Umar Soleh Al Hamid @damufm Channel on Telegram

Umar Soleh Al Hamid

@damufm


Grup pecinta Allah Rosul dan Orang-orang Sholeh…

Da’wah Mustofa Lumajang (Indonesian)

Selamat datang di channel resmi Da’wah Mustofa Lumajang! Channel ini didedikasikan untuk berbagai informasi mengenai kegiatan dakwah Islam di Lumajang. Da’wah Mustofa Lumajang adalah komunitas dakwah yang bermula dari keinginan untuk menyebarkan ajaran Islam secara luas dan menyentuh hati umat. Di sini, Anda akan menemukan ceramah, kajian agama, serta berita terkini seputar dakwah di daerah Lumajang

Siapa sebenarnya Da’wah Mustofa Lumajang? Mereka adalah sekelompok individu yang peduli akan keberlangsungan Islam dan berusaha untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat sekitar. Melalui berbagai kegiatan dakwah, seperti ceramah, pengajian, dan kegiatan sosial, mereka berusaha untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada umat untuk lebih mendalami ajaran Islam

Apa yang bisa Anda dapatkan di channel ini? Tidak hanya informasi seputar kegiatan dakwah, tetapi Anda juga akan mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam mengenai ajaran Islam. Dengan bergabung di channel Da’wah Mustofa Lumajang, Anda akan menjadi bagian dari komunitas yang peduli akan penyebaran dakwah yang benar dan menginspirasi

Jadi, tunggu apalagi? Bergabunglah sekarang di channel resmi Da’wah Mustofa Lumajang (@damufm) dan ikuti berbagai kegiatan dakwah yang akan memberikan pencerahan bagi hati dan jiwa Anda. Mari bersama-sama memperkuat keberlangsungan Islam dan meraih keberkahan dari ajaran yang lurus. Terima kasih telah bergabung dan semoga menjadi bagian dari perjuangan dakwah yang penuh berkah!

Umar Soleh Al Hamid

01 Jan, 10:05


Channel name was changed to «Umar Soleh Al Hamid»

Umar Soleh Al Hamid

01 Jan, 06:13


Keutamaan Puasa Sehari di Bulan Haram Setara dengan Tiga Puluh Hari di Luar Bulan Haram

فَائِدَةُ صَوْمِ يَوْمٍ فِي شَهْرٍ حَرَامٍ بِثَلَاثِينَ يَوْمًا فِي غَيْرِهِ، وَعَنْهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ:
“مَنْ صَامَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مُتَتَابِعَةٍ: الْخَمِيسَ وَالْجُمُعَةَ وَالسَّبْتَ مِنْ شَهْرٍ حَرَامٍ، بَاعَدَهُ اللَّهُ مِنَ النَّارِ.”
وَفِي رِوَايَةٍ: “وَكُتِبَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ عِبَادَةُ تِسْعِمِائَةِ عَامٍ.”
ذَكَرَهُ فِي “إِحْيَاءِ عُلُومِ الدِّينِ”.
فَوَائِدُ مِنْ نَفَحَاتِ رَجَبٍ لِلْحَبِيبِ مُحَمَّدٍ الْهَدَّار.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa tiga hari berturut-turut, yaitu hari Kamis, Jumat, dan Sabtu di bulan haram, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka.”

Dan dalam riwayat lain disebutkan:
“Setiap hari (puasa tersebut) ditulis baginya pahala ibadah selama sembilan ratus tahun.”

Hal ini disebutkan dalam kitab Iḥyā’ ’Ulūm ad-Dīn.
Dikutip dari Fawā’id min Nafahāt Rajab karya al-Ḥabīb Muḥammad al-Haddār.

Umar Soleh Al Hamid

01 Jan, 03:44


Channel name was changed to «Umar Sholeh Al Hamid»

Umar Soleh Al Hamid

01 Jan, 03:44


Channel photo updated

Umar Soleh Al Hamid

12 Dec, 22:22


Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habshi said:

“It is essential for the seeker (of knowledge or spirituality) to revere his teacher. There must come a time when a cloud rains upon the heart of the teacher, and you become deeply rooted in the midst of his heart. This will envelop you and grant you something you could never achieve, no matter what you did.”

Umar Soleh Al Hamid

12 Dec, 22:21


قَالَ الحَبِيبُ عَلِي بْنُ مُحَمَّدٍ الحَبْشِيُّ:

يَنْبَغِي لِلْمُرِيدِ أَنْ يُعَظِّمَ شَيْخَهُ، وَلَابُدَّ مَا {تُمْطِرُ} سَحَابَةٌ عَلَى قَلْبِ الشَّيْخِ، فَتَحْصُلَكَ مَغْرُوزًا وَسَطَ قَلْبِهِ، فَتُغَمِّرَكَ وَتُدْرِكَ شَيْئًا مَا تَنَالُهُ وَلَوْ عَمِلْتَ مَا عَمِلْتَ!

📔 المَوَائِدُ الرَّمَضَانِيَّةُ

Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habshi berkata:
“Seorang murid harus menghormati gurunya. Akan tiba suatu saat ketika awan menurunkan hujan ke atas hati sang guru, sehingga kamu menjadi tertanam di tengah hatinya. Hal ini akan melimpahimu dan memberimu sesuatu yang tidak akan pernah kamu capai meskipun kamu berusaha sekeras apa pun!”

📔 (Jamuan Ramadan)

Umar Soleh Al Hamid

12 Dec, 22:18


It is narrated in a tradition: Whoever recites on the night of Friday the following verse: (فَلِلَّهِ الحَمْدُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ رَبُّ العَالَمِينَ ¤ وَلَهُ الكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَهُوَ العَزِيزُ الحَكِيمُ) once, and then says: O Allah, make its reward for my parents, there will remain no right of his parents upon him except that he has fulfilled it for them.

📔 (Deeds of the Day and Night, and the Reminder of the Chosen One)

Umar Soleh Al Hamid

12 Dec, 22:18


جَاءَ فِي الأَثَرِ: مَنْ قَرَأَ لَيْلَةَ الجُمُعَةِ (فَلِلَّهِ الحَمْدُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ رَبُّ العَالَمِينَ ¤ وَلَهُ الكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَهُوَ العَزِيزُ الحَكِيمُ) مَرَّةً وَاحِدَةً، ثُمَّ يَقُولُ: اللَّهُمَّ اجْعَلْ ثَوَابَهَا لِوَالِدَيَّ، لَمْ يَبْقَ لِوَالِدَيْهِ حَقًّا إِلَّا أَدَّاهُ إِلَيْهِمَا.

📔 عَمَلُ اليَوْمِ وَاللَّيْلَةِ، وَالتَّذْكِيرُ المُصْطَفَى


Diriwayatkan dalam sebuah atsar: Barang siapa yang membaca pada malam Jumat ayat berikut: (فَلِلَّهِ الحَمْدُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ رَبُّ العَالَمِينَ ¤ وَلَهُ الكِبْرِيَاءُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَهُوَ العَزِيزُ الحَكِيمُ) satu kali, kemudian dia berdoa: Ya Allah, jadikanlah pahalanya untuk kedua orang tuaku, maka tidak ada satu pun hak orang tuanya yang belum ditunaikan melainkan telah ditunaikan untuk mereka.”

📔 (Amal Hari dan Malam, serta Pengingat Rasulullah)

Umar Soleh Al Hamid

12 Dec, 15:44


“It is not fair to expect someone who has long suffered severe oppression, pain, and harm to be able to think clearly about what might happen to them after the stage of oppression, nor about the surrounding circumstances that influence the outcomes.”

“One of the psychological traits of most humans is that when pain and suffering become intense and prolonged, they seek deliverance from them regardless of the consequences that may follow.”

“Al-Tabarani narrated in al-Kabir from Ibn Mas’ud (may Allah be pleased with him), attributed to the Prophet ﷺ: (Indeed, a person will be so overwhelmed by their sweat on the Day of Judgment that they will say: ‘O Lord, relieve me, even if it means going to Hell’).”

“Note: The point here is the natural human reaction to pain and suffering. However, the Day of Judgment is a day of divine justice and retribution for the oppressed against the oppressor.”

“O the Most Gentle with His servants, we seek Your gentleness, ask for Your forgiveness, and plead for Your relief, O the One who brings relief near.”

———
Additional Explanation
The concluding note emphasizes that this narration reflects human nature in this world, where people often act hastily to escape suffering without considering the long-term consequences. However, on the Day of Judgment, Allah’s justice will prevail, ensuring that everyone receives their due recompense.

Umar Soleh Al Hamid

12 Dec, 15:44


ليسَ مِنَ الإنصافِ أنْ نتوقَّعَ مِمَّنْ طَالَهُ بَطْشُ الظُّلمِ الشَّديدِ وألَمُهُ وأذاهُ لوقتٍ طويلٍ أنْ يُحسِنَ النَّظَرَ فيما سوفَ يأتيهِ بعدَ مرحلةِ الظُّلمِ، حالَ سعيهِ إلى التخلُّصِ منهُ، ولا في الظُّروفِ المُحيطةِ المُؤثِّرةِ على المآلاتِ.

فمِنَ الطَّبائعِ النَّفسيةِ لدى غالِبِيَّةِ البَشَرِ أنَّهُم إذا اشتدَّ عليهِمُ الألمُ والتَّأذِّي وطَالَ أمدُهُما؛ فإنَّهُم يَتطلَّعونَ إلى الخلاصِ منهُما بغضِّ النَّظرِ عن مآلاتِهِمْ بعدَ ذلك.

وقدْ روى الطبرانيُّ في الكبيرِ عن ابنِ مسعودٍ رضي الله عنه أيضًا مرفوعًا: (إنَّ الرَّجلَ ليُلْجِمُهُ العَرَقُ يومَ القيامةِ فيقولُ: يا ربِّ أرِحْني ولوْ إلى النَّارِ).

ملاحظة: الشَّاهدُ هنا هو طبيعةُ البشرِ عندَ حصولِ الألمِ والتَّأذِّي، وإلَّا فيومُ القيامةِ هو يومُ العدلِ الإلهيِّ والاقتصاصِ للمظلومِ منَ الظَّالمِ.

يا لطيفًا بالعبادِ، لُطفَكَ نرجو، وعَفْوَكَ نسألُكَ، وفَرَجَكَ نطلبُ، يا قريبَ الفَرَجِ.

………
‏* قال الهيثميُّ في “مجمعِ الزوائدِ”: “رواهُ الطبرانيُّ مرفوعًا وموقوفًا بإسنادين .. ورجالُ الكبيرِ
رجالُ الصحيحِ”.
Berikut adalah terjemahan dari teks tersebut:

“Bukanlah suatu keadilan jika kita mengharapkan seseorang yang telah lama menderita akibat kekejaman dan penindasan yang berat, rasa sakit, dan penderitaannya, untuk dapat berpikir dengan baik tentang apa yang akan terjadi padanya setelah masa penindasan itu, atau dalam kondisi-kondisi sekitar yang memengaruhi akibat-akibatnya.”

“Karena salah satu sifat alami manusia pada umumnya adalah bahwa jika rasa sakit dan penderitaan semakin hebat dan berlangsung lama, mereka akan mencari jalan keluar dari keduanya tanpa memikirkan apa yang akan terjadi setelahnya.”

“Diriwayatkan oleh al-Thabrani dalam kitab al-Kabir dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu secara marfu’ (disandarkan kepada Nabi ﷺ): (Sesungguhnya seseorang pada Hari Kiamat, keringat akan membanjiri hingga meliputi dirinya, lalu dia berkata: ‘Ya Rabb, bebaskanlah aku, meskipun itu berarti ke neraka’).”

“Catatan: Poin penting di sini adalah sifat alami manusia ketika mengalami rasa sakit dan penderitaan, sementara Hari Kiamat adalah hari keadilan ilahi dan pembalasan bagi yang terzalimi atas orang yang menzaliminya.”

“Wahai Zat yang Maha Lembut kepada hamba-hamba-Nya, kami memohon kelembutan-Mu, ampunan-Mu, dan pertolongan-Mu, wahai Dzat yang dekat untuk memberikan jalan keluar.”

———
Tambahan Keterangan
Catatan akhir bahwa hadis ini menunjukkan sifat manusia di dunia, yaitu cenderung tergesa-gesa mencari solusi atas penderitaan tanpa memikirkan akibat akhirnya. Namun, di Hari Kiamat, keadilan Allah akan sempurna, sehingga setiap orang mendapatkan balasan yang sesuai.

Umar Soleh Al Hamid

12 Dec, 05:57


Menuntut ilmu tetap wajib meskipun risiko riya’ ada.Fokuslah memperbaiki niat agar ikhlas,karena ilmu bermanfaat tidak boleh ditinggalkan hanya karena takut riya’.

القرافي رحمه الله:

«الاشتغالُ بالعلمِ مأمورٌ به، مع أنّ الغالبَ في النّاسِ الرّياءُ، والنّادرَ الإخلاصُ».
(الفروق 4/106)

Al-Qarafi,
semoga Allah merahmatinya,
berkata:
“Kesibukan dalam menuntut ilmu diperintahkan, meskipun kebanyakan manusia cenderung kepada riya’ (pamer), dan hanya sedikit yang ikhlas.”
(Al-Furuq, 4/106)


Buku adalah harta paling berharga, sahabat terbaik, dan sumber ilmu serta kebahagiaan yang tak tergantikan.

الخطيب البغدادي رحمه الله:
«ومعَ ما في الكُتبِ منَ المنافعِ العَظيمةِ والمفاخرِ العظيمةِ، فهي أكرمُ مالٍ، وأَنفَسُ جمالٍ، والكتابُ آمَنُ جليسٍ، وأسرُّ أنيسٍ، وأسلمُ نديمٍ، وأفصحُ كليمٍ».
(تقييد العلم، 121)

Al-Khatib al-Baghdadi, semoga Allah merahmatinya,berkata:
“Selain manfaat besar dan keutamaan mulia yang terdapat dalam buku,
buku adalah harta paling mulia dan keindahan paling berharga.Buku adalah teman duduk yang paling aman,sahabat yang paling menyenangkan, pendamping yang paling terpercaya,dan pembicara yang paling fasih.”

(Taqyid al-‘Ilm, hal. 121)


Seeking knowledge remains obligatory, even if there is a risk of showing off. Focus on purifying your intentions to be sincere, as beneficial knowledge must not be abandoned out of fear of ostentation.

Al-Qarafi, may Allah have mercy on him, said:
“Engaging in the pursuit of knowledge is commanded, even though most people tend towards showing off, and only a few are sincere.”
(Al-Furuq, 4/106)

Books are the most valuable treasure, the best companions, and an irreplaceable source of knowledge and joy.

Al-Khatib al-Baghdadi, may Allah have mercy on him, said:
“In addition to the great benefits and noble virtues found in books, they are the most honourable of possessions and the finest of beauties. A book is the safest companion, the most delightful friend, the most reliable confidant, and the most eloquent speaker.”
(Taqyid al-‘Ilm, p. 121)

Umar Soleh Al Hamid

12 Dec, 05:47


Channel name was changed to «Dakwah Mustofa Damu Fm Lumajang»

Umar Soleh Al Hamid

12 Dec, 02:44


Channel name was changed to «PECINTA HABAIB DAN ULAMA…»

Umar Soleh Al Hamid

11 Dec, 22:23


قال حبيب الجلاب : سألت ابن المبارك : ما خيرُ ما أُعطي الإنسان؟ قال : غَريزة عقل قلت : فإن لم يكن ؟ قال : حُسن أدب قلت : فإن لم يكن ؟ قال : أخٌ شفيق يستشيره قلت : فإن لم يكن ؟ قال : صمت طويل قلت : فإن لم يكن ؟ قال : موتٌ عاجل !!

📔 تاريخ دمشق لابن عساكر جـ 32 صـ : 459

Habib Al-Jallab berkata: Aku bertanya kepada Ibnul Mubarak, “Apa karunia terbaik yang diberikan kepada manusia?” Ia menjawab, “Akal sehat bawaan.”
Aku bertanya lagi, “Jika tidak memilikinya?” Ia menjawab, “Adab yang baik.”
Aku bertanya, “Jika tidak memilikinya?” Ia menjawab, “Saudara yang penyayang untuk dimintai nasihat.”
Aku bertanya, “Jika tidak memilikinya?” Ia menjawab, “Diam yang panjang.”
Aku bertanya, “Jika tidak memilikinya?” Ia menjawab, “Kematian yang cepat.”

📔 Tārīkh Dimashq oleh Ibn Asakir, jilid 32, halaman 459.

Umar Soleh Al Hamid

11 Dec, 22:15


وقد كان بالوادي وبالربع والحمى رجال مصابيح
الوجود نجوم

“Di lembah,tempat tinggal,dan kawasan itu, terdapat orang-orang yang menjadi pelita keberadaan,bagaikan bintang-bintang.”

Umar Soleh Al Hamid

11 Dec, 22:04


من وسائل السلامة من الفتن
الالتجــاء إلى اللــه

كان أكابـر الصـحابة رضي الله عـنهم
يجعلون من الدعاء والالتجاء إلى الله
أول أسباب الوقاية من الفتن المُضِلَّة
التي عاصروها وعاصروا رموزها
في الحكم والعلم

فهذا أبو هريرة رضي الله عنه
كان يكثر من قوله في دعائه:
(اللهم لا تدركني سنة ستين ولا إمارة الصبيان)

فـاستجاب الله دعاءه ومـات عـام ٥٩ هـ

✍🏻 الحـبيب العـلامة أبوبكـر المشـهور رحمه الله تعالى
📖 الإقلــيد
ط ٢ لعام ١٤٣٤هـ_٢٠١٣م صـ٢٧
بيـارق النبـوّة والأبـوّة

Di antara cara keselamatan dari fitnah
adalah berlindung kepada Allah.

Para sahabat besar radhiyallahu ’anhum
menjadikan doa dan berlindung kepada Allah
sebagai langkah pertama untuk menjaga diri
dari fitnah yang menyesatkan
yang mereka alami pada masa mereka
beserta para tokoh dalam pemerintahan dan ilmu.

Abu Hurairah ra, misalnya,
sering berdoa:
“Ya Allah,jangan biarkan aku mencapai tahun 60 dan pemerintahan anak-anak.”
Allah mengabulkan doanya,dan beliau wafat pada tahun 59 H.
✍🏻 Habib Al-’Allamah Abu Bakar Al-Masyhur rahimahullah
📖 Kitab Al-Iqlid
Cetakan ke-2, tahun 1434 H/2013 M, halaman 27

Pesan
…Berlindung kepada Allah adalah cara terbaik menghadapi fitnah. Para sahabat, seperti Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, menjadikan doa sebagai perlindungan utama. Beliau berdoa, “Ya Allah, jangan biarkan aku mencapai tahun 60 dan pemerintahan anak-anak,” lalu wafat pada tahun 59 H, sesuai doanya.

Umar Soleh Al Hamid

11 Dec, 14:42


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
📜 حديثٌ كلَّ يومٍ
إِنْ شَاءَ اللَّهُ
١٠ / ٦ - جُمَادَى الآخِرَةِ / ١٤٤٦
الأَرْبِعَاءُ ١١ / ١٢ / ٢٠٢٤

عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
(سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ،
وَقِتَالُهُ كُفْرٌ)
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

سَنَرْحَلُ وَيَبْقَى الأَثَرُ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
📜 Hadis setiap hari
Insya Allah
10/6 – Jumadal Akhirah/1446
Rabu,11/12/2024

Dari Shobata Abdullah bin Mas’ud,
semoga Allah meridainya,berkata:
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Mencela seorang muslim adalah kefasikan,
dan memeranginya adalah kekufuran.”
(Hadis Muttafaq ‘Alaih – disepakati oleh Bukhari dan Muslim)

Kita akan pergi,tetapi jejak kita akan tetap ada

Hadis ini mengingatkan kita untuk menjaga lisan dari mencela sesama muslim karena hal itu termasuk dosa besar,serta menghindari permusuhan hingga peperangan di antara kaum muslimin, karena hal tersebut berbahaya bagi iman.

Umar Soleh Al Hamid

11 Dec, 09:23


قال الإمام القسطلاني رحمه الله تعالى:
“واجْعَلْهُ ﷺ أَمَامَكَ فِيمَا نَزَلَ بِكَ مِنَ النَّوَازِلِ، وَإِمَامَكَ فِيمَا تُحَاوِلُ مِنَ القُرُبِ وَالمَنَازِلِ.”
📔 «المواهب اللدنية» (3/607)

Imam Al-Qastalani رحمه الله berkata:
“Jadikanlah beliau ﷺ di depanmu dalam setiap ujian yang menimpamu, dan jadikanlah beliau sebagai pemimpinmu dalam segala usaha yang kamu lakukan untuk mendekatkan diri (kepada Allah) dan meraih derajat-derajat yang tinggi.”

Kutipan ini diambil dari kitab
“المواهب اللدنية” (3/607)
karya Imam Al-Qastalani yang membahas tentang keutamaan dan pengajaran dari kehidupan Rasulullah ﷺ.
Pesan inti…
Jadikan Rasulullah ﷺ sebagai petunjuk utama dalam menghadapi segala ujian hidup dan sebagai pemimpin dalam usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah serta meraih derajat yang lebih tinggi.

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

09 Dec, 11:06


Akal manusia, jika tidak diterangi dengan cahaya pengetahuan akan hakikat (kebenaran), yaitu bahwa ia adalah seorang hamba yang diciptakan oleh Sang Pencipta yang membangun langit di atasnya dan menjadikan bumi sebagai hamparan untuknya, maka ia akan kehilangan arah. Ia tidak tahu siapa yang menciptakannya, mengapa ia diciptakan, dari mana ia datang, dan ke mana ia akan kembali.

Tanpa pemahaman ini, akalnya akan menyimpang, mengikuti hawa nafsu dan syahwat, mengejar kesenangan dunia yang fana, kekuasaan yang sementara, dan keluar dari jalan yang lurus. Ia menjadi sombong dan angkuh, sebagaimana firman Allah:

(“Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya merasa cukup. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali.”) (QS. Al-‘Alaq: 6–8).

Jika saja manusia mau memahami ini, tidak ada alasan untuk sombong atau angkuh, karena kesombongan tidak akan mengantarkannya ke tempat yang baik.

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

09 Dec, 08:23


بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
📜 حديث كل يوم
إِنْ شَاءَ اللَّهُ
8 / 6 - جُمَادَى ٱلثَّانِي / 1446
ٱلْإِثْنَيْنِ 9 / 12 / 2024

عَنْ أَبِي عَبْدِ ٱلرَّحْمٰنِ عَبْدِ ٱللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ ٱللَّهُ عَنْهُ، قَالَ:
كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَىٰ رَسُولِ ٱللَّهِ صَلَّىٰ ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يُحْكِي نَبِيًّا مِنَ ٱلْأَنْبِيَاءِ، صَلَوَاتُ ٱللَّهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِمْ، ضَرَبَهُ قَوْمُهُ فَأَدْمَوْهُ، وَهُوَ يَمْسَحُ ٱلدَّمَ عَنْ وَجْهِهِ، يَقُولُ:
اللَّهُمَّ ٱغْفِرْ لِقَوْمِي فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
متفق عليه

سَـنَرْحَلُ وَيَبْقَى ٱلْأَثَرُ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
📜 Hadis Harian
Insya Allah
8/6 –Jumadal Akhir 1446
Senin,9/12/2024

Dari Abi Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud ra,beliau berkata:
Seolah-olah aku melihat Rasulullah ﷺ sedang menceritakan seorang Nabidari para Nabi,semoga salawat dan salam Allah atas mereka.Nabi itu dipukul oleh kaumnya hingga berdarah,lalu ia mengusap darah dari wajahnya sambil berkata:
‘Ya Allah,ampunilah kaumku,karena mereka tidak mengetahui.’
(Muttafaq ’alaih)

Pesan sederhana dari hadis ini:berlapang dada, bersabar,dan memaafkan meskipun diperlakukan tidak baik oleh orang lain.

Kita akan pergi, namun jejak akan tetap ada.

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

08 Dec, 11:24


قالَ الإِمامُ النَّوَوِيُّ في شَرْحِهِ على صَحِيحِ مُسْلِمٍ:
(أَجْمَعَ أَهْلُ السُّنَّةِ أَنَّهُ لا يَنْعَزِلُ السُّلْطَانُ بِالْفِسْقِ)،
ذَلِكَ لِأَنَّ ضَرَرَ الْفِتْنَةِ الَّتِي قَدْ تَنْشَأُ عَنْ عَزْلِهِ يُفَاقِ فِي الْغَالِبِ ضَرَرَ بَقَائِهِ مُتَلَبِّسًا بِالْفِسْقِ
Imam An-Nawawi dalam syarahnya atas Shahih Muslim berkata: (“Ahli Sunnah telah sepakat bahwa seorang penguasa tidak dilengserkan karena kefasikannya”), karena kerusakan akibat fitnah yang mungkin timbul dari pelengserannya biasanya lebih besar daripada kerusakan yang disebabkan oleh tetapnya ia dalam keadaan fasik.

