Catatan Irsyad Hasan @irsyadhasan_bin_isaansori4 Channel on Telegram

Catatan Irsyad Hasan

@irsyadhasan_bin_isaansori4


Telegram Channel Irsyad Hasan bin Isa Ansori

Catatan Irsyad Hasan (Indonesian)

Selamat datang di Telegram Channel Catatan Irsyad Hasan! Channel ini dikelola oleh Irsyad Hasan bin Isa Ansori, seorang penulis dan analis yang berbagi pemikiran dan pandangan uniknya mengenai berbagai topik menarik. Dalam channel ini, Anda akan menemukan tulisan-tulisan inspiratif, cerita-cerita kehidupan, dan pemikiran-pemikiran filosofis yang akan merangsang pikiran Anda

Irsyad Hasan bin Isa Ansori adalah seorang intelektual muda yang memiliki pengalaman luas di berbagai bidang, mulai dari kajian agama, politik, budaya, hingga teknologi. Melalui channel ini, Irsyad berusaha untuk membagikan pengetahuannya kepada masyarakat luas dan membangun diskusi yang konstruktif di kalangan pembacanya

Apakah Anda mencari inspirasi, wawasan baru, atau sekedar ingin mengeksplorasi sudut pandang baru? Bergabunglah di Telegram Channel Catatan Irsyad Hasan sekarang juga! Dapatkan informasi terbaru langsung di genggaman Anda dan jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan pengetahuan dan pemikiran yang mendalam. Jangan lewatkan kesempatan untuk memperkaya diri dengan ide-ide brilian dari Irsyad Hasan bin Isa Ansori. Segera bergabung dan ikuti perkembangan terbaru dari channel ini. Selamat membaca!

Catatan Irsyad Hasan

25 Jan, 06:33


*Membaca Surat Pendek Di Dalam Sholat Ketika Safar*.

1. Al-Baro" bin 'Azib berkata:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي سَفَرٍ فَقَرَأَ فِي العِشَاءِ فِي إِحْدَى الرَّكْعَتَيْنِ: بِالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ

"Sesungguhnya Nabi shollallohu'alaihiwasallam suatu ketika safar, beliau membaca di sholat 'Isya" di salah satu rokaatnya surat At-Tin Waz-Zaitun". (Muttafaq 'alaihi).

2.  Ibrohim An-Nakho'i berkata:

كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم يقرؤون في السفر بالسور القصار

"Para sahabat Rosululloh shollallohu'alaihiwasallam membaca surat pendek (di dalam sholat) ketika safar". (Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah no. 3701).

3. 'Amr bin Maimun berkata:

صلى بنا عمر الفجر في السفر، فقرأ بـ: قل يا أيها الكافرون، وقل هو الله أحد

"'Umar mengimami kami sholat subuh pada suatu safar, ia membaca: surat Qul Ya Ayyuhal-Kafirun dan Qul Huwallohu Ahad". (Mushonnaf 'Abdur-Rozzaq no. 2733 dan 2735 dan Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah no. 3700, lafadl Ibnu Abi Syaibah).

📆 6 Ramadhan 1439
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

24 Jan, 11:36


Apakah Isra" dan Mi'raj terjadi di bulan Rajab?

Catatan Irsyad Hasan

24 Jan, 00:35


Apa isi khutbah Jumat?

Catatan Irsyad Hasan

22 Jan, 13:49


https://www.youtube.com/live/oVtseUSCQf4?si=mLMZdzsf4OxrkW4Z

Syarh Mukadimah Risalah Ibn Abi Zaid al-Qairawani, majelis ke 7, masjid al-Bahmudah Jember

Catatan Irsyad Hasan

22 Jan, 00:34


من قول المصنف: الباعث الرسل إليهم لإقامة الحجة عليهم

Catatan Irsyad Hasan

20 Jan, 09:33


Faidah Ilmu Hadits

Imam Muslim berguru kepada Imam Bukhari, namun ia tidak meriwayatkan satu hadits pun dalam Shahihnya dari Imam Bukhari; karena Imam Muslim juga berguru / mengambil riwayat dari banyak gurunya Imam Bukhari, sehingga beliau lebih memilih 'uluw dalam isnad daripada nuzul.

Imam Tirmidzi meriwayatkan satu hadits dari Imam Muslim di Kitab Jami'nya pada bab Puasa. Beliau mengatakan: "telah menberitahu kami Muslim bin al-Hajjaj, telah memberitahu kami Yahya, telah memberitahu kami Abu Mu'awiyah, dari Muhammad bin 'Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu berkata: Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda: "Hitunglah hilal bulan Sya'ban untuk (mengetahui awal bulan) Ramadan". (Jami' At-Tirmidzi no. 687).

📓 عشرون حديثا من صحيح مسلم (ص. ٢٩٧ -٢٩٨).

📆20 Rajab 1446
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

16 Jan, 23:46


Perlu memperhatikan tanda baca dan i'rob (kedudukan lafadl/kalimat) sebuah hadist.

Karena perbedaan i'rob bisa berakibat silang pendapat ulama dalam sebuah hukum yang ditunjukkan oleh hadits tersebut; karena makna yang berdasarkan satu i'rob berbeda dengan makna yang berdasarkan i'rob lain.

Oleh karenanya, diantara adab penuntut ilmu hadits adalah memberi tanda baca yang perlu diberi agar jelas i'robnya.

📘قواعد فهم السنة (ص. ١٢٩).
📆 17 Rajab 1446
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

15 Jan, 14:14


Mengamalkan dlohir (sesuatu yang nampak kuat) dari sebuah perbuatan atau kasus.

Diantara pelajaran yang bisa diambil dari hadits dzul-yadain: pengamalan dlohir.

Karena sahabat-sahabat yang keluar masjid setelah Nabi shallallahu'alaihiwasallam telah salam dari dua rakaat dan mereka berkata: "shalat telah diqashar", mereka itu mengamalkan sesuatu yang kuat nampak dari perbuatan Nabi shollallohu'alaihiwasallam yang itu tasyri' (berfungsi mengeluarkan hukum sayriat), dan mereka mengabaikan kemungkinan Nabi shallallahu'alaihiwasallam lupa; karena itu menyelesihi dlohir tadi.

Mengamalkan dlohir sesuatu yang disepakati oleh Ulama", namun pada beberapa kasus ada kalanya hukum yang dipegangi menyelesihi dlohir; karena bertentangan dengan hukum asal atau dlohir lain yang dipandang lebih kuat.

Refrensi:
📓مجمع الفرائد للعلائي (ص. ٤٩٤).


📆16 Rajab 1446
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

08 Jan, 13:44


https://www.youtube.com/live/6oJ4pqKMMZI?si=jtHJayXWBkIpszeI

Syarh Mukadimah Risalah Ibn Abi Zaid al-Qairawani, majelis ke 6, masjid al-Bahmudah Jember

Catatan Irsyad Hasan

08 Jan, 01:06


Foto dari Irsyad Hasan
من قول المصنف: والإيمان بالقدر خيره وشره ...

Catatan Irsyad Hasan

07 Jan, 03:48


Jangan terlewatkan, mohon share ke keluarga, kerabat, dan teman-teman anda, semoga bermanfaat

Catatan Irsyad Hasan

06 Jan, 14:13


Mengapa disebut Rajab Mudhar ?

عَنْ أَبِي بَكْرَةَ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

"Dari Abu Bakrah dari Nabi ﷺ bersabda: "Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana alurnya saat ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun ada dua belas bulan, diantaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga darinya berturut-turut, yaitu Dzul-Qo'dah, Dzul-Hijjah, Muharam, dan Rajab Mudhar yaitu antara Jumadal (Akhirah) dan Sya'ban. (Muttafaq 'Alaihi).

Disebut Rajab Mudhar karena kabilah Mudhar mengagungkan bulan Rajab dan menjaganya lebih daripada kabilah lain terutama kabilah Rabi'ah.

📔Refrensi:
التوضيح لشرح الجامع الصحيح (٢١/ ٥٧٨).
📆 7 Rajab 1446
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

05 Jan, 09:12


Sebelum menjelaskan makna dan kandungan sebuah hadits, perlu memeriksa dulu lafadlnya.

Yaitu: merujuk kepada kitab-kitab yang mengeluarkan hadits tersebut dengan sanadnya atau kitab-kitab terpercaya yang menukil hadist tersebut dari kitab-kitab bersanad itu, dan tidak mencukupkan diri dengan kitab-kitab fuqoha" dan selain mereka yang menyebutkan hadits; karena ada kemungkinan mereka menyebutkan hadits itu dengan makna yang mereka pahami dan tidak memperhatikan lafadlnya, sehingga lafadl yang disebutkan tersebar di kalangan mereka, padahal tidak sama dengan lafadl yang diucapkan oleh Nabi shollallohu'alaihiwasallam dan memahaminya berbeda dengan makna lafadl Nabi shollallohu'alaihiwasallam.

Abu 'Abdillah Muhammad bin Muhammad al-Maqqori berkata:

حذر الناصحون من أحاديث الفقهاء

"Orang-orang menasehati agar waspada dari hadits-hadits fuqoha". (Al-Qowa'id, hal: 349)

Yang demikian itu karena bisa jadi tidak valid atau disebutkan bukan dengan lafadl aslinya.

📘 قواعد فهم السنة (ص. ١٢٨).
📆 5 Rajab 1446
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

03 Jan, 15:08


https://www.youtube.com/live/fG217uejZ8k?si=vbUuAKJc9mFf9Uhs

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 30-31 , masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

02 Jan, 13:53


*Penegasan Bahwa Shalat Rhoghoib Adalah Sesuatu Baru Yang Dicetuskan*

*Ibnu Rojab* berkata:

فأما الصلاة فلم يصح في شهر رجب صلاة مخصوصة تختص به، والأحاديث المروية في فضل صلاة الرغائب في أول ليلة جمعة من شهر رجب كذب وباطل لا يصح، وهذه الصلاة بدعة عند جمهور العلماء

"Adapun sholat maka tidak ada yang valid satu sholat pun yang dikhususkan untuk bulan Rojab, hadits-hadits yang diriwayatkan tentang keutamaan shalat Roghoib pada malam jumat pertama dari bulan Rojab adalah dusta dan batil, tidak shahih. Dan shalat ini merupakan suatu bid'ah menurut jumhur Ulama".

وممن ذكر ذلك من أعيان العلماء المتأخرين من الحفاظ: أبو إسماعيل الأنصاري وأبو بكر بن السمعاني وأبو الفضل بن ناصر وأبو الفرج بن الجوزي وغيرهم.

"Di antara yang menyebutkan demikian dari kalangan Ulama Huffadl belakangan ialah: Abu Isma'il Al-Anshori, Abu Bakr bin As-Sam'ani, Abul-Fadhl bin Nashir, Abul-Faroj bin Al-Jauzi dan selain mereka".

وإنما لم يذكرها المتقدمون لأنها أحدثت بعدهم. وأول ما ظهرت بعد الأربع مائة، فلذلك لم يعرفها المتقدمون ولم يتكلموا فيها

"Para ulama terdahulu tidak menyebutkannya tidak lain karena shalat tersebut dicetuskan setelah mereka pergi (wafat). Pertama kali muncul setelah tahun 400 (hijriyyah), oleh karenanya Ulama terdahulu tidak mengenalnya dan tidak berbicara tentangnya".

📗 لطائف المعارف (ص. ٢٨٥-٢٨٦).

📆5 Rojab 1443
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

02 Jan, 13:53


*Larangan Menkhususkan Malam Jumat Dengan Shalat Malam*.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي ، وَلَا تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ، إِلَّا أَنْ يَكُونَ فِي صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ

"Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, dari Nabi ﷺ beliau bersabda: "Janganlah kalian mengkhususkan malam Jumat dengan shalat malam di antara malam-malam yang lain, dan jangan pula mengkhususkan hari jumat dengan puasa di antara hari-hari yang lain, kecuali memang bertepatan dengan hari biasa dia puasa".
HR. Muslim no. 1144.

*An-Nawawi* berkata:

وفي هذا الحديث النهي الصريح عن تخصيص ليلة الجمعة بصلاة من بين الليالي ويومها بصوم كما تقدم ، وهذا متفق على كراهيته

"Dalam hadits ini terdapat larangan tegas dari mengkhususkan malam jumat dengan sholat di antara malam-malam yang lain, dan juga dari mengkhususkan hari jumat dengan puasa sebagaimana yang telah berlalu (dijelaskan). Dan ini disepakati dibenci".

واحتج به العلماء على كراهة هذه الصلاة المبتدعة التي تسمى الرغائب، قاتل الله واضعها ومخترعها ؛ فإنها بدعة منكرة من البدع التي هي ضلالة وجهالة ، وفيها منكرات ظاهرة.

"Dan para 'ulama berargumen dengan hadits ini atas dibencinya shalat yang dibuat-buat yang dinamakan "roghoib", semoga Alloh melaknat orang yang membuatnya; karena sesungguhnya itu adalah bid'ah mungkar, termasuk bid'ah yang mana itu adalah kesesatan dan kebodohan, dan di dalamnya ada kemungkaran² yang nampak".

وقد صنف جماعة من الأئمة مصنفات نفيسة في تقبيحها وتضليل مصليها ومبتدعها.

"Dan sekelompok imam terkemuka telah menulis karya tulis yang bagus dalam menjelaskan keburukan shalat bid'ah tsb dan menyesatkan orang yang melakukannya dan orang yang mencetuskannya" .

ودلائل قبحها وبطلانها وتضلل فاعلها أكثر من أن تحصر، والله أعلم.

"Dan dalil² keburukannya, kebatilannya, dan tersesatnya pelakunya, sulit dibatasi, Wallohu A'lam".

📙 شرح النووي على صحيح مسلم (٨/ ٢٠).

📆3 Rojab 1443
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

01 Jan, 11:24


Syaikh Shalih al-'Ushaimi berkata:
Meyakini bahwa banyak rahmat turun dan rejeki bertambah di bulan Rajab itu merupakan keyakinan orang-orang Jahiliyyah, dahulu mereka menamainya: al-ashabb; karena mereka mengklaim rahmat dan rejeki dituangkan begitu banyak padanya, dan tidak ada dalil yang menunjukkan itu, maka haram meyakininya seperti itu, dan tidak boleh beramal dalam rangka membenarkan hal itu, seperti: mengkhususkan doa minta rahmat dan rejeki, atau melakukan sesuatu secara khusus pada bulan Rajab bertujuan mencari rahmat dan rejeki.

Catatan Irsyad Hasan

31 Dec, 22:47


*Tidak Ada Puasa Khusus Untuk Bulan Rojab, Silahkan Berpuasa Sunnah Yang Telah Ada Syariatnya*.
*Tidak Ada Malam Tertentu Pada Bulan Rojab Dikhususkan Untuk Sholat, Silahkan Tegakkan Sholat Malam Di Malam² Bulan Rojab Sebagaimana Syariat Yang Telah Ada*.

*Ibnu Hajar* berkata:

لم يرد في فضل شهر رجب، ولا في صيامه، ولا في صيام شيء منه معين، ولا في قيام ليلة مخصوصة فيه، حديث صحيح يصلح للحجة. وقد سبقني إلى الجزم بذلك الإمام أبو إسماعيل الهروي الحافظ ، وروينا عنه بإسناد صحيح، وكذلك رويناه عن غيره.

"Tidak ada satu hadits shohih pun yang bisa dijadikan argumen yang menjelaskan keutamaan khusus bulan Rojab, puasa di dalamnya, puasa hari tertentu di dalamnya, dan sholat di malam yang dikhususkan di dalamnya. Dan telah tegas mengatakan seperti itu sebelumku: Abu Isma'il Al-Harowi Al-Hafidl, dan kami meriwayatkan pernyataan itu darinya dengan sanad yang shohih, begitu pula kami riwayatkan dari selain beliau".

