu yang tidak dilarang tetapi tidak digemari oleh Allah.

4. Nilai Nur Dalam Amalan Kecil
Tidak semua amalan dinilai berdasarkan saiz atau besar kecilnya di mata manusia. Kadangkala amalan kecil seperti senyuman ikhlas, membantu orang lain secara diam-diam, atau berdoa di tengah malam untuk orang lain membawa nilai yang besar di sisi Allah kerana keikhlasan dan kesucian niat.

5. Cinta Kepada Rasulullah SAW
Cinta kepada Rasulullah adalah jalan utama untuk mendapatkan cinta Allah. Firman Allah SWT:
"Katakanlah (Muhammad), 'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, nescaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.'"
(Surah Ali Imran: 31)
Cinta ini menjadi kenderaan melalui Nur Muhammad, yang merupakan cahaya hidayah untuk mengenal Allah.

6. Bimbingan Guru Mursyid
Seorang guru yang berilmu, beramal, dan memiliki sanad yang bersambung kepada Rasulullah dapat membantu membimbing seseorang untuk berjalan di jalan makrifat dengan ilmu dan adab yang benar. Guru adalah jalan penting untuk mendapatkan limpahan Nur Muhammad.

7. Istiqamah Dalam Jalan yang Dipilih
Kesabaran dan ketekunan untuk kekal dalam jalan yang benar adalah kunci utama. Allah tidak memandang hasil semata-mata, tetapi juga usaha dan keikhlasan seorang hamba.

Kesimpulan:
Siapa pun yang berpegang teguh kepada asas agama, melaksanakan yang wajib, meninggalkan yang haram, dan memperbaiki dirinya dengan amalan sunat serta ikhlas mencari cinta Allah dan Rasul-Nya, pasti akan mencapai makrifat kepada Allah SWT dengan izin-Nya. Makrifat bukan soal jumlah, tetapi soal hubungan hati yang bersih dan penuh cinta kepada Allah dan Rasulullah. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 08:01


Ulang dengar rakaman Daurah Kitab berkaitan Ilmu Tauhid Ihsan. Barakallahu fiikum

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:55


Ada yang mampu mengendalikan nafsunya hingga tenang. Dalam diri setiap manusia ada nafsu. Pada siri yang lepas telah dibahaskan 7 tingkatan nafsu iaitu Nafsu Ammarah, Nafsu Lawwamah, Nafsu Mulhimah, Nafsu Mutmainnah, Nafsu Radhiah, Nafsu Mardiyyah dan Nafsu Kamilah.

Nafsu itu ibarat serigala yang liar. Manusia tidak dapat menenangkan nafsu itu melainkan diikatkan kembali nafsu itu kepada Allah SWT.

Nafsu akan tenang jika dikawal. Nafsu ini perlu diikat kembali kepada Allah. Nafsu ini ada PemilikNya iaitu Allah SWT.

Di alam ini, Allah SWT juga mencipta haiwan-haiwan dan sifat-sifatnya, sekiranya tidak dididik nafsu itu, kita akan turut mendapat sifat sebagaimana sifat haiwan-haiwan itu di dalam diri kita. (Daurah Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:55


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:55


M : Maka apabila dirimu berada dalam patung Adam ini,
engkau tidak dapat lagi memandang WajahNya.

Alam tidak boleh
menghijab hamba dengan wajah TuhanNya kerana Allah yang
berkuasa di atas tiap-tiap sesuatu, mustahil alam yang lemah ini
boleh berkuasa menghijabkan insan dengan Allah. (M/s:26)

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:55


H : Menurut Syeikh Abdul Qadir Al Jailani q.s, diri rohani insan terlalu kuat frekuensinya yang apabila diturunkan ke alam zahir ini akan menghancurkan segala yang ada.

Ia seperti cahaya matahari di siang hari yang terik memancar, mata tiada akan mampu terus memandangnya di langit kerana kekuatan silauannya yang boleh membutakan.

Tetapi untuk memandangnya ialah dengan memandang pantulannya yang terdapat pada permukaan air, demikianlah kiasan tentang kejadian diri rohani insan.

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:55


Segala pancaindera yang dikurniakan oleh Nya pada mereka hanya berfungsi secara zahir tetapi mereka lalai dari fungsinya yang sebenar iaitu merasai dan memandang wajah Nya.

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:55


Justeru diri rohani itu perlu dibaluti dengan lapisan cahaya alam jabarut, malakut dan mulki yang mana lapisan-lapisan alam tersebut membentuk hijab.

Diri rohani yang berada dalam jasad setelah berada di alam zahir menjadi terpendam dengan kekelaman jasad sehingga insan terlupa diri asalnya dan perjanjiannya dengan Tuhannya di alam lahut dahulu.

Ia disebabkan oleh penglihatannya di alam zahir dibataskan oleh frekuensi mata zahir sehingga tiada mampu lagi memandang wajah Nya yang nyata di alam ini.

Mata zahir hanya mampu melihat objek yang berbentuk dan berupa fizikal jika tanpa cahayaNya ia tiada mampu melangkah jauh dari apa yang takluk dengan penglihatan zahirnya.

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

Oleh itu, bukankah ada baiknya mereka mengembara di muka bumi supaya - dengan melihat kesan-kesan yang tersebut - mereka menjadi orang-orang yang ada hati yang dengannya mereka dapat memahami, atau ada telinga yang dengannya mereka dapat mendengar? (Tetapi kalaulah mereka mengembara pun tidak juga berguna) kerana keadaan yang sebenarnya bukanlah mata kepala yang buta, tetapi yang buta itu ialah mata hati yang ada di dalam dada. (Al haj : 46)

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:55


Namun begitu maha suci Allah dari dapat dihijabkan oleh alam kerana jika ada yang menghijabkan Nya nescaya ada yang menguasaiNya sedang Dialah Maha Berkuasa di atas segala sesuatu.

Namun yang menghijabkan insan dari memandang wajah Nya ialah diri mereka sendiri.

Ia berlaku apabila insan lupa perjanjian mereka dengan Nya lalu Allah mengirim para nabi dan rasul untuk mengejutkan mereka dari tidor lalai mereka.

Tugas ini setelah kewafatan RasuluLLah s.a.w disambung dan diteruskan oleh para pewarisnya dari kalangan yang hak.

Apabila mereka bangkit dari kelalaian tidor mereka dan mati keinginan hati mereka pada dunia yang zahir ini nescaya mereka akan sebenar-benar sedar bahawa akhiratlah kampung halaman dan kehidupan mereka yang sebenar.

Dunia ini hanya lah jalan yang sedang mereka lalui untuk menuju ke negeri abadi. Akan terbukalah kembali pandangan asal mereka di alam lahut dahulu dan mereka tiada lagi terlalai dengan segala apa yang zahir.

Mereka sudah dapat menyaksikan dengan penglihatan mereka segala apa yang ada di hadapan, belakang, kanan, kiri, atas dan bawah adalah wajah Nya.

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:55


BICARA KETUHANAN
M : Matan, H : Huraian
Rujukan: Kitab Allah, Syariat & Hakikat II - Memandang WajahNya (Satu Pencerahan)
Pengarang Kitab: Walid al Malik

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:54


Makna Tasawuf
https://youtu.be/2tbKT5VSEig

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:54


10. RUJUKAN ILMU TAUHID IHSAN

Disertakan beberapa sumber pengajian  Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang berkaitan bagi meningkatkan kefahaman.
https://m.youtube.com/@SidiTV/videos

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:49


9. PENGAJIAN ILMU TAUHID IHSAN

Peradaban Sufi
Walid Ibrahim Al Malik
https://t.me/Walidalmalik

Walid Ibrahim Al Malik:
https://www.facebook.com/karyailhamwalid

Zawiyah Syeikh Abdul Malik:
https://www.facebook.com/zawiyahpm
Tok Pulau Manis, Terengganu
(Lokasi Kem Rohani Al Malik/KRM)

Sheikh Rohimuddin Nawawi Al Banteni
https://t.me/alisyraqtv
https://m.youtube.com/@SidiTV/videos
https://chat.whatsapp.com/LZC4CaUzhJMEHBVXiMIBEz

Al Fadhil Ustaz Muhammad Idris Muharam
https://t.me/babalongidris
https://t.me/UluhiYYah
(Bicara Ketuhanan)

Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Majlis Ilmu & Selawat
http://www.wasap.my/60182439509/MajlisIlmu&Selawat
https://t.me/muhammadafifyahya

Al Fadhil Ustaz Shikh Muhammad Norhasyim Shikh Hassan
Majlis Ilmu & Selawat
www.wasap.my/60197958387

https://t.me/PengajianTauhidSufiUstazHashim

Al Fadhil Ustaz Angah Sunan
(Ustaz Muhammad Hanif bin Ibrahim)
https://t.me/angahsunan

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:48


Jiwa yang kembali kepada Allah SWT, maka Allah SWT yang menguruskan hidupnya. Serahkan jiwa kembali kepada Allah SWT, Tawakkal yang sepenuhnya kepada Allah SWT. Allah yang akan menjaga kita.

Amalan yang boleh menghidupkan hati ialah apabila kita merasai keupayaan kita sangat kerdil di sisi Allah SWT.

Berlumba-lumbalah hati orang mukmin untuk mendekatkan diri agar hati sentiasa ingat kepada Allah SWT sehingga membuahkan kerinduan kepada Allah SWT.

Kebahagiaan hakiki sudah ada dalam diri. Besarkan jiwa kita dengan Allah SWT dalam melayari kehidupan ini.

2. Kesucian Roh

"Perkara paling penting yang akan dihitung Allah di akhirat nanti ialah kesucian roh seseorang. Oleh itu, hendaklah ia sentiasa menilik hatinya, setakat mana ia dapat menikmati keasyikan dengan Tuhan."(Kitab Bicara Hikmah)

Perkara yang dinilai di Akhirat ialah kesucian rohnya samada banyak melakukan muhasabah, taubat serta sejauh mana kedekatan kita dengan Allah SWT.

"Jika ia tidak rasa apa-apa ketika melakukan ibadah atau ketika nama Tuhan disebut, bermakna hatinya diselaputi kekotoran dan zulmah (kegelapan), menyebabkan ia terhijab daripada Allah."(Kitab Bicara Hikmah)

Hanya diri kita tahu diri kita, perbanyakkan renung diri dan carilah guru untuk dibimbing.

