Ardi Novianto Putra, CFP® @ardinovianto Channel on Telegram

Ardi Novianto Putra, CFP®

@ardinovianto


Edukasi Trading Forex, Saham, Investasi, dan Bisnis

Edukasi Trading Forex, Saham, Investasi, dan Bisnis (Indonesian)

Siapa yang tidak ingin sukses dalam trading forex, saham, investasi, dan bisnis? Channel Telegram Ardi Novianto Putra, CFP® menawarkan edukasi yang lengkap dan mendalam dalam bidang tersebut. Dikelola oleh seorang Certified Financial Planner yang berpengalaman, channel ini menjadi tempat yang tepat bagi siapa pun yang ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka dalam dunia keuangan. Apa yang bisa Anda harapkan dari channel ini? Di sini, Anda akan menemukan berbagai informasi terbaru seputar trading forex, saham, investasi, dan bisnis. Mulai dari tips dan trik untuk menjadi seorang trader yang sukses, hingga analisis pasar yang akurat dan terpercaya. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan panduan-panduan praktis yang dapat membantu Anda mengembangkan portofolio investasi Anda. Siapa sebenarnya Ardi Novianto Putra, CFP®? Dia adalah seorang ahli keuangan yang telah memiliki pengalaman bertahun-tahun di dunia trading dan investasi. Dengan sertifikasi Certified Financial Planner yang dimilikinya, Ardi Novianto Putra, CFP® telah membantu banyak orang untuk meraih kesuksesan finansial melalui edukasi yang diberikannya. Jadi, jika Anda ingin mengubah nasib finansial Anda dan meraih kesuksesan dalam dunia trading forex, saham, investasi, dan bisnis, bergabunglah dengan channel Telegram Ardi Novianto Putra, CFP® sekarang juga! Dapatkan pengetahuan dan keterampilan yang Anda butuhkan untuk mencapai impian finansial Anda. Jangan lewatkan kesempatan emas ini! Mari bergabung dan belajar bersama Ardi Novianto Putra, CFP® hari ini.

Ardi Novianto Putra, CFP®

21 Nov, 01:10


Ada yg dari jogja?

Ardi Novianto Putra, CFP®

21 Nov, 01:09


*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market sesi Amerika 21 November 2024*

*Pk 20:30 WIB: data Jobless Claims AS per 15 November 2024 — Berdampak tinggi pada USD*

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja.

Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims.

Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 4,000 menjadi 217,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 224,000 klaim, dan menjadi yang terendah sejak Mei.

Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu turun menjadi 221,200, juga yang terendah sejak Mei.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan naik menjadi 220,000. Secara normal hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya.

Ardi Novianto Putra, CFP®

20 Nov, 01:45


*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market 20 November 2024*

*Pk 14:00 WIB: data Consumer Price Index (CPI) Inggris bulan Oktober 2024 — Berdampak tinggi pada GBP*

CPI adalah pengukur utama tingkat inflasi yang selalu diperhatikan bank sentral sebagai pertimbangan utama dalam menentukan suku bunga.

Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu CPI inti (Core CPI) dan CPI total. CPI inti tidak memperhitungkan kategori makanan, minuman, dan energi (bahan bakar minyak serta gas).

Data yang dirilis masing-masing menunjukkan perbandingan bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Yang paling berdampak adalah CPI total y/y (inflasi tahunan) karena digunakan sebagai acuan oleh BoE.

Pada waktu yang sama, dirilis juga data Producer Price Index (PPI) dan Retail Price Index (RPI) yang hanya mengukur barang-barang konsumsi utama dan biaya sewa tempat tinggal (y/y). Namun, dampak CPI jauh lebih tinggi dari kedua data tersebut.

Bulan September lalu, inflasi tahunan Inggris turun menjadi +1.7%, lebih rendah dari perkiraan +1.9%, dan merupakan yang terendah sejak April 2021. Tingkat inflasi ini sudah di bawah target +2.0% dari BoE. Inflasi inti y/y turun ke +3.2%, lebih rendah dari perkiraan +3.4%, dan menjadi yang terendah dalam 3 tahun.

Perolehan inflasi y/y periode bulan September terutama disumbang oleh meningkatnya tarif hotel dan restoran (+4.1%), harga makanan dan minuman (+1.9%), biaya rekreasi (+3.8%), serta sektor jasa (+4.9%). Sementara itu, harga bahan bakar dan perumahan mengalami penurunan.

Dalam basis bulanan (m/m), inflasi Inggris stagnan atau 0.0%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 0.3%.

Untuk bulan Oktober 2024, diperkirakan CPI total y/y akan naik menjadi +2.2%, CPI inti y/y diperkirakan turun menjadi +3.1%, sedangkan CPI total m/m akan naik 0.4%.

Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat.

Ardi Novianto Putra, CFP®

19 Nov, 01:10


*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market 19 November 2024*

*Pk 07:30 WIB: notulen meeting RBA tanggal 5 November 2024 — Berdampak medium-tinggi pada AUD*

Pertama kali dirilis pada Desember 2007, notulen meeting ini dirilis 11 kali setiap tahun, sekitar 2 minggu setelah pengumuman suku bunga oleh RBA.

Notulen ini penting diperhatikan karena menyangkut pandangan bank sentral terhadap kondisi perekonomian Australia pada saat menentukan tingkat suku bunga.

Jika hasil meeting secara keseluruhan dianggap hawkish, maka AUD akan cenderung menguat; namun jika dovish, AUD cenderung melemah.

Pada meeting terakhir tanggal 5 November lalu, RBA kembali tidak mengubah suku bunga acuan pada +4.35%, sesuai dengan perkiraan pasar.

Ini adalah yang kedelapan kalinya secara berturut-turut RBA mempertahankan suku bunga di level tertinggi sejak Januari 2011.

Statement menyebutkan bahwa bank sentral memandang tingkat inflasi masih tinggi meskipun lajunya telah menurun secara signifikan dan diperkirakan tetap rendah untuk beberapa waktu ke depan.

Hal ini menegaskan kewaspadaan RBA terhadap risiko inflasi yang meningkat, sehingga mereka menyatakan bahwa kebijakan akan tetap ketat sampai inflasi bergerak menuju target.

Selain itu, bank sentral mencatat bahwa konsumsi rumah tangga menunjukkan tanda-tanda peningkatan selama kuartal ketiga tahun ini. Mereka juga mengantisipasi turunnya pertumbuhan dan pasar tenaga kerja.

Notulen meeting RBA tanggal 5 November 2024 bisa dibaca di https://www.rba.gov.au/monetary-policy/rba-board-minutes/2024/

*Pk 20:30 WIB: data Consumer Price Index (CPI) Kanada bulan Oktober 2024 — Berdampak tinggi pada CAD*

Indikator yang mengukur tingkat inflasi ini dirilis oleh Biro Statistik Kanada. Data terdiri atas CPI inti (Core CPI) dan CPI total yang dirilis secara bersamaan.

CPI inti disebut juga dengan Bank of Canada Core CPI dan tidak memperhitungkan harga makanan serta energi.

Baik CPI inti maupun total dihitung dalam basis bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Kedua data CPI sama-sama dianggap berdampak tinggi.

Bulan September lalu, CPI total y/y kembali turun menjadi +1.6%, lebih rendah dari perkiraan +1.8%, dan merupakan yang terendah sejak Februari 2021. CPI inti y/y naik menjadi +1.6%, lebih tinggi dari perkiraan dan bulan sebelumnya di +1.5%.

Inflasi pada periode tersebut terutama disumbang oleh meningkatnya harga makanan (+2.8%) dan biaya sewa tempat tinggal (+5.0%). Sementara itu, harga gasoline mengalami penurunan.

Dalam basis bulanan (m/m), inflasi total Kanada bulan September turun 0.4% (atau -0.4%), lebih rendah dari perkiraan turun 0.2%, dan menjadi yang terendah dalam setahun. Inflasi inti m/m stagnan atau 0.0%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang turun 0.1%.

Untuk bulan Oktober 2024, diperkirakan CPI total y/y akan naik menjadi +1.9% dan m/m akan naik menjadi +0.3%. CPI inti y/y diperkirakan tetap +1.6%, sedangkan m/m akan naik 0.1%.

Secara normal hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan CAD menguat. Begitupun sebaliknya.

Ardi Novianto Putra, CFP®

18 Nov, 01:47


Gold naik lagiii

Ardi Novianto Putra, CFP®

18 Nov, 01:47


https://finex.co.id/market-insights-hub/analytics-from-traders/harga-emas-di-persimpangan-apakah-akan-rebound-atau-melanjutkan-penurunan-

Ardi Novianto Putra, CFP®

18 Nov, 00:55


*Secara Teknikal Harga Emas Terpantau Di Jalur Penurunan Mingguan Terbesar Sejak Juni 2021*

Penurunan emas terjadi karena ekspektasi pemotongan suku bunga yang kurang agresif oleh Federal Reserve AS berhasil mengangkat dolar dan mengurangi daya tarik emas batangan di kalangan investor.

Emas ditutup melemah 0,17% ke level 2.562,54 per ons troy. Secara mingguan pelemahannya sudah mencapai 4,45%

Emas batangan telah jatuh selama enam hari berturut-turut dan diperkirakan akan mengalami kerugian mingguan lebih dari 4%.

Logam mulia ini telah turun sekitar 8% dari rekor tertinggi pada 31 Oktober dengan penurunan yang semakin cepat setelah kemenangan Donald Trump pada pemilu minggu lalu.

Dolar bersiap untuk kenaikan mingguan terbesarnya dalam lebih dari sebulan, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Dolar telah naik ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir karena ekspektasi bahwa Presiden Trump akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan.

Greenback yang lebih kuat membuat komoditas lebih mahal bagi sebagian besar pembeli

Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah pada bulan Desember dan imbal hasil obligasi AS yang sensitif terhadap kebijakan meningkat setelah Powell mengatakan bahwa Bank Sentral tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga mengingat kinerja ekonomi masih sangat bagus.

Biaya pinjaman yang lebih rendah dan hasil yang menurun cenderung menguntungkan emas karena tidak membayar bunga.

Imbal hasil Treasury AS memperpanjang kenaikan setelah data menunjukkan penjualan ritel di ekonomi terbesar dunia naik lebih dari yang diharapkan bulan lalu.

Para ekonom yakin rencana tarif Presiden terpilih Donald Trump akan memicu inflasi, yang berpotensi memperlambat siklus pelonggaran suku bunga The Fed.

Suku bunga yang lebih tinggi membuat kepemilikan emas menjadi kurang menarik karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Berbicara pada hari Kamis, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan Bank Sentral AS tidak perlu terburu-buru menurunkan suku bunga.

Menurut alat CME Fedwatch, pasar sekarang melihat peluang 62% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, turun dari 83% sehari sebelumnya.

Ardi Novianto Putra, CFP®

15 Nov, 01:21


Penjualan ritel inti naik 0.5% m/m, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.1%, dan menjadi kenaikan tertinggi dalam 3 bulan. Sementara itu, Advance Retail Sales y/y naik 1.7%, terendah sejak Januari.

Kenaikan terjadi pada penjualan di toko pakaian (+1.5%), peralatan kesehatan (+1.1%), toko makanan dan minuman (+1.0%), serta toko material bangunan (+0.2%).

Sementara itu, penjualan di stasiun bahan bakar dan toko peralatan elektronik mengalami penurunan.

Untuk bulan Oktober 2024, Advance Retail Sales dan Core Retail Sales m/m diperkirakan naik 0.3%, sementara Advance Retail Sales y/y diperkirakan naik 1.9%.

Secara normal hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya.

Ardi Novianto Putra, CFP®

15 Nov, 01:21


*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market 15 November 2024*

*Pk 09:00 WIB: Data Industrial Production China bulan Oktober 2024 — Berdampak medium-tinggi pada AUD dan NZD*

Disebut juga dengan Industrial Output, indikator ini mengukur hasil produksi yang dihasilkan oleh sektor manufaktur, pertambangan, serta industri lainnya di China.

Karena China merupakan partner dagang utama Australia, Kanada, dan Uni Eropa, maka perubahan data output industri ini akan sangat mempengaruhi kondisi perekonomian ketiga kawasan tersebut.

Sebagai penggerak utama ekonomi China, Industrial Production dianggap sebagai salah satu indikator awal bagi laju perekonomian.

Hasil rilis berupa persentase perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month over month atau m/m), dan perbandingan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year over year atau y/y).

Bulan September lalu, output industri China y/y naik 5.4%, lebih tinggi dari perkiraan naik 4.6%, dan menjadi kenaikan tertinggi dalam 4 bulan. Sementara itu, data m/m mengalami kenaikan 0.59%, tertinggi dalam 5 bulan.

Kenaikan tersebut disumbang oleh produksi di sektor manufaktur, pertambangan, produk-produk sarana transportasi, peralatan komputer, tekstil, kimia, dan metal.

Untuk bulan Oktober 2024, diperkirakan output industri China y/y akan naik 5.5%. Secara normal hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD dan NZD menguat. Begitupun sebaliknya.

*Pk 14:00 WIB: data Gross Domestic Product (GDP) Inggris kuartal ketiga tahun 2024 dan bulan September 2024 — Berdampak tinggi pada GBP*

GDP dianggap sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara dan biasanya diumumkan per kuartal.

Angka GDP menyatakan perubahan persentase nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu dibandingkan periode sebelumnya.

Di Inggris, sektor yang menyumbang perubahan GDP adalah produksi, jasa, konstruksi, dan pertanian.

GDP Inggris dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) 2 kali per kuartal sebagai data Preliminary dan Final. Preliminary adalah rilis awal sehingga lebih berdampak.

