ROBBANI MEDIATAMA @robbanimediatama Channel on Telegram

ROBBANI MEDIATAMA

@robbanimediatama


Kumpulan tulisan dan video kajian Islam

ROBBANI MEDIATAMA (Indonesian)

ROBBANI MEDIATAMA adalah channel Telegram yang berisi kumpulan tulisan dan video kajian Islam yang menginspirasi dan membimbing umat dalam memahami ajaran Islam. Dikelola oleh tim yang berkomitmen untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan, channel ini menyajikan berbagai konten berkualitas yang dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman tentang agama Islam. Dengan mengikuti channel ROBBANI MEDIATAMA, pengguna akan mendapatkan akses eksklusif ke video kajian dari para ulama, ceramah agama, serta tulisan-tulisan yang mendalam tentang Islam. Apakah Anda sedang mencari sumber inspirasi dan pengetahuan tentang Islam? Bergabunglah dengan ROBBANI MEDIATAMA sekarang dan nikmati manfaat dari konten-konten bermanfaat yang disajikan secara berkala.

ROBBANI MEDIATAMA

04 Dec, 13:56


https://youtube.com/shorts/HtVUJF26qxk?feature=share

ROBBANI MEDIATAMA

03 Dec, 12:13


https://youtube.com/shorts/9rU1GuZZo3U?feature=share

ROBBANI MEDIATAMA

03 Dec, 03:56


Serial Percikan Iman #115

PEMBELAJARAN TERBAIK
Oleh: Iman Santoso, Lc.

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ, لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ, حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم, فأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ, وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ, وَ قَالَ : يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِسْلاَمِ, فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِ لَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ, وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ, وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً. قَالَ : صَدَقْتُ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْئَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ, قَالَ : أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ. قَالَ : صَدَقْتَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ, قَالَ : أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ قَالَ : مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا, قَالَ : أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا, وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِيْ الْبُنْيَانِ, ثم اَنْطَلَقَ, فَلَبِثْتُ مَلِيًّا, ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرُ, أَتَدْرِيْ مَنِ السَّائِل؟ قُلْتُ : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ : فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata : Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata : “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.
Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman” Nabi menjawab, ”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikat-Nya; kitab-kitab-Nya; para Rasul-Nya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.” Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
Lelaki itu berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”
Nabi menjawab, ”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda - tandanya!”
Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.” Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”
Aku menjawab, ”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.”  (HR. Muslim)

ROBBANI MEDIATAMA

03 Dec, 03:56


Hadits Kedua dari kitab Arbain Nawawi  ini disebut oleh imam Al-Qurthubi sebagai Ummus Sunnah, induknya Sunnah. Berkata Ibnu Rajab hadits ini adalah hadits yang memiliki kedudukan yang sangat agung, mencakup semua penjelasan agama, oleh karena itu Rasul saw bersabda, 'Ini Jibril datang kepada kalian, mengajarkan agama kalian', setelah menjelaskan derajat Islam, Iman dan Ihsan, dan menjadikan itu semua adalah agama'.

Hadits ini merupakan pembelajaran yang terbaik, karena dari guru terbaik, murid terbaik, materi terbaik, cara terbaik dan penampilan terbaik. Guru terbaik disini, apakah Rasul saw atau malaikat Jibril as yang datang berwujud lelaki berbaju putih bersih ? Kalau dilihat dari ujung Hadits, Rasul saw menyampaikan bahwa Jibril as datang  mengajarkan agama, tapi kalau dilihat dari yang menjawab, yaitu Rasul saw yang dibenarkan oleh malaikat Jibril as. Yang jelas keduanya adalah rasul paling mulia atau utusan Allah, malaikat Jibril adalah utusan Allah dari bangsa malaikat dan pemimpin malaikat, sedang Muhammad saw adalah rasul dari bangsa manusia dan pemimpin para nabi dan rasul.

Murid terbaik adalah para sahabat yang sedang bermajelis bersama Rasul saw. Sedangkan materi terbaik, menyampaikan pokok-pokok ajaran Islam yang sangat dibutuhkan umat Islam. Cara terbaik yaitu dengan cara tanya jawab dengan posisi berhadapan-hadapan, bahkan lutut bertemu lutut, kedua tangan di atas paha, dekat sekali.  Dan penampilan terbaik dengan penampilan sangat baik, bersih dan berbaju putih.

Kandungan atau muatan atau materi terbaik dari ajaran Islam. Pertama, menyampaikan urutan tingkatan (maratib) ajaran Islam, yaitu Islam, Iman dan Ihsan. Kedua, menyampaikan macam-macam ajaran Islam, yaitu Aqidah (Iman), Syariah (Islam) dan Akhlak (Ihsan). Ketiga, menyampaikan pokok-pokok ajaran Islam  yaitu rukun Islam, rukun Iman dan Ihsan, totalnya 12 prinsip.

Sesungguhnya agama Islam jika diurut berdasarkan hadits ini, maka terdiri dari 3 tingkatan ajaran Islam:  • Tingkatan Pertama,  rukun Iman, rukun Islam dan Ihsan, ini adalah usulul usul (pokok yang paling prinsip). 
• Tingkatan Kedua, Usul (Prinsip Islam selain yang pokok tersebut). 
• Tingkatan Ketiga, Furu (Cabang Islam).

Cabang agama Islam inilah yang sangat banyak dan merupakan urusan khilafiyah ijtihadiyah, dimana para ulama berijtihad dan berbeda pendapat, sehingga umat Islam harus lapang dada dalam menyikapi pendapat dan tidak berselisih atau bahkan berpecah belah dan bermusuhan.

Itulah pembelajaran terbaik dari Malaikat Jibril as dan Rasulullah saw, sehingga sudah seharusnya seluruh umat Islam belajar pokok-pokok ajaran Islam tersebut, bahkan menjadi landasan di lembaga Pendidikan  baik di sekolah maupun pesantren. Pendidikan karakter dan nilai demi terciptanya cita-cita Pendidikan Nasional sebagaimana disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pasal 31. ayat 3: ) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Wallahu a'lam bis shawab.

***

ROBBANI MEDIATAMA

01 Dec, 09:23


https://www.instagram.com/reel/DDBgAu2THgJ/?igsh=MXN5cHRlaGhlanhpYg==

Free Palestine...Free Palestine, dikumandangkan oleh Carlos O'Connel Gitaris Band Rock Irlandia Fontaines DC saat memberikan sambutan dalam pemberian penghargaan Album Terbaik pada Rolling Stone Award di London.

#freepalestine #gaza #humanity

ROBBANI MEDIATAMA

01 Dec, 05:25


Forum Naltaqi Linartaqi merupakan sebuah forum bagi peminat bahasa Arab untuk meningkatkan interaksi dan kemampuan berbicara bahasa Arab.

Forum Naltaqi Linartaqi akan menyelenggarakan Kajian Palestina bekerja sama dengan Mapadi, Imla Indonesia, KNRP Jawa Barat, dan Koalisi Jawa Barat Selamatkan Palestina dengan Tema: "Minal Intifadhatil Hijarah ila Thufanil Aqsha" yang insya Allah akan dilaksanakan secara online pada:

Hari/Tanggal:
Ahad, 8 Desember 2024

Waktu:
Pukul 19.30 WIB - Selesai

Media:
Join Zoom Meeting
https://us06web.zoom.us/j/85853484739?pwd=CvqhPiuQslFd86w0dgSndlu5L4FTab.1

Meeting ID: 858 5348 4739
Passcode: intifadhoh

NB: Peserta diharapkan dapat memahami pembicaraan dalam bahasa Arab

ROBBANI MEDIATAMA

30 Nov, 08:49


https://youtu.be/gYmzPgc_I6I?si=HNsC-9PELEfCetok

ROBBANI MEDIATAMA

29 Nov, 12:27


https://youtube.com/shorts/IWWZXgvQxlQ?si=2Z820q5VY-TPBQtg

ROBBANI MEDIATAMA

29 Nov, 00:54


JUMAT BERKAH

Jazakumullah khairan katsira kepada Bapak Ibu yang telah berkontribusi dalam pembuatan konten Robbani Mediatama, semoga menjadi amal jariyah, aamiin.

Bagi Bapak Ibu yang ingin berkontribusi dalam pembuatan konten dakwah digital bersama Robbani Mediatama dapat mengirimkan infaq ke:

BSI 7288886665 a.n. Yayasan Robbani Mediatama Semesta
Konfirmasi dapat hubungi :
WA 081383299898

ROBBANI MEDIATAMA

28 Nov, 04:40


https://www.instagram.com/reel/DC5qrBzz9AY/?igsh=cjE4NmNqcmtlaDJ2

Gaza, kata yang mewakili keteguhan, kesabaran, kekuatan, dan segenap kata yang membuat dunia menyadari arti perjuangan untuk meraih kemerdekaan.

Musim dingin di Gaza saat ini setelah satu tahun Thufanul Aqsha mengetuk kesadaran siapapun manusia yang memiliki hati nurani untuk menunjukkan keberpihakan pada rakyat Palestina dengan segenap kemampuan yang dimiliki.

Atas nama kemanusiaan, mari kita bantu Gaza.

ROBBANI MEDIATAMA

27 Nov, 05:02


https://www.instagram.com/p/DC3LyCcTqcP/?igsh=M3EzaGhramlpcWcz

Sosial media berperan penting dalam mewartakan perkembangan situasi genosida oleh israel di Gaza Palestina sehingga telah membuka banyak mata dan hati masyarakat dunia yang berdampak semakin masif dan kuatnya dukungan masyarakat terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Hal ini diungkapkan oleh pakar Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Dina Sulaeman menilai, Generasi Z yang lahir antara tahun 1997–2012 sudah sangat familiar dengan isu tentang Palestina. Karena, menurut dia, saat ini telah banyak konten dukungan terhadap Palestina di media sosial.

"Berkat TikTok, berkat Instagram, berkat media sosial, isu Palestina ini menjadi isu yang sangat familiar bagi banyak pihak termasuk oleh Gen Z," ujar Dina usai menjadi pembicara FGD di Kantor Republika, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024).

Kalau anda termasuk gen Z, apakah juga dukung Pelestina?

#palestina #gaza #genz

ROBBANI MEDIATAMA

26 Nov, 14:38


https://youtube.com/shorts/Uj499zJBNkI?si=yOqaxpp8B5DwvbzD

ROBBANI MEDIATAMA

24 Nov, 02:57


https://youtu.be/srZstigX228

ROBBANI MEDIATAMA

23 Nov, 11:52


Thufanul Aqsha telah membuka mata, pikiran, dan hati masyarakat dunia bagaimana zionis telah melakukan penjajahan sejak berpuluh tahun silam dan kini dunia menyaksikan tindakan pengecut genosida zionis yang didukung penuh Amerika dan Eropa terhadap rakyat Gaza khususnya anak-anak dan perempuan Gaza. Alih-alih mereka mampu menghancurkan Hamas, namun tiap hari dunia disajikan genosida terhadap anak-anak dan perempuan Gaza.

dikutip dari mediaindonesia.com, survey yang dirilis oleh Kementerian Urusan Diaspora Israel dan Pemberantasan Antisemitisme menemukan bahwa 36,7% remaja Yahudi-Amerika Serikat berusia antara 14 dan 18 tahun setuju atau sangat setuju dengan pernyataan, "Saya bersimpati dengan Hamas." Media Israel melaporkan itu pada Kamis (21/11).