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

08 Dec, 09:39


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
📜 حَدِيثُ كُلِّ يَوْمٍ
إِنْ شَاءَ اللَّهُ
٧ / ٦ - جُمَادَى الآخِر / ١٤٤٦
الأَحَد ٨ / ١٢ / ٢٠٢٤

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
(أَنَا وَكَافِلُ اليَتِيمِ فِي الجَنَّةِ هَكَذَا)
وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالوُسْطَى
وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا
رَوَاهُ البُخَارِي

سَنَرْحَلُ وَيَبْقَى الأَثَرُ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
📜 Hadis Harian
Insya Allah
7/6 - Jumadil Akhir, 1446 H
Ahad, 8 Desember 2024

Dari Sahal bin Sa’ad
radhiyallahu ‘anhu, berkata:
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Aku dan orang yang mengasuh anak yatim berada di surga seperti ini.
Lalu beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah, serta merenggangkan keduanya.
(Hadis diriwayatkan oleh Bukhari).

Kita akan pergi, tetapi jejak amal akan tetap abadi.

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

08 Dec, 09:25


فائدة ((دعاء لسعة الرزق وقضاء الدين))

هٰذا الدُّعاءُ كَتَبَهُ الحَبِيبُ عبدُ اللهِ بنُ عَلوِي الحَدَّادِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، لَمَّا طَلَبَ مِنهُ بَعضُ تَلامِذَتِهِ دُعَاءً لِسَعَةِ الرِّزْقِ وَقَضَاءِ الدَّينِ.
إذَاعَةُ حَاوِي الخَيرَاتِ:
(فَائِدَةٌ) عَن سَيِّدِنَا الحَبِيبِ العَلَّامَةِ الحَبِيبِ عبدِ اللهِ بنِ عَلوِي بنِ مُحَمَّد الحَدَّادِ نَفَعَنَا اللهُ بِهِ، لَمَّا طَلَبَ مِنهُ بَعضُ تَلامِذَتِهِ دُعَاءً لِسَعَةِ الرِّزْقِ وَقَضَاءِ الدَّينِ كَتَبَ لَهُ هٰذَا الوِردَ:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيمِ، حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ، إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، آمَنتُ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَاليَومِ الآخِرِ وَبِالقَدَرِ خَيرِهِ وَشَرِّهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ.
اللَّهُمَّ اكفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعصِيَتِكَ، وَبِفَضلِكَ عَمَّن سِوَاكَ، أَسْأَلُكَ رِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا صَالِحًا، وَأَسْأَلُكَ العَافِيَةَ فِي الدُّنيَا وَالآخِرَةِ، وَالوَفَاةَ عَلَى الإِسْلَامِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
يُقَالُ صَبَاحًا وَمَسَاءً.
انْتَهَى، وَاللهُ أَعْلَمُ.

Keutamaan (Doa untuk Kelapangan Rezeki dan Pelunasan Utang):

Doa ini ditulis oleh Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad radhiyallahu ’anhu ketika sebagian muridnya memintanya sebuah doa untuk kelapangan rezeki dan pelunasan utang.

Dikutip dari “Iza’ah Hawi Al-Khairat”:

(Keterangan): Dari Sayyiduna Habib Al-Allamah Habib Abdullah bin Alawi bin Muhammad Al-Haddad (semoga Allah memberikan manfaat kepada kita melalui beliau), ketika beberapa muridnya meminta doa kelapangan rezeki dan pelunasan utang, beliau menuliskan wirid berikut untuk mereka:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Cukuplah Allah bagiku, dan Dia adalah sebaik-baik pelindung. Sungguh, kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali. Apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi, tiada kekuatan kecuali dengan Allah. Aku beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, serta takdir yang baik maupun yang buruk. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki yang halal agar aku tidak membutuhkan yang haram, dengan ketaatan kepada-Mu agar aku tidak bermaksiat kepada-Mu, dan dengan keutamaan-Mu agar aku tidak bergantung pada selain-Mu. Aku memohon kepada-Mu rezeki yang baik dan amal yang saleh, serta aku memohon kepada-Mu kesehatan di dunia dan akhirat, dan wafat dalam Islam, wahai Yang Maha Pengasih di antara para pengasih.

Wirid ini dianjurkan dibaca pada pagi dan sore hari.

Selesai, dan Allah Maha Mengetahui.

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

08 Dec, 07:02


Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Kalender / Hari Ahad
6 Jumadil Akhir 1446 H
8 Desember 2024 M

“Hadis Hari Ini”
Dari Abdullah bin Ja’far radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Ketika berita wafatnya Ja’far sampai, Rasulullah ﷺ bersabda: (Buatlah makanan untuk keluarga Ja’far, karena telah datang kepada mereka sesuatu yang menyibukkan mereka).
(HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

“Masalah”
Disunnahkan bagi tetangga si mayit dan kerabat jauh untuk membuatkan makanan bagi keluarga si mayit yang cukup untuk sehari semalam, dan mereka dianjurkan untuk mendesak keluarga mayit agar makan, karena kesedihan biasanya menghalangi mereka, yang dapat melemahkan tubuh mereka dan menghilangkan nafsu makan.

Tidak sepatutnya keluarga si mayit dibebani untuk menyediakan makanan dan menjamu orang-orang yang datang, seperti yang sering terjadi di masyarakat, terutama jika mereka tidak cukup mampu. Karena mereka telah sibuk dengan kesedihan mereka, maka janganlah kita menyibukkan mereka dengan urusan menjamu tamu. Sebaliknya, lebih dianjurkan bagi orang lain untuk membuatkan makanan bagi mereka, sebagaimana ditunjukkan dalam hadis di atas (Buatlah makanan untuk keluarga Ja’far…).

Namun, jika ada tamu yang datang dari tempat jauh, maka mereka harus dijamu sesuai kemampuan. Jika keluarga mayit mampu, mereka dapat menjamu; jika tidak, orang lain yang mampu dianjurkan untuk menjamu tamu tersebut, yang lebih baik agar tidak menyibukkan keluarga mayit. Sebab, menjamu tamu umumnya lebih disyariatkan pada saat kegembiraan, bukan pada kesedihan. Maka, tidak dianjurkan bagi keluarga mayit untuk menyiapkan jamuan.

Bahkan, jika makanan tersebut dibuat dari harta warisan si mayit, sedangkan ada ahli waris yang masih anak-anak, maka haram hukumnya membuat makanan dari harta tersebut. Haram pula bagi siapa saja yang mengetahuinya untuk memakan makanan tersebut. Terdapat banyak hadis dan nash yang mencela kebiasaan membebani keluarga mayit untuk menyediakan makanan.

📋 Disusun oleh: Ribath al-Haddar untuk Ilmu Syariah (di Taiz).

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

08 Dec, 07:02


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

التَّقْوِيمُ / يَوْمُ الأَحَدِ
٦ / جُمَادَى الآخِرَةِ / ١٤٤٦هـ
٨ / دِيسَمْبَر / ٢٠٢٤م

“حَدِيثُ الْيَوْمِ”
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ- قَالَ: لَمَّا جَاءَ نَعْيُ جَعْفَرٍ … قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ-: (اصْنَعُوا لِآلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا، فَقَدْ أَتَاهُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ).
رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَأَبُو دَاوُدَ وَابْنُ مَاجَةَ.

“مَسْأَلَةٌ”
يُسْتَحَبُّ لِجِيرَانِ الْمَيِّتِ وَالأَبَاعِدِ مِنْ قَرَابَتِهِ: صُنْعُ طَعَامٍ لِأَهْلِ الْمَيِّتِ يُشْبِعُهُمْ يَوْمَهُمْ وَلَيْلَتَهُمْ، وَأَنْ يُحَلِّفُوا عَلَيْهِمْ فِي الأَكْلِ؛ لأَنَّ الْحُزْنَ يَمْنَعُهُمْ فَيُضْعِفُهُمْ، وَيَمْنَعُ رَغْبَتَهُمْ مِنَ الأَكْلِ.

وَلَا يَنْبَغِي أَنْ يُطَالَبَ أَهْلُ الْمَيِّتِ بِصُنْعِ الطَّعَامِ وَضِيَافَةِ النَّاسِ إِلَيْهِ، كَمَا هُوَ حَاصِلٌ عِنْدَ كَثِيرٍ مِنَ النَّاسِ، خُصُوصًا إِذَا لَمْ يَكُونُوا أَغْنِيَاءَ بِمَا فِيهِ الْكَفَايَةُ؛ لأَنَّ أَهْلَ الْمَيِّتِ عِنْدَهُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ مِنَ الْحُزْنِ، فَلَا نَشْغَلْهُمْ بِالْعَمَلِ وَالضِّيَافَةِ، وَإِنَّمَا الْمُسْتَحْسَنُ أَنْ يَصْنَعَ النَّاسُ لَهُمْ طَعَامًا؛ كَمَا دَلَّ عَلَيْهِ الْحَدِيثُ السَّابِقُ (اصْنَعُوا لِآلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا …).

نَعَمْ؛ مَنْ جَاءُوا مِنْ أَمَاكِنَ بَعِيدَةٍ .. فَيَنْبَغِي إِسْتِضَافَتُهُمْ وَإِكْرَامُهُمْ قَدْرَ الْمُسْتَطَاعِ، فَيُكْرِمُهُمْ وَيُضَيِّفُهُمْ: أَهْلُ الْمَيِّتِ إِذَا قَدَرُوا، أَوْ يُضَيِّفُهُمْ أَحَدٌ مِنْ غَيْرِ أَهْلِ الْمَيِّتِ إِذَا كَانَ مُسْتَطِيعًا وَهُوَ الأَفْضَلُ؛ لِكَيْ لَا يُشْغِلُوا أَهْلَ الْمَيِّتِ، وَالضِّيَافَةُ إِنَّمَا تُشْرَعُ غَالِبًا فِي السُّرُورِ لَا فِي الشُّرُورِ، فَلَا يُسْتَحْسَنُ مِنْ أَهْلِ الْمَيِّتِ صُنْعُهَا.

بَلْ إِذَا كَانَ صُنْعُ الطَّعَامِ مِنْ تَرِكَةِ الْمَيِّتِ وَكَانَ هُنَالِكَ مِنَ الْوَرَثَةِ أَوْلَادٌ صِغَارٌ: فَإِنَّهُ يَحْرُمُ صُنْعُ الطَّعَامِ مِنَ التَّرِكَةِ، وَيَحْرُمُ عَلَى مَنْ عَلِمَ ذَلِكَ: أَنْ يَأْكُلَ مِنْهَا، وَقَدْ وُرِدَتْ عِدَّةُ أَحَادِيثَ وَنُصُوصٍ فِي ذَمِّ تَكْلِيفِ أَهْلِ الْمَيِّتِ بِنَصْعِ الطَّعَامِ.

📋 تَقْدِيمٌ: رِبَاطُ الْهَدَّارِ لِلْعُلُومِ الشَّرْعِيَّةِ بِـ(تَعِزِّ).

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

08 Dec, 03:25


دعاء دخول السوق مع رفع الصوت
قال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم:

«مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، كَتَبَ اللهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ، وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ، وَبَنَى لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»

أخرجه الإمام أحمد في “المسند”
• قال الإمام الغزاليُّ رحمه الله في “الإحياء”: “وكان ابنُ عمرَ وسالمُ بنُ عبد الله ومحمَّدُ بنُ واسعٍ وغيرُهم يدخلونَ السُّوقَ قاصدين لنيل فضيلة هذا الذِّكر”.

المراجع:
• «الفتح المبين» للإمام ابن حجر الهيتمي (ص 586)
• «مفتاح الفلاح» لابن عطاء الله السكندري (ص 17)
• «مصباح الظلام» للجرداني (ص 47)
• «إحياء علوم الدين» (2/159)
• «الأذكار» للإمام النووي (ص 491)

Doa Ketika Masuk Pasar:

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa masuk pasar lalu mengucapkan: ‘Lā ilāha illallāh, waḥdahū lā syarīka lah, lahul-mulku walahul-ḥamdu, yuḥyī wa yumītu, wa huwa ḥayyul lā yamūtu, biyadihil-khayr, wa huwa ‘alā kulli syay`in qadīr’ (Tiada Tuhan selain Allah, yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan, dan milik-Nya segala pujian, yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Hidup yang tidak akan mati, di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu), maka Allah akan mencatat baginya sejuta kebaikan, menghapuskan darinya sejuta keburukan, mengangkatnya sejuta derajat, dan membangunkan untuknya rumah di surga.”*

(HR. Ahmad dalam Musnadnya)

Penjelasan dalam Kitab:
1. Imam Ghazali dalam “Iḥyā’ ‘Ulūm ad-Dīn”:
Imam Ghazali menjelaskan bahwa beberapa sahabat seperti Ibnu Umar, Salim bin Abdullah, dan Muhammad bin Wasi’ secara rutin pergi ke pasar bukan untuk berdagang, tetapi untuk memperoleh pahala dengan membaca doa tersebut.
2. Referensi Kitab:
• “Al-Fatḥ al-Mubīn” oleh Ibnu Hajar al-Haitami.
• “Miṣbāḥ aẓ-Ẓalām” oleh Al-Jurdani.
• “Al-Adzkār” oleh Imam Nawawi.

Doa ini menunjukkan keutamaan berzikir kepada Allah dalam situasi yang penuh kesibukan duniawi seperti di pasar.

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

08 Dec, 02:40


الرئيس البوسني: علي عزت بيجو فيتش

Presiden Bosnia: Alija Izetbegović

حَيْثُ يَقُولُ: كَانَتْ أُمِّي تَحْرِصُ عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ حَتَّى يَحِينَ مَوْعِدُ صَلَاةِ الْفَجْرِ، فَتُوقِظُنِي… لِنَذْهَبَ مَعًا إِلَى صَلَاةِ الْجَمَاعَةِ فِي الْمَسْجِدِ الْقَرِيبِ مِنْ بَيْتِنَا.
كُنْتُ فِي ذَلِكَ الْوَقْتِ بَيْنَ السَّنَةِ الثَّانِيَةِ عَشْرَةَ وَالرَّابِعَةِ عَشْرَةَ مِنْ عُمْرِي، وَلَمْ يَكُنْ مِنَ السَّهْلِ عَلَيَّ أَنْ أُغَادِرَ دِفْءَ الْفِرَاشِ فِي هَذَا الْوَقْتِ الْمُبَكِّرِ، فَكُنْتُ أُقَاوِمُ فِي بَدْءِ الْأَمْرِ… وَلَكِنِّي كُنْتُ أَشْعُرُ بَعْدَ الْعَوْدَةِ مِنَ الْمَسْجِدِ بِارْتِيَاحٍ كَبِيرٍ وَسَعَادَةٍ مِنْ هَذِهِ التَّجْرِبَةِ

Ia berkata: “Ibuku selalu menjaga shalat malam dan membaca Al-Qur’an hingga tiba waktu shalat Subuh. Kemudian, ia membangunkanku… agar kami bisa pergi bersama-sama untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid yang dekat dengan rumah kami.

Pada waktu itu, aku berusia antara dua belas hingga empat belas tahun. Tidaklah mudah bagiku meninggalkan kehangatan tempat tidur di waktu dini hari seperti itu. Awalnya, aku berusaha melawan… tetapi setelah kembali dari masjid, aku selalu merasakan ketenangan yang luar biasa dan kebahagiaan dari pengalaman tersebut.”

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

07 Dec, 22:45


#الشام_كفالة_الله
قال #الحجاج في وصف أهل #الشام:
لا يَغُرَّنَّكَ صَبْرُهُم، وَلَا تَسْتَضْعِفْ قُوَّتَهُم، فَهُمْ إِنْ قَامُوا لِنُصْرَةِ رَجُلٍ مَا تَرَكُوهُ إِلَّا وَالتَّاجُ عَلَى رَأْسِهِ، وَإِنْ قَامُوا عَلَى رَجُلٍ مَا تَرَكُوهُ إِلَّا وَقَدْ قَطَعُوا رَأْسَهُ. فَانْتَصِرُوا بِهِم، فَهُمْ خَيْرُ أَجْنَادِ الأَرْضِ، وَاتَّقِ فِيهِمْ ثَلَاثًا:
1. دِينَهُم: وَإِلَّا أَحْرَقُوا عَلَيْكَ دُنْيَاك.
2. نِسَاءَهُم: فَلَا تَقْرَبْهُنَّ بِسُوءٍ، وَإِلَّا أَكَلُوكَ كَمَا تَأْكُلُ السِّبَاعُ فَرَائِسَهَا.
3. أَرْضَهُم: وَإِلَّا حَارَبَتْكَ صُخُورُ جِبَالِهِم.

الشام_كفالة_الله

Artinya: “Syam adalah dalam jaminan Allah.”

Al-Hajjaj berkata tentang penduduk Syam:
“Janganlah engkau tertipu dengan kesabaran mereka, dan jangan meremehkan kekuatan mereka. Sebab, jika mereka bangkit untuk membela seseorang, mereka tidak akan meninggalkannya hingga mahkota bertengger di atas kepalanya. Dan jika mereka bangkit melawan seseorang, mereka tidak akan berhenti hingga memenggal kepalanya. Maka, mintalah bantuan kepada mereka, karena mereka adalah sebaik-baik tentara di muka bumi. Namun, waspadalah terhadap tiga hal pada mereka:
1. Agama mereka: Jika engkau mengusik agama mereka, mereka akan membakar kehidupan duniamu.
2. Wanita mereka: Jangan menyakiti atau mendekati wanita mereka dengan keburukan, sebab mereka akan memangsamu sebagaimana binatang buas memangsa korbannya.
3. Tanah mereka: Jangan engkau ambil tanah mereka, karena bahkan batu-batu gunung mereka akan melawanmu.”

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

07 Dec, 09:38


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
📜 حَدِيثُ كُلِّ يَوْمٍ
إِنْ شَاءَ اللَّهُ
٦ / ٦ - جُمَادَى الْآخِرَةِ / ١٤٤٦
السَّبْتُ ٧ / ١٢ / ٢٠٢٤
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
(وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا
حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ
مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ)

رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

سَنَرْحَلُ وَيَبْقَى الأَثَرُ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
📜 Hadis Harian
Insya Allah
6/6 Jumadil Akhirah 1446
Sabtu, 7 Desember 2024

Dari Abi Hurairah ra,
dari Nabi Saw
“Seorang laki-laki yang bersedekah dengan suatu sedekah,lalu ia menyembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya.”
(HR. Bukhari)
Hadis ini mengajarkan keikhlasan dalam bersedekah,yaitu melakukannya secara diam-diam tanpa pamer,agar hanya Allah yang mengetahuinya.

Kita akan pergi, namun jejak akan tetap tinggal

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

06 Dec, 17:19


قال القاضي أبو بكر ابن العربي المالكي رحمه الله تعالى:
“إذا حضرتَ موتَ أحدٍ فاقرأ عنده يس، فقد مرِضتُ وغُشِيَ عليَّ وعُدِدتُ في الموتى، فرأيتُ قومًا كَرَشِّ المطر، يريدون أذيتي، ورأيتُ شخصًا جميلًا دفعهم عني حتى قهرهم، فقلتُ: من أنت؟ قال: سورة يس. فأفقتُ فإذا بأبي عند رأسي وهو يبكي ويقرأ يس وقد ختمها.”
📔 فيض القدير للمناوي: ٢/٨٦

Al-Qadhi Abu Bakar Ibnul ‘Arabi Al-Maliki رحمه الله تعالى berkata:
“Jika kamu mendapati seseorang dalam keadaan sakaratul maut, maka bacakanlah padanya Surah Yasin. Aku sendiri pernah sakit hingga pingsan dan dianggap termasuk orang yang hampir mati. Aku melihat sekelompok makhluk seperti hujan yang deras, mereka ingin menyakitiku. Lalu aku melihat seorang sosok yang indah datang, menghalau mereka hingga mereka dikalahkan. Aku bertanya: ‘Siapakah engkau?’ Dia menjawab: ‘Aku adalah Surah Yasin.’ Kemudian aku sadar, dan ternyata ayahku ada di sampingku, menangis sambil membaca Surah Yasin hingga selesai.”
📔 Rujukan: Faidul Qadir karya Al-Manawi, 2/86.

Kisah ini menunjukkan keutamaan membaca Surah Yasin,
terutama dalam situasi sakaratul maut.
Surah Yasin diyakini membawa ketenangan, melindungi dari gangguan makhluk gaib,
dan memberikan pertolongan dalam kondisi sulit.
Hal ini menjadi dorongan bagi umat Islam untuk memperbanyak membaca dan mengamalkan Al-Qur’an,
khususnya Surah Yasin, dalam kehidupan sehari-hari.

Dakwatul Mustofa ( DAMU ) Lumajang Jatim

06 Dec, 17:14


“هناك من يتذمر لأن للورد شوكا، وهناك من يتفاءل لأن فوق الشوك وردة.”
– جبران خليل جبران
“Sebagian orang mengeluh karena mawar memiliki duri, sedangkan sebagian lainnya bersikap optimis karena di atas duri ada mawar.”
Kalimat ini adalah ungkapan tentang cara pandang hidup. Gibran mengingatkan kita bahwa segala sesuatu memiliki dua sisi. Pilihan ada di tangan kita: apakah fokus pada hal negatif (duri) atau hal positif (keindahan mawar).

Da’wah Mustofa Lumajang

26 Nov, 11:20


الحَبِيبُ عُمَرُ بْنُ حَفِيظٍ حَفِظَهُ اللَّهُ:
طَهَارَةُ الفِنَاءِ سَبَبٌ لِلْغِنَاءِ 🏠
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (طَهَارَةُ الفِنَاءِ مِمَّا يُورِثُ الغِنَى، مِمَّا يُورِثُ تَيْسِيرَ الرِّزْقِ). وَالفِنَاءُ: مَا حَوْلَ المَنْزِلِ، وَالبَيْتُ طَهَارَتُهُ وَتَنْظِيفُهُ سَبَبٌ لِلْغِنَاء

Al-Habib Umar bin Hafizh,
semoga Allah menjaganya berkata
Kebersihan halaman adalah sebab datangnya kelapangan rezeki.🏠

Rasulullah Saw bersabda:
Membersihkan halaman termasuk sesuatu yang mendatangkan kelapangan rezeki dan memudahkan rezeki.

Halaman yang dimaksud adalah area sekitar rumah.
Membersihkan dan menjaga kebersihan rumah adalah sebab datangnya kelapangan rezeki.
Hadist ini mengajarkan bahwa kebersihan, termasuk di sekitar rumah,
memiliki dampak positif terhadap keberkahan dan kelapangan rezeki.

Da’wah Mustofa Lumajang

26 Nov, 11:00


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: (مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ).
صحيح مسلم

Rasul Saw bersabda:
“Tidaklah sedekah itu mengurangi harta,
dan tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba dengan pemaafan kecuali kemuliaan,
dan tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Allah akan meninggikannya.”


Hadis ini menunjukkan keutamaan bersedekah, memaafkan,
dan bersikap rendah hati,
yang semuanya membawa kebaikan dan keberkahan dari Allah.

Da’wah Mustofa Lumajang

26 Nov, 06:58


َالَ الإِمَامُ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى:
“السَّلَامَةُ فِي أَنْ لَا تُحِبَّ أَنْ تُعْرَفَ

Keselamatan itu ada pada engkau tidak menyenangi untuk engkau dikenal.

Artinya,
keselamatan hati,
jiwa,
dan kehidupan seseorang terletak pada sikap tidak ingin dikenal atau menonjol di hadapan manusia.
Ini mengajarkan sifat tawadhu (rendah hati) dan menjauhkan diri dari ambisi untuk popularitas.

Da’wah Mustofa Lumajang

26 Nov, 06:57


Keutamaan Dzikir yang Lebih Dicintai daripada Segala yang Ada di Dunia

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


٢٤ / ٥ - جمادى الأول / ١٤٤٦
الثلاثاء
٢٦ / ١١ / ٢٠٢٤

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم

“لَأَنْ أَقُولَ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ”

رواه مسلم

Dari Shohabat Abu Hurairah Ra
beliau berkata:
Rasulullah Saw bersabda:
“Untuk mengatakan: Subhanallah, walhamdulillah,
wa la ilaha illallah,
wa Allahu akbar
lebih aku cintai daripada apa yang terbit di atasnya matahari.”