Namun, data Final bisa berdampak tinggi juga apabila terjadi perubahan yang signifikan. Masing-masing data GDP dihitung dalam basis kuartalan (q/q), tahunan (q/y), juga bulanan (m/m).

GDP Inggris kuartal kedua 2024 mengalami pertumbuhan 0.5% (atau +0.5%) pada edisi Final, lebih rendah dari perkiraan tumbuh 0.6%, dan lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 0.7%.

Pengeluaran konsumen, pengeluaran pemerintah, dan investasi bisnis mengalami kenaikan. Akan tetapi, ekspor mengalami kontraksi.

Dalam basis bulanan, GDP Agustus 2024 tumbuh 0.2%, sesuai perkiraan, dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan. Sektor jasa, konstruksi, perdagangan, dan manufaktur mengalami kenaikan. Di sisi lain, sektor pertambangan mengalami penurunan.

Untuk selanjutnya, GDP Preliminary kuartal ketiga 2024 dan GDP September 2024 diperkirakan tumbuh 0.2%. Secara normal hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat. Begitupun sebaliknya.

*Pk 20:30 WIB: Data Retail Sales AS bulan Oktober 2024 — Berdampak tinggi pada USD*

Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan, dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Data ini pada akhirnya juga akan mempengaruhi pertumbuhan. Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan ritel dibandingkan bulan sebelumnya.

Ada dua data yang diperhatikan, yakni penjualan ritel inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos) dan penjualan ritel total atau Advance Retail Sales.

Masing-masing data menunjukkan perubahan bulanan (month over month atau m/m) dan tahunan (year over year atau y/y). Dalam hal ini, penjualan ritel bulanan dianggap lebih berdampak.

Bulan September lalu, Advance Retail Sales AS naik 0.4% m/m, lebih tinggi dari perkiraan naik 0.3%, dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang naik 0.1%.

Ardi Novianto Putra, CFP®

14 Nov, 00:57


Untuk minggu ini, klaim tunjangan pengangguran diperkirakan naik menjadi 224,000. Secara normal hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya.

Ardi Novianto Putra, CFP®

14 Nov, 00:57


*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market 14 November 2024*

*Pk 07:30 WIB: Data Employment Change dan tingkat pengangguran di Australia bulan Oktober 2024 — Berdampak tinggi pada AUD*

Employment Change mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di Australia dibandingkan bulan sebelumnya.

Jumlah tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Data ini dirilis bersamaan dengan persentase perubahan tingkat pengangguran secara bulanan. Angka pengangguran selalu diperhatikan RBA guna menentukan target pertumbuhan dan kebijakan suku bunga.

Bulan September lalu, lapangan pekerjaan di Australia bertambah 64,100, jauh lebih tinggi dari perkiraan bertambah 25,200 jobs, dan menjadi penambahan tertinggi sejak Februari lalu.

Sementara itu, tingkat pengangguran bulan September mencapai 4.1%, lebih rendah dari perkiraan 4.2%, dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah dalam 3 bulan). Tingkat partisipasi naik menjadi 67.2%, rekor tertinggi sejak tahun 1978.

Untuk bulan Oktober 2024, lapangan pekerjaan Australia diperkirakan bertambah 25,200 jobs, tingkat pengangguran diperkirakan tetap 4.1%, dan tingkat partisipasi diperkirakan tetap 67.2%.

Secara normal hasil rilis data lapangan kerja yang lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat. Begitupun sebaliknya.

*Pk 20:30 WIB: data Producer Price Index (PPI) AS bulan Oktober 2024 — Berdampak tinggi pada USD*

Disebut juga sebagai Finished Goods PPI atau Wholesale Prices, indikator ini mengukur inflasi yang menunjukkan persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen.

PPI akan mempengaruhi inflasi di tingkat konsumen karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen pada akhirnya akan dibebankan ke konsumen. Kriteria PPI juga mencakup jasa konstruksi, belanja pemerintah, dan ekspor.

Ada 2 data yang dirilis, yaitu PPI total dan PPI inti (Core PPI) yang tidak termasuk energi serta bahan makanan. Masing-masing dihitung secara bulanan (m/m atau month over month) dan tahunan (y/y atau year over year).

PPI total AS bulan September lalu tidak berubah atau stagnan (0.0%), lebih rendah dari perkiraan naik 0.1%, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 0.2%. Untuk basis tahunan (y/y), PPI total naik 1.8%, lebih tinggi dari perkiraan naik 1.6%, tetapi menjadi yang terendah sejak Februari.