Semoga hasil survey ini merupakan kesadaran baru dari masyarakat dunia hakikat dari kekejaman penjajah zionis terhadap rakyat Palestina yang akan berbuah dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

https://www.instagram.com/p/DCtpYcYTbXF/?igsh=MWd2OHQ0MmVxN2RucQ==

ROBBANI MEDIATAMA

23 Nov, 00:08


Serial Keluarga Sakinah #75

MENJADI PRIBADI JURU DAMAI
Oleh: Dr. Aan Rohanah, Lc., M.Ag.

Berselisih antara suami istri atau antar mereka dengan yang lain merupakan perbuatan tercela, sebab sering kali menimbulkan pertikaian, permusuhan, perceraian, perpisahan hingga memutuskan silaturahmi dan dikuasai syetan. Rasulullah SAW bersabda:

إن الشيطان قد أيس أن يعبده المصلون في جزيرة العرب، ولكن في التحريش بينهم. (رواه مسلم)

"Sesungguhnya syetan putus asa menggoda orang-orang yang shalat menyembahnya di Jazirah Arab, tetapi berhasil menimbulkan tahrisy diantara mereka." (HR.Muslim)

At-Thayyiby berkata bahwa makna tahrisy adalah fitnah, pertikaian, permusuhan dan pembunuhan.

Karena itu, suami istri harus bisa menjadikan pribadi mereka masing-masing menjadi juru damai. Sebelum mendamaikan orang lain , hendaknya mereka harus bisa membangun kesiapan di dalam dirinya saat terjadi perselisihan dengan pasangan atau dengan anak atau dengan lainnnya dalam keadaan tersakiti atau tidak tersakiti untuk segera mendamaikan suasana hati agar mudah berdamai atau didamaikan.

Berdamai terhadap orang yang berselisih dan mendamaikan orang-orang yang sedang berselisih itu merupakan amal yang mulia & ibadah yang berpahala. Maka hilangkanlah perasaan gengsi, benci, marah dan dendam agar mudah berdamai atau didamaikan. Jika suami istri bisa menjadi orang yang mudah berdamai atau mudah didamaikan maka mereka akan mendapatkan pahala yang besar. Nabi SAW bersabda:

ألا أخبركم بأفضل من درجة الصيام والصلاة والصدقة. قالوا: بلى يا رسول الله، قال: صلاح ذات البين، فإن فساد ذات البين هي الحالقة.

"Tidakkah aku beritahukan kepadamu sesuatu yang lebih baik dari puasa, shalat, dan sedekah? Mereka menjawab: Ya, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Mendamaikan dua orang yang berselisih. Sesungguhnya kerusakan dua orang yang berselisih adalah memutuskan agama." (HR. Tirmidzi)

Dalam hadis lain dijelaskan : "Setiap hari senin dan kamis pintu-pintu surga dibuka, maka setiap hamba yang muslim diampuni dosanya selama tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatupun kecuali seseorang dengan saudaranya bertikai , maka dikatakan: " tangguhkanlah 2 orang ini hingga berdamai, tangguhkanlah 2 orangi ini hingga berdamai." (HR Muslim)

Jadi sungguh rugi bagi suami atau istri yang jika bertikai sulit berdamai atau tidak bisa didamaikan, karena mereka mengutamakan perasaan kecewa, gengsi, marah dan benci. Lambat laun mereka akan kehilangan keharmonisan, cinta dan kasih sayang bahkan berujung kepada perceraian. Bahkan mereka digolongkan oleh Rasulullah sebagai orang yang telah memutuskan agama, kemudian pitu-pintu surga tertutup dan ampunan tertangguhkan hingga mereka bisa berdamai.

***

ROBBANI MEDIATAMA

22 Nov, 07:37


JUMAT BERKAH

Jazakumullah khairan katsira kepada Bapak Ibu yang telah berkontribusi dalam pembuatan konten Robbani Mediatama, semoga menjadi amal jariyah, aamiin.

Bagi Bapak Ibu yang ingin berkontribusi dalam pembuatan konten dakwah digital bersama Robbani Mediatama dapat mengirimkan infaq ke:

BSI 7288886665 a.n. Yayasan Robbani Mediatama Semesta
Konfirmasi dapat hubungi :
WA 081383299898

ROBBANI MEDIATAMA

21 Nov, 16:02


https://www.instagram.com/reel/DCo24-hpnI9/?igsh=MXEzMGpqMDFleDV6cQ==

ROBBANI MEDIATAMA

20 Nov, 06:53


https://vt.tiktok.com/ZSjuuMHMy/

KAFIYEH JADI BENDA WARISAN BUDAYA PALESTINA
Oleh: Admin Robbani Mediatama

Kafiyeh sudah sangat populer bagi masyarakat Indonesia terutama yang mengikuti perjuangan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan. Kafiyeh adalah sepotong kain persegi yang disulam dengan garis-garis hitam yang berpotongan, yang secara tradisional dilipat dan dikenakan sebagai penutup kepala pria.

Dikutip dari situs hidayatullah.com bahwa beberapa hari lalu Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Dunia Islam (ICESCO) memasukkan kafiyeh Palestina ke dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda.

Kafiyeh merupakan simbol identitas nasional dan saksi perjuangan abadi rakyat Palestina untuk merdeka, kata Menteri Kebudayaan Otoritas Palestina (OP) Emad Hamdan pada Ahad 17/11/2024.
“Penggunaan keffiyeh secara luas mencerminkan solidaritas di antara semua segmen masyarakat kami selama beberapa dekade perjuangan untuk pembebasan,” kata Hamdan, lansir media Palestina.

Kini seiring dengan perjuangan rakyat Palestina melawan penjajah 1sr4el setelah 7 Oktober 2023, kafiyeh semakin populer di mata masyarakat internasional yang mendukung perjuangan rakyat Palestina. Hal ini dapat dilihat pada pemakaian kafiyeh pada aksi-aksi dukungan terhadap rakyat Palestina yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.

#palestina #freepalestine #gaza

ROBBANI MEDIATAMA

18 Nov, 08:24


https://youtube.com/shorts/3r9iGYQw-Bo?si=VMvX9NxkGaCi8hKw

ROBBANI MEDIATAMA

18 Nov, 01:55


https://youtube.com/shorts/vrOGNm5RZ7k?si=UOnfQBg6CnDhb0N8

ROBBANI MEDIATAMA

17 Nov, 23:27


Serial Keluarga Sakinah #74

TIDAK SEKEDAR KERJA SAMA, HARUS BERSINERGI
Oleh: Dr. Aan Rohanah, Lc., M.Ag.

Suami dan istri memiliki keterbatasan sehingga mereka harus saling melengkapi dan saling bekerjasama agar sukses membangun keluarga.

Suami istri banyak menghadapi tantangan dan hambatan sehingga mereka harus bekerjasama dalam mengatasinya dan tetap solid untuk terus mempertahankan keutuhan keluarga. Karena itu, Allah berfirman :

«وَ تَعاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَ التَّقْوى‏ وَ لا تَعاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَ الْعُدْوان»

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (Al-Maidah: 2)

Kerja sama ayah dan ibu dalam pembangunan keluarga dan pendidikan anak tidak hanya yang penting ada kerja sama, atau sekedarnya saja, namun harus bisa bermitra dan bersinergi dengan makna yang sesungguhnya. Sebab dengan kemitraan maka ayah dan ibu bisa menjadikan pasangannya sebagai partner sehingga terbentuk suatu ikatan kerjasama atas dasar kesepakatan dan rasa saling membutuhkan serta dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam keahlian dan keterampilan untuk membangun keluarga yang berkualitas dan memperoleh hasil pendidikan anak yang shaleh dan unggul.

Sedangkan bersinergi bisa menyatukan seluruh potensi ayah dan ibu untuk digunakan bersama dalam saling mendukung dan saling tolong menolong mensukseskan visi dan misi yang sudah disepakati.

Dalam membangun keluarga, suami istri harus mengutamakan kerjasama yang bersinergi dari pada dilakukan sendiri-sendiri karena aktifitas yang dilakukan bersama-sama secara bersinergi menimbulkan motivasi yang besar dan rasa optimis yang kuat serta memiliki kekuatan yang besar dalam meraih kesuksesan. Sehingga segala sesuatu yang sulit menjadi mudah dan masalah yang berat menjadi ringan .

Maka Suami istri harus menyikapi pembangunan keluarga menjadi tanggung jawab bersama sehingga mereka berdua seperti satu jiwa dalam menghadapi suka duka berkeluarga. Rasulullah SAW bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari dan Muslim )

Pembangunan keluarga dan pendidikan anak yang dilakukan secara kemitraan dan bersinergi dapat membangkitkan kepercayaan satu sama lain. Selain itu dapat memperlancar komunikasi dan mempererat hubungan antara ayah dan ibu.

Sedangkan komunikasi yang lancar itu dapat membantu melahirkan kreativitas serta memperkuat dan memperkaya berbagai ikhtiar yang dilakukan.

Kemitraan yang bersinergi yang dilakukan ayah dan ibu digunakan juga untuk tugas-tugas besar dan peran strategis keluarga, yaitu:

1. Mengokohkan makna dan tujuan
hidup.
2. Merumuskan visi dan misi
keluarga.
3. Mewujudkan keluarga yang kokoh
dan harmonis.
4. Melahirkan generasi berkualitas
pemimpin.
5. Mewujudkan keluarga yang
bahagia di dunia dan di akhirat
6. Mewujudkan keluarga sebagai
pondasi dan benteng peradaban.
7. Menjadikan keluarga sebagai
pondasi masyarakat madani.
8. Mewujudkan keluarga yang aktif
berkontribusi untuk kemajuan
masyarakat, bangsa dan negara.

Kerjasama suami dan istri yang bersinergi ini dapat membuat mereka saling menguatkan peran pasangannya agar bisa lebih produktif dan lebih sukses dalam mewujudkan keluarga yang kokoh dan berkualitas. Rasulullah SAW bersabda :

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin yang lain itu seperti bangunan yang menguatkan satu sama lain." (HR. Bukhari dan Muslim).

***

ROBBANI MEDIATAMA

14 Nov, 23:57


JUMAT BERKAH

Jazakumullah khairan katsira kepada Bapak Ibu yang telah berkontribusi dalam pembuatan konten Robbani Mediatama, semoga menjadi amal jariyah, aamiin.

Bagi Bapak Ibu yang ingin berkontribusi dalam pembuatan konten dakwah digital bersama Robbani Mediatama dapat mengirimkan infaq ke:

BSI 7288886665 a.n. Yayasan Robbani Mediatama Semesta
Konfirmasi dapat hubungi :
WA 081383299898

ROBBANI MEDIATAMA

13 Nov, 07:48


Serial Percikan Iman #114

UMAT TERBAIK
Oleh: Iman Santoso, Lc.

Allah Ta'ala Berfirman:

{ كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ وَلَوۡ ءَامَنَ أَهۡلُ ٱلۡكِتَٰبِ لَكَانَ خَيۡرٗا لَّهُمۚ مِّنۡهُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَأَكۡثَرُهُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ }

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
[Ali 'Imran: 110]

Setiap umat atau bangsa  memiliki slogan kebanggaannya, bahwa mereka adalah bangsa terbaik, seperti slogan bangsa Jerman, 'Deutschland uber alles' (Jerman di atas segalanya), slogan Bani Israel,  'Sya'bullah al-Mukhtar' (Bani Israel bangsa pilihan Allah) dll. Tetapi itu semua dibantah oleh Allah, Pencipta alam semesta dan seisinya termasuk Pencipta manusia dengan ayat di atas.

