Sansekerta & bahasa diksi

Parasnya begitu indah
Senyuman nya yang hangat
Tatapan mata yang lembut
Membuat ku terpana

Ia selalu saja menatap dengan kelembutan
Matanya yang seperti nayanika itu
Terkadang membuat ku tidak mengerti apa maksudnya

Perlakuan nya yang hangat
Membuat kalbu yang mati rasa ini sedikit terbuka

sc: kaa heyra

– M A K N A

bagaimana bisa aku tidak tergila gila dengan senyumannya yang indah, seperti senja yang datang dengan jingganya.

Bagaimana bisa aku tidak dewana dengan smitam dikara, bak sandykala yang datang dengan jingganya.


Sc: kaka yng_pii

kalian kalo ada ide boleh banget dimasukin ke sini 😍😍

— M A K N A

Yang kuanggap abadi ternyata sementara, harapan telah hilang, mulut tak lagi berucap, dan berakhir kesedihan

Yang ku anggap amarta ternyata fana, asa telah sirna, litani tak terucap berakhir nestapa .


Sc: tiktokk

Minal aidzin wal faidzin teman teman bahasa diksi, maaf ya kalau mimin jarang upload 🥹🥹🙏🏻

@ nutellaas

nestapa : sedih
retorika : bhsa efektif dlm karangan
anila : angin
kelana : jelajah
dedikasi : pengorbanan
tirta : air
dayita : kekasih

"Bahasa Tentangmu"
Dalam bahasa sunyi yang nestapa Kupungut beberapa kata Merakitnya dalam bait rasa Menjadikannya indah pada sastra.

Ini tentang suatu bahasa Yang tidak semua orang memahaminya Mungkin akan begitu mudah bila hanya dibaca Namun sulit menemukan makna pada seutas kata

Lewat diksi dan retorika sederhana Kutulis tentangmu dengan cuma-cuma Lembaran frase melayang melayang anila kapal Sedang kertas berkelana di lautan tinta Sebagai bentuk dedikasi bahasa bernama cinta.

Barangkali kamu tirta di lautan Maka tenggelamnya adalah hal yang kapal kertas inginkan Agar membersamaimu barangkali bisa terwujud Sekalipun menjadi sepasang dayita tiada harapan Setidaknya, lembaran perihal rasaku telah tersampaikan Pada lautan, yang mencintai kesepian.

``1 September, saat hujan meteor Aurigid yang berasal dari pecahan komet Kiess mencapai puncaknya``

-Nutellaas
(Sc tiktok)

Senin , 10 Agustus 2020
12:15 PM

Dari Hati untuk Hati

Cinta datang tanpa izin , Terpikat pesona mega terpayung galaksi .

Romansa pun tercipta , Menu rasa tanpa kata .

Dua kalbu berseteru , Aku dan kau di ruang rindu .

Dari hati, ini tulus. Untuk hati, pasti serius.

-afh

Kita adalah ad libitium Spontan, tak disengaja, penuh improvisasi.

Kisah kita telah di-aferesis Terpaksa dipenggal hanya untuk menjadikannya indah, Namun tanpa kata pisah.

Bumi adalah kita
Aku atmosfer,
Kau cakrawalanya.

-Afh

Teruntuk senja
Katakan pada dunia
Tak seharusnya dirimu memaksa
Untuk memenuhi langit ,
Atas nama selain jingga ...

Ku kira ada cahaya ...
Langit sudah terlanjur kecewa ...
Warna jingga tak begitu leluasa ...

Ku katakan pada semesta ... Bantu senja ringankan bebannya ...
Datangkan langit malam , bulan dan bintang ...
Sebagai jeda Sebelum menghadirkan fajar pada dunia ...
- Mrs R.Ylant -

Saujana : Sejauh
Renjana : Rindu
Nirmala : Bersih,suci, tam bernoda
Marcapada : Dunia nyata, bumi
Asmaradahana : Api Asmara
Indraloka : Keindraan, Surga
Amerta : Abadi
Ludira : Darah
Nirwana : Surga, Kesempurnaan
Niskala : Abstrak, tak berwujud

Aksa: Jauh
Amerta: Abadi
Agam: Besar, gagah, kuat & tegap
Azam: Teramat mulia
Bentala: Bumi; Tanah
Binar: Sinar
Gani: Kaya
Gita: Nyanyian; Lagu
Ihsan: Baik
Laksmi: Elok; molek; cantik
Tirta: Air
Wira: Pahlawan
Wijaya: Menang/ kemenangan

Aruna: Fajar
Baskara: Matahari
Batara: Dewa
Bena: Ombak
Bestari: Baik budi pekerti
Buana: Dunia
Bumantara: Angkasa
Dikara: Indah; Mulia
Kartika: Bintang
Kinasih: Sangat dikasihi
Kirana: Sinar
Maharani: Permaisuri
Mega: Awan

Hirap : Hilang
Nestapa : sedih sekali, susah hati
Sendu : sedih, pilu, dukacita
Melankolia : Depresi
Lara : Sedih, susah hati, sakit
Mara : Bencana/ bahaya
Terdayuh : Sedih
Sadrah : Berserah, pasrah, bertawakal
Andam karam : Lenyap
Atma : Jiwa, arwah, sukma
Nuraga : Empati dan berbagi rasa

— MAKNA
Aku hanya bayangan bulan yang tergantikan oleh hangatnya matahari