MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN) @gusbanan Channel on Telegram

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

@gusbanan


MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)
Trainer Spiritual Prosperity | Writer | Public Speaker

- 1 Day Spiritual Prosperity Class
- Servo Prosperity Online Class

Facebook, Fanspage, Youtube, Telegram, Ig: Muhammad Nurul Banan
Website : www.gusbanan.net

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN) (English)

Are you looking to enhance your spiritual well-being and achieve prosperity in all aspects of your life? Look no further than the Telegram channel of Muhammad Nurul Banan, also known as Gus Banan. As a Trainer in Spiritual Prosperity, Writer, and Public Speaker, Gus Banan is dedicated to helping individuals like you on their journey towards spiritual enlightenment and success.

On this channel, you will have access to a wealth of valuable resources, including 1-day Spiritual Prosperity classes and Servo Prosperity Online classes. Through these classes, you will learn practical strategies and insights that will empower you to unlock your full potential and manifest abundance in your life.

Muhammad Nurul Banan, or Gus Banan, is active on various social media platforms, including Facebook, Fanspage, Youtube, Telegram, and Instagram. You can stay connected with him and receive regular updates on spiritual teachings, motivational content, and upcoming events. Additionally, you can visit his website at www.gusbanan.
et to explore more resources and information.

Join the community of like-minded individuals who are committed to personal growth, spiritual transformation, and prosperity. Let Muhammad Nurul Banan, Gus Banan, guide you on a journey towards a more fulfilling and abundant life. Embrace the power of spiritual prosperity today!

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

07 Jan, 00:10


Ya ternyata begitu banyak orang yang sebenarnya keadaan hidupnya selalu diperkosa uang.

Cewek diperkosa sekali saja banyak yang traumatik seumur hidup, lah kalau perasaan Anda diperkosa uang setiap hari, bagaimana tidak depresi akut?

Link youtube: https://youtu.be/cPCsrNUBu_c?si=si8mRQzAH9Mufx1o

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

04 Jan, 23:19


Manusia, baiknya saja buruk, apalagi buruknya?

Link youtube:

https://youtu.be/sKUJJZDvL-E?si=uJLCrwJPDkKSn_A6

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

03 Jan, 23:53


Jujur pada perasaan itu penyebab macam-macam keruwetan, termasuk ruwet duit. Emang harus diculasi.

Link: https://youtu.be/SdUs7T8rKwQ?si=-HD6E45RByz1BqVp

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

02 Jan, 22:08


Uang ada saluran channelnya di alam semesta. Ngeklik-nya?

Link: https://youtu.be/AvbSL19awWM?si=qIgbUNWyL-OCBw2C

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

31 Dec, 23:23


Ada pertolongan via hikmah, ada via uang, ada pula via azab.

Simak! Link: https://youtu.be/aL4luNs-3wU?si=P9lPfSpDULrjzTfk

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

31 Dec, 01:44


Dinafsui ya kabur lah.

Link: https://youtu.be/aqAX0Fz6RNo?si=Sp8co1FPyeyyi5_L

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

30 Dec, 01:35


Saya lagi nakal ini, ikhlas itu harus punya pamrih. Wkkk

Link: https://youtu.be/1Qmudo0MdBM?si=jJLN0iEwlt4VGPW7

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

29 Dec, 06:09


Inflasi di dunia sih sedang normal-normal saja, namun kok saya melihat kelas training Servo Prosperity ada inflasi tarif harga. Naik terus tarif harganya.

Karenanya mulai batch kali ini, kelasnya bagi-bagikan kaos eklusif ke peserta untuk seimbangkan inflasinya.

Yuk yang belum gabung, segera gabung dengan puluhan peserta lainnya, start class 01 Januari 2025.

- WA 08172302992
- klik http://bit.ly/gusmnbanan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

28 Dec, 09:38


Mental miskin ini bisa narik kekayaan.

Simak full di sini; https://youtu.be/WRnG3Dg90aw?si=1oPBS5OaBpFyc3on

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

26 Dec, 08:37


Menarik dan memudahkan rezekinya untuk hadir, tapi awas bisa menghancurkan karakter Anda. Seimbangkan‼️

Link: https://youtu.be/si43GFAyQlc?si=VZ3LLXMfTXdCK7_h

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

25 Dec, 00:44


Pajero Sport masih Anda biayai dengan level biaya mobil Panter, misalkan masih pakai solar, ya ringsek, kan? Sudah kaya masih irit, bahaya!!!

Link youtube:
https://youtu.be/HdRaKGfQIB4?si=LS6urgC8YNd2LACh

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

23 Dec, 09:41


Meta AI secerdas ini

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

23 Dec, 05:07


BRUTAL‼️
DIVONIS MISKIN, LEMAH, KORBAN

https://youtu.be/LxEK30PZFZw?si=70cQBHyn3sDemqXq

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

21 Dec, 13:09


Nah Anda amati diri Anda, kalau Anda belum pernah merasakan keadaan-keadaan begitu, dimana Anda sedang berkesadaran menghargai Allah, lalu Anda malah dikejar-kejar keberuntungan, itu artinya seumur hidup, hati Anda belum pernah temukan rasa takwa. Amit-amit!

Cuma sayang, kesadaran begitu naik-turun, kadang on kadang off. Wkkk.

Bagaimana stabil? Ya enggak bisa, karena karakter emosi memang ganti-ganti, kalau stabil apalagi permanen itu namanya robot, bukan trans emosi. Satu-satunya jalan ya mengupayakan latihan dengan kontrol diri. Dan kontrol diripun kadang on kadang off.

- Spiritial Prosperity Class
- Muhammad Nurul Nanan
- Gus Banan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

21 Dec, 13:09


PROSPERITY OF TAQWA

وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Dan kalian bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung." (Q.S. Ali 'Imran : 200)

Saya ada sahabat seorang dokter umum. Pendidikannya hanya S1 kedokteran. Dulu dia menolak keras sebagai kepala RSUD karena merasa standar pendidikannya tidak memenuhi syarat walaupun dia merasa mampu sebagai kepala RSUD.

