Allôh telah memuji Nabi Muhammad ﷺ dengan pujian yang tidak pernah diberikan kepada selainnya:
1️⃣ Allôh memuji akalnya : مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى. “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru.” (QS. An-Najm:2)
2️⃣ Allôh memuji penglihatannya : مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى “Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.” (QS. An-Najm:17)
3️⃣ Allôh memuji lisannya : وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى “Dan tidaklah yang diucapkannya itu menurut keinginannya.” (QS. An-Najm:3)
4️⃣ Allôh memuji hatinya : مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى “Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.” (QS. An-Najm:11)
9️⃣ Allôh bersumpah atas kehidupannya : لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ “Demi umurmu (Muhammad), sungguh, mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan).” (QS. Al-Hijr:72)
1️⃣0️⃣ Allôh memuji keutamaannya وَكَانَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكَ عَظِيماً “Karunia Allôh yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.” (QS.An-Nisa’:113)
Sungguh lisan ini begitu lemah untuk membicarakan keagungannya. Bagaimana kita akan membicarakan seorang makhluk yang telah dipuji langsung oleh Yang Maha Sempurna? . ۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞
1. Nabi Muhammad tidak pernah ihtilam/bermimpi basah sepanjang hidupnya 2. Dan beliau tidak pernah menguap sekalipun 3. Binatang² tidak lari ketika Nabi Muhammad lewat ataupun mendekat 4. Tak pernah seekor lalat pun hinggap di tubuh beliau yg indah 5. Beliau mampu melihat belakang dengan jelas seperti beliau melihat depan 6. Dan ketika buang hajat tak ada bekasnya sama sekali 7. Hatinya tidak pernah tertidur, walau matanya terpejam 8. Tidak memiliki bayangan meskipun sedang berjalan di bawah terik matahari 9. Ketika duduk di majelis, dua pundaknya selalu lebih tinggi dari para sahabat lainnya 10. Dilahirkan ke dunia Beliau sudah dalam keadaan berkhitan
Inilah 10 kekhususan pada Nabi ﷺ Maka hafalkanlah agar selamat dari kebakaran, pencurian dan bencana
📝 SYAIKH NAWAWI BIN UMAR AL JAWI AL BANTANI dalam Kitabnya "Maraqi Al ‘Ubudiyah Fi Syarhi Bidayatil Hidayah"
➡️ Selain dibaca, juga bisa ditulis buat azimat tahshinun nafsi (penjagaan diri) disimpan di dompet atau di sabuk. Semua atas izin dan kehendak dari Allah Ta’ala. . ۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