Последние посты Sakeena Parenthood (@sakeenafamily) в Telegram

Посты канала Sakeena Parenthood

Sakeena Parenthood
Belajar Pengasuhan dan Parenting bersama Penerbit Sakeena. “Menjadi Lentera Berkah Untuk Rumah, Sekeluarga Berkumpul Di Jannah”.
6,747 подписчиков
824 фото
276 видео
Последнее обновление 10.03.2025 14:02

Похожие каналы

Belajar Bahasa Arab
5,838 подписчиков
PesantrenYatim
3,907 подписчиков
NAK Indonesia
2,271 подписчиков

Последний контент, опубликованный в Sakeena Parenthood на Telegram

Sakeena Parenthood

24 Feb, 07:46

357

BISMILLAH 🤍🤍🤍🤩🚀

OFFICIAL ORDER NUSSA RARRA SERIES RESMI DI BUKAAA🤍
🫶🏻🚀

Ada yang sudah mulai ikutan PO nya??😍💜
Sakeena Parenthood

21 Feb, 09:34

500

Sebelum bisa dapet profit jutaan ataupun bukunya gratis! 😍

Ikut dulu yuk bedah bukunya Nussa Rarra, Bun! Langsung masuk ya! Ada kesempatan dapet doorprize juga 🤩 SEKARANG!!!

https://us06web.zoom.us/j/85160502171?pwd=jMQXW7Cnhe5viwmPYQVWsi9PwsvTqI.1
Sakeena Parenthood

21 Feb, 03:01

458

HARI INI!!!! KAJIAN SAKEENA LOVERS IS BACK 🥹
SIBLINGS RIVALRY DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM


Dalam setiap keluarga, hubungan kakak-adik tak lepas dari dinamika yang unik—ada momen penuh kasih, tapi tak jarang diwarnai konflik. Fenomena ini dikenal sebagai Siblings Rivalry, yaitu persaingan antar saudara kandung yang bisa muncul dalam berbagai bentuk: berebut perhatian orang tua, kompetisi akademik, hingga perasaan iri terhadap perlakuan yang dianggap tidak adil.

Nah bagimana pandangan Psikologis Islam terhadap Siblings Rivalry? Yuk Simak bareng di Kajian bersama Teh Fufu Elmart dan Kang Canun Kamil. Catat Waktu dan Tanggalnya :

🗓️ Jum'at 21 Februari 2024
🕘 Pukul 16.00 WIB s/d Selesai!
https://us06web.zoom.us/j/85160502171?pwd=jMQXW7Cnhe5viwmPYQVWsi9PwsvTqI.1

Penasaran sama Buku Terbaru Sakeena yang NUSSA RARRA, Ikuti sampai AKhir karena kita akan ada Bedah Buku NUSSA RARRA SERIES!

Yuk Sebarin Infonya🥰🤍
Sakeena Parenthood

19 Feb, 06:54

426

Duh pengen sih beliin anak buku, tapi gak ada waktu buat bacainnya. Mending kasih tontonan aja deh! Eits, tentang Ayah Bunda, selain paket buku SABTA ini billingual, indonesian dan english.

Pembelian paket ini juga dikasih bonus DIGITAL, dimana solusi banget buat Ayah Bunda yang SUPER ZIBUK dan tydack ada waktu untuk bacain buku, atau juga yang bingung “gimana sih cara bacain bukunya?”

Nah, bonusnya insya Allah ada impactful story telling sama Bundami, bisa dikasih sambil screen time anak. Zuper Zeruuw!!! 🥰😍
Sakeena Parenthood

19 Feb, 06:52

385

Mengapa kita memilih Islam, padahal agama lain juga mengajarkan kebaikan dan kasih sayang dari Tuhan? Dan mengapa ada teman-temanku yang tidak beragama, tapi tetap terlihat bahagia?

by Canun Kamil & Fufu Elmart

Wah, pertanyaan ini sangat menarik!
Dulu, saya juga sering bertanya-tanya hal yang sama. Kenapa harus Islam? Bukankah semua agama mengajarkan kebaikan, bahkan ada orang yang tidak beragama tetapi tetap bahagia?

Namun, setelah saya mendalami lebih jauh, saya menyadari bahwa Islam bukan sekadar agama yang mengajarkan kebaikan atau kasih sayang. Islam adalah sebuah "way of life" yang menyeluruh.