(Hadits riwayat Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan dzikir
(mengucapkan kalimat-kalimat tasbih dan takbir) dalam kehidupan seorang Muslim.
Kalimat-kalimat ini sangat dicintai oleh Rasulullah Saw,
bahkan lebih berharga daripada segala sesuatu yang ada di dunia ini,
yang digambarkan dengan kata-kata “apa yang terbit di atasnya matahari” (yaitu seluruh isi dunia).

Da’wah Mustofa Lumajang

25 Nov, 17:55


قالَ رسولُ اللهِ ﷺ:
«مَنْ كانَ عليهِ دَيْنٌ
يَنْوِي أَدَاءَهُ كانَ معهُ
مِنَ اللهِ عَوْنٌ
وَسَبَّبَ اللهُ لهُ رِزْقًا».


رواهُ حسَنٌ في السِّلْسِلَةِ الصَّحِيحَةِ (2822)

Artinya:

“Barang siapa yang memiliki utang,
lalu ia berniat untuk melunasinya,
maka Allah akan bersamanya (memberikan pertolongan),
dan Allah akan memberinya rezeki.”


Hadis ini menunjukkan pentingnya niat baik dan tekad untuk melunasi utang,
serta jaminan pertolongan Allah bagi mereka yang memiliki niat tulus.

Da’wah Mustofa Lumajang

25 Nov, 16:21


لِطَرْدِ الأَعْدَاءِ مِنْ حَيَاتِكَ

**تَقْرَأُ كُلَّ صَبَاحٍ سُورَةَ قُرَيْشٍ (١١ مَرَّةً)؛ فِي الْمَسَاءِ (١١ مَرَّةً)؛؛ وَتَقُولُ وَرَاءَ الْقِرَاءَةِ: (فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ) (٧ مَرَّاتٍ)؛؛؛؛ :؛؛؛؛؛؛؛؛؛؛؛؛

تُدَاوِمُ الْقِرَاءَةَ (٧ أَيَّامٍ) فَاعْلَمْ؛) إِنَّ كُلَّ أَعْدَائِكَ سَيُطْرَدُونَ مِنْ حَيَاتِكَ وَسَتَرَى فِيهِمُ الْعَجَبَ؛؛ وَسَيُشَتِّتُهُمُ اللَّهُ بِقُدْرَتِهِ.

وَلَا تَنْسَ الصَّلَاةَ عَلَى النَّبِيِّ؛؛

Untuk mengusir musuh dari hidupmu:

Bacalah setiap pagi surah Quraisy sebanyak 11 kali, dan pada malam hari juga 11 kali.
Setelah selesai membaca, ucapkan ayat berikut:
‘فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ’
sebanyak 7 kali.

Lakukan amalan ini secara rutin selama 7 hari. Ketahuilah bahwa semua musuhmu akan terusir dari hidupmu,
dan kamu akan menyaksikan keajaiban pada mereka.
Allah,
dengan kekuasaan-Nya, akan mencerai-beraikan mereka.

Dan jangan lupa bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ.”**

Da’wah Mustofa Lumajang

25 Nov, 16:01


“Adab dalam Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Pentingnya Bergaul dengan Orang Shalih”

قال الحبيبُ: عبدُ اللهِ بنُ حُسينِ بنِ طاهرٍ -رَضِيَ اللهُ عنهُ وعَنّا بهِ آمين-

(ينبغي لِمَنْ أَمَرَ بمعروفٍ أو نَهَى عن مُنْكَرٍ أنْ يكونَ بِرِفقٍ وشَفَقةٍ على الخَلْقِ، يأخذُهُم بالتَّدريجِ، فإذا رآهُم تارِكينَ لشيءٍ من الواجباتِ .. فَلْيَأْمُرْهُم بالأَهَمِّ فالأَهَمِّ، فإذا فَعَلُوا ما أَمَرَهُم به .. انتقلَ إلى غيرِهِ، وأَمَرَهُم وخوَّفَهُم برِفقٍ وشَفَقةٍ مع عَدَمِ النَّظرِ منهُ لِمَدْحِهِمْ وذَمِّهِمْ وعَطائِهِمْ ومَنْعِهِمْ، وإلّا .. وَقَعَتِ المُدَاهَنَةُ.
وكذلك إذا ارتَكَبُوا مَنْهِيّاتٍ كثيرةً ولم يَنْتَهُوا بِنَهْيِهِ عنها كُلِّها .. فَلْيُكَلِّمْهُم في بَعْضِها حتّى يَنْتَهُوا، ثمّ يَتَكَلَّمُ في غيرِهِ، وهكذا).


وقالَ الحبيبُ: عبدُ اللهِ بنُ حُسينِ بنِ طاهرٍ -رَضِيَ اللهُ عنهُ-

(مُخالَطَةُ الصَّالحينَ وسَماعُ سِيَرِهِمْ وسِيَرِ الصَّحابَةِ والسَّلَفِ -رَضِيَ اللهُ عنْهُم- .. يُعْرَفُ بها الإنسانُ نفسَهُ ونَقْصَهُ وقُصورَهُ عنْ أحوالِهِمْ ومَراتِبِهِمْ، ولا يَرَى لِنَفْسِهِ فَضْلًا على أَحَدٍ من خَلْقِ اللهِ تعالى، ومُجالَسَةُ أَهلِ الغَفْلَةِ المَشْغُولِينَ بالدُّنْيا وزَخارِفِها .. يَرَى الإنسانُ أنَّهُ أَحْسَنُ حالًا منهُم، خُصوصًا إذا كانَ مُتَنَسِّكًا بشيءٍ من الطّاعاتِ).

✍🏻 انتهى مجموع كلامه صـ٨١

Nasehat Habib Abdullah bin Husain bin Thohir semoga Allah meridhainya dan memberikan manfaat kepada kita melalui beliau,amin:


1. Tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar:
*Seseorang yang menyeru kepada kebaikan atau melarang dari kemungkaran hendaknya melakukannya dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada sesama.
Ia harus mendekati mereka secara bertahap.
Jika ia melihat mereka meninggalkan kewajiban,
maka mulailah dengan yang paling penting, baru kemudian yang lainnya.
Ketika mereka sudah melaksanakan apa yang diperintahkan,
ia dapat beralih ke kewajiban lain.
Dalam menyampaikan, hendaknya ia menasihati mereka dengan kelembutan dan kasih sayang,
tanpa berharap pujian, celaan,
pemberian,
atau penolakan dari mereka.
Jika tidak,
hal itu akan menjadi sikap berpura-pura.

Demikian pula,
jika mereka melakukan banyak kemungkaran tetapi tidak meninggalkan semuanya setelah dinasihati,
maka ia cukup berbicara tentang sebagian di antaranya terlebih dahulu sampai mereka berhenti,
lalu melanjutkan dengan nasihat lainnya secara bertahap.*

2. Tentang Bergaul dengan Orang Shalih:
*Berteman dekat dengan orang-orang sholeh,
mendengar kisah-kisah mereka,
serta kisah para sahabat dan generasi salaf –semoga Allah meridhai mereka–
dapat membuat seseorang mengenal dirinya sendiri. Ia akan menyadari kekurangan dan jauhnya ia dari kedudukan mereka.
Hal ini juga membuatnya tidak merasa lebih baik daripada siapa pun di antara makhluk Allah Ta’ala.

Sebaliknya,
ketika ia sering bergaul dengan orang-orang lalai yang sibuk dengan dunia dan perhiasannya, ia justru akan melihat dirinya lebih baik daripada mereka. Terlebih jika ia melakukan sebagian ibadah,
maka ia akan cenderung merasa bangga atas dirinya.*

(Sumber kitab Majmu’ Kalamnya,hal.81)

Kesimpulan:

Makalah ini menekankan

1.pentingnya bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang dalam menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran,

2.dilakukan secara bertahap sesuai dengan prioritas.
Selain itu,

3.interaksi dengan orang-orang shalih dan mempelajari kisah mereka dapat membantu seseorang menyadari kekurangan dirinya,

4.sementara bergaul dengan orang lalai berisiko menumbuhkan rasa bangga diri yang berbahaya.

Da’wah Mustofa Lumajang

25 Nov, 14:01


قالَ الخَتْلِيُّ رحمهُ اللهُ تعالى: رأَيْتُ شَيْخاً راكِباً بِمِنًى، وشَيْخٌ يَقودُهُ وآخَرُ يَسوقُهُ، وهُما يَقولانِ: أَوْسِعُوا لِلشَّيخِ. فَقُلتُ: مَنِ الراكِبُ؟ فَقِيلَ: الأوْزاعِيُّ. قُلتُ: مَنِ القائدُ؟ قالَ: سُفيانُ الثَّوْرِيُّ. قُلتُ: فالسّائِقُ؟ قالَ: مالِكُ بنُ أَنَسٍ.
📔 «الكامل» لابن عدي (1/173)

Al-Khatli ra berkata
Aku melihat seorang syekh (ulama) sedang menunggangi (kendaraan) di Mina, ada seorang syekh yang memandunya, dan seorang lagi mengiringinya dari belakang.
Keduanya berkata,
Beri jalan untuk syekh ini.
Maka aku bertanya,
Siapakah yang sedang menunggangi (kendaraan)?
Dijawab ‘Al-Awza’i.
Aku bertanya lagi,
Siapa yang memandunya?
Dijawab,
Sufyan Ats-Tsauri
Aku bertanya lagi
Siapa yang mengiringinya dari belakang?’ Dijawab
Malik bin Anas.
📔 Al-Kamil karya Ibnu Adi (1/173)

Maksud dari kisah ini adalah untuk menunjukkan penghormatan yang luar biasa di antara para ulama besar pada zaman itu. Al-Awza’i,
yang sedang menunggangi kendaraan, adalah seorang ulama terkenal.
Sufyan Ats-Tsauri
(yang memandu di depan)
dan Malik bin Anas
(yang mengikuti dari belakang)
adalah dua ulama besar lainnya yang dengan rendah hati melayani dan menghormati Al-Awza’i.

Kisah ini juga menggambarkan bagaimana para ulama saling mendukung dan menjaga kehormatan satu sama lain. Peristiwa ini bisa menjadi pelajaran tentang adab dan akhlak mulia dalam memperlakukan sesama, terutama orang yang memiliki kedudukan ilmu yang tinggi.

Da’wah Mustofa Lumajang

25 Nov, 08:58


Atas pelajaran ini,
beberapa hal yang perlu kita lakukan:
1. Menumbuhkan Cinta kepada Rasulullah ﷺ
• Pelajari sirah (biografi) dan akhlak Rasulullah ﷺ agar kita lebih mengenal dan mencintainya.
• Pahami dan amalkan ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud cinta yang nyata.
2. Memuliakan Rasulullah ﷺ
• Selalu menyebut nama beliau dengan penuh penghormatan, seperti dengan menambahkan “Shallallahu ‘alaihi wa sallam” setiap kali menyebutnya.
• Tingkatkan rasa hormat terhadap sunnah Rasulullah ﷺ dengan menjadikannya pedoman hidup.
3. Memperbanyak Shalawat
• Jadikan membaca shalawat sebagai kebiasaan harian untuk menunjukkan kecintaan kita kepada beliau dan sebagai doa memohon syafaat.
4. Meneladani Akhlak Rasulullah ﷺ
• Bersikap lembut, penuh kasih sayang, rendah hati,
dan sabar seperti yang dicontohkan Rasulullah ﷺ.
• Prioritaskan kepentingan agama di atas segalanya, sebagaimana Rasulullah ﷺ dan para sahabat mengutamakannya.
5. Menghormati Ulama dan Keteladanan
• Hargai para ulama dan orang-orang yang mewarisi ilmu Rasulullah ﷺ sebagai bentuk penghormatan terhadap agama ini.

Hadis ini mengingatkan kita untuk menjadikan cinta dan penghormatan kepada Rasulullah ﷺ sebagai inti dari keimanan kita.

Da’wah Mustofa Lumajang

25 Nov, 08:58


Kecintaan dan Penghormatan Shohabat Amr bin al-Ash kepada Rasulullah ﷺ

عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:
“مَا كَانَ أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلَا أَجَلَّ فِي عَيْنِي مِنْهُ، وَمَا كُنْتُ أُطِيقُ أَنْ أَمْلَأَ عَيْنِي مِنْهُ إِجْلَالًا لَهُ، وَلَوْ سُئِلْتُ أَنْ أَصِفَهُ مَا أَطَقْتُ؛ لِأَنِّي لَمْ أَكُنْ أَمْلَأُ عَيْنِي مِنْهُ”.
صَلَوَاتُ رَبِّي وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ

Dari Shohabat Amr bin al-Ash ra,
Beliau berkata:
“Tidak ada seseorang yang lebih aku cintai daripada Rasulullah ﷺ, dan tidak ada yang lebih mulia di mataku daripadanya.
Aku tidak sanggup memandang wajah BELIAU dengan penuh (lama) karena rasa hormat kepadanya.
Dan seandainya aku diminta untuk menggambarkannya, aku tidak mampu, karena aku tidak pernah memandangnya dengan sepenuh mataku
(secara langsung).”


Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau ﷺ.

Da’wah Mustofa Lumajang

25 Nov, 05:46


Menghidupkan Rasa Hormat dan Kasih Sayang

✿ يَا رَب أَقْرِرْ عَيْنَ شَيْخِنَا بِنَا
الحَبِيبِ عُمَرَ بْنِ حَفِيظٍ حَفِظَهُ اللهُ

اِجْعَلِ الإِحْتِرَامَ فِي قَلْبِكَ أَوَّلًا ثُمَّ أَشْعِرْ بِهِ مَنْ حَوْلَكَ، أَشْعِرِ الصَّغِيرَ أَنَّكَ تُحِبُّهُ وَتَرْحَمُهُ، وَأَشْعِرِ الكَبِيرَ أَنَّكَ تُحِبُّهُ وَتَحْتَرِمُهُ، وَلَا تَظُنَّ أَنَّ شَيْئًا مِنْ مَعَانِي الإِقْبَالِ عَلَى اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَجْعَلُكَ تَتْرُكُ أَخْذَ خَاطِرٍ لِمُسْلِمٍ، أَوْ تَتْرُكُ تَلْبِيَةَ طَلَبٍ وَاحِدٍ اِحْتَاجَهُ مِنْكَ، وَتَرَى نَفْسَكَ فِي عِبَادَةٍ! هَذَا مِنْ جُمْلَةِ القَوَاطِعِ الَّتِي تَقْطَعُكَ، تَظُنُّ أَنَّكَ فِي عِبَادَةٍ وَأَنْتَ مُضَيِّعٌ لِلْعِبَادَةِ!

✿ Ya Rabb,
tenangkanlah hati guru kami dengan keberadaan kami,
Habib Umar bin Hafizh, semoga Allah menjaganya.

Jadikanlah rasa hormat dalam hatimu terlebih dahulu,
kemudian biarkan rasa itu dirasakan oleh orang-orang di sekitarmu.
Biarkan si kecil merasakan bahwa kamu mencintainya dan menyayanginya, dan biarkan orang yang lebih tua merasakan bahwa kamu mencintainya dan menghormatinya.

Jangan pernah mengira bahwa mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala membuatmu mengabaikan perasaan seorang muslim,
atau membuatmu mengabaikan memenuhi satu permintaan yang dibutuhkannya darimu, sambil kamu merasa bahwa kamu sedang dalam ibadah.

Ini termasuk salah satu hal yang memutuskan hubunganmu dengan Allah;
kamu mengira bahwa kamu sedang dalam ibadah,
padahal kamu sebenarnya sedang menyia-nyiakan ibadah!

Da’wah Mustofa Lumajang

25 Nov, 01:50


Kecaman terhadap orang-orang yang membenci para sahabat dan menentang sunnah Nabi,
serta menekankan pentingnya mengikuti ajaran yang benar.

مِنْ كَلَامِ الإِمَامِ الحَبِيبِ عَلَوِيٍّ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شِهَابِ الدِّينِ فِي مَجْمُوعِ كَلَامِهِ. ثُمَّ قَالَ سَيِّدِي مُخَاطِبًا لِلْحَاضِرِينَ فِي الرُّوحَةِ بِسُرُورٍ: خُذُوا نَصِيحَةً مِّنِّي شَوَ هَذِهِ خَصْلَتَيْنِ مَا يَنْفَعُ مَعَهَا عِلْمٌ وَلَا عَمَلٌ وَلَا وَرَعٌ. الْأُوْلَىٰ: بُغْضُ الصَّحَابَةِ وَتَفْضِيلُ بَعْضِهِمْ عَلَىٰ بَعْضٍ فِي غَيْرِ مَا وَرَدَ. الثَّانِيَةُ: إِنْكَارُ كَرَامَاتِ الْأَوْلِيَاءِ وَبُغْضُهُمْ. وَقَالَ لَنَا مُحَمَّدٌ سَيِّدُ الْوُجُودِ: إِنَّ الْمُخْطِئَ مِنْهُمْ لَهُ أَجْرٌ وَالْمُصِيبَ مِنْهُمْ لَهُ أَجْرَانِ وَالْبَاقِي مَا لَنَا فُضُولٌ فِيهِ. مَنِينَ يَجُوزُ لَكَ تَتَكَلَّمُ عَلَىٰ جَحَاجِحَةٍ رَبَّاهُمُ الْحَجَرُ النَّبَوِيُّ وَجَاهَدُوا مَعَ مُحَمَّدٍ وَبَذَلُوا أَمْوَالَهُمْ لَهُ وَأَرْوَاحَهُمْ؟ وَمَا قَرَّرَتْهُ السُّنَّةُ النَّبَوِيَّةُ لَازِمٌ عَلَيْنَا نَتَّبِعُهُ. يَقُولُ سَيِّدُنَا الْعَدَنِيُّ: لَوْ جَاءَ إِلَيَّ أَبُوْيِ الْعِيْدُرُوْسِ الْأَكْبَرُ وَشَيْخِي سَعِدُ بْنُ عَلِيٍّ مَدْحَجٍ وَقَالُوا لِي فَضِّلْ سَيِّدَنَا عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالب عَلَىٰ سَيِّدِنَا أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ مَا بَاطِعُهُمْ لِأَنَّهُ خِلَافُ السُّنَّةِ. وَأَمَّا الْيَوْمَ تَجِدُهُمْ أَوْلَادًا صِغَارًا يَتَكَلَّمُونَ عَلَىٰ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللَّهِ. لَيْتَ أُمَّهَاتِهُمْ نَسَفَتْهُمْ دَمًا وَشَوَ هَذَا الَّذِي يَتَكَلَّمُ عَلَيْهِمْ أَقَلُّ مَا يَكُونُ يَمُوْتُ غَرِيْبًا.

Berikut adalah terjemahan dari teks yang Anda berikan:

Dari perkataan Imam al-Habib Alawi bin Abdullah bin Shihabuddin dalam kumpulan ucapannya. Kemudian beliau berkata, sambil berbicara kepada para hadirin dengan penuh kegembiraan: “Ambillah nasihat dariku, ini dua sifat yang tidak bermanfaat meskipun ada ilmu, amal, atau wara’. Pertama: Membenci para sahabat dan membedakan derajat di antara mereka selain yang telah ditetapkan. Kedua: Menyangkal karamah para wali dan membenci mereka.

Dan telah dikatakan kepada kami oleh Muhammad, pemimpin alam semesta: ‘Orang yang salah dari mereka (para sahabat) mendapatkan satu pahala, dan orang yang benar di antara mereka mendapatkan dua pahala.’ Sedangkan yang lainnya, tidak perlu kita bicarakan lebih lanjut.

Bagaimana mungkin kamu berbicara tentang para sahabat yang telah dididik oleh Nabi Muhammad dan berjihad bersamanya, serta mengorbankan harta dan jiwa mereka untuknya? Apa yang ditetapkan oleh sunnah Nabi harus kita ikuti.

Al Habib Abu Bakar Al Adniy berkata: ‘Jika ayah saya al-‘Idrus al-Akbar dan guru saya Sayyid Sa’id bin Ali Madzhaj datang kepada saya dan berkata: “Pilihlah Sayyidina Ali bin Abi Talib di atas Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq,” saya tidak akan mengikuti mereka, karena itu bertentangan dengan sunnah.’

Namun sekarang, kita melihat anak-anak kecil berbicara tentang para sahabat Rasulullah. Alangkah baiknya jika ibu mereka menggugurkan mereka dalam keadaan berdarah, dan sungguh, orang yang berbicara buruk tentang mereka paling tidak akan mati dalam keadaan asing (terasing).”

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Nov, 17:00


قالَ الحَبِيبُ أَحْمَدُ بْنُ حَسَنٍ العَطَّاسِ:

قَدْ يَكُونُ الإِنسَانُ تَحْتَ عِنَايَةٍ شَيْخٍ فِي الدُّنْيَا وَهُوَ لَا يَعْلَمُ، وَقَدْ يَكُونُ يَرْعَاهُ شَيْخٌ فِي البَرْزَخِ وَهُوَ لَا يَعْلَمُ

Mungkin seseorang berada di bawah perhatian seorang guru di dunia ini tanpa ia mengetahuinya, dan mungkin juga ia sedang dijaga oleh seorang guru di alam barzakh (setelah mati) tanpa ia mengetahuinya.

Dalam kalimat ini,
“seorang guru”
dapat merujuk pada seorang wali,
yang memberikan bimbingan dan perhatian kepada seseorang,
baik di dunia maupun di alam barzakh.
Guru ini mungkin tidak selalu tampak secara fisik atau dengan cara yang kita ketahui, tetapi keberadaannya tetap membawa manfaat besar bagi orang yang ia bimbing.

Kalimat ini mengajarkan tentang peran dan pengaruh bimbingan spiritual yang terus berlangsung,
bahkan setelah kematian.
Ini juga mengingatkan kita bahwa pertolongan seorang wali atau guru bisa datang dengan cara yang tidak kita sadari,
baik semasa hidup maupun setelah kematian.

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Nov, 09:52


وصية من رسول الله ﷺ

قال رسول الله ﷺ :
« إِذَا كَنَزَ النَّاسُ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ، فَاكْنِزُوا هَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ : اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ ، وَالْعَزِيمَةَ عَلَى الرُّشْدِ ، وَأَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ حُسْنَ عِبَادَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ قَلْباً سَلِيماً ، وَأَسْأَلُكَ لِسَاناً صَادِقاً ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ ، إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ »

أخرجه الإمام أحمد في «المسند» (17114)

Rasulullah ﷺ bersabda
“Jika manusia mengumpulkan emas dan perak,
maka kumpulkanlah kalimat-kalimat ini:
Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu untuk tetap teguh dalam perkara, dan tekad untuk mengikuti petunjuk yang benar. Aku memohon kepada-Mu untuk bisa mensyukuri nikmat-Mu, dan aku memohon kepada-Mu untuk dapat beribadah dengan baik. Aku memohon kepada-Mu hati yang selamat, lisan yang jujur,
dan aku memohon kepada-Mu dari segala kebaikan yang Engkau ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang Engkau ketahui,
dan aku memohon ampunan kepada-Mu untuk apa yang Engkau ketahui.
Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Mengetahui.”

(HR. Imam Ahmad dalam Musnad 17114)

Maksud dari hadits tersebut adalah menganjurkan kita untuk memperbanyak membaca doa ini sebagai bentuk “penyimpanan” yang lebih baik daripada hanya mengumpulkan emas dan perak. Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk “mengumpulkan” kalimat-kalimat doa ini sebagai amalan yang lebih berharga.
Doa ini mencakup permohonan kepada Allah untuk mendapatkan keteguhan hati, petunjuk yang benar, syukur atas nikmat, serta hati dan lisan yang baik.

Dengan membaca doa ini,
kita bisa memperoleh keberkahan dan kebaikan dalam kehidupan,
yang jauh lebih bernilai dibandingkan harta duniawi.

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Nov, 09:13


Sujud Hati yang Tak Pernah Terangkat

أَحَدُ العَارِفِينَ مِن تَابِعِ التَّابِعِينَ يَسْأَلُ:
هَلْ لِلقَلْبِ سُجُودٌ؟!

حَتَّى جَمَعَهُ اللَّهُ بِأَحَدِ العَارِفِينَ، فَقَالَ لَهُ:
نَعَمْ، إِنَّ لِلقَلْبِ سُجُودًا لَا يَرْفَعُ عَنْهُ صَاحِبُهُ أَبَدًا.

Salah seorang dari kalangan arifin(ahli makrifat) dari generasi Tabi’it Taabi’in bertanya:
“Apakah hati memiliki sujud?”

Hingga Allah mempertemukannya dengan salah seorang arifin lainnya,maka sang arif menjawab:
Ya,hati memiliki sujud, dan pemiliknya tidak pernah mengangkatnya (dari sujud tersebut) selamanya.”

(Maknanya hati yang terus-menerus tunduk, khusyuk,
dan berserah kepada Allah tanpa henti).