Kini di saat dia merasa sangat tidak betah menjadi pejabat, ingin resign dan cukup buka klinik pribadi, karena dia merasakan sebagai pejabat mau tidak mau kerap harus acc kebijaksanaan yang berunsur KKN yang tidak bisa dia hindari sebab banyaknya calo-calo berkepentingan. Jelas itu tidak untuk dirinya, dia tetap konsisten menghindari uang haram, namun selalu dipaksa sistem, dia harus acc kebijaksanaan yang berunsur KKN.

Eeh saat dia ingin resign karena takutnya kepada Allaj, kini dia malah sedang diminta sebagai kepala dinas kesehatan di suatu kabupaten.

Ya begitu, yang mencapai sadar takwa akan selalu dikejar keberuntungan. Sedang sedikitpun tidak doyan, malahan dikejar terus-terusan.

Ali bin Abi Thalib berkata,

أَرَادَتْهُمُ الدُّنْيَا فَلَمْ يُرِيدُوهَا

"Dunia selalu mengarah kepada mereka, tetapi mereka tidak tertarik kepada dunia.:

وَ أَسَرَتْهُمْ فَفَدَوْا أَنْفُسَهُمْ مِنْهَا

"Dunia menangkap mereka tetapi mereka membebaskan diri darinya dengan tebusan."

Saya kerap begitu. Pernah ditawari kredit kendaraan bermotor sebuah bank konvensional dengan bunga sangat murah. Dan waktu itu saya mau ganti mobil dan masih kurang duit, tapi susah gatel ganti mobil. Karena saya pribadi masih tidak nyaman dengan bunga hutang bank, saya menolak tegas, saya pilih bank syariah walaupun prakteknya bank syariah bunganya lebih tinggi karena bagi hasil.

Saya tetap kekeh menolak tawaran banj konvensional karena sadar saya harus mengutamakan Allah dengan menghargai dan mengutamakannya-Nya. Eeh pihak bank malah ngotot menawarkan, sampai-sampai kepala cabangnya turun langsung menemui saya.

Saya pun jawab, "Saya mau terima tawarannya, tapi dengan syarat akadnya mengikuti akad saya, yang penting prinsip-prinsip kedua belah pihak tidak dirugikan."

Saya jawab begitu karena aslinya saya pakar fiqih Islam, dari dulu pun kerjaan saya makan kitab kuning, sehingga saya paham, bunga bank konvensional hanya terjebak sistem akad, diganti akadnya dengan prosedur tertentu ya unsur ribanya yang ganggu kenyamanan saya pun hilang.

Eeh saya jawab tegas begitu, dimana akad harus saya yang bikin, diiyakan dengan enteng oleh pihak bank. Mereka sendika dawuh. Jadinya saya yang keenakan, akadnya pakai akad bank syariah, bunganya rendah sekali standar bunga bank konvensional. Halalnya dapat, ringannya bunga dapat. Wkkk.

Ya begitulah, sadar menghargai Allah sehingga mau konsisten mengutamakan Allah, yang terjadi dikejar keberuntungan.

Ya rasional saja sih, rasa takwa itu rasa menghargai Allah. Kalau para ulama mengartikan rasa takwa itu rasa takut kepada Allah, saya mengartikannya sebagai rasa menghargai Allah.

Anda kalau menghargai seseorang tentu Amda akan menjaganya, baik perasaan, hubungan emosi, hingga attitude. Takwa itu rasa sadar menghargai Allah, yang muncul ya selalu rasa ingin menjaga dan menghormati-Nya, sehingga mau melakukan ini dan itu yang kira-kira tidak berkenan bagi-Nya akan muncul rasa takut, rasa enggan, ataupun rasa sungkan. Sebaliknya kalau itu disukai oleh-Nya, Anda akan dengan gemar dan senang hati melakukannya.

Tahu-tahu duit haram, diembat. Tahu-tahu istri orang, diembat. Tahu-tahu merugikan orang, diembat. Tahu-tahu dilarang, diembat. Itu namanya sedikit pun tidak hadir rasa menghargai Allah di hatinya. Kalau merasa tidak dihargai, jangankan Allah, teman Anda juga enggan respek. Apalagi ngasih keberuntungan, tidak tersinggung sudah lumayan.

Anda dihargai oleh seseorang, tentu Anda menjadi enteng menghargai balik, kan? Apa saja akan Anda berikan untuk menghargai balik kepadanya?

Begitupun Allah kalau dihargai. Karena itu disebut la'allakum tuflihûn (siapa tau Anda beruntung) kalau Anda selalu menjaga kesadaran takwa.

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

21 Dec, 06:20


Ilmu jadul saya. Dari dulu hingga kini selalu ramai. Jadi ingat Maria Ozawa

Link: https://youtu.be/bvX4Etn2L0o?si=EM7gJ6sy-pABCUKn

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

19 Dec, 22:57


❤️‍🔥Suami... centongin nasi dari periuk ke piring aja nyuruh istri. Lagi makan, mau minum air putih minta diambilin. Tapi watak kanak-kanak begitu kalau terhambat jadikan tarikan rezeki suami kendor.

Link youtube: https://youtu.be/9YEcqo56C1U?si=Ll-hhUHzB08ekqLq

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

09 Dec, 12:58


KERJA KERAS!! AWAS LOH JANGAN JADI KUDA DELMAN

Selengkapnya tonton di Channel Youtube.

Link : https://youtu.be/2DgyYFpicN0?si=tqVdddqeI65KGLmm

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

09 Dec, 10:52


SERVO PROSPERITY TRAINING CLASS BATCH 11
- By Gus Banan

Training ini adalah kelas training pemberdayaan finansial melalui basis kebutuhan biaya hidup (needs base).