Kenaikan pada periode tersebut disumbang oleh sektor jasa, harga mesin, peralatan komputer, dan pakaian. Sementara itu, harga bahan bakar mengalami penurunan.

PPI inti m/m naik 0.2%, sesuai dengan perkiraan, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 0.3%.

Untuk bulan Oktober 2024, diperkirakan PPI total m/m akan naik 0.2%, PPI inti m/m akan naik 0.3%, dan PPI total y/y diperkirakan naik 2.3%. Secara normal Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya.

*Pk 20:30 WIB: data Jobless Claims AS per 8 November 2024 — Berdampak tinggi pada USD*

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja.

Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak.

Oleh karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS menunjukkan 221,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 223,000 klaim, tetapi lebih tinggi dari minggu sebelumnya yang 218,000 klaim. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu turun menjadi 227,250, terendah dalam 5 minggu.

Ardi Novianto Putra, CFP®

13 Nov, 01:08


*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market sesi Asia 13 November 2024*

*Pk 07:30 WIB: indeks upah per jam di Australia kuartal ketiga tahun 2024 — Berdampak tinggi pada AUD*

Data ini dirilis oleh biro statistik Australia setiap kuartal untuk mengukur persentase perubahan upah per jam dari perusahaan milik pemerintah maupun swasta.

Besaran upah merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi inflasi, sehingga meningkatnya upah akan menyebabkan kenaikan inflasi di tingkat konsumen (CPI).

Rilis data berupa persentase perubahan upah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter per quarter atau q/q), dan perbandingan dari kuartal yang sama dengan tahun sebelumnya (quarter per year atau q/y).

Kuartal kedua lalu, upah per jam di Australia naik 0.8% q/q, lebih rendah dari perkiraan naik 0.9%, dan menjadi persentase kenaikan terendah dalam setahun. Sementara itu, data q/y naik 4.1%, lebih tinggi dari perkiraan naik 4.0%, dan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang naik 4.0%.

Untuk kuartal ketiga tahun 2024, upah per jam q/q diperkirakan naik 0.9%, dan q/y akan naik 3.6%. Secara normal hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat. Begitupun sebaliknya.

Ardi Novianto Putra, CFP®

12 Nov, 00:58


*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market sesi Eropa 12 November 2024*

*Pk 14:00 WIB: data Jobless Claims di Inggris bulan Oktober 2024 — Berdampak tinggi pada GBP*

Jobless Claims Change atau Claimant Count Change mengukur perubahan jumlah klaim pengangguran yang memperoleh kompensasi dari pemerintah.

Sementara itu, Claimant Count Rate menyatakan persentase perubahan data Jobless Claims secara bulanan.

Jumlah klaim yang tinggi menunjukkan peningkatan jumlah pengangguran dan akan berpengaruh pada pengeluaran konsumen Inggris. Data ini dirilis sebulan lebih cepat daripada tingkat pengangguran.

Bulan September lalu, klaim tunjangan pengangguran di Inggris bertambah 27,900, lebih tinggi dari perkiraan bertambah 20,200 klaim, dan jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang bertambah 300 klaim.

Untuk bulan Oktober 2024, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan bertambah 30,500. Secara normal hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan GBP menguat. Begitupun sebaliknya.

*Pk 14:00 WIB: Indeks Upah Rata-Rata Inggris bulan September 2024 (3m/y) — Berdampak medium pada GBP*

Data ini dirilis oleh Office for National Statistics (ONS) setiap bulan untuk mengukur perubahan tingkat upah rata-rata plus bonus di Inggris, baik dari sektor swasta maupun pemerintahan.

Rilis data berupa perubahan rata-rata upah mingguan dalam 3 bulan terakhir dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Bulan Agustus lalu, rata-rata upah dan bonus mingguan naik 3.8%, sesuai dengan perkiraan, tetapi menjadi yang terendah sejak November 2020.

Untuk bulan September 2024, diperkirakan rata-rata upah akan naik 3.9%. Secara normal hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan GBP. Begitupun sebaliknya.

*Pk 14:00 WIB: Tingkat Pengangguran di Inggris bulan September 2024 — Berdampak medium pada GBP*

Disebut juga dengan ILO Unemployment Rate, indikator ini mengukur jumlah tenaga kerja usia produktif yang sedang tidak bekerja atau mencari pekerjaan dalam 3 bulan terakhir.

Di samping pertumbuhan dan tingkat inflasi tahunan, bank sentral (BoE) juga memperhatikan data tingkat pengangguran sebagai acuan dalam mengambil kebijakan, terutama mengenai perubahan tingkat suku bunga.