Disebutkan dalam tafsir Al-Baghawi, berkata Iqrimah dan Muqatil, ayat ini turun pada Ibnu Mas'ud ra, Ubay bin Kaab ra, Muad bin Jabal ra, dan Salim maula Abi Hudzaifah ra bahwa Malik bin As-Shaif dan Wahb bin Yahuda keduanya orang Yahudi mengakatan pada para sahabat tersebut, Kami lebih baik dari kalian, agama kami lebih baik dari agama yang kalian seru, maka turunlah ayat ini (Ali Imran 110).

Para ulama  menyebutkan bahwa umat terbaik secara umum adalah umat Islam, lebih khusus lagi orang beriman yang melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar, lebih khusus lagi adalah para sahabat. Disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir,  Ibnu Abbas ra. berkata, mereka adalah para sahabat yang hijrah bersama Rasul saw. dari Makkah ke Madinah.

Sedangkan pendapat yang lebih luas, sesuai hadits Rasul saw. ketika ditanya tentang orang yang terbaik, Rasul saw bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ أَقْرَؤُهُمْ وَأَتْقَاهُمْ وَآمَرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَأَنْهَاهُمْ عَنْ الْمُنْكَرِ وَأَوْصَلُهُمْ لِلرَّحِمِ

"Orang yang terbaik adalah mereka yang paling ahli dalam qiroah Al-Qur'an, paling taqwa pada Allah, paling melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar serta paling menyambung shilaturahim" (HR Ahmad, An-Nasa'i dan Al-Hakim).

Kemudian Ibnu Katsir menyimpulkan, yang benar adalah bahwa ayat ini berlaku umum untuk seluruh umat Islam, sesuai zamannya, dan zaman terbaik adalah zaman saat diutus Rasulullah saw, sesuai ayat :

{ وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَٰكُمۡ أُمَّةٗ وَسَطٗا لِّتَكُونُواْ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ وَيَكُونَ ٱلرَّسُولُ عَلَيۡكُمۡ شَهِيدٗاۗ  }

Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) “umat pertengahan (umat terbaik)”agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. [Al-Baqarah: 143]

Dalam tataran realitas, umat Islam walaupun masih tertinggal di bidang ekonomi, politik dan militer, tetapi secara  komitmen beragama, nilai dan moral, umat Islam memiliki keunggulan dari bangsa-bangsa di dunia.

Dari aspek komitmen dalam amal ibadah, maka umat Islam adalah bangsa yang paling unggul dan disiplin dalam ibadah, setiap hari umat Islam menunaikan sholat lima waktu dalam keadaan suci, khususnya ketika sholat Shubuh, maka umat Islamlah bangsa yang paling rajin, saat manusia mayoritas masih tertidur, maka umat Islam sudah bangun untuk sholat Shubuh. Demikian juga  kewajiban membayar zakat, puasa dan ibadah haji. Tidak ada pertemuan  tahunan terbesar di dunia, melebihi yang dilakukan oleh umat Islam dalam menunaikan ibadah haji. Jutaan umat Islam datang dari penjuru dunia menuju Masjidil Haram Makkah untuk menunaikan rukun Islam kelima, ibadah haji.

Dari aspek nilai banyak contoh yang menyebutkan bahwa umat Islam memiliki keunggulan, diantaranya hasil penelitian  seorang ahli genetika berangsa Yahudi Robert Guilhem yang muallaf setelah meneliti bahwa rahim muslimah adalah rahim yang paling bersih, karena pengaruh ajaran Islam, khususnya nikah dan  masa iddah (masa tunggu) ketika terjadi perceraian.

ROBBANI MEDIATAMA

13 Nov, 07:48


Bagi muslimah ketika bercerai dengan suaminya karena berbagai macam sebab, maka ada masa iddah, hal inilah yang menyebabkan rahim muslimah adalah rahim yang paling bersih dari jejak lelaki atau suami sebelumnya.

Dari aspek moral dan mental, dunia dikejutkan dengan peristiwa besar dunia, pertama terkait dengan Piala Dunia di Qatar 2022 yang menyebabkan banyak warga dunia terpesona melihat keramahan, kedermawanan dan toleransi umat Islam di Qatar. Keluarga raja dan umat Islam di Qatar menjadi contoh terbaik dalam menyambut tamu dari seluruh dunia. Dan dapat dikatakan bahwa Piala Dunia paling aman, paling nyaman, paling ramah, paling murah dan paling bersih adalah Piala Dunia di Qatar tahun 2022. 

Peristiwa kedua, perang di Gaza, perang yang sejatinya adalah genosida terhadap bangsa Palestina, menyebabkan simpati warga dunia, mereka kagum melihat kesabaran dan keteguhan umat Islam di Gaza dalam kondisi hancur lebur, mereka masih tetap mengucàpkan alhamdulillah, sabar dalam menerima ujian dan tetap menjalankan kewajiban ibadah. Hal ini banyak menyebabkan warga dunia berbondong - bondong masuk Islam. Perang Thufanul Aqsa di Gaza Palestina akan menjadi titik tolak perubahan peta kekuatan dunia.

Dengan melihat keunggulan umat Islam yang disebutkan dalam nash Al-Qur'an dan Hadits serta realita di lapangan, maka agama yang benar, paling sesuai dengan fitrah manusia, paling prospek untuk mengelola tata dunia di masa depan adalah agama Islam dan umat Islam yang komitmen dengan Islam akan memimpin dunia. Allah Ta'ala berfirman:

{ وَلَقَدۡ كَتَبۡنَا فِي ٱلزَّبُورِ مِنۢ بَعۡدِ ٱلذِّكۡرِ أَنَّ ٱلۡأَرۡضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ ٱلصَّٰلِحُونَ }

Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabursetelah (tertulis) di dalam Aż-Żikr (Lauḥ Maḥfūẓ), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang salih. [Al-Anbiya': 105]

Para ulama Tafsir seperti Ibnu Abbas ra.  menyebutkan bahwa yang dimaksud bumi adalah bumi di Surga. Namun, dalam riwayat yang lain bahwa bumi yang dimaksud juga bumi di dunia. Artinya bahwa hamba Allah yang shalih dari orang beriman akan meraih kepemimpinan di dunia dan akan mewarisi surga di akhirat. Rasulullah saw bersabda:

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ

Dari Tsauban ra berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya Allah menghimpun bumi untukku lalu aku melihat timur dan baratnya dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai yang dihimpunkan untukku, aku diberi dua harta simpanan; merah dan putih (HR. Muslim). Wallahu a'lam bis shawab.

***

ROBBANI MEDIATAMA

13 Nov, 02:54


https://youtu.be/JFxdbKXd6-s?si=oYdqPoSl4cK7fcdp

ROBBANI MEDIATAMA

11 Nov, 02:48


memahami dan berempati dengan kondisi ibu tersebut sehingga beliau saw. memutuskan untuk memendekkan bacaan shalatnya. Begitu pula dalam interaksi tarbawi, seorang murobbi harus berupaya memahami situasi dan kondisi mutarobbinya sehingga  dapat berempati dan memberikan support bahkan solusi yang tepat atas situasi dan kondisi yang dialami mutarobbinya.

Ketiga: agar terhindar dari miskomunikasi.

• Interaksi antara murobbi dengan mutarobbi tidak lepas dari proses komunikasi. Menjadi pendengar yang baik memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan mencegah terjadinya miskomunikasi.

• Imam Hasan Al-Bashri berkata, “Apabila engkau sedang duduk berbicara dengan orang lain, hendaknya engkau bersemangat mendengar melebihi semangat engkau berbicara. Belajarlah menjadi pendengar yang baik sebagaimana engkau belajar menjadi pembicara yang baik. Janganlah engkau memotong pembicaraan orang lain.” (Al-Muntaqa)

• Dalam berkomunikasi sangat diperlukan kemampuan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian, bukan sekadar mendengar kata-kata yang diucapkan. Dengan menjadi pendengar yang baik, kita dapat menangkap makna yang sesungguhnya di balik setiap pernyataan, merespons dengan tepat, dan menghindari salah paham yang bisa memperburuk hubungan.
Pendengar yang baik juga bertanya untuk mengklarifikasi jika ada hal yang belum jelas, daripada berasumsi atau menarik kesimpulan sepihak, yang dapat mengakibatkan miskomunikasi akibat salah tafsir atau interpretasi yang tidak tepat.

Keempat: agar terbangun rabithah qalbiyah (ikatan hati)

• Ketika murobbi menjadi pendengar yang baik saat mutarobbi menyampaikan sesuatu maka pada saat yang sama sedang terjalin rabithah qalbiyah (ikatan hati) di antara keduanya. Mutarobbi akan merasa bahwa dirinya dianggap penting, dihargai, dan diperhatikan ketika saat dirinya berbicara sang murobbi mendengarkan dengan baik.

• Rabithah qalbiyah sangat penting dalam proses tarbawi karena akan memudahkan penerimaan mutarobbi atas taujih dan nasehat yang disampaikan murobbinya. Betapa sering nasihat yang diberikan tidak memiliki atsar (bekas) di hati apalagi sampai berbuah pada perubahan diri mutarobbi disebabkan tidak ada atau kurang adanya rabithah qalbiyah.

• Rasulullah saw. bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ بِمَنْزِلَةِ الْوَالِدِ أُعَلِّمُكُمْ....

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya aku bagi kalian hanyalah seperti kedudukan orang tua, aku ajarkan kepada kalian....." (Sunan Abu Daud)

Dari hadis ini dapat diambil pelajaran bahwa dalam proses tarbiyah kedekatan hubungan antara  Rasulullah saw. dengan sahabatnya (murobbi dengan mutarobbi) seperti kedudukan orang tua. Inilah rabithah qalbiyah yang sangat kuat sehingga akan memberikan pengaruh positif ketika murobbi memberikan taujih dan nasehatnya. Wallahu a'lam.

***

ROBBANI MEDIATAMA

11 Nov, 02:48


Rahmat Syah:
Serial Tarbawiyah #06

TELINGA SEORANG MUROBBI
Oleh: Admin Robbani Mediatama

إِنَّ الشَّابَّ لَيَتَحَدَّثُ بِحَدِيثٍ ‌فَأَسْمَعُ ‌لَهُ ‌كَأَنِّي ‌لَمْ ‌أَسْمَعْهُ وَلَقَدْ سَمِعْتُهُ قَبْلَ أَنْ يُولَدَ

“Sesungguhnya ada seorang pemuda yang menyampaikan suatu hadis kepadaku. Maka aku pun mendengarkannya seakan-akan aku belum pernah mendengarnya. Padahal aku benar-benar telah mendengar hadis tersebut sebelum ia lahir.” (Salafus Shaleh Imam Atha bin Abi Rabah, Tadzkiratus Sami’)

• Ngobrol, diskusi, bahkan curhat merupakan salah satu bentuk mu'ayasyah tarbawiyah (interaksi tarbawi) antara murobbi dengan mutarobbi yang sangat sering terjadi, bahkan bisa jadi momen interaksi yang paling tinggi antara keduanya dan paling mengasyikan karena melibatkan akal dan pikiran, perasaan dan emosi, serta tentu saja interaksi secara fisik.