Sekiranya tidak merasai kemanisan ibadah, tanda hati yang bermasalah. Bicara Sufi ialah Bicara Hati. Ia berbeza dengan Bicara Fekh iaitu berkenaan hukum hakam. Perjalanan Tasawuf ialah perbicaraan tentang hati untuk membangkitkan cinta di dalam hati.

"Begitu juga Roh. Kalau ia tidak dapat merasai kemanisan dalam ibadah, zikrullah, membaca Al Qur'an dan sebagainya, itu tanda bahawa rohnya itu telah kotor akibat kemaksiatan yang dilakukan. Justeru itu, hendaklah memberi perhatian kepada kesucian roh kerana itulah yang dinilai Allah berbanding amal-amal yang lain."(Kitab Bicara Hikmah)

Bersihkan, sucikan roh agar kembali keasyikannya kepada Allah SWT.

Urusan yang utama dalam hidup kita ialah adanya Allah SWT di dalam hati kita. Apa guna ada segala-galanya tetapi hati kita tidak ada Allah SWT.

3. Ingat Allah Setiap Masa

"Kehidupan kita adalah kurniaan Allah. Oleh itu, tujukanlah seluruh kehiduan kita kepadaNya. Dalam setiap gerak dan diam, biarlah dilakukan semata-mata kerana Allah. Ingatlah Allah setiap masa, sama ada dalam keadaan senang atau susah, ketika melakukan kebaikan atau ketika jatuh dalam dosa."(Kitab Bicara Hikmah)

Kehidupan ini adalah Kurniaan Allah. Ikut sahaja skrip kehidupan yang Allah telah tetapkan.

Kita dari Allah, bersama Allah dan kepada Allah.

Ingatlah Allah pada setiap masa samada dalam keadaan senang mahu pun susah samada dalam kebaikan atau semasa melakukan dosa.

Jangan berputus asa dari Rahmat Allah SWT. Allah sentiasa menantikan kehadiran kita. Sesungguhnya, syaitan sentiasa membisikkan agar kita tidak mahu melakukan taubat dan berputus asa dengan Rahmat Allah SWT.

Ahli Maksiat dibisikkan untuk berputus asa dengan Rahmat Allah agar tidak melakukan taubat.

Apabila kita tidak meyakini dan menolak Sifat Maha Pengampun Allah SWT, bermakna kita tidak beriman dengan SifatNya. Syaitan telah berjaya menguasai diri kerana perasaan berputus harap dengan keampunanNya.

Apabila kita menolak SifatNya Al Ghafur, maka kita perlu memperbaiki Syahadah semula kerana menolak dan meyakini salah satu SifatNya.

Ahli Ibadah pula dibisikkan untuk merasa sombong dengan ketaatan yang dilakukan kepada Allah SWT.

Syeikh Ibnu 'Athaillah as Sakandari rahimahullah berkata:

"Ingatlah Allah SWT dalam keadaan baik dan jahat."

Dalam Takut dan Harap kepada Allah SWT. Takut untuk melakukan dosa dan Harap iaitu tidak berputus asa dengan RahmatNya Allah.

Moga-moga Allah menerima kita sebagai HambaNya.

30.10.2020
Jumaat

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:48


Audio 13
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Kitab Bicara Hikmah
Walid Al Malik

1. Puncak Cita-cita Mukmin Mendekati Allah

"Sesungguhnya orang mukmin itu mengumpulkan bekal sedangkan orang kafir itu mencari kesenangan. Seluruh harta dan kehidupan orang mukmin adalah untuk di akhirat. Seluruh hati dan cita-citanya di sana sehingga mereka melakukan seluruh kehidupan dan ketaatan adalah untuk akhirat mereka."(Kitab Bicara Hikmah)

Inilah perbezaan orang mukmin dan orang kafir. Mereka yang bermakrifat mengutamakan akhirat berbanding dunia kerana itulah kebahagiaan yang hakiki.

Jiwa yang bermakrifat kepada Allah SWT, jiwa yang mengutamakan akhirat berbanding dunia, hati mereka sentiasa bimbang dalam mencari keampunan Allah SWT.

Apabila kita semakin melangkah kepada Allah SWT, maka penderitaan semakin jauh dari kita.

Hati orang yang kafir tidak meyakini hari akhirat, mereka merasakan bahawa kehidupan dunia kekal abadi buat mereka.

Didiklah hati agar benar bermakrifat kepada Allah SWT. Maka, carilah redha Allah SWT. Fitrah jiwa kita adalah jiwa yang bertuhan dan beribadat kepada Allah SWT.

"Puncak cita-cita seorang mukmin adalah mendekati Allah SWT semenjak di dunia lagi. Walaupun kehidupan mereka sibuk dengan urusan duniawi seperti makan, minum dan sebagainya tetapi hati mereka sibuk dengan bertaqarrub kepada Allah SWT. Setiap aktiviti soleh yang dilakukan adalah untuk mendatangkan kesan bagi hati dapat mendekatkan hati kepada Allah SWT. Sepertimana Allah SWT sendiri telah menentukan bahawa sebenar-benar kehidupan manusia ialah mengabdikan diri kepadaNya iaitu hati mereka sentiasa berusaha untuk mendekati Allah SWT."(Kitab Bicara Hikmah)

Kita kena berusaha bagaimana Allah SWT itu hidup dalam jiwa. Hati tetap ingat dan tidak luput ingatan terhadap Allah SWT.

"Setiap aktiviti soleh yang dilakukan adalah untuk mendatangkan kesan bagi hati dapat mendekatkan hati kepada Allah SWT. Sepertimana Allah SWT sendiri telah menentukan bahawa sebenar-benar kehidupan manusia ialah mengabdikan diri kepadaNya iaitu hati mereka sentiasa berusaha untuk mendekati Allah SWT."(Kitab Bicara Hikmah)

Hati yang bersih, hati yang sudah ada cahaya sentiasa ingat kepada Allah SWT pada setiap hal yang berlaku di hadapannya ada padanya Af'al, Asma', Sifat dan DzatNya. Dia sentiasa Menyaksikan semua ini adalah Af'al, Asma', Sifat dan DzatNya (Wujud) dalam setiap yang berlaku.

Hati orang mukmin sentiasa melatih hatinya sentiasa dekat dengan Allah SWT. Sentiasa berusaha untuk kekal ingat kepada Allah SWT.

Para 'Arifbillah tidak menuntut hal dunia atau akhirat atau pahala atau ganjaran lain melainkan mahukan Allah SWT sahaja.

Pembalasan bukan perkara utama yang dicari seperti pahala dan sebagainya, mereka Para 'Arifbillah, Para Auliya' hanya  mencari Allah sahaja.

Pahala, ganjaran itu tidak menghijab dirinya dengan Allah SWT. Jika diperolehinya sebagai anugerahNya dan bukan tujuan utamanya.

Wahai orang beriman, kembalilah kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

وَاَ نِيْبُوْۤا اِلٰى رَبِّكُمْ وَاَسْلِمُوْا لَهٗ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَا بُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ
wa aniibuuu ilaa robbikum wa aslimuu lahuu ming qobli ay ya`tiyakumul-'azaabu summa laa tunshoruun

"Dan kembalilah kamu kepada Tuhan kamu dengan bertaubat, serta berserah bulat-bulat kepadaNya, sebelum kamu didatangi azab; kerana sesudah itu kamu tidak akan diberikan pertolongan."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 54)

Allah SWT mencintai jiwa yang mencintai taubat dan mengharap keampunan Allah SWT. Taubat ialah Pintu Permulaan bagi mereka yang mahu berjalan kepada Allah SWT.

Maka, cintailah Taubat dalam perjalanan untuk mendapat makfirah dan keredhaan Allah.

Para Ulama mengatakan bahawa menangguhkan Taubat adalah merupakan satu dosa yang lain, seolah-olah tidak meyakini Sifat Keampunan Allah SWT.

Kita ini sentiasa dalam Kelalaian dan Kealpaan. Kita sangat berhajat kepada Keampunan Allah SWT.

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:48


8. CATATAN DAURAH KITAB/RISALAH

(16 siri) - bil.13
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Kitab Bicara Hikmah
Walid Al Malik

Jiwa Bertauhid

18 Nov, 05:47


7. SENARAI DAURAH KITAB/RISALAH

Catatan Daurah Kitab/Risalah yang dimuatnaik adalah berkaitan Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang telah dihadiri sendiri oleh admin.

1. Risalah Penyucian Jiwa (14 siri)
Pembimbing:
Ustaz Muhammad Afif Yahya
Penulis Risalah:
Ustaz Muhammad Afif Yahya &
Ustaz Shikh Muhammad Norhashim bin Shikh Hassan

2. Pengajian Tauhid Tasawwuf (17 siri)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya

3. Kitab Ku Temui Cahaya (14 siri)
4. Kitab Duhai Perindu Allah ( 22 siri)
5. Kitab Jalan Mencapai Makrifat (14 siri)
6. Kitab Bicara Hikmah (16 siri)
7. Kitab Bicara Diri (20 siri)
8. Kitab Bisikan Nurani (24 siri)
9. Kitab Cahaya Rabbani (Pengajian bermula pada 13.10.2023)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya
Penulis Kitab: Walid Ibrahim Al Malik

10. Kitab Kompilasi Ma'rifah dan Cinta (9 siri/1 siri telah dimuatnaik)
11. Kitab Inilah Tasawwuf Sufi yang berpegang kepada Manhaj Sahih (13 siri/belum dimuatnaik)
12. Kitab Mengubah Kemungkaran Sarana Kelestarian Ummah (4 siri/belum dimuatnaik)
Pembimbing/Penulis Kitab: Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni

13. Kitab Muqaddimah Attasawwuf
(3 siri/belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni
Penulis Kitab: Imam Ahmad Zarruq

14. Kitab Minahus Saniyah
(1 & 2 Feb 2022/ belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni
Penulis Kitab:
Syeikh Abdul Wahab Al Sya'rani

15. Kitab Syarah Tauhid Arsalan
"Fathur Rahman"
(Pengajian pada 15 & 16 Nov 2021/belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni

16. Kitab Sirr Al Asrar - Rahsia dari Segala Rahsia (5 siri)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Syeikh Yusuf Al Makasari

17. Pengajian Kitab Tauhid Sufi
Kitab Allah, Syariat & Hakikat I
- Suatu Penghuraian (18 siri)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik

18. Pengajian Diari Salik
- Menyingkap Rahsia Jiwa
(18 siri/1 siri telah dimuatnaik)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Pengarang Kitab: Walid Al Malik