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Nov, 09:03


Manfaat untuk Membersihkan Hati
Al-Habib Umar bin Hafizh, semoga Allah menjaganya,berkata:

ذِكْرُ اسْمِ الجَلَالَةِ (اللَّهْ) بِمَدِّ اللَّامِ وَسُكُونِ الهَاءِ 66 مَرَّةً،
وَتُقْرَأُ سَبْعَ مَرَّاتٍ سُورَةُ النَّاسِ فِي الصَّبَاحِ وَفِي المَسَاءِ،
وَبَعْدَ كُلِّ صَلَاةٍ آيَةُ الكُرْسِيِّ مَرَّةً وَاحِدَةً.

Menyebut nama Allah (اللَّهْ) dengan memanjangkan huruf “lam” dan mematikan huruf “ha” sebanyak 66 kali,
dan membaca Surah An-Nas sebanyak tujuh kali di pagi hari dan sore hari,
serta membaca Ayat Kursi satu kali setelah setiap salat.

Ini adalah amalan untuk membantu menyucikan hati.

Da’wah Mustofa Lumajang

23 Nov, 13:35


1. قِيلَ لِإِبْرَاهِيمَ بْنِ أَدْهَمَ:
أَلَا تَشْرَبُ مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ؟
فَقَالَ: لَوْ كَانَ لِي دَلْوٌ لَشَرِبْتُ.
أَشَارَ إِلَى أَنَّ الدَّلْوَ مِنْ مَالِ السُّلْطَانِ وَهُوَ مُشْتَبِهٌ.
(Al-Jawāhir Al-Lu’lu’iyyah, hal. 213)
2. تَنَزَّهَ يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ خَمْسِ مِئَةِ أَلْفٍ مِنْ مِيرَاثِ أَبِيهِ، فَلَمْ يَأْخُذْهَا لِأَنَّ أَبَاهُ كَانَ يَلِي الْأَعْمَالَ لِلسَّلَاطِينِ.
(Al-Jawāhir Al-Lu’lu’iyyah, hal. 213)
3. حُكِيَ عَنْ أَحْمَدَ بْنِ نَصْرٍ الدَّقَّاقِ أَنَّهُ قَالَ:
تِهْتُ مَرَّةً فَعَطِشْتُ مُدَّةً طَوِيلَةً، فَلَمَّا وَافَيْتُ الطَّرِيقَ -أَيْ ظَهَرَ لِي وَأَتَيْتُهُ- لَقِيَنِي جُنْدِيٌّ، فَسَقَانِي شَرْبَةَ مَاءٍ، فَعَادَتْ قَسَاوَتُهَا عَلَى قَلْبِي أَرْبَعِينَ صَبَاحًا.
(Al-Jawāhir Al-Lu’lu’iyyah, hal. 213)
4. قَالَ الْحَسَنُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ:
مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنَ الْوَرَعِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ مِنَ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ.
(Al-Jawāhir Al-Lu’lu’iyyah, hal. 214)
5. أَخْرَجَ الدَّيْلَمِيُّ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَرْفُوعًا:
رَكْعَتَانِ مِنْ رَجُلٍ وَرِعٍ أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ رَكْعَةٍ مِنْ مُخَلِّطٍ.
(Al-Jawāhir Al-Lu’lu’iyyah, hal. 214)

1. Ibrahim bin Adham ditanya:
“Mengapa engkau tidak minum dari air Zamzam?”
Dia menjawab: “Jika aku memiliki ember sendiri, aku akan meminumnya.”
Dia mengisyaratkan bahwa ember tersebut adalah milik pemerintah (sultan), dan itu termasuk sesuatu yang meragukan.
2. Yazid bin Zurai’ menjauhi harta sebesar lima ratus ribu (dirham) dari warisan ayahnya.
Dia menolak mengambilnya karena ayahnya bekerja pada penguasa (sultan), dan ia merasa tidak yakin akan kehalalan harta tersebut.
3. Ahmad bin Nashr Ad-Daqqaq berkata:
“Aku pernah tersesat dalam perjalanan hingga merasa sangat haus dalam waktu yang lama. Ketika aku menemukan jalan dan sampai di sana, seorang tentara menemuiku dan memberiku seteguk air. Namun, dampak dari air tersebut menjadikan hatiku terasa keras selama empat puluh hari.”
4. Al-Hasan (Al-Bashri) berkata:
“Seberat biji atom dari sifat wara’ (kehati-hatian dalam agama) lebih baik daripada seribu biji atom dari ibadah puasa dan salat.”
5. Hadis dari Anas radhiyallahu ’anhu (diriwayatkan oleh Ad-Dailami):
“Dua rakaat dari orang yang berhati-hati dalam agama (wara’) lebih baik daripada seribu rakaat dari orang yang mencampuradukkan antara yang halal dan yang haram.”

Intinya, teks-teks ini menekankan pentingnya sifat wara’ (kehati-hatian dalam menjaga kehalalan dan menjauhi keraguan) dibandingkan dengan banyaknya ibadah yang dilakukan tanpa kehati-hatian.

Da’wah Mustofa Lumajang

23 Nov, 12:14


أبو مديَن رحمه الله
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا آنَسَهُ بِذِكْرِهِ وَوَفَّقَهُ لِشُكْرِهِ.
(الحِكَم الغوثيّة ١٤٠)

“Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, Dia akan membuatnya merasa tenang dengan mengingat-Nya dan memberinya taufiq untuk bersyukur kepada-Nya.

Maksud dari perkataan Abu Madyan ini adalah tanda kebaikan dari Allah kepada seorang hamba terlihat dari hatinya yang merasa tenteram dengan mengingat Allah (zikir). Allah juga memberikan taufik, yaitu petunjuk dan kemampuan, untuk bersyukur atas segala nikmat-Nya.

Ketika seseorang terus-menerus mengingat Allah, jiwanya menjadi damai, dan rasa syukur itu mendorongnya untuk taat, bersabar, dan semakin dekat kepada Allah. Ini menunjukkan hubungan yang erat antara zikir, syukur, dan kebahagiaan rohani sebagai karunia dari Allah.

Da’wah Mustofa Lumajang

23 Nov, 12:09


نَصُّ العبارة مع التشكيل:
لَا يَطْمَعَنَّ البَطَّالُ فِي مَنَازِلِ الأَبْطَالِ، إِنَّ لَذَّةَ الرَّاحَةِ لَا تُنَالُ بِالرَّاحَةِ. مَنْ زَرَعَ حَصَدَ، وَمَنْ جَدَّ وَجَدَ.

Artinya:
“Orang yang malas janganlah berharap mendapatkan kedudukan para pahlawan. Sesungguhnya kenikmatan istirahat tidak akan diperoleh dengan berleha-leha. Siapa yang menanam, dia akan menuai, dan siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan mendapatkan hasil.”

Maksudnya:
Ibnul Jauzi ingin menegaskan bahwa kemuliaan dan kesuksesan hanya dapat diraih dengan usaha keras, kerja nyata, dan ketekunan. Orang yang malas tidak layak bermimpi untuk mendapatkan kehormatan yang sama seperti orang-orang yang berjuang keras. Kenikmatan yang sejati, termasuk istirahat, hanya datang setelah usaha maksimal. Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap hasil membutuhkan proses dan pengorbanan.

Da’wah Mustofa Lumajang

23 Nov, 08:24


الحبيبُ عمرُ بنُ حفِيظٍ
ترقَّبْ ذلك..

الدُّوَلُ التي قامَتْ على الرِّبا إلى اليومِ مُرتكِزَةٌ على نَهبِ الثَّرواتِ على خَلقِ اللهِ، وما قَدَرَتْ تَسدَّ حاجاتِها، وعَمِلوا أعمالًا كبيرةً، وكلُّ ما عَمِلُوهُ في العالمِ الإسلاميِّ سيرجِعُ إليهم ويكونُ في بُلدانِهم مِثلُه، والدُّنيا كادَتْ أن تكونَ دارَ جزاءٍ وما هي إلا دارُ عملٍ، والجزاءُ مُقبِلٌ، وفيهِ عجائبُ منَ الحِكمةِ في التَّدبيرِ الإلهيِّ مُقبِلةٌ، وما ظالِمٌ إلا سيُبلى بأظلَمَ.

لو أنّ جبَلًا بغى على جبَلٍ لدَكَّ اللهُ الجبَلَ الباغي.

ما أدري الوقتَ الذي يُفاجِئُ الناسَ فيه يُصبِحون يومًا منَ الأيامِ أنَّ الدُّولارَ سيكونُ بلا قِيمةٍ في العالمِ إذا ما استَعَدُّوا من قبلُ بإيمانٍ وتقوى وبُعدٍ عنِ التَّبعيَّةِ في الاقتصادِ للفُجَّارِ والفُسَّاقِ، وسَيُفاجَؤونَ بيومٍ وسيَحصُلُ لهم، وهذهِ سُنَّةُ اللهِ. وكم مرَّتْ من شِعاراتٍ وهَدَراتٍ وادِّعاءاتٍ من قومِ نوحٍ وما بعدَهُ، وأصبَحوا عِبرةً ومصيرُهم مُخزٍ، والشَّرَفُ للأنبياءِ، والنبيُّ هودٌ أنموذجًا.

Habib Umar bin Hafidz
“Perhatikanlah hal ini…”

Negara-negara yang dibangun di atas riba hingga hari ini bergantung pada perampasan kekayaan dari hamba-hamba Allah. Namun, mereka tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri, meskipun telah melakukan banyak proyek besar. Semua yang mereka lakukan di dunia Islam akan kembali kepada mereka, dan yang serupa akan terjadi di negeri mereka sendiri. Dunia ini hampir menjadi tempat pembalasan, padahal ia hanyalah tempat beramal. Sedangkan balasan sejati akan datang, dan di sana akan tampak keajaiban hikmah dalam ketentuan Ilahi. Tidak ada kezaliman kecuali akan dibalas dengan kezaliman yang lebih besar.

“Jika sebuah gunung menzalimi gunung lainnya, maka Allah akan menghancurkan gunung yang zalim.”

Aku tidak tahu kapan waktunya, tapi manusia suatu hari nanti akan dikejutkan dengan kenyataan bahwa dolar tidak lagi memiliki nilai di dunia. Jika mereka tidak bersiap sebelumnya dengan iman, ketakwaan, dan menjauhkan diri dari ketergantungan ekonomi pada para pelaku maksiat dan kefasikan, mereka akan terkejut oleh hari itu. Dan sungguh, hal itu akan terjadi. Ini adalah sunnatullah. Berapa banyak slogan, klaim, dan kesombongan yang telah berlalu—mulai dari kaum Nabi Nuh hingga sesudahnya—yang akhirnya menjadi pelajaran bagi manusia. Nasib mereka hina, sedangkan kemuliaan hanya untuk para nabi, seperti Nabi Hud yang menjadi teladan dalam kehormatan.

Da’wah Mustofa Lumajang

18 Nov, 09:05


MOHON DIRENUNGI KISAH YANG SARAT MAKNA.
DAN KAMI SEDIKAN DENGAN 3 BAHASA

ARAB
INDONESIA DAN INGGRIS…

SEMOGA MANFAAT…☺️

Da’wah Mustofa Lumajang

18 Nov, 09:04


فِي قَرْيَةٍ هَادِئَةٍ وَمُبَارَكَةٍ، كَانَ هُنَاكَ رَجُلٌ لَا يَغِيبُ أَبَدًا عَنْ صَلَاةِ الْجَمَاعَةِ فِي الْمَسْجِدِ. فِي كُلِّ مَرَّةٍ يُرْفَعُ فِيهَا الْأَذَانُ، يَكُونُ هُوَ أَوَّلَ الْحَاضِرِينَ. أَثَارَتْ مُوَاظَبَتُهُ هَذِهِ دَهْشَةَ إِمَامِ الْمَسْجِدِ.

وَفِي صَبَاحِ أَحَدِ الْأَيَّامِ، بَعْدَ اِنْتِهَاءِ صَلَاةِ الْفَجْرِ، اِقْتَرَبَ مِنْهُ الْإِمَامُ وَسَأَلَهُ:

“يَا أَخِي، أَنَا مُعْجَبٌ بِإِخْلَاصِكَ، وَلَكِنْ هَلْ لِي أَنْ أَسْأَلَكَ؟ كَيْفَ تُعِيلُ أُسْرَتَكَ؟ أَلَا تَعْمَلُ؟”

اِبْتَسَمَ الرَّجُلُ بِهُدُوءٍ وَأَجَابَ: “ٱللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى هُوَ ٱلَّذِي يَرْزُقُنِي.”

فَقَالَ الْإِمَامُ مُتَسَائِلًا: “نَعَمْ، أَعْلَمُ ذَلِكَ. وَلَكِنْ قَصْدِي، مِنْ أَيْنَ تَحْصُلُ عَلَى طَعَامِكَ وَطَعَامِ أُسْرَتِكَ يَوْمِيًّا؟”

أَجَابَ الرَّجُلُ بِلُطْفٍ: “هُنَاكَ يَهُودِيٌّ يُعْطِينِي رَغِيفَيْنِ مِنَ الْخُبْزِ يَوْمِيًّا لِأُسْرَتِي.”

عِنْدَ سَمَاعِ ذَلِكَ، أَوْمَأَ الْإِمَامُ بِرَأْسِهِ وَقَالَ: “آهْ، ٱلْآنَ فَهِمْتُ وَصَدَّقْتُ.”

لَكِنَّ الرَّجُلَ نَظَرَ فَجْأَةً إِلَى الْإِمَامِ بِعَيْنَيْنِ حَادَّتَيْنِ وَقَالَ: “سُبْحَانَ ٱللَّهِ! عِنْدَمَا قُلْتُ لَكَ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلَّذِي يَرْزُقُنِي، شَكَكْتَ فِي كَلَامِي. وَلَكِنْ عِنْدَمَا ذَكَرْتُ ٱلْيَهُودِيَّ كَمَصْدَرٍ لِلرِّزْقِ، صَدَّقْتَ فَوْرًا. يَا لِلْأَسَفِ.”

تَنَهَّدَ الرَّجُلُ بِعُمْقٍ ثُمَّ قَالَ: “وَٱللَّهِ، إِنَّ صَلَاتِي مَعَكَ خِلَالَ ٱلْعِشْرِينَ عَامًا ٱلْمَاضِيَةِ أَصْبَحَتْ بِلَا فَائِدَةٍ. سَأُعِيدُهَا كُلَّهَا بِنَفْسِي كَفَّارَةً لِذَلِكَ.”

كَانَتْ كَلِمَاتُهُ ٱلْمَلِيئَةُ بِٱلْيَقِينِ تَهُزُّ ٱلْقُلُوبَ، مِمَّا جَعَلَ ٱلْإِمَامَ يَقِفُ صَامِتًا، غَارِقًا فِي تَفْكِيرٍ عَمِيقٍ. أَدْرَكَ حِينَئِذٍ أَنَّ ٱلْإِيمَانَ ٱلْحَقِيقِيَّ لَيْسَ فَقَطْ فِي أَدَاءِ ٱلْوَاجِبَاتِ، بَلْ أَيْضًا فِي ٱلثِّقَةِ ٱلْكَامِلَةِ بِتَدْبِيرِ ٱللَّهِ. أَصْبَحَتْ هَذِهِ ٱلْقِصَّةُ دَرْسًا خَالِدًا لِكُلِّ مَنْ سَمِعَهَا.


Di sebuah desa yang sejuk dan penuh keberkahan, ada seorang lelaki yang tak pernah absen menghadiri shalat berjamaah di masjid. Setiap waktu adzan berkumandang, ia selalu menjadi yang pertama tiba. Rutinitasnya ini membuat sang imam masjid heran. Suatu hari, setelah selesai shalat Subuh, sang imam mendekatinya.

“Wahai saudaraku, aku kagum dengan kesungguhanmu. Tapi izinkan aku bertanya, bagaimana caramu memenuhi kebutuhan keluargamu? Apakah engkau tidak bekerja?” tanya sang imam dengan penasaran.

Lelaki itu tersenyum tenang. “Aku dicukupi oleh Allah SWT,” jawabnya polos.

Mendengar jawaban itu, sang imam tetap ingin tahu lebih dalam. “Ya, aku tahu. Tetapi maksudku, dari mana engkau mendapatkan makanan untuk keluargamu setiap hari?”

Lelaki itu menjawab dengan suara lembut, “Ada seorang Yahudi yang setiap hari memberiku dua potong roti untuk keluargaku.”

Mendengar penjelasan itu, sang imam mengangguk sambil berkata, “Oh, begitu. Sekarang aku paham dan percaya.”

Namun, lelaki itu tiba-tiba memandang sang imam dengan mata yang berkilat tajam. “Subhanallah,” katanya dengan nada yang menusuk. “Ketika aku berkata bahwa aku dicukupi oleh Allah, engkau masih ragu. Tetapi ketika aku sebut seorang Yahudi sebagai pemberinya, engkau langsung yakin. Sungguh menyedihkan.”

Ia menghela napas panjang, lalu melanjutkan, “Demi Allah, shalatku selama 20 tahun ini bersamamu menjadi sia-sia. Aku akan mengganti semua shalat itu sendiri sebagai bentuk penebusan.”

Kata-katanya yang penuh keyakinan membuat sang imam terdiam, tenggelam dalam renungan mendalam. Ia menyadari bahwa keimanan tidak hanya soal melaksanakan kewajiban, tetapi juga soal keyakinan penuh terhadap takdir Allah. Kisah itu menjadi pelajaran abadi bagi mereka yang mendengarnya.


In a serene and blessed village, there lived a man who never missed a congregational prayer at the mosque. Each time the call to prayer was heard, he was always the first to arrive. His unwavering routine intrigued the mosque’s imam.

One morning, after completing the Fajr prayer, the imam approached him.

“My brother, I admire your dedication. But may I ask, how do you provide for your family? Don’t you have a job?” the imam asked curiously.

The man smiled calmly.

Da’wah Mustofa Lumajang

18 Nov, 09:04


“Allah SWT provides for me,” he replied simply.

Hearing this answer, the imam sought further clarification. “Yes, I understand that. But what I mean is, where do you get the food to feed your family every day?”

The man replied gently, “There is a Jew who gives me two loaves of bread daily for my family.”

Upon hearing this, the imam nodded and said, “Oh, I see. Now I understand and believe.”

But the man suddenly looked at the imam with sharp eyes. “Subhanallah,” he said, his voice firm. “When I told you that Allah provides for me, you doubted it. Yet, when I mentioned a Jew as the source, you immediately believed. How disappointing.”

He sighed deeply before continuing, “By Allah, my prayers with you for the past 20 years have been in vain. I will redo all of them on my own as a form of penance.”

His words, filled with unwavering faith, left the imam silent, lost in profound reflection. He realized that true faith is not merely about performing obligations but also about having complete trust in Allah’s decree. This story became an eternal lesson for all who heard it.

Da’wah Mustofa Lumajang

13 Nov, 23:47


Kewajiban Orang Tua dalam Mengajarkan Shalat kepada Anak

وَجُوبُ تَعْلِيمِ الصَّلَاةِ لِلصِّبْيَانِ

يَجِبُ عَلَى كُلٍّ مِنَ الأَبَوَيْنِ تَعْلِيمُ الصَّبِيِّ وَالصَّبِيَّةِ الْمُمَيِّزَيْنِ الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمَا بِهَا عَقِبَ بُلُوغِهِمَا تَمَامَ سَبْعِ سِنِينَ قَمَرِيَّةٍ، وَضَرْبُهُمَا عَلَى تَرْكِهَا عَقِبَ بُلُوغِهِمَا تَمَامَ عَشْرِ سِنِينَ كَذَلِكَ. وَلَا يُضْرَبُ إِلَّا بِقَدْرِ الْحَاجَةِ، وَلَا يَكُونُ مُبَرِّحًا، أَيْ: مُؤْلِمًا، وَمِنْ بَابِ أَوْلَى أَنْ لَا يُنْزِلَ دَمًا وَلَا يَكْسِرَ عَظْمًا، قَالُوا: وَلَوْ لَمْ يُفِدْ إِلَّا الضَّرْبُ الْمُبَرِّحُ تَرَكَ الْمُبَرِّحَ وَغَيْرَهُ. وَأَنْ لَا يَكُونَ عَلَى الْوَجْهِ أَوِ الرَّأْسِ أَوِ الْمَقَاتِلِ، وَأَنْ لَا يَتَرَتَّبَ عَلَيْهِ هَرَبُهُ وَضَيَاعُهُ.

قَالَ الإِمَامُ النَّوَوِيُّ: ((قَالَ أَصْحَابُنَا: وَيَأْمُرُهُ الْوَلِيُّ بِحُضُورِ الصَّلَوَاتِ فِي الْجَمَاعَةِ، وَبِالسِّوَاكِ، وَسَائِرِ الْوَظَائِفِ الدِّينِيَّةِ، وَيُعَرِّفُهُ تَحْرِيمَ الزِّنَا وَاللِّوَاطِ وَالْخَمْرِ وَالْكَذِبِ وَالْغِيبَةِ وَشِبْهِهَا))(۱).

(۱) «المجموع» (۳: ۱۱).
📕 نُورُ المِشْكَاةِ فِي أَحْكَامِ الطَّهَارَةِ وَالصَّلَاةِ عَلَى مَذْهَبِ الإِمَامِ الشَّافِعِيِّ

Wajib bagi setiap orang tua untuk mengajarkan shalat kepada anak laki-laki dan perempuan yang sudah mumayyiz (mampu membedakan yang baik dan buruk), serta memerintahkannya setelah mencapai usia tujuh tahun secara qamariyah (tahun hijriyah). Jika mereka meninggalkan shalat setelah mencapai usia sepuluh tahun, boleh dipukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan, hanya sebatas yang diperlukan, tanpa menyebabkan rasa sakit yang berlebihan.

Tidak diperbolehkan pukulan yang menyebabkan luka, mengeluarkan darah, atau mematahkan tulang. Jika tidak ada manfaat dari pukulan ringan dan hanya pukulan yang berat yang efektif, maka pukulan berat dan yang lainnya harus ditinggalkan. Pukulan juga tidak boleh dilakukan di wajah, kepala, atau bagian-bagian tubuh yang berbahaya, serta tidak boleh menyebabkan anak melarikan diri atau hilang.

Imam Nawawi berkata: “Para ulama kami berkata: Wali (orang tua atau pengasuh) harus memerintahkan anak untuk menghadiri shalat berjamaah, bersiwak (membersihkan gigi), serta melaksanakan tugas-tugas agama lainnya. Anak juga perlu diberitahu tentang haramnya zina, homoseksual, khamr (minuman keras), dusta, ghibah (menggunjing), dan yang semacamnya.”

(Sumber: “Al-Majmu’” (3:11))

Pagi penuh berkah insya Allah
Kamis kliwon
12 jumadil ula 1446
14 november 2024

Da’wah Mustofa Lumajang

13 Nov, 15:52


SELAMAT BERISTIRAHAT WAHAI SAUDARAKU SEMUA

SATU PESAN UNTUK KITA SEMUA,
SEMOGA KITA BISA UNTUK MENGAMALKAN-NYA…

Kewajiban Sosial dalam Islam

عَنْ أَبِي مُوسَى
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
(عُودُوا الْمَرِيضَ، وَأَطْعِمُوا الْجَائِعَ
وَفُكُّوا الْعَانِيَ)
رَوَاهُ الْبُخَارِيّ

(الْعَانِي): الأَسِيرُ
قَالَ فِي (النِّهَايَةِ): الْعَانِي: الأَسِيرُ
وَكُلُّ مَنْ ذَلَّ وَاسْتَكَانَ وَخَضَعَ

Dari Abu Musa رضي الله عنه,beliau berkata:
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jenguklah orang yang sakit,
berilah makan orang yang lapar,
dan bebaskanlah tawanan.”

(HR. Bukhari)

(Al-‘Āni) berarti tawanan.
Dalam kitab An-Nihayah, disebutkan bahwa al-‘Ani adalah tawanan atau setiap orang yang merasa terhina, lemah,
dan tunduk.

Kamis Kliwon,
12 Jumadil Ula 1446,
13 November 2024

Da’wah Mustofa Lumajang

12 Nov, 23:35


Agama ini simple mas bro
hanya kita yang terkadang membuat ruwet sendiri…

الحَسَنُ بنُ عليّ رَضِيَ اللهُ عنه: "الطَّرِيقُ واضِحٌ، ولَكنَّ الهَوَى فَاضِحٌ".
(الزّهد الكبير ٣٥٧)

Al-Hasan bin Ali ra berkata
Jalan itu sudah jelas,
tetapi hawa nafsu yang mempermalukan.
Maksudnya,
petunjuk kebenaran itu sebenarnya sudah jelas dan terang,
tetapi hawa nafsu sering membuat manusia tergelincir dan mempermalukan dirinya dengan mengikuti yang salah.

