Farhan Fadilat Syah @fadilatsyah Channel on Telegram

Farhan Fadilat Syah

@fadilatsyah


Channel @fadilatsyah ini dibuat bertujuan untuk belajar, membagikan ilmu, sharing faidah dalam bentuk tulisan, audio-visual atau pun media lainnya yang bermanfaat.

Dikelola langsung oleh Farhan Fadilat Syah. Selamat belajar! Baarakallahu Fiikum.

Farhan Fadilat Syah (Indonesian)

Channel @fadilatsyah ini dibuat bertujuan untuk belajar, membagikan ilmu, sharing faidah dalam bentuk tulisan, audio-visual atau pun media lainnya yang bermanfaat. Dikelola langsung oleh Farhan Fadilat Syah. Selamat belajar! Baarakallahu Fiikum.

Farhan Fadilat Syah adalah seorang penulis dan pembicara yang aktif dalam menyebarkan ilmu dan memotivasi orang-orang untuk belajar. Melalui channel Telegram ini, Farhan membagikan berbagai ilmu dan faidah baik dalam bentuk tulisan, audio-visual, maupun media lainnya. Channel ini dapat menjadi sumber inspirasi dan wawasan bagi Anda yang ingin terus belajar dan meningkatkan pengetahuan. Jadi, jangan ragu untuk bergabung dengan channel @fadilatsyah dan mulailah perjalanan belajar Anda bersama Farhan Fadilat Syah. Selamat belajar!

Farhan Fadilat Syah

08 Jan, 21:57


Menyikapi Pelaku Dosa

Ketika kita melihat seseorang terjatuh ke dalam dosa dan maksiat, mari kita memandang mereka sebagaimana seorang dokter memandang pasien yang sedang sakit. Seorang dokter memperlakukan pasiennya dengan rahmat dan kasih sayang, berusaha sekuat tenaga untuk membantu kesembuhannya. Ia menasihati dengan lembut, memberikan obat dengan tulus, dan berharap pasien tersebut sembuh total.

Rasulullah ﷺ telah mengajarkan kita kelemahlembutan dalam menasihati, terutama kepada mereka yang sedang terjerumus dalam dosa syahwat. Karena dengan kasih sayang, nasihat lebih mudah diterima, dan hati yang sedang luka punya kesempatan untuk pulih.

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. 'Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Abbad Al-Badr
___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

06 Jan, 04:17


📕 Kitab (Bahasa Indonesia):
“Sepuluh Pilar dalam Mendidik Anak”

✍🏻 Oleh: Syekh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Abbad Al-Badr

Semoga Bermanfaat!
___
t.me/fadilatsyah
#ebook #faidah

Farhan Fadilat Syah

05 Jan, 09:14


📕 Kitab (Bahasa Arab):
عشر ركائز في تربية الأبناء
“Sepuluh Pilar dalam Mendidik Anak”

✍🏻 Oleh: Syekh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Abbad Al-Badr

Di dalam buku ini disebutkan sepuluh fondasi dalam mendidik anak:

Pilar Pertama: Memilih Istri yang Salehah
Pilar Kedua: Menanamkan Akidah dan Keimanan
Pilar Ketiga: Memperbanyak Doa
Pilar Keempat: Melindungi dengan Zikir
Pilar Kelima: Memilih Nama yang Baik
Pilar Keenam: Berlaku Adil kepada Anak-Anak
Pilar Ketujuh: Kasih Sayang dan Kelembutan
Pilar Kedelapan: Memberikan Nasihat dan Arahan
Pilar Kesembilan: Teman yang Saleh
Pilar Kesepuluh: Teladan yang Baik

Semoga Bermanfaat!
___
t.me/fadilatsyah
#ebook #faidah

Farhan Fadilat Syah

03 Jan, 08:22


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Insyaallah, mulai tahun ini ana akan rutin membagikan faedah via Channel WhatsApp.

Poin Pembahasan Channel:
Fawāid Kitab dan Kajian
Faedah dari Majelis/Dauroh
Rangkuman materi dari Universitas Islam Madianh


Silakan bergabung melalui tautan di bawah ini, semoga bermanfaat!

https://s.id/fadilat

Farhan Fadilat Syah

30 Dec, 05:20


Pentingnya Menjaga Mental Health Bagi Para Penuntut Ilmu


Mental health adalah isu penting yang tidak bisa diabaikan. Sebagaimana kesehatan fisik harus kita jaga, begitu pula kesehatan mental. Keduanya saling melengkapi, dan tanpa keduanya, kita sulit menjalani kehidupan dengan baik.

Selama di Madinah, ana sering berinteraksi dengan banyak teman, asatizah, dan mahasiswa lainnya. Fakta yang ana temukan adalah bahwa problematika mental health di kalangan penuntut ilmu itu nyata adanya. Tekanan hidup yang datang dari berbagai arah sering kali mencederai kesehatan mental mereka.

Mulai dari masalah keluarga, tekanan akademik, ekspektasi dari lingkungan, hingga kesulitan ekonomi. Semua ini, jika dibiarkan tanpa solusi, akan menumpuk menjadi beban yang berat.

Mental Health Bukan Bahan Candaan

Melalui tulisan ini, ana ingin mengajak teman-teman untuk lebih aware terhadap isu kesehatan mental, baik diri sendiri maupun orang di sekitar kita. Mental health issue bukan bahan candaan. Para penyintas itu seperti orang sakit yang butuh ditolong, bukan dicela atau dihakimi.

Ada anggapan yang sering kita dengar: “Pria tidak bercerita.” Ini bukan sesuatu yang perlu dinormalisasi. Setiap manusia, termasuk pria, perlu tempat untuk berbicara, mengeluarkan isi hati, dan mendiskusikan pikiran mereka.

Pentingnya Teman Diskusi

Terkadang, sekadar bercerita sudah cukup untuk meringankan beban pikiran. Hakikat manusia adalah senang didengarkan dan dimengerti. Namun, pastikan kita bercerita kepada orang yang tepat—yang amanah dan bisa memahami keadaan kita.

Ana sendiri sering berbagi cerita kepada ibu. Beliau adalah pendengar yang luar biasa. Ketika ana menceritakan apa yang ana rasakan, beban pikiran terasa lebih ringan dan plong, apa pun konteks pembahasannya.

Kadang, ana juga berbagi kepada sahabat-sahabat terdekat yang ana percaya, atau diskusi dengan asatizah yang ana kenal cukup baik. Semua ini membuat ana merasa lebih lega. Hal sederhana seperti berbicara kepada orang yang tepat ternyata bisa memberikan dampak besar.

Jika ada teman yang sedang menghadapi kesulitan mental, jadilah pendengar yang baik. Karena terkadang, mendengarkan saja sudah cukup untuk menolong mereka.

Jangan Ragu Meminta Bantuan Profesional

Jika beban terasa begitu berat hingga mengganggu aktivitas atau bahkan memunculkan dorongan untuk melakukan tindakan di luar batas, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional. Psikolog atau konselor adalah ahli yang bisa membantu kita memahami masalah dan mencari solusi terbaik.

Dekatkan Diri kepada Allah

Selain itu, perbaiki dan dekatkan hubungan kita dengan Allah. Perbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, dan meminta kepada-Nya untuk menjaga hati kita tetap tenang.

Berdoalah agar Allah memudahkan setiap langkah hidup kita, menjaga kesehatan fisik dan mental kita, serta membimbing kita di atas kebaikan. Karena pada akhirnya, Allah-lah sumber segala ketenangan dan kebahagiaan.

Semoga Bermanfaat, Baarakallahu Fiikum!

Madinah, 30 Desember 2024/29 Jumadil Akhir 1446 H

__
t.me/fadilatsyah
#faidah

Farhan Fadilat Syah

26 Dec, 10:39


Nasihat singkat dari Ustaz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. terkait “Perayaan Natal dan Tahun Baru”.

🎥 Madinah, 26 Desember 2024/25 Jumadil Akhir 1446 H

___
t.me/fadilatsyah
#akidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

20 Dec, 10:49


Wanita yang konsisten bangun di sepertiga malam terakhir untuk bermunajat kepada Allah, lalu tetap terjaga setelah Subuh, adalah sosok yang mencerminkan kedisiplinan dan memiliki tujuan hidup yang jelas.

Kedua kebiasaan baik ini menjadi tanda mereka adalah pribadi dengan semangat tinggi, tekad kuat, dan komitmen untuk menjaga kualitas hidupnya melalui kedekatan dengan Allah.