Materi kelasnya sbb;

1. Illusion Money;
- Uang makin dibelanjakan, makin melimpah.
- Uang makin tidak teratur, makin datang tak terhitung
2. Shiva Mechanism
- Uang makin dirusak, makin sehat.
- Uang makin dinikmati, makin gembira
3. Servo Prosperity
- Servo prosperity uang
- Needs anti-sagging
- Spiritual servo prosperity
4. Servo Prosperity Canceller

INFO
- Durasi waktu : Lebih dari 20 hari dengan sistem sambian aktifitas sehari-hari
- Start kelas tanggal 25 Desember 2024
- Media training : Telegram dan Website

Narahubung : WhatsApp 08172302992 - Klik: http://bit.ly/gusmnbanan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

08 Dec, 12:15


Saya pernah juga kok, rajin sedekah malah ditimpuk fitnah.

Selengkapnya di sini; https://youtu.be/3zMD0AsK-Nk?si=jk8YfWx-68tMGoT3

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

07 Dec, 13:24


ANDA MAU ORANG LAIN LEBIH LEMAH ATAU LEBIH KUAT DARI ANDA

Selengkapnya di channel youtube saya.

Link : https://youtu.be/IymWJ1lufpY?si=ia8t2XwxZ10Znmo_

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

07 Dec, 08:42


Anda membenci para diktator otoriter semacam Adolf Hitler, Joseph Stalin, Pol Pot, Idi Amin, Kim Jong-un dan lainnya karena mereka dianggap jahat, terlalu kuat mengontrol orang lain.

Sesudah Indonesia mencapai orde reformasi, demokrasi Indonesia menjadi bebas, bicara apa saja bebas. Pemimpin otoriter tidak laku lagi, terjengkang.

Namun kemudian, di alam demokrasi, yang muncul sebagai si otoriter dan diktator adalah netizen. Sedikit ada orang salah bicara, salah prilaku, salah adab, netizen lah yang mengontrol dan menghakimi dengan otoriter tinggi.

Alam otoriter netizen itu baik, tidak? Ya baik lah. Karena dengan begitu, adab dan etika masih terjunjung tinggi. Dan itu berarti Adolf Hitler, Joseph Stalin, Pol Pot, Idi Amin, Kim Jong-un itu orang baik, hanya saja mereka tidak sesuai keinginan kebebasan Anda sehingga dianggap otoriter.

Itulah kenapa Tuhan bergelar Al-Qahhar (Otoriter) dan Al-Jabbâr (Diktator), karena demokrasi dan humanisme itu baik tapi ya buruk. Dan kediktoran dan keotoriteran itu buruk tapi ya baik.

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

06 Dec, 09:06


DOSA ITU MEMBUNUHMU, TAPI YA MENGHIDUPIMU

Dosa itu membebani. Sebagai pejabat Utusan Khusus Presiden, GM akhirnya mengundurkan diri, dosanya telah membebani dirinya, sekedar untuk sejahtera terima jabatan, sudah tergopoh-gopoh.

Agus Salim yang disiram air keras, sekedar untuk mampu terima donasi sukarela, dia sangat berat energinya, tergopoh-gopoh, karena dibebani oleh dosanya.

Itulah bahwa dosa menghalangi rezeki Anda.

وإنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذّنْبِ يُصِيْبُهُ

"Sungguh seseorang tertutup rezekinya dengan dosa yang diperbuatnya." (H.R. Ibn Majah & Nasai)

Namun kemarin baru saja seorang teman saya, di usia 25 tahun sudah wafat. Menurut kesaksian para tetangga dan teman-temannyanya, dia orang yang sangat baik. Menyakiti orang, mendengki orang, berkata kotor, memusuhi orang, memakan harta hartam, bahkan sekedar dosa membicarakan orang lain saja hampir tak pernah. Dia orang taat, patuh, kreatif dan cekatan di segala hal.

Listrik kalau hanya dialiri arus positif (pahala) ya mati, kan? Atau hanya dialiri arus negatif (dosa) juga mati, kan?

Demikian pula diri Anda, kurang dosa, artinya kurang aliran arus negatif, Anda mati. Anda masih bisa beetahan hidup hingga detik ini ya karena masih ada dosa yang mengalir. Kalau dosa Anda terhapus bersih, Anda mati seketika.

Dosa bagi diri Anda itu sebenarnya kebutuhan untuk bisa hidup, selayaknya arus negatif pada listrik. Dosa itu sebenarnya ya menghidupi Anda.

Ya... Anda penuh dosa itu membunuh diri Anda, namun tanpa dosa, Anda juga mati. Anda masih bertahan hidup karena stabilnya sistem pahala dan dosa di dalam diri Anda.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

06 Dec, 04:24


Di channel youtube saya tayang nanti sore ya, pukul 17.00 WIB

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

05 Dec, 11:59


ANDA MENGAMALKAN AMALAN SPIRITUAL DENGAN TEKUN, TAPI MAU DIGUNAKAN ENGGAK BISA? JAWABANNYA DISINI

Selengkapnya tonton di channel youtube saya.

Link : https://youtu.be/PJ3ZKixbqrg?si=FpHF9FMW4tyZzgkm

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

04 Dec, 10:45


SABAR!!! KOK MEMALUKAN ALLAH

Selengkapnya simak di Youtube saya, link video di kolom komentar.

Link youtube: https://youtu.be/pzVqgtUtB3Q?si=198281EpA3mR3eLg

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

03 Dec, 11:48


PEMBUNUH SISTEMATIS REZEKI ANDA

Simak selengkapnya di channel youtube saya

https://youtu.be/roqAcEySuIU?si=KD6_HCfUCqBPk7Vi

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

27 Nov, 06:54


GEMAR MEMBERI TAPI TIDAK DIHARGAI ORANG

Saya pernah masuk restoran bareng alumni kelas training saya. Waktu itu saya lah yang mengajak dia masuk resto, karena memang saya dan keluarga yang sedang lapar.

Sepanjang mengobrol, dia mengeluhkan seringnya disepelekan oleh orang-orang yang dia baiki. Dimana-mana dia memberi namun seolah pemberiannya tidak pernah menjadikan dia berharga di hati orang yang dia beri.

Saya masih diam dicurhati hal itu.

Saat selesai makan, tahu-tahu semua pesanan makanan sudah dia bayar.

"Loh kok Ibu yang bayar? Kan saya yang ngajak Ibu makan? Apalagi saya bareng keluarga saya?"