Bulan Agustus lalu, tingkat pengangguran di Inggris turun menjadi 4.0%, lebih rendah dari perkiraan 4.1%, dan menjadi yang terendah sejak Januari. Sementara itu, tingkat partisipasi bulan Agustus mencapai 78.2%, tertinggi sejak Oktober 2023.

Untuk bulan September 2024, diperkirakan tingkat pengangguran akan naik menjadi 4.1%. Secara normal hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan GBP. Begitupun sebaliknya.

Ardi Novianto Putra, CFP®

11 Nov, 01:20


*Penguatan Dolar Buat Harga Emas Catatkan Penurunan Mingguan Tertajam Lebih Dari 5 Bulan*

Harga emas turun pada Jumat (8/11), mencatat penurunan mingguan tertajam dalam lebih dari lima bulan. Harga emas tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Harga emas melorot juga lantaran pasar menyerap implikasi kemenangan Donald Trump dan dampak potensialnya pada ekspektasi suku bunga AS.

Jumat (8/11), harga emas spot turun 0,8% menjadi US$ 2.684,03 per ons pada pukul 01:40 p.m. ET (1840 GMT) dan mencatat penurunan mingguan sebesar 1,8%.

Harga emas berjangka AS ditutup 0,4% lebih rendah pada US$ 2.694,80.

Sementara, Indeks dolar naik 0,6%, menandai kenaikan mingguan.

"Pada bulan lalu, ceritanya adalah risiko ketidakpastian pemilu dan apakah akan ada normalisasi transisi, tetapi pemilu ini tampaknya sangat menentukan bagi Gedung Putih," kata analis OIB.

Ia mengatakan, banyak aset berisiko mulai diuntungkan dalam hal implikasi potensial kebijakan di masa mendatang. "Jadi kami harus mengalihkan uang dari logam ke alternatif ini," ujarnya.

Federal Reserve pada Kamis (7/11), memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi mengindikasikan pendekatan yang hati-hati untuk pemangkasan lebih lanjut.

Kemenangan Trump telah memicu pertanyaan tentang apakah The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga dengan kecepatan yang lebih lambat dan lebih kecil, mengingat kebijakan tarif mantan presiden tersebut.

Namun, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan hasil pemilu tidak akan memiliki dampak "jangka pendek" pada kebijakan moneter.

Prospek pemangkasan suku bunga, dimulai dengan pengurangan setengah basis poin pada bulan September, telah mendukung rekor reli emas tahun ini.

Meskipun emas batangan terkenal sebagai lindung nilai terhadap inflasi, suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Jika pasar mengembalikan peluang pemangkasan suku bunga Fed sebelum Natal... itu akan membantu menjaga emas spot di atas level psikologis $2700," kata analis OIB.

Di pasar fisik, permintaan emas di India merosot, sementara Jepang dan Singapura mengalami beberapa pembelian.

Ardi Novianto Putra, CFP®

08 Nov, 01:49


https://youtu.be/GoANveOLDrA

Ardi Novianto Putra, CFP®

08 Nov, 00:53


*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market sesi Amerika 08 November 2024*

*Pk 20:30 WIB: data Employment Change dan tingkat pengangguran di Kanada bulan Oktober 2024 — Berdampak tinggi pada CAD*

Jumlah tenaga kerja (Employment Change) merupakan indikator awal pengeluaran konsumen yang menunjukkan tingkat aktivitas perekonomian secara keseluruhan, sementara tingkat pengangguran mengukur persentase jumlah tenaga kerja yang sedang tidak bekerja dan aktif mencari pekerjaan.

Keduanya dihitung dalam basis bulanan dan dirilis secara bersamaan.

Bulan September lalu, lapangan kerja di Kanada bertambah 46,700 jobs, lebih tinggi dari perkiraan bertambah 29,800 jobs, dan menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan.

Pertambahan lapangan kerja terjadi pada sektor jasa, perdagangan, tenaga profesional, sektor informasi dan rekreasi. Sementara sektor industri mengalami penurunan.

Tingkat pengangguran bulan September 2024 menunjukkan 6.5%, lebih rendah dari perkiraan 6.7%, dan juga lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 6.6%. Tingkat partisipasi menunjukkan angka 64.9%, terendah dalam setahun.

Untuk bulan Oktober 2024, diperkirakan lapangan kerja akan bertambah 27,900, tingkat pengangguran akan naik menjadi 6.6%, dan tingkat partisipasi tetap 64.9%.

Secara normal jika hasil rilis pertambahan tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan, maka CAD akan cenderung menguat. Begitupun sebaliknya.

