Ibnu Al Iskandar @ibnu_aliskandar Channel on Telegram

Ibnu Al Iskandar

@ibnu_aliskandar


Media Tilawah Al-Qur'an dan Kajian Islam.

Ibnu Al Iskandar (Indonesian)

Selamat datang di kanal Telegram Ibnu Al Iskandar! Kanal ini dikelola oleh pengguna dengan username @ibnu_aliskandar dan menyajikan konten-konten berkualitas tentang Media Tilawah Al-Qur'an dan Kajian Islam. Ibnu Al Iskandar adalah tempat yang tepat bagi Anda yang ingin mendengarkan bacaan Al-Qur'an yang merdu dan mendalam serta memperdalam pengetahuan tentang Islam. Dengan bergabung di kanal ini, Anda akan mendapatkan akses ke berbagai rekaman tilawah Al-Qur'an dari qari terkemuka, kajian-kajian tentang ajaran Islam, serta informasi-informasi terbaru seputar kehidupan beragama. Jadi, tunggu apalagi? Bergabunglah sekarang dengan Ibnu Al Iskandar dan temukan kebijaksanaan serta kedamaian dalam mendengarkan ayat suci Al-Qur'an dan memahami ajaran Islam secara lebih mendalam.

Ibnu Al Iskandar

05 Nov, 04:22


بِسۡمِ ٱللَّهِ

📃 Tanda Orang Yang Suka Riya'
🎥 @ibnu.al.iskandar x @thesunnah_path
📂 t.me/ibnu_aliskandar

#syaikh #ustadzsyafiqrizabasalamah #ustadzkhalidbasalamah #ustadzmuhammadnuzuldzikri #kajianpadang #kajiantulungagung #kajiansunnah  #kajianbandung #kajiansurabaya  #kajianmedan  #kajianmakasar #kajianpontianak  #kajianbatam  #kajianpadang  #kajianjogja #kajianmanado  #kajianbalikpapan  #kajiankediri  #kajianlampung  #kajianmalang #kajianjakarta #kajianbandung #kajiansurabaya #kajianaceh #kajianbatam #kajianmakasar #kajianpapua #kajianjayapura #kajiansunnahjakarta #kajianjember #al #kajianriau #kajianlombok #kajianbalikapapan

Ibnu Al Iskandar

17 Oct, 13:57


Audio Murottal.

📖 Surah An-Nahl: 52-55
🎧 Abdulrahman Mossad
🎬 @ibnu.al.iskandar x @thequran_path
📂 t.me/ibnu_aliskandar

Follow: @murottal_verse

#hastagmurottal #tadabburdaily #quran #quranic #alquranmerdu #murottalmerdu #tilawah #inginsurga #tadabbur #videoislami #murottal #quranrecitation #ayatalquran #quranverses #oneminutebooster #vidgram #vidgrammurottal #alafasy #kajianalminangi #murottalmerdu

Ibnu Al Iskandar

17 Oct, 13:57


📚 Tafsir Al-Mukhtashar

51. Wahai orang-orang yang percaya kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya, janganlah kalian menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai sekutu dan orang-orang pilihan yang kalian jadikan sebagai wali (pemimpin) kalian. Karena orang-orang Yahudi hanya menjadi wali bagi para pemeluk agama mereka saja. Dan orang-orang Nasrani pun hanya menjadi wali bagi para pemeluk agama mereka saja. Sedangkan kedua golongan itu sama-sama memusuhi kalian. Barangsiapa di antara kalian menjadikan mereka sebagai walinya berarti ia termasuk ke dalam golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim karena menjadikan orang-orang kafir sebagai teman setia.

📷 @ibnu.al.iskandar x @thequran_path
📂 t.me/ibnu_aliskandar

Follow: @murottal_verse

Ibnu Al Iskandar

03 Oct, 02:58


بِسۡمِ ٱللَّهِ

📃 Penyakit Ujub
🎥 @ibnu.al.iskandar x @thesunnah_path
📂 t.me/ibnu_aliskandar

#syaikh #ustadzsyafiqrizabasalamah #ustadzkhalidbasalamah #ustadzmuhammadnuzuldzikri #kajianpadang #kajiantulungagung #kajiansunnah  #kajianbandung #kajiansurabaya  #kajianmedan  #kajianmakasar #kajianpontianak  #kajianbatam  #kajianpadang  #kajianjogja #kajianmanado  #kajianbalikpapan  #kajiankediri  #kajianlampung  #kajianmalang #kajianjakarta #kajianbandung #kajiansurabaya #kajianaceh #kajianbatam #kajianmakasar #kajianpapua #kajianjayapura #kajiansunnahjakarta #kajianjember #al #kajianriau #kajianlombok #kajianbalikapapan

Ibnu Al Iskandar

22 Sep, 03:13


Mengajak Orang Lain untuk Baik Namun Lupa Akan Diri Sendiri

Inilah sifat orang Yahudi, mereka mengajak oranga lain berbuat kebaikan. Namun sayangnya, mereka melupakan diri mereka sendiri. Mereka enggan mengamalkan apa yang mereka ucap. Padahal mereka paham isi Taurat mereka. Seorang muslim tentu tidak boleh mengikuti sikap jelek orang Yahudi tersebut. Hendaklah setiap yang berdakwah, segera mengamalkan apa yang ia dakwahkan.

Allah Ta’ala berfirman,

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?” (QS. Al Baqarah: 44).

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah menerangkan bahwa mereka -orang Yahudi- mengajak orang lain untuk beriman dan berbuat baik, namun sayangnya mereka melupakan diri mereka sendiri. Mereka sendiri meninggalkan apa yang mereka perintahkan. Padahal mereka membaca Al Kitab (Taurat). Apakah mereka tidak berpikir?

Syaikh As Sa’di juga memberikan pelajaran berharga bahwa akal itu disebut akal karena akal dapat mengerti manakah kebaikan yang membawa manfaat dan manakah sesuatu yang membawa kejelekan (dampak bahaya). Sehingga akal akan memerintahkan seseorang untuk menjadi orang pertama dalam melakukan perintah dan menjadi orang pertama pula dalam meninggalkan larangan.

Jika ada yang mengajak orang lain dalam kebaikan, namun ia sendiri tidak mengerjakannya atau melarang orang lain dari keburukan, namun ia sendiri tidak meninggalkannya, itu menunjukkan bahwa ia tidak memiliki akal dan tanda dirinya itu bodoh. Terkhusus jika ia tahu akan kebaikan dan keburukan tersebut, lalu sudah ditegakkan hujjah (argumen) atas dirinya.

Walaupun ayat ini ditujukan pada Bani Israil, namun sebenarnya isi kandungannya berlaku untuk setiap orang. Karena Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3)

Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash Shaff: 2-3).

Ayat di atas tidaklah menunjukkan bahwa jika seseorang tidak mengamalkan yang ia ilmui berarti ia meninggalkan amar maruf nahi munkar secara total. Namun ayat tersebut cuma menunjukkan ketercelaan karena seseorang meninggalkan dua kewajiban. Karena perlu dipahami bahwa manusia memiliki dua kewajiban yaitu memerintahkan (mendakwahi) orang lain dan mengajak pula diri sendiri. Jika seseorang meninggalkan salah satunya, jangan sampai ia meninggalkan yang lainnya. Yang sempurna memang seseorang melakukan kedua-duanya. Jika kedua-duanya ditinggalkan berarti itu kekurangan yang sempurna. Jika hanya menjalankan salah satunya, berarti tidak mencapai derajat pertama (derajat kesempurnaan), namun tidak tercela seperti yang terakhir (derajat ketidaksempurnaan).

Perlu diketahui pula bahwa sifat jiwa tidaklah patuh pada orang yang berkata namun tindakan nyatanya itu berbeda. Manusia akan lebih senang mengikuti orang yang mempraktekkan langsung dibanding dengan orang yang cuma sekedar berucap.

Demikian, penjelasan di atas adalah kutipan dari penjelasan Syaikh As Sa’di dalam Taisir Al Karimir Rahman, hal. 51.

Semoga bermanfaat. Moga Allah memberikan petunjuk dalam ilmu dan amal.

Diselesaikan menjelang Ashar di Pesantren Darush Sholihin, 30 Syawal 1435 H
Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Sumber https://rumaysho.com/8579-mengajak-orang-lain-untuk-baik-namun-lupa-akan-diri-sendiri.html

Ibnu Al Iskandar

14 Sep, 10:46


Audio Murottal.

📖 Surah Maryam: 88-94
🎧 Abdulrahman Mossad
🎬 @ibnu.al.iskandar x @thequran_path
📂 t.me/ibnu_aliskandar

Follow: @murottal_verse

#hastagmurottal #tadabburdaily #quran #quranic #alquranmerdu #murottalmerdu #tilawah #inginsurga #tadabbur #videoislami #murottal #quranrecitation #ayatalquran #quranverses #oneminutebooster #vidgram #vidgrammurottal #alafasy #kajianalminangi #murottalmerdu

Ibnu Al Iskandar

02 Sep, 01:57


بِسۡمِ ٱللَّهِ

📃 Orang Yang Berakal
🎥 @ibnu.al.iskandar x @thesunnah_path
📂 t.me/ibnu_aliskandar