Dia menjawab, "Gus, saya ini tidak pernah mau dibayari orang, harus saya yang selalu bayari orang. Saya sudah terbiasa membayari orang dimanapun."

Di situ saya menangkap getaran hatinya. Dia membayarkan makanan saya dan keluarga bukan karena dia merasa kaya, merasa gagah sebagai orang yang bertangan di atas, tapi dia dipicu rasa tidak enak hati pada saya karena saya gurunya.

Selesai makan saya pun nyeletuk, "Nah ini yang jadikan Ibu tidak berharga di hati orang-orang yang Ibu baiki, karena Ibu ketika memberi terpicu rasa tidak enak hati."

Saya pun melanjutkan, "Orang tidak enak hati itu sekalipun tangannya di atas, namun energinya di bawah. Terpicu rasa tidak enak hati, secara energi itu menempatkan diri sebagai orang bawahan yang hanya selalu merepotkan orang. Karena merasa merepotkan orang, lalu hati Ibu memberi agar merasa berharga dan tidak lagi merepotkan."

"Kalau Ibu mau berharga, getarkan rasa berharga diri yang besar saat memberi, jangan karena tidak enak hati, tapi karena merasa diri Ibu kaya dan berduit sehingga Ibu sanggup memberi," pungkas saya.

"Ooh gitu, Gus. Iya saya tidak enakan," tanggapnya.

Saya pun melanjutkan lagi, "Ya benar memberi dengan rasa kaya bukan berarti tidak beresiko negatif. Memberi dengan rasa kaya, itu artinya Ibu sedang memberikan energi narsistik ke dalam diri karena meminta alam semesta menghargainya. Resiko buruknya jika Ibu bertemu dengan orang yang getaran narsistiknya sama, yang sama-sama memggetarkan narsisme kekayaan uang ke dalam diri. Disitu Ibu akan benturan energi lalu muncul pendengki yang membenci Ibu."

"Namun daripada getarkan perasaan tidak enak hati, mending getarkan rasa kaya, sebab kalau getarannya tidak enak hati, pemberian Ibu susah menarik penghargaan, malah menarik penyepelean. Disepelekan orang ya susah narik kelimpahan uang karena uang maunya datang gede kepada barang-barang yang berharga. Emas didatangi uang gede karena berharga, rongsokan didatangi uang recehan karena tidak begitu berharga."

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

26 Nov, 14:52


🤣🤣🤣

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

24 Nov, 13:33


Begini ngaji saya kalau lagi jadi kyai kampung.. Yg tidak bisa bahasa Jawa tidak ada translatenya 😅😅😅

Materi : Spiritual Parenting

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

24 Nov, 13:04


🤣🤣🤣

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

24 Nov, 02:46


Nah kalau Anda ingin tidak hidup dengan aura disebali dan direndahkan orang, hindarkan diri Anda dari sistem sosial yang membebani orang lain. Kalau memang tidak bisa memberikan layanan setimpal kepada orang lain ataupun pertukaran energi setara, mending mundur, ojo wani-wani.

Begitu pula di kehidupan pribadi. Kalau Anda merasa kerap disebali orang tanpa tahu sebabnya apa, coba cek diri Anda, barangkali ada bagian dari hidup Anda yang kerap membebani orang lain tanpa Anda bisa memberikan energi pertukaran setara.

Dan energi begitu bisa juga karena warisan energi DNA dari orang tua Anda. Artinya diri Anda sudah berdikari mandiri, tidak membebankan apapun kepada orang lain, namun ternyata ortu Anda gemar membebani orang lain, itu energi aura disebalinya bisa terwaris kepada Anda.

Aura disebali orang itu energi kemiskinan karena membebani orang lain itu mental meminta-minta gratis, mirip energi pengemis. Lalu cara keluarnya, bagaimana?

Energi miskin itu energi meminta sehingga membebani orang lain, kalau ingin keluar dari pusaran energi tersebut ya Anda harus mengganti dengan energi kaya.

Energi kaya itu energi membayar yakni energi menguntungkan dan menggembirakan orang lain. Gemar sedekah dengan konsisten, gemar membantu orang lain, gemar menolong, gemar melimpahi orang lain dengan keberuntungan, itu di antara jalan keluarnya.

Kekayaan itu energi gembira sehingga energinya selalu menggembirakan orang lain. Anda konsisten di frekuensi energi tersebut, ya Anda dimudahkan rezekinya. Sebaliknya energi miskin itu energi membebani orang lain, berada di pusaran energi tersebut ya rezeki Anda macet-macet.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammada Nurul Banan
- Gus Banan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

24 Nov, 01:13


AURA MENYEBALKAN DAN KEMISKINAN

Bila diri Anda banyak disebali dan direndahkan orang, itu biasanya karena sistem hidup diri Anda masih terlalu banyak membebani orang lain, entah membebani secara sosial maupun finansial.

Siapa yang tidak geram direpoti limpahan beban dari orang lain? Tentu geram, enej, jengkel, marah, benci, dan seterusnya.

Tentu limpahan beban tersebut adalah limpahan beban tanpa kompensasi setara, tanpa pertukaran energi sebanding.

Hal lumrah di tengah masyarakat Indonesia itu munculnya orang-orang yang punya obsesi mengembangkan yayasan sosial, yayasan pendidikan, yayasan keagamaan, namun tanpa rasa berdosa, mereka membebankan proyek obsesi sosialnya tersebut kepada orang lain, seolah eksistensi proyek obsesi sosialnya tersebut adalah tugas dan kewajiban semua orang sebagai tanggung jawab sosial, akhirnya tanpa rasa sungkan, tanpa malu, mereka dengan enteng minta-minta sumbangan. Mereka tidak sadar betapa hal itu sebenarnya tindakan merepotkan dan membebani orang lain. Yayasan sosialnya yayasannya sendiri, orang lain yang harus menghidupi.

Nah cara berpikir dan bertindak begitu yang disebut sistem hidupnya masih membebani orang lain.

Menjadi beban bagi orang lain, hasilnya ya diolok-olok, dicibir, direndahkan, disebali, dan seterusnya.

Kecuali Anda memang memberikan layanan setara kepada masyarakat, misalkan Anda melayani pengajian mingguan secara istiqamah kepada sekelompok masyarakat, lalu Anda punya program sosial, dan sekelompok masyarakat tersebut diminta ikut andil berpartisipasi, itu baru layak, karena disana Anda sudah berperan memberi kepada mereka. Itu saja permintaan partisipasi tersebut harus sebatas kepada kelompok masyarakat yang dilayani pengajian.

Jangankan yang model menarik sumbangan sosial tanpa pertukaran energi, pernah ada satu perusahaan, lantas aktifitas perusahaan mengganggu lingkungan sosialnya, dari hilir mudiknya karyawan, suara-suara gaduh aktifitas kerja, dan lainnya mengganggu masyarakat sekitar, namun dari pihak perusahaan tidak memikirkan program kesejahteraan masyarakat, dan malahan warung makan karyawan saja di-handle oleh perusahaan sendiri agar uang hanya berputar di dalam perusahaan. Hasilnya apa? Demo dan konflik dengan masyarakat. Itu terjadi karena bias energi membebani orang lain.

Termasuk dalam marketing penjualan, banyak yang melakukan spamming melalui telepon dan media sosial, menawar-nawarkan produk dengan ngotot. Apalagi jika penawarannya end to end, biasanya melalui whatsapp, itu sangat mengganggu orang, bikin risih. Yang begitu termasuk energi membebani orang lain.

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

23 Nov, 01:14


Sekitar 4 tahun silam saya wara-wiri ngisi di channel Ngaji Roso-nya Mas Hendra Tonik Giolistianto.

Lalu lama ga terhubung, eeh kemarin terhubung lagi, diundang di channel ini.

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

07 Nov, 06:12


Mohon doanya, untuk ibu dan istri saya, Tsamrotul Yaniah Banan take off laksanakan umrah. Sehat, selamat, mabrurah. Amin.

Ditinggal istri umrah, saya sedang ambil peran ibu rumah tangga 😁😁😁

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

04 Nov, 12:32


ORANG ZALIM BUKANNYA KUALAT MALAH MAKIN KAYA

Anda mengansumsikan kalau penjajah Belanda itu bangsa yang sangat zalim kepada bangsa kita, merampok kemerdekaan kita, menguras kekayaan bangsa kita.

Orang zalim seharusnya kualat. Lah kok bangsa Belanda sesudah menjajah Indonesia bukannya kualat tapi malahan negaranya makin kaya dan maju? Ono opo, toh?

Belanda bertindak menjajah dan menindas, namun kesadaran mereka bukan sedang berbuat zalim, kesadaran sedang mengabdi kepada bangsa dan negaranya agar menjadi bangsa besar.

Dan hasilnya apa? Mereka berbuat zalim kepada bangsa lain tapi tidak kualat. Sama saja, Indonesia dulu menguasai Timor Leste, apa kita merasa sedang mengzalimi mereka? Justru yang muncul rasa membela kehormatan bangsa Indonesia.

Nah Anda kadang menyaksikan ada wanita merebut suami orang, ada suami merebut istri orang. Bukannya mereka kualat, tapj malah makin sakinah, mawaddah wa rahmah. Itu pemicu kesadarannya sama, bukan mereka merasa sebagai pelakor ataupun pebinor, ya karena kesadarannya. Mungkin dia merasa tidak dihargai suami atau istrinya yang dulu, sehingga dia mencari suami ataupun istri orang lain yang bisa menghargainya. Dengan dia mencari pendamping orang yang bisa menghargainya, disitu kan kesadarannya sedang berusaha menghargai dan memngusahakan kebaikan untuk hidupnya.

Kadang Anda menyaksikan, itu orang pelit kok makin kaya? Ya dia tidak merasa pelit kok, dia merasa sedang mengelola uangnya dengan bijak.

Kadang Anda menyaksikan, itu orang boros kok makin kaya saja, padahal boros kan temannya setan? Dia tidak merasa sedang boros kok, dia merasa sedang hidup happy dengan uang dan kedermawananan.

Nah itu. Kalau Anda melihat orang yang zalim kepada Anda kok tidak ujung kualat, bisa jadi dia punya kesadaran berbeda, dia tidak merasa menzalimi Anda, namun merasa sedang membela harga dirinya.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

03 Nov, 11:08


Coba saya tanya, Anda yang merasa lebih enjoy berserah kepada Allah akan keselamatan rumah Anda itu Anda yang pergi dari rumah dengan menguncinya atau yang membiarkan pintunya terbuka? Tentu yang mengunci rumah itu lebih paripurna dalam temukan rasa tawakal, sekalipun mengunci rumah itu sama sekali bukan jaminan bahwa rumah Anda akan selamat dari maling.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammmad Nurul Banan
- Gus Banan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

29 Oct, 05:47


MAKIN SEDIKIT, MAKIN MELEKAT

Anak saya baru satu, Hissi Billaura Fasyarizan. Sejak naik ke kelas 6 SD, Hissi mulai saya latih mondok dengan tinggal di asrama pondok, berbaur dan beraktifitas sebagaimana santri, tidak bawa handphone, dan lainnya.

Lah ternyata ketika Hissi pulang rumah, yang kebetahan dia di rumah itu saya. Mulut saya menyuruh dia balik ke asrama pondok, tapi beda dengan hati saya.

Ya maklum, buah hati baru satu, aktifitas sekaligus hiburan saya ya dengan buah hati satu itu, lah dia tidak ada di rumah, itu yang jadikan kenapa kalau dia di rumah malahan saya yang kebetahan. Melekatnya hati saya dengan anak itu gede.

Berbeda kalau anak banyak, mungkin ketika satu di pondok, tidak di rumah, hati tidak begitu melekati, karena stok anak yang rewel di rumah masih ada.

Itu baru melepaskan anak di pesantren, belum lagi saat anak sakit, effort khawatir saya tinggi juga, ketika anak bandel effort emosi saya juga tinggi, dan seterusnya.