ولكن اشتهر أن أهل العلم يتسمحون في إيراد الأحاديث في الفضائل وإن كان فيها ضعف ما لم تكن موضوعة. وينبغي مع ذلك اشتراط أن يعتقد العامل كون ذلك الحديث ضعيفا وأن لا يشهر ذلك، لئلا يعمل المرء بحديث ضعيف فيشرع ما ليس بشرع، أو يراه بعض الجهال فيظن أنه سنة صحيحة.

"Tetapi telah dikenal di kalangan ahli ilmu, mereka tidak terlalu ketat dalam menuangkan hadits-hadits dalam bab fadhioil a'mal (keutamaan amalan²), walaupun ada kelemahan pada hadits-hadits tersebut selama bukan hadits maudhu' (palsu). Walaupun demikian tetap sepatutnya syarat bagi orang yang mengamalkannya harus meyakini hadits yang dimaksudkan adalah dhoif (lemah) dan tidak mempopulerkannya, agar seseorang tidak mengamalkan hadits dhoif (lemah), lalu mensyariatkan apa yang bukan disyariatkan, atau dilihat oleh sebagian orang bodoh, lalu ia sangka itu adalah sunnah yang shohih".

وقد صرح بمعنى ذلك الاستاذ أبو محمد بن عبد السلام وغيره. وليحذر المرء من دخوله تحت قوله صلى الله عليه وسلم: من حدث عني بحديث يرى أنه كذب فهو أحد الكذابين. فكيف بمن عمل به. ولا فرق في العمل بالحديث في الأحكام أو في الفضائل؛ إذ كل شرع.

"Dan telah menegaskan semacam ini Al-Ustadz Abu Muhammad bin 'Abdus-Salam dan selainnya. Dan hendaknya seseorang waspada jangan sampai masuk dalam sabda Nabi shollallohu'alaihiwasallam: (artinya): "Barangsiapa yang menukil hadits dariku sedangkan ia mengetahui bahwa itu dusta, maka ia salah satu dari dua orang pendusta". Lebih-lebih bagaimana dengan orang yang mengamalkannya? Dan tidak ada perbedaan dalam soal mengamalkan hadits antara bab hukum dan bab fadhoil; karena semuanya adalah syariat".

📙 تبيين العجب بما ورد في فضل رجب (ص. ١١-١٢).

🖇️Catatan:
Teringat dengan nukilan dari 'Abdullah bin Al-Mubarok yang kurang lebih berbunyi:

لنا في صحيح الحديث شغل عن سقيمه

"Kita itu sudah memiliki kesibukan untuk (mengamalkan) hadits yang shohih, (terpalingkan) dari mengamalkan hadits yang dhoif".

📆6 Rojab 1443, 1 Rojab 1445
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

30 Dec, 11:48


*Dengan wajah bagaimana menjumpai Nabi shallallahu'alaihiwasallam hari kiamat padahal ikut merayakan hari raya orang-orang kafir?*

Adz-Dzahabi berkata:

وأي منكر أعظم من مشاركة اليهود والنصارى في أعيادهم ومواسمهم؟ ... فبأي وجه تلقى وجه نبيك غدا يوم القيامة ؟ وقد خارقت سنته وفعلت فعل القوم الكافرون الضالين أعداء الدين

"Kemungkaran mana lagi yang lebih besar daripada ikut merayakan hari raya dan meramaikan momen-momen penting kaum Yahudi dan Nashara? ... Dengan wajah bagaimana kamu berhadapan dengan wajah Nabimu besok hari kiamat? Padahal kamu telah menyelesihi sunnahnya dan melakukan perbuatan orang-orang kafir yang mereka itu sesat dan musuh agama".

📙 تشبيه الخسيس بأهل الخميس (ص. ٣٥-٣٦).

📆18 Jumadal Akhiroh 1445
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

28 Dec, 10:04


*Bahaya besar bertasyabbuh (menyerupai) orang-orang kafir yang sering diabaiakan*

Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata:

‏قال رسول الله ﷺ «من تشبه بقوم فهو منهم» وهذا إسنادٌ جيِّد...
وهذا الحديث أقل أحواله أن يقتضي تحريم التشبه بهم، وإن كان ظاهره يقتضي كفر المتشبه بهم...

" _Rosululloh shollallohu'alaihiwasallam bersabda (yang artinya) :"Barangsiapa yang bertasyabbuh dengan suatu kaum maka ia bagian darinya", dan isnadnya ini jayyid (bagus)... minimal perihal hadits ini yaitu memberikan konsekuensi pengharaman bertasyabbuh dengan mereka, walaupun lahiriah hadits tsb berkonsekuensi kufurnya orang yang bertasyabbuh dengan mereka_... ".

📕 اقتضاء الصراط المستقيم (١ / ٢٦٩-٢٧٠).

📅 18 Jumadal-Akhirah 1445
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

27 Dec, 17:17


https://www.youtube.com/live/agQtoiRm14M?si=1qT5J4Wro2nA2U0i

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 29, masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

27 Dec, 00:27


*Efek bertasyabbuh (menyerupai) orang-orang kafir*

Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata:

‏مشابهة الظاهر تورث مشابهة الباطن بالتدرج الخفي،
وقد رأينا أهل الكتاب الذين عاشروا المسلمين أقل كفرا من غيرهم، والمسلمين الذين أكثروا معاشرة اليهود والنصارى أقل إيمانا من غيرهم، فمشابهتهم في أعيادهم *ولو بالقليل* هو سبب لنوع من اكتساب أخلاقهم التي هي ملعونة

"Tiru meniru secara lahiriyyah melahirkan tiru meniru batin sedikit demi sedikit. Kita telah melihat Ahli Kitab yang hidup bergaul di tengah-tengah kaum muslimin lebih sedikit kekufurannya dari pada selain mereka, dan kaum muslimin yang banyak hidup bergaul bersama Yahudi dan Nashrani lebih lemah imannya daripada selain mereka. *Maka meniru mereka di hari-hari raya mereka walaupun sedikit* itu merupakan sebab berperilaku dengan akhlak mereka yang terlaknat".

📓 الاقتضاء (١/ ٥٤٨).

📅16 Jumadal-Akhirah1445
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

26 Dec, 00:13


*Ucapan selamat yang membawa petaka*

Ibnul-Qoyyim berkata:

وكَثِيرٌ مِمَّنْ لا قَدْرَ لِلدِّينِ عِنْدَهُ يَقَعُ فِي ذَلِكَ، ولا يَدْرِي قُبْحَ ما فَعَلَ، فَمَن هَنَّأ عَبْدًا بِمَعْصِيَةٍ أوْ بِدْعَةٍ أوْ كُفْرٍ فَقَدْ تَعَرَّضَ لِمَقْتِ اللَّهِ وسَخَطِهِ.

"Banyak dari jenis orang yang tidak memandang agama sebagai hal yang memiliki kedudukan, telah terjatuh pada hal demikian (ucapan selamat untuk syiar² kufur), dan tidak mengetahui kejelekan apa yang dia lakukan. Maka barangsiapa yang mengucapkan selamat terhadap seseorang atas dosa atau bid'ah atau kekafiran yang ia lakukan, sungguh ia telah mengundang bagi dirinya kebencian Allah dan murka-Nya".

📙 أحكام أهل الذمة (١/‏٤٤١).

📆22 Jumadal Ula 1443
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

25 Dec, 13:43


https://www.youtube.com/live/cXl1T--G89w?si=FkMNkear0eheIu2e

Syarh Mukadimah Risalah Ibn Abi Zaid al-Qairawani, majelis ke 5, masjid al-Bahmudah Jember

Catatan Irsyad Hasan

25 Dec, 03:39


من قول المصنف: وله الأسماء الحسنى والصفات العلى

Catatan Irsyad Hasan

24 Dec, 22:48


*'Isa 'Alaihis-salam adalah seorang hamba Allah Ta'ala yang dijadikan seorang Nabi*

Alloh Ta'ala berfirman tentang 'Isa 'Alaihis-salam:

(قَالَ إِنِّی عَبۡدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِیَ ٱلۡكِتَـٰبَ وَجَعَلَنِی نَبِیࣰّا)

"Dia (`Isa) berkata: “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang Nabi".
[Surat Maryam 30]

Ibnu Katsir berkata:

وكان أول كلمة نطق بها وهو صغير في المهد أن قال:
(... إِنِّی عَبۡدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِیَ ٱلۡكِتَـٰبَ وَجَعَلَنِی نَبِیࣰّا)

"Kalimat yang 'Isa ucapakan pertama kali sedangakan ia masih kecil dalam ayunan:
“Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang Nabi".

ولم يقل: أنا الله ، ولا :ابن الله ، بل قال:(... إِنِّی عَبۡدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِیَ ٱلۡكِتَـٰبَ وَجَعَلَنِی نَبِیࣰّا)

" *Ia tidak berkata: "Akulah Allah", tidak juga: "Aku anak Allah"*, justru ia berkata:“Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang Nabi".

إلى أن قال: (وَإِنَّ ٱللَّهَ رَبِّی وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ هَـٰذَا صِرَ ٰ⁠طࣱ مُّسۡتَقِیمࣱ)

"Sampai ia berkata: “Dan sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhan kalian, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.” [Surat Maryam 36]

📘 Tafsir Ibnu Katsir: 3/157.

📆11 Jumadal Akhirah 1445
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

24 Dec, 02:03


*Sungguh mereka tidak tahu diri*

Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda:

لَا أَحَدَ أَصْبَرُ عَلَى أَذًى يَسْمَعُهُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ؛ إِنَّهُ يُشْرَكُ بِهِ، وَيُجْعَلُ لَهُ الْوَلَدُ، ثُمَّ هُوَ يُعَافِيهِمْ وَيَرْزُقُهُمْ

"Tidak ada siapa pun yang lebih bersabar atas gangguan yang ia dengar melebihi Allah 'Azza wa Jalla, ia disekutukan dan dianggap punya anak, kemudian Ia masih memberi kesehatan pada badan mereka dan memberi mereka rezeki."
Muttafaq 'Alaihi. Lafadl Muslim.

📆11 Jumadal Akhiroh 1445
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

22 Dec, 13:55


Jika ahli bahasa berbeda dengan ahli fikih dalam menafsirkan suatu hadits, maka tafsir ahli fikih-lah yang diambil; karena mereka lebih mengetahui tentang nash-nash syar'i.

at-Tirmidzi berkata:

الفُقَهَاءُ أَعْلَمُ بِمَعَانِي الحَدِيثِ

"Ahli fikih lebih tahu tentang makna hadits". (Jami' at-Tirmidzi: 2/307).

Ibnu Rajab berkata:

النبي - صلى الله عليه وسلم - قد يتكلم بكلام من كلام العرب يستعمله في معنى هو أخص من استعمال العرب، أو أعم منه، ويتلقى ذلك عنه حملة شريعته من الصحابة، ثم يتلقاه عنهم التابعون، ويتلقاه عنهم أئمة العلماء، فلا يجوز تفسير ما ورد في الحديث المرفوع إلا بما قاله هؤلاء أئمة العلماء الذين تلقوا العلم عمن قبلهم، ولا يجوز الإعراض عن ذلك والاعتماد على تفسير من يفسر ذلك اللفظ بمجرد ما يفهمه من لغة العرب؛ وهذا أمر مهم جدا، ومن أهمله وقع في تحريف كثير من نصوص السنة، وحملها على غير محاملها. والله الموفق.

"Nabi shallallahu'laihiwasallam terkadang berkata dengan perkataan orang Arab, yang beliau gunakan untuk makna yang lebih khusus atau lebih umum daripada penggunakan orang Arab, dan pengusung syariahnya (para sahabat) menukilnya seperti itu dari beliau, lalu Tabi'in mengambilnya seperi itu dari mereka, lalu para Imam ahli ilmu mengambil seperti itu dari mereka, maka tidak boleh menafsirkan hadits yang disandarkan kepada beliau kecuali dengan apa yang dikatakan oleh para imam ahli ilmu yang mengambil ilmu dari orang-orang sebelum mereka, dan tidak boleh berpaling darinya dan berpijak terhadap tafsiran orang yang menafsirkan lafadl (hadits) itu berlandaskan apa yang ia pahami dari bahasa Arab. Ini hal yang sangat penting, orang yang mengabaikannya niscaya terjebak pada penyelewangan banyak nash-nash Sunnah dan menafsirkannya dengan sesuatu yang bukan maknanya. Allah-lah yang memberikan taufik". (Fathul-Bari: 2/399).

📅21 Jumadal-Akhirah 1446
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

21 Dec, 13:20


https://www.youtube.com/live/5v8qxrJahLg?si=3Z0_anppZa4ar0kt

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 28 bagian ke-2, masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

21 Dec, 13:19


*Masih Tentang Hadits Al-'Irbadh bin Sariyah Rodhiallohu 'Anhu*.
🌴💦💧🌴💧💦🌴

*وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ*
"waspadalah terhadap perkara-perkara baru yang diada-adakan, sesungguhnya setiap perkara baru yang diada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat". (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dll).

📌 Sabda Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam ini merupakan peringatan bagi umat islam agar menjauhi perkara baru yang diada-adakan (dimunculkan), bahkan beliau menegaskan perihal ini dengan sabdanya: "setiap bid'ah adalah sesat".

📌 *Bid'ah ialah* sesuatu yang dibuat/diada-adakan tanpa ada dasar pokok syariat sebagai landasan/dalilnya, dan hal ini berhubungan erat dengan perpecahan yang dicela pada potongan hadits sebelumnya. Adapun sesuatu yang ada dalilnya dari dasar pokok syariat tidak disebut bid'ah secara syar'i, walaupun bisa disebut bid'ah secara bahasa.

📌 Dalam Shohih Muslim dari Jabir Rodhiallohu 'anhu bahwa Nabi Shollallohu 'alaihi wasallam bersabda dalam khutbahnya:
إِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
"sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabulloh, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan, dan setiap bid'ah adalah sesat" (HR. Muslim no. 867).

📌 Sabda beliau: "setiap bid'ah adalah sesat" (كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ) merupakan salah satu *jawami' al-kalim* (kata ringkas namun maknanya padat dan menyeluruh) tidak ada satu bid'ah pun yang keluar darinya, dan ini merupakan kaidah pokok yang besar di antara pokok-pokok prinsip agama, sabda beliau ini selaras dengan sabda beliau yang lain:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
"barangsiapa yang mengada-adakan dalam perkara (agama) kami sesuatu bukan darinya maka tertolak". (HR. Al-Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718).

📌 Maka barangsiapa yang memunculkan perkara baru dan menisbatkannya kepada agama, padahal tidak ada dasar pokok agama yang melandasinya, maka itu adalah kesesatan, sedangkan agama berlepas diri darinya, baik perkara itu dalam masalah akidah, perbuatan, atau ucapan.

📌 Ibnu 'Umar berkata: "setiap bid'ah sesat walaupun manusia melihatnya sebagai kebaikan". (diriwayatkan oleh Muhammad bin Nashr dalam "As-Sunnah" hal. 94 dengan sanad shohih).

📌 Imam Malik berkata: "barangsiapa yang membuat suatu bid'ah, ia memandangnya sebuah kebaikan, sungguh ia telah mengklaim bahwa Muhammad telah mengkhianati risalah; karena Alloh berfirman:
اليوم أكملت لكم دينكم
"pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu ". (QS. Al-Maidah: 3).
Maka apapun yang bukan (bagian dari) agama pada hari itu, tentu bukanlah (bagian dari) agama pada hari ini pula". (Al-I'tishom 1/62).

📌 Abu 'Utsman An-Naisaburi berkata: "barangsiapa yang menjadikan As-Sunnah sebagai pemegang kendali bagi dirinya dalam berkata dan berbuat, maka ia berucap dengan hikmah, dan barangsiapa yang menjadikan hawa nafsunya sebagai pemegang kendali bagi dirinya dalam berkata dan berbuat, maka ia berucap dengan bid'ah". (Hilyatul-Auliya" 10/244).

📌 Adapun perkataan sebagian salaf tentang baiknya sebagian bid'ah, maksudnya ialah bid'ah secara *bahasa*, *bukan bid'ah secara syar'i*. Contohnya ketika 'Umar Rodhiallohu 'anhu mengumpulkan orang-orang ketika sholat tarawih di bulan Romadhon dengan diimami oleh satu imam dalam masjid, dia keluar dan melihat mereka seperti itu, kemudian dia berkata:
نِعْمَ البِدْعَةُ هَذِهِ
"sebaik-baik bid'ah adalah ini". (HR. Al-Bukhari no. 2010).

📑👉 Perbuatan 'Umar Rodhiallohu 'anhu ini memiliki landasan pokok:

📋 Nabi shollallohu 'alahi wasallam menganjurkan para sahabat untuk menegakkan sholat malam di bulan Romadhon, dan pada zaman beliau orang-orang menunaikannya menjadi beberapa jamaah dan sebagian menunaikannya sendiri.

Catatan Irsyad Hasan

21 Dec, 13:19


📋 Nabi shollallohu 'alahi wasallam pernah menjadi imam sholat malam bagi para sahabat di bulan Romadhon lebih dari sekali (beberapa malam), kemudian beliau tinggalkan karena khawatir hal tersebut akan menjadi wajib hukumnya sehingga mereka tidak mampu melaksanakannya, dan kekhawatiran ini sudah hilang setelah Nabi shollallohu 'alahi wasallam wafat. (HR. Al-Bukhari no. 2012).

📋 Diriwayatkan bahwa Nabi shollallohu 'alaihi wasallam pernah menjadi imam sholat malam bagi para sahabat pada malam-malam ganjil di sepuluh terakhir bulan Romadhon. (HR. Ashhabus-Sunan Al-Arba'ah).

📌 Abu Nu'aim Al-Ashbahani meriwayatkan dengan sanadnya dari Imam Syafi'i beliau berkata: "bid'ah ada dua: bid'ah yang terpuji dan bid'ah yang tercela, yang sesuai As-Sunnah itulah yang terpuji, yang menyelisihi As-Sunnah itulah yang tercela", beliau berdalil dengan perkataan 'Umar di atas. (Hilyatul-Auliya 9/113 dalam sanadnya ada salah satu perowi yang belum diketahui jarh atau ta'dilnya).

🔖 Maksud Imam Syafi'i ialah apa yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa bid'ah yang tercela ialah apa yang tidak berpijak pada landasan pokok syariat, dan itulah bid'ah dalam *istilah syar'i*, adapun bid'ah yang terpuji ialah apa yang sesuai dengan AS-Sunnah, artinya memiliki landasan pokok dari As-Sunnah, dan itu disebut *bid'ah secara bahasa bukan dalam istilah syar'i*.

🔖 Oleh karenanya Imam Syafi'i pada kesempatan lain berkata: "hal yang baru itu ada dua: (yang pertama) hal baru yang menyelisihi Al-Kitab atau As-Sunnah atau Atsar atau Ijma', maka ini bid'ah sesat, dan (yang kedua) hal baru yang bersifat baik, tidak bertentangan dengan salah satu (landasan yang disebutkan) tadi, ini tidak tercela". (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Manaqib Asy-Syafi'i 1/468-469 dengan sanad shohih). Perkataan beliau ini menafsirkan perkataan beliau sebelumnya di atas.

📌 Ibnu Mas'ud Rodhiallohu 'anhu berkata: "sesungguhnya kamu berada di atas fitroh pada hari ini, suatu saat nanti kamu akan membuat hal baru dan dibuatkan hal baru bagimu, jika kamu melihat hal baru maka berpegang teguhlah dengan jalan pertama (Sunnah Nabi shollallohu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya)". (Diriwayatkan oleh Al-Marwazi dalam "As-Sunnah" hal. 93 dengan sanad yang shohih).

📌 Imam Malik berkata: "satupun dari ahwa" (bid'ah) ini belum ada pada zaman Nabi shollallohu 'alaihi wasallam, Abu Bakr, Umar dan Utsman". (Diriwayatkan oleh Al-Firiyabi dalam "Al-Qodar" hal. 218 dengan sanad yang shohih).

🔥 Seakan-akan Imam Malik mengisyaratkan tentang perpecahan dalam prinsip agama dengan munculnya Khowarij, Rofidhoh, Murjiah dan sekte semisal mereka yang mengkafirkan kaum muslimin, dan menghalalkan darah dan harta mereka, atau menghukumi mereka kekal di dalam neraka, atau memvonis orang-orang khusus (para sahabat) dari kalangan umat ini sebagai orang fasik, atau sebaliknya, yaitu meyakini bahwa maksiat tidak membahayakan pelakunya, atau meyakini bahwa tidak ada satupun ahli tauhid yang masuk neraka.

🔥 Yang lebih parah dari itu ialah keyakinan baru tentang perbuatan Alloh, qodho dan qodarNya, sehingga muncul kelompok yang mendustkan qodar Alloh dan mengklaim bahwa diri mereka telah mensucikan Alloh dari kedholiman dengan cara mendustakan qodar.

🔥 Yang lebih parah lagi ialah keyakinan baru tentang Dzat dan Sifat Alloh, yang tidak pernah disuarakan oleh Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam, para sahabatnya dan orang yang mengikuti mereka dengan baik. Sehingga muncul kelompok yang meniadakan banyak sekali dari sifat Alloh yang tertera di Al-Qur"an dan As-Sunnah, mereka berkeyakinan bahwa mereka mensucikan Alloh dengan perbuatan mereka tersebut sesuai dengan tuntutan akal mereka, dan meyakini bahwa Alloh mustahil memiliki konswekensi dari sifat-sifat tersebut (serupa dengan sifat makhluk). Dan di sisi lain muncul kelompok yang tidak saja menetapkan sifat-sifat ini, bahkan selain menetapkan sifat-sifat ini mereka juga menetapkan sesuatu yang mereka duga sebagi konswekensinya seperti sifatnya makhluk.

Catatan Irsyad Hasan

21 Dec, 13:19


🔥 Di antara hal baru setelah masa sahabat dan tabi'in adalah berbicara tentang halal dan harom hanya berdasarkan pendapat dan pandangan semata dan menolak banyak dalil dari As-Sunnah dikarenakan hanya bertentangan dengan pendapat, pandangan dan analogi.

🔥 Kemudian setelah itu, muncul pembicaraan tentang Hakikat, Dzauq (perasaan) dan Kasyf (tersingkap), dan keyakinan bahwa Hakikat menghapus Syariat, serta Ma'rifat (pengetahuan) diiringi kecintaan sudah cukup dan tidak perlu beramal, dan itu merupakan hijab (penutup/pembatas), atau keyakinan bahwa syariat hanya dibutuhkan oleh orang awam saja. Dan bisa jadi selain itu, dibumbuhi dengan pembicaraan tentang Dzat dan Sifat yang jelas-jelas diketahui menyelisihi Al-Kitab, As-Sunnah, dan Ijma' salaf.

*Alloh-lah yang menunjuki orang yang Ia kehendaki kepada jalan lurus*.

Diringkas dari 📚:
-جامع العلوم والحكم (ص.495-505).
-فتح القوي المتين في شرح الأربعين وتتمة الخمسين (ص. 98-99).


🗓Madinah, 25 Robiul Akhir 1438.
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

21 Dec, 13:18


*Masih Tentang Hadits Al-'Irbadh bin Sariyah Rodhiallohu 'Anhu*.
🌴🌴🌴

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

"barangsiapa di antara kalian yang hidup setelahku maka akan melihat banyak perselisihan, oleh karena itu berpegang teguhlah dengan sunnahku dan Sunnah para Khulafa Rosyidin yang diberi petunjuk, berpegang teguhlah dan gigit Sunnah tersebut dengan gigi geraham".(HR. Ahmad dan Abu Dawud dll).

📌 Rosululloh sholallohu 'alaihi wasallam memberi kabar kepada kita bahwa akan terjadi perselisihan di tengah umat beliau di dalam I'tiqod (keyakinan), perbuatan, dan ucapan.

📌 Hal ini sesuai dengan hadits iftiroqul ummah (perpecahan umat) yang menegaskan bahwa umat beliau berpecah belah menjadi tujuh puluh lebih golongan, semuanya terancam masuk neraka kecuali satu saja, yaitu mereka yang berada di atas jalan Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam dan para sahabat beliau.

📌 Hadits ini termasuk dari tanda kenabian Muhammad Shollallohu 'alaihi wasallam, beliau memberi kabar tentang perkara yang akan terjadi di masa yang akan datang dan menjadi kenyataan, sebagian sahabat yang diberi umur panjang menjumpai banyak perselisihan dan banyak hal yang menyelisihi jalan Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam dan para sahabat beliau dengan munculnya beberapa sekte sesat, seperti: Qodariyyah, Khowarij dan sekte lain.

📌 Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam ketika memberi kabar perpecahan umat dalam hadits ini, beliau memberi solusi dan jalan keluar agar kita selamat, yaitu berpegang teguh dengan Sunnah beliau dan Sunnah para Khulafa Rosyidin (Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali –Rodhiallohu 'anhum).

📌 Sunnah yang dimaksudkan di sini ialah jalan yang ditempuh, maka mencakup seluruh I'tiqod (keyakinan), perbuatan, dan ucapan beliau dan para Khulafa' Rosyidin, ini makna Sunnah secara sempurna, oleh karena itu dahulu para salaf tidak mengatakan Sunnah kecuali memaksudkan makna seperti ini, adapun Ulama yang datang setelahnya mengkhususkan Sunnah untuk perkara I'tiqod (keyakinan); karena I'tiqod (keyakinan) merupakan pondasi agama, sedangkan orang yang menyelisihinya berada dalam bahaya besar.

📌 Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam dengan tegas menyuruh kita untuk berpegang teguh dengan Sunnah beliau dan Sunnah Khulafa' Rosyidin dengan memakai dua unsur gaya bahasa dalam hadits ini:

🖌1. _fa'alaikum_ فعليكم ini adalah _ism_ _fi'l_ _amr_, menunjukkan perintah yang mengandung beban kewajiban.

🖍2. _Wa_ _'adhdhu'_ _alaiha_ _bin_ _nawajidz_ وعضّوا عليها بالنواجذ "gigit Sunnah tersebut dengan gigi geraham", potongan ini merupakan kiasan yang menunjukkan perintah untuk berpegang teguh dengan Sunnah tersebut dengan seerat-eratnya.

Diambil dari📚:
-جامع العلوم والحكم (ص. 495).
-فتح القوي المتين في شرح الأربعين وتتمة الخمسين (ص. 97-98).

🗓Madinah, 9 Robiul Akhir 1438.
https://t.me/joinchat/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

21 Dec, 13:18


*Masih Tentang Hadits 'Irbadh bin Sariyah Rodhiallohu 'anhu*.
🌴🌴🌴
*Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam* bersabda:

... والسمع والطاعة وإن تأمر عليكم عبد ...

"… _dan mendengar serta mentaati pemimpin walaupun ia seorang budak_". (HR. Abu Dawud dll dari jalur sahabat Al-'Irbadh bin Sariyah Rodhiallohu 'anhu).

👉Ini meruapakan Wasiat Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam untuk mendengar dan mentaati pemimpin selama *bukan dalam kemaksiatan* kepada Alloh, walaupun ia seorang budak.

👉Perlu diketahui bahwa Ulama telah sepakat (berijma') bahwa seorang budak tidak berhak memegang tampuk khilafah (kekuasaan); karena ia dan hasil karyanya merupakan milik majikannya, lalu bagaimana dengan hadits ini dan yang senada (yaitu: seorang budak menjadi pemimpin)? jawabannya:

🔖a. hal tersebut hanya seandainya saja terjadi, walaupun secara kondisi normal tidak terjadi, hal tersebut disebutkan hanya sebagai penegas kewajiban mendengar dan mentaati pemimpin, atau

🔖b. budak tersebut diberi mandat oleh penguasa tertinggi untuk memimpin sebuah wilayah atau sekelompok orang, sehingga kekuasaanya dalam skala kecil atau tertentu, bukan pemegang kekuasaan tertinggi, atau

🔖c. dahulu ia seorang budak kemudian dimerdekakan, ketika menjadi penguasa statusnya sudah merdeka bukan budak lagi, ia disebut budak dilihat dari masa lalunya, atau

🔖d. Budak tersebut mengambil alih kekuasaan secara paksa dengan kekuatannya (prajurit, senjata dsb) dan menjadi penguasa, kemudian urusan rakyat teratur dan keamanan terjamin, maka ia didengar dan ditaati walaupun ia seorang budak; karena jika kita memberontak kepadanya sedangkan kekuatan berada di pihaknya maka kemungkaran dan madhorot yang timbul lebih besar.

Diambil dari: 📚
- فتح القوي المتين في شرح الأربعين وتتمة الخمسين، تأليف: العلامة عبد المحسن بن حمد العباد البدر (ص. 96-97).
- شرح الأربعين النووية للعلامة عبد المحسن بن حمد العباد البدر، دروس صوتية قام بتفريغها موقع الشبكة الإسلامية درس رقم 26

📆Madinah, 25 Robiul Awal 1438.
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

21 Dec, 13:17


🌷 *Wasiat Kebahagian Dunia dan Akhirat* .💐

*Rosululloh* shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

أوصيكم بتقوى الله، والسمع والطاعة

"aku wasiatkan kepada kalian untuk senantiasa bertakwa kepada Alloh dan mendengar nan taat (kepada pemimpin)".

✳️ *Ibnu Rojab* menjelaskan bahwa dalam potongan hadits ini terkumpul dua hal yang berkaitan dengan kebahagiaan dunia dan akhirat:

👉1. Takwa, ini merupakan jaminan kebahagiaan akhirat dan wasiat Alloh kepada orang-orang terdahulu dan belakangan.

👉2. Mendengar dan mentaati pemimpin kaum muslimin, ini berkaitan erat dengan kebahagiaan dunia, urusan dan maslahat kehidupan rakyat tertata, dan kaum muslimin dapat menampakkan Agama mereka dan ketaatan kepada Robb mereka.

🔖 *Ali* Rodhiallohu 'anhu berkata: "sesungguhnya (urusan) manusia tidak baik kecuali dengan adanya pemimpin, baik atau buruk, jika pemimpin buruk, seorang mukmin beribadah kepada Robbnya di (masa pemerintahan)nya dan ia (pemimpin buruk) akan sampai ke ajalnya".

📌 *Al-Hasan* berkata tentang para pemimpin: "mereka mengatur lima urusan kita: Jumat, Jamaah, Id, batas wilayah, dan (penegakkan) Hudud. Demi Alloh! Agama tidak lurus kecuali dengan mereka, walaupun mereka berbuat dholim, demi Alloh apa yang Alloh perbaiki dengan adanya mereka lebih banyak dari pada kerusakan yg mereka perbuat, walaupun -demi Alloh!- ketaatan kepada mereka diiringi rasa geram, dan berpisah/keluar dari mereka merupakan sebuah kekufuran".

📝 Diambil dari:
📗 جامع العلوم والحكم (ص. ٤٩٢).

https://t.me/joinchat/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

20 Dec, 03:49


Fikih Hadis``

Mendalami dan memahami ilmu agama Allah membutuhkan taufik dari Allah, bukan sekedar usaha seseorang, dan tipe orang-orang yang diberikan taufik oleh Allah untuk mendalami dan memahami agama-Nya akan selalu ada sampai menjelang hari kiamat.