19. Kitab Ayyuhal Walad
Pembimbing: Al Fadhil Ustaz Shikh Muhammad Norhashim bin Shikh Hassan
Penulis Kitab: Imam Al Ghazali

20. Daurah Kitab Syarah Tauhid Arsalan
"Fathur Rahman"
Pembimbing: Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni Hafizahuallah (belum dimuatnaik)
(Pengajian pada 15 & 16 Nov 2021)

21. Daurah Ringkasan Martabat 7
(Nur ala Nur)
Pembimbing: TG Baba Rusli Jamauddin
(Pengajian pada 21 Ogos 2022)

22. Kitab Syarah Hikam Ibnu Athoillah Ibnu As-Sakandari (Jilid 1)
- Syarahan Pak Chu Das (18 siri)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya

23. Kitab Muhammad Syariat dan Hakikat
"Suatu Pemurnian"
Pembimbing : Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab : Walid Al Malik
(Pengajian pada 2 & 4 Nov 2022)

24. Daurah Intensif, Kunci Perbendaharaan Makrifat
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik
(Pengajian bermula 7 Jun 2023)

25. Daurah Kitab Al Mukaddimah
Penghayatan Hakikat Tauhid
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik

26. Daurah Kitab Makrifatullah & Makrifaturrasul
Pembimbing:
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Susunan:
Babalong Idris & Cikgu Badrul
Dengan bimbingan:
Walid Ibrahim Al Malik
(Bermula Ogos 2023)

27. Kota Sufi Se-Nusantara
Memartabatkan Keilmuan Sufi
Memperkasakan Ummah Nusantara
(25 - 27 Ogos 2023)

https://anyflip.com/bookcase/wypcw/

28. Pengajian Baitul Rahmah Wal Mahabbah
Kitab Munyatul Musalli - Feqh Solat
Al Fadhil Ustaz Angah Sunan
Kitab Hikam Imam Al Haddad (Tasawwuf)
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya

29. Kota Sufi Se-Nusantara 2024
Tasik Malaya, Jawa Barat
19 hingga 21 Februari 2024
t.me/kotasufi

Dengan Barokah Sanad dan kemuliaan Baginda Nabi SAW, moga kita dikurniakan kefahaman Ilmu MengenalNya dan kembali MenyaksiNya pada diri dan alam ini.

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ
(Sollallahu Ala Muhammad)
Al Fatihah (dibaca)

Ameen Ya Rabbal Alamin

Jiwa Bertauhid

30 Oct, 03:12


Hikmah Pada Ibadah Yang Dilakukan Pada Setiap Waktu Itu Merupakan Ikhtiar Diri Berada Di Dalam TadbirNya Dalam Ibadah Wajib Dan Sunat Sebagaimana Yang Ditetapkan

Benar, setiap ibadah yang dilakukan, baik yang wajib maupun sunat, merupakan cara bagi seorang hamba untuk berikhtiar agar sentiasa berada dalam tadbir dan ketentuan Allah. Melalui ibadah, seorang Muslim bukan hanya memenuhi kewajiban tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah, memohon agar dirinya selalu berada dalam penjagaan dan pentadbiran-Nya.

Dalam setiap ibadah yang telah ditetapkan, terdapat hikmah yang mendalam: ia menjadi sarana untuk menundukkan ego, memperbaiki akhlak, dan menanamkan rasa ketundukan serta tawakal yang ikhlas kepada Allah. Ibadah wajib memastikan seseorang tidak keluar dari jalan yang lurus, sementara ibadah sunat membantu memperkuat hubungan hati dengan Allah, menyempurnakan ibadah wajib, dan menambah kedekatan dengan-Nya.

Dengan menjadikan ibadah sebagai jalan untuk berada dalam tadbir-Nya, seorang hamba secara berkesinambungan mengingatkan dirinya bahwa segala sesuatu dalam hidup ini berada di bawah ketentuan Allah. Setiap rukun, gerakan, dan doa dalam ibadah adalah latihan spiritual untuk menyelaraskan diri dengan kehendak Allah, menghidupkan hati dengan nur keimanan, dan memperkokoh rasa rida terhadap setiap takdir yang ditentukan oleh-Nya. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

30 Oct, 03:03


Hakikat MemandangNya Adalah Untuk Diri Menyedari Bahawa Pada Setiap Sesuatu Yang Berlaku Itu Merupakan Nyata Akan Pantulan Sifat-sifatNya.

Maka, Sebaiknya Berzikirlah Dengan Mata Terbuka dan Tidak Terpejam Bagi Mengelakkan Akal Berkhayal, Dengan Kesedaran Itu Akan Lebih Nyata Memandang Pantulan Sifat-sifatNya Pada Diri dan Alam Ini.

Pendekatan ini menekankan kehadiran kesedaran penuh dalam zikir, iaitu menyaksikan manifestasi sifat-sifat Allah dalam setiap kejadian, diri sendiri, dan alam semesta. Dengan berzikir sambil membuka mata, seseorang tidak hanya menjaga akalnya dari berkhayal tetapi juga melatih diri untuk menyaksikan bahwa setiap yang berlaku, sekecil atau sebesar apa pun, adalah pantulan dari sifat-sifat Allah.

Zikir dengan mata terbuka mengajak seseorang untuk melibatkan kesedaran inderawi dan rohani dalam menyaksikan pentadbiran dan rahmat Allah yang mengatur setiap detik kehidupan. Misalnya, dengan menghayati alam sebagai ciptaan-Nya, seseorang dapat merasakan kebesaran sifat Al-Khaliq (Maha Pencipta), atau dengan merenungi kejadian-kejadian yang berlaku, seseorang dapat menyaksikan hikmah sifat Al-Hakim (Maha Bijaksana) dan Ar-Rahman.

Latihan ini membantu jiwa untuk lebih fokus dan terarah, mendidik diri agar tidak terjebak dalam imaginasi atau ilusi, tetapi sebaliknya untuk benar-benar hadir, menyaksikan keagungan Allah yang tercermin dalam setiap aspek kehidupan. Dengan cara ini, zikir menjadi pengalaman yang lebih nyata, memperkuat rasa syukur, ketenangan, dan tawakal dalam hati yang menyaksikan tanda-tanda kehadiran Allah dalam segala sesuatu. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

30 Oct, 02:53


Jiwa Merasai Diri Tenggelam Dalam Merasai Kasih SayangNya, Merasai Sifat Allah Ar Rahman, Itulah Keutamaan Di Dalam Latihan Kerohanian, Penyucian Jiwa Dengan Amalan Zikir Bersanad Nur

Benar sekali. Keutamaan dalam latihan kerohanian atau penyucian jiwa melalui amalan zikir yang bersanad Nur adalah untuk menghayati dan merasakan kehadiran kasih sayang Allah, khususnya sifat Ar-Rahman-Nya yang Maha Pengasih. Ketika jiwa seseorang tenggelam dalam merasai kasih sayang-Nya, ia tidak hanya mendapatkan ketenangan, tetapi juga menerima limpahan cahaya Ilahi yang menyucikan hati, menghilangkan kegelapan sifat-sifat negatif, dan menggantinya dengan sifat-sifat mulia.

Amalan zikir yang bersanad Nur membawa keberkatan melalui silsilah guru yang terhubung kepada sumber keilmuan yang murni dan ikhlas, menjadikan latihan ini lebih mendalam dalam aspek rohani. Keberkatan ini memandu jiwa untuk merasakan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan, membantu dalam menundukkan ego serta nafsu yang sering menjadi penghalang utama dalam perjalanan spiritual.

Dengan menekuni amalan ini, jiwa berproses menuju fana’ (meleburkan diri) dalam rahmat-Nya, di mana kehadiran sifat Ar-Rahman memancarkan ketenangan, kesyukuran, dan rasa bergantung sepenuhnya kepada Allah. Latihan seperti ini menuntun seseorang untuk hidup dengan pandangan yang dipenuhi kasih sayang dan ridha, serta menjadi saksi kepada kebesaran Allah yang termanifestasi dalam setiap detik kehidupannya. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

30 Oct, 02:50


Keutamaan Dalam Zikir Adalah Bukan Untuk Melihat Sesuatu Yang Ghaib Tetapi Adalah Untuk Merasai Diri Tenggelam Dalam Genggaman Pentadbiran Allah, Merasai Kasih SayangNya Dalam Setiap TakdirNya.

Benar, inti dari berzikir adalah untuk memperkuat hubungan hati dengan Allah dan memperdalam rasa kesedaran akan kehadiran dan pentadbiran-Nya dalam setiap detik kehidupan. Zikir bukanlah bertujuan untuk membuka hijab atau melihat perkara ghaib, melainkan untuk mencapai tahap penghayatan yang lebih tinggi di mana seseorang merasa dirinya dalam genggaman takdir dan rahmat Allah yang menyeluruh.

Dengan berzikir, seseorang belajar menyerahkan segala urusan kepada Allah, merasai ketenangan, dan meyakini bahwa setiap takdir yang Allah tentukan hadir dengan hikmah serta kasih sayang yang mendalam. Rasa tenggelam dalam kasih sayang dan pentadbiran-Nya ini menjadikan zikir sebagai jalan untuk mencapai tawakal dan ridha yang sebenar, iaitu merasa cukup dengan Allah dalam segala hal, baik ketika diuji mahupun diberi nikmat. Keutamaan zikir terletak pada keikhlasan hati dalam mengingati-Nya dan merasakan kebersamaan dengan-Nya tanpa mengharapkan hal-hal ghaib atau selain dari keredhaan Allah semata-mata. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

30 Oct, 02:37


Manusia Dipertanggungjawabkan Untuk Kekal MemandangNya Pada Setiap Masa, Bukan Pada Hakikat Allah Tetapi Kepada Pantulan Sifat-sifatNya Yang Dizahirkan Pada Makhluk

Pernyataan ini merujuk pada tanggung jawab manusia untuk sentiasa mengingati Allah dalam setiap aspek kehidupan, tetapi bukan pada Zat-Nya yang sebenar kerana Zat Allah adalah sesuatu yang di luar batas pemahaman manusia. Sebaliknya, manusia perlu melihat dan menghayati manifestasi sifat-sifat Allah yang termanifestasi dalam ciptaan-Nya—dalam makhluk dan peristiwa yang berlaku di sekelilingnya.