— Nasihat ibu ketika menjelaskan kebiasaan baik yang harus dimiliki oleh wanita dan kriteria dalam memilih pasangan.


___
t.me/fadilatsyah
#nasihat

Farhan Fadilat Syah

08 Dec, 07:50


Sebab-Sebab yang Membantu Kita Menunaikan Salat Malam

1. Menjauhkan diri dari maksiat dan dosa
Dosa dan maksiat ibarat rantai yang membelenggu hati, sehingga menjauhkan kita dari kemudahan dalam beribadah, termasuk salat malam. Perbanyak tobat dan istighfar.

2. Merenungi keutamaan salat malam
Pahami betul betapa luar biasa keutamaan salat malam. Ibadah ini merupakan kebiasaan yang senantiasa dijaga oleh Nabi Muhammad ﷺ dan para salafus saleh. Dengan mengetahui keutamaannya, hati kita akan termotivasi untuk merutinkannya.

3. Tidur di awal waktu
Jangan biasakan begadang tanpa keperluan, karena tidur terlalu larut akan menyulitkan kita untuk bangun salat malam. Tidur lebih awal memudahkan tubuh beristirahat dengan optimal.

4. Tidur dalam keadaan suci dan berwudu
Kondisi tubuh yang suci akan berpengaruh pada kebersihan jiwa. Dengan tidur dalam keadaan berwudu, insya Allah kita lebih mudah bangun dan merasa ringan untuk segera mendirikan salat malam.

5. Memilih pasangan yang saleh/salehah
Memiliki istri yang salehah akan menjadi dorongan besar dalam menjaga kebiasaan salat malam. Ia akan memotivasi, bahkan membangunkan suaminya ketika waktunya tiba, sehingga keduanya dapat bersama-sama meraih keutamaan ini.

6. Bertahap dan berproses
Mulailah sedikit demi sedikit. Jangan memaksa diri untuk langsung banyak. Jika kita konsisten dan sabar, lama-kelamaan akan merasakan nikmat yang luar biasa dari ibadah ini.

7. Jujur dalam niat
Yang paling penting adalah keikhlasan dan kejujuran niat di hadapan Allah.

Jika niat kita benar dan tulus semata-mata karena Allah, niscaya Allah akan memudahkan dan menolong kita untuk bangun dan melaksanakan salat malam tersebut.

— Faedah berharga dari Syekh Prof. Dr. Sulaiman Ar-Ruhaili

Madinah, 08 Desember 2024/07 Jumadilakhir 1446 H

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #ibadah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

07 Dec, 07:18


Prinsip-Prinsip Dasar Akidah Ahlussunnah!

1. Sumber utama akidah Ahlussunnah adalah Al-Qur'an, Hadis Rasulullah ﷺ yang sahih, dan Ijma' para salafus saleh.

Semua pembahasan dalam akidah harus kembali kepada tiga rujukan ini.

Allah ﷻ berfirman,

‎فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

“Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa: 59)

Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Si’di menjelaskan ayat di atas di dalam tafsirnya:

‎ثُمَّ أَمَرَ بِرَدِّ كُلِّ مَا تَنَازَعَ النَّاسُ فِيهِ مِنْ أُصُولِ الدِّينِ وَفُرُوعِهِ إِلَى اللَّهِ وَإِلَى الرَّسُولِ، أَي: إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَسُنَّةِ رَسُولِهِ؛ فَإِنَّ فِيهِمَا الْفَصْلَ فِي جَمِيعِ الْمَسَائِلِ الْخِلَافِيَّةِ،

“Kemudian Dia memerintahkan agar segala perselisihan yang terjadi di antara manusia, baik dalam perkara pokok agama maupun cabang-cabangnya, dikembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya, yaitu kepada Kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya.

Sebab, di dalam keduanya terdapat keputusan akhir untuk menyelesaikan semua masalah yang diperselisihkan.”


2. Segala sesuatu yang sahih dari Rasulullah ﷺ (termasuk hadis Ahad) wajib kita terima, yakini, dan amalkan.

Tidak ada alasan menolak hadis sahih, meski perawinya sedikit.

Karena semua yang datang dari Rasulullah ﷺ adalah wahyu, dan petunjuk sempurna yang wajib diyakini dan diamalkan, baik dalam akidah, ibadah, maupun muamalah.

3. Pemahaman Al-Qur'an dan As-Sunnah harus merujuk kepada pemahaman para salafus saleh.

Para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in adalah generasi terbaik yang harus kita teladani.

Imam Ahmad bin Hanbal berkata di dalam kitab Ushul as-Sunnah:

‎«‌أصُول ‌السّنة ‌عندنَا ‌التَّمَسُّك ‌بِمَا ‌كَانَ ‌عَلَيْهِ ‌أَصْحَاب ‌رَسُول ‌الله صلى الله عليه وسلم والاقتداء بهم»

"Prinsip dasar sunnah menurut kami adalah berpegang teguh pada apa yang menjadi pegangan para sahabat Rasulullah ﷺ dan meneladani mereka."

4. Ahlussunnah menerima segala sesuatu yang datang dari syariat secara penuh, baik lahir maupun batin.

Dan meyakini bahwa seluruh prinsip akidah telah dijelaskan oleh Rasulullah ﷺ dengan sempurna.

5. Al-Qur'an dan hadis sahih tidak pernah bertentangan, begitu juga akal yang sehat selalu selaras dengan dalil syar'i yang benar.


Farhan Fadilat Syah
Madinah, Universitas Islam Madinah
Sabtu, 07 Desember 2024 / 06 Jumadilakhir 1446H

___
t.me/fadilatsyah
#akidah #tauhid

Farhan Fadilat Syah

06 Dec, 04:28


Alhamdulillah, Template Notion Sudah Launching!

Bismillah,
Alhamdulillah, akhirnya template Notion yang biasa ana gunakan sekarang sudah bisa teman-teman akses di arihna.id.

Masyaallah, sejak launching sudah lebih dari 110+ orang yang download dan menggunakannya!

Kami menghadirkan 3 template yang insyaallah bermanfaat:

All-in-One Catatan Kajian
Template ini memudahkan teman-teman mencatat kajian dengan lebih teratur. Fitur-fiturnya lengkap, mulai dari membuat jadwal, mencatat faidah kajian, hingga mengarsipkan semua catatan dalam satu tempat.

Muslim Habit Tracker
Solusi sederhana untuk membentuk kebiasaan positif setiap hari. Dengan template ini, insyaallah teman-teman bisa lebih konsisten mewujudkan hidup yang lebih baik.

Muslim Journaling
Template ini membantu mendekatkan diri kita kepada Allah melalui refleksi sehari-hari.

💡 Diskon Spesial 20%
Gunakan kode FARHAN20 untuk diskon khusus di Instagram dan Telegram.

Langsung download di sini:
👉 arihna.id


Semoga bermanfaat, barakallahu fikum!

Farhan Fadilat Syah

03 Dec, 19:49


Perjalanan Orientalis yang Menemukan Islam di Universitas Islam Madinah

Senin, 02 Desember 2024
Ruang Kelas 108, Fak. Akidah & Dakwah, Universitas Islam Madinah

Pada pertemuan terakhir mata kuliah "Adyan", Syekh Dr. Ghalib Ash-Sha'idi berbagi kisah yang luar biasa. Beliau bercerita tentang seorang mahasiswa Universitas Islam Madinah yang berasal dari kalangan orientalis.

Dengan memalsukan identitasnya sebagai seorang Muslim, dia berhasil mendapatkan izin tinggal (iqomah) dan kesempatan belajar di Universitas Islam Madinah. Tujuannya bukan untuk menimba ilmu dengan tulus, melainkan untuk mendalami Islam agar dapat merusaknya dari dalam. Syekh menjelaskan bahwa taktik semacam ini sering digunakan oleh kaum orientalis.

Namun, Allah berkehendak lain. Selama proses mempelajari ajaran Islam yang benar dan murni, dia justru tersentuh oleh keindahan agama ini. Islam, yang awalnya ia dekati dengan niat buruk, perlahan membuka hatinya.

Pada saat pengambilan syahadah atau ijasah kelulusan, dia mengumumkan syahadat keIslamannya. Dia masuk Islam dengan penuh keyakinan.

Kisah ini adalah bukti nyata bagaimana hidayah Allah bisa hadir di jalan yang tak terduga. Niat awalnya untuk menghancurkan Islam, tetapi justru berujung pada pelukan erat terhadap kebenaran Islam.

