“Sederhana itu bukan berarti nggak mampu, tapi tahu apa yang penting.”
Kalimat ini sering kita denger, tapi entah kenapa sering kalah saing sama bisikan, “Ayo checkout, diskon tinggal 30 menit lagi!”
Di tengah zaman yang apa-apa gampang banget diakses, rasanya hidup sederhana tuh jadi tantangan tersendiri. Scroll Instagram atau TikTok, isinya barang-barang yang bikin kita mikir, “Eh, kok lucu ya… eh, kok aku butuh ya…”
Padahal kalau ditanya lagi, “Emang butuh, atau cuma laper mata doang?” Jawabannya seringkali bikin kita malu sendiri.
Pola pikir konsumtif itu emang lihai banget nyusup tanpa kita sadari.
Kadang, cuma niat mampir doang ke mall, eh pulangnya bawa tiga kantong belanjaan. Bahkan parahnya, nyesel pun nggak, malah mikir, “Besok kayaknya mau nge-mall lagi, deh.” dengan dalih self reward *preet 🤪
Tapi nih, sederhana itu bukan soal ngelawan kemajuan zaman, ya.
Bukan berarti nggak boleh punya barang bagus, makan enak, atau liburan mewah.
Tapi lebih ke “Tau kapan harus bilang cukup.” Karena kalau terus-terusan ngikutin gengsi, isi dompet yang jadi korban. Dan ujung-ujungnya, bukan kita makin bahagia, malah jadi stress mikirin cicilan.
Gue pernah denger satu hadis Nabi Muhammad SAW yang bunyinya gini:
"Lihatlah orang yang berada di bawahmu, dan jangan melihat orang yang berada di atasmu. Itu lebih patut agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Simple banget, ya? Fokus ke apa yang kita punya, bukan apa yang belum kita punya.
Karena kalau kita terlalu sibuk ngeliatin gaya hidup orang lain, kita jadi lupa bersyukur sama apa yang udah ada di depan mata.
Sederhana itu bukan soal nggak bisa punya, tapi tentang memilih mana yang penting dan mana yang cuma keinginan sesaat.
Percaya deh, hidup sederhana bikin kita lebih tenang, nggak dikejar-kejar gengsi, nggak perlu pura-pura kaya, dan yang jelas nggak perlu pusing bayar utang buat gaya-gayaan.
Biasakan bilang “nggak” ke hal-hal yang nggak perlu.
Jangan kalah sama promo flash sale, jangan terjebak FOMO.
Yang penting itu bukan apa kata orang, tapi apa yang bikin kita bahagia dan cukup. Karena sejatinya, sederhana itu bukan kekurangan, tapi kebijaksanaan. *tsaelaaah 😎
Sekian tulisan #SedangWaras untuk ingetin diri yang #SeringKhilaf
Pengangguran Pake Tapi (Seno Aji)

IG: instagram.com/senow
Similar Channels



Mengungkap Makna di Balik 'Pengangguran Pake Tapi' dan Fenomena Ekonomi Kreatif
Di tengah perkembangan pesat teknologi dan media sosial, banyak istilah baru yang muncul dan menjadi populer, salah satunya adalah 'Pengangguran Pake Tapi'. Istilah ini tidak hanya menarik perhatian di kalangan anak muda, tetapi juga menggambarkan fenomena sosial dan ekonomi yang sedang berkembang di Indonesia. Ungkapan ini seringkali dikaitkan dengan generasi yang berusaha mencari penghidupan di luar jalur kerja konvensional. Dengan mengaitkan kata 'pengangguran', istilah ini justru mencerminkan semangat dan kreativitas mereka dalam menciptakan peluang meskipun tidak memiliki pekerjaan tetap. Dalam konteks ini, 'Pake Tapi' menunjukkan bahwa meskipun dalam situasi yang sulit, masih ada jalan untuk mencapai tujuan dan pendapatan yang diinginkan, tanpa harus terjebak dalam cara-cara kerja yang tradisional dan kaku. Melihat lebih jauh, kita dapat menggali bagaimana istilah ini merefleksikan perubahan cara pandang terhadap pekerjaan, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh generasi muda di era digital sekarang ini.
Apa yang dimaksud dengan 'Pengangguran Pake Tapi'?
'Pengangguran Pake Tapi' adalah ungkapan yang sering digunakan oleh generasi muda di Indonesia untuk menggambarkan situasi di mana seseorang tidak memiliki pekerjaan tetap tetapi tetap mencari cara untuk menghasilkan uang. Istilah ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang tidak terikat pada pekerjaan tradisional dengan seragam formal, mereka tetap aktif dalam berusaha dan berinovasi untuk menciptakan peluang. Fenomena ini menjadi semakin relevan seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi dan media sosial yang membuka berbagai kemungkinan baru.
Konteks dari 'Pengangguran Pake Tapi' juga mencerminkan perubahan paradigma dalam dunia kerja. Generasi muda sekarang tidak hanya mencari pekerjaan konvensional, tetapi juga berusaha menjadi wirausaha, freelancer, atau menciptakan konten digital. Mereka tidak terfokus pada gelar atau status formal, tetapi lebih kepada kemampuan dan kreativitas mereka dalam mengeksplorasi berbagai peluang.