Dengan cara ini, manusia belajar memahami kebesaran, keindahan, rahmat, dan hikmah yang terpancar dalam kehidupan dan alam semesta sebagai pantulan sifat-sifat Allah. Misalnya, melihat keadilan dalam hukum alam adalah pantulan sifat Adil Allah, dan melihat kasih sayang dalam perbuatan baik sesama makhluk adalah pantulan sifat Rahman dan Rahim-Nya. Ini adalah proses mengenal Allah melalui sifat-sifat-Nya yang termanifestasi, yang seharusnya membawa hati lebih dekat kepada-Nya dengan kesedaran dan rasa syukur, memperbaiki amalan serta menjaga hubungan hati agar sentiasa terpaut kepada Allah. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

30 Oct, 02:28


Ulang dengar rakaman kuliah Tauhid Ihsan. Barakallah

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 21:43


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَاۤ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِ ۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِا لطَّا غُوْتِ وَيُؤْمِنْ بِۢا للّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِا لْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَا مَ لَهَا ۗ وَا للّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
laaa ikrooha fid-diin, qot tabayyanar-rusydu minal-ghoyy, fa may yakfur bith-thooghuuti wa yu-mim billaahi fa qodistamsaka bil-'urwatil-wusqoo langfishooma lahaa, wallohu samii'un 'aliim

"Tidak ada paksaan dalam ugama (Islam), kerana sesungguhnya telah nyata kebenaran (Islam) dari kesesatan (kufur). Oleh itu, sesiapa yang tidak percayakan Taghut, dan ia pula beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada simpulan (tali ugama) yang teguh yang tidak akan putus. Dan (ingatlah), Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 256)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ۗ وَا لَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اَوْلِيٰۤــئُهُمُ الطَّا غُوْتُ ۙ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِ ۗ اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ النَّا رِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
allohu waliyyullaziina aamanuu yukhrijuhum minazh-zhulumaati ilan-nuur, wallaziina kafaruuu auliyaaa-uhumuth-thooghuutu yukhrijuunahum minan-nuuri ilazh-zhulumaat, ulaaa-ika ash-haabun-naar, hum fiihaa khooliduun

"Allah Pelindung (Yang mengawal dan menolong) orang-orang yang beriman. Ia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kufur) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, penolong-penolong mereka ialah Taghut yang mengeluarkan mereka dari cahaya (iman) kepada kegelapan (kufur). Mereka itulah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 257)

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 21:43


Mengajak Jiwa Yang Diselubungi Nar/Cahaya Kegelapan/Nafsu Zulumat Kepada Cahaya Keimanan/Cahaya Tauhid, Kembali Mengenal dan MenyaksiNya Dalam Segala Sesuatu Merupakan Keutamaan Menyampaikan Hidayah.

Alam Sekelian Ini dan Segala Sesuatu Yang DiciptakanNya Untuk Satu Tujuan Iaitu Agar Jiwa Terpilih Itu Kembali MenyaksiNya, Merasa Kebersamaan Kasih Sayang Allah Dalam Setiap Takdir Yang Dilaluinya

Benar, mengajak jiwa yang diselubungi "nar" atau cahaya kegelapan menuju kepada cahaya keimanan dan tauhid adalah tugas mulia yang membawa jiwa manusia kepada pengenalan sejati akan Allah SWT. Dalam setiap ciptaan dan kejadian, tersirat kebesaran Allah yang mengingatkan kita agar kembali menyaksikan-Nya dan tidak terperdaya oleh dunia yang sering menjadi ujian bagi hati. Dengan hidayah, jiwa yang dulu berada dalam kezaliman atau "zulumat" nafsu dapat kembali kepada jalan yang lurus, mengenal kasih sayang Allah dalam setiap takdir yang terjadi.

Setiap musibah, nikmat, dan ketentuan adalah ladang bagi jiwa untuk merasakan kehadiran Allah, hingga ia menemukan ketenangan dan keyakinan bahwa tidak ada sesuatu pun terjadi tanpa kehendak dan pengetahuan-Nya. Sesungguhnya, jiwa yang kembali mengenal dan menyaksikan-Nya dalam setiap perkara adalah jiwa yang mencapai maqam yang tinggi, berkat hidayah yang datang dari Allah sendiri. Ini adalah tujuan penciptaan, agar kita senantiasa hidup dengan kesedaran bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan kembali kepada-Nya, membawa kita pada cinta dan kepasrahan kepada Yang Maha Esa. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 21:43


Keutamaan page ini adalah untuk anda mengamalkan Sanad Selawat yang disertakan sebagaimana caranya sebagai ikhtiar membersihkan jiwa dari Nar kepada Nur.

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 21:41


https://www.youtube.com/live/5_A3G_S0VsA?si=TUk8NepecP4YKqwF

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 21:41


4. DOA AMALAN HARIAN

Al Fatihah pada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada Guru Rohani dan sanad ilmu dan amalnya sampai kepada Rasulullah SAW
Al Fatihah pada diri (nama bin nama Ibu)
Selawat 11x
================================
JIWA YANG BERTAUHID
MengEsakan Allah pada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat.

Ya Allah selamatkan diri ini daripada Kesyirikan Nafsu, Akal dan merasai kuasa pada diri. Ya Allah, selamatkan diri ini daripada mensyirikkan Engkau dengan melihat  dan bergantung pada Kuasa Manusia dan Kuasa Alam. Ya Allah, leburkanlah dalam mata hati kami daripada memandang yang lain melainkan Hak Engkau.

Engkaulah yang Tunggal dalam KetunggalanMu, tiada Af'al, Asma', Sifat dan Dzat melainkan Engkau jua, yang ada di sekeliling ini hanyalah bekas atau kesan daripada Sifat KamalatMu. Sesungguhnya segala Asma' dan Sifat terhimpun dalam Sifat Ar RahmanMu, segala Pentadbiran alam ini bergerak di atas NamaMu Ar Rahman, maka tenanglah wahai diri dalam pelukan Ar Rahman.
(Al Fadhil Ustaz Angah Sunan)
================================
DOA PENENANG HATI

Doa yang Rasulullah ﷺ ajarkan pada para Sahabat رضی اللہ عنھم, insyallah mujarab untuk penyembuhan anxiety (kerisauan melampau).

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ

"Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal huzni, wal ajzi, wal kasali, wal bukhli, wal jubni, wal dholaid daini, wa gholabatir rijali."

Ertinya :
“Ya Tuhanku, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan dari rasa lemah serta kemalasan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban hutang serta tekanan orang-orang (jahat).”

Amalkan pagi dan petang.
Sebaiknya setiap kali lepas solat.
(Buya Dr. Arrazy Hasyim)
================================
DOA PERLINDUNGAN CAHAYA

Wahai Tuhanku
Pasangkan Nur di dalam hatiku;
Pasangkan Nur dalam tubuhku;
Pasangkan Nur di hadapanku;
Pasangkan Nur di belakangku;
Pasangkan Nur di kananku;
Pasangkan Nur di kiriku;
Pasangkan Nur di atasku;
Pasangkan Nur di bawahku;
Pasangkan Nur pada pendengaranku;
Pasangkan Nur pada penglihatanku;
Pasangkan Nur pada rambutku;
Pasangkan Nur di kulitku;
Pasangkan Nur pada dagingku;
Pasangkan Nur pada darahku dan pasangkan Nur pada tulang-belulangku.

Wahai Tuhanku
Kurniakan perbesarkan Nur untukku;
Kurniakan Nur kepadaku dan pasangkan Nur untukku. Maha Suci Tuhan yang menyandangkan Keagungan dan berfirman dengannya. Maha Suci Allah yang tiada yang lain sayugia ditasbih melainkan Dia.

Rujukan:
Kitab Wirid dan Doa Mustajab yang dipetik dari Al Qur'an dan Hadis.
================================
DOA DIPERMUDAHKAN SEGALA URUSAN

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ
Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu)

بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
Dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan

وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ
Perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku

وَلَا تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
Sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)

Artinya:

“Wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai Dzat Yang Berdiri Sendiri (tidak berhajat kepada segala sesuatu), dengan Rahmat-Mu aku minta pertolongan, permudahkanlah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”
===============================
SELAWAT KESELAMATAN DIRI

tawassalna bi bismillah
wa bil hadi rasulillah [2x], wa kulli 'arifin billah wa ahlillahi ya allah [2x]

Ya Allah, syumusil huda, shuyukhil waraa
nujuu min nada [2x], bihinn naslamu min kulli aza, bi qadrillahi ya allah

"Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan petunjuk Rasulullah dan setiap orang yang arif mengenai Allah dan ahli Allah,Ya Allah. Ya Allah!

Dengan perantaraan kaum yang mulia, Cahaya Hidayah, dengan perantaraan amalan kebaikan mereka, kami selamat dari setiap malapetaka dengan kekuatanMu, Ya Allah"
(Walid Ibrahim Al Malik)

https://youtu.be/wb7R0aDftfI

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 21:41


3. SELAWAT DAN ZIKIR

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Kata Ulama', mana-mana Tarbiyah, Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa tidak terlepas dari 3 perkara iaitu Istighfar, Selawat dan Zikir Nafi Isbat (La Ilaha illa Allah).

Wajibkan diri amalkan Selawat dan Zikir bersanad setiap hari MENGIKUT KEMAMPUAN MASING-MASING, yang diambil Sanad Amalnya dari Pewaris Nur yang Haq:

1. Sayyidul Istighfar
2. Selawat Jibril 1000x
3. Zikir Nafi Isbat 1000x
(Diselangi Selawat kerana Zikir Nafi Isbat kesannya Panas)
4. Surah Al Ikhlas 1000x
5. Bismillahhirrohmanirrohim 1000x

Al-Tahlil Al Makhsus (التهليل)
Dibaca sebanyak 4 kali.

Lafaznya ialah:-

لاَاِلَهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ عَدَدَمَا وَسِعَهُ عِلْمُ اللهِ

Laailaaha illallaahu Muhammadur Rosuulullaah, Fii kulli lamhatin wanafasin ‘adada maa wasi’ahuu ‘ilmullaah.

Bahawasanya tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah pada setiap kerlipan mata dan nafas sebanyak bilangan ilmu Allah.
=================================

Setiap ilmu ada sanadnya, begitu juga sanad amal. Bukan pada sanad Selawat dan Zikir TETAPI dari siapa kamu mengambil sanad amalan itu. Maka, ambillah sanad amal dari mereka yang sudah MengenalNya, tiada lagi dikuasai Cinta Dunia dan Makhluk melainkan Cinta Allah dan RasulNya.

