Kajian MQ Pagi 09/01/2025
Pemateri: KH. Abdullah Gymnastiar
Dunia Ini Sepenuhnya Ujian
Segala yang terjadi di dunia ini sepenuhnya adalah ujian. Setiap ujian yang Allah berikan sudah terukur sesuai kemampuan kita. Sebagaimana firman Allah:
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar.” (QS. At-Talaq: 2)
Setiap ujian diberikan agar kita menjadi orang yang bertakwa. Hidup ini sepenuhnya berada dalam genggaman dan kuasa Allah. Maka, masalah terbesar kita bukanlah ujian itu sendiri, melainkan apakah kita layak ditolong oleh Allah? Sebab, jika Allah menghendaki kebaikan bagi kita, tidak ada yang bisa menolak. Semua mudah bagi Allah, bahkan yang mustahil sekalipun.
Jadi, tidak semua masalah harus terjangkau oleh ilmu atau kemampuan kita. Karena sesungguhnya, kita tidak mengetahui apa-apa, dan semuanya berada dalam kendali Allah.
Apa yang Harus Kita Lakukan dalam Hidup?
Hidup ini sebenarnya sederhana: jadilah orang yang disukai Allah, yaitu orang yang bertakwa. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)
Bagaimana Caranya Menjadi Orang yang Disukai Allah?
Hidup tidak perlu dibuat rumit. Serahkan segalanya kepada Allah, karena hanya Allah yang:
1. Memberi rezeki,
2. Menjadikan yang mustahil menjadi mungkin, dan
3. Membolak-balikkan hati manusia.
Orang yang ditolong Allah adalah orang bertakwa, sebagaimana dijelaskan dalam (QS. Al-Baqarah: 2-4):
1. Beriman kepada yang ghaib,
Yakin bahwa Allah ada, meskipun tidak terlihat oleh pancaindra.
2. Menjaga amal dan ibadah karena Allah melihat setiap perbuatan kita.
3. Beriman kepada kitab-kitab Allah, nabi-nabi-Nya, malaikat-Nya, ruh, takdir (qada dan qadar), serta kehidupan akhirat seperti surga, neraka, dan alam barzakh.
Ketika Mengingat Akhirat, Dunia Menjadi Ringan
Kesulitan di dunia akan terasa ringan jika kita mengingat akhirat. Sebaliknya, beratnya urusan dunia justru dapat menjadi ringan di akhirat jika kita bertakwa.
Setiap amalan baik yang kita lakukan, sekecil apa pun, tidak akan sia-sia di sisi Allah. Jika Allah menghendaki kebaikan, pasti kebaikan itu akan sampai kepada kita. Karena kita tidak tahu kapan hidup ini berakhir, maka jadilah orang baik setiap saat.
Bagaimana Bertakwa Saat Menghadapi Musibah?
Hidup ini hanya terdiri dari empat kejadian:
1. Mendapat nikmat
Jika dapat bersyukur, nikmat itu akan bertambah. Namun, jangan sibuk dengan apa yang belum kita miliki. Banyak orang lupa bersyukur atas kelancaran hidup mereka, karena kenyamanan sering membuat kita lalai.
2. Mendapat musibah
Jika dapat bersabar, kita akan dimuliakan Allah. Sabar itu ada tiga:
1) Sabar dalam taat,
2) Sabar dalam menjauhi maksiat, dan
3) Sabar menghadapi musibah.
Cara Bersabar Menghadapi Musibah
Prinsipnya adalah HHN (Hadapi, Hayati, Nikmati):
1) Hadapi musibah dengan bijak, jangan mudah mengeluh.
2) Hayati dengan introspeksi, karena musibah bisa jadi akibat dosa kita.
3) Nikmati dengan meminta ampunan kepada Allah. Jika kita sudah taat, musibah itu adalah ujian untuk meningkatkan ketakwaan.
Musibah selalu ada waktunya. Malam pasti berganti siang, badai pasti berlalu. Yang datang pasti akan pergi.
Hidup yang Cukup, Bukan Sekadar Kaya
Kebahagiaan bukanlah soal memiliki banyak uang, melainkan merasa cukup ketika kita membutuhkannya. Banyak uang tanpa rasa cukup tetap tidak berarti.
Agar Tidak Menyesali Kehidupan
Allah berfirman:
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput darimu, dan tidak terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Al-Hadid: 22-23)