Farhan Fadilat Syah

___
t.me/fadilatsyah
#kisah #madinah #akidah

Farhan Fadilat Syah

29 Nov, 07:59


Pembahasan ini sudah ana rangkum menjadi Video Reels berdurasi 90 detik.

https://www.instagram.com/reel/DC8l9OKtoFR/?igsh=Y3B1enpncHNhN3d4

Silakan disimpan dan dibagikan kepada teman-teman yang lain agar kita mengetahui sejarah awal kemunculan syirik di zaman Nabi Nuh.

Baarakallah Fiikum!

Farhan Fadilat Syah

29 Nov, 07:55


Kisah Awal Mula Syirik di Zaman Nabi Nuh

1. Masa Tauhid Sebelum Penyimpangan

Sejak zaman Nabi Adam hingga Nabi Nuh -alaihimussalam- , manusia hidup berada di atas tauhid selama sepuluh abad, manusia mengesakan Allah. Namun, setelah itu mereka mulai berselisih dan menyimpang dari ajaran tauhid.

Allah berfirman dalam Surat Yunus ayat 19:

‎ وَمَا كَانَ ٱلنَّاسُ إِلَّآ أُمَّةً وَٰحِدَةً فَٱخْتَلَفُوا۟ ۚ
“Dan manusia itu dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih.”

Imam Ibnu Katsir menjelaskan di dalam tafsirnya:

أَنَّ هَذَا الشِّرْكَ حَادِثٌ فِي النَّاسِ، كَائِنٌ بَعْدَ أَنْ لَمْ يَكُنْ، وَأَنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ كَانُوا عَلَى دِينٍ وَاحِدٍ، وَهُوَ الْإِسْلَامُ

”Syirik ini adalah perkara baru yang terjadi di tengah-tengah manusia. Syirik muncul setelah sebelumnya tidak ada. Seluruh manusia dahulu berada dalam satu agama yang sama, yaitu Islam.”

2. Awal Kemunculan Syirik
Syirik pertama kali muncul di zaman Nabi Nuh.


Patung-patung seperti:
Wadd
Suwa'
Yaghuts
Ya'uq
Nasr

Mereka adalah nama orang-orang saleh, tetapi kemudian disembah oleh kaumnya.

Allah mengabadikan kisah ini dalam Surah Nuh ayat 23:

‎وَقَالُوا۟ لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوث وَيَعُوقَ وَنَسْرًا

Dan mereka berkata, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa‘, Yagus, Ya‘uq dan Nasr.

Ibnu Abbas berkata: "Itu adalah nama-nama orang-orang saleh dari kaum Nabi Nuh.

Ketika mereka wafat, setan membisikkan kepada kaum mereka untuk mendirikan patung-patung di tempat yang biasa mereka duduki, dan menamai patung-patung itu dengan nama mereka.

Maka mereka melakukannya, tetapi patung-patung itu belum disembah. Hingga ketika generasi itu pun wafat dan ilmu mulai dilupakan, patung-patung itu akhirnya disembah." (Shahih Bukhari, Jilid 4 hal. 1873)

Inilah sejarah bagaimana syirik pertama kali muncul. Awalnya manusia berada di atas tauhid, namun penyimpangan terjadi ketika seiring waktu lenyapnya ilmu agama.

Semoga bermanfaat, Baarakallahu fiikum!

Farhan Fadilat Syah
Madinah, 29 November 2024/27 Jumadilawal 1446 H

___
t.me/fadilatsyah
#tauhid #akidah

Farhan Fadilat Syah

23 Nov, 07:30


Berbakti kepada Orang Tua Meski Mereka Berbuat Zalim

Pada mata kuliah Hadis Tahlili 2, kami membahas tema berbakti kepada orang tua bersama dosen senior, Syekh Abdul Qoyyum As-Suhaibani.

Pembahasannya didasarkan pada sabda Rasulullah ﷺ berikut ini:

رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ، قِيلَ: مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ

“Sungguh tercela dan merugi seseorang, tercela dan merugi seseorang, tercela dan merugi seseorang!” Ditanyakan, “Siapa itu, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Orang yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya di masa tua, namun tidak masuk surga (karena tidak berbakti kepada mereka).”

(HR. Muslim, no. 2551)

Ketika diskusi berlangsung, seorang teman kami dari Afrika bertanya:

“Wahai Syekh, bagaimana jika ada seorang ayah yang durhaka kepada anaknya? Terkadang sebagian orang tua tidak menunaikan kewajibannya dengan baik. Apakah kita tetap harus berbakti kepada mereka? Tentu ini sangat berat, karena dia sudah berbuat zalim kepada keluarganya.”

Syekh menjawab pertanyaan itu dengan penuh hikmah:
“Seburuk-buruknya perlakuan ayahmu kepadamu, dia tetaplah ayahmu. Dia memiliki hak untuk dihormati dan mendapatkan baktimu.

Memang berat untuk berbakti kepada orang tua yang zalim, tetapi engkau perlu melihat janji surga yang Allah tawarkan kepada anak yang berbakti. Engkau cukup melihat rida Allah saja sebagai pendorong baktimu.

Surga adalah tujuan yang layak diperjuangkan. Engkau berbakti bukan karena dunia, tetapi karena akhirat yang lebih kekal.”


Syekh melanjutkan:

“Tidak boleh kita menjadi anak yang durhaka dengan alasan orang tua lebih dahulu durhaka kepada kita. Tidak boleh kita mengabaikan hak mereka dengan argumen bahwa mereka tidak menunaikan kewajiban dengan baik.

Mereka kelak akan berdiri di hadapan Allah dan mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya. Allah Maha Adil. Keburukan yang mereka lakukan akan ada balasannya di akhirat. Dia akan Allah hisab atas perbuatannya, dan kita akan Allah hisab atas perbuatan kita.”


Jawaban Syekh memberikan faedah yang mendalam. Dalam Islam, bakti kepada orang tua bukanlah transaksi atas kebaikan mereka, tetapi bentuk ketundukan kita kepada Allah.

Bahkan jika orang tua bersikap zalim, Allah tetap memerintahkan kita untuk menghormati mereka selama tidak dalam maksiat.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk anak-anak yang senantiasa berbakti kepada kedua orang tua kita hingga akhir hayat, dan semoga bakti ini menjadi jalan kita menuju surga-Nya.

NB: Jawaban Syekh ini terdapat penyesuaian bahasa dan terjemahan dari penulis tanpa menghilangkan substansi pesan.

Farhan Fadilat Syah
Madinah, 23 November 2024/21 Jumadilawal 1446 H

___
t.me/fadilatsyah
#nasihat

Farhan Fadilat Syah

22 Nov, 12:02


Tauhid: Inti Dakwah Para Nabi dan Rasul!

1. Tauhid adalah Inti Dakwah Para Nabi

Seluruh nabi dan rasul inti dakwah mereka adalah sama, yaitu dakwah tauhid. Mereka menyeru umatnya untuk meninggalkan syirik dan menyembah Allah semata.

Allah berfirman dalam Surah An-Nahl ayat 36:

‎وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.”

2. Tauhid adalah Fondasi Utama dalam Dakwah dan Perbaikan Umat

Seorang dai harus memprioritaskan dakwah tauhid sebagai fondasi utama, inilah yang dilakukan para Nabi dan Rasul.

Rasulullah ﷺ dan para nabi memulai dakwah mereka dengan mengajak kepada ‘La ilaha illallah’, menunjukkan bahwa tauhid adalah langkah awal dalam memperbaiki umat.

Allah berfirman dalam Surah Al-Anbiya ayat 25:

‎وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِ

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.”

3. Tauhid adalah Inti dari Agama Islam

Tauhid atau pengesaan Allah, adalah inti agama Islam dan tujuan penciptaan manusia, penurunan kitab, serta pengutusan para rasul.

Tauhid membedakan antara yang beriman dan bahagia serta yang ingkar dan sengsara. Tauhid merupakan kewajiban utama dalam Islam; hanya dengan mengesakan Allah, seseorang bisa masuk surga dan terhindar dari neraka.

Tauhid adalah inti serta tujuan dakwah para nabi dan Rasul. Mereka menyeru kepada tauhid dan menjauhkan dari syirik.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hambaNya yang bertauhid dengan benar, mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan hingga akhir hayat kita.

Semoga bermanfaat, Baarakallahu fikum!

Farhan Fadilat Syah
Madinah, 22 November 2024/20 Jumadilawal 1446 H


___
t.me/fadilatsyah
#tauhid

Farhan Fadilat Syah

19 Nov, 07:11


[Tanya-Jawab] Bagaimana jika seseorang yang telah hijrah, kemudian dia jatuh lagi ke dalam kemaksiatan. Tapi dia ingin bangkit kembali. Bagaimana solusinya?


