➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📍di jawab oleh Asy-Syekh Muqbil bin Hadiy Al-Wadi'iy rahimahullah
❓Pertanyaan :
Apabila seorang wanita muslimah masak berbagai macam jenis makanan yang banyak dan mewah untuk menyenangkan suaminya, maka apakah hal itu termasuk tipu daya dan perhiasan dunia yang wajib atas kita untuk mencukupkan diri (menghindari) darinya?
📩Jawaban :
✅ "Tidak mengapa dengan yang demikian itu, in syaa Allah.
👉🏻 Akan tetapi zuhud (tidak berlebihan) darinya adalah perkara yang lebih utama.
📖 Allah ta'ala berfirman.
"Wahai orang-orang yang beriman jangan mengharamkan segala sesuatu yang baik, yang telah Allah halalkan untuk kalian"
(Al-Maidah 87)
"Wahai bani Adam ambilah perhiasan (pakaian yang tebaik) kalian setiap kali hendak ke masjid, makanlah dan minumlah, akan tetapi janganlah berlebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan"
(al-A'raf 31)
👉🏻 Maka apabila ada makanan sisa jangan di buang, justru sebaiknya untuk di berikan kepada orang-orang miskin dan orang-orang yang memerlukan makanan, dan perkara ini adalah perkara yang mudah in syaa Allah.
👉🏻 Maka tidak sepantasnya bagi kita untuk memberatkan diri-diri kita sendiri, dan tidak berlebihan pada perkara tersebut adalah yang paling utama.
Dan sebuah keadaan yang Nabi صلى الله عليه وسلم berada padanya adalah keadaan yang paling utama, dan ada riwayat dari Umar (bin khotthob) radhiyallahu anhu, akan tetapi di perselisihkan kebenarannya (shahih atau tidaknya ucapan tsb).
"Biasakan oleh kalian untuk mencontoh Ma'ad bin Adnan(*), dan bersusah-susahlah kalian, karena sesungguhnya nikmat ini tidak akan kekal."
👉🏻 Sepantasnya untuk kita membiasakan diri untuk susah, membiasakan diri dengan rasa lapar, hingga kita mengalami suatu keadaan yang tidak punya apa-apa, kondisi kita layaknya seperti ayam.
👉🏻 Sepantasnya bagi kita untuk berlatih untuk hidup susah, Allahu Musta'an.
👉🏻 Adapun masalah pengharaman, atau tidak bolehnya hal tsb, maka tidak sepantasnya bagi kita untuk mengharamkan atas manusia segala sesuatu yang Allah telah halalkan bagi mereka, Allah ta'ala berfirman:
"Dan janganlah kalian mengatakan terhadap apa yang di sebut-sebut oleh lidah kalian secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah."
(an-Nahl 116)
"Wahai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu."
(at-Tahrim 1)
Ghorotul Asyrithoh 2/485
(*) Ma'ad bin 'Adnan adalah salah seorang dari nasab Rasulullah, yang sangat di segani kaumya akan tetapi sangat menghindari kenikmatan-kenikmatan duniawi.
@faedahislamiyahslogohimo
°°°°°
📡https://whatsapp.com/channel/0029VaN6QT1BVJl95vC90V3k
🌏https://t.me/Fawaid_Salafy