• Sebagai seorang murobbi tentu dituntut agar menjadi pendengar yang baik dalam interaksi tarbawi ini agar benar-benar dapat memahami hal-hal yang menjadi perbincangan di antara keduanya. Pada saat murobbi mampu menjadi pendengar yang baik, maka mutarobbi akan merasa nyaman, nyambung, dan ngeklik dengan murobbinya sehingga ia dapat mengutarakan berbagai isi pikiran dan perasaanya secara terbuka, leluasa, dan terbebas dari hambatan psikologis.

• Mengapa seorang murobbi perlu menjadi pendengar yang baik?

Pertama: agar terbangun rasa tsiqoh (percaya)

• Ketika seorang murobbi menjadi tempat bertanya, tukar pikiran, dan curhat merupakan tanda bahwa mutarobbi memiliki ketsiqohan kepada murobbinya. Sulit rasanya mutarobbi mau menyampaikan banyak hal jika ia tidak merasa tsiqoh kepada murobbinya. Ketsiqohan ini muncul karena ia yakin murobbinya akan mendengarkan apa yang ia sampaikan dan ia yakin murobbinya tidak akan berpandangan negatif terhadap dirinya atas apa yang ia sampaikan walaupun bisa jadi yang ia sampaikan berbeda dengan pikiran murobbinya.

• Ketsiqohan seorang mutarobbi kepada murobbinya dapat tergambar dalam ungkapan yang  sampaikan Syaikh Hasan Ahmad Abdurrahman: "Bahwa tsiqoh adalah kepuasan (ithmi’nan) seorang pengikut kepada pemimpinnya dalam hal kapasitas dan keikhlasannya dengan kepuasan yang mendalam yang bisa melahirkan kecintaan, penghargaan, penghormatan dan ketaatan". (Kumpulan Pesan-Pesan Dakwah)

• Jadi, dampak ketsiqohan mutarobbi akan sangat efektif terhadap proses tarbiyah yang dilakukan oleh murobbi, karenanya membangun ketsiqohan mutarobbi kepada murobbi sangat penting dalam proses tarbiyah, karena tanpa rasa tsiqoh maka hubungan antara murobbi dengan mutarobbi akan terasa hambar bahkan palsu. Inilah peran penting Murobbi menjadi pendengar yang baik.

Kedua: agar terbangun sikap empati.

• Seorang murobbi tidak hanya sekedar mendengarkan kata-kata atau kalimat yang diucapkan mutarobbi, namun harus berupaya untuk memahami perasaan, kebutuhan, situasi, dan kondisi mutarobbinya sehingga dapat berempati dan memberikan support yang diperlukan oleh mutarobbinya.

• Rasulullah saw. mengajarkan agar kita peka dengan situasi dan kondisi seseorang. Sahabat yang mulia Anas bin Malik, r.a. menceritakan suatu peristiwa yang menunjukkan betapa Rasulullah saw. sangat memahami kondisi seseorang:

أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنِّي لَأَدْخُلُ فِي الصَّلَاةِ وَأَنَا أُرِيدُ إِطَالَتَهَا فَأَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ فَأَتَجَوَّزُ فِي صَلَاتِي مِمَّا أَعْلَمُ مِنْ شِدَّةِ وَجْدِ أُمِّهِ مِنْ بُكَائِهِ

"Anas bin Malik menceritakan bahwa Nabi saw.: "Saat aku shalat dan ingin memanjangkan bacaanku, tiba-tiba aku mendengar tangisan bayi sehingga aku pun memendekkan shalatku, sebab aku tahu ibunya akan susah dengan adanya tangisan tersebut." (Bukhari)

• Dari hadis di atas kita dapat mengambil pelajaran tentang pentingnya memahami situasi dan kondisi orang lain sehingga muncul empati. Walaupun Rasulullah saw. hanya mendengar suara tangisan seorang anak, namun situasi tersebut akan mempengaruhi perasaan sang ibu yang membuatnya menjadi gelisah atau cemas khawatir terjadi sesuatu pada anaknya. Rasulullah saw.

ROBBANI MEDIATAMA

10 Nov, 13:31


https://youtu.be/9hkLzOqfIEg?si=3ySaS83rgRGMnkZt

ROBBANI MEDIATAMA

08 Nov, 05:23


JUMAT BERKAH

Jazakumullah khairan katsira kepada Bapak Ibu yang telah berkontribusi dalam pembuatan konten Robbani Mediatama, semoga menjadi amal jariyah, aamiin.

Bagi Bapak Ibu yang ingin berkontribusi dalam pembuatan konten dakwah digital bersama Robbani Mediatama dapat mengirimkan infaq ke:

BSI 7288886665 a.n. Yayasan Robbani Mediatama Semesta
Konfirmasi dapat hubungi :
WA 081383299898

ROBBANI MEDIATAMA

07 Nov, 10:20


https://youtu.be/Lknt3mnlLh8

ROBBANI MEDIATAMA

07 Nov, 05:56


https://youtube.com/shorts/fBDvG4AmtCQ?feature=share

ROBBANI MEDIATAMA

05 Nov, 10:00


Istri dalam suka dan duka, senang dan kecewa hendaknya tetap ikhlas untuk menjadi istri yang selalu taat kepada suami selama bukan maksiat kepada Allah, sehingga dia bisa menjadi wanita yang selalu membahagiakan suaminya, sebab sumber kebahagiaan suami terletak pada istrinya bukan kepada wanita yang lainnya.

Istri shalihah yang selalu taat kepada suami dan melakukan berbagai hal yang dapat membanhagiakannya maka ia akan digolongkan menjadi wanita yang terbaik. Begitulah menurut penjelasan Rasulullah SAW di dalam sabdanya saat ditanya :

أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

“Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya yang membuat suami benci” (HR. Nasai dan Ahmad ).

***

ROBBANI MEDIATAMA

05 Nov, 10:00


Serial Keluarga Sakinah #73

JADILAH ISTRI SHALIHAH YANG BEBAS MASUK SURGA
Oleh: Dr. Aan Rohanah, Lc., M.Ag.

Rasulullah SAW bersabda :

إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ. ( رواه ابن احمد وابن حبان ).

"Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, "Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka." (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

Kemuliaan bagi setiap istri shalihah pada hari kiamat itu saat diberikan oleh Allah kebebasan masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai.
Istri shalihah yang mendapatkan kemuliaan tersebut adalah istri yang memiliki karakter khusus yang dalam kondisi apapun selalu berusaha untuk bisa menjaganya secara istiqamah.

Adapun karakter khusus istri shalihah tersebut adalah :

1. Shalat 5 waktu.

Di tengah kesibukan istri melaksanakan peran kerumah tanggaannya dan peran lain di masyarakat ia harus bisa mengatur jadwalnya agar bisa shalat wajib tepat waktu . Setiap hari tidak ada yang terlambat atau tertinggal dari shalat wajib 5 waktu tersebut.

Shalat lima waktu yang rutin dilakukan istri itu akan menentukan kepribadian yang kokoh yang dapat membuatnya mampu mencegah perbuatan keji dan munkar . Allah SWT berfirman :

ٱتۡلُ مَآ أُوحِيَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ . ( العَنكَبُوتِ: ٤٥)

"Bacalah Kitab (Al-Qur`ān) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuautan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Al-Ankabut: 45)

Selain itu shalat 5 waktu yang dilakukan istri shalihah dengan baik dan istiqamah itu akan mempengaruhi semua prilakunya menjadi baik. Sebagaimana Rasulullah bersabda :

أَوَّلُ مَا يُـحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ. ( رواه الطبرانى )

“Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk, maka seluruh amalnya pun buruk". (HR. Thabrani)

2. Puasa di bulan romadhan.

Puasa seorang istri shalihah di bulan romadhan dimaknai dengan menahan segala bentuk hawa napsu, tidak hanya makan dan minum bahkan juga meninggalkan semua yang diharamkan dan segala sesuatu yang sia-sia agar dia dapat beribadah dengan sebaik- baiknya. Maka puasa itu bisa mendidiknya menjadi istri yang lebih baik keislamannya. Rasulullah SAW bersabda :

مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ (رواه الترميذي)

"Salah satu tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya”. (HR. Tirmidzi)

3. Menjaga kemaluan atau kehormatan diri.

Seorang istri harus bisa menutup auratnya dan menghindari segala bentuk prilaku buruk yang mendatangkan fitnah serta menjauhi prilaku perselingkuhan dari suaminya, sehingga bisa menjaga akhlak dan adab yang seharusnya dilakukan oleh seorang istri shalihah. Karena dengan akhlak dan adabnya tersebut maka Allah akan mencintai dan memuliakannya. Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ اللهَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَمَعَالِيَ اْلأَخْلاَقِ وَيُبْغِضُ سِفْسَافَهَا

“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah (hina),” (HR Bukhari, Muslim)

4. Mentaati suami.

ROBBANI MEDIATAMA

04 Nov, 13:59


https://youtube.com/shorts/oSyt222SaZQ?feature=share

ROBBANI MEDIATAMA

04 Nov, 02:50


Serial Ta'ammulat Qur'aniyah #137

BAHAYA ISTIDRAJ
Oleh: Aunur Rafiq Saleh, Lc.

Allah swt. berfirman:

وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ

“Dan, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.” (al-A’raf: 182)

• Di antara bentuk fitnah paling berbahaya adalah mengalirnya kenikmatan terus menerus kepada orang-orang zalim, munafik dan lainnya, lalu mereka mengira bahwa Allah akan mengucurkan nikmat itu selamanya, tanpa menyadari bahwa itu adalah proses menuju siksaan dan hukuman, atau istidraj.

• Istidraj adalah berubahnya nikmat menjadi bencana dan hukuman, zahirnya terlihat baik dan menyenangkan tetapi esensi dan batinnya menjadi siksaan yang pedih. Karena itu sebagian ulama mengatakan bahwa orang-orang kafir pada hakikatnya tidak mendapat nikmat di dunia, sebab hakikat nikmat adalah terbebas dari segala liputan bencana dan bahaya dunia dan akhirat. Sedangkan orang-orang kafir diliputi berbagai kepedihan dan hukuman sehingga mereka menjadi seperti orang yang disuguhi madu tetapi mengandung racun di dalamnya. Jika pemakannya menikmati madu tersebut sesungguhnya mereka tidak sedang menikmati karena akan mengalami kebinasaan.

• Hal-hal yang menyebabkan terjadinya istidraj diantaranya:

Pertama: kelalaian, terutama lalai tidak mau mengikuti peringatan yang disampaikan dan tidak mau mensyukuri nikmat yang diberikan.

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
(al-An’am: 44)

Kedua: kesombongan dan kebanggaan, terutama membanggakan ilmu. Ilmu yang diberikan Allah digunakan untuk menyerang dan meremehkan orang lain, atau memecah belah umat bukan untuk mengayomi dan menyatukan.

فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِنْدَهُمْ مِنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ

“Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu.” (al-Mukmin: 83)

Ketiga: menolak kebenaran.

