Farhan Fadilat Syah

@fadilatsyah


Channel @fadilatsyah ini dibuat bertujuan untuk belajar, membagikan ilmu, sharing faidah dalam bentuk tulisan, audio-visual atau pun media lainnya yang bermanfaat.

Dikelola langsung oleh Farhan Fadilat Syah. Selamat belajar! Baarakallahu Fiikum.

Farhan Fadilat Syah

23 Oct, 12:13


Reels Terbaru: Bagaimana Cara Membangun Benteng Akidah yang Kokoh?

https://www.instagram.com/reel/DBdzQjetoZV/?igsh=aHVtbGFhZjhxN3dv

Silakan share ke teman-teman yang lain ya, semoga videonya bermanfaat, baarakallahu fiikum!

Farhan Fadilat Syah

22 Oct, 09:02


📕 Rangkuman Dauroh: حياته ﷺ قبل البعثة
🎙 Pemateri: د. عبد اللطيف الشاماني
✍🏻 Disusun Oleh: فرحان فضيلة شاه

Berisi rangkuman kehidupan Rasulullah ﷺ sebelum beliau diutus menjadi seorang Rasul.

Pembahasan:
Keutamaan Mempelajari Sirah Nabawiyyah
Keadaan Manusia Hari Ini Terhadap Sirah Nabawiyyah
Kehidupan Rasulullah Sebelum Diutus
Kelahiran Rasulullah ﷺ
Peristiwa Pembelahan Dada ﷺ


Semoga Bermanfaat!
___
t.me/fadilatsyah
#ebook #faidah #siroh

Farhan Fadilat Syah

17 Oct, 05:44


Pentingnya Menjaga Diri dari Dosa Seperti Menjaga Kesehatan

Sebagaimana kita berusaha menghindari makanan yang tidak sehat demi menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit, demikian pula seharusnya kita menjaga diri dari dosa dan maksiat yang dapat menyebabkan kita terjerumus ke dalam api neraka.

Dosa memiliki akibat yang lebih berbahaya daripada sekadar penyakit fisik, karena dosa mempengaruhi dampak pada kehidupan di akhirat kita kelak.

Ada sebuah nasihat indah dari Hammad bin Zaid:

وَقَالَ حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ: عَجِبْتُ عَمَّنْ يَحْتَمِي مِنَ الأَطْعِمَةِ لِمَضَرَّاتِهَا، كَيْفَ لَا يَحْتَمِي مِنَ الذُّنُوبِ لِمَعَرَّاتِهَا.

Aku heran dengan orang yang menghindari makanan karena bahayanya, tetapi bagaimana mungkin dia tidak menghindari dosa-dosa karena akibat buruknya?

Nasihat beliau ini mengingatkan kita bahwa sebagaimana kita memperhatikan “kesehatan fisik”, kita juga harus lebih memperhatikan “kesehatan agama” kita, karena efek dosa itu jauh lebih besar dalam kehidupan jangka panjang.


— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 10 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

16 Oct, 07:00


Kisah: Tawaran Tak Terduga dan Kebaikan Orang Madinah

Hari ini ada kejadian yang cukup unik dan tak terduga. Setelah selesai mata kuliah "Adyan", ana memutuskan pergi ke restoran dekat kampus, Mazaq ‘Ashil, untuk mencari sarapan.

Sayangnya, nasi yang ana cari belum tersedia—hanya ada roti-rotian saat itu. Jadi, ana batal membeli dan hendak pulang.

Ketika keluar dan hendak pulang menuju kampus, tiba-tiba ana bertemu dengan seseorang yang mengendarai mobil putih bersama anaknya.

Namanya “Salman”, beliau dari kabilah “Al-Harbi”, dan beliau bekerja sebagai pengajar.

Percakapan awal kami cukup ringan. Beliau berbasa-basi menanyakan tentang scooter yang ana gunakan—berapa harganya, berapa lama pengisian baterainya, hal-hal biasa.

Tapi, tiba-tiba obrolannya menjadi sedikit lebih personal setelah beliau tahu ana adalah mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Universitas Islam Madinah.

"Apakah kamu sudah menikah?", tanya beliau.

Ana menjawab dengan singkat, "Belum."

Beliau melanjutkan dengan penasaran, "Kapan rencana menikah?"

Ana menjawab sambil tersenyum, "Secepatnya kalau ada yang cocok."