Nabi shallahu'alaihiwasallam bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِي، وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ، لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ

"Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah faqihkan dia terhadap agama. Aku hanyalah yang membagi-bagikan sedang Allah yang memberi. Dan senantiasa umat ini akan tegak di atas perintah Allah, mereka tidak akan celaka karena adanya orang-orang yang menyelisihi mereka hingga datang keputusan Allah". (Muttafaq 'Alaihi dari hadits Mu'awiyyah Radhiallahu'anhu).

Imam al-Bukhari sendiri menjelaskan bahwa mereka itu adalah Ahli Ilmu.

📙Refrensi:
صحيح البخاري (٩/ ١٠١).
فتح الباري (١/ ١٦٤).
📆19 Jumadal Akhirah 1446
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

15 Dec, 09:35


Tafsir dan pemahaman rawi hadits terhadap sebagian lafadl hadits itu sendiri merupakan ijtihad.

Namun sebagaimana dalam tafsir al-Qur"an, perkataan sahabat didahulukan daripada perkataan selain sahabat; karena mereka orang yang lebih mengetahui makna al-Qur"an dan sebab turunnya ayat, begitu pula tafsir sahabat terhadap hadits yang ia riwayatkan memiliki sisi kuat untuk dijadikan pegangan; karena ia lebih tahu hadits tersebut dan kondisi munculnya hadits tersebut.

Namun dengan catatan: bahwa tafsir sahabat terhadap hadits itu tidak bertentangan dengan dlohir/lahiriyah makna hadits itu sendiri atau hadits-hadits yang lain; karena kita dituntut beribadah dengan apa yang ia riwayatkan, bukan pendapat dia yang merupakan ijtihad.

📘 قواعد فهم السنة (ص. ١٢٠).
📆 14 Jumadal-Akhirah 1446
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

15 Dec, 04:21


Istishab (berpegang dengan) hukum asal

Secara global istishab itu dijadikan hujjah, walaupun pada sebagian kasus sekilas tidak dijadikan hujjah.

Namun kalau diteliti lebih lanjut, sebenarnya bukan karena tidak menjadikan hukum asal sesuatu tersebut hujjah, tetapi ada hukum asal lain terkait sesuatu itu yang dijadikan hujjah, sehingga masuk pada pembahasan: ada hukum asal yang bertolak belakang dengan hukum asal lain atau dlohir yang lebih kuat terkait sesuatu tersebut.

📓 مجمع الفرائد للعلائي (484-491).
📆14 Jumadal Akhirah 1446
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

13 Dec, 13:03


https://www.youtube.com/live/3LbI6wECJtM?si=KUOuHBHisdVo6N5Q

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 28 bagian pertama (1), masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

13 Dec, 09:47


*Islamic Marriage Academy Batch 2*

Pendidikan Pra Nikah Satu Semester.

Materi:
1. Tips Jitu dan Sukses Memilih Pasangan.
2. Nazhar, Taaruf, dan Khitbah.
3. Syarat - Rukun Pernikahan dan Walimah.
4. Mengenal Mahram.
5. Bekal Kesehatan Mental dan Emosional Bagi Calon Suami-Istri.
6. Aku, Kau dan KUA.
7. Tips Menemukan Ide-ide Bisnis Keluarga.
8. Kewajiban dan Hak Suami-Istri.
9. Pencegahan dan Penanganan Konflik dalam Rumah Tangga.
10. Perencanaan dan Manajemen Keuangan Keluarga.
11. Urgensi dan Tips Menjaga Kesehatan Keluarga.
12. Kaidah-kaidah Talak dan Rujuk.
13. Kaidah-kaidah Penanaman Akidah dalam Keluarga.
14. Tantangan Pernikahan Bagi Gen Z.
15. Manajemen Lerdership Dalam Keluarga.

Daftarkan diri Anda dan keluarga sekarang, klik: bit.ly/prAnIkah2ifs

Silakan dishare, semoga bermanfaat, semoga menjangkau saudara-saudari kita yang membutuhkan.

Catatan Irsyad Hasan

11 Dec, 21:17


https://www.youtube.com/live/5sSMo3HCwbk?si=qTQ_QDlURgDLsQjr

Syarh Mukadimah Risalah Ibn Abi Zaid Al-Qoirowani pertemuan ke 4, masjid al-Bahmudah ,Jember

Catatan Irsyad Hasan

06 Dec, 21:46


https://www.youtube.com/live/mO2AUNb3zvY?si=zBr3EOsSC2AKDfW5

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 27 masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

06 Dec, 14:07


Di antara faidah syeikh *'Abdul-Bari bin Hammad Al-Anshori* –hafidlohulloh-

*Harokat روينا dan penggunaannya oleh Ibnush-Sholah dan An-Nawawi*.

📌 Rowaina رَوَيْنا jika kami menukilkan untuk selain kami

📌 Ruwwina رُوِّيْنا jika guru kami menukilkan untuk kami

📌 Lafadl itu dengan dua harokat tersebut terdapat di dalam manuskrip (مخطوطات) kitab 'Ulum Al-Hadits karya Ibnush-Sholah.

📌 Seringnya lafadl itu berharokat Rowaina di perkataan ahli ilmu dan manuskrip lama (sebelum Ibnush-Sholah).

📌 Kira-kira sejak zaman Ibnush-Sholah muncul harokat lafadl tersebut berbunyi Ruwwina.

📌 Al-Biqo'i mengisyaratkan bahwa itu merupakan istilah Ibnush-Sholah dengan arti yg sudah diterangkan di atas.

📌 Ruwwina kemudian terkenal dan tersebar lagi disebabkan matan Al-Arba'in An-Nawawiyyah, karena An-Nawawi menggunakan lafadl tersebut beberapa kali di dalamnya, dan dijelaskan bagaimana membacanya (yaitu: Ruwwina) oleh ulama yang mensyarahnya, seperti: Ath-Thufi dan Al-Haitami.

📌 Sebagian orang berkata -setelah menelusuri manuskrip-manuskrip sebelum abad ke 7 H- bahwa Ibnush-Sholahlah yang memunculkan harokat berbunyi Ruwwina dan dia bukanlah ahli hadits yang tangguh, tidak memiliki ilmu 'ilal dst. Maka ini *tidak layak diucapkan*, bahkan Ibnush-Sholah terkenal dengan tholab hadits, pergi untuk bertemu dengan para guru (mengambil ilmu dari mereka), gurunya banyak dan mempunyai sanad 'ali (tinggi), beliau banyak menjelaskan dan menguraikan banyak hal di bukunya "'Ulum Al-Hadits" baik berkaitan dengan ilmu 'Ilal, Jarh wa Ta'dil, Nama dan Thobaqot Rowi, dan menjelaskan dasar-dasar ilmu hadits yang banyak cabangnya, bagi orang yang munshif (berlaku adil) tentu tidak ragu lagi bagaimana beliau memiliki kedudukan yang tinggi dalam bidang ilmu hadits, bahkan termasuk ahlinya yang tangguh. Terlebih lagi ulama sudah menjelaskan bagaimana dua harokat dan maksud dari keduanya dan tidak ada yang mencela salah satupun.

📝disarikan dari tulisan beliau bertanggal 6 Sya'ban 1439

✍🏻https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

06 Dec, 13:39


*Makna Al-Birr (البِرّ)*

Ibnu Rojab menjelaskan bahwa kata Al-Birr memiliki dua makna:

1. Berbuat baik kepada sesama, terkadang erat dikaitkan dengan berbuat baik kepada orang tua, sehingga dinamakan: _Birr Al-Walidain_, tetapi sering pula dimaksudkan berbuat baik kepada sesama secara umum, contoh buku yang memuat Al-Birr dalam artian ini diantaranya:

Kitab Al-Birr wash-Shilah, karya Ibnul-Mubarok.

Dalam Shohih Al-Bukhori dan Jami' (Sunan) At-Tirmidzi terdapat bab "Al-Birr wash-Shilah".

Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ
"Al-Birr ialah akhlak yang baik". (HR. Muslim no. 2553).

Dalam sebuah hadits Mu'awiyah bin Haidah Rodhiallohu 'anhu:
قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ مَنْ أَبَرُّ؟ قَالَ: " أُمَّكَ ". قُلْتُ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: " ثُمَّ أُمَّكَ ". قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: " أُمَّكَ ". قَالَ: قُلْتُ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: " ثُمَّ أَبَاكَ، ثُمَّ الْأَقْرَبَ فَالْأَقْرَبَ
"Mu'awiyah bin Haidah berkata: "aku bertanya: "wahai Rosululloh siapakah orang yang (harus) aku perlakukan dengan baik?" beliau menjawab: "ibumu", aku bertanya lagi: "kemudian siapa?", beliau menjawab: "ibumu", aku bertanya lagi: "kemudian siapa?", beliau menjawab: "ibumu', aku bertanya lagi: "kemudian siapa?", beliau menjawab: "ayahmu, kemudian orang yang terdekat dan terdekat". (HR. Abu Dawud no. 5139, At-Tirmidzi no. 1897, dan Ahmad no. 20028 dan 20048, sanadnya hasan dan ini lafadlnya Ahmad).

2. Mengerjakan seluruh ketaatan, baik lahir maupun batin, sebagaimana firman Alloh:
وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
"akan tetapi kebajikan itu ialah beriman kepada Alloh, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintai kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang membutuhkan pertolongan, dan orang-orang yang meminta-minta, dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan sholat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya ketika ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS Al-Baqoroh: 177).

🗒 catatan:

Jika Al-Birr disebutkan bersamaan dengan At-Taqwa (التقوى) seperti dalam firman Alloh:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
"dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa" (QS. Al-Maidah: 2).
Maka:

a. Al-Birr artinya berbuat baik kepada sesama, dan At-Taqwa (التقوى) artinya mengerjakan ketaatan kepada Alloh dan menjauhi apa yang Ia haramkan, atau

b. Al-Birr artinya mengerjakan hal yang wajib, dan At-Taqwa artinya menjauhi hal yang harom.

Sedangkan firman Alloh:
وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
"dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan". (QS. Al-Maidah: 2).

Maka:
a. Al-Itsm (الإثم) artinya maksiat, dan Al-'Udwan  (العدوان) artinya berbuat dholim kepada orang lain, atau

b. Al-Itsm artinya hal yang diharamkan, seperti: zina, mencuri, dan minum khomr, dan Al-'Udwan artinya melampaui batas sesuatu yang diizinkan, seperti: mengambil zakat lebih dari kadar wajibnya.

📝Diringkas dari:📖
جامع العلوم والحكم (ص. 476-478).

https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

06 Dec, 09:11


Amalan Yang Anda Tekuni Bisa Jadi Berbeda Dengan Amalan Yang Ditekuni Saudara Anda



*Ibnu 'Abdil-Barr* membawakan kisah berikut :

كتب عبد الله بن عبد العزيز العمري العابد إلى مالك يحضه إلى الانفراد والعمل ويرغب به عن الاجتماع إليه في العلم


" _Suatu ketika 'Abdullah bin 'Abdul-'Aziz Al-'Umari Al-'Abid (si ahli ibadah) menulis surat kepada *(Imam) Malik*, dalam suratnya ia memotivasi Imam Malik untuk mengasingkan diri dan beramal, dan menyarankan agar orang-orang tidak lagi berkumpul kepadanya mengambil ilmu_".

فكتب إليه مالك : إن الله عز وجل قسم الأعمال كما قسم الأرزاق، فرب رجل فتح له في الصلاة ولم يفتح له في الصوم، وآخر فتح له في الصدقة ولم يفتح له في الصيام، وآخر فتح له في الجهاد ولم يفتح له في الصلاة، ونشر العلم وتعليمه من أفضل أعمال البر، وقد رضيتُ بما فتح الله لي فيه من ذلك، وما أظن ما أنا فيه بدون ما أنت فيه، وأرجو أن يكون كلانا على خير، ويجب على كل واحد منا أن يرضى بما قُسم له، والسلام


" _Maka *(Imam) Malik* menulis balasan surat tersebut yang isinya: "Sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla membagi-bagi amalan sebagaimana Ia membagi-bagi rezeki ; bisa jadi seseorang dimudahkan baginya shalat tetapi tidak dimudahkan baginya puasa, ada pula orang lain yang dimudahkan baginya sedekah tetapi tidak dimudahkan baginya puasa, ada juga orang lain yang dimudahkan baginya jihad tetapi tidak dimudahkan baginya shalat. Dan menyebarkan ilmu dan mengajarkannya itu termasuk amalan kebajikan yang paling utama/afdhol, dan aku telah ridho dengan apa yang telah Allah bukakan bagiku dari itu dan aku yakin apa yang aku kerjakan tidak lebih rendah dari apa yang kamu kerjakan, dan aku berharap masing-masing dari kita berada di atas kebaikan, dan wajib bagi masing-masing dari kita ridho dengan apa yang telah dibagi dan diberikan untuknya, wasallam_".

📙 التمهيد (٧/ ١٨٥).

📝 Pelajaran yang bisa dipetik :

Rezeki itu sudah dibagi dan ditentukan oleh Allah Ta'ala bagi masing-masing makhluk-Nya.

Sebagaimana rezeki, begitu pula amalan juga dibagi-bagi, bisa jadi amalan dan ibadah yang ditekuni oleh seseorang berbeda dengan ibadah dan amalan yang ditekuni oleh orang lain.

Perlu diingat bahwa amalan yang hukumnya wajib/Fardhu maka itu wajib dan harus dikerjakan, adapun setelah itu ; yaitu amalan-amalan yang hukumnya sunnah dan sifatnya sebagai tambahan amalan seseorang di luar amalan yang hukumnya wajib, maka ini yang dimaksudkan adanya perbedaan macam amalan dan ibadah yang dilakukan oleh seseorang dengan orang lain.

Menuntut ilmu syar'i dan menyebarkannya termasuk amalan yang paling utama.

Jangan 'ujub dan berbangga diri dengan amalan dan ibadah kita dan jangan meremehkan amalan dan ibadah orang lain.

Senantiasa ridho dengan apa yang telah Allah tentukan dan berikan kepada masing-masing dari kita.

📆7 Rojab 1442
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

05 Dec, 02:04


Tidak boleh berwasiat untuk merugikan ahli waris

'Abdullah bin 'Abbas berkata:

الْحَيفُ فِي الْوَصِيَّةِ وَالْإِضْرَارُ فِيهَا مِنَ الْكَبَائِرِ

"kedlolilaman dan merugikan pada wasiat termasuk dosa besar".

lalu beliau membaca ayat:

{ومن يعص الله ورسوله ويتعد حدوده يدخله نارا خالدا فيها}

"Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya serta melanggar ketentuan-Nya, Allah akan masukkan ia ke neraka kekal di dalamnya" (QS. an-Nisa": 14).*.


al-Baihaqi mengatakan bahwa yang benar hadits ini mauquf terhadap Ibnu 'Abbas, riwayat marfu' hadits ini disandarkan kepada Nabi shallahu'alahiwasallam tidak benar dan lemah**.

*Ibnu Abi Syaibah (no. 30936), Sunan Kubra al-Baihaqi (no. 12587).
**Sunan Kubra al-Baihaqi (6/444).

📅4 Jumadal-Akhirah 1446
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

04 Dec, 02:29


Syaikh Shalih al-'Ushaimi berkata: loyalitas yang berasas ikatan Sunnah - di sisi orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah dan ia berlaku baik - lebih kuat daripada seluruh jenis relasi manusia, sebesar apapun kadarnya, al-hafidl 'Abdul-Ghani al-Maqdishi al-Hanbali berkata: "seorang Syafi'i yang sunni lebih aku cintai daripada seorang Hanbali", maksudnya: yang menyelesihi Sunnah, oleh karena itu eratkan tanganmu berloyal terhadap orang yang memegang dan mengikuti Sunnah dan jauhi setiap ahli bid'ah".

