TANGGAPAN TERHADAP KONTRADIKSI SYEKH DOKTOR RABI' BIN HADI AL MADKHALI TENTANG MASALAH SAHNYA IMAN TANPA AMAL
🌴 Syekh Al 'Allamah Abdul Aziz Ar Rajihi حفظه الله
◼️ Penanya: Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
◻️ Syekh: Waalaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.
◼️ Penanya: Bagaimana kabar anda wahai syekh Abdul Aziz semoga Allah menjaga anda dan memberkahi anda.
◻️ Syekh: Silahkan, Allah memberkati anda.
◼️ Penanya: Semoga Allah meninggikan derajat anda, wahai syekh semoga Allah menjaga anda, Pendapat bahwa: "Iman adalah ucapan, amalan lahiriah, dan keyakinan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan" dan bahwasanya: "kekufuran itu juga bisa terjadi dengan sebab ingkar dan bisa terjadi dengan ucapan dan amalan", namun orang yang menyatakan yang demikian itu wahai syekh dia sendiri menyatakan bahwa: "orang yang meninggalkan jinsul amal secara menyeluruh maka dia tidaklah kafir" dan bahwasanya: "seorang musyrik yang menisbatkan diri kepada Islam seandainya dia adalah orang yang jahil tetap apabila dia mati maka dia disholati dan didoakan dengan rahmat", bukankah yang demikian itu adalah suatu kontradiksi wahai syekh?! Semoga Allah menjaga anda.
◻️ Syekh: Orang yang meninggalkan apa?
◼️ Penanya: Orang yang meninggalkan amalan-amalan lahiriah secara menyeluruh bahwasanya dia tetap teranggap muslim, bukankah yang demikian itu merupakan suatu kontradiksi dari pengucapnya, dari sisi dia mencocoki ahlusunnah dalam pendefinisian kemudian justru menyelisihi ahlusunnah dalam penerapan.
◻️ Syekh: Ya tentu, Ya tentu (yang demikian itu suatu kontradiksi), Iman itu bertambah dengan berserah diri, Iman dengan hati itu terwujudkan dengan amalan lahir jika tidak begitu maka keimanannya sebagaimana keimanan iblis dan Fir'aun, demikian pula amalan lahiriah haruslah ada bersamaan dengan keyakinan hati kalau tidak begitu tentulah seperti Imannya orang-orang munafik.
◼️Penanya: Namun wahai syekh kami, bukankah dakwaan mereka bahwasanya mereka adalah salafiyyun dengan keyakinan tersebut adalah suatu kebatilan wahai syekh, bukankah yang demikian itu menyelisihi manhaj salaf ?!.
◻️Syekh: Ya, Ya semisal apa yang telah anda sebutkan, mereka menyatakan bahwa orang-orang musyrik itu mendapatkan uzur pada yang demikian itu?!
◼️Penanya: Ya mereka menganggap para pelaku kesyirikan tersebut sebagai kaum muslimin secara hakiki dalam hukum dunia wahai syekh, mereka mendoakan rahmat atas mereka>
◻️Syekh: Dalam keadaan mereka adalah para pelaku kesyirikan?!.
◼️Penanya: Ya wahai syekh kami, semisal para penyembah kubur, misalkan mengatakan tentang para penyembah kubur tersebut apabila mereka tidak tahu maka mereka adalah orang-orang muslim, tetap didoakan dengan rahmat atas mereka, mereka mewarisi dan mendapatkan warisan, bahkan sebagian mereka tetap sholat di belakang para penyembah kubur tersebut.
◻️Syekh: Yang demikian itu maka mereka adalah Murjiah, namun maksud dari yang semisal ini adalah tidaklah mereka dibantah dari sisi individu namun hendaklah mereka dibantah dari sisi Al Lajnah Ad Daimah ketika di sana ada bantahan terhadap pendapat-pendapat tersebut.
◼️Penanya: Ya, benar wahai syekh kami dan Al Lajnah telah membantah orang-orang semisal Ali Al Halabi dan yang selain dia yang telah mengikrarkan pemikiran semisal ini.
◻️Syekh: Ya, Ya, bantahan hendaklah dari pihak Al Lajnah Ad Daimah.
◼️Penanya: Namun wahai syekh pertanyaan terakhir dalam permasalahan ini karena sudah banyak tersebar dan mereka menyebutkan semisal kitab-kitab syekh Rabi' dalam permasalahan tersebut dan murid-murid beliau yang telah menyebarkan perkara-perkara semacam ini saat ini wahai syekh.
◻️Syekh: Ma'ruf, saya katakan telah diketahui yakni pada Murjiah di masa yang terdahulu mereka juga memiliki karya tulis-karya tulis dan ada ulama yang mendukung pemikiran mereka sejak dahulu, sejarah saat ini sedang mengulang dirinya kembali.