Punya cerita unik apa saat saudara mudik kemarin? Kalau saya, ada satu yang cukup lucu. Ceritanya bibi saya membawakan oleh-oleh satu buah durian montong yang besar dan harum.
Dengan cepat durian itu menjadi pusat perhatian kami sekeluarga. Segera saja kita belah, dan kemudian mencicipinya. Apa yang terjadi? Ternyata durian itu rasanya benar-benar hambar.
Seluruh anggota keluarga pun kecewa, karena realita yang didapat tidak sesuai dengan ekspektasi ketika awal melihatnya. Bayangkan durian jenis montong, besar, harum, ternyata rasanya tidak manis sama sekali. Hehehe.
Kalau dipikir-pikir, tentu siapa saja pasti kecewa ketika realita berbeda dengan ekspektasi atau harapan. Dalam skala yang lebih besar, tahukah saudara bahwa umat para Nabi terdahulu diberikan gambaran tentang keadaan umat Nabi Muhammad ini dengan ekspektasi yang luar biasa.
Sebut saja sebuah hadist yang menceritakan bagaimana kitab Taurat saat menggambarkan umat Rasulullah ini, (seperti dikutip dalam kitab Sirah Nabi karangan seorang ulama hadist Syekh Abdurrahman Ad-Dibai)
يَكُوْنُ خَيْرَ اْلأَنْبِيَآءِ وَأُمَّتُهٗ خَيْرَ الْأُمَمِ
يُكَّبِرُوْنَ اللهَ تَعَالٰى عَلىٰ كُلِّ شَرَفٍ
يَصُفُّوْنَ فِي الصَّلاَةِ كَصُفُوْفِهِمْ فِي الْقِتَالِ
قُلُوْبُهُمْ مَصَاحِفُهُمْ
يَحْمَدُوْنَ اللهَ تَعَالىٰ عَلىٰ كُلِّ شِدَّةٍ وَّرَخَآءٍ
"Rasulullah adalah sebaik-baiknya Nabi, dan umatnya juga sebaik-baik umat. Mereka adalah umat yang bertakbir mengagungkan kebesaran Allah Yang Maha Tinggi atas segala kemuliaan. Mereka adalah umat yang berbaris pada waktu shalat sebagaimana barisan mereka di dalam peperangan. Al-Quran berada di dalam hati mereka masing-masing. Mereka selalu memuji Allah dalam keadaan duka dan suka"
Mari kita bayangkan jika umat terdahulu yang diberi ekspektasi seperti itu hari ini melihat realita keadaan sekarang? Apakah mereka akan kecewa?
Sudah merupakan tugas kita untuk membuktikan kita lah umat yang digambarkan dalam kitab Taurat tersebut. Bukan yang lain. Jangan sampai umat terdahulu kecewa karena umat Rasulullah yang besar dan harum ini ternyata rasanya hambar tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Buktikan bahwa inilah kita yang senantiasa mendirikan shalat berjamaah lima waktu, dan barisan shaf kita menggetarkan alam ini karena lurus, rapat, dan gagah laksana barisan pasukan yang siap perang.
Buktikan bahwa inilah hati kita yang selalu rindu dengan Al-Quran, tidak bisa jauh walaupun sebentar saja. Hati yang begitu terhibur saat mendengar lantunan ayat-ayatnya di sepanjang tahun, bukan hanya di bulan Ramadhan.
Jika realita sesuai dengan ekspektasi, itu baru dahsyat!
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
Ustadz Arafat
#CatatanSubuh
#atiummuaqila
https://t.me/catatansubuh