Sumber: Webinar Akidah Online: “Meningkatkan Iman di Tengah Arus Modernitas”.
___
t.me/fadilatsyah
#nasihat #faidah

Farhan Fadilat Syah

18 Nov, 04:36


Pembahasan ini sudah ana rangkum menjadi Video Reels berdurasi 90 detik.

https://www.instagram.com/reel/DCf5820NfHw/?igsh=NTRud3E0dWd1amts

Silakan disimpan dan dibagikan kepada teman-teman yang lain agar kita mengetahui perbedaan dari Syirik Besar dan Syirik Kecil.

Baarakallah Fiikum!

Farhan Fadilat Syah

17 Nov, 16:41


[Serial Tauhid] Perbedaan Syirik Besar dan Syirik Kecil!

A. Pengertian Syirik
Menyamakan makhluk dengan Allah dalam perkara-perkara yang merupakan kekhususan-Nya, baik dalam Rububiyah (ketuhanan), Uluhiyah (ibadah), atau Asma’ wa Sifat (nama-nama dan sifat-Nya).

B. Perbedaan Syirik Besar dan Syirik Kecil

1. Keluar dari Islam atau Tidak:
Syirik Besar: Mengeluarkan seseorang dari agama Islam.
Syirik Kecil: Tidak mengeluarkan seseorang dari agama, namun tetap menjadi dosa besar dan menjadi wasilah kepada syirik besar.

2. Kekekalan di Neraka:
Syirik Besar: Pelakunya kekal di neraka jika meninggal tanpa bertobat.
Syirik Kecil: Pelakunya tidak kekal di neraka jika ia memasukinya.

3. Pengaruh pada Amal:
Syirik Besar: Membatalkan seluruh amal.
Syirik Kecil: Hanya membatalkan amal yang tercampur dengan syirik kecil tersebut seperti riya’ atau ibadah yang dilakukan semata-mata demi dunia.

4. Hukum Memerangi Pelaku:
Syirik Besar: Menjadi sebab diperbolehkannya memerangi pelakunya.
Syirik Kecil: Tidak membolehkan memerangi pelakunya.

5. Cinta dan Loyalitas:
Syirik Besar: Menghalangi cinta dan loyalitas syar’i kepada pelakunya.
Syirik Kecil: Tidak sepenuhnya menghalangi cinta dan loyalitas.
Penjelasan: Pelakunya tetap dicintai sesuai kadar keimanannya, dan dimusuhi sesuai kadar maksiatnya.

Tambahan: Al-Muwaalaah
Jika seseorang mencintai pelaku syirik hanya karena urusan duniawi, tanpa mendukung keyakinan syirik mereka, maka ini termasuk dosa besar. Namun, dosa ini tidak sampai membawa kepada kekafiran.

C. Ancaman Bagi Pelaku Kesyirikan

1. Dosanya Tidak Akan Diampuni oleh Allah
Dalil: QS. An-Nisa (4): 48

“إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا”
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”

2. Allah Mengharamkan Surga bagi Pelakunya
Dalil: QS. Al-Maidah (5): 72

“إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ”
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya adalah neraka, dan tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu penolong.”

3. Terhapusnya Seluruh Amal
Dalil: QS. Al-An’am (6): 88

“وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ”
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”

Semoga Bermanfaat, Baarakallahu Fiikum!
Farhan Fadilat Syah
Madinah, 17 November 2024 / 15 Jumadilawal 1446 H

___
t.me/fadilatsyah
#faedah #tauhid #ibadah

Farhan Fadilat Syah

13 Nov, 20:10


Kesabaran Menuntut Ilmu: Pelajaran dari Seorang Bapak di Dauroh Makkah

Saat mengikuti dauroh mutun mukhtasharah di Makkah ini, ana berkenalan dengan banyak orang. Salah satunya adalah seorang bapak paruh baya dari Jakarta yang mengikuti program umroh sekaligus dauroh. Beliau tinggal di hotel yang sama dengan ana dan datang bersama teman-temannya. Beberapa kali saat coffee break, ana berkesempatan berbincang dengan beliau.

Ana bertanya, “Masya Allah, Bapak sudah bisa bahasa Arab, ya?

Karena dauroh ini disampaikan oleh para masyaikh dengan kitab yang sepenuhnya dalam bahasa Arab.

Namun, jawaban beliau membuat ana tertegun. Ternyata, beliau sama sekali tidak bisa berbahasa Arab.

Ana pun bertanya lagi, “Berarti Bapak tidak mengerti sama sekali?” Beliau menjawab, “Iya.”

Beliau menjelaskan bahwa beliau hanya berharap mendapatkan keberkahan dari majelis ilmu yang beliau datangi.

Jawaban beliau itu membuat ana kagum. Kesabaran beliau sungguh luar biasa.

Selama beberapa hari, beliau mengikuti dauroh yang berlangsung berjam-jam, dalam bahasa yang tidak ia pahami, namun tetap duduk mendengarkan dengan sabar.

Beliau juga bercerita bahwa ia berusaha menerjemahkan teks menggunakan Google Translate, tetapi ternyata tetap sulit dimengerti.

Akhirnya, beliau hanya datang, duduk, dan bersabar mendengarkan, berharap meraih keberkahan dari majelis ilmu.

Dari sosok beliau, ana belajar banyak tentang semangat menuntut ilmu dan kesabaran yang luar biasa meski tidak memahami apa yang disampaikan.

Semoga Allah menjaga beliau dan keluarganya.

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #makkah

Farhan Fadilat Syah

08 Nov, 11:35


Pembahasan ini sudah ana rangkum menjadi Video Reels berdurasi 90 detik.

https://www.instagram.com/reel/DCG7ffFtUfj/?igsh=MWlldmJ2MTRuNWRiNA==

Silakan disimak dan dibagikan kepada teman-teman yang lain agar kita mengetahui hakikat dari Ahlussunnah wal Jamaah yang benar.

Farhan Fadilat Syah

08 Nov, 11:30


Siapa itu Ahlussunnah wal Jamaah? Ini dia Jawabannya!

1. Arti Ahlussunnah wal Jamaah
Ahlussunnah wal Jamaah adalah mereka yang berpegang teguh pada ajaran Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya, menjaga kemurnian Islam sebagaimana yang diajarkan tanpa penambahan atau pengurangan.

2. Ahlussunnah wal Jamaah adalah mereka yang berpegang pada sunnah, berkumpul di atasnya, dan tidak menoleh ke ajaran lain, baik dalam perkara akidah maupun amalan.

3. Mereka disebut Ahlussunnah karena berpegang teguh pada sunnah, dan disebut Ahlul Jamaah karena bersatu di atasnya.

Abddullah bin Mas'ud -radhiyallahu anhu- berkata,

‎الجماعة ما وافق الحق وإن كنت وحدك
“Al Jama’ah adalah siapa saja yang sesuai dengan kebenaran walaupun engkau sendiri.”

4. Imam Al-Barbahari berkata:

‎اعلموا أن الإسلام هو السنة، ‌والسنة ‌هي ‌الإسلام، ولا يقوم أحدهما إلا بالآخ
“Ketahuilah bahwa Islam adalah sunnah, dan sunnah adalah Islam, tidak akan tegak salah satunya kecuali dengan yang lain.” (Syarh As-Sunnah karya Imam Al-Barbahari)

5. Imam Al-Barbahari juga berkata di kitab yang sama:

‎والأساس الذي تبنى عليه الجماعة، وهم أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ورحمهم الله أجمعين، وهم أهل السنة والجماعة، فمن لم يأخذعنهم فقد ضل وابتدع، وكل بدعة ضلالة، والضلالة وأهلها في النار
“Dasar yang menjadi fondasi bagi berdirinya jamaah adalah para sahabat Nabi Muhammad ﷺ. Semoga Allah merahmati mereka semua.

Mereka itulah Ahlussunnah wal Jamaah. Barang siapa yang tidak mengambil (ajaran) dari mereka, maka ia telah tersesat dan berbuat bid'ah.

Setiap bid'ah adalah kesesatan, dan kesesatan beserta para pelakunya (terancam) berada di neraka." (Syarh As-Sunnah karya Imam Al-Barbahari)

6. Ahlussunnah wal Jamaah adalah mereka yang setia pada ajaran Rasulullah ﷺ dan para sahabat, dikenal karena keistikamahannya dalam menjaga kemurnian Islam.

Referensi:
‎الخصائص المأثورة للطائفة المنصورة - أ.د. طارق بن سعيد القحطاني

Semoga Bermanfaat, Baarakallahu Fiikum!