Catatan Irsyad Hasan

03 Dec, 22:57


*Hati-hati berucap البلاء موكَّل بالمنطق*

َ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى أَعْرَابِيٍّ يَعُودُهُ فَقَالَ لَا بَأْسَ عَلَيْكَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ قَالَ قَالَ الْأَعْرَابِيُّ طَهُورٌ بَلْ هِيَ حُمَّى تَفُورُ عَلَى شَيْخٍ كَبِيرٍ تُزِيرُهُ الْقُبُورَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَعَمْ إِذًا

" _dari Ibn Abbas radliyallahu'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjenguk seorang arab badui yang sedang sakit. Beliau katakan: "Tidak ada keberatan padamu, insya Allah pembersih?", Lantas si arab badui menjawab: "pembersih? Bahkan itu adalah demam yang menggelegak atas orang yang sudah tua renta yang menghantarkannya kepada kuburan." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "iya, kalau begitu_."
HR. Al-Bukhari no. 7470

.

🛑 Syaikh Al-'Abbad berkata bahwa perkataan badui ini seperti dalam pepatah: البلاء موكَّل بالمنطق
Pelajaran Malam Kamis 10 Robi' Al-Awwal 1441

🔹 Arti dari البلاء مُوكَّل بالمنطق : Musibah terjadi sesuai dengan ucapan.

🔻 Maksud dari pepatah ini: bisa jadi seseorang mengucapkan suatu ucapan yang kemudian itu menjadi bala", cobaan, musibah yang menimpa dia.
📒 انظر : الأمثال الهاشمي ص. ٩١

Ini menunjukkan seseorang hendaknya berhati-hati dalam berucap.

Jangan sampai misalnya melihat aib atau musibah orang lain kemudian ia mencibirnya atau mengejeknya, bisa jadi berakibat ia tertimpa fitnah itu juga. Ini sebagai misal.

🔍📌 *Ucapan ini diriwayatkan pula secara marfu' dinisbatkan kepada Nabi Shollallohu'alaihiwasallam, tetapi tidak shohih/valid. Tetapi riwayat yang shohih bahwa ucapan ini mauquf dinisbatkan kepada sahabat mulia 'Abdullah bin Mas'ud Rodhiallohu'anhu*. (penulis pernah mentakhrij atsar ini di dalam tesisnya dan sampai pada kesimpulan di atas, bisa juga dilihat dalam silsilah ahadits dho'ifah Syaikh Al-Albani: 7/394-396).

📆11 Robi' Al-Awwal 1441
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

03 Dec, 22:21


https://www.youtube.com/live/jQ3T9Tx4krg?si=puL9uQAj2Rlol_0w

Al-Mubham bagian 1

Catatan Irsyad Hasan

01 Dec, 22:27


Salah satu dzikir pagi dan petang

Catatan Irsyad Hasan

29 Nov, 22:33


https://www.youtube.com/live/5qUndZREBMs?si=zx8I2aWcdavMZ17g

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 26 masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

29 Nov, 09:42


https://www.youtube.com/live/s7SBRgYoCPo?si=pIHQYtpx4Y7IAq00

Catatan Irsyad Hasan

27 Nov, 05:02


*Mutiara Faidah Syaikh Al-'Allamah Al-'Abbad* –Hafidlohulloh-

Mengenal istilah <ما لا نفس له سائلة>

Rosululloh shollallohu 'alaihiwasallam bersabda:

إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ، فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالأُخْرَى شِفَاءً

" _Jika lalat jatuh di minuman salah satu di antara kalian maka hendaknya ia menenggelamkannya lalu mengeluarkannya, karena sesungguhnya di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan di satunya lagi terdapat obatnya_". (HR. Al-Bukhari no. 3320 hadits Abu Hurairoh).

Beliau juga bersabda:

إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي طَعَامِ أَحَدِكُمْ فَامْقُلُوهُ، فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ دَاءٌ وَفِي الْآخَرِ دَوَاءٌ

" _Jika lalat jatuh di makanan salah satu di antara kalian maka tenggelamkan dia, karena sesungguhnya di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan di satunya lagi terdapat obatnya_". (hadits Abu Sa'id dikeluarkan oleh An-Nasai secara ringkas, Ibnu Majah, Ahmad, Abu Ya'la Al-Maushili, dll, dengan isnad hasan, lafadlnya Abu Ya'la.).


Ibnul-Qoyyim menegaskan bahwa hadits ini secara jelas menunjukkan bahwa lalat jika mati di air atau cairan, tidak menjadikan air atau cairan tersebut najis, inilah pendapat mayoritas ulama, tidak diketahui satupun dari kalangan salaf yang menyesilisihi pendapat ini.

Sisi pengambilan dilalahnya ialah: Nabi shollallohu 'alaihi wasallam menyuruh untuk menenggelamkan lalat itu dan dimaklumi bahwa itu akan menyebabkan lalat itu mati, terlebih jika makanan/air tersebut panas, jika memang hal tersebut menjadikan makanan/air itu najis tentu perintah beliau ini merupakan perintah untuk merusak makanan, padahal sebaliknya, dalam hadits ini beliau memerintahkan untuk memperbaiki makanan.

Kemudian hukum ini (tidak najisnya air/cairan/makanan) juga berlaku di setiap hewan yang tidak memiliki darah ( *ما لا نفس له سائلة*) karena suatu hukum berlaku umum jika 'illah (sebab)nya bersifat umum, dan tidak berlaku jika sebabnya memang tidak ada, dan dalam hal ini, sebab yang menjadikan najis ialah darah yang tersumbat di hewan yang mati, dan itu tidak didapati pada hewan yang tidak memiliki darah, sehingga hukum bahwa makanan/air tersebut menjadi najis tidak berlaku karena tidak ada 'illahnya.

Orang yang pertama kali tercatat mencetuskan istilah ini (ما لا نفس له سائلة) adalah Ibrohim An-Nakho'i, kemudian ahli fiqh menukil darinya. Dan secara bahasa An-Nafs (النفس) merupakan kata yang digunakan untuk mengungkapkan darah, dikatakan:
- نَفَستْ المرأة (nafasat) jika orang wanita tersebut haidh.
- نُفستْ المرأة (nufisat) jika ia melahirkan.

Lihat: 📕 Zadul-Ma'ad (4/111-112).

📋 *Syaikh Al-'Abbad* menyebutkan penjelasaan Ibnul-Qoyyim di atas secara ringkas di pelajaran beliau malam Rabu 23 Jumadal Akhiroh 1438 dan malam Ahad 16 Shofar 1440

https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

26 Nov, 23:54


https://www.youtube.com/live/wrpG2DCWZGQ?si=AB_-KbFnzPou7WLV

Catatan Irsyad Hasan

24 Nov, 01:12


https://www.youtube.com/live/OAyof0Jpu_o?si=DFzXad_c0db35svH

Karakteristik Qalbu Salim

Catatan Irsyad Hasan

23 Nov, 00:32


Lembaga Penelitian dan Pengembangan STDIIS JEMBER (LITBANG) saat ini sedang melakukan penelitian terkait Branding STDIIS JEMBER. Kami memohon kesediaan berbagai pihak dari alumni hingga masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner Penelitian Branding STDIIS JEMBER ini. Partisipasi Anda akan sangat membantu dalam memberikan pandangan dan masukan yang berharga terkait branding STDIIS JEMBER. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan Jazakumullah Khairan.

NB. untuk pengisian kuesioner bisa melalui link berikut ini:

Link: https://bit.ly/PenelitianBrandingSTDIISJ

Ana/saya mewakili bagian Litbang STDIIS berharap anda mengisi kuisioner ini, jazakumullahu khoiron
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

23 Nov, 00:32


Lembaga Penelitian dan Pengembangan STDIIS JEMBER (LITBANG) saat ini sedang melakukan penelitian terkait Branding STDIIS JEMBER. Kami memohon kesediaan berbagai pihak dari alumni hingga masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner Penelitian Branding STDIIS JEMBER ini. Partisipasi Anda akan sangat membantu dalam memberikan pandangan dan masukan yang berharga terkait branding STDIIS JEMBER. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan Jazakumullah Khairan.

NB. untuk pengisian kuesioner bisa melalui link berikut ini:

Link: https://bit.ly/PenelitianBrandingSTDIISJ

Catatan Irsyad Hasan

22 Nov, 21:41


Semoga Allah menjaga syaikh

Catatan Irsyad Hasan

22 Nov, 13:19


https://www.youtube.com/live/s-28X9Pn7ns?si=btUxLg54DHJeicJg

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 25, masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

21 Nov, 02:54


Urgensi mengetahui sebab wurud hadits dalam memahami hadits.

Mengetahui sebab munculnya hadits dari Nabi shallallahu'alaihiwasallam sangat membantu memahami makna hadits tersebut. Seseorang bisa terjatuh pada kesalahan memahami sebuah hadits jika ia tidak mengetahui atau mengabaikan sebab wurudnya.

al-Majd Ibnu Taimiyah, kakek Syaikhul-Islam Taqiyyuddin Ibnu Taimiyah, berkata:

من لم يحط علما بأسباب الكتاب والسنة عظم خطؤه كما قد وقع لكثير من المتفقهين والأصوليين والمفسرين والصوفية

"Barangsiapa yang tidak memiliki ilmu tentang sebab (nuzul ayat) al-Qur"an dan sebab (wurud) Sunnah, maka kesalahannya bisa fatal, sebagaimana yang terjadi pada banyak orang-orang yang menggeluti fikih, ahli ushul fikih, pakar tafsir, dan orang-orang sufi".*

al-Bulqini, salah seorang guru Ibnu Hajar, memasukkan hal ini bagian dari ilmu hadits, beliau berkata:

النوع التاسع والستون: معرفة أسباب الحديث.

"Macam ke 69: Mengetahui Sebab (Wurud) Hadits".**

lalu beliau juga berkata tentang urgensinya cabang ilmu ini:

ذكر السبب يتبين به الفقهُ في المسألة

"Penyebutan sebab (wurud hadits) yang menjadikan fikih dalam masalah ini menjadi jelas".***

Tentunya sebab wurud hadits bisa jadi dinukil pada hadits tersebut atau dinukil pada sebagian jalur periwayatannya****.

Catatan:
*Al-Musawwadah fi Ushulil-Fiqh (1/308).
**Mahasin Isthilah, Ma'a Muqaddimah Ibnish-Shalah (Hal. 698 ).
***Mahasin Isthilah, Ma'a Muqaddimah Ibnish-Shalah (Hal. 706 ).
****Mahasin Isthilah, Ma'a Muqaddimah Ibnish-Shalah (Hal. 698-699 ).

📅19 Jumadal-Ula 1446
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

19 Nov, 09:47


أعتذر عن درس البيقونية فجر الغد، والله ولي التوفيق

Kajian Syarh Mandlumah Baiquniyah esok pagi setelah subuh diliburkan

Catatan Irsyad Hasan

19 Nov, 09:23


*Mengerjakan Amalan Yang Tidak Disyariatkan Berakibat Kurang Minat Dengan Amalan Yang Disyariatkan*

Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata:

فالعبدُ إذا أخذ من غير الأعمال المشروعة بعض حاجته، قلَّتْ رغبتُه في المشروع وانتفاعه به بقدر ما اعتاض من غيره


"Seorang hamba apabila ia mengambil sebagian kebutuhannya dari amalan yang tidak disyariatkan, maka semakin sedikit keinginannya (mengerjakan) yang disyariatkan dan sedikit mendapatkan manfaat dari yang disyariatkan, sesuai dengan sejauh mana dia mencari pengganti dari yang bukan disyariatkan".

📕 اقتضاء الصراط المستقيم (٥٤٣/١)

📆16 Robi' Al-Awwal 1441
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

18 Nov, 11:40


Keutamaan membesarkan, mendidik dan berbuat baik kepada anak perempuan dan tercelanya sedih atau benci dikaruniai anak perempuan

Allah Ta'ala berfirman:

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (50)

"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia menganugerahkan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan menganugerahkan anak-anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki". atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang Ia kehendaki) dan Dia menjadikan mandul siapa yag Dia kehendaki. Sesunggunya Ia Maha Mengetahu dan Maha Kuasa". (Asy-Syura: 49-50).

Benci anak perempuan merupakan akhlak Jahiliyah, Allah Ta'ala berfirman:

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ

"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan anak perempuan, hitamlah mukanya dan dia sangat marah". (An-Nahl: 58).

Mendidik anak perempuan dengan baik dan berbuat baik kepadanya salah satu sebab anak perempuan tersebut menjadi penghalang dari neraka, Rasulullah shallallu'alaihiwasallam bersabada:

مَنِ ابْتُلِيَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ، فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ

"Barangsiapa yang diberi ujian dengan pengasuhan anak-anak perempuan, lalu berbuat baik kepada mereka, maka mereka itu akan menjadi penghalangnya dari neraka". (Muttafaq 'Alaihi).

Bahkan bisa jadi seseorang bersama Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam pada hari kiamat dikarenakan ia membesarkan dua anak perempuan dan mendidiknya, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda:

«مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا، جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ»

"Barangsiapa yang mengasuh dua anak perempuan hingga mereka bulugh*, maka ia datang pada hari kiamat bersamaku".

Anas Radhiallahu'anhu mengatakan:

وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

"beliau merapakan kedua jarinya". (HR, Muslim no. 2631).

Ini mengisyaratkan ia akan bersama Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam masuk Surga lebih dahulu**.

Dahulu Imam Ahmad menyemangati orang-orang yang diberi anugerah anak perempuan. Shalih anak beliau pernah berkata:

كَانَ إِذا ولد لي ابْنة يَقُول: الْأَنْبِيَاء كَانُوا أباء بَنَات، قد جَاءَ فِي الْبَنَات مَا قد علمت

"Apabila lahir anak perempuan bagiku ia berkata: "Para Nabi ayah anak-anak perempuan, dan kamu mengetahui (dalil/hadits) yang datang perihal anak perempuan".***

Ya'qub bin Bukhtan juga berkata:

ولد لي سبع بنات فكنت كلما ولد لي ابنة دخلت على أحمد بن حنبل فيقول لي يا أبا يوسف الأنبياء آباء بنات فكان يذهب قوله همي

"aku memiliki tujuh anak perempuan, setiap dilahirkan bagiku seorang anak perempuan, aku menemui Ahmad bin Hanbal, lalu ia mengatakan: "wahai Abu Yusuf, para Nabi adalah ayah anak-anak perempuan", maka seketika itu kegalauanku hilang".****


Catatan:
*Maksud baligh disini adalah mereka telah menikah dan memiliki suami. (Lihat: Al-Mufhim: 6/636-637).
** Lihat: Al-Mufhim: 6/636.
*** Sirah al-Imam ِAhmad bin Hanbal (Hal. 40-41).
****Tuhfatul-Maudud (Hal. 31).

📅17 Jumadal-Ula 1446
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

15 Nov, 06:09


Afwan, kajian Syarh Arba'in Nawawiyyah malam ini di masjid Abdillah Rabbani diliburkan karena suatu hal mendadak. Jazakumullahu khoiron.

Catatan Irsyad Hasan

14 Nov, 14:31


*Benarkah Ahli Hadits hanya memiliki perhatian terhadap Naqd (kritik) sanad saja tanpa Naqd (Kritik) matan?*

Temukan jawabannya di pernyataan imam Muslim berikut saat menjelaskan cacatnya salah satu riwayat hadits Jibril 'alaihis-salam.