Kata Ulama', hanya yang ada sesuatu akan melimpahkan sesuatu. Baharulah amal itu dapat memberi kesan kepada Qalbi/Hati.

Ikhtiar agar Qalbi/Hati bersih dari Sifat Ananiyah/Ketuhanan Diri/Keakuan Diri agar mendapat ilham yang baik. Ilmu Laduni adalah ilham yang baik, mendorong diri melakukan perkara kebaikan.

Manusia sentiasa diperilhamkan pada setiap saat, ilham kebaikan dari Allah dan Malaikat atau ilham keburukan kerana bercampur bisikan Nafsu dan Syaitan yang menguasai fikiran alam bawah sedarnya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا كَا نَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَآئِ حِجَا بٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِ ذْنِهٖ مَا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ
wa maa kaana libasyarin ay yukallimahullohu illaa wahyan au miw warooo-i hijaabin au yursila rosuulang fa yuuhiya bi-iznihii maa yasyaaa, innahuu 'aliyyun hakiim

"Dan tidaklah layak bagi seseorang manusia bahawa Allah berkata-kata dengannya kecuali dengan jalan wahyu (dengan diberi ilham atau mimpi), atau dari sebalik dinding (dengan mendengar suara sahaja), atau dengan mengutuskan utusan (malaikat) lalu utusan itu menyampaikan wahyu kepadanya dengan izin Allah akan apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi keadaanNya, lagi Maha Bijaksana."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 51)

Sayyidul Istighfar

Berikut adalah bacaannya:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Dalam rumi:

Allahumma anta robbi Laailahailla anta Holaqtani Wa ana abduka Wa ana ala ahdika wawa'dika mastato', A'uzubikan min syarrima Sona', Abu ulaka bini'matika alayya, Wa abu u bizambi faghfirli, Fainnahu la yagfiru zunuba illa anta.

Maksudnya:

"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku di atas perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Ini kerana, tiada yang dapat mengampuni dosa melainkan Engkau”. [Riwayat al-Bukhari (6306)]

Sayyidul Istighfar

https://youtu.be/1Y5BmanP2h4

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 21:40


2. MAJLIS SELAWAT & PENGAJIAN
- Anjuran Majlis Taklim & Selawat Nurul Mubin

*Tatacara Majlis Selawat.

*Hadiah Fatihah*
1- Rasulullah 1x
2- Seluruh keluarga & leluhur 1x
3- Sekalian Guru

👉Istighfar 10x
👉Selawat Asghil 10x
👉Selawat Jibril 500x
👉Doa & munajat

Selawat Asghil

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa asyghilizh zholimin bidz zholimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in

Artinya: “Ya Allah, berikanlah selawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah selawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau,”.

Tatacara ini akan digunakan setiap kali selawat sebelum subuh pada tiap- tiap hari.
(Sumber: Admin MSSS)

==============================
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
innalloha wa malaaa-ikatahuu yusholluuna 'alan-nabiyy, yaaa ayyuhallaziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa

"Sesungguhnya Allah dan malaikatNya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 56)

==============================
Iblis Tidak Berselawat

Iblis dikurniakan ilmu berzikir dan dia mahir dalam zikir sahaja. Ada satu amalan yang Iblis tidak lakukan yang menyebabkan dirinya Tidak Mencapai Makrifat (Mengenal Allah) iaitu SELAWAT kepada Nabi SAW, Malaikat Jibril juga berselawat.

(Kenali Iblis dan Sifat-sifatnya)
Buya Dr. Arrazy Hasyim

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 21:40


1. SANAD AMALAN SELAWAT JIBRIL

Kami disarankan oleh Guru kami untuk perbanyakkan solawat kepada Baginda Nabi SAW.

Dan solawat yang kami terima ialah solawat Jibril, solawat yang amat ringkas iaitu :

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

Antara kelebihan selawat ini ialah akan dibukakan rezeki zahir dan batin.

Rezeki zahir seperti harta benda dan keberkatan rezeki,

dan rezeki batin seperti diberikan pembukaan rasa & cinta kepada Allah dan Rasul

Boleh diniatkan mengamalkan selawat ini agar Allah bukakan rezeki zahir dan batin dalam kehidupan kita.

Amalkan sehari 500x (sekiranya lebih, maka lebih afdhal) - dan sekiranya ada kemampuan, 500x itu diamalkan duduk sekali duduk. (itu lebih afdhal).

Maka kami mendapat kebenaran utk diijazahkan (diberikan) solawat ini. Dengan demikian saya ijazahkan solawat ini seperti mana saya dapat dari guru kami.

Boleh diamalkan secara duduk fokus (sebaiknya) atau dlm keadaan melaksanakan kerja²..

Sanad Amalan Selawat:

Hj. Ibrahim bin Hj. Mohamad bin Sulaiman (Walid Ibrahim al Malik)
Untuk diamalkan selama 40 hari berturut-turut tanpa tertinggal.

Al Fatihah (dibaca)

Sekian

*Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya*
FB Muhammad Afif Yahya
013 5855 288

NOTA:

Dua kaedah mengamalkan Selawat Jibril

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
(Sollallahu Ala Muhammad, Sollallahu Alaihi Wa Sallam)

atau

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ
(Sollallahu Ala Muhammad)

PANDUAN AMALAN SELAWAT

Guru yang dikasihi Walid Al Malik berkongsi panduan amalan berselawat yang mudah-mudahan berhubung dengan Rohani Rasulullah saw dan menyucikan hati. Selamat beramal kepada sekalian ahli keluarga tercinta.

1. Berada di tempat yang khusus (bukan sambil berjalan dsb)
2. Mengambil wudhu'
3. Menghadap kiblat
4. Istighfar
5. Berselawat 300x /500x / 1000x (hantar pada Qalbu)
6. Berdoa (apa-apa doa)

Insya Allah, dengan Barakah Selawat, akan lahir kesan dan perubahan yang baik pada Qalbu (hati).

(Majlis Selawat dan Tausiyah)
Walid Ibrahim Al Malik

KAEDAH MENGAMBIL SANAD:

1. Al Fatihah pada Rasulullah SAW
2. Al Fatihah pada Walid Ibrahim al Malik
3. Al Fatihah pada Ustaz Muhammad Afif Yahya

Amalkan selama 40 hari secara istiqomah.
Berinfaq selepas 40 hari, niat dan doa.
Beramal mengikut kesesuaian diri.

Rujukan bacaan Selawat Jibril:

https://youtu.be/ToRanDKUyGY

https://youtu.be/E_cY4OAtgWw

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 21:40


PENDAHULUAN

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Bismillahi Tawakkaltu ala Allah.
La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Page ini diwujudkan untuk merekod Catatan Daurah Kitab berkaitan Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf atau tazkirah yang pernah dihadiri admin sebagai ulangkaji kefahaman buat DIRI SENDIRI namun pada masa yang sama untuk memberi manfaat kepada mereka yang SERIUS mahu kembali Mengenal Diri, kembali MengenalNya.

Page ini adalah Pintu Ilmu Tauhid Ihsan/ Ilmu Tasawwuf, di sini disertakan juga Sanad Amalan Selawat, pautan Majlis Ilmu & Selawat yang dianjurkan.

Namun harus diingat bahawa Tasawwuf BUKAN sekadar untuk difahami tetapi hendaklah dihayati dan dirasai sendiri di dalam jiwa dengan melalui Proses Tazkiyatun Nafs/Penyucian Jiwa iaitu dengan mengamalkan Zikir dan Selawat Bersanad di bawah Pembimbing Rohani iaitu Pewaris Nur Nabi yang haq yang mewarisi sanad amal.

Tujuannya adalah untuk Mencapai Jiwa Yang IHSAN/IKHLAS di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Baharulah Allah Redha dengan segala ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan.

Saranan admin:

1. Mengamalkan Selawat Bersanad (Limpahan Jazbah)

2. Mengikuti Pengajian Ilmu & Majlis Selawat

3. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Catatan Daurah Kitab/Risalah yang diulang muatnaik setiap hari.

4. Mengulangkaji kefahaman dengan merujuk Nota Ringkas berkaitan Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang diulang muatnaik pada setiap hari.

Semoga page ini disebar luaskan kepada seramai mungkin individu yang mahu mencari maksud Ketenangan dan Kebahagiaan Hakiki yang sebenar.

Sesungguhnya KEGEMBIRAAN ROHANI adalah apabila hadap hatinya hanya kepada Allah dan RasulNya.

Firman Allah SWT:

"Keluarkanlah Cinta Dunia dari dalam hatimu sebab Aku tak pernah mengumpulkan Cinta Dunia dan Cinta kepadaKu dalam Satu Hati."
(Kitab Intisari Hadis Qudsi, 38 Hadis Qudsi Pilihan Imam Al Ghazali)

Barakallahu fiikum

https://t.me/jiwa_bertauhid

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 08:44


Seseorang Yang Sakit Kelihatan Tidak Sakit Kerana Dia Sudah Berdamai Dengan Takdir Sakitnya Walaupun Hakikatnya Beliau Sedang Menanggung Kesakitan Itu dan Kekangan Yang Berlanjutan Darinya

Benar, ada orang yang mampu kelihatan tenang dan ceria walaupun menanggung kesakitan yang mendalam. Ini berlaku kerana dia telah menerima dan berdamai dengan takdir sakitnya, memandangnya sebagai ujian yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Dalam proses ini, seseorang mungkin mendapati bahawa sakit bukan hanya penderitaan, tetapi juga peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperkuat kesabaran, dan melepaskan keterikatan pada dunia yang fana.

Penerimaan ini membawa ketenangan yang lahir dari kesadaran akan hikmah di sebalik setiap ujian, sehingga kesakitannya tidak lagi terlihat berat di mata orang lain. Walaupun fizikalnya mungkin masih merasakan kesakitan dan kekangan, kekuatan rohani yang diperolehi dari berdamai dengan takdir menjadi sumber ketabahan yang tidak ternilai. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 08:43


Hidup kita perlukan Limpahan Cahaya Allah SWT. Sekiranya kita telah mendapat Limpahan Tajalli Af'al, Asma' dan SifatNya di dalam batin kita, maka kita akan menjadi manusia yang dicintai Allah SWT.

