Rabbanians ID Telegram-Beiträge

Channel @rabbanians.id adalah channel yang berfokus pada pelayanan pendidikan dan berbagi informasi Keislaman. Tujuannya untuk memberikan pemahaman dan meluruskan tuduhan atas agama Islam serta berbagi wawasan Keislaman untuk umat muslim secara umumnya.
9,171 Abonnenten
378 Fotos
20 Videos
Zuletzt aktualisiert 10.03.2025 12:32
Ähnliche Kanäle

9,804 Abonnenten

6,746 Abonnenten

1,782 Abonnenten
Der neueste Inhalt, der von Rabbanians ID auf Telegram geteilt wurde.
BAPA GEREJA ABAD KE-2 MENGELUH BIBLE BANYAK DIPALSUKAN
Selama enam tahun kami terus-terusan mendapatkan pertanyaan dari temen-temen Kristiani dan menuntut kami untuk membuktikan klaim Al-Quran jika Bible sudah ditahrif (diubah). Kami memohon maaf jika baru sekarang dapat kami respon permintaan temen-temen, hal ini demi menjaga perasaan temen-temen yang lainnya. Namun semakin kesini permintaan serupa semakin banyak.
Untuk itu kami telah membuat beberapa video untuk menyajikan permintaan temen-temen kristiani dan juga sudah kami sajikan dalam bentuk ebook. Namun sepertinya video dan postingan yang sudah-sudah belum menjawab dahaga dari pertanyaan temen-temen. Oleh karena itu kami terus berupaya mengupdate postingan terbaru terkait topik ini. Sehingga postingan-postingan ini adalah hasil dari permintaan temen-temen, dari tuntutan untuk pembuktian klaim tahrif dalam Al-Quran.
sebelum kita membahas ayat-ayat apa saja yang oleh ahli dan pengkaji Bible dari barat diklasifikasikan sebagai "ayat-ayat tdiak asli". Mari kita bahasa bagaimana fenomena pemalsuan kitab suci ini sudah marak terjadi.
Manuskrip tertua dari Bible Perjanjian Baru adalah codex Sinaiticus dan Vaticanus, kedua naskah ini berasal dari abad ke-4 masehi dan belum dijumpai lagi naskah-nakah yang lebih tua dari itu. sehingga kita tidak dapat mengetahui bagaimana bentuk naskah-naskah Bible sebelum abad ke-4 masehi, mengingat kedua manuskrip Bible PB tertuapun memiliki segudang perbedaan dengan Bible modern ini.
Sebelumnya kita telah melihat bagaimana Origen beserta bapa gereja lainnya seperti Jerome dan Agustinus mengkritik para penyalin Bible yang kerang mengubah isi-isinya baik dengans engaja maupun karena kesalahan. Kali ini mari kita lihat ketika seorang tokoh gereja jujur seperti Dionysius dari Korintus juga mengeluhkan ketika suratnya juga dipalsukan dan dia mengaitkan dengan fenomena pemalsuan kitab suci yang marak terjadi di masanya:
The apostles of the devil have filled my letters with tears by leaving out some things and putting in others. Therefore it is no wonder that some have gone about to falsify even the scriptures of the Lord, when they have plotted against writings so inferior.
"Rasul-rasul setan telah mengisi surat-suratku dengan air mata dengan menghilangkan beberapa hal dan menambahkan hal-hal lainnya. Karena itu, tidak heran bahwa ada yang bahkan memalsukan kitab-kitab suci Tuhan, ketika mereka merencanakan melawan tulisan-tulisan yang jauh lebih rendah."
Kalimat "Karena itu, tidak heran bahwa ada yang bahkan memalsukan kitab-kitab suci Tuhan" telah mengonfirmasi kepada kita bagaimana fenomena pemalsuan naskah-naskah agama terjadi secara masif hingga dikatakan jika fenomena ini dimasa itu cukup tidak mengherankan.