Farhan Fadilat Syah
Makkah, 08 November 2024/06 Jumadil Awal 1446 H

___
t.me/fadilatsyah
#akidah #manhaj

Farhan Fadilat Syah

04 Nov, 02:06


Bakti kepada Orang Tua: Pintu Kemudahan dan Kebahagiaan

Usia orang tua kita terbatas, dan seiring berjalannya waktu, mereka kian mendekat pada titik akhir kehidupan. Hari demi hari, mereka semakin menua dan lemah. Maka, selama jantung mereka masih berdetak, maksimalkanlah bakti kita kepada mereka.

Kelak, akan ada momen yang begitu kita rindukan ketika mereka telah tiada. Jangan tunggu hingga terlambat—minta maaf, datangi, dan peluk mereka. Sebab, itu adalah hal yang sangat kita dambakan saat mereka tak lagi ada di dunia ini.

Yakinlah, akan banyak kemudahan hidup yang kita peroleh dengan berbakti kepada orang tua. Rezeki yang dilapangkan, kesehatan yang terjaga, peluang yang terbuka, serta ketenangan hati dan pikiran.

Bukankah keridaan Allah bergantung pada keridaan orang tua? Maka, rida siapa lagi yang harus kita prioritaskan di dunia ini?

Rasulullah ﷺ bersabda: “Keridaan Allah ada pada keridaan orang tua, dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi)

Orang-orang saleh dari zaman ke zaman selalu mempunyai beberapa ciri dan tanda. Salah satu ciri yang paling dominan adalah mereka senantiasa berbakti kepada kedua orang tua.

Semoga Allah senantiasa menjaga orang tua kita dan menjadikan kita anak-anak yang berbakti kepada mereka.

✍️ Farhan Fadilat Syah
03 November 2024/01 Jumadilawal 1446 H

___
t.me/fadilatsyah
#nasihat #faidah

Farhan Fadilat Syah

31 Oct, 05:01


Jangan Menghakimi Pelaku Dosa!

Sebagai manusia, kita tidak pernah tahu bagaimana akhir kehidupan seseorang.

Kita hanya melihat kemaksiatan yang tampak, tanpa mengetahui apakah ia telah bertobat dalam kesendiriannya. Ingatlah, seseorang yang bertobat seakan-akan tidak memiliki dosa lagi.

Karena itu, hendaknya kita tawaqquf (menahan diri) dalam menilai seseorang, khususnya dalam hal akhiratnya.

Kita tidak berhak memastikan seseorang masuk surga atau neraka secara personal (menyebut nama) kecuali dengan dalil yang sahih.

— Nasihat dari Syekh Prof. Dr. Shalih bin Abdul Aziz Sindy. Syarh Al-Aqiidah Ath-Thahawiyyah (Majelis ke-33)


___
t.me/fadilatsyah
#nasihat #faidah

Farhan Fadilat Syah

30 Oct, 23:47


Perkara Hati Hanya Allah yang Mengetahui!

Hanya Allah yang mampu menghisab isi hati seseorang, sedangkan kita tidak memiliki kemampuan untuk menilai hati mereka.

Maka, janganlah kita terjebak dalam menilai niat orang lain. Bertakwalah kepada Allah dan jagalah lisan, karena perkara ini sangatlah besar.

— Nasihat dari Syekh Prof. Dr. Shalih bin Abdul Aziz Sindy. Syarh Al-Aqiidah Ath-Thahawiyyah (Majelis ke-33)


___
t.me/fadilatsyah
#nasihat #faidah

Farhan Fadilat Syah

27 Oct, 11:34


Reels Terbaru!

Pembahasan ini sudah ana jadikan konten reels di Instagram, tafaddhal jika ingin dibagikan.

https://www.instagram.com/reel/DBoDXhPNkBA/?igsh=aDUzaHh3MHNlZ20=

Farhan Fadilat Syah

27 Oct, 11:32


[Kisah: Terkena Syubhat dari Pasangan]

Ada sebuah kisah yang sangat menarik dari seorang Tabi'in yang bernama Imron bin Hiththan.

Dia dikenal sebagai penyair yang fasih dan dahulunya dikenal sebagai ulama yang berakidah ahlussunnah.

Namun, kisah hidupnya berubah ketika ia memutuskan menikahi seorang wanita yang sangat cantik, meskipun wanita tersebut berideologi khawarij.

Imron, yang secara fisik tidak tampan, berharap bisa mengembalikan istrinya kepada akidah yang lurus dengan keilmuannya.

Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Imron terpengaruh dan mulai mengadopsi pemikiran khawarij, hingga ia menulis syair yang memuji Abdurrahman bin Muljam, pembunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu ‘anhu-.

Kisah ini mengajarkan kita pelajaran yang sangat penting: pasangan dan teman dekat bisa mempengaruhi akidah dan keyakinan kita.

Rasulullah ﷺ telah mengingatkan,
«‌الْمَرْءُ ‌عَلَى ‌دِينِ ‌خَلِيلِهِ، ‌فَلْيَنْظُرْ ‌أَحَدُكُمْ ‌مَنْ ‌يُخَالِلُ»

"Seseorang itu mengikuti agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan siapa yang menjadi teman dekatnya." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Maka, mari kita berhati-hati dalam memilih teman dan pasangan, karena agama kita bisa sangat dipengaruhi oleh siapa yang kita pilih untuk berada di sisi kita.

Semoga Bermanfaat, Baarakallahu fiikum.

__
t.me/fadilatsyah
#nasihat #akidah

Farhan Fadilat Syah

27 Oct, 08:33


Pentingnya Selektif dalam Memilih Pasangan

Salah satu aspek terpenting yang harus kita perhatikan dalam memilih pasangan adalah kualitas agama dan manhajnya.

Pengaruh pasangan terhadap akidah dan cara kita beragama sangatlah kuat dan signifikan.

Sejarah telah membuktikan bahwa pengaruh ini nyata. Sejak generasi tabi’in, ada ulama ahlussunnah yang terseret ke dalam pemahaman khawarij karena pernikahannya dengan seorang wanita yang berpaham khawarij.

Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh pasangan dalam membentuk cara pandang dan keyakinan kita.

Oleh karena itu, selektiflah dalam memilih. Bersabar untuk menunggu yang benar jauh lebih baik daripada tergesa-gesa dan akhirnya salah memilih.


___
t.me/fadilatsyah
#nasihat #nikah #akidah

Farhan Fadilat Syah

25 Oct, 11:16


Tafaddhal teman-teman yang mau ikut, acaranya besok Insyaallah:

https://bit.ly/webinarsaluni8

Farhan Fadilat Syah

25 Oct, 11:05


Tidak Ada Kata Terlambat dalam Menuntut Ilmu Syar’i

Salah satu nikmat terbesar dari Allah adalah bahwa menuntut ilmu syar’i tidak memiliki batasan usia.

Imam Bukhari menjelaskan bahwa banyak sahabat Nabi yang baru mulai mendalami ilmu syar’i di usia tua mereka.

Sahabat-sahabat besar seperti Abu Bakar, Umar, dan Utsman -radhiyallahu ‘anhum- adalah contoh dari nama-nama besar yang menuntut ilmu di usia tua mereka.

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih ilmu.

Selain mereka, banyak ulama besar yang memulai perjalanan ilmiah di usia lanjut, seperti:

Shalih bin Kaisan (W. 140 H): Seorang fuqaha Madinah yang ahli fikih dan hadis, beliau mulai belajar di usia tua dan mencapai derajat keilmuan yang tinggi.
Imam Al-Kisai (W. 189 H): Ahli qiraat dan pakar nahwu yang juga memulai belajar saat usianya sudah tua.
Imam Al-Qaffal Abu Bakar Al-Khurasani (W. 417 H) dan Al-‘Izz bin Abdul Salam (W. 660 H) adalah beberapa nama lain yang membuktikan bahwa menuntut ilmu tidak ada kata terlambat.

Selama kita masih diberi kehidupan, pintu untuk menuntut ilmu tetap terbuka.

Jangan pernah merasa terlambat atau tertinggal. Mulailah sekarang, karena:

“Kesempatan terbaik menanam pohon adalah beberapa tahun yang lalu; kesempatan terbaik berikutnya adalah hari ini.”

“Buah manis yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari pohon yang kita tanam bertahun-tahun lalu. Untuk menikmati buah manis di masa depan, tanamlah pohon di hari ini.”


