SENGGAMA DAN WAKTUNYA
ุฅุงุนู ูุฃุขู ุงู ููุตูุฏ ุงูุฃุนุธู ู ู ุงููุงูุญ ุงูุชุนุจุฏ ูุงูุชูุฑุจ ูุงุชุจุงุน
ุณ ูุฉ ุงูุฑุณูู ูุญุชุตูู ุงููุฏู ูุงููุณู ูุฃู ุจู ุจูุงุก ุงูุนุงู ู
ูุงูุชุธุงู ู ูุจุฑุชูู ูุฅุงูุงู ูู ุฎุฑุงุจู ูุฏุฑุงุณู ูู ุนููู ุฃุขูู ูุญูุตู
ุงุญูุตุงุฏ ุงูุง ุจูุฑุซ ุงูุจุฐุฑ ุนูู ุงูุฃุฑุถ ุงูู ูุญุฑูุซุง ูุฒุฑุนูุง
ุจุทุฑู ูููููุงุช ู ุนููู ุฉ ุนูุฏ ุงููุงูุญ ูุงูุชุธุงุฑ ุงู ูุฏุฏ ุงูู ุจุฏู
ุงูุตุงูุญ ููุฐูู ูุญูุตู ุงููุฏู ูุงููุณู ุงูุง ุจุจุซ ุจุฐุฑ
ุงูุฒูุฌ ุนูู ู ุฒุฑุนุชู ูุฒุฑุนุชู ุงููุช ูู ุญูููู ูุงู ุชุนุงูู
๏ดฟูุณุงุคู ู ุญุฑุซูู ู ูุฃุฃุชูุง ุญุฑุซู ู ุฃุขูู ุดุฆู ุช ููุฏู ูุง ูุฃููุณู ู๏ดพ
ุงู ูุฉ.
Ketahuilah bahwa tujuan utama dari pernikahan adalah untuk mengabdi, mendekatkan diri kepada Allah Swt., mengikuti sunnah Rasulullah Saw. dan melahirkan keturunan. Karena melalui pernikahan kehidupan alam ini akan lestari dan teratur.
Dan dengan meninggalkannya berarti sebuah kehancuran dan kemusnahan alam ini. Hal yang maklum, takkan bisa menuai tanpa terlebih dahulu menanam benih pada bumi, kemudian mengolah dan merawatnya melalui teori dan teknik pertanian.
Dan juga perlu waktu beberapa lama hingga buahnya menjadi siap panen. Begitupula takkan terwujud seorang anak dan keturunan tanpa terlebih dulu memasukkan sperma suami di dalam indung telur isterinya.
Allah Swt. berfirman:
ูู ูุณุงุฆู ูู ูู ูุญูุฑูุซ ูู ูู ูู ููุฃูุชูููุง ูุญูุฑุซู ูู ูู ูุข ูููู ูุดุฆูู ูู ุช ูููู ูููุฏูู ููุง
ููุฃูููู ูุณูู ูู
"Wanita-wanita kamu semua adalah ladang bagimu. Maka datangilah ladangmu itu semaumu dan kerjakanlah olehmu (amalamal yang baik) untuk dirimu sendiri." (QS. al-Baqarah ayat 223).
ูุณุจุจ ูุฒูู ูุฐู ุงู ูุฉ ุงู ุงู ูุณูู ูู ูุงููุง : ุงุงู ูุฃุฃูุช ุงููุณุงุก
ุงุจุฑุงูุช ููุงู ุฆุงุช ูู ุณ ุชูููุงุช ูู ู ุจูู ุงูุฏููู ูู ู ุฎูููู
ุจุนุฏุงู ูููู ุงู ูุฃุฃูุช ูุงุญุฏุง. ููุงูุช ุงููููุฏ: ู ุง ุงูู ุช ุงูุง ุงู ุซุงู
ุงููุจุงู ุฆ ูููุง ูุฃุฃูุชู ุนูู ููุฆุฉ ูุงุญุฏุฉ. ูุงุงู ููุฌุฏ ูู ุงูุชูุฑุงุฉ
ุงู ูู ุงุชูุงู ุชุคูุช ุงููุณุงุก ุบุฑู ุงูุฅุณ ุชููุงุก ุฏูุณ ุนูุฏ ูููุง.
ูุฃุฃูุฐุจ ูููุง ุชุนุงูู ุงููููุฏ.
Adapun sebab turunya ayat ini yaitu ketika kaum Muslimin mengatakan bahwa mereka menggauli isteri mereka dengan posisi berlutut, berdiri, terlentang, dari arah depan dan dari arah belakang.
Menanggapi pernyataan kaum Muslimin tersebut kaum Yahudi menyatakan: โTidaklah melakukan hubungan semacam itu selain menyerupai tindakan binatang, sedangkan kami mendatangi mereka dengan satu macam posisi. Sungguh telah kami temukan ajaran dalam Taurat bahwa setiap hubungan badan selain posisi isteri terlentang itu kotor di hadapan Allah." Lalu turunlah ayat di atas, Allah hendak membantah pernyataan kaum
Yahudi tersebut.