فَذَرْنِي وَمَنْ يُكَذِّبُ بِهَذَا الْحَدِيثِ سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ

“Maka serahkanlah (wahai Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur'an). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui”. (al-Qalam: 44)

***

ROBBANI MEDIATAMA

03 Nov, 11:56


https://youtu.be/HObCbw8EMXQ?si=hQfIxP603xz-oTS_

ROBBANI MEDIATAMA

01 Nov, 13:30


https://youtube.com/shorts/RUqOVQ-b3W4?feature=share

ROBBANI MEDIATAMA

01 Nov, 08:16


JUMAT BERKAH

Jazakumullah khairan katsira kepada Bapak Ibu yang telah berkontribusi dalam pembuatan konten Robbani Mediatama, semoga menjadi amal jariyah, aamiin.

Bagi Bapak Ibu yang ingin berkontribusi dalam pembuatan konten dakwah digital bersama Robbani Mediatama dapat mengirimkan infaq ke:

BSI 7288886665 a.n. Yayasan Robbani Mediatama Semesta
Konfirmasi dapat hubungi :
WA 081383299898

ROBBANI MEDIATAMA

01 Nov, 08:16


https://youtu.be/AlRvcl1eINw

ROBBANI MEDIATAMA

30 Oct, 13:52


https://youtube.com/shorts/C8R3-Sh3sMM?si=eVEmM-5iNxq1QN9l

ROBBANI MEDIATAMA

30 Oct, 09:08


https://youtu.be/is4yqIEOyjo?si=wxO6RRleHmH3vs2L

ROBBANI MEDIATAMA

29 Oct, 00:39


Serial Keluarga Sakinah #72

PENDIDIKAN ANAK HARUS SUKSES DI TANGAN ORANG TUANYA
Oleh: Dr. Aan Rohanah, Lc., M.Ag.

Mendidik anak hingga dewasa merupakan kewajiban bagi kedua orang tua hingga mereka menjadi anak yang shaleh yang berkarakter, mandiri, bisa berkarya serta berguna bagi dirinya, keluarga dan masyarakat. Kewajiban mendidik anak akan dipertanggungjawabkan oleh kedua orang tua di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda :

....وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ . ( رواه البخارى )

“Seorang suami itu pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR Bukhari)

Membuat anak mulia bukan dengan harta, kekuasaan atau jabatan. Tapi dengan cara memberikan pendidikan yang terbaik dari kedua orang tuanya, sehingga pendidikan anak tidak bisa dilepaskan begitu saja kepada orang lain. Rasulullah bersabda :

أَكْرِمُوْا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوْا آدَابَهُمْ (رواه ابن ماجه)

“ Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka.” (HR Ibnu Majah)

Para orang tua terus berjuang dalam mensukseskan pendidikan anak dengan menumbuhkan keimanan dan ketakwaan, membangun karakter dan akhlak mulia, mengajarkan ilmu pengetahuan, mengembangkan kemampuan dan bakat, merawat dan menjaga kesehatan, serta melindungi dari berbagai bahaya dan keburukan yang akan menghancurkan hidupnya.

Allah tidak menyia-nyiakan setiap pengorbanan orang tua dalam proses pendidikan anak sehingga apapun pengorbanan mereka berupa harta, ilmu, pikiran, jiwa, perasaan, ataupun tenaga akan selalu dibalas dengan pahala yang lebih baik dari pada bersedekah 1 sha'. Rasulullah bersabda :

لأنْ يُؤَدِّبَ الرجلُ وَلَدَه خيرٌ من أن يتصدق بصاع (أخرجه الترمذي)

"Pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari pada ( pahala) sedekah satu sha'." (HR At-Tirmidzi)

Tugas kedua orang tua dalam mendidik anak sangat berat, harus meliputi pembinaan, pengajaran, pengasuhan, perawatan, penjagaan dan perlindungan.

Karena itu, harus diapresiasi oleh anak dengan sering mendoakan, banyak berbakti, mentaati, menghormati serta berprilaku yang diridhai dan menyenangkan kedua orang tuanya.

Para orang tua mendidik anak-anaknya agar mereka bisa hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Maka anak-anakpun harus selalu beramal shaleh dan melakukan kebaikan agar mereka bisa mengangkat derajatnya dan derajat orang tuanya di dunia dan di akhirat. Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ . ( رواه احمد )

“Sesungguhnya Allah ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga. Kemudian dia akan berkata, “Wahai Rabb-ku, bagaimana hal ini bisa terjadi padaku? Maka Allah menjawab, “Hal itu dikarenakan do’a dari anakmu agar kesalahanmu diampuni.” (HR Ahmad)

***

ROBBANI MEDIATAMA

28 Oct, 12:02


https://youtu.be/Ja1vmZ5bwzk

ROBBANI MEDIATAMA

27 Oct, 13:13


https://youtube.com/shorts/ALkwm1A89ew?si=mWe_Sy9AGFGYdtV6

ROBBANI MEDIATAMA

27 Oct, 04:10


Serial Percikan Iman #113

PELAJARAN DARI ALLAH
Oleh: Iman Santoso, Lc.

{ سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ }

"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnyaagar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." [Surat Al-Isra': 1]

Dalam surat Al-Isra ayat 1, banyak sekali pelajaran yang Allah berikan bagi hamba-hamba-Nya, makhluk yang sangat mulia, umat manusia, khususnya umat Islam, lebih khusus lagi orang-orang yang beriman. Pelajaran  dari awal  hadirnya Islam di Makkah sebagai agama terakhir, penerus agama para nabi dan rasul. Sehingga Islam adalah agama pertama dan tertua yang dianut oleh manusia pertama nabi Adam as. Islam juga agama terakhir yang diturunkan kepada nabi terakhir Muhammad saw  yang berlaku untuk semua umat manusia sepanjang zaman sampai akhir kehidupan manusia di dunia. Rasul saw bersabda:

أَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَالْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ ) رواه البخاري في " صحيحه " (رقم/3443) ومسلم (2365) .

“Aku adalah orang yang paling dekat atas nabi Isa as di dunia dan akhirat. Dan para nabi adalah bersaudara (dari keturunan) satu ayah dengan ibu yang berbeda, sedangkan agama mereka satu.“ (HR. Bukhari no. 3443 dan Muslim 2365)

Pelajaran yang penuh dengan kemu'jizatan (keluarbiasaan) yang Allah sampaikan kepada kita semua, suatu yang tidak dapat dibantah lagi kecuali karena orang yang  kafir pada Allah dan ajaran-Nya.

Pelajaran Pertama: Allah Maha Agung dan Maha Suci

Tentang keagungan, kebesaran dan ke Maha Kuasa-an Allah dengan memulai ayat-Nya:

سبحان الذي أسري بعبده ليلا

1. Mu'jizat Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah mu'jizat teragung sepanjang masa. Menceritakan mu'jizat Isra Mi'raj,  pelakunya yaitu Rasulullah saw dan hasilnya, yaitu shalat lima waktu. Pedoman bagi setiap manusia agar bahagia di dunia dan akherat. Menyampaikan pokok-pokok agama Islam yang sangat mendasar seperti Aqidah, Hukum, Akhlak, Sejarah dan Kisah, Ilmu Pengetahuan dan Dakwah.

2. Isra dan Mi'raj

Allah telah memperjalankan  seorang hamba-Nya yang sangat mulia, nabi Muhammad saw dalam waktu semalam dengan tujuan terjauh dimana dunia ilmu pengetahuan modern sampai sekarang belum berhasil mengejar atau mencapainya yaitu perjalanan dari Al-Masjidil Haram, di Makkah ke Al-Masjidil Aqsa di Palestina terus Mi'raj ke langit ke tujuh, dengan kendaraan yang buraq (kecepatan cahaya). Peristiwa Isra Mu'jizat ini terjadi  dengan ruh dan jasad  Rasulullah saw, sebagaimana yang disepakati ulama. Lalu pesawat apakah di era modern yang sekarang berhasil menembus perjalanan tersebut dalam semalam ? Tidak ada.

3. Kemuliaan Rasulullah Saw.

Orang yang dipilih untuk melakukan perisitiwa agung Isra dan Mi'raj adalah Rasulullah saw ditemani oleh malaikat yang paling mulia, Jibril as dan bertemu dengan para nabi as dan memimpin shalat di Masjidil Aqsa. Rasul saw melihat keajaiban yang luar biasa, termasuk surga dan neraka.

4. Shalat Lima Waktu


Pembuktian manusia bahwa mereka  beriman pada  Allah dan agama Islam, yaitu dengan menegakkan  shalat lima waktu, karena shalat inilah yang merupakan hasil dari Isra -Mi'raj dan kewajiban terpenting sehingga diterima langsung oleh Rasulullah saw melalui peristiwa mu'jizat tersebut.

Pelajaran Kedua: Al-Masjidil Haram

من المسجد الحرام

Masjid yang telah dijadikan sebagai tanah suci dan  kiblat umat manusia semenjak nabi Ibrahim as, bahkan nabi Adam as. Tempat itu pada saat Rasul saw menerima ayat tersebut masih kotor dan pusat penyembahan berhala. Tugas berat tergambar oleh Rasul saw, untuk membersihkan dan membebaskan  Al-Masjidil Haram Makkah dari kemusyrikan.

ROBBANI MEDIATAMA

27 Oct, 04:10


Dan tugas tersebut berhasil di tunaikan Rasul saw bersama para sahabatnya dalam peristiwa jihad panjang, dan puncaknya meraih kemenangan Futuh Makkah tahun 8 H.

Pelajaran Ketiga : Al-Masjidil Aqsa

إلى المسجد الأفصى

Tugas berikutnya membebaskan Al-Masjidil Aqsa di Palestina. Rasulullah saw sebelum tidur senantiasa membaca surat Al-Isra atau surat Bani Israil (HR Ahmad). Ini menunjukkan betapa perhatian beliau terhadap surat ini, yang ayat pertamanya berbicara tentang dua masjid yang mulia.   Dan beliau mulai berupaya melakukan pembebasan Al-Masjidil Aqsa  melalui pertempuran melawan Romawi Timur yang menguasai Syam dan Masjidil Aqsa, mulai dari perang Mu'tah dan terakhir perang Tabuk. Tetapi Al-Masjidil Aqsa belum berhasil dikuasai di masa Rasul saw.

Baru di masa sahabat dan murid beliau yang utama Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra berhasil menguasai Al-Masjidil Aqsa Palestina dan Syam dengan menerima langsung kunci kota Baitul Maqdis pada tahun 16 H, berarti sekitar 8 tahun setelah pembebasan kota Makkah.

Pelajaran Keempat: Palestina Tanah Yang Diberkahi

الذي باركنا حوله

Bumi Paletina adalah tanah yang diberkahi sebagaimana ayat tersebut. Para ulama Tafsir banyak memberikan makna bumi yang diberkahi. Syaikh Tanthowi dalam Tafsir Al-Wasith menyampaikan bahwa Baitul Maqdis dan sekitarnya (Palestina) adalah bumi yang diberkahi dalam urusan agama dan dunia. Urusan Agama seperti tempat para nabi, tempat Isra Rasul saw, kiblat pertama, tanah yang disucikan setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sedangkan urusan dunia adalah buminya sangat subur berbagai macam tanaman dan buah-buahan tumbuh disana.