Farhan Fadilat Syah
Madinah, 25 Oktober 2024/22 Rabiul Akhir 1446 H

___
t.me/fadilatsyah
#nasihat #faedah

Farhan Fadilat Syah

23 Oct, 12:13


Reels Terbaru: Bagaimana Cara Membangun Benteng Akidah yang Kokoh?

https://www.instagram.com/reel/DBdzQjetoZV/?igsh=aHVtbGFhZjhxN3dv

Silakan share ke teman-teman yang lain ya, semoga videonya bermanfaat, baarakallahu fiikum!

Farhan Fadilat Syah

22 Oct, 09:02


📕 Rangkuman Dauroh: حياته ﷺ قبل البعثة
🎙 Pemateri: د. عبد اللطيف الشاماني
✍🏻 Disusun Oleh: فرحان فضيلة شاه

Berisi rangkuman kehidupan Rasulullah ﷺ sebelum beliau diutus menjadi seorang Rasul.

Pembahasan:
Keutamaan Mempelajari Sirah Nabawiyyah
Keadaan Manusia Hari Ini Terhadap Sirah Nabawiyyah
Kehidupan Rasulullah Sebelum Diutus
Kelahiran Rasulullah ﷺ
Peristiwa Pembelahan Dada ﷺ


Semoga Bermanfaat!
___
t.me/fadilatsyah
#ebook #faidah #siroh

Farhan Fadilat Syah

17 Oct, 05:44


Pentingnya Menjaga Diri dari Dosa Seperti Menjaga Kesehatan

Sebagaimana kita berusaha menghindari makanan yang tidak sehat demi menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit, demikian pula seharusnya kita menjaga diri dari dosa dan maksiat yang dapat menyebabkan kita terjerumus ke dalam api neraka.

Dosa memiliki akibat yang lebih berbahaya daripada sekadar penyakit fisik, karena dosa mempengaruhi dampak pada kehidupan di akhirat kita kelak.

Ada sebuah nasihat indah dari Hammad bin Zaid:

وَقَالَ حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ: عَجِبْتُ عَمَّنْ يَحْتَمِي مِنَ الأَطْعِمَةِ لِمَضَرَّاتِهَا، كَيْفَ لَا يَحْتَمِي مِنَ الذُّنُوبِ لِمَعَرَّاتِهَا.

Aku heran dengan orang yang menghindari makanan karena bahayanya, tetapi bagaimana mungkin dia tidak menghindari dosa-dosa karena akibat buruknya?

Nasihat beliau ini mengingatkan kita bahwa sebagaimana kita memperhatikan “kesehatan fisik”, kita juga harus lebih memperhatikan “kesehatan agama” kita, karena efek dosa itu jauh lebih besar dalam kehidupan jangka panjang.


— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 10 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

16 Oct, 07:00


Kisah: Tawaran Tak Terduga dan Kebaikan Orang Madinah

Hari ini ada kejadian yang cukup unik dan tak terduga. Setelah selesai mata kuliah "Adyan", ana memutuskan pergi ke restoran dekat kampus, Mazaq ‘Ashil, untuk mencari sarapan.

Sayangnya, nasi yang ana cari belum tersedia—hanya ada roti-rotian saat itu. Jadi, ana batal membeli dan hendak pulang.

Ketika keluar dan hendak pulang menuju kampus, tiba-tiba ana bertemu dengan seseorang yang mengendarai mobil putih bersama anaknya.

Namanya “Salman”, beliau dari kabilah “Al-Harbi”, dan beliau bekerja sebagai pengajar.

Percakapan awal kami cukup ringan. Beliau berbasa-basi menanyakan tentang scooter yang ana gunakan—berapa harganya, berapa lama pengisian baterainya, hal-hal biasa.

Tapi, tiba-tiba obrolannya menjadi sedikit lebih personal setelah beliau tahu ana adalah mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Universitas Islam Madinah.

"Apakah kamu sudah menikah?", tanya beliau.

Ana menjawab dengan singkat, "Belum."

Beliau melanjutkan dengan penasaran, "Kapan rencana menikah?"

Ana menjawab sambil tersenyum, "Secepatnya kalau ada yang cocok."

"Sudah ada calon?" lanjut beliau,
Ana menjawab lagi, "Belum, sampai saat ini."

Dan di sinilah semuanya mulai terasa agak aneh. Tanpa diduga, beliau menawarkan ana untuk mampir ke rumahnya.

"Ada kamar kosong di rumahku, lengkap dengan kamar mandi dan dapur," katanya dengan ramah.

Ana hanya bisa tersenyum mendengar tawarannya. Sampai sekarang, ana masih belum paham apakah itu hanya basa-basi atau “ada maksud lain”.

Tak berhenti di situ, beliau kemudian memberikan nomor WhatsApp pribadinya dan juga nomor anak laki-lakinya.

Sebelum berpisah, beliau membelikan ana sarapan berupa roti dan minuman Syai Adni, bahkan memberikan uang sebesar 10 SAR sebagai tanda kebaikan.

Momen singkat ini membuat ana tersenyum, mengingat keramahan dan kedermawanan orang-orang Madinah yang selalu menyambut dengan tangan terbuka.

Pertemuan ana itu diakhiri dengan doa khas orang Arab dan salam sebelum ana melanjutkan perjalanan pulang.


Madinah, 16 Oktober 2024/13 Rabiul Akhir 1446 H
Farhan Fadilat Syah

__
t.me/fadilatsyah
#kisah #madinah

Farhan Fadilat Syah

06 Oct, 05:01


Pentingnya Menjaga Batasan Interaksi Lawan Jenis!

Interaksi antara laki-laki dan perempuan harus benar-benar dijaga dengan ketat.

Hubungan keduanya bagaikan kutub magnet yang berlawanan; semakin didekatkan, semakin kuat daya tarik yang menempelkan mereka.

Tak peduli seberapa tebal benteng keimanan seseorang, magnet ini bekerja pada siapa saja—tua maupun muda, alim ataupun awam, kaya atau miskin. Godaan ini tidak memandang status, rupa dan usia.

Jika celah kecil ini dibiarkan terbuka, setan akan terus mencari jalan untuk memperlebarnya hingga seseorang tergelincir dalam dosa yang diharamkan.


— Nasihat emas dari ibu tentang pentingnya menjaga batasan dalam interaksi lawan jenis


___
t.me/fadilatsyah
#nasihat

Farhan Fadilat Syah

05 Oct, 06:53


Bagaimana Mengetahui Apakah Ilmu yang Kita Pelajari Bermanfaat?

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang menjadikan kita lebih giat dan terdorong untuk:
1. Semakin bersemangat dalam mengerjakan amal saleh.
2. Berbicara dengan hal-hal yang bermanfaat dan mendatangkan pahala.
3. Menjadi lebih khusyuk dalam beribadah.
4. Membuat kita lebih tawaduk (rendah hati).
5. Meningkatkan adab dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

Jika ilmu yang kita pelajari membawa kita pada perubahan-perubahan baik ini, maka itulah yang disebut ilmu nafi'—ilmu yang benar-benar bermanfaat.

— Faedah dari Syekh Dr. Ghalib bin Ghazi Ash-Sha'idi (Dosen Mata Kuliah "Adyan", Universitas Islam Madinah)
___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

05 Oct, 06:33


Majelis Ilmu: Kunci Bertambahnya Keimanan dan Ketakwaan

Salah satu sebab bertambahnya keimanan kita adalah semangat untuk menghadiri majelis ilmu. Majelis ilmu akan menambah keimanan, karena di dalamnya kita mendapatkan pengetahuan yang mendekatkan kita kepada Allah.

Inilah doa yang Allah ajarkan kepada Rasul-Nya:
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
"Dan katakanlah: 'Ya Rabbku, tambahkanlah ilmu kepadaku.'" (QS. Taha: 114)

Ketahuilah, semakin bertambah ilmu kita, semakin bertambah pula keimanan kita. Dan ketika keimanan kita bertambah, rasa takut kita kepada Allah juga akan semakin besar. Semakin besar rasa takut kita kepada Allah, semakin bertambah pula ketakwaan kita kepada-Nya.

Sehingga menghadiri majelis ilmu adalah sumber untuk menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.

— Faedah dari Syekh Dr. Ghalib bin Ghazi Ash-Sha'idi (Dosen Mata Kuliah "Adyan", Universitas Islam Madinah)
___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

03 Oct, 22:06


Harta sebagai Amanah untuk Mendekatkan Diri kepada Allah

Memiliki banyak harta di dunia bukanlah bukti bahwa Allah mencintai kita.

Namun, ini juga bukan alasan untuk tidak berusaha dengan sungguh-sungguh.

