Dulu, saya pernah belajar beternak kambing. Awalnya hanya coba-coba, tapi siapa sangka perjalanan itu membawa manfaat besar dalam hidup kami. Selama bertahun-tahun, kami bisa berqurban tanpa perlu membeli hewan di luar—semuanya berasal dari peternakan sendiri. Bahkan, kami menjadikan domba dari peternakan sebagai kado kelahiran bayi di keluarga kami, digunakan untuk aqiqah. Rasanya indah sekali, ketika usaha kecil ini bisa menjadi bagian dari ibadah dan tradisi keluarga.
Tak hanya itu, peternakan ini juga membuka peluang kerja bagi orang lain. Karyawan yang kami pekerjakan membantu merawat ternak dengan penuh dedikasi, dan kami pun belajar banyak hal, mulai dari pengelolaan hingga berbagi rezeki melalui usaha ini. Namun, pandemi mengubah segalanya. Kami harus merelakan menjual kandang beserta isinya demi menyesuaikan diri dengan situasi.
Meski begitu, semangat itu tak pernah padam. Insya Allah, keinginan untuk kembali memiliki peternakan domba mulai kami rintis sedikit demi sedikit. Kali ini, bersama salah satu orang yang saya percayai, kami ingin membangun kembali usaha ini, bukan sekadar untuk berbisnis, tetapi untuk terus berbagi manfaat—melalui qurban, aqiqah, dan menciptakan keberkahan lainnya.
Ternyata, semuanya bermula dari menulis. Lewat Indscript Creative, saya belajar bahwa menulis bukan hanya tentang karya, tetapi juga tentang membuka gerbang rezeki dan peluang. Begitu pula dengan kolaborasi bersama Ammar Kaayu, yang mengajarkan bahwa kreativitas bisa diwujudkan dalam bentuk apa pun, termasuk investasi ke peternakan.
Menulis telah membawa saya pada pengalaman hidup yang luas, hingga mampu melihat setiap usaha sebagai bentuk investasi, bukan hanya materi, tetapi juga nilai dan keberkahan. Dari kata-kata, kami melangkah menuju mimpi-mimpi besar yang terus kami perjuangkan. ✨
#menulis
#berbisnis
#jalandakwah
#indscript
#ammarkaayu