Pelajaran Kelima : Tanda-Tanda Kebesaran Allah

لنريه من آياتنا

Tanda-tanda kebesaran dan keajaiban Allah yang pertama diperlihatkan kepada nabi Muhammad saw dalam peristiwa Isra dan Mi'raj. Kemudian selanjutnya banyak sekali tanda kebesaran Allah di Baitul Maqdis Palestina,  sampai akhira zaman nanti. Bahkan banyak riwayat hadits bahwa tanah mahsyar ( tempat di kumpulkan manusia)  dan mansyar (tempat dibangkitkan manusia) dari tanah Palestina.

Pelajaran Keenam Bumi Jihad

أرض الجهاد

Jika melihat sejarah Palestina, maka dapat disimpulkan bahwa salah satu keutamaan Palestina adalah bumi Jihad atau perjuangan para nabi,  dilanjutkan oleh Rasulullah saw, kemudian para sahabatnya,  puncaknya berhasil dibebaskan di masa Umar bin Khattab ra. Kemudian Shalahuddin Al-Ayyubi.

Di masa modern setelah Palestina jatuh ke tangan Inggris kemudian diberikan ke Zionis Israel, upaya pembebasan Palestina terus dilakukan. Para pemimpin pejuang  bersama rakyat Palestina  terus berjuang melakukan pembebasan  Palestina, mereka diantaranya,  mufti Amin Al-Hussaini, Abdul Qodir Al-Husaini, 'Izuddin Al-Qossam, Yaser Arafat, Ahmad Yasin, Ismail Haniyah, Yahya As-Sinwar dan banyak lagi. Thufanul Aqso adalah satu fase dari perjuangan Palestina.

Oleh karena itu, diam atas apa yang terjadi di Palestina adalah bentuk kejahatan. Semoga kita termasuk orang yang tidak diam,  ikut berkontribusi secara aktif dalam membebaskan Palestina, berjihad dengan harta dan jiwa, karena ikut berjuang membebaskan Al-Aqsa, Baitul Maqdis dan Palestina adalah tanda bahwa iman masih ada. Rasul saw bersabda:

لا تقومُ الساعةُ حتى يقاتلَ المسلمون اليهودَ ، فيقتلُهم المسلمون ، حتى يختبيءَ اليهوديُّ من وراءِ الحجرِ و الشجرِ ، فيقولُ الحجرُ أو الشجرُ : يا مسلمُ يا عبدَ اللهِ هذا يهوديٌّ خلفي ، فتعالَ فاقْتلْه . إلا الغَرْقَدَ ، فإنه من شجرِ اليهودِ

"Tidak akan terjadi Kiamat, sampai umat Islam berperang melawan Yahudi. Maka umat Islam membunuh mereka, sampai Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Batu dan pohon itu berbicara, "Wahai muslim, wahai hamba Allah ini Yahudi dibelakangku, kemari, bunuhlah dia, kecuali pohon Ghorqod, karena pohon itu milik Yahudi." (HR Bukhari dan Muslim)

Wallahu a'lam bishawwab.

***

ROBBANI MEDIATAMA

26 Oct, 12:55


https://youtu.be/P6t4QCqUMpU?si=rIXWFA7e5ZGELUdp

ROBBANI MEDIATAMA

25 Oct, 08:46


JUMAT BERKAH

Jazakumullah khairan katsira kepada Bapak Ibu yang telah berkontribusi dalam pembuatan konten Robbani Mediatama, semoga menjadi amal jariyah, aamiin.

Bagi Bapak Ibu yang ingin berkontribusi dalam pembuatan konten dakwah digital bersama Robbani Mediatama dapat mengirimkan infaq ke:

BSI 7288886665 a.n. Yayasan Robbani Mediatama Semesta
Konfirmasi dapat hubungi :
WA 081383299898

ROBBANI MEDIATAMA

23 Oct, 23:03


Serial Keluarga Sakinah #71

MENGHADAPI LIKU-LIKU BERKELUARGA
Oleh: Dr. Aan Rohanah, Lc., M.Ag.

Suami istri harus mampu memperkuat spritualitas dan mentalitas dalam menghadapi berbagai liku-liku permasalahan keluarga agar bisa terus bertanggung jawab pada keluarga sekalipun sangat berat.

Maka suami istri ditengah banyak kesibukan harus ada waktu untuk menambah iman dan Taqarrubnya kepada Allah serta berpegang teguh pada agama-Nya.

Banyak liku-liku yang harus dilalui dalam membangun keluarga. Karena itu, mereka harus saling memperkuat cinta kepada pasangan dan menggabungkan semua kemampuan yang dimiliki serta diberdayakan bersama agar menjadi potensi yang besar dalam mengatasi liku-liku yang terjal di tengah-tengah keluarga.

Jangan lupa untuk bisa menjaga kepercayaan kepada pasangan dan saling membahagiakan agar bisa selalu berjiwa lapang dan bisa tersenyum di tengah menghadapi kesulitan.

Suami istri yang bisa selalu berprilaku baik dan murah senyum kepada pasangannya akan dapat meningkatkan keharmonisan, menambah cinta dan sayang, meringankan beban yang berat, mengobati jiwa yang sedang terhimpit, menimbulkan efek positif dalam berpikir sehingga selalu mudah menghasilkan ide-ide kreatif untuk menjadi solusi menghadapi liku-liku berkeluarga.

Sikap yang baik dan murah senyum itu menjadi faktor yang penting dalam mewujudkan kesehatan rohani, fikiran dan fisik suami istri. Bahkan terkadang menjadi sumber inspirasi untuk banyak bersyukur, bukan banyak mengeluh. Seperti Nabi Sulaiman saat mendengar percakapan semut kemudian dia tersenyum dan timbul keinginan untuk berdoa dan bersyukur kepada Allah SWT.

حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ. فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ

"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari".
Dia (Sulaiman) tersenyum seraya tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dia berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (ilham dan kemampuan) untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk tetap mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai. (Aku memohon pula) masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”
(An-Naml: 18-19)

Pantaslah Rasulullah SAW menganggap prilaku baik dan murah senyum itu sangat penting sehingga suami istri tidak boleh meremehkannya, terlebih hal itu dibutuhkan untuk melewati liku-liku terjal dalam meraih kesuksesan keluarga.

لا تحقرن من المعروف شيئا ولو أن تلقى أخاك بوجه طلق ( رواه مسلم)

"Janganlah kamu meremehkan kebaikan apapun, meskipun kamu bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang ceria." (HR. Muslim)

تبسمك في وجه أخيك صدقة ( رواه الترمذي)

"Senyumanmu dihadapan saudaramu adalah sedekah." (HR. Tirmidzi)

إنكم لن تسعوا الناس بأموالكم، فليسعهم منكم بسط الوجه وحسن الخلق ( رواه الحاكم)

"Kamu tidak bisa menyenangkan orang lain dengan hartamu, maka biarkan mereka menikmati keceriaan wajah dan akhlak yang baik darimu." (HR. Hakim)

***

ROBBANI MEDIATAMA

22 Oct, 23:07


https://youtu.be/-M4PJlPoguA?si=HV4XezhVA4Jdad-U

ROBBANI MEDIATAMA

22 Oct, 13:33


https://youtube.com/shorts/4AVKjSiPADU?feature=share

ROBBANI MEDIATAMA

22 Oct, 07:17


• Diantara manifestasi tawadhu’ adalah berkhidmat kepada masyarakat dan mudah diakses. Mudah ditemui, mudah dimintai pertolongan. Jika tidak punya harta untuk menolong, ia tetap mengupayakan bantuan dari pihak-pihak yang bisa diakses bantuannya. Sebagaimana Nabi saw mengupayakan bantuan dari orang-orang lain untuk membantu orang-orang fakir yang datang kepadanya meminta bantuan tetapi Nabi saw tidak memiliki sesuatu untuk diberikan.

4. Berakhlak Baik
Adapun berakhlak baik, difahami dari firman Allah:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ

"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap merereka.” (Ali 'Imran: 159)

• Akhlak adalah sesuatu yang pertama kali dilihat dan dirasakan oleh orang lain dari seorang ulama akhirat.

• Seorang ulama akhirat pasti punya akhlak yang baik dan terpuji. Karena ia pasti mengamalkan ilmunya. Ia selalu menjadi teladan dalam mengamalkan apa yang disampaikan. Ia bukan tipe ulama Yahudi yang memiliki ilmu tetapi tidak diamalkan. Ia selalu takut kepada peringatan Allah:

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ

"(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (As-Saff: 3)

5. Lebih Mengutamakan Akhirat Daripada Dunia, yaitu Zuhud.
Adapun zuhud, difahami dari firman Allah:

وَقَالَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ وَيْلَـكُمْ ثَوَابُ اللّٰهِ خَيْرٌ لِّمَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًـا ۚ

"Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan." (Al-Qasas: 80)

• Seorang ulama akhirat tidak mudah tertipu oleh dunia yang fana. Tidak mudah menggeser prinsip hanya karena iming-iming dunia. Tidak mudah tertipu oleh pencitraan yang semu. Tidak mudah silau oleh tampilan luar. Karena ia selalu melihat esensi dan hakikat. Karena hati dan pikirannya sudah tertambat dan tenggelam di dalam berbagai kesenangan dan kenikmatan yang ada di akhirat, sekalipun fisik dan raganya masih di dunia.

• Dunia ini hanya ada di tangannya, tidak pernah masuk dan tertanam di hatinya. Dunia ini mudah datang dan pergi dalam hidupnya, karena tidak pernah menguasai hatinya. Hati dan pikirannya selalu tertambat pada ayat ini:

وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّ اَبْقٰى

"padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal." (Al-A'la: 17)

مَاعِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰه باق

"Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal...” (An-Nahl: 96)

***

ROBBANI MEDIATAMA

22 Oct, 07:17


Serial Ta'ammulat Qur'aniyah #136

5 SIFAT ULAMA AKHIRAT
Oleh: Aunur Rafiq Saleh, Lc.

• Ada sejumlah sifat dan tanda pengenal bagi ulama yang baik dan arif. Sebagian sifat dan tanda pengenal itu disebutkan oleh Imam al-Ghazali di dalam kitab Ihya’ Ulumuddin. Beliau berkata:

و قيل خمس من الاخلاق هي من علامات علماء الاخرة مفهومة من خمس ايات من كتاب الله "الخشية و الخشوع والتواضع و حسن الخلق و ايثار الاخرة على الدنيا و هو الزهد”

“Ada lima akhlak termasuk tanda-tanda ulama akhirat. Lima akhlak ini difahami dari lima ayat al-Quran, yaitu rasa takut, khusyu’, tawadhu’, berakhlak baik dan lebih mengutamakan akhirat dari pada dunia, yaitu zuhud”.