PAGI YANG PENUH KEBAHAGIAAN INSYA ALLAH SELAMAT BERAKTIFITAS

Rabu Wage
11 Jumadil Ula 1446
13 November 2024

Da’wah Mustofa Lumajang

12 Nov, 09:04


Kabar Gembira dari Kekasih yang Tercinta ﷺ untuk Umat Ini

بِشَارَةُ الحَبِيبِ المَحْبُوبِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِهَذِهِ الأُمَّةِ
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “بَشِّرْ هَذِهِ الأُمَّةَ بِالتَّيْسِيرِ، وَالسَّنَاءِ وَالرِّفْعَةِ بِالدِّينِ، وَالتَّمْكِينِ فِي البِلَادِ، وَالنَّصْرِ”.
صَلَوَاتُ رَبِّي وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ

Dari Ubay bin Ka’ab رضي الله عنه,
Beliau berkata
bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Berikanlah kabar gembira kepada umat ini dengan kemudahan,
kedudukan yang mulia,
kemuliaan dalam agama, kekuasaan di berbagai negeri,
dan kemenangan.”

JANGANLAH PESIMIS DAN BERKECIL HATI,
BAGAIMANA-PUN KITA SEKARANG INI,
KARENA KEMENANGAN KEJAYAAN SUDAH BERADA DI HADAPAN KITA,
BERDASARKAN JANJI SANG BAGINDA…

Semoga shalawat dan salam dari ALLAH selalu tercurah keharibaan Beliau Saw.

SELAMAT SORE MENJELANG MAGHRIB…
Selasa Pon
10 Jumadil ula 1446
12 November 2024

Da’wah Mustofa Lumajang

12 Nov, 03:13


JANGAN JADI PRIBADI YANG LEMBEK…🫵

ٱلْغَائِبُونَ فِي ٱلْأَوْقَاتِ ٱلصَّعْبَةِ يَجِبُ أَنْ
يَظَلُّوا غَائِبِينَ إِلَى ٱلْأَبَدِ

Orang-orang yang menghilang di saat-saat yang sulit
memang semestinya tidak usah kembali untuk selamanya.

Selamat beraktifitas…💪
10 Jumadil Ula 1446
12 November 2024

Da’wah Mustofa Lumajang

11 Nov, 07:57


“Niat dan Tindakan dalam Melakukan Kebaikan Menurut Imam al-Haddad”

قالَ الحَبِيبُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَلَوِيٍّ الحَدَّادُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ:
إِنَّ اللَّهَ لَمْ يُعِنِ ٱلشَّخْصَ إِذَا نَوَىٰ فِعْلَ خَيْرٍ حَتَّىٰ يَشْرَعَ فِيهِ
📔 تَوْضِيحَاتُ ٱلْإِمَامِ ٱلْحَدَّادِ لِمَعَانِي بَعْضِ
أَحَادِيثِ خَيْرِ ٱلْعِبَادِ ﷺ ص ( ١٤ )

“Sesungguhnya Allah tidak menolong seseorang ketika ia berniat untuk melakukan kebaikan hingga ia memulai untuk melakukannya.”
📔 Penjelasan Imam al-Haddad tentang makna beberapa hadits Nabi ﷺ (halaman 14).

Da’wah Mustofa Lumajang

10 Nov, 05:28


“Rasa Cemburu: Cermin Kehormatan dan Akhlak Mulia”

غيرة الرجال في الجاهلية :

يحكى أن أعرابيا في الجاهلية زُفّت إليه عروسه على فرس ، فقام فقتل تلك الفرس التي ركبت عليها العروس ،

فتعجب الجميع من حوله وسألوه عن سرِّ عمله فقال لهم : خشيت أن يركب الخيال مكان جلوس زوجتي ولا يزال مكانها دافئًا !..

و من أغرب الأمور اللى تريك فعلاً كم كانت الغيرة موجودة :

امرأة تقدمت إلى مجلس القاضي موسى بن إسحاق بمدينة الريّ سنة 286 هـ فادّعى وكيلها بأن لموكِّلته على زوجها خمسمائة دينار ( مهرها ) ، فأنكر الزوج ..

فقال القاضي لوكيل الزوجة : شهودك..
قال : أحضرتهم ..
فطلب بعض الشهود أن ينظر إلى المرأة ، ليشير إليها في شهادته ،

فقام الشاهد و قال للمرأة : قومي ..
فقال الزوج : ماذا تفعلون ؟
قال الوكيل : ينظرون إلى أمرأتك كى يعرفوها
قال الزوج : إني أُشهد القاضي أنّ لها عليّ هذا المهر الذي تدّعيه ولا تُكشف عن وجهها ..

فقالت المرأة : فإني أُشهِد القاضي أني وهبت له هذا المهر وأبرأتُ ذمته في الدنيا والآخرة..
فقال القاضي وقد أُعجِب بغيرتهما : يُكتب هذا في مكارم الأخلاق .

يقول ابن القَيِّم :
" إذا ترحلت الغَيْرة من القلْب ، ترحلت منه المحبَّة ، بل ترحل منه الدِّين كله ". المبأدئ لا تتجزأ ، الانسان الذي عنده كرامة ونخوة هو من يقدر يصون بيته و أهله ..

و كما قال الشاعر :
إِنَّ الرِّجَالَ النَّاظِرِينَ إِلَى النِّسَا .. مِثْلُ الكِلاَبِ تَطُوفُ بِاللَّحْمَانِ
إِنْ لَمْ تَصُنْ تِلْكَ اللُّحُومَ أُسُودُهَا .. أُكِلَتْ بِلاَ عِوَضٍ وَلاَ أَثْمَانِ

ومما قيل أيضًا :
إن من لا غيرة له _ لادين له .
وإذا أردت أن تعرف حقيقة الرجل فانظر إلى غيرته ..

Pada masa jahiliah, dikisahkan seorang pria desa yang menikah dan istrinya diantarkan kepadanya menaiki seekor kuda. Namun, pria itu kemudian membunuh kuda tersebut. Orang-orang terkejut dan bertanya alasannya, lalu ia menjawab, “Aku takut jika ada orang lain yang duduk di tempat yang sama, di mana tempat itu masih terasa hangat setelah istriku duduk di sana.”

Dalam kisah lain yang menunjukkan besarnya rasa cemburu kala itu, seorang wanita membawa kasusnya ke pengadilan di hadapan Qadhi Musa bin Ishaq di kota Rey pada tahun 286 H. Melalui perwakilannya, ia menuntut suaminya agar membayar mahar yang dijanjikan sebesar 500 dinar, namun suaminya membantahnya.

Qadhi kemudian meminta saksi untuk melihat langsung wanita itu demi memastikan identitasnya. Salah satu saksi meminta wanita itu berdiri agar dapat mengenalinya. Namun, suaminya segera menolak, berkata, “Apa yang kalian lakukan? Tidak perlu melihat wajah istriku.”

Dengan itu, sang suami bersaksi di hadapan Qadhi bahwa ia mengakui hutang maharnya kepada istrinya, agar wanita itu tidak perlu membuka wajahnya di depan umum. Menyaksikan ketulusan suaminya, wanita itu lalu berkata, “Aku bersaksi di hadapan Qadhi bahwa aku membebaskan suamiku dari hutang ini, baik di dunia maupun di akhirat.”

Qadhi pun menulis kisah ini sebagai contoh dari akhlak yang mulia.

Ibnul Qayyim berkata, “Jika rasa cemburu hilang dari hati, maka hilanglah pula cinta bahkan agama dari hati itu.” Pribadi yang memiliki kehormatan dan rasa tanggung jawab adalah yang mampu menjaga keluarga dan kehormatannya.

Seperti kata penyair:
“Sesungguhnya para lelaki yang memandang wanita seperti anjing yang mengitari daging.
Jika singa tidak menjaga daging itu, maka akan termakan tanpa harga dan tanpa balasan.”

Juga dikatakan, “Siapa yang tidak punya rasa cemburu, maka ia tidak memiliki agama.” Jika ingin mengenal seorang lelaki, lihatlah seberapa besar rasa cemburunya.

Da’wah Mustofa Lumajang

09 Nov, 21:47


Menahan Diri untuk Tidak Menikah Lagi demi Menghindari Kesedihan Istri

إِذَا تَرَكَ أَنْ يَتَزَوَّجَ كَيْ لَا يَدْخُلَ الْغَمَّ عَلَى زَوْجَتِهِ الَّتِي عِنْدَهُ ، كَانَ مَأْجُورًا
📔 «فَتْحُ الْقَدِيرِ» لِلْإِمَامِ ابْنِ الْهُمَامِ (٣/٢٣٩)

“Jika seseorang meninggalkan keinginan untuk menikah lagi demi menghindari kesedihan yang mungkin dirasakan istrinya yang ada bersamanya, maka ia akan mendapatkan pahala karenanya.”

📔 Fath al-Qadir oleh Imam Ibn al-Humam (3/239)

Da’wah Mustofa Lumajang

09 Nov, 19:13


قِف على باب كَريمٍ كُلَّما .. طَرقَ الطارِقُ بِالخَيرِ فَتح
‏وقل رَبِّ حقّق لي بطه المُصطَفى .. أَملاً صدري له اليَوم اِنشَرَح
‏وَاِنصرِ الإِسلامَ وَاِجمَع شَملنا .. وَاِمنَع الأَكدارَ عنّا وَالترح
‏وَصلاةٌ منكَ تَهدي لِلَّذي .. جاءَ بِالدين وَلِلدين نصح

Berdirilah di pintu Tuhan Yang Maha Pemurah,
setiap kali seorang hamba mengetuk pintu-Nya dengan kebaikan,
Dia pun membukanya.
Dan ucapkanlah,
“Wahai Tuhanku, dengan perantara Thaha,
sang pilihan

(Nabi Muhammad ﷺ),
kabulkanlah harapan yang membuat dadaku lapang hari ini.
Dan menangkanlah Islam,
satukanlah barisan kami,
jauhkanlah kami dari segala duka dan kesedihan.
Serta limpahkanlah shalawat kepada beliau yang datang membawa agama dan memberi nasehat demi agama.”

Da’wah Mustofa Lumajang

09 Nov, 19:02


Kesucian dan Malu: Keindahan Sejati Wanita Surga

Ketika Allah menggambarkan wanita-wanita surga,Allah Swt berfirman:

“{قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ}..”

(mereka menundukkan pandangan)

kemudian Allah Swt berfirman

“{كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ}..”

(seolah-olah mereka adalah permata yaqut dan marjan).

Allah mendahulukan sifat kesucian dan rasa malu sebelum kecantikan dan keindahan.
Karena tak ada nilai bagi wanita yang cantik tanpa kesuciannya.

Da’wah Mustofa Lumajang

09 Nov, 18:52


Rasa Malu kepada Sayyidina Utsman bin Affan ra
yang Bahkan Malaikat-pun Merasa Malu Kepadanya

حِينَ سَأَلَتْ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا النَّبِيَّ ﷺ عَنْ سَبَبِ اعْتِدَالِهِ عِنْدَ دُخُولِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، قَالَ: “أَلَا أَسْتَحْيِي مِنْ رَجُلٍ تَسْتَحْيِي مِنْهُ الْمَلَائِكَةُ؟”

Ketika Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah rah bertanya kepada Nabi Saw
mengapa beliau bersikap lebih sopan saat Sayyiduna Utsman bin Affan masuk, Nabi Saw menjawab, “Apakah aku tidak boleh merasa malu kepada seseorang yang bahkan malaikat pun merasa malu kepadanya?”
#Dzu an-Nurain “Utsman bin Affan” ra.

Da’wah Mustofa Lumajang

09 Nov, 06:42


“Pandangan Para Ulama tentang Cinta dan Pengaruhnya pada Karakter Manusia”

Ini adalah pandangan tentang cinta,
yang dianggap dapat memperhalus dan memperbaiki kepribadian seseorang,
terutama bagi mereka yang memiliki jiwa yang luhur.
👇🏻
قيلَ لأحدِهم: إنَّ ابنكَ قد عَشِقَ.
أجابَ: أيُّ بَأسٍ بِهِ؟ إنَّهُ إذا عَشِقَ .. نَظُفَ .. وَظَرُفَ .. وَلَطُفَ

وقالَ غيرُهُ: العِشقُ لا يَصلُحُ إلّا لِذِي مروءةٍ ظاهِرةٍ وخَليقَةٍ طاهِرةٍ ..

وقيلَ ليحيى بنِ معاذٍ الرازيِّ: إنَّ ابنَكَ قد عَشِقَ فُلانَةَ ..
فقالَ: الحَمدُ للهِ الذي صيَّرَهُ إلى الطَّبعِ الآدميِّ!

وحينَ بَلَغَ أحدَ الأئمةِ في مَجلِسِهِ أنَّ ابنَهُ قد عَشِقَ شَكَرَ اللهَ وأَردَفَ:
الآنَ رَقَّت حَواشيهِ .. ولَطُفَت معانيهِ .. ومَلَحَت إشاراتُهُ .. وظَرُفَت حركاتُهُ .. وحَسُنَت عِباراتُهُ .. وجادَت رَسائِلُهُ .. وجَلَّت شَمائِلُهُ .. فَواظِب المَليحَ .. وجَنِّب القَبيحَ ..

وسُئِلَ أحدُ العُلَماءِ: هل سَلِمَ أحدٌ من العِشقِ؟
فقالَ: نَعَم .. الجَلفُ الجافي الّذي لَيسَ لَهُ فَضلٌ ولا عِندَهُ فَهمٌ.

Dikatakan kepada seseorang: “Anakmu telah jatuh cinta.”
Ia menjawab:
“Apa salahnya?
Jika ia jatuh cinta,
ia akan menjadi lebih bersih,
lebih anggun,
dan lebih lembut.”

Dan orang lain berkata:
“Cinta hanya cocok untuk orang yang memiliki muru’ah (kehormatan diri) yang nyata dan kepribadian yang murni.”

Dan dikatakan kepada Yahya bin Mu’adz al-Razi bahwa anaknya telah jatuh cinta kepada seorang gadis.
Ia berkata:
“Alhamdulillah yang telah menjadikannya memiliki naluri manusia!”

Ketika seorang imam mendengar dalam majelisnya bahwa anaknya telah jatuh cinta,
ia bersyukur kepada Allah dan menambahkan:
“Sekarang sikapnya menjadi lebih lembut,
maknanya menjadi lebih halus, gerakannya menjadi lebih anggun, dan bahasanya menjadi lebih indah.
Tulisannya menjadi lebih baik,
dan sifat-sifatnya menjadi lebih luhur.
Maka,
perhatikanlah yang indah dan jauhilah yang buruk.”

Dan seorang ulama ditanya: “Apakah ada orang yang selamat dari cinta?”
Ia menjawab:
“Ya,
hanya orang yang kasar dan kaku yang tidak memiliki keutamaan dan pemahaman.”

Da’wah Mustofa Lumajang

09 Nov, 04:46


Rendah Hati-nya Para Salaf

قال الحبيب أحمد بن عبد الرحمن السقاف ( والد الحبيب عبد القادر السقاف ) :

وقد كان السلف الصالح يبذلون النصيحة لكل مسلم ويعتقدون انه افضل منهم وخير منهم ‘ لانه ربما كان قدره عند الله عظيما وربما سبقت له من الله الحسنى وختم له بخير قال الحبيب عبدالله الحداد :

ماذا يقول المنكرون - فيمن له قلب سليم
على جميع المسلمين - وقصده المولى الكريم
ويعتقد في نفسهِ - بأنه عبد ذمـــيــم
لولا عناية ربـــــه - لكان بطّالا ضلـول
الله حسبي وكفى - قل ما تشاء ياذا الفضول

Al-Habib Ahmad bin Abdurrahman As-Saqqaf (ayah dari Al-Habib Abdul Qadir As-Saqqaf) berkata:
“Para ulama terdahulu selalu memberikan nasihat kepada setiap Muslim dan meyakini bahwa orang lain lebih baik daripada diri mereka sendiri. Mereka berpikir begitu karena bisa saja orang lain memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah, atau mungkin Allah telah menetapkan kebaikan untuknya, dan ia akan mendapatkan akhir hidup yang baik.”
Al-Habib Abdullah Al-Haddad berkata:
Apa yang bisa dikatakan oleh mereka yang mengingkari, tentang seseorang yang memiliki hati yang bersih terhadap semua Muslim,
dan tujuan hidupnya hanya untuk Allah Yang Maha Pemurah?
Ia merasa bahwa dirinya hanyalah hamba yang hina.
Jika bukan karena kasih sayang Tuhannya,
ia mungkin sudah menjadi orang yang tersesat.
Cukuplah Allah bagiku,
katakanlah apa saja yang ingin kamu katakan,
wahai yang suka mencampuri urusan orang lain.

Da’wah Mustofa Lumajang

08 Nov, 19:08


قُل لِلْبَلَاغَةِ غُضِّي الطَّرْفَ وَاحْتَشِمِي ..
فَمَدْحُ أَحْمَدَ يَعْلُو هَامَةَ الكَلِمِ… 💚💚


“Katakan pada balaghah(seni berbicara dan menulis), tundukkan pandangan dan jagalah kehormatanmu…
Karena pujian untuk Ahmad (Nabi Muhammad
Saw)
berada di atas puncak segala kata.”
💚💚

Bait ini menyiratkan bahwa meskipun keindahan bahasa memiliki kedudukan tinggi, kemuliaan Nabi Muhammad jauh lebih agung. Bahkan,
pujian tertinggi pun tidak mampu mencapai derajat keagungan beliau.

Da’wah Mustofa Lumajang

08 Nov, 11:33


Keutamaan Memperbanyak Doa di Hari Jumat

الإِمَامُ النَّوَوِيُّ رَحِمَهُ اللهُ: “يُسْتَحَبُّ الإِكْثَارُ مِنَ الدُّعَاءِ فِي جَمِيعِ يَوْمِ الجُمُعَةِ مِنْ طُلُوعِ الفَجْرِ إِلَى غُرُوبِ الشَّمْسِ رَجَاءً لِمُصَادَفَةِ سَاعَةِ الإِجَابَةِ”.
(الأذكار، ص١٦٣)

Imam al-Nawawi ra berkata: “Disunnahkan untuk memperbanyak doa sepanjang hari Jumat,
mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam,
dengan harapan bertemu dengan waktu ijabah(waktu mustajabnya doa).”
(Sumber:Al-Adzkar,hlm.163)

Tanda Ahli Sunnah

قَالَ سَيِّدِي زَيْنُ العَابِدِينَ عَلِيُّ بْنُ الحُسَيْنِ بْنِ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ: “عَلَامَةُ أَهْلِ السُّنَّةِ كَثْرَةُ الصَّلَاةِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ”.

“Sayyidiy Zainul Abidin Ali bin Husain bin Ali radhiyallahu ’anhum berkata:
Tanda ahli sunah adalah banyak bershalawat kepada Rasulullah Saw.’”
(Sumber:Al-Qaul al-Badi’ karya al-Sakhawi,hlm.60)

Da’wah Mustofa Lumajang

08 Nov, 10:28


Wanita yang Sadar Diri
Antara Pendidikan dan Peran Keibuan

● أين هي المرأة الواعية ⁉️

أين هي المرأة الواعية؟! ..

ولم أقـل المــرأة
المــتعلمة
المــثقفة
حـامـلة الشــهادة

فهذه امــرأة من
نموذج آخر ونوع آخر

وتحــتاج إلى
جــهد مســتمر
ووعــي مســتقر
حتى تفهم وظائفها الأبوية

وإنما أقول
( المرأة الواعية )
ولو كانت أُمــيَّة العلم
وقلــيلة المــعرفة

فـالســلامـة
لا تتحقق ولم تتحقق
بمجرد تعليم وثقافة المرأة؛
بل أنها بهذه الوسيلة وحدها
اُخترِقت أكثر من ذي قبل
وامتلك الشيطان ووكلاؤه
زِمَامــها وطُمُــوحَها
وحَـوَّلَها إلى وســيلة
هَالِكـة هَاتِكـة فَاتِكـة
وللأســــف..

✍🏻 الحـبيب العـلامة
أبوبكـر المشـهور رحمه الله تعالى
📖 المواجـهة الســافرة
ط ١ لعام ١٤٢٧هـ_٢٠٠٦م صـ٦٦
بيـارق النبـوّة والأبـوّة

Di Manakah Wanita yang Sadar Diri⁉️

Di manakah wanita yang sadar diri?! ..

Saya tidak mengatakan wanita yang
berpendidikan,
berwawasan,
atau pemilik gelar,

Karena itu adalah tipe wanita dari model lain,
yang membutuhkan usaha terus-menerus dan kesadaran yang mantap untuk memahami peran keibuannya.

Yang saya maksud adalah
(wanita yang sadar diri)
meskipun tidak berpendidikan formal
dan pengetahuannya terbatas.

Keselamatan
tidak tercapai dan tidak akan tercapai
hanya dengan pendidikan dan wawasan pada wanita;
justru dengan cara ini saja
ia malah lebih mudah disusupi daripada sebelumnya.
Setan dan para pengikutnya
menguasai ambisi dan cita-citanya,
menjadikannya alat
yang menghancurkan,
merusak,
dan mematikan.
Sungguh disayangkan..

✍🏻 Al-Habib Al-Allamah
Abu Bakr Al-Masyhur رحمه الله تعالى
📖 Al-Muwajahah As-Safirah, cet. 1 tahun 1427 H/2006, hlm. 66
Panji Kenabian dan Keibuan

Da’wah Mustofa Lumajang

08 Nov, 08:11


Al-Qur’an sebagai Penawar dan Rahmat bagi Orang Beriman

قال تعالـىٰ: { وَنُنَـزِّلُ مِنَ القُـرآنِ مَا هُـوَ شِـفَاءٌوَرَحـمَةٌلِلمُؤمِنِينَوَلَا يَزِيـدُ الظَّـالِمِينَ إِلَّا خَـسَارًا }.
فالمؤمنون هـم الذين إذا قـرأوا القرآن شُفُوا؛ سواءً شـفاءً حسيًّا، وهـو إزالـة الأمـراض، أو شـفاءً معنويًّا، وهو تصـفية القلوب، وإزالة ما فيها من الصدأ.

Allah Ta’ala berfirman
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman,
dan Al-Qur’an itu tidak menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

Orang-orang beriman adalah mereka yang ketika membaca Al-Qur’an,
mereka mendapatkan kesembuhan;
baik kesembuhan secara fisik,
yaitu hilangnya penyakit,
maupun kesembuhan secara batin,
yaitu kejernihan hati dan hilangnya noda-noda di dalamnya.

Da’wah Mustofa Lumajang

08 Nov, 05:36


“Amalan Perlindungan dari Gangguan Orang yang Berniat Buruk”

لكل شخص يزعجك
ماء تقرا عليه سورة الكوثر سبع مرات . والاية "وجعلنا من بين أيديهم سدا ومن خلفهم سدا فأغشيناهم فهم لا يبصرون" مرة واحدة والدعاء "اللهم إنا نجعلك في نحورهم ونعود بك من شرورهم"
مرة واحدة

Berikut adalah amalan yang bisa dibaca jika menghadapi orang yang mengganggu atau berbuat tidak baik kepada kita:
1.
Bacakan Surah Al-Kautshar sebanyak 7 kali pada air.
2.
Bacakan ayat berikut satu kali:
“وجعلنا من بين أيديهم سدا ومن خلفهم سدا فأغشيناهم فهم لا يبصرون”
(QS. Yasin: 9)
3.
Lanjutkan dengan doa ini satu kali:
“اللهم إنا نجعلك في نحورهم ونعوذ بك من شرورهم”
“Ya Allah,
kami jadikan Engkau sebagai penolong dalam menghadapi mereka,
dan kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan mereka.”
Setelah selesai,
air tersebut dapat diminum atau dipercikkan sedikit di sekitar.

Da’wah Mustofa Lumajang

08 Nov, 05:22


“Esensi Doa dalam Kesederhanaan dan Ketulusan Hati”

قال النبي صلى الله
عليه وسلم لرجل: كيف تقول في الصلاة ؟
قال: أتشهد وأقول: اللهم إني أسألك الجنة، وأعوذ بك من النار، أما إني لا أحسن دندنتك ولا دندنة معاذ،
أي: ( لا أدري ما تدعو به أنت يا رسول الله وما يدعو به معاذ إمامنا ولا أعرف دعاءك الخفي الذي تدعو به في الصلاة ولا دعاء معاذ ولا أقدر على نظم ألفاظ المناجاة مثلك ومثل معاذ ).
فقال النبي صلى الله عليه وسلم: انما حولها ندندن
📚رواه أبو داود وأحمد

Nabi Muhammad SAW bertanya kepada seorang lelaki, “Bagaimana cara kamu berdoa dalam shalat?”
Lelaki itu menjawab,
“Aku bersyahadat dan berdoa:
‘Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu surga, dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka.
Sungguh,
aku tidak mampu seperti bisikan-bisikanmu dan bisikan Mu’adz,” yaitu
(Aku tidak tahu apa yang engkau dan Mu’adz baca dalam doa kalian, dan aku tidak bisa menyusun kata-kata munajat seperti kalian).
Maka Nabi SAW bersabda,
“Kami semua memang hanya berbisik untuk hal-hal tersebut (meminta surga dan berlindung dari neraka).”
📚 Diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ahmad.