Itulah sesuatu yang sedikit, melekatnya hati lebih kuat. Untuk bisa lepas, effort yang dipakai jauh lebih gede.

Saya jadi sadar, uang pun begitu. Uang sedikit untuk punya hati yang zuhud justru sangat berat. Uang sedikit untuk move on dari rasa hubbud dun-yâ (melekati dunia) juga sangat berat.

Iya, uang sedikit, mau isi kuota internet saja mikir 100 kali. Pakai internet bolak-balik harus cek aplikasi untuk cek kuota, jangan-jangan cepat habis.

Melekat begitu dengan uang, bagaimana hati bisa zuhud? Bagaimana hati bisa lepas dari keterikatan cinta dunia? Tidak ngarep dikasih orang sudah beruntung.

Orang mencintai itu pasti hatinya melekat, sering keingatan, khawatirnya tinggi, cemburunya tinggi, proteksinya tinggi, egonya tinggi, dan lainnya. Uang sedikit itu hati susah melulu, pagi siang sore malam, jantungnya berdetak kencang ingat duit, bagaimana bisa let go dengan harta?

Bedakan punya uang banyak, jangankan untuk belanja, untuk sedekah saja tidak perlu banyak mikir, las los, nyah nyoh, tidak urus duit.

Pingin hatinya lekas zuhud kuat? Ayo banyakin duitmu. Duit itu thariqah suci menuju Tuhan.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

26 Oct, 07:32


KAYAMU BERMASALAH? CEK DI SINI

Ambil contoh sederhana mobil Mitsubishi Pajero Sport. Mobil ini, di Indonesia sudah distandarkan mobil menengah ke atas. Harganya lumayan mahal, pajak dan pembiayaannya lumayan tinggi, sehingga beli mobil Pajero Sport, mau tidak mau harus bersedia mengeluarkan biaya lebih tinggi.

Ini terjadi karena sudah menjadi konstitusi alam semesta, dimana makin besar nikmat Allah, makin besar pula pembiayaan hidup yang harus dikeluarkan.

مَا عَظُمَتْ نِعْمَةُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ عَلٰى عَبْدٍ إِلَّا عََظُمَتْ مُؤْنَةُ النَّاسِ عَلَيْهِ، فَمَنْ لَمْ يَحْتَمِلْ تِلْكَ الْمُؤْنَةَ، فَقَدْ عَرَّضَ نِعْمَةَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ لِلزَّوَالِ

"Nikmat Allah—'Azzâ Wa Jallâ—tidaklah besar atas seorang hamba kecuali besar pula ongkos pembiayaan manusia atasnya, barangsiapa tidak kuat menanggung ongkos biaya tersebut, maka bersiaplah nikmat tersebut untuk lenyap." (H.R. Ibn Hibbân & Ibn 'Adiy)

Andai memiliki nikmat Mitsubishi Pajero Sport, dimana nikmat tersebut lebih gede dari Toyota Avanza, maka konsitusi alam semesta akan menagih biaya pengeluaran Pajero Sport lebih gede dari Toyota Avanza.

Anda memiliki Pajero Sport tetapi Anda masih akal-akal pembiayaan mobil murah, ya Anda melanggar konstitusi alam semesta. Misal, standar minimal BBM-nya Pajero Sport itu Dexlite, lalu demi cari yang murah, Anda paksakan gunakan Solar, maka apa yang terjadi? Mesin mobilnya cepat ringsek.

Ya begitu, ketika nikmat Allah semakin besar angkanya, akan auto menuntut ongkos pembiayaan semakin mahal. Itu sudah resiko wajib. Ini kerap tidak disadari orang kaya.

Saya ada kenalan pedaganag grosiran sembako yang sudah sangat maju, melayani grosiran sembako hampir satu kabupaten. Tentu ketika nikmat bisnisnya berkembang, maka ongkosnya untuk menjalankan bisnis juga makin besar, termasuk pajak bisnisnya juga makin besar.

Dia memiliki grosiran level kabupaten, namun dia maunya pembiayaan pajak yang selevel grosiran level desa. Berkali-kali dia pun bermasalah dengan pajak karena merasa berat. Kerap mengemplang dan telat pejak.

Yang terjadi apa? Dia sakit-sakitan. Paru-paru sakit lah, jantung, ginjal, silih berganti menggerogoti. Itu karena mobil Pajero Sport dibiayai dengan ongkos Toyota Avanza.

Ada juga pemilik 3 mobil dengan sawah berhektar-hektar. Mobil terbaiknya Toyota Innova bensin. Dia menolak keras gunakan Pertamax, masih memaksa gunakan Pertalite. Dia selalu membandingkan dengan mobil Isuzu Panthernya yang mesinnya badak tapi hemat BBM apalagi cukup dengan Solar.

Bukan cuma itu, gaya hidupnya yang mewah hanya ketika beli sawah, kehidupan sehari-harinya juga serba disederhanakan, masuk restoran habis 150 ribu saja sudah merasa mahal sekali. Fasilitas rumah serba sederhana, hingga jika dia sedekah juga masih sederhana. Ya, ibarat yang berpenghasilan 3,5 juta, infaq shalat Jumat layak Rp 20.000, lah dia penghasilan 50 jutaan, infaq shalat Jumatnya setara. Ya terhitumg bakhil.

Efeknya apa, salah satu anaknya lahir punya kelainan mental yang terus saja menyerot effort biaya, effort mental, energi dan pikiran. Itu akibat mesin Pajero Sport dikasih minum Solar. Tidak sehat.

Ada juga yang cara mengelola uang seperti di atas, serba hemat, dia tidak kena musibah, tidak juga penyakit, tetapi kekayaannya makin menurun. Penghasilannya menyesuaikan pengeluaran ongkosnya yang serba hemat.

Jadi kalau Anda sudah kaya, punya penghasilan tinggi, tetapi sedekah Anda biasa-biasa saja, masih selevel umumnya penghasilan orang lain, itu mekanisme alam akan menuntut Anda untuk mempunyai pengeluaran setara dengan penghasilan Anda, entah melalui musibah, penyakit, masalah berat, ataupun lainnya.