*Pk 22:00 WIB: Indeks kepercayaan konsumen AS versi University of Michigan (UoM) bulan November 2024 (Preliminary) — Berdampak medium-tinggi pada USD*

Data indeks kepercayaan konsumen dirilis oleh University of Michigan (UoM) 2 kali setiap bulan untuk mengukur kepercayaan konsumen terhadap kondisi bisnis dan keuangan di AS.

Indeks kepercayaan konsumen UoM adalah salah satu yang selalu diperhatikan investor di samping indeks Conference Board (CB) Consumer Confidence.

Disebut juga Thomson Reuters/University of Michigan's Consumer Sentiment, data dibuat berdasarkan survei terhadap 500 konsumen mengenai kondisi ekonomi AS saat ini dan yang akan datang.

Laporan dirilis dalam 2 versi dengan selang waktu 2 minggu, yaitu Preliminary (data awal) dan Revised (data final). Karena dirilis lebih awal, indeks Preliminary akan lebih berdampak daripada Revised.

Indeks UoM Consumer Sentiment AS Oktober 2024 edisi Final yang dirilis tanggal 25 Oktober lalu menunjukkan 70.5, lebih tinggi dari perkiraan 69.0, dan menjadi yang tertinggi dalam 6 bulan.

Indeks current economic conditions naik dari 63.3 di bulan September menjadi 64.9, sementara indeks consumer expectations turun dari 74.4 menjadi 74.1.
Indeks UoM Preliminary November 2024 diperkirakan naik menjadi 71.0.

Secara normal hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya.

Ardi Novianto Putra, CFP®

07 Nov, 00:50


*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market 07 November 2024*

*Pk 19:00 WIB: Hasil meeting BoE: pengumuman suku bunga dan ringkasan kebijakan moneter BoE bulan November 2024 — Berdampak tinggi pada GBP*

Penentuan suku bunga dilakukan dengan cara voting di antara para anggota Monetary Policy Committee (MPC).

Pada meeting terakhir tanggal 19 September lalu, BoE mempertahankan suku bunga acuan pada +5.00% menyusul pemotongan sebesar 0.25% pada bulan Agustus, sesuai dengan perkiraan pasar.

Meski demikian, seorang anggota MPC mengusulkan pemotongan sebesar 0.25% menjadi +4.75%.

Statement menyebutkan bahwa inflasi tahunan pada bulan Agustus sebesar 2.2% y/y, dan diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 2.5% menjelang akhir tahun ini karena penurunan harga energi tahun lalu tidak termasuk dalam perhitungan perbandingan tahunan.

Sementara itu inflasi di sektor jasa pada bulan Agustus tetap tinggi.

Di sisi lain, pertumbuhan pendapatan mingguan rata-rata sektor swasta di luar bonus menurun menjadi 4.9% y/y dalam tiga bulan hingga Juli. GDP diperkirakan akan turun menuju 0.3% q/q pada paruh kedua tahun ini.

Dalam pertemuan ini Komite dengan suara bulat juga setuju untuk mengurangi stok obligasi pemerintah Inggris sebesar £100 miliar selama 12 bulan ke depan, sehingga totalnya menjadi £558 miliar.

Dengan inflasi Inggris bulan September yang turun hingga 1.7% y/y atau sudah di bawah target bank sentral yang 2.0%, maka pada meeting bulan November 2024 ini diperkirakan BoE akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 0.25% menjadi +4.75%.

Jika BoE menurunkan suku bunga, maka GBP akan cenderung melemah.

Statement meeting hari ini bisa dibaca di https://www.bankofengland.co.uk/news/news

*Pk 19:00 WIB: Notulen meeting BoE hari ini (7 November 2024) — Berdampak tinggi pada GBP*

Selain penetapan suku bunga, rapat MPC juga dimaksudkan untuk memperoleh gambaran dalam menetapkan suku bunga berikutnya.

Notulen meeting antara lain berupa hasil voting untuk penentuan suku bunga dan dirilis dengan format: X1-X2-X3. X1 menunjukkan jumlah anggota yang setuju kenaikan suku bunga, X2 adalah jumlah anggota yang setuju penurunan suku bunga, dan X3 merupakan jumlah anggota yang tidak ingin ada perubahan.

Pada meeting terakhir tanggal 19 September lalu, hasil voting untuk suku bunga adalah 0-1-8. Artinya, ada seorang anggota MPC yang menginginkan penurunan suku bunga, sementara 8 anggota lainnya tidak ingin ada perubahan.

Pada meeting hari ini, diperkirakan hasil voting untuk suku bunga adalah 0-8-1, yang berarti ada 8 anggota MPC yang menginginkan penurunan suku bunga, sementara seorang anggota lainnya ingin suku bunga tetap.