Walaupun kita bukan termasuk dalam golongan yang banyak melakukan ibadah, namun kerana JUJUR dan BERSUNGGUH melalui Jalan Penyucian Jiwa, maka Allah SWT akan mengurniakan Limpahan Cahaya Makrifat. Apabila jiwa mencapai tenang,  Nafsu Mutmainnah, maka jiwa akan mendapat Cahaya Makrifat/ Mengenal Allah SWT. Dengannya akan membuahkan rasa Ingat kepada  Cinta, Rindu kepada Allah SWT.

Apabila Allah SWT melimpahkan Cahaya ke dalam batin, maka mata batin akan menyaksikan semua yang di alam ini adalah Pantulan Sifat Af'al, Asma' dan SifatNya. (Daurah Kitab Ku Temui Cahaya)

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 08:43


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

29 Oct, 08:42


H: Tafakur ialah proses menggunakan akal fikiran disertai hati untuk memahami maksud dari sesuatu perkara. Ia adalah satu proses untuk membuka pintu kefahaman terhadap sesuatu perkara. Tafakur sejenis dari zikir dan ia lebih tinggi derjatnya kerana zikir diumpamakan seperti proses menginstall software , sementara tafakur pula ialah berfikir bagaimana untuk mengaplikasikannya agar tercapai maksud dari penginstallan software...

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:32


Dalam Keadaan Sakit Atau Sihat, Yang Terutama Adalah Bagaimana Emosi Diri Menanggapinya, Itulah Yang Membezakan Rasa Dalam Jiwa

Betul, emosi dan cara kita menanggapi suatu keadaan – sama ada sihat atau sakit – sangat mempengaruhi pengalaman dan rasa dalam jiwa kita. Apabila seseorang berada dalam keadaan sakit tetapi tetap memiliki emosi yang positif, penuh keikhlasan dan sabar, jiwa akan lebih tenang dan mampu menghadapi ujian tersebut dengan lebih baik. Sebaliknya, jika seseorang merasa negatif atau tertekan meskipun dalam keadaan sihat, rasa dalam jiwa akan menjadi berat dan tidak tenteram.

Emosi yang tenang dan penerimaan yang baik terhadap keadaan akan menumbuhkan rasa syukur dan kebergantungan kepada Allah. Inilah yang menjadi kekuatan utama dalam menghadapi setiap cabaran dalam hidup, baik dalam keadaan senang maupun susah, kerana jiwa yang tenang dapat melihat setiap kejadian sebagai ketentuan Allah yang penuh hikmah. (ChatGPT)

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:28


Dalam IHSAN terdapat 2 tingkatan iaitu:
1. Muraqabah iaitu merasai sentiasa dipandang oleh Allah SWT.
2. Musyahadah iaitu mata batinnya menyaksikan Af'al, Asma', Sifat Allah SWT.

Zikir pada tahap ini ialah hatinya sentiasa berzikir setiap saat, Allah, Allah, Allah atau La ilaha Illa Allah. Hatinya sentiasa berzikir.

Dengan zikir Istighfar, Selawat, La ilaha illa Allah serta Allah, Allah, Allah (Ismu dzat) secara bersanad ini akan memperkuatkan kefahaman beragama. Cahaya zikir ini akan memberikan kesan kepada peningkatan nafsu kita. Setiap amal dan ibadah hendaklah dengan adanya ihsan. (Daurah Kitab Ku Temui Cahaya)

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:26


MasyaAllah, La Hawla Wala Quwwata illah Billahil 'Aliyyil 'Adzhiim

Bermaksud:
Ia berlaku dengan Kehendak Allah,
tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan izinMu, Ya Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:26


Di sisi Imam Ibn Arabi q.s insan terbahagi kepada 2 kategori ; 1. Insan kamil 2. Insan haiwan.

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:26


Insan kamil ialah insan yang mencapai darjat ketakwaan yang tinggi manakala insan haiwan ialah mereka yang mensia-siakan fitrah ketuhanan dalam diri mereka dengan memilih untuk kekal dalam kegelapan jasadiah sehingga menjadi lebih teruk dari haiwan berkaki empat...

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:26


Berkata Ibn Arabi q.s : Allah menciptakan makhluk berdasarkan beberapa tingkatan , insan menempati martabat yang paling sempurna. Setiap alam memantulkan secara juzu'iy wajah kesempurnaan insan. Hatta insan haiwan itu sendiri adalah satu juzuk dari insan kamil...

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:26


M : Pada makhluk-makhluk yang lain , wajah Allah tiada dapat dipantulkan secara sempurna , mereka menerima secara juzuk akan pantulan tersebut, namun dalam penciptaannya pada insan , ia mampu menerima dengan sempurna segala pantulan wajah-wajahNya hingga tersinar akan Sifat Keagungan dan Keindahan Allah. Sesungguhnya insan dicipta dengan paling sempurna dalam menyatakan bayangan wajahNya. ( m/s : 16 )

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:25


BICARA KETUHANAN
M : Matan, H : Huraian
Rujukan: Kitab Allah, Syariat & Hakikat II - Memandang WajahNya (Satu Pencerahan)
Pengarang Kitab: Walid al Malik

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:25


Soal Jawab Tasawuf
https://youtu.be/s10o0K-hn2A

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:25


10. RUJUKAN ILMU TAUHID IHSAN

Disertakan beberapa sumber pengajian  Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang berkaitan bagi meningkatkan kefahaman.
https://m.youtube.com/@SidiTV/videos

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:24


9. PENGAJIAN ILMU TAUHID IHSAN

Peradaban Sufi
Walid Ibrahim Al Malik
https://t.me/Walidalmalik

Walid Ibrahim Al Malik:
https://www.facebook.com/karyailhamwalid

Zawiyah Syeikh Abdul Malik:
https://www.facebook.com/zawiyahpm
Tok Pulau Manis, Terengganu
(Lokasi Kem Rohani Al Malik/KRM)

Sheikh Rohimuddin Nawawi Al Banteni
https://t.me/alisyraqtv
https://m.youtube.com/@SidiTV/videos

Al Fadhil Ustaz Muhammad Idris Muharam
https://t.me/babalongidris
https://t.me/UluhiYYah
(Bicara Ketuhanan)

Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Majlis Ilmu & Selawat
http://www.wasap.my/60182439509/MajlisIlmu&Selawat
https://t.me/muhammadafifyahya

Al Fadhil Ustaz Shikh Muhammad Norhasyim Shikh Hassan
Majlis Ilmu & Selawat
www.wasap.my/60197958387

https://t.me/PengajianTauhidSufiUstazHashim

Al Fadhil Ustaz Angah Sunan
(Ustaz Muhammad Hanif bin Ibrahim)
https://t.me/angahsunan

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:24


Ilmu Syariat adalah ilmu berkaitan hukum-hukum yang telah dietapkan oleh Allah SWT dalam hal kehidupan dan kemasyarakatan. Fardhu kifayah dalam ilmu sains, kedoktoran dan sebagainya.

Ilmu Tauhid  adalah ilmu yang berkaitan dengan dasar dan pegangan sifat ketuhanan dan rukun iman yang lain.

Ilmu Tasawuf pula, Uĺama Tasawuf telah menyatakan ia terbahagi kepada 3 bahagian iaitu:
1. Ilmu Tarekat
2. Ilmu Hakikat
3. Ilmu Makrifat

Ilmu Tasawuf adalah Ilmu Ihsan dan mempunyai huhungan yang rapat dengan Ilmu Tazkiyatun Nafs iaiitu Ilmu Penyucian Jiwa.

Tidak akan terbit adab dan akhlak yang baik sekiranya hati kita penuh kekotoran dan kegelapan Nafsu dan Syaitan.

Tiga bahagian ilmu di bawah Ilmu Tasawuf adalah Ilmu Tarekat, Ilmu Hakikat dan Ilmu Makrifat.

1. Ilmu Tarekat
Ilmu Tarekat adalah dengan mengamalkan zikir dan mujadahah di bawah didikan Guru. Maka, carilah Guru untuk kita mencapai perjalanan Tarekat ini sehingga mencapai Makrifat. Tujuannya adalah untuk membersihkan hati dari segala keterikatan selain dari Allah SWT.

Seseorang yang mahu mengamalkan Tasawuf hendaklah mengamalkan zikir yang diperolehi dari Guru yang telah mencapai Makrifat. Perjalanan ini hendaklah di bawah bimbingan Rohani oleh Guru yang Mursyid kerana perjalanan ini penuh dengan kehalusan dan tipu daya.

Bagi yang mengambil ilmu Tasawuf tetapi tanpa bimbingan Guru Rohani, akan sukar untuk memahami ilmu ketuhanan ini.

Jika sekadar asyik dengan kitab Tasawuf tetapi tidak melalui perjalanan Rohani tidak akan mencapai jiwa yang bertasawuf iaitu masih ada kesombongan terhadap ilmunya, kitabnya juga majlisnya yang diikuti itu. Ini kerana Ilmu Tasawuf mementingkan proses Tarbiyah dan Tazkiyah dalam hatinya.

Seorang Mursyid sukar dikenali kerana ketiadaan tanda kerana mereka diperlihatkan seperti orang biasa sahaja.

Mereka bergaul dengan kebanyakan manusia yang tidak mengenali mereka, inilah hikmah Allah SWT melindungi Roh dan Jasadnya.

Apa yang penting, berhati-hatilah terhadap golongan yang mengaku Mursyid tapi tidak dapat membawa dan membimbing diri manusia kepada kehalusan syariat, kehalusan budi pekerti, kehalusan jiwa dan kehalusan dalam mengenal Allah di setiap ruang dan waktu. Seorang Mursyid juga adalah manusia yang dapat memecahkan persoalan tipu daya nafsu dan dapat menyatakan Rahsia Ketuhanan yang tinggi-tinggi di atas lidahnya.(Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

2. Ilmu Hakikat
Ilmu hakikat adalah ilmu yang mana roh sudah dapat menangkap pelbagai rahsia samada rahsia diri, rahsia alam, rahsia kehidupan dan sedikit rahsia Ketuhanan.
(Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

3. Ilmu Makrifat
Ilmu Makrifat adalah ilmu yang mana hambaNya dapat tenggelam dalam kewujudanNya sehingga mengenal Allah dengan Allah yang hakiki. (Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

Ilmu Makrifat adalah apabila hambaNya dapat tenggelam dalam pembukaan dalam Af'al, Asma' dan Sifat. Leburlah kewujudan dirinya dan hakikatnya dia hanya melihat Allah SWT.

Adam adalah tubuh kamu
Muhammad adalah Rohani kamu
Allah adalah Rahsia kamu.