1. Rasa Takut
Adapun rasa takut, difahami dari firman Allah:

ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

“Diantara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun.” (Fathir: 28)

• Seorang ulama akhirat pasti memiliki rasa takut yang tinggi kepada Allah. Karena ia sangat mengenal Allah, baik melalui ayat-ayat qauliyah yang selalu dibacanya di dalam al-Quran atau pun melalui ayat-ayat kauniyah yang selalu diperhatikan dan direnungkannya. Karena itu, ia tidak berani menyimpang dari ayat-ayat-Nya. Ia tidak berani menyembunyikan ayat-ayat Allah dan tidak berani menjual ayat-ayat Allah demi mendapatkan reruntuhan dunia, sebagaimana karakter ulama Yahudi:

اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ الْکِتٰبِ وَ يَشْتَرُوْنَ بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۙ اُولٰٓئِكَ مَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ اِلَّا النَّا رَ وَلَا يُکَلِّمُهُمُ اللّٰهُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَلَا يُزَکِّيْهِمْ ۚ وَلَهُمْ عَذَا بٌ اَ لِيْمٌ

"Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu kitab, dan menjualnya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih." (Al-Baqarah: 174)

• Rasa takut yang kuat kepada Allah ini membuatnya memiliki karakter dan kepribadian yang kuat, tidak mudah memperturutkan hawa nafsu:

وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَ نَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰى

"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya." (An-Nazi'at: 40)

2. Khusyu’
Adapun khusyu’, difahami dari firman Allah:

خٰشِعِيْنَ لِلّٰهِ ۙ لَا يَشْتَرُوْنَ بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۗ

"Karena mereka berendah hati kepada Allah, mereka tidak memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah.” (Ali 'Imran: 199)

• Ayat ini sangat menarik. Karena mengartikan khusyu’ tidak sebagaimana yang difahami kebanyakan orang selama ini. Tetapi mengartikan khusyu’ dengan “tidak memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah”.

• Hati yang khusyu’, pasti tunduk kepada Allah, baik di dalam shalat atau pun di luar shalat. Baik di masjid atau pun di kantor, pasar, pabrik, kampus dan tempat-tempat lainnya. Sehingga tidak berani berbuat melanggar ayat-ayat Allah di mana pun berada, demi mendapatkan sesuatu yang tidak ada harganya bila dibandingkan dengan pahala komitment dengan ayat-ayat Allah.

• Ini sekaligus mengajarkan kepada kita bahwa khusyu’ yang ada di hati itu harus membuahkan sikap dan perbuatan di dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya terlihat di dalam ibadah shalat.

3. Tawadhu’
Adapun tawadhu’, difahami dari firman Allah:

وَا خْفِضْ جَنَا حَكَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ

"Dan berendah hatilah engkau terhadap orang-orang yang beriman."
(Al-Hijr: Ayat 88)

• Seorang ulama akhirat selalu berendah hati kepada orang-orang beriman. Tidak menyakiti mereka, tetapi senantiasa mengayomi mereka. Mengajari mereka ilmu agama dengan tekun dan sabar. Membimbing mereka dan mengadvokasi hak-hak mereka. Membela mereka yang terzalimi karena kebodohan, bukan mengeksploitasi kebodohan mereka.

ROBBANI MEDIATAMA

20 Oct, 14:41


https://youtube.com/shorts/5P0v4XUDy-I?feature=share

ROBBANI MEDIATAMA

19 Oct, 10:55


https://youtube.com/shorts/yFTVLmNWaRY?feature=share

ROBBANI MEDIATAMA

17 Oct, 14:39


https://youtu.be/75oZqMh2w2I

ROBBANI MEDIATAMA

17 Oct, 06:52


Serial Keluarga Sakinah #70

MENYIAPKAN ANAK SESUAI TUNTUTAN ZAMAN
Oleh: Dr. Aan Rohanah, Lc., M.Ag.

Pendidikan yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan tuntutan zamannya agar mereka bisa hidup lurus, berperan dan sejahtera. Ingatlah zaman yang dihadapi oleh anak sangat berbeda dengan zaman orang tuanya.

Setiap orang tua harus menyadari betapa pentingnya mendidik anak sesuai dengan zamannya agar bisa memberikan apa yang dibutuhkan anak untuk berkembang. Juga hasil pendidikan tidak ketinggalan sehingga anak bisa beradaptasi dengan tuntutan zaman yang terus berubah dan berkembang pesat serta lebih maju.

Karena itu orang tua juga harus terus belajar, jangan sampai orang tua merasa asing dengan perkembangan zaman yang terus berubah padahal mereka harus mendidik anak sesuai dengan zaman anaknya.

Orang tua harus terus belajar dan memperluas wawasan, rajin mencari informasi baru mengenai berbagai hal dari berbagai media.

Orang tua harus bersikap terbuka terhadap perkembangan ilmu dan informasi yang baru ditemukan kemudian harus mempertimbangkan sisi positif dan negatifnya agar bisa mengambil yang bermanfaat dan menjauhi yang madharat.

Saat orang tua mendidik anak harus bisa memberikan arahan, jawaban dan alasan yang relevan dengan kehidupan anak, sehingga tidak membanggakan kondisi orang tua di masa lalu dan mencela kondisi anak di masa sekarang agar tidak menimbulkan konflik dengan anak. Maka orang tua harus menyesuaikan diri dengan zaman yang terus berkembang.

Bukankah setiap zaman itu memiliki kemajuan dan tantangan yang berbeda? Sehingga kemajuan dan tantangan yang dihadapi orang tua di masa lalu berbeda dengan yang dihadapi oleh anak di zamannya.

Orang tua yang memahami perkembangan zaman , maka mereka bisa memahami kondisi anak dan mudah memahami kebutuhannya. Bahkan mereka aka terus memberikan motivasi kepada anak dan mendukung sepenuhnya untuk bisa berprestasi dan berkarya sesuai dengan kebutuhan zamannya.

Namun, orang tua harus ingat bahwa pondasi pendidikan anak di zaman kapanpun harus didasarkan pada menanamkan pemahaman agama dan mentaatinya serta menanamkan akhlak dan membiasasakannya dalam kehidupan sehari-hari agar pengetahuan, wawasan dan ketrampilan yang diberikan kepada anak bisa bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat baik di dunia maupun di akhirat.

Ada beberapa unsur pendidikan anak yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Bersumber kepada Al-Quran dan hadis atau kepada nilai-nilai agama.

2. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Menerapkan adab terhadap ilmu dan teknologi serta bersikap selektif agar selalu positif.

4. Menghidupkan budaya berfikir cerdas, kritis, kreatif dan inovatif.

5. Bersikap terbuka dan menerima perubahan.

6. Berorientasi pada hal-hal yang bermanfaat bagi banyak orang.

7. Mengembangkan minat, bakat serta semua potensi anak.

8. Mengerahkan semua potensi yang dimiliki orang tua untuk kesuksesan pendidikan anak.

9. Orang tua menjadi pribadi yang terbuka terhadap berbagai perubahan dan berdiskusi dengan anak untuk mengambil hal-hal yang positif dan bermanfaat serta meninggalkan hal-hal yang negatif dan berakibat buruk.

***

ROBBANI MEDIATAMA

16 Oct, 13:13


https://youtube.com/shorts/OlKtkC1QLPo?si=InUNFNOvr1WI68sF

ROBBANI MEDIATAMA

15 Oct, 13:08


• Kemudian bagian akhir ayat ini memperingatkan seorang pemimpin agar tidak tunduk kepada keinginan bithanah yang buruk tersebut karena mereka itu akan merusak kepemimpinannya disamping akan membuat seorang pemimpin lalai dari mengingat Allah dan memperturutkan hawa nafsu sebagaimana karakter para "inner circle" tersebut mengimbas pada diri sang pemimpin:

وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

"dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 28)

• Ini salah satu ujian dan cobaan berat yang dihadapi seorang pemimpin. Bila seorang pemimpin bisa mengendalikan "inner circle" nya dengan benar dan baik, dengan memberikan ruang yang lebih besar kepada "para pembisik yang saleh" maka dia akan sukses dalam kepemimpinannya. Bila "para pembisik buruk" yang dominan maka mereka itu bisa merusak kepemimpinannya.

• Di sisi lain, para "inner circle" yang saleh harus berusaha keras membentengi seorang pemimpin agar tidak terbawa larut dengan "para pembisik" yang tidak baik.

***

ROBBANI MEDIATAMA

15 Oct, 13:08


Serial Ta'ammulat Qur'aniyah #135

PRESIDEN DAN ORANG-ORANG DEKATNYA
Oleh: Aunur Rafiq Saleh, Lc.

وَا صْبِرْ  نَـفْسَكَ  مَعَ  الَّذِيْنَ  يَدْعُوْنَ  رَبَّهُمْ  بِا لْغَدٰوةِ  وَا لْعَشِيِّ  يُرِ يْدُوْنَ  وَجْهَهٗ  وَلَا  تَعْدُ  عَيْنٰكَ  عَنْهُمْ   ۚ تُرِ يْدُ  زِ يْنَةَ  الْحَيٰوةِ  الدُّنْيَا   ۚ وَ  لَا  تُطِعْ  مَنْ  اَغْفَلْنَا  قَلْبَهٗ  عَنْ  ذِكْرِنَا  وَا تَّبَعَ  هَوٰٮهُ  وَكَا نَ  اَمْرُهٗ  فُرُطًا

"Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas." (QS. Al-Kahf: 28)

• Ayat ini oleh sebagian ahli ilmu dikategorikan ke dalam ayat kepemimpinan. Karena ayat ini ditujukan langsung kepada Nabi saw. Setiap ayat yang ditujukan kepada Nabi saw boleh dijadikan pelajaran atau ibrah secara umum bagi para pemimpin.

• Diantara isyarat ayat ini, bahwa seorang pemimpin pasti menghadapi ujian dan cobaan, untuk menguji kepemimpinannya. Terutama kepemimpinan yang punya kewenangan besar dan berimplikasi pada kepentingan materi duniawi.

• Diantara ujian dan godaan pemimpin adalah "orang-orang yang mengelilinya". Dalam ayat lain, mereka ini disebut "bithanah" (QS. Ali Imran: 118).

• Pengaruh bithanah ini sangat besar karena mereka ini sangat akrab atau dekat dengan pemimpin. Merekalah yang memberikan masukan, arahan, pandangan dan informasi kepada seorang pemimpin sebelum mengambil keputusan dan kebijakan.

• Orang-orang yang mengelilingi pemimpin ini ada dua kategori: Bithanah yang memerintahkan kebaikan dan bithanah yang memerintahkan keburukan. Sabda Nabi saw:

مَا بَعَثَ اللَّهُ مِنْ نَبِيٍّ وَلَا اسْتَخْلَفَ مِنْ خَلِيفَةٍ إِلَّا كَانَتْ لَهُ بِطَانَتَانِ بِطَانَةٌ تَأْمُرُهُ بِالْمَعْرُوفِ وَتَحُضُّهُ عَلَيْهِ وَبِطَانَةٌ تَأْمُرُهُ بِالشَّرِّ وَتَحُضُّهُ عَلَيْهِ فَالْمَعْصُومُ مَنْ عَصَمَ اللَّهُ تَعَالَى

"Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi atau mengangkat seorang khalifah melainkan ia mempunyai dua bithanah, bithanah yang memerintahkannya kebaikan dan memotivasinya, dan bithanah yang menyuruhnya berbuat keburukan dan mendorongnya, maka orang yang terjaga adalah yang dijaga Allah ta'ala." (Bukhari 6659)

• Sedemikian dekat dan besar pengaruh bithanah ini sampai Nabi saw mengungkapkannya dengan kata "memerintahkannya".

• Bithanah yang memerintahkan keburukan akan berusaha keras memengaruhi keputusan dan kebijakan pemimpin agar sesuai kepentingan pribadi dan duniawi mereka. Mereka berusaha memengaruhi pemimpin dengan segala cara. Bila tidak berhasil memengaruhinya secara langsung maka dilakukan melalui anak, istri dan keluarga dekatnya. Diajak berbisnis bersama atau diberikan pelayanan istimewa dan lainnya sehingga anak, istri dan keluarga dekatnya inilah yang akan menjalankan peran bithanah yang memerintahkan keburukan.