"Sudah ada calon?" lanjut beliau,
Ana menjawab lagi, "Belum, sampai saat ini."

Dan di sinilah semuanya mulai terasa agak aneh. Tanpa diduga, beliau menawarkan ana untuk mampir ke rumahnya.

"Ada kamar kosong di rumahku, lengkap dengan kamar mandi dan dapur," katanya dengan ramah.

Ana hanya bisa tersenyum mendengar tawarannya. Sampai sekarang, ana masih belum paham apakah itu hanya basa-basi atau “ada maksud lain”.

Tak berhenti di situ, beliau kemudian memberikan nomor WhatsApp pribadinya dan juga nomor anak laki-lakinya.

Sebelum berpisah, beliau membelikan ana sarapan berupa roti dan minuman Syai Adni, bahkan memberikan uang sebesar 10 SAR sebagai tanda kebaikan.

Momen singkat ini membuat ana tersenyum, mengingat keramahan dan kedermawanan orang-orang Madinah yang selalu menyambut dengan tangan terbuka.

Pertemuan ana itu diakhiri dengan doa khas orang Arab dan salam sebelum ana melanjutkan perjalanan pulang.


Madinah, 16 Oktober 2024/13 Rabiul Akhir 1446 H
Farhan Fadilat Syah

__
t.me/fadilatsyah
#kisah #madinah

Farhan Fadilat Syah

06 Oct, 05:01


Pentingnya Menjaga Batasan Interaksi Lawan Jenis!

Interaksi antara laki-laki dan perempuan harus benar-benar dijaga dengan ketat.

Hubungan keduanya bagaikan kutub magnet yang berlawanan; semakin didekatkan, semakin kuat daya tarik yang menempelkan mereka.

Tak peduli seberapa tebal benteng keimanan seseorang, magnet ini bekerja pada siapa saja—tua maupun muda, alim ataupun awam, kaya atau miskin. Godaan ini tidak memandang status, rupa dan usia.

Jika celah kecil ini dibiarkan terbuka, setan akan terus mencari jalan untuk memperlebarnya hingga seseorang tergelincir dalam dosa yang diharamkan.


— Nasihat emas dari ibu tentang pentingnya menjaga batasan dalam interaksi lawan jenis


___
t.me/fadilatsyah
#nasihat

Farhan Fadilat Syah

05 Oct, 06:53


Bagaimana Mengetahui Apakah Ilmu yang Kita Pelajari Bermanfaat?

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang menjadikan kita lebih giat dan terdorong untuk:
1. Semakin bersemangat dalam mengerjakan amal saleh.
2. Berbicara dengan hal-hal yang bermanfaat dan mendatangkan pahala.
3. Menjadi lebih khusyuk dalam beribadah.
4. Membuat kita lebih tawaduk (rendah hati).
5. Meningkatkan adab dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

Jika ilmu yang kita pelajari membawa kita pada perubahan-perubahan baik ini, maka itulah yang disebut ilmu nafi'—ilmu yang benar-benar bermanfaat.

— Faedah dari Syekh Dr. Ghalib bin Ghazi Ash-Sha'idi (Dosen Mata Kuliah "Adyan", Universitas Islam Madinah)
___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

05 Oct, 06:33


Majelis Ilmu: Kunci Bertambahnya Keimanan dan Ketakwaan

Salah satu sebab bertambahnya keimanan kita adalah semangat untuk menghadiri majelis ilmu. Majelis ilmu akan menambah keimanan, karena di dalamnya kita mendapatkan pengetahuan yang mendekatkan kita kepada Allah.

Inilah doa yang Allah ajarkan kepada Rasul-Nya:
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
"Dan katakanlah: 'Ya Rabbku, tambahkanlah ilmu kepadaku.'" (QS. Taha: 114)

Ketahuilah, semakin bertambah ilmu kita, semakin bertambah pula keimanan kita. Dan ketika keimanan kita bertambah, rasa takut kita kepada Allah juga akan semakin besar. Semakin besar rasa takut kita kepada Allah, semakin bertambah pula ketakwaan kita kepada-Nya.

Sehingga menghadiri majelis ilmu adalah sumber untuk menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.