Hasil rilis notulen meeting BoE hari ini bisa dibaca di https://www.bankofengland.co.uk/news/news

*Pk 20:30 WIB: data Jobless Claims AS per 1 November 2024 — Berdampak tinggi pada USD*

Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja.

Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.

Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims. Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.

Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 12,000 menjadi 216,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 229,000 klaim, dan menjadi yang terendah sejak pertengahan Mei lalu. Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu turun menjadi 236,500.

Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan naik menjadi 223,000. Secara normal hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.Begitupun sebaliknya.

Ardi Novianto Putra, CFP®

06 Nov, 00:57


*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market sesi Asia 06 November 2024*

*Pk 04:45 WIB: data Employment Change dan tingkat pengangguran Selandia Baru kuartal ketiga 2024 — Berdampak tinggi pada NZD*

Data Employment Change mengukur perubahan jumlah total tenaga kerja dan dirilis bersamaan dengan data tingkat pengangguran.

Tidak seperti negara-negara mata uang utama lainnya yang merilis data ketenagakerjaan tiap bulan, Selandia Baru merilisnya tiap kuartal.

Kuartal kedua lalu, jumlah lapangan kerja di Selandia Baru naik 0.4% (atau +0.4%) dibandingkan kuartal sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan turun 0.2%, dan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang turun 0.3%.

Tingkat pengangguran naik menjadi 4.6%, lebih rendah dari perkiraan 4.7%, tetapi menjadi yang tertinggi sejak kuartal pertama 2021. Tingkat partisipasi mencapai 71.7%, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang 71.5%.

Untuk kuartal ketiga 2024, lapangan kerja Selandia Baru diperkirakan turun 0.4% (atau -0.4%), tingkat pengangguran akan naik menjadi 5.0%, sementara tingkat partisipasi diestimasikan turun menjadi 71.5%.

Jika rilis data tenaga kerja lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran lebih rendah dari perkiraan, maka NZD akan cenderung menguat. Begitupun sebaliknya.

Ardi Novianto Putra, CFP®

05 Nov, 00:55


*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market sesi Asia 05 November 2024*

*Pk 10:30 WIB: hasil meeting RBA: pengumuman suku bunga bulan November 2024 dan statement RBA — Berdampak tinggi pada AUD*

Suku bunga RBA diumumkan setiap bulan pada hari Selasa pertama, kecuali pada bulan Januari. Keputusan untuk menentukan suku bunga dilakukan dengan konsensus antara para anggota dewan gubernur RBA.

Pada meeting terakhir tanggal 24 September lalu, RBA kembali tidak merubah suku bunga acuan, tetap pada +4.35%, sesuai dengan perkiraan pasar.

Ini adalah ketujuh kalinya secara berturut-turut RBA mempertahankan level suku bunga, dan masih menjadi yang tertinggi sejak Januari 2011.

Statement menyebutkan bank sentral mencatat bahwa tingkat inflasi masih terlalu tinggi. Diperkirakan inflasi akan turun tetapi belum akan kembali ke target 2.0% hingga 3.0% hingga tahun 2026.

Para anggota Dewan menegaskan kembali perlunya tetap waspada terhadap risiko inflasi yang meningkat, dan menyatakan bahwa kebijakan yang diambil akan bergantung pada data yang masuk.

Ditegaskan kembali bahwa kebijakan akan cukup ketat untuk beberapa waktu ke depan.

RBA mencatat bahwa konsumsi rumah tangga masih diharapkan meningkat pada paruh kedua tahun 2024, tetapi laju pemulihan mungkin lebih lambat dari yang diharapkan.

Hal ini dapat mengakibatkan pertumbuhan yang melambat dan pelemahan di pasar tenaga kerja.

Dengan inflasi Australia kuartal ketiga yang turun menjadi 2.8% q/y dari sebelumnya 3.8% q/y, tetapi di atas target bank sentral, maka pada bulan November 2024 ini diperkirakan RBA akan kembali mempertahankan suku bunga acuan di level +4.35%.

Jika RBA menurunkan suku bunga, maka AUD akan cenderung melemah.

Statement kebijakan moneter untuk meeting hari ini bisa dibaca di https://www.rba.gov.au/publications/smp/index.html

*Pk 11:30 WIB: konferensi pers RBA yang dihadiri Gubernur Michele Bullock — Berdampak tinggi pada AUD*

Michele Bullock dijadwalkan mengadakan konferensi pers mengenai kebijakan moneter. Ada 2 segmen yaitu pembacaan statement dan tanya jawab.

Konferensi pers Bullock bisa dipantau di https://youtube.com/@reservebankau?feature=shared

dan isinya bisa dibaca di https://www.rba.gov.au/speeches/