*Alert rilis data kalender ekonomi penggerak market 08 Januari 2025*
*Pk 07:30 WIB: data Consumer Price Index (CPI) Australia bulan November 2024 y/y — Berdampak tinggi pada AUD*
Data inflasi ini dirilis oleh biro statistik Australia untuk mengukur persentase perubahan data CPI dalam basis tahunan (year over year atau y/y).
Akan tetapi, badan tersebut juga merilis data CPI total setiap kuartal dalam format quarter per quarter (q/q) dan quarter per year (q/y).
Meski dirilis relatif terlambat dibandingkan inflasi negara mata uang utama lainnya, CPI Australia adalah salah satu indikator penting yang sangat diperhatikan RBA sebagai pertimbangan dalam menentukan suku bunga.
Kuartal kedua 2024, CPI total q/q menunjukkan +0.2%, lebih rendah dari perkiraan +0.3%, dan menjadi yang terendah sejak kuartal kedua 2020. Inflasi tahunan (q/y) adalah +2.8%, lebih rendah dari perkiraan +2.9%, dan menjadi yang terendah sejak kuartal pertama 2021.
Sementara untuk basis y/y, CPI total y/y bulan Oktober menunjukkan +2.1%, lebih rendah dari perkiraan +2.5%, dan sama dengan bulan sebelumnya (terendah sejak Juli 2021).
Naiknya inflasi terutama disebabkan oleh meningkatnya harga makanan (+3.3%), minuman beralkohol dan tembakau (+6.0%), biaya pendidikan (+6.3%), perawatan kesehatan (+3.9%), dan biaya rekreasi (+4.3%).
Sementara itu, harga bahan bakar turun 11.5%, dan listrik turun hingga 35.6%.
Inflasi kuartal keempat 2024 q/q dan q/y akan dirilis 29 Januari mendatang, sementara CPI total y/y bulan November 2024 yang akan rilis hari ini diperkirakan naik menjadi +2.2%.
Secara normal hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat. Begitupun sebaliknya.
*Pk 20:15 WIB: data Non Farm Employment Change AS versi ADP bulan Desember 2024 — Berdampak tinggi pada USD*
Disebut juga dengan ADP Jobs Report atau ADP Employment Report, data ini dibuat oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) sesuai hasil riset tenaga kerja di luar sektor pertanian yang dilakukan ADP Research Institute dan Moody's Analytics.
ADP Jobs Report dianggap sebagai indikator awal data Non-Farm Payrolls (NFP) dari biro statistik tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat mendatang. Meski bisa berdampak, namun pengaruhnya tidak sebesar rilis NFP.
Bulan November lalu, data perkiraan dari ADP untuk lapangan pekerjaan di AS menunjukkan penambahan 146,000 jobs, lebih rendah dari perkiraan bertambah 152,000 jobs, dan menjadi perkiraan terendah dalam 3 bulan.
Penambahan lapangan kerja terjadi pada sektor jasa, pendidikan, pelayanan kesehatan, transportasi, perdagangan, tenaga profesional, sektor informasi, rekreasi, konstruksi dan pertambangan. Sementara sektor manufaktur mengalami penurunan.
Untuk bulan Desember 2024, jumlah jobs di AS versi ADP diperkirakan bertambah 136,000.
Secara normal hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya.
*Pk 20:30 WIB: data Jobless Claims AS per 3 Januari 2025 — Berdampak tinggi pada USD*
Jobless Claims mengukur jumlah klaim tunjangan pengangguran selama minggu lalu, dan merupakan data fundamental paling awal yang berhubungan dengan jumlah tenaga kerja.
Data Jobless Claims juga indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang akan mempengaruhi tingkat inflasi.
Ada 2 data yang diperhatikan, yaitu Initial Jobless Claims dan Continuing Jobless Claims.
Initial Jobless Claims mengukur jumlah mereka yang baru pertama kali menerima tunjangan pengangguran dan lebih berdampak. Oleh karena itu, indikator Jobless Claims biasanya mengacu pada data Initial.
Minggu lalu, Jobless Claims AS berkurang 9,000 menjadi 211,000 klaim, lebih rendah dari perkiraan 222,000 klaim, dan menjadi yang terendah dalam 8 bulan.
Sementara itu, klaim rata-rata dalam 4 minggu turun menjadi 223,250, terendah dalam sebulan.
Untuk minggu ini, diperkirakan klaim tunjangan pengangguran akan naik menjadi 214,000. Secara normal hasil rilis yang lebih rendah dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya.