*Pk 07:30 WIB: indeks upah per jam di Australia kuartal keempat 2024 — Berdampak tinggi pada AUD*
Data ini dirilis oleh biro statistik Australia setiap kuartal untuk mengukur persentase perubahan upah per jam dari perusahaan milik pemerintah maupun swasta.
Besaran upah merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi inflasi, sehingga meningkatnya upah akan menyebabkan kenaikan inflasi di tingkat konsumen (CPI).
Rilis data berupa persentase perubahan upah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter per quarter atau q/q), dan perbandingan dari kuartal yang sama dengan tahun sebelumnya (quarter per year atau q/y).
Kuartal ketiga 2024 lalu, upah per jam di Australia naik 0.8% q/q, lebih rendah dari perkiraan naik 0.9% dan sama dengan kuartal sebelumnya (terendah dalam setahun).
Sementara itu, data q/y naik 3.5%, lebih rendah dari perkiraan naik 3.6%, dan menjadi yang terendah sejak kuartal keempat 2022.
Untuk kuartal keempat 2024, upah per jam q/q diperkirakan kembali naik 0.8%, dan q/y akan naik 3.2%. Secara normal hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.
*Pk 08:00 WIB: hasil meeting RBNZ: pengumuman suku bunga bulan Februari 2025 dan statement kebijakan moneter — Berdampak tinggi pada NZD*
Gubernur RBNZ menentukan suku bunga acuan atau Official Cash Rate (OCR) setelah berkonsultasi dengan beberapa bankir senior dan para penasehatnya. Suku bunga RBNZ dijadwalkan rilis 8 kali dalam setahun.
Pada meeting terakhir tanggal 27 November 2024 lalu, RBNZ kembali menurunkan OCR sebesar 50 basis poin atau 0.50% menjadi +4.25%, sesuai dengan perkiraan pasar. Ini adalah pemangkasan suku bunga acuan yang ketiga kalinya secara berturut-turut.
Statement menyebutkan alasan pemangkasan tersebut adalah karena laju inflasi tahunan di Selandia Baru telah turun menjadi 2.2% pada kuartal ketiga 2024 dari 3.3% pada periode kuartal sebelumnya.
Tingkat inflasi ini adalah yang terendah sejak kuartal pertama 2021, dan sesuai dengan kisaran target bank sentral yang 1.0% hingga 3.0%.
Selain itu disebutkan bahwa aktivitas ekonomi di Selandia Baru masih lesu, dengan output masih di bawah potensi dan pertumbuhan lapangan kerja diperkirakan akan lemah hingga pertengahan tahun 2025.
Tingkat inflasi yang kini sesuai dengan kisaran target, dan dengan pertumbuhan dan pasar tenaga kerja yang lemah, para pejabat bank sentral semakin yakin tentang pelonggaran lebih lanjut terhadap kebijakan moneter.
Dengan inflasi kuartal keempat 2024 yang kembali menunjukkan 2.2%, maka pada pertemuan bulan Februari 2025 ini diperkirakan RBNZ akan kembali menurunkan OCR sebesar 0.50% menjadi +3.75%.
Jika RBNZ menurunkan OCR, maka NZD akan cenderung melemah.
Statement kebijakan moneter pada meeting bulan Februari 2025 bisa dibaca di https://www.rbnz.govt.nz/monetary-policy/monetary-policy-statement
*Pk 09:00 WIB: konferensi pers RBNZ yang dihadiri gubernur Adrian Orr — Berdampak tinggi pada NZD*
Konferensi pers Adrian Orr bisa dipantau secara live di https://youtube.com/@reservebankofnz?si=fG9FS7UKOEv22Td3