Cara kita berpikir, bekerja, belajar, menjalani hidup, bahkan bagaimana kita merespon emosi seperti marah dan sedih, semua ini diatur dalam Islam.

Islam menawarkan jawaban yang lengkap dan mendalam tentang hakikat hidup: siapa kita, dari mana kita berasal, apa tujuan hidup kita, hingga apa yang terjadi setelah kita mati. Islam bukan sekadar sistem moral, tetapi peta hidup yang sangat komprehensif dan terperinci.

Islam juga menekankan bahwa hidup di dunia ini adalah ujian. Kebahagiaan sejati bukan sekadar perasaan senang yang sementara, melainkan kedamaian hati yang dalam, hubungan erat dengan Allah, serta harapan akan kebahagiaan kekal di akhirat.

Kebahagiaan duniawi mungkin tampak nyata saat ini, tetapi ia sifatnya fana, sementara. Orang yang tidak beragama mungkin merasakan kebahagiaan dunia, tetapi dalam perspektif Islam, kebahagiaan sejati terletak pada mengenal Allah dan mendapatkan ridha-Nya.

Mengenai agama lain yang juga mengajarkan kebaikan, tentu saja hal itu benar. Namun, Islam adalah penyempurna dari ajaran-ajaran sebelumnya. Islam mengajarkan tidak hanya kebaikan, tetapi juga kebenaran yang telah disempurnakan Allah sebagai petunjuk akhir bagi manusia hingga akhir zaman.

Jadi, fokus kita bukan hanya kebaikan dunia, tetapi juga mempersiapkan kehidupan kekal di akhirat.
Dan tentunya, kita menghormati setiap pilihan individu. Kebahagiaan bisa dirasakan berbeda oleh setiap orang.

Islam sendiri mengajarkan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama Seperti dalam Firman-Nya Surat Al-Baqarah 256: Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam.

Hidayah adalah anugerah dari Allah, dan tugas kita adalah menyampaikan kebaikan dengan penuh hikmah dan kelembutan.

Wallāhu a’lam biṣ-ṣawāb.
Sakeena Parenthood

18 Feb, 03:46

388

Bismillah.. Assalamu’alaikum Ayah Bunda Sakeena Lovers🥰💜

Let We Present for You🤍🤍

TAK SENGAJA SALING MENYAKITI 🫶🏻🤩🤍🥹

SEMUA TITIPAN ALLAH 🤍🤍🤍
Sakeena Parenthood

17 Feb, 08:20

424

Sebelum mengenalkan konsep azab, dosa dan neraka. Kalau kami mem-fokusnya 5 tahun pertama anak-anak adalah penguatan IMAN. Yang utamanya untuk menumbuhkan rasa kagum dan cinta pada Allah. Dengan hal ini, insya Allah akan membantu anak-anak terbiasa akan POV untuk lebih fokus untuk ingin dekat dengan Allah terlebih dahulu. Insya Allah.
Sakeena Parenthood

17 Feb, 08:18

400

Bagaimana cara memperkenalkan konsep dosa, azab, dan neraka kepada anak, serta pada usia berapa sebaiknya dilakukan agar anak tidak merasa takut atau berpikir bahwa Allah adalah sosok yang jahat?

Ini pertanyaan yang menarik.

Biasanya, saya menjawab dengan membahas mengenai tujuh tahun pertama kehidupan anak. Fokus utama kita adalah membuat anak jatuh cinta kepada Allah, merasa kagum kepada-Nya, dan mengenal-Nya lebih dalam. Itu yang paling penting.

Mengapa demikian?

Karena kita berpikir, jika anak yang belum baligh meninggal dan belum sempat sholat, apakah Allah akan menyiksa dia di neraka?

Tentu tidak mungkin, kan? Allah tidak akan menyiksa anak yang belum baligh. Yang akan dihisab adalah orang yang sudah baligh, yang sudah dewasa, dan bisa bertanggung jawab atas hidupnya.

Pada tujuh tahun pertama ini, anak masih jauh dari baligh.

Ibarat tanaman, fase ini adalah saat menumbuhkan dan menguatkan akar. Akar yang perlu kita tanamkan bukan tentang dosa, azab, atau neraka.

