ruang shuhayr ;🪽

@kanzushuhayr




ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ

عسى الله ان ينفعكم بهذه القناة ♡︎ 🇲🇾 ♡︎

ruang shuhayr ;🪽

18 Oct, 15:34


Pelan-pelan saja, takut kamu akan terjatuh.
Dikuatkan bahunya, sebab ke depannya bebanmu akan tetap bertambah.
Istirahat sejenak meski waktu tidak mengenal kata istirahat.

Tetap merendah dengan angan yang tinggi, agar tetap mengingat kembali keberadaan di bawah.
Tidak perlu rakus, sebab semua memiliki porsi masing-masing.
Tersenyumlah, agar dunia bersemangat mengiringimu dengan kebahagiaan.
Menangislah, agar dunia tahu bahwa jiwa yang kuat bisa lelah.

Semuanya mempunyai dua sisi, jadi tetap semangat para pejuang dalam kehidupan yang terasa pahit. Semoga akhir kisahmu, ditutup dengan paragraf yang indah.

—duniabibin

ruang shuhayr ;🪽

11 Oct, 15:31


Kerana langit tau kapan ia harus menurunkan hujan pada bumi yang kering. Maka biarkan doa yang bekerja, setelah letih lelahmu telah mencapai puncaknya.

Biarkan langit yang menurunkan jawabannya padamu, melalui hujan rintik yang membasahi wajahmu, melepaskan semua yang menjadi beban di hati dan fikiran.

Ikhlaskan.

Ada yang diam-diam menceritakan tentangmu pada langit, mendoakan kebaikan padamu untuk setiap hujan yang datang. Menjagamu dengan doa-doa yang kamu pun tidak tau siapa yang mendoakan.

Maka bergaullah yang baik dengan setiap orang, bertemulah dengan orang-orang yang baik pula, karena kamu tidak tau siapa dari mereka yang mendoakanmu dalam diamnya.

—للكاتب

ruang shuhayr ;🪽

04 Oct, 16:50


Memang sesebuah mimpi itu selamanya hanya sekadar khayal dalam fikiran manusia, hingga suatu saat Allah taqdirkan ia berubah menjadi nyata. Dan, ketika itu kau belajar, khawatirmu seberat apapun tidak mungkin dapat memaksa rencana Tuhan untuk terwujud, kecuali dengan Dia mengizinkannya.

Hamba selamanya hamba, yang kuat dan berkuasa itu selamanya Allah Ta'ala.

🪶 şhuhayr

ruang shuhayr ;🪽

01 Oct, 19:59


Tau tidak? Sebenarnya, ada banyak emosi yang dipendam. Menumpuk.
Hingga, tiba pada suatu momen, kenapa tiba-tiba nangis yang benar-benar dalam?
lya. Itu emosi yang kamu pendam sendiri selama ini dibalik ketegaranmu dan validasi luar, “Aku baik-baik saja.”

Jangan lupa, pulang, ya? Pulang ke rumah. Tapi rumah tidak melulu tentang sebuah bangunan.

Bisa jadi, ia adalah Tuhan Maha Pencipta AlKhaliq yang kamu terjang arusnya selama ini.
Bisa jadi, orang tuamu yang tak pernah kamu rasakan kehadirannya pun sebaliknya.
Bisa jadi, sahabat yang memahami dirimu.
Atau, bisa jadi ia adalah kamu sendiri.
Kamu abaikan ia yang selama ini melekat di badanmu. Ruhmu. Jiwamu.

Tengoklah kembali.
Jangan lupa pulang, ya.

—للكاتب

🪶 | T.me/kanzushuhayr