Hal ini juga dapat dilihat bahwa dimasa itu Bible perjanjian baru memiliki versi yang berbeda dengan komposisi yang berbeda. Fakta ini dapat disimak dalam buku The Canon Of The New Testament: Its Origin, Significance & Development karya Bruce Metzger (1997, Clarendon Press, Oxford). Mulai Bible versi kanonisasi Muratorian, Origen, Eusebius, Cyril, Cheltenham hingga versi yang disetujui oleh sinode ketiga di kartago pada akhir abad ke-4 memiliki bagian-bagian yang ditambahkan dan dihilangkan. Butuh empat abad hingga mencapat bentuk Bible PB yang kita lihat saat ini. Pun sudah begitu, codex Sinaiticus dan vaticanus yang berasal dari abad ke-4 seniri juga memiliki bagian-bagian ayat yang berbeda dengan Bible versi modern. Menunjukkan bahwa proses penyusunan Bible tidak berhenti di era abad ke-4 saja, mungkin terus berlanjut hingga era Textus Receptus pada abad pertengahan.
Perjalanan panjang ini dapat temen-temen simak di ebook kami "Apakah Alkitab Bible Masih Asli". Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait. Download disini:
Selama enam tahun kami terus-terusan mendapatkan pertanyaan dari temen-temen Kristiani dan menuntut kami untuk membuktikan klaim Al-Quran jika Bible sudah ditahrif (diubah). Kami memohon maaf jika baru sekarang dapat kami respon permintaan temen-temen, hal ini demi menjaga perasaan temen-temen yang lainnya. Namun semakin kesini permintaan serupa semakin banyak.
Untuk itu kami telah membuat beberapa video untuk menyajikan permintaan temen-temen kristiani dan juga sudah kami sajikan dalam bentuk ebook. Namun sepertinya video dan postingan yang sudah-sudah belum menjawab dahaga dari pertanyaan temen-temen. Oleh karena itu kami terus berupaya mengupdate postingan terbaru terkait topik ini. Sehingga postingan-postingan ini adalah hasil dari permintaan temen-temen, dari tuntutan untuk pembuktian klaim tahrif dalam Al-Quran.
sebelum kita membahas ayat-ayat apa saja yang oleh ahli dan pengkaji Bible dari barat diklasifikasikan sebagai "ayat-ayat tdiak asli". Mari kita bahasa bagaimana fenomena pemalsuan kitab suci ini sudah marak terjadi.
Manuskrip tertua dari Bible Perjanjian Baru adalah codex Sinaiticus dan Vaticanus, kedua naskah ini berasal dari abad ke-4 masehi dan belum dijumpai lagi naskah-nakah yang lebih tua dari itu. sehingga kita tidak dapat mengetahui bagaimana bentuk naskah-naskah Bible sebelum abad ke-4 masehi, mengingat kedua manuskrip Bible PB tertuapun memiliki segudang perbedaan dengan Bible modern ini.
Sebelumnya kita telah melihat bagaimana Origen beserta bapa gereja lainnya seperti Jerome dan Agustinus mengkritik para penyalin Bible yang kerang mengubah isi-isinya baik dengans engaja maupun karena kesalahan. Kali ini mari kita lihat ketika seorang tokoh gereja jujur seperti Dionysius dari Korintus juga mengeluhkan ketika suratnya juga dipalsukan dan dia mengaitkan dengan fenomena pemalsuan kitab suci yang marak terjadi di masanya:
The apostles of the devil have filled my letters with tears by leaving out some things and putting in others. Therefore it is no wonder that some have gone about to falsify even the scriptures of the Lord, when they have plotted against writings so inferior.
"Rasul-rasul setan telah mengisi surat-suratku dengan air mata dengan menghilangkan beberapa hal dan menambahkan hal-hal lainnya. Karena itu, tidak heran bahwa ada yang bahkan memalsukan kitab-kitab suci Tuhan, ketika mereka merencanakan melawan tulisan-tulisan yang jauh lebih rendah."
Kalimat "Karena itu, tidak heran bahwa ada yang bahkan memalsukan kitab-kitab suci Tuhan" telah mengonfirmasi kepada kita bagaimana fenomena pemalsuan naskah-naskah agama terjadi secara masif hingga dikatakan jika fenomena ini dimasa itu cukup tidak mengherankan.