— Faedah dari Syekh Dr. Ghalib bin Ghazi Ash-Sha'idi (Dosen Mata Kuliah "Adyan", Universitas Islam Madinah)
___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

03 Oct, 22:06


Harta sebagai Amanah untuk Mendekatkan Diri kepada Allah

Memiliki banyak harta di dunia bukanlah bukti bahwa Allah mencintai kita.

Namun, ini juga bukan alasan untuk tidak berusaha dengan sungguh-sungguh.

Kita bisa saja memiliki kekayaan melimpah, tetapi tetap menjaga sifat zuhud. Artinya, dunia hanya ada di tangan kita, bukan di hati.

Harta kita manfaatkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri dan taat kepada Allah, bukan untuk kebanggaan atau tujuan akhir kehidupan.


___
t.me/fadilatsyah
#refleksi

Farhan Fadilat Syah

02 Oct, 05:01


Larangan Berprasangka Buruk (Suuzon) terhadap Sesama Muslim

Jika kita melihat realitas hari ini, banyak permusuhan dan kebencian yang muncul berasal dari suuzon (berprasangka buruk) terhadap sesama muslim. Buruk sangka ini berarti kita menilai seseorang tanpa bukti yang jelas, hanya berdasarkan dugaan semata.

Prasangka buruk tidak hanya menghancurkan hubungan, tetapi juga melahirkan sifat tajassus (mencari-cari kesalahan orang lain). Ketika seseorang terus mencari kesalahan orang lain, hal ini akan membawanya kepada dosa besar, yaitu gibah (menggunjing).

Karena itu, Rasulullah ﷺ dengan tegas melarang kita berprasangka buruk. Rasulullah ﷺ bersabda:

إيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الحَدِيثِ، وَلَا تَحَسَّسُوا، وَلَا تَجَسَّسُوا، وَلَا تَحَاسَدُوا، وَلَا تَبَاغَضُوا، وَلَا تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

“Jauhilah prasangka, karena prasangka adalah seburuk-buruk perkataan. Jangan mencari-cari kesalahan orang lain, jangan saling memata-matai, jangan saling iri, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim)

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 09 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

01 Oct, 07:29


Bahaya Syubhat yang Menyambar Hati dengan Cepat

Syubhat masuk ke dalam hati seseorang dengan sangat cepat dan mudah, seperti peluru yang ditembakkan dari jarak dekat. Peluru itu bisa menembus dada dengan tepat dan langsung menghujam ke dalam hati. Begitu cepat dan terasa langsung efeknya, sehingga sulit untuk dihindari.

Dan untuk mengeluarkan "peluru" tersebut, kita perlu dibawa ke "rumah sakit", bertemu dengan "dokter ahli" yang dapat mengeluarkannya. Proses ini tidak mudah, memerlukan pembedahan yang cermat, waktu pemulihan yang lama, dan kesabaran yang tinggi.

Begitu pula dengan syubhat. Ia jauh lebih berbahaya dan lebih cepat masuk ke dalam hati daripada peluru. Sekali syubhat menembus hati, untuk menghilangkannya tidaklah mudah. Diperlukan ilmu, bimbingan ulama, dan waktu untuk membersihkannya dari hati kita.

Seperti yang dikatakan para salaf:
القلب ضعيف، والشبهات خطافة
"Hati itu lemah, dan syubhat itu cepat menyambar."

Maka jangan pernah mendekatkan diri kita kepada sumber-sumber syubhat, hati kita itu lemah. Dan selalu minta perlindungan dari Allah agar kita diberikan keistikamahan di jalan yang benar ini.

— Faedah dari Syekh Dr. Ghalib bin Ghazi As-Sha'idi (Dosen mata kuliah Adyan, Universitas Islam Madinah)
___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

30 Sep, 05:00


Sebab-Sebab Hati Kita Menjadi Lapang dan Tenang

1. Bertauhid kepada Allah dan Ikhlas dalam Ibadah
Dengan memurnikan tauhid dan mengikhlaskan seluruh ibadah hanya kepada Allah, kita akan merasakan ketenangan hati yang sejati.

2. Mempelajari Ilmu yang Bermanfaat (Ilmu Nafi’)
Ilmu syar’i adalah kunci kebahagiaan dan kelapangan hati kita. Ilmu syar’i adalah ilmu yang bersandarkan kepada Al-Quran dan Sunnah. Semakin banyak kita pelajari, akan semakin tenang hati kita.

3. Bertobat dan Memperbanyak Ibadah
Tobat nasuha serta memperbanyak ibadah dan kebaikan akan menenangkan hati. Setiap ibadah dan ketaatan kepada Allah pasti akan membuahkan ketenteraman batin.

4. Memperbanyak Zikir kepada Allah
Dengan berdzikir kepada Allah, hati kita menjadi tenang dan jiwa kita menjadi tenteram. Zikir adalah obat dari segala kegelisahan dan kesedihan.

5. Berbuat Baik kepada Sesama
Membantu sesama, baik dengan harta maupun nasihat, akan melapangkan hati kita. Kebaikan yang kita berikan kepada orang lain bisa menjadi sumber ketenangan jiwa.

6. Menjauhi Segala Penyebab yang Menimbukan Penyakit Hati
Seperti halnya fisik yang bisa sakit, hati juga bisa mengalami penyakit, seperti hasad dan iri. Jauhi segala hal yang dapat merusak kebersihan hati.

7. Meninggalkan Hal-Hal yang Tidak Bermanfaat
- Menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia.
- Menjaga telinga dari mendengar hal-hal yang tidak berfaedah.
- Menjaga mata dari pandangan yang tidak penting.

8. Mengikuti Sunnah Nabi ﷺ
Semakin kita mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ dan berusaha konsisten dengan tuntunannya, maka akan semakin lapang dan tenang hati kita.

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 09 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

29 Sep, 05:02


Doa-Doa Sahih Seputar Memohon Hidayah dan Keteguhan Hati dari Rasulullah ﷺ

1. Doa Memohon Ketakwaan dan Kesucian Jiwa

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا

"Ya Allah, berikanlah ketakwaan pada jiwaku dan sucikanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik yang menyucikan."

2. Doa Memohon Perlindungan dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari hati yang tidak khusyuk."

3. Doa Memohon Keteguhan Hati dalam Agama

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

4. Doa Memohon Cahaya dalam Hati

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا

"Ya Allah, jadikanlah dalam hatiku cahaya."

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 08 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #doa

Farhan Fadilat Syah

28 Sep, 05:01


Keutamaan Hati yang Bersih dalam Kesempurnaan Iman

Memiliki hati yang bersih adalah salah satu tanda paling jelas dan bukti nyata dari kesempurnaan iman. Para salafus shalih rahimahumullah menganggap bahwa orang yang paling utama di antara mereka adalah yang hatinya bersih dan lapang.

قَالَ إِيَاسُ بْنُ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ: كان أَفْضَلُهُمْ عِنْدَهُمْ – أَيْ السَّلَفَ – أَسْلَمُهُمْ صُدُورًا وَأَقَلُّهُمْ غِيبَةً.

Iyas bin Mu'awiyah berkata: "Yang paling utama di antara mereka (yaitu para salaf) adalah yang paling bersih hatinya dan paling sedikit ghibahnya."

وَقَالَ سُفْيَانُ بْنُ دِينَارٍ: قُلْتُ لِأَبِي بَشْرٍ: أَخْبِرْنِي عَنْ أَعْمَالِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا، قَالَ: كَانُوا يَعْمَلُونَ يَسِيرًا وَيُؤْجَرُونَ كَثِيرًا، قُلْتُ: وَمَا ذَاكَ؟ قَالَ: لِسَلَامَةِ صُدُورِهِمْ.

Sufyan bin Dinar berkata: "Aku bertanya kepada Abu Bisyr, 'Kabarkan kepadaku tentang amalan orang-orang sebelum kita.'

Ia menjawab, 'Mereka beramal sedikit, namun mendapatkan pahala yang banyak.' Aku bertanya, 'Apa sebabnya?' Ia menjawab, 'Karena hati mereka yang bersih.'"

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 08 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

27 Sep, 09:53


Khutbah Jumat: Berbuat Baik dan Berakhlak Mulia kepada Wanita

Hari ini, Khatib Jumat di Masjid Jami’ al-Wazir, Makkah, menyampaikan khutbah yang sangat indah. Beliau membahas tentang konsep penting dalam Islam, yaitu berbuat baik, bersikap lembut, dan memiliki akhlak yang mulia terhadap wanita.

Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya." (HR. At-Tirmidzi)

Rasulullah ﷺ juga menjelaskan dalam hadis lainnya bahwa yang terbaik di antara kita adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Beliau bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku." (HR. At-Tirmidzi)

Beliau juga bersabda:

اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا

"Berwasiatlah untuk berbuat baik kepada para wanita." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Para suami diajarkan untuk membimbing istrinya menuju kebaikan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Mereka hendaknya memperhatikan ibadah istrinya, memantau salatnya, dan berkolaborasi dalam kebaikan.

Syekh juga menyampaikan bahwa wanita memiliki kedudukan yang tinggi. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa seorang wanita bisa masuk surga melalui pintu mana saja yang dia kehendaki jika ia taat kepada suaminya, menjaga salatnya, berpuasa, dan menjaga kehormatannya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

"Apabila seorang wanita menjaga salat lima waktunya, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya: 'Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau kehendaki.'" (HR. Ahmad)

Melalui khutbah ini, kita diingatkan untuk selalu berakhlak baik dan menghormati wanita sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ.

___
t.me/fadilatsyah
#nasihat #faidah

Farhan Fadilat Syah

27 Sep, 05:01


Kekuatan Memaafkan: Kisah Seorang yang Terzalimi dan Nasehat Syekh Abdurrazzaq


Suatu hari, ada sesorang yang bertemu dengan Syekh Abdurrazzaq di Masjid Nabawi. Ia mengalami gangguan besar terkait hartanya, yang dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri. Orang yang menzaliminya adalah salah satu keluarga terdekatnya, meskipun ia telah berbuat baik kepada mereka. Dengan penuh kesedihan, ia menceritakan semua rincian masalah tersebut kepada Syekh.

Setelah selesai menceritakan kisahnya, ia berkata, “Aku sudah meng-hajr (memutus hubungan) dengannya.” Mendengar hal ini, Syekh menanggapi dengan sebuah pertanyaan:

"Jika seandainya gangguan tadi bukan mengenai hartamu, tetapi tentang kehormatan dirimu, mana yang menurutmu lebih berat?"

Orang itu menjawab, "Tentu aku akan mengorbankan seluruh hartaku untuk menjaga kehormatan diriku. Kehormatan diriku jauh lebih penting. Kehormatan diri tidak bisa dibandingkan dengan harta!"

Syekh kemudian membacakan firman Allah dalam surat An-Nur ayat 22:

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Tidakkah kamu ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nur: 22)

Syekh kemudian menjelaskan:

"Ini adalah bentuk maaf yang diberikan atas gangguan terhadap kehormatan diri, padahal gangguan seperti itu adalah salah satu yang paling menyakitkan dan berat."

Syekh lalu mengisahkan peristiwa Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, yang memaafkan orang yang telah menzalimi putrinya, Aisyah radhiyallahu ‘anha, meskipun itu adalah ujian yang sangat berat.

Sebelumnya, saat orang itu bercerita, jelas terlihat dari raut wajahnya bahwa ia merasakan sakit yang mendalam. Namun, setelah mendengar nasihat Syekh dan ayat yang dibacakan, ia menggenggam tangan Syekh dan berkata, "Permasalahan ini sudah selesai dengan sempurna. Aku telah memaafkan dia sepenuhnya."

Syekh kemudian menjelaskan bahwa sejatinya, ayat-ayat Al-Qur'an mampu menyembuhkan hati yang terluka, bagi siapa saja yang merenungi dan menghayati makna-maknanya. Ayat-ayat Al-Qur'an dapat memadamkan kemarahan yang membara di dalam hati.

— Kisah ini disampaikan langsung oleh Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr pada Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 08 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat #kisah

Farhan Fadilat Syah

26 Sep, 10:01


Kisah: Kelembutan Rasulullah ﷺ dalam Menghadapi Perlakuan Kasar Arab Badui

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku berjalan bersama Rasulullah ﷺ. Beliau mengenakan selendang dari Najran yang tebal pinggirannya.

Kemudian seorang Arab Badui mendatangi beliau, dan ia menarik selendang Rasulullah ﷺ dengan kuat hingga aku melihat bekas tarikan itu pada leher Rasulullah ﷺ karena kerasnya tarikan tersebut.