Kita bisa saja memiliki kekayaan melimpah, tetapi tetap menjaga sifat zuhud. Artinya, dunia hanya ada di tangan kita, bukan di hati.

Harta kita manfaatkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri dan taat kepada Allah, bukan untuk kebanggaan atau tujuan akhir kehidupan.


___
t.me/fadilatsyah
#refleksi

Farhan Fadilat Syah

02 Oct, 05:01


Larangan Berprasangka Buruk (Suuzon) terhadap Sesama Muslim

Jika kita melihat realitas hari ini, banyak permusuhan dan kebencian yang muncul berasal dari suuzon (berprasangka buruk) terhadap sesama muslim. Buruk sangka ini berarti kita menilai seseorang tanpa bukti yang jelas, hanya berdasarkan dugaan semata.

Prasangka buruk tidak hanya menghancurkan hubungan, tetapi juga melahirkan sifat tajassus (mencari-cari kesalahan orang lain). Ketika seseorang terus mencari kesalahan orang lain, hal ini akan membawanya kepada dosa besar, yaitu gibah (menggunjing).

Karena itu, Rasulullah ﷺ dengan tegas melarang kita berprasangka buruk. Rasulullah ﷺ bersabda:

إيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الحَدِيثِ، وَلَا تَحَسَّسُوا، وَلَا تَجَسَّسُوا، وَلَا تَحَاسَدُوا، وَلَا تَبَاغَضُوا، وَلَا تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

“Jauhilah prasangka, karena prasangka adalah seburuk-buruk perkataan. Jangan mencari-cari kesalahan orang lain, jangan saling memata-matai, jangan saling iri, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim)

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 09 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

01 Oct, 07:29


Bahaya Syubhat yang Menyambar Hati dengan Cepat

Syubhat masuk ke dalam hati seseorang dengan sangat cepat dan mudah, seperti peluru yang ditembakkan dari jarak dekat. Peluru itu bisa menembus dada dengan tepat dan langsung menghujam ke dalam hati. Begitu cepat dan terasa langsung efeknya, sehingga sulit untuk dihindari.

Dan untuk mengeluarkan "peluru" tersebut, kita perlu dibawa ke "rumah sakit", bertemu dengan "dokter ahli" yang dapat mengeluarkannya. Proses ini tidak mudah, memerlukan pembedahan yang cermat, waktu pemulihan yang lama, dan kesabaran yang tinggi.

Begitu pula dengan syubhat. Ia jauh lebih berbahaya dan lebih cepat masuk ke dalam hati daripada peluru. Sekali syubhat menembus hati, untuk menghilangkannya tidaklah mudah. Diperlukan ilmu, bimbingan ulama, dan waktu untuk membersihkannya dari hati kita.

Seperti yang dikatakan para salaf:
القلب ضعيف، والشبهات خطافة
"Hati itu lemah, dan syubhat itu cepat menyambar."

Maka jangan pernah mendekatkan diri kita kepada sumber-sumber syubhat, hati kita itu lemah. Dan selalu minta perlindungan dari Allah agar kita diberikan keistikamahan di jalan yang benar ini.

— Faedah dari Syekh Dr. Ghalib bin Ghazi As-Sha'idi (Dosen mata kuliah Adyan, Universitas Islam Madinah)
___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

30 Sep, 05:00


Sebab-Sebab Hati Kita Menjadi Lapang dan Tenang

1. Bertauhid kepada Allah dan Ikhlas dalam Ibadah
Dengan memurnikan tauhid dan mengikhlaskan seluruh ibadah hanya kepada Allah, kita akan merasakan ketenangan hati yang sejati.

2. Mempelajari Ilmu yang Bermanfaat (Ilmu Nafi’)
Ilmu syar’i adalah kunci kebahagiaan dan kelapangan hati kita. Ilmu syar’i adalah ilmu yang bersandarkan kepada Al-Quran dan Sunnah. Semakin banyak kita pelajari, akan semakin tenang hati kita.

3. Bertobat dan Memperbanyak Ibadah
Tobat nasuha serta memperbanyak ibadah dan kebaikan akan menenangkan hati. Setiap ibadah dan ketaatan kepada Allah pasti akan membuahkan ketenteraman batin.

4. Memperbanyak Zikir kepada Allah
Dengan berdzikir kepada Allah, hati kita menjadi tenang dan jiwa kita menjadi tenteram. Zikir adalah obat dari segala kegelisahan dan kesedihan.

5. Berbuat Baik kepada Sesama
Membantu sesama, baik dengan harta maupun nasihat, akan melapangkan hati kita. Kebaikan yang kita berikan kepada orang lain bisa menjadi sumber ketenangan jiwa.

6. Menjauhi Segala Penyebab yang Menimbukan Penyakit Hati
Seperti halnya fisik yang bisa sakit, hati juga bisa mengalami penyakit, seperti hasad dan iri. Jauhi segala hal yang dapat merusak kebersihan hati.

7. Meninggalkan Hal-Hal yang Tidak Bermanfaat
- Menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia.
- Menjaga telinga dari mendengar hal-hal yang tidak berfaedah.
- Menjaga mata dari pandangan yang tidak penting.

8. Mengikuti Sunnah Nabi ﷺ
Semakin kita mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ dan berusaha konsisten dengan tuntunannya, maka akan semakin lapang dan tenang hati kita.

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 09 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

29 Sep, 05:02


Doa-Doa Sahih Seputar Memohon Hidayah dan Keteguhan Hati dari Rasulullah ﷺ

1. Doa Memohon Ketakwaan dan Kesucian Jiwa

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا

"Ya Allah, berikanlah ketakwaan pada jiwaku dan sucikanlah ia, Engkau adalah sebaik-baik yang menyucikan."

2. Doa Memohon Perlindungan dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari hati yang tidak khusyuk."

3. Doa Memohon Keteguhan Hati dalam Agama

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

4. Doa Memohon Cahaya dalam Hati

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا

"Ya Allah, jadikanlah dalam hatiku cahaya."

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 08 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #doa

Farhan Fadilat Syah

28 Sep, 05:01


Keutamaan Hati yang Bersih dalam Kesempurnaan Iman

Memiliki hati yang bersih adalah salah satu tanda paling jelas dan bukti nyata dari kesempurnaan iman. Para salafus shalih rahimahumullah menganggap bahwa orang yang paling utama di antara mereka adalah yang hatinya bersih dan lapang.

قَالَ إِيَاسُ بْنُ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ: كان أَفْضَلُهُمْ عِنْدَهُمْ – أَيْ السَّلَفَ – أَسْلَمُهُمْ صُدُورًا وَأَقَلُّهُمْ غِيبَةً.

Iyas bin Mu'awiyah berkata: "Yang paling utama di antara mereka (yaitu para salaf) adalah yang paling bersih hatinya dan paling sedikit ghibahnya."

وَقَالَ سُفْيَانُ بْنُ دِينَارٍ: قُلْتُ لِأَبِي بَشْرٍ: أَخْبِرْنِي عَنْ أَعْمَالِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا، قَالَ: كَانُوا يَعْمَلُونَ يَسِيرًا وَيُؤْجَرُونَ كَثِيرًا، قُلْتُ: وَمَا ذَاكَ؟ قَالَ: لِسَلَامَةِ صُدُورِهِمْ.

Sufyan bin Dinar berkata: "Aku bertanya kepada Abu Bisyr, 'Kabarkan kepadaku tentang amalan orang-orang sebelum kita.'

Ia menjawab, 'Mereka beramal sedikit, namun mendapatkan pahala yang banyak.' Aku bertanya, 'Apa sebabnya?' Ia menjawab, 'Karena hati mereka yang bersih.'"

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 08 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

27 Sep, 09:53


Khutbah Jumat: Berbuat Baik dan Berakhlak Mulia kepada Wanita

Hari ini, Khatib Jumat di Masjid Jami’ al-Wazir, Makkah, menyampaikan khutbah yang sangat indah. Beliau membahas tentang konsep penting dalam Islam, yaitu berbuat baik, bersikap lembut, dan memiliki akhlak yang mulia terhadap wanita.

Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ

"Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya." (HR. At-Tirmidzi)

Rasulullah ﷺ juga menjelaskan dalam hadis lainnya bahwa yang terbaik di antara kita adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Beliau bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku." (HR. At-Tirmidzi)

Beliau juga bersabda:

اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا

"Berwasiatlah untuk berbuat baik kepada para wanita." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Para suami diajarkan untuk membimbing istrinya menuju kebaikan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Mereka hendaknya memperhatikan ibadah istrinya, memantau salatnya, dan berkolaborasi dalam kebaikan.