• Untuk menguatkan pengaruhnya terhadap seorang pemimpin, bithanah yang tidak baik ini diantaranya melakukannya dengan cara menyingkarkan atau melemahkan bithanah yang memerintahkannya kepada kebaikan. Karena itu di dalam ayat ini disebutkan:

وَا صْبِرْ  نَـفْسَكَ  مَعَ  الَّذِيْنَ  يَدْعُوْنَ  رَبَّهُمْ  بِالْغَدٰوةِ  وَا لْعَشِيِّ  يُرِ يْدُوْنَ  وَجْهَهٗ  

"Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya" (al-Kahfi: 28)

• Lanjutan ayat ini mengisyaratkan bahwa upaya memengaruhi kebijakan seorang pemimpin dilakukan dengan menggelontornya dengan dunia hingga sang pemimpin terpengaruh dan berpandangan materialis, atau pertimbangan-pertimbangan duniawi sangat mendominasi kebijakannya. Karena itu disampaikan peringatan kepada seorang pemimpin:

وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

"dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (bithanah yang saleh) karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia" (al-Kahfi: 28)

ROBBANI MEDIATAMA

15 Oct, 10:35


https://youtube.com/shorts/sVym025_c1Y?si=-mHEkvuurdSWEmk2

ROBBANI MEDIATAMA

15 Oct, 03:00


https://youtube.com/shorts/1s7BE9pchlo?si=ye8Eg_tTPKvc5pOQ

ROBBANI MEDIATAMA

14 Oct, 09:09


https://youtu.be/-tyl11t9Hzg

ROBBANI MEDIATAMA

13 Oct, 04:39


https://youtube.com/shorts/2RXlXPyyJc4?si=fAXATL2hnLUC5ovA

ROBBANI MEDIATAMA

12 Oct, 13:07


https://youtube.com/shorts/GPLUi03Y2Zc?feature=share

ROBBANI MEDIATAMA

12 Oct, 13:06


Serial Keluarga Sakinah #69

PENDIDIKAN ANAK HARUS SUKSES DI TANGAN ORANG TUANYA
Oleh: Dr. Aan Rohanah, Lc., M.Ag.

Mendidik anak hingga dewasa merupakan kewajiban bagi kedua orang tua hingga mereka menjadi anak yang shaleh yang berkarakter, mandiri, bisa berkarya serta berguna bagi dirinya, keluarga dan masyarakat. Kewajiban mendidik anak akan dipertanggungjawabkan oleh kedua orang tua di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda :

....وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ، فَكُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ . ( رواه البخارى )

“Seorang suami itu pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari)

Membuat anak mulia bukan dengan harta, kekuasaan atau jabatan. Tapi dengan cara memberikan pendidikan yang terbaik dari kedua orang tuanya, sehingga pendidikan anak tidak bisa dilepaskan begitu saja kepada orang lain. Rasulullah bersabda :

أَكْرِمُوْا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوْا آدَابَهُمْ . ( رواه ابن ماجه )

“Muliakanlah anak-anakmu, perbaikilah adab mereka.” (HR Ibnu Majah)

Para orang tua terus berjuang dalam mensukseskan pendidikan anak dengan menumbuhkan keimanan dan ketakwaan, membangun karakter dan akhlak mulia, mengajarkan ilmu pengetahuan, mengembangkan kemampuan dan bakat, merawat dan menjaga kesehatan, serta melindungi dari berbagai bahaya dan keburukan yang akan menghancurkan hidupnya.

Allah tidak menyia-nyiakan setiap pengorbanan orang tua dalam proses pendidikan anak sehingga apapun pengorbanan mereka berupa harta, ilmu, pikiran, jiwa, perasaan, ataupun tenaga akan selalu dibalas dengan pahala yang lebih baik dari pada bersedekah 1 sha'. Rasulullah bersabda :

لأنْ يُؤَدِّبَ الرجلُ وَلَدَه خيرٌ من أن يتصدق بصاع . ( أخرجه الترمذي )

"Pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari pada ( pahala) sedekah satu sha'." (HR At-Tirmidzi)

Tugas kedua orang tua dalam mendidik anak sangat berat, harus meliputi pembinaan, pengajaran, pengasuhan, perawatan, penjagaan dan perlindungan.

Karena itu, harus diapresiasi oleh anak dengan sering mendoakan, banyak berbakti, mentaati, menghormati serta berprilaku yang diridhai dan menyenangkan kedua orang tuanya.

Para orang tua mendidik anak-anaknya agar mereka bisa hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Maka anak-anakpun harus selalu beramal shaleh dan melakukan kebaikan agar mereka bisa mengangkat derajatnya dan derajat orang tuanya di dunia dan di akhirat. Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ . ( رواه احمد )

“Sesunguhnya Allah ta’ala akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga. Kemudian dia akan berkata, “Wahai Rabb-ku, bagaimana hal ini bisa terjadi padaku? Maka Allah menjawab, “Hal itu dikarenakan do’a dari anakmu agar kesalahanmu diampuni.” (HR. Ahmad)

***

ROBBANI MEDIATAMA

12 Oct, 03:52


https://youtube.com/shorts/IODQkfmat38?feature=share

ROBBANI MEDIATAMA

11 Oct, 11:38


https://youtube.com/shorts/7G41WUI9YYo?feature=share

ROBBANI MEDIATAMA

11 Oct, 00:18


JUMAT BERKAH

Jazakumullah khairan katsira kepada Bapak Ibu yang telah berkontribusi dalam pembuatan konten Robbani Mediatama, semoga menjadi amal jariyah, aamiin.

Bagi Bapak Ibu yang ingin berkontribusi dalam pembuatan konten dakwah digital bersama Robbani Mediatama dapat mengirimkan infaq ke:

BSI 7288886665 a.n. Yayasan Robbani Mediatama Semesta
Konfirmasi dapat hubungi :
WA 081383299898

ROBBANI MEDIATAMA

10 Oct, 08:13


https://youtu.be/2yHx6_SUBDc

ROBBANI MEDIATAMA

10 Oct, 01:35


Serial Keluarga Sakinah #68

KRISIS KELUARGA SEBAGAI MUSUH DAN BENCANA
Oleh: Dr. Aan Rohanah, Lc., M.Ag.

Keluarga harus bisa dilindungi oleh suami istri dari berbagai penyebab timbulnya krisis.

Yang dimaksud krisis di sini adalah keadaan yang berbahaya, parah sekali, genting dan mengakibatkan kehidupan keluarga menjadi suram.

Hal-hal yang menjadi penyebab krisis bisa menghampiri keluarga siapapun, sehingga suami dan istri harus mampu menghadapinya. Mereka harus menganggap krisis sebagai musuh dan bencana yang berbahaya merusak kehidupan keluarga, sehingga jangan dianggap remeh dan jangan dibiarkan membahayakan dan menghancurkan keluarga.

Bukankah krisis keluarga yang berakibat pada perbuatan zalim dan perbuatan maksiat akan mendatangkan bencana, musibah besar yang berakibat pada kebinasaan?. Allah SWT berfirman :

أَلَمۡ یَرَوۡا۟ كَمۡ أَهۡلَكۡنَا مِن قَبۡلِهِم مِّن قَرۡنࣲ مَّكَّنَّـٰهُمۡ فِی ٱلۡأَرۡضِ مَا لَمۡ نُمَكِّن لَّكُمۡ وَأَرۡسَلۡنَا ٱلسَّمَاۤءَ عَلَیۡهِم مِّدۡرَارࣰا وَجَعَلۡنَا ٱلۡأَنۡهَـٰرَ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهِمۡ فَأَهۡلَكۡنَـٰهُم بِذُنُوبِهِمۡ وَأَنشَأۡنَا مِنۢ بَعۡدِهِمۡ قَرۡنًا ءَاخَرِینَ (الانعام: ٦)

"Tidakkah mereka memperhatikan berapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukannya di bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu. Kami curahkan hujan yang lebat untuk mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan generasi yang lain setelah generasi mereka." (Al-An'am:6)

Jadi perilaku buruk yang bisa menjadi krisis bagi keluarga bisa menjadi penyebab datangnya musibah besar bagi suami istri. Karena itu harus disikapi sebagai musuh yang harus dihindari.

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ( الشورى :٣٠)

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (Asy-Syura:30)

Suami istri terkadang menganggap remeh terhadap hal-hal yang menimbulkan krisis keluarga hingga terjadi kekacauan, pertengkaran, hilangnya keharmonisan dan perceraian. Maka mereka harus menganggap semua penyebab krisis keluarga itu sebagai musuh besar dan bencana hebat, sehingga keluarga harus selalu dilindungi dari berbagai bentuk krisis, seperti :

1. Krisis beragama, mereka beragama tapi tidak memahami nilai-nilai nya dan tidak mentaatinya.
2. Krisis identitas sebagai muslim karena pengaruh buruk pergaulan dan lingkungan serta pengaruh buruk globalisasi dan modernisasi.
3. Krisis moral hingga melakukan seks bebas, miras, narkoba, judi, prilaku kasar dan tindakan kekerasan.
4. Krisis ekonomi karena terjadi phk, pengangguran, peluang kerja sedikit, penghasilan sangat rendah, menggunakan rizki yang haram dan syubhat.
5. Krisis komunikasi dan interaksi, mengakibatkan salah faham, perselisihan dan kehilangan kebahagiaan.

Suami istri juga harus bisa menjauhkan keluarga dari berbagai penyebab timbulnya krisis seperti :
1. Menyepelekan aturan agama, sehingga banyak berbuat maksiat.
2. Berbeda pemikiran sehingga sering kali tidak sejalan terutama dalam hal-hal prinsip.
3. Akhlak yang buruk dan banyak melakukan kezaliman.
4. Pergaulan bebas dan perselingkuhan.
5. Sikap ego dan sulit kompromi.
6. Mengabaikan kewajiban dan hak pasangan.
7. Ekonomi bermasalah dan banyak hutang.
8. Komunikasi tidak lancar.
9. Terlalu sibuk, tidak punya waktu untuk keluarga.
10. Kurang pengetahuan dan keterampilan seni berkeluarga.

Para salafus shaleh sangat waspada terhadap pemicu timbulnya krisis keluarga walaupun berupa perbuatan yang termasuk dosa kecil, agar mereka bisa menjadi pribadi yang istiqamah, teladan bagi keluarga dan dapat melindungi mereka.

Di dalam riwayat Bukhari disebutkan bahw Anas bin Malik berkata:

إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالاً هِىَ أَدَقُّ فِى أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ ، إِنْ كُنَّا نَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – الْمُوبِقَاتِ

ROBBANI MEDIATAMA

10 Oct, 01:35


“Sesungguhnya kalian mengerjakan amalan (dosa) di hadapan mata kalian tipis seperti rambut, namun kami (para sahabat) yang hidup di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganggap dosa semacam itu seperti dosa besar"

Ibnu Muadz berkata: "Tinggalkanlah dosa, baik yang kecil maupun yang besar, karena itulah arti takwa".

***

ROBBANI MEDIATAMA

09 Oct, 11:59


https://youtube.com/shorts/Oi93mIycc38?feature=share