Hal ini juga dapat dilihat bahwa dimasa itu Bible perjanjian baru memiliki versi yang berbeda dengan komposisi yang berbeda. Fakta ini dapat disimak dalam buku The Canon Of The New Testament: Its Origin, Significance & Development karya Bruce Metzger (1997, Clarendon Press, Oxford). Mulai Bible versi kanonisasi Muratorian, Origen, Eusebius, Cyril, Cheltenham hingga versi yang disetujui oleh sinode ketiga di kartago pada akhir abad ke-4 memiliki bagian-bagian yang ditambahkan dan dihilangkan. Butuh empat abad hingga mencapat bentuk Bible PB yang kita lihat saat ini. Pun sudah begitu, codex Sinaiticus dan vaticanus yang berasal dari abad ke-4 seniri juga memiliki bagian-bagian ayat yang berbeda dengan Bible versi modern. Menunjukkan bahwa proses penyusunan Bible tidak berhenti di era abad ke-4 saja, mungkin terus berlanjut hingga era Textus Receptus pada abad pertengahan.
Perjalanan panjang ini dapat temen-temen simak di ebook kami "Apakah Alkitab Bible Masih Asli". Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait. Download disini:
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Jika ini belum memadai, mungkin esok kita akan update lagi untuk menjawab dahaga temen-temen kristiani :)
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Jika ini belum memadai, mungkin esok kita akan update lagi untuk menjawab dahaga temen-temen kristiani :)
ANAK-ANAK NABI NUH DAN TOTAL USIANYA
Menurut Ibnu abbas, Usia nabi Nuh mencapai 1780 tahun. Nuh diangkat menjadi rasul diusia 480 tahun, dan hidup 350 tahun lagi selepas banjir besar. Nuh berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun menurut keterangan surah Al-Angkabut ayat 14.
.
Al-Hamawi menjelaskan, “Orang pertama yang turun kapal adalah Nuh ‘alaihis salam, ketika beliau keluar dari kapal, beliau bersama 80 manusia. Mereka membangun tempat tinggal di tempat itu dan menetap di sana. Kemudian mereka tertimpa wabah penyakit, sehingga 80 orang tersebut meninggal kecuali Nuh ‘alaihis salam dan anaknya. Maka beliau adalah Abul Basyar (bapak seluruh manusia)”
.
Anak-anak Nabi Nuh berjumlah 4 orang, yaitu Ham, Sam, Yafits dan Yaam yang oleh ahli kitab dinamakan Kan’an. Yaam atau Kan’an inilah anak yang durhaka kepada Nabi Nuh yang akhirnya tewas tenggelam. Dan ada perbedaan pendapat mengenai istri Nabi Nuh, ada yang berkata bahwa dia adalah termasuk orang yang tenggelam dan juga termasuk yang sebelumnya dikatakan kekufurannya. Sedangkan ahli kitab berpendapat dia ikut masuk ke dalam bahtera dan kafir setelahnya atau ditangguhkan azab baginya hingga hari kiamat.
𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
Menurut Ibnu abbas, Usia nabi Nuh mencapai 1780 tahun. Nuh diangkat menjadi rasul diusia 480 tahun, dan hidup 350 tahun lagi selepas banjir besar. Nuh berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun menurut keterangan surah Al-Angkabut ayat 14.
.
Al-Hamawi menjelaskan, “Orang pertama yang turun kapal adalah Nuh ‘alaihis salam, ketika beliau keluar dari kapal, beliau bersama 80 manusia. Mereka membangun tempat tinggal di tempat itu dan menetap di sana. Kemudian mereka tertimpa wabah penyakit, sehingga 80 orang tersebut meninggal kecuali Nuh ‘alaihis salam dan anaknya. Maka beliau adalah Abul Basyar (bapak seluruh manusia)”
.
Anak-anak Nabi Nuh berjumlah 4 orang, yaitu Ham, Sam, Yafits dan Yaam yang oleh ahli kitab dinamakan Kan’an. Yaam atau Kan’an inilah anak yang durhaka kepada Nabi Nuh yang akhirnya tewas tenggelam. Dan ada perbedaan pendapat mengenai istri Nabi Nuh, ada yang berkata bahwa dia adalah termasuk orang yang tenggelam dan juga termasuk yang sebelumnya dikatakan kekufurannya. Sedangkan ahli kitab berpendapat dia ikut masuk ke dalam bahtera dan kafir setelahnya atau ditangguhkan azab baginya hingga hari kiamat.
𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
IMAM GEREJA INI KETAHUAN MEMALSUKAN NASKAH SURAT PAULUS
Pada postingan sebelumnya kita telah melihat bagaimana bapa gereja bernama Origen begitu kesal melihat adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh penyalib Bible. Tentu saja, Origenes bukan yang pertama merasa bingung dengan kesalahan yang terjadi pada naskah teks Perjanjian Baru. Prof. B. M. Metzger dalam "The Text Of The New Testament: Its Transmission Corruption, And Restoration" mengungkapkan bahwa Bapa Gereja lain, seperti Jerome (sekitar 347–420 M) dan Augustine (354–430 M), juga mempraktikkan kritik teks karena perbedaan yang ditemukan dalam teks Alkitab.
Bukan hanya Origen, Jerome dan Augusine saja, penentangnya Origen yakni Celsus (yang hidup selama pemerintahan Marcus Aurelius, 161–180 M) sudah mengetahuinya sekitar 70 tahun sebelumnya. Celsus adalah seorang filsuf Yunani abad ke-2 dan penentang gereja perdana. Mengenainya, Origen menuliskan karya apologetiknya dengan judul Contra Celcus (Melawan Celsus). Celsus menuliskan jika beberapa penganut Kristen seolah-olah seperti orang yang mabuk, dan mereka sendiri mengubah naskah asli injil sampai tiga atau empat atau beberapa kali (lihat; Contra Celcus 2.27).
Menyikapi hal itu, Origen memberikan membantahnya pernyataan apologetis bahwa orang Kristen tidak mengubah-ubah Injil, namun injil sebenarnya diubah-ubah oleh kelompok yang mereka sebut sebagai penganut Kristen yang sesat seperti kalompok Marcion, Valentinus, dan Lucanus. Pernyataan Origen ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya Origen sendiri menyadari fenomena itu terjadi oleh penyalin-penyalin Bible dan mengecamnya.
Namun, apakah tuduhan pemalsuan 'kitab suci' hanya terbatas pada filsuf pagan seperti Celsus? Meskipun tindakan pemalsuan secara luas dan keras dikecam, praktik ini cukup sering terjadi di awal Kekristenan. Menariknya, pemalsuan tidak hanya dilakukan oleh "kaum bidat" saja. Sebagai contoh, seorang presbiter "ortodoks" (Imam Gereja) dari Asia Kecil pernah mengakui telah memalsukan surat Apostolic Constitutions (Konstitusi Para Rasul) dan III Corinthians (3 Korintus). Dalam pembelaannya, presbiter yang akhirnya dipecat ini beralasan bahwa dia melakukannya "karena cintanya kepada Paulus.".
Di antara surat-surat Paulus, para sarjana modern sering kali mempertanyakan keaslian kepenulisan Paulus untuk beberapa surat, dan beberapa dianggap ditulis oleh penulis yang anonim (bukan Paulus sendiri) atau oleh pengikutnya setelah kematiannya. Surat-surat yang sering dikatakan anonim atau tidak ditulis oleh Paulus adalah Efesus, Kolose, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus. Surat-surat ini sering disebut sebagai bagian dari Deutero-Pauline Epistles (surat surat Deutero-Pauline) atau Pastoral Epistles (surat surat Pastoral). Banyak sarjana modern percaya bahwa surat-surat ini ditulis oleh murid-murid atau pengikut Paulus yang menulis atas namanya setelah kematiannya, karena adanya perbedaan gaya penulisan, teologi, dan konteks sejarah dibandingkan dengan surat-surat yang dianggap "asli" oleh Paulus.
Dari sini kita bisa melihat bagaimana rumitnya dinamika dalam penyalinan naskah Bible akibat sudha terpolarisasinya perilaku pengubahan-pengubahan teks agama, bahkan dengan alibi "cinta" atau mengaggap bahwa pengubahan itu dilakukan untuk tujuan baik. Fenomena ini semakin rumit lagi ketika temen-temen membaca ebook "Apakah Alkitab Masih Asli?" terkait data dan fakta dibalik dinamika menyalinan naskah Bible. Temen-temen dapat menyimak dan membacanya (serta rujukan referensinya) di link berikut:
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait.