Imam Muslim berkata:

... وَسَنذكر ان شَاءَ الله رِوَايَة من أسْند هَذَا الحَدِيثَ إلى ابْن عمر، يرويهِ عَن عمر، عَن النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم، وسؤالَ جِبْرِيل عَلَيْهِ السَّلَام إياه، ثمَّ نذْكر مَوَاضِع الْعِلَل فِي مَتنه ونبينها إن شَاءَ الله.
... فَأَما رِوَايَة أبي سِنَان، عَن عَلْقَمَة، فِي متن هَذَا الحَدِيث إذ قَالَ فِيهِ: إن جِبْرِيل عَلَيْهِ السَّلَام حَيْثُ قَالَ: جِئْتُ أَسأَلك عَن شرائع الاسلام؟ فَهَذِهِ زِيَادَة مُخْتَلَقة، لَيستْ من الْحُرُوف بسبيل؛ وإنما أَدخل هَذَا الْحَرْف فِي رِوَايَة الحَدِيثِ شِرْذِمةٌ زِيَادَةً فِي الْحَرْف، ... وإنما أَرَادوا بذلك تصويبا فِي قَوْله فِي الإيمان وتعقيد الإرجاء، ذَلِك مَا لم يزدْ قَوْلهم إلا وَهنًا، وَعَن الْحقّ إلا بُعْدا؛ إذ زادوا فِي رِوَايَة الأخبار مَا كُفي بِأَهْل الْعلم.
وَالدَّلِيل على مَا قُلْنَا من إدخالهم الزِّيَادَة فِي هَذَا الْخَبَر أَن عَطاء بن السَّائِب وسُفْيَان روياه عَن عَلْقَمَة فَقَالَا: قَالَ: يَا رَسُول الله مَا الاسلام؟ وعَلى ذَلِك رِوَايَةُ النَّاس بعدُ مثل: سُلَيْمَان، ومطر، وكهمس، ومحارب، وَعُثْمَان، وحسين بن حسن وَغَيرهم من الْحفاظ، كلهم يَحْكِي فِي رِوَايَته أَن جِبْرِيل عَلَيْهِ السَّلَام قَالَ: يَا مُحَمَّد مَا الاسلام؟ وَلم يقل: مَا شرائع الاسلام؟ كَمَا رَوَت المرجئة.

"… Dan In syaAllah kami akan sebutkan *riwayat para rowi yang menyandarkan hadits ini kepada Ibnu 'Umar, dia meriwayatkannya dari 'Umar, dari Nabi* shallallahu'alaihiwasallam, dan pertanyaan Jibril 'alaihissalam kepada beliau. Kemudian *kami akan sebutkan dan jelaskan letak cacat di matannya* In syaAllah".

"Adapun riwayat Abu Sinan, dari 'Alqomah (bin Martsad) di *matan hadits* ini ketika dia berkata: sesungguhnya Jibril berkata: "aku datang untuk bertanya kepadamu tentang *syari'at-syari'at* Islam", maka ini (kata: syariat-syariat) adalah tambahan yang dibuat-buat, sama sekali bukan termasuk dalam huruf-huruf (hadits ini), hanya saja sebagian orang memasukkan huruf (tambahan) ini dalam riwayat hadits, … mereka ingin dengan tambahan itu membenarkan akidah mereka dalam masalah iman dan membangun akidah Irja", yang demikian itu tidaklah menambah pendapat mereka kecuali kelemahan dan lebih jauh dari al-haq; karena mereka menambahkan di dalam riwayat hadits yang sudah dicukupi (dihafal) oleh ahli ilmu".

"Dan dalil atas apa yang kami ucapkan bahwa mereka memasukkan tambahan itu di dalam hadits ini adalah: bahwasanya 'Atho" bin As-Saib dan Sufyan (At-Tsauri) meriwayatkan hadits ini dari 'Alqomah, mereka berdua berkata: "Jibril berkata: "Wahai Rasulullah, *apa itu Islam*?", dan itulah riwayat orang-orang (yang meriwayatkan hadits ini), seperti: Sulaiman (At-Taimi), Mathor (Al-Warroq), Kahmas (bin Al-Hasan), Muharib (bin Ditsar), 'Utsman (bin Ghiyats), Husain bin Hasan, dan para huffadl yang lain, masing-masing dari mereka menceritakan di dalam riwayatnya bahwa Jibril 'alaihissalam berkata: "wahai Rasulullah *apa itu Islam*?" dan dia *tidak berkata: "apa saja syariat Islam*?", sebagaimana yang diriwayatkan oleh Murjiah".

📕 At-Tamyiz (hal. 153, 156-157).

📆5 Jumadal Akhiroh 1445
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

14 Nov, 04:37


https://www.youtube.com/live/kcm3mmHDfHk?si=7mfYHn4_GkQJPoVW

Syarh Mukadimah Risalah Ibnu Abi Zaid al-Qairawani, majlis ke 3, masjid al-Bahmudah

Catatan Irsyad Hasan

13 Nov, 09:16


*Mendalami Fiqh Tanpa Abai Terhadap Akidah Ahlus-SunnahWal-Jama'ah*

Syaikh 'Abdul-Muhsin Al-'Abbad berkata :
"Di antara karya tulis yang ringkas tentang akidah Ahlus-Sunnah Wal-Jama'ah ialah mukadimah Imam Ibnu Abi Zaid Al-Qoirowani Al-Maliki untuk risalah beliau, mukadimah risalah beliau ini di atas metode Salaf serta ringkas nan sarat faidah. Dan menggabungkan antara pembahasan ushul dan furu' di satu kitab jarang dilakukan oleh para penulis kitab, padahal itu bagus, menjadikan orang yang berkecimpung di fiqh ibadah dan muamalat memiliki ilmu tentang fiqh akbar, yaitu akidah yang berada di atas metode Salaf".

📗قطف الجنى الداني (ص. ٧).


📆23 Syawwal 1441
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

13 Nov, 03:11


من قول المصنف: ولا يحيطون بشيء من علمه إلا بما شاء ...

Catatan Irsyad Hasan

12 Nov, 22:21


https://www.youtube.com/live/CfWjRaHJ5Ck?si=hRC9CC2AnbnZBBZh

Catatan Irsyad Hasan

12 Nov, 13:03


*Mutiara Faidah Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili*

Beliau menyebutkan sebuah kaidah:

*من لا يُشترط رضاه لا يُشترط حضوره*

" _Pihak yang ridlonya tidak disyaratkan, maka kehadirannya tidak disyaratkan_".

Seperti talak; suami mentalak isterinya tanpa harus ridlo isterinya, itu jatuh talak, maka tidak hadirnya isteri di hadapan suami saat talak bukanlah syarat untuk jatuh talak. Sehingga bisa saja suami mentalak sedangkan isterinya berada jauh darinya.

📝Pelajaran syarh Dalil Ath-Thalib sabtu sore 17 Rabi' Al-Awwal 1443

https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

10 Nov, 22:37


*Jagalah Alloh Maka Alloh Menjagamu [7- Akhir]*

2. Penjagaan Alloh jenis kedua, yaitu: penjagaan Alloh terhadap agama dan iman hambaNya, sehingga ia terjaga dari syubhat dan bid'ah, serta syahwat yang haram, dan ia mati berada di atas imannya yang terjaga.

Penjagaan jenis ini adalah penjagaan yang lebih utama dibandingkan jenis pertama.

Rosululloh shollallohu'alaihiwasallam menganjurkan jika seseorang ingin tidur hendaknya membaca:

بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

"Dengan nama-Mu wahai Robbku aku baringkan dan angkat sisi badanku, dan jika Engkau menahan ruhku maka rahmatilah dia, dan jika Engkau melepaskannya maka jagalah dia sebagaiman Engkau menjaga hamba-Mu yang shalih". (Muttafaq 'Alaihi).

Alloh menjaga agama orang mukmin yang menjaga batasan-batasan Alloh, dan menghalanginya dari apa saja yang bisa merusak agamanya. Bahkan bisa jadi ia tidak  merasakan sebagiannya, justru mungkin ia tidak menyukainya, sebagaiman penjagaan Alloh terhadap Nabi Yusuf 'alaihis-salam, Alloh berfirman:

كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ

"Demikianlah, agar Kami memalingkan darinya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami terpilih". (QS. Yusuf: 24).

Barangsiapa yang memurnikan agama untuk Alloh, Alloh akan palingkan dia dari kemungkaran dan kekejian dari arah yang ia tidak rasakan, dan Alloh halangi dirinya dari sebab kemaksiatan yang membinasakan.

Kadang seorang hamba berusaha ingin mendapatkan sesuatu dari dunia, berupa: bisnis, atau kekuasaan, atau yang lain, lalu Alloh menghalaginya dari keinginannya, karena tidak tergapainya keinginannya tersebut lebih baik bagi dirinya, dan ia tidak menyadarinya, padahal itu adalah karunia dari Alloh 'Azza Wa Jall.

Secara global barangsiapa yang menjaga batasan-batasan Alloh dan hak-hak-Nya, maka Alloh menjaga urusan dunia, agamanya, dan akhiratnya.

Alloh berfirman:

   اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ

"Alloh pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya". (QS. Al-Baqoroh: 257).

Alloh juga berfirman:

ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ مَوْلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَأَنَّ الْكَافِرِينَ لَا مَوْلَى لَهُمْ

"Yang demikian itu karena sesungguhnya Alloh adalah pelindung orang-orang yang beriman dan sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak mempunyai pelindung". (QS. Muhammad: 11).

📝Diambil dari:
📗جامع العلوم والحكم (ص. ٣٥٠-٣٥٢)
📕نور الاقتباس من وصية النبي صلى الله عليه وسلم لابن عباس (مجموع رسائل ابن رجب: ٣/ ١٠٤-١١٢)

📆16 Robi' Al-Awwal 1440
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

08 Nov, 22:01


https://www.youtube.com/live/stb5smKw6rk?si=Jf_1DlYQZh55flVC

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 24 bag 2, masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

08 Nov, 13:48


لمحات من المجلس السادس من درس التمييز للإمام مسلم رحمه الله

Catatan Irsyad Hasan

06 Nov, 23:19


Faidah ilmu hadits

Catatan Irsyad Hasan

05 Nov, 22:28


https://www.youtube.com/live/2tKCvi-v4r0?si=fNc3QjYw0kF01fIV

Hadits Musalsal

Catatan Irsyad Hasan

05 Nov, 06:00


*Mutiara Faidah Syaikh Sulaiman bin Salimulloh Ar-Ruhaili*

Memahami Kaidah :
حكم الحاكم يرفع الخلاف
"Hukum Hakim Mengangkat Khilaf/Perselisihan"
.

Dalam sesi tanya jawab pelajaran Syarh Dalil Ath-Thalib Kamis sore 15 Jumadal-Akhiroh 1442 beliau menjawab sebuah pertanyaan tentang kaidah di atas. Beliau memaparkan :

✔️ Jika hakim yang dimaksud ialah qodhi (seorang hakim pengadilan) maka hukum yang ia putuskan mengangkat dan menyelesaikan perselisihan dalam masalah yang ia putuskan tsb. Jadi hanya masalah tertentu yang ia sedang hadapi dan tangani. Contoh: kasus talaq antar seorang suami dan istrinya yang sedang hakim tsb tangani.

✔️ Jika hakim yang dimaksud ialah waliyul-amri /penguasa suatu negeri, lalu ia memilih suatu pendapat dalam masalah yang diperselisihkan oleh ulama. Maka tidak terlepas dari dua keadaan :

1️⃣ Masalah tsb hanya berkaitan dengan amalan individu per orangan. Maka hukum waliyul-amri dalam artian pilihan dia terhadap salah satu pendapat ulama tidaklah mengangkat khilaf sama sekali.

2️⃣ Masalah tsb berkaitan dengan maslahat 'ammah / maslahat umum. Maka hukum dan pilihan waliyul-amri terhadap salah satu pendapat ulama tidaklah mengangkat khilaf secara ilmiyahh, dalam artian khilaf tsb tetap ada secara ilmiyahh dan pendapat ulama lain yang tidak dipilih waliyul-amri tidaklah gugur begitu saja.
Tetapi pilihan waliyul-amri tsb dan itu ia jadikan keputusan untuk dijalankan, mengangkat khilaf secara amaliyyah dengan catatan khilaf tsb merupakan khilaf yang memiliki sudut pandang yang diterima.
Apa maksud mengangkat khilaf secara amaliyyah? Yakni: pendapat yang dipilih itulah yg diamalkan di tengah-tengah masyarakat luas karena berkaitan dengan maslahat umum, dan tidak boleh menampakkan ke masyarakat luas beramal dengan pendapat lain yang tidak dipilih oleh waliyul-amri.

📝Diringkas secara makna dari Pelajaran Syarh Dalil Ath-Thalib
📆Madinah 15 Jumadal-Akhiroh 1442

✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

04 Nov, 10:00


*Jika Hawa Nafsu Menguasai Hati, Maka Cara Pandang Berubah Menjadi Buruk*

Ibnu 'Aun berkata:

*إذا غلب الهوى على القلب ؛ استحسن الرجل ما كان يستقبحه*

"Jika hawa nafsu telah menguasai hati; maka orang tsb menganggap baik apa yang dulu ia pernah benci/anggap jelek".

📕 الإبانة الصغرى (٢٣١)

📅11 Jumadal-Akhiroh 1440
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

03 Nov, 05:40


Bertanya untuk beramal, bukan untuk debat kusir.

Imam al-Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya dari az-Zubair bin 'Arabi ia berkata: seseorang bertanya kepada Ibnu 'Umar radhiallahu'anhuma tentang mengusap Al Hajar Al Aswad. Maka dia berkata: "Aku melihat Rasulullah ﷺ mengusap dan menciumnya". az-Zubair berkata: Aku bertanya: "Bagaimana pandanganmu jikalau aku berdesakan atau aku gagal menggapainya?". Ibnu 'Umar menjawab: "Tempatkan pertanyaan: "Bagaimana pandanganmu" di Yaman, aku melihat Rasulullah ﷺ mengusap dan menciumnya". (HR. Al-Bukhari no. 1611).

Ibnu Rajab menjelaskan maksud pernyataan Ibnu 'Umar radhiallahu'anhuma di atas adalah: jangan jadikan tujuan utama dan perhatianmu kecuali mencontoh Nabi shallallahu'alaihiwasallam, dan tidak perlu menerka-nerka kalau tidak mampu atau sulit bagaimana, padahal hal itu belum terjadi; karena yang demikian itu kadang melemahkan keinginan bermutaba'ah; *sebab mendalami agama dan bertanya tentang ilmu itu terpuji jika untuk beramal, bukan untuk debat kusir*.

📗جامع العلوم والحكم (ص. ١٧١)

📆 1 Jumadal-Ula 1446
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

02 Nov, 05:58


ِAda apa dengan umur 60 Tahun?

Rosululloh shollallohu'alaihiwasallam bersabda:

أعذر الله إلى امرئ أخّر أجله حتى بلغه ستين سنة

"Allah telah memberi udzur sampai habis kepada seseorang dengan menangguhkan ajalnya hingga umur enam puluh tahun."

📕 صحيح البخاري (رقم ٦٤١٩).

Ibnu Hajar berkata:

" قوله: "أعذر الله" الإعذار إزالة العذر، والمعنى أنه لم يبق له اعتذار كأن يقول: لو مد لي في الأجل لفعلت ما أمرت به ... وإذا لم يكن له عذر في ترك الطاعة مع تمكنه منها بالعمر الذي حصل له فلا ينبغي له حينئذ إلا الاستغفار والطاعة والإقبال على الآخرة بالكلية "

"Sabda beliau shollalohu'alaihiwasallam: أعذر الله Al-I'dzar adalah menghapus udzur/alasan, sehingga makna hadits: ia tidak lagi punya alasan seperti berkata:" seandainya umurku dipanjangkan lagi tentu aku akan kerjakan apa yang aku diperintahkan" ... Dan jika ia tidak punya alasan lagi ketika tidak taat sedangkan ia mampu untuk taat dengan umur yang ia dapatkan, maka seketika itu tidak ada yang pantas lagi bagi dirinya kecuali istighfar, melakukan ketaatan, dan fokus menatap akhirat secara totalitas".

📔 فتح الباري (١١/ ٢٤٠).

📅16 Jumadal-Akhiroh 1440
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

02 Nov, 04:46


*Jagalah Alloh Maka Alloh Menjagamu [6]*

Kapanpun seorang hamba menyibukkan dirinya dengan ketaatan kepada Alloh, maka Alloh menjaganya di waktu itu.

Alloh menjaga orang yang menjaga batasan-batsanNya dari keburukan manusia atau jin yang ingin mengganggunya.

Alloh berfirman:
  وَمَنْ يَتَّقِ الله يجعل له مخرجا
"Barangsiapa yang bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar". (QS. Ath-Tholaq: 2).

'Aisyah Rodhiallohu'anha berkata tatkala menafsirkan ayat di atas: "Alloh melindunginya dari duka dan kegundahan dunia".

'Aisyah Rodhiallohu'anha pernah menulis surat kepada Mu'awiyah Rodhiallohu'anhu yang isinya: "jika kamu bertakwa kepada Alloh, Ia akan mencukupimu dari manusia, jika kamu takut kepada manusia mereka tidak akan mampu melindungimu dari Alloh sedikitpun".

Sebagian Salaf berkata: "barangsiapa yang bertakwa kepada Alloh, ia sungguh telah menjaga dirinya, dan barangsiapa yang menyia-nyiakan takwa kepadaNya, ia sungguh telah menyia-nyiakan dirinya, dan Alloh itu tidak membutuhkannya".

Barangsiapa yang menyia-nyiakan agama dan batasan Alloh, Ia akan menyia-nyiakannya, bahkan bisa jadi madhorot dan gangguan yang menimpanya muncul dari keluarganya sendiri, orang-orang dekatnya, dan hewan piaraanya.

Sebagian Salaf berkata: "sungguh aku bermaksiat kepada Alloh, lalu aku dapati akibatnya di akhlak pembantuku dan hewan tungganganku".

📝 Disarikan dari:
📗جامع العلوم والحكم (ص. ٣٤٩-٣٥٠)
نور الاقتباس من وصية النبي صلى الله عليه وسلم لابن عباس (مجموع رسائل ابن رجب: ٣/ ١٠١-١٠٣)

📅22 Shofar 1440
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

01 Nov, 21:58


https://www.youtube.com/live/wB1wQ57xZrc?si=_QITnk-vOssfufeZ

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 24 bagian pertama , masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

31 Oct, 11:11


Syaikh 'Abdus-Salam bin Muhammad Asy-Syuwai'ir berkata:

Ulama" itu bagaikan rembulan, sedangkan rembulan itu semakin menghadap matahari, semakin sempurna cahayanya, begitu pula Ulama", semakin mengetahui sunnah Nabi shallallahu'alaihiwasallam -dan beliau adalah cahaya yang menerangi- , sering membacanya, menghafalnya, dan mengamalkannya, maka semakin berkah ilmunya, dan semakin sempurna petunjuknya dan manfaatnya bagi manusia.

Catatan Irsyad Hasan

31 Oct, 05:16


*Memperhatikan Pendapat Yang Diamalkan Oleh Mahkamah Suatu Negeri*

Saat menjelaskan silang pendapat antara Ulama" apakah saudara mayit dapat jatah warisan dari si mayit saat ada kakek si mayit atau tidak, syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili merojihkan pendapat yang menyatakan bahwa saudara si mayit terhalangi oleh kakek si mayit, dan beliau menyebutkan sekelompok sahabat dan sebagian ulama madzahib berpendapat seperti itu, walaupun jumhur berpendapat saudara si mayit mewarisi bersamaan dengan kakek si mayit.

Namun beliau mengingakan bahwa perlu diperhatikan pendapat yang menjadi pegangan Mahkamah di suatu negeri, agar tidak membuat gaduh dalam pembagian hak² manusia di negeri tersebut.

📝 Catatan kajian syarh Dalil Thalib 5 & 6 Dzul-Qo'dah 1444.

📆13 Dzul-Qo'dah 1444
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

30 Oct, 13:02


*Orang Yang Bercanda Menikah Dihukumi Sah Nikahnya, Padahal Ia Tidak Ridlo?*

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ثَلَاثٌ جِدُّهُنَّ جِدٌّ ، وَهَزْلُهُنَّ جِدٌّ: النِّكَاحُ وَالطَّلَاقُ وَالرَّجْعَةُ

" _Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: "Ada tiga perkara yang sungguh-sungguhnya menjadi sungguh-sungguh dan candanya menjadi sungguh-sungguh pula, (yaitu): Nikah, Talaq dan Ruju'_."
HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dll.

قَالَ أَبُو عِيسَى : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ، وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ

*Abu Isa (At-Tirmidzi)* berkata: "Hadits ini hasan gharib, dan diamalkan menurut para ahli ilmu dari kalangan sahabat Nabi ﷺ dan selain mereka".

Beliau menghasankan karena adanya syawahidnya (hadits dan atsar lain yang diriwayatkan dalam masalah ini) yang sejalan dan semakna.

Syaikh *'Abdus-Salam bin Muhammad Asy-Syuwai'ir* menjelaskan kurang lebih inti maknanya:

Jikalau timbul pertanyaan: bagaimana orang yang bercanda menikah dihukumi sah nikahnya dan terjadilah ikatan nikah tsb, padahal di antara syarat orang menikah adalah ridlo, sedangkan orang yang bercanda tidak ridlo?

Maka jawabannya: memang dalam akad² muamalah disyaratkan ridlo pelaku. Namun perlu diingat bahwa قصد tujuan atau maksud dalam suatu akad itu ada dua:

1. Memaksudkan lafadl akad (قصد اللفظ)
2. Memaksudkan hasil atau akibat akad ( قصد نتيجته).

Ketika dua maksud ini terkumpul maka itulah ridlo dalam akad² muamalah , kecuali 3 hal di atas, 3 hal di atas cukup dengan قصد اللفظ maka itulah ridlo.

Maka orang yang bercanda menikah ia sengaja memaksudkan lafadl nikah, maka itulah ridlo dalam hal ini.

📝Pelajaran Syarh Dalil Ath-Thalib, Rabu Sore, 1 Rojab 1443

https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

29 Oct, 23:13


Sebatas minimnya penelitian saya, saya tidak menemukan hadits tersebut dalam shahih Muslim, begitu pula tidak ada dalam Shahih Bukhari. Ini potongan hadits panjang pada kisahnya Jabir bin Sulaim atau Sulaim bin Jabir Abu Jurai radhiallahu'anhu dalam Musnad Ahmad, Sunan Abi Dawud dan lain-lain.


https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

29 Oct, 22:46


Bimbingan skripsi Mahasiswa Prodi Ilmu Hadits

قال الإمام أحمد: الحديث إذا لم تجمع طرقه لم تفهمه ...

Catatan Irsyad Hasan

29 Oct, 22:38


https://www.youtube.com/live/8zOKMxeUdPw?si=Bpi74KTCs1murW4Z


Ralat: maaf, definisi musnad pertama yang saya bacakan yang selaras dengan ungkapan Baiquni adalah definisi al-Hakim , bukan Ibnush-Shalah . Semoga Allah mengampuni keterpelesetan lisan ini.

Catatan Irsyad Hasan

28 Oct, 10:46


*Jagalah Alloh Maka Alloh Menjagamu [5]*

Sabda Nabi shollallohu'alaihiwasallam:

يحفظك

"niscaya Ia menjagamu".

Maksudnya: barangsiapa menjaga batasan-batasan Alloh dan hak-hakNya maka Alloh akan menjaga dia; karena balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan, sebagaimana Alloh berfirman:

إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ

"jika kalian menolong (agama) Alloh, niscaya Dia akan menolong kalian". (QS. Muhammad: 7).

Penjagaan Aloh terhadap hambaNya ada dua macam:

1⃣ Berkaitan dengan maslahat duniawinya, seperti penjagaanNya terhadap badan dia, akalnya, anaknya, keluarganya, dan hartanya.

Alloh berfirman:

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di depan dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Alloh". (QS. Ar-Ro'd: 11).

Ibnu 'Abbas berkata ketika menafsirkan ayat di atas: "mereka adalah malaikat-malaikat yang menjaganya atas perintah Alloh, jika qodar datang mereka meninggalkannya". (Tafsir Ath-Thobari: 13/458).

Orang yang menjaga (batasan) Alloh pada saat dia muda dan masih kuat, maka Alloh menjaganya di saat dia sudah menua dan lemah.

Bisa jadi karena kesholihan seorang hamba, Alloh menjaga anak keturunannya setelah ia mati, sebagaimana firman Alloh:

وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا

"Dan dulu kedua orang tuanya adalah orang sholih". (QS. Al-Kahf: 82).

Kedua anak yang disebutkan dalam kisah Khidhir dan Musa dijaga oleh Alloh karena kesholihan kedua orang tuanya.

🔓 Bersambung In SyaAlloh.

📝 Disarikan dari:
📗جامع العلوم والحكم (ص. ٣٤٨-٣٤٩)
📕نور الاقتباس من وصية النبي صلى الله عليه وسلم لابن عباس (مجموع رسائل ابن رجب: ٣/ ٩٩-١٠٠)

📅9 Shofar 1440
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

27 Oct, 03:26


Jika hadits itu shahih alias valid , maka secara lazim makna yang ditunjukkannya benar.

Hadits yang valid dari segi riwayahnya tidaklah ditolak dikarenakan makna yang ditunjukkannya diklaim menyelesihi akal, atau realita, atau perkara syariat yang telah ditunjukkan oleh nash-nash Kitab dan Sunnah.

karena fikih hadits itu sejatinya mengikuti kevalidan hadits itu, bukan sebaliknya. Jika suatu hadits tidak valid, maka maknanya tidaklah dinisbatkan kepada Nabi shallallahu'laiahiwasallam walaupun makna itu benar. Kecuali apabila makna tersebut memang benar adanya dikarenakan ada hadits-hadits lain yang valid yang menunjukkannya, maka iya, tetapi ia tidak ditetatpkan dengan hadits yang dha'if.

Adapun apabila hadits itu sanadnya shahih atau valid dan memang tidak ada 'illah padanya yang menyebabkan ia turun derajat menjadi dha'if, maka secara lazim ia akan menunjukkan makna yang benar. Kesamaran atau ketidak jelasan makna hadits tersebut bagi sebagian orang bisa jadi menjadikan ia menolak hadits tersebut. padahal seharusnya yang ia lakukan adalah bertanya kepada ahli ilmu tentang makna hadits tersebut, agar dijelaskan menjadi gamblang baginya dan kerancuan yang ada dalam pikirannya hilang.

Adapun menjadikan akal-akal manusia sebagai tolak ukur utama untuk memilah milih hadits-hadits valid atau shahih sesuai apa yang mereka pahami, lalu menolak apa yang mereka tidak memahami, maka ini berbahaya, dan inilah metodenya orang menyimpang, ahli bid'ah dan zindiq.

Oleh karenanya Allah Ta'ala berfirman terkait orang-orang musyrik:

بَلْ كَذَّبُوا بِمَا لَمْ يُحِيطُوا بِعِلْمِهِ ...
"Bahkan mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya ...". (QS. Yunus: 39)

Abuz-Zinad 'Abdullah bin Dzakwan (seorang tabi'in wafat 130 H atau setelahnya) berkata:

إِنَّ السُّنَنَ وَوُجُوهَ الحَقِّ لَتَأْتِي كَثِيرًا عَلَى خِلاَفِ الرَّأْيِ، فَمَا يَجِدُ المُسْلِمُونَ بُدًّا مِنَ اتِّبَاعِهَا، مِنْ ذَلِكَ أَنَّ الحَائِضَ تَقْضِي الصِّيَامَ وَلاَ تَقْضِي الصَّلاَةَ

"Sunnah dan aspek kebenaran sering kali bertentangan dengan pendapat manusia, sehingga kaum muslimin tidak punya pilihan selain mengikuti sunnah dan kebenaran tersebut. Contohnya: wanita haid mengqadha puasanya dan tidak mengqadha shalatnya".

Maksudnya pendapat manusia bukanlah suatu timbangan, melainkan bisa salah dan bisa benar, dan hukum syariat seluruhnya benar dan tidak ada kesalahan didalamnya, tetapi ada kalanya orang yang berakal belum memahaminya dengan baik, dan siapapun yang merenungkan dan menelaahnya lebih dalam lagi maka ia akan menjadi jelas baginya.

Refrensi:
صحيح البخاري (3/ 35).
الفقيه والمتفقه (ص. 304).
الحلل الإبريزية من التعليقات البازية على صحيح البخاري (2/ 145).
قواعد فهم السنة (ص. 131- 132).
رسالة "آراء لبعض المعاصرين حول منهج المحدثين في النقد عرض ونقد".

📅 24 Rabi' al-Akhir 1446
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

26 Oct, 05:39


Permisalan Jahmiyah.
Konsekuensi perkataan mereka berujung pada penafian Rabb.

Hammad bin Zaid, salah satu tokoh Atba' Tabi'in (wafat 179 H) , pernah berkata:

Permisalan orang-orang jahmiyah seperti orang yang ditanya: "di tempatmu ada pohon kurma"?

Ia jawab: "ya".

Lalu ditanya kembali: "ia punya daun?"

Ia jawab: "Tidak".

Lalu ditanya lagi: "ia punya pelepah?"

Ia jawab: "tidak".

Lalu ia kembali ditanya: "ia punya pangkal pelepah?

Ia jawab: "tidak".

Lalu diajukan pertanyaan lanjutan: "ia punya batang?"

Ia jawab: "tidak".

Ditanya lagi: "ia punya akar"?

Dia jawab: "tidak".

Dikatakan kepada mereka: "kalau begitu tidak ada pohon kurma di tempatmu".

Hammad melanjutkan: "itulah mereka jahmiyah, ditanya: kalian punya Rabb?".

Mereka jawab: "ya".

Mereka ditanya lagi: "Rabbmu berbicara?"

Jawab mereka: "tidak".

Mereka ditanya kembali: "Ia punya tangan?".

Mereka jawab: "tidak".

Ditanya lagi: "Ia punya kaki"?

Mereka jawab: "tidak".

Ditanya kembali: "Ia punya jari?"

Mereka jawab: "tidak".

Ditanya lagi: "Ia ridha dan marah?"

Mereka berkata: "tidak".

Maka dikatakan kepada mereka: " kalau begitu kalian tidak punya Rabb".


شرح مذاهب أهل السنة (ص. ٣٣، رقم ٣٤).