Hadis ini menunjukkan bahwa intinya dalam berdoa adalah kesederhanaan dan ketulusan hati.
Lelaki tersebut merasa tidak mampu berdoa seperti Nabi dan sahabatnya,
Mu’adz,
yang mungkin berdoa dengan lafaz yang indah dan panjang. Namun,
Nabi SAW menenangkannya dengan mengatakan bahwa inti dari doa-doanya juga sama,
yaitu meminta surga dan berlindung dari neraka.
Artinya,
Nabi mengajarkan bahwa esensi doa adalah tujuan dan niat di dalamnya,
bukan keindahan atau panjangnya kata-kata.
Seseorang yang berdoa dengan tulus dan sederhana,
tetapi memahami intinya,
sudah cukup dalam pandangan Allah SWT.

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 16:09


‏"من "زملوني زملوني"
حتى "بل الرفيق الأعلى"

كم عانى وقاسى وحارب
كم عُودي وأوذي.
كم اجتهد وجاهد وبذل
كم تفانى
وكم رقّ وحنّ وعطف.
كم دعا وبكى وتضرّع
كم ذاق كي يصلكَ هذا النور الإلهي
حبيبي يا رسول الله ﷺ

فما كنا كـ"أنس" الّذي خَدمك ، ولا "عمر" الّذي سَندَك ، وما كنا كـ"أبَا بَكرٍ" وقَد صدقَك ، وما كنا كـ"عَليّاً" عِندمَا حَفظك ، ولا "عُثمَان" حينما نصرك ، وما كنا كـ"حَمزًة" ولا "بِلَالاً" ولا "خَالِدًا" ، لَكِنّا يا رسُول الله إنا والله نحبُّك♥️


﴿إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا﴾

-اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ..♥️

“Dari seruan ‘Selimuti aku, selimuti aku’ hingga ‘Kepada Teman Tertinggi,’
Betapa beliau telah menderita, bersabar, dan berjuang.
Betapa beliau dihadapkan dengan permusuhan dan cobaan.
Betapa beliau telah berusaha, berjuang, dan berkorban.
Betapa beliau penuh kelembutan, kasih sayang, dan perhatian.
Betapa beliau mendoakan, menangis, dan memohon dengan khusyuk.
Betapa beliau telah merasakan semua itu demi menyampaikan cahaya ilahi ini kepadamu.

Kekasihku, wahai Rasulullah ﷺ.

Kami bukan seperti Anas yang melayanimu, atau Umar yang menjadi pendukungmu, atau Abu Bakar yang mempercayaimu, atau Ali yang menjagamu, atau Utsman yang membelamu. Kami juga bukan seperti Hamzah, Bilal, atau Khalid. Namun, wahai Rasulullah, sungguh, demi Allah, kami mencintaimu. ♥️

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan.”

—Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami, Muhammad. ♥️

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 16:02


👆PESAN SEBELUM TIDUR🥱

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 16:01


“Zaman Kelaparan dan Harapan Bantuan dari Luar Negeri”

سَوْفَ يَأْتِي زَمَانٌ يَمُوتُ فِيهِ النَّاسُ مِنَ الجُوعِ، يَنْتَظِرُونَ أَهْلَ الخَارِجِ يَتَفَضَّلُونَ عَلَيْهِمْ بِالمَالِ وَالأَكْلِ وَالمَشْرُوبِ | الحَبِيبُ أَبُو بَكْرٍ المَشْهُورُ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى

Akan datang suatu masa di mana manusia mati karena kelaparan, menunggu bantuan dari orang-orang luar negeri untuk diberi uang,
makanan,
dan minuman.
Al-Habib Abu Bakar Al-Masyhur ra


“Kebinasaan di Masa Ujian”

قالَ الصَّحابيُّ الجَليلُ النُّعمانُ بنُ بَشيرٍ رَضِيَ اللهُ عَنهُما: “إِنَّ الهَلَكَةَ كُلَّ الهَلَكَةِ أَنْ تَعمَلَ عَمَلَ السُّوءِ في زَمانِ البَلاءِ.”

Dari sahabat yang mulia
Nu’man bin Basyir rahm beliau berkata:
“Sungguh,
kebinasaan yang sebenar-benarnya adalah ketika seseorang melakukan perbuatan buruk di masa ujian (cobaan).”
HR.Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (35869),
ad-Dainuri dalam al-Mujalasah wa Jawahir al-‘Ilm (5/387),
dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq (62/125)].

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 13:41


NIAT BAIK BELUM TENTU MENDAPAT TANGGAPAN YANG BAIK,
UNTUK ITU PRIORITASKAN ALLAH DAN ROSUL-NYA,
JANGAN MANUSIA UMUM,
AGAR TETAP BISA ISTIQOMAH DIDALAM KEBAIKAN,
BAGAIKAN JAM DINDING,
DIPANDANG ATAU-PUN TIDAK,
TETAP BERDETAK,
DAN KENYATAAN-NYA MANUSIA DIDALAM HIDUP SELALU MEMBUTUHKAN-NYA…😊

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 12:30


Ya Allah, sesungguhnya ujian yang menimpa saudara-saudara kami di Palestina telah begitu berat, berlangsung lama,
dan semakin meluas.
Maka,
tolonglah mereka dengan pertolongan yang segera, wahai Penolong orang-orang yang dalam kesulitan,
wahai Penolong orang-orang yang memohon bantuan.

Ya Allah, hentikanlah pertumpahan darah, tenangkanlah ketakutan, sembuhkanlah yang terluka, lindungilah yang mengungsi, berilah makan yang kelaparan, dan terimalah yang terbunuh sebagai syuhada,
wahai Tuhan semesta alam, wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.

Ya Allah, sesungguhnya musuh telah semakin jahat, menyebarkan kerusakan,
dan bertindak sewenang-wenang;
maka cegahlah kekejaman dan kesombongannya dengan kekuasaan-Mu, sebagaimana Engkau kehendaki, wahai Yang Maha Kuasa, wahai Yang Maha Perkasa, wahai Yang Maha Kuat, wahai Yang Maha Kokoh.

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 12:30


اللهم إن البلاء على إخوتنا في فلسطين قد اشتَدّ، وطال أمدُه وامتد؛ فأغثهُم بفرَجٍ عاجلٍ يا دَرَكَ الهالكين، ياغياثَ المُستغيثين.
اللهم احقن الدماء، وأمّن الرَوع، واشفِ الجريح، وآوي النازح، وأطعم الجائع، وتقبّل في الشهداء القتيل، يارب العالمين، يا أرحم الراحمين.
اللهم إن العدو قد استطال شرُّه، وبلغ ضُرُّه، وتمادى بَغْيُه؛ فاكفِ عدوانَه وطُغيانَه بما شِئتَ كما شِئتَ، يا قادرُ يا مقتدرُ، يا قويُّ يا متين.

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 11:55


Imam Abdullah bin Alawi al-Haddad sangat mencintai muridnya, al-Habib Ahmad bin Zain al-Habsyi, dan sering memujinya. Suatu ketika, beliau menulis surat kepadanya dari kota Tarim menuju Ghurfah, dengan mengatakan:

“Hati ini bahagia dengan kehadiranmu pada zaman ini dalam keadaan seperti itu—yakni kesungguhanmu dalam mendekat kepada Allah Ta’ala, ketaatanmu, mengajak manusia kepada-Nya, serta mengajar ilmu-ilmu yang bermanfaat dan segala hal yang sejalan dengan itu.”

Imam al-Haddad biasa menyebut al-Habib Ahmad dengan gelar-gelar istimewa yang jarang diberikan kepada orang lain dalam surat-suratnya. Di antara pujiannya, beliau berkata:

“Kepada Tuan yang menjadi teladan, Syekh yang tercinta, agung, mulia, terhormat, wali Allah yang berkilauan dan tajam pemahaman, ahli makrifat, ulama yang menguasai berbagai bidang, seorang tokoh yang berwibawa, setia, sufi yang mendalam, pilar yang luhur, pembimbing, penyampai hakikat orang-orang yang setia…”

Dan pujian lainnya yang menunjukkan penghormatan tinggi dari Imam al-Haddad, seorang ulama yang terkenal dengan sikap adil dan telitinya. Beliau juga menulis puisi tentang al-Habib Ahmad:

Adapun al-Habib, yang penuh berkah
Allah Yang Maha Mulia telah meninggikan derajatnya
Menjadikannya seorang da’i kepada-Nya dengan perkataan dan perbuatannya, tanpa keraguan.
Maka semoga Allah memberinya umur panjang dan meninggikan kedudukannya
Mengaruniakan kepadanya kedekatan kepada-Nya
Serta menambah ilmu dan makrifatnya kepada Allah
Dan kebahagiaan yang tak berujung.

Diriwayatkan bahwa Imam al-Haddad pernah ditanya tentang kedudukan al-Habib Ahmad bin Zain al-Habsyi, lalu beliau menjawab:

“Dia termasuk dalam ‘maqam kesepuluh,’ yang mana hal itu menunjukkan keutamaan besar dan keajaiban besar. Berbahagialah dia dengan itu, dan semoga Allah meninggikan kedudukannya. Maqam kesepuluh adalah maqam tertinggi, tujuan akhir, dan tingkatan tertinggi yang dicapai oleh para sufi besar.”

Imam al-Haddad menyebut maqam kesepuluh dalam puisinya yang dimulai dengan:

“Segala puji bagi Allah, yang hadir dan menyaksikan”

Sampai pada bait yang mengatakan:

Allah khususkan orang-orang yang arif untuk mendekat kepada-Nya
Dengan maqam kesepuluh yang penuh keakraban.

Beliau kemudian menganjurkan al-Habib Ahmad bin Zain untuk menjelaskan puisi ini dan menguraikan makna maqam kesepuluh. Al-Habib Ahmad pun memberikan penjelasan yang sangat indah. Habib Muhammad bin Zain juga menyebutkan bahwa dalam penjelasannya, al-Habib Ahmad menyampaikan bahwa tidak ada keraguan bagi orang-orang yang berakal dan bijaksana bahwa sifat-sifat dan maqam yang agung itu telah terwujud dengan sempurna pada diri al-Habib Ahmad, dan hal ini diketahui oleh mereka yang pernah melihat, berinteraksi, dan mengenalnya.

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 11:54


كان سيدنا ومولانا الإمام عبدالله بن علوي الحداد يحب تلميذه الحبيب أحمد بن زين الحبشي ويثني عليه كثيراً، وكتب إليه مرة من بلد تريم، إلى الغرفه *((القلب مغتبط، بوجودكم في هذا الزمان على ذلك الحال، من الإقبال على الله تعالى، وعلى طاعته ودعوة العباد إليه، وتدريس العلوم النافعة ومايجري في ذلك المجرى))* وكان سيدنا الإمام الحداد، يصفه بأوصاف لايسمح بها لغيره في صدور المكاتبات ومن ذلك قال رضي الله عنه *(( إلى السيد القدوة، والشيخ الحبيب الأجل، الأفضل، الأعز الأكرم، الأفخم، الولي في الله شهاب الدين، الثاقب، العارف بالله، العلامة المتفنن، الأوحد الأمجد، الوفي الصفي، الفقيه الصوفي، الجليل الحفيل، المنيف الفاضل، النقيب، الصدر الهمام، المعتمد، المتحقق بحقائق أهل الوفا... ))* إلى غير ذلك من الأوصاف وحسبك أنها من سيدنا الإمام الحداد، المنصف المحقق وقد قال فيه شعراً 👇🏻

أما الحبيب السيد البر الذي
أعـلى لـه الـرب الـكريم منارا
وأقــامــهُ داع إلــيــه بــقـولـه
وبـفـعله مــن غـير مـا انـكارا
فــا الله يـبـقيه ويـرفع قـدره
ويـنـيـله مـــن قــربـه أوطــارا
ويــزيـدهُ عِـلـماً ومـعـرفة بــه
وســعـادة لاتـنـتـهي لـقـصارا

وسُمع أن سيدنا ومولانا عبدالله بن علوي الحداد نفعنا الله به سُئل عن حال الحبيب أحمد ابن زين الحبشي فقال *((هو من أهل المقام العاشر، وغير خافٍ ما في ذلك من المنقبة العظيمة، والمعجزة الجسيمة هنيئاً له ذلك، وزاده رقياً فيما هنالك، والمقام العاشر هو أعلى المقامات وأقصى الغايات، وأسنى رتب الواصلين من أقسام هذه الطائفة الشريفة، من كبار الصوفية رضي الله عنهم))* وقد ذكر سيدنا الإمام الحداد المقام العاشر في قصيدته التي أولها :

*الحمد الله الشهيد الحاضرِ*

إلى أن قال:

خص الرجال العارفين بقربهِ
وبـأنسه أهل المقام العاشرِ

وأشار على سيدنا الحبيب أحمد بن زين أن يشرح هذه القصيدة، ويتكلم على معنى المقام العاشر، فشرحها وتكلم بكلام في غاية الحسن، ثم ذكر الحبيب محمد ابن زين ما قاله شيخه الحبيب أحمد بن زين في شرح المقام العاشر، إلى أن قال : قلت ولا شك ولا ارتياب عند أهل الإنصاف والألباب أن تلك الأوصاف، التي ذكرها من أوصاف الرجال وتلك النعوت والمقامات، والأحوال البعيدة المنال، قد تحققت وتجمعت بكمالها فيه، يعرف ذلك من شاهده وجالسه، وخبره ومارسه.

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 11:08


“Hubungan Niat, Hati, dan Amal menurut Mutarrif bin Abdullah”
مُطَرِّفُ بْنُ عَبْدِ اللهِ رَحِمَهُ اللهُ قَالَ:
“صَلَاحُ العَمَلِ بِصَلَاحِ القَلْبِ، وَصَلَاحُ القَلْبِ بِصَلَاحِ النِّيَّةِ، وَمَنْ صَفَا صُفِّيَ لَهُ، وَمَنْ خَلَطَ خُلِّطَ عَلَيْهِ”.
(حِلْيَةُ الأَوْلِيَاءِ ١٩٩/٢)
Mutarrif bin Abdullah ra berkata:
“Baiknya amal tergantung pada baiknya hati,
dan baiknya hati tergantung pada baiknya niat.
Barangsiapa yang jernih (hatinya), maka akan dijernihkan baginya (urusan hidupnya).
Dan barangsiapa yang mencampur aduk-kan (niatnya), maka akan tercampur aduk (urusan hidupnya).”
(Hilyat al-Awliya,199/2)

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 10:57


“Keutamaan Berprasangka Baik kepada Allah”
عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ:
“مَا أَحْسَنَ عَبْدٌ الظَّنَّ بِاللهِ قَطُّ إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ عَلَى ذَلِكَ، وَذَلِكَ أَنَّ الخَيْرَ كُلَّهُ بِيَدِهِ”.
(أبو داود في الزُّهْدِ ١٢١)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ’anhu berkata:
“Tidaklah seorang hamba berprasangka baik kepada Allah kecuali Allah akan memberinya sesuai prasangkanya itu. Karena segala kebaikan ada di tangan-Nya.”
(Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Kitab az-Zuhd, no. 121)

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 07:28


الحبيب عمر بن حفيظ حفظه الله وامدنا به :
ثلاثة أمور يستدل بها على عمارة القلب واستنارته :
1_ لا يبالي كيف كانت منزلته عند الخلق إذا كانت منزلته عند الحق طيبة همه الله جل جلاله
2_ أن لايبالي بما فاته من الدنيا مع سلامة الدين إذا سلم الدين فأمر الدنيا هين ويسير عليه
3_ وإن لا يبالي بسخط الخلق في مرضاة الله

“3 Tanda Hati yang Makmur dan Bercahaya oleh Al-Habib Umar bin Hafidz”

1.
Tidak peduli bagaimana kedudukannya di mata makhluk selama kedudukannya di sisi Allah baik.
Yang menjadi perhatiannya hanyalah Allah,
Tuhan Yang Maha Mulia.
2.
Tidak merasa rugi atas apa yang hilang dari dunia selama agamanya tetap terjaga.
Jika agama terjaga,
maka urusan dunia menjadi ringan dan mudah baginya.
3.
Tidak peduli terhadap kemarahan manusia demi mencari keridhaan Allah.

Da’wah Mustofa Lumajang

07 Nov, 06:38


الإنسان أضعف من تحمِّل كَبَد هذه الدنيا بغير كلامٍ من خالقه، فالحمد لله الذي أنزل على عبده الكتاب.🌷

Manusia terlalu lemah untuk menanggung kerasnya hidup di dunia ini tanpa firman dari Penciptanya. Maka,
segala puji bagi Allah yang menurunkan kitab kepada hamba-Nya.

Da’wah Mustofa Lumajang

06 Nov, 21:57


“Generasi Pembawa Amanah Nabi di Akhir Zaman”

أنتم جيل مُهيئون
لحمل أمانة الحبيب الاعظم  ﷺ في أخر الزمان … | الحبيب أبوبكر المشهور رحمه الله تعالى

Kalian adalah generasi yang dipersiapkan untuk memikul amanah dari Nabi yang paling mulia Saw,di akhir zaman.
Al-Habib Abu Bakar Al-Masyhur,
semoga Allah merahmatinya.

Da’wah Mustofa Lumajang

31 Oct, 12:49


كانت أم سلمة رضي الله عنها تقول لزوجها ابو سلمة تعال نتعاهد انك لا تتزوج بعدي ولا اتزوج بعدك حتى نلتقي في الجنة !
فقال لها: اتطيعينني؟
قالت: نعم.
قال: إذا متُّ فتزوجي، اللهمَّ زوِّج أم سلمة بعدي رجلاً خيراً مني، لا يحزنها، ولا يؤذيها !
فلما مات أبو سلمة، أصيبت بحزن شديد لم يكن لها أحد من أهلها إلا صبية صغار حتى أن العرب لقبوها "أيّم العرب"

فقالت:
" إنا لله وإنا إليه راجعون، اللهم أجرني في مصيبتي واخلف لي خيرا منها "
وكانت تقول في نفسها ومن سيكون في الناس خيرٌ من أبي سلمة !

فأبدلها الله الكريم بعد مصيبتها تلك بخير من الناس كلهم ، أبدلها بـ محمد صلى الله عليه وسلم

ارأيت اخي الكريم كيف يجبر الله القلوب .. فلا تبتئس☝🏻


~ فاذا اردت جبراً لقلبك ، ومغفرة لذنبك ، وتفريجاً لهمّك ، وتحقيقاً لأمنيتك صل على الحبيبﷺ
#اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّد♥️

*... ولنا_عودة🏳️*

Ummu Salamah رضي الله عنها pernah berkata kepada suaminya, Abu Salamah, “Mari kita berjanji untuk tidak menikah lagi setelah salah satu dari kita wafat, agar kita bisa bertemu lagi di surga!” Namun Abu Salamah berkata, “Apakah kamu mau menaatiku?” Ummu Salamah menjawab, “Iya.” Abu Salamah lalu berkata, “Kalau begitu, setelah aku wafat, menikahlah. Ya Allah, berikanlah Ummu Salamah suami yang lebih baik dariku, yang tidak membuatnya sedih dan tidak menyakitinya!”

Setelah Abu Salamah wafat, Ummu Salamah sangat berduka, dan hanya memiliki anak-anak kecil yang perlu diasuhnya, sehingga orang-orang Arab menjulukinya sebagai “perempuan yang ditinggalkan di antara orang Arab.”

Ummu Salamah pun berdoa, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Ya Allah, berikanlah aku pahala atas musibah ini, dan gantilah dengan yang lebih baik dari ini.” Dalam hatinya, ia berpikir, “Siapa yang bisa lebih baik dari Abu Salamah?”

Namun, Allah Yang Maha Pemurah menggantikannya dengan yang terbaik dari semua manusia, yaitu Muhammad ﷺ.

Lihatlah, saudaraku, bagaimana Allah menyembuhkan hati. Maka, janganlah bersedih ☝🏻

Jika kamu ingin hatimu terobati, dosa-dosamu diampuni, kesedihanmu diringankan, dan keinginanmu dikabulkan, maka bershalawatlah kepada sang kekasih ﷺ.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّد ♥️

… ولنا_عودة 🏳️

Da’wah Mustofa Lumajang

31 Oct, 10:58


🏆 *توجيهات كروية*

*التفاعل المفرط مقابل ماذا* ؟


• من الظواهر الغبية : أن تجد التفاعل المفرط من بعض المتعلقين والمشجعين للاعبي كرة القدم .

• فتراه مثلاً عند مشاهدته للمباراة ، إذا قام الفريق الآخر بتسجيل هدف على فريقه -الذي يشجعه- .. تراه يتعصب ويغضب ويرفع صوته ، وقد يشتم ويلعن ويقذف ووو
بل قد يطلق زوجته .

ومقابل ماذا ؟؟؟

إنها مقابل التفاهة والسخافة التي مسخت العقول والأذهان ، حتى صارت تتأثر بأشياء تافهة منحطة لا تعود بالنفع لصاحبها على الإطلاق .

😅 ومن المضحك المبكي : أن تجد بعضهم من شدة تأثره بفريقه ؛ أنه إذا تم هزيمته .. يمرض .

بل بعضهم -كما شوهد- .. قد يموت !!!
وذلك قهراً على هزيمة فريقه .

فإنا لله وإنا إليه راجعون .


كان السابقون .. منهم من يمرض أو يموت ؛ قهراً وغيرة على الدين إذا أضاعه الناس وأهملوا الواجبات وارتكبوا المحرمات .
فما حال هؤلاء في هذا الزمان الذي انعكست أحواله .


وتوجيه للمتأثر والمتفاعل المفرط باللاعبين .. لو كان قهرك على ما حل بالمسلمين من مخالفة لشرع الله ، ومن إهمال الفرائض والتهاون بها والتساهل بالمعاصي .. لكان لك ثواب على ذلك إن شاء الله .

أو لو كان قهرك -في وقتنا الحالي- على ما حل بإخواننا المسلمين في ( *غـ..ز..ة* ) أو ( *لبنان* ) أو ( *السودان* ) أو ( *اليمن* ) أو غيرها من بلاد المسلمين .
الذين قام أعداء الدين بل أعداء الإنسانية والبشرية من الفتك فيهم والقتل والتشريد والإرعاب والجرائم الكبيرة الشنيعة .
لو تألمت وانقهرت وحزنت على ذلك .. لكان خيرا لك من تألمك وحزنك على انهزام لاعبي كرة قدم .


✋🏻 وهذا كله في ذم التأثر بلاعبي كرة القدم (المسلمين)

أما لاعبي كرة القدم (الكفار) ، فالتأثر بهم .. أبشع وأقبح ، وتعظيمهم .. من انتهاك قواعد الدين ، والاستهزاء بشريعة سيد المرسلين -صلى الله عليه وآله وصحبه وسلم- .


*والله المستعان*

🏆 Arahan Sepak Bola
_ [3]_

Antusiasme Berlebihan untuk Apa?

• Salah satu fenomena konyol adalah melihat antusiasme berlebihan dari beberapa penggemar sepak bola.

• Misalnya, saat menonton pertandingan, jika tim lawan mencetak gol ke gawang tim favoritnya, dia menjadi marah, berteriak, dan bisa saja menghina, mengumpat, bahkan sampai menceraikan istrinya.

Dan untuk apa???

Semua ini demi hal-hal yang remeh dan bodoh yang telah merusak akal, sehingga mereka terpengaruh oleh hal-hal yang tidak penting dan tidak bermanfaat sama sekali.

😅 Yang lebih menggelikan sekaligus menyedihkan, ada yang begitu terpengaruh oleh kekalahan timnya sampai jatuh sakit. Bahkan ada yang sampai meninggal karena rasa kecewa terhadap kekalahan timnya.

Sungguh, kita milik Allah, dan kepada-Nya kita kembali.

Dulu, ada yang sampai jatuh sakit atau meninggal karena kecewa terhadap agama, karena orang-orang mengabaikan kewajiban dan melakukan hal-hal yang diharamkan. Tapi lihatlah keadaan di zaman sekarang, yang nilai-nilai dan prioritasnya terbalik.

Saran bagi penggemar sepak bola yang antusias berlebihan: Andai saja rasa kecewamu itu untuk apa yang terjadi pada kaum Muslimin yang mengabaikan syariat Allah, melalaikan kewajiban, dan bermudah-mudah dalam kemaksiatan, maka kamu akan mendapat pahala, insya Allah.

