بسم الله الرحمن الرحيم
WAKTU SEMANGAT MESTI DISELINGI MASA LEMAH DAN MALAS DALAM BERAMAL
Mesti masa semangat diselingi rasa malas dan lemah dalam beramal,sebagaimana hadis
Abdullah bin Amr bahwa Rasullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ لِكُلِ عَمَلٍ شِرَّةٌ، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتۡرَةٌ، فَمَنۡ كَانَتۡ فَتۡرَتُهُ إِلَى سُنَّتِي فَقَدِ اهۡتَدَی، وَمَنۡ كَانَتۡ فَتۡرَتُهُ إِلَى غَيۡرِ ذَلِكَ فَََقَدۡ هَلَكَ
"Setiap amalan ada waktu-waktu pelakunya semangat melakukannya dan waktu semangat tersebut mesti diselingi masa futur dan malas(tidak semangat) akan tetapi jika masa futurnya berada diatas sunahku(tetap melakukan kewajiban dan menjauhi perkara yang haram) maka sungguh telah mendapatkan hidayah dan barang siapa berada pada selain sunahku (melakukan perkara yang haram atau meninggalkan kewajiban) maka sungguh telah binasa"diriwayatkan Ibnu Khuzaimah(2105) dan dishahihkan Albani.
Berkata Ibnul Qayyim:
ﻓَﺎﻟﻄَّﺎﻟِﺐُ اﻟﺠَﺎﺩُّ: ﻻَ ﺑُﺪَّ ﺃَﻥۡ ﺗَﻌۡﺮِﺽَ ﻟَﻪُ ﻓَﺘۡﺮَﺓٌ.
"Orang yang semangat beramal mesti mengalami masa futur(waktu malas)"lihat
Al-Madarij:٨٤١
Juga berkata:
ﻓَﺘَﺨَﻠُّﻞُ اﻟﻔَﺘَﺮَاﺕِ ﻟﻠﺴَّﺎﻟِﻜِﻴۡﻦَ: ﺃَﻣۡﺮٌ ﻻَﺯِﻡٌ ﻻَ ﺑَﺪَّ ﻣِﻨۡﻪُ ﻓَﻤَﻦۡ ﻛَﺎﻧَﺖۡ ﻓَﺘۡﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﻣُﻘَﺎﺭَﺑَﺔٍ ﻭَﺗَﺴۡﺪِﻳۡﺪٍ، ﻭَﻟَﻢۡ ﺗُﺨۡﺮِﺟۡﻪُ ﻣِﻦۡ ﻓَﺮۡﺽٍ، ﻭَﻟَﻢۡ ﺗُﺪۡﺧِﻠۡﻪُ ﻓِﻲ ﻣُﺤَﺮَّﻡٍ: ﺭُجِيَ ﻟَﻪُ ﺃَﻥۡ ﻳَﻌُﻮۡﺩَ ﺧَﻴۡﺮًا ﻣِﻤَّﺎ ﻛَﺎﻥَ.
"Terselangnya masa semangat dengan masa futur dalam beramal merupakan perkara yang harus dan mesti terjadi dan barang siapa masa futurnya tetap istiqamah dan berusaha untuk berada diatas kebenaran (tidak berlebihan dan tidak kurang) serta berada diatas jalan yang lurus dan tidak menyebabkan meninggalkan kewajiban dan tidak pula terjatuh pada perkara yang diharamkan maka diharapkan bisa kembali kepada keadaan yang lebih baik dari sebelumnya (sebelum masa futur)"
lihat Al-Madarij:٨٤١
Dan munculnya masa futur pada setiap orang yang beramal terdapat hikmah dan manfaat yang tidak diketahui kecuali Allah ta
ala,berkata Ibnul Qayyim:ﻭَﻓِﻲ ﻫَﺬِﻩِ ﻣِﻦَ اﻟۡﺤِﻜَﻢِ ﻣَﺎ ﻻَ ﻳَﻌۡﻠَﻢُ ﺗَﻔۡﺼِﻴۡﻠَﻪُ ﺇِﻻَّ ﷲُ ﻭِﺑِﻬَﺎ ﻳَﺘَﺒَﻴَّﻦُ اﻟﺼَّﺎﺩِﻕُ ﻣِﻦَ اﻟۡﻜَﺎﺫِﺏِ, ﻓَﺎﻟۡﻜَﺎﺫِﺏُ ﻳَﻨۡﻘَﻠِﺐُ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻘِﺒَﻴۡﻪِ ﻭَﻳَﻌُﻮۡﺩُ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺳُﻮۡﻡِ ﻃَﺒِﻴۡﻌَﺘِﻪِ ﻭَﻫَﻮَاﻩُ. ﻭَاﻟﺼَّﺎﺩِﻕُ ﻳَﻨۡﺘَﻈِﺮُ اﻟۡﻔَﺮَﺝَ ﻭَﻻَ ﻳَﻴۡﺄَﺱُ ﻣِﻦۡ ﺭَﻭۡﺡِ ﷲِ.
"Terjadinya masa futur terdapat manfaat dan faedah yang tidak diketahui rinciannya kecuali Allah taala dan dengannya diketahui orang jujur dan dusta,orang dusta akan kembali kepada bekas tabiat jelek dan hawa nafsunya sedangkan orang jujur akan menunggu jalan keluar dengan penuh harapan pada Allah taala untuk menjadi yang lebih baik tanpa putus asa"
lihat Al-Madarij: 841-842.
Maka hendaknya tatkala mengalami masa futur untuk tetap melakukan kewajiban dan meninggalkan perkara yang diharamkan serta tetap melakukan amalan sunah walaupun hanya sedikit dibandingkan dimasa semangat.
NASEHAT
Hendaknya setiap muslim dan muslimah untuk berkesinambungan dalam beramal walaupun sedikit,berkata Aisyah radhiyallahu
anha:
وَكَانَ أَحَبُّ الدِيۡنِ إِلَيۡهِ مَا دَاوَمَ صَاحِبُهُ إِلَيۡهِ
"Amalan yang dicintai disisi Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam adalah amalan yang dilakukan secara berkesinambungan"diriwatkan Imam Bukhari(43) dan Muslim(785)
Dan dalam hadis Aisyah juga Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
وَإِنَّ أَحَبَّ الَأعۡمَالِ إِلَى ﷲِ مَا دُوۡوِمَ عَلَيۡهِ وَإِنۡ قَلَّ
"Amalan yang paling dicintai disisi Allah taala adalah amalan yang berkesinambungan walaupun sedikit"
diriwayatkan Imam Muslim (782).
وَﷲُ أَعۡلَمُ بِالصَّوَابِ
Kota Mabar
Republik Yaman
٩ Dzulqa
dah ١٤٤۰ HAbu Bakar Rafi bin Ladukani Al-Buthoniy
® ٩٦٧٧٧٥٣٩۰١٥٨
http://t.me/kumpulantanyajawab