Syariat Tubuh bagi kamu
Tarekat Hati bagi kami
Hakikat Nyawa bagi kamu
Makrifat adalah Rahsia bagi kamu

A'faal Allah - Tubuh
Asma' Allah - Hati
Sifat Allah - Nyawa
Dzat Allah - Rahsia
(Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

Mudah-mudahan, dengan mempelajari Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat, inilah jalan bagi mencapai kebersamaan dengan Allah SWT.

11.9.2020
Jumaat

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:24


"Iaitu orang-orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan (mengerjakan) solat serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 3)

Islam menerangkan ilmu ini dalam dua istilah iaitu ilmu syariat dan ilmu hakikat.

Ilmu syariat adalah ilmu yang mengajak manusia ke alam jasad kasarnya dan seterusnya kepada alam dunia yang luas, manakala Ilmu Hakikat adalah ilmu yang mengajak manusia ke alam ghaib dirinya dahulu yakni mengenali rahsia hati dan seterusnya dapat meneroka alam ghaib yang lebih luas. Jika dibandingkan alam kasar dengan alam ghaib, ia umpama debu sahaja. (Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

Alam ghaib ini lebih besar dari alam kasar ini. Ini untuk menyatakan kebesaran Allah SWT.

Kejadian Manusia ada dua unsur iaitu alam kasar dan alam ghaib. Pada diri manusia ada alam kasar iaitu tubuh yang boleh kita sentuh. Pada diri manusia juga ada alam ghaib iaitu alam ketuhanan.

Alam ghaib pada manusia itu adalah Rohani, Rohani adalah Nur, Rohani itulah yang perlu kembali penyaksian kepada Allah SWT.

Sementara tubuh kasar ini yang memiliki Akal, Emosi dan Tubuh ini hanyalah kenderaan untuk Rohani kita kembali berjalan/ bersalik kepada Allah SWT.

Adapun alam kasar ini apabila masuk ke Alam Barzah akan hancur dan binasa, akan rosak dan reput dimakan tanah dan ulat, sementara yang akan dibangunkan di Padang Mahsyar nanti adalah Rohani kita.

Oleh yang demikian, berikan penekanan kepada kerohanian kerana Allah melihat Rohani itu, Allah melihat batinmu, Allah tidak melihat zahirmu.

Mengapa kita sangat sibuk untuk memperelokkan hal yang zahir padahal kita membiarkan hal Rohani kita?

Rohani kita menangis terpenjara di dalam tubuh jasadmu sedangkan Rohani kita inginkan Allah, mahukan Allah sedangkan dirimu mengikut kehendak Hawa Nafsu dan Syaitan.

Fitrah Rohani adalah untuk bermusyahadah kepada Allah, ingin bermakrifat kepada Allah, ingin bermesra kepada Allah SWT.

Justeru itu, manusia juga mendapat ilmu yang terbahagi kepada dua iaitu:
1. Menggunakan pancaindera/ belajar dan berguru
2. Hantaran dari alam ghaib (ilmu laduni) hasil dari zikir dan mujahadah. (Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

Ilmu yang pertama diperolehi dengan cara berguru dan ilmu yang kedua adalah Allah SWT sendiri yang memberinya iaitu Ilmu Laduni kerana telah melalui proses membersihkan hatinya dengan zikir serta Mujahadah Nafsunya. Maka, Allah SWT melimpahkan ilmu dalam hatinya, dalam bentuk Pembukaan Kefahaman, dibukakan Rahsia demi Rahsia yang berada di dalam batinnya. Inilah Ilmu Laduni yang diberikan hasil dari kesungguhannya untuk berjalan kepada Allah SWT.

Manusia yang hanya ada jasad sahaja tanpa Roh adalah mati, penglihatannya adalah mati, pendengarannya mati, perkataannya walaupun menyebut nama Allah sekalipun adalah mati. (Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

Manusia yang hidup yang mempunyai roh tanpa terkandung dalam lembaga atau jasad adalah tidak sempurna kejadiannya, kerana manusia mesti ada tubuh dan roh. Apabila tidak sempurna, segala amalannya adalah rosak.(Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

Dua unsur ini hendaklah seiring di dalam setiap amalan dan perlakuan seorang muslim. Hati yang khusyuk dan bersih tanpa kebersihan syariat adalah kosong di akhirat kerana isi yang dipungut tiada bekas untuk diisi. (Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

Ini bermakna unsur Jasadiah dan Rohani diri rosak jika dipisahkan. Syariat dan Hakikat tidak boleh ditinggalkan, Syariat adalah pintu kepada Hakikat. Syariat adalah zahirnya Baginda Nabi SAW.

Untuk mencapai Makrifat kepada Allah, hendaklah melalui pintu Syariat dan Hakikat sebagaimana Nabi SAW.

Ulama mutakhir ini juga membahagikan ilmu kepada 3 bahagian iaitu:"
1. Ilmu Tauhid (Iman)
2. Ilmu Fiqh (Islam)
3  Ilmu Tasawuf (Ihsan)
(Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

Ketiga-tiga ilmu ini tidak boleh dipisahkan, wajib untuk kita mendalaminya dan mempelajarinya.

Penjelasan berkenaan faham ilmu ini dengan merujuk Kitab Jalan Mencapai Makrifat.

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:24


Audio 4
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Kitab Jalan Mencapai Makrifat
Walid Al Malik

Istilah dan Pembahagian Ilmu

Dalam perbincangan yang lepas kita telah membincangkan tentang dunia adalah tempat ujian. Hakikat dunia adalah kosong dan segalanya adalah ilusi kerana apa yang kita miliki semuanya akan hilang dan luntur. Jadi, janganlah kita mensia-siakan Modal Nafas yang Allah SWT memperuntukkan untuk kita dengan hal-hal yang berbentuk ilusi ini.

Setiap nafas yang ada zikir, itulah kebenaran yang hakiki di sisi Allah SWT. Adapun  yang lain adalah bersifat ilusi yang sedang menguji kita, dunia adalah tempat ujian.

Dunia adalah tempat yang sementara sedangkan akhirat adalah yang kekal abadi.

Maka, rugilah bagi yang memberi perhatian terhadap perkara yang sementara dan mengabaikan perkara yang kekal abadi.

Celakalah bagi yang terpengaruh dengan dunia yang penuh ilusi ini, sedangkan dunia yang sementara ini akan kita tinggalkan dan perjalanan yang abadi adalah menuju di sisi Allah SWT.

Dunia ini sesiapa sahaja boleh memilikinya namun Redha Allah, Restu Allah, Syurga Allah tidak semudah sebagaimana memiliki dunia kerana restu dan redhanya Allah SWT hanya untuk mereka yang beramal soleh, mereka yang mencintai Allah dan dicintai oleh Allah SWT.

Kita perlu memahami bahawa dunia ini bersifat sementara dan berilah keutamaan untuk diri kekal dalam proses penyucian jiwa di bawah pembimbing rohani agar terhasil kebersamaan, keakraban dengan Allah SWT.

Tajuk seterusya adalah berkenaan istilah dan pembahagian ilmu.

Istilah dan Pembahagian Ilmu

Barangsiapa yang mendalami ajaran islam dan menghayati sepenuhnya akan dapat merasai betapa indah dan uniknya ajarannya. Ilmu yang dibentangkan lebih 1400 tahun dahulu dapat dibuktikan oleh teknologi sains di abad ini, umpamanya proses penciptaan manusia. (Kitab Jalan Mencapai Makrifat)

Allah SWT berfirman:

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَ ۗ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَ ۗ 
summa kholaqnan-nuthfata 'alaqotan fa kholaqnal-'alaqota mudhghotan fa kholaqnal-mudhghota 'izhooman fa kasaunal-'izhooma lahman summa ansyanaahu kholqon aakhor, fa tabaarokallohu ahsanul-khooliqiin

"Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah beku. lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging; kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang; kemudian Kami balut tulang-tulang itu dengan daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk dia menjadi makhluk yang lain sifat keadaannya. Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik-baik Pencipta."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 14)

Ayat ini hendak menyatakan tentang Kebesaran dan Keagungan Allah SWT dalam proses penciptaan manusia. Pada proses penciptaan manusia ini hendak menunjukkan kecintaan Allah, Kasih Sayang Allah dan dibuktikan oleh sains pada abad ini.

Ilmu ini telah ada di dalam islam jauh lebih awal daripada penemuan sains. Jangan kita bertuhankan sains dan mengenepikan ilmu islam yang penuh kebaikan dan keindahan.

Alam zahir/ alam nyata dan alam ghaib. Alam ghaib itu nyata dan wajib kita meyakininya.

Allah SWT berfirman:

الٓمّٓ ۚ 
alif laaam miiim

"Alif, Laam, Miim."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 1)

Allah SWT berfirman:

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ  ۛ  فِيْهِ  ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ ۙ 
zaalikal-kitaabu laa roiba fiih, hudal lil-muttaqiin

"Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang-orang yang (hendak) bertaqwa;"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 2)

Allah SWT berfirman:

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِا لْغَيْبِ وَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ 
allaziina yu
minuuna bil-ghoibi wa yuqiimuunash-sholaata wa mimmaa rozaqnaahum yunfiquun

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:24


8. CATATAN DAURAH KITAB/RISALAH

(14 siri) - bil.4
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Kitab Jalan Mencapai Makrifat
Walid Al Malik

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:23


7. SENARAI DAURAH KITAB/RISALAH

Catatan Daurah Kitab/Risalah yang dimuatnaik adalah berkaitan Ilmu Tauhid Ihsan/Tasawwuf yang telah dihadiri sendiri oleh admin.