Pada postingan sebelumnya kita telah melihat bagaimana bapa gereja bernama Origen begitu kesal melihat adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh penyalib Bible. Tentu saja, Origenes bukan yang pertama merasa bingung dengan kesalahan yang terjadi pada naskah teks Perjanjian Baru. Prof. B. M. Metzger dalam "The Text Of The New Testament: Its Transmission Corruption, And Restoration" mengungkapkan bahwa Bapa Gereja lain, seperti Jerome (sekitar 347–420 M) dan Augustine (354–430 M), juga mempraktikkan kritik teks karena perbedaan yang ditemukan dalam teks Alkitab.
Bukan hanya Origen, Jerome dan Augusine saja, penentangnya Origen yakni Celsus (yang hidup selama pemerintahan Marcus Aurelius, 161–180 M) sudah mengetahuinya sekitar 70 tahun sebelumnya. Celsus adalah seorang filsuf Yunani abad ke-2 dan penentang gereja perdana. Mengenainya, Origen menuliskan karya apologetiknya dengan judul Contra Celcus (Melawan Celsus). Celsus menuliskan jika beberapa penganut Kristen seolah-olah seperti orang yang mabuk, dan mereka sendiri mengubah naskah asli injil sampai tiga atau empat atau beberapa kali (lihat; Contra Celcus 2.27).
Menyikapi hal itu, Origen memberikan membantahnya pernyataan apologetis bahwa orang Kristen tidak mengubah-ubah Injil, namun injil sebenarnya diubah-ubah oleh kelompok yang mereka sebut sebagai penganut Kristen yang sesat seperti kalompok Marcion, Valentinus, dan Lucanus. Pernyataan Origen ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya Origen sendiri menyadari fenomena itu terjadi oleh penyalin-penyalin Bible dan mengecamnya.
Namun, apakah tuduhan pemalsuan 'kitab suci' hanya terbatas pada filsuf pagan seperti Celsus? Meskipun tindakan pemalsuan secara luas dan keras dikecam, praktik ini cukup sering terjadi di awal Kekristenan. Menariknya, pemalsuan tidak hanya dilakukan oleh "kaum bidat" saja. Sebagai contoh, seorang presbiter "ortodoks" (Imam Gereja) dari Asia Kecil pernah mengakui telah memalsukan surat Apostolic Constitutions (Konstitusi Para Rasul) dan III Corinthians (3 Korintus). Dalam pembelaannya, presbiter yang akhirnya dipecat ini beralasan bahwa dia melakukannya "karena cintanya kepada Paulus.".
Di antara surat-surat Paulus, para sarjana modern sering kali mempertanyakan keaslian kepenulisan Paulus untuk beberapa surat, dan beberapa dianggap ditulis oleh penulis yang anonim (bukan Paulus sendiri) atau oleh pengikutnya setelah kematiannya. Surat-surat yang sering dikatakan anonim atau tidak ditulis oleh Paulus adalah Efesus, Kolose, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus. Surat-surat ini sering disebut sebagai bagian dari Deutero-Pauline Epistles (surat surat Deutero-Pauline) atau Pastoral Epistles (surat surat Pastoral). Banyak sarjana modern percaya bahwa surat-surat ini ditulis oleh murid-murid atau pengikut Paulus yang menulis atas namanya setelah kematiannya, karena adanya perbedaan gaya penulisan, teologi, dan konteks sejarah dibandingkan dengan surat-surat yang dianggap "asli" oleh Paulus.
Dari sini kita bisa melihat bagaimana rumitnya dinamika dalam penyalinan naskah Bible akibat sudha terpolarisasinya perilaku pengubahan-pengubahan teks agama, bahkan dengan alibi "cinta" atau mengaggap bahwa pengubahan itu dilakukan untuk tujuan baik. Fenomena ini semakin rumit lagi ketika temen-temen membaca ebook "Apakah Alkitab Masih Asli?" terkait data dan fakta dibalik dinamika menyalinan naskah Bible. Temen-temen dapat menyimak dan membacanya (serta rujukan referensinya) di link berikut:
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait.