Atau andai saja rasa kecewamu saat ini tertuju pada penderitaan saudara-saudara kita di (Gaza), (Lebanon), (Sudan), (Yaman), atau di negeri Muslim lainnya yang menjadi korban kekejaman musuh agama dan kemanusiaan, yang terus meneror, membunuh, menindas, dan melakukan kejahatan. Jika kamu merasa sakit hati dan bersedih atas hal ini, itu jauh lebih baik daripada rasa sakit dan kesedihanmu atas kekalahan pemain sepak bola.

✋🏻 Semua ini adalah kecaman terhadap antusiasme berlebihan pada pemain sepak bola (yang Muslim).

Adapun pemain sepak bola (yang non-Muslim), terpengaruh oleh mereka adalah lebih buruk dan lebih tercela, serta memuliakan mereka adalah bentuk pelecehan terhadap ajaran agama dan penghinaan terhadap syariat Nabi -shallallahu alaihi wa sallam-.

Hanya Allah-lah tempat kita memohon pertolongan.

Da’wah Mustofa Lumajang

31 Oct, 07:26


*قصة معاوية مع الشيطان حيث أمره بالخير حكى المولوي في كتابه المثنوي*" أنّ معاوية عنه كان نائما عند الصباح فجاء الشيطان وقال:*حي على الفلاح*
ففطن معاوية لمكره وغدره في ظهوره وأمره.فقال:أنت ماتأمر إلا بمعصية فكيف أمرك لي بالطاعة فتعلل بعلل لم يلتفت إليها ولايمكن أن يقر العاقل عليها
فقال له معاوية:لابد من إظهار سبب هذاالأمر العجيب فإنه من مثلك غريب؟
فقال:سببه أنّه قد فاتك الصبح يوما من الأيام بسبب المنام عن صلاة الجماعة مع سيد الأنامﷺفندمتَ على مافات وتحسرتَ عليه في الأوقات،فكُتبَ لك أضعاف ماكنتَ تلحقهُ من الطاعات فخِفتُ أن تنامَ عن الصلاة مرة أخرى،فيحصلُ لك زيادة المثوبة في الأخرى.
قال الإمام البوصيري:
وَخالِفِ النَّفْسَ وَالشَّيْطَانَ وَاعْصِهِمَا
وَانْ هُمَا مَحضَاكَ النُّصْح فَاتهِمِ
وَلاتطِعْ مِنْهُمَا خصْما وَّلاحكَما
فَأنْت تعْرفُ كَيْد الْخصْمِ وَالْحكَمِ

Kisah tentang Mu’awiyah dengan setan, sebagaimana diceritakan oleh Maulana Jalaluddin Rumi dalam kitab Al-Matsnawi, menceritakan bahwa Mu’awiyah pernah didatangi setan saat fajar. Setan membangunkannya dan mengajaknya untuk shalat dengan mengucapkan, “Hayya ’alal falah” (Mari menuju kemenangan). Mu’awiyah segera menyadari tipu daya dan niat busuk setan, lalu berkata, “Kau biasanya hanya memerintahkan keburukan, bagaimana mungkin kau menyuruhku berbuat kebaikan?” Setan memberikan alasan yang tak masuk akal, tetapi Mu’awiyah tetap tidak mempercayainya.

Akhirnya, setan mengaku, “Sebenarnya, pernah suatu kali kau terlewat shalat Subuh berjamaah bersama Nabi ﷺ karena tertidur, dan kau merasa sangat menyesal dan menyesali waktu yang hilang. Penyesalanmu itu malah menambah pahala dan keberkahan bagimu. Aku takut jika kau kembali tertidur, penyesalanmu akan semakin bertambah, dan pahala untukmu juga akan semakin berlipat ganda.”

Imam Al-Busiri kemudian menasihatkan:
“Lawanlah hawa nafsu dan setan, dan jangan patuhi keduanya, meski mereka terlihat menasihati, waspadalah. Jangan ikuti musuh maupun wasit dari mereka, karena engkau sudah tahu tipu daya musuh dan pengadilnya.”

Da’wah Mustofa Lumajang

31 Oct, 05:54


الشيخ سعيد حوى رحمه الله: "بئراً شربت منه، لا ترمِ فيه حجراً".
(منازل الصّدّيقين ٣٥٦)

Ungkapan dari Syekh Sa’id Hawwa ra
“Sumur yang kau minum darinya, jangan lemparkan batu ke dalamnya”
maknanya tidaklah pantas kita berbuat buruk atau melupakan jasa orang yang pernah memberi kita kebaikan atau manfaat.
Kita seharusnya menghargai mereka yang pernah membantu atau mendukung kita dan menghindari menyakiti mereka.

Da’wah Mustofa Lumajang

31 Oct, 05:21


وقفت بالباب أرجو كشف ضائقتي
‏يا أكرم الخلق أدركني وخُذ بيدي

Berdiri di depan pintu, aku berharap kesulitan ini terangkat.
Wahai makhluk termulia, tolonglah aku dan bimbing tanganku.

Da’wah Mustofa Lumajang

31 Oct, 05:16


لا تلتفت لتقييمات الناس لك -إذا كنت على الحق- اسقط من عينهم ولكن لا تسقط من عين الله!

Jangan terlalu pedulikan penilaian orang lain terhadapmu—jika kamu berada di jalan yang benar. Biarlah kamu jatuh di mata mereka, tetapi jangan sampai jatuh di mata Allah!

Da’wah Mustofa Lumajang

31 Oct, 05:14


الحَسَنُ بنُ عليّ رَضِيَ اللهُ عنه: "الطَّرِيقُ واضِحٌ، ولَكنَّ الهَوَى فَاضِحٌ".

(الزّهد الكبير ٣٥٧)

"إذا طلبت صلاح قلبك فاستعن عليه بحفظ لسانك".

(الرّسالة للقُشَيري ص149)

كان النّبيّ ﷺ مُبْتسِمًا دائمًا ومُسْتَبْشِرًا، يُحِبُّ الفَأْلَ، ولا يَقْطَعُ على أحدٍ حديثه، وكان كريمًا لَا يَرُدُّ سائلًا يَسْأَله، يُعطي مالَهُ للفقراءِ وكأنّه لا يخشى الفقر، وكان ﷺ إذا استيقظَ من نومِه مسحَ النّومَ عن وجهِه بيدِه، ويقرأُ ما تيسّرَ من القُرْآنِ ويسْتَاك.

*صلواتُ ربّي وسلامُه عليه...💚*

Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Jalan itu jelas, tetapi hawa nafsu itu mempermalukan.”
(Az-Zuhd al-Kabir, 357)

Ia juga berkata: “Jika kamu mencari kebaikan hati, maka mintalah pertolongan untuk itu dengan menjaga lisanmu.”
(Ar-Risalah al-Qusyairiyah, 149)

Nabi ﷺ selalu tersenyum dan penuh kebahagiaan, beliau mencintai optimisme, tidak pernah memotong pembicaraan orang lain, sangat dermawan dan tidak pernah menolak orang yang meminta. Beliau ﷺ memberikan hartanya kepada fakir miskin seolah tidak takut pada kemiskinan. Ketika bangun tidur, beliau mengusap wajahnya dengan tangannya, membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang mudah diingat, dan bersiwak.

Shalawat dan salam Allah untuk beliau… 💚

Da’wah Mustofa Lumajang

30 Oct, 22:01


إذا رأيت العلماء على أبواب الملوك فقل بئس الملوك و بئس العلماء ، وإذا رأيت الملوك على أبواب العلماء فقل نِعم الملوك و نِعم العلماء

زيارة السلطان غالب القعيطي إلى مفتي الديار الحضرمية السيد الحبيب عبد الله بن محفوظ الحداد رحمهم الله تعالى ..

“Jika engkau melihat para ulama berada di pintu-pintu para raja, maka katakanlah,
Seburuk-buruknya raja dan seburuk-buruknya ulama.
Namun,
jika engkau melihat para raja berada di pintu-pintu para ulama, maka katakanlah
Sebaik-baiknya raja dan sebaik-baiknya ulama.

Demikianlah,
saat Sultan Ghalib al-Qu’aiti mengunjungi Mufti Hadhramaut, al-Habib Abdullah bin Mahfuz al-Haddad,
semoga Allah merahmati keduanya.”

Da’wah Mustofa Lumajang

30 Oct, 18:24


الإمام الرّفاعي رحمه الله: "القلبُ المُنَوَّر يميلُ إلى صحبة الصّلحاء والعارفين، وينفِرُ من صُحبةِ المُتكبّرين والجاهلين".

Imam al-Rifa’i Ra berkata
Hati yang bercahaya cenderung menyukai pergaulan dengan orang-orang sholeh dan bijaksana,
serta menjauhi pergaulan dengan orang-orang yang sombong dan bodoh.
Sumber kitab
(٢٧٣ قلائد الزَّبرجَد)

Da’wah Mustofa Lumajang

30 Oct, 13:37


قيل : يا رسول الله أَيُّ جلسائنا خيرٌ ؟ 
قال : « مَنْ ذَكَّرَكُمُ اللهَ رُؤْيَتُهُ ، وَزَادَ فِي عِلْمِكُمْ مَنْطِقُهُ ، وَذَكَّرَكُمْ بِالْآخِرَةِ عَمَلُهُ »
رواه أبو يعلى ( 2437 )

Dikatakan: “Wahai Rasulullah, siapakah teman duduk yang terbaik bagi kami?”

Rasulullah ﷺ bersabda: “Orang yang saat kamu melihatnya mengingatkanmu kepada Allah, ucapannya menambah ilmumu, dan perbuatannya mengingatkanmu pada akhirat.”

(HR. Abu Ya’la, no. 2437)

Da’wah Mustofa Lumajang

30 Oct, 09:07


“Dari amalan para solihin, semoga Allah meridhoi mereka.

Untuk kelapangan rezeki dan ketenangan hati, (bacalah beberapa kali):

‘Wahai Yang Maha Menyembuhkan, sembuhkanlah lukaku dan jadikanlah keridhaan-Mu kebahagiaan dan kegembiraanku. Wahai Yang Maha Pemberi Petunjuk, bimbinglah aku dengan cinta-Mu kepada-Mu, dan jadikanlah hatiku sujud di hadapan-Mu. Wahai Yang Maha Bijaksana, aturlah urusanku dan terangilah mata batinku sepanjang hidupku dengan kebaikan rahasiaku. Wahai Yang Maha Penyantun, perlakukanlah aku dengan kemurahan-Mu dan tutupilah kekuranganku dengan keindahan kedekatan-Mu. Wahai Yang Maha Luas, keluarkanlah aku dari kesempitanku dan berikanlah aku bantuan di setiap jalanku.’”

Da’wah Mustofa Lumajang

30 Oct, 09:05


كن مع أبيك كعصاته لا تخالفه ولا تناقشه ولا تفارق يده غداً ستشتاق لرؤية حذائه رحم الله آباء جميع المسلمين وحفظ الله آباء جميع المسلمين.

Jadilah seperti tongkat bagi ayahmu;
jangan menentangnya,
jangan berdebat dengannya,
dan jangan lepaskan genggamannya.
Esok hari,
kamu akan merindukan untuk melihat sepasang sepatunya. Semoga Allah merahmati para ayah kaum Muslimin yang telah tiada,
dan menjaga para ayah kaum Muslimin yang masih ada.

Da’wah Mustofa Lumajang

30 Oct, 07:33


لا أعظم في العطايا والمنن والمواهب والمنح من مرافقة حبيب الرحمن ، ولكن نتهيأ لمرافقته بمتابعته نتهيأ لمرافقته بالاقتداء به والتشبه به، والتخلق بأخلاقه عليه الصلاة والسلام

“Tidak ada anugerah, pemberian,karunia,dan hadiah yang lebih agung daripada kesempatan untuk mendampingi Kekasih Allah (Rasulullah).Namun,kita harus mempersiapkan diri untuk mendampinginya dengan mengikuti jejaknya, meneladaninya, menyerupainya,dan berakhlak dengan akhlaknya,semoga shalawat dan salam tercurah kepadanya.”

Da’wah Mustofa Lumajang

30 Oct, 07:06


“Semoga Allah memudahkan segala sebab dan melapangkan segala kesulitan bagi kalian. Semoga segala urusan, insya Allah, berubah dari baik menjadi lebih baik, karena setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Kami memohon kepada Allah agar mengabulkan harapan, mempermudah jalan, dan mengumpulkan kita bersama di meja-meja jamuan, baik yang bersifat jasmani maupun rohani, di Arafah dan Makkah, serta di sisi manusia paling mulia.

Dari tulisan Khalifah Aslaf, Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, pada tanggal 13 Syawal 1396 H.”

Da’wah Mustofa Lumajang

30 Oct, 06:51


Gadget seperti ponsel ini bisa membawa kita kepada keburukan jika kita tidak punya niat baik dalam menggunakannya.
Niat dari sebagian pembuatnya memang bisa saja tidak sesuai dengan ajaran agama dan mungkin bertujuan untuk merusak nilai-nilai agama dan keimanan.

Karena itu,
kita perlu memiliki niat yang baik dan jelas dalam menggunakan perangkat ini,
seperti yang diajarkan oleh Habib Ali Abu Bakar As-Sakran(dalam masalah niat).
Kita harus memastikan bahwa penggunaan hand phone ini membawa manfaat dan bukan sebaliknya.

Lihatlah generasi sekarang, banyak yang menggunakannya untuk hal-hal yang sia-sia karena tidak memiliki niat yang baik.
Jika tidak punya niat baik,
kita bisa saja terkena dampak dari niat buruk yang ada pada alat ini.

Nasehat Al-Habib Abu Bakar bin Ali Al-Masyhur.

Da’wah Mustofa Lumajang

30 Oct, 03:44


Dalam kitab “Al-Jawhar Ash-Shafaf,” disebutkan bahwa dari Rabi’ bin Mundzir, dari ayahnya, berkata: Husain bin Ali berkata, “Barang siapa yang matanya menangis karena kami atau mengalir air matanya untuk kami, Allah Azza wa Jalla akan memberinya surga.” Riwayat ini dikeluarkan oleh Ahmad dalam kitab “Al-Manaqib.”

Dan dari kitab “Wasīlat al-Āl fī ‘Adad Manāqib al-Āl” karya Imam Ahmad bin Muhammad Bākathīr al-Makki, diriwayatkan bahwa Ali Ar-Ridha bin Musa Al-Kazim bin Ja’far As-Sadiq berkata: “Ja’far bin Muhammad (Ja’far As-Sadiq) ditanya tentang mengunjungi makam Husain. Ia menjawab: ’Ayahku mengabarkan kepadaku bahwa barang siapa mengunjungi makam Husain dengan mengenal haknya, Allah akan mencatatnya di dalam ‘Illiyin.’ Dan dikatakan bahwa di sekitar makam Husain terdapat tujuh puluh ribu malaikat dengan rambut yang kusut dan tubuh berdebu yang menangisinya hingga hari kiamat.”

Dalam kitab “Tuhfatul Majalis,” diriwayatkan bahwa Al-Hasan Al-Basri meriwayatkan dari Rasulullah SAW, bahwa beliau berkata kepada Al-Hasan As-Sibt: “Wahai anakku, barang siapa yang mengunjungiku baik semasa aku hidup maupun setelah aku wafat, atau mengunjungi ayahmu atau mengunjungi saudaramu, maka wajib bagiku untuk mengunjunginya pada hari kiamat dan membebaskannya dari dosa-dosanya.”

Imam As-Samhudi dalam kitabnya “Khulāsat al-Wafā” meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pada suatu hari berada di rumah Fatimah, bersama Al-Hasan, Al-Husain, ibu mereka, dan ayah mereka, dan beliau tidak pernah merasa senang seperti pada hari itu. Maka beliau shalat syukur dan menangis dalam sujudnya. Al-Husain menangis melihat tangisannya. Beliau mengangkat kepalanya dan bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Al-Husain menjawab, “Tangisanmu.” Rasulullah SAW berkata, “Jibril telah mengabariku bahwa tempat kematian kita akan berbeda-beda, maka aku menangis karenanya.” Selesai dengan maknanya.

Hal.316

Da’wah Mustofa Lumajang

30 Oct, 02:54


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وآله وَسَلَّمَ :

(حُسَيْنٌ مِنِّي وَأَنَا مِنْ حُسَيْنٍ أَحَبَّ اللَّهُ مَنْ أَحَبَّ حُسَيْنًا حُسَيْنٌ سِبْطٌ مِنْ الْأَسْبَاطِ).

أحمد والترمذي وابن ماجه

Artinya:
Rasulullah SAW bersabda:
“Husain adalah bagian dariku, dan aku bagian dari Husain.
Allah mencintai orang yang mencintai Husain. Husain adalah salah satu dari para cucu.”

(HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Da’wah Mustofa Lumajang

26 Oct, 02:51


ابن حجر الهيتمي رحمه الله: "مَن جعل الصّلاةَ على النّبيّ ﷺ معظمَ عباداتِه كفاه الله ﷻ هَمَّ دنياه وآخرتِه".
(الدّرّ المنضود، ص١٦٦)
Ibn Hajar al-Haytami ra berkata
Barang siapa yang menjadikan shalawat kepada Nabi Saw sebagai amalan utamanya,
maka Allah ﷻ akan mencukupkan segala urusan dunia dan akhiratnya.
(Ad-Durr al-Mandud,hlm.166)

Da’wah Mustofa Lumajang

26 Oct, 00:25


الإمام الحبيب علي بن محمد الحبشي :
وإنِّي وإنْ كَانَتْ ذُنُوبي كَثيرةً
فظَنِّي بِرَبِّي أَنَّهُ لِي يِغْفِر
بكثرةِ ذِكرِي للحَبيبِ مُحمَّد
فإنَّ لِرُوحِي نَشْوةً حِينَ يُذكَر

Imam Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi berkata
Meskipun dosa-dosaku banyak,
aku tetap berharap kepada Tuhanku bahwa Dia akan mengampuniku,
karena banyaknya aku berselawat untuk kekasihku,
Nabi Muhammad.
Sesungguhnya jiwaku merasakan kebahagiaan setiap kali namanya disebut.

Da’wah Mustofa Lumajang

25 Oct, 23:49


التّقيّ السّبكيّ رحمه الله: "لا مِنّة علينا لأحدٍ بعد الله كما لهذا النّبيّ الكريم ﷺ، ولا فضل لبشرٍ سواه علينا كفضله العميم".
(السّيف المسلول، ص١٠٩

Al-Taqiy As-Subki ra berkata
Tidak ada seorang-pun yang memiliki kebaikan atas kita setelah Allah,
seperti Nabi yang mulia ﷺ ini.
Tidak ada manusia yang paling utama atas kita seperti keutamaan Beliau yang luas.
Sumber kitab👇🏻
(Sayf al-Maslul,hal.109)

Da’wah Mustofa Lumajang

25 Oct, 18:12


Beberapa ulama mengatakan bahwa barangsiapa yang beradab dengan adab orang saleh,
ia layak untuk menempati kedudukan cinta,
dan barangsiapa yang beradab dengan adab para siddiqin (orang yang sangat jujur),
ia layak menempati kedudukan penyaksian (terhadap keagungan Allah).

Abu Yazid al-Bustami Ra berkata:
Aku diberi tahu tentang seorang ahli ibadah,
jadi aku berniat mengunjunginya. Namun,
ketika aku melihatnya meludah ke arah kiblat,
aku membatalkan niatku untuk mengunjunginya.
Karena ia tidak menjaga salah satu adab syariat,
maka bagaimana mungkin ia bisa dipercaya untuk menyimpan rahasia-rahasia (ilmu makrifat).

Nabi Muhammad Saw bersabda: Barangsiapa yang meludah ke arah kiblat,
maka di hari kiamat ia akan datang dengan ludahnya di antara kedua matanya (Hadis riwayat Abu Dawud).

Dan dari Abu Umamah (semoga Allah meridainya),
Nabi Saw bersabda:
Apabila seorang hamba berdiri untuk shalat,
maka pintu surga dibukakan baginya, tirai antara dia dan Tuhannya tersingkap,
dan para bidadari menyambutnya selama ia tidak membuang ingus atau meludah (Hadis riwayat Thabrani).

Nabi Saw juga bersabda:
Majelis yang paling mulia adalah yang menghadap kiblat.

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Oct, 21:03


روي عن بعض الصحابة رضي الله تعالى عنه أنه قال : تركُ الدُّعاء للوالدين يضيِّق العيش على الولد
📔 «تنبيه الغافلين» للسمرقندي (ص 129)
Diriwayatkan dari beberapa sahabat radhiyallahu ta’ala anhum bahwa mereka berkata: “Meninggalkan doa untuk kedua orang tua dapat menyempitkan rezeki bagi anak.”
📔 Tanbihul Ghafilin karya As-Samarqandi (hal. 129)

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Oct, 16:31


قال مولانا الشيخ عَبدُ الوهاب الشَّعراني رضي الله تعالى عنه-: "من رأى أحواله مستقيمة رأى أحوال إخوانه معوجّة، ومن رأى أحواله معوجّة رأى أحوال غيره مستقيمة، فمن رأى أحواله معوجّة تتلمذ كلّ الخَلق، وجعل نفسه تابعاً لا متبوعاً، ومن رأى أحواله مستقيمة تمشيخ على الخَلق، وجعل نفسه متبوعاً لا تابعاً. فاعلم ذلك، واجعل عوجك مشهودا لك على الدّوام، تعش سالماً ويحصل لك المدد والخير، وهذه طريقنا على الدّوام إن شاء الله تعالى. واعلم أنّ أعلى درجات الاستقامة شهود العبد العوج في نفسه، وأعلى درجات الاعوجاج شهوده الاستقامة في نفسه".
(موازين القاصرين: ٤٦)

Syekh Abdul Wahhab asy-Sya’rani, semoga Allah meridainya, berkata:
“Barangsiapa yang melihat dirinya lurus (sempurna), ia akan melihat kekurangan (kebengkokan) pada saudaranya. Namun, siapa yang melihat kekurangan pada dirinya, ia akan melihat orang lain dalam keadaan lurus. Orang yang merasa dirinya penuh kekurangan akan belajar dari semua makhluk dan menganggap dirinya pengikut, bukan pemimpin. Sebaliknya, siapa yang merasa dirinya sempurna akan bertindak seolah-olah ia adalah pemimpin bagi makhluk, dan menganggap dirinya layak diikuti, bukan mengikuti.

Maka ketahuilah hal ini, dan selalu sadari kekuranganmu. Jika kau senantiasa melihat kekuranganmu, kau akan hidup dengan selamat, dan akan memperoleh pertolongan dan kebaikan. Inilah jalan kami selamanya, insya Allah. Ketahuilah, derajat tertinggi dari kesempurnaan adalah ketika seorang hamba melihat kekurangan pada dirinya. Dan derajat tertinggi dari keburukan adalah ketika ia merasa dirinya sudah sempurna.”

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Oct, 15:06


Menjelaskan pandangan Imam Al-Bayhaqi tentang konsep Istiwa’ (bersemayamnya Allah di atas Arsy-Nya) dan bagaimana kita harus memahami sifat-sifat Allah tanpa menyamakan-Nya dengan makhluk.

Imam Al-Bayhaqi menjelaskan bahwa:

1. Istiwa’ Allah: Tidak berarti bahwa Allah bersemayam seperti makhluk yang duduk atau berada di suatu tempat tertentu. Istiwa’ Allah tidak boleh dimaknai dengan membayangkan Allah berada di tempat atau ruang yang terbatas.
2. Tidak ada keserupaan dengan makhluk: Allah bersemayam di atas Arsy-Nya, tetapi tanpa ada kaitan dengan “bagaimana” atau “di mana”, artinya kita tidak bisa membayangkan bagaimana cara Allah bersemayam atau di mana tepatnya, karena Allah berbeda dari segala ciptaan-Nya.
3. Tidak ada gerakan fisik: Ketika disebutkan bahwa Allah “datang” atau “turun”, itu bukan berarti gerakan fisik seperti makhluk yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Ini adalah konsep yang tidak dapat dipahami seperti gerakan makhluk.
4. Sifat-sifat Allah: Imam Al-Bayhaqi menekankan bahwa sifat-sifat Allah, seperti wajah, tangan, atau mata yang disebutkan dalam teks, tidak boleh dipahami secara fisik atau menyerupai anggota tubuh makhluk. Ini adalah ungkapan-ungkapan yang harus dimaknai dengan pendekatan yang sesuai dengan kebesaran dan keagungan Allah, tanpa menyamakannya dengan makhluk.
5. Penjelasan Imam Al-Bayhaqi menyarankan agar kita menerima penyebutan sifat-sifat ini sebagaimana adanya, tanpa mencoba menafsirkannya secara harfiah, karena Allah berfirman “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya” (QS. Asy-Syura: 11) dan “Apakah kamu mengetahui ada yang setara dengan-Nya?” (QS. Maryam: 65).

