🎵🔥📃⚡️ SEJARAH MUNCULNYA NASYID DAN SIKAP SALAF TERHADAPNYA
▫️▫️▫️
Asy-Syaikh Al-'Allamah Al-Muhaddits Prof. Dr. Rabee bin Hadi Al-Madkhali hafidzahullah mengatakan,
وأما ما يُسمى بالأناشيد الدينية فهذه طبعا السلف ما كانت عندهم هذه الأناشيد، السلف كان عندهم الحداء، وعندهم الشعر الذي يخدم الإسلام، ونُطقُهم به وكلامهم به يختلف عن طريقة الأناشيد.
هذه الطريقة التي تستخدم الآن في الأناشيد مأخوذة من النصارى، مأخوذة من الروافض، مأخوذة من الصوفية، الأناشيد التي امتحنت بها بعض الجماعات، وصارت أصلاً من أصولهم، ولا يستطيعون التنازل عنها أبداً مهما تكلم العلماء وبينوا.
أحمد والشافعي وأمثالهم حاربوا هذه الأناشيد، وكانوا يسمونها في ذلك الوقت (التغبير) يعني أناشيد دينية، يعني تحرك العواطف الدينية.
قال الشافعي : «هذه اخترعها الزنادقة ليصرفوا الناس عن كتاب الله».
والذي يغرم بالأناشيد تضعُف إرادته ورغبُته في القرآن وقد جرَّبنا هذا وعرفنا ناساً من هذه الأصناف.
“Adapun yang disebut sebagai nasyid religi, maka tentunya di zaman Salaf dahulu tidak ada nasyid-nasyid ini. Di zaman Salaf ada gubahan kata, dan ada syair yang dapat mendukung Islam, (cara) mereka melantunkan dan mengucapkannya juga berbeda dari cara (melantunkan) nasyid-nasyid.
Cara yang sekarang ini digunakan untuk (melantunkan) nasyid-nasyid tersebut diadopsi dari Nasrani, diadopsi dari Rafidhah, diadopsi dari Sufisme, nasyid-nasyid yang menimpa sebagian sekte-sekte, dan sudah menjadi bagian dari prinsip mereka, sehingga mereka tidak mampu lagi untuk meninggalkannya, tidak peduli apa yang dikatakan dan dijelaskan oleh para ulama.
Ahmad, Asy-Syafi'i, dan yang semisal mereka telah memerangi nasyid-nasyid ini, dan dahulu mereka namakan di kala itu sebagai "Taghbir", maksudnya tentang nasyid-nasyid religi ini, yang dimaukan stimulasi emosi keagamaan.
Asy-Syafi'i rahimahullah mengatakan,
"(Taghbir) ini dibuat oleh kaum zindiq untuk memalingkan manusia dari Kitabullah."¹)
Orang yang terpedaya dengan nasyid-nasyid akan lemah keinginan dan antusiasnya terhadap Al-Qur'an, kami sudah membuktikan hal ini, dan kami mengetahui orang-orang yang seperti ini.”
✒️ [Marhaban Yā Thålibal 'Ilm, hlm. 348. Cet. Pertama, Daar Al-Mirath An-Nabawi]
¹) Ucapan Ahmad dan Asy-Syafi'i rahimahumallah diriwayatkan oleh Al-Khallal di dalam kitabnya (Al-Amru Bil Ma'rūf Wan Nahyu 'Anil Munkar).
Adapun riwayat dari Asy-Syafi'i rahimahullah, dengan redaksi,
تركت بالعراق شيئا يسمونه التغبير، وضعته الزنادقة يشغلون به عن القرآن.
"Aku mendapati di Iraq sesuatu yang mereka sebut dengan Taghbir, dibuat oleh kaum zindiq, dengannya mereka memalingkan orang dari Al-Qur'an."
Pernyataan tegas dari Al-Imam Ahmad rahimahullah juga diriwayatkan dari beberapa jalur periwayatan, di antaranya dari Harun bin Ya'qub Al-Hasyimi, dari ayahnya, bahwa Abu 'Abdillah (Ahmad bin Hanbal) pernah ditanya tentang hukum Taghbir, maka beliau menjawab,
هو بدعة ومحدث.
"Hukumnya bid'ah dan perkara yang dibuat-buat."
Meninjau makna harfiah kata "Taghbir" dalam kajian leksikal. Disebutkan di dalam kamus (Tājul 'Arūs) menukil dari Ibn Duraid dan Ibnul Qaththå', bahwa Taghbir adalah,
تهليل أو ترديد صوت يردد بقراءة وغيرها.
"Melantunkan atau mengulang-ulang sebuah suara yang didendangkan dengan cara membacanya, atau cara selainnya."
Taghbir pula secara harfiah memiliki makna:
"Suara yang bercampur aduk."
[Lihat: Al-Mukhashshash (1/222) karya Ibnu Sīdah]
Kesimpulan:
Seluruh makna secara harfiah dari kata "Taghbir" di zaman dahulu yang dijelaskan di atas sangat identik dengan aplikasi "Nasyid" di zaman ini.
Singkatnya, "Taghbir" merupakan terminologi kuno yang maknanya sepadan dengan "Nasyid". Jika di masa ini orang menyebutnya dengan "Nasyid", maka di zaman Salaf, Ahmad Asy-Syafi'i dan selain mereka, manusia menyebutnya dengan "Taghbir".
Wallahu a'lam.
✍🏼 Abul Walid Fauzan عامله الله بلطفه
▫️▫️▫️
#sejarah #muncul #nasyid
© 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐓𝐞𝐥𝐞𝐠𝐫𝐚𝐦
http://t.me/ponpes_assunnah_batu
® 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐖𝐡𝐚𝐭𝐬𝐀𝐩𝐩
https://bit.ly/Channel_WA_PonpesAssunnahBatu