#syaikh #ustadzsyafiqrizabasalamah #ustadzkhalidbasalamah #ustadzmuhammadnuzuldzikri #kajianpadang #kajiantulungagung #kajiansunnah #kajianbandung #kajiansurabaya #kajianmedan #kajianmakasar #kajianpontianak #kajianbatam #kajianpadang #kajianjogja #kajianmanado #kajianbalikpapan #kajiankediri #kajianlampung #kajianmalang #kajianjakarta #kajianbandung #kajiansurabaya #kajianaceh #kajianbatam #kajianmakasar #kajianpapua #kajianjayapura #kajiansunnahjakarta #kajianjember #al #kajianriau #kajianlombok #kajianbalikapapan

Ibnu Al Iskandar

18 Aug, 14:21


Makna Kemerdekaan bagi Seorang Muslim

Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Negara Indonesia, negara kita. Hari bersejarah yang selalu dikenang dan diingat oleh rakyat Indonesia. Dengan merdekanya Indonesia dari tangan penjajah, maka kita menjadi rakyat independen yang dapat bergerak bebas dan tidak terikat secara pemerintahan dengan negara lainnya.
Dalam Islam, makna kemerdekaan lebih jauh dari sekedar kemerdekaan sebuah negara dan bangsa. Dalam Islam, kemerdekaan adalah tatkala seorang hamba bebas melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala tanpa adanya suatu penghalang apa pun. Dalam Islam, kemerdekaan adalah tatkala seorang muslim tidak memiliki penghalang antara dirinya dan surga Allah Ta’ala.

Kemerdekaan terbesar adalah berlepas diri dari kesyirikan

Dalam beribadah dan melakukan ketaatan kepada Allah, seseorang muslim tidak akan dikatakan merdeka, kecuali apabila hanya beribadah kepada Allah Ta’ala dan menjauhkan diri dari kesyirikan kepada-Nya. Karena di dalam penyelewengan dan pemberian ibadah kepada selain Allah Ta’ala, sejatinya merupakan bentuk perbudakan kepada makhluk selain Allah Ta’ala. Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan mengenai hal ini. Beliau rahimahullah berkata,
العبودية لله هي حقيقة الحرية، فمن لم يتعبد له، كان عابدا لغيره
“Menjadi hamba Allah adalah kemerdekaan yang hakiki. Barangsiapa yang tidak menghamba kepada Allah, dia akan menjadi hamba kepada selain-Nya.” (Al-Majmu’ Al-Fatawa, 8: 306)

Saat seseorang berbuat kesyirikan, maka sejatinya ia bergantung dan merasa butuh kepada selain Allah Ta’ala. Ketika akan melakukan sesuatu, seringkali ia akan meminta persetujuan terlebih dahulu dari objek atau mahkluk yang ia sembah tersebut. Tidaklah ia memulai sebuah kegiatan, kecuali terlebih dahulu memberikan persembahan kepada sesembahannya tersebut.
Bahkan, tidak jarang kita temukan, sebagian dari mereka yang mengaku muslim dan beriman kepada Allah Ta’ala, justru datang dan meminta kesembuhan, kesuksesan, dan kekayaan kepada makhluk-makhluk selain Allah, yang lemah lagi tak memiliki kuasa. Sungguh, ini menunjukkan betapa kebebasan dan kemerdekaan diri orang tersebut tersandera oleh kesyirikan kepada Allah Ta’ala. Jiwanya tidak bebas dalam beribadah dan bermunajat kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman menjelaskan ketidakmampuan makhluk-makhluk tersebut di dalam mengabulkan doa dan keinginan para penyembah dan pemujanya,
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ* وَإِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوا لَهُمْ أَعْدَاءً وَكَانُوا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِينَ
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sesembahan-sesembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat), niscaya sesembahan-sesembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka.” (QS. Al-Ahqaf 5-6)
Ketahuilah wahai saudaraku, jiwa yang merdeka adalah jiwa yang bertauhid dan tunduk hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bebas dari kesyirikan dan peribadatan kepada selain Allah.

Sumber: https://muslim.or.id/95100-makna-kemerdekaan-bagi-seorang-muslim.html

📷 @ibnu.al.iskandar x @thesunnah_path
📂 t.me/ibnu_aliskandar

Follow: @murottal_verse

Ibnu Al Iskandar

13 Aug, 10:39


Audio Murottal.

📖 Surah Maryam: 95-98
🎧 Abdulrahman Mossad
🎬 @ibnu.al.iskandar x @thequran_path
📂 t.me/ibnu_aliskandar

Follow: @murottal_verse