📆 23 Rabi' al-Akhir 1446
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

25 Oct, 22:00


https://www.youtube.com/live/jGE5OaJo9X8?si=RROp7joNTfOxTTzI

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 23, masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

25 Oct, 09:38


Tadabbur ayat
*Orang yang mendapatkan rahmat karena al-Qur"an dan orang yang celaka karena Al-Qur"an*

Alloh Ta'ala berfirman:

(وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡآنِ مَا هُوَ شِفَاۤءࣱ وَرَحۡمَةࣱ لِّلۡمُؤۡمِنِینَ وَلَا یَزِیدُ ٱلظَّـٰلِمِینَ إِلَّا خَسَارࣰا)

"Dan Kami turunkan dari Al-Qurān (sesuatu) yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qurān itu) hanya akan menambah kerugian".
[Surat Al-Isra' 82]

Qotadah, seorang tokoh Tabi'in berkata:

لم يجالس هذا القرآن أحد إلا قام بزيادة أو نقصان، قضاء الله الذي قضى: (شِفَاۤءࣱ وَرَحۡمَةࣱ لِّلۡمُؤۡمِنِینَ وَلَا یَزِیدُ ٱلظَّـٰلِمِینَ إِلَّا خَسَارࣰا)

"Tidaklah seseorang menyertai Al-Qur"an ini kecuali ia beranjak darinya dengan tambahan atau kekurangan, ini keputusan Alloh yang telah Ia putuskan: "obat penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur`ān itu) hanya akan menambah kerugian". (Az-Zuhd li Ibn Al-Mubarok no. 788).

Al-Qur"an obat dan rahmat bagi orang yang beriman, yang membenarkan kabarnya, orang yang mengamalkannya, menjalankan perintahnya menjauhi larangannya, menjaga batasan²nya.

Namun bisa jadi bumerang bagi orang yang dlolim, yaitu orang yang mengingkarinya, mendusatakan kabarnya, dan orang yang mengabaikan perintah dan larangannya, dan tidak menjaga batasannya.

Bisa jadi dua orang sama-sama mendengar atau membaca al-Qur"an, namun berbeda hasil akhirnya, sesuai dengan bagaimana sikapnya terhadap al-Qur"an.

Inilah yang juga ditunjukkan oleh sabda Nabi shollallohu'alaihiwasallam:

القرآن حجة لك أو عليك

"Al-Qur’an adalah hujjah yang bermanfaat bagimu (kelak) atau (sebaliknya menjadi) bumerang bagimu". (HR. Muslim no. 223).

📆 10 Jumadal Akhiroh 1445
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

24 Oct, 10:40


Penulisan dan pemberian tanda baca hadis dan tahqiq teks manuskrip kitab klasik

Selama kami menempuh perkuliahan jenjang S1 di Fakultas Hadis UIM, kami belajar _kitabah al-hadits wa dlobtuh_ dalam matkul Musthalah Hadis, diantara yang kami pelajari dalam bab tersebut bagaimana dahulu para ulama menulis, menyalin dan memberikan tanda baca hadis , serta bagaimana mereka membenarkan penulisan yang salah dan memberikan catatan dsb.

Lalu manfaat dari pembelajaraan bab tersebut, sangat saya rasakan saat saya melanjutkan jenjang S2 di Fakultas yang sama di jurusan Fikih Sunnah, disaat kami belajar bagaimana mentahqiq manuskrip kitab hadis klasik pada matkul _Manahij al-Bahts_.

Terlebih saat tesis saya berupa tahqiq beberapa halaman dari manuskrip Irsyad as-Sari syarh Shahihil-Bukhari karya al-Qasthallani, maka apa yang dipelajari sebelumnya menjadi bagian dari modal besar untuk mengerjakan tesis tersebut. Ditambah kami harus membandingkan antara beberapa manuskrip kitab tersebut .

Pelajaran yang bisa diambil:

Jangan abaikan pembelajaran di jenjang yaang lebih rendah, bisa jadi itu modal besar untuk menyelesaikan tugas di jenjang yang lebih tinggi.

Pentingnya mengetahui bagaimana penulisan ulama zaman dahulu.

Pentingnya mentahqiq kitab klasik dan membandingkan manuskrip-manuskrip kitab tersebut, sehingga bisa diketahui jika ada kesalahan penulisan atau kekurangan huruf atau kalimat di salah satu manuskrip kitab tersebut.

Kemudian perlu diketahui, bahwa di prodi Ilmu Hadis STDIIS Jember pada matkul Musthalah Hadis juga dipelajari _kitabah al-hadits wa dlobthuh_, yang diampu oleh dosen-dosen yang dahulu pernah mengenyam pembelajaran tersebut di Fakultas Hadis UIM, semoga ini bermanfaat bagi para mahasiswa dalam perjalanan ilmiyah mereka.

📅 21 Rabi' al-Akhir 1446
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

24 Oct, 09:10


https://youtu.be/DCX07wKTFmY?si=BvA2h-LuaWnPRslB

Majlis / pertemuan ke 2 syarh mukadimah risalah Ibnu Abi Zaid al-Qairawani, masjid al-Bahmudah, Jember

Catatan Irsyad Hasan

22 Oct, 22:34


https://www.youtube.com/live/vkXjpnS7Lqs?si=0d1d3Q-wDPmucTtS

Hadits Marfu' dan Maqthu'

Catatan Irsyad Hasan

22 Oct, 13:43


من قول المصنف: ولا شبيه له ولا نظير

Catatan Irsyad Hasan

21 Oct, 22:28


*Edisi Baru*

*Nama sebelas istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ibunda kaum mukminin*

Al'allamah' Abdul Muhsin Al Abbad - semoga Alloh menjaga beliau- menyebutkan kalimat dalam bahasa Arab setiap hurufnya merupakan huruf awal nama-nama ibunda kaum mukminin, dan kali ini kalimat tersebut lebih mudah dipahami maknanya dan lebih ringkas daripada sebelumnya

*حجزَ صخرٌ سمْعَه*

"shokhr menahan/mengahalangi pendengarannya (dari hal yang tidak layak ) "

ح  حفصة بنت عمر
ج  جويرية بنت الحارث
ز  زينب بنت خزيمة وزينب بنت جحش
ص  صفية بنت حيي
خ  خديجة بنت خويلد
ر   رملة بنت أبي سفيان،  أم حبيبة
س  سودة بنت زمعة
م  ميمونة بنت الحارث
ع  عائشة بنت أبي بكر
ه  هند بنت أبي أمية، أم سلمة

Beliau menambahkan bahwa dua diantara mereka meninggal dunia pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih hidup:

1. Khodijah
2. Zainab bintu Khuzaimah
رضي الله عنهن

Malam jumat 13 Rojab 1438

https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

21 Oct, 11:17


*Jagalah Alloh Maka Alloh Menjagamu [4]*

Diantara sesuatu yang wajib dijaga agar terhindar dari larangan adalah lisan dan kemaluan.

Alloh berfirman:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ

"katakanlah kepada kaum mukminin: "hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka". (QS. An-Nur: 30).

Rosululloh shollallohu'alaihiwasallam bersabda:

مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الجَنَّةَ

"Barangsiapa yang menjamin bagiku sesuatu yang berada di antara kedua tulang sisi mulutnya (lisannya) dan di kedua kakinya (kemaluannya), maka aku akan menjamin baginya surga". (HR. Al-Bukhari no.6474).

[Rosululloh shollallohu'alaihiwasallam bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

"Barangsiapa beriman kepada Alloh dan Hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam". (Muttafaq 'Alaihi)].

🔓Bersambung In Sya Allah

📝Disarikan dari:
📗جامع العلوم والحكم (ص. ٣٤٧-٣٤٨)
📕نور الاقتباس من وصية النبي صلى الله عليه وسلم لابن عباس (مجموع رسائل ابن رجب: ٣/ ٩٨)
*Dengan sedikit tambahan dari penulis (dalam tanda [])*.


📅5 Shofar 1440
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

20 Oct, 07:12


https://www.youtube.com/live/oZ8qrwgNa7E?si=lxm3bquWjlcCc5HO

Catatan Irsyad Hasan

18 Oct, 21:31


https://www.youtube.com/live/Ze2_pmpGaGE?si=ZrZHt46qEAeMOBwv

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 22 masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

17 Oct, 11:28



Catatan Irsyad Hasan

15 Oct, 23:16


https://www.youtube.com/live/RYcBQNTEfBI?si=mupBRdc0rpTXJE2a

Catatan Irsyad Hasan

15 Oct, 12:08


*Jagalah Alloh Maka Alloh Menjagamu [3]*

Diantara sesuatu yang harus dijaga oleh seorang mukmin adalah kepala, hati, dan perutnya.

Menjaga kepala mencakup: menjaga mata agar tidak melihat hal yang diharamkan, menjaga telinga agar tidak mendengar hal yang diharamkan, dan menjaga lisan agar tidak berucap hal yang diharamkan.

Menjaga hati agar tidak melanjutkan keinginan mewujudkan perbuatan yang diharamkan.

[Menjaga hati agar tidak ternodai dengan noda syirik, bid'ah, dan maksiat].

[Menjaga hati dari penyakit-penyakit yang menggerogotinya; seperti: hasad dan sombong].

[Menjauhkan hati dari syubhat yang menjadi racun berbahaya bagi agamanya, menjauhkannya dari syahwat yang melemahkan keimanannya].

🔹 Menjaga perut agar tidak dimasuki makanan dan minuman haram.

Alloh berfirman:
    وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ
"Dan ketahuilah bahwa Alloh mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepadaNya". (QS. Al-Baqoroh: 235).

Alloh berfirman:
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya". (QS. Al-Isro": 36).

[Alloh berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا
"Sesungguhnya orang-orang yang makan harta anak yatim dengan cara dlolim, sebenarnya mereka menelan api ke perut mereka dan mereka akan masuk neraka". (QS. An-Nisa": 10).]

[Banyak kisah para salaf menjauhkan pendengaran mereka dari syubhat; yang demikian itu dikhawatirkan jika syubhat terdengar oleh telinga akan masuk ke hati dan sulit menangkalnya dan menawarkan racunnya].

🔓 Bersambung In SyaAlloh.

📝 Disarikan dari:
📗 جامع العلوم والحكم (ص. ٣٤٧)
📕 نور الاقتباس من وصية النبي صلى الله عليه وسلم لابن عباس (مجموع رسائل ابن رجب: ٣/ ٩٧-٩٨)
Dengan beberapa tambahan dari penulis ( *dalam tanda []* ).

📅1 Shofar 1440
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

12 Oct, 23:51


https://www.youtube.com/live/UGcJ_q4KX-g?si=ItQdD7BCur1gnb2B

"Menyuburkan keimanan dengan al-Qur"an"

Masjid al-Mursyid jember

Catatan Irsyad Hasan

12 Oct, 06:02


Sebab sebagian orang mempermasalahkan makna hadits-hadits Rasulullah shallalhu'alaihiwasallam.

Sebagian orang terlihat sering mempermasalahkan nash-nash yang datang dari Nabi shallallahu'laiahiwasallam, karena dianggap makna-maknanya tidak bisa dipahami oleh mereka. sehingga seakan-akan mayoritas nash-nash dari Nabi shallallahu'alaihiwasallam bermasalah maknanya atau tidak jelas.

Padahal tidak seperti itu hakekatnya. Namun orang itu semakin bertambah ilmu dan rasa yakinnya terhadap kebenaran/al-haq, maka potensi ia tidak memahami nash dengan baik semakin sedikit, dan sebaliknya orang yang sedikit ilmunya, atau akal dan fitrahnya telah terkontaminasi dengan bida'ahnya ahlil-kalam dan ahwa", maka hal yang jelaspun bisa menjadi bermasalah dan tidak terang baginya.

apa sebabanya? karena ia berpaling terlebih dahulu dari KItab dan Sunnah, dan mengambil penjelasan agama dari selain dua sumber ini, ujung-ujungnya ia akan menolak nash-nash tersebut.

refrensi:
📘 قواعد فهم السنة (ص. ١٠٢).

📅 9 Rabi' al-Akhir 1446
✍️https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

11 Oct, 12:36


https://www.youtube.com/live/IZ7FY5Uf-g8?si=ZzVNOI3Lh_HYV8TZ

Syarh Arba'in Nawawiyyah hadits ke 20 dan 21 , masjid Abdillah Rabbani

Catatan Irsyad Hasan

11 Oct, 02:07


https://youtu.be/kWDVz71yRIk?si=MWVDukK5GVLROn-e

Majlis/pertemuan 1 syarh mukadimah risalah Ibnu Abi Zaid al-Qairawani, masjid al bahmudah jember

Catatan Irsyad Hasan

10 Oct, 05:06


Perlu menunaikan sebab semampu mungkin serta menyerahkan dan menyandarkan segala urusan kepada Allah Ta’ala

Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata:

قال بعضهم: الالتفات إلى الأسباب شرك في التوحيد ، ومحو الأسباب أن تكون أسبابا نقص في العقل، والإعراض عن الأسباب بالكلية قدح في الشرع، ومجرد الأسباب لا يوجب حصول المسبب.

"Sebagian ulama berkata: "Hanya mengandalkan sebab adalah syirik, abai terhadap sebab adalah kecacatan berpikir, berpaling dari sebab secara total adalah pelecehan terhadap syariat, dan sekedar sebab saja tidak dapat memastikan terwujudnya akibat".

📗 مجموع الفتاوى (٨/ ٧٠).

📆 7 Rabi' Al-Akhir 1446
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

08 Oct, 23:20


Syarh Mukadimah Risalah Ibn Abi Zaid Al-Qairawani mulai malam ini insyaAllah

Catatan Irsyad Hasan

08 Oct, 22:39


https://www.youtube.com/live/sEJGNW_J8Kc?si=lHJ-L0d5CKlb6hdJ

Catatan Irsyad Hasan

07 Oct, 08:10


*Jagalah Alloh Maka Alloh Menjagamu [2]*

Diantara sesuatu yang Alloh perintahkan untuk dijaga adalah sumpah, Alloh berfirman:

وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ

"Dan jagalah sumpah kalian". (QS. Al-Maidah: 89).

Sumpah sering diucapkan oleh manusia, tetapi banyak dari mereka yang meremehkan konsekuensinya sehingga tidak menjaganya dan tidak konsisten dengannya.

Kadang sumpah mengharuskan kaffarah [1], kadang menjadikan hukum sesuatu yang disumpahi berlaku, seperti: talak dan semisalnya.

Menjaga sumpah merupakan tanda masuknya iman di hati seorang hamba.

Salaf senantiasa menjaga sumpah mereka, bahkan diantara mereka ada yang tidak bersumpah sama sekali, diantara mereka juga ada yang bersikap wara' dan berhati-hati sampai-sampai ia membayar kaffarah sumpahnya yang ia ragu apakah ia telah melanggarnya atau tidak.

Dikisahkan bahwa Imam Ahmad sesaat sebelum wafatnya berwasiat agar dibayarkan darinya kaffarah sumpah dan berkata: "aku menduga bahwa aku telah melanggar  sebuah sumpahku".

Terdapat ancaman keras bagi sumpah palsu/dusta. [2].

Seringnya bersumpah dengan nama Alloh dan bersumpah dusta/palsu dengan namaNya, itu timbul dari kejahilan tentang Alloh dan sedikitnya rasa takut kepadaNya yang  tertanam di hati.

🔓 Bersambung In Syaalloh.

📝 Disarikan dari:
📗جامع العلوم والحكم (ص. ٣٤٦)
📕نور الاقتباس من وصية النبي صلى الله عليه وسلم لابن عباس (مجموع رسائل ابن رجب: ٣/ ٩٦-٩٧)

📎Catatan:
[1] sebagaimana yang tertera di surat Al-Maidah ayat 89.
[2] Seperti hadits 'Abdulloh bin 'Amr di Shohih Al-Bukhari (6675) dan hadits Abu Umamah dan Ibnu Mas'ud di Shohih Muslim (137 dan 138) dan sahabat yang lain Rodhiallohu'anhum.


📅 28 Muharrom 1440
https://t.me/irsyadhasan_bin_isaansori4

Catatan Irsyad Hasan

06 Oct, 06:54


Live streaming kajian umum
📖 *Hak-hak Nabi صلى الله عليه وسلم*
🎙 *Ustadz DR.Irsyad Hasan, M.A.* Hafidzahullah
https://youtube.com/live/OiJObjF9sCw?feature=shared

1,480

subscribers

487

photos

5

videos