Kemudian ia berkata: ‘Wahai Muhammad, berikan kepadaku sebagian dari harta yang Allah berikan kepadamu.’ Maka Rasulullah ﷺ tersenyum dan memerintahkan agar ia diberikan sesuatu (harta).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pelajaran Penting dari Kisah:

1. Kelembutan Akhlak Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ tidak marah atau tersinggung ketika diperlakukan kasar oleh Arab Badui tersebut, bahkan beliau tersenyum sebagai tanda kelembutan dan kesabaran beliau.

2. Kesabaran dan Jiwa Besar dalam Menghadapi Perlakuan Kasar
Rasulullah ﷺ mencontohkan sikap sabar dan berjiwa besar ketika menghadapi orang yang tidak beradab, tanpa menunjukkan kemarahan atau kebencian.

3. Kedermawanan Rasulullah ﷺ:
Meskipun diperlakukan tidak sopan, Rasulullah ﷺ tetap memberi dan tidak membalas dengan kekerasan, menunjukkan kedermawanannya yang luar biasa.

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 08 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

26 Sep, 02:00


🎓7 Tips Sukses Tembus Kuliah di Arab Saudi!
Spesial Kolaborasi @fadilatsyah x @piatengaran

Simak reels terbaru tentang tips lengkapnya pada link di bawah ini:

https://www.instagram.com/reel/DAW5Tx_BHCu/?igsh=Z2Q0MmRoN2tuamE3

1. Memperbanyak doa, terutama di waktu-waktu mustajab
Perbanyak doa di waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, serta saat sujud dalam shalat.

2. Memaksimalkan nilai rata-rata ijasah
Nilai akademis yang baik menjadi salah satu syarat penting untuk melanjutkan studi di Arab Saudi. Pastikan kita belajar dengan sungguh-sungguh dan berusaha meraih nilai terbaik di setiap ujian

3. Memperbanyak hafalan Al-Qur’an
Memiliki hafalan Al-Qur’an akan memberikan kita nilai tambah. Banyak universitas di Arab Saudi, terutama Universitas Islam Madinah, sangat menghargai calon mahasiswa yang memiliki hafalan Al-Qur’an.

4. Maksimalkan belajar bahasa Arab
Pelajari dasar-dasar bahasa Arab, mulai dari nahwu, shorof hingga percakapan sehari-hari.

5. Lengkapi berkas sebelum pendaftaran
Persiapkan segala dokumen yang dibutuhkan untuk pendaftaran, seperti ijazah, transkrip nilai, surat rekomendasi, dan dokumen lain yang dipersyaratkan. Pastikan semuanya lengkap dan tidak ada yang terlewat sebelum mengirim berkas.

6. Selalu update informasi terkait pendaftaran
Pastikan selalu update info terbaru dari sumber resmi, seperti Instagram @ppmimadinah atau @ppmisaudi

7. Networking dengan mahasiswa yang sudah berkuliah di Arab Saudi
Mereka bisa memberikan insight tentang proses pendaftaran, kehidupan di sana, serta tips dan trik lainnya.

Jangan lupa disimpan dan dibagikan kepada orang-orang terdekat ya, semoga bermanfaat! Kalau ada wali santri, boleh komen juga di video itu ya! Baarakallahu fiikum!

___
t.me/fadilatsyah
#tips #madinah #timurtengah

Farhan Fadilat Syah

25 Sep, 05:51


📸 Wallpaper Masjid Nabawi
Selasa, 24 September 2024

__
t.me/fadilatsyah
#wallpaper #Madinah

Farhan Fadilat Syah

25 Sep, 05:01


Lima Hadis Utama yang Menjadi Dasar Fikih

Imam Abu Daud As-Sijistani (Wafat 275 H) berkata:
“Fikih itu berputar pada lima hadis:

1. Halal dan Haram Itu Jelas

Hadis:
الحَلَالُ بَيِّنٌ وَالحَرَامُ بَيِّنٌ
"Yang halal itu jelas, dan yang haram itu jelas." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Tidak Boleh Membahayakan Diri dan Orang Lain

Hadis:
لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ
"Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah)

3. Amal Tergantung pada Niatnya

Hadis:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

4. Agama adalah Nasihat

Hadis:
الدِّينُ النَّصِيحَةُ
"Agama adalah nasihat." (HR. Muslim)

5. Menaati Perintah dan Menjauhi Larangan

Hadis:
مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
"Apa yang aku larang untuk kalian, maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan, maka lakukanlah semampu kalian."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 03 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #fikih