Kita harus berhati-hati agar anak tidak menganggap Allah sebagai Zat yang jahat atau senang menyiksa.

Mengenalkan anak tentang azab pun bukan bertujuan agar mereka berpikir, _“Oh, Allah senang menyiksa ya.”_ Bukan itu yang kita inginkan.

Ingat, Allah pada dasarnya adalah Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pemaaf.

Coba bayangkan jika kita memiliki asisten rumah tangga (ART) baru yang selama enam bulan masih tidak bisa menyetrika dengan rapi atau mencuci piring dengan bersih. Setelah kita memberi tahu berkali-kali, jika tidak ada perubahan, apakah kita akan memecatnya?

Mungkin ada yang tetap sabar dan baik hati, tetapi secara umum, enam bulan adalah waktu yang cukup untuk memberi kesempatan, bukan?

Sekarang, mari kita refleksikan sholat kita.

Apakah sholat kita sudah sempurna?

Mungkin saat kita sholat, pikiran kita masih melayang kepada cucian yang menumpuk atau masakan untuk esok hari.


Namun, Allah tidak langsung memberi azab, kan? Padahal kita mungkin pantas mendapatkan teguran.

Allah tidak seperti yang sering digambarkan oleh orang tua yang menakut-nakuti anak dengan ancaman tentang-Nya.

Nah, Ayah Bunda, ingat, lisan kita bisa dipertanggungjawabkan kelak. Yuk, berhati-hati saat mengenalkan Allah, jangan sampai salah cara.


Jadi, pada tujuh tahun pertama ini, fokus kita adalah membantu anak untuk:

1. Mengenal Allah.
2. Mengagumi Allah.
3. Jatuh cinta kepada Allah.

Itulah sebabnya kami menghadirkan buku SABTA (Seri Anak Bertanya tentang Allah) yang dirancang khusus untuk ramah anak.

Kami juga memiliki Sinar, Seri Nabi dan Rasul versi kami.

Kami sengaja membuat buku-buku ini agar anak-anak tidak perlu dikenalkan pada konsep azab terlalu dini.

Perilaku anak-anak jauh berbeda dari orang dewasa; fitrah mereka masih sangat bersih. Kita seharusnya belajar dari mereka dan merasakan keindahan fitrah tersebut.

Jadi, bagaimana cara agar anak-anak bisa mengenal, mengagumi, dan jatuh cinta kepada Allah?

Gunakan buku-buku Sakeena, karena insya Allah, komitmen kami adalah menghasilkan buku-buku yang dapat menumbuhkan keimanan di setiap halaman.

https://www.instagram.com/sakeenacatalogs/
Sakeena Parenthood

13 Feb, 08:05

482

Audio dari Sakeenafamily
Sakeena Parenthood

13 Feb, 08:05

493

Siapa yang menciptakan Allah? Bagaimana mungkin Allah ada dengan sendirinya?

by Canun Kamil & Fufu Elmart

Allah itu adalah Al-Khaliq, artinya Dia adalah Pencipta yang menciptakan segala sesuatu. Dalam bahasa Arab, kita punya dua kata penting: Khaliq (Pencipta) dan Makhluq (yang diciptakan). Kita, manusia, termasuk Makhluq karena kita diciptakan oleh Allah. Tetapi, manusia ini spesial karena Allah memberi kita sedikit kemampuan untuk mencipta, seperti membuat sesuatu yang baru dari bahan-bahan yang sudah ada. Misalnya, kita bisa membuat rumah dari kayu, atau membuat gambar dari kertas dan pensil. Ini karena kita diberi sedikit sifat khaliq oleh Allah.

Namun, meskipun kita bisa membuat banyak hal, kita tetap Makhluq—kita diciptakan dan bergantung pada Allah. Sedangkan Allah itu Al-Khaliq,

Dia Pencipta sejati yang bisa menciptakan sesuatu dari tidak ada apa-apa, dan Allah sama sekali bukan makhluq.

Jadi, tidak ada yang menciptakan Allah karena Allah lah yang menciptakan semuanya. Allah tidak butuh siapapun untuk menciptakan-Nya, karena Dia adalah Pencipta yang Maha Hebat.
Wallāhu a’lam biṣ-ṣawāb.