Atau Anda sudah kaya, namun belanja Anda masih saja disederhanakan demi berhemat, itu juga sama saja Pajero Sport dibelanjakan Solar. Penyakit.

Jadi kalau ada orang naik kaya, lalu otaknya masih saja berhemat, entah hemat kedermawanan, entah hemat belanja, itu sama saja Pajero Sport dibiayai harga Solar, harus siap- siap ringsek, karena alam semesta akan mencari keseimbangannya sendiri.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

24 Oct, 04:47


MISKIN ITU KEJAHATAN, BUKAN?

Korupsi itu kejahatan karena menjadikan rakyat hidup dalam kekurangan dan penuh penderitaan.

Perampokan dan pencurian itu dikategorikan kejahatan kriminal ya karena membuat orang lain jatuh dalam penderitaan dan kesengsaraan.

Seorang istri karena saking miskinnya suami, mau belanja ke warung saja harus pusing setengah stroke karena uangnya tidak cukup.

Seorang anak karena saking miskinnya orang tua, hanya ingin sekolah harus kerja banting tulang sendiri, hanya ingin menikah harus cari biaya sendiri, hanya ingin kuliah tidak bisa tercapai karena tak ada biaya.

Seorang anak hanya bisa menahan dendam dan sakit hati karena dilahirkan bukan malahan dibiayai orang tuanya, tapi malah dia yang harus membiayai orang tuanya.

Tanya kepada para istri yang punya suami miskin, apakah mereka tidak menderita? Tanya kepada anak yang lahir dari ortu miskin, apakah mereka tidak menderita?

Saya percaya, mereka tidak hanya sengsara, tapi mereka sebenarnya sakit hati dan menyimpan dendam membara.

Kalau korupsi, perampokan dan pencurian itu kejahatan karena membuat orang lain menderita, padahal kemiskinan juga berefek serupa. Para istri sengsara, anak cucu sengsara.

Belum lagi hinaan, perendahan, bulyying, rasa minder, rasa stres, itu menjadi langganan para korban kemiskinan.

Karena miskin, jatuh cinta saja bisa habis-habisan patah hati karena ditolak mertua.

Kalau korupsi itu kejahatan, mengapa miskin itu bukan kejahatan? Eeh malah miskin kemudian dikasihani, malah dibela-bela dengan berbagai doktrin keutamaan miskin, malah diyakini miskin penyebab hisabnya ringan.

Ya miskin itu kejahatan.

وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِيْ طَالِبٍ لِابْنِهِ مُحَمّدِ بْنِ الْحَنَفِيَّةِ : يَا بُنَيَّ، إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكَ الْفَقْرَ، فَاسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْهُ، فَإِنَّ الْفَقْرَ مَنْقَصَةٌ لِلدِّينِ، مَدْهَشَةٌ لِلْعَقْلِ، دَاعِيَةٌ لِلْمَقْتِ!

Ali bin Abi Thalib berkata kepada anaknya; Muhammad bin Al-Hanafiah, "Hai anakku, sungguh aku menakutkan kefakiran terjadi atasmu, mohonlah perlindungan kepada Allah dari fakir. Sungguh fakir itu dapat menjadi penyebab kurangnya agamamu, mengguncang (meng-error-kan) akal, dan mengundang kebencian." (Kitab Nahjul Balâghah)

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

23 Oct, 12:57


🤣🤣🤣🤣🤣

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

23 Oct, 08:39


"Siapa yang mengerjakan kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan." (Q.S. An-Nahl : 97)

Cita-cita besar untuk hidup maju dan kaya, keuletan, ketabahan, kewaspadaan, inovasi, pelayanan, pengorbanan, ketaatan, taktik, penataan, dan lainnya itu adalah semua amal shaleh.

Dan kalau hidup Anda telah banyak berbuat itu, dengan auto alam semesta akan membalasnya dengan hayâtan thayyibah; hidup sejahtera, kecukupan, kaya dan mulia.

Ya karena memang sebenarnya kaya itu pahala, dan miskin itu dosa.

Lah Fir'aun dan para koruptor itu kaya, tapi kan mereka jahat dan buruk?

Kalau Anda bilang Fir'aun dan para koruptor itu kaya, namanya mata Anda itu mata matre. Lah bagaimana mungkin kekayaan dicaci maki dan dikutuk? Adanya kekayaan ya diteladani.

Sekarang Fir'aun dan para koruptor itu diteladani apa dikutuk? Kalau dikutuk itu berarti dosa. Yang namanya dosa itu miskin. Sehingga Fir'aun dan para koruptor itu orang miskin. Ya kayanya mereka hanya sebentar saja, terkutuk dan hukumannya tiada putus. Mereka pun jatuh miskin selamanya.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

23 Oct, 08:39


MISKIN ITU DOSA

Tidak bisa dinaifi, alam semesta ini menganut sistem energi kompensasi atau al-ujrah, dimana apa saja dibayar.

Dan karena ini alam material, kompensasinya ya dengan materi.

Apalagi yang sudah jelas-jelas gunakan akad transaksional, ibadah murni saja dilayani dengan kompensasi.

Shalat Dhuha dibayar rezeki lancar. Haji dan umrah dibayar dengan menghapus dosa dan kefakiran. Baca surat Al-Waqiah dibayar rezeki deras. Sedekah 1 kali, balik 10 kali lipat. Dan seterusnya.

Rasa-rasa spiritual yang pisitif juga tidak beda, dibayar dengan kompensasi materi. Rasa tawakal dibayar kecukupan. Rasa syukur dibayar pelipatgandaan rezeki. Rasa taqwa dibayar dibayar datangnya rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Dan seterusnya.

Lah kok sematre itu? Ibadah dan spiritual kok ada konsekuensi kompensasi materi? Ya karena ini alam matre, segala hal terkait dengan kompensasi materi.

Kebaikan pikiran, kebaikan sikap, kebaikan hati, kebaikan mental, kebaikan spiritual, dan semuanya dibayar dengan kompensasi materi.

Maka hati-hati, ketika rezeki Anda ruwet dan seret, itu seperti pekerja buruh yang terima bayaran kecil.