Mengapa fenomena ini muncul di Indonesia?
Fenomena 'Pengangguran Pake Tapi' muncul sebagai respons terhadap kondisi pasar kerja yang semakin kompetitif dan ketat. Banyak lulusan perguruan tinggi yang menghadapi tantangan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi mereka. Selain itu, tingginya angka pengangguran di kalangan muda mendorong individu untuk mencari alternatif lain untuk menghasilkan uang, seperti menjalankan bisnis online, menjadi influencer, atau bekerja paruh waktu.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga memainkan peran penting dalam munculnya fenomena ini. Dengan platform media sosial yang semakin berkembang, individu dapat memanfaatkan peluang untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan memasarkan produk atau jasa mereka secara lebih efektif. Hal ini memberikan jalan bagi mereka untuk 'berwirausaha' tanpa harus terikat pada waktu kerja yang tradisional.
Apa dampak dari 'Pengangguran Pake Tapi' terhadap perekonomian?
Dampak dari 'Pengangguran Pake Tapi' cukup signifikan terhadap perekonomian, terutama dalam konteks ekonomi kreatif. Banyak individu yang terinspirasi untuk menciptakan usaha kecil atau start-up yang pada gilirannya dapat menggerakkan roda ekonomi lokal. Ketika lebih banyak orang berusaha untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri, ini dapat mengurangi ketergantungan pada pekerjaan formal dan memicu inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, fenomena ini juga membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan di kalangan generasi muda. Mereka mulai belajar bagaimana memasarkan produk, mengelola keuangan, dan membangun jaringan, yang merupakan keterampilan penting dalam dunia bisnis saat ini. Melalui pendekatan yang lebih bebas dan kreatif, 'Pengangguran Pake Tapi' berkontribusi pada diversifikasi perekonomian Indonesia.
Bagaimana cara generasi muda memanfaatkan media sosial untuk mencari penghidupan?
Media sosial telah menjadi alat yang sangat efektif bagi generasi muda untuk mencari penghidupan. Dengan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, mereka dapat berbagi konten, mempromosikan produk, ataupun menawarkan jasa dengan mudah. Kreator konten dapat menjangkau audiens yang lebih luas, membangun merek pribadi, dan bahkan menghasilkan pendapatan melalui endorsement atau kolaborasi dengan merek.
Lebih jauh lagi, media sosial juga memungkinkan para pengguna untuk belajar dan berkolaborasi secara online. Banyak komunitas yang terbentuk di platform digital ini yang mendorong pertukaran ide, keterampilan, dan pengalaman, sehingga generasi muda tidak hanya berusaha sendiri tetapi juga mendapatkan dukungan dari sesama pengusaha muda.
Apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung fenomena ini?
Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dan fenomena 'Pengangguran Pake Tapi'. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan menciptakan kebijakan yang mendukung kewirausahaan, seperti memberikan akses kepada modal, pelatihan, dan pendampingan bagi calon wirausahawan. Ini penting agar generasi muda dapat mengembangkan usaha mereka dengan lebih baik.
Selain itu, pemerintah juga bisa berupaya untuk meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara menggunakan teknologi dan media sosial, para pengusaha muda dapat mengoptimalkan potensi mereka dalam dunia digital. Program-program pelatihan dan workshop yang berfokus pada pengembangan keterampilan serta penggunaan platform digital dapat menjadi langkah yang sangat bermanfaat.
Pengangguran Pake Tapi (Seno Aji) Telegram Channel
Pengangguran Pake Tapi (Seno Aji) adalah sebuah saluran Telegram yang menginspirasi para pengangguran untuk tetap bersemangat dan produktif meskipun dalam situasi sulit. Dengan moto 'cari uang tidak harus berdasi, pengangguran pake tapi', saluran ini menawarkan motivasi dan tips bagi mereka yang sedang mencari kerja atau sedang mengalami kesulitan dalam karir.
Seno Aji, pemilik saluran ini, adalah seorang motivator yang berpengalaman dalam membantu orang-orang untuk tetap positif dan fokus dalam mencapai tujuan mereka. Melalui saluran Telegram ini, Seno Aji berbagi cerita inspiratif, motivasi, dan strategi untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
Saluran ini juga memberikan panduan praktis tentang bagaimana mengoptimalkan waktu senggang saat menjadi pengangguran, seperti memperbarui CV, mencari peluang kerja, dan meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja saat ini. Dengan bergabung di saluran ini, para anggota akan mendapatkan dukungan dan dorongan untuk tetap semangat dan termotivasi dalam menghadapi masa sulit.
Jika Anda merasa butuh semangat dan inspirasi dalam mencari pekerjaan atau menghadapi tantangan dalam karir, bergabunglah dengan Pengangguran Pake Tapi (Seno Aji) sekarang juga! Dapatkan tips berguna, motivasi, dan dukungan dari komunitas yang positif dan proaktif. Ingat, cari uang tidak harus berdasi, pengangguran pake tapi!