Alhamdulillah 🎉 sudah rilis ebook Benarkah Al-Quran Menjiplak Bible? dengan ✔️ 700 halaman ✔️ 6 bab ✔️ 1062 footnote untuk menjawab tuduhan misionaris dan orientalis bahwa Al-Quran menjiplak dari kitab-kitab lain. Ini adalah bagian kedua dari ebook edisi full menjawab tuduhan non-muslim.
DOWNLOAD SEGERA DISINI
Klik Disini
Klik Disini
Klik Disini
Klik Disini
(Vochernya jangan lupa digunakan, ada di halamannya) - promo early acces hanya berlaku sampai besok ya.
DOWNLOAD SEGERA DISINI
Klik Disini
Klik Disini
Klik Disini
Klik Disini
(Vochernya jangan lupa digunakan, ada di halamannya) - promo early acces hanya berlaku sampai besok ya.
NUH DISEBUT RASUL PERTAMA
Rasul yang petama diutus adalah Nuh ‘alaihis salaam, Dalilnya adalah firman Allah, “Sesungguhnya Kami telah memberkan wahyu kepadamu sebagaman Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya…” (An Nisaa’:163)
.
Para ulama berdalil dengan ayat ini bahwa Nuh adalah rasul pertama. Sisi pendalilannya adalah dari kalimat “dan nabi-nabi yang kemudiannya”. Jika ada rasul sebelum Nuh tentunya akan dikatakan dalam ayat ini.
.
Adapun dalil dari sunnah adalah sebuah hadist shahih tentang syafa’at, ketika manusia mendatangi Nabi Adam untuk meminta syafaat, beliau berkata kepada mereka, “Pergilah kalian kepada Nuh, karena ia adalah rasul pertama yang diutus ke muka bumi”. Maka mereka pun mendatangi Nuh dan berkata: “engkau adalah rasul pertama yang diutus ke bumi…” (Muttafaqun ‘alaihi). Hadist ini merupakan dalil yang paling kuat menunjukkan bahwa Nuh adalah rasul pertama. Dan Nabi Adam sendiri menyebutkan bahwa Nuh sebagai Rasul pertama di atas muka bumi.
.
Nuh adalah rasul pertama yang diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam, Syits dan Idris termasuk golongan nabi saja. Dari Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 tahun sepeninggal Nabi Adam, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia. Penduduk yang diserunya dikenal dengan Banu Rasib.
𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
Rasul yang petama diutus adalah Nuh ‘alaihis salaam, Dalilnya adalah firman Allah, “Sesungguhnya Kami telah memberkan wahyu kepadamu sebagaman Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya…” (An Nisaa’:163)
.
Para ulama berdalil dengan ayat ini bahwa Nuh adalah rasul pertama. Sisi pendalilannya adalah dari kalimat “dan nabi-nabi yang kemudiannya”. Jika ada rasul sebelum Nuh tentunya akan dikatakan dalam ayat ini.
.
Adapun dalil dari sunnah adalah sebuah hadist shahih tentang syafa’at, ketika manusia mendatangi Nabi Adam untuk meminta syafaat, beliau berkata kepada mereka, “Pergilah kalian kepada Nuh, karena ia adalah rasul pertama yang diutus ke muka bumi”. Maka mereka pun mendatangi Nuh dan berkata: “engkau adalah rasul pertama yang diutus ke bumi…” (Muttafaqun ‘alaihi). Hadist ini merupakan dalil yang paling kuat menunjukkan bahwa Nuh adalah rasul pertama. Dan Nabi Adam sendiri menyebutkan bahwa Nuh sebagai Rasul pertama di atas muka bumi.
.
Nuh adalah rasul pertama yang diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam, Syits dan Idris termasuk golongan nabi saja. Dari Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 tahun sepeninggal Nabi Adam, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia. Penduduk yang diserunya dikenal dengan Banu Rasib.
𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
sttt, disini kita juga bakal ngebongkar apakah Bible juga ngjiplak dari kitab lainnya 🤫😃