๐ฅ MORNING INSIGHTS ๐ฅ
๐ฐ Jumat, 22 November 2024 ๐ฐ
๐ฏ Produksi Batu Bara Telah Lampaui Target Pemerintah
* Kementerian ESDM mencatat bahwa produksi batu bara nasional telah mencapai 711,37 juta ton per 15 November 2024, sudah melampaui target 2024 dari pemerintah yang mengincar produksi sebanyak 710 juta ton.
* Plt. Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia, Gita Mahyarani, memprediksi bahwa produksi batu bara nasional selama 2024 akan berkisar 800 juta ton, lebih tinggi +3,2% dibandingkan realisasi 2023 di level 775 juta ton.
* Solidnya produksi batu bara berpotensi menjadi indikasi positif bagi kinerja emitenโemiten penunjang batu bara seperti $UNTR dan $DOID (kontraktor pertambangan) serta $TPMA (logistik batu bara).
Berita Korporasi
SMRA 9M24: Laba Bersih +43% YoY, Lampaui Ekspektasi
* $SMRA mencatatkan laba bersih Rp180 M (-15% YoY, -42% QoQ) pada 3Q24, dengan pendapatan turun (-10% YoY, -47% QoQ) akibat penurunan revenue recognition segmen development (-26% YoY, -61% QoQ).
* Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 mencapai Rp934 M (+43% YoY), setara 87% dari estimasi FY24F konsensus.
* $SMRA mencatatkan pertumbuhan revenue recognition yang kuat selama 9M24 (+49% YoY), serta ekspansi margin laba kotor (+240 bps YoY) dan margin laba usaha (+630 bps YoY).
* Hal ini menyebabkan laba usaha selama 9M24 mencapai Rp2,8 T (+80% YoY), telah melampaui estimasi FY24F konsensus di level Rp2,4 T.
Berita Lainnya
* $UNTR umumkan guidance 2025: penjualan alat berat merek Komatsu sebanyak 4.600 unit (+5,7% YoY), produksi batu bara 150 juta ton (+2% YoY), volume overburden 1,25 miliar bcm (+2% YoY), penjualan batu bara 14 juta ton (+6,1% YoY), penjualan emas 240.000 ons (+2,1% YoY), dan penjualan bijih nikel 2 juta ton (+5,3% YoY).
* $PTPP telah menandatangani perjanjian penjualan PT Ultra Mandiri Telekomunikasi โ anak usaha PTPP di bidang infrastruktur telekomunikasi, khususnya fiber optic โ kepada salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia.
* $INDY menargetkan kontribusi bisnis nonโbatu bara dapat mencapai 50% dari total pendapatan perseroan pada 2028, mundur 3 tahun dibandingkan target sebelumnya pada 2025.