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Oct, 13:48


عند زيارة المسجد النبوي والسلام على رسول الله ﷺ ستجد هذا البيت موجود على جدار وشباك المواجهة الشريفة للنبي عليه الصلاة والسلام.
‏ (نبيٌ عظيم خُلقه الخُلقُ الذي
‏ له عظّم الرحمن في سيد الكتب)
‏هذا البيت من قصيدة الامام عبدلله بن علوي الحداد

Ketika berziaroh ke Masjid Nabawi dan memberi salam kepada Rasulullah Saw,
Anda akan menemukan bait ini tertulis di dinding dan jendela yang menghadap langsung ke makam Nabi Saw.

“…Seorang Nabi yang agung, akhlaknya adalah akhlak
yang mana oleh Allah Yang Maha Pengasih diagungkan Al-qur’an…”

Bait ini berasal dari puisi Al-Imam Al-Habib Abdulloh bin Alawi Al-Haddad,
yang menggambarkan keagungan akhlak Nabi Muhammad Saw,
yang dipuji oleh Allah dalam kitab-Nya yang mulia.

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Oct, 12:40


قوله ﷺ : « من أحبَّ أن يتمثَّل الناس بين يديه قياماً.. فليتبوَّأ مقعده من النار » محمولٌ على من أحبَّ أن يقام له

وقد روي عنه عليه الصلاة والسلام : أنه أمر أصحابه أن لا يقوموا له إذا مرَّ بهم ، فمرَّ يوماً بحسَّان رضي الله عنه فقام وأنشد :
قيامي للعزيز عليَّ فرضٌ ...
وتركُ الفرض ما هو مستقيمُ
عجبت لمن له عقلٌ وفهمٌ ...
يرى هذا الجمالَ ولا يقومُ
وقد أقرَّه المصطفى ﷺ على ذلك

📔 « حاشية البجيرمي على الخطيب » ( 3/386 )

Nabi Saw bersabda
Barang siapa yang suka agar orang-orang berdiri ketika hadapannya,
maka hendaklah ia mengambil tempatnya di neraka.
Hadis ini dipahami sebagai larangan bagi seseorang yang suka jika orang-orang berdiri untuknya karena kesombongan.

Diriwayatkan pula bahwa Nabi Saw memerintahkan para sahabatnya untuk tidak berdiri baginya ketika beliau melewati mereka.
Suatu hari,
beliau melewati Hassan bin Tsabith,
lalu Hassan berdiri dan bersyair:

“Berdiriku untuk orang mulia adalah kewajiban bagiku…
Meninggalkan kewajiban bukanlah hal yang lurus.
Aku heran pada orang yang memiliki akal dan pemahaman…
Melihat keindahan ini namun tidak berdiri.”
Nabi Saw-pun membenarkan tindakan Hasan tersebut.

📔 Hasyiah al-Bujairimi ’ala al-Khatib (3/386)

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Oct, 12:30


الإمام الغزالي رحمه الله: "الأشرار لا يظنّون بالنّاس كلّهم إلّا الشّرّ، فمهما رأيت إنسانًا يسيء الظّنّ بالنّاس طالبا للعيوب، فاعلم أنّه خبيث الباطن وأنّ خُبثه يترشّح منه، وإنّما رأى غيره من حيث هو، فإنّ المؤمن يطلب المعاذير والمنافق يطلب العيوب".
(إحياء علوم الدّين ٣٦/٣)
Imam Al-Ghazali ra berkata
Orang-orang jahat tidak menyangka kepada semua manusia kecuali kejahatan.
Maka jika engkau melihat seseorang yang selalu berburuk sangka kepada orang lain dan mencari-cari kesalahan, ketahuilah bahwa batinnya itu busuk,
dan kebusukannya terpancar darinya.
Sesungguhnya ia melihat orang lain sesuai dengan dirinya sendiri. Seorang mukmin mencari alasan (untuk memaafkan),
sedangkan orang munafik mencari kesalahan.”
Sumber kitab👇🏻
(Ihya’ ’Ulum al-Din 36/3)

الجُوَيني رحمه الله: "فالأمن والعافية قاعدتا النّعم كلّها، ولا يُهنأ بشيء منها دونها".
(الغياثي 348)
Al-Juwayni ra berkata
Keamanan dan kesehatan adalah dasar dari semua nikmat,
dan tidak ada kenikmatan yang bisa dinikmati tanpa keduanya.

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Oct, 11:49


فوائد مستفادة من مجالس المدينة المنورة عن السيد العلامة سالم بن عبدالله الشاطري ، و السيد العلامة زين بن إبراهيم بن سميط نفعنا الله بهم تختص بيوم الجمعة :

1 ] من قال بعد غسل الجمعة مائة مرة ( يا مهيمن ) رزقه الله المهابة والجلال 

2 ] من قرأ بين أذاني الجمعة سورة القدر ٧ مرات قضى الله دينه           

3 ] من قال بعد صلاة الجمعة ٣٣ مرة يا باطن ، جعله الله من أهل الباطن    

4 ] من قرأ وهو ثان رجليه بعد صلاة الجمعة وقبل أن يتكلم الفاتحة والإخلاص والفلق والناس كل واحدة ٧ مرات ، حفظه الله من كل سوء  إلى الجمعة القابلة       

5 ] من قال بعد الجمعة مائة مرة ( اللهم أكفني بحلالك  عن حرامك  واغنني بفضلك  عمن سواك ) لم تمض عليه جمعة إلا وأغناه الله أي : سخر له رزقا

6 ] من قال ساعة الدعاء  للمؤمنين والمؤمنات في الخطبة : ( ياغني  يامغني ) أربعين مرة ؛ يقول في رأس كل عشر منها : أغنني ، إلا  وسع  الله  عليه  رزقه             
 
7 ] من صلَّى على النبي صلى الله عليه وسلم بعد عصر الجمعة ( بأي صيغة) ثمانين مرة ، غفر له ذنوب ثمانين سنة ، فإن لم يكن عليه ما يقابل هذا غفر ﻵبائه ورفع في درجاته

Manfaat yang disebutkan berkaitan dengan hari Jumat,
dari majelis di Madinah
Al-Allamah Habib Salim bin Abdullah Al-Shatiri
dan Al-Allamah Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith:

1.
Barang siapa yang mengucapkan “Ya Muhaymin” sebanyak seratus kali setelah mandi Jumat, Allah akan memberinya kewibawaan dan kehormatan.

2.
Barang siapa yang membaca Surat Al-Qadr tujuh kali antara azan Jumat dan iqamah, Allah akan melunasi utangnya.

3.
Barang siapa yang mengucapkan “Ya Bathin” sebanyak 33 kali setelah salat Jumat, Allah akan menjadikannya sebagai orang yang memiliki ilmu batin.

4.
Barang siapa yang membaca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing tujuh kali setelah salat Jumat sambil melipat kedua kakinya dan sebelum berbicara,
Allah akan menjaganya dari segala keburukan hingga Jumat berikutnya.

5.
Barang siapa yang mengucapkan “Allahumma akfini bihalalika ’an haramika waghnini bifadhlika ’amman siwaka” sebanyak seratus kali setelah Jumat, tidak akan berlalu Jumat kecuali Allah akan mencukupinya (yakni, Allah akan menyediakan rezeki untuknya).

6.
Barang siapa yang berdoa untuk orang beriman laki-laki dan perempuan pada saat khutbah Jumat dengan mengucapkan “Ya Ghaniyy, Ya Mughni” sebanyak 40 kali, dan setiap sepuluh kali mengucapkan “Aghnini”, maka Allah akan melapangkan rezekinya.

7.
Barang siapa yang bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW (dengan lafaz apa pun) sebanyak 80 kali setelah Ashar pada hari Jumat, Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama 80 tahun. Jika dia tidak memiliki dosa sebanyak itu,
Allah akan mengampuni dosa orang tuanya dan meninggikan derajatnya.

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Oct, 04:12


دخل ملك الموت على داود عليه السلام
فقال داود عليه السلام : من أنت ؟
قال : من لا يهاب الملوك ولا تمنع عنه القصور ولا يقبل الرشا ، قال : فإذا انت ملك الموت قصدتني ولم أستعد بعد ، قال : يا دواد أين فلان جارك ؟ وأين فلان قريبك ؟ قال : مات قال : ما كان لك في هؤلاء عبرة لتستعد
📔 قوت الألباب

Pernah suatu saat Malaikat Maut mendatangi Nabi Daud As
Nabi Daud As bertanya
Siapa kamu..??
Malaikat menjawab
Aku adalah yang tidak ditakuti oleh para raja,
tidak terhalang oleh istana,
dan tidak menerima suap.
Nabi Daud berkata
Jika begitu, engkau adalah Malaikat Maut yang datang kepadaku dan aku belum siap.
Malaikat berkata:
Wahai Daud,
di mana si Fulan tetangga kamu? Dan di mana si Fulan kerabat kamu..??
Nabi Daud menjawab:
Dia telah mati.
Malaikat berkata
Apakah tidak ada pelajaran bagi kamu dari orang-orang ini untuk bersiap-siap..??

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Oct, 03:54


يقول الامام عمر البار رضي الله عنه :
ولا تترك ذكر الله على كل حال من تسبيح وتحميد وتهليل وغير ذلك ، وخص الاستغفار والصلاة على النبي صلى الله عليه واله وسلم بمزيد اعتناء فإنهما من أنفع الاشياء في هذا الزمان الغريب
📚 الدرر الفاخرة

Maksud dari kutipan Al Imam Umar Al-Bar Ra ini adalah pentingnya mengingat Allah.
Beliau menekankan bahwa seorang Muslim seharusnya tidak pernah meninggalkan dzikir (mengingat Allah) dalam bentuk apapun,
baik itu tasbih (memuji Allah), tahmid (mensyukuri Allah),
tahlil (mengucapkan kalimat tauhid),
dan bentuk dzikir lainnya.
Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga hubungan dengan Allah dalam setiap keadaan.
Khususnya dalam Istighfar dan Shalawat.
Beliau menggarisbawahi pentingnya dua amalan khusus, yaitu istighfar (memohon ampun kepada Allah) dan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
Ini sangat bermanfaat,
terutama di zaman yang penuh tantangan dan kesulitan,
sebagai cara untuk mendapatkan rahmat dan perlindungan Allah.
Di akhir pernyataan,
beliau menyebutkan bahwa saat ini adalah “zaman yang aneh” yang mungkin merujuk pada tantangan spiritual, moral, atau sosial yang dihadapi umat manusia.
Dalam konteks ini,
melakukan dzikir, istighfar,
dan shalawat menjadi semakin penting untuk menghadapi segala kesulitan.
Kutipan ini mengajak umat Islam untuk terus menjaga hubungan dengan Allah melalui berbagai bentuk dzikir,
terutama dalam menghadapi zaman yang penuh ujian.

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Oct, 03:27


الإمام القاضي الفقيه أبو الحسن الماوردي رضي الله عنه ( ت : 450 هـ )

ذُكر أنه لم يُظهر شيئاً من تصانيفه في حياته ، وجمعها في موضع ، فلما دنت وفاته ، قال لمن يثق به : الكتب التي في المكان الفلاني كلها تصنيفي ، وإنما لم أظهرها لأني لم أجد نية خالصة ، فإذا عاينت الموت ، ووقعت في النزع ، فاجعل يدك في يدي ، فإن قبضت عليها وعصرتها ، فاعلم أنه لم يقبل مني شيء منها ، فاعمد إلى الكتب ، وألقها في دجلة ، وإن بسطت يدي ، فاعلم أنها قبلت ، قال الرجل : فلما احتضر وضعت يدي في يده فبسطها فأظهرت كتبه

📔 سير أعلام النبلاء ( 18/66 ) وطبقات السبكي ( 5 / 268 )

#فقه_الآداب
#سير_الصالحين

Imam al-Mawardi sangat berhati-hati dengan niatnya dalam menyusun karya ilmiah.
Beliau tidak ingin karyanya dipublikasikan selama hidupnya karena merasa belum yakin bahwa niatnya benar-benar ikhlas karena Allah,
bukan untuk mendapatkan pujian atau ketenaran.

Menjelang kematiannya,
beliau memberi petunjuk kepada seseorang yang dipercaya untuk memeriksa apakah amal dan niatnya diterima oleh Allah.
Beliau meminta orang itu untuk memegang tangannya ketika Beliau sedang sekarat.
Jika tangannya menggenggam erat,
itu berarti amal dan niatnya tidak diterima,
dan karyanya harus dibuang ke Sungai Tigris.
Namun,
jika tangannya terbuka,
itu tanda bahwa amalnya diterima, dan karyanya boleh dipublikasikan.

Akhirnya,
ketika Beliau wafat,
tangannya terbuka,
yang diartikan sebagai tanda bahwa amalnya diterima,
sehingga karya-karyanya boleh ditunjukkan kepada umum.
Kisah menunjukkan betapa pentingnya keikhlasan dalam amal,
dan betapa seriusnya mereka para ulama dalam menjaga niat mereka hanya karena Allah.

Da’wah Mustofa Lumajang

24 Oct, 01:39


يقول الإمام النّووي رحمه الله: "فإنَّ الاشتغال بالعلم من أفضل القرب، وأجلِّ الطّاعات، وأهمِّ أنواع الخير، وآكدِ العبادات، وأولى ما أنفقت فيه نفائس الأوقات".
(منهاج الطالبين ص٢)

Al-Imam An-Nawawi ra
berkata
Sesungguhnya mempelajari ilmu adalah salah satu cara mendekatkan diri yang terbaik, ibadah yang paling mulia,
Mdan jenis kebaikan yang paling penting,
serta merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling ditekankan.
Itulah yang paling layak untuk dihabiskan dalam waktu-waktu yang berharga.

Da’wah Mustofa Lumajang

18 Oct, 01:50


الحبيب علي المشهور بن حفيظ رحمه الله تعالى

BERKATA AL HABIB ‘ALI AL MASYHUR BIN HAFIDZ RA

((
راحتنا ليست في الجلوس بل في الدروس ))

SANTAI DAN ISTIRAHATNYA KITA BUKAN KETIKA DUDUK TETAPI KETIKA MENGAJAR…

Da’wah Mustofa Lumajang

17 Oct, 15:24


قال ﺇﺑﺮاﻫﻴﻢ بن أﺩﻫﻢ رحمه الله:
Ibrohim bin Adham Ra berkata

"ﻣﻦ ﺿﺒﻂ بطنه، ﺿﺒﻂ ﺩﻳﻨﻪ،
Siapa orang yang mampu mengatur makanan yang masuk kedalam perutnya,
berarti dia telah mengatur dan menyempurnakan agamanya

ﻭﻣﻦ ﻣﻠﻚ ﺟﻮﻋﻪ، ﻣﻠﻚ اﻷﺧﻼﻕ اﻟﺼﺎﻟﺤﺔ،
Siapa orang yang mampu menguasai dirinya untuk sering lapar,
berarti dia telah mampu menguasai dan memiliki akhlak yang mulia

ﻭﺇﻥ ﻣﻌﺼﻴﺔ اﻟﻠﻪ ﺑﻌﻴﺪﺓ ﻣﻦ اﻟﺠﺎﺋﻊ، ﻗﺮﻳﺒﺔ
ﻣﻦ اﻟﺸﺒﻌﺎﻥ" .

dan sesungguhnya maksiat kepada Allah,
sangat jauh dari orang yang lapar,
tapi dekat sekali dengan orang kenyang.

Sumber kitab👇🏻
جامع العلوم والحكم، صـ١٢٤٢ .

قيس بن رافع رحمه الله: "ويلٌ لمن كان دينه دنياه وهمُّه بطنَهُ".

Qiys bin Roofi’ ra berkata
Celaka bagi seseorang yang mana agamanya(acuan hidupnya)
adalah urusan dunia-nya
serta cita-citanya hanyalah mengurusi urusan perutnya saja.

Sumber kitab👇🏻
(أخرجه ابن أبي الدّنيا في كتابه الجوع: ص 44)

Da’wah Mustofa Lumajang

17 Oct, 15:02


ILMU ADALAH MAKANAN HATI…

Atas dasar ini Beliau Al-Habib ‘Idrus bin ‘Umar Al Habsyi selalu berdo’a setelah selesai dari majlis ilmu
dengan do’a setelah makan…

ALHAMDULILLAH YANG MANA ALLAH SWT TELAH MEMBERIKAN MAKANAN INI DAN TELAH MEMBERIKAN RIZQI INI TANPA DAYA DAN UPAYA DARI DIRIKU…

Da’wah Mustofa Lumajang

17 Oct, 08:24


Nasehat AlHabib Umar bin Hafidz.

Ketoatan itu jika engkau anggap besar,
murni dari perbuatan dan inisiatifmu
maka akan ringan timbangan kebaikannya kelak di akhirat.
Kalau engkau melihat hal itu sebagai pemberian Allah Swt sehingga engkau bisa toat kepadaNya
maka akan berat di timbangan kebaikannya kelak.
Dan kemaksiatan jika engkau anggap ringan maka akan berat timabangan dosanya kelak di akhirat.
Jika engkau meng-anggap besar
maka akan ringan timbangan dosanya kelak di akhirat.

Da’wah Mustofa Lumajang

17 Oct, 08:17


‏قال ابن كثير رحمه الله: "‏إذا أَقَمْتَ الصّلاة ‏أتاك الرّزقُ من حيث لا تحتسب !".
Berkata Ibnu Katsir Ra
Jika engkau melaksanakan sholat maka rizqi akan datang kepadamu dari jalan yang tidak pernah engkau sangka-sangka sebelumnya.‏
(‏تفسير ابن كثير 327/5)

Da’wah Mustofa Lumajang

17 Oct, 07:31


من اقوال الامام العدني رضي الله عنه :

Dari beberapa nasihat Al-Imam Al-‘Adniy Ra

لا تستقلوا الطاعة وإن كانت يسيرة
فإن فيها رضا الله •••••

Jangan pernah kamu sekalian menyepelekan ketoatan walaupun hanya sedikit karena didalamnya ada keridhoan Allah Swt

ولاتستقلوا المعصية وإن صغرت
فإن فيها غضب الله ••••

Dan jangan pernah kamu sekalian menyepelekan kema’siatan sekecil apapun karena didalamnya ada kemurkaan Allah Swt.

Da’wah Mustofa Lumajang

17 Oct, 06:31


MBAH MANGLI DAN HAUL SOLO

Dulu Mbah Mangli jika hadir ke acara Haul Solo selalu membawa kambing, disembelih dan dimakan bersama dilokasi Haul.
Mbah Mangli (Syekh Hasan Asykari) adalah waliyullah termasyhur dr Magelang. Dari jalur ayahnya, beliau masih keturunan Sunan Gunungjati. Dari jalur ibunya, beliau masih keturunan KH Hasan Besari, waliyullah terkenal di Ponorogo.

Da’wah Mustofa Lumajang

14 Oct, 15:00


Allah-lah andalan kita…

الشّيخ عبدالقادر الجيلاني رحمه اللّٰه: "هو الغنيّ والخلق كلّهم فقراء لا يملكون لأنفسهم، ولا لغيرهم ضرّاً ولا نفعاً".

As Syeikh ‘Abdul Qodir Al Jailaniy Ra
Dialah Allah yang Maha Kaya
dan makhluk semuanya fakir,
tidak menguasai bahkan pada dirinya sendiri sekali-pun,
tidak pula atas yang lain-nya,
tidak bisa memberikan bahaya kepada yang lain,
tidak pula kemanfaatan.

Sumber kitab👇🏻
(الفتح الرّبّاني ٢٢١)

Da’wah Mustofa Lumajang

14 Oct, 10:00


ابن عَقيل رحمه الله: "كلّ حالٍ حضر الله في قلب المؤمن فينبغي أن يغتنم تلك اللّحظة فإنّها ساعة إجابة".
Ibnu ‘Aqiil Ra berkata
Setiap keadaan yang Allah hadir dan dekat di hati seorang mu’min maka seharusnya dia memanfaatkan waktu tersebut karena itulah saat dikabulkan-nya do’a.
Sumber kitab👇🏻
(نقله ابن مفلح في الآداب ٢٧٠/٢ عن الفنون)

Da’wah Mustofa Lumajang

14 Oct, 08:52


Jangan berharap sesuatu yang memang pasti akan engkau raih…

سيّدنا ابن عمر رضي الله عنه: "لا تَمَنَّ الموتَ فإنّك ميت ولكن سَلِ اللهَ العافيةَ".

Sayyiduna Ibnu Umar Ra berkata Jangan pernah sekali-kali engkau berharap kematian
karena memang sesungguhnya engkau menuju kepada kematian itu
akan tetapi mintalah kepada Allah kebaikan dalam segala hal.

👇🏻Sumber kitab
(ابن أبي شَيبة ٣٠٤٧٦)

Da’wah Mustofa Lumajang

14 Oct, 02:14


Bingung…???,
ada Allah wahai saudaraku…

زرّوق رحمه الله: "مِنّة الله لا تتقيَّد بالأزمان ولا يمنعها وجودُ الدّوافع في المكان فثِق بمولاك كفيلًا واتّخذه وكيلًا".

Zarruq Ra berkata
Pemberian Allah Swt tidak terikat oleh berjalan-nya waktu
dan tidak ada penghalang apa-pun yang akan mencegah pemberianNya dari tempat sekalipun
maka percayalah kepadaNya sebagai Dzat yang menanggung hidupmu
dan jadikan-lah Dia sebagai andalanmu
(didalam mengarungi hidup ini).

Sumber kitab👇🏻
(إعانة المتوجّه المسكين، ص١٥)

Da’wah Mustofa Lumajang

13 Oct, 11:20


Jaga tutur kata kita…

المحاسبي رحمه الله: "وَأكْثر مَا تَجِد فِي صحيفَة أعمالك يَوْم الْقِيَامَة من الشَّرّ مَا أملاهُ عَلَيْك لسَانك، وَأكْثر مَا تَجدهُ فِي صحيفتك من الْخَيْر مَا اكْتَسبهُ قَلْبك".

Al Muhaasibiy Ra mengatakan
Paling banyak-nya tulisan dosa yang tertulis dilembaran amal-amal perbuatan-mu kelak di hari qiamat karena sebab ucapan-mu dan paling bayak-nya tulisan kebaikan yang tertulis dilembaran amal-amal perbuatan-mu yaitu karena amalan hati-mu.

Sumber kitab👇🏻
(آداب النفوس ٣٧).

Da’wah Mustofa Lumajang

13 Oct, 10:26


JANGAN PERNAH MENGAKU CINTA ALLAH
JIKA ENGKAU MASIH MEMBENCI ORANG SHOLEH…

الإمام الغزالي رحمه الله: "ومَن أحَبَّ الله لم يُمكنه إلّا أن يُحبّ عباده الصّالحين المرضيّين عنده".

Al Imam Ghozali Ra berkata
Siapa orang yang menyatakan cinta kepada ALLAH
maka tidak ada jalan lain kecuali PASTI
dia mencintai hamba-hamba ALLAH yang sholeh yang diridhoi di sisiNya.

Sumber kitab …👇🏻
(الأربعين في أصول الدين١٨١)

Da’wah Mustofa Lumajang

13 Oct, 05:59


Berkata guruku Al Habib Taufiq Assegaf
Sampai ke sisi Nabi dengan perantara seorang guru
dan sampai ke sisi Allah dengan perantara Nabi…

Da’wah Mustofa Lumajang

13 Oct, 03:58


Jangan kau teruskan sikap kurang ajar-mu…

الدّردير رحمه الله: "قِلّة ‌الأدب مع أئمّة الدّين لا تفيد إلّا الوَبالَ على صاحبها دنيا وأخرى".

Ad Dardiir ra berkata
Kurang ajar kepada para pemimpin umat ini,
kepada para ulama’
tidak akan memberikan faedah apa-pun
kecuali
musibah yang akan diterima bagi sang pelaku
baik didunia
lebih-lebih di akhirat kelak.

👇🏻Sumber kitab
(الشرح الكبير ٢٩/١)

Da’wah Mustofa Lumajang

13 Oct, 03:20


Jangan terlalu banyak fikir,
laksanakan tugas kita,
selebihnya berikan kepadaNya…

الحجّة الغزالي رحمه الله: "من العبد قرعُ الباب ومن الله فتحُ الباب واللهُ لا يضيع أجرَ المحسنين".

Al Imam Ghozali berkata
Kita
seorang hamba ini hanya
mengetuk pintu Allah
sedangkan Allah sang pembuka pintu tersebut
dan sifat Allah adalah
tak akan pernah menyia-nyia-kan pahala bagi orang-orang yang baik
(yang selalu mengetuk pintu rohmatNya)

👇🏻Sumber kitab
(الإحياء ٥٢٨/٣)