1. Risalah Penyucian Jiwa (14 siri)
Pembimbing:
Ustaz Muhammad Afif Yahya
Penulis Risalah:
Ustaz Muhammad Afif Yahya &
Ustaz Shikh Muhammad Norhashim bin Shikh Hassan

2. Pengajian Tauhid Tasawwuf (17 siri)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya

3. Kitab Ku Temui Cahaya (14 siri)
4. Kitab Duhai Perindu Allah ( 22 siri)
5. Kitab Jalan Mencapai Makrifat (14 siri)
6. Kitab Bicara Hikmah (16 siri)
7. Kitab Bicara Diri (20 siri)
8. Kitab Bisikan Nurani (24 siri)
9. Kitab Cahaya Rabbani (Pengajian bermula pada 13.10.2023)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya
Penulis Kitab: Walid Ibrahim Al Malik

10. Kitab Kompilasi Ma'rifah dan Cinta (9 siri/1 siri telah dimuatnaik)
11. Kitab Inilah Tasawwuf Sufi yang berpegang kepada Manhaj Sahih (13 siri/belum dimuatnaik)
12. Kitab Mengubah Kemungkaran Sarana Kelestarian Ummah (4 siri/belum dimuatnaik)
Pembimbing/Penulis Kitab: Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni

13. Kitab Muqaddimah Attasawwuf
(3 siri/belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni
Penulis Kitab: Imam Ahmad Zarruq

14. Kitab Minahus Saniyah
(1 & 2 Feb 2022/ belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni
Penulis Kitab:
Syeikh Abdul Wahab Al Sya'rani

15. Kitab Syarah Tauhid Arsalan
"Fathur Rahman"
(Pengajian pada 15 & 16 Nov 2021/belum dimuatnaik)
Pembimbing:
Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni

16. Kitab Sirr Al Asrar - Rahsia dari Segala Rahsia (5 siri)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Syeikh Yusuf Al Makasari

17. Pengajian Kitab Tauhid Sufi
Kitab Allah, Syariat & Hakikat I
- Suatu Penghuraian (18 siri)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik

18. Pengajian Diari Salik
- Menyingkap Rahsia Jiwa
(18 siri/1 siri telah dimuatnaik)
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Pengarang Kitab: Walid Al Malik

19. Kitab Ayyuhal Walad
Pembimbing: Al Fadhil Ustaz Shikh Muhammad Norhashim bin Shikh Hassan
Penulis Kitab: Imam Al Ghazali

20. Daurah Kitab Syarah Tauhid Arsalan
"Fathur Rahman"
Pembimbing: Syeikh Rohimuddin Nawawi al Banteni Hafizahuallah (belum dimuatnaik)
(Pengajian pada 15 & 16 Nov 2021)

21. Daurah Ringkasan Martabat 7
(Nur ala Nur)
Pembimbing: TG Baba Rusli Jamauddin
(Pengajian pada 21 Ogos 2022)

22. Kitab Syarah Hikam Ibnu Athoillah Ibnu As-Sakandari (Jilid 1)
- Syarahan Pak Chu Das (18 siri)
Pembimbing: Ustaz Muhammad Afif Yahya

23. Kitab Muhammad Syariat dan Hakikat
"Suatu Pemurnian"
Pembimbing : Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab : Walid Al Malik
(Pengajian pada 2 & 4 Nov 2022)

24. Daurah Intensif, Kunci Perbendaharaan Makrifat
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik
(Pengajian bermula 7 Jun 2023)

25. Daurah Kitab Al Mukaddimah
Penghayatan Hakikat Tauhid
Pembimbing: Ustaz Angah Sunan
Penulis Kitab: Walid Al Malik

26. Daurah Kitab Makrifatullah & Makrifaturrasul
Pembimbing:
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya
Susunan:
Babalong Idris & Cikgu Badrul
Dengan bimbingan:
Walid Ibrahim Al Malik
(Bermula Ogos 2023)

27. Kota Sufi Se-Nusantara
Memartabatkan Keilmuan Sufi
Memperkasakan Ummah Nusantara
(25 - 27 Ogos 2023)

https://anyflip.com/bookcase/wypcw/

28. Pengajian Baitul Rahmah Wal Mahabbah
Kitab Munyatul Musalli - Feqh Solat
Al Fadhil Ustaz Angah Sunan
Kitab Hikam Imam Al Haddad (Tasawwuf)
Al Fadhil Ustaz Muhammad Afif Yahya

29. Kota Sufi Se-Nusantara 2024
Tasik Malaya, Jawa Barat
19 hingga 21 Februari 2024
t.me/kotasufi

Dengan Barokah Sanad dan kemuliaan Baginda Nabi SAW, moga kita dikurniakan kefahaman Ilmu MengenalNya dan kembali MenyaksiNya pada diri dan alam ini.

صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدْ
(Sollallahu Ala Muhammad)
Al Fatihah (dibaca)

Ameen Ya Rabbal Alamin

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:23


76. KETENANGAN HATI HANYA DENGAN MAKTIFATULLAH

Kehidupan sekarang ini, kita sangat berkehendak untuk mengenal Allah tetapi kebanyakan dari kita tertinggal satu perkara iaitu dia kurang dalam menghubungkan hatinya dengan Nabi sallallahu 'alayhi wasallam.

Ramai yang sebegitu, dia hendakkan Cinta dan Rahmat Allah, dia hendakkan Pahala dan Ganjaran daripada Allah tetapi kita tidak menghubungkan hati itu dengan cara yang betul.

Hati kita itu perlu ada Cinta Nabi, hendaklah ada hubungan dengan Rasulullah sallallahu 'alayhi wasallam untuk kita bertaut bagi mendapatkan Makrifat kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Apa itu Makrifat?

Makrifat itu Kenal Allah. Ia berbeza dengan orang yang tahu tentang Allah dengan orang yang mempunyai sebenar-benar pengenalan, Allah yang memberikannya pengenalan itu, Allah Dzat Yang Maha Hebat memberikannya untuk kenal, Allah memberikannya Rasa akan Kebesaran dan Kemuliaan Sifat-sifat Allah itu.

Ia sangatlah berbeza...

Jadi bagaimana untuk kita mendapat Makrifatullah, kenal Allah Yang Maha Esa dengan sebenar-benarnya dan apabila kita kenal Allah, kita akan agungkan Allah, kita akan muliakan Allah kerana Allah ini amat Hebat dan amat Terpuji, tiada langsung sifat Tercela padaNya.

Apabila kita Kenal Allah, maka hati kita akan Tenang, kehidupan kita akan Lapang dan apabila hati kita tenang itulah mudah untuk kita kembali kepada Allah.

Jadi untuk kita mendapatkan Makrifatullah, untuk kita Kenal dengan Allah, untuk kita mendapat Jiwa yang Tenang di Dunia ini, agar kita mudah kembali kepada Allah dengan tenang juga, kita perlu untuk mencintai dan menghubungkan hati kita dengan Sayyidina Muhammad sallallahu 'alayhi wasallam.

Antara amalan mereka yang terdahulu, mereka akan mencari Para Guru untuk ajar agar terhubung hati dengan Nabi sallallahu 'alayhi wasallam.

Kenapa perlu cari Guru?

Guru merupakan wasilah, Ulama' adalah Pewaris Nabi, Para Ulama' ini adalah mereka yang Allah limpahkan Cahaya di dalam jiwanya sehingga mereka sentiasa ingatkan Allah, dan pada Rohani mereka mewarisi ilmu dan kesolehan Nabi itu.

Mereka mewarisi apa yang terkandung dalam hati Nabi mengalir ke dalam hati mereka dari Guru-guru mereka.

Warisan yang diturunkan turun temurun dari Rasulullah, kemudian pada Para Sahabat r.a, dan kemudian pada Para Guru-guru kita, itulah yang apabila kita berguru adalah untuk mengambil ilmu dan apa yang ada di dalam batinnya.

Itulah yang dimaksudkan dengan Limpahan yang diperolehi apabila berada bersama dengan Guru, itulah yang kita mahu apabila kita berselawat kepada baginda Nabi Muhammad sallallahu 'alayhi wasallam.

Warisan yang diwariskan dari jiwa Nabi, kemudian pada Para Sahabat, kemudian Para Tabi'in, Tabi' Tabi'in serta seluruh Ulama'- ulama' selepas itu, dengan berselawat ini serta adanya Guru-guru yang benar, melimpahlah ke dalam jiwa kita akhlak-akhlak yang baik.

Melimpahlah ke dalam hati kita Cahaya-Cahaya Ilahiah, diri kita akan tenang, ingatkan Allah, Cintakan Allah dan kepada Nabi Muhammad sallallahu 'alayhi wasallam.

(Tazkirah Majlis Selawat)
Al Fadhil Ustaz Anas

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:23


75. JANJI KITA YANG TELAH LALU BERSAMANYA

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْۤ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ ۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۗ قَا لُوْا بَلٰى  ۛ  شَهِدْنَا  ۛ  اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَ 
wa iz akhoza robbuka mim baniii aadama ming zhuhuurihim zurriyyatahum wa asy-hadahum 'alaaa angfusihim, a lastu birobbikum, qooluu balaa syahidnaa, ang taquuluu yaumal-qiyaamati innaa kunnaa 'an haazaa ghoofiliin

"Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-anak Adam (turun-temurun) dari (tulang) belakang mereka, dan Ia jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil Ia bertanya dengan firmanNya): "Bukankah Aku tuhan kamu?" Mereka semua menjawab: "Benar (Engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi". Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: "Sesungguhnya kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini"."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 172)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَوْ تَقُوْلُوْۤا اِنَّمَاۤ اَشْرَكَ اٰبَآ ؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِّنْۢ بَعْدِهِمْ ۚ اَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُوْنَ
au taquuluuu innamaaa asyroka aabaaa-unaa ming qoblu wa kunnaa zurriyyatam mim ba'dihim, a fa tuhlikunaa bimaa fa'alal-mubthiluun

"Atau supaya kamu tidak mengatakan:" Sesungguhnya ibu bapa kamilah yang melakukan syirik dahulu sedang kami ialah keturunan (mereka) yang datang kemudian daripada mereka. Oleh itu, patutkah Engkau (wahai Tuhan kami) hendak membinasakan kami disebabkan perbuatan orang-orang yang sesat itu?""
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 173)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰٮهَا 
qod aflaha mang zakkaahaa

"Sesungguhnya BERJAYALAH orang yang menjadikan dirinya - yang sedia bersih - bertambah-tambah bersih (dengan iman dan amal kebajikan),"
(QS. Asy-Syams 91: Ayat 9)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَدْ خَا بَ مَنْ دَسّٰٮهَا 
wa qod khooba mang dassaahaa

"Dan sesungguhnya HAMPALAH orang yang menjadikan dirinya - yang sedia bersih - itu susut dan terbenam kebersihannya (dengan sebab kekotoran maksiat)."
(QS. Asy-Syams 91: Ayat 10)

Jiwa Bertauhid

26 Oct, 09:22


Nota Ringkas Ilmu Tauhid Ihsan

75. JANJI KITA YANG TELAH LALU BERSAMANYA
76. KETENANGAN HATI HANYA DENGAN MAKRIFATULLAH