Terima bayaran kecil bisa karena si buruh pemalas, bisa karena si buruh terima kezaliman, bisa karena si buruh terlalu bodoh dan lugu, lemah dan tak bisa hargai diri. Macam-macam penyebabnya yang akhirnya si buruh terima bayaran kecil.

Karena itu kemiskinan bisa menjadi tanda bahwa kebaikan Anda masih kecil, kurang amal kebaikan, sehingga belum layak dibayar mahal. Karena tidak layak dibayar mahal, ya jadinya miskin.

Enak saja, tepuk-tepuk dada kalau miskin menjadikan hisabnya ringan, miskin itu ahli surga, miskin itu akan kaya di akhirat. Tidak begitu. Karena bisa jadi miskinnya itu karena kebaikan Anda dalam hidup tidak layak dibayar mahal.

Cita-citanya lemah, kemauannya lemah, nilai hidupnya lemah, mentalitasnya lemah, sifat amanahnya lemah, konsekuensi kerjanya lemah, ilmunya lemah, yang kuat adalah malasnya, hedonnya, turuti hawa nafsunya, angkara murkanya, permusuhannya, yang kuat adalah keluhannya, mental kerenya, mental miskinnya, mental toxicnya kepada orang lain, dan seterusnya, ya bagaimana Anda layak diberi kompensasi mahal?

Lah miskin karena kelakuan begitu, masuk akal kah untuk masuk surga dengan hisab ringan?

Kebaikan sebiji dzarrah (atom) saja Anda akan diperlihatkan balasan kebaikannya;

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (Q.S. Az-Zalzalah : 7)

Lah kalau balasan yang diperlihatkan kepada Anda ternyata bisnis bangkrut, rezeki seret, kemiskinan, utang menumpuk, dan lainnya?

Kalau itu balasan yang diperlihatkan kepada Anda, jangan kepedean dulu kalau miskin itu hisabnya ringan, karena jangan-jangan yang sedang terjadi malah sebaliknya;

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

"Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Q.S. Az-Zalzalah : 8)

Kalau balasan yang diperlihatkan adalah keburukan berupa kemiskinan, ya tentu mestinya karena yang diperbuat adalah buruk.

Tidak mungkin kan diperlihatkan balasan penjara karena Anda berbuat kebaikan? Orang dipenjara ya karena perbuatan jahat.

Kecuali Anda kena fitnah. Mungkin Anda berbuat baik lalu difitnah sehingga masuk penjara. Namun apa iya Tuhan bisa ditipu dengan fitnah sehingga orang baik akan dibalas penjara?

Nah sekarang Anda paham kan, bahwa kemiskinan itu dosa, sebab alam semesta ini menganut sistem energi kompensasi, dan apa-apa dibayar dengan kompensasi materi. Bila kompensasinya kemiskinan, ya tentu itu bayaran dari keburukan alias dosa. Maka miskin itu dosa.

Karena itu, untuk keluar dari kemiskinan, amal baik (amal shaleh) itulah jalannya. Kehindupan yang baik (hayâtan thayyibah) itu adalah kompensasi dari amal shaleh.

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

22 Oct, 07:14


UANGMU MENIPIS? BEGINI BIAR TIDAK MAMPUS SEKALIAN

Ketika uang saya di keadaan "uang menipis", justru saya akan sangat disiplin membayar. Ada tagihan ataupun kewajiban bayaran apa saja justru akan segera saya bayarkan. Sat set bayar.

Kenapa demikian? Karena rasa bakhil itu menguatnya saat uang menipis dikarenakan rasa khawatir habis, lalu memunculkan rasa "eman-eman" (sayang untuk mengeluarkan).

Jadi jebakan bakhil itu kuat sekali ketika merasa uang mulai menipis.

Sementara bakhil itu penghambat utama aliran energi uang. Tuhan mengancam orang yang bakhil akan dimudahkan ke dalam kesukaran.

وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرٰى

“Dan adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya kaya raya serta mendustakan kebaikan, maka Kami akan memudahkannya ke dalam kesukaran." (Q.S. Al-Lail : 8 - 10)

Ketika rasa bakhil ini dituruti yang akhirnya menunda dan mengenyampingkan segala kewajiban bayaran, itu seperti pasien sakit yang salah pertolongan pertama, ibarat badan demam seharusnya dikompres ES batu, karena merasa dingin malah ditolong dengan dijemur di bawah terik matahari. Salah penangan.

Uang mulai menipis kok ditolong dengan "eman-eman" membayar, sehingga kewajiban pembayaran ditunda-tunda, ujar-ujar hal itu akan menyembuhkan luka menipisnya uang, namun ternyata itu justru akan membunuh sekalian rezeki Anda. Salah pertolongan pertama.

Sebab "eman-eman" membayar di saat uang menipis itu sebenarnya adalah kebakhilan nyata. Rasa bakhil kok dituruti, ya ancamannya jelas fasanuyassiruhû lil 'ushrâ (dimudahkan ke dalam kesukaran).

Ada kisah tetangga saya, dia punya hutang hanya 5 jutaan. Kondisi keuangannya sedang menipis karena ada musibah kecelakaan motor yang sedang menimpamya.

Sesudah masalah kecelakaan motor selesai, dia masih punya sisa uang untuk bayar, karena khawatir uangnya ludes cepat, dia menunda bayar hutangnya yang 5 juta.

Yang terjadi apa? Dia bisnis, tombok melulu.

Padahal sebelum itu bisnisnya lancar-lancar saja, kulak sekian, dijual ya laris manis. Lah sesudah kejadian tersebut, dia kulakan, tapi barang jualannya dijual tak ada yang beli, jadinya kadaluarsa, dan ujung-ujungnya tombok.

Karena itu kalau sedang menipis, justru pertolongannya adalah sat set bayar. Ada tagihan listrik, bayar. Ada pajak, bayar. Ada tagihan kuota bayar. Sat set. Jangan sampai terjebak bakhil, karena kalau sudah terjebak bakhil, justru resiko keuangannya makin berat, bisa-bisa rezeki Anda mampus sekalian.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class