Syekh juga menyampaikan bahwa wanita memiliki kedudukan yang tinggi. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa seorang wanita bisa masuk surga melalui pintu mana saja yang dia kehendaki jika ia taat kepada suaminya, menjaga salatnya, berpuasa, dan menjaga kehormatannya. Sebagaimana disebutkan dalam hadis:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

"Apabila seorang wanita menjaga salat lima waktunya, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya: 'Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau kehendaki.'" (HR. Ahmad)

Melalui khutbah ini, kita diingatkan untuk selalu berakhlak baik dan menghormati wanita sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ.

___
t.me/fadilatsyah
#nasihat #faidah

Farhan Fadilat Syah

27 Sep, 05:01


Kekuatan Memaafkan: Kisah Seorang yang Terzalimi dan Nasehat Syekh Abdurrazzaq


Suatu hari, ada sesorang yang bertemu dengan Syekh Abdurrazzaq di Masjid Nabawi. Ia mengalami gangguan besar terkait hartanya, yang dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri. Orang yang menzaliminya adalah salah satu keluarga terdekatnya, meskipun ia telah berbuat baik kepada mereka. Dengan penuh kesedihan, ia menceritakan semua rincian masalah tersebut kepada Syekh.

Setelah selesai menceritakan kisahnya, ia berkata, “Aku sudah meng-hajr (memutus hubungan) dengannya.” Mendengar hal ini, Syekh menanggapi dengan sebuah pertanyaan:

"Jika seandainya gangguan tadi bukan mengenai hartamu, tetapi tentang kehormatan dirimu, mana yang menurutmu lebih berat?"

Orang itu menjawab, "Tentu aku akan mengorbankan seluruh hartaku untuk menjaga kehormatan diriku. Kehormatan diriku jauh lebih penting. Kehormatan diri tidak bisa dibandingkan dengan harta!"

Syekh kemudian membacakan firman Allah dalam surat An-Nur ayat 22:

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Tidakkah kamu ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nur: 22)

Syekh kemudian menjelaskan:

"Ini adalah bentuk maaf yang diberikan atas gangguan terhadap kehormatan diri, padahal gangguan seperti itu adalah salah satu yang paling menyakitkan dan berat."

Syekh lalu mengisahkan peristiwa Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, yang memaafkan orang yang telah menzalimi putrinya, Aisyah radhiyallahu ‘anha, meskipun itu adalah ujian yang sangat berat.

Sebelumnya, saat orang itu bercerita, jelas terlihat dari raut wajahnya bahwa ia merasakan sakit yang mendalam. Namun, setelah mendengar nasihat Syekh dan ayat yang dibacakan, ia menggenggam tangan Syekh dan berkata, "Permasalahan ini sudah selesai dengan sempurna. Aku telah memaafkan dia sepenuhnya."

Syekh kemudian menjelaskan bahwa sejatinya, ayat-ayat Al-Qur'an mampu menyembuhkan hati yang terluka, bagi siapa saja yang merenungi dan menghayati makna-maknanya. Ayat-ayat Al-Qur'an dapat memadamkan kemarahan yang membara di dalam hati.

— Kisah ini disampaikan langsung oleh Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr pada Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 08 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat #kisah

Farhan Fadilat Syah

26 Sep, 10:01


Kisah: Kelembutan Rasulullah ﷺ dalam Menghadapi Perlakuan Kasar Arab Badui

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku berjalan bersama Rasulullah ﷺ. Beliau mengenakan selendang dari Najran yang tebal pinggirannya.

Kemudian seorang Arab Badui mendatangi beliau, dan ia menarik selendang Rasulullah ﷺ dengan kuat hingga aku melihat bekas tarikan itu pada leher Rasulullah ﷺ karena kerasnya tarikan tersebut.

Kemudian ia berkata: ‘Wahai Muhammad, berikan kepadaku sebagian dari harta yang Allah berikan kepadamu.’ Maka Rasulullah ﷺ tersenyum dan memerintahkan agar ia diberikan sesuatu (harta).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pelajaran Penting dari Kisah:

1. Kelembutan Akhlak Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ tidak marah atau tersinggung ketika diperlakukan kasar oleh Arab Badui tersebut, bahkan beliau tersenyum sebagai tanda kelembutan dan kesabaran beliau.

2. Kesabaran dan Jiwa Besar dalam Menghadapi Perlakuan Kasar
Rasulullah ﷺ mencontohkan sikap sabar dan berjiwa besar ketika menghadapi orang yang tidak beradab, tanpa menunjukkan kemarahan atau kebencian.

3. Kedermawanan Rasulullah ﷺ:
Meskipun diperlakukan tidak sopan, Rasulullah ﷺ tetap memberi dan tidak membalas dengan kekerasan, menunjukkan kedermawanannya yang luar biasa.

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 08 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #nasihat

Farhan Fadilat Syah

26 Sep, 02:00


🎓7 Tips Sukses Tembus Kuliah di Arab Saudi!
Spesial Kolaborasi @fadilatsyah x @piatengaran

Simak reels terbaru tentang tips lengkapnya pada link di bawah ini:

https://www.instagram.com/reel/DAW5Tx_BHCu/?igsh=Z2Q0MmRoN2tuamE3

1. Memperbanyak doa, terutama di waktu-waktu mustajab
Perbanyak doa di waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, serta saat sujud dalam shalat.

2. Memaksimalkan nilai rata-rata ijasah
Nilai akademis yang baik menjadi salah satu syarat penting untuk melanjutkan studi di Arab Saudi. Pastikan kita belajar dengan sungguh-sungguh dan berusaha meraih nilai terbaik di setiap ujian

3. Memperbanyak hafalan Al-Qur’an
Memiliki hafalan Al-Qur’an akan memberikan kita nilai tambah. Banyak universitas di Arab Saudi, terutama Universitas Islam Madinah, sangat menghargai calon mahasiswa yang memiliki hafalan Al-Qur’an.

4. Maksimalkan belajar bahasa Arab
Pelajari dasar-dasar bahasa Arab, mulai dari nahwu, shorof hingga percakapan sehari-hari.

5. Lengkapi berkas sebelum pendaftaran
Persiapkan segala dokumen yang dibutuhkan untuk pendaftaran, seperti ijazah, transkrip nilai, surat rekomendasi, dan dokumen lain yang dipersyaratkan. Pastikan semuanya lengkap dan tidak ada yang terlewat sebelum mengirim berkas.

6. Selalu update informasi terkait pendaftaran
Pastikan selalu update info terbaru dari sumber resmi, seperti Instagram @ppmimadinah atau @ppmisaudi

7. Networking dengan mahasiswa yang sudah berkuliah di Arab Saudi
Mereka bisa memberikan insight tentang proses pendaftaran, kehidupan di sana, serta tips dan trik lainnya.

Jangan lupa disimpan dan dibagikan kepada orang-orang terdekat ya, semoga bermanfaat! Kalau ada wali santri, boleh komen juga di video itu ya! Baarakallahu fiikum!

___
t.me/fadilatsyah
#tips #madinah #timurtengah

Farhan Fadilat Syah

25 Sep, 05:51


📸 Wallpaper Masjid Nabawi
Selasa, 24 September 2024

__
t.me/fadilatsyah
#wallpaper #Madinah

Farhan Fadilat Syah

25 Sep, 05:01


Lima Hadis Utama yang Menjadi Dasar Fikih

Imam Abu Daud As-Sijistani (Wafat 275 H) berkata:
“Fikih itu berputar pada lima hadis:

1. Halal dan Haram Itu Jelas

Hadis:
الحَلَالُ بَيِّنٌ وَالحَرَامُ بَيِّنٌ
"Yang halal itu jelas, dan yang haram itu jelas." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Tidak Boleh Membahayakan Diri dan Orang Lain

Hadis:
لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ
"Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain." (HR. Ibnu Majah)

3. Amal Tergantung pada Niatnya

Hadis:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

4. Agama adalah Nasihat

Hadis:
الدِّينُ النَّصِيحَةُ
"Agama adalah nasihat." (HR. Muslim)

5. Menaati Perintah dan Menjauhi Larangan

Hadis:
مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
"Apa yang aku larang untuk kalian, maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan, maka lakukanlah semampu kalian."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

— Faedah dari Syekh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr (Kajian Rutin Kitab “Ahādīsu Islahil Qulūb” di Masjid Nabawi, 03 September 2024)

___
t.me/fadilatsyah
#faidah #fikih